17
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Motivasi kerja mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan kompetensi karyawan agar mau bekerjasama dan mewujudkan tujuan perusahaan yang telah ditentukan. Motivasi kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Herzberg dalam Teori Dua Faktor. Faktor internal yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, dan pengembangan potensi individu. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan, yaitu gaji dan upah, kondisi kerja, kebijakan dan administrasi perusahaan, hubungan antarpribadi, dan kualitas supervisi. Faktor-faktor tersebut apabila tidak terpenuhi maka akan menimbulkan ketidakpuasan pada diri karyawan. Sebaliknya, apabila faktor-faktor tersebut dapat terpenuhi, maka kepuasan karyawan akan tercapai, dan secara tidak langsung hal tersebut akan memotivasi karyawan untuk meningkatkan produktivitasnya. Dalam penelitian ini, dikaji faktor-faktor eksternal dan internal yang berpengaruh secara dominan terhadap motivasi kerja karyawan Majalah Anakku pada perusahaan PT Anak Cerdas Indonesia. Skema kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. Berdasarkan skema tersebut, dilakukan analisis regresi linear berganda pada faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja dengan menggunakan Teori Dua Faktor Herzberg untuk diperoleh faktor dominan yang mempengaruhi motivasi kerja. Selain itu, dianalisis juga hubungan karakteristik karyawan Majalah Anakku dengan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan dengan menggunakan uji Chi Square untuk diketahui karakteristik karyawan yang memiliki hubungan kuat terhadap motivasi kerja. Hasil dari penelitian ini, diharapkan mampu menjadi masukan atau pertimbangan perusahaan dalam menghadapi permasalahan motivasi kerja dan mampu membantu terwujudnya tujuan perusahaan.
18
PT Anak Cerdas Indonesia Visi dan Misi SDM Majalah Anakku Motivasi Kerja
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi motivasi kerja: Karakteristik Karyawan
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi kerja:
1. Prestasi 2. Pengakuan 3. Pekerjaan itu sendiri 4. Tanggung jawab 5. Pengembangan potensi individu
Teori Dua Faktor Herzberg
1. Gaji dan upah 2. Kondisi kerja 3. Kebijakan dan administrasi perusahaan 4. Hubungan antarpribadi 5. Kualitas supervisi
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
Analisis Chi square
Faktor dominan yang mempengaruhi motivasi kerja
Hubungan antara karakteristik karyawan terhadap motivasi kerja Tujuan Perusahaan Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional
Analisis Regresi Linear Berganda
19
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Anak Cerdas Indonesia, pada bagian departemen Majalah Anakku yang beralamat di Jl. Kayu Putih Selatan No.74, Jakarta Timur. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – April 2012. Tempat penelitian ditentukan secara sengaja, berdasarkan informasi dari penelitian terdahulu. 3.3. Metode Pengambilan Sampel Penelitian yang dilakukan memanfaatkan seluruh sumberdaya manusia yang ada dalam departemen Majalah Anakku yang berjumlah 32 orang sebagai sampel, sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi atau sensus. Singarimbun dan Affendy (1995), menyatakan bahwa sensus merupakan penelitian yang mengambil seluruh populasi menjadi sampel karena populasinya kecil dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik. Menurut Arikunto dalam Sumarsono (2004), apabila subyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil seluruhnya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Nazir (1988), menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sedangkan Arikunto (2009), menyatakan bahwa penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang dirinci sejak awal, langkah penelitian yang sistematis, menggunakan sampel yang hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi, memiliki hipotesis jika perlu, memiliki desainn jelas dengan langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan, memerlukan pengumpulan data serta analisis data yang dilakukan setelah semua data terkumpul. Penelitian ini juga bersifat deskriptif eksplanatori. Sugiyono (2009), menyatakan bahwa penelitian eksplanatori merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lain.
20
Cara penilaian terhadap hasil jawaban kuesioner dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang dan baik-tidak baik (Umar, 2005). Karyawan diminta mengisi pernyataan dalam skala ordinal berbentuk verbal dengan menggunakan bobot tertentu pada setiap pertanyaan (Tabel 1). Jawaban-jawaban yang telah diberikan bobot tersebut kemudian dijumlahkan dan dijadikan skor penilaian terhadap variabel-variabel yang diteliti. Tabel 1. Bobot nilai jawaban karyawan Jawaban Karyawan Sangat
Setuju/Sangat
Bobot Nilai
Bersedia/Sangat
5
Puas/Sangat Baik/Sangat Sering Setuju/Bersedia/Puas/Baik/Sering
4
Kurang Setuju/Kurang Bersedia/Kurang
3
Puas/Kurang Baik/Kurang Sering Tidak
Setuju/Tidak
Bersedia/Tidak
2
Puas/Tidak Baik/Tidak Sering Sangat
Tidak
Setuju/Sangat
Tidak
1
Bersedia/Sangat Tidak Puas/Sangat Tidak Baik/Sangat Tidak Sering
3.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari wawancara langsung dan wawancara tidak langsung (kuesioner). Wawancara dilakukan secara langsung pada manajer perusahaan yang mempunyai hubungan langsung terhadap kegiatan yang berlangsung di perusahaan. Sedangkan kuesioner diberikan kepada seluruh karyawan yang ada pada bagian departemen Majalah Anakku untuk mengetahui sejauh mana motivasi kerja mereka. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi dokumentasi. Studi dokumentasi yang dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari
21
dokumen yang berhubungan dan mendukung data penelitian ini, baik berupa buku-buku teori yang berkaitan dengan topik, hasil penelitian terdahulu, informasi dari perusahaan dan sumber relevan lainnya. 3.5.
Pengolahan dan Analisis Data Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini bersifat analisis deskriptif
dan alat analisis yang digunakan yaitu uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner, uji asumsi klasik, uji Chi square dan uji regresi linear berganda. 3.5.1. Uji Validitas Kuesioner yang akan digunakan untuk mengukur tingkat motivasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan diuji terlebih dahulu untuk mengetahui sahih atau tidaknya. Menurut Umar (2005), validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan rumus korelasi Spearman dan nilai alpha (α) 0,05. Pernyataan dikatakan sahih atau valid, apabila r-hitung lebih besar dari rtabel.
∑ √
∑
∑ ∑ ∑
∑
…………………………………….............(3.1) ∑
dimana: N = Jumlah karyawan x = skor masing-masing pernyataan dari tiap karyawan y = skor total pernyataan dari tiap karyawan Uji validitas digunakan untuk mengetahui kevalidan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Pengujian dilakukan terhadap 30 orang karyawan. Kuesioner yang disebarkan terdiri atas tiga bagian, bagian pertama merupakan bagian yang berkaitan dengan identitas karyawan, bagian kedua berisi pernyataan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan yang terdiri 44 pernyataan, sedangkan bagian ketiga berisi pernyataan tentang motivasi keryawan itu sendiri yang terdiri dari 15 pernyataan.
22
Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan teknik korelasi Spearman diperoleh 59 pernyataan valid, artinya pernyataan tersebut memenuhi syarat sah untuk diolah lebih lanjut karena nilai signifikan kurang dari α (alpha) 5 persen. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 3. 3.5.2. Uji Reliabilitas Menurut Sumarsono (2004), reliabilitas (keandalan atau tingkat kepercayaan) data yang tinggi terjadi jika fakta yang telah dikumpulkan tidak berubah apabila diadakan pengamatan ulang. Pengujiannya dapat dilakukan secara internal, yaitu pengujian dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan rumus Cronboach’s Alpha dan nilai alpha (α) 0,05. ∑
……….……………………………………...............(3.2)
dimana : = Reliabilitas instrumen = Banyaknya butir pertanyaan ∑
= Jumlah ragam butir = Ragam total Dari hasil perhitungan reliabilitas didapatkan nilai Alpha Cronbach
sebesar 0,974. Hasil ini menunjukkan bahwa semua pernyataan andal karena nilainya di atas 0,6 yaitu nilai yang mensyaratkan bahwa pernyataan tersebut andal. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 3. 3.5.3. Uji Chi square Menurut Sugiyono (2010), Chi square atau Chi Kuadrat (
) adalah
teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas, data berbentuk nominal dan sampelnya besar. Rumus dasar Chi Kuadrat adalah seperti rumus berikut ini : ∑
.......................................................................................(3.3)
Dimana : = Chi Kuadrat = Frekuensi yang diobservasi
23
= Frekuensi yang diharapkan Dengan α=10 persen hipotesis penelitiannya adalah : = tidak ada hubungan antara karakteristik karyawan dengan motivasi kerja karyawan = ada hubungan antara karakteristik karyawan dengan motivasi kerja karyawan 3.5.4. Uji Regresi Linear Berganda Alat uji statistik yang dipergunakan untuk menganalisis hipotesis penelitian ini adalah analisis Regresi Linear Berganda untuk menguji variabel bebas (variabel-variabel dua faktor Herzberg) terhadap variabel bergantung (motivasi kerja karyawan Majalah Anakku). Analisis regresi linear berganda dipergunakan dalam penelitian ini karena variabel bergantung yang dicari dipengaruhi lebih dari satu variabel bebas. Dengan menggunakan uji F dan uji T akan dilihat ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel bergantung baik secara simultan maupun parsial. Menurut Umar (2005), regresi linear berganda adalah metode analisis dimana data pengamatannya tidak hanya disebabkan oleh satu variabel, melainkan oleh beberapa atau bahkan banyak variabel bebas. Secara umum, data hasil pengamatan Y dipengaruhi oleh variabel-variabel bebas …
, sehingga rumus yang digunakan adalah :
…….…………………………......(3.4) dimana : Tabel 2. Variabel-Variabel Penelitian Keterangan
Variabel Y
motivasi kerja kualitas supervisi hubungan antarpribadi kebijakan dan administrasi perusahaan kondisi kerja gaji dan upah
,
,
,
24
prestasi pengakuan/penghargaan pekerjaan tanggung jawab pengembangan potensi diri konstanta
a,b,c,..,j.
3.5.6. Pengujian Asumsi Klasik Uji Normalitas Menurut Santoso (2003), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual atau pengganggu memiliki distribusi normal. Pada penelitian ini, untuk menganalisis apakah residual berdistribusi secara normal atau tidak, yaitu dengan menggunakan analisis grafik. Dasar pengambilan pada analisis grafik, yaitu jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Uji Multikoliniearitas Menurut Ghozali (2006), multikolinearitas adalah keadaan dimana variabel-variabel independen dalam persamaan regresi mempunyai korelasi (hubungan) yang erat satu sama lain. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah
model
regresi
ditemukan
adanya
korelasi
bebas
(independen). Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi satu sama lain. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel bebas, dapat juga dengan melihat pada nilai tabel tolerance serta nilai variance inflation factor (VIF). Berdasarkan nilai VIF, indikasi adanya multikolinearitas apabila nilai variance inflation factor di atas 10. Uji Heterokedastisitas Salah satu asumsi dalam regresi berganda adalah uji heterokedastisitas. Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
25
Salah satu asumsi dalam regresi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dari residual dari pengamatan satu ke pengamatan yang lain tidak memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini ditunjukkan dengan nilai yang tidak sama antar satu varians dari residual, yang disebut dengan heterokedastisitas, sedangkan adanya gejala varians residual yang sama dari satu pengamatan ke pengamatan lain disebut dengan homokedastisitas.