Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah
Vol.2, No.1, Maret 2013
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PETUGAS KESEHATAN JIWA CMHN (Community Mental Health Nurse) DALAM PELAYANAN KESEHATAN JIWA KOMUNITAS DI KABUPATEN BIREUEN The Influence of Work Motivation (Internal and External Motivation) on Performance Community Mental Health Nurse (CMHN) Officer in Bireuen District. Rahmayani1 1
Tenaga Pengajar Pada STIKes U’Budiyah Banda Aceh Email:
[email protected]
ABSTRAK Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Dinas Kesehatan NAD pada tahun 2008 diketahui bahwa jumlah kasus gangguan jiwa masyarakat di NAD meningkat tajam. Berbagai kegiatan telah dilakukan dalam penanganan kesehatan jiwa, baik secara promotif, kuratif dan rehabilitative. Namun tujuan dari kegiatan yang telah dilakukan dalam pelayanan kesehatan jiwa tersebut belum dicapai dengan baik oleh petugas, hal ini diduga terkait dengan kurangnya motivasi kerja petugas dalam melaksanakan tugas. Jenis penelitian explanatory research yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja (internal dan eksternal) terhadap kinerja petugas Community Mental Health Nurse (CMHN) di Kabupaten Bireuen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas kesehatan jiwa CMHN yang berada di Puskesmas wilayah kerja Kabupaten Bireuen yang berjumlah 50 orang dan sekaligus menjadi sampel penelitian. Data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner, dianalisis dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja petugas CMHN di Kabupaten Bireuen. Secara parsial terdapat pengaruh antara motivasi internal terhadap kinerja petugas CMHN dalam pelayanan kesehatan jiwa komunitas dan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi eksternal dengan kinerja petugas CMHN. Berdasarkan kategorisasi, kinerja petugas CMHN berada pada kategori baik, motivasi kerja petugas berada pada kategori sedang, motivasi internal dan motivasi eksternal petugas berada pada kategori sedang. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen untuk dapat meningkatkan motivasi internal petugas dengan memberikan dukungan seperti pemberian penghargaan, kesempatan mengembangkan diri dan pelatihan lanjutan. Motivasi eksternal petugas dapat ditingkatkan dengan memberikan insentif sesuai dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan dan memberikan dukungan sarana dan prasarana dalam bekerja kepada petugas. Kata Kunci : Motivasi kerja, Kesehatan Jiwa, Kinerja. ABSTRACT Based on the results of a survey conducted by NAD Health Office in 2008 found that the number of community mental disorder cases rise sharply in NAD. Various activities have been implemented in mental health treatment, either promotive, curative and rehabilitative. But the goal of the activities in community mental health service has not been achieved either by the officers, this was assumed related to lack of work motivation of officers in carrying out the task. This research is explanatory research that aimed to analyze the influence of work motivation (internal and external) on performance community mental health nurse (CMHN) officer in Bireuen District. The population in this research were all mental health officer in Head of Public Health Center of Bireuen numbering 50 people and become the research sample. The data for this
-1-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah
Vol.2, No.1, Maret 2013
study were obtained through questionnaire-based interviews. The data obtained were analyzed by using linear regression. The results showed that there was influence between work motivation on performance in Bireuen CMHN officer. Partially there was influence of internal motivation on the performance of CMHN officers in community mental health services and there was no significant influence between external motivation on the performance of CMHN officers. Based on the categorization, the performance of CMHN officers was on good category, work motivation officers in middle category, internal motivation and external motivation officers in middle category. It is suggested that Bireuen District Health Office to increase internal motivation officers by giving support of such awards, the opportunity to develop self and advanced training. External motivation officers can be enhanced by providing incentives accordance with the results of the work already done and provide support facilities and infrastructure in the work to the officers. Keywords: Work Motivation, Mental Health, Performance.
-2-
PENDAHULUAN Salah satu ancaman terhadap kesehatan masyarakat adalah akibat bencana alam yang terjadi. Bencana Tsunami dan gempa bumi merupakan salah satu bentuk bencana alam yang menyebabkan krisis di Indonesia. Dampak bencana alam berupa kehilangan sanak saudara, harta benda dan kerusakan lingkungan dapat mengakibatkan masalah psikososial seperti ketakutan, kehilangan, trauma pasca bencana, bahkan timbul masalah kesehatan jiwa yang lebih berat seperti depresi, perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya (CMHN, 2005). Menurut Depkes RI (2005) dari studi Bank Dunia tahun 1995 dibeberapa Negara menunjukkan bahwa hari produktif yang hilang sebesar 8,1% dari Global Burden Disease disebabkan oleh masalah kesehatan jiwa. Angka ini lebih tinggi dari dampak yang disebabkan oleh penyakit TBC (7,2%), Kanker (5,8%), Penyakit Jantung (4,4%) maupun Malaria (2,6%). Besarnya masalah tersebut menunjukkan bahwa masalah kesehatan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cukup besar dibandingkan dengan masalah kesehatan lainnya yang ada di masyarakat. Nanggroe Aceh Darussalam merupakan provinsi di Indonesia yang mengalami bencana tsunami dan mempunyai
riwayat konflik yang paling lama. Menurut Dinas Kesehatan NAD (2007) dari laporan IOM (International Organization for Migration), dampak dari konflik dan bencana tersebut menyebabkan prevalensi pasien jiwa di NAD diperkirakan meningkat mulai dari tingkatan gangguan jiwa yang ringan sampai gangguan jiwa yang berat seperti depresi, PTSD, Skizofrenia, dan lain sebagainya. Di Kabupaten Bireuen pada tahun 2007 terdapat 1.619 penderita gangguan jiwa dan meningkat pada tahun 2008 menjadi 1.985 orang. Dan hanya 42% penderita yang ditangani petugas kesehatan terlatih. Berbagai kegiatan telah dilakukan dalam penanganan masalah kesehatan jiwa masyarakat yaitu melalui Community Mental Health Nurse (CMHN). CMHN yaitu suatu pendekatan asuhan keperawatan jiwa masyarakat yang dapat dilakukan oleh perawat dengan pengawasan dokter melalui pelatihan khusus untuk kesehatan jiwa yang ditempatkan disetiap pelayanan kesehatan dasar atau puskesmas, bertugas membantu masyarakat menyelesaikan masalah-masalah kesehatan jiwa akibat dampak tsunami, konflik dan masalah sosial lainnya. Meskipun program CMHN di Kabupaten Bireuen dari tahun 2005 sampai sekarang telah berjalan dan telah dikeluarkannya
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah
Surat Keputusan Bupati tentang Pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TP KJM) tetapi masyarakat yang menderita gangguan jiwa di Kabupaten tersebut masih meningkat. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen (2008) hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah sikap dan perilaku petugas yang kurang memahami atau tidak peduli terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai petugas kesehatan CMHN. Hal ini semua menunjukkan belum maksimalnya kinerja dari petugas CMHN di Kabupaten Bireuen. Menurut Wibowo (2009), kinerja dapat ditentukan oleh tujuh faktor yaitu kompetensi, motivasi, tujuan, standar, umpan balik, alat atau sarana dan peluang. Tetapi dua diantaranya mempunyai peran sangat penting yaitu tujuan dan motivasi. Tujuan yang ditetapkan oleh CMHN dalam pelayanan kesehatan jiwa komunitas sudah jelas tetapi motivasi petugas tergantung dari dorongan yang didapatkan baik dari diri mereka sendiri maupun dari luar diri mereka. Faktor terpenting yang mempengaruhi pencapaian kinerja yang baik adalah faktor motivasi karena motivasi berperan untuk mengubah perilaku seorang pekerja. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti pengaruh motivasi kerja
Vol.2, No.1, Maret 2013
berdasarkan motivasi interanal dan motivasi eksternal terhadap kinerja petugas kesehatan jiwa CMHN dalam pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen. Permasalahan Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu: 1) Bagaimana kinerja petugas kesehatan jiwa CMHN dalam pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen, 2) Bagaimana motivasi internal petugas kesehatan jiwa CMHN dalam pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen, 3) Bagaimana motivasi eksternal petugas CMHN dalam pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen, 4) Bagaimana pengaruh motivasi internal dan eksternal terhadap kinerja petugas kesehatan jiwa CMHN dalam pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja yang terdiri dari motivasi internal dan motivasi eksternal terhadap kinerja petugas kesehatan jiwa CMHN dalam pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen. -4-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah
Hipotesis Adapun hipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja petugas kesehatan jiwa CMHN dalam pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen. Manfaat a. Dapat memberikan informasi kepada pemerintah Kabupaten Bireuen tentang kinerja dan motivasi petugas CMHN dalam pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen. b. Dapat memberikan kritikan dan saran kepada petugas CMHN yang ada di Kabupaten Bireuen sehingga dapat meningkatkan kinerja dan motivasi mereka. c. Dapat dijadikan referensi dan sumber data bagi peneliti berikutnya yang akan melakukan penelitian tentang pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja. METODE PENELITIAN Jenis penelitian merupakan penelitian survey dengan tipe explanatory yaitu penjelasan yang ditujukan untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja petugas kesehatan jiwa CMHN dalam pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen.
Vol.2, No.1, Maret 2013
Penelitian dilakukan di Puskesmas di wilayah kerja Kabupaten Bireuen yang berjumlah 17 Puskesmas. Penelitian telah dilaksanakan pada pertengahan bulan September sampai November 2009. Populasi adalah seluruh petugas kesehatan jiwa CMHN yang berada di Puskesmas wilayah kerja Kabupaten Bireuen yang berjumlah 50 orang dan sekaligus menjadi sampel penelitian. Data primer diperoleh dari responden (sampel) dengan menggunakan kuesioner yang telah
disiapkan. Data sekunder diperoleh melalui pencatatan dokumen yang ada dilokasi peenelitian yaitu laporan dari puskesmas, Dinkes, Lembaga Swasta dan data lainnya yang diperlukan. HASIL Dari nilai total skor variabel motivasi kerja internal diketahui nilai meannya adalah 24.70, nilai minimum 16, maksimum 33 dan nilai standar deviasi 4.718. Bila dibandingkan dengan skor motivasi internal maka nilai mean berada diantara skor 14 ≤ X < 28, yang berarti bahwa secara umum motivasi internal petugas CMHN yang diteliti adalah sedang (tabel 1).
-5-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah
Vol.2, No.1, Maret 2013
Tabel 1. Nilai Mean Motivasi Kerja Internal Petugas CMHN Variabel Motivasi Kerja Internal
Rentang Nilai X < 14 14 ≤ X < 28 28 ≤ X
Mean
Min
Max
SD
24.70
16
33
4.718
Dan berdasarkan kategorisasi menunjukkan bahwa motivasi kerja internal petugas berada pada kategori sedang yaitu 64% responden, motivasi kerja
internal kategori tinggi yaitu 36% responden dan motivasi kerja internal kategori rendah tidak ada (tabel 2).
Tabel 2. Kategorisasi Motivasi Kerja Internal Petugas CMHN Variabel Motivasi Kerja Internal
Rentang Nilai X < 14 14 ≤ X < 28 28 ≤ X
Kategori Rendah Sedang Tinggi
Dari nilai total skor variabel motivasi kerja eksternal diketahui nilai meannya adalah 13.78, nilai minimum 7, maksimum 20 dan nilai standar deviasi 3.171. Bila dibandingkan dengan skor motivasi eksternal
f 0 32 18
% 0 64 36
maka nilai mean berada diantara skor 11,3 ≤ X < 22,7, yang berarti bahwa secara umum motivasi kerja eksternal petugas CMHN yang diteliti adalah sedang (tabel 3).
Tabel 3. Nilai Mean Motivasi Kerja Eksternal Petugas CMHN Variabel Motivasi Kerja Eksternal
Rentang Nilai X < 11,3 11,3 ≤ X < 22,7 22,7 ≤ X
Dan berdasarkan kategorisasi menunjukkan bahwa motivasi kerja eksternal petugas berada pada kategori sedang yaitu 68% responden, motivasi kerja eksternal kategori rendah yaitu
Mean
Min
Max
SD
13.78
7
20
3.171
16% responden dan motivasi kerja eksternal kategori tinggi tidak ada (tabel 4).
Tabel 4. Kategorisasi Motivasi Kerja Eksternal Petugas CMHN Variabel Motivasi Kerja Eksternal
Rentang Nilai X < 11,3 11,3 ≤ X < 22,7 22,7 ≤ X
Kategori Rendah Sedang Tinggi
f 16 34 0
% 32 68 0
-6-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah
Vol.2, No.1, Maret 2013
Dari nilai total skor variabel motivasi kerja diketahui nilai meannya adalah 38,48, nilai minimum 23, maksimum 51 dan nilai standar deviasi 6.444. Bila dibandingkan dengan skor
motivasi kerja maka nilai mean berada diantara skor 26 ≤ X < 50, yang berarti bahwa secara umum motivasi kerja petugas CMHN yang diteliti adalah sedang (tabel 5).
Tabel 5. Nilai Mean Motivasi Kerja Petugas CMHN Variabel Motivasi Kerja
Rentang Nilai X < 26 26 ≤ X < 50 50 ≤ X
Mean
Min
Max
SD
38.48
23
51
6.444
Dan berdasarkan kategorisasi menunjukkan bahwa motivasi kerja petugas berada pada kategori sedang yaitu 90% responden, motivasi kerja kategori rendah yaitu 9% responden dan
motivasi kerja kategori tinggi 4% responden (tabel 6).
Tabel 6. Kategorisasi Motivasi Kerja Petugas CMHN Variabel Motivasi Kerja
Rentang Nilai X < 26 26 ≤ X < 50 50 ≤ X
Kategori Rendah Sedang Tinggi
Dari nilai total skor variabel kinerja diketahui nilai meannya adalah 41.28, nilai minimum 30, maksimum 46 dan nilai standar deviasi 3.954. Bila dibandingkan dengan skor kinerja
f 3 45 2
% 9 90 4
maka nilai mean berada diantara skor 33,4 ≤ X, yang berarti bahwa secara umum kinerja petugas CMHN yang diteliti adalah baik (tabel 7).
Tabel 7. Nilai Mean Kinerja Petugas CMHN Variabel Kinerja
Rentang Nilai X < 16,6 16,6 ≤ X < 33,4 33,4 ≤ X
Mean
Min
Max
SD
41.28
30
46
3.954
Dan berdasarkan kategorisasi menunjukkan bahwa kinerja petugas CMHN berada pada kategori baik yaitu 98% responden, kinerja kategori sedang yaitu 2% responden dan kinerja kategori rendah tidak ada (tabel 8). -7-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah
Vol.2, No.1, Maret 2013
Tabel 8. Kategorisasi Kinerja Petugas CMHN Variabel Kinerja
Rentang Nilai X < 16,6 16,6 ≤ X < 33,4 33,4 ≤ X
Berdasarkan uji statistik pearson menunjukkan bahwa motivasi kerja internal mempunyai tingkat hubungan yang kuat sebesar 0,501 dengan signifikan 0,000. Hal ini mempunyai arti ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja internal dengan kinerja petugas kesehatan jiwa CMHN dalam pelayanan
Kategori Rendah Sedang Tinggi
f 0 1 49
% 0 2 98
kesehatan jiwa di Kabupaten Bireuen dengan nilai p < 0,05 (tabel 9).
Tabel 9. Pengaruh Motivasi Kerja Internal dengan Kinerja Petugas CMHN Kesehatan Jiwa dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa di Kabupaten Bireuen Variabel Sig Motivasi Internal 0,000 Kinerja 0,000 ** Correlation Significant at the 0.01 level (2-tailed)
Berdasarkan uji statistik pearson menunjukkan bahwa motivasi kerja eksternal mempunyai tingkat hubungan yang lemah sebesar 0,225 dengan signifikan 0,117. Hal ini mempunyai arti tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja eksternal dengan kinerja petugas kesehatan jiwa CMHN dalam pelayanan
Korelasi Pearson 501** 501**
kesehatan jiwa di Kabupaten Bireuen dengan nilai p>0,05 (tabel 10).
Tabel 10. Pengaruh Motivasi Kerja Eksternal dengan Kinerja Petugas CMHN Kesehatan Jiwa dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa di Kabupaten Bireuen Variabel Motivasi Eksternal Kinerja
sig 0,117 0,117
Korelasi Pearson 225 225
-8-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah
Dari hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja petugas CMHN dalam pelayanan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen. Dan secara parsial diketahui bahwa dari sub variabel motivasi kerja yang berpengaruh terhadap kinerja petugas CMHN adalah motivasi kerja internal. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan motivasi internal P=0,001 (P < 0,05) dan β = 0,400.
PEMBAHASAN Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Kinerja dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan monitoring serta evaluasi. Secara umum kinerja petugas CMHN dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen dalam kondisi yang baik, tetapi hasil penelitian ini tidak sesuai dengan survei awal yang didapatkan dilapangan yang menunjukkan bahwa kinerja petugas CMHN di Kabupaten Bireuen tersebut belum maksimal, dapat dilihat dari pembuatan laporan yang tidak tepat waktu, pendataan pasien gangguan jiwa yang belum efektif dan pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien gangguan jiwa masih
Vol.2, No.1, Maret 2013
belum sempurna, dilihat dari kurangnya fasilitas dan ketersediaan obat-obatan untuk pasien gangguan jiwa sehingga menggambarkan tujuan dari CMHN tersebut belum tercapai dengan baik. Tidak sesuainya hasil penelitian dengan survei awal yang didapatkan dilapangan kemungkinan dapat disebabkan oleh berbagai hal yaitu diantaranya karena penilaian yang dilakukan merupakan self assessment sehingga kemungkinan responden memberikan nilai yang terlalu tinggi ataupun rendah dapat terjadi. Penilaian kinerja perlu didukung oleh penilaian obyektif terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan disamping sistem penilaian lain seperti penilaian sesama rekan kerja (Ilyas, 2002). Berdasarkan penelitian secara umum petugas CMHN di Kabupaten Bireuen mempunyai motivasi kerja sedang dan berdasarkan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja petugas CMHN dalam pelayanan kesehatan jiwa komunitas. Hal ini sesuai dengan pernyataan Robbins (2002) bahwa kinerja seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor motivasi kerja, kemampuan dan peluang. Hal yang serupa juga dikemukakan Campbell (1990) bahwa hubungan kinerja dengan atribut kinerja dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu pengetahuan, -9-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah
keterampilan dan motivasi. Hilangnya salah satu faktor tersebut akan mempengaruhi kinerja, pengaruh motivasi sangat penting dalam kinerja karena motivasi berperan untuk mengubah perilaku. Hasil penelitian ini diketahui bahwa petugas CMHN mempunyai motivasi kerja internal sedang dan dari hasil uji regresi linier berganda juga didapatkan bahwa motivasi kerja internal berpengaruh terhadap kinerja petugas CMHN. Petugas melakukan pekerjaan atau tugasnya sebagai petugas CMHN berlandaskan dorongan yang cukup kuat dari dalam diri mereka untuk bekerja yang didasarkan oleh tanggung jawab terhadap tugas yang dikerjakan, mempunyai target dan tujuan yang jelas dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa dimasyarakat, ada umpan balik yang baik yang diterima oleh petugas untuk meningkatkan efisiensi kerjanya, mempunyai perasaan senang serta ingin mencapai prestasi dalam bekerja. Hal ini diperkuat oleh pernyataan yang dikemukakan oleh Wibowo (2009) bahwa tanggung jawab, tantangan dan umpan balik dari pekerjaan merupakan masukan yang dapat dipergunakan untuk mengukur kemajuan motivasi dalam diri petugas untuk pencapaian suatu tujuan. Hasil penelitian ini diketahui bahwa petugas CMHN mempunyai motivasi kerja
Vol.2, No.1, Maret 2013
eksternal sedang, tetapi berdasarkan uji regresi linier berganda didapatkan bahwa motivasi kerja eksternal tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja petugas CMHN dalam pelayanan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen. Petugas CMHN selalu berusaha melaksanakan pekerjaannya dengan baik untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan kerjanya dan mereka juga selalu mendapatkan pujian atas apa yang telah dikerjakannya selama ini. Tetapi berdasarkan wawancara pada beberapa petugas juga diketahui bahwa petugas merasakan bahwa insentif berupa uang yang mereka terima selama ini kurang memadai secara nominal, bukan hanya insentif dalam bentuk materi saja yang kurang mereka dapatkan, tetapi juga dalam bentuk lain seperti pujian dan perhatian dari teman ataupun atasan dan juga kesempatan untuk mendapatkan pendidikan lanjutan menyangkut penanggulangan gangguan jiwa dimasyarakat. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Nurani (2002) bahwa insentif tidak hanya didapatkan dalam bentuk materi tapi insentif dapat pula diberikan dalam bentuk kesempatan pendidikan, ruang kerja dan peralatan yang memadai serta suasana kerja yang menyenangkan. Oleh karena itu dalam penelitian ini motivasi -10-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah
eksternal pada petugas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja mereka. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Kinerja petugas kesehatan jiwa CMHN dalam pelayanan kesehatan jiwa komunitas berada pada kategori baik. b. Dari hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja petugas CMHN dalam pelayanan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen. c. Motivasi kerja internal dan eksternal petugas kesehatan jiwa CMHN berada pada kategori sedang dan secara parsial menunjukkan bahwa motivasi kerja internal lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja petugas CMHN sedangkan motivasi kerja eksternal tidak berpengaruh terhadap kinerja petugas CMHN dalam pelayanan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen.
Vol.2, No.1, Maret 2013
Saran Berdasarkan pembahasan, maka perlu rekomendasi kepada : a. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen perlu perhatian terhadap : - Peningkatan motivasi eksternal petugas seperti memberikan tunjangan tambahan atau insentif sesuai dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan dan memberikan dukungan sarana dan prasarana dalam bekerja kepada petugas sehingga petugas dapat langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat. - Meningkatkan motivasi internal petugas dengan memberikan dukungan seperti pemberian penghargaan, kesempatan untuk berkembang dan pelatihan sebagai bentuk imbalan lain jika pemberian imbalan dalam bentuk materi tidak memungkinkan sehingga dapat lebih memotivasi petugas dalam bekerja. b. Dalam penelitian ini penulis menyadari adanya kesalahan dalam penyajian kuisioner kepada responden. Penulisan aitem kuisioner tidak -11-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah
mengikuti kaidah-kaidah kuisioner seperti yang dikemukakan oleh Sarifuddin Azwar (2007). Oleh karena itu diharapkan kepada peneliti selanjutnya yang ingin melanjutkan penelitian agar dapat mengikuti kaidah kuisioner yang telah ditentukan sehingga dapat menjaring setiap aspek pada masing-masing variabel yang diukur dalam penelitian. DAFTAR PUSTAKA Agustiani
H, 2006. Psikologi Perkembangan. PT. Refika Aditama, Bandung. Arikunto S, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi 5. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Anggraini S.S, 2007. Hubungan motivasi dengan Kinerja Petugas Rekam Medis Di Rumah Sakit Djasamen Saragih Pematang Siantar, Tesis Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. CMHN, 2005. Manajemen Keperawatan Psikososial dan
Vol.2, No.1, Maret 2013
Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa. Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Danim, 2008. Kinerja Organisasi dan Staf. Penerbit Buku EGC, Jakarta. Depkes RI, 2002. Pedoman Umum Pengenalan Masalah Psikososial Bagi Petugas Kesehatan/Puskesma s. Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, Jakarta. _________, 2005. Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Jiwa masyarakat Bagi Lintas Program dan Lintas sektor. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta. _________, 2001. Pedoman Pembinaan Kesehatan Jiwa Bagi Petugas Kesehatan. Direktorat Jenderal kesehatan Masyarakat, Jakarta. _________, 2005. Keputusan Menteri Kesehatan RI Tentang Pedoman Umum Tim Pembina, Tim Pengarah, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat. Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, Jakarta. -12-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah
2006. Standar Pemeriksaan Kesehatan Jiwa Bagi Tenaga Kerja. Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa, Jakarta. _________, 2000. Buku Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa 1: Depkes Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Direktorat Pelayanan Keperawatan, Jakarta Depdiknas, 2003. Modul Pelatihan Konseling Trauma di Nanggroe Aceh Darussalam. Tim Pusat Konseling Trauma Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Jakarta. Dinas Kesehatan Propinsi NAD, 2008. Profil Kesehatan NAD 2007, NAD. Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen, 2008. Profil Kesehatan Kabupaten Bireuen 2007, NAD. Fathoni A., 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Fakhruddin. A, 2001. Pengaruh Motivasi dan Kemampuan terhadap Kinerja Perekam Medis di
Vol.2, No.1, Maret 2013
_________,
Google,
Rumah Sakit Haji Medan. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU. http:// www. Jurnal Kinerja Perawat/Pitoyo.2000. Hubungan Kemampuan Dengan Kinerja Perawat.
Hamzah, 2008. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Hasibuan,
M.S.P, 2001. Manajemen SDM. Bumi Aksara, Jakarta.
International
Organization for Migration (IOM), 2007. Penanganan Migrasi Darurat dan Paska-Konflik.
Ilyas, 2002. Teori, penilaian dan penelitian, kinerja. Cetakan kedua. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI, Jakarta. Istijanto, 2006. Riset Sumber Daya Manusia: Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-dimensi Kinerja Karyawan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
-13-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah
Vol.2, No.1, Maret 2013
Justine T.Sirait, 2006. Memahami Aspek-aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Grasindo, Jakarta.
UPP AMP Yogyakarta.
Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI), 2008. Forum Komunikasi Anggota Peduli Kesehatan Jiwa NAD, 10 September 2008. Tersedia dalam http://www.ipkjinad. blogspot.com. Keliat, Budi, Anna, 1999. Manajemen Kasus Gangguan Jiwa. FKUI, Jakarta. Kuncoro, T., 2006. Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat Dan Bidan sebagai Strategi Dalam Peningkatan Mutu Klinis. JMPK Vol. 08/No.03/September/2 005: http://www.jmpkonline.net/files/02.nof rinaldi-new.pdf Maslim R, 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa. Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, Jakarta. Mahmudi, 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi I, Penerbit Buku
YKPN,
Nursalam,
2008. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Professional. Penerbit Buku ECG, Jakarta. Notoatmodjo S, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Prijosaksono, 2002. If You Want to Get Everything You Ever Wanted, Use Your 7 Power. PT. Elex Media, Jakarta. Riduwan, Kuncoro, 2006. Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur. Alphabeta, Bandung. Rivai, V., Basri, A., F., M., 2008. Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Penerbit PT Grafindo Raja Persada, Jakarta. Robbins, Stephen, P., 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima, Penerbit Buku Airlangga, Jakarta. Ruky, 2004. Sistem Manajemen Kinerja. Panduan praktis untuk merancang dan meraih kinerja -14-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah
prima. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Singarimbun, 1989. Metodologi Penelitian Survey. LP3ES, Jakarta. Wikipedia, 2010. Basic Community Mental Health Nursing. http://www.innappni.or.id Wibowo, 2009. Manajemen Kinerja. Edisi Kedua.
Vol.2, No.1, Maret 2013
PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Yasril, 2009. Analisis Multivariat untuk Penelitian Kesehatan. Penerbit Buku Kesehatan Mitra Cendikia, Press, Yogyakarta. Zainun, B., 1989. Manajemen dan Motivasi. Penerbit Buku Balai Aksara, Jakarta.
-15-