PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN SEPANJANG RUAS JALAN Ds. MAMEH – Ds. MARBUI STA 0+00 – STA 23+00 MANOKWARI PROPINSI PAPUA BARAT
Oleh Mahasiswa : Jasmin NRP : 3106.100.089
Dosen Pembimbing Catur Arief Prastyanto, ST, M.Eng,
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG •
• • • •
Pentingnya sarana dan fasilitas jalan di daerah Manokwari untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Minimnya akses jalan yang menghubungkan berbagai daerah di Manokwari. Program pemerintah daerah Manokwari dalam pembuatan jalan baru. Jalan baru yang dibuat adalah ruas jalan Ds.Mameh – Ds.Marbui, panjang jalan 23 km. Diharapkan ruas jalan Ds. Mameh – Ds. Marbui dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
PERUMUSAN MASALAH • Bagaimana merencanakan geometrik jalan yang baik? • Berapa tebal perkerasan yang dibutuhkan untuk (perkerasan lentur metode Analisa Komponen-Bina Marga) ? • Bagaimana merencanakan saluran tepi jalan ? • Berapa besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan jalan Mameh-Marbui ?
TUJUAN • Mampu membuat alinemen jalan horizontal dan vertikal dengan baik yang sesuai dengan perencanaan. • Mengetahui besarnya tebal perkerasan yang cukup. • Mampu merencanaakan saluran tepi jalan • Mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan. • Mengetahui volume galian dan timbunan.
BATASAN MASALAH • Perhitungan tebal perkerasan lentur jalan dengan metode Analisa Komponen (Bina Marga). • Tidak membahas stabilitas lereng, jembatan, persimpangan, maupun saluran gorong-gorong. • Data sekunder yang digunakan berupa: peta topografi, data CBR, data LHR, dan data curah hujan.
MANFAAT Perencanaan jalan dari Ds.Mameh menuju Ds.Marbui dengan panjang 23 km nantinya bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh Dinas Pekerjaan Umum Manokwari propinsi Papua Barat demi mendapatkan desain yang efektif dengan harga yang se-optimal mungkin. Disamping itu,jalan ini dapat dijadikan sebagai akses utama perkembangan dan kemajuan perekonomian masyarakat daerah Manokwari.Sedangkan, untuk saya sendiri sebagai penulis tentunya dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dalam perkuliahan dan mampu melaksanakannya dilapangan serta bagaimana cara menyelesaikannya permasalahan yang ada dilapangan
PETA LOKASI
TINJAUAN PUSTAKA 1. JARAK PANDANG 2. KECEPATAN RENCANA 3. KENDARAAN RENCANA
GEOMETRIK JALAN
KLASIFIKASI JALAN 1. MENURUT FUNGSI JALAN 2. STATUS JALAN 3. MEDAN JALAN 4. KELAS JALAN ALINEMEN HORIZONTAL PERENCANAAN GEOMETRIK ALINEMEN VERTIKAL
JARAK PANDANG JARAK PANDANG ADALAH SUATU JARAK YANG DIPERLUKAN OLEH SEORANG PENGEMUDI PADA SAAT MENGEMUDI SEDEMIKIAN RUPA, SEHINGGA JIKA PENGEMUDI MELIHAT SUATU HALANGAN YANG MEMBAHAYAKAN,PENGEMUDI DAPAT MELAKUKAN SESUATU (ANTISIPASI) UNTUK MENGHINDARI BAHAYA TERSEBUT DENGAN AMAN. (SHIRLEY L.HENDARSIN) JARAK PANDANG HENTI (JPH) JARAK PANDANG JARAK PANDANG MENYIAP (JPM)
KECEPATAN RENCANA
KECEPATAN RENCANA (VR) ADALAH KECEPATAN YANG DIDESAIN UNTUK MERENCANAKAN GEOMETRIK JALAN AGAR MEMUNGKINKAN KENDARAAN DAPAT BERGERAK DENGAN AMAN DAN NYAMAN DALAM KONDISI BURUK ATAU LALU-LINTAS YANG LENGANG.
KENDARAAN RENCANA KENDARAAN RENCANA ADALAH KENDARAAN YANG DIBUTUHKAN DALAM MENDESAIN PERENCANAAN JALAN (GEOMETRIK JALAN)
KLASIFIKASI JALAN KLASIFIKASI JALAN DI INDONESIA DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 DAN PP NOMOR 34 TAHUN 2006. MENURUT FUNGSI JALAN 1. JALAN ARTERI 2.JALAN KOLEKTOR 3.LOKAL 4.LINGKUNGAN
MENURUT STATUS JALAN 1. JALAN NASIONAL 2.JALAN PROPINSI 3.JALAN KABUPATEN 4.JALAN KOTA 5.JALAN DESA
MENURUT MEDAN JALAN 1. DATAR 2.PERBUKITAN 3.PEGUNUNGAN
MENURUT KELAS JALAN 1. JALAN BEBAS HAMBATAN 2.JALAN RAYA 3.JALAN SEDANG 4.JALAN KECIL
ALINEMEN HORIZONTAL 1. LENGKUNG HOROZONTAL • FULL CIRCLE • SPIRAL-CIRCLE-SPIRAL • SPIRAL-SPIRAL 2. PANJANG BAGIAN LURUS 3. GAYA SENTRIFUGAL 4. SUPER-ELEVASI (e) 5. LENGKUNG PERALIHAN (LS) 6. JARAK KEBEBASAN SAMPING 7. PELEBARAN PADA TIKUNGAN 8. GABUNGAN ALINEMEN HORIZONTAL 9. STA
ALINEMEN VERTIKAL 1. KELANDAIAN ALINEMEN VERTIKAL • KARAKTERISTIK KENDARAAN PADA KELANDAIAN • LANDAI MINIMUM • LANDAI MAKSIMUM • PANJANG KRITIS KELANDAIAN • LAJUR PENDAKIAN PADA PENDAKIAN KHUSUS 2. LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG 3. LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG
KOORDINASI ALINEMEN SYARAT DAN KETENTUAN KOORDINASI ALINEMEN : 1. ALINEMEN HORIZONTAL DAN ALINEMEN VERTIKAL TERLETAK PADA SATU PHASE ( PADA GAMBAR 2.1 ), DEMIKIAN PULA TIKUNGAN HORIZONTAL HARUS SATU PHASE DENGAN TANJAKAN VERTIKAL 2.TIKUNGAN TAJAM YANG TERLETAK PADA DI ATAS LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG ATAU DIBAWAH LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG HARUS DIHINDARKAN KARENA MENGHALANGI PANDANGAN PENGEMUDI DAN JALAN TERKESAN PUTUS ( PADA GAMBAR 2.2 ) 3.PADA KELANDAIAN JALAN YANG LURUS DAN PANJANG, SEBAIKNYA TIDAK DIBUAT LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG, KARENA PANDANGAN PENGEMUDI TERHALANG PUNCAK ALINEMEN VERTIKAL, SEHINGGA SULIT MEMIKIRKAN ALINEMEN DI BALIK PUNCAK TERSEBUT. 4.LENGKUNG VERTIKAL DUA ATAU LEBIH PADA SATU LENGKUNG HORIZONTAL SEBAIKNYA DIHINDARKAN 5.TIKUNGAN TAJAM YANG TERLETAK DI ANTARA BAGIAN JALAN YANG LURUS DAN PANJANG,HARUS DIHINDARKAN
GAMBAR 2.1
GAMBAR 2.2
LALU LINTAS RENCANA • LALU LINTAS HARIAN RATA – RATA (LHR)
PERKERASAN JALAN
PERHITUNGAN LALU LINTAS • ANGKA EKIVALEN BEBAN SUMBU KENDARAAN (E) • LINTAS EKIVALEN PERMULAAN (LEP) • LINTAS EKIVALEN AKHIR (LEA) • LINTAS EKIVALEN TENGAH (LET) • LINTAS EKIVALEN REENCANA (LER) PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN • DAYA DUKUNG TANAH DASAR (DDT) • FAKTOR REGIONAL (FR) • INDEKS PERMUKAAN AWAL (IPO) • INDEKS PERMUKAAN AKHIR (IPt) • INDEKS TEBAL PERKERASAN (ITP)
LALU LINTAS RENCANA LALU LINTAS HARIAN RATA – RATA (LHR) LHR ADALAH JUMLAH RATA – RATA LALU LINTAS KENDARAAN BERMOTOR BERODA 4 ATAU LEBIH YANG DICATAT SELAMA 24 JAM SEHARI UNTUK KEDUA JURUSAN (BINA MARGA)
LHR AWAL UMUR RENCANA = VOL KENDARAAN x ( 1 + i)n LHR AKHIR UMUR RENCANA = LHR AWAL UMUR RENCANA x ( 1 + i)n KET :
n = UMUR RENCANA (TAHUN) i = PERTUMBUHAN PENDUDUK (%)
PERHITUNGAN LALU LINTAS ANGKA EKIVALEN (E) LINTAS EKIVALEN PERMULAAN (LEP) E SUMBU TUNGGAL =
BEBAN 1 SUMBU TUNGGAL (kg) 8160
E SUMBU GANDA = 0,086
n
LEP = j ∑= 1LHRj x Cj x Ej
4
BEBAN 1 SUMBU GANDA (kg)
4
LINTAS EKIVALEN AKHIR (LEA) n
8160
LEA =j =∑1LHRj 1 + i
UR
x Cj x Ej
PERHITUNGAN LALU LINTAS
(LANJUTAN)
LINTAS EKIVALEN TENGAH (LET) LET =
LEP + LEA
2
LINTAS EKIVALEN RENCANA (LER) LER = LET x FP
FP =
UMUR RENCANA
10
DIMANA : i = perkembagan lalu lintas j = jenis kendaraan UR = umur rencana, (tahun)
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN • • • • •
DAYA DUKUNG TANAH DASAR (DDT) BERDASARKAN GRAFIK KORELASI DDT DAN CBR FAKTOR REGIONAL (FR) TABEL FAKTOR REGIONAL BINA MARGA INDEKS PERMUKAAN AWAL (IPO) TABEL INDEKS PERMUKAAN PADA AWAL UMUR RENCANA INDEKS PERMUKAAN AKHIR (IPt) TABEL IND EKS PERMUKAAN PADA AKHIR UMUR RENCANA INDEKS TEBAL PERKERASAN (ITP) BERDASARKAN GRAFIK NOMOGRAM BINA MARGA
BINA MARGA BINA MARGA BINA MARGA
SUSUNAN PERENCANAAN TEBAL LAPISAN PERKERASAN (BINA MARGA)
GAMBAR 2.3
PERENCANAAN SALURAN TEPI
INTENSITAS HUJAN RENCANA
KOEFISIEN PENGALIRAN
PERHITUNGAN DEBIT SALURAN
R 24 I = 24 CGAB =
24 tC
2/3
(C1 x A1) + (C2 x A2) + (C3 x A3) + ……….. + (Cn x An)
ATOTAL
Q = 0,278 x CGAB x I x ATOTAL
DIMANA ; R24 = CURAH HUJAN MAKSIMUM DALAM 24 JAM (mm) tc = TOTAL AIR MENGALIR DARI LAHAN DAN SALURAN (jam) C = KOEFISIEN PENGALIRAN A = LUAS DAERAH TANGKAPAN (km2)
LANJUTAN
t
1
tc = t + t 1
2
=
2 3
x 3,28 x
Lt
x nd
0,167
√k
L t = (60) V 2
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN
Q = V x A V = K.R
2/3
.S
1/2
DIMANA : Lt = PANJANG TITIK TERJAUH SAMPAI SARANA DRAINASE (m) k = KELANDAIAN PERMUKAAN K = KOEFISIEN STICKLER (1/n) S = KEMIRINGAN DASAR SALURAN
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BESARNYA RAB DIPEROLEH DARI HASIL PERKALIAN ANTARA VOLUME PEKERJAAN DENGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN.
PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN
V =
A1 + A2 2
L
DIMANA : V = VOLUME GALIAN/TIBUNAN (m3) A1 = LUAS 1 GALIAN/TIMBUNAN (m2) A2 = LUAS 2 GALIAN/TIMBUNAN (m2) L = JARAK DARI PROFIL 1 KE PROFIL 2 (m)
Saluran
GAMBAR 2.4 BENTUK POT. TANAH
GAMBAR 2.5 BENTUK GALIAN DAN TIMBUNAN
START
STUDI LITERATUR DAN BAHAN
DATASEKUNDER Data Toporafi Data Lalu Lintas Data CBR Data Curah Hujan PENGOLAHAN DATA
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN PERENCANAAN SALURAN TEPI PERENCANAAN BIAYA
HASIL PENGOLAHAN DATA GAMBAR POTONGAN MEMANJANG RENCANA JALAN GAMBAR POTONGAN MELINTANG RENCANA JALAN TEBAL PERKERASAN RENCANA JALAN DIMENSI SALURAN TEPI RENCANA ANGGARAN BIAYA PERENCANAAN JALAN
KESIMPULAN
FINISH
METODOLOGI
PERENCANAAN
PERENCANAAN TEBAL PERKERSAN VOLUME LALU LINTAS No 1 2 3
Jenis Kendaraan Kendaraan Ringan 2,0 ton Bus Penumpang 8,0 ton Truk 2 As 13,0 ton Total
Jenis Berat Kendaraan (ton) 1 Kendaraan Ringan 2,0 ton 2 2 Bus Penumpang 8,0 ton 8 3 Truk 2 As 13,0 ton 13 Total
No
Banyak Kendaraan 55,00 unit kendaraan 34,00 unit kendaraan 16,00 unit kendaraan 105,00 unit kendaraan LHR 2008 55 34 16 105
i n LHR (%) (tahun) 2010 8 2 64 8 2 40 6 2 18 122
No 1 2 3
Jenis Kendaraan Kendaraan Ringan 2,0 ton Bus Penumpang 8,0 ton Truk 2 As 13,0 ton
Jenis Berat Kendaraan (ton) 1 Kendaraan Ringan 2,0 ton 2 2 Bus Penumpang 8,0 ton 8 3 Truk 2 As 13,0 ton 13 Total
No
i 8% 8% 6% LHR 2010 64 40 18 122
i n LHR (%) (tahun) 2020 8 10 138 8 10 86 6 10 32 256
LINTAS EKIVALEN (LANJUTAN) Berat (ton) 1 Kendaraan Ringan 2,0 ton 2 2 Bus Penumpang 8,0 ton 8 3 Truk 2 As 13,0 ton 13 Total
No
Jenis Kendaraan
Berat (ton) 1 Kendaraan Ringan 2,0 ton 2 2 Bus Penumpang 8,0 ton 8 3 Truk 2 As 13,0 ton 13 Total
No
Jenis Kendaraan
LHR-2010
C
64 40 18
1 1 1
LHR-2020
C
138 86 32
1 1 1
E
LEP
0.0024 0.154 0.2194 8.701 1.5296 27.499 36.353
E
LEA
0.0024 0.332 0.2194 18.785 1.5296 49.246 68.363
Berat (ton) 1 Kendaraan Ringan 2,0 ton 2 2 Bus Penumpang 8,0 ton 8 3 Truk 2 As 13,0 ton 13 Total
No
Jenis Kendaraan
LEP
LEA
LET
0.154 8.701 27.499
0.332 18.785 49.246
0.24 13.74 38.37 52.36
DAYA DUKUNG TANAH (LANJUTAN) Dari hasil pengolahan data CBR yang ada,digunakan nilai CBR tanah dasar sebesar 6% . WT18 = LER X UR X 365 DDT 4,3 logCBR % 1,7 IPo - IPt GT log IPo - 1,5 ITP logWt 18 9,36 log 1 - 0,2 2,54 0,4
Gt 1094 ITP 1 2,54
log 5,19
1 DDT 0,372 3,0 FR 1,2
TEBAL LAPISAN PERKERASAN Lapisan permukaan (surface),laston (MS 744 kg) = 9 cm Lapisan pondasi atas (base course), batu pecah kelas A (CBR 100%) = 20 cm Lapisan pondasi bawah (sub base course), sirtu kelas B (CBR 50%) = 10 cm
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DASAR PERENCANAAN Umur rencana 10 tahun Tipe jalan 2/2 UD Kecepatan rencana 80 km/jam Lebar lajur 3,5 m Lebar bahu jalan 2 m ALINYEMEN HORIZONTAL Contoh hasil perhitungan pada PI-1 adalah sebagai berikut : Vd = 80 km/jam Rd = 409 m Δ 1 = 26,88o e = 7,22%
ALINYEMEN HORIZONTAL (Lanjutan) Mencari Ls Berdasarkan waktu tempuh maksimal di lengkung peralihan = 66,67 m Berdasarkan landai relatif = 48,30 m Berdasarkan modifikasi short = 33,81 m Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian = 71,11 m Parameter lengkung horziontal Contoh parameter lengkung horizontal untuk PI-1, sebagai berikut : Direncanakan : Lc = 120,778 m p = 0,516 m k = 35,547 m Ts =133,414m E = 12,048 m Xs = 71,057 m Ys = 2,061 m
ALINYEMEN HORIZONTAL (End)
Alinyemen vertikal Contoh Perhitungan Lengkung Vertikal Cekung pada PPV-1 Perhitungan Panjang Lengkung (L) Untuk S < L S = 140m < Lv = 128,52 m …(tidak memenuhi) Untuk S > L S = 140 m > Lv = 127,50 m …(memenuhi) Berdasarkan syarat perjalanan 3 detik = 66,67 m Berdasarkan syarat penyerapan guncangan = 71,11 m Berdasarkan keluwesan bentuk = 48 m Berdasarkan ketentuan drainase = 200 m Berdasarkan kenyamanan mengemudi = 67,37 m Lv yang tepilih adalah Lv = 128,52 m.
Data Awal
ALINYEMEN VERTIKAL (End) Parameter
Satuan
PPV 1
PPV 2
PPV 3
PPV 4
PPV 5
VD
Km/jam
JPH
m
JPM
m
JP
-
80 120-140 400-550 JPH
80 120-140 400-550 JPM
80 120-140 400-550 JPM
80 120-140 400-550 JPM
80 120-140 400-550 JPH
g1
%
g2
%
Data Lengkung
Data Lengkung
0 4 0 -3 4 0 -3 -4 -4 4 3 1 Cekung Cembung Cembung Cembung
-4 0 -4 Cekung
A
-
Tipe
-
S
m
140
486
486
486
C
-
-
960
960
960
-
L (S < L)
m
128.52
984.15
738.11
246.04
128.52 127.50
Perhitungan Lengkung Cekung
Perhitungan Lengkung 140
L (S > L)
m
127.50
732.00
652.00
12.00
L memenuhi
-
S>L
S
S
S>L
S>L
L (3 dtk)
m
66.67
66.67
66.67
66.67
66.67
L (kenyamanan)
m
67.37
67.37
50.53
16.84
67.37
L (guncangan)
m
71.11
71.11
53.33
17.78
71.11
L (bentuk)
m
48.00
48.00
48.00
48.00
48.00
L (drainase)
m
200.00
200.00
150.00
50.00
200.00
L (max)
m
127.50
984.15
738.11
66.67
127.50
L (terpilih)
m
128.52
71.11
66.67
66.67
128.52
Ev
m
0.643
0.356
0.250
0.083
0.643
STA
Perhitungan Stasioning PPV
-
0 + 200
2 + 000
2 + 200
2 + 800
3 + 600
PLV
-
0 + 136
1 + 964
2 + 167
2 + 767
3 + 536
PTV
-
0 + 276
2 + 036
2 + 233
2 + 833
3 + 676
+222.00
Elevasi
Perhitungan Elevasi PPV
m
+200.00
+272.00
+272.00
+254.00
PPVI
m
+200.64
+271.64
+271.75
+253.92
+222.64
PLV
m
+200.00
+270.58
+272.00
+253.00
+224.57
PTV
m
+203.03
+272.00
+271.00
+252.67
+222.00
DAERAH KEBEBASAN SAMPING Contoh untuk hasil perhitungan untuk PI-1, sebagai berikut : Direncanakan : R (jari-jari tikungan) = 409 m Lt (panjang lengkung total) = 263,01 m Lebar 1 lajur = 3.5 m Perhitungan : Radius jalan sebelah dalam : R’ = R – ½ (L 1lajur) = 409 – ½ (3.5) = 407,25 m 28.65 S M = R' 1 cos R' =6m
DAERAH KEBEBASAN SAMPING (Lanjutan) PI PI 1 PI 2 PI 3 PI 4 PI 5 PI 6 PI 7 PI 8 PI 9 PI 10 PI 11
R (m) 409 409 409 409 409 409 409 409 409 409 409
Data Perencanaan JPH (m) Lt (m) W1lajur (m) 140 263.01 3.5 140 370.89 3.5 140 251.63 3.5 140 396.75 3.5 140 363.78 3.5 140 157.85 3.5 140 250.35 3.5 140 272.97 3.5 140 190.64 3.5 140 214.90 3.5 140 269.99 3.5
R' (m) 407.25 407.25 407.25 407.25 407.25 407.25 407.25 407.25 407.25 407.25 407.25
Status S thd Lt S < Lt S < Lt S < Lt S < Lt S < Lt S < Lt S < Lt S < Lt S < Lt S < Lt S < Lt
Jika S < Lt M (m) 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00 6.00
Jika S > Lt M (m) -
PERENCANAAN SALURAN TEPI JALAN Tinggi hujan rencana : R10 = 3325,197 mm Perhitungan inlet time: nd to 1,44 L i
0,467
to 40,397menit
Intensitas curah hujan: R 24 I 24 24 tc
2
3
3325,197 24 24 1,128
2
3
1063,940mm/ jam
Luas daerah pengaliran: ATotal = 0,0063+ 0,0036 = 0,0099 km2
Koefisien pengaliran : Permukaan aspal , C1 = 0.7 Bahu jalan asumsi tanah berbutir kasar ,C2 = 0.1 Bagian luar jalan pegunungan (lereng) , C3 = 0.75
Koefisien pengaliran gabungan : C Gab.
C Aspal A Aspal C Bahu A Bahu C Lereng A Lereng
= 0,482
A Total
Debit : Q = 1,410 m3/dtk Dimensi saluran tepi jalan : Tinggi Saluran (h) = 0,9 m Lebar Saluran (b) = 0,7 m Tinggi jagaan (w) = 0,67 m
Tinggi total saluran (h total) = 1,5 m Lebar atas saluran (b atas) =2,5 m
PERENCANAAN GALIAN DAN TIMBUNAN Contoh perhitungan galian dan timbunan untuk segmen 1 (STA 0+200 s.d 0+300). Pada gambar pot. melintang STA 0+200, didapat : Luas galian = 0,00 m2 aktual Luas Timbunan = 0,00 m2 aktual Pada gambar pot. melintang STA 0+300, didapat : Luas galian = 0.00 m2 aktual Luas Timbunan = 40,00 m2 aktual Perhitungan galian : Luas galian rata-rata segmen (STA 0+200 s.d 0+300) =
A rata -rata
00 2
= 0,00 m2
Volume galian segmen (STA 0+200 s.d 0+300) = Vol galian Arata rata L = 0,00 m3
PERENCANAAN GALIAN DAN TIMBUNAN (END) Perhitungan timbunan : Luas timbunan rata-rata segmen (STA 0+200 s.d 0+300) A rata -rata
0,00 40,00 2
= 20,00 m2
Volume timbunan segmen (STA 0+200 s.d 0+300) Vol timbunan A rata rata L = 2000,00 m3
Dari hasil perhitungan, didapatkan total volume : Galian sebesar = 789141,41 m3 Timbunan sebesar = 721548,98 m3
PERENCANAAN RAMBU DAN MARKA • Rambu Jalan Jenis Nomor Rambu Peringatan 1a 1b 2a 2c Larangan 6
Keterangan Rambu
Tikungan ke kiri Tikungan ke kanan Turunan Tanjakan Larangan Mendahului
Total Rambu 86 buah
• Marka jalan Marka memanjang berupa garis menerus. Marka memanjang berupa garis menerus putus-putus.
VOLUME PEKERJAAN
• Pekerjaan Tanah Galian = 789141,41 m3 Timbunan = 721548,98 m3 • Pekerjaan Perkerasan Jalan Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah Sirtu Kelas A = 14490 m3 Pekerjaan Lapis Pondasi Atas Batu Pecah Kelas A = 32200 m3 Pekerjaan Lapis Permukaan = 16100 m3 • Pekerjaan Drainase Volume total = 36340 m3
VOLUME PEKERJAAN (END) •Pekerjaan Rambu Dan Marka Total Rambu 86 buah Marka Putus-Putus = 920,76 m2 Marka Menerus = 304,63 m2 Sehingga luas marka total: Total = 920,76+ 304,63 = 1225,40 m3
PERHITUNGAN BIAYA PEKERJAAN No.
Uraian
Satuan
Jumlah Volume
Harga Satuan (Rp)
Biaya Total (Rp)
m3
297451.69
Rp63,868.18
Rp18,997,697,858.44
3
m
315933.99
Rp130,543.50
Rp41,243,128,928.26
m3
14490.00
Rp1,256,786.59
Rp18,210,837,689.10
3
32200.00
Rp1,535,739.80
Rp49,450,821,560.00
3
m
16100.00
Rp5,478,243.95
Rp88,199,727,595.00
m3
10120
Rp64,915.42
Rp656,944,050.40
Buah
86
Rp609,808.41
Rp52,443,523.26
1225.40
Rp107,012.70 Total
Rp131,133,362.58 Rp216,942,734,567
1 Pekerjaan Tanah Galian Tanah Timbunan Tanah Biasa Dari Sumber Bahan 2 Pekerjaan Perkerasan Jalan Pondasi Bawah Sirtu Kelas A Pondasi Atas Batu Pecah Kelas A Lapis Permukaan Laston MS 744
m
3 Pekerjaan Drainase Saluran Samping Tanah Asli 4 Rambu dan Marka Jalan Rambu Jalan Marka Jalan
3
m