Disusun oleh :
PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2009
KRITERIA PERENCANAAN DATA- DATA BANGUNAN Nama bangunan : Gedung Type B SMKN 06 Surabaya Milik : Pemeritah Kota Surabaya Lokasi: Jl Margorejo Jenis Bangunan : Gedung dengan struktur beton bertulang dan rangka atap baja DATA MATERIAL 1. Mutu beton (fc’) = 25 Mpa 2. Mutu baja (fy) =400 Mpa (fys) = 240 Mpa 3. Mutu baja pada atap (bj 37) =370 Mpa
PERENCANAAN GORDING START
20
Menghitung ∆ yang Terjadi Rencanakan Profil Gording
Pembebanan Gording
5 q L4 1 Px L3 ∆= × × + × × 384 E I 48 E I
d = 100
3,2
KEMBALI
Analisis Gaya-gaya Dalam yang Terjadi
Menghitung
Mn
Menghitung
λ < λp
Menghitung ∆ yang Terjadi
b = 50 Penampang Kompak
Mn
Penampang tak Kompak λ = λp Mn = Mp = (fy – fs).S
TIDAK
Φb.Mn > Mu
λp < λ < λr
∆ijin > ∆ YA KEMBALI FINISH
Mn = Mp = Z.fy
KEMBALI
PERENCANAAN BATANG TARIK Penggantung gording Ǿ 12 mm
START
θ
Gaya – gaya dalam yang terjadi
1m
Ν
1m
Pilih profil
Penggantung gording Ǿ 10 mm
1m
1m
λ=L/r
1m
Ikatan angin Ǿ 12 mm
φ.Tn 1m 1m TIDAK
Tu < φ.Tn 1m YA
1m
FINISH
1.33 m 1.33 m
1.33 m
PERENCANAAN SAMBUNGAN BAUT START
φ.Rn Gaya – gaya dalam yang terjadi
Diameter 22 mm SNI 03-1729-2002 pasal 13.2 Tahanan Geser baut
Tipe baut, tebal pelat dan jenis sambungan
Vn = 0,75.m.r1.fub.Ab Tahanan Tarik baut Tn = 0,75.0,75.fub.Ab Tahanan tumpu baut
3.db
< S < 15.tp atau 200 mm
1,5.db < S1 < (4.tp + 100 mm) atau 200 mm
Rn = 0,75.2,4.db.tp.fu
Tahanan geser baut sambungan tipe friksi Vn = 0,75.1,13.φ.µ.m.proof load
φ.Rn KEMBALI TIDAK
Ru < φ.Rn YA FINISH
PERENCANAAN SAMBUNGAN LAS START
φ.Rnw Gaya – gaya dalam yang terjadi
Tebal las 3 mm Mutu las, tebal pelat dan jenis las
SNI 03-1729-2002 pasal 13.5 Las tumpul Akibat gaya aksial Φ.Rnw = 0,9.te.fy
Ukuran las, tebal efektif las, luasan las, statis momen las dan inersia las
Akibat gaya geser Φ.Rnw = 0,8.te.(0,6.fuw) Las sudut Φ.Rnw = 0,75.te.(0,6.fuw)
φ.Rnw
TIDAK
Las baji dan pasak Φ.Rnw = 0,75.Aw.(0,6.fuw)
Tebal pelat 5 mm
Ru < φ.Rnw YA KEMBALI FINISH
I sloof I kolom ≥ Lkolom Lsloof
PRE ELIMINARY DESAIN START
Bentang balok & kolom
BALOK SNI 03-2847-2002 pasal 11.5.3, Tabel 8 •Balok Dua Tumpuan h ≥
l 16
•Balok Ujung Menerus h ≥ KOLOM
Ikolom Ibalok ≥ Lkolom Lbalok
SLOOF
I I kolom ≥ sloof Lkolom Lsloof
FINISH
l 21
BALOK : B1 = 40/80 (l= 10 m) B2 = 30/40 (l= 4 m) B3 = 30/45 (l= 5 m) BA = 20/30 (l= 4m) KOLOM : K1 = 40/60 K2 = 30/50 K3 = 40/40
PERENCANAAN DIMENSI PELAT LANTAI START -
-
A
Tentukan fc’, fy Rencanakan tebal pelat Hitung : b b − L n = sisi terpanjang − + 2 2 b b − S n = sisi terpendek − + 2 2 Ln − β = Sn
Hitung : - Balok bentuk L : bel = b w + 4 h f be 2 = b w + h w
Hitung : 0,2 ≤ αm < 2,0, maka hf = dan
tidak kurang dari 120 mm αm ≥ 2,0 , maka
- Balok T b el = b w + 8 h f be 2 = b w + 2 hw
fy ln0.8 + 1500 36 + 5β(αm − 0,2)
hf =
fy ln 0.8 + 1500 36 + 9β
Hitung : b h f h 4 − 6 f 1 + e − 1 x h bw h k = be 1 + bw
2 3 b h + e − 1 x f b h w hh − 1 x h
h + 4 f h
3 b .h f 3 Ib = k . b w . h ; Ip = p 12 12 I α + α + α3 + α1 = b ; αm = 1 2 Ip n
A
∑ αn
dan tidak kurang dari 90 mm
FINISH
PERENCANAAN PENULANGAN PELAT LANTAI START Diketahui αm Rata-Rata
A Tentukan type perletakkan pelat • αm ≤ 0,375 (Pelat tanpa balok tepi) • 1,875 > αm ≥ 0,375 (Pelat terjepit elastis) • αm ≥ 1,875 (Pelat terjepit penuh)
Pembebanan Pelat Perhitungan Gaya – Gaya Dalam Mtx, Mt y, Mlx, Mly (PBBI’71 pasal 13.3 ) • Terjepit Penuh (Tabel 13.3.1) • Terjepit Elastis ( Tabel 13.3.2)
Direncanakan fc,fy, Ø tulangan
Hitung Spasi Tulangan Batasan Spasi Tulangan ; S ≤ 2h
Hitung Kebutuhan tulangan susut + suhu ρsusut = 0,0018 As = ρsusut x b x t Jarak spasi tulangan S < 5 x h atau 450mm
Hitung:
ρb =
0.85× fc'×β fy
600 Mn = Mu 0,8 600 + fy Rn = Mn b . d2 1 2xmxRn ρ perlu = 1 − 1 − m fy
ρ max = 0.75 . ρb
ρ min =
m=
1.4 fy
As = ρ . b . d
fy 0,85. fc'
A
FINISH
PERENCANAAN PENULANGAN PELAT TANGGA START
A
Dimensi Tangga
Penulangan Tangga
Rencanakan fc’, fy, Ø tulangan
Penentuan Tebal Pelat Tangga dan Bordes
5Pembebanan
Kontrol Jarak Spasi Tulangan
Pembebanan Bordes
Tangga
Kontrol Perlu Tulangan Susut dan Suhu Suhu Analisa Gaya-Gaya Dalam
Kontrol Lendutan Hitung: ρbalance = 0.85 * fc'*β
fy
ρ max
600 600 + fy
Mn =
Mu 0,8
Rn = Mn 2
= 0.75* ρbalance
bxd 1 2 xmxRn ρ 1 − 1 − perlu = m fy
1.4 ρ min = fy
As =
fy m= 0,85. fc '
A
ρxbxd
Kontrol Retak
FINISH
PERENCANAAN GEMPA STARTT
Hitung beban-beban gempa yang bekerja pada tiap portal.Beban terdiri dari : 1beban mati 2beban hidup sesuai fungsi bangunan
Hitung : 1Waktu getar struktur (T) 2Faktor respons gempa (C)
Input : 1.Faktor keutamaan (I) 2.Faktor reduksi gempa (R)
Hitung gaya geser dasar sepanjang ketinggian bangunan : Fi = ((wi x hi) x V)/ ∑ wi x hi
FINISHH
PERENCANAAN PENULANGAN LENTUR BALOK
PERENCANAAN PENULANGAN TORSI MEMANJANG START
Diketahui Tu •Acp •Pcp •Aoh •Ph
=b.h = 2 . (b + h) = (b-s-0,5.Øsngkng).(h-s-0,5.Øsngkng) = 2.(b-s-0,5.Øsngkng)+(h-s-0,5.Øsngkng)
Torsi diabaikan YA
TIDAK
FINISH
PERENCANAAN PENULANGAN GESER BALOK START Data Balok, dimensi penampang, fc’, fy, Øtulangan
A B
Vu Hasil Analisa Struktur Comb;1,2DL + 1,0LL
Cek Kondisi Geser
Tentukan Jarak Tulangan
Diketahui Momen Torsi (Tu) •Acp •Pcp •Aoh •Ph
=b.h = 2 . (b + h) = (b-s-0,5.Øsngkng).(h-s-0,5.Øsngkng) = 2.(b-s-0,5.Øsngkng)+(h-s-0,5.Øsngkng)
YA
FINISH
Torsi diabaikan
TIDAK A
B
PERENCANAAN PENULANGAN LENTUR KOLOM Skema penulangan kolom : START
2 Pc = π .EI ( k .λu ) 2
A Rencanakan fc’,fy, Ø Tulangan, b, h, Pu, Momen-momen yang dibutuhkan
δb = Kelangsingan Diabaikan
momen beban tetap berfaktor βd = momen beban total berfaktor
Cm > 1 Pu 1− φPc
ψ
Ms
δs =
1−
∑ Pu φ ∑ Pc
≥1 Perbesaran Momen
M1 = M1ns + δsM1s M2 = M2ns + δsM2s
Ec = 4700 √ fc’ EI =
B
Cm = 1
0,4 xEcxIg 1 + βd
Hitung gaya aksial yang bekerja dgn sb. Eksentrisitas
∑ (EI / λ ) = ∑ (EI / λ )
ey =
kolom
M ny M nx dan ex = Pn Pn
balok
Tentukan :
r = 0,3 x h
untuk kolom segi empat Cari
Ag
Kontrol Kelangsingan Kolom Tidak
Syarat :
Kelangsingan Diabaikan
M k x λu ≤ 34 − 12 1 r M2
φPu Dengan Diagram Interaksi
Ya
Kontrol P aksial Φ Pn < Pu
k x λu ≤ 22 r
OK Check Momen Yang Terjadi Menggunakan PCA COL M pasang > M beban
Perbesaran Momen
OK
A
TIDAK OK
B
C FINISH
Tidak OK
C
PERENCANAAN PENULANGAN GESER KOLOM START
Diberikan Vu (Dari Kemampuan Pikul Nominal Kolom), dan Nu dari Output SAP
Tentukan Vc =
Nu fc' 1 + 14 Ag 6 bw x d Check kondisi
1.
Vu ≤ 0.5* ϕ * V
tidak memerlukan tulangan geser
c
2. 0.5* ϕ * V < Vu ≤
ϕ * Vc 3. ϕ * V < Vu ≤ ( ϕ Vc + ϕ Vs min ) c 4. ( ϕ Vc + ϕ Vs min ) < Vu ≤ ( ϕ Vc + ϕ c
Vs perlu
= Vs min
Vs perlu
= Vs min
Vs max )
ϕ ϕ
5. ( ϕ
Vc + ϕ
Vs max )
Av =
Vc +2 ϕ Vs max )
Vs..S fy.d
S max = d/2
FINISH
Vsperlu = Vu- ϕ * V
c
Vsada =
φAv * fy * d
s ϕ Vsperlu = Vu- ϕ * Vc φAv * fy * d ϕ Vsada = s
PERENCANAAN SLOOF START
Tentukan dimensi, Pu, Nu (gaya aksial kolom)
Hitung ;
- dan - Tentukan ρ dari diagram interaksi - As = ρ x b x h - Kontrol penampang Mnpasang > Mn………..(ok) -
FINISH
. Poer Dimensi poer tipe 1 = 2,0 m x 2,2 m x 0,5 m Dimensi poer tipe 2 = 1,2 m x 2,2 m x 0,5 m Dimensi tiang pancang 30 cm x 30 cm Dengan tulangan 22 D22 -100
PERENCANAAN PONDASI B
START Diberikan Data Tanah Sondir, fc’, fy, Dimensi TP, Ø Tulangan, b, hrencana, Pu, Mux, Muy
• •
Hitung tebal poer berdasarkan geser pons ( satu arah ) Vc = 1 fc' xboxd 6 ( dua arah) Vc = 1 + 2 1
Tentukan kadalaman tiang pancang Hitung daya dukung tanah :
Pt =
Atp × C n SF1
+
SF2
Vc = 1 3
fc' xboxd
fc' xboxd 12
Cek Tegangan Yang Terjadi
Tentukan Pbahan dimana Pbahan > Ptanah
Psatu TP =
Tentukan Jumlah Tiang Pancang dan posisi tiang P n= ∑ Pijin 2,5 D < S < 3 D 1,5 D < S1 < 2 D
∑ P ± My. X max ± Mx.Y max n ∑x ∑y 2
2
PMAX ≤ PIJIN PMIN ≤ PIJIN PGROUP > PMAX
Tidak
Ya
Efisiensi Tiang η = 1 − θ (n − 1)m + (m − 1) n
Hitung:
90.m.n Pgroup tiang = η.Pijin
ρ min =
1.4 fy
fy m= 0,85. fc'
B
fc' xboxd
βc 6
Vc = α s xd + 2 bo
kelltp × JHP
A
A
Mu Mn = 0,8
Rn = Mn 2
bxd
ρ perlu =
1 2 xmxRn 1 − 1 − fy m
Cek ρmax < ρperlu < ρmax As = ρxbxd
GAMBAR TEKNIK