Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Keterampilan Menulis Paragraf Deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasman Oleh, Yeli Yudersam1 , Wirsal Chan
2
, Upit Yulianti DN 3.
1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2 ), 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACK This research is motivated by the first, low motivation of students in reading comprehension because reading materials available bit. Second , the method used is less interesting and less varied. Third, the lack of student interest in learning writing skills especially writing paragraphs deductive. Fourth, the lack of students' skills in reading comprehension and deductive writing paragraphs. This study aims to determine the relationship kamampuan reading comprehension with writing paragraphs deductive skills class XI SMA Negeri I Pasaman Two Koto. This research is quantitative research using descriptive methods , Arikunto ( 2002:10 ). The population in this study were students of class XI SMA Negeri I Two Koto Pasaman totaling 190 people. Proportional random sampling technique sampling , sample numbered as many as 40 people. Analysis using the formula korelasi.Berdasarkan outcomes research is that, first reading comprehension ability of students are on qualification" more than enough" with 66-75 % mastery level on a scale of 10. Second, deductive paragraph writing skills students are on qualification " reasonably " with 56-65 % mastery level on a scale of 10 Third there is a relationship with the reading comprehension skills of writing paragraphs deductive as seen from 5,926 t value is greater than the value of t table 2.021 .
Key word: reading comprehension and deductive paragraphwriting skills of students
Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Keterampilan Menulis Paragraf Deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasman Oleh, Yeli Yudersam1 , Wirsal Chan
2
, Upit Yulianti DN 3.
1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2 ), 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pertama, rendahnya motivasi siswa dalam membaca pemahaman karena bahan bacaan yang tersedia sedikit. Kedua, metode yang digunakan kurang menarik dan kurang bervariasi. Ketiga, kurangnya minat siswa dalam belajar keterampilan menulis khususnya menulis paragraf deduktif. Keempat, kurangnya kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dan menulis paragraf deduktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kamampuan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif, Arikunto (2002:10). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman yang berjumlah 190 orang. Teknik pengambilan sampel propotional random sampling, sampel berjumlah sebanyak 40 orang. Teknik analisis data menggunakan rumus korelasi.Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa, pertama Kemampuan membaca pemahaman siswa berada pada kualifikasi “lebih dari cukup” dengan tingkat penguasaan 66-75% pada skala 10. Kedua, keterampilan menulis paragraf deduktif siswa berada pada kualifikasi”cukup” dengan tingkat penguasan 56-65% pada skala 10 Ketiga terdapat hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis paragraf deduktif karena dilihat dari nilai t hitung 5,926 lebih besar dari nilai t tabel 2,021.
Kata kunci: membaca pemahaman dan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa
Berdasarkan wawancara penulis
PENDAHULUAN Mata pelajaran Bahasa Indonesia mengembangkan berbahasa,
empat
keterampilan
keempat
berbahasa
itu
berbicara,
membaca,
keterampilan
meliputi,
menyimak,
dan
menulis.
Hubungan keterampilan berbahasa tersebut yaitu
hubungan
antara
menulis
dan
membaca hubungan keduanya sangat erat. Bila kita menuliskan sesuatu, maka pada prinsipnya kita ingin agar tulisan itu dibaca oleh orang lain, paling sedikit kita baca pada saat lain, dan
hubungan antara
dengan guru bidang studi bahasa dan sastra Indonesia kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman, Pada tanggal 30 Maret 2013, hari sabtu pukul 10.00 WIB, ditemukan informasi bahwa rendahnya motivasi siswa untuk membaca karena bahan bacaan tersedia sedikit. Hal ini terbukti
Membaca merupakan suatu proses yang kompleks dan rumit. Kompleks maksudnya dalam proses membaca terlibat internal
dan
faktor
eksternal pembaca. Faktor internal dapat berupa intelegensi, minat, sikap, motivasi, bakat,
dan
eksternal
tujuan
bisa
membaca.
tahun, hanya sedikit sekali siswa yang bertahan duduk di perpustakaan untuk membaca bacaan yang tersedia, bahkan
dalam
bentuk
tidak
dibaca.
Guru
juga
menjelaskan tentang kurangnya minat siswa dalam belajar keterampilan menulis khususnya menulis paragraf deduktif, dan juga siswa menjelaskan tentang metode yang diberikan guru kurang menarik dan kurang bervariasi.
Faktor sarana
membaca, teks bacaan, lingkungan, latar belakang sosial, ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca.
jumlah
pengunjung perpustakaan dari tahun ke
hampir
faktor
menurunnya
surat kabar yang ada di perpustakaan
menulis dan berbicara.
berbagai
dengan
Rendahnya keterampilan membaca disebabkan oleh kurangnya pemahaman dalam memahami dan menggali informasi dari bacaan. Disamping itu, minat baca
siswa juga kurang sehingga siswa kurang
nyaring. Materi tersebut tertuang dalam
berlatih dalam membaca pemahaman.
kompetensi
Keyataan menunjukkan bahwa soal-soal
menemukan perbedaan paragraf induktif
Ujian Akhir Sekolah (UAS) sebagian besar
dan deduktif melalui kegiatan membaca
menuntut
dalam
intensif. Kegiatan menulis tidak bisa
mencari dan menentukan pokok pikiran,
dipisahkan dari kegiatan membaca. Begitu
kalimat utama, membaca grafik, alur/plot,
juga
amanat, seting, dan sebagainya. Tanpa
deduktif
kemampuan membaca pemahaman yang
ketermapilan membaca. Menulis paragraf
tinggi, mustahil siswa dapat menjawab
deduktif yang baik tentu dilatar belakangi
soal-soal
itu,
oleh pengetahuan penulis. Dengan kata
membaca pemahaman berperan penting
lain, keterampilan membaca khususnya,
untuk menentukan jawaban yang benar.
membaca pemahaman sangat berpengaruh
Selain itu, karena ditetapkan pula standar
dalam menulis.
pemahaman
tersebut.
Oleh
siswa
karena
nilai kelulusan, hal ini memotivasi guru bahasa Indonesia khususnya, untuk dapat mencapai target nilai yang baik.
dasar
keterampilan
ke-3.1,
menulis
berhubungan
yaitu
paragraf
erat
dengan
Dalam menulis paragraf deduktif, siswa harus mengetahui hakikat paragraf yang baik. Hal itu disebabkan paragraf
Membaca pemahaman (membaca
yang ditata dengan baik memudahkan
intensif) merupakan materi pokok yang
pembaca mendapatkan informasi yang
dipelajari dan harus dikuasai siswa dalam
disampaikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
paragraf
(KTSP) pada kelas XI semester 1 terdapat
menimbulkan
dalam rumusan standar kompetensi ke-3,
pembaca. Jadi paragraf deduktif perlu
yaitu memahami ragam wacana tulis
diperhatikan letak kalimat topiknya. Sebab
dengan membaca intensif dan membaca
paragraf deduktif merupakan paragraf
yang
Sebaliknya, tidak keraguan
penataan
tepat makna
dapat bagi
yang bersifat umum ke khusus sehingga
penafsiran terhadap data, serta penampilan
sebuah paragraf dikatakan deduktif apabila
hasilnya
kalimat topiknya berada di awal paragraf.
siswa kelas XI yang terdaptar 190 siswa,
Berdasarkan fenomena tersebut, penting
dilakukan
penelitian
tentang,
kemampuan membaca pemahaman dan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto. Penulis juga ingin mengetahui hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto. Selain
itu,
penelitian
mengenai
kemampuan membaca dan keterampilan menulis paragraf deduktif ini belum pernah dilaksanakan di SMA Negeri I Dua
yang
(Arikunto,
2002:10).
tersebardalam 6
Jumlah
kelas. Sampel
penelitian ini berjumlah 40 siswa (20% dari jumlah populasi perkelas) orang. Penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu veriabel bebas (X) kemampuan membaca pemahaman
dengan
keterampilan
membaca pemahaman dan variabel terikat (Y)
keterampilan
menulis
paragraf
deduktif. Dari variabel-variabel tersebut, akan diperoleh data yang mencangkup tiga hal,
yaitu (1) kemampuan membaca
pemahaman diabil berdasarkan hasil tes objektif, (2) keterampilan menulis paragraf deduktif diambil berdasarkan tes menulis
Koto.
paragraf METODE Jenis kuantitatif
deduktif
kemampauan penelitian dengan
ini
metode
adalah deskriptif
dengan menggunakan korelasi. Dikatakan kuantitatif karena dalam penelitian ini banyak menggunakan data berupa angkaangka, mulai dari pengumpulan data,
siswa,(3)
membaca
hubungan pemahaman
dengan keterampilan menulis paragraf deduktif.
Pasaman dapat dilihat pada tabel berikut
HASIL PENELITIAN
ini. Gambaran
nilai
kemampuan
membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman dapat dilihat pada tabel berikut ini. No
Indikator
1
Menentukan Ide Pokok 2 Membedakan Fakta dan Opini 3 Menyimpulkan isi bacaan 4 Menentukan Organisasi Bacaan Nilai rata-rata
Nilai ratakualifikasi rata 69,375 Lebih dari cukup (Ldc) 74,5 Baik (B) 68,5 69,85 = 69,85
Lebih dari cukup (Ldc) Lebih dari cukup (Ldc) Lebih dari cukup (Ldc)
Dari tabel di atas, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI
No
Indikator
1
Urutan gagasan yang logis 2 Hubungan sebab akibat 3 Langkahlangkah dalam proses 4 Defenisi yang terurai Nilai rata-rata
Nilai rata-rata 60
kualifikasi
67
Lebig dari cukup (ldc) Lebih dari cukup (ldc)
63,5 63,63 = 63,63
Lebih dari cukup (ldc )
Lebih dari cukup (ldc) Cukup (c)
Dari tabel di atas, keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman tergolong cukup (c) dengan ratarata 63,63 dengan tingkat penguasaan berada pada 56-65% pada skala 10.
SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten
Hubungan kemampuan membaca
Pasaman tergolong lebih dari cukup (Ldc)
pemahaman dengan keterampilan menulis
dengan rata-rata 69,85 dengan tingkat
paragraf deduktif siswa kelas XI SMA
penguasaan berada pada 66-75% pada
Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman.
skala 10. Gambaran
Hasil nilai
kemampuan
bahwa t
hitung
pengujian
membuktikan
lebih besar dari pada t
tebel
menulis paragraf deduktif siswa kelas XI
yaitu 5,926 lebihbesar dari 2,021. Dengan
SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten
demikian H0 dalam dalam penelitian ini
ditolak sedangkan H1 diterima. Dapat
Rata-rata penguasaan siswa 69,375% dan
disimpulkan bahwa terdapat hubungan
berada pada rentangan 66,75% pada skla
yang berari antara kemampuan membaca
10.
pemahaman dengan keterampilan menulis paragraf
deduktif
siswa
pada
taraf
signifikan 95% denganderajat kebebasa n2. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada
Hasil analisis data menunjukkan
tabel berikut ini. Uji-t hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman R 0,607
T hitung 5,926
b. Kemampuan Membaca Pemahamn Siswa Kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman untuk indikator membedakan fakta dan opini (indikator 2).
n-2 38
T tabel 2,021
bahwa tingkat penguasaan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman ditinjau dari membedakan fakta dan opini
tergolong baik (B). Rata-rata
PEMBAHASAN
penguasaan siswa 74,5% dan berada pada
1.
rentangan 76,85% pada skla 10.
Kemampuan Membaca Pemahamn Siswa Kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman a.
Kemampuan Membaca Pemahamn Siswa Kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman untuk indikator menentukan ide pokok (indikator1). Hasil analisis data menunjukkan
bahwa tingkat penguasaan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman ditinjau dari menentukan ide pokok tergolong lebih dari cukup (Ldc).
c. Kemampuan Membaca Pemahamn Siswa Kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman untuk indikator menyimpulkan isi bacaan (indikator 3). Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman ditinjau dari menyimpulkan isi bacaan tergolong lebih dari cukup (Ldc).
Rata-rata penguasaan siswa 68,5% dan
SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten
berada pada rentangan 66,75% pada skla
Pasaman ditinjau dari urutan gagasan yang
10.
logis tergolong lebih dari cukup (Ldc). d. Kemampuan Membaca Pemahamn Siswa Kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman untuk indikator menentukan organisasi bacaan (indikator 4).
Rata-rata penguasaan siswa 60% dan berada pada rentangan 66,75% pada skla 10. b. Keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman. Dalam menggunakan hubungan sebab dan akibat ( indikator 2)
Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman
ditinjau
dari
Hasil analisis data menunjukkan
mengoranisasi
bahwa tingkat penguasaan keterampilan
bacaan tergolong lebih dari cukup (Ldc).
menulis paragraf deduktif siswa kelas XI
Rata-rata penguasaan siswa 69,85% dan
SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten
berada pada rentangan 66,75% pada skla
Pasaman ditinjau dari hubungan sebab
10.
akibat tergolong lebih dari cukup (Ldc). 2. Keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman a. Keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman. Dalam menggunakan urutan gagasan yang logis ( indikator 1) Hasil analisis data menunjukkan
bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI
Rata-rata penguasaan siswa 67% dan berada pada rentangan 66,75% pada skla 10. c. Keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman. Dalam menggunakan langkah-langkahdalam proses ( indikator 3) Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan
menulis paragraf deduktif siswa kelas XI
tebel dengan derajat kebebasan (n-2) 40-
SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten
2= 38 dan taraf signifikan 95%. Jadi,jadi
Pasaman ditinjau dari langkah-langkah
dapat
dalam proses tergolong lebih dari cukup
hubungan
(Ldc). Rata-rata penguasaan siswa 63,5%
kemampuan
membaca
dengan
dan berada pada rentangan 66,75% pada
keterampilan
menulis
paragraf
skla 10.
deduktifsiswa kelas XI SMA Negeri I Dua
d. Keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman. Dalam menggunakan urutan gagasan yang logis ( indikator 4)
disimpulkan yang
bahwa
terdapat
signifikan
antara
Koto Kabupaten Pasaman. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat kesimpulan sebagai berikut:
Hasil analisis data menunjukkan Pertam,
bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis paragraf deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman ditinjau dari urutan gagasan yang logis tergolong lebih dari cukup (Ldc).
Kemampuan
membaca
pemahaman siswa SMA Negeri 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman dengan nilai rata-rata 69,85berada pada kualifikasilebih dari cukupdengan rentangan nilai 66,75%
Rata-rata penguasaan siswa 63,63% dan
Kedua,
Keterampilan
menulis
berada pada rentangan 66,75% pada skla
paragraf deduktif siswa SMA Negeri 1
10.
Dua Koto Kabupaten Pasaman dengan 3. Hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan keterampilan menilis paragraf deduktif siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto Kabupaten Pasaman.
nilai
rata-rata
kualifikasi
lebih
63,63 dari
berada cukup
pada dengan
rentangan nilai 66,75%.
Setelah dianalisis, di peroleh t
Ketiga, terdapat hubungan yang
hitung sebesar 5,926 lebih besar dari t
signifikan antara hubungan kemampuan
membaca
keterampilan menulis paragraf deduktif
Tarigan, Hendry Guntur.1985. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
siswa kelas XI SMA Negeri I Dua Koto
Tampubolon.
Kabupaten
pemahaman
Pasaman
pada
dengan
derajat
kebebabasan n-2 pada taraf signifikan 95%. Nilai t hitung yang diperoleh yaitu 5,926 lebih besar dari t tabel dengan derajat kebebasan (n-2) 38 dan taraf signifikan 95% yaitu sebesar 2,021. KEPUSTAKAAN Abdurahman dan Ellya Ratna.2003. ”Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”.(Buku Ajar). Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBSS Padang. Agustina.2008.” Pembelajaran Keterampilan Membaca”. Padang: Universitas Negeri Padang. Arikunto, Suharsimi.1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Keraf, Gorys.1994. Komposisi. Jakarta: Ikrar Mandiriabadi. Semi, M. Atar.2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. Soedarso.1988. Sistem Membaca Cepatdan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Tarigan, Djago.1986. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: Angkasa.
DP.1987.
Membaca Bandung: Aksara.
Kemampuan