KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 1 PASAMAN DENGAN TEKNIK PEMODELAN
E-JURNAL ILMIAH
LINDA OKTAVIA SARI NPM 09080257
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 1 PASAMAN DENGAN TEKNIK PEMODELAN Oleh Linda Oktavia Sari1, Eva Krisna2, Trisna Helda3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT This examination is bacground by three problems. First, students capable less to write argumentative opus, second, students don’t have ability to pour idea in form argumentative opus, tird use methode not interesting, this examination have gaal to description the ability to write argumentative opus students class x senior high school Negeri 1 Pasaman with use modeling technic, kind of examination is kuantitative examination with descriptive methode, population of this examination students x class SMA Negeri 1 Pasaman have 245 students, the sample of examination have 37 people, from produce examination can know that ability to write argumentative opus students class x SMA Negeri 1 Pasaman with modeling technic are, first to indicator 1 (make the reader is believe) to get mean 98,22, perfect gualification, second indicator II (prave the truth one statetment) to get mean 93,86 with good gualification, third indicator III (change the reader opinion) mean 88,46 with better, generaly the ability to write argumentative opus students class X SMA Negeri 1 Pasaman with modeling technic qualificationis very good has mean governance student 93,24.
Key Word
: Write argumentative opus, modeling technic
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 1 PASAMAN DENGAN TEKNIK PEMODELAN Oleh Linda Oktavia Sari1, Eva Krisna2, Trisna Helda3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tiga masalah. Pertama, siswa kurang mampu menulis karangan argumentasi. Kedua, siswa belum mampu menuangkan ide dalam bentuk karangan argumentasi. Ketiga, metode yang digunakan kurang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan menggunakan teknik pemodelan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasaman sebanyak 245 siswa. Sampel pada penelitian ini berjumlah 37 orang. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan teknik pemodelan adalah sebagai berikut. Pertama, untuk indikator I (meyakinkan pembaca) memeroleh ratarata sebesar 98,22 berkualifikasi sempurna. Kedua, indikator II (membuktikan kebenaran suatu pernyataan) memeroleh rata-rata 93,76 dengan kualifikasi baik sekali. Ketiga, indikator III (mengubah pendapat pembaca) memeroleh rata-rata 92,86 dengan kualifikasi baik sekali. Keempat, indikator IV (berusaha mengajak pembaca agar sependapat dengan penulis) memeroleh rata-rata 88,46 dengan kualifikasi baik sekali. Secara umum kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan teknik pemodelan tergolong kualifikasi sangat baik dengan rata-rata penguasaan siswa 93,24.
Kata Kunci : Menulis Karangan Argumentasi, Teknik Pemodelan
PENDAHULUAN Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa, selain menyimak, berbicara, dan membaca. Tujuan umum pengajaran menulis tersebut adalah untuk memeroleh keterampilan dalam berbahasa. Dalam kehidupan modern, keterampilan menulis menjadi suatu ciri orang terpelajar. Namun, pada kenyataannya orang terpelajar belum mampu untuk menuangkan idenya dalam sbentuk tulisan. Sebagai orang terpelajar, siswa harus mampu memberikan suatu pemikiran melalui suatu tulisan. Pada kenyataannya, siswa belum menguasai keterampilan menulis. Bahkan, untuk menulis suatu paragraf pun mereka masih mengalami kesulitan. Menulis karangan merupakan hal yang harus dikuasi siswa. Hal ini disebabkan menulis karangan merupakan salah satu materi yang harus dipelajari siswa, sebagaimana tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, kelas X SMA semester 2. Standar Kompetensinya (SK 12), yaitu mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato dan Kompetensi Dasarnya, yaitu (KD 12.1) menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentasi. Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti dengan guru bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Pasaman pada tanggal 6 Mei 2013 secara nonformal, diperoleh informasi bahwa karangan yang ditulis siswa masih seperti kumpulan beberapa kalimat saja karena tidak jelas kesesuaian antara kohesi dan koherensinya. Selain itu, juga kurangnya informasi dan pengetahuan serta kesulitan merangkai katakata dalam membentuk kalimat yang efektif. Dalam mencari informasi, siswa harus banyak membaca buku. Namun, ketersediaan buku sumber tidak memadai. Padahal, dengan membaca, siswa akan lebih mudah memeroleh informasi. Informasi dan pengetahuan tersebut sangat dibutuhkan dalam membuat karangan karena karangan argumentasi terdiri dari fakta dan pembuktian yang dibutuhkan untuk membuat pembaca percaya dan bertindak sesuai dengan pendapat penulis. Selain dengan guru, wawancara nonformal juga dilakukan dengan siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasaman. Dari wawancara tersebut diperoleh keterangan bahwa metode pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik dan siswa masih sulit menulis karangan argumentasi. Kesulitan tersebut dapat dilihat pada kurangnya pemahaman siswa terhadap ciri-ciri argumentasi dan teknikteknik penulisan karangan argumentasi. Siswa juga kebingungan saat menuangkan gagasan dan kurang memiliki kemampuan dalam menuangkan pendapat sehingga apa yang diperoleh dalam teori menulis tidak dapat diterapkan dalam latihan. Berdasarkan hal di atas, perlu dilakukan penelitian tentang kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan teknik pemodelan. Menurut Tarigan (2008:22), menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menurut Suparno dan Yunus (2003:3—5), manfaat menulis adalah sebagai berikut. Pertama, peningkatan kecerdasan. Kedua, pengembangan daya inisiatif dan kreatif. Ketiga, penumbuhan keberanian. Keempat, pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Menurut Ermanto dan Emidar (2009:150), karangan argumentasi adalah karangan yang berisi penjelasan untuk meyakinkan pembaca tentang suatu gagasan, pemikiran, temuan, atau keyakinan dengan pemberian alasan, data, dan fakta. Menurut Semi (2003:48), penanda karangan argumentasi adalah sebagai berikut. Pertama, bertujuan untuk meyakinkan pembaca. Kedua, berusaha membuktikan kebenaran atau pernyataan atau pokok persoalan. Ketiga, mengubah pendapat pembaca. Keempat, mengajak pembaca agar sependapat dengan penulis. Keraf (2007:104—107) mengatakan bahwa karangan argumentasi terdiri dari tiga bagian utama. Pertama, pendahuluan berfungsi menarik perhatian pembaca dengan menyajikan faktafakta pendahuluan untuk memusatkan perhatian untuk memahami argumentasi yang akan disampaikan nanti dalam isi karangan. Kedua, tubuh berfungsi untuk meyakinkan pembaca bahwa hal yang dikemukakan itu benar dan pembaca dapat menerima bahwa kesimpulan yang akan disampaikan juga benar. Ketiga, simpulan berfungsi sebagai pembuktian kebenaran untuk mengubah sikap dan pendapat pembaca. Kesimpulan dapat dituangkan dalam sejumlah dalil yang telah diuji kebenarannya dalam isi argumentasi atau dapat dibuat semacam rangkuman umum dari materi yang telah dikemukakan.
Teknik pemodelan, yaitu guru mempersiapkan suatu karangan model yang akan dijadikan sebagai contoh dalam menyusun karangan baru. Karangan siswa tidak persis sama dengan karangan model. Struktur karangan memang sama tetapi berbeda dalam isi (Tarigan dan Tarigan, 1986:194).
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada hari Rabu, 19 Februari 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasaman yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 245 siswa yang tersebar dalam 8 kelas, sampel penelitian ini berjumlah 37 siswa (15% dari jumlah populasi per kelas) teknik pengambilan sampel yakni random sampling atau teknik acak. Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan teknik pemodelan. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes unjuk kerja tentang kemampuan menulis karangan argumentasi dengan teknik pemodelan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan teknik pemodelan untuk indikator meyakinkan pembaca tergolong sempurna (S) dengan rata-rata 98,22 berada pada rentangan 96— 100%, indikator membuktikan kebenaran suatu pernyataan tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata 93,76 berada pada rentangan 86—95%, indikator mengubah pendapat pembaca tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata 92,86 berada pada rentangan86—95%, indikator berusaha mengajak pembaca agar sependapat dengan penulis tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata 88,46 berada pada rentangan 86—95%, dan secara umum kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan teknik pemodelan tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata 93,24 berada pada rentangan 86—95%. Pembahasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan Teknik Pemodelan untuk Indikator I (Meyakinkan Pembaca) Kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri Pasaman dengan teknik pemodelan untuk indikator I (meyakinkan pembaca), yaitu: (a) Siswa yang memeroleh skor 2 berjumlah 2 orang dengan perolehan nilai 67 tergolong Lebih dari Cukup (LdC) dengan rata-rata 5,40%. (b) siswa yang memeroleh skor 3 berjumlah 35 orang dengan perolehan nilai 100 tergolong Sempurna (S) dengan rata-rata 94,59%. 2. Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan Teknik Pemodelan untuk Indikator II (Membuktikan Kebenaran Suatu Pernyataan) Kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri Pasaman dengan teknik pemodelan untuk indikator II (membuktikan kebenaran suatu pernyataan), yaitu: (a) Siswa yang memeroleh skor 2 berjumlah 7 orang dengan perolehan nilai 67 tergolong Lebih dari Cukup (LdC) dengan rata-rata 18,92%. (b) siswa yang memeroleh skor 3 berjumlah 30 orang dengan perolehan nilai 100 tergolong Sempurna (S) dengan rata-rata 81,08%. 3. Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan Teknik Pemodelan untuk Indikator III (Mengubah Pendapat Pembaca) Kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri Pasaman dengan teknik pemodelan untuk indikator III (mengubah pendapat pembaca), yaitu: (a) Siswa yang memeroleh skor 2 berjumlah 8 orang dengan perolehan nilai 67 tergolong Lebih dari Cukup (LdC) dengan ratarata 21,62%. (b) siswa yang memeroleh skor 3 berjumlah 29 orang dengan perolehan nilai 100 tergolong Sempurna (S) dengan rata-rata 78,38%.
4. Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan Teknik Pemodelan untuk Indikator IV (Mengajak Pembaca Agar Sependapat dengan Penulis) Kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri Pasaman dengan teknik pemodelan untuk indikator IV (mengajak pembaca agar sependapat dengan penulis), yaitu: (a) Siswa yang memeroleh skor 2 berjumlah 13 orang dengan perolehan nilai 67 tergolong Lebih dari Cukup (LdC) dengan rata-rata 37,13%. (b) siswa yang memeroleh skor 3 berjumlah 24 orang dengan perolehan nilai 100 tergolong Sempurna (S) dengan rata-rata 64,86%. 5. Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan Teknik Pemodelan Secara Umum Kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri Pasaman dengan teknik pemodelan secara umum yaitu: (a) Siswa yang memeroleh skor 10 berjumlah 5 orang dengan perolehan nilai 83,33 tergolong Baik (B) dengan rata-rata 13,51%. (b) siswa yang memeroleh skor 11 berjumlah 20 orang dengan perolehan nilai 91,66 tergolong Baik Sekali (BS) dengan rata-rata 54,05%. (c) siswa yang memeroleh skor 12 berjumlah 12 orang dengan perolehan nilai 100 tergolong Sempurna (S) dengan rata-rata 32,43%. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan teknik pemodelan sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan teknik pemodelan untuk indikator I (meyakinkan pembaca) memeroleh rata-rata sebesar 98,22 berada pada rentangan 96—100% berkualifikasi Sempurna (S). Nilai yang diperoleh berkisar 67—100, artinya nilai terendah 67 dan yang tertinggi 100. Kedua, kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan teknik pemodelan untuk indikator II (membuktikan kebenaran suatu pernyataan) memeroleh rata-rata 93,76. Rata-rata tersebut berada pada rentangan 86—95 % berkualifikasi Baik Sekali (BS). Nilai yang diperoleh siswa berkisar 67—100 artinya nilai terendah 67 dan yang tertinggi 100. Ketiga, kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan teknik pemodelan untuk indikator III (mengubah pendapat pembaca) memeroleh rata-rata 92,86. Ratarata tersebut berada pada rentangan 86—95 % berkualifikasi Baik Sekali (BS). Nilai yang diperoleh siswa berkisar 67—100 artinya nilai terendah 67 dan yang tertinggi 100. Keempat, kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan teknik pemodelan untuk indikator IV (berusaha mengajak pembaca agar sependapat dengan penulis) memeroleh rata-rata 88,46. Rata-rata tersebut berada pada rentangan 86—95 % berkualifikasi Baik Sekali (BS). Nilai yang diperoleh siswa berkisar 67—100 artinya nilai terendah 67 dan yang tertinggi 100. Secara umum, kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasaman dengan teknik pemodelan tergolong kualifikasi Sangat Baik (SB) dengan rata-rata penguasaan siswa 93,24 yang berada pada rentangan 86—95%. Nilai yang diperoleh siswa berkisar 83,33—100, artinya nilai terendah 83,33 dan yang tertinggi 100. Berdasarkan deskripsi yang telah diuraikan maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut. Pertama, kepada siswa SMA Negeri 1 Pasaman agar lebih meningkatkan kemampuan menulis khususnya dalam menulis karangan argumentasi dan lebih melatih kemampuan untuk menggambarkan ciri-ciri karangan argumentasi dalam karangan yang ditulis. Kedua, kepada guru bidang studi bahasa Indonesia untuk menggunakan teknik yang bervariasi dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan siswa untuk mempelajari materi dan mengaplikasikannya dalam bentuk tulisan (karangan). Ketiga, bagi peneliti sendiri untuk dapat menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan dalam bidang penelitian pembelajaran bahasa. Keempat, kepada peneliti selanjutnya agar dapat melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan variabel lain atau dengan teknik lain.
KEPUSTAKAAN Ermanto dan Emidar. 2009. Bahasa Indonesia. Padang: UNP Press. Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia. Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. Suparno dan Yunus, Mohammad. 2003. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuk Tarigan, Djago dan Tarigan, H.G. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Hendri Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Raya.