INVESTASI PAKAN TERNAK
2009
INVESTASI PAKAN TERNAK KEPUTUSAN NAN BIJAK
Sangat
bijak
bila
pemilihan
investasi
memperhatikan ketersediaan bahan baku utama di lokasi investasi sehingga mempunyai keunggulan komparatif. Untuk pakan ternak yang membutuhkan sekitar 60%jagung maka Kabupaten Garut sangat relevan karena merupakan salah satu penghasil jagung 'dengan produksi mencapai 252.586 ton per tahun dengan lugs lahan 41.734 Ha (2008). Jadi investasi pakan ternak merupakan keputusan bijak bisnis
1
INVESTASI PAKANTERNAK 2009
RANGKUMAN PROFIL PAKAN TERNAK Aspek Pasar
Deskripsi • •
•
Lokas i
Kapasitas Pabrik
I nvestasi & Modal Kerja
Produk
Jumlah permintaan sangat tinggi mencapai sekitar 1500 ton per bulan Kompetisi cukup tinggi, dengan pola pemasaran relasional,sehingga setiap perusahaan pakan dapat membangun pelanggannya sendiri-sendiri Pola pemasaran langsung kepada mitra binaan yang dipasok pakan pembayaran setelah panen Lokasi Pabrik di sentra potensial berada di sekitar sentra jagung, di sekitar Kecamatan Leles, Leuwigoong, Malangbong, Limbangan, Selaawi, Sukawening, Banyuresmi, Cilawu, Kadungora, Karangpawitan, Tarogong, Wanaraja. • 5 ton per hari • Mesin dirakit di Indonesia • Maintenance dilakukan oleh SDM setempat • Pinja ma n 10 Ta hu n • Bunga 16% flat • Grace periode 6 bulan • Nilai investasi sekitar Rp. 1.977.900.000,- (pinjaman) • Modal kerja untuk 3 bulan produksi sebesar Rp. 1.582.708.500,- (idealnya modal sendiri) • Jadi total kebutuhan dana adalah sebesar: Rp. 3.560.608.500,Pakan temak ungas (broiler) • Starter (pakan untuk DOC) • Grower (pakan untukayam usia pertumbuhan) • Finisher (ayam menjelang dijual)
Kelayakan
• Kapasitas tahun pertama 5 ton per hari dan dinaikan secara periodik • Rol 3 tahun • IRR61% • NPV : 6.663.461.000,-
Profit Investasi
2
INVESTASI PAKANTERNAK
2009
0
DESKRIPSI BISNIS
Terdapat sejumlah alasan mengapa pendirian pabrik pakan ternak unggas sangat potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Garut, alasan pertama tentu saja adalah ketersediaan pasar pakan ternak unggas balk lokal Garut maupun di luar Kabupaten Garut. Permintaan pasar terhadap pakan unggas mencapai ratusan ribu L, I
D;
;
11
r4111%
ton p e r bulan. Bisnis. pakan unggas
ditandai
oleh
permintaan pasar yang senantiasa tumbuh signifikan seiring dengan pertumbuhan penduduk. Permintaan pakan unggas tetap tinggi sekalipun kondisi dunia sedang dalam %, krisis, bahkan ketika wabah flu burung menyerang, secara umum peternakan unggas tidak mati. Alasan kedua yang menjadi daya tarik investasi pabrik pakan di Kabupaten Garut adalah ketersediaan bahan baku utama pakan unggas berupa Jagung yang mudah dan murah di Kabupaten Garut sehingga biaya produksi pembuatan pakan clapat ditekan sampai pada tingkat minimal. Pakan merupakan salah satu komoditi penting yang termasuk pada subsistem agribisnis hulu. Ketersediaan pakan yang berkualitas dan murah menjadi prasyarat bagi tumbuhnya industri peternakan yang maju. Pakan yang murah akan membuat peternak mampu meningkatkan Skala usaha dan keuntungan per satuan, sedangkan pakan yang berkualitas akan meningkatkan konversi pakan sehingga proses pemberian pakan menjadi lebih efisien. Pakan merupakan faktor yang berperan dalam peningkatan kualias budidaya yang berimplikasi pada peningkatan profitabilitas usaha ternak. Di sisi lain pengelolaan pakan ternak akan berimplikasi pada penyerapan tenaga kerja penyediaan bahan baku pakan, proses produksi dalam pembuatan, serta perkembangan peternakan yang lebih merakyat.
4
0
INVESTASI PAKAN TERNAK 2009
Keberadaan pakan unggas yang murah sangat penting karena dalam struktur biaya budidaya unggas terutama ayam potong, biaya mencapai persentasi tertinggi dalam biaya
pakan
mencapai 60 sampai 70%. Penyediaan pal Indonesia sudah dilakukan dalam industri khususnya untuk pakan unggas. Perkemban pakan sudah terintegrasi menjadi sistem agribisnis perunggasan. Hanya saja selama ini perusahaan pabrik pakan ternak masih dikuasai oleh perusahaan multinasional, dengan skala besar dan menguasai seluruh subsistem agribisnis perunggasan dari mulai pembibitan, budidaya, pembuatan pakan, sampai dengan pemasaran. Namun demikian bisnis ini tetap menjanjikan karena selama ini sumber-sumber pakan (jagung) tersebar di masyarakat belum dikuasai sepenuhnya oleh perusahaan besar, dengan demikian masih ada celah untuk mengembangkan pakan ternak skala kecil (5 ton per hari) terutama untuk mamasok kebutuhan lokal. Optimisme pendirian pabrik pakan ternak sangat wajar mengingat besarnya pasar dan peluang untuk membangun pemasaran relasional dengan para peternak kecil yang kurang terlayani oleh perusahaan besar, jumlah mereka saat ini mencapai sekitar 200 peternak. Dalam hat ini kunci sukses
pendirian pabrik pakan ternak terletak pada keterhubungan pabrik dengan pasar (kelompok peternak) sehingga seluruh produksi'dapat terserap oleh para peternak lokal. Terkait dengan keterhubungan dengan pasar, maka perusahaan dapat meniru pola pemasaran yang sudah berjalan dengan pola kemitraan dengan para peternak, terutama peternak kecil yang selama ini sangat tergantung dari pasokan pakan dari perusahaan besar. Upaya menekan biaya produksi dapat dilakukan dengan melakukan manajemen pembelian dan pengelolaan stok bahan baku, karena harga jagung sebagai bahan baku utama cenderung fluktuatif sepanjang tahun. Bisnis yang direkomendasikan dalam profit ini adalah bisnis pakan ternak skala kecil, terutama bila dibandingkan dengan para pelaku pakan ternak saat ini yang kapasitas produksinya mencapai puluhan ribu ton per bulan.
Profit Investasi 4
n
INVESTASI PAKANTERNAK 2009
Untuk tahap permulaan direkomendasikan pabrik pakan dengan kapasitas sampai dengan 300 ton per bulan, atau setara dengan kebutuhan pakan ayam sekitar 80.000 ekor per periode, jumlah tersebut relatif moderat mengingat beberapa distributor pakan di Kabupaten Garut yang telah menjual dapat mencapai 700 ton per bulan', padahal di Kabupaten Garut terdapat beberapa distributor pakan yang mempunyai omset tidak jauh berbeda. Keunggulan Investasi
Investasi pabrik pakan ternak, telah banyak dinantikan oleh para pelaku usaha perunggasan, dengan harapan mereka menclapat harga lebih murah, dengan kualitas pakan yang memenuhi standar dalam hal kadar nutrisi clan tingkat days cernanya. Potensi ini belum banyak dilirik karena kurang populer jika dibandingkan dengan investasi di bidang pariwisata dan tambang yang setara
kasat mata lebih mudah pengelolaannya, turn over nya relatif lebih cepat, dan telah banyak contoh investasi yang berhasil di sektor tersebut. Terdapat beberapa keunggulan investasi pakan ternak, yang sangat penting dipertimbangkan oleh para talon investor, antara lain adalah sebagai berikut: • Pola pemasaran yang mudah bila terintegrasi dengan pengembangan peternakan unggas • Bisa terintegrasi dengan pengembangan pertanian jagung clan peternakan unggas • Dapat dibuat dalam Skala kawasan dengan konsep cluster • Mempunyai nilai tambah yang sangat besar bagi masyarakat sekitar, bagi sektor terkait, clan terutama bagi peningkatan geliat pertumbuhan ekonomi kawasan • Produk yang dihasilkan dapat lebih murah dibandingkan para pesaing. Secara umum investasi pakan ternak menguntungkan setara langsung bagi pemodal, maupun memberikan maslahat bagi stakeholders maupun masyarakat sekitar. Dalam konteks Kabupaten Garut, investasi pakan ternak jugs relevan dengan arch dan kebijakan pemerintah.
' Berdasarkan hasil investigasi tim pads pertengahan bulan Maret 2009
5
INVESTASI PAKANTERNAK
2009
GAMBARAN PASAR • PROYEKSI PERMINTAAN Kebutuhan pakan per ekor ternak unggas pedaging dari DOC sampai panen (sekitar 38 hari) kurang lebih 3 Kg pakan. Dengan demikian maka proyeksi permintaan dapat disesuaikan dengan proyeksi pengembangan petemakan di kabupaten Garut, terutama para peternak Mandiri. Dari hasil survey lapangan, para peternak mandiri yang potensial dibangkitkan kembali sekitar 98 orang, dengan rata-rata kepemilikan ayam 1000 ekor per orang maka permintaan pakan per periode adalah sebanyak 98 X 1.000 X 3 Kg = 294 ton per periode pemeliharaan atau kira setara dengan 5 ton pakan per hari. • PRODUK Produk pakan ternak yang dijual untuk keperluan peternak ayam potong, dengan variasi produk sebagai berikut:
Starter pakan
untuk
periode
awal
pertumbuhan
sampai dengan ayam usia 10 hari, pakan da lam periode ini mempunyai tingkat protein sangat tinggi mencapai 20% dengan biaya produksi relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan grower dan finisher
Grower Pakan untuk periode pertumbuhan antara10 hari sampai 25 hari dengan kadar protein lebih rendah dibandingkan dengan para periode starter.
Finisher Pakan untuk periode akhir antara 26 hari sampai 38 hari dengan kadar protein lebih rendah dibandingkan dengan para periode grower, pada periode ini pakan berukuran lebih besar
Profit Investasi 6
INVESTASI PAKAN TERNAK 2009 • HARGA Harga pakan ternak secara umum relatif stabil berada dalam kisaran Rp. 5.000 di tingkat peternak. Harga pakan juga tidak terlalu terpengaruh oleh harga bahan baku jagung yang sangat fluktuatif, dengan demikian maka margin keuntungan pembuatan pakan akan sangat ditentukan oleh manajemen stok bahan baku pakan terutama jagung. Penentuan harga dalam profil ini mengacu pada harga pakan unggas pada awal tahun 2009, sebagai berikut: Keterangan Penggunaan Harga/ Kg (Rp) Jenis Pakan Starter
DOC sampai dengan satu minggu
5.150
Grower
Ayam dalam mass pertumbuhan
5.050
Finisher
Ayam mendekati usia panen (sekitar
5.000 38 hari)
Biaya produksi pakan sangat ditentukan oleh harga jagung, sebagai komponen utama pakan ternak (60%) di para pengumpul jagung kering dengan kadar air sekitar 10% harganya Rp. 1.900 (harga ini relatif fluktuasi) tergantung musim tanam, pada kondisi sangat baik, harga jagung di tingkat petani dapat mencapai Rp. 2.900. • PERSAINGAN USAHA DI PASAR PAKAN TERNAK Jumlah perusahaan pakan ternak di Indonesia seluruhnya 81 buah (Deperindag, 2009). Sebagian besar berada di Pulau Jawa. Persaingan antar perusahaan pakan ternak terutama dalam mendapatkan mitra peternak, Pola distribusi pakan sangat khas karena dijual melalui jaringan-jaringan pemasaran yang telah dibina dan dikelola setiap saat. Dalam skala besar pasar sangat susah dimasuki namun pada skala kecil dimana perusahaan dapat melakukan penetrasi langsung pada para peternak, pasar masih sangat terbuka lebar. Investasi yang disarankan menghadapi persaingan dengan perusahaan besar adalah investasi skala kecil (kapasitas 5 ton pakan per hari) dengan demikian perusahaan tidak bersaing dengan perusahaan besar memperebutkan jaringan besar. Perusahaan dapat membangun jaringan sendiri sehingga tidak bersaing secara vis to vis dengan perusahaan besar.
INVESTASI PAKAN TERNAK 2009 • STRATEGI PEMASARAN Pola pemasaran relasional, lebih dari sekedar personal selling, strategi ini akan berpengaruh pada asumsi biaya modal selama 3 bulan, untuk mengantisipasi adanya kemadekan: Segmentasi
•
Geografis
•
Skala usaha menengah dan kecil
•
Kepemilikan modal
• Peternak kecil
Targeting
• Peternak menengah yang mandiri • Berada di lokasi yang berdekatan dengan pabrik
• Pakan murah berkualitas
Positioning Marketing Mix
•
Produk untuk broiler
•
Harga lebih murah dibandingkan produk sejenis
• • •
Distribusi langsung ke peternak Pola penjualan yang dioptimalkan adala h personal selling Promosi dilakukan bersamaan dengan panen
GAMBARAN TEKNIS Produksi unggas Indonesia telah dapat memenuhi kebutuhan daging dan telur ayam, dimana produk ini dihasilkan terutama dari usaha ayam ras modern. Biaya pakan unggas dapat mencapai 70% dari biaya produksi. Ransum unggas disusun dari bahan baku lokal dan impor dengan menggunakan teknik formulasi pakan dengan biaya terendah untuk memenuhi kebutuhan gizi unggas. Bahan baku dikelompokkan ke dalam sumber energi, protein, hasil samping industri pertanian, mineral dan suplemen gizi. Imbuhan pakan yang terdiri dari antibiotika, enzim, bahan pengawet dan lain-lain ditambahkan untuk meningkatkan penampilan produksi. Produksi pakan di Indonesia hampir mencapai 7 juta ton, yang terdiri dari 85% pakan unggas sedangkan sisanya untuk pakan ikan, babi dan ternak lainya. Ransum unggas umumnya menggunakan jagung dan bungkil kedelai sebagai bahan utama clan masing-masing dapat mencapai 55 clan 23% dari Prnfil Investasi 8
INVESTASI PAKAN TERNAK 2009 total ransum unggas. Kebutuhan bahan baku dapat dihitung dari produksi pakan dan untuk memenuhi kebutuhan bahan pakan. Selama ini Indonesia masih mengimpor jagung dari Argentina, ASdan China, lebih dari 1,5 juta ton sumber protein karena ketidakcukupan produksi dalam negeri. Permasalahan dalam produksi pakan adalah suplai bahan baku, fluktuasi kualitas dan harga Berta keterbatasan informasi. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menggali bahan baku inkonvensional sumber protein seperti kacang-kacangan, biji-bijian, protein daun, limbah hewan dan sebagainya tetapi terbatas dalam aspek ketersediaan. Penelitian untuk meningkatkan protein dari sumber karbohidrat dan juga hasil samping pertanian belum layak untuk dikembangkan dalam industri pakan. Pabrik pakan yang akan dibuat, diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi untuk mengembangkan berbagai inovasi teknologi untuk menjawab permasalahan yang ada pada industri pakan termasuk meningkatkan efisiensi, mengendalikan kualitas, pengolahan pakan dan mengembangkan imbuhan pakan. Secara teknis operasional, kegiatan manajerial untuk pengelolaan pabrik pakan ternak unggas Skala keci I adalah sebagai berikut: Manajemen bahan Baku Melakukan pemesanan sesuai dengan proyeksi produksi Melakukan proses MRP Melakukan MoU dengan para pemasok Memeriksa kandungan air Memeriksa kualitas dankuantitas bahan Mengelola penyimpanan bahan baku sesuai dengan standar kualitas
Proses Skema produksi
Manajemen Produksi
Pembuatan layout produk Penerapan konsep Total Quality management Penentuan kapasitas produksi Penentuan komposisi bahan baku dengan bantuan software pakan ternak Uji produk secara periodik ke laboratorium untuk mengetahui kadar nutrisi pakan Pengemasan dan labeling
Manajemen Stok
Mapping pasar Pengelolaan stok perdasarkan produksi dan pasar
Profit Investasi 9
INVESTASI PAKAN TERNAK
2009
Perencanaan produksi sangat krusial dalam proses teknis selanjutnya, karena secara umum pekerjaan selanjutnya diotomatisasi menggunakan software dan mesin produksi. Titik krusial yang sangat berpengaruh pada efesiensi usaha adalah pada proses pemasaran, proses pembelian bahan baku pakan. LOKASI INVESTASI Lokasi investasi yang direkomendasikan adalah yang berdekatan dengan sentra usaha peternakan dan juga dekat dengan sentra jagung sebagai bahan baku utama, selain itu aksesibilitas lokasi serta kondisi lingkungan sekitar Pabrik
menjadi
pertimbangan
utama pemilihan lokasi. Secara umum wilayah Kabupaten Garut bagian utama sangat cocok menjadi lokasi pabik pakan ternak, beberapa kecamatan yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:
•
Kecamatan Leles,
• Banyuresmi,
•
Leuwigoong,
• Cilawu,
•
Malangbong,
• Kadungora,
•
Limbangan,
• Karangpawitan,
•
Selaawi,
• Tarogong,
•
Sukawening,
• Wanaraja.
Profit Investasi
10
INVESTASI PAKANTERNAK
2009
KEBUTUHAN INVESTASI Infrastruktur dan Perlengkapan Pabrik Dibutuhkan investasi untuk pembelian lahan dan pembuatan bangunan serta pembelian mesin produksi. Perhitungan investasi telah menyesuaikan dengan kapasitas produksi yang dihitung dengan Cara melakukan komparasi dengan perusahaan dengan kapasitas mesin yang relatif sama. Berikut ini kebutuhan investasi yang cukup memadai untuk pembangunan pabrik pakan unggas sekala kecil:
No Nama
Spek
dalam ribuan (000)
Kapasitas
Sat
1000 m2
unit
1
1,500,000
1,500,000
lokal
500 Kg/jam
unit
1
20,000
20,000
jagung
im por
200 kgtj am
unit
1
17,000
17,000
kedelai
im por
200 kg[j am
unit
1
17,000
17,000
bahan lain
im por
200 kg[jam
unit
1
17,000
17,000
3 mixer
lokal
2.000 kg/jam
unit
1
100,000
100,000
4 lotterpain (membuat
lokal
500 kgjjam
unit
1
100,000
100,000
lokal
500 kg
unit
1
50,000
50,000
besar
unit
1
5,000
5,000
kecil
unit
1
200
200
Vol
HrgSat(Rp)
Jumlah (Rp)
A Bangunan lahan Bangunan Pabrik (lahan clan bangunan) B Mesin 1 Jo (penghancur tu lang) 2
Lasser (penggilingan)
b uti ra n) 5 Oven/dryer
C Alat-alat timbangan
1 2 mesinjahit karung 3
lo ka I
standar
unit
4
300
1,200
lokal
standar
unit
1
500
500
im por
28 KVA
unit
1
150,000
150,000
Elektrikal Genset28KVA Total Kebutuhan Pabrik
1,9
Jumlah kebutuhan belanja bangunan dan mesin adalah sebesar Rp. 1.977.900.000,- (Satu Milyar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah). Kebutuhan dana untuk operasionalisasi pabrik juga membutuhkan modal kerja yang cukup banyak terutama untuk produksi selama 3 bulan dengan asumsi bahwa stok selama 3 bulan membuat perusahaan dalam kondisi aman tidak akan kewalahan memenuhi order Prnfil Investasi 11
INVESTASI PAKAN TERNAK 2009 KELAYAKAN USAHA Kelayakan usaha dilihat dari perhitungan rugi laba dalam satu periode produksi maupun selama periode investasi. Kelayakan usaha sangat dipengaruhi oleh penjualan, tingkat bunga, masa kredit, harga jual, dan tentu saja harga produksi. Dasar perhitungan perhitungan kelayakan usaha adalah sebagai berikut: Rp. 1.977.900.000,-
Besar pinjaman
10tahun
Lama pinjaman Grace periode
6 bulan
Tingkat bunga
16%
Harga jual
Rp. 5000
Kapasitas
150 ton per bulan
produksi
Tahun berikutnya menyesuaikan
Tanpa gejolak harga jagung, dalam kondisi normal, proyeksi laba rugi perusahaan pabrik pakan ternak, menunjukkan adanya peluang keuntungan yang cukup besar. Secara lebih lengkap disajikan dalam perhitungan dalam tabel berikut: Perhitungan Rugi-Laba per Hari (periode pembuatan pakan) No
Uraian
Sat
Vol
Harga sat
kg
4990
5000
Jumlah
Total
A PENDAPATAN 1 Penjualan pakan
24,950,000
24,950,000
B MODAL KERJA Biaya Produksi 1) Bahan Pakan
14,065,650
•
Jagung kuning
Kg
2605
2700
•
Dedak
Kg
775
1200
930,000
•
Bungkil kedelai
Kg
900
3500
3,150,000
•
Tepung batu
Kg
380
500
190,000
•
Tepung daging
Kg
150
8000
1,200,000
•
Corn gluten meal
Kg
100
7500
750,000
•
Premiks
Kg
6.5
40000
260,000
•
Minyak
Kg
25
6000
150,000
•
Garam
Kg
16
900
14,400
•
Metionin
Kg
5
35000
175,000
•
Lisin
Kg
2.5
23000
57,500
Profit Investasi 12
7,033,500
2009
INVESTASI PAKAN TERNAK
•
kg
d i kal. fosfa t
34.5
4500
155,250
2) Gaji tenaga Kerja
1,970,000
•
Manajer pabrik
HOK
1
150,000
150,000
•
Administrasi
HOK
2
80,000
160,000
•
Teknisi pabrik
HOK
2
80,000
160,000
•
pekerja
HOK
30
50,000
1,500,000
•
Jumlah biaya produksi
16,035,650
C Biaya Operasional •
Biaya listrik dan BBM
1,000,000
1,000,000
1,000,000
•
Biaya Pemasaran
paket
Is
Is 1
500,000
500,000
500,000
•
Administrasi
paket
1
50,000
50,000
•
Jumlah biaya operasional
50,000 1,550,000
Jumlah biaya
17,585,650
D Penyusutan mesin (3%) E Pendapatan sebelum pajak
527,570 8,386,781
F PPn 10%
838,678
G Pendapatan setelah pajak
7,548,102
Jumlah biaya yang diperlukan untuk pengembangan pabrik pakan ternak adalah sebagai berikut: •
Modal investasi sebesar (Rp. 1.977.900.000,-) + 3 bulan Jumlah biaya untuk pembuatan pakan (Rp. 17,585,650 X 90 hari) = 1.582.708.500,- jadi total kebutuhan investasi adalah sebesar Rp. 3.560.608.500,-
•
Biaya dihitung selama 3 bulan, agar kondisi cash flow perusahaan tetap terjaga, dan mengantisipasi adanya kelambatan pembayaran dari peternak
Adapun proyeksi rugi laba selama periode investasi diperlihatkan dalam tabel berikut ini: Dalam Ribuan (000) Tahun PENDAPATAN (Rp) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
BIAYA (Rp)
BUNGA DAN PAJAK (Rp)
KEUNTUNGAN (Rp)
8,982,000 10,329,300 11,878,695
6,888, 834
1,014,377
1,078,789
7,922,159
1,356,673
1,050,468
9,110,483
1,473,103
1,295,109
131660,499 141343,524 15,060,700 151813,735 16,604,422 171434,643 18,306,375
10,977,055
1,637,799
1,045,645
11,500,908
1,699,591
1,143,025
11,750,954
1,764,822
1,544,925
12,328,501
1,833,276
1,651,958
13,034,926
1,905,157
1,664,339
13,671,673
1,980,632
1,782,339
14,240,256
2,059,880
2,006,239
Profit Investasi 13
n
INVESTASI PAKANTERNAK 2009
20,000,000 18,000,000 16,000,000 14,000,000 12,000,000 10,000,000
- PENDAPATAN BIAYA
8,000,000 6,000,000 4,000,000
--!,,-.KEUNTUNGAN
2,000,000
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10
HUBUNGAN STAKEHOLDERS Mekanisme hubungan antar pihak dalam rencana pengembangan pabrik pakan ternak , melibatkan pemerintah, perbankan dan atau investor, petani jagung, dan kelompok peternak ayam ras, dengan skema hubungan sebagai berikut:
PEM KAB GARUT I Rekomendasi
Program pembinaan,
Program Pengembangan sentra jagung
Perbaikan Infrastruktur
PETERNAK PARA
PETANI
JAGUNG DI SEKITAR PABRIK
Jagung
pakan
PETERNAK
.
PETERNAK
Limbah kotoran / pupuk organik
Profit lnvestasi 14
INVESTASI PAKAN TERNAK 2009
1. Pemerintah Pemerintah melakukan pembinaan pada pera petani jagung, investor, pabrik pakan dan peternak unggas agar mempunyai keterkaitan yang saling menguntungkan dalam konsep pengembangan agribisnis terpadu 2. Petani jagung MoU dengan pabrik pakan untuk mendapatkan PO dengan harga kontrak yang menguntungkan kedua belah pihak I Peternak MoU dengan pabrik pakan untuk mendapatkan pasokan pakan dengan harga kontrak yang memberikan keringanan cara pembayaran, sehingga petani tidak terbebani dengan modal yang terlalu besar 4. Pabrik pakan Menampung seluruh hasil jagung petani jagung untuk diproses, dan pembayarannya dilakukan sesuai dengan harga kontrak yang telah disepakati. S. Perbankan/investor Perbankan/investor yang mendanai program, dengan pendanaan yang terintegrasi diharapkan resiko kerugian akan dapat diminimalkan
Profit Investasi 15