No.26/05/72/Th. XX, 05 Mei 2017
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,97 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah pada Februari 2017 mencapai 1.557.099 orang, bertambah sebanyak 47.594 orang dibanding angkatan kerja Agustus 2016 sebanyak 1.509.505 orang atau bertambah sebanyak 62.342 orang dibanding Februari 2016. Jumlah penduduk yang bekerja di Sulawesi Tengah pada Februari 2017 mencapai 1.510.782 orang, bertambah sebanyak 50.979 orang dibanding keadaan pada Agustus 2016 sebanyak 1.459.803 orang atau bertambah 67.722 orang dibanding keadaan Februari 2016. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Tengah pada Februari 2017 mencapai 2,97 persen, mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2016 sebesar 3,29 persen, dan TPT Februari 2016 sebesar 3,46 persen. Selama setahun terakhir (Februari 2016―Februari 2017), jumlah penduduk yang bekerja mengalami penurunan pada sektor Lembaga Keuangan, Real Estate , Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan sebanyak 16.411 (53,04 persen), Listrik, Gas dan Air Minum sebanyak 1.160 orang (23,72 persen), Perdagangan, Rumah makan dan Jasa Akomodasi sebanyak 28.727 (10,26 persen), sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebanyak 4.688 (9,24 persen) dan Kontruksi sebanyak 550 orang (0,77 persen), sedangkan sektor yang mengalami kenaikan yaitu Sektor Industri sebanyak 16.476 orang (21,47 persen) di susul sektor Pertambangan dan Penggalian sebanyak 5.536 orang (19,31 persen), sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan sebanyak 79.364 orang (12,59 persen) dan sektor Jasa Kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebanyak 17.882 (6,63 persen). Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2017, sebanyak 915.330 orang (60,59 persen) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 176.165 orang (11,66 persen). Pada Februari 2017, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebanyak 691.307 orang (47,76 persen), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan Diploma sebanyak 35.089 orang (2,32 persen) dan penduduk bekerja dengan pendidikan Universitas sebanyak 125.575 orang (8,31 persen).
1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Keadaan ketenagakerjaan di Sulawesi Tengah pada setahun terakhir (Februari 2016-Februari 2017) menunjukkan adanya perkembangan ke arah positif yang digambarkan dengan kenaikan jumlah angkatan Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th.XX, 05 Mei 2017
1
kerja maupun jumlah penduduk bekerja dan penurunan tingkat pengangguran. Hal ini menunjukkan bahwa lapangan pekerjaan yang ada telah menyerap banyak penduduk usia kerja masuk dalam bekerja, yang ditunjukkan dengan menurunnya angka penganguran. Jumlah angkatan kerja pada Februari 2017 bertambah sebanyak 47.594 orang dibanding keadaan Agustus 2016 dan bertambah sebanyak 62.342 orang jika dibandingkan keadaan Februari 2016. Penduduk yang bekerja pada Februari 2017 bertambah sebanyak 50.979 orang dibanding keadaan Agustus 2016, dan bertambah sebanyak 67.722 orang jika dibanding keadaan setahun yang lalu (Februari 2016). Sementara jumlah penganggur pada Februari 2017 mengalami penurunan yaitu sebanyak 3.385 orang jika dibanding keadaan Agustus 2016, dan berkurang sebanyak 5.380 orang jika dibanding keadaan Februari 2016. Dalam setahun terakhir, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami kenaikan sebesar 1,67 persen.
Tabel 1.
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2015–2017
Jenis Kegiatan Utama
Satuan
(1)
(2)
2015
2016
2017
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. AngkatanKerja
orang
1 426 527
1 384 235
1 494 757
1 509 505
1 557 099
Bekerja
orang
1 383 919
1 327 418
1 443 060
1 459 803
1 510 782
Penganggur
orang
42 608
56 817
51 697
49 702
46 317
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
%
70,21
67,51
72,20
72,28
73,87
3. Tingkat Pengangguran Terbuka
%
2,99
4,10
3,46
3,29
2,97
4. Pekerja tidak penuh
orang
554 038
492 184
533 537
472 413
595,452
Setengah penganggur
orang
171 311
149 355
168 967
144 277
150,499
Paruh waktu
orang
382 727
342 829
364 570
328 136
444,953
2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Struktur lapangan pekerjaan pada Februari 2017 tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan Februari 2016. Pada Februari 2016, tiga besar penyumbang penyerapan tenaga kerja secara berurutan didominasi oleh sektor Pertanian, Perdagangan, Rumah makan dan Jasa Akomodasi dan Jasa kemasyarakatan, pada Februari 2017, hanya bertukar tempat antara penyumbang tenaga kerja ke dua dan ke tiga, sehingga menjadi Pertanian, Jasa Kemasyarakatan, dan Perdagangan, Rumah makan dan Jasa akomodasi. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2016, jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan pada 4 (empat) sektor yakni Sektor Pertanian sebanyak 79.364 orang (12,59 persen), sektor Pertambangan dan Penggalian sebanyak 5.536 orang (19,31 persen), sektor Industri sebesar 16.476 orang (21,47 persen), dan sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan perorangan sebanyak 17.882 orang (6,63 persen), sedangkan yang mengalami penurunan adalah Sektor listrik, Gas dan Air Minum sebanyak 1.160 orang (23,72 persen), Kostruksi sebanyak 550 orang (0,77 persen), Perdagangan, rumah makan dan Jasa Akomodasi sebanyak 28.727orang (10,26 persen), sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebanyak 4.688 orang (9,24 persen), dan sektor Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan sebanyak 16.411 orang (53,04 persen)
Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th.XX, 05 Mei 2017
2
Tabel 2.
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2015–2017 (orang)
Lapangan Pekerjaan Utama (1)
2015
2016
2017
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
701 354
664 142
630 176
669 959
709 540
Pertambangan dan Penggalian
15 442
24 035
28 664
22 239
34 200
Industri
59 777
53 869
76 733
89 766
93 209
868
2 463
4 890
4 289
3 730
75 713
73 525
71 104
82 005
70 554
231 002
217 697
279 934
237 631
251 207
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
46 787
40 872
50 734
53 426
46 046
Keuangan
20 552
17 328
30 940
27 623
14 529
232 424
233 497
269 885
272 865
287 767
1 383 919
1 327 418
1 443 060
1 459 803
1 510 782
Pertanian
Listrik, Gas dan Air Minum Konstruksi Perdagangan
Jasa Kemasyarakatan Jumlah
3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2017 sebanyak 477.124 orang (31,58 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 1.033.658 orang (68,42 persen) bekerja pada kegiatan informal. Dalam setahun terakhir (Februari 2016―Februari 2017), penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap bertambah 21.065 orang dan penduduk bekerja berstatus buruh/karyawan bertambah sebanyak 19.924 orang. Keadaan ini menyebabkan jumlah pekerja formal bertambah sekitar 40.989 orang dan secara persentase pekerja formal naik dari 30,22 persen pada Februari 2016 menjadi 31,58 persen pada Februari 2017. Komponen pekerja informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di non pertanian dan pekerja keluarga/tak dibayar. Dalam setahun terakhir (Februari 2016-Februari 2017), pekerja informal secara absolut bertambah sebanyak 49.318 orang, dan secara persentase berkurang dari 69,78 persen pada Februari 2016 menjadi 68,42 persen pada Februari 2017. Penurunan ini berasal dari penduduk yang bekerja dengan status pekerja berusaha sendiri yang berkurang sebanyak 53.679 orang dan yang berstatus pekerja bebas di non pertanian yang berkurang sebanyak 174 orang atau secara persentase turun sebanyak 1,36 persen point. Hal ini dikarenakan pada bulan Februari –Maret 2017 adanya musim panen dan musim tanam, sehingga pekerja dengan status berusaha sendiri dan pekerja bebas di non pertanian, beralih status pekerjaan menjadi berusaha dibantu buruh tidak tetap/ tidak dibayar di sektor pertanian, maupun menjadi pekerja bebas di pertanian.
Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th.XX, 05 Mei 2017
3
Tabel 3.
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2015–2017 (orang)
Status Pekerjaan Utama
2015
2016
2017
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(1) Berusaha sendiri
263 058
253 344
307 072
239 321
253 393
Berusaha dibantu buruh tidak tetap
286 318
287 906
303 038
305 966
347 802
56 328
61 545
44 078
61 534
65 143
369 984
381 408
392 057
428 163
411 981
Pekerja bebas di pertanian
83 515
61 752
57 481
99 378
72 160
Pekerja bebas di nonpertanian
47 107
40 343
58 665
49 829
58 491
Pekerja keluarga/tak dibayar
277 609
241 120
280 669
275 612
301 812
Jumlah
1 383 919
1 327 418
1 443 060
1 459 803
1 510 782
Berusaha dibantu buruh tetap Buruh/Karyawan
4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas perminggu. Pada Februari 2017 jumlahnya mencapai 915.330 orang (60,59 persen). Sementara itu, dalam setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) bertambah sebanyak 61.915 orang dibandingkan Februari 2016 menjadi 595.452 (39,41 persen) atau mengalami penambahan 11,60 persen. Di samping itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu pada Februari 2017 mencapai 176.165 orang (11,66 persen). Tabel 4.
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2015–2017 (orang)
Jumlah Jam Kerja per Minggu (1)
2015
2016
2017
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1–7
39 528
29 143
45 791
36 957
52 446
8–14
88 374
74 273
105 172
73 598
123 719
15–24
213 615
182 896
176 961
159 384
197 677
25–34
212 521
205 872
205 613
202 474
221 610
1–34
554 038
492 184
533 537
472 413
595 452
35+ **)
829 881
835 234
909 523
987 390
915 330
Jumlah
1 383 919
1 443 060
1 459 803
1 510 782
1 327 418
**) Termasuk sementara tidak bekerja
Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th.XX, 05 Mei 2017
4
5.
Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan
Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2017 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebanyak 691.307 orang (45,76 persen) dan Sekolah Menengah Pertama di peringkat ke dua sebanyak 275.357 (18,23 persen) , Sekolah Menengah Atas diurutan ke tiga, sebanyak 271.030 orang (17,94 persen),dan Sekolan Menengah Kejuruan sebanyak 112.424 (7,44 persen) Penduduk bekerja berpendidikan tinggi sebanyak 160.644 orang mencakup 35.089 orang (2,32 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak 125.575 orang (8,31 persen) berpendidikan Universitas. Perbaikan kualitas penduduk yang bekerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah) dan diiringi meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma dan Universitas). Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah naik secara jumlah, namun menurun secara persentase yaitu dari 932.673 orang (64,63 persen) pada Februari 2016 menjadi 966.664 orang (63,98 persen) pada Februari 2017. Sementara penduduk bekerja berpendidikan tinggi mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa pekerja dengan tingkat pendidikan tinggi mulai mendapatkan lapangan pekerjaan. Penduduk bekerja berpendidikan tinggi di Sulawesi Tengah, naik dari 152.347 orang (10,56 persen) pada Februari 2016 menjadi 160.664 orang (10,63 persen) pada Februari 2017. Tabel 5.
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015–2017 (orang)
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
2015
2016
2017
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
SD Kebawah
641 225
629 499
669 469
652 876
691 307
Sekolah Menengah Pertama
264 842
231 003
263 204
270 624
275 357
SekolahMenengahAtas
247 275
237 707
245 050
259 311
271 030
Sekolah Menengah Kejuruan
93 061
83 642
112 990
98 655
112 424
Diploma I/II/III
29 437
29 360
37 460
45 913
35 089
108 079
116 207
114 887
132 424
125 575
1 383 919
1 327 418
1 443 060
1 459 803
1 510 782
(1)
Universitas Jumlah
6.
Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan
Jumlah pengangguran pada Februari 2017 mencapai 46.317 orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 2,97 persen, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan TPT Februari 2016 ( 3,46 persen) , dan turun jika dibandingkan TPT Agustus 2016 ( 3,29 persen). Pada Februari 2017, TPT untuk pendidikan SMA Umum menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 5,33 persen, disusul oleh TPT Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 5,12 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan Universitas yaitu sebesar 1,04 persen. Jika dibandingkan keadaan Februari 2016, TPT pada tingkat pendidikan tertentu mengalami fluktuasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th.XX, 05 Mei 2017
5
Tabel 6.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015–2017 (persen)
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (1)
2015
2016
2017
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
SD Kebawah
1, 70
1,54
1, 68
1, 85
2, 19
Sekolah Menengah Pertama
2, 78
4,50
3, 17
2, 58
2, 65
Sekolah MenengahAtas
3, 99
7,58
6, 32
6, 10
5, 33
Sekolah Menengah Kejuruan
5, 93
11,02
4, 29
3, 37
5, 12
Diploma I/II/III
8, 71
7,10
8, 59
3, 18
2, 04
Universitas
4, 41
3,29
5, 39
6, 00
1, 04
3, 46
3, 29
2, 97
Jumlah
2, 99
4,10
Berita Resmi Statistik No. 26/05/Th.XX, 05 Mei 2017
6