41
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
A. Keadaan Umum Provinsi Lampung
1. Keadaan Umum
Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi ini terdiri atas 12 kabupaten yakni Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Barat, Lampung Utara, Lampung Timur, Tulang Bawang, Tanggamus, Way Kanan, Pesawaran, Mesuji, Tulang Bawang Barat, dan Pringsewu. Selain itu, Provinsi Lampung mempunyaidua kota yaitu Metro dan Bandar Lampung.
Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara
Pulau Sumatra. Secara geografis provinsi terletak pada posisi antara 103040’ – 105050’ Bujur Timur dan 6045’ sampai 3045, Lintang Selatan. Batas wilayah Provinsi Lampung adalah: a. Di sebelah Utara berbatasan dengn Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu. b. Di sebelah Selata berbatasan dengan Selat Sunda. c. Di sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia. d. Di sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa (Lampung dalam Angka, 2011).
42
2. Kependudukan
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) 2000 dan SP 2010, jumlah penduduk Provinsi Lampung adalah sebanyak 6,656,430 pada 2000 jiwa dan 7.596.115 pada 2010 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1,3% per tahun. Berdasarkan data jumlah penduduk pada tahun 2000 dan 2010, dapat diketahui jumlah dan laju pertumbuhan penduduk Provinsi Lampung 2000 dan 2010 seperti disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Jumlah penduduk dan laju pertumbuhan penduduk Provinsi Lampung 2000 dan 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kabupaten
Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu Mesuji Tulang Bawang 12 Barat 13 B.Lampung 14 Metro Total Lampung
Jumlah Penduduk 2000 2010 366,484 418,560 475,627 534,595 788,758 909,989 869,428 950,574 1,046,167 1,170,048 530,941 583,925 357,604 406,735 328,615 397,079 344,365 397,294 324,583 364,825 155,251 187,286
Pertumbuhan (%/tahun) 1,34 1,14 1,41 0,89 1,12 0,94 1,29 1,84 1,41 1,14 1,84
207,410
250,208
1,84
742,749 118,448 6,656,430
879,651 145,346 7,596,115
1,67 2,06 1,30
Sumber: Badan Pusat Statistik Lampung, 2011
Tabel 6 juga menyajikan rata-rata laju pertumbuhan penduduk tiap kabupaten di Provinsi Lampung. Kabupaten dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi terdapat di Kota Metro (2,06% per tahun), sedangkan untuk laju pertumbuhan
43
paling rendah adalah Kabupaten Lampung Timur ( 0,89% per tahun). Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi disebabkan oleh adanya transmigrasi lokal, tingkat kematian yang rendah dan tingkat kelahiran yang tinggi. Faktor migrasi, kematian, dan kelahiran merupakan 3 faktor yang mmpengaruhi tingkat pertumbuhan penduduk (Lampung dalam Angka, 2011).
3. Ketenagakerjaan
Berdasarkan Lampung dalam Angka, 2011, tenaga kerja adalah jumlah penduduk yang bekerja dan sedang mencari kerja. Angkatan kerja da suatu wilayah adalah jumh penduduk produktif yang berada dalam usia kerja. Persentase penyerapan tenaga kerja tiap lapangan usaha per kabupaten/kota di Provinsi Lampung dapat dilihat pada Tabel 7.
Berdasarkan Tabel 7, dapat dilihat persentase tenaga kerja Provinsi Lampung sector pertanian sebesar 57% atau sebesar 2.113.571 tenaga kerja dari total tenaga kerja (Tabel 7). Untuk sektor industri pengolahan, perdagangan, jasa kemasyarakatan dan sektor lainnya masing-masing 8% atau sebesar 289.987 tenaga kerja, 15% atau sebesar 552.305, tenaga kerja, 11% 410.386 dan 9% atau sebesar 349.467 tenaga kerja. Dapat disimpulkan bahwa persentase ketenagakerjaan di Provinsi Lampung sebagian besar didominasi tenaga kerja sector pertanian dan industri pengolahan yakni sebesar 72% dari total tenaga kerja Provinsi Lampung sebesar .715.716 jiwa.
44
Tabel 7. Penyerapan tenaga kerja pada berbagai lapangan usaha tingkat Kabupaten/Kota Provinsi Lampung, tahun 2010
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kab/Kota
1*)
2*)
3*)
4*)
5*)
Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu Mesuji Tulang Bawang Barat Bandar Lampung Metro
81 66 51 60 63 62 79 65 60 59 75 65 2 12
1 5 13 10 9 5 3 12 9 9 5 4 8 10
8 12 13 15 13 14 9 12 15 14 9 14 35 10
7 10 12 7 7 12 6 7 7 10 6 9 30 43
3 8 12 8 8 7 4 5 8 8 5 7 25 24
Provinsi Lampung
57
8
15
11
9
Total tenaga kerja (Orang) 245.405 271.337 427.955 476.179 631.320 271.763 200.384 198.165 182.685 168.886 95.105 124.929 374.664 46.939 3.715.716
Sumber : Badan Pusat Statistik Lampung, 2011 Keterangan * : 1)pertanian, 2)industri pengolahan, 3)perdagangan, 4) jasa kemasyarakatan, 5) lapangan usaha lainnya (selain 1-4).
B. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung
1. Keadaan Umum
Kota Bandar Lampung merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah Lampung, karena Kota Bandar Lampung adalah ibu kota dari Provinsi Lampung. Kegiatan politik, pendidikan, sosial, pemerintah, dan budaya berpusat di daerah ini. Kota Bandar Lampung merupakan daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, sehingga wilayah ini dikatakan wilayah yang strategis dan menguntungkan bagi pertumbuhan maupun pengembangan Kota Bandar
45
Lampung yang merupakan pusat perdagangan, industri, dan pariwisata (Bandar Lampung dalam Angka, 2010).
2. Sejarah Terbentuknya Kota Bandar Lampung
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Undang-Undang No.14 tahun 1964, keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung dengan ibu kota Tanjung Karang-Teluk Betung. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No.24 tahun 1983, Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung terhitung sejak tanggal 17 juni 1983 dan sejak tahun 1999 berubah menjadi Kota Bandar Lampung. Menurut Undang-Undang No.5 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah No.3 tahun 1982 tentang perubahan wilayah maka Kota Bandar Lampung dimekarkan dari 4 kecamatan 30 kelurahan menjadi 9 kecamatan dengan 58 kelurahan. Pada tahun 1987, Kota Bandar Lampung dimekarkan menjadi 9 kecamatan dan 84 kelurahan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung No.4 tahun 2001 tentang pembentukan, penghapusan, dan penggabungan kecamatan dan kelurahan, maka Kota Bandar Lampung menjadi 13 kecamatan dengan 98 kelurahan (Bandar Lampung dalam Angka, 2010).
3. Keadaan Geografis
Berdasarkan Bandar Lampung dalam Angka (2010), secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020’ sampai dengan 5030’ lintang selatan dan 105028’ sampai dengan 105037’ bujur timur. Ibu kota Provinsi Lampung ini terletak di Teluk Lampung yang terletak di ujung Pulau Sumatera. Luas wilayah kota Bandar
46
Lampung adalah 197,22 km2 yang terdiri dari 13 kecamatan dan 98 kelurahan. Secara administratif Kota Bandar Lampung dibatasi oleh: a. Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan di sebelah Utara. b. Teluk Lampung di sebelah Selatan. c. Kecamatan Gedung Tataan dan Padang Cermin Kabupaten pesawaran di sebelah Barat. d. Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan di sebelah Timur.
4. Topografi
Berdasarkan Bandar Lampung dalam Angka (2010), Kota Bandar Lampung terletak pada ketinggian 0 sampai 700 meter di atas permukaan laut dengan topografi yang terdiri dari: a. Daerah perbukitan, yaitu sekitar Teluk Betung bagian Utara b. Daerah pantai, yaitu sekitar Teluk Betung bagian Selatan dan Panjang. c. Teluk Lampung dan pulau- pulau kecil bgaian selatan d. Daerah dataran tinggi serta sedikit bergelombang terdapat di sekitar Tanjung Karang bagian barat yang dipengaruhi oleh Gunung Balau serta perbukian Batu Serompok di bagian Timur Selatan.
C. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat
1. Sejarah Singkat
Berdasarkan Kecamatan Teluk Betung Barat dalam Angka (2010), sejak berdirinya tahun 1982 berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 3 tahun 1982,
47
tentang perubahan batas wilayah, Teluk Betung sebelumnya adalah bagian wilayah Kecamatan Panjang Kabupaten Dati II Lampung Selatan. Ibu kota kecamatan Teluk Betung Barat adalah kelurahan Bakung. Kecamatan Teluk Betung Barat terletak di bagian barat wilayah Kota Bandar Lampung dan berjarak + 2 km dari Kota Bandar Lampung. Secara administrasi Kecamatan Teluk Betung Barat dibagi menjadi 8 kelurahan, yaitu: 1. Kelurahan Perwata 2. Kelurahan Kota Karang 3. Kelurahan Negeri Otok Gading 4. Kelurahan Sukarame II 5. Kelurahan Keteguhan 6. Kelurahan Bakung 7. Kelurahan Kutipan 8. Kelurahan Suka Maju
2. Letak Geografi
Kecamatan Teluk Betung Barat adalah wilayah dengan jumlah penduduk 56.509 jiwa dan luas wilayahnya adalah 2.099 ha. Secara administratif Kecamatan Teluk Betung Barat berbatasan dengan: 1. Kecamatan Teluk Betung Betung Utara di sebelah Utara 2. Teluk Lampung di sebelah Selatan 3. Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Lampung Selatan di sebelah Barat 4. Kecamatan Padang Cermin di sebelah Timur (Teluk Betung Barat dalam Angka, 2010).
48
3. Topografi
Kecamatan Teluk Betung Barat secara topografi terdiri atas wilayah pantai, dataran rendah, dan perbukitan. Di Kecamatan Teluk Betung Barat terdapat sebuah pulau yang dihuni oleh penduduk yaitu Pulau Pasaran. Di Pulau Pasaran terdapat industri pengolahan ikan teri nasi dan untuk mencapai Pulau ini dapat menggunakan perahu motor dengan biaya + Rp. 1.500,-/orang. Di Keamatan ini juga terdapat Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Lempasing dan PPI ini merupakan bagian dari Kelurahan Suka Maju (Teluk Betung Barat dalam Angka, 2010).
D. Keadaan Umum Pulau Pasaran
1. Letak Administratif
Berdasarkan letak admnistratifnya, Pulau Pasaran termasuk dalam Wilayah Lingkungan II Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung. Kelurahan Kota Karang terbagi atas 3 wilayah lingkungan yaitu lingkungan I Kota Karang, Lingkungan II Suka Banjar, dan Lingkungan III Sinar Laut. Jarak Pulau Pasaran dengan Kecamatan adalah 1,5 Km ke arah utara. Jarak dengan ibu kota kabupaten 3 Km ke arah utara. Batas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung Barat adalah: 1. Kelurahan Perwata di sebelah Utara 2. Teluk Lampung di sebelah Selatan 3. Kelurahan Pesawahan di sebelah Timur 4. Kelurahan Keteguhan di sebelah Barat (Monografi Pulau Pasaran, 2010).
49
2. Luas Daerah dan Keadaan Alam
Pulau Pasaran merupakan daerah dataran rendah yang memiliki ketinggian 0-2 meter di atas permukaan laut dengan luas daerah 8,5 Hektar. Pulau Pasaran merupakan pulau terbesar yang masuk dalam wilayah administratif kota Bandar Lampung, luasnya Pulau Pasaran dipengaruhi oleh reklamasi daerah pantai Pulau Pasaran yang dilakukan penduduk pulau tersebut untuk kepentingan pemukiman dan lahan penjemuran ikan teri nasi. Suhu rata-rata Pulau Pasaran adalah 370C, dengan ketinggian 2 meter di atas permukaan laut (Monografi Pulau Pasaran, 2010).
3. Keadaan Sosial Ekonomi
Kegiatan sosial ekonomi penduduk wilayah Pulau Pasaran berjalan lancar dan terjangkau karena terdapatnya sarana aksesibiltas melalui dermaga Pulau Pasaran yaitu di Pulau Pasaran dan dermaga cungkang yaitu di daratan kelurahan Kota Karang sebagai penghubung antara Pulau Pasaran dengan Kota Bandar Lampung, alat angkutan penghubung antar dermaga tersebut dilalui jalur angkutan perahu yang jumlah keberadaannya selalu ada dan beroperasi setiap hari, sehingga semua penduduk di Pulau Pasaran wilayah Kelurahan Kota Karang tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh sarana transportasi (Monografi Pulau Pasaran, 2010).
Penduduk di Pulau Pasaran berjumlah 915 jiwa yang terdiri dari 461 laki-laki dan 454 perempuan. Keadaan penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 8.
50
Tabel 8. Jumlah penduduk menurut kelompok umur di Pulau Pasaran, tahun 2010 Kelompok Umur (tahun) 0-4 5-15 15-25 25-35 35-45 45-55 >55 Jumlah
Jumlah (jiwa) 40 67 125 237 311 83 52 915
Persentase (%) 4,37 7,32 13,67 25,90 33,99 9,07 5,68 100,00
Sumber: Monografi Pulau Pasaran (tidak dipublikasikan), 2010
Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk menurut kelompok umur didominasi oleh penduduk yang berumur 35 tahun sampai 45 tahun. Penduduk di Pulau Pasaran yang melakukan usaha di bidang pengolahan ikan teri adalah sebesar 32,58 persen tenaga kerja dari total jumlah penduduk yang bekerja. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian di Pulau Pasaran, tahun 2010 Mata Pencaharian Nelayan Pengolah Wiraswasta Buruh Pedagang Jumlah
Jumlah (jiwa) 57 58 27 30 6 178
Persentase (%) 32,02 32,58 15,17 16,85 3,80 100,00
Sumber: Monografi Pulau Pasaran (tidak dipublikasikan), 2010
Kualitas angkatan kerja menurut tingkat pendidikan di Pulau Pasaran dapat dilihat pada tabel 10.
51
Tabel 10. Kualitas angkatan kerja tingkat pendidikan di Pulau Pasaran, tahun 2010 Tingkat Pendidikan Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SMU D3 Kuliah Jumlah
Jumlah (jiwa) 211 541 118 43 1 1 915
Persentase (%) 23,06 59,13 12,89 4,70 0,11 0,11 100,00
Sumber: Monografi Pulau Pasaran (tidak dipublikasikan), 2010
Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa pendidikan formal yang pernah diikuti sebagian besar penduduk Pulau Pasaran adalah Sekolah Dasar (SD) dengan persentase 59,13 persen. Penduduk yang pernah mengikuti pendidikan formal Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) adalah sebesar 12,89 persen, sebanyak 4,7 dari jumlah penduduk Pulau Pasaran pernah mengikuti pendidikan formal Sekolah Menengah Umum (SMU), dan untuk pendidikan diploma dan sarjana hanya pernah diikuti 0,11 persen dari jumlah penduduk di Pulau Pasaran.
E. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan
1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang membentang pada posisi 105º14’ BT - 105º45’ BT dan 25º15’ LS - 6º LS. Kabupaten Lampung Selatan memiliki luas wilayah kurang lebih 2.109,74 km2. Secara keseluruhan luas lahan Kabupaten Lampung Selatan, 44.271 ha digunakan sebagai lahan sawah, sedangkan
52
sisanya yaitu 156.430 ha merupakan lahan bukan sawah (Lampung Selatan dalam Angka, 2010).
Secara administratif Kabupaten Lampung Selatan berbatasan dengan: 1.
Kabupaten Lampung Timur di sebelah Utara
2.
Laut Jawa dan Provinsi Banten di sebelah Timur
3.
Selat Sunda, Teluk Lampung dan Kabupaten Tanggamus di sebelah Selatan
4.
Kabupaten Lampung Tengah di sebelah Barat (Lampung Selatan dalam Angka, 2010).
2. Topografi dan Iklim
Berdasarakan Lampung Selatan dalam Angka (2010), Kabupaten Lampung Selatan terdiri atas beberapa pulau. Tiga pulau yang terbesar adalah Pulau Legundi, Pulau Sebuku, dan Pulau Rakata Tua. Kabupaten Lampung Selatan juga mempunyai beberapa gunung. Gunung yang tertinggi adalah Gunung Pesawaran dan Gunung Ratai di Kecamatan Padang Cermin, dengan ketinggian mencapai 1.681 m. sedangkan sungai terpanjang yang berada di Kabupaten Lampung Selatan adalah sungai Way Galih, dengan panjang 36 km dan daerah aliran sungai seluas 217 km2.
Kabupaten Lampung Selatan merupakan daerah tropis, dengan curah hujan ratarata 140,6 mm/bulan dan rata-rata jumlah hari hujan 11,8 hari/bulan. Rata-rata temperatur di Kabupaten Lampung Selatan berselang antara 21,3oC sampai 34,3oC. Rata-rata kelembaban di Kabupaten Lampung Selatan berselang antara
53
40,4% sampai dengan 98,7%, sedangkan rata-rata tekanan udara minimal dam maksimal di Kabupaten Lampung Selatan adalah 1.006,4 Nbs dan 1.014,5 Nbs.
3. Keadaan Demografi
Berdasarkan Lampung Selatan dalam Angka (2010), penduduk di Kabupaten Lampung Selatan menurut hasil proyeksi pada tahun 2010 berjumlah 1.312.875 jiwa, yang terdiri dari 682.624 jiwa atau 51,99 persen penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 630.251 jiwa atau 48,01 persen penduduk berjenis kelamin perempuan. Dari jumlah tersebut, sebagian besar memeluk agama Islam sebanyak 95,81%, agama Hindu sebanyak 1,20%, agama Kristen sebanyak 1,01%, agama Katolik sebesar 0,76%, dan agama Budha sebanyak 0,25%, serta kepercayaan lainnya sebesar 0,97%. Distribusi penduduk di Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Kabupaten Lampung Selatan tahun 2010 Kelompok Umur (tahun) 00 – 14 15 – 64 > 65 Total
Jumlah Penduduk (jiwa) 419.726 836.301 56.848 1.312.875
Persentase (%) 31,97 63,70 4,33 100,00
Sumber : Lampung Selatan dalam Angka, 2010
Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa sekitar 31,97 persen penduduk di Kabupaten Lampung Selatan berada dalam kelompok umur usia sekolah. Persentase terbesar yaitu kelompok umur usia produktif mencapau 63,70%. Sebagian besar penduduk di Kabupaten Lampung Selatan bermata pencaharian di sektor pertanian dan perdagangan.
54
4. Sarana dan Prasarana
Berdasarkan Lampung Selatan dalam Angka (2010), Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung yang jika dilihat dari keadaan sarana dan prasarana wilayahnya tidak tertinggal jauh dari Kabupaten/Kota yang lain. Jika dilihat dari peta wilayah, posisi Kabupaten Lampung Selatan sangat strategis, karena Kabupaten Lampung Selatan merupakan pintu gerbang Provinsi Lampung dengan adanya pelabuhan yang memudahkan akses informasi dan transportasi ke wilayah tersebut. Jika dilihat dari kondisi infrastruktur, secara umum transportasi antar daerah relatif lancar, kondisi jalan secara umum relatif baik dengan kondisi aspal, namun masih terdapat beberapa jalan dengan kondisi masih berupa tanah dan bebatuan terutama untuk wilayah-wilayah yang berada di perbukitan dan pegunungan. Sarana listrik dan telepon cukup merata untuk beberapa desa, namun untuk desadesa yang berada di daratan tinggi, sarana listrik masih belum merata, begitu juga dengan telepon sehingga hal ini tentunya menyebabkan petani kekurangan informasi terutama dalam hal teknologi.
F. Keadaan Umum Desa Tarahan
1. Potensi Demografi Daerah Penelitian
Berdasarkan Profil Desa Tarahan (2010), Desa Tarahan memiliki jumlah penduduk total pada tahun 2010 sebanyak 7.640 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1546 kepala keluarga. Penduduk Desa Tarahan terdiri atas laki-laki sebanyak 3.800 jiwa dan perempuan sebanyak 3.840 jiwa. Tingkat
55
pendidikan merupakan komponen penting dalam menentukan potensi demografi suatu wilayah. Dalam Tabel 9 dapat dilihat sebaran penduduk Desa Tarahan menurut tingkat pendidikan.
Tabel 12.Sebaran penduduk Desa Tarahan menurut tingkat pendidikan,tahun 2010
No
Tingkat pendidikan
1. 2.
Belum sekolah Usia 7 – 45 tahun tidak pernah sekolah Pernah sekolah SD tapi tidak tamat Tamat SD/sederajat SLTP / sederajat SLTA / sederajat D-1 D-2 D-3 S-1 S-2 Jumlah
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Jumlah (jiwa) 400 15 65 576 234 122 8 5 6 17 1 1.449
Persentase (%) 27,61 1,04 4,49 39,75 16,15 8,42 0,55 0,35 0,41 1,17 0,07 100,00
Sumber : Profil Desa Tarahan Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan (tidak dipublikasikan), 2010
Tingkat pendidikan yang paling umum dan sebagian besar penduduk di Desa Tarahan adalah tamat SD/sederajat yaitu sebanyak 576 jiwa atau sekitar 39,75% dari penduduk Desa Tarahan. Jumlah penduduk yang tamat SLTP dan tamat SLTA juga cukup banyak yaitu sebesar 16,15% dan 8,42% dari keseluruhan penduduk Desa Tarahan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan di Desa Tarahan sudah cukup baik. Bahkan penduduk yang sampai ke jenjang pendidikan lebih dari tamat SLTA sudah mencapai 37 orang dari total penduduk 1.449 jiwa (2,55%). Sebagian besar mata pencaharian penduduk Desa Tarahan adalah petani.
56
Tidak seperti Pulau Pasaran yang sebagian besar penduduknya sebagian besar bermata pencaharian nelayan dan pengolah, penduduk Desa Tarahan sebagian besar bermata pencaharian petani yaitu sebanyak 600 jiwa atau 41,70 % dari jumlah penduduk. Penduduk dengan mata pencaharian nelayan cukup besar yaitu sebanyak 180 jiwa dan yang bermata pencaharian sebagai pengolah ikan teri nasi sebesar 2,08% yaitu 30 jiwa. Sebaran penduduk menurut mata pencaharian di Desa Tarahan dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Sebaran penduduk di Desa Tarahan menurut mata pencaharian
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Mata pencaharian Petani Buruh tani Buruh / swasta Pegawai negeri Pedagang Peternak Pengrajin Montir Nelayan Pengolah Jumlah
Jumlah (jiwa) 600 200 200 20 150 50 4 5 180 30 1439
Persentase (%) 41,70 13,90 13,90 1,39 10,42 3,47 0,28 0,35 12,51 2,08 100.00
Sumber : Profil Desa Tarahan Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan, 2010
2. Sarana dan Prasarana
Berdasarkan Profil Desa Tarahan (2010), setiap desa memiliki sarana dan prasarana, begitupun Desa Tarahan memiliki potensi sarana dan prasarana yaitu sarana transportasi, komunikasi, pemerintahan, tempat ibadah, kesehatan, gedung sekolahan. Sarana dan prasarana transportasi di Desa Tarahan ada 2 jenis yaitu darat dan laut. Sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal nelayan setelah mencari
57
ikan laut Desa Tarahan memiliki 4 tambatan perahu. Sarana yang digunakan sebagai penghubung pemasaran ikan di Desa Tarahan adalah Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Tidak seperti Pulau Pasaran, TPI di Desa Tarahan masih aktif sebagai tempat menghubungkan pemasaran ikan segar.