BAB II
LANDASAN TEORITIS
A.
Anggaran 1.
Definisi Anggaran
Anggaran merupakan pernyataan secara formal oleh Manager kepada
Pemilik dan Dewan Direksi Perusahaan mengenai harapan yang realitas dalam
hubungannya dengan pendapatan, biaya, dan transaksi keuangan lainnya dalam jangka waktu tertentu yang biasaya mencakup satu tahun. Hansen berpendapat (1997 : 288) "Budget are finance plans for the future they identity objective and
the actions needed to achieve them (planning) ". Sedangkan menurut pendapat Mowen (1997 : 290) "Budget also set standars that can control they use of company's resources and motivate employees".
Dari kedua definisi itu mereka berpendapat bahwa anggaran merupakan rencanarencana keuangan untuk masa yang akan datang dengan mengidentifikasikan tujuan dari pelaksanaan yang harus dicapai dalam perencanaan. Mereka berpendapat pula bahwa anggaran dapat membuat standar-standar yang mampu mengendalikan motivasi pekerja dan sumber perusahaan sepenuhnya. Menurut Anthony dan Gonvindagin (1995 : 370) "Budget are importance toolfor effective term planning and control in organization ".
Maksud dari kutipan diatas adalah bahwa anggaran merupakan alat yang penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek dalam organisasi. Menurut
Hammer, Carter and Usry (1997 : 230) "A. budget is simply plan expressed in financial and other quantitative term", yang artinya anggaran adalah rencana
yang sederhana yang diekspresikan dalam keuangan dan satuan kuantitatif lainnya. Dari kecmpat aefmisi tersebut membenKan kesimpulan bahwa anggaran
adalah
suatu pernyataan atau ekspresi atau alat dalam
perencanaan dan
pengendalian manajemen organisasi yang diukur dengan satuan keuangan atau satuan kuantitatif lainnya.
2.
Man fa at Lainnya
Anggaran yang dibuat dan ditetapkan dalam perusahaan memberikan banyak
manfaat
yang
memudahkan
perencanaan,
pengorganisasian
dan
pengendalian kegiatan perusahaan. Menurut Anthony and Govindragan (1995 : 375) "Use ofbudget Itas four principal purpose : ♦
To fine tuning the strategic planning
♦
Tc help coordinate the activities
♦
To assign responsibility
♦
To attain a commitment ofbasic performance evaluation ".
Maksud dari kutipan diatas adalah bahwa kegunaan anggaran ada 4 prinsip
pendekatannya yaitu : memperbaharui perencanaan strategi, membantu dalam mengkoordiansikan kegiatan-kegiatan, menunjukkan pertanggungjawaban dan memperoleh komitmen sebagai dasar penilaian hasil usaha.
Menurut Hanson and Mowen menyebutkan (1997 : 290) "The use budget to exercise
control,
evaluate
performance,
communicate
and
encourage
coordination suggest".
Mereka berpendapat bahwa kegunaan anggaran untuk melatih cara pengendalian, menilai hasil usaha, mengkomunikasikan dan membangun sarana koordinasi. Menurut Gunawan dan Marwan mengatakan (1998 : 21-22) : "Anggaran
bermanfaat sebagai alat penaksiran, sebagai plafon dan sekaligus alat pengatur pengeluaran dana atau kas, sebagai pengukur efesiensi".
Secara lebih rinci iagi Supriyono (1999 : 18) menyebutkan pemakaian anggaran sebagai berikut
a. Penyusunan anggaran merupakan manajemen dalam mengukur perencanaan, dimana manajemen dalam ukuran financial.
b. Anggaran dapat digunakan
sebahai alat koordinasi
berbagai
kegiatan
perusahaan, misalnya : koordinasi antara kegiatan penjualan dengan kegiatan operasional produksi.
c. Implementasi anggaran dapat menciptakan alat untuk pengawasan kegiatan produksi atau operasi.
d. Berdasarkan teknik yang digunakan di dalam anggaran, manajemen dapat memeriksa dengan seksama penggunaan sumber ekonomi, apakah dapat berdaya guna (efisien) dan berhasii guna (efektif).
10
e. Pemakaian anggaran mengakibatkan timbulnya suasana yang bermanfaat untuk memperoleh laba, timbul kesadaran tentang pentingnya sebelum dana disediakan.
f. Pemakaian anggaran dapat mendorong dipakaianya standar sebagai alat ukur prestasi suatu bagian atau individu di dalam organisasi perusahaan.
g. Pemakaian anggaran dapat membantu manajemen di dalam pengambilan kebutuhan untuk alternatif yang mungkin dilaksanakan.
3. Keterbatasan
Selain mempunyai beberapa manfaat seperti yang telah disebutkan diatas, anggaran juga memiliki beberapa keterbatasan. Jadi seperti yang sering dijumpai
dalam Budget Performance (Selisish Anggaran), untuk memperoleh anggaran yang identik dengan realisasinya adalah sulit, karena anggaran disusun secara
sistematis melalui suatu taksiran atau ramalan. Bila informasi yang dijadikan
bahan pertimbangan untuk melakukan taksiran berubah, maka taksiran juga berubah. Selain itu realisasi dari anggaran tergantung pada pelaksanaannya. Bila para pelaksananya tidak termotivasi untuk memenuhi target anggaran, maka anggaran akan sia-sia.
Menurt Munandar (1998 :
18) menyebutkan beberapa keterbatasan
anggaran sebagai berikut:
a.
Anggaran
disusun
berdasarkan
taksiran-taksiran.
Betapapun
cermatnya
taksiran-taksiran tersebut, namun sangat sulit untuk mendapatkan taksiran
11
yang benar-benar akurat dan sama sekali tidak berbeda dengan kenyataan nanti.
b.
Taksiran-taksran
dalam
anggaran
disusun
dengan
mempertimbangkan
berbagai data, informasi dan faktor-faktor baik yang terkendali maupun yang tidak terkendali. Dengan demikian jika nantinya terjadi perubahan-perubahan terhadap data informasi serta faktor-faktor tersebut akan berubah pula ketetapan taksiran-taksiran yang telah disusun.
c.
Berhasil atau tidaknya pelaksanaan realisasi anggaran sangat tergantung pada manusia-manusia
pelaksana.
Anggaran
yang
baik
tidak
akan
bisa
direalisasikan bilamana pelaksananya tidak mempunyai kecakapan yang memadai.
B.
DEFINISI DAN FUNGSI SISTEM, PERENCANAAN, PENGENDALIAN
1.
Sistem a.
Defmisi Sistem
Secara umum Definisi Sistem adalah proses atau cara pelaksanaan aktivitas yang biasanya dilakukan secara berulang-ulang dan cara atau proses ini sudah ditetapkan terlebih dahulu dengan kata lain proses atau cara tersebut berhubungan dengan kegiatan bagaimana cara memproses antara masukan menjadi
pengeluaran
yang
diinginkan
(sudah
ditetapkan)
dan
didalam
pengolahan antara masukan dan keluaran terdiri dari beberapa atau lebih proses
12
yang masing-masing saling menunjang,
saling berhubungan
menjadi
satu
kesatuan cara atau proses itu sendiri.
Menurut Arif Suadi (1999 : 3) mengemukakan mengenai system sebagai berikut: "Sistem adalah sekelompok komponen yang masing-masing saling menunjang maupun tidak, yang keseluruhannya merupakan sebuah kesatuan." Sedangkan menurut Wilkinson (1997 : 3) mengatakan : "Sistem adalah suatu kerangka kerja terpaduyang mempunyai satu sasaran atau lebih. " Dengan demikian secara keseluruhan definisi kata Sistem itu sendiri adalah sekelompok komponen yang membentuk suatu kerangka kerja dan aktifitas terpadu yang masing-masing saling menunjang atau tidak, yang
keseluruhannya merupakan sebuah kesatuan yang menuju pada suatu sasaran (output) atau lebih dan mekanismenya dilakukan secara berulang-ulang. b.
Fungsi Sistem
Sistem berfimgsi untuk mengkoordinasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk merubah masukan-masukan menjadi keluaran melalui sebuah proses atau cara yang tersusun saling mendukung, menunjang antara suatu proses dengan
proses lainnya. Jadi Sistem merupakan kegiatan atau aktivitas yang terdiri dari proses-proses yang saling bekerjasama, sedangkan fungsi itu sendiri adalah sebagai sarana atau alat mencapai tujuan.
13
2.
Perencanaan a.
Defmisi Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi, sedangkan tindakan yang ditentukan
sebelumnya agar tercapai tujuan organisasi, perencanaan itu melihat ke muka dan pimpinan perusahaan melakukan pengambilan keputusan yang sifatnya penuh dengan orientasi tujuan.
Menurut Hansen and Mowen (1997 : 290) menyebutkan : "Planning is the detailed formulation of action to achieve particular end is the management activity. " Artmya Perencanaan adalah perumusan yang terinci pada pelaksanaan
tindakan untuk mencapai akhir yang sama yaitu aktivitas manajemennya. Berdasarkan definisi tersebut diatas, Perencanaan merupakan rumusan
berupa proses pelaksanaan yang terinci untuk mencapai tujuan yang sama. Didalam penyusunan suatu rencana berdasrkan manfaat dan waktunya terdiri dari Perencanaan Strategis. a) Perencanaan Strategis Perencanan Strategis mengidentifikasi pada kegiatan dan operasi masa
yang akan datang , umumnya mencakup 5 tahun. Tujuan perencanaan adalah merumuskan pedoman dan kebijakan-kebijakan perusahaan yang menjadi sarat untuk rencana-rencana tingkatan berikutnya , yaitu rencana pengembangan
dan
rencana
operasi.
Rencana
strategi
menentukan
keputusan-keputusan pokok yang harus dibuat dan biasanya menetukan pedoman-pedoman data, dan batasan-batasan waktu.
14
b) Perencanaan iaktis
Perencanaan Taktis mengidentifikasikan strategi pada kegiatan operasi dimasa
depan,
umumnya
mencakup satu tahun.
Bentuk tujuan
perencanaan ini yaitu dalam hal perencanaan laba dituangkan dalam
wadah anggaran dan anggaran organisasi perusahaan akan merumuskan aktivitas jangka pendek yang meliputi setiap fungsi perusahaan. b. Fungsi Perencanaan
Tujuan perusahaan adaiah laba dan perencanaan diperlukan untuk mencapainya, karena laba lidak datang dengan sendirinya jadi fiingsi perencanaan di dalam suatu organisasi perusahaan adaiah mencapai target laba yang maksimal.
3.
Pengendalian
Pengendalian atau contol menurut Nebster berasal dari dua kata yaitu
"Contra" dan "Rotula" yang menjadi "Conratulum" dan artinya adaiah suatu rol atau daftar pembanding.
Berkenaan dengan teori manajemen, Pengendalian
dirumuskan sebagai berikut : "Robbin and Mary Coultar (1998 ;654) mengatakan : "Control is the process of monitoring activitis to ensure they're being accomplished as planned and correcting any significant deviation".
Sedangkan pengertian pengendalian manajemen adaiah sebagai berikut : "Pengendalian manajemen dapat didefinisikan suatu proses mengukur dan mengevaluasi unjuk kerja sebenarnya setiap komponen organisasi suatu perusahaan
15
mengambil tindakan perbaikan kalau diperlukan untuk memastikan pencapaian tujuan sasaran, kebijaksanaan dan standar yang telah ditetapkan secara efisien".
Menurut Anthony and Vijay (1997 : 8) berpendapat: "Management control is the process by which managers influence other members the organization implementthe organization strategy" artinya pengendalian manajemen merupakan proses pengambilan keputusan yang dimasukan untuk mempengaruhi perilaku
anggota lain dalam organisasi untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Tahap-tahap ini berulang-ulang melalui suatu siklus yang bermula dari tahap pemograman (programing), tahap penganggaran (budgeting), pengoperasian dan pengukuran (operating and measurement), a.
Pemograman (Programing)
Pemograman merupakan proses penetapan program-program yang dilaksanakan dan diperkirakan sejumlah sumber daya yang akan digunakan oleh masingmasing program.
Antara
perencanaan
strategis
dengan
pemograman
sulit
dibedakan namun demikian secara konseptual perbedaan dapat dilakukan, yaitu
dalam proses perencanaan strategis manajemen mengambil keputusan atau tujuan organisasi dan menentukan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Proses pemograman strategi-strategi yang tersedia guna mencapai tujuan yang relah
diterapkan. Dalam praktek antara keduanya cenderung tumpang tindih. Yang termasuk di dalam suatu perusahaan antara lain, misalnya proyek-proyek penelitian dan pengembangan produk-produk baru, perbaikan proses produksi, pembaharuan
organisasi
serta penggantian
alat-alat produksi
dan
metode
16
pabrikasi, sedangkan yang termasuk dalam suatu perencanaan strategis misalnya peningkatan pelayanan, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan yang berkesinambungan, peningkatan pemasaran melalui promosi dan peningkatan efisiensi.
b.
Pengangaran (Budgeting) Penganggaran adalah suatu rencana yang dinyatakan dalam jumlah, biasanya dengan satuan uang dan meliputi jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Dalam proses penganggaran program-program dijabarkan ke dalam anggaran untuk masing-masing pusat pertanggungjawaban dan masing-masing manager
bertanggung jawab atas pelaksanaan program-program yang telah diterapkan. Suatu organisasi terdiri dari beberapa pusat pertanggungjawaban yaitu satuansatuan
organisasi
masing-masing
dipimpin
oleh
seorang
manager
yang
bertanggung jawab. c.
Pengoperasian dan Pengukuran
Dalam masa periode operasi, masukan yang sebenarnya digunakan dan dicatat sebagai cost (biaya), sedangkan keluaran yang sebenarnya dicatat sebagai penghasilan (revenues). Catatan-catatan disusun sedemikian rupa sehingga data mengenai biaya dan penghasilan dapat diklarifikasikan,
baik berdasarkan
program-program maupun pusat pertanggungjawaban. Data yang diklasifikasikan berdasarkan
progam-program
diklasifikasikan
berdasarkan
mengukur kinerja para manajer.
untuk
masa
yang
akan
pusat
pertanggungjawaban
datang.
Data
digunakan
yang
untuk
17
d.
Pelaporan dan Analisis
Informasi mengenai hal-hal yang sedang terjadi di dalam maupun diluar organisasi dilaporkan kepada para manajer. Informasi akuntansi maupun non akuntansi disampai kepada para manajer dalam bentuk laporan-laporan yang dapat digunakan.
Analisis terhadap laporan-laporan dilakukan degan membandingkan kinerja yang
direncanakan, kemudian memberikan penjelasan-penjelasan jika terjadi sesuatu penyimpangan-penyimpangan berdasarkan laporan-laporan formal dan informal bersama dengan pengamatan pribadi yang diperoleh maka manajer mengambil keputusan
tindakan-tindakan
sehubungan
penyusunanprogram-program
baru.
dengan
Demikian
operasi
seterusnya,
perusahaan sehingga
dan
sistem
pengendalian manajemen tersebut merupakan daur ulang yang terus-menerus.
C.
Sistem PenyusunanAnggaran 1. Struktur Organisasi Penyusunan Anggaran
Pendelegasian tergantung
pada
tugas
besar
untuk menyusun dan
kecilnya
organisasi
dan
mempersiapkan struktur
anggaran
organisasi.
Pada
perusahaan kecil karena kegiatannya belum kompleks, tugas tersebut biasanya didelegasikan
pada bagian
administrasi, sedangkan
pada perusahaan
besar
umumnya diserahkan pada komite anggaran. Komite anggaran biasanya terdiri
dari beberapa eksekutif dari berbagai segmen yang melaksanakan fungsi pokok
kegiatan suatu organisasi, misainya manager pemasaran, manager produksi,
18
manager pembelian dan finacial controller. Tugas Komite Anggaran ini menurut Hammer, Carter and Usry (1998 : 399) adalah : a.
Decide on general policies
b.
Request, receive and review individual budget estimate. Suggest revisions individual budget estimate
c.
Approve budget and letter revision
d.
Receive and ahalyze report
e.
Recommended actions designed to
improve efficiency where
necessary.
Dengan
adanya
komite
anggaran
para
manajer
memiliki
sarana
mengkomunikasikan anggaran sehingga penyusunan anggaran lebih terkoordinir dan dapat diselesaikan tepat waktunya.
Dalam penyusunan anggaran hendaknya tingkat manajemen dilibatkan,
hal ini dimaksudkan agar anggaran dapat disusun lebih realistis, karena masingmasing tingkat manajemen dapat memberikan masukan (input). Penyusunan anggaran seperti ini disebut Participative Budgeting ( "Budgeting approach when
individual influenced by the budget are fully involve ini the setting of the budget.").
Melalui pendekatan ini, maka penyusunan anggaran perusahaan komite anggaran hams meminta anggaran dari berbagai tingkat manajemen.
19
Menurut Gunawan dan Marwan (1998
: 46-48) dalam menyusun
anggaran perlu berbagai Personalia Inti dari berbagai bagian perusahaan dimana keanggotaan dari Komite/komisi Anggaran akan meliputi : > Salah seorang anggota Direksi
Seorang Direktur Keuangan bertugas memberikan pedoman umum yang akan dipakai dalam pernyataan anggaran, baik anggaran jangka panjang maupun tahunan.
>
Manager Pemasaran
Seorang Manager Pemasaran bertugas menyusun anggaran penjualan dan anggaran biaya distribusi termasuk biaya iklan dan promosi. >
Manager Produksi Seorang Manager Produksi bertugas menyusun anggaran yang berhubungan dengan seluruh kegiatan produksi seperti : ♦
Jumlah yang akan dihasilkan
♦
Tenaga Kerja
♦
Bahan Mentah
♦
Pembelian
♦
Biaya Overhead
20
>
Manager Keuangan Seorang Manager Keuangan bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan posisi-posisi keuangan perusahaan seperti anggaran kas, anggaran Rugi/Laba dan Neraca.
>
Manager Bagian Umum. Administrasi dan Personalia Bertugas
menyusun
anggaran
yang berhubungan
dengan
biaya
umum.
Administasi dan personalia. 2.
Jenis-jenis Anggaran Yang Digunakan
Anggaran yang lengkap dalam suatu perusahaan yang biasa disebut Master Budget (Anggaran Induk), terdiri dari beberapa jenis anggaran. Anggaran
induk menyajikan perencanaan keuangan perusahaan secara menyeluruh untuk periode yang akan datang. Anggaran Induk biasanya dibagi dalam dua klasifikasi yaitu Anggaran Operasional dan Anggaran Keuangan.
Anggaran
Operasional
merupakan
anggaran
yang
berisi
mengenai
rencana kegiatan operasional perusahaan baik yang diproduksi maupun yang
dikomsumsi anggaran
untuk jangka waktu tertentu.
penjualan,
anggaran
produksi,
Anggaran Operasional
anggaran
pembelian
meliputi
bahan
baku,
anggaran tenaga kerja dan Iain-lain. Anggaran keuangan merupakan anggaran yang berisi tentang keadaan
keuangan perusahaan pada saat tertentu pada saat yang akan datang. Anggaran ini biasanya terdiri dari Anggaran Neraca
21
Menurut Charles T. Hongreen (1999 : 255-256), merinci unsur-unsur Anggaran Induk (Master Budget) sebagai berikut: a. Operating Budget 1. Sales Budget
2. Production Budget ,'for manufacturing company) - Material Use and Material Level - Direct Labaor
- Change in inventory level 3. Cost of Good Sold Budget (for merchandising and manufacturing company) 4. Selling Expense Budget 5. AdministratifExpense Budget
6. Budgeting Income Statement. b. Financial Budget 1. Finacial Budget (Long Range Expectation for Specific Project) 2. Cash Budget. 3. Budgeted Balance Sheet
Oleh
karena
itu
penganggaran
memerlukan
waktu
dan
perhatian
manajemen cukup besar, ada perusahaan yang banya membuat anggaran imtuk kegiatan yang dianggap kritis saja,
anggaran tersebut dinamakan Anggaran
Perencanaan (Planning Budget), misalnya dalam sebuah perusahaan aliran kas merupakan hasil yang kritis maka perusahaan tersebut membuat anggaran kas saja karena tidak mampu membuat anggaran induk.
22
Anggaran lainnya yaitu Fixed Budget adalah anggaran yang disusun berdasarkan satu tingkat kegiatan tertentu dalam jangka waktu tertentu, sedangkan Flexible Budget adalah anggaran yang disusun berdasarkan beberapa tingkat kegiatan. 3.
Proses Penyusunan Anggaran
Untuk dapat menyusun Anggaran Induk, terlebih dahulu harus disiapkan anggaran yang merupakan komponen anggaran induk. Komponen Anggaran Induk yang harus terlebih dahulu dibuat adalah komponen
yang sangat kritis bagi perusahaan. Berikut ini diuraikan proses penyusunan anggaran yang umum dilakukan perusahaan : a.
Anggaran Penjualan
Untuk membuat anggaran penjualan, perlu diketahui taksiran jumlah penjualan dan taksiran penjualan, dapat digunakan analisis trend dan disertai dengan analisis pasar.
b.
Anggaran Produksi
Setelah
perkiraan
penjualan
diketahui
dapat
dibuat
anggaran
produksi.
Perusahaan umumnya menghindari volume produksi yang berfluktuasi karena alasan ekonomi. c.
Anggaran Pembeiian
Jumlah pembelian bahan mentah ditentukan oleh jumlah persediaan awal dan sediaan akhir yang diinginkan.
23
d.
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Jika biaya tenaga kerja langsung sudah ditentukan standarnya, maka dapat dibuat anggaran biaya tenaga kerja langsung
e.
Anggaran Biaya Overhead Pabrik Dalam anggaran biaya overhead pabrik ditujukan yang bersifat tetap maupun variable. Anggaran tersebut juga ditujukan semua biaya berapa pengeluaran tunai.
f.
Anggaran Biaya Penjualan
Biaya penjualan terdiri dari 2 (dua) komponen utama, yaitu biaya untuk memenuhi pesanan dan biaya untuk mendapatkan penjualan (biaya promosi penjualan) g.
Anggaran Biaya Administrasi dan Umum
Oleh karena semua juenis biaya dan anggaran menjadi mudah dan anggaran tersebut juga ditujukan jumlah biaya yang beruapa pengeluaran uang tunai h.
Anggaran Penerimaan Piutang
Besarnya penerimaan uang dari piutang tergantung kepada anggaran penjualan. Syarat penjualan dan piutang yang tidak tertagih. i.
Anggaran Pembayaran Utang
Besarnya pembayaran utang tergantung kepada anggaran pembelian dan syarat pembelian.
24
j.
Anggaran Investasi
Komponen anggaran investasi terdiri dari pembelian aktiva baru dan biaya pemeliharaan.
Jenis dari
investasi adalah penggantian,
peningkatan dan
penambahan.
k.
Anggaran Arus Kas
Anggaran arus kas penting bagi manajemen karena dengan anggaran tersebut manajemen dapat mengetahui posisi kas di masa depan dan melakukan persiapan untuk mengambil tindakan yang diperlukan. 1.
Anggaran Perhitungan Rugi/ Laba Penerimaan atau penolakan semua anggaran yang telah dikerjakan sejauh ini tergantung kepada hasil yang akan diperoleh yaitu rugi/ laba dan aktiva yang diperlukan untuk memperoleh hasil tersebut.
m. Anggaran Neraca
Tahap akhir dalam pembuatan anggaran adalah menyusun anggaran neraca. Neraca adalah sisa dari proses penandingan (matching) antara pendapatan dan biaya.
D. Peranan Anggaran dalam Perencanaan dan Pengendalian Biaya
Menurut Hansen bahwa anggaran merupakan perencanaan keuangan untuk masa akan yang akan datang dan merupakan transparansi dari strategi keseluruhan
pada jangka pendek serta anggaran merupakan pengendalian standar untuk sumber
25
merupakan pengendalian standar untuk sumber daya perusahaan secara lebih rinci mereka juga menyebutkan peranan anggaran sebagai berikut: a. It force management plan. b. It provide resorce information that can be used to improve decision making.
c. It provide a standarfor performance evaluation d. It improve communication and coordinator, Mereka menyebutkan bahwa anggaran memaksa manager untuk berencana,
memberikan masukan informasi dan memperbaharui pengambilan pengambilan keputusan.
Menyediakan
standar
untuk
evaluasi
hasil
kerja
(laba)
dan
memperbaharui koordinasi dan komunikasi, sedangkan mengenai bagaimana cara mengukur pendapatan laba akan dirumuskan dan didefinisikan berikut ini. Untuk mengukur keberhasilan dalam pelaksanaan anggaran Rugi/ laba perlu
dilakukan
pengukuran
yaitu
salah
satunya
antara
anggaran
dengan
kenyataannya jarang terdapat kesamaan. Dalam realisasinya yang kita kehendaki
bila
terjadi
penyimpangan
menguntungkan
(favorable),
maka bukan
penyimpangan selisih
yang
merupakan merugikan
selisih
yang
(unfavorable).
Penyimpangan tersebut dapat disebabkan oleh volume (unit) yang tidak sesuai
dengan anggaran, tetapi dapat juga karena harga/ tariff per unit yang tidak sama dengan anggaran.