FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN POST SECTIO CAESARIA PADA BIDAN YANG BERTUGAS DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DATU BERU TAKENGON RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U’BUDIYAH Banda Aceh Abstract Sectio caesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus persalinan . Persalinan dengan operasi memiliki kemungkinan resiko lima kali lebih besar terjadi komplikasi dibandingkan persalinan normal. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan post sectio caesaria pada bidan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. Desain penelitian ini bersifat survey analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek. Responden dalam penelitian ini 40 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 April 2012 dengan hasil mayoritas responden mempunyai pengetahuan baik (65%). Umur mayoritas responden usia tua (57%). Masa kerja mayoritas > tahun (53%). Mayoritas responden mempunyai pendidikan tinggi (53%). Hasil analisa statistik menunjukkan ada hubungan antara umur, masa kerja, pendidikan dengan pengetahuan dengan nilai value p=<0.00. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu umur, masa kerja dan pendidikan mempunyai hubungan dengan pengetahuan post sectio caesaria pada bidan. Untuk itu diharapkan kepada bidan agar lebih meningkatkan keterampilan dan pengetahuan untuk memberikan pelayanan yang lebih bermutu pada pasien dengan post sectio caesaria. Kata Kunci : Pengetahuan, Bidan, Post Sectio Caesaria, Umur, Masa Kerja dan PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sectio caesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus persalinan ini dianjurkan pada kasus bentuk rongga panggul tidak normal, plasenta previa, terinfeksi virus herpes aktif pada jalan lahir, ibu hamil penderita diabetes, atau bayi berada dalam posisi sungsang yang sulit dan bila persalinan tidak maju-maju atau gawat janin sehingga bayi harus cepat dilahirkan (Mac Dougall, 2003). Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa persalinan dengan bedah caesaria adalah sekitar 10-15 % dari semua proses persalinan di negara-negara berkembang. Di Indonesia sendiri, presentasi operasi caesaria sekitar 5 %. Sedangkan di Provinsi Aceh pada tahun 2006 jumlah operasi caesaria berjumlah 4 % dari jumlah seluruh persalinan yang ada (Depkes RI, 2006). Persalinan dengan operasi memiliki kemungkinan resiko lima kali lebih besar terjadi komplikasi dibandingkan persalinan normal. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 257.000 kelahiran caesaria di Washington, Amerika Serikat dalam rentang waktu antara Tahun 1987-1986, menunjukkan hasil yang cukup mengejutkan sebanyak 3.149 ibu atau 1,2 % diantaranya, dua bulan kemudian ternyata harus kembali di rawat karena mengalami infeksi pasca bedah (Bramnetiyo, 2003). Dari survey awal yang dilakukan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Datu Beru Takengon tahun 2011, jumlah persalinan ditemukan sebanyak 2.520 persalinan dan yang dilakukan tindakan sectio caesaria sebanyak 296 persalinan karena berbagai macam penyebab diantaranya Placenta Previa, Solutio Placenta, Eklamsi, Partus lama, Gamelli
Pendidikan
dan kelainan letak. Yang mengalami infeksi setelah sectio caesaria sebanyak 7 orang. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka timbul pertanyaan peneliti “Adakah Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Pengetahuan Post Sectio Caesaria Pada Bidan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012?”. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum Untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan post sectio caesaria pada bidan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. b. Tujuan khusus a. Untuk menganalisa hubungan faktor umur terhadap pengetahuan post sectio caesaria pada bidan. b. Untuk menganalisa hubungan faktor masa kerja terhadap pengetahuan post sectio caesaria pada bidan. c. Untuk menganalisa hubungan faktor pendidikan terhadap pengetahuan post sectio caesaria pada bidan. Manfaat Penelitian 1. Memberi pengalaman pertama pada peneliti menyangkut implementasi tri darma perguruan tinggi. 2. Sebagai bahan masukan dan evaluasi terhadap pelayanan kesehatan dalam meningkatkan asuhan kebidanan kepada pasien. Khususnya petugas kesehatan yang bertugas di BLUD RSU Datu Beru Takengon.
METODE PENELITIAN Kerangka Konsep Penelitian Menurut Notoatmodjo (2005), Pengetahuan perawatan post sectio caesaria pada seseorang dipengaruhi oleh umur, masa kerja dan pendidikan seseorang.
Faktor umur Faktor masa kerja Faktor pendidikan
Pengetahuan Post Sectio Caesaria pada bidan
Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa variable yang diteliti, yaitu sebagai berikut: 1. Umur: Lama waktu hidup seseorang yang diukur dari ulang tahun terakhir, Variabel ini diukur dengan menggunakan kuesioner. Hasil ukur dikategorikan dalam 2 kategori yaitu: (1) Umur muda jika ≤ 39 tahun dan (2) Umur tua jika > 40 tahun. Hasil ukur tersebut berskala interval. 2. Pendidikan: Jenjang pendidikan terakhir yang diselesaikan responden, Variabel ini diukur dengan menggunakan kuesioner. Hasil ukur dikategorikan dalam 2 kategori yaitu: (1) Menengah:D I, dan (2) Tinggi: D III dan D IV. Hasil ukur tersebut berskala ordinal. 3. Masa Kerja: Segala sesuatu yang diketahui dan dipahami bidan tentang pengertian lama berkerja sebagai bidan. Variabel ini diukur dengan menggunakan kuesioner. Hasil ukur dikategorikan dalam 2 kategori yaitu: (1) Baru jika ≤ 4 tahun dan (2) Lama > 5 tahun. Hipotesa Ada hubungan antara umur, pendidikan dan masa kerja dengan pengetahuan post sectio caesaria pada bidan. Wilayah Generalisasi Hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan untuk seluruh Badan Layanan Umum Daerah RSU Datu Beru Takengon. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bertugas di Ruang Kebidanan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012 dengan jumlah 40 orang. 2. Sampel Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah tehnik total sampling, dengan jumlah 40 orang. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat survey analitik pendekatan cross sectional
dengan
Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon Kabupaten Aceh Tengah, pada bulan April Tahun 2012. Pengumpulan Data Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan cara wawancara menggunakan kuesioner untuk data primer dan data sekunder diperoleh dari dokumen registrasi di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon. Analisa Data a. Analisa Univariat Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada tiap variable dalam penelitian. b. Analisa Bivariat Dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan post sectio caesaria pada bidan dengan menggunakan uji statistik chi-square dengan Confident Interval (CI) adalah 95% dengan batas kemaknaan adalah 0,05 ( 0,05 ) dan diolah dengan menggunakan program komputer SPSS for windows versi 14.00. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan pengumpulan data yang peneliti lakukan melalui wawancara pada responden yang berjumlah 40 orang bidan, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Post Sectio Caesaria Pada Bidan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Datu Beru Takengon Tahun 2012 No 1. 2.
Pengetahuan Baik Kurang baik Total
Frekuensi 26 14 40
Persen 65% 35% 100%
Dari tabel diatas didapatkan data bahwa mayoritas responden mempunyai pengetahuan baik sebanyak 26 orang (65%). Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Umur Pada Bidan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Datu Beru Takengon Tahun 2012 No 1. 2.
Umur Muda Tua Total
Frekuensi 17 23 40
Persen 43% 57% 100%
Dari tabel diatas didapatkan data bahwa mayoritas responden mempunyai umur tua sebanyak 23 orang (57%).
Tabel diatas menunjukkan, hasil analisa statistik dengan menggunakan chi-square test menunjukkan nilai p value = 0,00 (p < 0,05), hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini ada hubungan antara masa kerja dengan pengetahuan. Tabel 4.7 Hubungan Pendidikan Dengan Pengetahuan Post Sectio Caesaria Pada Bidan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Datu Beru Takengon Tahun 2012.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Masa Kerja Bidan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Datu Beru Takengon Tahun 2012 No 1. 2.
Masa Kerja Frekuensi Persen < 4 tahun 19 47% > 5 tahun 21 53% Total 40 100% Dari tabel diatas didapatkan data bahwa mayoritas responden mempunyai masa kerja > 5 tahun sebanyak 21 orang (53%). Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pendidikan Pada Bidan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Datu Beru Takengon Tahun 2012
N Pengeta o huan 1 Baik 2 Kurang baik Jumlah
Umur % Tua
%
Jumlah F %
P Valu e
Mu da 5 12
19% 86%
21 2
81% 14%
26 14
100% 100%
17
43%
23
57%
40
100%
0,00 0
Tabel diatas menunjukkan, hasil analisa statistik dengan menggunakan chi-square test menunjukkan nilai p value = 0,00 (p < 0,05), hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini ada hubungan antara umur dengan pengetahuan.
1 Cukup 2 Baik Jumlah
< 5 Tahun 13
Masa Kerja % >5 Tahun 93% 1
6
23%
20
19
47%
21
%
Jumlah F %
7%
14
77 % 53 %
26 40
100 % 100 % 100 %
1. 2.
Cukup Baik Jumlah
Me nen gah 14 5 19
Pendidikan % Tin ggi 100% 19% 48%
0 21 21
%
0 81% 52%
Jumlah F %
P Value
14 26 40
0,000
100% 100% 100%
Pembahasan a. Hubungan Umur Dengan Pengetahuan Post Sectio Caesaria pada bidan Dari hasil hasil uji statistik, Chi-square diperoleh nilai kemaknaan p = 0,000 ( p < 0,05), maka disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan pengetahuan. Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur, akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik (Gibson, 1996). Dalam hal ini peneliti berasumsi bahwa semakin tua umur seseorang maka akan semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang didapatkannya dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya.
Tabel 4.6 Hubungan Masa Kerja Dengan Pengetahuan Post Sectio Caesaria Pada Bidan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Datu Beru Takengon Tahun 2012. N Pengetahu o an
Penge tahuan
Tabel diatas menunjukkan, hasil analisa statistik dengan menggunakan chi-square test menunjukkan nilai p value = 0,00 (p < 0,05), hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini ada hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan.
Dari tabel diatas didapatkan data bahwa mayoritas responden mempunyai pendidikan tinggi sebanyak 21 orang (53%). Tabel 4.5 Hubungan Umur Dengan Pengetahuan Post Sectio Caesaria Pada Bidan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Datu Beru Takengon Tahun 2012.
N o
b.
P Valu e 0,00 0
Hubungan Masa Kerja Dengan Pengetahuan Post Sectio Caesaria pada bidan Dari hasil hasil uji statistik, Chi-square diperoleh nilai kemaknaan p = 0,000 ( p < 0,05), maka disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara masa kerja dengan pengetahuan. Hal ini sesuai dengan teori yang ada yang mengatakan bahwa pengetahuan itu tidak didapatkan dari pendidikan saja tetapi juga dari pengalaman seseorang WHO juga mengatakan bahwa pengetahuan sering diturunkan atau diperoleh dari pengalaman yang diperoleh sendiri maupun dari orang lain ( Gibson, 1996). Menurut Notoatmodjo (2009),mengatakan bahwa pengetahuan dapat meningkat karena adanya pengalaman-
pengalaman yang didapatkan selama hidup, dalam hal ini pengalaman didapatkan dari lamanya kerja seseorang tersebut. Estiwidani., et al (2008), juga menyebutkan bahwa keterampilan seseorang untuk memberikan pelayanan yang bermutu akan meningkat dengan adanya pengalaman-pengalaman yang didapat. Berdasarkan uraian diatas peneliti berasumsi bahwa semakin lama masa kerja seseorang maka akan semakin banyak informasi dan keterampilan yang didapatkannya sehingga pengetahuannya mengenai perawatan pada post sectio caesaria semakin bertambah. c.
Hubungan pendidikan Dengan Pengetahuan Post Sectio Caesaria pada bidan Dari hasil hasil uji statistik, Chi-square diperoleh nilai kemaknaan p = 0,000 ( p < 0,05), maka disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan. Hal ini sesuai dengan teori yang ada yang mengatakan bahwa pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, karena dapat membuat seseorang lebih mudah menerima ide-ide atau tekhnologi baru ( Notoatmodjo, 2009). Walaupun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan bidan di BLUD RSU Datu Beru Takengon saat ini masih didominasi oleh D III, sehingga diharapkan agar bidan mau mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk lebih meningkatkan ilmu pengetahuannya. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan baik didalam maupun diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Semakin banyak informasi yang didapat semakin banyak pula pengetahuan yang diperolehnya (Notoatmodjo, 2009). Pendidikan tidak saja didapatkan dari pendidikan formal tetapi bisa juga dari informal dan non formal seperti melalui keluarga, lingkungan sehari-hari dan juga pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Saat ini pendidikan kebidanan di Indonesia ada beberapa tingkatan yaitu D III, D IV dan S I, walaupun demikian tidak bisa dipungkiri masih ada juga bidan yang hanya tamat program pendidikan D II Oleh karena itu sangat diharapkan kemauan dari bidan itu sendiri untuk lebih meningkatkan ilmu pengetahuannya melalui pendidikan dan pelatihan-pelatihan. Dari uraian diatas peneliti berasumsi bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin
terbuka juga pikiran mereka untuk menerima hal-hal yang baru yang dapat menambah pengetahuannya terutama tentang sectio caesaria. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa umur, masa kerja dan pendidikan mempunyai hubungan dengan pengetahuan post sectio caesaria pada bidan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Datu Beru Takengon. 2. Saran a. Kepada bidan agar lebih meningkatkan pengetahuan mengenai perawatan pada pasien dengan post sectio caesaria sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia. b. Kepada Rumah Sakit umum Datu Beru Takengon agar dapat memberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan bidan tentang post sectio caesaria. c. Kepada Institusi pendidikan, diharapkan agar dapat lebih meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran khususnya mengenai post sectio caesaria sehingga dapat menghasilkan generasi bidan yang berkualitas dan bermutu sesuai dengan standar kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA Bramentyo,. L, 2003, Operasi Caesar Masalah dan Solusinya, Puspa Swara, Jakarta. Depkes RI, 2006, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2006, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2006. Estiwidani,. et al, 2008, Konsep Kebidanan, Fitramaya, Yogyakarta. Gibson Ivancevich, Donelly. (1996) Organisasi Perilaku Struktur dan Proses, Jilid 2, Erlangga, Jakarta. Macdougall,. J, 2003, Kehamilan Minggu Demi Minggu, Erlangga, Jakarta. Notoatmodjo,. S, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineke Cipta, Jakarta. Notoatmodjo,. S, 2009, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni , Rineke Cipta, Jakarta.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN POST SECTIO CAESARIA PADA BIDAN YANG BERTUGAS DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DATU BERU TAKENGON
JURNAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma IV Kebidanan Stikes U’Budiyah Banda Aceh
Disusun Oleh :
RAHMAH NIM : 100300039
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN UBUDIYAH INDONESIA PROGRAM D-IV KEBIDANAN BANDA ACEH 2012
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Jurnal Karya Ilmiah Ini Telah Telah Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Diploma IV Kebidanan Stikes U’Budiyah Banda Aceh
Banda Aceh, Agustus 2012
(SRI WAHYUNI MS, SST. M.Kes)
MENGETAHUI : KETUA PRODI DIPLOMA IV KEBIDANAN STIKES U’BUDIYAH BNANDA ACEH
(ULFA FARAH LISA, SST)