HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN TOKO INDOMARET
NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh : DHIKA ARSELA KRISNAWANTO F 100 104 041
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Motivasi Kerja Karyawan Toko Indomaret Dhika Arsela Krisnawanto Dra. Partini,M.Si Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara lingkungan kerja dengan motivasi kerja. Subjek penelitian ini berjumlah 100 orang karyawan Indomaret yang masih aktif bekerja. Tehnik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dengan tehnik purposive sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan alat ukur berupa skala lingkungan kerja dan skala motivasi kerja. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment dari pearson dengan menggunakan SPSS ( Statistical Program for Social Sciene ) 16.0 For Windowas Program. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai koefisien korelasi r = 0,612 dengan sig = 0,000 (p < 0,01) yang berarti ada hubungan antara lingkungan kerja dengan motivasi kerja. Variabel lingkungan kerja termasuk dalam kategori tinggi , sedangkan motivasi kerja masuk dalam kategori sedang. Kata kunci
: Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja Karyawan Indomaret
ABSTRACT The purpose of this study to determine whether there is a relationship between work environment with motivation to work . This research subject Indomaret amounted to 100 employees who are still working. Sampling technique using cluster random sampling with purposive sampling technique. The method used in this research is quantitative method measuring devices such scale work environment and work motivation scale. Data analysis techniques used in this study is from the Pearson product moment correlation using SPSS (Statistical Program for Social Sciene) 16.0 For Windowas Program. Based on the analysis of data obtained by the correlation coefficient r = 0.612 with sig = 0.000 (p <0.01), which means there is a relationship between the working environment and work motivation. Work environment variables included in the high category, while the motivation to work in the category of being. Keywords: Work Motivation, Employee Work Environment Indomaret
1
1. PENDAHULUAN Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas outlet atau toko penjualan kurang dari 200 m2. Dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara. Pada Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Di Indonesia bisnis ini terus berkembang seirama dengan kebutuhan penduduk yang jumlahnya terus meningkat. Salah satu bisnis ritel yang melayani kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari adalah minimarket. Indomaret yang tetap konsisten berkecimpung di bidang minimarket (lokal) dikelola secara profesional dan dipersiapkan memasuki era globalisasi. Setiap perusahaan tentunya memiliki target yang harus dicapai setiap bulannya agar perusahaan terebut terus dapat berdiri dan berkembang. Dan karyawan adalah ujung tombak dimana perusahan dapat selalu mencapai target yang sudah ditentukan. Setiap karyawan harus mempunyai motivasi yang tinggi terhadap pekerjaan yang mereka lakukan agar target perusahaan dapat tercapai . Dan tentu saja dibarengi dengan lingkungan kerja yang mendukung karyawan agar motivasi kerja mereka tidak menjadi rendah. Usaha untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan, diantaranya dengan memperhatikan lingkungan kerja. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan (Nitisemito, 1996). Hasibuan (2009 ) bahwa motivasi kerja adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Faktor pendorong penting yang menyebabkan manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Menurut Pandji Anoraga ( 1993 )motivasi kerja adalah kemauan kerja karyawan yang timbulnya karena dorongan dari dalam pribadi karyawan yang bersangkutan sebagai hasil integrasi keseluruhan daripada kebutuhan pribadi, pengaruh lingkungan fisik dan pengaruh lingkungan sosial dimana kekuatannya tergantung dari pada proses pengintegrasian tersebut. Ernest J. McCormick ( 1985 ) motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan da memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Menurut Devung ( 1989 ) aspek individual yang bisanya mendorong seseorang melakukan sesuatu adalah : A) Minat Seorang karyawan yang mempunyai minat yang tinggi ditandai dengan : 1.Perasaan senang bekerja. 2. Kesesuaian bekerja sesuai dengan keinginan. 3. Merasa sesuai dengan kebijakan pimpinan, B) Sikap Positif Seorang karyawan mempunyai sikap positif terhadap pekerjaanya ditandai dengan : 1. Merasa senang apabila target yang diinginkan perusahaan terpenuhi. 2. Mempunyai senang apabila target yang diinginkan perusahaan tercapai. 3. Mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan, c) Berani mengambil keputusan untuk berpartisipasi ditandai dengan 1. Tanggapan dan saran. 2. Memperkecil kesalahpaham. 3. Ide-ide berharga, C) Memiliki rencana kerja dan tekhnik kerja yang ditetapkan oleh perusahaan ditandai dengan : 1.Ketrampilan. 2.Potensi Diri. D)Memanfaatkan kesempatan kerja yang diberikan perusahaan ditandai dengan :1. Kesanggupan melaksanakan tugas. 2.Bekerja Keras 2
Menurut Muchdarsyah Sinungan (2003), ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi kerja, meliputi : a). Pencapaian penyelesaian tugas yang berhasil berdasarkan pada tujuan dan sasarannya. b). Penghargaan terhadap pencapaian tugas dan sasaran yang telah ditetapkan. c). Sifat dan ruang lingkup pekerjaan itu sendiri. d). Adanya peningkatan. e). Adanya tanggung jawab. f) Adanya administrasi dan manajemen serta kebikjasanaan pemerintah. g).Supervisi. h). Hubungan antara perseorangan. i). Kondisi kerja / Lingkungan Kerja. j). Gaji. k). Status. l). Keamanan kerja Menurut Anorogo dan Widiyanti (1993) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankannya. Nitisemito ( 1996 ) mengemukakan “Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan”. Menurut Sedarmayanti (1994) lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sedangkan lingkungan kerja nonfisik adalah semua keadaan yang terjadi berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun dengan rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Menurut Sedarmayanti ( 1994 ) adalah sebagai berikut : a)Penerangan, b)Suhu udara, c)Penggunaan warna, d)Ruang gerak yang diperlukan, e)Keamanan kerja, f)Suara Bising, g)Kebersihan, h)Persepsi kebersamaan, i)Penyesuaian tekanan kerja, j)Kebebasan mengambil keputusan, k)Dukungan dari pimpinan Hubungan lingkungan kerja dengan motivasi kerja menurut Lyman dan Porter ( dalam Stoner dan Freman , 1994), mengemukakan bahwa terdapat tiga peubah yang mempengaruhi motivasi kerja seorang karyawan dalam lingkungan perusahaan, yaitu: (1) karakteristik individu yang meliputi minat, sikap pada diri masing-masing, sikap pada pekerjaan, kebutuhan akan prestasi, rasa aman dan sosial, (2) karakteristik pekerjaan meliputi tingkat kepuasan kerja, tanggung jawab terhadap pekerjaan dan jenis pekerjaan, (3) karakteristik situasi kerja meliputi lingkungan yang menyangkut hubungan sesama karyawan dan hubungan dengan atasan serta kultur organisasi. Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan manajemen. Menurut Sutrisno (2009), lingkungan kerja yang baik dan bersih akan memotivasi pegawai untuk melakukan pekerjaanya dengan baik. Namun lingkungan kerja yang buruk dan kotor akan menimbulkan cepat lelah dan menurunkan kreativitas. Sunyoto (2012) mengemukakan bahwa, “dengan memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi untuk bekerja, maka akan membawa pengaruh terhadap kegairahan atau semangat karyawan bekerja”. Sutrisno (2009) yang menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi adalah faktor intern dan faktor ekstern yang berasal dari karyawan. Faktor ektern yaitu: kondisi lingkungan kerja, kompensasi yang memadai, supervise yang baik, adanya jaminan pekerjaan, status dan tanggung jawab serta peraturan yang fleksibel. Sedangkan faktor intern yaitu: keinginan untuk dapat hidup, keinginan untuk dapat memiliki, keinginan untuk memperoleh penghargaan, keinginan untuk memperoleh pengakuan dan keinginan untuk berkuasa. Penelitian ini bertujuan untuk menegetahui apakah ada hubungan antara lingkungan kerja dengan motivasi kerja karyawan toko Indomaret. 3
2. METODE PENELITIAN Variabel yang digunakan dalam penelitian ini variabel bebas Lingkungan Kerja dan variabel tergantung Motivasi Kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Indomaret cabang Regional Yogyakarta area Solo Raya. Dan melalui pengundian terpilih 2 Kabupaten yaiut kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri dari 7 Kabupaten sekarisidenan Surakarta. Setiap toko mengizinkan 2 personel utuk menjadi reponden dengan total jumlah 100 responden. Skala motivasi kerja ini modifikasi dari skala yang dipakai oleh Bayu Anggana Putra ( 2010 ) dalam penelitiannya yang berjudul " Hubungan Antara Rasa Aman dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan PT. Perkebunan Nusantara V Unit Afdeling I Inti Kebun Lubuk Dalam. Skala motivasi kerja ini oleh peneliti dilakukan uji validitas isi dengan menggunakan validitas isi Aiken’s V. Azwar (2012) formula Aiken’s V untuk menghitung content validity coefficient yang didasarkan pada hasil expert judgement. Kemudian hasil dari penilaian masing-masing ahli akan dihitung menggunakan formula aiken untuk masing-masing aitem. Hasil validitas bergerak dari angka 0,6 – 0,87, dan hasil reliabilitas yaitu 0,847. Hasilnya secara keseluruhan tersebut berjumlah 46 yang terdiri dari 24 aitem favorable dan 22 aitem unfavorable. Aspek didalamnya meliputi memiliki minat yang tinggi terhadap perusahaan, mempunyai sikap yang positif terhadap pekerjaan yang telah diberikan, memanfaatkan kesempatan kerja yang diberikan perusahaan, berani mengambil keputusan untuk berpartisipasi, dan memiliki rencana kerja dan tekhnik kerja yang telah ditetapakan oleh perusahaan. Skala lingkungan kerja dalam penelitian ini merupakan skala yang sebelumnya digunakan oleh Irfan Efendi (2013 ) dalam penelitinnya yang berjudul “Hubungan Antara Persepsi Lingkungan Kerja dengan Proktanisasi Kerja Karyawan PT. Solo Murni Kiky Surakarta”. Skala lingkungan kerja ini oleh peneliti dilakukan uji validitas isi dengan menggunakan validitas isi Aiken’s V. Azwar (2012) formula Aiken’s V untuk menghitung content validity coefficient yang didasarkan pada hasil expert judgement. Kemudian hasil dari penilaian masing-masing ahli akan dihitung menggunakan formula aiken untuk masing-masing aitem. Hasil validitas bergerak dari angka 0,6 sampai 0,81, dan hasil reliabilitas yaitu 0,865. Hasilnya secara keseluruhan tersebut berjumlah 37 yang terdiri dari 21 aitem favorable dan 16 aitem unfavorable. Dengan aspek lingkungan fisik meliputi penerangan, pewarnaan, ruang gerak, udara, suara bising, keberihan, keamanan. Dan lingkungan non fisik meliputi persepsi kebersamaan, penyesuaian tenaga kerja, kebebasan mengambil keputusan, dan dukungan dari pimpinan. Penelitian ini menggunakan analisis statistik teknik korelasi product moment untuk menguji hipotesis. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment dari Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (r) = 0,612 dengan p = 0,000 (p < 0,01) yang artinya terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara lingkungan dengan motivasi kerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi lingkungan kerja maka motivasi kerja 4
meningkat atau baik sebaliknya semakin rendah lingkungan kerja maka motivasi kerja rendah dan sesuai dengan hipotesis yang diajukan peneliti yaitu ada hubungan positif antara lingkungan kerja dengan motivasi kerja karyawan toko indomaret. Hasil analisis dari hipotesis ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang tinggi akan meningkatkan motivasi kerja pada karyawan toko dan mampu menunjukkan hasil pekerja yang memuaskan dimana dibutuhkanya lingkungan yang baik sehingga dapat memacu munculnya motivasi kerja, karena didalam setiap pekerjaan harus terdapat motivasi kerja yang tinggi untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Karena motivasi kerja muncul dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja sesuai dengan teori Ernestr J. Mc.Cormick ( 1985 ) Tanpa motivasi, bahkan orang yang paling mampu akan menolak untuk bekerja keras. Karena motivasi kerja adalah kemauan kerja karyawan yang timbulnya karena dorongan dari dalam pribadi karyawan yang bersangkutan sebagai hasil integrasi keseluruhan daripada kebutuhan pribadi, pengaruh lingkungan fisik dan pengaruh lingkungan sosial dimana kekuatannya tergantung dari pada proses pengintegrasian tersebut menurut Pandji Anoraga dan Widiyanti ( 1993 ). Untuk itu tempat bekerja harus bisa sesuai dengan ketentuan yang membuat karyawan dapat bekerja dengan nyaman, bekerja dengan penuh semangat, rajin bekerja, sehingga target dari perusahaan dapat terpenuhi secara maksimal. Penelitian ini diperkuat dengan penelitian dari Joko Purnomo ( 2008 ) dalam penelitiannya mengenai kepemimpinan, motivasi kerja, dan lingkungan kerja, terhadap kinerja karyawan menunjukkan hasil yang signifikan. Dimana variabel motivasi kerja dan lingkungan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini sendiri dilakukan terhadap pegawai negeri sipil pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jepara. Sumbangan efektif antara lingkungan kerja dengan motivasi kerja sebesar 37,4%, ditunjukkan oleh koefisien determinan (r2) = 0,374. Berarti masih terdapat 62,6% variabel lain yang mempengaruhi motivasi kerja diluar lingkungan kerja, yakni kepribadian, keadaan jasmani, dan sebagainya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja dengan segala aspek yang terkandung didalamnya memang memberikan kontribusi untuk lingkungan kerja pada karyawan toko indomaret, meskipun motivasi kerja tidak hanya dipengaruhi oleh variabel tersebut. Variabel motivasi kerja memiliki rerata empirik (RE) sebesar 104,2 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 92,5 yang berarti motivasi kerja pada subjek tergolong sedang. Kondisi ini dapat diartikan pada dasarnya subjek dalam penelitian ini memiliki karakteristik yang terdapat dalam aspek-aspek yang terdapat pada motivasi kerja, yaitu: 1) memiliki minat yang tinggi terhadap perusahaan; 2) mempunyai sikap yang positif terhadap pekerjaan yang telah diberikan; 3) memanfaatkan kesempatan kerja yang diberikan perusahaan; 4) berani mengambil keputusan untuk berpartisipasi; 5) memiliki rencana kerja dan teknik kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Variabel lingkungan kerja mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 139,5 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 115 yang berarti lingkungan kerja pada subjek tergolong tinggi. Kondisi ini dapat diartikan pada dasarnya subjek dalam penelitian ini memiliki karakteristik yang ada dalam aspek- aspek yang terdapat pada lingkungan kerja yang meliputi aspek lingkungan fisik terdiri dari penerangan, pewarnaan, ruang gerak, udara, suara bising, kebersihan, keamaanan. Dan aspek lingkungan kerja non fisik terdiri dari persepsi kebersamaan, penyesuaian tekanan kerja, kebebasan mengambil keputusan, dukungan dari pimpinan. 5
4. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan, bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara lingkungan kerja dengan motivasi kerja, yaitu semakin baik lingkungan kerja maka motivasi kerja juga baik sebaliknya semakin rendah lingkungan kerja maka motivasi kerja menurun..Tingkat lingkungan kerja pada subjek tergolong tinggi.. Terbukti dengan lingkungan kerja yang bersifat fisik seperti : penerangan, pewarnaan, kebisingan, udara, keamaan, kebersihan sudah memenuhi kriteria layak sebagai lingkungan kerja yang bagus atau baik. Namun di lingkungan kerja non fisik yang harus ditingkatkan meliputi : persepsi kebersamaan, penyesuaian tekanan kerja, kebebasan mengambil keputusan, dukungan dari pimpinan Tingkat motivasi kerja pada subjek tergolong sedang.. Tergolong sedang dikarekan karywan yang kurang begitu memiliki motivasi kerja yang ditandai dengan : memiliki minat yang tinggi terhadap perusahaan, memiliki sikap yang positif terhadap pekerjaan yang dberikan, memanfaatkan kesempatan kerja yang diberikan oleh perusahaan, berani mengambil kesempatan untuk berpartisipasi, Memiliki rencana kerja dan teknik kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sumbangan efektif (SE) variabel lingkungan kerja dengan motivasi kerja sebesar 37,4%, hal ini berarti masih terdapat 62,6% variabel lain yang dapat mempengaruhi motivasi kerja diluar variabel lingkungan kerja. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh penulis selama pelaksanaan penelitian, maka penulis memberikan sumbangan atau saran yang diharapkan dapat bermanfaat, yaitu : Untuk PT Indomarco Prismatama bisa meningkatakan lingkungan kerja yang baik atau kondusif agar target dari perusahaan dapat tercapai. Karena lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang terdapat di tempat kerja yang meliputi lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Terutama untuk lingkungan kerja non fisik yang meliputi : persepsi kebersamaan, penyesuaian tekanan kerja, kebebasan mengambil keputusan, dukungan dari pimpinan, agar dapat bisa diperbaiki lagi untuk bisa menjadikan hubungan karyawan dengan teman kerja atau atasan menjadi solid dan kompak dan tentu saja dapat mencapai target yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Disamping itu utuk lingkungan kerja yang bersifat non fisik diantaranya : penerangan, pewarnaan, kebisingan, udara, keamaan, kebersihan sudah tergolong dalam kategori tinggi atau sudah layak dan membuat karyawan betah dengan lingkungan kerja tersebut. PT Indomarco Prismatama bisa menigkatkan motivasi kerja karyawan di mana motivasi kerja adalah doyo dorong yang keluar dari individu yang menimbulkan kegairahan dalam bekerja, karena dari hasil penilitan ini bahwa motivasi kerja karyawan indomaret tergolong sedang yang meliputi aspek : memiliki minat yang tinggi terhadap perusahaan, memiliki sikap yang positif terhadap pekerjaan yang dberikan, memanfaatkan kesempatan kerja yang diberikan oleh perusahaan, berani mengambil kesempatan untuk berpartisipasi, memiliki rencana kerja dan teknik kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Jika bisa ditingkatkan oleh pihak pengelola atau pimpinan bukan tidak mungkin PT Indomarco Prismatama dapat selalu mencapai target perusahaan dan dapat terus mengembangkan banyak cabang dan grand opening toko didaerah atau tempat lain. Bagi peneliti selanjutnya dapat memberi pelajaran dan pengetahuan sehingga lebih mengerti dan paham dalam proses pengambilan data agar tidak terjadi kesalahan, yang tertarik meneliti dengan tema yang sejenis dapat menambahkan tehnik pengambilan data menggunakan observasi dan interview. Mengungkap munculnya motivasi kerja dengan variable lain yang mempengaruhi selain lingkungan kerja. 6
1. PERSANTUNAN Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Ibunda Kristinah dan Ayahanda Siswanto yang telah senantiasa mendoakan tanpa lelah untuk penulis. Adik Ega Putri Bungsu yang selalu mendukung penulis. Kekasih tersayang Devie Intan Irnanisati yang selalu memberikan suport dan mengingatkan tugas utama penulis. Serta ibu Dra. Partini, M.Si yang telah memberikan semangat dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Pandji dan Ninik Widiyanti, 1993. Psikologi Dalam Perusahaan, PT. Rineka Cipta, Jakarta Alex S. Nitisemito, 1996, “Manajemen Personalia.” Jakarta, Ghalia Indonesia Azwar, S.2007.Metodologi research jilid 2.Yogyakarta. Andi Offset. Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Devung, Simon. 1989. Pengantar Ilmu Administrasi dan Mananjemen.Jakarta : Depdikbud Ernest J. Mc.Cormick, 1985, “Indutrial Psycology”, New York, Prentice Hall, Inc. Hasibuan, Malayu. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Muchdarsyah Sinungan, (2003), Produktivitas Kerja dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Askara Purnomo, Joko. 2008. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi danLingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jepara.Jurnal SDM. Sedarmayanti, 1994, “Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja”, Bandung, Mandar Maju.
7