LAMPIRAN
87 Lampiran 1 Jumlah individu per jenis kelamin spesies kupu-kupu hasil tangkapan berdasarkan famili di lokasi penelitian No
Famili
Spesies Jantan
1
Individu Betina Jumlah
Arhopala argentea *
4
0
4
2
Arhopala irregulairs *
1
0
1
3
Rapala dioetas *
1
0
1
4
Sinthusa verena *
3
0
3
Tajuria cyrillus *
1
0
1
Amathusia phidippus *
7
2
9
7
Bassarona labotas *
1
0
1
8
Bletogona mycalesis *
1
0
1
9
Cethosia biblis
Lycaenidae
5 6
Nymphalidae
1
0
1
12
2
14
Charaxes affinis
6
0
6
12
Charaxes nitebis
1
0
1
13
Chersonesia rahria *
14
Cirrochroa semiramis *
15
10
Cethosia myrina **)
11
2
0
2
12
1
13
Cirrochroa thule *
2
0
2
16
Cupha maeonides *
5
0
5
17
Cyrestis thynneous *
7
0
7
18
Danaus genutia *
7
0
7
19
Dophla evelina
9
0
9
20
Elymnias cumaea
4
3
7
21
Euploea algae *
15
0
15
22
Euploea eupator
3
0
3
23
Euploea hewitsonii *
2
0
2
24
Euploea phaenareta *
4
0
4
25
Euploea redtenbacheri
3
0
3
26
Euploea westwoodii *
8
4
12
27
Fanius menado *
8
0
8
28
Helcyra celebencis
1
0
1
29
Hypolimnas diomea
1
0
1
30
Hypolimnas misippus *
1
0
1
31
Idea blanchardii
20
1
21
32
Ideopsis juventa *
43
4
47
33
Ideopsis vitrea
4
3
7
34
Junonia atlites *
3
0
3
35
Junonia erigone *
3
0
3
36
Junonia hedonia *
10
1
11
37
Lamasia lyncides *
9
3
12
38
Lasippa neriphus *
19
1
20
39
Lexias aeetes
5
1
6
88
No
Famili
Spesies Jantan
Individu Betina Jumlah
40
Lohora decipiens *
1
0
1
41
Melanitis leda *
6
0
6
42
Moduza libnites
2
2
4
43
Moduza lymire
8
1
9
44
Parthenos sylvia
7
1
8
45
Phaedyma daria *
2
1
3
46
Phalanta alcippe *
7
0
7
47
Polyura alphius *
2
0
2
48
Polyura cognata
2
0
2
49
Rhinopalpa polynice
1
0
1
50
Tarattia lysanias *
1
0
1
51
Terinos taxiles *
4
0
4
52
Tirumala choaspes
0
1
1
53
Vindula dejone
9
0
9
54
Vindula erota
10
1
11
55
Yoma sabina
5
0
5
56
Yptima nynias *
2
0
2
57
Zethera incerta *
1
0
1
43
5
48
58
Papilionidae
Graphium agamemnon
59
Graphium androcles
8
0
8
60
Graphium encelades
6
0
6
61
Graphium eurypylus
2
0
2
62
Graphium meyeri *
23
2
25
63
Graphium milon
34
0
34
64
Lamproptera meges
6
0
6
65
Pachliopta polyphontes
13
3
16
66
Papilio ascalapus
15
9
24
67
Papilio blumei
8
2
10
68
Papilio gigon
21
2
23
69
Papilio paranthus
11
2
13
70
Papilio sataspes
1
0
1
71
Troides haliphron **)
20
9
29
72
Troides helena **)
22
4
26
73
Troides hypolitus **)
10
2
12
Aoa affinis *
16
0
16
74
Pieridae
75
Appias hombroni
1
0
1
76
Appias paulina *
2
0
2
77
Appias zarinda
7
0
7
78
Catopsilia pamona *
60
6
66
79
Catopsilia pyranthe *
1
0
1
80
Catopsilia scylla *
21
3
24
89
No
Famili
Spesies Jantan
Individu Betina Jumlah
81
Cepora celebensis
16
0
16
82
Cepora timnatha
3
0
3
83
Delias rosenbergi
2
0
2
84
Eurema blanda *
1
0
1
85
Eurema sp. *
86
Eurema tominia *
87
2
0
2
18
0
18
Gandaca butyrosa *
3
0
3
88
Hebomoia glaucippe
23
1
24
89
Pareronia tritaea Total
14 752
3 86
17 838
* Belum ditetapkan kuotanya untuk Provinsi Sulawesi Selatan **) Spesies dilindungi/Appendix II CITES
90 Lampiran 2 Daftar kuota tangkap kupu-kupu untuk wilayah kerja Balai Besar KSDA Sulsel tahun 2009 hingga 2013 No
Kategori/ Famili
A
APPENDIX
1
Nymphalidae
2
Papilionidae
Spesies
Jumlah individu (spesimen) 2009
2010
2011
2012
2013
Chetosia myrina
130
130
130
0
20
Troides helena
100
100
100
0
20
3
Troides haliphron
100
100
200
0
20
4
Troides hypolitus
50
50
100
0
20
5
Troides oblongomaculatus
100
100
100
0
0
B
NON APPENDIX
6
Papilionidae
Atrohapneura dixoni
350
350
350
350
315
7
(20 spesies)
Atrophaneura kuehni
350
350
350
350
315
8
Chilasa veiovis
550
550
350
350
315
9
Graphium agmemnon
200
450
450
450
450
10
Graphium androcles
650
650
500
650
450
11
Graphium codrus
200
200
200
200
200
12
Graphium deucalion
375
375
375
375
375
13
Graphium encelades
625
625
500
500
500
14
Graphium eurypylus
250
600
450
450
450
15
Graphium milon
600
600
600
500
500
16
Graphium rhesus
300
300
300
300
300
17
Graphium sarpedon
300
400
400
400
400
18
Lamproptera meges
400
400
400
400
400
19
Papilio ascalaphus
1,500
1,500
1,500
1,200
1200
20
Papilio blumei
1,500
1,500
1,500
1,500
1500
21
Papilio fuscus
600
1,200
1,200
1,200
800
22
Papilio gigon
600
600
600
600
600
23
Papilio peranthus
900
1,000
900
800
800
24
Papilio polytes
900
900
0
800
800
25
Papilio sataspes
600
600
600
500
500
26
Pieridae
Appias hombroni
200
200
200
200
200
27
(16 spesies)
Appias zarinda
200
300
300
300
300
28
Cepora celebensis
100
100
100
100
100
29
Cepora fora
400
400
400
300
300
30
Cepora timnatha
600
600
600
500
500
31
Delias battana
250
250
250
250
250
91 No
Kategori/ Famili
Spesies
Jumlah individu (spesimen) 2009
2010
2011
2012
2013
32
Delias benasu
250
250
250
250
250
33
Delias kuehni
100
100
100
100
100
34
Delias melusina
600
400
400
400
400
35
Delias rosenbergi
700
400
400
400
400
36
Delias shirozui
200
200
200
0
0
37
Delias zebuda
500
400
350
400
400
38
Hebomoia glaucippe
900
500
500
500
500
39
Ixias paluensis
100
100
100
100
100
40
Pareronia tritaea
400
400
350
350
350
41
Saletara panda
350
350
300
300
300
42
Nymphalidae
Euploea configurata
300
300
300
300
300
43
(42 spesies)
Euploea eupator
400
400
300
300
300
44
Euploea latifasciata
300
300
300
300
300
45
Euploea leucostictos
150
150
150
150
150
46
Euploea magou
250
250
250
250
250
47
Euploea redtenbacheri
600
300
300
300
300
48
Euploea sylvester
200
200
200
200
200
49
Idea blanchardii
250
200
200
200
200
50
Idea leuconoe
200
200
200
200
200
51
Idea tambusisiana *)
250
250
250
250
250
52
Ideopsis vitrea
150
200
200
200
200
53
Parantica cleona
200
200
200
200
200
54
Parantica menadensis
450
250
300
300
300
55
Tirumala choaspes
100
100
100
100
100
56
Cethosia biblis
300
200
300
300
300
57
Charaxes affinis
650
400
400
400
400
58
Charaxes mars
300
200
300
300
300
59
Charaxes nitebis
300
300
300
300
300
60
Charaxes solon
350
200
250
250
250
61
Dichorragia nesimachus
400
300
300
300
300
62
Dophla evelina
150
150
150
150
150
63
Euripus robustus
300
200
250
250
250
64
Euthalia amanda
400
300
300
300
300
65
Helycera celebensis
300
300
300
300
300
66
Hestina divona
500
300
300
300
300
67
Hypolimnas bolina
350
500
500
500
500
92 No
Kategori/ Famili
Spesies
Jumlah individu (spesimen) 2009
2010
2011
2012
2013
68
Hypolimnas diomea
400
300
300
300
300
69
Lexias aetes
500
200
250
300
300
70
Moduza libnitys
275
200
250
250
250
71
Moduza lycone
100
100
100
100
100
72
Moduza lymire
500
300
300
300
300
73
Parthenos sylvia
200
300
300
300
300
74
Polyura cognata
500
300
300
300
300
75
Rhinopalpa polynice
350
250
250
250
250
76
Vanessa buana
150
150
150
150
150
77
Vindula dejone
150
150
150
100
150
78
Vindula erota
100
100
100
100
100
79
Yoma sabina
100
100
100
100
100
80
Amanthuxidia plateni
150
150
150
150
150
81
Elymnias hewittsoni
150
150
150
150
150
82
Elymnias hicetas
150
150
150
150
150
Elymnias hypermnestra
150
150
150
150
150
83
Lycaenidae
Arhopala araxes
150
150
150
150
150
84
(4 spesies)
Arhopala hercules
200
200
200
200
200
85
Deudorix epijarbas
150
150
150
150
150
86
Iraota rochana
175
175
175
175
175
30.780
28.955
27.680
27.050
26.475
Total
Keterangan: *) Termasuk salah satu dari 22 daftar spesies prioritas untuk kelompok serangga. Kupukupu dari ordo Lepidoptera. Endemik lokal (Sulawesi). Menurut kategori IUCN termasuk Rentan (VU). Ancaman kelestarian berasal kehilangan/kerusakan habitat serta sementara sebarannya sangat terbatas (Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.57/Menhut-II/2008).
93 Lampiran 3 Pelaksanaan kewajiban penangkap dan pengumpul pedagang kupu-kupu menurut Kepmenhut 447/2003 No
Kewajiban
Pelaksanaan Ya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Mengajukan permohonan izin penangkapan dengan mengikuti tata cara dan prosedur perizinan penangkapan SL untuk jenis-jenis yang tidak dilindungi dan yang dilindungi yang ditetapkan sebagai satwa buru (pasal 29, pasal 30, pasal 32); permohonan memuat diantaranya informasi mengenai jenis, jumlah, jenis kelamin, umur atau ukuran, dan wilayah penangkapan serta deskripsi rinci mengenai tujuan penangkapan (pasal 32 ayat 1 poin a). Memiliki izin penangkapan komersial (pasal 26 ayat 1); penangkapan spesimen jenis SL harus sesuai dengan izin penangkapan yang meliputi : - lokasi penangkapan - dilakukan oleh perorangan atau kelompok yang dianggap mampu secara teknis atau terampil dalam melakukan penangkapan (pasal 27 ayat 1). Penangkapan spesimen SL dilakukan dengan memperhatikan kelestarian dan tidak menyebabkan kematian atau luka pada spesimen SL yang ditangkap (pasal 27 ayat 2). Cara menangkap spesimen jenis SL tidak menyebabkan terganggunya atau rusaknya populasi, habitat dan lingkungan (pasal 27 ayat 3). Mengajukan izin pengedar atau perdagangan SL dalam negeri (DN) dengan mengikuti tata cara dan prosedur (pasal 44 ayat 1 poin a sampai e). Membuat laporan dengan benar dan tepat waktu (pasal 45 ayat 1 poin c); menyampaikan laporan realisasi penangkapan, dalam hal mendapatkan perpanjangan izin penangkapan, menyampaikan laporan realisasi peredaran DN dengan rencana kerja berikutnya untuk perpanjangan izin peredaran DN (pasal 45 ayat 1). Permohonan perpanjangan izin pengedar atau perdagangan SL dalam negeri (DN) diajukan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum masa berlakunya berakhir. (pasal 45 ayat 1 dan 2). Mengajukan izin pengedar atau perdagangan SL luar negeri (LN) dengan mengikuti tata cara dan prosedur (51 ayat 1 poin a sampai c). Wajib menyertai Surat Angkutan Tumbuhan dan Satwa Liar Dalam Negeri (SATSDN) bagi seluruh kegiatan peredaran komersial DN (pasal 61; pasal 69 ayat 1 sd 6). Pemegang izin pengedar yang mendapatkan izin penangkapan, wajib memiliki penangkap, memberitahukan tentang jenis, lokasi, jumlah, ukuran dan ketentuan lain dalam izin penangkapan (pasal 46 ayat 1). Pemegang izin pengedar melalui kerjasama dengan BKSDA, Asosiasi atau ORNOP memberikan pembinaan, pelatihan dan pendidikan keterampilan yang menyangkut penangkapan serta isu-isu konservasi jenis dan lingkungan kepada para penangkap (pasal 46 ayat 3). Setiap pemegang izin penangkapan komersial wajib membuat catatan dan menyampaikan laporan mengenai sediaan (stok) spesimen SL kepada Kepala BKSDA setiap bulan (pasal 102 ayat 1).
Keterangan
Tidak √
dalam kurun 2009−2013
√
√
penangkapan terhadap seluruh jenis
√ √
ada 3 pemegang izin √
√
oleh 3 pemegang izin √ √ √
√
√
memiliki penangkap
94 No
Kewajiban
Pelaksanaan Ya
13.
Pemegang izin pengedar DN, wajib membuat catatan mutasi stok dan menyampaikan laporan realisasi perdagangan SL, meliputi laporan transaksi dan laporan berkala setiap 3 bulan kepada Kepala BKSDA dan laporan tahunan dengan tembusan ke Dirjen PHKA (pasal 103 ayat 1 sd 5).
Tidak √
Keterangan
95 Lampiran 4. Pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Besar KSDA Sulsel terkait pemanfaatan komersial kupu-kupu menurut Kepmenhut 447/2003 No
Tugas dan fungsi
Pelaksanaan Ya
1. 2. 3. 4.
5.
6.
7. 8.
9. 10.
11. 12. 13.
Melaksanakan inventarisasi dan atau monitoring populasi SL (pasal 9 ayat 1). Menetapkan lokasi penangkapan SL berdasarkan kuota tangkap (pasal 13 ayat 2). Menerbitkan Izin Penangkapan spesimen SL (pasal 13 ayat 2 dan 3). Dalam penetapan lokasi penangkapan, memperhatikan : - status kawasan - kelimpahan populasi - kondisi habitat - rencana penggunaan lahan - aspek-aspek sosial budaya masyarakat setempat (pasal 15 ayat 1). Membuat peta lokasi penangkapan dengan skala minimal 1 : 250.000 yang selalu dimutakhirkan secara periodik minimal 2 (dua) tahun sekali (pasal 15 ayat 3). Informasi lokasi penangkapan sedikitnya memuat : - nama tempat (nama desa) - nama kecamatan - nama kabupaten - koordinat peta atau koordinat geografis Melakukan rotasi lokasi penangkapan SL (pasal 16 ayat 1). Menentukan jangka waktu rotasi lokasi penangkapan berdasarkan : - kondisi populasi - habitat - sifat-sifat biologis - perilaku jenis yang ditetapkan (pasal 16 ayat 2). Melaksanakan prosedur perizinan penangkapan SL untuk tujuan komersial (pasal 32 poin a sampai f). Melaksanakan pemeriksaan sediaan (stok) spesimen SL untuk tujuan komersial. Dasar pemeriksaan sediaan (stok) adalah Izin Penangkapan atau permohonan SATS-DN atau SATS-LN. Membuat BAP sediaan (stok), yang memuat : - jenis - jumlah (volume) - bentuk spesimen - keterangan dokumen asal-usul - keterangan lain (pasal 33 ayat 1 sd 3). Menerbitkan Izin Pengedar atau Perdagangan DN spesimen SL (pasal 43 ayat 3). Mengikuti tata cara dan prosedur Izin Pengedar atau Perdagangan SL DN (pasal 44 ayat 1 poin a sampai e) Menilai Proposal dan Rencana Kerja Tahunan Izin Pengedar atau Perdagangan yang memuat antara lain : - data perusahaan - organisasi - asal-usul spesimen yang akan diusahakan - teknis pelaksanaan penampungan (pengumpulan) - teknis pengangkutan
Keterangan
Tidak √
dalam kurun 2009−2013
√
dalam kurun 2009−2013
√
√
√
skala lebih kecil
√
hanya nama kabupaten
√ √
√
dalam kurun 2009−2013
√
√ √ √
terdapat 3 pemegang izin
96 No
Tugas dan fungsi
Pelaksanaan Ya
Keterangan
Tidak
-
14.
15.
16. 17.
18. 19.
20. 21.
22. 23. 24. 25. 26.
27.
28.
29.
30.
sarana dan prasarana yang dimiliki program pembinaan konservasi jenis yang diusahakan (pasal 44 ayat 2). Menelaah permohonan Izin Pengedar atau Perdagangan, menilai kelengkapan permohonan dan memberikan pertimbangan teknis yang mengacu kepada kriteria ( pasal 44 ayat 3 poin a sampai d). Memberikan atau menolak perpanjangan Izin Pengedar atau Perdagangan dengan menilai persyaratan sebagaimana diatur pada pasal 45 ayat 2 poin a sampai d. Memberikan rekomendasi Izin Pengedar atau Perdagangan LN spesimen SL (pasal 51 ayat 1 poin a.6). Menerbitkan SATS-DN dengan menilai bukti-bukti : - Izin Pengedar atau Perdagangan DN - Izin terkait legalitas asal-usul spesimen - Laporan mutasi sediaan (stok) (pasal 69 ayat 2) Memberikan rekomendasi pengurusan SATS-LN dengan melampiri BAP (pasal 77 ayat 2 poin d). Melakukan pemantauan penangkapan di lapangan atau pemeriksaan silang terhadap laporan hasil penangkapan di tempat pengumpulan (pasal 88 ayat 1). Melakukan pemantauan secara berkala di tempat-tempat dilakukannya penangkapan SL (pasal 88 ayat 2). Pengendalian penggunaan peralatan, cara-cara penangkapan dan cara-cara pengumpulan atau penampungan (pasal 88 ayat 4). Membuat BAP pengendalian dengan pemeriksaan fisik spesimen hasil penangkapan (pasal 89 ayat 1). Membuat sistem pencatatan dan pendataan untuk pemantauan penangkapan (pasal 89 ayat 2). Melaporkan seluruh kegiatan pengawasan dan pengendalian penangkapan SL kepada Dirjen (pasal 89 ayat 3). Memproses secara hukum segala pelanggaran dan kejahatan yang terjadi sehubungan dengan penangkapan SL (pasal 90). Melakukan pengawasan dan pengendalian pemilikan spesimen SL baik yang dilindungi maupun tidak dilindungi yang termasuk dalam Appendiks I, Appendiks II atau Appendiks III CITES (pasal 92 ayat 1). Melakukan pengawasan dan pengendalian perdagangan spesimen SL di pasar satwa dan tempat-tempat lain yang menjual hasil-hasil SL kupu-kupu seperti toko cinderamata (pasal 94 ayat 1). Memproses secara hukum segala pelanggaran yang terjadi sehubungan dengan peredaran di DN sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (pasal 95). Melakukan verifikasi dengan memeriksa kesesuaian dokumen SATS-LN dengan fisik spesimen yang akan diekspor dan mengisi kolom inspeksi pada SATS-LN sesuai dengan hasil pemeriksaan (pasal 98 ayat 1). Memproses secara hukum segala pelanggaran yang terjadi sehubungan dengan ekspor, impor, re-ekspor dan introduksi dari laut, seusai dengan peraturan perundang-ungangan yang berlaku (pasal 101).
√
√ √
tidak ada yang mengajukan
√
√ √
dalam kurun 2009−2013
√ √ √ √ √ √ √
√
√ √
√
khusus kupukupu
97 No
Tugas dan fungsi
Pelaksanaan Ya
31.
32.
33.
34.
35. 36.
37.
38.
39.
40.
Memeriksa silang kebenaran laporan pemegang izin penangkapan komersial untuk tujuan perdagangan mengenai sediaan (stok) spesimen SL (pasal 102 ayat 2). Melaporkan seluruh izin yang telah diterbitkan dan hasil penangkapan SL di wilayahnya kepada Dirjen (pasal 102 ayat 3). Memeriksa silang catatan dan laporan pemegang izin Pengedar DN tentang realisasi perdagangan SL dengan keadaaan di lapangan (pasal 103 ayat 6). Menyampaikan tembusan SATS-DN yang diterbitkan kepada Dirjen selambat-lambatnya tiga hari setelah tanggal penerbitan SATS-DN (pasal 103 ayat 7.) Menyampaikan laporan realisasi peredaran DN SL kepada Dirjen setiap akhir bulan Desember (pasal 103 ayat 8). Melakukan pembinaan kepada para penangkap, para pengumpul terdaftar dan para pemegang izin pengedar SL secara berkala setiap tiga bulan di wilayahnya (pasal 107 ayat 1). Berkoordinasi dengan petugas Bea dan Cukai dan petugas Karantina Hewan dan dapat mengembangkan sistem kerja sama formal dalam bentuk nota kerjasama (MoU) (pasal 110 ayat 1 dan 2). Menangani spesimen SL hidup hasil sitaan atau rampasan dengan tidak mengganggu proses hukum di pengadilan, dengan pilihan sebagaimana diatur (pasal 113 ayat 1 poin a sampai e). Menangani spesimen SL mati hasil sitaan atau rampasan, dengan pilihan sebagaimana diatur (pasal 113 ayat 3 poin a sampai c). Melaporkan kepada Dirjen setiap penyitaan dan spesimen yang berhasil dilelang (pasal 116 ayat 2).
Keterangan
Tidak √
√
Izin pengedar √ √
√
catatan Nihil
√
tidak secara berkala √
√
√ √
khusus kupukupu