Modul ke:
Human Relations Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations
Fakultas
Ilmu Komunikasi Program Studi
Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id
Amin Shabana
Kepemimpinan dalam Human Relations Apakah Kepemimipinan Itu? Dalam pengertian umum, kepemimpinan adalah suatu proses di mana seseorang memimpin, membimbing, mempengaruhi atau mengontrol pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain. Faktor-faktor yang Menentukan Kepemimpinan Kepemimpinan adalah proses interaksi. Apa sifat-sifat seorang pemimpin? Adalah tidak mudah untuk menerangkan cirri-ciri pribadi secara terperinci yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang berlaku untuk segala tugas memimpin. Sebabnya ialah, karena sifat-sifat pemimpin yang menyebabkan ia dipilih oleh pengikutnya atau kelmpoknya menjadi pemimpin, sangat erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai, jenis kegiatan, sifat anggota kelompok, dan kondisi lingkungan hidup dimana kelompok berada.
Kepemimpinan Personal dan Kepemimpinan Manajerial Kepemimpinan personal bersifat pribadi, yaitu kepemimpinan yang pengikutnya lebih mereaksi kepada pemimpin dari pada situasi. Kepemimpinan manajerial adalah kepemimpinan yang mencakup kemampuan untuk mengatur, mempersatukan, dan menggerakkan pengikut-pengikutnya ke tujuan yang ingin dicapai. 1. Pemimpin Positif Negatif Pemimpin positif menggiatkan orang-orangnya dengan meningkatkan kepuasan hatinya, sebaliknya pemimpin negatif menggiatkannya melalui perasaan takut dan tidak aman dengan jalan menakut-nakutinya untuk mengurangi kepuasan hatinya. Pemimpin positif berada di depan para karyawan, para karyawan dipimpin; karena dipimpin, maka dalam usahanya mencapai tujuan, tenaga mereka ditambahkan kepada tenaga pemimpinnya. Lain dengan pemimpin negatif, ia berada di belakang para karyawan. Ia mendorong-dorong para karyawan. Karena karyawan didorong-dorong oleh majikannya maka tenaga mereka habis dalam keadaan gelisah dan tidak senang.
Gaya Kepemimpinan Pada pokoknya ada tiga gaya kepemimpinan, yakni: • Kepemimpinan otoriter, yaitu kepemimpinan berdasarkan kekuasaan mutlak. • Kepemimpinan demokratis, yaitu kepemimpinan berdasarkan demokrasi. Demokratis disini adalah ia mengajak anak buahnya untuk merundingkan masalah yang menyangkut pekerjaannya dan mengambil suatu keputusan berdasarkan persetujuan bersama. • Kepemimpinan yang bebas. Eksperimen Melaksanakan Kepemimpinan Berdasarkan eksperimen ahli psikologi, Lewis, Lippit, dan White yang mengadakan percobaan mengenai gaya melaksanakan kepemimpinan; otoriter, demokratis, dan lassez faire terhadap empat kelompok anak laki-laki berumur 11 tahun, mereka mengambil kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan otoriter terdapat agresivitas pertentangan di antara anggota-anggota kelompok dan mereka bersifat apatis, berbanding dengan kedua gaya kepemimpinan lainnya.
Gaya Kepemimpinan yang Terbaik Berdasarkan eksperimen melakukan kepemimpinan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang paling baik adalah gaya kepemimpinan demokratis. Dalam pimpinan demokratis, pemimpin berinteraksi dengan karyawannya. Pemimpin berinisiatif, tetapi dalam pelaksanaannya mengikutsertakan karyawan untuk membahasnya terlebih dulu.
4. Dikenal kredibilitasnya dan otoritasnya. Khalayak cenderung memerhatikan dan mengingat pesan dari sumber yang mereka percaya sebagai orang yang memiliki pengalaman dan atau pengetahuan yang luas. Menurut Ferguson, ada dua faktor kredibilitas yang sangat penting untuk seorang sumber: dapat dipercaya (trustworthiness) dan keahlian (expertise). Faktor-faktor lainnya adalah tenang/sabar (compusere), dinamis, bisa bergaul (sociability), terbuka (extroversion) dan memiliki kesamaan dengan audiens. Menunjukkan motivasi dan niat. Cara komunikator menyampaikan pesan berpengaruh terhadap audiens dalam memberi tanggapan terhadap pesan tersebut. Respon khlayak akan berbeda menanggapi pesan yang ditunjukkan untuk kepentingan informasi (informative) dari pesan yang diniatkan untuk meyakinkan (persuasive) mereka.
Kedudukan Human Relations dalam Administrasi Menurut para ahli administrasi pada umumnya sependapat bahwa manajemen merupakan inti administrasi dan kepemimpinan merupakan inti dari manajemen. Akan tetapi, pendapat ini rnasih perlu diperdalam dengan mengatakan bahwa human relations merupakan aspek yang sangat penting dari kepemimpinan, terutama apabila ditinjau dari segi kemampuan mempengaruhi perilaku para bawahan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Dengan perkataan lain, di bidang administrasi sekarang ini telah disadari dan diakui bahwa di dalam setiap kegiatan administrasi unsur manusia serta hubungan-hubungan antar manusia itu merupakan faktor yang menentukan sukses-tidaknya proses administrasi itu dijalankan.
Hal ini berarti bahwa manusia di dalam suatu organisasi tidak boleh diperlakukan sama dengan unsur-unsur administrasi lainnya, seperti modal. mesin, alat-alat perlengkapan. dan lain sebagainya. Pengertian ini akan menjadi lebih jelas lagi apabila diingat bahwa human relations adalah keseluruhan rangkaian hubungan, baik yang bersifat formal maupun informal, antara atasan dengan bawahan, atasan dengan atasan, serta bawahan dengan bawahan yang lain yang harus dibina dan dipelihara sedemikian rupa sehingga tercipta suatu teamwork dan suasana kerja yang serasi dan harmonis dalam rangka pencapaian tujuan.
Kedudukan Human Relation dalam Hubungan Kerja Kedudukan Human relations dalam hubungan kerja adalah harus bisa menjadi penyeimbang antara subjektif goal dan objektif goal atau antara kebutuhan individu dan kebutuhan organisasi atau tujuan bersama. Seseorang memasuki suatu organisasi karena ia berpikir organisasi akan dapat membantu dia dalam mencapai tujuantujuannya. Demikian pula para karyawan, mereka mempunyai organisasi, mereka adalah anggota organisasi dimana bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kunci aktivitas human relations dalam hubungan kerja adalah adalah motivasi, memotivasikan para karyawan untuk bekerja giat berdasarkan kebutuhan, yakni kebutuhan akan upah yang cukup bagi keperluan. Seseorang memasuki suatu organisasi, karena berpikir organisasi akan dapat membantu mencapai tujuan. Dalam melaksanakan human relations itu pemimpin organisasi atau pemimpin kelompok melakukan komunikasi dengan para karyawannya secara manusiawi untuk menggiatkan mereka bekerja bersama-sama sehingga hasilnya memuaskan. Pemimpin organisasi tersebut dapat mengkoordinasikan aktivitas para karyawan dan mengkooperasikan hasrat-hasrat mereka untuk bekerja bersama-sama. Ini semua tertuju pada kepada sasaran yang direncanakan.
Huubungan Administrasi, Organisasi, Manajemen dan HR Kedudukan HR dalam organisasi , manajemen dan administrasi adalah HR adalah sebagai intinya . HR juga sebagai faktor yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan dan kepuasannya. Pada dasarnya semuanya saling berkaitan dan keterikatan karena merupakan komponen untuk mencapai suatu tujuan. Administrasi perannya yaitu sebagai alat untuk mencapai tujuan. Didalam administrasi lah ditentukan suatu tujuan pokok. Manajemen berarti mengelola atau mengendalikan, merupakan inti dari administrasi karena didalam manajemen ditujukan sebagai pelaksana terhadap tujuan pokok yang sebelumnya telah ditentukan oleh administrasi . Jadi perbedaan antara administrasi dengan manajemen adalah Administrasi sebagai pembuat rencana sedangkan Manajemen sebagai pelaksana .
Organisasi adalah inti dari manajemen, karena organisasi merupakan wadah (wahana) untuk mencapai tujuan dimana kegiatan manajemen dijalankan dan sebagai hirarki antara orang-orang didalam suatu ikatan formal. Dalam wadah kegiatan itu setiap orang harus jelas tugas, wewenang dan tanggungjawabnya, hubungan dan tata kerjanya, dengan demikian bersifat statis . Sedangkan dalam sifat dinamis adalah jika organisasi dilihat dari sudut dinimikanya, aktivitas/tindakan dari pada tata hubungan yang terjadi dalam organisasi itu, baik yang bersifat formal maupun informal. Misalnya aktivitas tata hubungan antara atasan dan bawahan, tata hubungan antara sesama atasan dan sesama bawahan. Berhasil atau tidaknya tujuan yang akan dicapai dalam organisasi, tergantung sepenuhnya kepada faktor manusianya . Kepemimpinan (leadership) merupakan inti dari organisasi karena kepemimpinan merupakan motor penggerak bagi sumber-sumber dan alatalat manusia dan alat-alat lainnya dalam organisasi. Dengan pentingnya peranan kepemimpinan dalam usaha mencapai tujuan suatu organisasi sehingga dapat dikatakan bahwa sukses atau kegagalan yang dialami sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinen yang dimiliki orang-orang yang diserahi tugas memimpin dalam organisasi itu.
Komunikasi merupakan inti dari human relations dan juga merupakan inti dari kepemimpinan . Komunikasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjalankan proses administrasi dan interaksi antar elemen pada suatu organisasi atau lembaga, baik internal maupun eksternal. Tanpa ada jalinan komunikasi yang baik dan benar, besar kemungkinan semua proses didalam organisasi atau lembaga tersebut tidak akan berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan yang telah direncanakan. Kemampuan komunikasi yang baik akan sangat membantu semua proses yang ada dalam suatu organisasi. Terkait dengan kepemimpinan maka komunikasi yang baik sangtlah penting dimiliki oleh seorang pemimpin karena berkaitan dengan tugasnya untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, mendorong anggota untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta mencapai efektivitas dalam kepemimpinan, perencanaan, pengendalaian, koordinasi, latihan, manajemen konflik serta proses-proses organisasi.
Terima Kasih Amin Shabana