'V^,. V":Vin".^ "pm".., ,D, g .co^11 run",., :.:^^ I^,,., ID 'I. r
^IV^^,:":I^^'^'^ ',^VC. "'" un".^". 1.1 ^Iv, .,, in^^11, ,^: I^ ,., v, ,, DAC. V ,., D^,. s, "un^IV
'(^'.", ,D ,;11, ,,, P CD, ^un^.. V^:" I'm, ,I^.:" ^11. Din, Dull^:^:
'^^111^ ^^I^^^^^ ^^I^^^^!I^^^11^^I^^^^I ^vi^11^^^^^^^^^^I^^ mug00, I^0.00A"Iruc08ii"^ 91.9 .*, Leo *x, , o. 9, 0, , Leo 'dl, L EAUqe, ns cap". L9CJO, "ON "". LPDSiOP80'If
^^:V^11:11:'^!1:12^' 'H'S ',:NY<^V^::VH un'L^I^I^ ^^:VanTll. S^0^^ N:VQ 1:11^V:!^:OAQV
^\^I\^^,'^*) o1^~6:1^\kit S\\!!.^
I:,
^:.^
,11 IV\\t-
'nnl^,.'^,
,
ADVO:L^::AT <3^ KON'SULTAN':111T. TKl:. TM
@.
HAMDAN"lt, S. IE^:. & R:^KAN' Jl. Gadel Sari Tama No. 36 Tandes Surebaya Telp. 031 740 16/8 Fax. 03, 741 6.15 Email: daniadvocat@yahoo. coin
Jakarta; 18Agustus. 2016 :' 0011PPUU/23-45N111/2016.
Nomor Penhal
: PERMOHONAN^ PENGUJIAN- UNDANG, UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH MATERI LAMPIRAN HURUF G PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TENAGA KERJA NOMOR 4 SUB BIDANGPENGAWASAN KETENAGAKERJAAN TERHADAP
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
KepadaYth,
Bapak Ketua Mahkamah KonstitusiRepubliklndonesia Jl. 'Medan-Merd6ka'Barat'N0;6 Di. Jakarta Pusat
REGISTRASl
N. , ..!g^' Hari
Tanggal
Dengan Hormat, ' Yang benandatangan of bawah ini: Nama
Tempatfranggal Lahir Urnut
9, XII^'
\{ .\^t!\^\,< ^ ^^.,^^\I^^\!:,
DENDY. PRAYITNO
Tulungagung, 08 Agustus 1959
Againa
: 57tahun : -Laki-Iaki : Islam
Warga Negara
: Indonesia
A1amat
: Jl;Kebohsari VIA 'No. 7 'RT '005 'RW '002 'KelUrahan
Jenis-Kelamin
Pekerjaan Status Kawin Pendidikan
NomorTelepon/HP
2
jam
IPUU -><. tv. /201^
Ke. bonsarl. Kecq'matan Jamb^rig^n. Kqta Surab. aya Swasta/KetUa DPC KSPSIKOi'A SURABAYA' : Kawin i SLTA : 03, 740 1618/08, 331 386 303
Nomor Fatsimili E-mail
: 03,741 6.15
Nama
: HENDRIKBODE
TempatfFanggal'Lahir Urnur Jenis Kelamin
Againa
razderidy, '958@ginail;coin POS0, 14 September, 960 : 56tahun : Laki-Iaki : Kristen
Warga Negara
Indonesia
A1amat
Jl. Ikan Annana No. 27 RT 002 RW 012 Desa Tambakrejo Kecamatan Waru
pekedaan
PPUU23/2014
Kabupaten"Sidoatio Swasta/KETUA DPC KIKES SBSIKOTASURABAYA
Halaman'I
*
.
3
Status Kawin
: Kawin
Pendidikan
: SLTA 1
Nama
Yogyakarta, 23 September 1960,
TempatfranggalLahir UrnUr
: 66. tahun
Laki-Iaki
Jenis Kelamin
Againa Warga'Negara
: Islam : 'Indonesia
Perum-Permata H^au. W, 1-7 No. -. RT- 003- RW 004-Desa Wedoroklurak Kecamatan CandiKabupaten SIdoarjo
A1amat
4
Pekefjaan
: Swasta/ KETUA DPC FSP BPU KSPSI KOTA
Status Kawin Pendidikan
SURABAYA : Kawin : STM
Nama
: SUTRISNO
TempatfTanggal Lahir
: Tulungagung, 20 Juni, 966
Urnur Jenis Kelamin
: 50tahun
Againa Warga Negara
5
: Laki. Laki : Islam : Indonesia
A1amat
: Jl. 'Griya 'Kericana '11 L 'No. 56 RT 0.1 RW'007 'Desa Mojosatirejo. Kecamatan Drlyorejo. KabupatenGresik
Pekerjaan
: Swasta/ KETUA FORKOM SP BUMN KOTA
Status'Kawin
SURABAYA : Kawin
Pendidikan
: SI
Nama
: SoEWANDi
TempatlTanggal Lahir Urnur Jenis Kelamin
Againa Warga Negara
Joinbang, 1.2. April. 1947 : 59tahun Laki- Iaki : Islam : Indonesia
A1amat
Gembong V/3-CRT 005 RW004 Kelurahah Ka'pasan Kec^malan SImokerto'Kota SUEbaya S^!astal- K^TUA DPC. FSP. FARKES- KSPSI KOTA
Pekerjaan
6
sui^ABAYA
Status Kawin Pendidikan
: Kawin : SPG
Nama
: YOPPIMAMESAH
Tern^atFFanggal Lahir Urnur
Mti:triaddj'26 Juni-, 955 ,
Againa Warga-Negara
: Kristeh
Indonesia Karangrej0 8/9 RT 006 RW 002 Kelurahan Wonokromo
A1amat
Pekerjaan Status Kawin
Pendidikan
6, ^tailLili .
Laki - Iaki
Jenis Kelamin
PPDU
,
Kecamatan Wonokromo Kota Surabaya
.
Swa$1a/. KETUA DPC. KPl-KSPSl*KOTA SURABAYA
Kawin : SMA
Halaman 2
.
.
7
Nama TempaVTanggalLahir
: SUNOWO : Blitar , 25 Agustus 1969
Urnur
: 47tahun : Laki-Iaki : Islam : Indonesia
Jenis Kelamin
Againa Warga'Negara
8
A1amat
: Tarob. ak. segaran. Wetan, 21-19 RT 007 RW. Oof3 Kelurahan Rangkah Kecamatan Tambaksati Kota SUEbaya
Pekerjaan
: Swasta/--KETUA DPC- FSP PPMI KSPSl- KOTASURABAYA
Status Kawin Pendidikan
: Kawin SI MOCHAMMADSUBEKTl
Nama
Tempatfranggat'Lahir
: Surabaya, 12 Piebruarit'9'59
Urnur Jenis Kelamin
57. tahun : Laki-Iaki , Islam : Indonesia
Againa
Warga Negara A1amat
Pucangan 3143-E RT 002 RW 008 Kelurahan Keriajaya Kecamatan Gubeng Kota Surebaya Swasta/KETUA"DPC FSPTIKOTA SURA'BAYA
Pekefjaan
9
Status. Kawin Pendidikan
: Kawin : SMA
Nama
: M, SHOLIKIN
TempatfFangga! Lahir
: Jember, 24 Desember, 960
Urnur
Warga Negara
: 56tahun : Laki-Iaki : Islam Indonesia
A1amat
: Wisma Indah 11 K-6/18 RT 002 RW 007 Kelurahan
Jenis Kelamin
Againa
Gunung-Anyar TambaK Kecamatan Gunung-Anyar'Kata Surabaya Pekertaan Status'Kawin Pendidikan
10 Nama
; Us, 11AN
TempatfFanggalLahir
.
Urnur
: 49tahUn : Laki-Iaki
Jenis Kelamin
*
: Swasta : Kawin : STM
.
Lainohgan-, 21-Juni-, 967
Againa Warga Negara
:' Islam
A1amat
: Jl. Sawentar Baret 1/5 Y RT 008 RW 0.1 Kelurahan
Pekefjaan
: .Indonesia
Pacar Keling Kecamatan TambaKsariKota Surabaya
Swasta! KETUA DPC FSP .MBA -KSPSl-KOTA SURABAYA
Status Kawin Pendidikan
PPUU
: Kawin : .SI
Halaman'3
*
.
11 Nama
TempatfTanggal Lahir Urnur
: ADISUSANTO
Banyuwangi, 23 Nopember, 960 56 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-Iaki
Againa Warga'Negara
: Islam : Indonesia
A1amat
Pekerjaan
J_I, . Jetisa. ri. Gg. Mawaj 2. A RT. 004 RW 0.04. Desa. Repelegi Kecamatan Waru. Kabupaten Sidoa^o Swasta/ KETUA DPC 'FSP I^TMM KSPSI KOTA SURABAYA
Status Kawin Pendidikan 12 Nama
Kawin
: SI WAGIMAN HADIPRAJITNO
TempatfFanggal Lahir
: Nganjuk, 24 Juni, 947
Urnur Jenis Ke!amin
: 69'tahun : Laki-. Iaki Islam : Indonesia
Againa Warga Negara A1amat
: Jl; Pacar"Kernbang, 5 1'54 -R-Too9. RW 007~KelUrahan Pacar Kernbang Kecamatan Tambaksari Kota
Peketiaan
: Swasta/ KETUA DPC FSP PAR KSPSI KOTA
Status Kawin
: Kawin
Pendidikan
: SMA
Surabaya SURFiBAYA
13 Nama
Tempatfranggal Lahir
: Surabaya, ,6Agustus 1965
Urnur Jenis Kelamin
: 51tahun
Againa Warga Negara
: Islam : Indonesia
A1amat
; 41. Pucangan 3/19 RT 001 RW 008 Kelurahan Keitaiaya Kecamatan Gubeng Kota Surabaya
Peketiaan
Swasta/KETUA DPC FKUISBSI KOTASURABAYA : Kawin : SMA
Status Kawin Pendidikan
PPUU
MOCH. SARBINl
: Laki-Iaki
Hataman4
,
,
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggaltangga1 18 Jul 2016 (terlampir), untuk ke 13 (tiga belas) orang tersebut yang seianjutnya disebut sebagai para pemo. hon, dengan ini memberikuasa kepada : I Nama
TempatfFanggal Lahir
: CHAMDANl, S. H. ,S. E. ,M. Si Tuban, 01 Desember, 974
Againa Warga Negara
42tahun : Laki-Iaki , Islam : Indonesia
A1amat
: Jl. Raya Tubanan Indah 11 No. 23 RT 002 RW 009
Urnur
Jenis Kelamin
Kelurahan Karang Poh Kecamatan Tandes Kata Surabaya Peke, aan Status Kawin Pendidikan
Tanggal MulaiBerlakunya
: ADVOKAT/PENGACARA : Kawin : S2 : 01 Januari 2016
KTPA
Tanggal Berakhirnya KTPA Nomor Telepon/HP Nomor Faksimili E-mail
: 31 Desember20,8 : 031 740 1618 I 081 332 432 318 : 031741 6115
hamdani. ms@ginail. coin
\
2
Nama
Tempatfranggal Lahir Urnur Jenis Kelamin
Againa Warga Negara A1amat
MUADJISANTOSO, S. H. : Suebaya, 08 Mei1975 : : : :
41tahun Laki-Iaki Islam Indonesia
Jl. Dupak Pasar Baru I No. 2, RT 002 RW 005 Kelurahan DupakKecamatan Krembangan Kota Surebaya
Pekerjaan Status Kawin Pendidikan
Tanggal MulaiBerlakunya
I ADVOKAT/PENGACARA : Kawin : SI
,
: 01JanUari 2016
KTPA
3
TanggalBerakhirnya KTPA
: 31 Desember20,8
Nama
JUWANDl, S. H. ; Lemongan, ,2Agustus 1970
TempatfTangga! Lahir Urnur Jenis Kelamih
Againa Warga Negara A1amat
Pekerjaan
: 46tahun Laki-Iaki : Islam : Indonesia
Jl. DupakTimur N No. 102 RT 009 RW 008 Kelurahan Jepara Kecamatan Bubutan Kota Surabaya
Status Kawin
: ADVOKAT/PENGACARA : Kawin
Pendidikan
: SI
Tanggal MulaiBerlakunya
: 01 Januari 2016
KTPA
Tanggal Berakhirnya KTPA
PPUU
: 31 Desember20,8
Halaman 5
.
.
Nama
4
TempaU~ranggal Lahir
owl HARiYANTi, s. H. Bojonegor0, 09 Pebruari 1970.
Urnur Jenis Kelamin
: 46tahun
Againa Warga Negara
: Islam : Indonesia
A1amat
: us. Petemon Barat No. 48 RT 001 RW012
Perempuan
Kelurahan Petemon Kecamatan Sawahan Kata
Surabaya Pekerjaan Status Kawin Pendidikan
Tanggal MulaiBerlakunya
: ADVOKAT/PENGACARA : BelumKawin : SI : 01Januari 2016
KTPA
Tangga! Beekhimya KTPA 5 Nama
TempatfFanggal Lahir
: 31 Desember20,8
EKO SUSIATl, S. H. ,M. H. ; : Surabaya, 12 September, 964
Urnur Jenis Kelamin
: 52tahun
Againa Warga Negara
: Islam : Indonesia
A1amat
: Jl. KalidamillA No. 6 RT 004 RW 009 Kelurahan
Pekerjaan
: ADVOKAT/PENGACARA
Perempuan
Mojo Kecamatan Gubeng Kota Surabaya Status Kawin Pendidikan
." Tanggal Mulai Benakunya
Cerai Hidup : S2 : 01Januari 2016
KTPA
Tanggal Berakhirnya KTPA
.
6 Nama
TempatfTanggal Lahir
: 31 Desember20,8
IKA DYAH AVIYANTl, S. H Surabaya, I8 Juli 1975
Urnur Jenis Kelamin
: 41tahun
Againa Warga Negara
' Islam jindonesia
A1amat
: Jl. Bulak Rukem Timurl D No. 21 RT 005 RW Oof
Pekerjaan
: ADVOKAT/PENGACARA : Kawin
: Pererhpuan
Kelurahan Bulak Kecamatan Bulak Kota Surebaya Status Kawin
Pendidikan
Tanggal MulaiBerlakunya
: S, : 04 Januari 2006
KTPA
7
TanggaiBerakhirnya KTPA
: 31 Desember20,8
Nama
: WARDOYO, S. H.
TempaVTanggalLahir Urnur Jenis Kelamin
PPUU
Surebaya, 12 September, 970
Againa Warga Negara
: 46tahun : Laki-Iaki : Islam Indonesia
A1amat
: Jl. Pulo Wonokromo No. 256 RT006 RW002
Halaman 6
.
,
*
Kelurahan Wonol
Tanggal MulaiBerlakunya
ADVO!
KTPA
Tanggal Berakhirnya KTPA 8
: 44 Juni20,8
DIDIK KUSWINDARYANTO, S. H. Trenggalek, 28 Maret 1966.
Nama
Tempat/Tangga! Lahir
Againa Warga Negara
: : : :
A1amat
: Jl. Perum Pondok Mahtim Indah BIOkO No. 2 RT
Urnur Jenis Kelamin
50tahun Laki-Iaki Islam Indonesia
005 RW 007 Keiurahan Balas Klumprik Kecamatan Vinyung Kota Surebaya
Pendidikan
: ADVOKATIPENGACARA : Kawin : SI
Tanggal MulaiBer!akunya
: Of Januari 20.6
Pekerjaan Status Kawin
KTPA
Tangga! Beekhimya KTPA 9
: 31 Desember20,8
SUMARDl, S. H.
Nama
Sidoad0, 06 Januari 1974.
Tempatfranggal Lahir Againa Warga Negara
: : : :
A1amat
: Jl. Graha Mutiara A8 Non5 RT 051 RW 009
Urnur Jenis Kelamin
42tahun Laki-Iaki Islam Indonesia
Desa Kebonagung Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo Pendidikan
: ADVOKAT/PENGACARA ; Kawirl : SI
Tanggal MulaiBerlakunya
: 30 Desember20,5
Peketiaan Status Kawin
KTPA
Tanggal Berakhirnya KTPA
: 31 Desember2016
Para AdvoKat dan Advokat Magang pada KANTOR HUKUM HAMDANl, S, H, & REKAN yang beralamat diJalan Gadel SariTama No. 36 Tandes Surabaya balk sendiri-sendiri inaupun bersama-sama bertindak untuk dan alas nama para pemohon.
Seianjutnya disebut sebagai
PARAPEMOHON.
Para Pemohon dengan ini mengajukan Permohonan Pengujian Lampiran huruf G PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TENAGA KERJA Nomor4 sub
bidang pengawasan ketenagakerjaan dan Undang-Undang Republik .Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah terhadap Unndang-Udang Dasarf945 (UUD 1945), yang berbunyi: .q
PPUU
Ha!aman 7
.
,
G. PI^MBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANGTENAGAKERJA NO
SUB BIDANG
PEMERINTAH PUSAT
Pengawasan Kalenagake^aan
a. Penetapan
DAERAH 1
4
3
2
.,
DAERAH PROViNS!
sistem
pengawasan
ketenagaketiaan. b. Pengelo!aan tenaga
Penyelenggaraan pengawasan
ketenagakerjaan
pengawas ketena aker'aan
terhadap Pasa1 28C ayat(2) dan Pasa1 280 ayat(,) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Permohonan jin diajukan dengan alasan - alasan sebagai bedkut: KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSl
I.
I. Bahwa beadasarkan ketentuan Pasai 24 ayat(2) Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (seianjutnya disebut UUD t945, berbunyi:
"Kekuasaan kehakiman dilakukan o1eh sebuah Mahkamah Agung dan
badan peradilan yang befada of bawahnya daiam lingkungan peradilan urnum, 11hgkungan peradilan againa, lingkungan peradilan init^e!; lingkungan perladilan tata usaha negara, dan o1eh sebuah Mahkamah Konstitusi'.
2. Bahwa ketentuan Pasa124C ayat(,) Uuo 1945, menyatakan : "Mahkamah Konstitusi bellvenang mengadili pada tingkat pertaina dan terakhir yang putusannya belsii^, t final Untuk meng, !nundang, undang terhadap Undang-Undang Dasar, inertiufus sengketa kewenangan
Iembaga negara yang kewenanganriya dib. enkah o1eh Undang-Undang Dasai; meinurus pembubaran partai pontik, dan meinutus petselisihan
tentanghasilpemilihan urnum". 3. Bahwa ketentuan Pasal to ayet (1) Undang-undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah. Konstitusi (selanjutnya disebut UU No. 24
Tahun 2003, yang betounyi: "Mahkamah Konstitusi bemyenang mengadili pada tingkat pertaina dan terakhi^yangputusannya belsifati7naluntuk :
I. mengujiundang-Undang techadap Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tabun 1945.
2. meinurus sengketa kewenangan Iembaga negara yang kewenangannya dibeiikan o1eh Undang-Undang D^isar Negara Republiklndonesia Tabun 7945.
PPUU
Halaman 8
..
'I
.
.
3. memumspembubaran partaipoliti!(. dan 4. meinutus'perseli^Ihan tentsng hasilpemiffhan urnum". 4. Bahwa karena objek permohonan pengujian ini ada!ah materi inuatan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentahg Reinenntahan Daerah (selanjutnya disebut sebagai Undang-undang Pemerintahan Daerah, Bukti P-4) ternadap UUD 1945, inaka secara hukum, MahKamah Konstitusi berwenang untuk meIakukan pengujian atas materjinuatan undang-undang a quo.
,
11.
..
KEDUDUKAN HUKUM(LEGALSTANDING) PARAPEMOHON 5. Bahwa jaminan Konstitusiterhadap pengakuan hak setiap warga negara Repubiik Indonesia untok mengajukan permohonan pengujian undang-
undang ternadap UUD 1945 merupakan salah satu indikator kernajuan
.,
dalam kehidupan berbangsa dan bemegara. Pengujian undang-undang
terhadap UUD 1945 merupakan manifestasijaminan konstitusional terhadap pelaksanaan hak-hak dasar setiap warga negara sebagaimana diatur daiam Pasa1 240 UUD 1945 dan UU No. 24 Tahun 2003.
Mahkamah Konstitusi merupakan Kekuasaan Kehakiman yang menjaga hak asasi inariusia sebagai manifestasi peran the guardian of the constitution (pengawal konstitusi) dan the sole interpreter of the constitutibn (penafsirtunggal konstitusi). 6. Berdasarkan Pasa1 51 ayat(I) UU 24 Tahun 2003, Pemohon adalah pihak yang menganggap hak dan/atau kewenangan Konstitusionalnya dirugikan o1eh beriakunya Undang-Undang yaitu; a. perorangan Warga Negara Indonesia; b. Kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyareikat dan prtnsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang dialur dalam undang-undang; c. Badan hukum publikatau prtvat; d. LembagaNegara".
7. Bahwa da!am Perilelasan Pasa1 51 ayet(,) UU 24'TahUii. 2003'dikatakah bahwa:"Yang dimaksL!d dengan 'hak konstitusional' adalah hak-hak yang dialur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
I945. " Uralan kerugian hak konstitusional Para Pemohon akan chiabarkan Iebih Ianjut dalam permohoiian a ^uo. 8.
Bahwa Para Pemohon ada!ah perSeotangan yang bergabung of dalam
wadah Konfederasi Senkat Peketia iselUruh Indonesia Kota Surabaya dan menjadi pengurus Konfederasi Senkat Pekerja Seiuruh Indonesia Kota Surabaya setta Senkat Pekeda dan pengurus. senkat pekerja of Kota Surabaya, dengah tujuah meinperluangkan kepentingan pekeda/buruh sebagaimana diperlihatkan dalaiti, .An99aran Dasar Konfederasi Senkat Pekerja SeiUruh Indonesia Kot^ Surabaya dan Senkat Pekeda tersebut, 9. Pengakuan Mahkamah Konstitusi atas kedudukan hukum terhadap pengurus suatu senkat peke, ja dalam beracara dihadapan Mahkamah
Konstitusi, setidaknya diperlihatkan, antara lain namun toak torbatas, meIaiui Putusan :
PPUU
Halaman9
.
,
I. Perkara Nomor kedudukan hukum
4151PUU-VIM2009, yang
(legal standing) kepadd
telah memberikan
Senkat Peke^a BCA
Bersatu;
2. Perkara Nomor 21PUU-V1/2008, yang telah memberikan kedudukan
hukum (legal standing) kepada Federasilkatan Senkat Buruh Indonesia;
3. Perkara Nomor 71PUU-XII/20.4, yang telah memberikan kedudukan
hukum (legal standing) kepada Federasilkatan Senkat Buruh Indonesia, Federasi Senkat Pekeda Singaperbangsa, Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia Cabang Kabupaten Kerawang; dengan kualifikasi sebagai perseorangan atau kumpulan perseorangan sebagaimana dimaksud Pasa151 Undang-undang No. 24 Tahun 2003. 10. Bahwa dengan metujuk pada Pasa1 28C ayat(2) UUD 1945, inaka dapat dikatakan bahwa Para Pemohon memillki kedudukan hukum (legal
standing) untuk meinpenuangkan kepentingan bunih dalam hallaminan perlindungan hukum dart pelanggaran hukum dalam hubungan industrial, perlindungan hukum inaria dibetikan o1eh negara dalam bentuk pengawasan ketenagakerjaan. Pasa1 28C ayat (2) UUD ,945 menyatakan :
"Setop oreng bertiak untuk memaiukan ditinya daiam meinpenuangkan hamya seca!a koiektff untuk meinbangun masyarakat, bangsa, dan negara".
If. Bahwa Para Pemohon merupakan pihak yang meiniliki hak Konstitusional yang diberikan o1eh Pasa1 28E ayet (3) UUD 1945, yaitu sebagai kelompok oreng yang meinpunyai kepentingqn sama di dalam sebuah senkat peke^a of Kota Surabaya, sena Para Pemohon juga meiniliki hubungan sebab dan akibat (causal verband) antara kerugian konstitusional dengan akibat hukum dan pernyataan tidak berlakunya ketentuan undang-undang a quo yang dimohonkan untok di uji.
..
12. Bahwa daiam perkara ini, Para Pemohon adalah kelompok oreng yang meinpunyai kepentingan sama di dalam suatu senkat pekerja di Kota Surabaya, suatu senkat peketia yang telah dijamin dalam 'bing!
kelompok orang (delam helmi pekeija/bumh), yang selama ini meinpunyai kepedulian Sena' menialankan akt^asnya dalam perlindungan dan perlegakka'n hak-hak pekeda/buruh chindonesia, yang tugas dan peranan Para Pemohon dalam meIaksanakan kegiatankegiatan perlindungan, pembelaan dan penegakkan keadilan techadap
.,
hak-hak pekerja/buruh allndonesia, tanpa memberIakan jenis ke!amin, suku bangsa, ras, dan againa, sebagaimana Iercermin dalam ketentuan Anggaran Dasar Para Pemohon.
Sehingga dengan demikian, Para Pemohon dalam kedudukannya sebagai pimpinan Keiompok pekerja/buruh dapat dikataKan sebagai kumpulan perorangan yang meinpunyai kepentingan sama, sehingga telah memenuhi kualifikasi untuk mengajukan permohonan sebagai Pemohon pengujian materjin atas materi inuatan suatu undang. undang ke Mahkamah Konstitusi.
PPUU
Hataman 10
.
,
13. Bahwa merujuk Pasa1 3 Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 061PMK/2005, tentang Pedoman Beracara Datam Perkara Pengujian Undang-undang-, betounyi:
Pemohon daiampengujian Uuterhadap Uuo 1945 adalah: a, Perorangan warga negara Indonesia atau kelompok oreng yang meinpunyaikepentingan sama, . b. Kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai
dengan pencembangan masyarakat dan prtnsjp Negara Kesatuan C.
Republi!tindonesia yang diaturdalam UU; Badan hukumpublik atau badan hukumpiivat, atau;
d. Lembaganegara.
14. Bahwa Mahkamah Konstitusitelah memberikan pengertian dan batasan
kumulatiftentang kenigian hak dan/atau kewenangan konstitusional yang timbul karena berlakunya suatu Undang-Undang menurut Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 0061PUU-1/1/2005 junto Putusan Nomor
1/1PUU-V/2007 dan putusan-putusan sesudahnya, yang harus memenuhi syarat diantaranya sebagai berikut:
a. Adanya hak konstitusional pemohon yang diberikan o1eh Undang" Undang DasarNegara Repub!ik Indonesia Tahun 1945; b. Bahwa hak konstitusionaltersebut dianggap o1eh Pemohon telah dirugikan o1eh suatu Undang-Undang yang dinji;
c. Kerugian konstitusional Pemohon yang dimaksud bersifat spesifik
(khusus) dan actual, atau setidak-tidaknya bersifat potensial
yang
menurut penalaran yang wajar dapat dipastikan akan tenadi; d. Adanya hubungan sebab akibat(causal verband) antara kerugian dan berlakunya Undang-Undang yang dimohonkan untukdiuji; dan e. Adanya kernungkinan yang didajilkan tidak akan atau tidak lagiterjadi ,5. Bahwa Para Reinohon meinpunyai hak-hak Konstitusional yang diberikan o1eh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
yang normanya dirumuskan dalam Bab XA yang diberijudul"HaK Asasi Manusia", dan secara speSjfik dirqmuskan dalam Pasa1 28 C ayat(2) dan Pasa1 28 D ayat (1) Undang-Undahg Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang bunyinyq :
"Setop oreng bertiak untok memai'ukan diffnya datam meinpentiangkan haknya secara kolektif untok menibangun masyarakat bangsa, dan negaranya, " "Setop oreng beinak atas. pengakuan, jaminan, pertiridungan, dan kepastian hukum yang adff $erta perlakuan yang sama of hadapan hukum. "
16. Bahwa Para Pemohon menganggap, dengan akan berlakunya ketentuan Penyelenggaraan Pengawasan Ketenagaketiaan yang dialihkan dan
semula of Pemerintahan Kabupaten Kota, menjadi kewenangahnya pada Pemerintahari, Provinsi, sebagaimana
diberikan torcantum
dalam Lampiran huruf G PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TENAGA KERJA Nomor 4 sub bidang pengawasan ketenagakeijaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
,
2014 Tentang Pemerintahan Daerah, belum dapat memberikan jaminan hukum bagi Para Reinohon, untuK dapat penanganan secara efeklif dan
efisian atas laporan pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan bidang ketenagaketiaan
dalam
hubungan industrial. Haltersebut, berekibat patensi hilangnya
PPUU
Halamanll
.
,
perlindungan dan kepastian hukum yang merupakan hak-hak
\
Konstitusional Para Pemohon.
47. Bahwa dengan dikabulkannya permohonan pengujian Undang-Undang a
quo, sebagaimana akan dikemukakan dalam petitum permohonan nanti, Pemohon becharap hak-hak konstitusional Para Pemohon untuk
meinperoleh adanya pengakuan, laininan, permdungan dan kepaStian hokum yang adjl menjaditidak akan hilang. Sehingga penyelenggaraan
pengawasan ketenagakerjaan yang tetap dilakukan di Kabupaten/Kota,
daiam halini Kata Surabaya, dan tidak. dialihkan diberikan kepada Pemerintahan Provinsi, daiam halini Provinsi Jawa Timur, memberikan
kepastian dan keadilan hukum, bukan hanya kepada pekedalburuh, tetapi juga kepada pengusaha itu sendiri karena efesiensi dan efektifitas proses pengawasan ketenagakedaan tersebut. 18. Bahwa beadasarkan uraian tersebut of atas, daiam angka I sampai
dengan angka 11 di atas, inaka Para Pemohon berkesimpulan bahwa Para Pemohon meiniliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan Permohonan ini, beadasarkan : a. Para Pemohon adalah Perorangan warga negara Indonesia atau kelompokorang yang meinpunyaikepentingan sama; b. Sebagaiwarga negara, Para Pemohon mein punyai hak konstitusional yang normanya telah dialur dan dibetikan o1eh UUD Negara Repubiik Indonesia Tahun 1945, yakni, hak Konstitusiona! untuk meinperoleh jaminan, perlindungan, dan kepastian hokum yang adjl sebagaimana diatur dalam Pasa1 280 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 19. Dengan demikian, Pemohon berpendapat bahwa Pemohon meiniliki kedudukan hukum (legal standing) sebagai Pemohon dalam permohonan
pengujian undang-undang a quo terhadap UUD 1945, dan bila Lampiran huruf G PEMBAGIAN URUSAN PEMER!NTAHAN BIDANG TENAGA
KERJA Nomor 4 sub bidang pengawasan ketenagakerjaan Undang* Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 20.4 Tentang
Pemerintahan Daerah dinyatakan tidak meiniliki kekuatan 'hukum mengikat, inaka para Pemohon tidak akan mengalami kerugian Konstitusiona! di masa datang.
111 .
ALASAN-ALASAN PEMOHON MENGAJUKAN PERMOHONAN I,
ALASAN F1LOSOFIS
A. Peran Negara Dalam Perlindungan. Tenaga Keria 20. Perlunya perlindungah tenaga keda harUs dilihat dan beberapa Iatar
betakang Sebagai aspek dasarhyd. Pertaina, jum!ah tenaga keria yang tersedia dilndonesia, termasUk of Jawa Timur tidak seimbang dengan jumlah lapangan ke^a yang tersedia. Jum!ah tenaga keria jauh Iebih banyak dan pada Iumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Terlebih lagi dan sebagian besar tenaga ke^a yang tersedia adalah yang berpendidikan rendah sehingga kebanyakan unskillLabour, sehingga POSisitawar mereka adalah rendah. Kedua, Daiam rangka mengejar pertumbuhan ekonomi, salah satunya meIa!uiindustriatisaasi, meinbawa .
PPUU
Halaman 12
.
.
akibat meletakkan POSisi pemilik modal sebagai pelopor dan basis penduKung bagi keberhasilan pembangunan riasional, sebaliknya menempatkan pekeda pada POSisi pemancing sektor penarik investasi sehingga nilai pekerta Indonesia Iebih rendah dartpada nilai peke^a Iuar negeri. Kebqakan pemerintah di bidang ketenagakerjaan seolah-o1ah kurang meinperhatikan riasib pekerja. Hallni ditunjang dengan adanya do kirin stabilitas yang semakin mein perlemah POSisitawar buruh, 21. Keadaan ini menimbulkan adanya kecenderungan pengusaha untok
berbuat sewenang-wenang kepada pekerja/buruhnya. Buruh dipandang sebagai obyek. Buruh dianggap sebagaifaktor ektern yang betkedudukan sama dengan pelanggan pemasok atau pelanggan pembeli yang benungsi menunjang kelangsungan perusahaan dan bukan faktor intern sebagai bagian yang tidak terpisahkan atau sebagai unsur Konstitutip
yang menjadikan perusahaan. Pengusaha dapat dengan Ie!uasa untuk menekan pekerja I buruhnya untok bekeria secara matsima!, terkadang meIebihi kernampuan kerianya. Misalnya perusahaan dapat menetapkan upah hanya matsima! sebanyak upah minimum propinsi yang ada, tanpa me!ihat masa keria dart pekeda itu. Senngkali pekerja dengan masa ketia yang lama upahnya hanya selisih sedikit Iebih besar dart upah pekeda yang masa kerianya kurang dan satu tahun. Pengusaha enggan untuk meningkatkan atau menaikkan upah peketia meskipun tenadi peningkatan hasil produksi dengan danh bahwa takut diprotes o1eh perusahaan - perusahaan lain yang seienis. Keriga, Secara SOSiologis kedudukan buruh adalah tidak bebas. Sebagai oreng yang tidak mein punyai bekal hidup lain dartpada itu, ia terpaksa beketia pada orang lain. Pengusaha inilah yang pada dasarnya menentukan syarat-syarat keria. Mengingat kedudukan pekeda yang Iebih rendah danpada perusahaan inaka perlu adanya campur tangan pemerintah untuk memberikan perlindungan hukumnya. Perlindungan hukum Selalu berkaitan dengan kekuasaan. Ada dua kekuasaan yang sela!u menjadi perhatian yakni kekuasaan pemerintah dan kekuasaan ekonomi. Dalam hubungati dengan kekuasaan pemerintah, permasalahan perundungan hukum bagi rakyat (yang diperintah), terhadap pemerlntah (yang
\
memerintah). Dalam hubungan dengan kekuasaan ekonomi,
permasalahan perlindungan hukum ada!ah .perlindungan bagi- silemah (ekonomi)terhadap si kuat(ekonomi), misalnya permndungan bagi pekerja terhadap pengusaha. 22.01eh karena itu perlindungan hukum bagi buruh sangat diperluKan mengingat kedudukannya yang Iemah. Perlndungan hukum dart
kekuasaan perusahaah terlaksaria apabila peraturan .perundangundangan daiam bidang perburl!han yang mengharuskan atau mematsa perusahaan bertindak seperti dalam perundang-undangan tersebut benar-ben^r dataksanaka, I semua pihak karena keberlakuan hukum tidak dapat diukur secara yUridis saia, terapi diukur secara SOSio!ogis dan filosofis .
23. Daiam konteks ketenagakedaan, perlindungan tenaga keda dibagi menjadi 3 (tiga ) macam, yaitu : a. Perlindungan ekonomis, yaitu petrindungan tenaga keria daiam
bentuk penghasilan yang cukup, termasuk bila tenaga keda tidak mainpu beKetia alluar kehendaknya,
b. Perlindungan SOSial, yaitu : perlindungan tenaga ke^a daiam bentuk jaminan kesehatan keria, dan kebebasan berserikat dan perlindungan
PPDU
Halaman13
.
.
hak untuk berorganisasi. c. Perlindungan teknis, yaitu : perlindungan tenaga keria daiam bentuk keamanan dan keselamatan keria.
24. Manifestasi ketiga aspek perlindungan hukum dapat di eva!uasi meIaiui suntansi dan penegakan. ASPek subantsi merupakan aspek mengenai hukum ketenegakerjaan mengatur aspek-aspek 'bagaimana perlindungan" terhadap tenaga kerta. Secara subtantif, Hukum tentang ketenagakerjaan harus memenuhi hak-hak dan perundungan yang mendasar bagitenaga ke, a dan peke^a atau buruh sena pada saat yang
bersamaan dapat mewujudkan kondisi yang kondusif bagi pengembangan dunia usaha. ASPek ketenagakerjaan meinpunyaibanyaK dimensi dan keterkaitan.
25. Rewindungan ketenagakerjaan meliputi aspek eKonomi, SOSial, dan teknis. Perilndungan hak dalam Konteks ketenagake, aan, sebenarnya menekankan pada aspek hak-haktenaga keria. Hak adalah suatu kondisi yang meIekat atas hidup inariusia. Hak ini dimiliki o1eh seseorang dan dapat dinikmati keberadaannya. Apabi!a seseorang meiniliki hak tersebut, inaka oreng tersebut dengan bebas menggunakan haknya tanpa ada tekanan ataupun ancainan dart pihak inariapun. Untuk mejindungi agar seseorang benar-benat meinpunyai kebebasan dalam menggunakan haknya dan adanya perundungan agar seseorang tetap dapat menikmati haknya B. FungsiHukum PerburuhanlKetenagakerjaan 26. Bahwa perlindungan hukum bagi pekeda/buruh merupakan bagian
integral dari pembangunan riasional beadasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, di!aksanakan dalam rangka pembangunan inariusia Indonesia seutuhnya untuk meningkatkan harkat, martabat, dan harga din pekeda/bunih sena mewujudkah masyarakat seiahtera, adjl, inakinur, dan merata, baik
materin inaupun spiritual. Perlindungan hukum terhadap pekerja/buruh o1eh Negara harus dialur sedemikian rupa sehingga ternenuhi hak-hak dan perlindungan yang mendasar bagi pekeda/buruh sena pada saat yang bersamaan dapat mewujudkan Kondisi yang 'kondusif"'bagi
\
pengembangan dunia usaha.
27. Bahwa hubungan keria merupakan hubungan hukum antara pengusaha
dengan pekerja, yang memenuhi Unsur : adanya peke^aan, adanya perlntah, dan adanya upah. Dengan demikian setiap hubungan keria pasti
ada unsut adanya perlntahj yang beraniterjadinya hubungan yang subordinasi antara pengtisahei Sebagai atasan/perusahaan dengan
peketia/buruh sebagai bawahan. 28. Bahwa o1eh karena hubungan keda bersifat subordinasitersebut, inaka diperlukan peran negata metalui hukum perburuhan, yang bergungsi
sebagairegu. Iaior (pembuatari petaluran) dan supervisor (pengawasan ketenagakejjaan).
29, Dart salah satu fungsi hukum perburuhan tersebut, yaitu pengawasan ketenagakerjaan, inaka peran pengawas Ketenagake, aan sangat penting
didalam hubungan industrial, untuk memastikan bahwa tidak adanya pelanggaran ketentuan didalam hubungan industrial tersebut.
PPUU
Hamman14
.
,
11. ALASANSUBSTANTIF
C. FungsiPengawas Ketenagakerjaan
22. Proses penegakan hukum bidang ketenagaketiaan seiama ini di!akukan me!alui upaya atau pendekatan persuasif-edukatif dengan mengedepankan SOSia!isasi sena informasi tentang peraturan dan perundang-undangan bidang ketenagakerjaan. Da!am tahapan awal, pemerintah memberdayakan para pengawas ketenagakefjaan untuk meIakukan pembinaan dan SOSialiasi kepad^^ perusahaan-perusahaan dan pekefja/buruh agar bisa menialan kan aturan-aturan ketenagakefjaan. Pasal I angka 32 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagake^aan mendefinisikan pengawasan ketenagakedaan adalah kegiatan mengawasi dan menegakkan pelaksanaan peraturan perundang-undangan of bidang ketenagakedaan. Pengaturan mengenai pengawasan selanjutnya dialur daiam Peraturan Presiden No. 2, Tahun 2010 tentang Pengawasan Ketenagake^aan, Peraturan Meriteri Tenaga
Keria dan Transmigrasi No. 09 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Pelaksanaan Rengawasan Ketenagaketiaan. 23, Pengawasan ketenagake^aan dilakukan o1eh pegawai pengawas ketenagakerjaan yang meinpunyai kompetensi dan bersifat independen guna menjamin pelaksanaan peraturan perundang-undangan of bidang ketenagakerjaan. Pegawai pengawas ketenagakedaan ditetapkan o1eh Meriteri atau pejabat yang ditunjuk. Rengawasan ketenagakerjaan dilaksanakan o1eh unit kerta tersendiri pada instansi yang meinpunyai
lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang ketenagakerjaan baik di lingkungan pemerintah pusat, inaupun dilingkungan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kata. 24. Unit keria pengawasan ketenagaketiaan pada pemetintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota wajib menyampaikan laporan pelaKsanaan pengawasah ketenagakefjaan kepada Meriteri. Pegawai pengawas ketenagaketiaan dalam me!aksaiiakan tugasnya warib: I'merahasiakan segala sesuatu yang menurut sifatnya patUt diehasiakan;
2. tidak menyalahgunakan kewenangannya. 25, Pengawas kalenagakerjaan setain bertugas meIaksanakan pengawasan ketenagakerjaan juga diberikan kewenangan sebagai Penyidik Pegawai
Negeri Sipil sesuai dengan kalentuan peraturan perundang-undangan.
\
26. Penyidik Pegawai Negeri Sipil beMenang:
I. meIakUkan pemeriksaan atas kebenaran laporan sena keterangan tentang tindak pidana di bidang ketenagaketiaan;
2, meIakUkah petrieriksaan tethadap orang yang diduga meIakukan tindak pidana of bidang 'keten'agakerjaah; 3. meminta keteratigan dan b;^han bukti dan orang atau bad^n hukum sehubungan dengan tindak pidana di bidang ketenagakedaan; 4. meIakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau bareng bukti da!am perkara tindak pidana di bidang ketenaga' keriaan; 5. meIakukan. pemeriksaan alas surat dan/atau dokumen'lain tentang findak pidana of bidang ketenagakerjaan;
PPUU
Halaman 1.5
91 ueuiejeH
\
rinda
se^e6uad emueq ue>IruuaueLLi!u! (L) IeKe 61.1 lesed ',!leiuevv epede>I UBBp9>Ile6eUe;a>I UBSe^e6Usd ueeues>teled ueJodej ue>I!eduieAUeLti q!!e, A ej0>11uejednqe>I Ile^u!, awed uep !su!Auld qe^u!Jawed eped 81.1 lesed IAIe!ep pns^eru!p euetu!e6eqes Uee!19>Ie6eueie>I uesenAe6ued e^a>I nun, , enAqeq ue>InIuej!p (L) IeAe 61.1 lesed eped 'ueepo>!e6eueie>I 6ueiu9} GooZ UrineL SL 'ON rin weiep emue^ '19 'eKu!e6eq^s uep ueJnje6ueq uen;ua;a>I
'sei!ruse+ '!ses!Ue6Jo e6n! !del^;"eKU6uelo Ue6uap Ue>Ing>I!p eAUetj >Iep!; in;e, ede ue!^a6ued ue!>I!wep ue6ueo '!Jeq-!ieL!as Ueqe;upawed epoJ Ue>Ieues^ejeLLi qe^e! bun66ue! !eAundLueLu 6ueA 'ue!e^e6ede>I uep ueeues^ejejeje>! uee6eqLLieje>! 6uep!q !Ind!teru eLuejnJej
6ueA eJe6eu uede>16ueje>! leie Lieiepe qeiu!Jew^d JineaedV"qeju!Jawed
IeJede 'eJe6au leie !e6eqes ue>111.1e!p ledep !u>IeA Iseie !p Inqe^Je} IeJede ue6uep eAu!;. Ie ue>Ieuies!p lineJede up>!6pepss !Ie6eu !eme6ed '!suejsu! 'uepeq eJeoeS
'leie !. u>IeK IeJede eje>IPep'!es^Isq JineJede qe!!Is! '!60/01Li!Ie
'eJe6eu JineJede !e6eqas uei^ps>Ie6t?ue;a>I se^e6uecj!eme6ed
Liejo uexn>lei!p ueepe^e6euaje>I ueseN!e6!!ad !s6unJ ueeuesHejed'OS
.__._ 'eAUU!e!UeJn!BledUBp6Uepun-6uepun
ue6uep exuepede>I ue>jugJes!p 6ueA eAuu!ej uee^a>led ue>!uejejUeyij
'O
'ueqn, nqJed ueJn;e, ed uep 6uepun-6uepun IenquieLti Bun6 'eAusenj-senjes 6ueA !Ile weiep ueL!runqJed ueepee>I
Uep e!Je>I Ue6UnqnL!Ieos 6uejue} Ue6Ueiaje>Iueqeq ue>11ndLtin6Ueyjj q !BAUSnSnq>I eped UeLjnJnqJed ueJnjeJed uep 6uepun-6uepun eAUn>Iel, aq !SBAAB6USVV ^ : qejepe Llelepe e!SSUOPUj
qnJnjes >IruUn e!seuopuj>inqnd9^ !Iep gz JouioN 813.6, UnLieL ueqnJnqJed
uese^e6ued 6uepun-Duepucj eAun>lei, 88 ueejeAUJed 6ue;Ue1 196p unqeL g JouioN 6uepun. 6uepun L lesed weiep ue>Ie;eAu!p eueLti!e6eqes ueLjnJnq, ad uesenAe6uad eAuue>Iepe!p pns^eru undepV BinLjeg'6Z 'uee!Is>Ie6euaje>I ueseAAe6ued ue>I!s!u!;apusLu tugjep n>Ieq
6ueA ue!^e6uad ue>lednJeLu !u! ue!^Is6ued e66u!qes uee!Je>Ie6eueje>I uese^e6ued 6uejuejJn;e6ueLLi 6ueA ueJn!eJed entues !p ue>Ieun6!p e6n! 6UeA UB!^e6U9d Ue>lednJeLU !U! Ue!1,196Ued 'Uee^a>IB6eU91e>I 6Uep!q!p Ue6uepUn. 6uepunJed ueJnjeJed ueeues^glad Ue>!>Ie69UeLLl
uep !seine6uetu uejB!6e>I. qejepe uee^axe6eueje>I ueseNie6ued Ue>I!S!unepuetL1 6ueA zs e>16ue I lesed eped ueepe>Ie6eue}a>I 6uejUe} gooz UnL!eL SL 'ON 6Uepun. 6UepUn LLiejep let!!I!p ledep 'I!IBLLIJOU eJeoes uee^a>Ie6eueie>I seine6usd Duelua} ue!^Is6U9d BinqeEj'8Z
up!, a>!e6euaje>I ueseme6uaa up. me6uad 'O 'ueeL!BSnJed nq!I 98 !JBP DueJn^
>!ep!} !edeOUOLLl bugA ueeqesnJed LiejLun! ue6uep ue>16u!pueq!p seine6ued e6eue; o91 q!qej 6ueJn>I lei!>Ies eAueL! !u>IeA Intu!L ether ue6un>16u!I
\
!p BIO>11uejednqe>I!p epe 6ueA undnetu InLLi!L ei^ec !SUIAOJd !p epeJeq
bUeA >I!eq 'SeM. e6Uad IeUO!S6UnJ e6eUS; qejuinj!>lit!Weus seieqJejje6ues 'uee^a>Ie6eua;a>I 6uep!g !p ue6ueueme>I sei!sede>I weiep JnLu!L eN\BC'LZ 'Uee!J9>IB6BUe}a>I
6uep!q !p euep!d 31epu!I eAuepe 6uejue} ue>I!^nquieLLi 6UBA 11>Inq dn>InO ledepJei >Iep!; ej!qede ue>I!p!Kuad uB>I!jusLj6ueLLi I uep !uee^a>Ie6eueja>I 6uep!q !p eUep!d >Iepu!I Ue>I!p!Augd se6n! ueeues^Bled e>16ueJ weiep rille BOBuej uen;uBq e}U!Watt1'9
.
,
.
.
kalenagakerjaan dise!enggarakan o1eh Pemetintah Provinsi dan 01eh Pemetintah KabupatenlKota.
E. Pengalihan Pengawasan dari Pemerintahan Kabupatenlkota ke Pemerintahan Provinsiitu INKONSTITUSIONAL
32. Bahwa daiam ketentuan Lampiran huruf G PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TENAGA KERJA Nomor 4 sub bidang
pengawasan ketenagakerjaan Undang-IJndang Republik Indonesia Nomor23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan : G. PEMBAG!AN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANGTENAGAKERJA NO
SUB BIDANG
2 \
PEMERINTAH PUSAT
DAERAH PROVINSl
4
3
sistem
Penyelenggaraan
Rengawasan Ketenagake^aa
c. Penetapan
n
kalenagakerjaan ketenagakerjaan. d. Penge!o1aan tenaga
pengawasan
DAERAH 1
pengawasan
pengawas ketena aker'aan
33. Bahwa o1eh karena UU No. 13 Tahun 2003 tentang Kalenagakerjaan
menentukan penyelenggara pengawasan ketenagaketiaan ada pada pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota, sedangkan
ketentuan Lampiran huruf G PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TENAGA KERJA Nomor 4 sub bidang pengawasan
ketenagakerjaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun Pemerintahan Daerah, yang memusatkan Tentang penyelenggaraan pengawasan ketenagakefjaan pada pemerintah provinsi dan menghapus kewenangan pemerintahan kabupaten/kota, inaka tenadi ketidakharmonisan dan (disharmonisasi) dan"'ketidakSihki6nati" (dissinkronisasi) antar dua kalehtu^n tersebut,
2014
34, Bahwa karena tetiadi ketidakharmonisan dan (disharmonisasi) dan ketidaksinkronan (dissinkrOnisasi) karena ketantuan da!am Lampiran huruf G PEMBAG!AN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TENAGA
KERJA Nomor 4 Sub bidang pengawasan ketenagakerjaan UndangUndang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah beltentangan dengan ketentuan yang ada dalam Pasa1 179 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, inaka menimbulkan suatu ketidakpastian hukum.
35. Bahwa adanya ketidakpasti^!h hUktim yang ditimbulkan karena Iahimya Lampiran huruf G PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TENAGA KERJA Nomor 4 sub bidang pengawasan ketenagakerjaan Undang"Undang Repub!ik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, inaka berani ketentuan a quo bertentangan dengan Pasa128 D ayat(,) Uuo Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berbunyi bahwa "Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
,
PPDU
Halaman 17
L
*
perilndungan, dan kepastian hukum yang adjl sena perlakuan yang sama dihadapan hukum".
36. Bahwa o1eh karena ketentuan Lampiran huruf G PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TENAGA KERJA Nomor 4 sub bidang
pengawasan ketenagakerjaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, bertentangan
dengan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, inaka ketentuan a quo harus dinyatakan tidak meiniliki kekuatan hukum mengikat. 37. Behwa pada aspek lain juga demikian, apabila kalentuan ketentuan
Lampiran huruf G PEMBAGIAN URUSAN PEMERiNTAHAN BIDANG
TENAGA KERJA Nomor 4 sub bidang pengawasan ketenagakerjaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, diberlakukan yang rencananya akan berlaku pada Tanggall Oktober 2016, inaka akan sangat merugikan para pemohon. 38. Bahwa Para Pemohon mengalami kerugian dikarenakan Para Pemohon
merupakan pengurus senkat pekerja, dimana fungsi senkat pekerja adalah antara lain, adalah sebagai sarana penyalur aspirasi da!am
meinpenuangkan hak dan kepentingan anggotanya (vide : Pasa1 4 ayat (2) hutuf d, UU No. 21 Tahun 2000 tentang Senkat Pekerja/Senkat Buruh), dan senkat pekeda meiniliki hak, antara lain, mewakili pekerja/buruh dalam menyelesaikan perselisihan industrial(vide : Pasal 25 ayat (1) huruf b, UU No. 21 Tahun 2000 tentang Senkat Pekerja/Senkat Buruh). ..
39. Bahwa patensi yang nyata dan masuk aka! kerugian Para Permohon ada!ah karena jika penyelenggaraan pengawasan ketenagakerjaan dialihkan dan pemerintah kota (dalam hallni Kota Surabaya) ke Pemerintahan Provinsi (Dalam halini Provinsi Jawa Timur), inaka pengaduah-pengaduan Para Pemohon tentang adanya pelanggaranpelanggarah ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang hubungan industrial dan ketentuan otonom perusahaan (Pertanjian Keda, Peraturan Perusahaan, dan Pertanjian Keda Bersama) tidak .akan tenangani secara baik o1eh pemerintah provinsi. 40. Bahwa akan toriidaktanganinya herigaduan pelahgggaran ketentuan hubungan industrial tersebut q1. eh pemerintah provinsi o1eh karena pemerintah provinsitidak memilki sumber daya inariusia, sarana dan
prasarana, sena sistem pengaWasan ketenagakertaan, yang memadahi, mengingat pemerintah provinsi (^alam halini Provinsi Jawa Timur) meiniliki 29 (dua puluh sembilan) 1
tentunya akan sangat tidak ofektjf dan efisien penanganan pengaduan pelanggaran ketentuan hubutigan industrial tersebut,
41. Bahwa selama ini, dai^jin 2 (dua) tahun terakhir yaitu tahun 2014 dan
tahun 2015, Pemerintah Kota Surabaya, meIalui Dinas Tenaga Ke^a Kota Surabaya, telah menangani dan menyelesaikan pengaduan pelanggaran ketentuan hubungan industrial tersebut dengan sangat baik, dimana Tahun 20.4 telah terselesaikan sebanyak 164 kasus dan Tahun 2015
r
telah terse!esaikan sebanyak 118 kasus. (Bukii, P-.......,).
PPUU
Halaman 18
.
\
,.
42. Bahwa dengan demikian inaka ketentuan Lampiran huruf G PEMBAGIAN URUSAN PEMERiNTAHAN BIDANG TENAGA KERJA
Nomor 4 sub bidang pangawasan ketenagakerjaan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, yang mengalihkan penyelenggaraan pengawasan ketenagakefjaan dan pemerintahan kabupaten/kota ke provinsi, akan menghambat Para Pemohon didalam meinpenuangkan haknya secara KOIektif untuk meinbangun masyarakat pekerja/buruh. 43. Bahwa o1eh karena itu, inaka ketentuan Lampiran huruf G PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TENAGA KERJA Nomor 4 sub
bidang pengawasan ketenagakerjaan Undang-Undang Repub!ik Indonesia Nomor 23 Tahun 20.4 Tentang Pemerintahan Daerah, jeias-
jelas melanggar Pasa1 28 C ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang bunyinya :"Setiap oreng beinak untok memaiukan dinnya daiam meinpentiangkan haknya secara koiektif untokmembangun masyaraka4 bangsa, dan negaranya. " 44. Bahwa adanya halangan meinperluangkan hak secara koiektif untuk
mein bangun masyarakat pekerja/bunih yang ditimbuikan karena Iahirnya Lampiran huruf G PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TENAGA KERJA Nomor 4 sub bidang pengawasan ketenagakerjaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 20.4 Tentang Pemerintahan Daerah, inaka beTarti kalentuan a quo beitentangan
dengan Pasa128 C ayat(2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang bunyinya :"Setop oreng hemak untuk memaiukan dinnya daiam meinperillangka, , haknya secara kolektif untok meinbangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. " 45. Bahwa o1eh karena ketentuan Lampiran huruf G REMBAGIAN URUSAN PEMER!NTAHAN BIDANG TENAGA KERJA Nomor 4 sub bidang
pengawasan ketenagakedaan Undang-Undang Repubiik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, bertentangan
dengan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, inaka ketentuan. a quo harus dinyatakan tidak ritemiliki kekuatan hukum mengikat.
.,
PPUU
Halaman 19
02 ueuiejeH
,.
'rindd
H'S O^I
H'S'OJ. NVA^^^"NI S
1010
9
O V>11
H'S'UNVAIA H
Z.
^, vM
'OA
^
.,
'H'IAI"H'S 'ILVISnSO>I^ ^
'H'S'ILNVAl^IVH IMO ^
'H'S '10NVM
'e
,
11V >I^ ' 99
H'S '111^Or^Vll
'H'S 'O O
un z
Vs IF
'INVO^VHO ^
'^'s
'.,: ^^^,^I
esen>Ileu!JOH
(Quoq 16 on bee xe) eAuj!pe-I!pees
6ueA uesnjnd uoqoLu 'u!e! ledepuedJeq !sin!;suo>I Lu!^eH s!Ie!evil ej!qede 'nejv 'BAU!IseLU eueLU!e6eqes
e!seuopuj >1/1qnde^, eJe6eN ej!Je^ Weiep !u! uesn;rid Ue;enLLied ue>1/1ejU!19Lcieyv ^ !Ie>I!6ueLu un>Inq ue;en>Ie>I!>jar!uneUi >Iep!I LieJse. ueqeiu!Jawed 6uejueL
^.!oZ untieL gz JouioN e!seuopuj >Inqnde^! 6uepun-6uepupj
uee!Ie>Ie6eueja>I uesenne6ued 6uep!q qns 17. JouiON VC^^>! VsVN^L ONV018
NVHVLNl^, EiVV^d NVSn^In NV19V^UV^d 9 }nJnLj ueJ!dunen ue>leieAueyjj
'e
19t'6 L Grin Ue6Uep Ue6ue}us;. Isq L!aeeq UeLjejU!JetLied
6ue}ueL ^,, oz unL!eJ. gz JouioN e!sauopuj >I!Iqnde^I 6uepun-6uepucj UBe!19>Ie6eua^a>I uese^e6ued 6uep!q qns j;, JouioN VC^,^I>! V^>VN^J. ^)NVOl^
Z
NYHVLNl^,^UV^d NYSCi^, n I^VloVsvilEid o InInn ueJ!duien ue>leie usUV !BAUqnJnleS >Iruun uoLjoLued eJed ueuoqoLUJed Ue>11nqe6U8VV
'L
:In>iPaq Ie6eqes uesnjnd ue>IPaqLuetLi ueue>1.8q
Je6e !sri}!IsUO>I IU!^eH sue!eVV epede>I UOL!OLLi UoqoLuad eJed !u! ue6uep 'eJe>IJed uees>I!larusd LLiejep Je6uep!p ue>Ie 6ueA !Iqe eJed uep !s^es eied ue6ueJe}a>!
t.
ejJ9S 'J!dLUejJ91 !I>inq. !I>Inq Uep Seie !p Ue>I!eJn!p 6ueA I!Iep-I!Iep LjnJnjes ue>IJesepJeej InnLiL:^d 'A1
*
-,