BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek a. Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin
F
%
P
10
53%
L
9
47%
Jumlah
19
100%
Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 19 anak, jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin pada kelompok B KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus 10 anak perempuan dan 9 anak laki-laki. 4.1.1
Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelompok B KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus, menunjukkan bahwa kemampuan mengenal warna pada anak belum optimal. Hal ini dapat dilihat ketika guru menunjukkan berbagai warna seperti merah, kuning, biru, hijau, orange, ungu, serta meminta anak menyebutkan warna tersebut, terlihat anak masih ragu-ragu untuk menjawabnya. Selain itu ada beberapa anak yang salah meyebutkan warna, misalkan saja warna kuning, anak menjawab warna orange, atau warna biru anak menjawab warna hijau. Berdasarkan jumlah 19 anak, terlihat 11 anak masih ragu-ragu dalam menebak warna. Dan 8 anak sudah mampu menyebutkan warna dengan tepat. Sehingga dari penelitian ini guru mengharapkan anak KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus dapat menunjuk, menyebutkan dan mengelompokkan warna melalui metode mencampur warna dengan kertas krep. Disisi lain, anak hanya mengenal 5 warna yang selama ini diperkenalkan oleh guru melalui media crayon, yaitu biru, merah, kuning, 25
hijau, dan ungu. Adapun kondisi awal yang diperoleh melalui observasi Pra Siklus dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel. 4.1 Distribusi Kemampuan Mengenal Warna Pada Anak Pra Siklus Kelompok B di KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus No
Kategori
Frekuensi
Presentase
1
Baik (B)
3
16%
2
Cukup (C)
5
26%
3
Kurang (K)
11
58%
19
100%
Jumlah
Grafik4.1 Kemampuan Mengenal Warna Pada Anak Pra Siklus Kelompok B di KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus
PRA SIKLUS 58%
26%
PRA SIKLUS
16%
Baik
Cukup
Kurang
Berdasarkan prosentase hasil belajar pra siklus dapat dilihat dari grafik diatas bahwa dari 19 anak yang menjadi subjek penelitian pada kemampuan Mengenal warna pada anak dalam menunjuk, menyebutkan dan mengelompokkan warna terdapat 3 anak (16%) yang masuk kategori baik, 5 anak (26%) yang masuk kategori cukup, dan11 anak (58%) yang masuk kategori kurang. Data yang diperoleh ini akan dijadikan peneliti sebagai bahan pertimbangan membuat perencanaan penelitian agar dapat meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak dalam menunjuk, menyebutkan, dan mengelompokkan warna pada
26
Kelompok B KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus melalui metode mencampur warna dengan kertas Krep.. 4.2 Siklus I 4.2.1 Tahap Perencanaan Tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH)
b.
Menyiapkan media pembelajaran berupa kertas krep, gelas plastik, dan air
c.
Menentukan materi dan tema pembelajaran
d.
Menyiapkan lembar observasi tentang kegiatan pengenalan warna melalui metode mencampur warna dengan kertas krep.
4.2.2 Tahap Pelaksanaan Tahap
pelaksanaan
merupakan
implementasi
kegiatan
pembelajaran sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat ditahap perencanaan oleh peneliti dengan dibantu guru kelas dan satu asisten. Tahap pelaksanaan pada Siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan. 4.2.3 Pelaksanaan Siklus I a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanaakan pada hari Sabtu, 13 Agustus 2016. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian. a) Kegiatan Awal Pelaksanaan kegiatan awal berbaris selanjutnya untuk memulai proses pembelajaran, peneliti mengucapkan salam, berdoa, dan bernyanyi. Setelah itu, peneliti melakukan presensi, menanyakan keadaan anak didik dan dilanjutkan 27
kegiatan fisik motorik yaitu dengan memanjat, bergelantungan dan berayun. Kemudian melakukan apersepsi berupa tanya jawab tentang mainan yang anak suka. Peneliti memperlihatkan benda dan anak menyebutkan nama benda tersebut. b) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini, pada hari pertama kegiatan dilakukan dengan guru menjelaskan warna- warna dasar (merah, kuning, biru) dengan kertas krep yang dicelupkan kedalam gelas plastik kosong. Lalu guru mengambil salah satu warna dan ditunjukkan kepada anak, kemudian anak diminta untuk menyebutkan warna yang telah ditunjukkan oleh guru tersebut. Selanjutnya guru meminta anak untuk maju satu persatu untuk menunjuk dan menyebutkan warna yang ditunjuk oleh guru pada gelas plastik yang sudah diisi air dan diberi kertas krep. Setelah anak- anak belajar menunjuk dan menyebutkan warna dasar yang telah dihasilkan dari celupan kertas krep (merah, kuning, biru), guru mengajak anak untuk bermain bersama. Permainan ini anak- anak dijadikan dua kelompok, kemudian guru membagi kertas krep berwarna-warni untuk dicelupkan ke dalam gelas plastik yang sudah berisi air, setelah itu guru meminta anak berlomba menuangkan air berwarna kedalam botol sesuai dengan warna yang telah didapat oleh anak-anak lalu anak mengelompokkan warna sesuai dengan warnanya. c) Kegiatan Akhir Guru melakukan evaluasi dengan tanya jawab tentang materi yang sudah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
keberhasilan
yang
dicapai
oleh
guru
penyampaian materi pada anak, kemudian berdoa pulang.
28
dalam
Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus I pertemuan pertama anak-anak masih banyak yang asik bermain dan berbicara dengan temannya, sehingga proses pembelajaran masih tidak berjalan dengan baik. Guru masih mengalami kesusahan dalam menguasai kelas. b. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 15 Agustus 2016. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian. Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut: a) Kegiatan Awal Pelaksanaan kegiatan awal upacara bendera selanjutnya untuk memulai proses pembelajaran, peneliti mengucapkan salam, berdoa, dan bernyanyi. Setelah itu, peneliti melakukan presensi, menanyakan keadaan anak didik dan dilanjutkan kegiatan fisik motorik yaitu dengan melakukan senam fantasi. Kemudian melakukan apersepsi berupa tanya jawab tentang minuman
dan
makanan
yang
anak
suka.
Peneliti
memperlihatkan benda dan anak menyebutkan nama benda tersebut. b) Kegiatan Inti Guru menjelaskan tentang minuman yang disukai seperti teh, sirup dan susu, lalu guru menjelaskan cara membuat teh. Kemudian guru memberi penjelaskan dan memberi contoh kegiatan yang akan dilakukan hari ini yaitu melakukan kegiatan mencelupkan kertas krep berwarna (merah, kuning, dan biru) kedalam gelas plastik yang berisi air. Selanjutnya guru meminta anak untuk mencampurkan warna menggunakan kertas krep seperti (merah+kuning= orange, biru+kuning=hijau, merah+biru=ungu). Lalu guru meminta anak untuk melihat 29
prosesnya
dan
menyebutkan
warna
baru
dari
hasil
mencelupkan mencampur kertas krep kedalam air. Setelah anak- anak melakukan kegiatan mencelupkan dan mencampukan kertas krep, guru meminta anak melakukan dengan sepuasnya. c) Kegiatan Akhir Guru melakukan evaluasi dengan tanya jawab tentang materi yang sudah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
keberhasilan
yang
dicapai
oleh
guru
dalam
penyampaian materi pada anak, kemudian berdoa pulang. Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus I pertemuan
kedua
anak-anak
sudah
bisa
mengikuti
pembelajaran dengan baik, banyak anak-anak yang antusias mengikuti
kegiatan
pengenalan
warna
melalui
metode
mencampur warna dengan kertas krep. c. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa, 16 Agustus 2016. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian. Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut: a) Kegiatan Awal Pembelajaran dimulai dengan berbaris dan mengucapkan salam, berdoa, dan bernyanyi. Setelah itu peneliti melakukan presensi, menanyakan keadaan anak didik, kemudian meminta anak memutar dan mengayunkan lengan sesuai dengan aba-aba guru, dan dilanjutkan apersepsi. b) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti ini guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini, pada hari ketiga ini kegiatan yang dilakukan yaitu guru memperkenalkan kembali warna- warna 30
dasar dan warna baru yang telah diajarkan pada hari sebelumnya dan guru meminta anak menunjukkan warna yang sudah disebutkan oleh Guru. Kemudian guru meminta anak melakukan kegiatan mencampur dua kertas krep berwarna yang berbeda kedalam air dalam gelas plastik. Lalu guru meminta anak untuk mengelompokkan warna sesuai dengan warnanya. c) Kegiatan Akhir Guru melakukan evaluasi dengan tanya jawab tentang materi yang sudah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh guru dalam penyampaian materi pada anak, kemudian, berdoa pulang. Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus I pertemuan
ketiga
anak-anak
sudah
bisa
mengikuti
pembelajaran dengan baik, anak-anak sudah bisa menunjuk, menyebutkan dan meengelompokkan warna dasar atau pun warna-warna
yang
telah
dihasilkan
melalui
kegiatan
mencampur warna menggunakan kertas krep walaupun hanya sebagian anak saja, untuk kegiatan mencampurkan warna menggunakan kertas krep anak-anak masih kesusahan saat mencampur dua warna dan menyebutkan warna baru yang telah dihasilkan dari kegiatan mencampurkan warna dengan kertas krep.
31
Tabel. 4.2 Distribusi Kemampuan Mengenal Warna Pada Anak Siklus I Kelompok B KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus Penilaian Kemampuan
Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan III
Frekuensi
%
Frekuensi
%
Frekuensi
%
3
16%
5
26%
10
53%
7
37%
6
32%
4
21%
9
47%
8
42%
5
26%
Mengenal Warna Baik (B) Skor (7, 8, 9) Cukup (C) Skor (5, 6) Kurang (K) Skor (3, 4)
Berdasarkan tabel diatas pada siklus I pertemuan pertama diperoleh data sebesar 16%kategoriBaik dengan jumlah anak sebanyak 3 anak, kriteria Cukup sebesar 37% dengan jumlah anak sebanyak 7 anak dan kriteria47% pada kriteria Kurang dengan jumlah anak sebanyak 9 anak. Pada siklus I pertemuan kedua diperoleh data sebesar26%kategoriBaik dengan jumlah anak sebanyak 5 anak, kriteria Cukup sebesar 32% dengan jumlah anak sebanyak 6 anak dan kriteria42% pada kriteria Kurang dengan jumlah anak sebanyak 8. Pada siklus I pertemuan ketiga diperoleh data sebesar 53% kriteria Baik dengan jumlah anak sebanyak 10 anak, kriteria Cukup sebesar 21% dengan jumlah anak sebanyak 4 anak, dan sebesar 26% pada kriteria Kurang dengan jumlah anak sebanyak 5 anak. Dilihat dari data data tersebut, maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan Siklusi I menjadi acuan untuk melaksanakan Siklus II. Hal- hal yang masih kurang dalam Siklus I akan diperbaiki pada Siklus II.
32
Grafik 4.2 Kemampuan Mengenal Warna Pada Anak Siklus I Kelompok B KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus
Baik
Cukup
53%
47%
42%
37% 26%
32% 21%
16%
Pertemuan I
Kurang
Pertemuan II
26%
Pertemuan III
Grafik diatas menggambarkan hasil peningkatan kemampuan mengenal warna pada anak melalui metode mencampur warna dengan kertas krep pada Siklus I. Warna biru menunjukkan kriteria Baik dengan hasil presentase 16% pada pertemuan I, 26% pada pertemuan 2, dan 53% pada pertemuan 3. Sedangkan warna merah menunjukkan kriteria Cukup dengan hasil prosentase 37% pada pertemuan I, 32% pada pertemuan 2, 21% pada pertemuan 3. Selanjutnya pada warna hijau menunjukkan kriteria Kurang dengan hasil prosentase 47% pada pertemuan I, 42% pada pertemuan 2, 26% pada pertemuan 3. 4.2.4 Refleksi Dari kegiatan pembelajaran Siklus I yang telah dilaksanakan selama 3 pertemuan, kemampuan mengenal warna pada anak belum dapat menunjuk, menyebutkan dan mengelompokkan warna dengan benar. Pada siklus I pertemuan ketiga belum mampu mencapai target indikator keberhasilan yang ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 80%. Capaian pada siklus pertama pertemuan ketiga sebesar 53% untuk kriteria Baik, 21% untuk kriteria Cukup dan 26% untuk kriteria Kurang. Untuk itu diperlukan perbaikan pada siklus kedua supaya dapat memenuhi target indikator keberhasilan sebesar 80%. Dalam siklus I ada beberapa kendala yang muncul saat melaksanakan kegiatan pembelajaran Siklus I, 33
diantaranya adalah 9 anak dari 19 siswa masih belum bisa menunjuk, menyebut, mengelompokkan keseluruhan tanpa bimbingan dari hasil mencampur warna dari kertas krep. Melihat ada beberapa kendala yang dialami dalam siklus I peneliti dan guru mendiskusikan solusi untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II. Solusi yang disusun adalah memberikan reward berupa stiker bergambar untuk anak yang mengikuti kegiatan mencampur warna dengan kertas krep. Tujuannya adalah agar anak lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan mencampur warna dengan kertas krep dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak. 4.3 Tahap Perencanaan Perbaikkan Tahap perencanaan perbaikan digunakan oleh peneliti dan guru setelah melalui tahap refleksi. Perbaikan yang dilakukan adalah merevisi kesalahan dan kekurangan menjadi hambatan dalam siklus sebelumnya untuk dasar menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik pada siklus selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perbaikan perencanaan ini mulai dengan menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan pada proses pembelajaran siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menyusun RKH yang disesuaikan dengan indikator dan tema/sub tema. b. Menyiapkan alat dan bahan ajar yang sesuai dengan materi proses belajar c. Mempersiapkan reward berupa stiker bergambar untuk anak yang bisa termotivasi dalam kegiatan mencampur warna dengan kertas krep.
34
4.4 Siklus II 4.4.1
Tahap Perencanaan Tahap perencanaan dalam penelitian inti adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH) b. Menyiapkan media pembelajaran berupa gelas plastik, air, dan kertas krep. c. Menentukan materi dan tema pembelajaran d. Menyiapkan lembar observasi tentang kegiatan mencampur warna dengan kertas krep.
4.4.2
Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran
sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat ditahap perencanaan oleh peneliti dengan dibantu guru kelas dan satu asisten. Tahap pelaksanaan pada Siklus II ini terdiri dari 3 pertemuan. 4.4.3 Pelaksanaan Siklus II a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanaakan pada hari Kamis, 18 Agustus 2016. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian. a) Kegiatan Awal Pembelajaran dimulai dengan berbaris dan mengucapkan salam, berdoa, dan bernyanyi. Setelah itu peneliti melakukan presensi, menanyakan keadaan anak didik. Kemudian guru meminta anak melompat keberbagai arah dengan 2 kaki dan dilanjutkan melakukan apersepsi.
35
b) Kegiatan Inti Pertemuan pertama siklusi II guru meminta anak membuat lingkaran kemudian guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini, yaitu adalah melakukan mengaduk air dalam gelas plastik lalu diberi kertas krep. Sebelumnya guru telah menyiapkan tiga gelas plastik yang berisi air, kemudian anak diminta untuk memasukan kertas krep sesuka warna yang anak pilih untuk dimasukkan dalam gelas plastik dan mengadukkan hingga warna muncul dari kertas krep tersebut. c) Kegiatan Akhir Guru melakukan evaluasi dengan tanya jawab tentang materi yang telah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan yang akan dicapai oleh guru dalam penyampaian materi pada anak, guru bertanya tentang apa saja yang sudah di pelajari oleh anak-anak pada hari itu, misalkan saja belajar tentang mengenal warna, mencampur warna. Kemudian berdoa pulang. Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus II pertemuan pertama anak-anak sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan mencampur warna dengan kertas krep karena anak tidak hanya mencampur warna saja, tetapi guru juga memberikan reward berupa setiker bergambar kepada anak-anak yang dapat melakukan kegiatan mencampur warna dengan benar dan tepat untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak. b. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 19 Agustus 2016. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian.
36
a) Kegiatan Awal Pelaksanaan kegiatan awal berbaris selanjutnya untuk memulai proses pembelajaran, peneliti mengucapkan salam, berdoa, dan bernyanyi. Setelah itu, peneliti melakukan presensi, menanyakan keadaan anak didik dan dilanjutkan kegiatan fisik motorik yaitu dengan melalakukan gerakkan badan sambil bernyanyi. Kemudian melakukan apersepsi berupa tanya jawab tentang diriku dan kesukaannya. Peneliti memperlihatkan benda dan anak menyebutkan nama benda tersebut. b) Kegiatan Inti Guru meminta anak-anak duduk melingkar. Sebelum memulai pembelajaran guru mengajak anak untuk menirukan gerakan-gerakan air mengalir dari atas ke bawah menggunakan tangannya. Setelah itu guru meminta anak maju kedepan dan mengambil air dengan gelas plastik lalu guru memberikan kertas krep untuk dimasukkan kedalam gelas plastik yang berisi air tersebut, kemudian anak diminta menyebutkan warna yang telah dihasilkan oleh kerta krep. Selanjutnya, anak diminta mengambil dan memilih kertas krep sesuai dengan pilihannya lalu meminta anak untuk mencampurkannya, kemudian anak diminta melihat proses mencampur kertas krep untuk menghasilkan warna baru. c) Kegiatan Akhir Guru melakukan evaluasi dengan tanya jawab tentang kegiatan apa saja yang anak-anak lakukan ketika mengikuti pembelajaran (mencampur warna, warna apa saja yang sudah di kenalkan). Meteri yang telah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan yang akan dicapai oleh guru dalam penyampaian materi pada anak, kemudian berdoa pulang. Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus II pertemuan kedua anak-anak sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan mencampur warna dengan kertas krep, 37
karena anak tidak hanya mencampur warna saja, tetapi guru juga memberikan reward berupa setiker bergambar kepada anak-anak yang dapat melakukan kegiatan mencampur warna dengan benar dan tepat untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak.Sebagian besar anak sudah mampu menunjuk, menyebutkan dan mengelompokkan warna dari hasil mencampur warna tersebut. c. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Agustus 2016. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian. a) Kegiatan Awal Pelaksanaan kegiatan awal berbaris selanjutnya untuk memulai proses pembelajaran, peneliti mengucapkan salam, berdoa, dan bernyanyi. Setelah itu, peneliti melakukan presensi, menanyakan keadaan anak didik dan dilanjutkan kegiatan fisik motorik yaitu dengan meloncat dari ketinggian 30 cm. Kemudian melakukan apersepsi berupa tanya jawab tentang kesukaan anakanak. Peneliti memperlihatkan benda dan anak menyebutkan nama benda tersebut. b) Kegiatan Inti Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini yaitu mencampur warna dari kertas krep yang berbeda-beda warna seperti merah+kuning menjadi warna orange, biru+kuning menjadi warna hijau, merah+biru menjadi warna ungu.. Kemudian anak diminta mengamati proses pencampuran warnanya dan anak diminta menunjukkan warna yang telah disebutkan oleh guru, lalu menyebutkan warna yang telah dihasilkan dari hasil pencampuran dari kertas krep, lalu anak diminta untuk mengelompokkan warna sesuai dengan warna-warnanya. 38
c) Kegiatan Akhir Guru melakukan evaluasi dengan tanya jawab tentang meteri yang telah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan yang akan dicapai oleh guru dalam penyampaian materi pada anak (mencampur warna, warna apa saja yang sudah di kenalkan), kemudian berdoa pulang. Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus II pertemuan ketiga anak-anak sangat senang dan aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru ketika ditanya tentang warna kertas krep apa saja yang sudah dicampurkan, karena anak tidak hanya mencampur warna saja, tetapi guru juga memberikan reward berupa setiker bergambar kepada anak-anak yang dapat melakukan kegiatan mencampur warna dengan benar dan tepat untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak menjadi meningkat. Tabel. 4.3 Distribusi Kemampuan Mengenal Warna Pada Anak Siklus II kelompok B di KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus Penilaian Kemampuan
Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan III
Frekuensi
%
Frekuensi
%
Frekuensi
%
12
63%
14
74%
17
89%
3
16%
4
21%
2
11%
4
21%
1
5%
0
0%
Mengenal Warna Baik (B) Skor (7, 8, 9) Cukup (C) Skor (5, 6) Kurang (K) Skor (3, 4)
39
Berdasarkan tabel diatas pada siklus II pertemuan I diperoleh data sebesar 63% pada kriteria Baik dengan jumlah anak sebanyak 12 anak. Kriteria Cukup sebesar 16% dengan jumlah anak sebanyak 3 anak, dan kriteria Kurang sebesar 21% dengan jumlah anak sebanyak 4 anak. Pada siklus II pertemuan 2 diperoleh data sebesar 74% pada kriteria Baik dengan jumlah anak sebanyak 14. Kriteria Cukup sebesar 21% dengan jumlah anak sebanyak 4 anak, dan kriteria Kurang sebesar 5% dengan jumlah anak sebanyak 1 anak. Pada siklus II pertemuan 3 diperoleh data sebesar 89% pada kriteri Baik dengan jumlah anak sebanyak 17anak. Kriteria Cukup sebesar 11% dengan jumlah anak sebanyak 2 anak, dan kriteria Kurang sebesar 0% dengan jumlah anak sebanyak 0 anak. Grafik 4.3 Kemampuan Mengenal Warna Pada Anak Siklus II Kelompok B di KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus
Baik
Cukup
Kurang 89%
74% 63%
16%
21%
21% 5%
Pertemuan I
Pertemuan II
11% 0% Pertemuan III
Grafik di atas menggambarkan hasil kegiatan mencampur warna dengan kertas krep pada anak Siklus II. Warna biru menunjukkan kriteria Baik dengan hasil presentase 63% pada pertemuan I, 74% pada pertemuan 2, dan 89% pada pertemuan 3. Sedangkan warna merah menunjukkan kriteria Cukup dengan hasil presentase 16% pada pertemuan I, 21% pada pertemuan 2, 11% pada pertemuan 3. Selanjutnya pada warna hijau menunjukkan kriteriaKurangdengan hasil persentase 21% pada pertemuan I, 5% pada pertemuan 2, 0% pada pertemuan 3.
40
4.4.4
Refleksi Menurut pengamatan observer anak-anak pada siklus II ini lebih antusias
dan aktif dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan setiap anak mengikuti permainan dengan semangat dan yang berhasil mengerjakan kegiatan mencampur warna dengan kertas krep akan mendapatkan sebuah reward
berupa stiker
bergambar. Setelah dilaksanakan proses pembelajaran pada siklusi II kegiatan mencampur warna dengan kertas krep dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak meningkat hal ini dapat dilihat dari siklus pertama pertemuan ketiga sebesar 53% untuk kriteria Baik, 21% untuk kriteria Cukup, dan 26% untuk kriteria Kurang, siklus II pertemuan ke tiga hasilnya meningkat dengan capaian sebesar 89% untuk kriteria Baik, 11% untuk kriteria Cukup, dan 0% untuk kriteria Kurang, dengan capaian sebesar 89% pada siklus II pertemuan ke tiga maka peneliti tidak perlu dilanjutkan ke siklus selanjutnya, karena hasil dari siklus II pertemuan ketiga sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. 4.5 Pembahasan Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, peneliti melakukan observasi awal untuk mengetahui kondisi yang ada di lapangan yaitu terkait dengan kemampuan
mengenal warna pada anak kelompok B di KB Aisyiyah
Gondangmanis Bae Kudus. Dari hasil observasi awal, peneliti menemukan bahwa masih rendahnya kemampuan mengenal warna yang dimiliki pada anak kelompok B KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus di dalam menunjukkan, menyebutkan dan mengelompokkan warna . Kemudian peneliti melakukan kerja sama dengan pimpinan KB dan guru yang berada di KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus untuk mengatasi masalah yang terjadi pada anak kelompok B untuk mengembangkan kemampuan mengenal warna melalui metode mencampur warna dengan kertas krep di KB 41
Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus. Kemudian peneliti dan guru membuat rencana kegiatan untuk melaksanakan siklus I. Pada pelaksanaan siklus I masih terdapat banyak kelemahan pada anak kelompok B di KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus ketika melakukan kegiatan mencampur warna dengan kertas krep baik dari menunjuk, menyebutkan, dan mengelompokkan warna dari hasil mencampurnya. Hal ini disebabkan bahwa pada anak kelompok B di KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus ini masih kurang dalam melakukan kegiatan mencampur warna dengan kertas krep untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna anak. Pelaksanaan tindakan pada siklus I sekitar 10 anak atau 53% yang sudah mampu dalam melalukan kegiatan mencampur warna dengan kertas krep berdasarkan beberapa indikator yang telah ditentukan oleh peneliti atau sekitar 10 anak, sehingga masih terdapat anak dari 19 orang anak yang belum mampu dalam melakukan kegiatan mencampur warna dengan kertas krep untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak. Hal ini dilakukan kembali pada siklus II untuk mendapatkan hasil yang diharapkan oleh peneliti. Berdasarkan hasil pada siklus II dilakukan perbaikan proses belajar dengan cara memberikan perhatian penuh dan memberikan reward
pada kegiatan-
kegiatan yang masih kurang dalam melalakukan kegiatan dengan metode mencampur warna dengan kertas krep untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak. Untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak maka pembelajaran yang cocok digunakan adalah kegiatan menggunakan metode mencampur warna dengan kertas krep yakni melakukan percobaan menggunakan kertas krep sebagai media untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak. Dengan dilaksanakannya perbaikan pada proses belajar mengajar pada siklus II, kemampuan mengenal warna pada anak kelompok B di KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus dapat meningkat. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa dengan dilaksanakannya kegiatan belajar mengajar melalui kegiatan menggunakan metode mencampur 42
warna dengan kertas krep dapat meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak kelompok B di KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus. Pembelajaran mengenai kegiatan mencampur warna dengan kertas krep ini dilakukan secara berulang-ulang untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai indikator kinerja. Anak dapat memahami dan mengerti pembelajaran tentang warna melalui proses kegiatan mencampur warna dengan kertas krep. Peneliti mengambil tema melalui kegaitan mencampur warna dengan kertas krep karena dapat menghasilkan warna apabila dicelupkan kedalam air sehingga anak-anak lebih antusias dalam melakukan percobaan sehingga anakanak akan lebih tanggap dalam mengeksplorasi benda-benda disekitar yang dapat menyerap air secara cepat, dengan diberi kertas krep pada air untuk melakukan mencampur warna dengan kertas krep akan membuat anak lebih menarik dan menantang untuk pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh anak. Dengan mengulang pembelajaran melalui kegiatan mencampur warna dengan kertas krep dapat melatih anak dalam mengenal warna, lebih khususnya pada pemahaman konsep warna berasal kepada anak dapat membentuk struktur kognitif anak. Dalam melakukan kegaiatn mencampur warna dengan kertas krep anak akan dikenalkan pada bagaimana menghasilkan warna baru. Berdasarkan hasil pengamatan siklus II pada anak Kelompok B di KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus telah mengalami peningkatan menjadi 89% dari 19 orang anak. Sebelumnya telah mengalami peningkatan pada siklus I yakni 53% atau sekitar 10 orang anak dari observasi awal, namun belum sesuai hasil yang optimal. Dari hasil penelitian pada pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak pada siklus I dan II, maka dapat disimpulkan bahwa dengan kegiatan mencampur warna dengan kertas krep dapat meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak kelompok B di KB Aisyiyah Gondangmanis Bae Kudus, dalam arti hipotesis pada penelitian ini diterima.
43