BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1
Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja.
4.1.1 Jenis Kelamin Dilihat dari jenis kelamin responden, dapat diketahui bahwa sebanyak 67 % (enam puluh tujuh persen) atau 58 (lima puluh delapan) responden berjenis kelamin pria dan sisanya sebesar 33 % (tiga puluh tiga persen) atau 29 (dua puluh sembilan) responden berjenis kelamin wanita.
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Urut
Jenis Kelamin
Jumlah Responden
Persentase
1
Pria
58
67%
2
Wanita
29
33%
87
100%
Jumlah
161
162
Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Wanita 33%
Pria 67%
Pria
Wanita
Gambar 4.1 Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Responden merupakan karyawan PT Aneka Tambang Tbk, yang mayoritas adalah pria. Hal ini dapat dilihat dari diagram diatas dengan persentase pria sebesar 67 % (enam puluh tujuh persen) berbanding 33 % (tiga puluh tiga persen) wanita.
4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden dari penelitian ini sebagian besar berusia lebih dari 40 (empat puluh) tahun yaitu sebesar 78 % (tujuh puluh delapan persen) atau sebanyak 68 (enam puluh delapan) responden, sebanyak 14 % (empat belas persen) atau sebanyak 12 (dua belas) responden berusia antara 20 (dua puluh)
163 tahun sampai 30 (tiga puluh) tahun. Dan sebanyak 8 % (delapan persen) atau sebanyak 7 (tujuh) responden berusia antara 30 (tiga puluh) tahun sampai 40 (empat puluh) tahun.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No. Urut
Usia (Tahun)
Jumlah Responden
Persentase
1
< 20 Tahun
0
0%
2
20 - 30 Tahun
12
14%
3
30 - 40 Tahun
7
8%
4
> 40 Tahun
68
78%
87
100%
Jumlah
Berdasarkan diagram dibawah ini, dapat diketahui bahwa responden merupakan karyawan PT Aneka Tambang Tbk, yang mayoritas usia karyawan adalah 30 (tiga puluh) tahun sampai dengan 40 (empat puluh) tahun. Hal ini dapat dilihat dari diagram diatas dengan persentase pria sebesar 78 % (tujuh puluh delapan persen).
164
Karakterisrik Usia Responden < 20 Tahun 0%
20 - 30 Tahun 14% 30 - 40 Tahun 8%
< 20 Tahun 20 - 30 Tahun 30 - 40 Tahun > 40 Tahun
> 40 Tahun 78%
Gambar 4.2 Karakteritik Usia Responden 4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Responden dilihat dari jenjang pendidikan, paling besar adalah Strata satu (S1) sebanyak 47 % (empat puluh tujuh persen) atau 41 (empat puluh satu) responden, Strata dua (S2) sebanyak 38 % (tiga puluh delapan persen) atau 33 (tiga puluh tiga) responden, dan sebanyak 15 % (lima belas persen) atau 13 (tiga belas) responden. Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No. Urut
Pendidikan
Jumlah Responden
Persentase
1
SMA / Sederajat
0
0%
2
Diploma
13
15%
3
S1
41
47%
4
S2
33
38%
87
100%
Jumlah
165 Berdasarkan diagram dibawah ini, dapat diketahui bahwa responden merupakan karyawan PT Aneka Tambang Tbk, yang mayoritas pendidikan karyawan adalah 33 (tiga puluh tiga) responden berpendidikan Strata satu (S1), dan diikuti oleh karyawan yang berpendidikan Stata dua (S2) sampai dengan 40 (empat puluh) tahun. Hal ini dapat dilihat dari diagram dibawah dengan persentase Strata satu (S1) sebesar 47 % (tujuh puluh delapan persen) dan persentase Strata dua (S2) sebesar 38 % (tiga puluh delapan persen).
Karakteristik Pendidikan Responden
SMA / Sederajat 0%
Diploma 15%
SMA / Sederajat Diploma S1 S2
S2 38%
S1 47%
Gambar 4.3 Karakteristik Jenjang Pendidikan Responden
4.1.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Berdasarkan lama bekerja, terdapat 74 (tujuh puluh empat) responden atau 85 % (delapan puluh lima persen) yang bekerja lebih dari lima tahun, sebanyak 10 (sepuluh) responden atau 11 % (sebelas persen) yang bekerja
166 kurang dari tahun, dan sisanya sebanyak 3 (tiga) responden atau 3 % (tiga persen) yang bekerja antara 3 (tiga) tahun sampai 5 (lima) tahun. Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja No. Urut 1 2 3 4
Lama Bekerja (Tahun) < 1 Tahun 1 - 2 Tahun 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Jumlah
Jumlah Responden 10 0 3 74 87
Persentase 11% 0% 3% 85% 100%
Berdasarkan diagram dibawah ini, dapat diketahui bahwa responden merupakan karyawan PT Aneka Tambang Tbk, yang telah bekerja lebih dari 5 (lima) tahun, hal ini dapat dilihat dari diagram dibawah ini bahwa sebanyak 85 % (delapan lima persen) karyawan bekerja lebih dari 5 (lima) tahun. Sedangkan karyawan yang bekerja kurang dari 1 (satu) tahun hanya sebanyak 10 (sepuluh) responden atau sebesar 11 % (sebelas persen) dan sisanya adalah karyawan yang bekerja 3 (tiga) tahun sampai 5 (lima) tahun atau sebesar 3 % (tiga persen). Untuk karyawan yang lama berkerjanya 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun tidak ada, hal ini dapat dilihat bahwa tidak ada respondennya atau sebanyak 0 % (nol persen). Gambar 4.4 Karakteristik Lama Bekerja Responden
Karakteristik Lama Bekerja Responden
< 1
Tahun 11%
1 - 2 Tahun 0%
3 - 5 Tahun 3%
< 1
Tahun
1 - 2 Tahun 3 - 5 Tahun > 5 Tahun 86%
> 5
Tahun
167 4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.2 1 Deskripsi Data terdistribusi Penerapan Budaya Perusahaan (X) Berdasarkan instrumen penelitian yang menggunakan skala lima diperoleh rentang teoritis antara 20 - 100. Rentang skor empiris diperoleh dari skor minimal 60 dan skor maksimal 99, dengan rentang skor sebesar 39. Nilai rata – rata 84,38. Median dengan nilai 87, modus dengan nilai 87, varians dengan hasil 89,447 dan standar deviasi sebesar 9,458. Berikut tabel dari distribusi frekuensi untuk variabel budaya perusahaan (x). Tabel 4.5 Tabel Distribusi Frekuensi Penerapan Budaya Perusahaan (X) No. Urut 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Interval 60 - 65 66 - 71 72 - 77 78 - 83 84 - 89 90 - 95 96 – 101
Batas Bawah 59.5 65.5 71.5 77.5 83.5 89.5 95.5 Total
Frekuensi Batas Atas Absolut Relatif 65.5 5 5.75 71.5 2 2.30 77.5 11 12.64 83.5 14 16.09 89.5 21 24.14 95.5 28 32.18 1001.5 6 6.90 87 100.00
Kumulatif 5.75 8.05 20.69 36.78 60.92 93.10 100.00
Dari tabel diatas menunjukan bahwa 8,05 % dari responden merasa tidak setuju pada penerapan budaya perusahaan (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval pertama diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas interval kedua), 28,73 % dari responden merasa kurang setuju pada penerapan budaya perusahaan (nilai tersebut
diperoleh
dari
persentase
frekuensi
relatif
kelas
ketiga
diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas interval keempat), 63,22 % dari responden merasa setuju pada penerapan budaya
168 perusahaan (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas kelima diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas ke-enam dan presentase frekuensi relatif kelas ke-tujuh ).
BUDAYA PERUSAHAAN (X) 30
28 25
21 20
Jumlah Responden
14
15
11 10
5
6
5
2
0 59.5
65.50
71.50
77.50
83.50
89.5
95.5
101.5
Interval Skor Butir Gambar 4.5 Histogram Distribusi Frekuensi Budaya Perusahaan
169 4.2.2
Deskripsi Data Terdistribusi Penerapan Good Corporate Governance (Y) Dari instrumen yang dilakukan dengan menggunakan skala lima diperoleh rentang teoritis antara 18 – 90. Rentang skor empiris diperoleh skor minimal 62 dan skor maksimal 89, dengan rentang skor sebesar 27. Nilai rata – rata 76,56 . Median dengan nilai 78, modus dengan nilai 83, varians dengan hasil 41,412 dan standar deviasi sebesar 6,43. Berikut tabel dari distribusi frekuensi untuk kinerja user. Tabel 4.6 Tabel Distribusi Frekuensi Penerapan Good Corporate Governance (Y)
No. Urut 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Interval 62 - 65 66 - 69 70 - 73 74 - 77 78 - 81 82 - 85 86 - 89
Frekuensi Batas Bawah Batas Atas Absolut Relatif Kumulatif 61.5 65.5 4 4.60 4.60 65.5 69.5 7 8.05 12.64 69.5 73.5 17 19.54 32.18 73.5 77.5 15 17.24 49.43 77.5 81.5 19 21.84 71.26 81.5 85.5 21 24.14 95.40 85.5 89.5 4 4.60 100.00 Total 87 100.00 Dari tabel diatas menunjukan bahwa 12,11 % dari responden merasa tidak setuju pada penerapan good corporate governance (nilai tersebut diperoleh
dari
persentase
frekuensi
relatif
kelas
interval
pertama
diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas interval, 36,78 % dari responden merasa kurang setuju pada penerapan good corporate governance (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas ketiga diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas ke -empat), dan 50,58 % dari responden merasa setuju pada penerapan good corporate governance (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas ke-
170 lima diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas ke-enam dan ke-tujuh).
GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Y) 24 21 19
20 17 15
16
Jumlah 12 Responden 7
Frequency
8 4
4
4
0 61.5
65.50
69.50
73.50
81.5 77.50 Interval Skor Butir
85.50
89.5
Gambar 4.5 Histogram Distribusi Frekuensi Good Corporate Governance (Y)
171 Secara keseluruhan deskripsi data semua variabel penelitian tampak pada tabel rangkuman berikut : Tabel. 4.7 Rangkuman Deskripsi Data Distribusi Frekuensi
STATISTIK Skor Empirik Minimal Maksimal Rentang Rata-Rata Median Modus Standar Deviasi Varians Skor Teoritis Minimal Maksimal Rentang
4.3
Variabel Budaya Perusahaan (X)
Variabel Good Corporate Governance (Y)
60 99 39 84.38 87 87 9.458 89.447
62 89 27 76.56 78 83 6.43 41.412
20 100 80
18 90 72
Pengujian Persyaratan analisis Uji persyaratan analisis merupakan suatu syarat yang harus dipenuhi agar analisis regresi dapat dilakukan, baik untuk kepentingan prediksi maupun untuk pengujian hipotesis. Tiga syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi, baik regresi linier sederhana maupun regresi ganda, yaitu (1) uji normalitas dengan galat taksiran ( Y – Ŷ ) dari suatu regresi sederhana, ( 2 ) uji homogenitas varians kelompok - kelompok skor Y yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan data variabel predictor ( X ), dan ( 3 ) uji linieritas bentuk regresi Y atas X untuk regresi sederhana. Berdasarkan ke tiga persyaratan tersebut terdapat dua persyaratan yang
172 disajikan pengujiannya yaitu pertama, uji persyaratan normalitas galat taksiran regresi Y atas X dengan asumsi bahwa distribusi populasi yang normal tercermin dari distribusi sampel yang normal juga. Pengujian ini dilakukan karena pengujian hipotesis mensyaratkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Kedua, uji persyaratan homogenitas varians kelompok - kelompok skor Y berdasarkan kesamaan data X, sedang uji kelinearan bentuk regresi sederhana Y atas X akan diuji pada bagian pengujian hipotesis penelitian. Uji persyaratan homogenitas yang mengasumsikan bahwa skor - skor variabel terikat (Y) yang berpasangan dengan setiap skor variabel bebas (X) memiliki varians yang homogen.
4.3.1. Uji Normalitas Pengujian normalitas populasi dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors terhadap nilai galat taksiran regresi Y atas X. Pengujian untuk mengungkapkan apakah nilai galat taksiran ( Y – Ŷ ) distribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H0 : ( Y – Ŷ ) berdistribusi normal. Kriteria pengujian diterapkan menggunakan statistik L (Liliefors) sebagai berikut : •
H0 : Diterima jika Lhitung
•
H0 : Ditolak jika Lhitung
≤ Ltabel
≥ Ltabel
173 Pengujian dilakukan dengan cara menghitung nilai Lhitung melalui langkah-langkah sebagai berikut:
Data hasil pengamatan disusun berdasarkan pasangan Xi dan Yi kemudian dihitung nilai ( Y – Ŷ ) ke dalam tabel. Dan diurutkan mulai dari nilai terkecil sampai terbesar.
Menghitung nilai rata-rata ( Y – Ŷ ) dan simpangan baku ( Y – Ŷ ) berdasarkan persamaan regresi Ŷ = 60,1 + 0,195 X yang hasilnya diperoleh dari hasil penelitian.
Menghitung nilai Zi (Y – Ŷ) – Y – Ŷ Zi =
s
Berdasarkan tabel urutan data dihitung nilai peluang F( Zi ) menggunakan daftar distribusi normal baku:
Menghitung proporsi S ( Zi ) yaitu banyaknya data dibagi total data secara kumulatif.
Menghitung harga mutlak selisih antara F ( Zi ) dengan S ( Zi ).
Menetapkan harga Lhitung. Lhitung = | F ( Zi ) – S ( Zi ) | maks
Menetapkan nilai statistik – L berdasarkan tabel atau rumus sebagai berikut: 1.031 L= √n
174
Membandingkan nilai Lhitung dengan Ltabel sesuai dengan kriteria pengujian.
Data terdistribusi normal jika Lhitung ≤ Ltabel Berdasarkan pengujian didapat Lhitung paling tinggi adalah sebesar
0,0856 dan nilai L pada tabel n = 87 dan alpha = 0,01 adalah 0,11054. Jadi Lhitung lebih kecil sama dengan Ltabel sehingga H0 diterima. Dapat disimpulkan bahwa galat taksiran dari persamaan Ŷ =
60,1 + 0,195 X
adalah
berdistribusi normal. Uji normalitas tersebut di atas Y atas X, dapat dilihat melalui tabel sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Normalitas
Pengujian Normalitas
Pasangan Variabel Penelitian
L-hitung
L-tabel
Kesimpulan
X-Y
0.0856
0.11054
Normal
175 4.3.2
Uji Homogenitas Pengujian homogenitas (Uji Bartlett) dilakukan untuk melihat homogenitas pasangan skor variabel bebas dengan variabel terikat. Hipotesis yang diajukan dalam pengujian homogenitas adalah H0 : pasangan variabel memiliki pasangan yang homogen. Kriteria pengujian yang diterapkan berdasarkan statistik uji χ² yaitu sebagai berikut : •
H0 : Diterima jika χ² hitung ≤ χ² tabel
•
H0 : Ditolak jika χ² hitung ≥ χ² ≥tabel Untuk setiap pasangan variabel X dengan Y dapat dihitung nilai χ²
dengan langkah-langkah sebagai berikut: ▪
Data skor Y dikelompokkan berdasarkan skor X yang sama, jumlah anggota untuk setiap kelompok diberi simbol ni.
▪
Kelompok yang nilai n yang kurang dari 2 tidak dimasukkan ke dalam perhitungan atau pengujian.
▪
Menghitung nilai dk = n - 1 untuk masing-masing kelompok.
▪
Menghitung nilai 1/dk untuk masing-masing kelompok.
▪
Menghitung nilai varians skor untuk masing-masing kelompok (s²i).
▪
Menghitung nilai log s²i.
▪
Menghitung nilai-nilai (dk x s²i) dan (dk x log s²i).
▪
Nilai - nilai tersebut selanjutnya disusun dalam tabel, kemudian dihitung nilai - nilai yang diperlukan dalam pengujian dengan menggunakan rumus - rumus berikut:
176 Varians gabungan dari semua sampel s² = ∑ (ni – 1) s²i / ∑ (ni-1) Harga satuan B B = (log s²i) ∑ (ni – 1) Nilai χ² untuk uji Bartlett χ² = (In 10) { B - ∑ (ni – 1) log s²i
Membandingkan nilai χ²hitung dengan χ²tabel sesuai dengan kriteria pengujian. Melalui perhitungan homogenitas varians Y atas X bahwa χ² = 23,169 nilainya lebih kecil sama dengan χ²tabel = 40,289. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan varians kelompok Y atas X adalah homogenitas. Tabel 4.9 Hasil Pengujian Homogenitas
Pasangan
Pengujian Normalitas Kesimpulan
Variabel Penelitian
(χ² hitung)
(χ² tabel)
Terima H0 : X-Y
23,169
<
40,289
Galat taksiran ( Y – Ŷ ) Berdistribusi Homogen
177 4.4
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis bertujuan menjawab hipotesis secara empiris. Hipotesis yang dimaksud adalah asumsi atau kesimpulan sementara yang sudah dirumuskan pada Bab 2 Teori Umum mengenai hipotesa penelitian, yaitu: “Terdapat hubungan antara Budaya Perusahaan (X) dengan Good Corporate Governane (Y)”. Yang berarti hipotesa nol diterima. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hubungan antara Efektivitas Sistem Informasi Keuangan dengan Kinerja User, yang dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = 60,1 + 0,195 X. Pengujian siginifikansi dan linearitas pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Analisis Varians untuk Pengujian Signifikansi dan Linearitas Persamaan Regresi Ŷ = 60,1 + 0,195 X Sumber Variasi
dk
JK
KT
Total
87
513549
5902,86
Koesifien a
1
509987,6
509987,6
Regresi b/a
1
292,580
292,580
Sisa
85
3268,822
38,46
Tuna Cocok
22
857,722
38,974
Galat
63
2411,1
38,27143
Fhit
Ftab (0,05)
Ftab (0,01)
7,61
3,96
6,96
1.02*
1,75
2,2
178 Keterangan : * = Regresi Signifikan pada Fhitung 7,61 > F tabel = 6.96 *
= Regresi Linier pada F hitung 1,02 < F tabel = 2.2
dk = Derajat Kebebasan JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah Fhit = F Hitung Ftab = F Tabel
Berdasarkan pada tabel pengujian signifikansi dan pengujian linearitas persamaan regresi tersebut di atas, maka disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ =
60,1 + 0,195 X adalah siginifikan dan linear. Persamaan regresi tersebut
memberi arti bahwa setiap peningkatan satu satuan skor budaya perusahaan akan diikuti kenaikan skor good corporate governance sebesar 0,195 pada konstanta 60,1. Secara visual kronologis tersebut tampak pada grafik berikut
179 GRAFIK BUDAYA PERUSAHAN (X) ATAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Y) 70 40; 67,9 60
0; 60,1
50 40 30 20 10 0 0
10
20
30
40
50
60
Gambar 4.6 Grafik Hubungan antara X atas Y dalam Persamaan Regresi Ŷ = 60,1 + 0,195 X
Hasil perhitungan kekuatan hubungan antara budaya perusahaan (X) dengan good corporate governance (Y) ditunjukkan koefisien korelasinya = 0,606. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara budaya perusahaan dengan good corporate governance.
180 Tabel 4.11 Uji Signifikansi Koefisien Hubungan Antara BudayaPerusahaan (X) dengan Good Corporate Governance (Y)
Cacah
Koefisien
Observasi
Korelasi
t – tabel t-hit
0,05
0,01
7,0188
1,6641
2,3739
(ry1) 87
0,606
* koefisien hubungan Signifikansi (t - hit = 7,0188 > t – tabel = 2,374)
Dari hasil penghitungan uji signifikansi koefisien hubungan tersebut thitung = 7,0188 lebih besar dari ttabel = 2,374. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien hubungan antara budaya perusahaan (X) dengan Good Corporate Governance (Y) sebesar 0,606 adalah signifikan, ini berarti terdapat hubungan antara budaya perusahaan (X) dengan Good Corporate Governance (Y). Hasil koefisien determinasinya (ry1)² = 0,367 atau 36,7 %. Ini berarti bahwa budaya perusahaan mempengaruhi Good Corporate Governance Sebesar 36,7 %.
181
4.5
Keterbatasan Penelitian Sebagai seorang manusia biasa disadari secara kodrati tidak dapat terlepas dari kesalahan dan keterbatasan. Ada beberapa hal yang menjadi kelemahan yang tidak dapat dihindari dalam penelitian ini. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif yang memiliki kesulitan dalam mengukur peristiwa yang bersifat kualitatif. Penelitian ini telah dipersiapkan dengan semaksimal mungkin dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu. Setiap butir pernyataan dalam kuesioner telah melalui tahap uji validitas dan uji reliabilitas, namun masih terdapat kelemahan dalam kuesioner tersebut terutama pada situasi responden dalam mengisi kuesioner tersebut. Penelitian ini menggunakan skala Likert yang terdiri lima pilihan pada setiap butir pernyataannya. Butir pernyataannya ini memiliki keterbatasan dan kelemahan karena masih memberi kesempatan kepada responden dalam menilai pernyataan - pernyataan yang ada dengan tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya sebagaimana dialami oleh responden sendiri.