HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN KNOWLEDGE SHARING PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh PENY AYU WINDASARI F100 100 053
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
i
HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN KNOWLEDGE SHARING PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh PENY AYU WINDASARI F 100 100 053
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
ii
HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN KNOWLEDGE SHARING PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK Peny Ayu Windasari Wiwien Dinar Pratisti Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Email :
[email protected]
Abstraksi Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara kepribadian ekstraversi dengan knowledge sharing pada remaja pengguna facebook. Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan positif antara kepribadian ekstraversi dengan knowledge sharing pada remaja pengguna facebook. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja pengguna facebook dengan karakteristik remaja berusia 18 sampai 21 tahun dengan sampel penelitian adalah remaja mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan jumlah responden 150 mahasiswa. Alat pengumpulan data berupa skala kepribadian ekstraversi dan skala knowledge sharing. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment. Hasil analisis data diketahui bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kepribadian ekstraversi dengan knowledge sharing pada remaja pengguna facebook, ditunjukkan dengan diperoleh nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,534; p = 0,000 (p < 0,01), artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kepribadian ekstraversi dengan knowledge sharing pada remaja pengguna facebook. Sumbangan efektif yang diberikan variabel kepribadian ekstraversi terhadap knowledge sharing dalam menggunakan faceboook sebesar 28,5%, ditunjukkan oleh koefisien determinasi (r2) = 0,285. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel knowledge sharing pada remaja pengguna facebook diketahui Rerata Emprik (RE) sebesar 99,91 dan Rerata Hipotetik (RH) sebesar 90 yang berarti knowledge sharing pada subjek tergolong sedang. Variabel kepribadian ekstraversi pada remaja pengguna facebook mempunyai Rerata Empirik (RE) sebesar 110,05 dan Rerata Hipotetik (RH) sebesar 115 yang berarti perilaku prososial tergolong sedang. Kata Kunci: Kepribadian Ekstraversi, Knowledge Sharing, Facebook
v
Facebook
PENDAHULUAN Mengakses internet saat ini
didirikan
Zuckerberg,
oleh
seorang
Mark lulusan
sudah menjadi rutinitas kebanyakan
Harvard dan mantan murid Ardsley
masyarakat. Tidak hanya dengan
High School diluncurkan pertama
menggunakan komputer atau laptop
kali pada 4 Februari 2004, dan
saja
awalnya hanya untuk siswa Harvard
tetapi
sekarang
dapat
mengaksesnya melalui handphone
College.
dengan berbagai kemudahan yang
selanjutnya,
ditawarkan oleh sejumlah provider
diperluas di sekolah lain di wilayah
telepon
ini
Boston (Boston College, Boston
selular.
Saat
Dalam
dua
bulan
keanggotaannya
masyarakat
tidak
hanya
University, MIT, Tufts). Rochester,
menggunakan
internet
untuk
Stanford, NYU, Northwestern, dan
berinteraksi dengan orang lain,
semua sekolah termasuk dalam Lvy
namun
League.
juga
menggunakannya
Pertumbuhan
pemakai
sebagai sebuah sarana sosialisasi,
facebook di Indonesia sangat cepat.
membentuk hubungan yang lebih
Facebook dikenalkan di Indonesia
bertahan lama, bahkan
pada tahun 2008, sampai pada
dapat
berkembang secara nyata di dalam
quartal
kehidupan sosial. (Tancer, 2008
pengguna facebook di Indonesia
dalam Juditha, 2011).
mencapai 6 juta pengguna. Facebook
Salah
satu
pada
tahun
2009
yang
sangat digandrungi oleh berbagai
sukses merebut perhatian banyak
lapisan masyarakat, berbagai umur
orang
dari
didunia
website
ke-2
adalah
facebook.
1
muda
sampai
tua
dengan
berbagai
kepentingan
(Herdianto,
sering digunakan diperoleh hasil
2011). Walaupun fasilitas internet
sebagai berikut, sebanyak 25,26%
sudah tersedia dan dengan mudah
remaja
dapat diakses, namun tidak semua
sebanyak
orang memanfaatkannya. Kenyataan
menggunakan
ini telah mendorong para peneliti
17,71% menggunakan jejaring sosial
untuk
twitter,
mencari
apa
sebabnya.
menggunakan
facebook,
23,96%
remaja
e-mail,
sebanyak
sebanyak
8,85%
remaja
Menurut pandangan Lewin (dalam
menggunakan instagram, sebanyak
Ramdhani,
5,99% menggunakan path, sebanyak
perilaku
2009)
munculnya
pada
diiri
3,91%
menggunakan
Yahoo
seseorangditentukan oleh dua faktor.
Messenger
Pertama adalah faktor di dalam
menggunakan blackberry messenger.
dirinya,
sifat
Dari sini terlihat bahwa situs jejaring
tata-nilai
sosial adalah akun yang paling
misalnya
kepribadian,kecerdasan,
dan
dan kondisi fisik, sedangkan faktor
populer
kedua adalah faktor di luar dirinya,
Sehingga apa yang telah diteliti yaitu
yakni segala sesuatu yang ada di
FB
lingkungan seperti peralatan, cuaca,
penggunanya dikuatkan juga dalam
orang-orang disekitarnya.
penelitian ini. Jenis update-an atau
Berdasarkan survei awal yang dilakukan
peneliti
terhadap
100
dibanding
14,32%
merupakan
yang
situs
lainya.
terbanyak
informasi
yang
diunggah
oleh
responden
dalam
jejaring
sosial
responden yang terdiri dari orang
facebook, diperoleh hasil sebagai
remaja mengenai jejaring sosial yang
berikut:
2
sebanyak
43,40%
yang
mengupdate status, sebanyak 21,70%
dimanfaatkan pula oleh orang lain.
mengupdate
Disisi lain, menurut Linsey kegiatan
34,90%
foto
dan
sebanyak
mengupdate
tentang
knowledge
memberikan atau membagi informasi
merangsang
yang berupa
organisasi
tugas,
mengupdate
berita,
lokasi
dan
dimana
sharing
individu untuk
akhirnya
dengan pendapat David Gurteen
menghasilkan
berbagi
yang
(knowledge
sharing) merupakan suatu konsep yang
menggambarkan
dapat didalam
dapat
berpikir
secara kritis dan kreatif yang pada
responden berada. Hal ini sesuai
pengetahuan
juga
diharapkan
dapat
pengetahuan
berguna
bagi
baru
organisasi
(Nurmahmudiyah, 2013)
kondisi
Knowledge
sharing
salah
interaksi antar orang, bisa dua atau
satu aspek penting dari knowledge
lebih,
management,
dalam
bentuk
proses
yang
menjadi
komunikasi yang bertujuan untuk
perhatian dari berbagai bidang baik
peningkatan dan pengembangan diri
praktisi maupun akademisi. Salah
setiap
Fokus
satu manfaat knowledge sharing
utama dari knowledge sharing adalah
adalah untuk mendukung proses
kemampuan
pembelajaran
anggotanya.
King,
individu
mengeksplisitkan mengkomunikasikan
untuk dan
dampak
pengetahuan
yang
bagi
kemampuan
memberikan
pengembangan inovasi
melalui
yang dimiliki kepada individu lain
penciptaan knowledge baru. Bagian
maupun
paling
knowledge
organisasi, tersebut
sehingga dapat
sharing
3
penting
dari
adalah
knowledge bagaimana
mendukung individu dan organisasi
pengaruh dari faktor luar sedangkan
untuk
knowledge
faktor motivasi ekstrinsik terbentuk
sharing tentang apa yang mereka
akibat dari budaya, kebijakan atau
ketahui, Persson (dalam Nazar,
konsensus yang dibentuk organisasi
2011).
atau kelompok. Secara informal,
melakukan
Knowledge didefinisikan
sebagai
mentransfer
atau
knowledge
(implicit
sharing
aktivitas knowledge sharing sangat
aktivitas
dipengaruhi oleh faktor motivasi
menyebarkan dan
intrinsik.
tacit
negara
Indonesia yang
merupakan
mempunyai
kultur
knowledge) dari seseorang, grup atau
masyarakat
yang
cenderung
organisasi
grup atau
kolektivis.
Masyarakat
kolektivis
organisasi yang lain (Lee dalam Pai
cenderung
mempunyai
intensitas
2006).
atau
interaksi secara informal lebih besar
knowledge
daripada intensitas interaksi secara
ke
orang,
Dalam
organisasi
suatu
aktivitas
grup
sharing dipengaruhi oleh berbagai
formal.
faktor. Kwok dan Gao menggunakan
terjadi di dalam maupun di luar
pendekatan motivasi membagi faktor
organisasi (Djazari, 2013)
yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan
tersebut
dapat
Prusak menjelaskan bahwa
sharing
ada beberapa faktor penghambat
menjadi faktor motivasi intrinsik dan
dalam knowledge sharing antara
ekstrinsik. Faktor intrinsik mengacu
individu dan individu, seperti adanya
pada motivasi individual yang timbul
paradigma bahwa knowledge adalah
dari
kekuatan,
dalam
knowledge
Interaksi
diri
sendiri
tanpa
4
jika
knowledge
itu
tersebar, maka akan menyebabkan
dapat digunakan untuk membedakan
seseorang
antara individu satu dengan lainnya
kehilangan
jaminan
pribadinya. Di sisi lain, menurut Wei
(Greenberg dalam Ramdhani, 2006).
keterbatasan faktor waktu, apresiasi
Semakin
meningkatnya
rendah ke kontributor knowledge dan
partisipasi
beberapa faktor lain. Untuk dapat
memanfaatkan media facebook tentu
mencapai knowledge sharing yang
berhubungan dengan faktor-faktor
efektif tidaklah mudah (Szulanski,
utama
yang
2003), sulit bagi individu untuk
untuk
turut
melakukan
melakukan aktivitas dalam facebook
sharing
aktivitas
selama
knowledge
mereka
mahasiswa
dalam
mendorong
mereka
berpartisipasi
dan
bekerja
dan melakukan aktivitas berbagi
kecuali jika mereka menemukan
pengetahuan (knowledge sharing)
aktivitas
melalui
berguna
dan
facebook.
Wahlroos
menguntungkan. Kesulitan terbesar
menyebutkan bahwa ada beberapa
dari pengaturan knowledge adalah
faktor
untuk mengubah perilaku dari orang-
mempengaruhi
orang Ruggles ( dalam Nazar, 2011).
menggunakan
Kepribadian
media untuk knowledge sharing
dinamik
dan
seorang
karakteristik
terorganisasi individu
mempengaruhi dan
adalah
yang seseorang facebook
dapat untuk sebagai
Diantaranya yaitu faktor personal,
yang
kognisi,
perilakunya.
dari
utama
faktor
motivasi,
organisasi,
teknologi.
Kepribadian
(Wahlroos,
Nurmahmudiyah, 2013)
bersifat unik dan konsisten sehingga
5
dan
faktor dalam
Dalam penggunaan jejaring sosial,
remaja
sebaiknya
mempunyai
dapat
cukup
kemampuan
untuk mengekspresikan emosi yang
mengontrol diri dalam memberikan
kuat.
informasi
agar
diberikan
dapat
pengguna
jejaring
Keterbukaan
terhadap
informasi
yang
pengalaman
berguna
bagi
orang-orang
sosial
yang
keragaman dengan orang-orang yang
lainnya, dan dapat terhindar dari
mempunyai suatu kebutuhan atas
penggunaan jejaring sosial yang
akhir yang sempurna, serta yang
berlebihan. Stimulus dari lingkungan
tetap merasa nyaman dengan asosiasi
ini yang berupa facebook dapat
mereka terhadap hal-hal dan orang-
membuat
individu
orang yang tidak asing. Orang-orang
dalam
kategori
yang
masuk
ekstravert
yang
membedakan yang
secara
antara memiliki
konsisten
dimudahkan oleh jejaring sosial.
pengalaman
Seperti
oleh
bervariasi akan memiliki skor yang
Eyenck (dalam Feist & Feist, 2010)
tinggi pada keterbukaan terhadap
orang dengan skor tinggi pada
pengalaman.
ekstraversi cenderung penuh kasih
tinggi
sayang,
kreatif,
yang
diungkapkan
ceria,
senang
senang
berbicara,
berkumpul,
menyenangkan
sebaliknya,
dan
yang
mencari
imajinatif,
yang
biasanya rasa
dan
lebih
memilih variasi sebaliknya, mereka yang
rendah biasanya tertutup, pendiam,
terhadap
penyendiri,
konvensional,
dan
dan
penuh
terbuka,
yang memiliki skor ekstravert yang
pasif,
Orang-orang
keterbukaannya,
penasaran,
orang
berbeda
tidak
6
rendah
keterbukaannya
pengalaman rendah
biasanya hati,
konservatif,
dan
tidak
terlalu
data 30 remaja atau 34% menjawab
penasaran terhadap sesuatu.
sangat setuju dengan media facebook
Proses penyampaian suatu pesan
yang
tergandung
menjadi media untuk mencari dan
dalam
mengumpulkan informasi dan berita.
informasi dapat bermakna sebagai
Sebanyak 24 remaja atau 28%
panduan pikiran dan perasaan ide,
menjawab setuju tentang pengguna
informasi,
situs
kepercayaan,
harapan,
jejaring
facebook
untuk
imbauan, dan sebagai yang dilakukan
mencari dan mengumpulkan berita
seseorang kepada orang lain, baik
dan informasi. Sedangkan, 12 remaja
langsung secara tatap muka maupun
menjawab tidak setuju dan 3 remaja
tidak langsung dengan cara melalui
menjawab tidak setuju bahwa situs
media, dengan tujuan mengubah
jejaring sosial facebook menjadi
sikap,
media
pandangan
atau
perilaku.
untuk
mencari
dan
Dalam hal tersebut tersimpul tujuan,
mengumpulkan berita dan informasi,
yakni memberi tahu atau mengubah
serta 18 remaja atau 21% menjawab
sikap (attitude), pendapat (opinion)
ragu-ragu.
atau perilaku (behaviour) (Herdianto,
Berdasarkan
2011).
yang
data
yang
diperoleh dari penelitian Herdianto Berdasarkan hasil penelitian
(2011) sebanyak 33 remaja atau 37%
dilakukan
menjawab sangat setuju bahwa situs
oleh
Herdianto
(2011) tentang Mencari Informasi
jejaring
dan Berita Melalui Akses Situs
dijadikan media untuk mendapatkan
Jejaring Sosial Facebook diperoleh
informasi ter-update, dan 18 remaja
7
sosial
facebook
dapat
atau 21% menjawab setuju tentang
knowledge sharing
memperoleh
pengguna facebook”.
informasi
ter-update
dari situs jejaring sosial facebook. Namun
demikian,
manjawab
tidak
12
setuju
METODE PENELITIAN
remaja
Populasi dalam penelitian ini
18
adalah remaja pengguna facebook
responden remaja sangat tidak setuju
dengan karakteristik remaja akhir
serta 6 responden remaja yang
menurut
lainnya
Juditha, 2011) berusia 17 sampai 21
menjawab
dan
pada remaja
ragu-ragu.
Hurlock,
Mahasiswa
(dalam
Tanggapan responden remaja untuk
tahun
bertukar informasi pribadi melalui
Psikologi
jejaring sosial facebook, terdapat 12
Muhammadiyah Surakarta. Sampel
responden
remaja
atau
dalam
menjawab
sangat
setuju,
responden
remaja
atau
15%
pada
1992
Fakultas
Universitas
penelitian
ini
ditentukan
30
dengan jumlah 150 orang remaja
34%
akhir yang berusia 18 tahun sampai
menjawab tidak setuju, 12 remaja
21 tahun pengguna facebook di
atau 14% menjawab sangat tidak
Fakultas Psikologi angkatan 2013
setuju dan 3 responden remaja atau
dan
3% menjawab ragu-ragu.
Muhammadiyah Surakarta.
2014
Universitas
Dari pembahasan yang telah
Teknik pengambilan sampel
diuraikan di atas maka hipotesis
ini menggunakan teknik sampling
yang diajukan dalam penelitian ini
non-probabilitas. Arikunto (2010),
adalah “Ada hubungan positif antara
teknik pengambilan sampel yang
kepribadian
digunakan
ekstraversi
dengan
8
dalam
penelitian
ini
adalah quota sampling, yaitu teknik
ekstraversi. Kepribadian ekstraversi
untuk
dari
dalam penelitian ini akan diukur
populasi yang mempunyai ciri-ciri
dengan aspek kepribadian ekstraversi
tertentu sampai jumlah kuota yang
dari Eysenck dan Wilson, 2008 yang
diinginkan. Kuota yang ditentukan
mengacu pada aspek-aspek aktivitas,
oleh peneliti sejumlah 150 orang
kemampuan bergaul, pengambilan
responden dari keseluruhan jumlah
resiko, penurutan dorongan hati,
responden pengguna facebook.
pernyataan
menentukan
sampel
Subyek penelitian ini adalah
perasaan,
berpikir dan tanggung jawab.
150 remaja pengguna facebook, dan
Knowledge sharing
subjek berada pada populasi terbatas
penelitian
mahasiswa
menggunakan
Fakultas
kedalaman
Psikologi
ini
diungkap skala
dalam dengan
knowledge
angkatan 2013 dan 2014 Universitas
sharing. Knowledge sharing dalam
Muhammadiyah
penelitian ini akan diukur dengan
Surakarta.
Pengambilan sampel menggunakan
skala
quota
metode
Szulanski (dalam Setiawan, 2012)
menggunakan
yang mengacu pada aspek-aspek
sampling,
pengumpulan skala
dan
data angket
yaitu
skala
sharing
dari
kondisi personal, organisasi, dan
knowledge sharing dan kepribadian
teknologi.
ekstraversi.
Metode analisis data yang
Kepribadian ekstraversi dalam penelitian
knowledge
ini
menggunakan
diungkap skala
digunakan untuk menguji hipotesis
dengan
dalam penelitian ini adalah teknik
kepribadian
analisis product moment. Teknik
9
korelasi product moment dengan
kepribadian
menggunakan program SPSS 15.0 for
knowledge sharing. Hal ini sesuai
Windows.
dengan Eysenck (dalam Feist &
HASIL DAN PEMBAHASAN
Feist, 2010) orang dengan skor tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan teknik
Product
Moment
ekstraversi
dengan
pada ekstraversi cenderung penuh
dengan
kasih
sayang,
ceria,
senang
menggunakan program SPSS 15 for
berbicara, senang berkumpul, dan
windows dapat di ketahui nilai
menyenangkan.
korelasi (r) sebesar 0,534; p = 0,000
terhadap pengalaman membedakan
(p < 0,01) yang artinya ada hubungan
antara orang-orang yang memiliki
positif yang sangat signifikan antara
keragaman dengan orang-orang yang
kepribadian
dengan
mempunyai suatu kebutuhan atas
knowledge sharing pada mahasiswa
akhir yang sempurna, serta yang
pengguna facebook. Semakin tinggi
tetap merasa nyaman dengan asosiasi
kepribadian
maka
mereka terhadap hal-hal dan orang-
semakin tinggi knowledge sharing
orang yang tidak asing. Orang-orang
tersebut sebaliknya, semakin rendah
yang
kepribadian
maka
pengalaman yang berbeda, bervariasi
knowledge
serta membagikan kepada orang lain
ekstraversi
ekstraversi
ekstraversi
semakin rendah juga sharing tersebut.
secara
Keterbukaan
konsisten
mencari
akan memiliki skor yang tinggi pada
Hasil penelitian ini sesuai dengan
keterbukaan terhadap pengalaman
hipotesis yang diajukan oleh peneliti
dan pengetahuannya. Orang-orang
yaitu ada hubungan positif antara
yang
10
tinggi
keterbukaannya,
biasanya kreatif, imajinatif, penuh
ekstraversinya,
rasa penasaran, terbuka, dan lebih
berkategori kepribadian ekstraversi
memilih variasi. Hal ini diperkuat
sedang, ada 20 subjek (13,34%)
oleh
mengatakan
yang berkategori tinggi kepribadian
individu yang memiliki kepribadian
ekstraversi, dan 0 subyek (0%) yang
ekstraversi
dalam
berkategori sangat tinggi tingkat
yaitu
kepribadian ekstraversinya. Kondisi
membagikan
ini dapat dinterpretasikan bahwa
Dariyo
(2004)
yang
memanfaatkan individu
baik
faceboook,
mampu
93 subyek (62%)
informasi yang berupa pengetahuan
subjek
dan
memilki sikap yang terbentuk dari
pengalaman
berbeda
dan
bervariasi yang pernah dialami. Berdasarkan diketahui
hasil
variabel
ekstraversi
pada
dasarnya
aspek kepribadian ekstraversi yaitu
analisis
subjek
kepribadian
mempunyai
penelitian
cukup
mampu
untuk
melakukan aktivitasnya dengan cara
rerata
bergaul, ,menyatakan perasaan dan
empirik (RE) sebesar 110,05 dan
pikirannya dan bertanggung jawab
rerata hipotetik (RH) sebesar 115
pada saat menggunakan facebook.
yang berarti kepribadian ekstraversi
hal tersebut sesuai dengan aspek-
pada
sedang.
aspek
rincian
Eysenck
subyek
Retnowati
subjek
Adapun
tergolong
didapatkan
kategorisasinya
yaitu
4
yang
diungkapkan
oleh
dan
Wilson
(dalam
&
Haryanthi,
2001)
(2,66%) yang berkategori sangat
dimana subjek memiliki sosiabilitas
rendah, terdapat 33 subjek (22%)
tinggi
berkategori
mempunyai banyak teman, suka
rendah
kepribadian
11
yang
ditandai
dengan
bergaul, ramah, responsive terhadap
didapatkan rincian kategorisasinya
lingkungan, membutuhkan orang lain
yaitu
untuk diajak komunikasi, dan tidak
berkategori sangat rendah, terdapat 6
menyukai aktivitas sendiri. Individu
subjek
membutuhkan perangsangan, berani
knowledge sharing,
mengambil
resiko
suka
(42%) berkategori sedang knowledge
melakukan
tindakan
berbahaya
sharing, ada 76 subjek (50,67%)
secara
tiba-tiba,
impulsif,
menuruti
dorongan
berubah,
mudah
optimis.
Individu
dan
hati,
suka
subyek
(4%)
(0%)
berkategori
yang
rendah
63 subyek
yang berkategori tinggi knowledge
mudah
sharing,
terpengaruh,
5 subyek (3,33%) yang
berkategori sangat tinggi tingkat
bergerak
perilaku prosoial. Hal ini sesuai
cenderung
dengan pendapat Szulanski (2003)
agresif, suasana hatinya berubah
knowledge sharing adalah hal yang
dengan cepat, kurang bertanggung
sinergis. Dengan kata lain, bahwa
jawab,
keseluruhan
knowledge sharing juga lebih dari
perasaaanya tidak di bawah kontrol
sekedar berbagi, dan juga merupakan
yang ketat.
“bekerja sama”, “saling menolong”,
mengerjakan
aktif
0
sesuatu,
dan
secara
Variabel knowledge sharing mempunyai
rerata empirik
dan
(RE)
Hoof
(RH)
knowledge tergolong
Hal
ini
juga
diperkuat dengan pendapat Van den
sebesar 99,91 dan rerata hipotetik sebesar
kolaborasi.
dan
De
Ridder
(dalam
90
yang
berarti
Roeshinta, 2011), knowledge sharing
sharing
pada
subjek
adalah proses timbal balik dimana
Adapun
individu saling bertukar pengetahuan
sedang.
12
(tacit dan explicit knowledge) dan
pengaruh
secara bersama-sama menciptakan
terhadap knowledge sharing sebesar
pengetahuan (solusi) baru. Salah satu
28,5%, maka masih ada 71,5%
tujuan
lainnya dipengaruhi oleh faktor-
definisi
memberikan
ini
dan
knowledge,
terdiri
mengumpulkan
dimana
knowledge
dari
faktor
memberikan
dengan
mengkomunikasikan
kepribadian
lain
yang
ekstraversi
berpengaruh
terhadap knowledge sharing diluar
cara
faktor kepribadian ekstraversi seperti
pengetahuan
kebudayaan, sikap, rasa kepercayaan
kepada orang lain apa yang dimiliki
dan motivasi.
dari personal intellectual capital
KESIMPULAN DAN SARAN
seseorang,
Kesimpulan
dan
pengetahuan
mengumpulkan merujuk
berkonsultasi
dengan
pada
Berdasarkan hasil analisis data
membagi
dan
pembahasan
informasi atau intellectual capital
diuraikan
yang mereka miliki.
disimpulkan bahwa:
Kemudian hasil penelitian ini juga
menunjukkan
efektif
sumbangan
variabel
kepribadian
determinan
terhadap
dapat
Ada hubungan positif yang signifikan
knowledge
sebesar 28,5%
(r²)
telah
antara
kepribadian ekstraversi dengan sharing
pada
remaja pengguna facebook.
yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi
sebelumnya,
sangat
dukungan
ekstraversi
knowledge sharing
1.
yang
2.
sebesar
0,285. Hal ini menunjukkan bahwa
Sumbangan
efektif
kepribadian
ekstraversi
terhadap knowledge sharing
13
pada
remaja
pengguna
sebaik
mempertimbangkan
masih ada 71,5% faktor-faktor
status atau informasi yang akan
lain
diunggah dalam facebook.
yang
mempengaruhi
variabel
di luar
kepribadian
Kepribadian ekstraversi subjek
penelitian
pada
masyarakat
pengguna
facebook
tergolong
menjadi
pengguna media sosial yang
sharing
penelitian
pada
dalam mengekspresikan apa
tergolong
yang sedang dialami dan
sedang.
pengetahuan yang dimiliki untuk
Saran
Bagi subjek penelitian supaya
selalu
agar
mengelola
dan
Diharapkan
knowledge harus
facebook
3. Bagi peneliti selanjutnya.
dapat
mempengaruhi
pengguna
wawasan yang luas.
kepribadian
ekstraversi
kepada
memiliki pengetahuan dan
kepribadian ekstraversi dengan karena
dibagikan
pengguna facebook yang lain
1. Bagi Subjek Penelitian
sharing,
agar
cerdas untuk memilah-milah
Knowledge
baik
dari
Bagi
diharapkan
sedang.
subjek
isi
2. Bagi Masyarakat
ekstraversi.
4.
dengan
facebook sebesar 28,5% berarti
knowledge sharing
3.
mungkin
memperluas ruang lingkup
bisa
penelitian
memanfaatkan media facebook
serta
memperhatikan faktor-faktor
14
lain
yang
mempengaruhi sharing
dapat
o%20041213.pdf. Di akses 2 Februari 2014. Juditha, C. (2011). Hubungan Pengguna Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap Perilaku Remaja di Kota Makasar. http://balitbang.kominfo.go.id/ balitbang/bppkiyogyakarta/files/2012/06/01HUBUNGANPENGGUNAAN-SITUSJEJARING-SOSIALFACEBOOK-TERHADAPPERILAKU-REMAJA.pdf. Di akses 2 Februari 2014. Nazar, M. R. (2011). Bagaimanakah Knowledge Sharing Intention Antar Mahasiswa Akuntansi di Internet ?. http://nswahdi.com/wp/wpcontent/uploads/2014/02/068.p df. Di akses 5 Maret 2014. Nurmahmudiyah, S. (2013). Pengaruh Faktor Personal, Organisasi dan Teknologi Terhadap Penggunaan Blog Untuk Knowledge Sharing. journal.unair.ac.id/filerPDF/J urnal%20Siti%20Nurmahmudi yah.pdf Di akses 13 Mei 2014. Pai. (2006). Perilaku berbagi pengetahuan dan variabel demografis antara guru sekolah menengah di dalam dan sekitar Gaborone, Botswana. http://www.sajim.co.za/index.p hp/SAJIM/article/view/420/51 4 Di akses 7 Juli 2014. Ramdhani, N. (2006). Metaanalisis Terhadap Hubungan Kepribadian Extraversion, Neuroticism, dan Openness to Experience dengan Penggunaan Email. http://jurnal.psikologi.ugm.ac.i
knowledge
selain kepribadian
ekstraversi, seperti : faktor biologis,
sosial,
dan
kebudayaan, sikap, motivasi, dan rasa kepercayaan. DAFTAR PUSTAKA Arinkunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta. Dariyo,A. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor : Ghalia Djazari, M. (2013). Pengaruh Sikap Menghindari Risiko Sharing dan Knowledge Self-Efficacy Terhadap Informal Knowledge Sharing Pada Mahasiswa Fise UNY. http://journal.uny.ac.id/index.p hp/nominal/article/view/1671. Di akses 5 Maret 2014. Eysenck, H.J. & Wilson, G.D. 2008. Know Your Own Personality. Anglesburg : Pelican. Feist, J dan Feist, G. J. (2010). Teori Kepribadian. Jakarta. Salemba Humanika. Herdianto, Y. (2011). Pengaruh Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap Pola Komunikasi Interpersonal. http://repository.fisipuntirta.ac.id/176/1/SKRIPSI%2 0KOM%20Yayan%20Herdiant
15
d/index.php/fpsi/article/view/7 1/62. Di akses 14 Maret 2014 Retnowati, S., & Haryanthi, L. P. S. (2010). Kecenderungan Kecanduan Cybersex Ditinjau dari Tipe Kepribadian. Jurnal Psikologi Universitas Gajah Mada. Roeshinta. (2011). Pengaruh Rasa Harga Diri dan Kepercayaan Sosial Terhadap Sikap berbagi Pengetahuan yang Di Mediasi Oleh Norma Subjektif. http://repository.usu.ac.id/bitstr eam/123456789/23988/4/Chapt er%20II.pdf . Di akses 7 Juni 2014. Setiawan, S. (2012). Peningkatan Knowledge Sharing Di Lembaga Litbang Pemerintah Melalui Modifikasi Tata Kelola Honor Penelitian. http://lontar.ui.ac.id/file?file=di gital/...%20Peningkatan%20kn owledge.pdf. Di akses 25 Juni 2014. Szulanski,G. (2003). Sticky Knowledge. London : SAGE
16