Laura Mayasari Br. Gurusinga: Hubungan Keterampilan Membaca… (66-75)
HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS VIII SMP PENCAWAN MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Laura Mayasari Br. Gurusinga Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara keterampilan membaca intensif dengan kemampuan menemukan ide pokok paragraf. Hasil analisis data yang diperoleh berdistribusi normal dengan hasil rata-rata yang diperoleh siswa dalam tes membaca intensif 65,83 dan menemukan ide pokok 66.54. Teknik uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik korelasi product momen dari Karl Person. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa 81.5% kemampuan menemukan ide pokok dipengaruhi oleh keterampilan membaca intensif dan selebihnya sebesar 18.5 % dipengaruhi oleh faktor lain. Kata Kunci: Hubungan, Membaca Intensif, Menemukan, Ide Pokok Paragraf
memperlihatkan
PENDAHULUUAN
nilai
akhir
bahasa
Bahasa Indonesia selalu saja
Indonesia mencapai nilai minimum 0,8.
dipandang sebelah mata oleh setiap
Penyebabnya tidak lain karena nilai
orang yang mempelajarinya, sehingga
bahasa Indonesia mereka kurang dari
selalu kita jumpai kegagalan ketika
nilai
siswa mengikuti ujian nasional mata
membaca siswa dan tidak terbiasanya
pelajaran bahasa Indonesia. Kegagalan
menghadapi
tersebut tertulis dalam Media Indonesia
Padahal, tipe soal ini membutuhkan
06
pemahaman yang cepat dan tepat atas
Juni
2011
4,00,
tidak
soal
adanya
berbentuk
budaya
cerita.
(http://anax1a.pressmart.net/mediaindon
teks. Kalau tidak sempurna pemahaman,
esia)
analisis, serta daya serap (siswa terhadap
bahwa
kalangan
“budaya
siswa
membaca
menjadi
di
penyebab
teks), ini akan sulit.”
buruknya nilai bahasa Indonesia dalam
Dari permasalahan tersebut dapat
ujian nasional. Mata pelajaran bahasa
ditarik
Indonesia
membaca
kembali
menjadi
momok
simpulan, sangatlah
bahwa
kegiatan
penting
untuk
dalam hasil ujian nasional (UN) tahun
menambah wawasan setiap orang, dan
ini.
bagi setiap siswa kegiatan membaca
Data
Kementerian
Nasional
Jurnal Edukasi Kultura
Pendidikan
(Kepmendiknas)
yang
baik
akan
dapat
membantu
66
Laura Mayasari Br. Gurusinga: Hubungan Keterampilan Membaca… (66-75)
kelulusan ujian nasional, khusus pada
seluruh aktivitas kehidupan kita tidak
pelajaran bahasa Indonesia yang selalu
pernah lepas dari kegiatan membaca,
menuntut
baik itu membaca surat kabar, majalah,
agar
membaca
untuk
menjawab setiap soal yang diujikan.
tabloid, atau buku. Membaca merupakan
Tidak lupa juga dalam bahasa Indonesia
salah satu keterampilan berbahasa yang
terdapat 4 keterampilan berbahasa yang
kompleks dan rumit. Karena membaca
haruslah dimiliki oleh setiap siswa.
merupakan
Menurut bahwa
Tarigan,
(2005:
“keterampilan
1)
berbahasa
suatu
aktivitas
yang
melibatkan pikiran dan nalar. Salah satu dampak
langsung
dari
kegiatan
mempunyai empat komponen yaitu,
membaca adalah prestasi belajar bahasa
keterampilan
Indonesia siswa yang memadai.
menyimak
(listening
skills), keterampilan berbicara (speaking
Syarifudin
Yunus,
seorang
skills), keterampilan membaca (reading
pemerhati Bahasa Indonesia dalam
skills), keterampilan menulis (writing
http://bahasa.kompasiana.com/2012/12/2
skills).
1/kebiasaan-membaca-berkontribusi-
Dari
keempat
keterampilan
tersebut, kemampuan yang akan dibahas
terhadap-prestasi-belajar-bahasa-
dalam penelitian ini adalah keterampilan
indonesia-512732.html
membaca.
bahwa
“Kebiasaan
menyatakan membaca
Menurut Tarigan, Henry Guntur
memberikan pengaruh besar terhadap
(2005: 7) “membaca adalah suatu proses
pencapaian prestasi belajar siswa dalam
yang dilakukan serta dipergunakan oleh
mengikuti
pembaca untuk memperoleh pesan, yang
keterampilan/kebiasaan membaca masih
hendak
penulis
tergolong rendah. Tidak sedikit siswa
melalui media kata-kata/ bahasa tulis.”
melakukan aktivitas membaca hanya
Keterampilan
membaca
sekali
terbatas pada saat menjelang ulangan
hubungannya
dengan
proses-proses
atau ujian. Membaca dalam kondisi
untuk mendasari pola pikiran, hal ini
tersebut terkesan dipaksakan karena
dikarenakan semakin terampil seseorang
takut gagal dalam ulangan atau ujian.
dalam berbahasa maka semakin cerahlah
Kunci keberhasilan semua pelajaran di
jalan atau pola pikirannya.
sekolah hanyalah dengan membaca.
disampaikan
oleh
erat
Telah kita sadari bahwa dalam kehidupan
kita
sehari-hari,
Jurnal Edukasi Kultura
hampir
pelajaran.
Namun
Membaca bukan hanya sekedar aktivitas melihat
huruf
melainkan
membaca 67
Laura Mayasari Br. Gurusinga: Hubungan Keterampilan Membaca… (66-75)
merupakan aktivitas yang melibatkan
baik pada saat membaca. Hal inilah yang
fisik, pikiran, dan emosi. Oleh karena
mendasari penulis merasa tertarik untuk
itu, kebiasaan membaca di kalangan
mencoba meneliti tentang kemampuan
siswa menjadi sangat diperlukan dalam
peserta
aktivitas belajar”.
khususnya dalam hal untuk menemukan
Penemuan ide pokok paragraf
didik
membaca
intensif,
ide pokok pada setiap paragraf. Peserta
sangat erat kaitannya dengan membaca
didik
intensif.
menerima pelajaran membaca sebagai
Dalam
kegiatan
membaca,
adalah orang
siswa diwajibkan membaca teks lalu dari
bagian dari
teks
Indonesia.
akan
ditemukan
paragrafnya.
ide
pokok
Membaca
yang
langsung
mata pelajaran bahasa
intensif
Peserta didik Kelas VIII SMP
merupakan suatu kegiatan membaca
Pencawan Medan Tahun 2012/2013,
yang
telah mempelajari membaca intensif.
dilakukan
dengan
penuh
pemahaman untuk menemukan ide-ide
Berdasarkan
pokok
Bahasa Indonesia SMP
pada
tiap-tiap
paragraf,
silabus
pelajaran
kelas VIII
pemahaman ide-ide naskah dari ide
standar
pokok sampai pada ide-ide penjelas, dari
memahami
hal-hal
kegiatan membaca intensif dan membaca
yang
rinci
sampai
keseluruhannya.
kompetensi
mata
wacana
membaca tulis
yaitu melalui
memindai dan materi pelajaran tersebut
Manfaat membaca intensif di antaranya
adalah
pembaca
menguasai
isi teks
pembaca
dapat
belakang
ditulisnya
dapat
secara
dapat kita lihat pada buku Bahasa Indonesia kelas VIII Penerbit Yudistira.
mantap,
Maka untuk itu penulis ingin
latar
mengetahui sejauh mana penguasaan
tersebut,
peserta didik tersebut terhadap membaca
pembaca dapat mempunyai daya ingat
intensif. Dengan dikuasainya membaca
yang lebih lama yang berhubungan
intensif penulis ingin mengetahui sejauh
dengan isi teks.
mana
mengetahui teks
kemampuan
peserta
didik
Pada umumnya, siswa kurang
menggunakannya dalam menemukan ide
mampu dengan cepat menemukan ide
pokok pada suatu paragraf. Penentuan
pokok pada saat membaca intensif hal
tempat penelitian di kelas VIII SMP
ini dikarenakan dalam membaca intensif
Pencawan School Medan adalah karena
membutuhkan tingkat ketelitian yang
sekolah tersebut adalah tempat kegiatan
Jurnal Edukasi Kultura
68
Laura Mayasari Br. Gurusinga: Hubungan Keterampilan Membaca… (66-75)
praktik kerja lapangan (PKL) penulis
intensif dengan kemampuan menemukan
selama 3 bulan.
ide pokok pada suatu paragraf dengan
Berdasarkan latar
belakang tersebut
analisis
statistik.
Metode
penelitian ini perlu dilakukan, peneliti
digunakan
berkeinginan
untuk
strategi
mengadakan
penelitian
tentang
“Hubungan
Keterampilan
Membaca
Sampel merupakan sebagian dari
Intensif
dengan
Kemampuan
populasi yang digunakan untuk mewakili
Menemukan Ide Pokok Paragraf Siswa
suatu penelitian. Arikunto (1991-201)
Kelas VIII SMP Negeri 2 Medan Tahun
menyatakan, “Apabila subjeknya kurang
Pelajaran 2012/2013”.
dari 100, lebih baik diambil semuanya
mencoba
untuk
deskriptif
guru
menggambarkan
dalam
pembelajaran
membaca intensif di kelas.
sehingga
penelitian
ini
merupakan
penelitian populasi, jika subjeknya besar
METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan judul dan data
diambil 10%-15 %, dan 20%-25% atau
yang akan diperoleh, maka pendekatan
lebih”. Oleh karena itu, sehubungan
yang digunakan, dalam penelitian ini
dengan pernyataan di atas, maka peneliti
adalah
dan
ini adalah penelitian populasi karena
kuantitatif
subjeknya kurang dari 100 orang. Untuk
menggambarkan
lebih jelas lagi, maka sampel perincian
pendekatan
kuantitatif
kualitatif.
Pendekatan
digunakan
untuk
seberapa
besar
hubungan
antara
keterampilan membaca intensif dengan
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
kemampuan menemukan ide pokok pada suatu paragraf dengan analisis statistik. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menggambarkan strategi guru dalam
No 1.
Tabel 2 Keadaan Sampel Penelitian Kelas Jumlah Populasi VIII – A 27 orang
2.
VIII – B
25 orang
pembelajaran membaca intensif di kelas. Metode
penelitian
yang
Jumlah
52 orang
digunakan penulis dalam penelitian ini Untuk memperoleh suatu data
adalah metode korelasi dan metode deskriptif. Metode korelasi digunakan
dalam
untuk menggambarkan seberapa besar
menggunakan alat pengumpul data yang
hubungan antara keterampilan membaca
disebut dengan instrumen penelitian. Tes
Jurnal Edukasi Kultura
penelitian
ini
penulis
69
Laura Mayasari Br. Gurusinga: Hubungan Keterampilan Membaca… (66-75)
yang penulis gunakan adalah tes objektif
3Indonesia, observasi juga dilakukan
(pilihan berganda), tes essey, observasi,
untuk
dan wawancara.
digunakan guru saat mengajar.
mengetahui
strategi
yang
Beberapa teks tersebut dapat diuraikan
Disamping itu observasi juga dilakukan
sebagai berikut :
untuk mengumpulkan data kemampuan
1. Tes objektif: tes objektif dilakukan
membaca intensif yang diawasi peneliti
pada siswa untuk mengambil data
dengan cara :
kemampuan siwa dalam membaca
a. Lembar jawaban siswa di beri kode
intensif.
b. Peneliti memiliki peta kelas sesuai
Jumlah soal yang menjadi
tes objetif sebanyak 25 soal dengan skor butir bila benar 4 maka nilai yang
akan
didapat
100.
Waktu
dengan kode lembar jawaban c. Peneliti memberi catatan bagi siswa yang
berbuat
penyelesaian test objektif selama 30
ketidakseriusan
menit untuk 25 soal. Ketentuan waktu
pertanyaan.
30
melakukan
menit
berdasarkan
tes
Uji
saat
Pada
ketidakseriusan
yaitu 45 menit untuk 40 soal.
pertanyaan
siswa
saat
maka
dan
menjawab
kecurangan
Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI)
2. Tes essey: tes essey dilakukan pada
kecurangan
yang dan
menjawab
tes
di
ulang
kembali.
siswa guna mendapatkan hasil dari
4. Wawancara : wawancara dilakukan
keterampilan siswa dalam membaca
pada salah seorang guru bidang studi
intensif. Pada test esay ini siswa
bahasa Indonesia. Guna menegetahui
diberikaan sebuah wacana yang terdiri
teknik,
dari 8 paragraf. Pada test tersebut
mengajarkan pelajaran tersebut dan
siswa
mengetahui kendala yang dihadapi
diharapkan
mampu
menuangkan kembali isi gagasan-
dan
metode
saat
guru
dalam mengajar.
gagasan yang terdapat pada paragraf
Teknik analisis data merupakan
tersebut kedalam sebuah tulisan dan
suatu cara-cara yang digunakan di dalam
menemukan ide pokok paragraf.
penelitian untuk mengolah data dari
3. Observasi:
observasi
dilakukan
sumber data yang dimiliki seorang
pertama sekali untuk mengetahui
peneliti. Sebelum penulis melakukan
situasi dan kondisi kelas saat dalam
analisis
proses
dilakukan uji normalitas distribusi, dan
pembelajaran
Jurnal Edukasi Kultura
bahasa
korelasi,
terlebih
dahulu
70
Laura Mayasari Br. Gurusinga: Hubungan Keterampilan Membaca… (66-75)
linieritas
data.
Rumus-rumus
yang
diterapkan oleh penulis adalah sebagai berikut:
S2 (TC) = Varians Tuna Cocok
a. Deskripsi penskoran hasil tes essey
S2 (G) = Varians Galat
kemampuan menemukan ide pokok
yaitu hubungan antara keterampilan
paragraf.
membaca intensif dengan kemampuan
b. Deskripsi penskoran strategi belajar
menemukan ide poko. Sudjana, (1992 : 19)
mengajar di kelas. distribusi
e. Uji t (test) dikenal dengan uji parsial
frekuensi data bagi masing-masing
untuk menguji bagaimana pengaruh
variabel penulis menggunakan rumus
masing-masing
Khi – kuadrat, yaitu
secara
c. Uji
coba
normalitas
variabel
bebasnya
sendiri-sendiri
terhadap
variabel terikatnya, dengan rumus :
Keterangan : fo
: frekuensi yang diobservasi
ft
: frukeunsi yang diharapkan
X2
: chi-kuadrat
Keterangan : to : t observasi M1 : mean hasil membaca intensif M2:mean hasil menemukan ide
d. Setelah dilakukan uji normalitas, selanjutnya penulis akan melakukan uji
linearitas
mengetahui
regresi
hubungan
untuk
fungsional
kedua variabel dengan persamaan regresi = a + bx, kemudian dicari F dengan rumus :
pokok SEM1
–
M2
: standar
error
perbedaan kedua kelompok f. Setelah
uji
hubungan
dilakukan,
kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis. teknik
Penulis
korelasional,
menggunakan yaitu
teknik
korelasi Product Moment dari Person, a.
dengan rumus:
Kemudian dicari F dengan rumus :
Jurnal Edukasi Kultura
71
Laura Mayasari Br. Gurusinga: Hubungan Keterampilan Membaca… (66-75)
Keterangan :
rata-rata tes menemukan ide pokok dari
X
: keterampilan membaca intensif
26 siswa perempuan yaitu sebesar 71.54
Y
: kemampuan menemukan ide
dengan
pokok rxy
n
demikian
bahwasannya
:korelasi keterampilan membaca
dapat
nilai
diketahui
rata-rata
tes
menemukan ide pokok siswa perempuan
intensif dengan kemampuan
lebih besar dibandingkan dengan nilai
menemukan ide pokok
siswa laki-laki. Perbandingan nilai rata-
:banyaknya objek yang diamati
rata tes kemampuan menemukan ide
Sudjana, (1992)
pokok antara laki-laki dan perempuan itu sebesar 10 besar perempuan daripada laki-laki.
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Tes diuji kepada 52 siswa yaitu
PEMBAHASAN
tes kemampuan membaca intensif. Tes
Untuk melihat adanya hubungan antara
tersebut
berbentuk pilihan berganda
keterampilan membaca intensif dengan
dengan jumlah soal sebanyak 25. Setelah
kemampuan menemukan ide pokok,
tes tersebut diuji, lalu tes itu diolah
penelitian
dengan cara jumlah jawaban yang benar
korelasi Pearson atau dengan nama lain
dikali 100 setelah itu dibagi jumlah soal
korelasi
yaitu 25. Berdasarkan hasil tes tentang
Moment Pearson. Adapun hasil korelasi
tingkat keterampilan membaca intensif
uji product moment yang di dapat adalah
(Variabel X) diperoleh hasil sebagai
sebagai berikut:
berikut, maka dapatlah kita lihat nilai
-
rata-rata
siswa
kelas
VIII
SMP
Nilai
ini
itu
menggunakan
sendiri
koefisien
membaca
yaitu
korelasi
intensif
jenis
Product
antara dengan
Pencawan Medan tahun pelajaran 2012-
kemampuan menemukan ide pokok
2013 nilai rata-rata tes membaca intensif
0.815 (koefisien mendekati 1) maka
antara laki-laki dan perempuan itu
dapat disimpulkan bahwa hubungan
sebesar 7.35 lebih besar perempuan
keterampilan
daripada laki-laki.
dengan kemampuan menemukan ide
Dari 26 jumlah siswa laki-laki diketahui
pokok sangat erat.
nilai
rata-rata
tes
intensif
ide
Dari hasil analisis SPSS, jika
pokoknya sebesar 61.54. Sementara nilai
nilai signifikan hitung < 0.05 maka
Jurnal Edukasi Kultura
menemukan
membaca
72
Laura Mayasari Br. Gurusinga: Hubungan Keterampilan Membaca… (66-75)
terjdapat hubungan yang signifikan,
sebesar 90 dan nilai minimumnya
sebaliknya jika nilai signifikan hitung >
sebesar 20.
0.05 maka tidak ada hubungan yang
3.
Strategi
guru
mengajarkan
signifikan. Nilai signifikan dari hasil
keterampilan membaca intensif dan
analisis
dan
cara menemukan ide pokok paragraf
signifikansi pada taraf 0.01 karena lebih
siswa kelas VIII- SMP Pencawan
besar signifikansi hitung yaitu 0.000 <
Medan Tahun Pelajaran 2012- 2013
0.01
adalah
SPSS
jadi
bahwasannya
adalah
0,000
dapat ada
disimpulkan
hubungan
dengan
menggunakan
yang
metode
inkuiri.
Dalam
signifikan antara variabel keterampilan
tersebut
siswa
dituntut
untuk
membaca intensif dengan kemampuan
berpikir
secara
kritis
untuk
menemukan ide pokok. Nilai N pada
menemukan sendiri jawaban dari
tabel menunjukkan jumlah data atau
suatu masalah yang dipertanyakan.
kasus dengan jumlah data ada 52 siswa.
Hal yang pertama sekali yang dilakukan
guru
pada
metode
saat
SIMPULAN
mengajarkan keterampilan membaca
Penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
intensif dan ide pokok yaitu dengan
berikut:
mengupayakan
1.
2.
Tingkat
keterampilan
membaca
agar
mempunyai
perhatian
siswa dan
intensif siswa kelas VIII di SMP
konsentrasi yang penuh pada saat
Pencawan Medan tergolong cukup
membaca. Lalu untuk menemukan
baik dengan hasil rata-rata yang
ide pokoknya guru terlebih dahulu
didapat sebesar 65,83, dengan nilai
memberikan penjelasan tentang ide
maximum yang diperoleh sebesar 88
pokok
dan nilai minimumnya 35.
setelah
Tingkat kemampuan siswa kelas
penjelasan tentang letak ide pokok
VIII di SMP Pencawan Medan
pada
dalam menemukan ide pokok dalam
paragrafnya. Dan setelah itu guru
sebuah
memberikan suatu
paragraf
sebesar
juga
(pengertian itu
guru
paragraf
ide
pokok),
memberikan
menurut
jenis
latihan pada
tergolong baik dengan hasil rata-rata
peserta didik untuk menemukan ide
yang didapat sebesar 66,54, dengan
pokok paragraf dengan membaca
nilai
intensif.
maximum
Jurnal Edukasi Kultura
yang
diperoleh
73
Laura Mayasari Br. Gurusinga: Hubungan Keterampilan Membaca… (66-75)
4.
Terdapat hubungan yang signifikan
guru menggunakan strategi yang
antara
keterampilan
baik dan benar saat mengajar.
intensif
dengan
membaca kemampuan
3.
Agar kemampuan menemukan ide
menemukan ide pokok dengan hasil
pokok siswa semakin meningkat,
belajar
siswa
sebaiknya guru memfokuskan siswa
kelas VIII- SMP Pencawan Medan
agar lebih dapat memahami letak
Tahun
penempatan ide pokok berdasarkan
terlihat
Bahasa
Indonesia
Pelajaran dari
2012-2013
pengujian
ini
korelasi
antara membaca intensif dengan
paragrafnya. 4.
Untuk meningkatkan kemampuan
kemampuan menemukan ide pokok
menemukan ide pokok peserta didik,
0,815 dengan nilai signifikan < 0,05
sebaiknya guru selalu mengarahkan
maka
agar peserta didik dapat membaca
terjadi
hubungan
yang
signifikan, sebaliknya jika nilai >
dengan intensif.
0,05 maka tidak ada hubungan yang signifikan. Nilai signifikan yang di dapat < 0,05 (0,000< 0,05) jadi ada hubungan yang signifikan antara variable
keterampilan
intensif
dengan
membaca kemampuan
menemukan ide pokok. Saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.
Agar
keterampilan
membaca
intensif siswa semakin meningkat, sebaiknya
guru
memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilannya tersebut 2.
Agar
keterampilan
intensif
dan
dalam
membaca
kemampuan
menemukan
ide
siswa pokok
paragraf semakin baik, sebaiknya
Jurnal Edukasi Kultura
DAFTAR PUSTAKA Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2004. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Hs. Widjono. 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo. Hutahaean, Berman, dkk. 2002. Keterampilan Menyimak, Berbicara, dan Membaca. Kosasih, E. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan: Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran: Berorientasi
74
Laura Mayasari Br. Gurusinga: Hubungan Keterampilan Membaca… (66-75)
Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Tampubolon Daulat. 1987. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 2005. Membaca: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. http://www.beritasatu.com
Jurnal Edukasi Kultura
http://bahasa.kompasiana.com/2012/12/2 1/kebiasaanmembacaberkontribusi-terhadapprestasi-belajar-bahasa-indonesia512732.html http://repository.upi.edu/operator/upload /s_c0151_0605660_chapter1.pdf http://www.cybertokoh.com http://www.bukusoal.info/2011/01
75