PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MENGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I KERTASARI ASEP YADI GUNAWAN 10210018 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang keterampilan menulis siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan untuk membuktikan apakah ada perbedaan ynag signifikan tentang kemampuan siswa dalam keterampilan menulis sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakn pendekatan kontekstual. Metode penelitian adalah metode eksperimen semu. Pelaksanaan metode ini didukung oleh desain eksperimen yang relevan dalam menata sampel, treatment, dan observasi, yaitu pretes dan postes group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri I Kertasari Bojong Purwakarta Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 60 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 40 orang. Instrument yang digunakan ialah instrument tes keterampilan menulis yang diberikan kepada sampel untuk memperoleh data pretes (sebelum menggunakan pendekatan kontekstual) dan data postes (sesudah menggunakan pendekatan kontekstual). Jumlah nilai prestes sebesar 225 dengan nilai rata-rata 5,6. Dengan demikian hipotesis pertama diterima, yaitu kemampuan menulis siswa sebelum menggunakan pendekatan kontekstual kurang baik. Jumlah nilai postes sebesar 260 dengan nilai rata-rata 6,5. Dengan demikian hipotesis kedua diterima, yaitu kemampuan siswa dalam menulis sesudah menggunakan pendekatan kontekstual cukup baik. Pegujian analisis data menggunakan uji normalitas data dengan chi kuadrat. Berdasarkan hasil penghitungan diketahui harga chi kuadrat hitung (χ2 hitung) untuk data pretes sebesar 7,42 dan untuk data postes sebesar 7,42. Dengan menggunakan dk 5 (r-1) dan taraf signifikansi 1% dan 5% diketahui harga chi kuadrat table (χ2 tabel) sebesar 15,086 dan 11,070. Karena harga chi kuadrat hitung (χ2 hitung) lebih kecil dari harga chi kuadrat table (χ2 tabel), maka distribusi data nilai statistik 40 siawa, baik pretes maupun postes berdistribusi normal. Analisis data menggunakan teknik “t” tes, yakni teknik analisis statistik untuk mengetahui mean perbedaan pretes dan postes. Melalui penghitungan diperoleh nilai t hitung (to) sebesar 14,12. Dengan menggunkan df (degree of freedom) atau db (derajat kebebasan) sebesar 40 dan taraf signifikansi 1% dan 5% diketahui nilai t htabel (tt) sebesar 2,02 dan 2,70. Karena itu nilai to lebih besar daripada tt maka hipotesis diterima, yaitu ada perbedaan yang signifkan kemampuan siswa kelas V SD Negeri I Kertasari Bojong Purwakarta Tahun Pelajaran 2011-2012 dalam menulis sebelum dan sesudah mengikuti mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis siswa sebelum menggunakan pendekatan kontekstual kurang baik dengan rata-rata 5,6. Kedua, kemampuan menulis siswa sesudah menggunakan pendekatan kontekstual cukup baik dengna rata-rata 6,5. Ketiga, ada perbedaan yang signifikan kemampuan menulis siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Kata Kunci: Pembelajaran, menulis, paragraf deduktif, pendekatan, kontekstual
guru dapat menggunakan pendekatan kontekstual. Karena pendekatan tersebut dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Atas dasar latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pembelajaran Menulis Paragraf Deduktif Dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas V SDN I Kertasari”
PENDAHULUAN Belajar mengajar dipandang sebagai suatu proses yang harus dialami oleh setiap siswa yang tidak hanya menekankan kepada apa yang dipelajari, tetapi juga menekankan bagaimana harus belajar menumbuhkan dan mengembangkan potensi, kemampuan dan keterampilan-keterampilan siswa sesuai dengan taraf perkembangan pemikirannya, selain itu suasana pembelajaran yang menyenangkan dijadikan faktor pendukung terciptanya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Untuk mewujudkan semua itu , maka
RUMUSAN MASALAH 1
Agar permasalahan yang diteliti lebih terarah, maka penelitian kami batasi dengan meniitk beratkan pada pembelajaran menulis karangan Deduktif dengan pendekatan Kontekstual pada siswa kelas V SDN I Kertasari Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta. Rumusan masalah pada penelitian ini mengacu pada: 1) Siswa yang menjadi sumber data penelitian ini adalah siswa kelas V SDN I Kertasari Bojong Purwakarta Tahun Pelajaran 20112012. 2) Kemampuan menulis paragraf deduktif siswa kelas V SDN I Kertasari Bojong Kabupaten Tahun Pelajaran 2011-2012 masih belum memuaskan. 3) Pendekatan pembelajaran yang dipilih dan dieksperimenkan adalah Pendekatan Kontekstual 4) Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu.
Hasil penelitian dapat memberikan informasi kepada para guru tentang pengaruh Pendekatan kontekstual terhadap kemampuan menulis siswa kelas V SD,dan hasil penelitian ini di gunakan untuk pedoman pembelajaran paragraf deduktif. c. Untuk siswa Penelitian dapat memberikan pengalaman baru bagi para siswa dalam brlajar keterampilan menulis dengan Pendekatan kontekstual. ANGGAPAN DASAR Anggapan Dasar penelitian ini adlah sebagai berikut :. 1) Pemahaman dan pengenalan siswa terhadap paragraf, dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menulis paragraf deduktif. 2) Pemilihan pendekatan pembelajaran menulis paragraf yang tepat dapat mempermudah siswa dalam menulis paragraf deduktif 3) Siswa akan mengalami kesulitan dalam menulis paragraf deduktif apabila penggunaan pendekatan pembelajaran tidak tepat.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran menulis paragraf deduktif dengan menggunakan Pendekatan Kontekstual pada siswa kelas V SDN I Kertasari dapat meningkat.
HIPOTESIS Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara tentang masalah penelitian yang harus dibuktikan lagi kebenarannya. Hipotesis dijadikan pedoman bagi penulis dalam melakukan penelitian, menganalisis data, dan membuat kesimpulan atau genaralisasi. Berdasarkan anggapan dasar dan rumusan masalah di atas, hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah berikut ini: 1) Kemampuan menulis paragraf deduktif siswa kelas V SDN I Kertasari sebelum mengikuti pemebelajaran menulis paragraf deduktif dengan menggunakan pendekatan kontekstual kurang baik dengan rata-rata 5,0. 2) Kemampuan menulis paragraf deduktif siswa kelas V SDN I Kertasari sebelum mengikuti pemebelajaran menulis paragraf deduktif dengan menggunakan pendekatan kontekstual cukup baik dengan rata-rata 6. 3) Terdapat perbedaan yang signifikan tentang kemampuan menulis paragraf deduktif siswa kelas V SDN I Kertasari sebelum mengikuti pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual.
MANFAT PENELITIAN Adapun manfaat peelitian dapat dikategorikan atas dua manfaat yaitu manfaat secara teori dan manfaat secara praktis. Dalam kaitannya dengan kegiatan ilmiah, secara teoretis penulis dapat memperoleh informasi secara objektif tentang kemampuan menulis siswa kelas V SDN I Kertasari Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta dengan menggunakan Pendekatan kontekstual dan tanpa menggunakan Pendekatan kontekstual. Dengan demikian penelitian ini bermanfaat sebagai sarana memperifikasi teori secara ilmiah, wahana pengembangan disiplin keilmuan, dan sarana pengembangan wawasan. Secara praktis, kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Untuk Peneliti Meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, tentang pembelajaran menulis paragraf deduktif dengan menggunakan Pendekatan kontekstual. b. Untuk guru 2
KAJIAN TEORI DAN METODE PENELITIAN
KAJIAN TEORI Istilah “pembelajaran” sama dengan “instruction” atau “pengajaran”. Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan. (Purwadinata, 1967, hal 22). Sedangkan, menulis mempunyai arti menuangkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, serta mereka memahami bahasa dan lambang grafik itu. (Tarigan Henry,1994 : 21). Dan, Paragraf dedukif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya terdapat diawal paragraf. Pendekatan kontekstual hampir sama dengan life skill yaitu pembelajaran yang menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman langsung seharihari siswa, masyarakat dan pekerjaan di lingkungannya. Dalam pembelajaran kontekstual materi disampaikan dalam konteks yang sesuai dengan lingkungannya dan bermakna bagi siswa. Dari keterangan–keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran menulis paragraf deduktif dengan pendekatan kontekstual adalah cara mengajar atau mengajarkan siswa dalam menuangkan pikiran, perasaan serta gagasan dalam bahasa tulis kedalam bentuk paragraf yang kalimat utamanya di awal paragraf yang sesuai dengan pengalaman langsung siswan.
2.
3.
Teknik observasi adalah langkah pendahuluan untuk memantau jumlah populasi dan sampel peneliti. Teknik tes Teknik tes dalam penelitian ini di bagi 2 tahap. 1) Pretes 2) Postes Teknik pengolahan data Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan teknik analisis,
HASIL PENELITIAN UJI HIPOTESIS
Pengujian hipotesis pertama dan kedua dilakukan dengan melihat distribusi dan mean pretes dan postes serta hipotesis yang diajukan. Jumlah nilai pretes sebesar 225 dengan nilai ratarata 5,6 dengan kategori kurang. Dengan demikian membuktikan bahwa hipotesis pertama diterima, yaitu kemampuan siswa kelas V SD Negeri I Kertasari Bojong Purwakarta Tahun Pelaajaran 20112012 dalam menulis sebelum mengikuti pembelajaran dengan pendekatan kontekstual kurang baik dengan nilai rata-rata 5,0. Selanjutnya, jumlah nilai postes sebesar 260 dengan nilai rata rata sebesar 6,5 dengan kategori cukup. Dengan demikian membuktikan bahwa hipotesis kedua diterima, yaitu keterampilan menulis siswa kelas V SD Negeri I Kertasari Bojong Purwakarta Tahun Pelaajaran 20112012 setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan kontekstual cukup baik dengan nilai rata-rata 6,0. Pengujian hipotesis ketiga dilakukan dengan menganalisis data secara statistik, yaitu dengan uji t atau t-test. Analisis data dilakukan untuk memperoleh nilai hitung berupa mean perbedaan nilai pretes dan postes. Rumus yang digunakan ialah sebagai berikut:
METODE PENELITIAN Metode yang di gunakan adalah metode eksperimen. Dalam penelitian ini, desain eksperimen yang digunakan ialah desain prates-pascates satu kelompok atau One Group Pretes-Postes Design (Sukmadinata,2005:2008). Skema desain tersebut tampak pada bagan berikut. Pretes (T1) O1
Treatment Postes (Perlakuan) (T2) X O2 Bagan 3.1 Pretes-Pascates Satu Kelompok Keterangan: O1 = Tes Awal (Pretes) X = Perlakuan (Treatment) O2 = Tes Akhir (Postes)
t
Md
x² d
N ( N 1) Arikunto (1993:263)
TEKNIK PENELITIAN Teknik penelitian yang digunakan ialah : 1. Teknik observasi
postes 3
Keterangan : t = Mean dari perbedaan pretes dan
(d-Md)
xd
∑x²d N db
= Deviasi masing-masing subjek
37 38 39 40 ∑ N= 40
= Jumlah kuadrat deviasi = Subjek pada sampel = Ditentukan dengan N-1
Langkah-langkah dalam mengolah hasil tes ialah sebagai berikut. 1) Menginventarisasi dan menyeleksi data pretes dan postes. 2) Menyiapkan tabel penghitungan seperti contoh berikut.
X = ∑X:200
20 25 25 35 25 15 30 35 30 20 35 40 35 10 15 25 20 40 25 35 35 20 30 20 35 25 40 25 30 25 20 30 20 45 35 25
20 30 30 35 30 25 30 35 35 20 35 45 40 10 20 30 25 45 30 35 40 25 35 25 40 30 50 30 35 25 35 35 25 50 40 30
0 5 5 0 5 10 0 0 5 0 0 5 0 0 5 5 5 5 5 0 0 5 5 5 0 5 10 5 5 0 15 5 5 5 5 5
0 1 1 0 1 6 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 11 1 1 1 1 1
40 35 40 30 ∑X2= 1.300
X
X
1=
5,6
5 5 5 5 ∑d= 160
1 1 1 1
1 1 1 1 ∑x²d= 183
2=
6,5
3) Menghitung jumlah nilai pretes (∑X1), yaitu sebesar 1.125 dan nilai postes (∑X2), yaitu sebesar 1.300. 4) Menghitung nilai rata-rata pretes dan postes (Mean) dengan rumus:
Tabel 4.7 Distribusi Perbedaan Rata-rata Pretes dan Postes No. Pretes Postes Gain(d) Xd x²d Subjek (X1) (X2) (X2-X1) (d(N) Md). 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
35 30 35 25 ∑X1= 1.125
X
X1 N
atau X
X2
1.125
0 1 1 0 1 36 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 121 1 1 1 1 1
X
1
= 40x5
X
1
1.300
X
2
N
= 40x5
= 5,625 ∞ 5,6
X 2 = 6,5 5) Mencari jumlah selisih (gain) perbedaan skor kedua tes (∑d) setiap kolom dengan cara nilai-nilai postes dikurangi nilai-nilai pretes (X2-X1) pada setiap lajur yang sama dan menjumlahkannya. Jumlah gain atau perbedaan skor kedua tes (∑d) diketahui sebesar 160. 6) Menghitung mean dari perbedaan pretes dengan postes atau mencari Md dengan rumus : Md
d
160 Md = 40
N
Md = 4 7) Menghitung deviasi masing-masing subjek atau xd (d-Md). 8) Menghitung jumlah kuadrat deviasi masingmasing subjek atau ∑x²d. Setelah dijumlahkan ²d diketahui ∑x sebesar 183. 9) Menghitung nilai t untuk mengetahui signifikansi perbedaan nilai pretes dan postes 4
serta
pengujian
t
t
t
t
t t
Md
hipotesis
dengan
rumus:
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Dengan perkataan lain, hipotesis ketiga terbukti kebenarannya.
x² d
N ( N 1) 4 183 40(40 1) 4 183 40 X 39 4 183 1.560 4 0,11730769
4 0,342502102
t = 11,68
Nilai hitung atau nilai to yang diperoleh akan dikonsultasikan atau dibandingkan dengan harga kritik t atau nilai t Tabel (tt) dengan menggunakan besaran derajat bebas (db), yaitu N-1. Kriteria pengujian hipotesis adalah jika pada taraf signifikansi 5% dan 1%, “to” lebih besar daripada “tt”, maka kedua variabel pretes dan postes ada perbedaan. Sebaliknya, jika pada taraf signifikansi 5% dan 1%, “to” lebih kecil daripada “tt”, maka kedua variabel pretes dan postes tidak ada perbedaan. Dengan menggunakan rumus db, diketahui db sebesar 39. Karena db sebesar 39 tidak dijumpai dalam Tabel Nilai “t”, maka diggunakan db yang terdekat, yaitu 40. Pada Tabel Nilai “t” dengan db 40 diketahui harga kritik “t” pada taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan (95%) adalah 2,02. Sedangkan harga kritik “t” pada taraf signifikansi 1% atau taraf kepercayaan 99% adalah 2,70. Dengan membandingkan nilai t hitung (to) dengan harga kritik t (tt,) ternyata nilai hitung (to) lebih besar daripada harga kritik t (tt,) yaitu 2,02 11,68 2,70. Karena nilai to lebih besar daripada tt, maka kedua variabel pretes dan postes ada perbedaan, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan menulis siswa kelas V SD Negeri I Kertasari Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2011-2012 sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan sesudah mengikuti 5
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Berdasarkan distribusi nilai, diketahui siswa yang mampu meguasai keteramiplan menulis sebelum menggunakan pendekatan kontekstual sebanyak 21 orang, sedangkan yang tidak menguasai sebanyak 19 orang. Distribusi nilai yang diperoleh adalah satu orang memperoleh nilai 9; tiga orang memperoleh nilai 8; sepuluh orang memperoleh nilai 7; tujuh orang memperoleh nilai 6; sembilan orang memperoleh nilai 5; tujuh orang memperoleh nilai 4, dua orang memperoleh nilai 3; dan satu orang memperoleh nilai 2. Nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 5,6. Dengan demikian, ada 52,5 % yang menguasai keterampilan menulis dan 47,5 % yang tidak menguasai keterampilan menulis dengan baik. Hal ini belum mencapai batas keberhasilan klasikal yang telah ditetapkan sebesar 75 %. Jumlah nilai pretes sebesar 225 dengan nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 5,6 dengan kategori kurang. Dengan demikian membuktikan bahwa hipotesis pertama diterima, yaitu keterampilan menulis siswa kelas V SD Negeri I Kertasari Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 20112012 sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual kurang baik dengan nilai rata-rata 5,0. Sementara itu, siswa yang menguasai keterampilan menulis setelah menggunakan pendekatan kontekstual sebanyak 30 orang, sedangkan yang tidak menguasai sebanyak 10 orang. Distribusi nilai yang diperoleh adalah dua orang memperoleh nilai 10; dua orang memperoleh nilai 9; enam orang memperoleh nilai 8; sepuluh orang memperoleh nilai 7; sepuluh orang memperoleh nilai 6; enam orang memperoleh nilai 5; tiga orang memperoleh nilai 4; dan satu orang memperoleh nilai 2. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 6,5. Dengan demikian, ada 75 % yang mampu menguasai keterampilan menulis dan 25 % yang tidak menguasai keterampilan menulis dengan baik. Dengan demikian, hasil postes telah mencapai batas keberhasilan klasikal yang telah ditetapkan sebesar 75 %. Jumlah nilai postes sebesar 260 dengan nilai rata rata sebesar 6,5 dengan kategori cukup. Dengan demikian membuktikan bahwa hipotesis kedua diterima, yaitu keterampilan menulis siswa kelas V SD Negeri I Kertasari Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2011-2012 setelah
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual cukup baik dengan nilai ratarata 6,0. Pengujian hipotesis ketiga dilakukan dengan menganalisis data secara statistik dengan uji t. Nilai hitung (to) diketahui sebesar 11,68. Dengan db 40 diketahui harga kritik “t” pada taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan (95%) adalah 2,02. Sedangkan harga kritik “t” pada taraf signifikansi 1% atau taraf kepercayaan 99% adalah 2,70. Nilai hitung (t o) lebih besar daripada harga kritik t (tt,) yaitu 2,02 11,68 2,70. Karena itu, maka kedua variabel pretes dan postes ada perbedaan, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan menulis siswa kelas V SD Negeri I Kertasari Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2011-2012 sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Dengan perkataan lain, hipotesis ketiga diterima karena terbukti kebenarannya. Dengan uraian di atas terlihat adanya perbedaan nilai dan kemampuan subjek penelitian dalam menulis. Secara umum, kemampuan siswa dalam menulis sesudah mengikuti pembelajaran dengan mengunakan pendekatan kontekstual lebih baik daripada sebelum menggunakan pendekatan kontekstual. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual cukup efektif digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis siswa
keterampilan menulis dengan menggunakan pendekatan kontekstual cukup baik dengan nilai rata-rata 6,0 diterima karena terbukti kebenarannya. 3) Ada perbedaan yang signifikan kemampuan menulis siswa kelas V SD Negeri I sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan tenik diskusi. Hal ini dibuktikan setelah nilai hitung (to) diketahui sebesar 11,68 dengan db 40 harga kritik “t” pada taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan (95%) adalah 2.02, sedangkan harga kritik “t” pada taraf signifikansi 1% atau taraf kepercayaan (99%) adalah 2,70. Ternyata, nilai hitung (t o) lebih besar daripada harga kritik t (tt), yaitu 2,02<11,68>2,70. Karena itu, kedua variabel pretes dan postes ada perbedaan. Dengan kata lain, hipotesis ketiga diterima karena terbkti kebenarannya. SARAN-SARAN Ada beberapa saran yang dapat disampaikan.. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut. 1. Pembelajaran keterampilan menulis sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang tepat,pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan ialah pendekatan kontekstual, sebab terbukti efektif. 2. Kegiatan pembelajaran keterampilan menulis sebaiknya terus dilakukan karena keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan yang dapat dikuasai apabila dipelajari secara terus menerus.
KESIMPULAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang telah diuraikan pada bab 4 di muka, dapat ditarik kesimpilan sebagai berikut. 1) Kemampuan menulis siswa kelas V SD Negeri I Kertasari sebelum mengikuti pembelajaran keterampilan menulis dengan menggunakan pendekatan kontekstual kurang baik dengan nilai rata-rata 5,0 diterima karena terbukti kebenarannya. 2) Kemampuan menulis siswa kelas V SD Negeri I Kertasari setelah mengukuti pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA Mardalis. (1989). Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.. Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Tarigan, Djago dkk. (1998). Pengembangan Keterampilan Menulis. Bandung: Depdikbud. .
6