IV. 4.1.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu: 1. Tahap Perencanaan, yang dilaksanakan pada bulan September 2006 – Februari 2007, dilaksanakan di Aceh Besar. 2. Tahap Implementasi, yang dilaksanakan pada bulan Februari 2007 – Februari 2008 di 13 Desa di Kecamatan Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar Nanggroe Aceh Darussalam. 3. Tahap Pengolahan/Analisis Data dan Penulisan Tesis, yang dilaksanakan pada bulan Maret 2008 – Juli 2008 di Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
4.2.
Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Buku Pegangan
Ukuran Keberhasilan (Nick Salafsky dan Richard Margoluis, 1998), Software SurveyPro, GPS (Global Positioning System),
Binokuler,
Kamera,
Tape
recorder, Handycam, LCD/ In focus, Sticky Wall. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi cetak seperti poster, pin, kalender, lembar fakta, lembar dakwah, buku tulis, album lagu konservasi, kantong belanja, baju kaos, kostum serta alat peraga berupa puzzle dan 1 set perlengkapan panggung boneka.
4.3. Metode 4.3.1. Penentuan Lokasi dan Responden Metode penentuan lokasi Kampanye Bangga dilakukan secara sengaja (Purposive sampling). Kampanye Bangga hanya dilaksanakan di kawasan yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi. Oleh karena itu penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar Nanggroe Aceh Darussalam. Adapun kriteria atau syarat yang digunakan untuk menentukan lokasi adalah: 1) Wilayah tersebut berdekatan dengan hutan Jantho yang diketahui menjadi habitat harimau sumatera;
37
2) Masyarakat di lokasi tersebut mayoritas adalah petani dan peternak yang memiliki pola pengelolaan ternak tradisional sehingga menimbulkan konflik dengan harimau sumatera; 3) Masyarakat di lokasi tersebut memiliki ketergantungan terhadap hutan Jantho, baik untuk memenuhi kebutuhan air untuk pertanian ataupun rumah tangga; 4) Total populasi penduduk di lokasi tersebut tidak lebih dari 200 ribu jiwa (Satu tahun Kampanye Bangga tidak efektif dilakukan pada populasi > 200 ribu jiwa).
Penentuan responden dilakukan secara acak (simple random sampling). Total penduduk di Kecamatan Jantho adalah 9010 jiwa, dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat interval 5% maka jumlah total responden di Jantho adalah 183 jiwa. Karakteristik responden adalah masyarakat yang umumnya berprofesi sebagai petani dan peternak yang memiliki pola pengelolaan ternak tradisional serta memiliki ketergantungan terhadap hutan Jantho sebagai sumber air bersih bagi kebutuhan pertanian dan rumah tangga dengan tingkat pendidikan rata-rata tamat SD. Metode penentuan responden untuk pertemuan diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion) dipilih berdasarkan isu ancaman langsung yang telah diidentifikasikan dalam pertemuan stakeholder pertama. Penentuan responden untuk diskusi kelompok terfokus dilakukan setelah pertemuan stakeholder pertama. Setelah pertemuan stakeholder diidentifikasikan 3 prioritas ancaman maka responden yang dipilih untuk diskusi terfokus adalah orang-orang yang memiliki kapasitas untuk memberikan informasi lebih banyak tentang isu ancaman langsung. Misalnya dalam pertemuan stakeholder diidentifikasikan bahwa 3 prioritas ancaman adalah penebangan, perburuan, dan pembukaan lahan maka responden untuk diskusi terfokus adalah penebang, pemburu, dan petani pembuka lahan.
38
4.3.2. Data dan Informasi Pengumpulan informasi ini bertujuan untuk membantu peneliti mengenal kawasan target secara lebih lengkap sehingga membantu dalam merancang program Kampanye Bangga. Data dan informasi awal yang dikumpulkan adalah data keanekaragaman hayati, data mengenai ancaman-ancaman di kawasan konservasi, data demografi, data sosial budaya masyarakat, situasi politik, serta informasi tentang para stakeholder yang ada di kawasan target. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari pustaka, instansi pemerintahan seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Kehutanan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Data primer diperoleh dari berbagai survei
langsung yang dilaksanakan oleh Yayasan Mapayah Aceh. Data dan informasi mengenai pengetahuan dan sikap masyarakat diperoleh melalui Survei Pra Kampanye dan Survei Pasca Kampanye menggunakan lembar kuesioner. Melalui survei ini dikumpulkan juga informasi mengenai tingkat pendidikan, preferensi media dan saluran lomunikasi terpercaya di masyarakat target, pengetahuan, dan sikap masyarakat. Informasi ini akan membantu dalam memilih dan merancang materi serta saluran komunikasi yang digunakan selama tahapan pelaksanaan Kampanye Bangga. Informasi mengenai pola pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat target juga diperoleh dari hasil wawancara langsung (formal dan informal) dengan anggota masyarakat dan para tokoh-tokoh masyarakat di lokasi target.
4.3.3. Prosedur Kerja Kampanye Bangga Prosedur kerja Kampanye Bangga mengadopsi manajemen adaptif proyekproyek konservasi yang terdiri dari tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan; dan tahapan evaluasi (Salafsky 1998). Ketiga tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: I.
Tahapan Perencanaan
Tujuan dari tahapan ini adalah untuk merancang program Kampanye Bangga. Tahapan ini meliputi: 1) Studi Pustaka dan Analisa Kawasan
39
Tujuan dari studi pustaka dan analisa kawasan adalah untuk memahami dengan lebih baik mengenai kawasan target dan berbagai hal yang berlangsung di kawasan target. Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang keanekaragaman hayati, ancaman-ancaman di kawasan konservasi, demografi, sosial budaya masyarakat, situasi politik, serta informasi tentang para stakeholder yang ada di kawasan target. Disamping itu dalam tahapan ini juga dilakukan analisa terhadap para stakeholder. Para stakeholder yang diidentifikasi adalah orang-orang yang memiliki kepentingan terhadap kawasan target. Dalam mengidentifikasi stakeholder, peneliti dapat meminta informasi dari lembaga lain yang sudah pernah melakukan kegiatan di kawasan target. Analisa dibuat berdasarkan isu yang dibawa oleh stakeholder, motif stakeholder, kontribusi yang dapat diberikan oleh stakeholder untuk kegiatan Kampanye Bangga serta konsekuensi yang ditimbulkan jika stakeholder terlibat kegiatan Kampanye Bangga. Tidak semua peserta atau individu atau wakil kelompok masyarakat yang ada di dalam matriks ini akan dilibatkan terutama jika kepentingannya dan sumbangannya sudah dapat diwakili oleh peserta lain. Hasil dari tahapan ini adalah gambaran umum tentang lokasi dan masyarakat target serta sebuah matriks analisa stakeholder (Salafsky 1998).
2). Pertemuan Stakeholder Pertama Tujuan dari pertemuan stakeholder pertama adalah untuk mengembangkan sebuah Model Konseptual, membuat peringkat ancaman, mendapatkan kandidat maskot dan slogan bagi kegiatan Kampanye Bangga. Pertemuan ini difasilitasi oleh seorang Manajer Kampanye. Manajer kampanye meminta kepada para stakeholder mengidentifikasikan faktor langsung, faktor
tidak langsung; dan
faktor kontribusi. Setelah semua faktor diidentifikasikan maka manajer kampanye memfasilitasi para pemangku kepentingan untuk melakukan pemeringkatan terhadap faktor langsung (Pemeringkatan Matriks). Hasil dari pertemuan stakeholder pertama adalah model konseptual awal, tiga prioritas ancaman; serta kandidat maskot dan slogan (Salafsky 1998).
40
3). Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion) Tujuan
dari
pelaksanaan
diskusi
kelompok
terfokus
adalah
untuk
mendiskusikan prioritas ancaman langsung yang telah diidentifikasikan dalam pertemuan stakeholder pertama. Kelompok dalam diskusi terfokus ini akan membantu manajer kampanye memahami sikap dan pendapat populasi sasaran tentang ancaman-ancaman langsung di kawasan mereka. Responden untuk diskusi kelompok terfokus ditetapkan berdasarkan isu ancaman langsung. Pelaksanaan diskusi terfokus dapat dilihat dalam Tabel 5. Tabel 4 Pelaksanaan Diskusi Kelompok Terfokus 1 2 3
Topik Diskusi Prioritas ancaman ke 1 Prioritas ancaman ke 2 Prioritas ancaman ke 3
Frekuensi 1 kali 1 kali 2 kali
Sebelum diskusi dilaksanakan manajer kampanye merancang pertanyaanpertanyaannya. Hasil dari pelaksanaan diskusi kelompok terfokus adalah transkripsi diskusi kelompok terfokus yang mencatat pendapat responden, ide responden, pengalaman responden, persamaan dan perbedaan pengalaman antar responden, dan konsensus (Salafsky 1998).
4). Survei Pra Kampanye Survei yang dilakukan dalam Kampanye Bangga adalah Survei KAP (Knowledge, Attitude, Practice) yaitu survei yang bertujuan mengetahuan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat sasaran. Hal yang harus dilakukan sebelum melaksanakan Survei Pra Kampanye adalah: a. Menetapkan karakteristik populasi sasaran Kampanye
Bangga.
b. Menetapkan tujuan survei. c. Mempersiapkan pertanyaan survei. d. Pertanyaan survei dipersiapkan menggunakan informasi yang diperoleh dari studi pustaka, pertemuan stakeholder pertama, dan diskusi kelompok terfokus. e. Melakukan pre uji atas pertanyaan survei yang telah dipersiapkan. f. Menetapkan sampling (contoh) dari populasi sasaran.
41
g. Metode pemilihan responden adalah metode simple random sampling dengan menggunakan derajat kepercayaan 95%, dan interval kepercayaan 5 %. h. Memilih pewawancara dan melakukan wawancara. i. Menetapkan kelompok kontrol. Hasil dari survei pra kampanye adalah informasi kuantitatif mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat sebelum pelaksanaan Kampanye Bangga serta pilihan maskot dan slogan (Salafsky 2008).
5). Pertemuan Stakeholder Kedua Tujuan pertemuan stakeholder kedua adalah merevisi Model Konseptual Awal dan membantu manajer kampanye untuk mengidentifikasikan sasaran kampanye yang fokusnya kepada perubahan pengetahuan dan kesadaran yang dapat mempengaruhi ancaman kuncinya. Para stakeholder dalam pertemuan stakeholder pertama diundang kembali dalam pertemuan stakeholder kedua. Manajer kampanye menyampaikan kepada para stakeholder semua informasi yang diperoleh dari diskusi kelompok terfokus dan survei pra kampanye. Informasi ini digunakan untuk merevisi Model Konseptual Awal membantu merancang kegiatan.
untuk
Hasil dari pertemuan ini adalah Model
Konseptual Final dan rumusan tentang sasaran dan kegiatan Kampanye Bangga (Salafsky 2008).
6). Menetapkan Sasaran SMART Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengembangkan sasaran SMART (specific, measurable, action-oriented, realistic, measurable and timebound) yaitu sasaran yang spesifik, terukur, berorientasi pada aksi, realistis dan terikat waktu. Sasaran yang dibuat adalah sasaran yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat target. Hasil dari tahapan ini adalah sasaran-sasaran SMART kegiatan Kampanye Bangga (Salafsky 1998).
42
7). Mengembangkan kegiatan dalam Kampanye Bangga. Tujuan dari tahapan ini adalah memilih bentuk-bentuk kegiatan yang sesuai, terkait langsung dengan pencapaian sasaran yang spesifik, dan dapat diselesaikan dengan sumber daya yang tersedia. Hasilnya adalah kegiatan yang akan dilaksanakan selama 1 tahun Kampanye Bangga (Salafsky 1998).
8). Menyusun Rencana Kerja Tujuan dari tahapan ini adalah menyusun keseluruhan informasi yang diperoleh dalam tahapan perencanaan yang dimulai dari studi pustaka sampai dengan pengembangan kegiatan Kampanye Bangga. Hasil dari tahapan ini adalah dokumen lengkap yang menjadi dasar pelaksanaan Kampanye Bangga selama 1 tahun (Rare 2006).
II. Tahap Pelaksanaan Kampanye Bangga Tahapan pelaksanaan kegiatan-kegiatan Kampanye Bangga yang sudah dirancang dalam dokumen rencana kerja, juga pelaksanaan survei pasca kampanye untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan program Kampanye Bangga. Dalam tahap ini juga mengidentifikasi indikator-indikator yang menunjukkan perubahan perilaku masyarakat terkait pola pengelolan ternak dan partisipasi perlindungan hutan. Rencana kerja membantu manajer kampanye melaksanakan kampanye secara sistematis dan strategis.
III.Tahap Pengolahan/Analisis Data dan Penulisan Tesis Mengolah dan menganalisis data yang dikumpulkan di akhir periode Kampanye Bangga sebagai bahan kajian untuk melihat peranan Kampanye Bangga, serta penulisan tesis. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistika deskriptif. Analisis efektivitas dilakukan dengan melihat nilai rata-rata peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah Kampanye Bangga. Pengukuran pengetahuan
dan sikap dilakukan melalui survei pra dan pasca kampanye.
Lembar kuesioner yang digunakan pada saat survei pra kampanye sama dengan lembar kuesioner pada saat survei pasca kampanye. Analisis perubahan perilaku
43
dilihat dengan membandingkan pola perilaku sebelum dan sesudah pelaksanaan Kampanye Bangga.
4.3.4. Metode Analisis Hasil Penelitian ini menggunakan metode analisis statistika deskriptif. Analisis efektivitas dilakukan dengan melihat nilai rata-rata peningkatan
pengetahuan
sebelum dan sesudah Kampanye Bangga. Pengukuran pengetahuan dan sikap dilakukan melalui survei pra dan pasca kampanye melalui lembar kuesioner dengan menggunakan program analisis data SurveyPro. Lembar kuesioner yang digunakan pada saat survei pra kampanye sama dengan lembar kuesioner pada saat survei pasca kampanye. Analisis perubahan perilaku dilihat dengan membandingkan pola perilaku Bangga.
sebelum dan sesudah pelaksanaan Kampanye