PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PRAKTEK MEKANIKA TANAH PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL/ BANGUNAN
Skripsi Oleh: DONY SATRIA NIM. K 1505011
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PRAKTEK MEKANIKA TANAH PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL/ BANGUNAN
Oleh:
DONY SATRIA NIM. K 1505011
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skipsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Drs. Suradji, M. Pd NIP. 193110 131978 031002
Sri Sumarni, ST, MT NIP. 197907212002122001
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.
Pada Hari
: Rabu
Tanggal
: 10 Februari 2010
Tim Penguji Skripsi: Nama Terang
Tanda Tangan
Ketua
: Drs. Sutrisno, ST., M.Pd
Sekretaris
: Taufiq Lilo Adisucipto, ST., MT
Anggota
: Drs. Suradji, M.Pd
Anggota II
: Sri Sumarni, ST, MT
................... .................... ....................
...................
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 196007271987021001
iv
ABSTRAK Dony Satria K1505011. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PRAKTEK MEKANIKA TANAH PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL/ BANGUNAN. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2010 Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui peningkatan aktivitas mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan setelah menggunakan pembelajaran dengan model konstruktivistik. (2) Untuk mengetahui peningkatan keterampilan kooperatif mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan setelah mengguakan pembelajaran dengan model konstruktivistik. (3) Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan setelah menggunakan pembelajaran dengan model konstruktivistik. Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini termasuk Penelitian tindakan Kelas yang bersifat kualitatif. Sumber data utama adalah tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa dan tingkah laku, tempat atau lokasi, dokumen dan arsip, serta berbagai benda lain. Dalam penelitian ini, peneliti tidak menentukan jumlah sampel. Peneliti lebih cenderung untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Validitas data dilakukan dengan mengecek keabsahan data dengan mengkonfirmasikan data yang telah ada, sumber data dan ahli. Dalam penelitian ini dilakukan diskusi, hasil pengamatan dan data evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat dibuat disimpulkan : (1) Hasil pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran pada siklus I sampai dengan siklus III mengalami peningkatan sebesar 20 % dari 35 mahasiswa didapat dari peningkatan tiap-tiap indikator, (2) Hasil pengamatan terhadap aktivitas kooperatif mahasiswa dalam pembelajaran pada siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan 17 % dari 35 mahasiswa didapat dari peningkatan tiaptiap indikator, (3) Prestasi Belajar diperoleh dari mahasiswa yang mampu menjawab soal-soal dengan benar, hasil nilai mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas atau soal-soal dan penilaian dari dosen dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan 18 % dari 35 mahasiswa didapat dari peningkatan tiaptiap indikator dan penilaian dari dosen rata-rata mendapatkan nilai B atau baik.
v
MOTTO
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (syurga) dan di mata air-mata air” (QS. Adz-Dzaariyaat, 15: 51) “Pendidikan adalah perhiasan di waktu senang dan tempat berlindung di waktu susah” (Sigit Daryanto dkk)
“Mereka yang semangat dan berani memulai perjalanan ini dengan sepenuh keinginan untuk mengenali diri sendiri akan menjadi orang yang paling berbahagia di masa yang akan datang” (Kimberly Kirberger dan Colin Mortensen)
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada: v Allah SWT v Ayah dan ibu tercinta v Kakak dan adik-adikku yang aku sayangi v Rekan-rekan seperjuangan PTS/B 05’ v Kekasihku yang aku sayangi dan kucintai v Almamater
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan nikmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini, untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu dikesempatan yang berbahagia ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuannya kepada yang terhormat: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan FKIP UNS Surakarta. 3. Ketua Program Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS Surakarta. 4. Bapak Drs. Suradji, M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing I. 5. Ibu Sri Sumarni, ST, MT, sebagai Dosen Pembimbing II. 6. Para Mahasiswa praktek mekanika tanah. 7. Kedua orang tuaku dan keluarga atas dukungan moril dan material yang telah diberikan selama ini. 8. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan dukungan dan bantuan sehingga dapat selesainya skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Terakhir, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pemabaca. Amien.
Surakarta,
Penulis viii
2010
DAFTAR ISI
Halaman JUDUL ....................................................................................................
i
PENGAJUAN .........................................................................................
ii
PERSETUJUAN .....................................................................................
iii
PENGESAHAN ......................................................................................
iv
ABSTRAK ..............................................................................................
v
MOTTO ..................................................................................................
vi
PERSEMBAHAN ...................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ............................................................................
viii
DAFTAR ISI ...........................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xiii
BAB
I
BAB II
PENDAHULUAN ...............................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .................................................
1
B. Identifikasi Masalah .......................................................
2
C. Perumusan Masalah ........................................................
4
D. Tujuan Penelitian ............................................................
4
E. Manfaat Penelitian ..........................................................
5
LANDASAN TEORI ..........................................................
7
A. Tinjauan Pustaka ...........................................................
7
1. Hakekat Model Pembelajaran Konstruktivistik ........
7
2. Hakekat Prestasi Belajar ...........................................
14
3. Hakekat Aktivitas Peserta Didik dalam Pembelajaran 15
BAB III
B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................
16
C. Kerangka Berfikir ..........................................................
18
D. Hipotesis ........................................................................
19
METODE PENELITIAN .....................................................
20
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................
20
ix
BAB IV
BAB V
B. Bentuk dan Strategi Penelitian .......................................
21
C. Sumber Data ...................................................................
29
D. Teknik Sampling ............................................................
29
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................
30
F. Validitas Data .................................................................
30
G. Analisis Data ..................................................................
30
HASIL PENELITIAN .........................................................
31
A. Desain Penelitian ............................................................
31
B. Deskripsi Data ................................................................
31
C. Hasil Penelitian................................................................
32
D. Pembahasan ....................................................................
49
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ..........................
56
A. Simpulan .........................................................................
56
B. Implikasi .........................................................................
56
C. Saran ...............................................................................
57
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
.
x
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Jadwal Penelitian ..........................................................................
24
Tabel 2. Hasil Penelitian Secara Keseluruhan ............................................
48
Tabel 3. Hasil Rata-Rata Penilaian Praktek Mekanika Tanah ....................
50
Tabel 4. Hasil Observasi Balikan dari Mahasiswa......................................
51
Tabel 6. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 1 .........
61
Tabel 7. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 2 .........
64
Tabel 8. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 3 .........
67
Tabel 9. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 4 .........
70
Tabel 10. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 5 ........
73
Tabel 11. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 6 ........
76
Tabel 12. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 7 ........
79
Tabel 13. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 8 ........
82
Tabel 14. Kegiatan Belajar / Skenario Pembelajaran Pertemuan Ke 9 ........
85
Tabel 15. Silabus Praktek Mekanika Tanah.................................................
87
Tabel 16. Lampiran Hasil Penelitian Secara Keseluruhan ...........................
94
Tabel 17. Lampiran Hasil Observasi Balikan dari Mahasiswa ........................ 95 Tabel 18. Penilaian Praktek Mekanika Tanah Kelompok 1….....................… 97 Tabel 19. Penilaian Praktek Mekanika Tanah Kelompok 2….....................… 98 Tabel 20. Penilaian Praktek Mekanika Tanah Kelompok 3….....................… 99 Tabel 21. Penilaian Praktek Mekanika Tanah Kelompok 4….....................… 100 Tabel 22. Penilaian Praktek Mekanika Tanah Kelompok 5….....................… 101 Tabel 23. Penilaian Praktek Mekanika Tanah Kelompok 6….....................… 102 Tabel 24. Jadual Praktikum Mekanika Tanah… ..........................................… 146
xi
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Akar Pelaksanaan PTK ..............................................................
8
Gambar 2. Bagan Kerangka Berfikir ...........................................................
23
Gambar 3. Diagram Hasil Penelitian Tindakan Kelas Secara Keseluruhan dari Semua Indikator Pada Mahasiswa Mata Kuliah Praktek Mekanika Tanah .........................................................................
xii
49
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................ 60 Lampiran 2. Lembar Hasil Observasi Siklus 1, Siklus 2, dan Siklus 3 ........... 91 Lampiran 3. Hasil Observasi Balikan Dari Mahasiswa ................................... 95 Lampiran 4. Hasil Penilaian Praktek Mekanika Tanah.................................... 97 Lampiran 5. Dokumentasi Proses Pembelajaran Praktek Mekanika Tanah .... 105 Lampiran 6. Panduan Praktek Mekanika Tanah ..............................................120 Lampiran 7. Tata Tertib Laboratorium ............................................................ 138 Lampiran 8. Pembagian Kelompok, Materi dan Jadwal Praktikum ............... 144 Lampiran 9. Surat-Surat Perijinan dan Daftar Hadir Seminar ......................... 147
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Eksistensi dan daya survival suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan dan sumber daya manusia yang dimiliki bangsa tersebut. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan peserta didik, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Kondisi di lapangan saat ini menunjukkan bahwa masih banyak guru yang menggunakan cara pendekatan konvensional yang tidak efektif dan menimbulkan pada kejenuhan siswa di dalam kelas, serta pendekatan ketrampilan proses dengan pembelajaran teoritis. Pemecahan Masalah pendidikan dengan kondisi lapangan saat ini seperti tersebut di atas, sebenarnya telah dilakukan oleh pemerintah (Depdiknas) dengan berbagai pembaharuan, antara lain dengan pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana serta meningkatkan
sistem
manajemen
sekolah,
agar
pendidikan
selanjutnya
berorientasi lokal, berwawasan nasional dan global. Namun, sejauh ini belum tampak hasil yang menggembirakan. Setiap selesai pelaksanaan Ujian Akhir masih selalu terlihat nilai-nilai yang rendah, terlihat juga lulusan-lulusan termasuk sarjana yang tidak siap memasuki dunia kerja, apalagi membuka lapangan kerja sendiri, karya-karya akademik juga masih sedikit dihasilkan oleh kaum terpelajar, perusahaan-perusahaan masih harus memberi training skills untuk menyesuaikan kapabilitas output pendidikan dengan dunia industri dan perusahaan-perusahaan jasa tenaga kerja masih mengirimkan tenaga-tenaga kasar atau buruh rumah tangga ke luar negeri bukan tenaga terampil atau tenaga ahli. Konsekuensi dari semua upaya tersebut pendidik merupakan kunci dan sekaligus ujung tombak pencapaian misi pembaruan pendidikan, mereka berada
xiv
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Hakekat Model Pembelajaran Konstruktivistik a. Pengertian Pembelajaran Konstruktivistik Hakikat pembelajaran konstruktivistik oleh Brooks & Brooks dalam Degeng mengatakan bahwa pengetahuan adalah non-objective, bersifat temporer, selalu berubah, dan tidak menentu. Belajar dilihat sebagai penyusunan pengetahuan dari pengalaman konkrit, aktivitas kolaboratif, dan refleksi serta interpretasi. Mengajar berarti menata lingkungan agar si belajar termotivasi dalam menggali makna serta menghargai ketidakmenentuan. Atas dasar ini maka si belajar akan memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan tergantung pada pengalamannya, dan perspektif yang dipakai dalam menginterpretasikannya ( Degeng, 2002 : 5) Menurut teori ini permasalahan dimunculkan dari pancingan internal, permasalahan muncul dibangun dari pengetahuan yang direkonstruksi sendiri oleh siswa. Teori ini sangat dipercaya bahwa peserta didik mampu mencari sendiri masalah, menyusun sendiri pengetahuannya melalui kemampuan berpikir dan tantangan yang dihadapinya, menyelesaikan dan membuat konsep mengenai keseluruhan pengalaman realistik dan teori dalam satu bangunan utuh. Proses pembelajaran yang terjadi menurut pandangan konstruktivisme menekankan pada kualitas dari keaktifan siswa dalam menginterpretasikan dan membangun pengetahuannya. Setiap organisme menyusun pengalamannya dengan
jalan
menciptakan
struktur
mental
dan
menerapkannya
dalam
pembelajaran. Suatu proses aktif dalam mana organisme atau individu berinteraksi dengan lingkungannya dan mentransformasinya ke dalam pikirannya dengan bantuan struktur kognitif yang telah ada dalam pikirannya. Siswa akan menjadi orang yang kritis menganalisis sesuatu hal karena mereka berpikir bukan meniru. Belajar menurut konstruktivisme adalah proses konstruksi ketika menerima informasi, jadi walaupun selalu melibatkan informasi baru, belajar bukanlah semata-mata proses menerima informasi secara pasif, melainkan pembentukan (konstruksi) ulang bangunan, pengertian kita ketika harus
xv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang akan dijadikan sebagai tempat untuk memperoleh data yang berguna untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti memilih lokasi penelitian di Kampus V FKIP Universitas Sebelas Maret dengan pertimbangan : a. Mudah dalam memonitor dan diharapkan lebih cepat menyelesaikan skripsi. b. Terdapat data yang memadai untuk keperluan penelitian tentang model pembelajaran konstruktivistik di Kampus V FKIP Universitas Sebelas Maret. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian direncanakan pada bulan Februari 2009 – September 2009. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut. Tabel 1. Jadwal Penelitian Bulan Minggu
1
April 1 2
3
4
Mei 2 3
4
Pengajuan judul Pembuatan proposal Seminar proposal Perijinan penelitian Pelaksanaan penelitian Penulisan laporan penelitian
xvi
1
Juni 2 3
4
1
Juli 2 3
4
1
Agustus 2 3 4
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan septembernovember 2009 yang mengambil setting di Kampus V Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan pelaksanaanya mengikuti alur sebagai berikut : 1. Perencanaan,
meliputi
penetpan
materi
dan
penetapan
waktu
dan
pelaksanaanya. 2. Pelaksanaan, meliputi seluruh proses kegiatan belajar mengajar melalui model pembelajaran konstruktivistik. 3. Observasi, dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran, meliputi aktivitas mahasiswa, pengembangan materi dan hasil belajar mahasiswa. 4. Refleksi, meliputi kegiatan analisis hasil pembelajaran dan sekaligus menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dengan kolaborasi dengan dosen mata kuliah, yang membantu dalam pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian berlangsung sehingga secara tidak langsung kegiatan penelitian bisa terkontrol.
B. Deskripsi Data Dialog awal dilakukan peneliti dan dosen mata kuliah praktek mekanika tanah. Dari dialog awal yang dilaksanakan pada tanggal 2 september 2009, didapatkan keterangan bahwa permasalahan dan hambatan yang dialami mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dalam hal ini mengenai keselamatan kerja adalah sebagai berikut : 1. Tidak ada persiapan 2. Cenderung menurut pada asisten 3. Tidak kreatif, mandiri 4. Kurangnya pemahaman pada aplikasi hasil praktek xvii
5. Kerja kelompok tidak bisa mengoptimalkan kompetensi 6. Perlu terbentuknya sistem Menanggapi permasalahan diatas, maka dalam penelitian ini peneliti mengajukan solusi berupa pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran konstruktivistik Model pembelajaran ini berupa keleluasaan mahasiswa dalam mengembangkan konsep yang dipelajarinya dan hasilnya lebih efisien atau mungkin bisa lebih, namun mahasiswa dapat mengemukakan ide atau pendapatnya. Mahasiswa mendapatkan keuntungan dalam proses belajar, yaitu mereka lebih berfikir, lebih memahami, lebih mengingat, lebih meyakini, lebih menyenangkan dan lebih kooperatif. Model pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan prestasi dan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran serta keaktifan belajar mahasiswa.
C. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di kampus V FKIP UNS ini dengan alur dan tahapan : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dilaksanakan dalam tiga siklus. Hasil penelitian dititikberatkan pada peningkatan aktifitas mahasiswa dalam pembelajaran dan keterampilan kooperatif mahasiswa dalam
kegiatan
belajar mengajar dikelas
dengan
menggunakan
model
pembelajaran konstruktivistik melalui diskusi kelas. 1. Tindakan Kelas Sikus 1 a) Perencanaan Siklus I Proses pembelajaran pada siklus pertama pengenalan materi dilakukan dengan diskusi kelas yang dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) yang telah disusun dengan alokasi waktu selama 4 jam pelajaran. Perencanaan tindakan kelas siklus 1 dilaksanakan dengan memperhatikan permasalahan-permasalahan yang dibicarakan antara peneliti dengan dosen mata kuliah praktek mekanika tanah. Perencanaan tindakan kelas siklus 1 menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model konstruktivistik yang memfokuskan pembelajaran atau
xviii
proses belajar mengajar pada mahasiswa dan dosen hanya merancang desain pembelajaran yang memberi keleluasaan pada mahasiswa. b) Hasil Tindakan Siklus I Tindakan kelas siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 8 september 2009 hari selasa dan kamis 10 september 2009 hari kamis jam ke 7 – 10 ( 12.50 – 15.20 ). Pembelajaran dilakukan secara kooperatif. Sebelum pembelajaran dilaksanakan, dosen memberitahukan tujuan pembelajaran, memberitahukan gambaran umum inti materi ajar. Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan kegiatan belajar secara umum dan waktu itu materi pembelajarannya yaitu penelitian kadar air tanah. Kegiatan selanjutnya yaitu dosen menjelaskan tentang pemahaman dan mekanika tanah hanya garis besarnya saja dan sesekali dosen melemparkan pertanyaan untuk merangsang pengetahuan mahasiswa. Pertanyaan diberikan kepada mahasiswa tetapi mahasiswa kurang begitu merespon dan hanya beberapa mahasiswa saja yang bisa menjawab itupun secara bersama-sama. Keseluruhan penerapan model pembelajaran konstruktivistik ini dengan menggunakan diskusi baik kelompok maupun diskusi kelas. Selanjutnya dosen membentuk kelompok dengan membagi 35 mahasiswa menjadi 6 kelompok ( masing masing 6 mahasiswa dan 5 mahasiswa ) dan masing-masing kelompok diberi masalah yang sama. Selanjutnya setiap kelompok membahas masalah masing-masing dan tugas dosen disini hanya mengkoordinasi membantu secukupnya pada masing-masing kelompok apabila ada kelompok yang bertanya. Setelah waktu yang ditentukan untuk diskusi kelompok selanjutnya dosen mempersilahkan tiap-tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas dan setiap kelompok diwakili oleh satu pembicara dan untuk kelompok lain mengajukan tanggapan, begitu juga sebaliknya. c) Hasil Observasi Siklus I Observasi dilakukan pada saat mahasiswa melakukan diskusi kelompok atau variabel yang diamati sesuai dengan lembar observasi yang sudah dibuat. Adapun variabel yang diamati adalah aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran dan ketrampilan kooperatif mahasiswa dalam proses pembelajaran dan masingmasing
variabel
mempunyai
aspek xix
sendiri-sendiri.
Sebenarnya
proses
pembelajaran sudah berjalan dengan baik tetapi untuk masing-masing aspek baik dari aktivitas mahasiswa maupun ketrampilan kooperatif mahasiswa belum mendapatkan hasil yang maksimal. Berdasarkan data hasil observasi seperti pada lampiran 2, Hasil penelitian siklus I menunjukkan 1) Mahasiswa aktif yaitu Kelompok I
= 3 mahasiswa
Kelompok II
= 4 mahasiswa
Kelompok III
= 4 mahasiswa
Kelompok IV
= 4 mahasiswa
Kelompok V
= 3 mahasiswa
Kelompok VI
= 3 mahasiswa
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah aktif dalam proses pembelajaran yaitu 21 mahasiswa sehingga prosentasenya 21/35 x 100 = 75 % 2) Mahasiswa kooperatif yaitu, Kelompok I
= 3 mahasiswa
Kelompok II
= 4 mahasiswa
Kelompok III
= 4 mahasiswa
Kelompok IV
= 4 mahasiswa
Kelompok V
= 3 mahasiswa
Kelompok VI
= 3 mahasiswa
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah sudah kooperatif dalam mengikuti proses pembelajaran yaitu
21 mahasiswa sehingga prosentasenya
21/35 = 75 % 3) Mahasiswa yang mampu menjawab soal tes dengan benar Kelompok I
= 3 mahasiswa
Kelompok II
= 4 mahasiswa
Kelompok III
= 4 mahasiswa
Kelompok IV
= 3 mahasiswa
Kelompok V
= 3 mahasiswa
Kelompok VI
= 3 mahasiswa xx
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah mampu menjawab soal tes dengan benar yaitu 20 mahasiswa sehingga prosentasenya 20/35 x 100 = 74 % Setelah diskusi kelompok selesai dan sudah dipresentasikan, mahasiswa dikembalikan ke kelas untuk evaluasi. Dosen memberikan beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman mahasiswa, kemudian dosen menyampaikan pola penting dari materi yang telah didiskusikan dan mengarahkan mahasiswa untuk membuat rangkuman. Pada akhir pertemuan dosen memberikan tugas individu. d) Refleksi Siklus I Refleksi dilakukan setelah hasil tindakan setelah jam mata kuliah selesai. Dari kegiatan ini dapat diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya, yaitu (1) Kerjasama dalam kelompok masih kurang (2) Tanggung jawab terhadap kelompoknya sendiri masih kurang. Untuk menyusun rencana pada tindakan kelas siklus II maka perlu diadakan revisi terencana dari tindakan kelas siklus I
Berdasarkan refleksi
tindakan kelas siklus I, maka beberapa revisi yang disepakati antara peneliti dengan dosen adalah sebagai berikut : (1) Dosen harus mampu mengendalikan kelas (2) Dosen sesering mungkin memberikan motivasi kepada maasiswa agar dapat bekerjasama dengan baik (3) Dosen sesering mungkin mengingatkan mahasiswa agar melaksanakan diskusi dengan penuh tanggung jawab karena hal itu akan mempengaruhi hasil yang akan dicapai. e) Evaluasi Terhadap Hasil Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil refleksi diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan peneliti pada tindakan siklus I dalam pembelajaran cenderung belum mengalami peningkatan yang berarti, karena mahasiswa masih terlihat belum terbiasa dengan penerapan model yang digunakan peneliti dalam pembelajaran yaitu model konstruktivistik. Kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan tindakan yang telah dilakukan pada siklus I ini masih perlu diadakan perbaikan pada tindakan siklus selanjutnya karena dari hasil yang dicapai belum memuaskan.
xxi
f) Revisi Siklus I Berdasarkan hasil refleksi terhadap tidakan kelas siklus I, maka rencana tindakan I perlu direvisi dan hasilnya akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tindakan siklus II
2. Tindakan Kelas Siklus II a) Perencanaan Siklus II Berdasarkan dari observasi dan refleksi dari pembelajaran tindakan kelas siklus I, maka rencana tindakan kelas siklus I perlu direvisi dan akan digunakan sebagai acuan tindakan pembelajaran kelas siklus II. Peningkatan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran dan kooperatif mahasiswa tidak terjadi perubahan yang signifikan dan dengan hasil seperti itu dosen dan peneliti sepakat untuk memotivasi mahasiswa dengan porsi yang lebih. Mahasiswa diberi motivasi sebelum, selama dan sesudah pembelajaran dengan harapan mahasiswa lebih memperhatikan, tidak malu-malu baik dalam bertanya maupun mengutarakan pendapatnya sendiri dan bersemangat dalam belajar. Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah dibuat dan pelaksanaan dilaksanakan dalam 4 jam pelajaran b) Hasil Tindakan Siklus II Sebenarnya pelaksanaan tindakan putaran ke dua ini hampir sama dengan tindakan putaran pertama tetapi disini ada perbaikan-perbaikan. Tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 29 september dan 1 oktober 2009 pada hari selasa dan kamis jam ke 7 – 10 ( 12.50 – 15.20 ). Sebelum pembelajaran dilaksanakan sama dengan putaran pertama dosen menjelaskan tujuan pembelajaran, memberitahukan gambaran umum inti materi ajar. Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan kegiatan belajar secara umum dan waktu itu materi pembelajarannya yaitu Pemadatan Tanah (proctor) dan Kepadatan Tanah Lapang Dengan Metode Kerucut Pasir (sand cone) yang nantinya akan dijadikan bahan untuk diskusi kelompok. Siklus ke II ini pemberi tindakan adalah dosen praktek mekanika tanah sedangkan penerima tindakan sebanyak 35 mahasiswa. Peneliti mengamati xxii
jalannya pelaksanaan tindakan dengan lembar observasi yang sudah dipersiapkan, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan proses refleksi, evaluasi dan revisi. Selanjutnya dosen menjelaskan tentang
Pemadatan Tanah (proctor) dan
Kepadatan Tanah Lapang Dengan Metode Kerucut Pasir (sand cone)secara garis besarnya saja dan sesekali memberikan pertanyaan kepada mahasiswa secara acak siapa yang bisa langsung menjawab, dan disini mahasiswa mulai berani untuk menjawab bahkan bertanya kepada dosen. Model
pembelajaran
dilaksanakan
dengan
model
pembelajaran
konstruktivistik sehingga pelaksanaan disini diterapkan dengan cara diskusi seperti pada siklus I dan masing-masing kelompok diberi masalah yang sama dan setiap kelompok membahas masalah masing-masing
Diskusi ke dua ini
mahasiswa diberi masalah tentang : ·
Maksud pengujian pemadatan.
·
Alat yang perlu dipersiapkan untuk pengujian pemadatan proctor.
·
Maksud tanah diperam/ditambahkan air dengan prosedur yang berbeda.
·
Tahapan pelaksanaan uji pemadatan proctor.
·
Tahapan pelaksanaan uji pemadatan dengan alat sand cone.
·
Alat yang perlu dipersiapkan untuk pengujian pemadatan dengan alat sand cone. Tugas dosen disini hanya berkeliling membantu secukupnya pada masing
masing kelompok apabila ada kelompok yang bertanya. Setelah waktu yang ditentukan
untuk
diskusi
kelompok
sudak
selesi
selanjutnya
dosen
mempersilahkan tiap-tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas dan setiap kelompok diwakili oleh satu pembicara dan untuk kelompok lain mengajukan tanggapan begitu juga sebaliknya. c) Hasil Observasi Siklus II Waktu observasi dilakukan sama pada observasi siklus I yaitu pada saat mahasiswa melaksanakan diskusi kelompok. Indikator atau variabel yang diamati sesuai dalam lembar observasi yang sudah dibuat. Adapun variabel yang diamati adalah aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran dan keterampilan kooperatif
xxiii
mahasiswa dalam proses pembelajaran dan masing-masing variabel mempunyai aspek sendiri-sendiri. Setelah tahap- tahap pada proses tindakan kelas siklus II dari perencanaan tindakan sampai refleksi tindakan pada data hasil observasi seperti pada lampiran 2 maka didapatkan hasil penelitian sebagai berikut : 1) Mahasiswa aktif yaitu Kelompok I
= 5 mahasiswa
Kelompok II
= 4 mahasiswa
Kelompok III
= 5 mahasiswa
Kelompok IV
= 5 mahasiswa
Kelompok V
= 4 mahasiswa
Kelompok VI
= 4 mahasiswa
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah aktif dalam proses pembelajaran yaitu 27 mahasiswa sehingga prosentasenya 27/35 x 100 = 78 % 2) Mahasiswa kooperatif yaitu, Kelompok I
= 4 mahasiswa
Kelompok II
= 5 mahasiswa
Kelompok III
= 5 mahasiswa
Kelompok IV
= 5 mahasiswa
Kelompok V
= 5 mahasiswa
Kelompok VI
= 4 mahasiswa
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah sudah kooperatif dalam mengikuti proses pembelajaran yaitu
28 mahasiswa sehingga prosentasenya
28/35 x 100 =79 % 3) Mahasiswa yang mampu menjawab soal tes dengan benar Kelompok I
= 4 mahasiswa
Kelompok II
= 5 mahasiswa
Kelompok III
= 5 mahasiswa
Kelompok IV
= 5 mahasiswa
Kelompok V
= 4 mahasiswa
Kelompok VI
= 4 mahasiswa xxiv
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah mampu menjawab soal tes dengan benar yaitu 27 mahasiswa sehingga prosentasenya 27/35 x 100 = 78 % Kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan tindakan yang telah dilakukan pada siklus II ini masih perlu diadakan perbaikan pada tindakan siklus selanjutnya karena dari hasil yang dicapai belum memuaskan Pelaksanaan diskusi kelompok pada putaran ke dua ini sudah menunjukkan peningkatan dan cukup baik, mahasiswa yang mempunyai kemampuan lebih mau membantu teman satu timnya yang mengalami kesulitan dalam memahami materi dan menuntaskan soal-soal. Mahasiswa sudah banyak yang berani mengajukan pertanyaan kepada dosen, sudah berani menjawab pertanyaan bahkan menjadi pembicara kelompokpun sudah banyak yang mau. Ketrampilan kooperatif mahasiswa juga terlihat ada peningkatan yang signifikan. Mahasiswa sudah lebih mau menghargai pendapat orang lain, mengambil giliran dan berbagi tugas, memberikan kesewmpatan orang lain untuk berbicara
dan mau mendengarkan dengan aktif serta kerjasama dengan
kelompoknyapun sudah terlihat dengan baik. Semua aspek tersebut sudah membuktikan adanya peningkatan dalam penerapan model pembelajaran konstruktivistik. d)
Refleksi Siklus II Refleksi tindakan kelas siklus II dilaksanakan setelah pembelajaran.
Dalam pembelajaran siklus II berjalan lebih baik dari siklus I. Diskusi sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. Motivasi yang dilakukan dosen pada awal sebelum pembelajaran dapat dikatakan berhasil. Hal ini perlu dilakukan pada setiap pembelajaran karena motivasi dapat membuat mahasiswa bersemangat dan merasa diperhatikan. Kegiatan reflaksi ini mendiskusikan hasil observasi tindakan kelas siklus II dan diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan siklus III, yaitu : 1) Keadaan kelas pada saat diskusi sudah sedikit terkontrol dengan adanya latihan-latihan soal, tapi perhatian dosen masih kurang terhadap mahasiswa yang belum bisa. xxv
2) Beberapa mahasiswa sudah berani untuk menjawab pertanyaan dosen meskipun masih kurang percaya diri. 3) Mahasiswa sudah berani untuk mengajukan pertanyaan kepada dosen. 4) Ketrampilan kooperatif mahasiswa sudah banyak yang terlihat seperti menghargai pendapat orang lain, mendengarkan dan kerjasama dalam kelompok serta kemempuan menyampaikan informasi kepada teman. e) Evaluasi Terhadap Hasil Tindakan Siklus II Hasil penelitian pada tindakan kelas siklus II sudah ada peningkatan walaupun belum maksimal tetepi dosen sudah memberikan pembelajaran sesuai dengan harapan yaitu : memberikan gambaran pembelajaran yang akan dilakukan, menyampaikan materi secara sistematis meminta mahasiswa untuk berdiskusi baik kelompok maupun kelas, dosen menyarankan mahasiswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Pembelajaran melalui konstruktivistik sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat diketahui dari kerjasama siswa yang sudah terlihat, siswa yang memiliki kemampuan lebih membantu temanya yang belum jelas, sudah ada peningkatan aktivitas siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar serta ketrampilan siswasiswa sudah banyak yang terlihat walaupun semua belum maksimal. f)
Revisi Siklus II Berdasarkan hasil refleksi terhadap tindakan kelas siklus II, maka
rencana tindakan II perlu direvisi dan hasilnya akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tindakan siklus III. Revisi yang disepakati oleh peneliti dan mitra kolaborasi adalah perhatian, bimbingan dan motivasi dosen dan mahasiswa yang kesulitan perlu ditambah.
3) Tindakan Kelas Siklus III a) Perencanaan Siklus III Pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Perencanaan tindakan kelas siklus III, selama 4 jam pelajaran dengan materi yang diajarkan yaitu menjelaskan Berat Jenis Tanah, Ring Density dan Batas Plastis. Semua tindakan pada putaran ke tiga ini hampir xxvi
sama dengan siklus I dan II tetapi untuk yang ke tiga ini waktu yang ada lebih dioptimalkan. b) Hasil Tindakan Siklus III Pelaksanaan tindakan siklus III ini hampir sama dengan siklus pertama dan kedua tetapi disini ada perbaikan-perbaikan dan lebih memaksimalkan waktu yang ada. Tindakan siklus ke III ini dilaksanakan pada hari selasa 6 oktober dan 8 oktober 2009. Sebelum pembelajaran dilaksanakan sama dengan putaran pertama dan kedua dosen memberitahukan gambaran umum materi ajar. Pembelajarannya dimulai dengan menjelaskan kegiatan belajar secara umum dan waktu itu materi pembelajaranya yaitu Berat Jenis Tanah, Ring Density dan Batas Plastis dan nantinya dijadikan bahan untuk diskusi kelompok. Seperti pada siklus I dan II tugas dosen yaitu membentuk kelompok diskusi menjadi 6 tim setiap tim terdiri dari 6 mahasiswa dan ada satu kelompok yang terdiri dari 5 mahasiswa. Seperti pada siklus-siklus sebelumnya tugas dosen disini hanya berkeliling membentu secukupnya pada masing-masing kelompok apabila ada kelompok yang bertanya. Setelah waktu yang ditentukan untuk diskusi kelompok sudah selesai
selanjutnya
dosen
mempersilahkan
tiap-tiap
kelompok
untuk
mempresentasikan hasil diskusinys didepan kelas dan setiap diwakili oleh satu pembicara dan untuk kelompok lain mengajukan tanggapan begitu juga sebaliknya. c) Hasil Observasi Siklus III Dalam pembelajaran siklus III , pembelajaran dilakukan secara kooperatif . Dalam pebelajaran dosen sudah memberitahukan tujuan pembelajaran, gambaran umum inti materi ajar dan juga gambaran kegiatan yang akan dilakukan. Sebelum mengawali pembelajaran dosen memberikan motivasi kepada mahasiswa agar bersemangat dalam belajar. Setelah tahap-tahap pada proses tindakan kelas siklus III dari perencanaan tindakan sampai refleksi tindakan data hasil observasi seperti pada lampiran 2 maka didapatkan hasil penelitian sebagai berikut :
xxvii
1) Mahasiswa aktif yaitu Kelompok I
= 6 mahasiswa
Kelompok II
= 5 mahasiswa
Kelompok III
= 6 mahasiswa
Kelompok IV
= 6 mahasiswa
Kelompok V
= 5 mahasiswa
Kelompok VI
= 5 mahasiswa
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah aktif dalam proses pembelajaran yaitu 33 mahasiswa sehiungga prosentasenya 33/35 x 100 = 95 % 2) Mahasiswa kooperatif yaitu, Kelompok I
= 6 mahasiswa
Kelompok II
= 6 mahasiswa
Kelompok III
= 5 mahasiswa
Kelompok IV
= 5 mahasiswa
Kelompok V
= 5 mahasiswa
Kelompok VI
= 5 mahasiswa
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah sudah kooperatif dalam mengikuti proses pembelajaran yaitu
31 mahasiswa sehingga prosentasenya
33/35 x 100 = 92 % 3) Mahasiswa yang mampu menjawab soal tes dengan benar Kelompok I
= 6 mahasiswa
Kelompok II
= 6 mahasiswa
Kelompok III
= 5 mahasiswa
Kelompok IV
= 5 mahasiswa
Kelompok V
= 5 mahasiswa
Kelompok VI
= 5 mahasiswa
Jadi, total keseluruhan mahasiswa yang sudah mampu menjawab soal tes dengan benar yaitu 31 mahasiswa sehingga prosentasenya 31/35 x 100 = 92 % Pelaksanaan diskusi kelompok pada putaran ketiga ini sudah menunjukan peningkatan dan cukup baik, mahasiswa yang mempunyai kemampuan lebih mau membantu teman satu timnya yang mengalami kesulitan dalam memahami materi xxviii
dan menuntaskan soal-soal mahasiswa sudah banyak yang berani mengajukan pertanyaan kepada dosen, sudah berani menjawab pertanyaan bahkan menjadi pembicara kelompoknyapun sudah banyak yang mau dan pada siklus ketiga ini hampir semua aspek dari variabel keaktifan mahasiswa dan keterampilan kooperatif mahasiswa sudah terpenuhi. Dari semua aspek tersebut sudah membuktikan adanya peningkatan yang signifikan dalam model pembelajaran dengan konstruktivistik pada tindakan kelas siklus ke III ini. d) Refleksi Tindakan Siklus III Kegiatan refleksi pada siklus III ini menghasilkan kesimpulan yang berkaitan dengan keaktifan mahasiswa dan ketrampilan kooperatif mahasiswa dalam pembelajaran. Tindakan mengajar yang dilakukan oleh dosen sudah dilaksanakan dengan baik.Hal itu terlihat pada skenario pembelajaran yang meliputi pendahuluan, pengembangan dan penutup sudah trlaksana. Hal itu berpengaruh pada keaktifan, ketrampilan kooperatif dan prestasi yang dicapai oleh mahasiswa. Secara garis besar pada putaran ketiga ini sudah terlihat peningkatan yang sangat signifikan dari masing-masing variabel. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran konstruktivistik sangat efektif untuk diterapkan oleh dosen atau guru pada saat kegiatan mengajar dikelas. e) Evaluasi Hasil Tindakan Siklus III Berdasarkan hasil refleksi siklus III maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar telah mengalami peningkatan yang mendukung prestasi belajar mahasiswa. Pembelajaran melalui konstruktivistik sudah berjalan dengan baik Hal ini terlihat dari peningkatan yang signifikan dari aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran dan ketrampilan kooperatif mahasiswa yang terlihat mengalami peningkatan dalam kegiatan diskusi. Kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan tindakan yang telah dilakukan pada akhir siklus ke III ini adalah pembelajaran sudah memenuhi harapan yaitu peningkatan aktivitas siswa ketrampilan kooperatif mahasiswa. Sedangkan
indikator
dalam
upaya
peningkatan
prestasi
belajar
mahasiswa secara keseluruhan disajikan dengan membandingkan daya serap dan xxix
ketuntasan belajar mahasiswa pada tiap soal latihan mandiri yang diberikan pada setap tindakan. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam memahami materi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivistik adalah memuaskan baik aktivitas mahasiswa, kerjasama, maupun prestasi. Untuk lebih jelasnya peningkatan pada komponen-komponen indikator keseluruhan dapat dilihat pada tabel 2 dan gambar diagram di bawah ini.
Tabel 2. Hasil Penelitian Secara Keseluruhan : Jumlah Mahasiswa Siklus
Jumlah Mahasiswa
yang Kooperatif /
yang Aktif (%)
Bisa Bekerja sama (%)
Jumlah Mahasiswa Menyelesaikan Soal Tes (%)
Siklus I
75
75
74
Siklus II
78
79
78
Siklus III
95
92
92
xxx
100 90 80 70 60 (%) 50 40 30 20 10 0
`
1
2
aktivitas mahasiswa ketrampilan kooperatif prestasi mahasiswa
3
(Siklus ke)
Gambar 3:Diagram Hasil Penelitian Tindakan Kelas Secara Keseluruhan dari Semua Indikator Pada Mahasiswa Mata Kuliah Praktek Mekanika Tanah
xxxi
Hasil rata-rata penilaian praktek mekanika tanah diambil dari masing masing dosen pembimbing kelompok praktek. Hasilnya sebagai barikut : Tabel 3.
Hasil Rata-Rata Penilaian Praktek Mekanika Tanah
KELOMPOK1 Nama Paryanto Rangga Sucipto Istiqomah Noviana Sari Yunita Hapsari
Nilai = 74,28 = 74,28 = 75,00 = 73,57 = 73,92 = 74,64
KELOMPOK 2 Nama Nilai satria W = 73,57 Wahyu Budi = 73,92 M.Khasani = 74,64 Sri Lestari = 76,07 Evi Nur = 77,14 Siswanti = 74,64
KELOMPOK 3 Nama Yusuf Kurniadi Ardi amsir Didik irawan Wiji Lestari Cahyaning tyas Eri febri
Nilai = 73,57 = 73,92 = 74,64 = 76,07 = 77,14 = 74,64
KELOMPOK 4 Nama Ronawan Darmono Anggit Rani Ratna Wahyu indri
Nilai = 75,35 = 73,92 = 74,64 = 76,07 = 75 = 73,92
KELOMPOK 5 Nama Nilai Joko Sunar = 76,05 Setyo P = 76,35 Mahfudz = 76,35 Agnes = 76,14 Agustin = 75,64 Rina = 76,35
KELOMPOK 6 Nama Arif Insan Ninik Septi Titi
Nilai = 72,14 = 72,05 = 73,57 = 71,42 = 72,14
Dengan ketentuan : 60<
=D
60-70
=C
70-80
=B
> 80
=A
Dari hasil penilaian diatas maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata mahasiswa praktek mekanika tanah mendapatkan nilai B
xxxii
Selain melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, dosen dan peneliti juga melakukan observasi balikan yang intinya agar mahasiswa juga dapat menilai metode konstruktivistik yang dilakukan oleh dosen dan peneliti. Data seperti pada lampiran 3. Hasil observasi balikan dari mahasiswa pada tabel 3 sebagai berikut : Tabel 4. Hasil Observasi Balikan dari Mahasiswa No.Mahasiswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Jumlah
Selalu 7 9 11 7 7 8 4 13 5 8 8 11 11 10 10 12 3 9 13 14 9 5 8 5 10 10 11 16 18 8 10 7 6 11 8 322
Sering 10 6 6 8 10 4 6 6 9 8 9 9 10 6 8 7 5 6 7 4 8 13 10 12 0 0 8 4 0 9 6 9 12 11 10 256
Kadang-Kadang 5 7 5 7 5 10 9 3 8 6 5 2 1 6 4 3 10 2 2 3 5 3 4 4 11 11 1 2 4 5 6 6 4 1 4 174
xxxiii
Tidak Pernah 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 5 0 1 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 17
Selalu
=
Sering
=
322 35 256 35 174 35 17 35
x 100 %
= 92%
=
9,2
=9
x 100 %
= 73%
=
7,3
=7
x 100 %
= 49%
=
4,9
=5
x 100 %
= 5%
=
0,5 22
=1
x100%
= 40,9%
= 41%
x100%
= 31,8%
= 32%
x100%
= 22,7%
= 23%
x100%
= 4,5%
= 4% = 100%
KadangKadang= Tidak Pernah =
9 22 7 22 5 22 1 22
Dengan ketentuan Selalu
=A
Sering
=B
Kadang
=C
Tidak pernah = D Dari hasil obserasi balikan mahasiswa diatas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi
mahasiswa terhadap
dosen
yang menggunakan
pembelajaran konstruktivistik mendapatkan nilai A yaitu selalu.
xxxiv
model
D. Pembahasan Pembahasan
terhadap
permasalahan
penelitian
tindakan
yaitu
berdasarkan analisis data kualitatif terhadap hasil penelitian yang diperoleh dari kerja sama antara peneliti dan dosen pengampu. Berdasarkan hasil refleksi dari setiap putaran dapat memberikan motivasi bagi dosen dalam melakukan perbaikan pengajarannya dengan lebih banyak melibatkan mahasiswa dalam pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa melalui model pembelajaran konstruktivistik. Pembahasan tentang penerapan model pembelajaran konstruktivistik dapat dilihat dengan tiga aspek yaitu aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran, ketrampilan kooperatif, dan kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan soal-soal latihan untuk mengetahui prestasi belajar.
1. Aktivitas Mahasiswa dalam Pembelajaran Menggunakan Model Konstruktivistik Untuk mengetahui peningkatan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran, dapat dilihat dari lembar observasi yang dilakukan pada waktu pengamatan saat diskusi kelompok maupun diskusi kelas yang diberikan pada tiap-tiap tindakan kelas. Adapun kriteria yang dijadikan sebagai patokan untuk menilai apakah mahasiswa sudah ada peningkatan aktivitas dalam pembelajaran adalah sebagai berikut : a. Mendengarkan penjelasan dosen atau teman b. Membaca materi c. Menulis atau mencatat materi-materi penting d. Berdiskusi dengan dosen e. Mengajukan pertanyaan pada teman atau dosen Aktivitas mahasiswa yang terlihat dari indikator-indikator diatas pada setiap tindakan cenderung mengalami peningkatan, mungkin yang awalnya dari tiap tiap indikator diatas belum mengalami peningkatan tetapi setelah dilakukan tindakan kelas siklus II dan tindakan kelas siklus III terlihat ada banyak peningkatan dari masing-masing indikator diatas. Hal ini dapat dilihat dari data xxxv
yang diperoleh pada saat pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Hasil pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa menggunakan lembar observasi, setiap mahasiswa dikatakan aktif apabila memenuhi 50 % dari 7 aspek aktivitas mahasiswa. Hasil pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran pada siklus I yang kelihatan aktif adalah 21 mahasiswa (75 %) dari 35 mahasiswa, pada tindakan kelas siklus II mengalami peningkatan menjadi 27 mahasiswa (78 %) dari 35 mahasiswa dan pada tindakan kelas siklus III mengalami peningkatan menjadi 33 mahasiswa (95 %) dari 35 mahasiswa. Ini menunjukkan peningkatan pada tiap-tiap indikator dari aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran konstruktivistik. Proses peningkatan aktivitas mahasiswa pada masing-masing siklus tersebut terjadi karena usaha penaliti, dosen dan mitra kolaborasi yaitu : (1) Pemberian materi dilakukan dengan jelas sebelum diskusi dan dalam pemberian materi juga diberikan pertanyaan yang ada hubungannya dengan materi sehingga mahasiswa lebih punya semangat untuk berfikir dan bertanya apabila ada materi yang belum jelas dan memicu mahasiswa untuk berusaha menjawab pertanyaan (2) Pengendalian kelas lebih diutamakan karena setiap siklus kondisi dan suasana kelas pasti berbeda sehingga mengendalikan kelas merupakan prioitas utama yang sangat
diperhatikan
untuk
meningkatkan
aktivitas
mahasiswa
dalam
pembelajaran. (3) Pemusatan perhatian kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran, sehingga kegaduhan dapat dikurangi dan dalam setiap pertemuan pemberian motivasi dioptimalkan baik pengulangan materi maupun dorongan untuk meningkatkan belajarnya serta sesering mungkin memberikan motivasi kepada mahasiswa agar dapat bekerjasama dengan baik. Sering diberikan pertanyaan-pertanyaan yang bisa memicu mahasiswa untuk lebuh aktif bertanya kepada dosen. (4) Sesering mungkin mengingatkan mahasiswa agar melaksanakan diskusi dengan penuh tanggung jawab karena hal itu akan mempengaruhi hasil yang akan dicapai.
xxxvi
2. Ketrampilan Kooperatif Mahasiswa Dalam Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Konstruktivistik Ketrampilan kooperatif mahasiswa dalam pembelajaran dapat dilihat setelah melakukan pengamatan. Pengamatan dapat dilakukan setelah dosen membentu kelompok diskusi. Adapun indikator-indikator yang menjadi bahan pengamatan dari ketrampilan kooperatif mahasiswa antara lain : a. Menghargai pendapat orang lain b. Mengambil giliran dan berbagi tugas c. Kerjasama dalam kelompok d. Kemampuan menyampaikan informasi e. Aktif dalam praktek Ketrampilan kooperatif mahasiswa yang terlihat dari indikator-indikator diatas pada setiap tindakan cenderung mengalami peningkatan, mungkin yang awalnya dari tiap tiap indikator diatas belum mengalami peningkatan tetapi setelah dilakukan tindakan kelas siklus II dan tindakan kelas siklus III terlihat ada banyak peningkatan dari masing-masing indikator diatas. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh pada saat pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Hasil
pengamatan
terhadap
ketrampilan
kooperatif
mahasiswa
menggunakan lembar observasi, setiap mahasiswa dikatakan aktif apabila memenuhi 50 % dari 75 aspek aktivitas kooperatif mahasiswa. Hasil pengamatan terhadap aktivitas kooperatif mahasiswa dalam pembelajaran pada siklus I yang kelihatan aktif adalah 21 mahasiswa (75 %) dari 35 mahasiswa, pada tindakan kelas siklus II mengalami peningkatan menjadi 28 mahasiswa (79 %) dari 35 mahasiswa dan pada tindakan kelas siklus III mengalami peningkatan menjadi 31 mahasiswa (92 %) dari 35 mahasiswa. Ini menunjukkan peningkatan pada tiaptiap indikator dari aktivitas kooperatif mahasiswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran konstruktivistik. Dari siklus I sampai siklus III ketrampilan kooperatif mahasiswa mengalami peningkatan yang berarti. Peningkatan ketrampilan kooperatif mahasiswa dapat dilihat dari peningkatan yang terjadi dalam tiap-tiap xxxvii
indikatornya. Proses peningkatan tersebut terjadi karena perhatian, bimbingan dan motivasi dosen terhadap mahasiswa yang kesulitan lebih diutamakan sehingga mahasiswa
yang
masih
malu
dalam
bertanya,
memberikan
pendapat,
menyampaikan informasi dan tidak mau mendengarkan teman atau dosen saat berbicara menjadi lebih kooperatif dan aktif. Selain itu juga proses pembelajaran dipusatkan pada mahasiswa sehingga mahasiswa yang ramai sendiri dan tidak memperhatikan materi atau dosen dapat diminimalkan sehingga ketrampilan kooperatif akan lebih muncul.
3. Prestasi Belajar Mahasiswa Dalam Model Pembelajaran Konstruktivistik Prestasi Belajar diperoleh dari mahasiswa yang mampu menjawab soalsoal dengan benar dan dari hasil nilai mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas atau soal-soal, kriteria dikatakan sukses atau berhasil disini yaitu mahasiswa yang bisa menjawab 90 % atau 100% soal yang benar dan yang menjawab benar kurang dari 90% dianggap belum berhasil, pada setiap siklus juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebanyak 20 mahasiswa (74 %) pada tindakan kelas siklus II mengalami peningkatan menjadi 27 mahasiswa (78 %) dari 35 mahasiswa dan pada tindakan kelas siklus III mengalami peningkatan menjadi 31 mahasiswa ( 92 %) dari 35 mahasiswa. Indikator prestasi mahasiswa diperoleh dalam setiap tindakan yang dilakukan pada proses pembelajaran, dengan menjadikan indikator keaktifan dan ketrampilan kooperatif sebagai pendukung terhadap nilai mahasiswa dalam mengerjakan soal-soal. Prestasi belajar mahasiswa yang dengan indikator keaktifan mahasiswa dan ketrampilan kooperatif mahasiswa yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran dengan model konstruktivistik ternyata mengalami peningkatan secara bertahap pada setiap putarannya, maka berdasarkan kenaikan tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran konstruktivistik dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Peningkatan prestasi tidak lepas dari usaha peneliti dan dosen pengampu karena dalam pemberian perhatian dan bimbingan dilakukan secara menyeluruh dan merata kepada seluruh mahasiswa, sehingga tidak terkesan pilih kasih dalam memberikan perhatian dan bimbingan xxxviii
serta dengan melakukan pendekatan terbuka ramah dan komunikatif terhadap mahasiswa pada setiap tindakan, misalnya pada saat mahasiswa mengerjakan latihan soal, sehingga dengan demikian suasana terkesan bersahabat. Dalam memberikan tugas juga diberikan arahan dan bimbingan dengan jelas sehingga mahasiswa tahu arah jawabannya dan setelah dikumpulkan jika waktunya masih soal dibahas bersama-sama.
4. Hasil Rata-Rata Penilaian Mekanika Tanah dari Dosen Tim Mekanika Tanah Hasil rata-rata penilaian praktek mekanika tanah diambil dari masing masing dosen pembimbing kelompok praktek. Hasil rata rata diambil berdasarkan dua kompetensi dasar yaitu kemampuan melakukan pengujian sesuai tahapan pelaksanaan dan kemampuan menganalisis data hasil pengujian sesuai teori. Ada enam pengujian yang dinilai antara lain Test Pit, Kadar Air, Proctor, Sand Cone, Berat Jenis Tanah, Distribusi Ukuran Butiran dan Ring Density. Adapun kriteria penilaian secara khusus yaitu 1) Kesiapan melakukan pengujian, 2) Kecermatan dan kemampuan dalam menganalisis, 3) Laporan Hasil analisis. Sedangkan kriteria penilaian secara umum yaitu 1) Kehadiran, 2) Tepat Waktu. Untuk lebih jelasnya penilaian praktek mekanika tanah dapat dilihat pada lampiran 2.
5. Hasil Observasi Balikan dari Mahasiswa Selain melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, dosen dan peneliti juga melakukan observasi balikan yang intinya agar mahasiswa juga dapat menilai metode konstruktivistik yang dilakukan oleh dosen dan peneliti. Berdasarkan hasil observasi balikan ini dosen dapat merefleksi diri dan dapat digunakan sebagai acuan penerapan metode konstruktivistik ini. Penilaian
observasi
persepsi
mahasiswa
terhadap
dosen
yang
menggunakan model pembelajaran konstruktivistik memiliki 22 pernyataan dan 4
xxxix
pilihan jawaban yang harus dikerjakan oleh mahasiswa seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 5. Kuesioner Observasi Balikan dari Mahasiswa
3
Pernyataan Dosen memberi peluang kepada mahasiswa membina pengetahuan baru melalui penglibatan dalam dunia sebenarnya. Dosen menggalakkan pemikiran yang dimulaikan oleh mahasiswa dan menggunakan sebagai panduan merancang pengajaran. Dosen menyokong pembelajaran secara kooperatif.
4 5
Dosen mengambil sikap dan pembawaan mahasiswa. Dosen mengambil inti bagaimana mahasiswa belajar sesuatu.
6
Dosen menggalakkan dan menerima daya usaha dan autonomi mahasiswa. Dosen menggalakkan mahasiswa bertanya dan berdialog dengan mahasiswa dan dosen Dosen menganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang sama penting dengan hasil pembelajaran Dosen menghargai keanekaragaman mahasiswa Dosen meletakkan keberhasilan proses pembelajaran lebih besar pada mahasiswa daripada di tangan dosen Dosen memberi kesempatan mahasiswa mengekspresikan pikiran dan penemuannya. Dosen mendorong peserta didik mampu memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungannya Dosen memberikan dorongan dan menerima kemandirian dan inisiatif mahasiswa Dosen membiasakan peserta didik berhadapan dengan beragam data, data asli, manipulatif, interaktif atau benda nyata Dosen merumuskan tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswanya dengan rumusan tujuan seperti klasifikasikanlah, analisislah, ramalkan atau buatlah kreasi sesuai pengalaman yang kamu miliki Dosen berusaha keras agar mahasiswa memahami konsep tentang sesuatu sebelum dosen memberitahukan bagaimana pemahamannya tentang sesuatu tersebut. Dosen berusaha mendorong keberanian peserta didik untuk berdialog dengan dosen, dengan asisten,dan teman sekelasnya Dosen berusaha membangun keberanian mahasiswa untuk meneliti/ingin tahu sesuatu dengan cara mendorong mereka mengajukan pertanyaan, memberikan pertanyaan dengan
No
1
2
7 8 9 10 11 12 13 14
15
16
17 18
xl
SL
SR
KD
TP
jawaban ganda atau saling bertanya satu sama lain 19 Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membangun hubungan baik dengan teman kelompoknya maupun diluar kelompoknya 20 Bekerja hanya memerlukan ketrampilan saja karena dengan ketrampilan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dihindari 21 Dosen membangun rasa ingin tahu mahasiswanya secara alamiah melelui kelompok kecil yang dibentuk untuk belajar, berusaha memecahkan persoalan dan mencari jalan keluar bagi masalah yang dihadapi oleh kelompok secara bersama sama 22 Dosen memberi kesempatan mahasiswa melaporkan temuannya,dan mendorong mereka mengidentifikasi bagaimana mereka dapat menerapkan temuan mereka dalam konteks yang lain 23 Dosen memberi balikan dan pengayaan sebagaimana diperlukan. Keterangan : SL
: Selalu
SL
: Sering
KD
: Kadang-Kadang
TP
: Tidak Pernah
Dengan ketentuan Selalu
=A
Sering
=B
Kadang
=C
Tidak pernah = D
Untuk lebih jelasnya lembar hasil observasi balikan mahasiswa praktek mekanika tanah dapat dilihat pada lampiran 3
xli
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian tentang Penerapan Metode Konstruktivistik Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Mata Kuliah Praktek Mekanika Tanah Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan, maka dapat dirumuskan untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Adapun simpulan yang dapat ditarik oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Hasil pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran pada siklus I sampai dengan siklus III adalah 95 % dari 35 mahasiswa. Ini menunjukkan peningkatan pada tiap-tiap indikator dari
aktivitas
mahasiswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran konstruktivistik. 2. Hasil pengamatan terhadap aktivitas kooperatif mahasiswa dalam pembelajaran pada siklus I sampai siklus III adalah 92 % dari 35 mahasiswa. Ini menunjukkan peningkatan pada tiap-tiap indikator dari aktivitas kooperatif mahasiswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran konstruktivistik. 3. Prestasi Belajar diperoleh dari mahasiswa yang mampu menjawab soalsoal dengan benar, hasil nilai mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas atau soal-soal dan penilaian dai dosen dari siklus I sampai siklus III adalah 92 % dari 35 mahasiswa dan penilaian dari dosen rata rata mendapatkan nilai B atau baik. B. Implikasi Berdasarkan simpulan diatas yang menggambarkan adanya peningkatan tindakan kelas siklus I ke tindakan berikutnya pada tiap-tiap indikator yang diamati, maka hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran konstruktivistik merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan aktivitas mahasiswa dan ketrampilan kooperatif mahasiswa dalam pembelajaran yang xlii
nantinya akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar mahasiswa, karena dalam proses pembelajaran konstruktivistik, mahasiswa belajar memahami materi, berdiskusi dan mengerjakan tugas dengan teman sebayanya sehingga dapat saling bertukar pikiran, sedangkan dosen hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator yang akan membantu membimbing dan mengarahkan mahasiswa. Dampak penerapan model pembelajaran konstruktivistik terhadap aktifitas mahasiswa dalam pembelajaran adalah mahasiswa sudah banyak yang bertanya kepada dosen, mahasiswa banyak yang mau menjadi pembicara dalam kelompok, mau mendengarkan penjelasan teman atau dosen, berani berdiskusi dengan dosen tentang hal-hal yang belum jelas dan mahasiswa lebih aktif mencatat materi penting
sekaligus
membacanya,
sedangkan
dampak
penerapan
model
pembelajaran konstruktivistik terhadap ketrampilan kooperatif mahasiswa adalah kemampuan mahasiswa menyampaikan informasi meningkat, kerjasama dengan kelompok berjalan teratur dan baik, mahasiswa sudah mau menghargai pendapat dan menghargai orang lain berbicara. Dampak terhadap prestasi belajar mahasiswa adalah mahasiswa yang mampu mengerjakan soal-soal atau pertanyaan semakin bertambah.
C. Saran 1. Ada beberapa kendala yang dihadapi ketika menggunakan metode pembelajaran konstruktivistik antara lain : (a) Media pembelajaran masih kurang memadai. (b) Masih ada beberapa mahasiswa yang kurang bekerjasama dengan teman. (c) Waktu yang terbatas dalam menerapkan metode pembelajaran konstruktivistik (d) Daya tangkap mahasiswa kurang dalam menerima materi, maka mahasiswa hendaknya berusaha menumbuhkan kemampuannya dalam berfikir positif, kerja sama, tanggung jawab, dan meningkatkan keaktifan dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Hasil yang belum tercapai ketika menggunakan metode pembelajaran konstruktivistik antara lain : (a) Aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran menggunakan model konstruktivistik belum maksimal karena belum mencapai 100%, (b) Ketrampilan kooperatif xliii
mahasiswa dalam pembelajaran
menggunakan model konstruktivistik belum maksimal karena belum mencapai 100%, (c) Prestasi mahasiswa dalam pembelajaran menggunakan model konstruktivistik belum maksimal karena belum mencapai 100%, maka mahasiswa hendaknya menggali kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengebangkan kemampuan guna peningkatan prestasi belajarnya, dosen hendaknya dapat meniumbuhkan aktivitas mahasiswa dan ketrampilan kooperatif mahasiswa sehingga dosen dapat mengetahui seberapa besar pengetahuan tentang materi yang dimiliki mahasiswa Peneliti selanjutnya apabila dalam penelitian ini masih banyak kekurangan diharapkan peneliti selanjutnya mampu memperbaiki dengan menggunakan metode yang berbeda. Namun apabila dalam penelitian ini sudah benar diharapkan peneliti selanjutnya dapat menyempunakannya
xliv
DAFTAR PUSTAKA
Ardyansa, 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Konstruktivistik Terhadap Prestasi belajar Matematika Pada Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Tugas Akhir Degeng, 2002. Belajar Menurut Konstruktivisme. Bandung : Alfabeta Djam’an Satori, 2007. Profesi Keguruan. Jakarta : Universitas Terbuka Igak Wardhani, 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka Ihat Hatimah, 2007. Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Jakarta : Universitas Terbuka Jamal Ma’mur Asmani, 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif. Yogyakarta : Diva Press Jonassen, 2005. Pembelajaran Konstruktivisme. Jakarta : Mediakarya Paul Suparno, 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta TIM. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: FKIP UNS. Udin S.Winataputra, 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka Wina Sanjaya, 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group WinataPutra, 2007. www.gerejatoraja.com/downloads/MODEL_PEMBELAJARAN_KONSTR UKTIVISTIK.doc Zainal Aqib, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya
xlv