FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP PERSIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS BINEH KRUENG KECAMATAN TANGANTANGAN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2013
MAILISA FITRIANI Mahasiswa Prodi D- III Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh
ABSTRAK
Persiapan persalinan merupakan bagian terpenting dari proses persalinan yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan optimal menjelang persalinan yang meliputi persiapan fisik, psikologis dan materi. Berdasarkan hasil survey awal, menunjukkan bahwa ibu hamil di Puskesmas Bineh Krueng masih sangat kurang atau tidak memperdulikan tentang persiapan persalinan, hal ini di pengaruhi karena rendahnya pendapatan, pendidikan, serta usia ibu hamil yang relatif masih sangat muda. Untuk mengetahui pengaruh umur, pendidikan, dan pendapatan ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan di Puskesmas Bineh Krueng Kecamatan TanganTangan Kabupaten Aceh Barat Daya.Bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah ibu hamil, sampel 40 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Kemudian di uji statistik menggunakan Chi-square, Ho ditolak jika p value > 0,05 dan Ha diterima jika p value < 0,05. Dari 13 responden yang memiliki umur kategori muda 84,6% negatif dalam persiapan persalinan (p value 0,002), dari 16 responden yang memiliki pendidikan dasar 68,8% negatif dalam persiapan persalinan (p value 0,036), serta dari 28 responden yang memiliki pendapatan rendah 67,9% negatif dalam persiapan persalinan (p value 0,032). Ada pengaruh umur, pendidikan, dan pendapatan ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan di Puskesmas Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya. Diharapkan bagi tempat penelitian agar dapat meningkatkan penyuluhan dan konseling tentang persiapan persalinan kepada ibu hamil, serta bagi institusi pendidikan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber bacaan bagi mahasiswi Akbid U’Budiyah. Kata Kunci
: Persiapan persalinan, psikologis, pendapatan
PENDAHULUAN Kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh bidan untuk menapis adanya resiko ini yaitu melakukan pendeteksial dini adanya komplikasi atau penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda (Yuni Kusmiati, dkk :2009). Persiapan persalinan merupakan bagian terpenting dari proses persalinan yang ditujukan
A. Latar Belakang Kehamilan Trimester III sering kali disebut periode menunggu dan waspada karena ibu sudah merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya dan mulai khawatir dengan diri dan bayinya pada saat melahirkan. Pada saat itu juga merupakan saat persiapan aktif untuk menunggu kelahiran bayi dan menjadi orang tua (Sofie R. 2008).
1
untuk meningkatkan kesehatan optimal menjelang persalinan dan segera dapat memberikan laktasi (Manuaba, 1998 : 141). Persiapan persalinan meliputi persiapan fisik, psikologis dan materi. Persiapan fisik merupakan persiapan yang berhubungan dengan aspek persiapan tubuh untuk mempermudah persalinan dan laktasi, persiapan psikologis adalah persiapan yang berhubungan dengan ketahanan mental terhadap rasa takut dan kecemasan serta aspek kognitif tentang persalinan sedangkan persiapan materi merupakan persiapan ibu dan keluarga untuk mendukung kelancaran persalinan dari aspek finansial (Christina I, 1999 : 21). Persalinan merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil,sebuah waktu yang menyenangkan namun disisi lain merupakan hal yang paling menebarkan. Persalinan terasa akan menyenangkan namun disisi lain merupakan hal yang paling mendebarkan. Persaliana terasa akan menyenangkan karena sikecil yang selama sembilan bulan bersembunyi didalam perut anda akan muncul terlahir kedunia. Disisi lain persalinan menjadi mendebarkan khusus bagi calon ibu baru, dimana terbayang proses persalinan yang menyakitkan, mengeluarkan energi yang begitu banyak dan sebuah perjuangan yang cukup melelahkan. Munculnya perilaku untuk melakukan persiapan persalinan didukung oleh adanya motivasi untuk melakukan persiapan persalinan, yaitu alasan atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu (Sunaryo, 2004 : 143). Menurut WHO (2009) sebagian Angka Kematian Ibu (AKI) yang terjadi dapat dihindari apabila tersedia tenaga pertolongan persalinan yang terampil. Kompetensi adalah prasyarat untuk praktek-praktek terbaik dan memastikan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu (Canavan dalam Cham et Ai, 2008). Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di Negara berkembang. Di Negara miskin sekitar 25 – 50 % kematian wanita usia subur di sebabkan hal berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama wanita muda pada masa puncak
produktifitasnya. Pada tahun 1996 Wold Heatlh Organitation (WHO). Dinegara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan, nifas. WHO memperkirakan diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat hamil atau bersalin. Berdasarkan hasil SDKI 2007 derajat kesehatan ibu dan anak di indonesia masih perlu ditingkatkan, ditandai oleh Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 228/100.000 kalahiran hidup (KH), dan tahun 2008, 4.692 jiwa ibu melayang dimasa kehamilan, persalinan, dan nifas. Sedangkan angka kematian bayi (AKB) 34/1000KH, terjadi startegis bila dibandingkan dengan SDKI 2003 yaitu 35 per 1000. Memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau persalinan. di Asia Selatan, wanita kemungkinan meninggal 1:18 yang diakibatkan Oleh hamil atau persalinan selama kehidupannya, di banyak Negara Afrika 1 : 14, sedangkan di Amerika Utara hanya 1 : 6.366 lebih dari 50% kematian terjadi di Negara berkembang sebenarnya dapat di cegah dengan tekhnologi yang ada serta biaya relatif rendah (Sarwono, 2006 ). Kematian pada wanita dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara berkembang sekitar 25-50% kematian terjadi pada wanita usia subur. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama kematian wanita usia muda pada masa puncak produktivitasnya. Angka kematian ibu (AKI) merupakan tolak ukur untuk menilai keadaan pelayanan obstetri disuatu negara. Bila AKI masih tinggi berarti sistem pelayanan obstetri masih buruk, sehingga memerlukan perbaikan (Anbarwati, 2009). Kematian ibu 90% terjadi pada saat sekitar persalinan dan 95% penyebab kematian ibu ada adalah komplikasi obsertri yang sering tidak diperkirakan sebelumnya, maka kebijaksaana depertemen kesehatan untuk mempercepat penurunan AKI adalah memupayakan agar setiap persalinan ditolong atau didampingi oleh bidan atau pelayanan obsertri sedekat mungkin diberikan pada ibu hamil (Saifuddin, 2002). Bidan sebagai tenaga kesehatan juga mempercepat penurunan AKI yaitu dengan salah satu usaha salah satunya adalah pelayanan
2
antenatal care (ANC). Pelayanan antenatal merupakan sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan (Depkes RI, 2000). Berdasarkan survey kesehatan rumah tanggan (Depkes RI, 2010) Ppenyebab tidak langsung kematian ibu antara lain kekurangan energi kronis (KEK) pada kehamilan (37%), dan anemia pada kehamilan (40%), sedangkan berdasarkan laporan rutin PWI-KIA pada tahun 2007, penyebab langsung kematian ibu adalah akibat perdarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi (11%), dan lain-lain (33%). Berdasarkan survey demografi kesehatan indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan bahwa angka kematian ibu indonesia masih tinggi yaitu 228/100.000 kelahiran hidup (KH), sedangkan angka kematian bayi (AKB) di indonesia juga masih relatif tinggi yaitu 34/1000 KH (Depkes RI, 2010). AKI di provinsi aceh mencapai 209/100KH, AKB berada diatas rata nasional yaitu mencapai 40/1000 KH (Dinkes Prov Aceh, 2009). Sedangkan data dari Dinkes kabupaten Aceh Barat Daya ( 2012) ditemukan bahwa jumlah sasaran ibu hamil sebesar 3.119 orang dengan cakupan KI sebesar 2.558 orang ( 85,90% ) dan cakupan K4 1.822 orang. Berdasarkan data yang diperoleh dari pukesmas Bineh Krueng Kecamatan TanganTangan Kabupaten Aceh Barat Daya dari tahun 2012 jumlah ibu hamil 249 jiwa. Dan khusus nya pada ibu hamil trimester III berjumlah 40 oang. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti menemukan bahwa masyarakat di Pukesmas bineh krueng khususnya ibu hamil pada trimester III masih sangat kurang atau tidak memperdulikan tentang persiapan persalinannya, penulis juga menemukan sebagian ibu hamil pada trimester III tidak mempersiap dana untuk persalinannya. Ada ibu hamil yang mengatakan jangankan mempersiapkan dana untuk persiapan persalinan makan sehari-hari saja tidak mencukupi, selain dari dana tersebut, dari segi lainnya juga tidak ada persiapan, seperti beberapa orang ibu hamil disana melakukan pernikahan dini, selain dari biaya, persiapan mentalnya pun kurang. Rata-rata pendidikan terahkir ibu hamil disana tamatan SMA, dan rata
usia pernikahan ibu-ibu hamil di pukesmas ratarata 18-19 tahun. Dari penjelasan latar belakang diatas peneliti telah melakukan penelitian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Trimester III Terhadap Persiapan Persalinan di Pukesmas Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya. Rumusan Masalah Perumusan masalah pada penelitian ini adalah apa-apa saja faktor yang mempengaruhi ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan, di Puskesmas Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya 2013.
Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan. Tujuan Khusus 1. Mengetahui pengaruh umur ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalianan. 2. Mengetahui pengaruh pendidikan ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan. 3. Mengetahui pengaruh pendapatan ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti dapat menerapkan riset kebidanan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil trimester III tentang persiapan persalinan. 2. Bagi tempat penelitian sebagai masukan dan bahan informasi bagi bidan setempat yang dapat digunakan untuk pemberian penyuluhan dan konseling mengenai persiapan persalinan pada saat antenatal care (ANC). 3. Bagi institusi pendidikan sebagai bahan masukan dan kajian ilmu pengetahuan dalam meningkatkan wawasan peserta didik tentang faktor- faktor yang mempengaruhi
3
ibu hamil trimester III tentang persiapan persalinan.
pengambilan sampel yaitu total sampling dengan jumlah sampel 30 ibu hamil. Teknik pengumpulan data mengunakan kuesioner. Hasil yang diperoleh yaitu 3 responden (10 %) mempunyai pengetahuan baik, 17 responden (50%) mempunyai pengetahuan cukup, dan yang mempunyai pengetahuan yang kurang yaitu 10 responden (33,3%). Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah lokasi dan waktu, jumlah responden dan hasil, tahun, sedangkan persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang persiapan persalinan.
Keasliaan peneliti. Penelitian yang sama sudah pernah dilakukan oleh : 1. Sri guslena ( 2011 ) dengan judul “ faktorfaktor yang mempengaruhi ibu hamil trimester III dengan persiapan persalinan di Bidan Praktet Swasta Sinarti lambaro skep Banda Aceh Provinsi Nanggro Aceh Darusalam”, metode yang digunakan yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel berjumlah 36 ibu hamil, dengan teknik Sampling menggunakan Quata sampling teknik pengumpulan data primer yaitu dengan wawancara hasil yang diperoleh yaitu dengan 10 responden (27%) tingkat pendidikan ibu hamil tinggi , 18 responden (50%) dengan tingkat pendidikan menengah, dan 8 responden (22,2%) dengan tingkat pendidikan dasar. Hasil penelitian analitik : ada pengaruh antara pendidikan ibu hamil trimester III dengan persiapan persalinan. 2. Saputri silviana (2011) dengan judul Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu Hamil Trimester III terhadap persiapan persalinan, di UPT Puskesmas Gajahan Surakarta. Metode yang di gunakan adalah Analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 36 ibu hamil, dengan teknik Sampling menggunakan Quota Sampling, Teknik pengumpulan data menggunakan pengumpulan data primer yaitu dengan Kuesioner. Hasil yang diperoleh yaitu 10 responden (27,8%) dengan tingkat pengetahuan baik. 18 responden (50%) dengan tingkat pengetahuan cukup, dan 8 responden (22,2%) tingkat pengetahuan kurang. Hasil penelitian analitik : ada pengaruh antara pengetahuan ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan. 3. Dwi Setyowati (2009) dengan judul “Gambaran pengetahuan ibu hamil trimester III tentang persiapan persalinan di Bidan Praktet Swasta Supriharini di desa garahan dikecamatan silo kabupaten jember “ metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik
METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Menurut Matterson (2001), persiapan persalinan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya, yaitu: Umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan. Dari poin di atas peneliti berminat untuk meneliti tiga poin saja. Untuk lebih jelas, peneliti sudah menggambarkan kerangka konsep di bawah. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang diteliti, yaitu sebagai berikut : 1. Persiapan persalinan : Suatu bagian terpenting dari proses persalinan yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan optimal menjelang persalinan dan segera dapat memberikanlaktasi. Variabel ini akan diukur dengan cara penyebaran kuesioner dan wawancara dengan kriteria, Positif > 50%, Negatif ≤ 50%. Hasil ukur tersebut berskala ordinal. 2. Umur : Lamanya seseorang hidup yang dihitung sejak lahir sampai saat dilakukanya penelitian. Variabel ini diukur dengan cara wawancara, & penyebaran kuesioner dengan kriteria, Muda jika < 20 tahun, Sedang, jika 20-30 tahun, Tua jika > 30 tahun. Hasil ukur tersebut berskala ordinal. 3. Pendidikan : Tingkat pendidikan formal yang ditempuh oleh ibu. Variabel ini diukur dengan cara wawancara dan penyebaran kuesioner dengan kriteria, Tinggi : bila
4
Tamat perguruan tinggi atau Diploma, Menengah : bila tamat SLTA atau sederajat, Dasar : bila tamat SD atau SLTP sederajat. Hasil ukur tersebut berskala ordinal. 4. Pendapatan : Pendapatan keluarga yang diperoleh setiap bulan atau pendapatan yang diperoleh dari usaha yang telah dilakukan. Variabel ini diukur dengan cara wawancara dan penyebaran kuesioner dengan kriteria, Tinggi, bila UMP ≥ Rp. 1.400.000/ bulan, Rendah, bila UMP < Rp. 1.400.000/ bulan. Hasil ukur tersebut berskala ordinal
pada tahun 2013 yang berjumlah 40 orang. Khusus nya pada ibu hamil trimester III. Desain Penelitian Peneletian ini bersifat Analitik dengan desain cross sectional. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di puskesmas Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya, waktu penelitian dari tanggal 01 Agustus – 03 Agustus 2013.
Hipotesa 1. Ha : Ada pengaruh antara umur ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan di Puskesmas Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2013. 2. Ha : Ada pengaruh antara pendidikan ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan di Puskesmas Bineh Krueng Kecamatan Tangan - Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2013. 3. Ha : Ada pengaruh antara pendapatan ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan di Puskesmas Bineh Krueng Kecamatan Tangan- Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2013.
Pengumpulan Data Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara membagikan kuesioner untuk data primer dan untuk sekunder diperoleh dari dinas pendidikan, sekolah dan dari berbagai referensi yang ada hubungannya dengan kesehatan reproduksi. Analisa Data 1. Analisa Univariat Analisa Univariat dilakukan terhadap pada tiap-tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilakan distribusi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). 2. Analisa Bivariat Analisa ini digunakan untuk menguji hipotesis yang diolah dengan computer menggunakan rumus SPSS versi 15, untuk menentukan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen melalui uji Chi-Square Tes (X2), untuk melihat kemungkinan (CI) 0,05 % (Arikunto, 2006).
Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua Ibu Hamil yang ada di Puskesmas Bineh Krueng, Kecamatan Tangantangan, Kabupaten Aceh Barat Daya, yaitu 40 orang. Khusus nya pada ibu hamil trimester III. 2. Sampel Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling pada ibu-ibu hamil yang bertempat tinggal di puskesmas Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya
Analisa Data 1. Analisa Univariat Dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian. Analisa ini menghasilkan distribusi dan persentasi dari tiap variabel. (Notoatmodjo, 2005). 2. Analisa Bivariat
5
Analisa ini digunakan untuk hipotesis, yang diolah dengan komputer menggunakan rumus SPSS versi 16, untuk menentukan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen melalui Chi-Square Tes (x2), untuk melihat kemaknaan (CI) 0,05%, dengan ketentuan bila p < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan adanya hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas. (Arikunto, 2006)
3
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Persiapan Persalinan pada Responden Kecamatan Bineh Krueng Kabupaten Aceh Barat Daya F
%
1
22
55
2
Positif
18
45
Total
40
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Umur pada Responden Kecamatan Bineh Krueng Kabupaten Aceh Barat Daya F
%
1
Muda
13
32,5
2
Sedang
17
42,5
40
100
1
Dasar
16
40
2
Menengah
14
35
3
Tinggi
10
25
Total
40
100
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Persiapan Persalinan pada Responden Kecamatan Bineh Krueng Kabupaten Aceh Barat Daya
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 40 responden mayoritas positif Non dalam kategori negatif sebanyak 22 berada (55%)
Umur
Total
Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 40 responden mayoritas berada pada kategori pendidikan dasar yaitu sebanyak 16 responden (40%).
100
No
25
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Persiapan Persalinan pada Responden Kecamatan Bineh Krueng Kabupaten Aceh Barat Daya % NNo Pendidikan f
Berdasarkan pengumpulan data yang peneliti lakukan pada ibu hamil di puskesmas bineh krueng kecamatan tangan – tangan kabupaten aceh barat daya dengan jumlah sampel 40 orang diperoleh hasil sebagai berikut :
Persiapan Persalinan Negatif
10
Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa dari 40 responden mayoritas berada pada kategori umur sedang yaitu sebanyak 17 responden (42,5%).
HASIL DAN PEMBAHASAN
No
Tua
Pendapatan
f
%
1
Rendah
28
70
2
Tinggi
12
30
T0tal
40
100
Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 40 responden mayoritas berada pada kategori pendapatan rendah yaitu sebanyak 28 responden (70%).
6
Tabel 5.5 Pengaruh umur ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan di puskesmas bineh krueng Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya
No. Umur
Persiapan Persalinan Total Negatif f
%
Positif f
%
P Value
f
%
Tabel 5.6
Pengaruh pendidikan ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan di Puskesmas Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya No. Pendidikan Total p Persiapan Persalinan Value Negatif Positif
1 Muda 11 84,6 2 15,4 13 100 0,002 2 Sedang 4 23,5 13 76,5 17 100 3 Tua Total
7 22
70
3
30 10 100
18
40
Sumber Data Primer diolahTahun 2013
f 1 Dasar 2 Menengah 3 Tinggi Total
Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat bahwa dari 17 responden yang berada pada kategori umur sedang positif dalam persiapan persalinan sebanyak 76,%, dari 13 responden yang berada pada katagori umur muda negatif dalam persiapan persalinan sebanyak 84,6%, dan dari 10 responden yang berada pada katagori umur tua negatif dalam persiapan persalinan sebanyak 70%. Hasil analisa statistik menggunakan uji chi-square diperoleh p value 0,002 yang artinya Ha diterima atau terdapat pengaruh umur ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan di Puskesmas Bineh Krueng Kecamatan TanganTangan Kabupaten Aceh Barat Daya.
%
f
%
f
%
11 68,8 9 64,3 2 20
5 31,3 16 100 0,036 5 35,7 14 100 8 80 10 100
22
18
40
Sumber Data Primer diolahTahun 2013 Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat bahwa dari 16 responden yang berada pada katagori pendidikan dasar negatif dalam persiapan persalinan sebanyak 68,8%, dari 14 responden yang berada pada katagori pendidikan menengah negatif dalam persiapan persalinan
sebanyak 64,3%, dan dari 10 responden yang berada pada katagori pendidikan tinggi sebanyak 80% positif dalam persiapan persalinan. Hasil analisa statistik menggunakan uji chi-square diperoleh p value 0,036 yang artinya
Ha diterima atau terdapat pengaruh pendidikan ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan di Puskesmas Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya.
7
terhadap persiapan persalinan pada ibu hamil (p value 0,021) Umur adalah umur ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya. Umur yang cukup dalam mengawali atau memasuki masa perkawinan dan kehamilan akan membantu seseorang dalam kematangan dalam menghadapi persoalan atau masalah, dalam hal ini menghadapi kehamilan dan perubahan selama hamil serta mempersiapan proses persalinan (Anynom, 2004). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa umur sangat berpengaruh terhadap perhatian dalam proses persalinan, dimana semakin muda umur ibu maka semakin kurang perhatian serta pengalaman yang dimiliki ibu hamil, karena ketidaksiapan ibu dalam menerima sebuah kehamilan, selain itu pada umur yang masih muda sistem reproduksi juga belum matang (Anynom, 2004). Menurut peneliti, umur sangat mempengaruhi kesiapan ibu hamil dalam persalinan. Karena pada umur yang masih muda, selain sistem reproduksi yang belum matang keadaan psikologi ibu juga belum sepenuhnya memiliki naluri untuk menjalani persalinan dan menjadi seorang ibu. Begitu juga pada umur yang terlalu tua, walaupun sudah memiliki kesiapan psikologi yang matang namun sistem reproduksi ibu justru akan rentan terhadap kehamilan. Umur yang baik bagi seorang wanita untuk masa kehamilan dan proses persalinan adalah 20-30 tahun. Oleh sebab itu, wanita yang memiliki usia sedang akan lebih siap dalam menghadapi persalinan. Karena usia sedang lebih memiliki kesiapan yang matang terhadap persalinan baik fisik maupun psikologi.
Tabel 5.7
Pengaruh pendapatan ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan di Puskesmas Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya No. Pendapatan
Total
Persiapan Persalinan Negatif
Total p_
Positif Value
f
%
f
%
f
%
1
Rendah
19 67,9 9
32,1 28 100
2
Tinggi
3
9
75 12 100
18
40
Total
25
22
0,032
Sumber Data Primer diolahTahun 2013 PEMBAHASAN Pengaruh umur ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat bahwa dari 17 responden yang berada pada kategori umur sedang positif dalam persiapan persalinan sebanyak 76,5%, dari 13 responden yang berada pada katagori umur muda negatif dalam persiapan persalinan sebanyak 84,6%, dan dari 10 responden yang berada pada katagori umur tua negatif dalam persiapan persalinan sebanyak 70%. Hasil analisa statistik menggunakan uji chi-square diperoleh p value 0,002 yang artinya Ha diterima atau terdapat pengaruh umur ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan di Puskesmas Bineh Krueng Kecamatan TanganTangan Kabupaten Aceh Barat Daya. Berdasarkan hasil penelitian Khairunnisak (2012), yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi persiapan persalinan pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Lageun Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya menunjukkan bahwa ada pengaruh umur
Pengaruh pendidikan ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat bahwa dari 16 responden yang berada pada katagori pendidikan dasar sebanyak 68,8% negatif dalam persiapan persalinan, dari 14 responden yang berada pada katagori pendidikan menengah sebanyak 64,3% negatif dalam persiapan persalinan, dan dari 10 responden yang berada
8
pada katagori pendidikan tinggi sebanyak 80% positif dalam persiapan persalinan, Hasil analisa statistik menggunakan uji chi-square diperoleh p value 0,036 yang artinya Ha diterima atau terdapat pengaruh pendidikan ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan di Puskesmas Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya. Berdasarkan hasil penelitian Khairunnisak (2012), yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi persiapan persalinan pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Lageun Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya menunjukkan bahwa ada pendidikan terhadap persiapan persalinan pada ibu hamil (p value 0,017) Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar (SD, MIN, Sederajat), pendidikan menengah (SMP, MTSN, Sederajat), dan pendidikan tinggi (Diploma, Sarjana, Magister, dll) yang diselenggarakan perguruan tinggi (Sisdiknas, 2003). Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Notoatmodjo (2003), bahwa dari kepentingan keluarga pendidikan itu sendiri sangat diperlukan. Seseorang yang memiliki pendidikan tinggi lebih tanggap adanya persalinan yang bermasalah atau terjadi inseden selama proses persalinan terjadi dan keluarga dapat segera mengambil tindakan secepatya. Tingkat pendidikan turut menentukan rendah tidaknya seseorang menyerap dan memakai pengetahuan, demikian halnya dengan persiapan menghadapi persalinan yang mereka peroleh. Menurut peneliti, ibu hamil yang memiliki jenjang pendidikan tinggi akan lebih siap dalam persalinan, karena seseorang yang memiliki pendidikan tinggi akan lebih tanggap terhadap hal yang terjadi. Begitu juga sebaliknya, seorang ibu yang memiliki pendidikan rendah, akan kurang siap dalam menghadapi persalinan, selain karena kurang siap mengahadapi insideninsiden yang mungkin terjadi.
persalinan, dan dari 12 responden yang memiliki pendapatan tinggi sebanyak 75% positif dalam persiapan persalinan. Hasil analisa statistik menggunakan uji chi-square diperoleh p value 0,032 yang artinya Ha diterima atau terdapat pengaruh pendapatan ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan di Puskesmas Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya. Berdasarkan hasil penelitian Nurhayati yang berjudul hubungan dukungan keluarga, pendapatan, dan informasi dengan kesiapan mengahadapi persalinan di wilayah kerja puskesmas pasi raya kecamatan Teunom tahun 2011 menyatakan bahwa ada hubungan pendapatan dengan kesiapan menghadapi persalinan (p value 0,008). Pendapatan adalah penghasilan yang didapatkan seseorang dalam sebulan yang kemudian dibagikan berdasarkan jumlah anggota keluarga (Badan Pusat Statistik, 2004). Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Asmiadi (2007) bahwa seseorang yang berasal dari keluarga yang berpenghasilan tinggi cenderung lebih mudah dalam memperoleh pelayanan dan informasi tentang kesehatan, dibandingkan dengan seseorang yang berasal dari keluarga dengan penghasilan rendah. Keluarga dengan penghasilan tinggi cederung mendapatkan kesempatan yang tinggi untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang arti kesehatan dan manfaat pelayanan kesehatan. Menurut peneliti, dengan penghasilan yang cukup, ibu hamil memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan fasilitas yang lebih baik dalam persalinan serta mempersiapkan segala yang dibutuhkan untuk proses persalinan dan menyambut kelahiran sang bayi dengan lebih maksimal. Berbeda dengan ibu yang memiliki pendapatan rendah, ibu dengan pendapatan rendah walaupun sudah tahu apa-apa saja yang harus dipersiapkan untuk proses persalinan, namun karena keterbatasan ekonomi, maka persiapan yang dilakukanpun akan semakin minim. Oleh karena itu pendapatan yang cukup sangat diharapkan bagi setiap keluarga, selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga untuk persiapan – persiapan yang diperlukan di masa yang akan mendatang
Pengaruh pendapatan ibu hamil trimester III terhadap persiapan persalinan Berdasarkan tabel 5.7 dapat dilihat bahwa dari 28 responden yang memiliki pendapatan rendah sebanyak 67,9% negatif dalam persiapan
9
khususnya untuk persalinan karena pendapatan seseorang sangat mempengaruhi persiapan persalinan dalam sebuah keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
Arikunto. S, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, PT. Renika Cipta.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulankan bahwa : 1. Ada pengaruh umur ibu hamil Trimester III terhadap persiapan persalinan di Puskesmas Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya 2013. 2. Ada pengaruh pendidikan ibu hamil Trimester III terhadap persiapan persalinan di Puskesmas Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya 2013. 3. Ada pengaruh pendapatan ibu hamil Trimester III terhadap persiapan persalinan di Puskesmas Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya 2013
Bandiyah, Siti, 2009, Kehamilan, Persalinan & Gangguan Kehamilan, Yogjakarta: NUHA MEDIKA. Baston, Helen & Hall, Jennifer, 2011, Antenatal Volume 2, Jakarta: EGC. Budiarto. E, 2002, Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta, EGC. Depkes RI, 2007. Persiapan Persalinan
Saran 1. Bagi peneliti diharapkan dengan adanya riset kebidanan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil trimester III tentang persiapan persalinan dapat menambah pengetahuan peneliti untuk penelitian selanjutnya. 2. Bagi tempat penelitian diharapkan agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi tenaga kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan melalui pemberian penyuluhan dan konseling mengenai persiapan persalinan pada saat antenatal care (ANC). 3. Institusi pendidikan diharapkan bagi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’Budiyah khususnya Program Studi DIII Kebidanan, agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menambah khasanah ilmu kesehatan terutama tentang persiapan persalinan serta dapat dijadikan bahan bacaan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswi kebidanan.
Hastono, 2001, Analisa Data, Jakarta, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Hidayat, Asri & Mufdlillah, 2009, Catatan Kuliah Konsep Kebidanan Plus Materi Bidan Delima, Yogyakarta: MITRA CENDIKIA Press. http://drsuparyanto.jurnal.com./2010/07/ko nsep-dasar-status-ekonomi.html. (diakses tanggal 21-Februari-2013). Mubarak, W., (2011). Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta. Selemba Medika. Ningsih, Yayun & Arifah, Fatih, 2010, 9 Bulan Yang Sangat Menakjubkan, Jakarta: Buku Biru. Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu 10