BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Peneliti memperoleh data primer dengan menyebarkan kuisioner yang dimana salah satunya menggambarkan karakteristik responden yaitu : Jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan, dan tingkat keaktifan dalam penggunaan media sosial. Data yang didapat kemudian diolah peneliti agar mudah dalam membaca. Berikut penyajian data karakteristik responden : a. Jenis Kelamin : Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan “jenis kelamin” Jenis kelamin
Frekuensi
Persen ( % )
Laki – laki
104
54%
Perempuan
90
46%
Total
194
100%
Sumber : Data primer yang telah diolah
54
55 Gambar 4.1 diagram karakteristik responden berdasarkan “jenis kelamin”
Pada tabel 4.1 dan gambar 4.1 terlihat bahwa persentase responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 104 orang dengan persentase sebanyak 54 % dan responden yang berjenis kelamin perempuan 90 orang dengan persentase sebanyak 46%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak 14 orang dengan persentase 8% lebih banyak daripada responden berjenis kelamin perempuan. b. Usia Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia
Frekuensi
Persen (%)
20 -25 tahun
90
46 %
26 – 30 tahun
73
38 %
56 31 – 35 tahun
24
12 %
> 35 tahun
7
4%
Total
194
100 %
Sumber : Data primer yang telah diolah
Gambar 4.2 Diagram karakteristik responden berdasarkan “usia”
Dapat disimpulkan dari tabel 4.2 dan diagram 4.2 bahwa mayoritas responden berusia 20 – 25 tahun dengan persentase sebesar 46%, responden yang berusia 26 – 30 tahun sebanyak 73 orang dengan persentase sebanyak 38%, responden yang berusia 31 – 35 tahun sebanyak 24 orang dengan persentase sebanyak 12%, dan responden yang berusia lebih dari 35 tahun sebanyak 7 orang dengan persentase paling sedikit yaitu 4 %. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yang menjadi followers akun twitter Buffalo berusia 20 hingga 25 tahun dengan persentase terbesar yaitu 46%.
57 c. Pekerjaan Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan “Pekerjaan” Pekerjaan
Frekuensi
Persen (%)
Pelajar/Mahasiswa
51
54 %
Pegawai/Karyawan
105
26 %
Wiraswasta
25
13 %
Lainnya
13
7%
Total
194
100 %
Sumber : Data primer yang telah diolah Gambar 4.3 Diagram Karakteristik Berdasarkan “Pekerjaan”
58 Berdasarkan pada tabel 4.3 dan diagram 4.3 menunjukkan dari 194 orang responden 51 orang dengan persentase 26% merupakan pelajar/mahasiswa, 105 orang dengan persentase paling besar yaitu 54% merupakan pegawai/karyawan, sebanyak 25 orang dengan persentase 13% merupakan wiraswasta, dan sebanyak 13 orang dengan persentase 7% adalah pekerja lain. Maka dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden yang follow akun twitter Buffalo merupakan pegawai/karyawan. d. Karakteristik Responden Berdasarkan “Pendapatan Per Bulan” Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan “Pendapatan Per Bulan” Pendapatan per bulan
Frekuensi
Persen ( % )
< 2 juta
50
26 %
2 – 3,5 juta
58
30 %
4 – 5 juta
51
26 %
> 5 juta
35
18 %
Total
194
100 %
Sumber : Data primer yang telah diolah
59 Gambar 4.4 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan “Pendapatan Per Bulan”
Berdasarkan pada tabel 4.4 dan diagram 4.4 diatas, dari 194 orang responden sebanyak 50 orang dengan persentase 26% memiliki pendapatan sebesar kurang dari 2 juta perbulan, sebanyak 58 orang dengan persentase 30% memiliki pendapatan perbulan sebesar 2 juta hingga 3,5 juta, sebanyak 51 orang dengan persentase 26 % memiliki pendapatan per bulan sebesar 4 hingga 5 juta, dan sebanyak 35 orang dengan persentase 18 % memiliki pendapatan lebih dari 5 juta per bulan. Maka dapat disimpulkan pendapatan mayoritas responden sebesar 2 hingga 3,5 juta perbulan.
60 e. Tingkat Keaktifan Dalam Penggunaan Media Sosial Tabel 4.5 Karakteristik Tingkat Keaktifan Dalam Penggunaan Media Sosial Keaktifan penggunaan
Frekuensi
Persen ( % )
Aktif
114
59 %
Tidak terlalu aktif
76
39 %
Tidak aktif
4
2%
Total
194
100 %
sosial media
Sumber : Data primer yang telah diolah Gambar 4.5 Diagram Karakteristik Tingkat Keaktifan Dalam Penggunaan Media Sosial
61 Berdasarkan pada tabel 4.5 dan diagram 4.5 diatas, dari 194 orang responden sebanyak 114 orang dengan persentase 59% merupakan pengguna media sosial aktif, sebanyak 76 orang dengan persentase 39% merupakan pengguna media sosial dalm kategori tidak terlalu aktif, dan sebanyak 4 orang dengan persentase 2 % merupakan pengguna media sosial tidak aktif. Hal ini membuktikan bahwa responden penelitian ini mayoritas merupakan pengguna aktif media sosial. 4.2 Alat Ukur Peran Public Relations Melalui Media Sosial Alat ukut peran Public relations melalui media sosial terdiri dari 7 item. Dari 6 item ini terdapat 2 aspek. Aspek pertama tentang aktivitas media sosial dan yang kedua aspek efektivitas penggunaan media sosial. Alat ukur peran Public relations melalui media sosial menggunakan skala likert (1 hingga 5). Aspek aktivitas media sosial untuk mengukur seberapa sering aktivitas yang dilakukan melalui akun sosial media twitter. Contoh item dari aspek aktivitas media sosial adalah “Account Buffalo sering mengupdate informasi seputar produk”, dan “Saya mendapatkan visualisasi berupa gambar dalam setiap event/pameran yang berlangsung melalui account Buffalo”. Aspek efektivitas penggunaan media sosial untuk mengukur seberapa efektif peran media sosial dalam pendekatan kepada publik. Contoh dari item aspek efektivitas penggunaan media sosial adalah : “Saya tertarik dengan program yang diadakan Buffalo dalam media sosial (QuizBuffalo, Buffalo photo Contest, dll)”, “Informasi mengenai event, pameran, produk, dll cukup aktual”, “Saya mengerti dengan jelas setiap isi pesan
62 yang disampaikan account Buffalo di media sosial’, dan “Saya cukup antusias dalam memberikan feedback (seperti Retweet, reply & Favorite)”. 4.3 Alat ukur Brand awareness Alat ukur brand awareness terdiri dari 8 item. Dalam delapan item ini dikelompokkan menjadi 4 aspek. Aspek pertama merupakan unawere of brand (tidak mengenali merk), aspek kedua brand regocnition (Pengenalan Merk), aspek ketiga brand recall (Pengingatan kembali merk), dan aspek keempat Top of mind (Puncak pikiran). Alat ukur brand awareness menggunakan skala likert (1 hingga 5). Aspek unawere brand mengukur apakah pengguna media sosial mengetahui adanya brand Buffalo. Contoh dari item aspek unawere brand : “Dalam membeli hardisk saya tidak perduli dengan merk yang saya beli” dan “Saya mengetahui adanya merk Buffalo melalui akun twitter Buffalo”. Aspek brand recognition untuk mengukur seberapa besar kesadaran brand Buffalo. Konsumen mampu untuk mengenali merek dan memberikan nama merek sebagai petunjuk, dengan diberikan rangsangan yang cukup besar mengenai satu kategori produk tertentu. Contoh dari item aspek brand recognition : “Saya mengetahui macam-macam produk Buffalo melalui akun twitter Buffalo” dan “Saya mendapatkan edukasi seputar penggunaan produk Buffalo melalui akun media sosial Buffalo”. Aspek ketiga Brand Recall untuk mengukur seberapa besar penerimaan konsumen terhadap suatu merek baru yang diterima. Contoh dari item brand recall adalah : “Berdasarkan informasi yang saya terima melalui akun media sosial Buffalo,
63 saya mempertimbangkan Buffalo dalam memilih hard disk” dan “Saya tertarik produk Buffalo karena informasi yang diberikan melalui akun media sosial twitter Buffalo”.
Aspek keempat yaitu Top of mind untuk mengukur posisi brand dalam hati konsumen. Contoh dari item Top of mind adalah “Saya tertarik produk Buffalo karena informasi yang diberikan melalui akun media sosial Buffalo”.
4.4 Pengolahan Data Penelitian 4.4.1 Tahap Pelaksanaan Penelitian Selain menyiapkan alat ukur, peneliti juga menyebarkan kuisioner selama kurang lebih 3 minggu yang dimulai pada 18 april hingga 7 mei 2012. Data subjek yang diambil menjadi responden adalah pengguna media sosial twitter yang telah menjadi pengikut (followers) akun Buffalo Indonesia dengan akun @Buffalostation. Setelah data kuisioner telah terisi dan terkumpul semua, maka data diolah dengan menggunakan SPSS 2.00 version for windows. Peneliti menguji normalitas dengan tujuan mengetahui apakah distribusi atau penyebaran data yang diperoleh normal atau tidak, yang nantinya akan menentukan jenis penghitungan statistik yang dipakai. Berdasarkan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit, data dikatakan normal jika Asymp > 0,05 (Sarwono, 2012, p100). Uji normalitas pada data Peran Public relations melalui media sosial 0,106 yang menunjukkan data tersebut normal. Uji normalitas pada Brand awarness adalah 0,160 yang menunjukkan bahwa data tersebut normal.
64 4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Sampel keseluruhan berjumlah 194. Pengolahan sample dengan menggunakan uji reabilitas Alpha Cronbach dengan program SPSS (statistical program for social science) 20.00 Version for Windows. Toleransi kesalahan yang digunakan ialah sebesar 5% atau menggunakan probabilitas sebesar 0,05 dengan demikian nilai ri butir-butir pertanyaan yang dihitung harus lebih tinggi dari 0.1184 (lihat tabel dilampiran hal ) agar dapat dikatakan valid dan sama dengan atau lebih besar dari 0.6 agar dapat dikatakan reliable. Berdasarkan hasil penghitungan dengan menggunakan SPSS 2.00 hasil analisis validitas dan reliabilitas sebagai berikut : Keluaran pertama ialah bagian Reliability Statistics Untuk variabel x (Peranan Media Sosial) : Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .631
N of Items 7
Sumber : data olahan spss Pada bagian ini, digunakan untuk melihat Cronbach’s Alpha secara keseluruhan. Nilai Cronbach alpha sebesar 0.631, maksudnya ialah secara keseluruhan butir-butir pertanyaan sudah reliable karena nilai 0.1409 sampai pada nilai standartnya yaitu ≥ 0,6. Jumlah butir pertanyaan ( N ) sebanyak 7.
65 Pada variabel Y (brand awareness) : Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .781
N of Items 8
Sumber : data olahan spss Pada bagian ini, digunakan untuk melihat Cronbach’s Alpha secara keseluruhan. Nilai Cronbach alpha sebesar 0.781, maksudnya ialah secara keseluruhan butir-butir pertanyaan sudah reliable karena nilai 0.1409 sampai pada nilai standartnya yaitu ≥ 0,6. Jumlah butir pertanyaan ( N ) sebanyak 8. Keluaran kedua ini bagian yang digunakan adalah : 1. Untuk validitas, pergunakan angka-angka yang terletak pada kolom “Corrected Item Total Correlation”. 2. Untuk Reliabilitas, pergunakan angka-angka yang terletak pada kolom Cronbach’s Alpha if Item Deleted. 3. Hasil Uji Reliabilitias Alat Ukur Peran Public relations Melalui Media Sosial.
66 Tabel 4.6 Hasil Uji Alat Ukur Peran Public relations Melalui Media Sosial Dimensi
Butir
Jumlah
Sebelum Setelah Analisis Butir aktivitas
3
Sebelum
3
4
3
3
4
4
Media Sosial
Jumlah
0,414
0,1409
0,354
0,1409
0,339
0,1409
0,369
0,1409
0,428
0,1409
0,247
0,1409
0,260
0,1409
Valid
Analisis butir
sosial 4
t tabel
Setelah
media
Efektivitas
t hitung
7
Valid
Valid
7
Jika dilihat dari hasil analisis menggunakan SPSS pada tabel diatas, maka nilai koefisien korelasi (ri) semua butir pertanyaan yang terletak pada kolom “corrected item total correlation” lebih besar dari 0,1409 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan pada kuisioner bagian ekspektasi sudah valid.
67 Tabel 4.7 Hasil Uji Alat Ukur Efektivitas Media Sosial Dimensi
Butir Sebelum
Unknown
Jumlah
Setelah
Sebelum
t hitung
Analisis butir
2
2
2
Brand Brand
1
1
Valid
0,353
0,1409
Valid
0,657
0,1409
Setelah
Analisis Butir 2
t tabel
1
1
0,588
0,1409
Valid
2
2
0,657
0,1409
Valid
0,586
0,1409
Recognition Brand Recall
Top Of Mind Brand
2
1 2
2
1 2
1
1
0,270
0,1409
Valid
2
2
0,595
0,1409
Valid
0,216
0,1409
Loyality Jumlah
8
8
Dilihat dari hasil analisis menggunakan SPSS pada tabel diatas, maka nilai Cronbach Alpha semua butir pertanyaan lebih besar dari 0,1409 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan pada kuisioner sudah reliable.
68 4.6 Analisis Korelasi Pearson Korelasi adalah asosiasi (hubungan) antara variable-variable yang diminati, apakah data sampel yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada kaitan antara variabel-variabel dalam populasi asal sampel, jika ada hubungan, seberapa kuat hubungan antar variabel tersebut. Keeratan hubungan itu dinyatakan dengan nama koefisien korelasi atau bisa disebut juga korelasi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Korelasi Bivariat, adalah mengukur keeratan hubungan diantara hasilhasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian (bivariate). Korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson yang mengukur korelasi data interval dan rasio. Kofisien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antar dua variabel. Besarnya koefisien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan antar liniear dan arah hubungan variabel acak. Untuk memudahkan iterpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel, penulis menggunakan kriteria Sarwono (2012, p123), Sebagai berikut : 0
: Tidak ada korelasi antara dua variabel.
> 0 – 0,25
: Korelasi sangat lemah
> 0,25 – 0,50 : Korelasi cukup > 0,5 – 0,75
: Korelasi kuat
> 0,75 – 0,99 : Korelasi sangat kuat
69 1
: Korelasi sempurna
Berikut hasil penghitungan dengan menggunakan SPSS 2.00 :
Correlations
VAR X
VAR Y
VAR X Pearson Correlation (Peran PR melalui media Sig. (2-tailed) sosial) N
194
194
Pearson Correlation
.837**
1
VAR Y (Brand Awareness)
1
.837** .000
Sig. (2-tailed)
.000
N
194
194
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: data olahan spss (lampiran halaman 3) Dari tabel diatas, terlihat angka koefisien korelasi Pearson sebesar .837 artinya korelasi yang terjadi antar variabel peran Public relations melalui media sosial dan brand awareness sangat kuat karena mendekati angka 1. Didasarkan pada kriteria yang ada diatas, hubungan kedua variabel signifikansi sebesar 0,000 < 0,001. Melihat arah korelasi antar dua variabel. Arah korelasi dilihat dari angka koefisien korelasi hasilnya positif, yaitu 0,837; maka korelasi kedua variabel bersifat searah. Maksudnya jika peran Public relations melalui media sosial tinggi, maka pencapaian brand awareness akan tinggi pula. Jumlah data (N) sebesar 194. Semua diproses dan tidak ada yang missing. Kesimpulannya : Korelasi antara variabel peran Public relations melalui media sosial dan brand awareness sangat kuat, signifikan, dan searah.
70 4. 7 Analisis Regresi Sederhana (Koefisien Determinasi) Dalam analisis regresi sederhana akan dikembangkan sebuah estimating equation (persamaan regresi), yaitu suatu formula yang mencari nilai variable dependent dari nilai variable independent yang diketahui, dimana kedua variabel tersebut masing-masing hanya satu. Dari tabel anova dibawah ini dapat dilihat bahwa nilai sig < 0,05 yang menunjukkan bahwa H0 ditolak. Atau dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan 95 persen terdapat minimal satu variabel X yang signifikan mempengaruhi variabel Y nya. Oleh karena itu, untuk mengetahui variabel X yang signifikan tersebut kita akan melanjutkan kepada partial test nya.
Model Summaryb
Model
R
R Square .837a
1
Adjusted R Square
.700
.699
Std. Error of the Estimate 2.27729
a. Predictors: (Constant), VAR X (Peran PR melalui media sosial) b. Dependent Variable: VAR Y (Brand Awareness)
Sumber: data olahan spss Pada tabel Model Summary, terlihat hasil perhitungan dengan angka R square (r2) sebesar 0,700. Hasil ini dapat dikatakan baik karena besar nilainya di atas 0,5. Selanjutnya nilai R square (r2) dari output SPSS ini dimasukkan ke dalam rumus koefisiensi penentu (KP) yakni: KP = r2 x 100% KP = 0,700 x 100% KP = 70,0%
71 Dari rumus KP tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel X yakni peran Public relations melalui media sosial dapat mempengaruhi variabel Y brand awareness yakni sebesar 70 %. Analisis regresi digunakan apabila ingin mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Tabel 4.8 Coefficients Variabel Penggunaan Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients B
1
Std. Error
(Constant)
1.547
1.398
VAR X
1.088
.051
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta .837
1.107
.270
21.176
.000
a. Dependent Variable: VAR Y (BrandAwareness)
Sumber: data olahan spss Berdasarkan tabel di atas pada kolom Unstandardized Coefficients didapat: Constant (konstanta)
= 1,547
Konstanta untuk variabel X = 1,088 Dari sini didapatkan persamaan regresi linier sederhana Y = 1,547 + 1,088X Uji t akan digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel brand awareness sebagai predator untuk variabel Peran public relations melalui media sosial. Hipotesis : H0 = Koefisien regresi tidak signifikan
72 H1 : Koefisien regresi signifikan Dasar pengambilan keputusan : Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak. Hasil Uji t pada Variabel Brand Awareness menghasilkan t hitung sebesar 21,176 dengan signifikansi sebesar 0,000; dengan t tabel yaitu sebesar 1,65283, karena t hitung (21,176) > t tabel (1,65283), maka H0 ditolak dan H1 diterima; artinya koefisien regresi signifikan.
4.8 Uji Linearitas dan Hipotesis Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah persamaan regresi Y = a + bX berbentuk linear, yaitu dengan cara membandingkan probabilitas (pada tabel ANOVA tertulis sig) dengan taraf nyatanya (α = 0,05 atau 0,01). Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak. Jika probabilitasnya < 0,05 maka model diterima. Berikut interpretasi tabel ANOVA Tabel 4.9 Uji Linearitas Regresi ANOVAa
Model
Sum of Squares Regression
1
Residual Total
Df
Mean Square
2325.532
1
2325.532
995.725
192
5.186
3321.258
193
a. Dependent Variable: VAR Y (Brand Awareness) b. Predictors: (Constant), VAR X (Peran PR melalui media sosial)
F 448.419
Sig. .000b
73 Sumber: data olahan spss Dari tabel di atas dapat dilihat nilai probabilitas (Sig) adalah 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan model diterima atau dapat disimpulkan bahwa persamaan linear Y=a+bX sudah tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Dengan hasil hitung output SPSS di atas, didapatkan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (α) yang memiliki arti bahwa persamaan regresi tersebut signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa regresi Y= 1,547 + 1,088X adalah berarti, sehingga dapat digunakan untuk memprediksi apabila skor peran Public relations melalui media sosial meningkat satu unit, maka tingkat brand awareness pun akan meningkat 1,088 pada konstanta 1,547. Sehingga di dapat hasil yang menyatakan bahwa Ha diterima yaitu adanya pengaruh peran Public relations melalui media sosial twitter terhadap tingkat kesadaran merek (brand awareness). 4.9 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis penelitian ini adalah : 1. Terciptanya korelasi antara peran PR media sosial Twitter terhadap kesadaran brand Buffalo pada pengguna media sosial. 2. Terciptanya pengaruh peran Public relations melalui media sosial yang dilakukan oleh divisi komunikasi pemasaran PT. ECS Indo Jaya terhadap kesadaran merk produk Buffalo. Berdasarkan hasil penyajian data di atas maka hasil yang di dapat dari penelitian ini adalah menerima kedua hipotesis tersebut. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai PValues yang lebih kecil dari α = 0,05 pada uji Linearitas Regresi, sehingga di dapat hasil
74 yang menyatakan bahwa kedua hipotesis diterima yaitu adanya Pengaruh peran Public relations melalui media sosial twitter terhadap tingkat kesadaran merek (Brand awareness) Buffalo. Analisis regresi juga dilakukan jika korelasi antara dua variabel mempunyai hubungan sebab-akibat (kausal) atau hubungan fungsional. Dengan hasil hitung output SPSS di atas, didapatkan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (α) yang memiliki arti bahwa persamaan regresi tersebut signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa regresi Y= 1,547 + 1,088X adalah berarti, sehingga dapat digunakan untuk memprediksi bahwa apabila skor peran Public relations melalui media sosial twitter meningkat satu unit, maka tingkat kesadaran merek (brand awareness) pun akan meningkat 1,088 pada konstanta 1,547. Melalui hasil uji koefisiensi penentu untuk mengetahui seberapa besar variabel X (Peran Public relations melalui media sosial twitter) mempengaruhi atau memberikan kontribusi terhadap variabel Y (tingkat kesadaran merek / brand awareness) di dapatkan hasil sebesar 70%, sedangkan sisanya 30% dipengaruhi oleh faktor-faktor atau media lainnya. Hasil Uji t pada Variabel Brand Awareness menghasilkan t hitung sebesar 21,176 dengan signifikansi sebesar 0,000; dengan t tabel yaitu sebesar 1,65283, karena t hitung (21,176) > t tabel (1,65283), maka H0 ditolak dan H1 diterima; artinya koefisien regresi signifikan.