No. 74/11/52/Th. VII, 6 November 2013
KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 5,38 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Agustus 2013 mencapai 2.094.550 orang, berkurang sekitar 140.797 orang dibanding angkatan kerja Februari 2013 yang berjumlah 2.235.347 orang atau bertambah sekitar 5.838 orang dibanding angkatan kerja Agustus 2012 yang berjumlah 2.088.712 orang. Jumlah penduduk yang bekerja di Nusa Tenggara Barat pada Agustus 2013 mencapai 1.981.842 orang, berkurang sekitar 133.501 orang dibanding keadaan Februari 2013 yang berjumlah 2.115.343 orang atau bertambah 3.078 orang dibanding keadaan Agustus 2012 yang berjumlah 1.978.764 orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Nusa Tenggara Barat pada Agustus 2013 mencapai 5,38 persen, mengalami kenaikan dibanding TPT Februari 2013 (5,37 persen) dan juga mengalami kenaikan dibandingkan dengan TPT Agustus 2012 (5,26 persen). Pada Agustus 2013 sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sektor Pertanian yaitu sebesar 45,02 persen, diikuti oleh sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (Rumah Makan) sebesar 18,86 persen dan sektor Jasa Sosial Kemasyarakatan dan Jasa Perorangan sebesar 15,73 persen, serta sektor industri sebesar 8,06 persen. Berdasarkan jumlah jam kerja pada Agustus 2013, sebanyak 1.056.954 orang (53,33 persen) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 227.012 orang (11,45 persen). Pada Agustus 2013, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap
mendominasi yaitu sebanyak 1.110.204 orang (56,02 persen), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan SMP dan SMA/SMK masing-masing sebanyak 294.998 orang (14,89 persen) dan 371.138 orang (18,73 persen). Sementara itu untuk penduduk yang bekerja dengan pendidikan diploma/perguruan tinggi hanya sebanyak 205.502 orang (10,37 persen).
Berita Resmi Statistik No. 74/11//52/Th. VII, 6 November 2013
1
1.
Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran
Keadaan ketenagakerjaan di Nusa Tenggara Barat pada Agustus 2013 menunjukkan adanya penurunan pada tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK). Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2013 sebanyak 2.094.550 orang, atau turun sebesar 140.797 orang dibanding keadaan Februari 2013. Jika dibandingkan dengan keadaan setahun yang lalu (Agustus 2012), angkatan kerja bertambah sekitar 5.838 orang. Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2013 sebanyak 1.981.842 orang, berkurang sebesar 133.501 orang dibanding keadaan Februari 2013, atau bertambah 3.078 orang dibanding keadaan Agustus 2012. Secara absolut, penganggur pada Agustus 2013 yang berjumlah 112.708 orang berkurang sekitar 7.296 orang jika dibanding keadaan Februari 2013, atau bertambah sebesar 2.760 orang jika dibanding keadaan Agustus 2012. Namun secara persentase, tingkat pengangguran pada bulan Agustus 2013 mengalami sedikit kenaikan, yaitu sekitar 0,01 persen jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2013. Dibandingkan dengan keadaan Agustus 2012, tingkat pengangguran mengalami peningkatan sebesar 0,12 persen. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Februari 2012–Agustus 2013 2012
Jenis Kegiatan Utama
2013
Februari
Agustus
Februari
Agustus
(2)
(3)
(4)
(5)
2.181.442
2.088.712
2.235.347
2.094.550
2.067.807
1.978.764
2.115.343
1.981.842
113.635
109.948
120.004
112.708
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
69,27
66,02
70,35
65.44
3. Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
5,21
5,26
5,37
5,38
4. Pekerja tidak penuh (%)
39,23
44,50
38,99
46,67
(1)
1. Angkatan Kerja Bekerja Penganggur
2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Komposisi penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan hingga Agustus 2013 tidak mengalami perubahan, di mana sektor Pertanian, Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan, dan Sektor Industri secara berurutan masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Nusa Tenggara Barat. Sektor pertanian menyerap tenaga kerja sebesar 45,02 persen, sektor perdagangan sebesar 18,86 persen, disusul sektor jasa sebesar 15,73 persen dan sektor lainnya sebesar 12,32 persen serta sektor industri sebesar 8,06 persen. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2013, jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan pada Sektor Jasa sebanyak 12.549 orang (4,19 persen). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan jumlah tenaga kerja adalah Sektor Pertanian sebanyak 25.185 orang (2,74 persen), Industri sebanyak 10.928 orang (6,40 persen), Perdagangan sebanyak 100.466 orang (21,18 persen), dan sektor lainnya sebanyak 9.471 orang (3,73 persen). Lain halnya jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2012, sektor Pertanian dan Perdagangan mengalami kenaikan jumlah penduduk bekerja, yaitu masing-masing sebanyak 16.653 orang (1,90 persen) dan 1.310 orang (0,35 persen). Sementara itu, untuk Sektor Industri, Jasa dan lainnya mengalami penurunan jumlah tenaga kerja, yaitu berkurang sebanyak 8.463 orang (5,03 persen) pada Berita Resmi Statistik No. 74/11//52/Th. VII, 6 November 2013
2
sektor industri, sebanyak 5.776 orang (1,82 persen) untuk sektor Jasa dan berkurang sebanyak 646 orang (0,26 persen) pada sektor lainnya. Tabel 2 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Februari 2012–Agustus 2013
Lapangan Pekerjaan Utama
2012
2013
Februari
Agustus
Februari
Agustus
(2)
(3)
(4)
(5)
Pertanian
937.458
875.660
917.498
892.313
Industri Pengolahan
136.965
168.272
170.737
159.809
Perdagangan, Hotel dan Restoran
437.681
372.505
474.281
373.815
Jasa Sosial Kemasyarakatan dan Jasa Perorangan
301.339
317.559
299.234
311.783
Lainnya *)
254.364
244.768
253.593
244.122
2.067.807
1.978.764
2.115.343
1.981.842
(1)
Jumlah
*) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: Sektor Pertambangan, Listrik, Gas, dan Air
3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, penduduk bekerja pada sektor formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pada sektor informal. Berdasarkan identifikasi ini, keadaan Agustus 2013 terdapat sekitar 485.827 orang (24,51 persen) bekerja pada sektor formal dan 1.496.015 orang (75,49 persen) bekerja pada sektor informal. Tabel 3 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, Februari 2012–Agustus 2013
Status Pekerjaan Utama
2012
2013
Februari
Agustus
Februari
Agustus
(2)
(3)
(4)
(5)
Berusaha sendiri
397.209
370.515
373.468
336.307
Berusaha dibantu buruh tidak tetap
494.115
429.759
507.901
446.644
Berusaha dibantu buruh tetap
36.958
54.313
61.890
51.956
Buruh/Karyawan
447.311
417.985
451.154
433.871
Pekerja bebas
273.415
368.874
281.988
381.143
Pekerja keluarga/tak dibayar
418.799
337.318
438.942
331.921
2.067.807
1.978.764
2.115.343
1.981.842
(1)
Jumlah
Dalam setahun terakhir (Agustus 2012―Agustus 2013), penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri mengalami penurunan sebanyak 34.208 orang (9,23 persen). Penduduk yang bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap dan penduduk bekerja dengan status pekerja keluarga/tak dibayar juga berkurang jumlahnya yaitu masing-masing sebanyak 2.357 orang (4,34 persen) dan 5.397 orang (1,60 Berita Resmi Statistik No. 74/11//52/Th. VII, 6 November 2013
3
persen). Sedangkan penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu dengan buruh tidak tetap mengalami kenaikan sebanyak 16.885 orang (3,93 persen). Penduduk bekerja dengan status buruh/karyawan dan pekerja bebas juga mengalami kenaikan, yaitu sebanyak 15.886 orang (3,80 persen) dan 12.269 orang (3,33 persen).
4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja perminggu secara umum tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk bekerja pada kelompok 35 jam ke atas perminggu pada Agustus 2013 jumlahnya mencapai 1.056.954 orang (53,33 persen) dan pekerja tidak penuh dengan jam kerja kurang dari 35 jam perminggu sebanyak 924.888 orang (46,67 persen). Sementara itu, penduduk bekerja dengan jam kerja kurang dari 15 jam perminggu pada Agustus 2013 sebesar 227.012 orang (11,45 persen). Terkait dengan keadaan jam kerja pada Februari 2013 dan Agustus 2013, terlihat bahwa pada bulan Februari penduduk bekerja dengan jam kerja lebih dari 35 jam seminggu lebih banyak dibandingkan pada Agustus tahun bersangkutan. Pada Agustus 2013, penduduk bekerja dengan jam kerja lebih dari 35 jam seminggu sebanyak 53,33 persen. Sedangkan pada Februari 2013 dengan kasus yang sama mencapai 59,88 persen. Tabel 4 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu, Februari 2012–Agustus 2013 Jumlah Jam Kerja Perminggu
2012
2013
Februari
Agustus
Februari
Agustus
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1–7
38.005
57.045
38.039
55.584
8–14
167.192
168.614
138.907
171.428
15–24
280.594
315.411
293.599
359.942
25–34
325.378
339.434
354.265
337.934
35+ *)
1.256.637
1.098.260
1.290.533
1.056.954
Jumlah
2.067.807
1.978.764
2.155.343
1.981.842
*) Termasuk sementara tidak bekerja
5.
Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan
Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2013 masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebanyak 1.110.204 orang (56,02 persen) dan Sekolah Menengah Pertama sebesar 294.998 orang (14,89 persen). Penduduk bekerja yang berpendidikan tinggi hanya sekitar 205.502 orang mencakup 53.194 orang (2,68 persen) berpendidikan diploma dan 152.308 orang (7,69 persen) berpendidikan universitas. Perbaikan kualitas tenaga kerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya tenaga kerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah) dan meningkatnya tenaga kerja yang berpendidikan tinggi (diploma dan universitas). Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja dengan pendidikan rendah mengalami penurunan dari 1.429.344 orang (72,23 persen) pada Agustus 2012 turun menjadi 1.405.202 orang (70,90 persen) pada Agustus 2013. Sementara penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi meningkat dari 189.506 orang (9,58 persen) pada Agustus 2012 menjadi 205.502 orang (10,37 persen) pada Agustus 2013.
Berita Resmi Statistik No. 74/11//52/Th. VII, 6 November 2013
4
Tabel 5 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Februari 2012–Agustus 2013
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
2013
Februari
Agustus
Februari
Agustus
(2)
(3)
(4)
(5)
1.191.400
1.125.481
1.158.536
1.110.204
Sekolah Menengah Pertama
281.447
303.863
349.889
294.998
Sekolah Menengah Atas
347.875
301.136
356.276
294.002
Sekolah Menengah Kejuruan
84.707
58.778
74.192
77.136
Diploma I/II/III
46.522
44.604
34.567
53.194
Universitas
115.656
144.902
141.883
152.308
2.067.607
1.978.764
2.115.343
1.981.842
(1) SD Ke Bawah
Jumlah
6.
2012
Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan
Jumlah pengangguran pada Agustus 2013 di Nusa Tenggara Barat mencapai 112.708 orang (5,38 persen). Sementara itu, untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dalam kurun waktu Februari 2012 – Agustus 2013 cenderung fluktuatif. Di mana TPT Agustus 2013 sebesar 5,38 persen naik dari TPT Februari 2013 sebesar 5,37 persen dan TPT Agustus 2012 sebesar 5,26 persen naik dari TPT Februari 2012 sebesar 5,21 persen. Pada Agustus 2013, TPT untuk pendidikan menengah masih tetap menempati posisi tertinggi, yaitu TPT Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 12,91 persen dan TPT Sekolah Menengah Atas sebesar 11,24 persen. Jika dibandingkan keadaan Agustus 2012, TPT Sekolah Menengah Atas dan Diploma ke atas yang mengalami kenaikan, sedangkan TPT untuk pendidikan rendah (SMP ke bawah), Sekolah Menengah Kejuruan cenderung menurun. Tabel 6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Februari 2012–Agustus 2013 (persen)
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
2012
2013
Februari
Agustus
Februari
Agustus
(2)
(3)
(4)
(5)
SD Ke Bawah
5,12
2,82
5,51
2,77
Sekolah Menengah Pertama
4,19
6,33
3,27
5,59
Sekolah Menengah Atas
5,15
10,55
5,32
11,24
Sekolah Menengah Kejuruan
10,47
15,76
7,33
12,91
Diploma I/II/III ke atas
4,86
5,12
7,74
6,79
5,21
5,26
5,37
5,38
(1)
Jumlah
Berita Resmi Statistik No. 74/11//52/Th. VII, 6 November 2013
5
7. Tingkat Pengangguran Menurut Kabupaten/Kota Pada periode Agustus 2013, Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat memiliki tingkat pengangguran tertinggi, yaitu sebesar 9,21 persen dan 6,91 persen. Diikuti Kabupaten Lombok Timur dengan tingkat pengangguran sebesar 6,22 persen. Adapun kabupaten yang memiliki tingkat pengangguran terendah adalah Kabupaten Lombok Utara yakni sebesar 4,02 persen. Dilihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Kabupaten yang memiliki TPAK tertinggi adalah Kabupaten Lombok Tengah dengan TPAK sebesar 75,90 persen, sedangkan TPAK terendah di Kota Mataram yaitu sebesar 56,15 persen. Jika dibandingkan tingkat pengangguran kabupaten/kota dengan tingkat pengangguran provinsi, secara umum ada lima kabupaten/kota yang memiliki tingkat pengangguran di atas rata-rata provinsi yaitu Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa Barat, Kota Mataram dan Kota Bima. Sedangkan Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima serta Kabupaten Lombok Utara memiliki tingkat pengangguran di bawah rata-rata provinsi. Tabel 7 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan Utama Di Provinsi NTB Agustus 2013
Kabupaten/Kota
Penduduk Usia Kerja
Bekerja
Pengangguran
Total Angkatan Kerja
Bukan Angkatan Kerja
TPAK (%)
TPT (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1. Lombok Barat
435.315
257.485
11.185
268.670
166.645
61,72
4,16
2. Lombok Tengah
612.778
439.703
25.387
465.090
147.688
75,90
5,46
3. Lombok Timur
769.618
461.157
30.578
491.735
277.883
63,89
6,22
4. Sumbawa
296.378
203.525
8.729
212.254
84.124
71,62
4,11
5. Dompu
146.862
82.721
4.474
87.195
59.667
59,37
5,13
6. Bima
297.845
178.427
9.184
187.611
110.234
62,99
4,90
7. Sumbawa Barat
84.764
51.776
3.842
55.618
29.146
65,62
6,91
8. Lombok Utara
140.723
78.330
3.277
81.607
59.116
57,99
4,02
9. Kota Mataram
309.614
164.324
9.522
173.846
135.768
56,15
5,48
10. Kota Bima
106.588
64.394
6.530
70.924
35.664
66,54
9,21
3.200.485
1.981.842
112.708
2.094.550
1.105.935
65,44
5,38
Total
Berita Resmi Statistik No. 74/11//52/Th. VII, 6 November 2013
6