18
KONDISI UMUM KEBUN
Letak Geografis Kebun PT. Ladangrumpun Suburabadi merupakan perusahaan yang mengelola tiga unit usaha yaitu : Angsana Estate (ASE), Gunung Sari Estate (GSE), dan Angsana Factory (ASF). Ketiga unit usaha tersebut masih berada dalam satu induk perusahaan PT. Minamas Gemilang yang kemudian berubah menjadi Minamas Plantation. Kemudian pada tahun 2008, Minamas bergabung dengan perusahaan
Sime
Darby
yang
tergabung
dalam
Sime
Darby
Group.
PT. Ladangrumpun Suburabadi dirintis pada tahun 1988, saat itu merupakan hutan seluas 5 909 ha. Angsana Estate mempunyai luas lahan ± 3 250 ha dan selebihnya ditangani oleh Gunungsari Estate. Lokasi Angsana Estate barada di desa Bayan Sari, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan dengan jarak 240 km dari Banjar baru. Batas areal Angsana Estate adalah : sebelah utara berbatasan dengan Kebun Hutan Tanaman Industri (HTI), sebelah selatan berbatasan dengan Gunung Sari Estate, sebelah barat berbatasan dengan PT. Buana Karya Bakti (BKB), dan sebelah timur berbatasan dengan Sungai Sebamban. Peta Angsana Estate dapat dilihat pada Gambar Lampiran 6.
Keadaan Iklim dan Tanah Angsana Estate berada pada ketinggian 15 m di atas permukaan laut dengan temperatur rata-rata tahunan berkisar antara 28–32o C (Badan Pusat Statistik Kab. Tanah Bumbu, 2007). Data curah hujan selama 10 tahun terakhir, yaitu tahun 2000-2009 menunjukkan bahwa Angsana Estate memiliki rata-rata curah hujan tahunan sebesar 2 339 mm/tahun. Sedangkan hari hujan rata-rata mencapai 123 hari/tahun. Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt & Ferguson, Angsana Estate termasuk dalam tipe iklim B (daerah basah dengan vegetasi hutan
19 hujan tropika) dengan nilai Q = 21%. Data curah hujan dan hari hujan di Angsana Estate disajikan pada Lampiran 7. Hasil survei tanah semi detil tahun 2006 oleh Departemen Riset Minamas menunjukkan bahwa lahan di Angsana Estate mempunyai dua seri tanah yaitu MM-18 Petroferric Hapludox dan seri tanah MM-19 Plinthic Hapludox. Kedua seri tanah tersebut dikelompokkan dalam tiga satuan peta lahan (SPL) yaitu SPL 1 untuk seri tanah MM-18 Petroferric Hapludox dengan kemiringan 8-15% seluas 1855 ha (59%), SPL 2 untuk seri tanah Petroferric Hapludox dengan kemiringan 15-20% seluas 389 ha (12%), dan SPL 3 untuk seri tanah MM-19 Plinthic Hapludox dengan kemiringan 3-8% seluas 903 ha (29%). Seri tanah MM-18 Petroferric Hapludox memiliki regim kelembaban udik (tidak pernah kering selama 90 hari kumulatif setiap tahun pada kedalaman 10–90 cm dari permukaan tanah) serta terdapat kontak petroferik (lapisan hasil akumulasi sesquioksida atau Fe-oksida yang mengeras seperti batu) pada kedalaman 125 cm. Seri tanah MM-19 Plinthic Hapludox juga memiliki regim kelembaban udik serta mempunyai 1 horison pada kedalaman 125 cm yang mengandung plintit (karatan-karatan besi yang telah mengeras seperti kerikil) sebesar 0.5 volumenya atau kontinyu. Kedua seri tanah di kebun Angsana mempunyai pH 4.55 – 4.58. Kelas kesesuaian lahan untuk Angsana Estate tergolong ke dalam kelas S2 (sesuai/suitable) yaitu pada SPL 3 dan kelas S3 (kurang sesuai/moderately suitable) yaitu pada SPL 1 dan 2. Gambar Satuan Peta Lahan SPL di Angsana Estate dapat dilihat pada Lampiran 8.
Areal Konsesi dan Tata Guna Lahan Angsana Estate mempunyai hak guna usaha (HGU) dengan total luas lahan sebesar 3 250 ha. Penggunaan areal HGU tersebut terdiri dari areal yang ditanami kelapa sawit (TM dan TBM) 3 033 ha, areal pabrik kelapa sawit seluas 52 ha, Areal Prasarana 119 ha serta bukit, sungai dan lembah seluas 46 ha. Peta luas areal dan tata guna lahan selengkapnya disajikan pada Lampiran 9.
20 Keadaan Tanaman dan Produksi Tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan di Angsana Estate adalah varietas tenera, hasil persilangan dura dan pisifera, yang berasal dari tenera Marihat
(PPKS), tenera Socfindo, dan tenera Guthrie.
Pada tanaman
menghasilkan (tahun tanam 1996, 1998, 1999, dan 2000) lebih didominasi oleh varietas tenera Marihat (PPKS) dan tenera Socfindo, sedangkan varietas pada TBM adalah varietas tenera Guthrie. Jarak tanam yang digunakan adalah jarak tanam segitiga sama sisi dengan ukuran 9.2 m x 9.2 m x 9.2 m dengan standar populasi 136 tanaman/ha. Deskripsi mengenai karakteristik varietas-varietas tenera yang dibudidayakan pada TM Angsana Estate disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Deskripsi Potensi Pertumbuhan dan Produksi Bahan Tanaman Tenera Asal Marihat dan Socfindo PPKS
Socfindo
Marihat
Dura x Pisifera
1. Tinggi tanaman pada umur 8 tahun
3.20
4.83
2. Rata-rata kecepatan meninggi (m/tahun)
0.53
0.05
3. Lingkar batang (m)
3.04
-
4. Panjang daun (m)
6.12
5.01
26
31
1. Umur mulai panen (bulan)
30
24
2. Jumlah tandan/pohon/tahun
12
18.6
3. Rata-rata berat tandan (kg)
17
13
4. Produksi minyak (ton/ha/tahun)
6.7
8.5
5. Ekstraksi minyak (%)
24.3
27.4
6. Ekstraksi inti (%)
5.9
4.2
143
143
Deskripsi A. Sifat Vegetatif
5. Produksi daun/tahun B. Produksi
C. Anjuran kerapatan tanaman/ha Sumber : Pahan, 2008
Tanaman kelapa sawit di Angsana Estate di tanam pada beberapa tahun tanam yaitu untuk TM ditanam pada tahun 1996 (630 ha), tahun tanam 1998
21 (1 605 ha), tahun tanam 1999 (187 ha), dan tahun tanam 2000 (84 ha), sedangkan untuk TBM ditanam pada tahun tanam 2006 (308 ha), tahun tanam 2007 (182 ha), dan tahun tanam 2008 (37 ha). Populasi tanaman kelapa sawit berdasarkan tahun tanam yang ada di Angsana Estate disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Populasi Tanaman Kelapa Sawit Berdasarkan Tahun Tanam di Angsana Estate Tahun Tanam
Luas (ha)
Divisi I Jumlah Tanaman
Luas (ha)
Divisi II Jumlah Tanaman
Luas (ha)
Divisi III Jumlah Tanaman
1. TM 1996 1998 1999 2000
482 19 -
64 934 2 516 -
334 492 -
43 860 66 510 -
298 629 168 84
37 951 81 937 22 067 10 646
Sub Total
501
67 450
826
110 370
1179
152 601
271 182 37
28 114 23 102 5 013
-
-
37 -
4 518 -
sub total
490
56 229
-
-
37
4 518
total
991
179 908
826
110 370
1216
161 637
2. TBM 2006 2007 2008
Sumber: Kantor Besar ASE (Februari, 2010)
Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan Angsana Estate dipimpin oleh seorang manager yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan perkembangan kebun yang dipimpinnya. Manajer kebun memiliki wewenang untuk mengkoordinir kebun yang dikelolanya serta mengambil setiap keputusan kegiatan operasional kebun. Estate manager dalam melaksanakan kinerjanya dibantu oleh staf-staf kebun, yaitu; kasie, senior asisten, asisten kebun, dan dokter. Kasie bertanggung jawab terhadap semua urusan administrasi kebun dan bersama dengan senior asisten bertugas mengelola gudang. Kasie membawahi karyawan kantor besar.
22 Senior asisten biasa disebut asisten kepala (askep) bertugas untuk mengelola emplasemen, traksi, dan gudang (bersama dengan kasie), serta mengorganisasikan asisten divisi. Asisten divisi bertanggung jawab terhadap semua kegiatan, baik kegiatan administrasi maupun kegiatan operasional yang ada di divisi yang dipimpinnya. Dalam melaksanakan pekerjaannya, asisten divisi dibantu oleh mandor dan kerani divisi. Mandor bertugas mengorganisir dan mengawasi kinerja karyawan kebun, sedangkan kerani divisi bertugas mengurus seluruh kegiatan administrasi yang meliputi absensi karyawan, gaji karyawan, laporan kegiatan harian, laporan produksi, dan bon permintaan barang. Dokter dibantu mantri dan bidan untuk mengelola poliklinik sentral dalam memberikan pelayanan kesehatan karyawan dan warga sekitar. Tabel 3. Data Karyawan Angsana Estate No. 1. 2. 3. 4. 5.
1 .
Uraian
Traksi
Karyawan Staf Estate Manajer Senir Asisten Asisten Kasie Dokter Total Karyawan Staf Karyawan Non-Staf
Kantor Besar
Total ASE
1 1 2 1 1 6
1 1 2 1 1 6
PEKERJA SKU a. b. c.
2.
Divisi I II III
Mandor 1 Mandor Pekerja Langsung - Perawatan - Panen d. Pekerja Tidak Langsung - SKU Bulanan - SKU Harian Total Pekerja SKU Pekerja Borongan Total Karyawan Non-Staf
Sumber: Kantor Besar ASE (Januari, 2010)
1 8
1 4
1 9
0 0
0 0
3 21
46 44
17 55
65 51
0 0
0 0
128 150
1 3 103 40 143
1 6 84
1 8 135
23 9 32
84
135
24 42 66 12 78
50 68 420 52 472
32
23 Fasilitas Kesejahteraan Karyawan Jaminan kesejahteraan karyawan merupakan fasilitas yang diberikan Angsana Estate sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan. Fasilitas yang diberikan kepada karyawan berupa rumah, sarana ibadah, poliklinik, tempat penitipan anak, sarana pendidikan, dan sarana olahraga, gaji, peralatan kerja (egrek, dodos, angkong, kapak, gancu, batu asah, dan alat pelindung diri), tunjangan hari raya, bonus akhir tahun, jaminan kesehatan, dan tunjangan dana pensiun. Fasilitas rumah yang diberikan adalah mess untuk tamu, perumahan staf, dan perumahan karyawan. Mess dan perumahan staf adalah bangunan permanen dan terletak di emplasemen, sedangkan perumahan karyawan merupakan bangunan semi permanen yang terletak di sekitar kantor divisi masing-masing. Rumah karyawan dilengkapi dengan fasilitas air bersih dan penerangan selama tujuh jam pada hari kerja dan delapan jam pada hari libur. Rumah terdiri dari dua tipe yaitu: tipe satu rumah (G1) untuk mandor 1, kerani divisi, dan mantri, dan tipe dua rumah (G2) untuk karyawan pada umumnya. Pada setiap divisi disediakan sarana ibadah, tempat penitipan anak, dan sarana olahraga berupa lapangan sepak bola dan bola voli. Sarana olahraga juga disediakan di lingkungan emplasemen antara lain: lapangan bola voli, tenis lapangan, gedung olah raga (bulu tangkis, tenis meja, fitness), kolam renang anak, dan area bermain anak-anak. Sarana pendidikan yang disediakan oleh kebun adalah Play Group, Taman Kanak-kanak (TK), taman pendidikan Al-Qur’an, Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta dilengkapi dengan fasilitas bus sekolah. Selain memberikan fasilitas-fasilitas umum, kebun juga memberikan kompensasi berupa gaji dan tunjangan-tunjangan kepada karyawannya. Gaji tanaman karyawan
SKU
sesuai
dengan
UMR
(Upah
Minimum
Regional)
Rp 1 024 000/bulan sedangkan untuk karyawan SKU bulanan disesuaikan dengan golongan karyawan.