EXCELLENT PERFORMANCE FOR SUSTAINABLE GROWTH

PTDUA DUAPUTRA PUTRA TU AMA MAKMUR Tbk PT UTAMA MAKMUR Tbk

EXCELLENT EXCELLENT PERFORMANCE FOR PERFORMANCE FOR SUSTAINABLE GROWTH SUSTAINABLE GROWTH PERFORMA TERBAIK UNTUK PERTUMBUHAN KEBERLANJUTAN

PERFORMA TERBAIK UNTUK PERTUMBUHAN KEBERLANJUTAN

ANNUAL REPORT 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016

ANNUAL REPORT 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016

DAFTAR ISI

TABLE OF CONTENT

KESINAMBUNGAN TEMA LAPORAN TAHUNAN

7

CONTINUITY ANNUAL REPORT THEME

7

PERISTIWA PENTING

8

EVENT HIGHLIGHT

8

IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING 13

FINANCIAL AND OTHER PERFORMANCE HIGHLIGHTS 13

Ikhtisar Keuangan Kapitalisasi Pasar

14 17

Financial Highlights Market Capitalization

14 17

LAPORAN MANAJEMEN

19

MANAGEMENT REPORT

19

Laporan Dewan Komisaris Profil Dewan Komisaris Laporan Direksi Profil Direksi

20 27 30 36

Board Board Board Board

20 27 30 36

DATA PERUSAHAAN

43

CORPORATE DATA

Profil Perusahaan Riwayat Singkat Perusahaan Tonggak Sejarah Perseroan Bidang Usaha Produk dan Pengolahan Struktur Organisasi Visi, Misi dan Nilai - Nilai Perseroan Komposisi Pemegang Saham Entitas Anak Kronologi Pencatatan Saham Lembaga Profesi dan Penunjang Pasar Modal

44 47 50 52 56 74 76 80 84 86

Company Profile Brief History of the Company Milestone of the Company Lines of Business Product and Proccessing Organization Structure

87

of of of of

Commissioners’ Report Commissioners Profile Directors’ Report Directors’ Profile

43

44 47 50 52 56 74 Vision, Mission and Corporate Values76 Company’s Shareholders Compositions80 Subsidiary Company 84 Chronology of Shares Listing 86 Professional and Supporting Institution for Capital Market87

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN91

MANAGEMENTS DISCUSSION AND ANALYSIS91

Tinjauan Perekonomian 92 Kinerja Keuangan 96 Liabilitas101 Ekuitas107 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain 108 Arus Kas 111 Kemampuan Membayar Utang 115 Tingkat Kolektibilitas Piutang 116 Struktur Modal 117 Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal 118 Realisasi Investasi Barang Modal 2016 118 Perbandingan Target dan Realisasi 2016 119 Proyeksi 2017 119 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi setelah Tanggal Laporan Akuntan 120 Prospek Usaha 120 Tinjauan Pemasaran 121 Kebijakan Dividen 122 Program Alokasi Saham Karyawan 124 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum 126 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan128 Perubahan Kebijakan Akuntansi 128

Economic Review 92 Financial Performance 96 Liabilities101 Equity107 Statement of Profit or Loss and other Comprehensive Income 108 Cash Flows 111 Ability to Repay Debts 115 Receivables Collectibility Level 116 Capital Structure 117 Material Commitments for Capital Investment 118 Capital Investment Realization 2016 118 Comparison of Target and Realization 2016 119 Projection 2017 119 Material Information and Facts Subsequent to the Accountant’s Report Date 120 Business Prospect 120 Marketing Review 121 Dividend Policy 122 Employee Stock Allocation 124 Realization of Initial Public Offering Fund 126 Changes Laws and Regulations Changes in Accounting Policies

128 128

TATA KELOLA PERUSAHAAN

131

GOOD CORPORATE GOVENANCE

Pernerapan Tata Kelola Perusahaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)................... 132 Dewan Komisaris.............................................. 141 Direksi................................................................153 Kebijakan Remunerasi..................................... 166 Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi..................................................... 168 173 183 188 197 205 215 226 233

Implementation of Corporate Govenance ..........General Meeting of Shareholders (GMS) ............................The Board of Commissioners ..............................................Board of Directors ..................................The Remuneration Policy Board of Commissioners Meeting and ...............................Board of Directors Meeting Disclosure of Affiliation of ..............................Commissioner and Director ................................................Audit Committee ...........................................Corporate Secretary .......Nomination & Remuneration Committee ................................Internal Audit Committee ...................................Internal Control System .............................................Risk Management ...................................................Code of Ethics .........................Whistleblowing System (WBS)

239

HUMAN RESOURCES

Pengungkapan Hubungan Afiliasi Komisaris dan Direksi.............................................172

Komite Audit..................................................... Sekretaris Perusahaan..................................... Komite Nominasi & Ramunerasi.................... Unit Audit Internal........................................... Sistem Pengendalian Internal......................... Manajemen Risiko............................................ Kode Etik........................................................... Sistem Pelaporan Pelanggaran......................

SUMBER DAYA MANUSIA

Proyeksi SDM 2017......................................... 249 ...........Human Resources Projection for 2017

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

251

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan............. 252 ........................Corporate Social Responsibility

LAPORAN KONSOLIDASI KEUANGAN

259

CONSOLIDATED FINANCIAL REPORT

“

Sebagai suatu langkah yang konkrit, dibutuhkan semangat yang konsisten dan kerja nyata demi mengembalikan kejayaan maritim bangsa Indonesia. As a concrete step, it takes a consistent spirit and real work in order to restore Indonesia’s maritime glory. Dalam hal ini sangat diperlukan gerakan moral yang terus mengumandangkan semangat maritim ini pada semua lapisan masyarakat Indonesia untuk kembali menyadari keberadaan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. PT Dua Putra Utama Makmur Tbk ikut membangun ekonomi kelautan Indonesia secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan

In this matter, is necessary to continuously echo the moral movement of this maritime spirit on all levels of Indonesian society to recall the existence of Indonesia as the largest archipelago country in the world. PT Dua Putra Utama Makmur Tbk participate in developing the maritime economy of Indonesia in an integrated manner by optimizing the sustainable use of marine resources.

Kesinambungan Tema Laporan Tahunan Continuity Annual Report Theme

2016 Performa Terbaik Untuk Pertumbuhan Berkelanjutan Excellent Performance for Sustainable Growth

2015 Duta Bahari bagi Negeri Nation’s Maritime Ambassador

PERISTIWA PENTING Event Highlight Januari 7 Januari 2016 Perayaan Maulid Rasulullah SAW 1437 H di lingkungan Perseroan. Maulid Celebration of Prophet Rasulullah SAW 1437 H within the Company.

9 Mei 2016 PT Dua Putra Utama Makmur Tbk mengadakan beberapa rangkaian acara dalam rangka Hut ke-4, rangkaian acara tersebut diberi tema Funtastic-4. Adapun acara yang dilakukan adalah Istighosah May 9th, 2016 PT Dua Putra Utama Makmur Tbk held several series of events in order of the 4th anniversary, the series of events was themed of Funtastic-4. One of the event is Istighosah.

8

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk | Laporan Tahunan 2016

14 Mei 2016 Pembukaan Acara Jalan Sehat PT Dua Putra Utama Makmur Tbk, Jalan sehat ini dilakukan oleh karyawan PT Dua Putra Utama Makmur Tbk. Jalan sehat dilakukan dengan melewati desadesa sekitar May 14, 2016 The Opening of Green Walk Event of PT Dua Putra Utama Makmur Tbk, The Green Walk is done by employees of PT Dua Putra Utama Makmur Tbk. Green Walk is held through the villages around the company Perusahan membagikan hadiah kepada Karyawan dalam rangka HUT PT Dua Putra Utama Makmur Tbk yang ke-4 The Company distributed the prize to the Employee during the 4th PT Dua Putra Utama Makmur Tbk Anniversary

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk | Annual Report 2016

9

Juni Pasar Murah/Bazaar Dalam menyambut bulan suci Ramadhan Perseroan mengadakan “bazaar Ramadhan 1437 H” untuk pekerja dan masyarakat sekitar pabrik. In welcoming the holy month of Ramadhan, the Company held a “Bazaar Ramadhan 1437 H” for workers and communities around the factory. Agustus Peresmian perluasan Pabrik DPUM 10 Agustus 2016 Inauguration Ceremony of Factory Expansion on August 10th 2016 Peresmian Pabrik Perseroan di Pati pada 10 Agustus 2016. Diresmikan oleh Bapak Luhut Binsar Panjaitan selaku Menteri Koordinator Kemaritiman The inauguration of the Company’s factory in Pati on August 10th, 2016. Inaugurated by Mr. Luhut Binsar Panjaitan as the Coordinating Minister for Maritime Affairs

10


September Pada tanggal 6-7 September 2016 PT Dua Putra Utama Makmur Tbk mengadakan kegiatan job fair. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan perusahaan lebih mendahulukan putra daerah Pati untuk bekerja bersama Perseroan On September 6-7, 2016 PT Dua Putra Makmur Tbk, held job fair event. This event aims to take precedence citizen of Pati to join with the company Pada tanggal 12 September 2016 Perusahaan memberikan sumbangan berupa daging Qurban kepada karyawan dalam rangka memperingati hari Idul Adha On September 12nd, 2016 The Company donates the Qurban meat to the employees in commemoration of Eid al-Adha

November 11 November 2016 Bapak Witiarso Utomo memperoleh penghargaan EY Young Entrepreneur of The Year di Jakarta On November 11th, 2016, Mr. Witiarso Utomo awarded “EY Young Entrepreneur Of The Year 2016” in Jakarta


11

IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING Financial and other Performance Highlights

1

Ikhtisar Kinerja Keuangan dan Kinerja Penting Financial and Other Performance Highlight

Laporan Manajemen Management Report

Data Perusahaan Corporate Data

Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis

(Disajikan dalam Rupiah)

(Stated in Rupiah) STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF DESKRIPSI

2016

2015

2014

DESCRIPTIONS

PENDAPATAN NETO

966,887,321,903

732,160,404,552

302,014,612,123

NET REVENUES

LABA KOTOR

195,106,223,906

153,050,547,821

65,628,080,314

GROSS PROFIT

90,940,950,633

77,867,672,829

35,955,810,881

INCOME FOR THE YEARS

90,987,459,911

77,926,544,608

36,042,533,740

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS

22

40

7,191,162

Earning per shares

LABA TAHUN BERJALAN TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba per saham

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

LAPORAN POSISI KEUANGAN DESKRIPSI ASET

2016

2015

2014

DESCRIPTIONS ASSETS

Total Aset Lancar

698,145,073,446

945,406,565,298

191,393,203,854

Total Current Assets

Total Aset Tidak Lancar

987,906,744,322

630,061,326,422

119,549,776,936

Total Non-Current Assets

1,686,051,817,768

1,575,467,891,720

310,942,980,790

TOTAL ASSETS

5,251,080,000

5,251,080,000

5,250,000,000

Investment in associates

TOTAL ASET

Investasi Pada Perusahaan Asosiasi

LIABILITAS, DANA

LIABILITIES,

SYIRKAH TEMPORER DAN

TEMPORARY SYIRKAH

EKUITAS

FUNDS AND EQUITY

LIABILITAS

LIABILITIES

Total Liabilitas Jangka Pendek

231,713,245,521

191,375,466,412

226,385,162,077

Total Current Liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang

162,333,811,329

145,085,637,101

27,642,002,549

Total Non-Current Liabilities

394,047,056,850

336,461,103,513

254,027,164,626

TOTAL LIABILITIES

-

29,910,847,200

-

TOTAL LIABILITAS DANA SYIRKAH TEMPORER

TEMPORARY SYIRKAH FUNDS

TOTAL EKUITAS

1,292,004,760,918

1,209,095,941,007

56,915,816,164

TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS

1,686,051,817,768

1,575,467,891,720

310,942,980,790

TOTAL LIABILITIES, TEMPORARY SYIRKAH FUNDS AND EQUITY

14


Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Sumber Daya Manusia Human Resources

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Laporan Konsolidasi Keuangan Consolidated Financial Report

RASIO USAHA (x)

BUSSINESS RATIO (x)

Laba Kotor/Pendapatan

0.20

0.21

0.22

Ratio of Gross Profit Margin

Laba Operasi/Pendapatan

0.12

0.13

0.16

Ratio of Operating Profit Margin

Laba Tahun Berjalan/Pendapatan

0.09

0.11

0.12

Ratio of Income for The Year to Revenues

Laba Tahun Berjalan/Jumlah Ekuitas

0.07

0.06

0.63

Return on Equity Ratio

Laba Tahun Berjalan/Jumlah Aset

0.05

0.05

0.12

Return on Assets Ratio

RASIO KEUANGAN (x)

FINANCIAL RATIO (x)

Jumlah Aset/Jumlah Liabilitas

4.28

4.68

1.22

Assets to Liabilities Ratio

Jumlah Liabilitas/Jumlah Ekuitas

0.30

0.28

4.46

Debt to Equity Ratio

Jumlah Liabilitas/Jumlah Aset

0.23

0.21

0.82

Debt to Assets Ratio

Interest Bearing Debt/Jumlah Ekuitas

0.24

0.20

2.27

Net Bearing Ratio

Laba Tahun Berjalan/Utang Bank Jangka Pendek

0.88

0.80

0.26

Debt Service Coverage Ratio

"Jumlah Aset Lancar/Jumlah Liabilitas Jangka Pendek"

3.01

4.99

0.86

Current Ratio


15





Tabel Harga dan Volume Saham serta Kapitalisasi Pasar Table of Stock Price and Volume as well as Market Capitalization 2016 Jumlah Saham Yang Beredar Total Outstanding Shares

Tertinggi Highest (Rp)

Terendah Lowest (Rp)

Penutupan Closing (Rp)

Volume rata - rata Average Volume

Kapitalisasi Pasar Market Capitalization

Triwulan 1/ 1st Quarter

4,175,000,000

1,730

820

1,200

1,414,817

5,010,000,000,000

Triwulan 2/ 2nd Quarter

4,175,000,000

1,300

1,100

1,265

734,298

5,281,375,000,000

Triwulan 3/ 3rd Quarter

4,175,000,000

1,225

1,010

1,095

3,141,641

4,571,625,000,000

Triwulan 4/ 4th Quarter

4,175,000,000

1,135

525

655

615,328

2,734,625,000,000

2015 Jumlah Saham Yang Beredar Total Outstanding Shares Triwulan 4/ 4th Quarter

16

4,175,000,000

Tertinggi Highest (Rp) 995

Terendah Lowest (Rp) 555

Penutupan Closing (Rp) 990

Volume rata - rata

Average Volume 3,071,056

Kapitalisasi Pasar Market Capitalization 4,133,250,000,000






Kapitalisasi Pasar Market Capitalization

1.600 1.600

30.000.000 30.000.000

1.400 1.400

25.000.000

25.000.000

1.200 1.200

20.000.000

20.000.000

1.000 1.000

800 800

15.000.000

15.000.000

600 600

10.000.000

10.000.000

400 400

5.000.000

200 200

-

8 Desember 2015

5.000.000

8 Januari 2016

8 Februari 2016

8 Maret 2016

8 April 2016

8 Mei 2016

8 Juni 2016

Volume Transaksi Saham Harian Volume Transaksi Saham Harian

8 Juli 2016

8 8 8 Agustus September Oktober 2016 2016 2016

8 8 November Desember 2016 2016

-

Harga Penutupan Saham Harian


Harga Penutupan SahamHarian

17

LAPORAN MANAJEMEN Management Report Tahun 2016 telah menjadi momentum bagi Perseroan untuk mengembangkan infrastruktur dan jaringan secara massif sebagai titik awal menuju pertumbuhan yang berkelanjutan. 2016 has become momentum for the Company to massively expand its infrastructure and network as starting point to sustainable growth.

2





Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners

20






Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Dear Shareholders and Stakeholders Industri perikanan sepanjang tahun 2016 mengalami perbaikan dibandingkan tahun 2015. Hal ini dapat dilihat dari terus membaiknya kapasitas produksi terpakai pada Industri Perikanan. Hasil Survey Kegiatan Dunia Usaha menunjukan bahwa sepanjang tahun 2016 kapasitas produksi terpakai sektor perikanan rata-rata mencapai 71,50% atau naik 2,65% jika dibandingkan tahun 2015.

Throughout 2016, the fishing industry has, compared to 2015, improved. This is proved by the improvement of unused production capacity in the fishing industry.The result of Survey of Business Activity showed that the unused production capacity throughout 2016 has reached 71,50% in average, which means an increase of 2,15% compared to 2015.

Perlu diketahui bahwa kapasitas produksi terpakai adalah merupakan kapasitas yang digunakan untuk memproduksi dalam satu periode operasi. Secara umum ada tiga faktor yang mempengaruhi kapasitas produksi, yaitu bahan baku, tenaga kerja dan mesin/teknologi.

It is important to note that the unused production capacity is the capacity used to produce over one operational period. Generally, there are 3 (three) capacity factor: raw materials, labor, and machines/ technology.

Peningkatan kinerja kapasitas produksi terpakai tersebut menunjukkan adanya peningkatan pasokan bahan baku ikan ke setiap industri perikanan. Peningkatan pasokan bahan baku ikan tersebut sejalan dengan adanya perbaikan produksi perikanan,khususnya perikanan tangkap.

The increase of the performance of unused production capacity shows an increase of raw material supply to every fishing industry. The increase of fish supply is in line with the improvement of fisheries production, particularly capture fisheries.

Melalui laporan ini, Dewan Komisaris memaparkan penilaian terhadap kinerja Direksi atas pengelolaan Perseroan sepanjang 2016, Penerapan Sistem Pelaporan Pelanggaran serta prospek usaha Perseroan ke depan.

Through this report, the Board of Commissioners explains the rate of the Directors’ performances in company management throughout 2016, the application of Good Corporate Governance, Implementation fo Whistleblowing System and the future business prospect of the Company.


21





Kinerja Perseroan

The Company’s Performance

Tahun 2016 merupakan tahun kerja keras bagi Perseroan, dimana akhir tahun 2015, Perseroan baru saja mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia yang menjadikan perusahaan Go Public. Bertambahnya permintaan dari dalam dan luar negeri menjadi faktor utama kesuksesan Perseroan dalam menjalankan usahanya. Peningkatan kapasitas produksi dan kinerja keuangan yang mendukung menjadikan Perseroan menjadi lebih baik dibadingkan tahun-tahun sebelumnya.

2016 was a year of hard work for the Company; by the end of 2015, the Company just recorded its Initial Public Offering in the Indonesian Stock Exchange, thus it became a public company. The increasing demand both domestically and internationally took a major part of the Company’s succession in conducting its business. The increase of production capacity and supporting financial performance also helped the Company to be better than it was in the previous years.

Sejak awal, Perseroan secara konsisten menunjukkan komitmen yang tinggi dalam menjalankan usaha dibidang industri perikanan dan perdagangan di Indonesia. Kualitas secara keberlanjutan, membangun brand, dan membangun sistem kerja menjadi modal dasar Perseroan untuk menjadi lebih baik kedepannya. Berbekal pengalaman tersebut, pada akhir tahun 2016 Perseroan mencatat perolehan penjualan ekspor sebesar Rp 317,70 miliar tumbuh 104,70% atau sebesar Rp 162,50 miliar jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp 155,20 miliar. Selain itu Perseroan juga berhasil meningkatkan penjualan lokal sebesar Rp 649,19 miliar tumbuh 12,52% atau sebesar Rp 72,30 miliar jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp 576,96 miliar. Sementara EBITDA meningkat sebesar 35,62% menjadi Rp 166,06 miliar. Secara keseluruhan, laba bersih Perseroan meningkat sebesar 16,82% menjadi Rp 90,9 miliar sebagai akibat peningkatan penjualan.

22

Since the beginning, the Company has consistently been showing highcommitment management in fishing and marketing industries in Indonesia. Sustained quality, brand, and working system is the Company’s main asset to be better towards the future. With the experience, at the end of 2016, the Company recorded export sales of Rp 317.70 billion, or 104.70 percent or Rp 162.50 billion, compared to Rp 155.20 billion in 2015. In addition, the Company also managed to increase local sales by Rp 649.19 billion, grow 12.52% or Rp 72.30 billion compared to 2015 of Rp 576.96 billion. Meanwhile, EBITDA increased by 35.62% to Rp 166.06 billion. Overall, the Company’s net profit increased by 16.82% to Rp 90,9 billion as a result of increased sales.






Dalam pandangan kami, kinerja keuangan dan saham Perseroan, selama tahun 2016 dalam kondisi yang sangat sehat dan terlihat adanya peningkatan, terutama peningkatan pada current ratio dan penurunan debt empty ratio Perseroan jika dibandingkan dengan kinerja tahun 2015. Saham Perseroan sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 ditutup pada harga Rp 655 per lembar saham.

In our view, the Company’s financial and stock performance, during 2016, is in very healthy condition and seen an improvement, especially the increase in current ratio and debt empty ratio of the Company when compared to its performance in 2015. The Company’s shares until December 31, 2016 are closed at a price of Rp 655 per share.

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Perseroan telah menjalankan good corporate governance dengan baik yang meliputi prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran. Hal ini didukung oleh efektifnya fungsi Komite Audit dan Internal Audit. Komite Audit dan Internal Audit senantiasa mengevaluasi kebijakan yang dijalankan Perseroan dan efektifitas pengendalian internal yang dijalankan oleh Perseroan. Sehubungan dengan Perseroan sebagai emiten baru, Dewan Komisaris dan Komite Audit memberikan perhatian penuh terhadap kepatuhan Perseroan atas Peraturan Perundang-Undangan, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Peraturan lainnya yang terkait. Komite Audit telah melakukan evaluasi terhadap penyajian dan pengungkapan laporan keuangan, analisa kinerja Perseroan, review anggaran Perseroan dan memberikan masukan kepada Internal Audit tentang perencanaan dan program audit yang dijalankan pada tahun berjalan.

The Company has shown good corporate governance practices which include the principles of disclosure transparancy, accountability, responsibility, independence, and fairness. This is supported by the effectiveness of the function of the Audit Commitee and the Internal Audit. The Audit Committee and the Internal Audit has constantly been evaluating policies run by the Company and the effectivity of internal control conducted by the Company. Considering the Company’s position as a new issuer, the Board of Commissioners and the Audit Committee brought compliance of the Company on applicable laws and regulations, Financial Services Authority Regulation and other related Regulation. The Audit Commitee had evaluated the presentation and disclosure of financial report, performance analysis, budget review, and feedback to the Internal Audit regarding the audit plans and programs that will be conducted in the current year.

Dewan Komisaris memberikan mandat kepada Direksi Perseroan untuk melanjutkan strategi bisnis dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan sesuai dengan prinsip good corporate governance.

The Board of Commissioners mandates the Director to continue the business plan in order to improve the performance of the companyin accordance with good corporate governance.


23





Penerapan Whistleblowing System (WBS)

Implementation Whistleblowing System

Sebagai bentuk implementasi dari Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Perseroan telah menerapkan Whistleblowing System (sistem pelaporan pelanggaran). Sistem ini dibuat untuk menyikapi adanya dugaan pelanggaran terhadap praktik tata kelola perseroan. WBS telah disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Keberadaan sistem ini membantu menyempurnakan penerapan GCG di Perseroan dengan cepat dan sistematis. Perseroan menyediakan 4 (empat) saluran pengaduan diantaranya : SMS, Telepon, Email dan Drop Box. Sejak dibuka nya saluran WBS pada bulan September 2016 , terdapat 61 (enam puluh satu) pengaduan dengan klasifikasi 5 (lima) pelanggaran dan 56 (lima puluh enam) bukan pelanggaran.

As a form of implementation of Corporate Governance, the Company has implemented a Whistleblowing System. The system is designed to handle alleged violations of corporate governance practices. WBS has been socialized to all employees. The existence of this system helps to improve the implementation of GCG in the Company quickly and systematically. The Company provides 4 (four) channels of complaints including: SMS, Phone, Email and Drop Box. Since it was formed, the WBS channel in September 2016, there have been 61 (sixty one) complaints, with classifications of 5 (five) infringement and 56 (fifty six) noninfringement. The WBS is managed by the Integrity Committee based on Board of Directors Decree No. 221 / DPUM / XII / 2016. The Board of Commissioners assigned to supervise the Company also has a role in the supervision of WBS. The Board of Commissioners has the authority to determine the rewards and sanctions granted to both the complainant and the reported party.

WBS dikelola oleh Komite Integritas berdasarkan SK Direksi no 221/DPUM/XII/2016. Dewan Komisaris yang bertugas untuk mengawasi Perseroan juga memiliki peran dalam pengawasan WBS. Dewan Komisaris mempunyai kewenangan untuk menentukan yang berkaitan dengan Penghargaan dan Sanksi yang diberikan kepada pelapor maupun terlapor.

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Pada tahun 2016 terjadi perubahan dalam susunan Dewan Komisaris, dengan mengundurkan diri Bapak Arif Budi Sulistyo sebagai Anggota Komisaris pada November 2016. Oleh karena itu, susunan Dewan Komisaris yang berlaku sampai dengan 31 Desember 2016 adalah

Komisaris Utama

President Commissioner

Komisaris Independen

Independent Commissioner

24

Changes in the Composition of the Board of Commissioners In 2016 there was a change in the composition of the Board of Commissioners, with the resignation of Mr. Arif Budi Sulistyo as a member of the Board of Commissioners in November 2016. Therefore, the composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2016 is

Muhamad Alfan Baharudin Iwan Supriadi






Apresiasi Terhadap Pemangku Kepentingan

Appreciation to the Stakeholders

Dalam kesempatan ini perkenankanlah kami atas nama Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada Para Pemegang Saham, Direksi, Mitra Usaha dan para Pemangku Kepentingan lainnya atas dukungan kepercayaan yang terus diberikan. Kami menyampaikan penghargaan kepada seluruh karyawan PT Dua Putra Utama Makmur Tbk yang telah menunjukan dedikasi dan profesionalisme dalam bekerja serta konsistensi dalam menjaga nilai-nilai perusahaan. Kami yakin dengan dukungan semua pihak, di masa mendatang Perseroan akan semakin meningkatkan nilai bagi Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan dan serta memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi negara dan masyarakat.

In this occasion, please allow us, on behalf of the Board of Commissioners, to express our gratitutte to the Stockholders, Board of Directors, partners, and other Stakeholders for the support and trust. We also would like give appreciation to all employees of the Company, who have shown dedication, professionalism, and consistency in keeping the Company’s values alive. We are certain that with support of all parties, the Company will further increase the value for the Shareholders and Stakeholders, as well as contribute to the country and society.

Akhir kata, marilah kita berusaha dengan maksimal dan berdoa. Semoga tantangan yang menanti pada tahun 2017 dapat dihadapi oleh Perseroan dengan baik.

Lastly, let us give maximum effort and pray that the challenges that await in 2017 can be faced by the Company.

Jakarta, April 2017 Untuk dan atas nama Dewan Komisaris, PT Dua Putra Utama Makmur Tbk

Jakarta, April 2017 For and on behalf of the Board of Commissioners PT Dua Putra Utama Makmur, Tbk.

M Alfan Baharudin

Komisaris Utama President Commissioners


25


26









Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile

Muhamad Alfan Baharudin merupakan Warga Negara Indonesia, lahir di Medan, Sumatera Utara, berumur 59 tahun, berdomisili di Jakarta Selatan. Beliau menjabat sebagai Komisaris PT Dua Putra Utama Makmur Tbk berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 26 April 2016 yang dikuatkan dengan Akta No. 15 Notaris Marcivia Rahmani S.H., M.Kn. dan diangkat menjadi Komisaris Utama berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 11 Agustus 2016 yang dikuatkan dengan akta No 8 Notaris Erni Rohaini S.H., MBA. Beliau menempuh Pendidikan di Komando Hutan tahun 1980, Sekolah Staf Dan Komando Angkatan Darat Angkatan-33 Tahun 1995/1996, dan Lemhannas (kursus reguler angkatan) Angkatan-38 Tahun 2005.

M Alfan Baharudin

Komisaris Utama | President Commissioners

Muhamad Alfan Baharudin is an Indonesian citizen, born in Medan City, North Sumatra, 59 years old, domiciled in South Jakarta. He served as Commissioner of PT Dua Putra Utama Makmur Tbk based on the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders dated April 26, 2016 as stated in Deed No. 15 made before Notary Marcivia Rahmani S.H. M.Kn. He was appointed as President Commissioner based on the

Memulai karir Di TNI AL pada tahun 2009-2013 menjabat Sebagai Komandan Korps Marinir, pada tahun 2013-2015 menjabat sebagai Kepala Badan Search and Rescue Nasional di BASARNAS, pada bulan April 2016 menjabat sebagai Komisaris Di PT Dua Utama Makmur Tbk, pada bulan Agustus 2016 sampai dengan saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Di PT Dua Putra Utama Makmur Tbk.

Extraordinary General Meeting of Shareholders dated August 11, 2016 according to Deed No. 8 before Notary Erni Rohaini, S.H., MBA. He studied at Komando Hutan on year 1980, at Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat class of 33, year 1995/1996 and LEMHANNAS (regular courses) class of 38 year 2005.


Started his career at Indonesian Navy on year 2009-2013, served as Komandan Korps Marinir, on year 2013-2015 served as Head of National Search and Rescue Agency at BASARNAS, in 2016 served as Commissioner In PT Dua Putra Utama Makmur Tbk, in 2016 he is now the President Commissioner of PT Dua Putra Utama Makmur Tbk.

27





Iwan Supriadi merupakan Warga Negara Indonesia, berumur 38 tahun, lahir di Kepahiang, Provinsi Bengkulu, berdomisili di Jakarta, beliau resmi menjabat sebagai Komisaris Independen berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 26 Agustus 2015 yang dimuat dengan Akta No. 209 Notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. Beliau menempuh pendidikan di Universitas Islam Indonesia - Yogyakarta, selesai pada tahun 2001 dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Memulai karirnya Sebagai Officer Authorized American Express Bank (2002-2004), Senior Officer Authorized Standard Chartered Bank (2004-2005), Senior Officer PT Lippo Bank Tbk (2005-2006), Senior Relationship Manager PT Bank Permata Tbk (2007-2012), Cash Management Specialist-Regional 2 PT Bank Permata Tbk (2012-2014), Komisaris Independen PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (2015-2016), Komisaris Independen PT Dua Putra Utama Makmur Tbk ( 2015- sekarang).

Iwan Supriyadi

Komisaris Independen | Independent Commissioners

Iwan Supriadi, an Indonesian citizen, 38 year old, born in Kepahiang, Bengkulu Province, domiciled at Jakarta, currently holds the position of Independent Commissioner based on the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders On August 26, 2015 as stated in the Deed No. 209 made before Notary DR Irawan Soerodjo, SH, M.Si. He studied at the Islamic University of Indonesia Yogyakarta, completed in 2001 and obtained a Bachelor of Economics degree.

28

Began his career as Officer Authorized American Express Bank (2002-2004), Senior Officer Authorized Standard Chartered Bank (2004-2005), Senior Officer of PT Lippo Bank Tbk (2005-2006), Senior Relationship Manager PT Bank Permata Tbk (2007-2012), Cash Management SpecialistRegional 2 PT Bank Permata Tbk (2012-2014), Independent Commissioner of PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (20152016), Independent Commissioner of PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2015- now).







29





Laporan Direksi Report of the Board of Directors

30






Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Para Pemangku Kepentingan yang kami hormati, Izinkanlah kami selaku Direksi PT Dua Putra Utama Makmur Tbk mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan Rahmat Nya Perseroan berhasil melalui tahun 2016 dengan kemajuan yang sangat berarti. Di era yang penuh dengan tantangan dan sarat akan perubahan ini, kami memantapkan visi untuk menjadi salah satu perusahaan global terkemuka dengan bisnis yang stabil berkelanjutan. Selanjutnya, perkenankan saya mewakili Direksi menyampaikan Laporan Tahunan untuk tahun buku 2016.

Dear our valued Stakeholders, Please allow us on behalf of Board of Directors to praise and thank the presence of God Almighty for His blessing and grace, the Company succed to through the year 2016 with significant progress. In an era full of challenges and change, we build a vision to become the leading global companies with stable sustainable business. Furthermore, let us represent the Board of Directors submitting the Annual Report for the fiscal year 2016.


31





Kinerja Perseroan Tahun 2016

The Company Performance in 2016

Pada tahun 2016, Perseroan mencatatkan kinerja keuangan yang baik dengan menghasilkan pendapatan usaha sebesar Rp 966,89 miliar atau naik sebesar 32,06% dari tahun sebelumnya dengan kontribusi terbesar datang dari penjualan ikan sebesar Rp 783,87 miliar atau sebesar 81,07% dari keseluruhan pendapatan usaha Perseroan.

In 2016, the Company recorded a good financial performance by generating revenues of Rp 966.89 billion, or increase as much as 32.06% from the previous year with the largest contributor coming from fish sales amounted Rp 783.87 billion or 81.07% from total operating revenues of the Company.

Laba kotor Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 195,11 miliar naik sebesar 27,48% atau sebesar Rp 42,06 miliar dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yaitu sebesar Rp 153,05 miliar. Laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 90,9 miliar naik sebesar 16,82% atau sebesar Rp 13,11 miliar dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yaitu sebesar Rp 77,93 miliar.

The Company’s gross profit for the year ended December 31, 2016 is Rp 195.11 billion or increased by 27.48% or Rp 42.06 billion compared to the year ended December 31, 2015 which is Rp 153.05 billion. The Company’s net profit for the year ended December 31, 2016 is Rp 90.9 billion or increased by 16.82% or Rp 13.11 billion compared to the year ended December 31, 2015 which is Rp 77.93 billion.

Pertumbuhan ini bukanlah hal yang mudah bagi Perseroan mengingat dengan usia yang relatif masih muda menjadi perusahaan publik dengan sektor bisnis yang baru dikembangkan oleh pemerintah saat ini. Namun demikian rintangan dan tantangan tersebut dapat dihadapi dengan baik melalui upaya yang gigih serta kerjasama personil perseroan. Dari sisi kinerja operasional, Perseroan secara konsisten menunjukkan perkembangan yang sangat positif terlebih dengan bertambahnya utilisasi produksi paska bertambahnya fasilitas yang baru serta meningkatnya pasokan bahan mentah dalam memenuhi permintaan baik dari luar maupun dalam negeri.

32

This growth is not an easy thing for the Company considering the Company relatively new to be a public company with a business sector recently developed by the government. Nevertheless, these obstacles and challenges can be dealt with both through the persistent efforts and cooperation of the company personnel. For operational performance, the Company consistently showed very positive developments, especially the increase in production utilization after the addition of new facilities and the increasing supply of raw materials to meet the demand both from overseas and domestic.






Lebih jauh, Perseroan memiliki rencana kedepan dalam upaya mengembangkan bisnis yang berkelanjutan seperti membangun sarana dan prasana di wilayah Indonesia bagian timur serta memberdayakan Usaha Kecil Menengah (UKM) daerah yang bertujuan mendapatkan pasokan yang stabil dengan kualitas terjaga, sekaligus menjalankan amanah pemerintah yang telah diberikan kepada kami.

Furthermore, the Company has a future plan in the effort to develop sustainable business such as building facilities and infrastructure in eastern part of Indonesia and empowering Small and Medium Enterprises (SME) areas aimed at obtaining stable supply with maintaned quality, as well as carrying out government mandate that has been given to us.

Tata Kelola Perusahaan

Corporate governance

Menyadari pentingnya Tata Kelola Perusahaan, kami menyatakan komitmen kuat untuk menerapkan dan menegakkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance ke dalam seluruh proses bisnis dan berupaya untuk menjadikannya sebagai budaya Perseroan.

Realizing the importance of Good Corporate Governance, we committed to implement and enforce the principles of Good Corporate Governance in all business processes and attempt to make it a culture of the Company.

Tata Kelola Perusahaan merupakan sistem yang menjamin dan melindungi keberlangsungan usaha dan kepentingan pemangku kepentingan melalui pengambilan keputusan manajemen yang efektif, etis serta sesuai dengan ekspektasi pemangku kepentingan.

Corporate Governance is a system that guarantees and protects business sustainability and the interests of stakeholders through effective, ethical management decision suitable with stakeholder expectations.

Kami memiliki tekad dan usaha untuk menjaga aktivitas operasional dengan memberikan informasi secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan kepada para pemegang saham, pemangku kepentingan serta masyarakat umum (public). Dengan telah dijalankannya tata kelola perusahaan yang baik, kami percaya dapat meningkatkan reputasi Perseroan di mata pelaku pasar nasional maupun internasional.

We have the determination and effort to maintain operational activities by providing information openly (transparency) and accountable to shareholders, stakeholders and the general public. With the implementation of good corporate governance, we believe we can enhance the Company’s reputation in the eyes of national and international market players.


33





Kami meyakini kelengkapan infrastruktur yang ada dan disertai komitmen untuk menerapkan Good Corporate Governance secara terencana, sistemik, dan berkesinambungan akan menjadi modal dasar bagi keberlangsungan usaha Perseroan serta mampu menjadi organisasi yang dipercaya oleh seluruh pemangku kepentingan.

We believe that the completeness of the existing infrastructure and accompanied by a commitment to implement Good Corporate Governance in a planned, systemic, and sustainable manner will be the fundamental for the Company’s sustainability and able to become an organization trusted by all stakeholders.

Komposisi Direksi

Board of Directors’ Composition

Pada tahun 2016 terjadi perubahan dalam susunan Direksi, dengan mengundurkan diri Bapak Indra Afriadi sebagai Direktur Keuangan pada November 2016. Oleh karena itu, susunan Dewan Komisaris yang berlaku sampai dengan 31 Desember 2016 adalah:

In 2016 there was a change in the Board of Directors composition, with the resignation of Mr. Indra Afriadi as Director of Finance in November 2016. Therefore, the composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2016 is:

Direktur Utama

Witiarso Utomo

Direktur Operasional

Aris Widiarto

Direktur SDM & IT

Risma Ardhi Chandra

Direktur Independen

I Made Satyaguna

34






Apresiasi

Appreciation

Dalam kesempatan ini, perkenankanlah kami atas nama Direksi menyampaikan terimakasih kepada Para Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Mitra Usaha dan para Pemangku Kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan yang terus diberikan. Kami menyampaikan penghargaan kepada seluruh karyawan PT Dua Putra Utama Makmur Tbk yang telah menunjukkan dedikasi dan profesionalisme dalam bekerja serta konsistensi dalam menjaga nilai-nilai perusahaan. Kami yakin dengan dukungan semua pihak, di masa mendatang Perseroan akan semakin meningkatkan nilai bagi Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan serta memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi Negara dan Masyarakat.

In this opportunity, allow me on behalf of the Board of Directors to thank the Shareholders, Board of Commissioners, Business Partners and other Stakeholders for their continous support and trust. We express our appreciation to all employees of PT Dua Putra Utama Makmur Tbk who have shown dedication and professionalism in working and consistency in maintaining company’s values. We are confident with the support of all parties, in the future the Company will further increase the value for Shareholders and Stakeholders and make a useful contribution to the State and Society.

Witiarso Utomo Direktur Utama President Director


35





Profil Direksi Board of Directors Profile Witiarso Utomo merupakan Warga Negara Indonesia lahir di Jepara tahun 1982, berdomisili di Jakarta. Beliau resmi menjabat sebagai Direktur Utama berdasar keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 26 Agustus 2015 yang dikuatkan dengan Akta No. 209 Notaris DR. Irawan Soerodjo S.H., MSi. Beliau Menempuh Pendidikan Di STIE Stikubank Pada Tahun 2005 Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Memulai karir dengan mendirikan usaha di industri pengolahan ikan (2005-2008), kemudian menjabat sebagai Direktur CV Dua Putra Dewa (2008-2012) dan menduduki jabatan Komisaris di PT Pandawa Putra Investama (2014-sekarang).

Witiarso Utomo

Direktur Utama | President Director

Witiarso Utomo, an Indonesian citizen, born in Jepara in 1982, domiciled in Pati. He is serving as President Director based on the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated August 26, 2015 which is stated by Deed No. 209 made before Notary DR. Irawan Soerodjo, SH, M.Sc. He studied at STIE Stikubank in 2005 and obtained his Bachelor of Economics majoring in Management. Started his career by establishing a business in the fish processing industry (2005-2008), then served as Director of CV Dua Putra Dewa (2008-2012) and served as Commissioner of PT Pandawa Putra Investama, and served as President Comissioner of PT Pandawa Putra Investama (2014-present).

36






Heri Akhyar merupakan Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1969, berdomisili di Tangerang. Beliau menjabat sebagai Wakil Direktur Utama berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 200A/DPUM/X/2016 tertanggal 19 Oktober 2016. Beliau menempuh pendidikan akuntansi di Sydney Institute of Technology, New South Wales, Australia dan memperoleh gelar Sarjana di bidang akuntansi pada tahun 1995. Pernah bekerja sebagai General Manager Corporate Secretary, Strategic and Investor Relation di PT Hexindo Adiperkasa Tbk (2006-2012), sebagai Corporate Secretary & Corporate Planning di PT AKR Corporindo Tbk (2012 - 2014), sebagai Vice President Corporate Secretary, Legal & Investor Relations di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (2014 - 2016), dan saat ini sebagai Vice President Director di PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2016 - Sekarang).

Heri Akhyar

Wakil Direktur Utama | Vice President Director

Heri Akhyar, Indonesian citizen, born in Jakarta in 1969, domiciled at Tangerang. He is serving as Vice President Director based on Board of Directors Decree Number 200A/DPUM/X/2016 dated October 19, 2016. He studied accounting at Sydney Institute of Technology, New South Wales, Australia and obtained bachelor degree on Accounting in 1955. He had worked as General Manager Corporate Secretary, Strategic and Investor Relation at PT Hexindo Adiperkasa Tbk (2006-2012), as Corporate Secretary & Corporate Planning at PT AKR Corporindo Tbk (2012-2014), as Vice President Corporate Secretary, Legal & Investor Relations at PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (2014-2016), and currently as Vice President Directpr at PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2016-present).


37





Aris Widiarto merupakan Warga Negara Indonesia, lahir di Jepara tahun 1981, berdomisili di Pati. Beliau resmi menjabat sebagai Direktur Operasional berdasar Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 26 Agustus 2015 yang dikuatkan dengan Akta No. 209 Notaris DR. Irawan Soerodjo S.H., Msi. Beliau menempuh pendidikan terakhir di Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta memperoleh Gelar Sarjana Psikolog dan lulus pada tahun 2005. Memulai karir sebagai Manager Marketing PT Dua Putra Perkasa (2005-2008), General Manager CV DUA PUTRA DEWA (2008-2012), Direktur Marketing and Development Perseroan (2015-sekarang) dan menduduki jabatan Direktur Utama di PT Pandawa Putra Investama (2016-sekarang).

Aris Widiarto

Direktur Oprasional | Operational Director Aris Widiarto, an Indonesian citizen born in Jepara, in 1981, domiciled on Pati. He is serving as Director of Operations based on the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on August 26, 2015 which stated by Deed No. 209 made before Notary DR Irawan Soerodjo, SH, M.si. He studied his latest education at Sanata Dharma University in Yogyakarta and obtained Bachelor’s degree in Psychology. Started his career as Marketing Manager of PT Dua Putra Perkasa (2005-2008), as General Manager of CV Dua Putra Dewa (2008-2012), Director of Marketing and Development Company (2015-present), as President Director at PT Pandawa Putra Investama (2016-present).

38






Risma Ardhi Chandra merupakan Warga Negara Indonesia lahir di Semarang, pada saat ini berumur 40 tahun, berdomisili di Pati. Beliau resmi menjabat sebagai Direktur SDM & IT berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 26 Agustus 2015 yang dinyatakan dengan Akta No. 209 Notaris DR Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. Beliau menempuh pendidikan terakhir di Universitas Katolik Soegijapranata pada tahun 2001 memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro. Memulai karir sebagai Staff PT PLN (Persero) APJ Kudus (2002-2008), Direktur PT Indo Pratama Network (2008-Sekarang), Direktur Keuangan Perseroan (2015-sekarang) dan menduduki jabatan Direktur di PT Pandawa Putra Investama (2014-sekarang).

Risma Ardi Chandra

Direktur SDM & IT | HRD & IT Director Risma Ardhi Chandra, an Indonesian citizen born in Semarang, 40 year old, domiciled at Pati. He is serving as HRD & IT Director based on Resolution of Extraordinary General Shareholder Meeting on August 26, 2015 which stated by Deed No. 209 made before Notary DR. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. He studied his latest education at Soegijapranata Christian University in 2001 and obtained Bachelor of Electrical Engineering. Started career as Staff at PT PLN (Persero) APJ Kudus (2002-2008), as Director at PT Indo Pratama Network (2008-present), Finance Director of the Company (2015-present) and serving as Director at PT Pandawa Putra Investama (2014-present).


39





IndraSatyaguna Afriadi, warga negaraWarga Indonesia, lahir di I Made merupakan Negara Indonesia kota Bandung, pada saat ini berumur 35 tahun, lahir di Jakarta tahun 1972, berdomisili di Jakarta. berdomisili di Tangerang. Beliau pernah menjabat Beliau resmi menjabat sebagai Direktur Independen sebagai Direktur Keuangan Perseroan berdasarkan berdasar Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Keputusan Rapat Umum Saham Luar Biasa pada tanggal 26 Pemegang Agustus 2015 yang Luar Biasa pada tanggal 26 Agustus 2015 yang dikuatkan dengan Akta No. 209 Notaris DR Irawan dikuatkan dengan Akta No. 209 Notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., MSi. Soerodjo, S.H., M.Si. Beliau menempuh pendidikan di Universitas Pancasila Beliau menempuh pendidikan di Universitas pada tahun 1995 memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Langlangbuana pada tahun 2004 dan Magister memperoleh dan pada tahun 1999 memperoleh Gelar of gelar Sarjana Ekonomi. Science dari RMIT University di Melbourne.

IndraSatyaguna Afriadi I Made

Direktur Keuangan| |Independent Finance Director Direktur Independent Director

Memulai Karier sebagai Internal Audit Officer di PT Daya Memulai karir sebagai Corporate Finance di Sempurna Cellulosatama (2004-2006), PT Shingsung Kosia (Maret 1999-Desemberkemudian 1999), menjabat Accounting & Finance Staff didibeberapa menjabat sebagai Corporate Data Analyst CEIC perusahaan dan bergabung di Perseroan Data Co.Ltd (2002-2001), Research Assistantsebagai di Merril Finance Accounting Manager (2013-2014), Lynch Indonesia (2001-2004), Equity Analyst diSenior PT Accounting Manager Perseroan (Januaridi BNIFinance Securities (2004-2007), Senior Equity Analyst danArtha menduduki jabatan Direktur di PT PT 2015) Andalan Advisindo Sekuritas (2007-2008), Pandawa Putra Investama. Menjabat sebagai Institutional Portofolio Strategic (2008-2015). Direktur Keuangan di PT Dua Putra Utama Makmur Tbk sejak Agustus 2015 dan mengundurkan diri pada November 2016.

I Made Satyaguna, a Indonesian citizen born in Jakarta in 1972, domiciled at Jakarta. He is serving as Independent Director onan Resolution of citizen, Extraordinary Indra based Afriadi, Indonesian born inGeneral Bandung Shareholder Meeting August at 26,Tangerang. 2015, which City, 35 year old, on domiciled He stated was by Deed No. 209 madeofbefore Notary DR. Irawan Soerodjo, of Finance Director the Company based on Resolution S.H.,Extraordinary MSi. General Shareholder Meeting on August 26, 2015, which stated by Deed No. 209 Notary DR. Irawan He Soerodjo, studied atS.H., Pancasila M.Si. University in 1995 and obtained Bachelor of Economics and in 1999 he obtained Magister of Science from RMIT University at Melbourne. He studied at Langlangbuana University in 2004 and obtained Bachelor of Economics. Started carrier as Corporated Finance Officer at PT Shingsung Kosia (Maret 1999-Desember 1999), as Corporate Data Analyst at CEIC Data Assistant Started carrier as Co.Ltd Internal(2002-2001), Audit at PT Reserach Daya Sempurna at Merril Lynch Indonesia (2001-2004), Equity Analyst at Cellulosatama (2004-2006), then served as Accounting PT & BNIFinance Securities Senior Equity Analyst Staff(2004-2007), at some companies and joined theat PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas (2007-2008), Institutional Company as Finance Accounting Manager (2013-2014), Portofolio StrategicAccounting (2008-2015). Senior Finance Manager of the Company (Januari 2015-Agustus 2015), as Director at PT Pandawa Putra Investama (2014-2016) and as Finance Director of the Company since August 2015 and resigned in November 2016.

40







41

DATA PERUSAHAAN Corporate Data

Hampir 5 tahun Perseroan telah berdiri dan kini telah dikenal luas sebagai penyedia produk perikanan yang berkualiatas dan diakui secara internasional. Almost 5 years the Company has been established and nowadays is widely known as a supplier for high quality fishery product and internationally recognized.

3





Profil Perusahaan Company Profile

44







45





Profil Perusahaan | Company Profile Nama Perusahaan : PT Dua Putra Utama Makmur Tbk Company Name Kode Saham : DPUM Stock Code Tanggal Pendirian : 09 Mei 2012 Date of Establishment Kantor Pusat | Head Office Alamat Address

: Jl. Raya Pati Juwana Km. 7, Desa Purworejo, RT. 01/RW. 05 Kel. Pati, Kec. Pati, Jawa Tengah 59119, Indonesia

Telepon : (0295) 4199011 Telephone Faksimili : (0295) 4199010 Fax Kantor Cabang | Branch Office Alamat : Nariba Office Suites, Floor 6 Address Jl. Mampang Prapatan Raya No. 39 Jakarta Selatan 12790, Indonesia Telepon : (021) 79199910 Telephone Faksimili : (021) 7991529 Fax Situs : www.duaputra.com Website Email : [email protected] Email Pabrik dan Gudang Penyimpanan | Factory and Warehouse Gudang Penyimpanan 1 Warehouse 1

: Jl. Raya Pati Juwana Km. 7, Desa Purworejo, RT. 01/RW. 05 Kel. Pati, Kec. Pati Jawa Tengah 59119, Indonesia

Gudang Penyimpanan 2 Warehouse 2

: Tempat Pelelangan Ikan (TPI) II Desa Bajo Mulyo, Juwana Pati Jawa Tengah 59185, Indonesia

46






Riwayat Singkat Perusahaan Brief History of the Company

Perseroan adalah suatu badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas yang didirikan pada tahun 2012 dengan nama PT Dua Putra Utama Makmur berdasarkan Akta Pendirian No. 08 tanggal 09 Mei 2012 yang dibuat di hadapan Sugiyanto, S.H., Notaris di Pati dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-31368.AH.01.01.Tahun 2012 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan Tertanggal 11 Juni 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0052282. AH.01.09. Tahun 2012 Tanggal 11 Juni 2012 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 14 Mei 2013, dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 38393.


The Company is a legal entity in the form of limited liability company established in 2012 under the name of PT Dua Putra Makmur pursuant to the Deed of Establishment No. 08 dated May 9, 2012, made before Sugiyanto, SH, Notary in Pati and has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in accordance with Decree No. AHU-31368. AH.01.01. Year 2012 on the Ratification of the Company’s Legal Entity dated June 11, 2012 and has been registered in the Company Register No. AHU-0052282. AH.01.09. Year 2012 dated June 11, 2012 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 39 dated May 14, 2013, and the Supplement of State Gazette of the Republic of Indonesia No. 38393.

47



Pada 26 Agustus 2015, melalui Akta No. 209 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. para pemegang saham menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan perubahan anggaran dasar dalam rangka penawaran umum saham kepada masyarakat, melakukan penawaran umum, menyetujui perubahan nama Perseroan menjadi PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR TBK efektif pertanggal tersebut, melalui Akta No. 209 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si



On August 26, 2015, the shareholder of the Company approved the Company’s plan to change the Articles of Association in order to conduct Initial Public Offering, approved on the Company’s name changing into PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR TBK effective on the aforesaid date, which stated by Deed No. 209 made before Notary Dr. Irawan Soerodjo, S.H, M.Si.

Menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari semula sebesar Rp. 800.000.000.000 (delapan ratus miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp. 1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah), Approved to increase the Company’s authorized capital from Rp800,000,000,000 (eight hundred billion Rupiah) to Rp1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah), menyetujui untuk mengeluarkan saham dalam simpanan/portepel Perseroan dan menawarkan/menjual saham baru yang dikeluarkan dari portepel tersebut melalui Penawaran Umum Perdana kepada Masyarakat dalam jumlah sebanyakbanyak 1.675.000.000 (satu miliar enam ratus tujuh puluh lima juta) saham baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah), menyetujui untuk memberikan Program Alokasi Saham Kepada Karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari seluruh saham baru yang akan ditawarkan/dijual kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana, menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham Perseroan setelah dilaksanakannya Penawaran Umum atas saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui Pasar

48

agreed to issue shares in deposit / portfolio of the Company and the offering / selling new shares to be excluded from the portfolio through Initial Public Offering to the Public as many as 1,675,000,000 (one billion six hundred seventy five million) new shares with a nominal value of Rp100 (one hundred Rupiah), agreed to give Employee Stock Allocation / ESA Programme, with a maximum of 10% (ten percent) of all new shares will be offered / sold to the public through initial public offering, approved to list all the shares of the Company, agreed to change the composition of the Board of Directors and Board of Commissioners, approved all






Modal, menyetujui perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan memberikan kuasa kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan, termasuk merubah dan menyesuaikan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, dalam rangka Penawaran Umum Perdana saham kepada Masyarakat melalui Pasar Modal sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) Nomor IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perseroan Terbuka, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/ POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK. 04/2014 tentang Sekretaris Perseroan Emiten atau Perseroan Publik dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perseroan Terbuka Tanpa Memberi Hak Memesan Terlebih Dahulu.

amendments to the Articles of Association of the Company, including changing and adjusting Article 3 of the Articles of Association the Company, in initial public offering of shares to the public through the capital market in accordance with the Regulations of Bapepam-LK (now Financial Services Authority Number IX.J.1 on the Principles of the Articles of Association of a Company that is conducting public offering of equity and Public Enterprises, Regulation of Financial Services Authority No. 32 / POJK.04 / 2014 on the Planning and Implementation of General Meeting of Shareholders of Public Company, Regulation of Financial Services Authority No. 33 / POJK.04 / 2014 on the Board of Directors and Board of Commissioners of the Issuer, Regulation of Financial Services Authority No. 34 / POJK.04 / 2014 on Nomination and Remuneration Committee of the Issuer or a Public Company, Regulation of Financial Services Authority No. 35 / POJK. 04/2014 on the Corporate Secretary of the Issuer or Public Company and Regulation of Financial Services Authority No. 38 / POJK.04 / 2014 on Capital Increase of Public Company Without Giving Pre-emptive Rights.

Perubahan Anggaran Dasar terkait pencatatan saham Perseroan dilakukan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Dua Putra Utama Makmur Tbk No. 80 tertanggal 8 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. Notaris di Jakarta, Perseroan mengubah Pasal 4 ayat 2 mengenai modal dasar, bahwa telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 41,75% (empat puluh satu koma tujuh puluh lima persen) atau sejumah 4.175.000.000 (empat miliar seratus tujuh puluh lima juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 417.500.000.000,00 (empat ratus tujuh belas miliar lima ratus juta Rupiah) oleh para pemegang saham.

The changing of Articles of Association regarding Company’s shares listing was made on the basis of the Deed on the Statement of Meeting Resolutions of PT Dua Putra Utama Makmur Tbk No. 80 dated December 8, 2015, made before Dr. Irawan Soerodjo, SH, M.Sc. Notary in Jakarta. The Company changed Article 4, paragraph 2 on basic capitals, that has been issued and fully paid amounted to 41.75% (forty-one point seventy five percent) or about 4.175 billion (four billion, one hundred and seventy five million) shares with a total nominal value of Rp 417,500,000,000.00 (four hundred and seventeen billion five hundred million Rupiah) by the shareholders.


49





Tonggak Sejarah Perseroan Milestone of the Company

2012 2005 Pendiri Perseroan memulai jual beli hasil perikanan secara tradisional yang dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati Jawa Tengah. The founders of the Company started the sale and purchase of fisheries products traditionally at Fish Auction in Juwana District, Pati Regency Central Java. Seiring dengan perkembangan usaha, pendiri merasa perlu untuk mendirikan badan usaha dalam bentuk CV sehingga direalisasikan pada tahun 2008 dengan membentuk CV Dua Putra Dewa Along with the business development, the founders deem necessary to established a legal entity in the form of CV and realized it in 2008 by establishing CV Dua Putra Dewa.

Membentuk badan hukum berupa perseroan terbatas dengan nama PT Dua Putra Utama Makmur. Established a legal entity in the form of limited liability company named PT Dua Putra Utama Makmur. Mendirikan pabrik di Juwana dan Pati Jawa Tengah, dengan kapasitas masing-masing sebesar 500 ton. Established factories in Juwana and Pati Central Java, with capacity for each factory 500 tons.

2013 Perseroan memulai ekspor udang, gurita dan cumi ke Malaysia The Company began to export shrimp, octopus and squid to Malaysia.

50






2014 Ekspansi pasar ekspor ke Cina, Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. Expanding its export market to China,Thailand, Japan, South Korea, and Singapore. Menambah kapasitas terpasang atas cold storage di lingkungan kantor pusat Perseroan sebesar 3000 ton. Added the installed capacity on its cold storage in the neighborhood of the Company’s head office as many as 3,000 tons.

2015 Melakukan pencatatan saham perdana di PT Bursa Efek Indonesia sebagai Perseroan Terbuka dan berhasil menggalang dana publik untuk investasi, pengembangan pasar, teknologi dan peningkatan sumber daya manusia Performed Initial Public Offering in PT Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) as Public Company and earned public funds for investment, market development, technology and improvement of human resources.

2016 Pengembangan pabrik Developed the factory Kapasitas Cold Storage menjadi 25.000 ton Cold Storage capacity was increased to 25,000 tons Menerima sertifikasi yang diakui secara Internasional dan beberapa penghargaan lainnya Receive an internationally recognized certification and several other awards Ekspor ke Amerika Serikat, Timur Tengah dan beberapa negara di Asia Exported the Company’s products to the United States, the Middle East and some countries in Asia.

Memulai penjualan makanan olahan Started the sales of processed foods. Menerima Certificate of US FDA (Food and Drug Administration) Received a Certificate of Registration from Food and Drug Administration (FDA) of United States.


51





Bidang Usaha Lines of Business

Squid Whole Round

Squid Ring Skin Off

Cooked Peeled Vanamei

Threadfin Beam Fillet

52






Indian Mackarel

Lizard Fish

Head-on Breaded


53





Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Berita Acara Keputusan Para Pemegang Saham Luar Biasa No. 209 tertanggal 26 Agustus 2015 yang dibuat di hadapan, Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, maksud dan tujuan utama Perseroan adalah berusaha dalam bidang industri, perikanan dan perdagangan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

Based on the Article 3 of the Company’s Articles of Association as stipulated in the Deed of Statement of Shareholder Resolutions No. 209 dated August 26, 2015, made before Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notary in Jakarta, the main goal and purpose of the Company is to engage in the field of industry, fisheries and trade. To achieve that goal and purpose, the Company may conduct the following business activities:

1. Kegiatan usaha utama:

1. Core business activities:

a. Menjalankan usaha dalam bidang industri yang meliputi industri pengolahan hasil perikanan, seafood, cold storage, makanan olahan dari hasil perikanan, dan makanan olahan dari seafood;

a. Carries on business in the field of industry that covers the processing industry of fishery products, seafood, cold storage, processed food of fishery products, and processed food from seafood;

b. Menjalankan usaha dalam bidang perikanan, yang meliputi kegiatan menangkap, mengumpulkan, mengangkut dan mengolah berbagai jenis hasil perikanan, budidaya perikanan, dan pertambakan;

b. Carries on business in the field of fisheries that covers activities of catching, collecting, transporting and processing various types of fishery products, aquaculture, and fishpond;

c. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum, meliputi perdagangan impor dan ekspor, antar pulau/daerah serta lokal dan interinsulair, bertindak sebagai grosir, supplier, leveransier, waralaba dan commission house serta kegiatan usaha terkait, distributor, agen, dan sebagai perwakilan dari badan-badan perseroan-perseroan lain, untuk hasil produksi sendiri maupun hasil produksi perseroan lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada hasil produksi olahan dari hasil perikanan, seafood dan makanan olahan.

54

c. Carries on business in the field of general trade that covers trading of import and export, between islands/regions and local as well as interinsulair, acting as wholesaler, supplier, surveyor, franchise and commission house as well as related business activities, distributor, agent, and as representative of other companies, for its own products or other company’s products, including but not limited to production of processed fisheries products, seafood and processed foods.






Untuk menunjang kegiatan usaha utama Perseroan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha penunjang sebagai berikut:

To support the above core business activities, the Company may conduct the supporting business activities as follows:

2. Kegiatan usaha penunjang:

2. Supporting business activities:

a. Menjalankan usaha penyediaan dan pemenuhan kebutuhan bahan pendukung dan bahan baku untuk kegiatan usaha tersebut yang tercantum pada paragraf sebelumnya;

a. Carries on business in supplying and fulfilling the necessity of supporting materials and raw materials for the business activities mentioned in the previous paragraph;

b. Menjalankan usaha-usaha lain yang berkaitan dan menunjang kegiatan usaha pada butir 1 di atas sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.

b. Carries on business that relates and supports the business activities mentioned in point (i) above in accordance with the prevailing regulations.

Berikut adalah skema kegiatan usaha Perseroan mulai dari pembelian bahan baku dari penambak dan nelayan, proses produksi serta pemasaran dengan tujuan ekspor maupun domestik.

The scheme of the Company’s business activities start from the purchase of raw materials from fishponders and fishermen, production process and marketing for export or domestic sales.

Import

FISH SUPPLY

Export

Fisherman/Partnership

VESSEL

SHRIMP SUPPLY Cold Storage

Distribution

Shrimp Farmer

Product

Small Medium Enterprise

Value Added Process


55





PRODUK DAN PENGOLAHAN Product and Proccessing Kegiatan Usaha

Business Activities

Perseroan melakukan kegiatan usaha berupa mengolah serta melakukan usaha perdagangan hasil perikanan. Hasil perikanan yang dimaksud adalah berupa semua jenis ikan laut, udang laut, udang tambak, cumi dan gurita. Untuk menunjang kegiatan usaha Perseroan, Perseroan bermitra dengan nelayan. Kapal Nelayan-nelayan tersebut dilengkapi dengan mesin pembeku dan ruang pendingin yang berfungsi untuk menjaga mutu hasil tangkapan ikan. Sebagai mitra Perseroan, nelayan tersebut diberdayakan untuk membantu menjaga kestabilan persediaan bahan baku dan mengurangi biaya pembelian bahan baku yang dikeluarkan oleh Perseroan. Untuk menunjang kegiatan usaha, Perseroan memiliki fasilitas produksi termasuk diantaranya mesin penunjang produksi pengolahan produk perikanan, Laboratorium, sistem distribusi dan fasilitas penunjang lainnya.

The Company conducts business activities such as processing and conduct trade of fisheries products. That fisheries products are in the form of all kinds of sea fish, sea shrimp, farmed shrimp, squid and octopus. To support the Company’s business activities, the Company partnered with fishermen. Fishermen ships are equipped with freezer and cooler space that serves to maintain the quality of the fish catch. As a partner of the Company, the fishermen are empowered to help maintaining a stable supply of raw materials and reduce the cost of purchasing raw materials issued by the Company. And to support its business activities, the Company owns production facilities such as cold storage, contact freezer, tunnel freezer, freezer truck, laboratorium and other supporting facilities.

56






Ikan

Fish

Ikan merupakan salah satu produk Perseroan yang diperoleh dari hasil tangkapan kapal milik Perseroan, serta pembelian dari nelayan yang berada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang berlokasi di Juwana, maupun yang dibeli dari nelayan-nelayan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) di beberapa daerah di pulau Jawa. Adapun ikan-ikan yang menjadi produk Perseroan diantaranya ikan kembung, bawal hitam, tenggiri, layur, kakap, sero, semar, layang, benggol, tongkol lurik, tongkol lisong, tongkol abu-abu, tenggiri, kue, barakuda, kurisi, tengkek, ayam-ayam, cakalang, mata goyang, banyar, gulama, samge, swangi, bloso, lemadang, silago, kerapu, deles, deho, salem, bentong, salmon, selar, badong, tuna, manyung, kuniran, bandeng, jahan dan lain – lain.

Fish is one of the Company’s product that is acquired from its own vessels catch and purchased from fishermen in the Fish Auction located in Juwana rom fishermen in Fish Landing Harbor located in several regions in Java. The Company’s fish products include indian mackerel, black pomfret, narrow-barred spanish mackerel, largehead hairtail, snapper, spotted sardinella, moonfish, round scad, shortfin scad, bullet tuna, frigate tuna, skipjack tuna, kue, barracuda, lemuru, threadfin bream, hard tail scad, leather jacket, tuna, purple-spotted bigeye.

Ikan-ikan yang didapat dari hasil kemitraan, dibeli dari pihak ketiga maupun yang dibeli dari nelayan dibekukan terlebih dahulu sebelum akhirnya dijual di dalam negeri seperti Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung dan Sumatera Barat serta luar negeri seperti Jepang, Hongkong, Amerika Serikat, Thailand, Cina, Malaysia, Korea Selatan, Vietnam, Bahrain, India, Oman dan Arab Saudi.

The fishes that are obtained from its partnership, purchased from third parties as well as those purchased from fishermen are being frozen before eventually being sold in the country, such as North Sumatra, Riau, South Sumatra, Banten, Jakarta, West Java, Central Java, East Java, Bali, Lampung, and West Sumatra, and abroad, such as Thailand, China, Malaysia, South Korea, Vietnam, Bahrain, India, Oman, and United Arab Emirates.


57





Berikut ini adalah komposisi penjualan ikan yang dilihat berdasarkan wilayah: The following is the composition of fish sales by regions: Keterangan

2016

Kotribusi (%)

Kotribusi (%) Contribution (%)

2015

2014

Kontribusi (%) Contribution (%)

Pertumbuhan 2016 (%) 2016 Growth (%)


LOKAL DOMESTIC Banten

4,419,776,089

0.56

570,927,100

0.10

735,083,954

Jakarta

110,142,771,250

14.06

27,260,647,709

4.60

6,158,311,862

2.37

304.04

342.66

Jawa Barat

21,123,333,425

2.70

14,628,454,077

2.47

1,546,340,011

0.59

44.40

846.01

Jawa Tengah

376,865,109,626

48.11

517,252,137,328

87.35

239,545,287,134

92.14

- 27.14

115.93

Jawa Timur

46,211,267,415

5.90

3,611,558,100

0.61

3,206,483,510

1.23

1,179.54

12.63

7,919,132,229

1.01

3,910,937,970

0.66

2,883,735,220

1.11

102.49

35.62

38,755,000

0.00

2,900,214,704

0.49

3,308,040,236

1.27

- 98.66

436,172,158

0.17

272.72

Sumatera Selatan Riau

0.28

674.14

- 22.33

-12.33

Sumatera Utara

16,338,572,620

2.09

4,383,643,729

0.74

Lampung

7,380,011,670

0.94

288,000,000

0.05

Bali

6,326,642,812

0.81

552,542,200

0.09

Padang

1,923,955,037

0.25

77,373,469,605

9.88

2,119,047,184

0.36

427,649,181

0.16

3,551.33

395.51

Malaysia

1,880,445,938

0.24

523,890,800

0.09

237,280,800

0.09

258.94

120.79

Thailand

5,479,674,096

0.70

7,281,064,906

1.23

637,790,030

0.25

- 24.74

1,041.61

Bahrain

2,373,975,962

0.30

619,740,019

0.10

-

283.06

141,303,820

0.02

2,927,067,013

0.49

-

- 95.17

846,336,750

2,462.50

0.33

905.03

1,045.01 -

- 34.71

EKSPOR EXPORT Cina

Korea Selatan Singapura

-

1,537,255,611

0.26

-

- 100.00

Taiwan

-

885,375,097

0.15

-

- 100.00

7.99

915,628,749

0.15

-

6,733.29

Vietnam

62,567,561,533

Japan

17,372,304,296

2.22

India

9,484,148,769

1.21

58



Keterangan

2016


Kotribusi (%)


Kotribusi (%) Contribution (%)

2015


Kontribusi (%) Contribution (%)

2014


Oman

4,962,013,243

0.63

Hongkong

2,489,413,913

0.32

470,871,059

0.06

783,284,509,407

100.00

UAE TOTAL

592,168,132,296

100.00

259,968,510,848

100.00


32.27

Udang

Shrimp

Udang merupakan salah satu produk Perseroan yang dibeli dari nelayan dan penambak-penambak yang berada di Pulau Jawa. Terbatasnya penangkapan udang dilaut Jawa menyebabkan persediaan udang Perseroan masih bergantung pada hasil tambak. Adapun udang yang menjadi produk Perseroan diantaranya jenis white, black tiger, sea tiger, pink, flower dan vannamei. Saat ini, seluruh penjualan udang yang dibuat berdasarkan pesanan seluruhnya di ekspor ke negara-negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Hongkong, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Vietnam dan China.

Shrimp is one of the Company’s products that is purchased from fishermen and fishfarmers in Java. The limited of shrimp capacity in the Java sea has caused the shrimp supplies of the Company still depends on the farmed stock. The Company’s shrimp products include the type of white, black tiger, sea tiger, pink, flower and vannamei. Nowadays, all sales of customized shrimps are entirely for export to countries such as Japan, South Korea, Malaysia, Singapore Vietnam, and China.

Udang yang dijual Perseroan adalah udang yang dibuat berdasarkan pesanan sesuai dengan permintaan pembeli. Terdapat beberapa jenis custom udang yang dihasilkan oleh Perseroan, yaitu:

Shrimps sold by the Company are shrimps produced based on customer requirement. There are several of custom shrimps which are sold by the Company, such as:


127.78

59





a. Head On Shell On yaitu udang yang dibekukan dalam keadaan utuh tanpa dikuliti atau dipotong kepalanya. Jenis udang dengan head on shell on adalah sea tiger, black tiger, white, pink, vanamei.

a. Head On Shell On is whole frozen shrimps without being skinned or separated from its head. Types of head on shell on shrimps are sea tiger, black tiger, white, pink, vanamei.

b. Headless yaitu udang yang dibekukan sesudah dipisahkan kepalanya, tetapi tidak dikuliti. Jenis udang dengan headless adalah sea tiger, black tiger, white, pink, vanamei.

b. Headless is shrimp that is frozen after being separated fron its head, without skinning. Types of headless shrimps are sea tiger, black tiger, white, pink, vanamei.

c. Peeled Devenied yaitu udang yang seluruh kulit dan ekor dikupas dan dibuang kotorannya. Jenis udang dengan peeled devenied adalah black tiger, white, pink, vanamei.

c. Peeled Devenied is shrimp with its whole skin and tail peeled and its dirt disposed. Types of peeled devenied shrimps are black tiger, white, pink, vanamei.

Head On Shell On

Peeled Devenied

Headless

60






Peeled Undevenied

d. Peeled Undevenied yaitu udang yang seluruh kulit dan ekor dikupas tetapi tidak dibuang kotorannya. Jenis udang dengan peelend undevenied adalah blck tiger, white, pink, vanamei.

d. Peeled Undevenied is shrimp which its whole skin and tail peeled but its dirt is not disposed. Types of peeled undevenied shrimps are black tiger, white, pink, vanamei.

e. Peeled Devenied Tail-On (PDTO) yaitu udang beku tanpa kepala dan ruas pertama sampai ruas kelima dibuang kulitnya dan dibersihkan kotorannya menggunakan cungkit sedangkan ruas terakhir dan ekor dipisahkan. Jenis udang dengan PDTO adalah black tiger, white, pink, vanamei.

e. Peeled Devenied Tail-On (PDTO) is headless frozen shrimp the first to the fifth segment of the skin of which is peeled and then its dirt cleaned using shrimp hook, with the last segment and the tail removed. Types of PDTO shrimps are black tiger, white, pink, vanamei.

Peeled Devenied Tail-On


61





f. Nobashi Produk yang berupa udang yang telah dikupas kemudian diluruskan sesuai dengan ukuran yang sesuai dengan permintaan. Jenis udang dengan Nobashi adalah black tiger, white, vanamei.

f. Nobashi is peeled shrimp and then straigthened to size as per request. Types of Nobashi shrimps are black tiger, white, vanamei.

g. PDTO Butterfly yaitu udang beku yang hampir sama dengan PDTO, kulit udang dikupas mulai dari ruas pertama hingga ruas kelima, sedangkan ruas terakhir dan ekor disisakan kemudian bagian punggung dibelah sampai bagian perut bawahnya, tetapi tidak sampai putus dan kotorannya dibuang. Jenis udang dengan Nobashi adalah black tiger, white, pink, vanamei.

g. PDTO Butterfly is frozen shrimp almost similar to PDTO, with the skin from the first to the fifth segment removed while the last segment and the tail are kept, then the back to its middle part is split but not separated with tis dirt cleaned. Types of PDTO Butterfly shrimps are black tiger, white, pink, vanamei.

Nobashi

62






Berikut ini adalah komposisi penjualan ekspor udang custom yang dilihat berdasarkan wilayah: The following is the composition of custom shrimp export sales based on regions:

Keterangan

Kontribusi (%)

2016

Kontribusi (%)

2015

2014

Kontribusi (%)

Pertumbuhan 2016 (%)

Pertumbuhan 2015 (%)

LOKAL DOMESTIC Jakarta

9,499,260,273

5.19

4,523,040

0.00

-

209,919.37

-

Jawa Tengah

33,899,756,511

18.52

1,202,861,399

0.86

-

2,718.26

-

2,821,920,865

1.54

390,960,000

0.28

-

621.79

-

554,406,676

0.30

3,135,788,157

1.71

Jepang

89,895,976,334

49.12

15,852,533,574

11.32

1,765,493,872

4.20

467.08

797.91

Malaysia

12,991,311,688

7.10

109,880,661,281

78.49

38,698,295,623

92.04

- 88.18

183.94

3.76

- 100.00

- 75.39

Jawa Timur Banten Jawa Barat EKSPOR EXPORT

Korea Selatan

-

389,353,773

0.28

1,582,311,781

Singapura

-

600,774,107

0.43

-

11,670,605,082

8.34

-

Vietnam

15,971,764,807

8.73

China

4,819,943,552

2.63

Hongkong

4,215,442,870

2.30

USA

5,211,205,761

2.85

183,016,777,493

100.00

139,992,272,255

100.00

42,046,101,275

100.00

30.73

232.95

TOTAL


63





Cumi, Sotong, dan Gurita

Squid, Cuttlefish, and Octopus

Cumi, sotong, dan gurita merupakan produk Perseroan yang didapat dari nelayan dan dari kapal penangkap ikan mitra usaha perseroan. Pertama, jenis cumi yang dijual oleh Perseroan yaitu cumi yang masih utuh, cumi yang sudah dikupas dan dipisahkan kepalanya, dan badan cumi yang telah dikupas kemudian dipotong dengan bentuk cincin. Kedua, Jenis sotong yang dijual oleh perseroan adalah sotong yang masih utuh, sotong yang sudah dipisahkan kepala, badan, isi perut dan tulang dan dikupas pada kulit dan pemisahan sayap (produk sashimi) ataupun difillet seperti buah pinus (matsukasa). Ketiga, gurita yang dijual oleh Perseroan yaitu gurita utuh, gurita yang dipotong menjadi beberapa bagian sesuai dengan permintaan. Saat ini, seluruh penjualan cumi, sotong, dan gurita seluruhnya diekspor ke negara-negara seperti Korea Selatan, China, Malaysia, Vietnam, Thailand, Japan, Hongkong dan Singapore.

Squid and octopus are Company’s products acquired from fishermen and company’s business partners First: the types of squids that are sold by the Company are whole round squid, squid that is peeled and its head separated (cube squid), and its body peeled and then cut in ring shape (ring squid). Second, the types of cuttlefishes that are sold by the Company are whole round cuttlefish, cuttlefish that is peeled, its dirt disposed, and its head and wings separated, or cuttlefish fillet. Third, the types of octopuses that are sold by the Company are whole round octopus, octopus that is cut into several pieces as per request (cut pieces octopus). At this moment, all sales of squids and octopus are entirely exported to countries like South Korea and China.

Whole Clean Cuttlefish

Squid Tube

Squid Whole Round 64






Makanan Olahan

Processed Foods

Perseroan juga menjalankan kegiatan usaha pengolahan makanan udang tepung roti. Produk ini berupa udang jenis vannamei, pink, white, atau lainnya yang telah dikupas dan dibersihkan kemudian dilumuri dengan tepung roti, seperti marugoto ataupun ebi furai. Produk makanan olahan ini belum memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan Perseroan mengingat Perseroan saat ini masih belum memiliki pemasaran untuk produk udang

The Company also does business in breaded shrimp processing. This type of product is a peeled and cleaned vannamei, pink, white, and other shrimps that are covered by bread crumbs, such as marugoto or ebi furai. This processed food product has not yet made a major contribution to the Company’s revenue considering at this moment the Company still has not had the market for breaded shrimp products in large numbers.

Eby Fry

Cooked Peeled Vana

Crab Cake


65





Fasilitas Produksi dan Penunjang Production and Supporting Facility BELT CONVEYOR SYSTEM Belt conveyor system adalah sistem alat yang digunakan untuk memindahkan material yang berupa “unit load” secara mendatar atau miring dari satu lokasi ke lokasi lain. Belt conveyor system is a tool that delivers goods horizontally or diagonally from one location to another.

WASHING TANK RECEIVER Washing tank Receiver Mesin ini berfungsi sebagai alat pencuci udang ketika udang diterima perusahaan. Washing tank receiver is an machine serves as a shrimp washing tool when the shrimps are received by the company.

BIN DUMPER Bin dumper adalah mesin yang berfungsi sebagai alat untuk menuangkan udang ke dalam washing tank receiver (bak pencucian) Bin dumper is a machine serves as a tool to pour the shrimps into the washing tank receiver.

66






FEEDER TANK Feeder tank adalah alat yang berfungsi sebagai tangki penghubung agar udang lebih mudah terangkut setelah pencucian. Feeder tank is a machine serves as a connecting tank to help transporting shrimp after it is washed.

SORT-RITE GRADING MACHINE Sort-rite grading machine adalah Mesin yang digunakan untuk ini digunakan untuk melakukan grading untuk produk HOSO dan HLSO Sort-rite grading machine is a machine used to grade HOSO and HLSO products.

COOKER MACHINE Cooker Machine adalah mesin berbahan stainless steel yang digunakan sebagai alat merebus udang dengan suhu inti mencapai 70-72 derajat celcius selama 9-12 detik dengan tujuan untuk menghilangkan bakteri (listeria). Cooker Machine is a machine made of stainless steel which is used to boil shrimps with the core temperature reaches up to 70-72 degrees Celsius for 9-12 seconds to remove bacteria. PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk | Annual Report 2016

67





FRYER MACHINE Fryer machine adalah mesin yang dipakai untuk menggoreng produk udang. Fryer machine is a machine used to fry shrimp products.

SPIRAL COOLING TOWER MACHINE Spiral cooling tower machine adalah mesin yang digunakan untuk mendinginkan atau menghilangkan panas dari produk udang hasil penggorengan dari fryer machine sebelum udang dibekukan ke dalam tunnel freezer. Spiral cooling tower machine is a machine used to cool down or to remove heat from fried shrimps product from the fryer machine before being transported to the tunnel freezer. VACCUM PACK MACHINE Vaccum pack machine yang berfungsi untuk menghilangkan udara dalam kantong plastik sebelum dilakukan penyegelan untuk mencegah oksidasi, menghambat pertumbuhan bakteri/ jamur dan menjaga kelembaban produk sehingga udang tahan lama. Vaccuum pack machine server to remove air from plastic bags prior to sealing to prevent oxidation, inhibiting the growth of bacteria / fungi and maintain humidity so the shrimp products are durable. 68






TUNNEL FREEZER Tunnel Freezer adalah mesin pembekuan untuk membekukan seluruh produk seafood perseroan dengan tipe IQF seperti ikan, udang, dan chepalopoda. Tunnel Freezer is a freezing machine to freeze all IQF type of seafood products of the Company such as fishes, shrimps, and chepalopods.

METAL DETECTOR Metal detector berfungsi untuk mendeteksi logam berbahaya yang dapat mengurangi kualitas produk sebelum produk perseroan dikemas dan diberikan label. Metal detector is used to detect harmful metals that can reduce the quality of the products before the productsa are packaged and labelled. CONTACT FREEZER Contact freezer berfungsi sebagai alat pembekuan produk seafood perseroan dengan tipe BF. Contact freezer is used to freeze BF types of seafood products of the company .


69





ICE FLAKE MACHINE Ice flake machine adalah mesin yang ekonomis dan praktis untuk membuat es secara higienis ke dalam bentuk serpihan-serpihan kecil (salju). Ice flake machine is an economical and practical machine to hygienically create ice in the form of small flakes (snow).

COLD STORAGE

Perseroan memiliki cold storage dengan total kapasitas terpasang 25.000 ton di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Cold storage tersebut dapat menyimpan ikan maupun seafood sampai dengan maksimum 2 (dua) tahun. The company has cold storage with total capacity installed of 25.000 tons in Pati Regency, Central Java. The cold storage can store fishes and seafood up to 2 years.

FREEZER TRUCK Freezer truck merupakan armada angkutan darat dalam kategori truck yang dilengkapi dengan box berpendingin (termo). Freezer truck is a truck type land transportation fleet equipped with cooler box (termo).

70






LABORATORY Laboratorium kimiawi dan mikrobiologi perseroan didirikan pada tanggal 21 november 2015 untuk melakukan uji sampel pada ikan, chepalopoda, udang, air, ice flake, dan balok es menggunakan proses dan parameter berstandar Standar Nasional Indonesia (SNI). The Company’s Microbiology Laboratory which was established in November 21, 2015 carries out test sample on shrimp, fish, chepalopods, water, ice flake, and ice block using a standardized process in accordance with Indonesian National Standard. WATER TREATMENT PLANT (WTP) Water Treatment Plant (WTP) adalah sistem atau sarana yang berfungsi untuk mengolah air dari kualitaas air baku (influent) terkontaminasi untuk mendapatkan perawatan kualitas air yang diinginkan sesuai standar mutu atau siap untuk di konsumsi. Water Treatment Plant (WTP) is a system or means that serves to treat water from the raw water quality (influent) of contaminated water to obtain the desired quality of care in accordance with quality standards or to be ready to consume.


71





BREAD CRUSHER MACHINE Bread Crusher machine adalah mesin penggiling atau pembuat tepung roti yang digunakan untuk mendukung proses pembuatan produk-produk turunan Perseroan seperti breaded shrimp. Bread Crusher is a machine that makes bread crumbs that will be used to support the productions of derivative products of the Company like breaded shrimp. CONTINOUS SEALING MACHINE Continuos sealing machine yang berfungsi untuk menyegel plastik dengan menggunakan continuos system. Continuous sealing machine serves to seal the plastic by using a continuos system.

WASTE WATER TREATMENT PLANT (WWTP) Waste water treatment plant (WWTP), adalah sebuah struktur yang dirancang perseroan untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk digunakan pada aktivitas yang lain. Waste water treatment plant (WWTP), is a structure that was designed by the company to dispose of biological and chemical waste from the water allowing the water to be used on other activities.

72






Kapal Penangkap Hasil Laut:

Fishing Vessel

Sepanjang tahun 2016, Perseroan telah bermitra dengan kapal-kapal penangkap ikan yang telah dimodernisasi yang dilengkapi dengan Freezer dan Cold Storage, kapal penangkap ikan ini dirancang untuk menggunakan alat tangkap berupa Purse Seine (Pukat Cincin), dan alat tangkap yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No. 2/PERMEN-KP/2015 tanggal 8 Januari 2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela dan pukat tarik di wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia.

Throughout 2016, the Company has partnered with the fishing vessels which have been modernized, equipped with Freezer and Freezer and Cold Storage. The vessel is designed to use purse seine as a catching tool that are not prohibited by the Regulation of the Minister of Marine and Fisheries of the Republic of Indonesia No. 2 / PERMEN-KP / 2015 dated January 8, 2015 regarding the prohibition of the use of fishing gear trawls and seine nets in fisheries management area of the Republic of Indonesia.

Area penangkapan untuk kapal tersebut berada di seluruh Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Indonesia, sebagaimana telah diatur oleh Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.01/MEN/2009 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia.

Fisheries area for such ships are located around Indonesian Fisheries Management Area, as stipulated by the Regulation of the Minister of Marine and Fisheries No.01 / MEN / 2009 on Fisheries Management Area of the Republic of Indonesia.


73





STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure

Witiarso Utomo President Director

Risma Ardhi Chandra HRD & IT Director

Indra Afriadi Financial Director

Aris Widiarto Operational Director

Eko Kusumawijaya Assistant Director

Iman GM Supply Chain

Joko Listyo Factory Manager

Deni Yuniarnto S. GM Bussiness Development

Faisal Edi W.R HRD GA Manager

Andreas S. Accounting Manager

Alfan H. PPIC Manager

Joko Listyo Shrimp Prod. Manager

Fajar Hendratno IT Manager

Riko F. Finance Manager

Pradana R. Non Trade Purch Manager

Kunarti Cook Prod. Manager

Dedi Antoro Value Added Prod. Manager

74






Heri Akhyar Vice President Director

Aris Widiarto Development, Sales, Marketing Director

I Made Satyaguna Independent Director

Putut Dewanto Sales & Marketing Manager

Panji Kolil Engineer Manager

Ratnaningsih QA Manager

Sri Handayani Export Sales Mgr.

Imelda F. Corp. Secretary

Helmi Duta S. Asset & Vessel Mgr.

Rimba Pataka QC Manager

Ma’rudin Export Sales Manager

Faisal Tanzil Internal Audit Mgr.

Deni Sukaryadi Fish Purch Mgr.

Dewi Wulandari R & D Managerr

Agus Suprihantono Local Sales Mgr.

Ta’at Djuli D. Shrimp Purc Mgr


75



VISI DAN MISI

Visi dan Misi Perseroan telah direview dan disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun buku 2016 dan telah dikuatkan dalam SK No: 200A/DPUM/X/2016



Vision and Mission

The Company’s vision and mission has been reviewed and approved by the Board of Directors and Board of Commissioners in fiscal year 2016 and has been reaffirmed in the Decree No. 200A/DPUM/X/2016

Visi

Vision

Menjadi perusahaan perikanan terkemuka di dunia

To be a leading fisheries company in the world

Misi

Mission

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk bertekad untuk memenuhi persyaratan dan harapan pelanggan, serta melakukan perbaikan terus menerus guna mencapai kepuasan pelanggan melalui penyediaan produk yang bermutu tinggi dan kompetitif, supply chain yang optimal dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia.

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk is determined to fulfill customer requirement and expectation and perform to continuos improvement in order to achieve customer satisfication by providing competitive and high quality products, optimising supply chain and improving the competence of human resources.

76






Kebijakan Mutu

Quality Policy

kami berkomitmen untuk memproduksi produk yang mengikuti standar Kualitas, Keamanan Pangan, Legal, Kesehatan dan Keamanan Lingkungan, Halal, dan Berkelanjutan dengan mengikuti standard yang ditetapkan di negara tujuan seperti Jepang, US FDA (USA), BRC/EEC (EU), AQIS (AUS/New Zealand), CFIA (Canada), Best Aquaculture Practices Certification (BAP).

We are commited to produces products that follow the standard of quality, food safety, legality, enviromental health and safety (EHS), Halal-ness sustainability by following standards set in destination country such as Japan, US FDA (USA), BRC/EEC (EU), AQIS (AUS/New Zealand), CFIA (Canada), Best Aquaculture Practices Certification (BAP).

Untuk memastikan komitmen kami pada kualitas, keamanan dan kelegalan produk, maka perusahaan dengan tegas menerapkan program HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) program dan Quality Management System (ISO 9001:2008), Halal Assurance System (HAS) dan Program Keamanan Pangan dan Prosedur/Instruksi kerja yang ditetapkan Perusahaan.

To ensure our commitment to quality, safety and legality of products, the company strictly implement the HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) program and Quality Management System (ISO 9001:2008), Halal Assurance System (HAS), and Food Safety Programs and Work Procedures/Instructions determined by the Company.


77



Manajemen Perusahaan secara terus menerus mengkaji ulang dan mengadakan pelatihan terhadap karyawan dan menyediakan fasilitas pendukung demi terselenggaranya program ini sebagai bentuk perbaikan di segala lini

Kebijakan Manajemen Mengutamakan kerjasama tim, komunikasi yang efektif, serta menerapkan sistem tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) di semua Departemen

Makna Visi dan Misi



The Management of the Company continually reviews the product quality, conducts training for employees, and provides supporting facilities for the sake of the implementation of this program as a form of improvements in all lines

Management Policies Prioritize teamwork, effective communication, and enhance good corporate governance (GCG) in all departments.

Visi PT Dua Putra Utama Makmur Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan perikanan berwawasan global yang mempunyai target untuk menjadi perusahaan pengolahan perikanan terkemuka di dunia.

The Meaning of Vision and Mission

Misi PT Dua Putra Utama Makmur Tbk memiliki komitmen dalam membuat produknya untuk selalu mengikuti standar yang diakui internasional untuk memaksimalkan produktivitas dengan tidak berdampak negatif pada keberlanjutan usaha

Mission PT Dua Putra Utama Makmur Tbk is committed to making its products to always follow internationally recognized standards to maximize productivity with no negative impact on the business continuity

78

Vision PT Dua Putra Utama Makmur Tbk is a company engaged in the processing of fisheries that have a global perspective on target to be the leading fish processing company in the world.






Budaya Perusahaan

The Company’s culture.

Perusahaan secara konsisten menanamkan nilai-nilai budaya perusahaan yang telah ditanamkan oleh manajemen sejak anggota Perusahaan bergabung. Nilai-nilai yang ditanamkan tersebut adalah sebagai berikut:

The company has consistently inculcate cultural values that have been invested by the company management since the company members are joined. The implanted values are as follows:

G IANT G: Good Performance (Performa yang baik) Mengutamakan hasil yang terbaik untuk seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) Prioritizes the best outcome for all stakeholders

I : Integrity (Integritas)

A : Accountability (Akuntabilitas)

N: Nasionalism (Nasionalisme)

T: Team Work (Kerja sama)

Berkomitmen tinggi dan berani mengemukakan pendapat secara jujur, terbuka dan realistis Is committed and daring to express opinions in an honest, open and realistic

Bekerja secara Profesional, inovatif dan kreatif dengan kejelasan fungsi dan pertanggungjawaban yang jelas dalam menjalankan tugas Works professionally, innovatively and creatively with clarity of functions

Bekerja untuk mencapai, mempertahankan dan memakmurkan kesejahteraan dengan semangat kebangsaan Works to achieve and maintain prosperity with national spirit

Memiliki kemampuan membangun komunikasi yang baik dengan orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan perusahaan Has the ability to establish good communication with another person or group to achieve the goals of the Company.


79





KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Company’s Shareholders Compositions Komposisi Pemegang Saham Komposisi pemegang saham Perseroan per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Company’s shareholders compositions as per December 31, 2016 is as follows:

Jenis Pemilik Owner Category

Jumlah Pemegang Saham Number of Shareholders

Presentase Kepemilikan Ownership Percentage

Jumlah Saham Number of Shares

Pemodal Nasional Domestic Investor Perorangan Indonesia Indonesian Individuals

1.261

103.065.317

2,469 %

10

2.440.563.100

58,457 %

Asuransi Insurance

1

31.600.000

0,757 %

Yayasan Foundations

5

272.542.500

6,528 %

Koperasi Cooperative

0

0

0%

17

279.970.083

6,706 %

1294

3.127.741.000

74,916 %

Perorangan Asing Foreign Individuals

2

10.800

0%

Badan Usaha Asing Foreign Business Entities

6

Lain-lain (Asing) Others (Foreign)

0

0

0%

SUB TOTAL

8

1.047.259.000

25.084 %

1.302

4.175.000.000

100 %

Badan Usaha Nasional Domestic Business Entities

Lain-lain (Nasional) Others (Domestic) SUB TOTAL Pemodal Asing Foreign Investors

TOTAL

80

1.047.248.200

25.084 %






Berikut adalah 20 pemegang saham terbesar Perseroan per 31 Desember 2016: The following is a list of top 20 shareholders of the Company as per December 31, 2016:

Nama Name

Status Pemilik Owner Status

PT PANDAWA PUTRA INVESTAMA


UOB Kay Hian Pte Ltd



2.107.284.500

50,47 %


545.454.500

13,06 %



386.465.500

9,26 %

DPP INHOUSE 1

Lain-lain (Nasional) Others (Domestic)

263.836,.000

6,32 %

REKSA DANA TERPROTEKSI BNIAM PROTEKSI LXIV


181.750.000

4,35 %

PERUM JAMKRINDO


163.636.300

3,92 %

CREDIT SUISSE AG SINGAPORE TRUST


114.044.900

2,73 %

BNI SECURITIES, PT


103.686.400

2,48 %

PT SARDANA ABADI SENTOSA


41.875.000

1%

PT.ASABRI ( Persero )

Asuransi Insurance

31.600.000

0,76 %

IBNU FATTAHILLA YAMANI

Perorangan Indonesia Indonesian Individuals

25.784.200

0,62 %

Reksa Dana Terproteksi Cipta Proteksi Dinamis II


21.738.700

0,52 %

RECAPITAL EQUITY

Lain-lain (Nasional Others (Domestic)

20.996.300

0,5 %

REKSA DANA OSO MOLUCCAS EQUITY FUND


15.697.800

0,38 %

BNI ASSET MANAGEMENT, PT


13.141.200

0,31 %


81


Nama Name







REKSA DANA MILLENIUM BALANCE FUND


12.518.983

0,3 %

YUSLY


11.000.400

0,26 %

REKSA DANA DMI DANA BERTUMBUH


8.820.000

0,21 %

DP BNI


6.709.900

0,16 %

MARGONO


6.450.000

0,15 %

Pemegang saham dengan kepemilikan lebih dari 5% per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Shareholder with more than 5% of share ownership as per December 31, 2016 are listed as follows:

Nama Name


PT Pandawa Putra Investama





2.107.284.500

50.47 %


545.454.500

13,06 %



386.465.500

9,26 %

DPP INHOUSE 1


263.836.000

6,32 %

82






Kepemilikan saham Perseroan oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan baik secara langsung maupun secara tidak langsung per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Share ownership by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company in directly or indirectly as per December 31, 2016 is as follows: Nama Name

Jabatan Position



Muhamad Alfan Baharudin

Komisaris Utama

0

0%

Arif Budi Sulistyo

Komisaris

0

0%

Iwan Supriadi

Komisaris Independen

0

0%

Witiarso Utomo

Direktur Utama

2.187.500

0,05 %

Aris Widiarto

Direktur

937.500

0,02 %

Risma Ardhi Chandra

Direktur

937.500

0,02 %

Indra Afriadi

Direktur

0

0%

I Made Satyaguna

Direktur

0

0%

4.062.500

0,10 %

Total Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi


83





ENTITAS ANAK Subsidiary Company

Anak Kepemilikan Perusahaan Ownership Subsidiaries

Kegiatan Usaha Business Activities

Status Status

a. Industri-industri pengolahan hasil-hasil laut serta bidang usaha terkait;

b. Perdagangan makanan dan minuman, mencakup produk daging, produk perikanan; b. Foods and beverages trading, including meat and fisheries products.

c. Perdagangan hasil perikanan; c. Fisheries products trading

d. Perdagangan hasil pertanian;

50%

d. Agriculturals products trading

e. Perdagangan makanan dan minuman hasil pertanian;

Belum Beroperasi

PT Samudra Pangan Indonesia

a. Marine products processing industries and other marine-related business.

e. Agriculturals foods and beverages products trading.

f. Perdagangan makanan dan minuman hasil peternakan dan perikanan; f.

Livestocks and fisheries foods and beverages products trading.

g. Perdagangan daging dan daging olahan; g. Meat and processed meat trading

h. Perdagangan hasil olahan perikanan. h. Processed fisheries products trading.

84






Per 31 Desember 2016, tercatat Perseroan memiliki 1 entitas anak, PT Samudra Pangan Indonesia (selanjutnya disebut “SPI”), dengan penyertaan saham Perseroan pada SPI sebesar 50%. As per December 31, 2016, it is recorded that the Company has 1 (one) subsidiary, PT Samudra Pangan Indonesia (hereinafter referred to as “SPI”), 50% shares ownership.

Struktur Grup Perusahaan Corporate Group Structure

Ultimate Shareholder DPUM (Des 2016) 100% Listed on Indonesia Stock Exchange PT Pandawa Putra Investama (50,47%)

Witiarso Utomo (0,02%)

Aris Widiarto (0,02%)

Bambang Mahendra Dewa (0,02%)

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (50%)

Risma Ardhi Chandra (0,02%)

Others (51,6%)

PT Berlian Utama (50%)



85





KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM Chronology of Shares Listing Peristiwa/Aksi Korporasi Event / Corporate Action

Penawaran Umum Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia Initial Public Offering of Shares on Indonesia Stock Exchange

Tanggal Date

30 November 2015

Jumlah Saham yang Ditransaksikan Number of Shares in Transaction

Jumlah Seluruh Saham

Nilai Nominal Saham

Total Number of Shares

1.675.000.000

4.175.000.000

Share Nominal Value

Rp 550,-

Harga Saham Sebelum Aksi Korporasi Share Price Prior to Corporate Action

-

Harga Saham Setelah Aksi Korporasi Share Price Post Corporate Action

Rp 550 (harga penawaran) offering price

KRONOLOGI PENERBITAN DAN/ATAU PENCATATAN EFEK LAINNYA Chronology of any other Securities Listing/Issuance.

Perseroan tidak pernah menerbitkan dan/atau mencatatkan efek lainnya selain saham. The Company has never made any securities listing and/or issuance other than shares listed.

86






LEMBAGA PROFESI DAN PENUNJANG PASAR MODAL Professional and Supporting Institution for Capital Market Akuntan Publik Public Accountant Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 7, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Public Accountant Office Purwantono Suherman & Surja Indonesia Stock Exchange Tower 2 Floor 7th, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Pedoman Kerja Work Manual

: Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP). Statement of Financial Accountant Standard (PSAK) and Standard of Public Accountant Profession (PSAK)

No. STTD :

No. 16/BL/STTD-AP/2006 tanggal 07 Nopember 2006 atas nama Benyanto Suherman. No. 16/BL/STTD-AP/2006 dated Nopember, 7 2006 on behalf Benyanto Suherman.

Surat Penunjukan : Appointment Letter

Surat PerseroanNo. 208A/DPUM/XI/2016 tanggal 30 November 2016 yang ditandatangani oleh Direktur Perseroan. Letter of the Company No. 208A/DPUM/XI/2016 dated December 30, 2016 signed by Director of the Company

Telepon Telephone

: +62 21 5289500 : +62 21 5289500

Faksimili Fax

: +62 21 52894100 : +62 21 52894100


87





Biro Administrasi Efek (BAE) Securities Administration Bureau (BAE) PT Raya Saham Registra (d/h PT Risjad Salim Registra) Gedung Plaza Sentral Lt. 2, Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48 Jakarta, Indonesia

Keanggotaan Asosiasi Association Membership

: Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (ABI) No. ABIIV/2011-004 tanggal 6 April 2011 : Association of Securities Administration Bureau (ABI) No. ABIIV/2011-004 dated April 6, 2011

Izin Usaha Business License

: Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-79/PM/1991 tertanggal 18 September 1991 tentang Pemberian Izin Usaha sebagai BAE kepada PT Risjad Salim Registra : Head of Bapepam Decree No. Kep-79/PM/1991 dated September 18, 1991 regarding Granting of Business License as BAE to PT Risjad Salim Registra

Kantor Pusat & Pabrik Head Office & Factory Jl. Raya Pati Juwana Km. 7 Desa Purworejo RT 01 RW 05 Kecamatan Pati, Kabupaten Pati Jawa Tengah, Indonesia 59119 Telepon : (62-295) 419 9011 Faximili : (62-295) 419 9010 Website : http://www.duaputra.com Jl. Raya Pati Juwana Km. 7 Desa Purworejo RT 01 RW 05 Kematan Pati, Kabupaten Pati, Central Java, Indonesia 59119 Telephone : (62-295) 419 9011 Fax : (62-295) 419 9010 Website : http://www.duaputra.com

Tempat Penyimpanan Fish Storage Tempat Pelelangan Ikan (TPI) II Desa Bajo Mulyo, Juwana, Pati Jawa Tengah, Indonesia Jl. Raya Pati Juwana Km. 7 Desa Purworejo RT 01 RW 05 Kecamatan Pati, Kabupaten Pati Jawa Tengah, Indonesia Fish Auction Place (TPI) II Desa Bajo, Juwana, Pati, Central Java, Indonesia Jl. Raya Pati Juwana Km. 7 Desa Purworejo RT 01 RW 05 Kematan Pati, Kabupaten Pati, Central Java

88






Informasi Pada Website Perusahaan Information on Company’s Website Investor dan masyarakat umum dapat mengakses informasi yang dibutuhkan melalui halaman situs resmi Perseroan www.duaputra.com. Situs ini memuat segala informasi terkini mengenai harga saham, aksi korporasi, hingga berita-berita seputar Perseroan. Bagi masyarakat umum dan investor yang membutuhkan informasi yang lebih komprehensif, situs ini juga memuat Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Audit maupun Interim yang dapat diunduh kapan saja. Investor and public can access required information through official website www.duaputra. com. This site contains all of latest information regarding stock price movement, corporate action, up to news update about the Company. For public and investor who need more comprehensive information, this site is also containing Annual Report and Annual Audited Financial Report as well as Interim Financial Report that can be accessed anytime. Informasi detail terkait Perseroan seperti: Detailed information regarding the Company, such as: a. b. c. d. e. f. g. h.

Pemegang saham Kode Etik Rapat Umum Pemegang Saham Laporan Keuangan Laporan Keuangan Publikasi Triwulan; Laporan Keuangan Publikasi Tahunan; Laporan Tahunan; serta Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan. i. Profil Direksi & Dewan Komisaris j. Piagam Direksi & Dewan Komisaris

a. b. c. d. e. f. g. h.

Shareholders Code of Ethics General Shareholder Meetings Financial Reports Quarterly Financial Reports Annual Financial Reports Annual Reports Report on Implementation of Good Corporate Governance of the Company i. Profile of Board of Directors and Board of Commissioners j. Board Charter

Dimuat secara rinci di dalam situs perseroan yaitu www.duaputra.com Contained specifically in Company’s website at www.duaputra.com


89

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management’s Discussion and Analysist Di tengah ketatnya persaingan usaha, Perseroan mampu tumbuh signifikan dengan membukukan pertumbuhan laba bersih 16,76% dibandingkan tahun sebelumnya. In the midst of intense business competition, the Company was capable to significantly grew by scored net income as big as 16,76% comparing to previous year.

4





TINJAUAN PEREKONOMIAN Economic Review Perekonomian Global

Global Economy

Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2016 menurun 0,5% menjadi 2,3% berdasarkan perkiraan Bank Dunia. Angka ini merupakan yang terendah sejak krisis keuangan di tahun 2009 yang mencapai angka pertumbuhan ekonomi -1,7%. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2017 masih memiliki harapan untuk tumbuh dari tahun sebelumnya. Bank Dunia memperkirakan ekonomi global akan meningkat hingga 2,7%, terutama pada pada kawasan ekonomi yang sedang berkembang.

Global economic development in 2016 decreased 0.5% to 2.3% according to World Bank estimation. This figure is the lowest since the financial crisis in 2009 which reached economic growth rate of -1.7%. Nevertheless, global economic growth in 2017 still has expectations to grow from a year earlier. World Bank estimates the global economy will rise up to 2.7%, especially on developing economic development.

Sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat juga mengalami pelemahan. Hal ini ditandai dengan penurunan pertumbuhan dari 2,6% pada 2015 menjadi 1,6% di 2016, dengan kata lain terdapat penurunan 0,3% berdasarkan estimasi Bank Dunia. Penurunan ini disebabkan oleh pelambatan ekspor dan investasi yang dibarengi dengan gejolak bursa tenaga kerja dengan meningkatnya gaji buruh secara signifikan.

In line with the lane of global economic growth, economic growth in the United States is also weakening. This is marked by a growth decline from 2.6% in 2015 to 1.6% in 2016, in other words there is a 0.3% decline based on World Bank estimates. This decline was attributed to a slowdown in exports and investments coupled with labor market turmoil with a significant increase in salaries.

92






Tidak jauh berbeda dengan kondisi perekonomian global, perekonomian di Eropa juga turut melambat dari 2% di tahun 2015 menjadi 1,6% di tahun 2016 dengan kata lain terdapat penurunan laju pertumbuhan sekitar 0,4% berdasarkan perkiraan Bank Dunia. Keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada bulan Juni 2016 serta pemilihan umum di Amerika Serikat turut memberikan kontribusi terhadap gejolak perekonomian Eropa.

Similar to global economic conditions, the economy in Europe also slowed from 2% in 2015 to 1.6% in 2016 in other words there was a 0.4% growth rate decline according to the World Bank estimation. Britain’s exit from the European Union in June 2016 as well as elections in the United States also contributed to the economic instability in Europe.

Pelambatan pertumbuhan perekonomian tidak hanya dialami oleh negara-negara berpendapatan tinggi. Negara-negara berkembang dan negara-negara berpendapatan rendah juga masing-masing mengalami penurunan pertumbuhan 0,1%. Namun demikian, negara-negara berpendapatan tinggi merupakan kelompok yang mengalami pelambatan pertumubuhan paling signifikan, yakni sebesar 0,6%.

The deceleration in economic growth is not only experienced by high-income countries. Developing countries and low-income countries, each one of them, also experienced 0.1% decline in growth. Nevertheless, high-income countries were the group with the most significant growth deceleration of 0.6%.

Perekonomian Indonesia

Indonesia’s economy

Pertumbuhan perekonomian Indonesia mengalami peningkatan dari 4,8% di tahun 2015 menjadi 5,1% di tahun 2016. Meningkatnya ekspor seiring dengan perbaikan perkonomian negara-negara mitra dagang menjadi faktor pendorong peningkatan pertumbuhan Indonesia terutama produk manufaktur yang diproyeksikan Bank Indonesia memiliki prospek yang terus membaik.

Indonesia’s economic growth has increased from 4.8% in 2015 to 5.1% in 2016. The increase in exports along with the improvement of trading partner countries’ economies has been a driving factor for Indonesia’s increase in growth, especially for manufactured products projected by Bank Indonesia to have an ongoing prospect Improved.

Setelah mengalami tekanan di tahun 2016, nilai tukar rupiah menguat di bulan Desember. Rupiah terapresiasi 0,59% dari bulan sebelumnya menjadi Rp 13.473 per dolar. Selama tahun 2016, rupiah telah menguat sebesar 2,32% (year to date) terutama didukung oleh persepsi positif investor terhadap perekonomian domestik yang mendorong aliran dana masuk.

After experiencing pressure in 2016, the rupiah strengthened in December. The rupiah appreciated 0.59% from the previous month to Rp 13.473 per USD. During 2016, the rupiah has strengthened by 2.32% (year to date), mainly supported by positive perceptions of investors on the domestic economy that encourage inflows of funds.


93



Pada 30 Desember 2016, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 5.296,71 atau naik 148 poin dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan IHSG tersebut juga lebih tinggi 704 poin atau 15,32% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2015.



On December 30, 2016, the Composite Stock Price Index (IHSG) closed at 5,296.71, up 148 points from the previous month. The increase in IHSG is also higher by 704 points or 15.32% compared to the end of 2015 position.

Neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2016 mencatat surplus sebesar 0,99 miliar dolar AS. Surplus neraca perdagangan tercatat lebih tinggi jika dibandingkan surplus November 2016 yang sebesar 0,83 miliar dolar AS. Peningkatan surplus neraca perdagangan tersebut disebabkan oleh surplus neraca perdagangan nonmigas dan membaiknya defisit neraca perdagangan migas.

Indonesia’s trade balance in December 2016 recorded a surplus of 0.99 billion US dollars. The trade balance surplus was recorded higher than the November 2010 surplus of 0.83 billion US dollars. The increase in trade balance surplus is due to the surplus of non-oil and gas trade balance and the improvement of oil and gas trade balance deficit.

Percepatan pembangunan industri perikanan nasional menunjukan tekad pemerintah untuk menjadikan sumber daya perikanan sebagai salah satu penggerak ekonomi dan asupan pangan utama di masa depan. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (2015) tercatat keberadaan stok ikan di laut Indonesia menunjukkan trend yang meningkat dari 7,31 juta ton (2013) menjadi 9,93 juta ton (2015). Data tersebut sekaligus mengantarkan Indonesia masuk ke dalam daftar produsen perikanan tangkap terbesar kedua dunia, setelah China.

Acceleration of the development of the national fishery industry shows the government’s determination to make fisheries as one of the main drivers of the economy and food intake in the future. Based on data from the Ministry of Marine Affairs and Fisheries Republic of Indonesia (2015) recorded the presence of fish stock in the Indonesia sea shows an increasing trend in amount of 7.31 million tons (2013) to 9.93 million tons (2015). The data delivered Indonesia into the list of world’s second largest fisheries producer, after China.

Ketimpangan atas Daya Saing

Inequality of Competitiveness

Salah satu kendala pada industri perikanan dalam negeri adalah ketimpangan atas daya saing. Meski produksi ikan Indonesia sangat berpengaruh secara kuantitas (terbesar kedua di dunia), tingginya volume produksi maupun ekspor produk perikanan belum memberi kontribusi yang optimal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) belum memasukkan Indonesia ke dalam daftar 10 eksportir ikan terbesar di dunia hingga saat ini. Ini sangat bertentangan dengan kondisi negara Vietnam dan Thailand dimana kedua negara tersebut bukan merupakan produsen utama ikan di dunia, apalagi memiliki laut seluas Indonesia.

One of the obstacles in the domestic fishery industry is the inequality of competitiveness. Although Indonesia’s fish production have major impact in quantity (the second largest in the world), the high volume of production and export of fishery products has not contributed optimally to the national economic growth. In fact, the Food and Agriculture Organization (FAO) has not included Indonesia in the list of 10 largest fish exporters in the world. This is very contrary to the conditions of Vietnam and Thailand whereas the two countries are not the main producers of fish in the world, or have the sea area as large as Indonesia.

94






Kesejahteraan Yang Belum Memadai

Inequality Welfare

Masih rendahnya kesejahteraan pelaku industri perikanan secara nasional menjelaskan adanya masalah serius dalam sistem logistik ikan nasional, yakni terkait tata produksi, distribusi dan konsumsi ikan. Secara kuantitatif, nelayan dan pembudi daya ikan skala kecil memiliki peran penting dalam kegiatan usaha perikanan di Tanah Air. Tingginya jumlah pelaku dan kontribusi produksi nelayan kecil berbanding terbalik dengan sebaran kesejahteraan. Desa-desa nelayan masih rentan dengan kemiskinan. Usaha perikanan rakyat terjauhkan dari inovasi, tidak memiliki nilai tambah, sedikit menyerap tenaga kerja, bahkan rentan terhadap kerusakan lingkungan.

The low prosperity level of national fishery industry performers explain the serious problem in the national fish logistics system, which is related to the production, distribution and consumption of fish. Quantitatively, fishermen and small scale fish farmers have an important role in fishery business activities in the country. The high number of people in the business and the contribution of small fishermen production is inversely proportional to the distribution of welfare. Fishing villages are still vulnerable to poverty. Public fishery business is far from innovation, has no added value, slightly absorb labor, even vulnerable to environmental damage.

Tingkatkan Konsumsi Ikan

Increase Fish Consumption

Prioritas dalam meningkatkan konsumsi ikan di dalam negeri dan nilai ekspor di pasar global dapat menjadi katalis dalam menjaga kualitas pertumbuhan industri perikanan Indonesia. Jika prioritas tersebut dilaksanakan dengan maksimal, maka kontribusi industry perikanan terhadap PDB tentunya akan meningkat tahun mendatang (tahun 2016 sebesar 2.56% PDB nasional). Tidak ada lagi keraguan bahwa salah satu penggerak utama ekonomi kita di masa depan adalah perikanan. Maka kelak sudah sewajarnya pembangunan Industri Perikanan haruslah (juga) menjadi peta jalan kesejahteraan tidak hanya bagi nelayan namun juga daerah diseluruh Indonesia.

Priority in increasing domestic fish consumption and export value in the global market can be a catalyst in maintaining the growth quality of Indonesian fishery industry. If the priority is implemented maximally, therefore the contribution of the fishery industry to GDP will certainly increase next year (in 2016 of 2.56% of national GDP). There is no doubt that one of the main drivers of our economy in the future is fisheries. Then later it would be natural for the development of the Fishery Industry must (also) be a welfare road map not only for fishermen but also areas throughout Indonesia.

Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha

Operation Review of Each Business Segments

Tinjauan mengenai operasi per segmen usaha telah dipaparkan pada bab Data Perusahaan pada sub bab Produk dan Pengolahan di halaman 56.

A review of operations per business segment has been presented in the Corporate Data chapter in Product and Processing chapters on page 56.


95





KINERJA KEUANGAN Financial Performance Aset

Assets

Jumlah aset Perseroan pada akhir 2016 meningkat dari Rp1,58 triliun menjadi Rp1,69 triliun. Nilai tersebut meningkat Rp110,58 miliar atau 7,02% dibanding pada akhir 2015. Peningkatan terbesar terjadi pada pos aset tidak lancar, meningkat Rp357,85 miliar atau 56,80%. Komposisi aset 2016 terdiri atas 41,41% aset lancar dan 58,59% aset tidak lancar, sementara komposisi aset 2015 terdiri atas 60,01% aset lancar dan 39,99% aset tidak lancar.

The Company’s total assets at the end of 2016 increased from Rp1.58 trillion to Rp1.59 trillion. The value increased Rp110.58 billion or 7,02% compared to at the end of year 2015. The largest increment occurred in non-current assets, increased by Rp357.85 billion or 56.80%. The assets composition in 2016 of 41.41% current asset and 58.59% non-current asset, while the assets composition in 2015 of 60.01% current asset and 39.99% non-current asset.

31 Desember 2016 December 31, 2016


Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease)

%

ASET (Disajikan dalam Rupiah)

ASSETS (Expressed in Rupiah)

ASET LANCAR

CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas

57,447,397,484

598,819,860,845

(541,372,463,361)

-90.41%

Cash and cash equivalents

Investasi jangka pendek

20,101,457,360

12,335,418,220

7,766,039,140

62.96%

Short-term investments

260,507,463,050

99,577,209,954

160,930,253,096

161.61%

Trade receivables

4,497,198,821

388,031,175

4,109,167,646

1058.98%

Other receivables

Persediaan

309,151,588,571

140,953,701,250

168,197,887,321

119.33%

Inventories

Uang muka

43,957,317,815

91,701,855,690

(47,744,537,875)

-52.06%

Advances payment

Pajak dibayar di muka

423,945,305

423,945,305

0.00%

Prepaid tax

Biaya dibayar di muka

2,058,705,040

1,206,542,859

852,162,181

70.63%

Prepaid expenses

698,145,073,446

945,406,565,298

(247,261,491,852)

-26.15%


Piutang usaha Piutang lain-lain

Total Aset Lancar

96

-









%

ASET (Disajikan dalam Rupiah)

ASSETS (Expressed in Rupiah)

ASET TIDAK LANCAR

NON-CURRENT ASSETS

Uang muka

966,174,910

9.78%

Advances

250,815,638

100.00%

Prepaid expense

67,991,596

3,653,571

5.37%

Deferred tax assets

23,972,000,000

(23,972,000,000)

-100.00%

Long-term investments

5,251,080,000

5,251,080,000

-

0.00%

Investment in associates

Aset tetap - neto

971,489,883,479

590,893,109,698

380,596,773,781

64.41%

Fixed assets - net

Total Aset Tidak Lancar

987,906,744,322

630,061,326,422

357,845,417,900

56.80%


1,686,051,817,768

1,575,467,891,720

110,583,926,048

7.02%

TOTAL ASSETS


10,843,320,038 250,815,638

Aset pajak tangguhan - neto

71,645,167

Investasi jangka panjang

-

Investasi pada perusahaan asosiasi

TOTAL ASET

9,877,145,128 -

Aset Lancar

Current Assets

Aset lancar Perseroan di 2016 tercatat sebesar Rp698,15 miliar, turun sebesar Rp247,26 miliar atau 26,15% dibanding aset lancar 2015 sebesar Rp945,41 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas sebesar Rp541,37 miliar atau 90,41% dan uang muka sebesar Rp47,74 miliar atau 52,06%.

The Company’s current assets in 2016 of Rp698.15 billion, decreased Rp247.26 billion or 26.15% compared to the current assets in 2015 of Rp945.41 billion. This decreased is caused by decreased of cash and cash equivalents of Rp541.37 billion or 90.41% and advance of Rp47.41 billion or 52.06%.

a. Kas dan Setara Kas Posisi kas dan setara kas pada akhir 2016 sebesar Rp57,45 miliar, turun sebesar Rp541,37 miliar atau 90,41% dibanding 2015 sebesar Rp598,82 miliar. Penurunan ini dipengaruhi oleh Deposito Berjangka yang menurun sebesar Rp303,58 miliar dari tahun 2015 menjadi sebesar Rp16 miliar di 2016, diikuti bank yang menurun sebesar Rp 236,79 miliar dari tahun 2015 menjadi Rp41,03 miliar di tahun 2016.


a. Cash and Cash Equivalents Position of cash and cash equivalents at the end of 2016 of Rp57.45 billion, decreased Rp541.37 billion or 90.41% compared to 2015 of Rp598.82 billion. This decreased is caused by decreased of time deposit of Rp303.58 billion in 2015 to Rp16 billion in 2016, followed by cash in banks which decreased from Rp236.79 billion in 2015 to Rp41.03 billion in 2016.

97





b. Investasi Jangka Pendek Posisi investasi jangka pendek pada akhir 2016 sebesar Rp20,10 miliar, naik sebesar Rp7,76 miliar atau 62,96% dibanding 2015 sebesar Rp12,34 miliar. Kenaikan ini disebabkan peningkatan penempatan deposito berjangka pada Standard Chartered Bank, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dan PT Bank DBS Indonesia pada tahun 2016.

b. Short-term Investments Position of short-term investments at the end of 2016 of Rp20.10 billion, increased Rp7.76 billion or 62.96% compared to 2015 of Rp12.34 billion. This increased is caused by increased in placement of time deposit on Standard Chartered Bank, PT Muamalat Bank Indonesia Tbk and PT DBS Bank Indonesia in 2016.

c. Piutang Usaha Posisi piutang usaha pada akhir 2016 sebesar Rp260,51 miliar, naik sebesar Rp160,93 miliar atau 161,61% dibanding 2015 sebesar Rp99,58 miliar. Kenaikan ini seiring dengan peningkatan penjualan.

c. Account Receivables Position of account receivables position at the end of 2016 of Rp260.51 billion, increased Rp160.93 billion or 161.61% compared to 2015 of Rp99.58 billion. This increased is in line with the increased of sales.

Tabel Piutang Pelanggan Terbesar (dalam Miliar Rupiah) Table 0f Biggest Customer of Account Receivables (in Billion Rupiahs) Nama Name

2016

% terhadap Total Piutang Usaha % to Total Account Receivables

CV Berkah Alam Sejahtera

13,90

5,34%

CV Anugrah Cipta Mandiri

10,47

4,02%

Fuzhou Hamau Import & Export Co., Ltd

8,51

3,27%

CV Andalan Bumi Nusantara

7,30

2,80%

CV Comiled Perkasa

5,69

2,18%

Mitra Utama

5,40

2,07%

Lancar Barokah

5,27

2,02%

Nichirei Fresh Inc

5,17

1,99%

CV Semoga Jaya

5,13

1,97%

CV Rudi Karya Mandiri

5,09

1,95%

98






d. Piutang Lain-lain Posisi piutang lain-lain pihak ketiga pada akhir 2016 sebesar Rp4,50miliar, naik sebesar Rp4,11 miliar atau 1.058,98% dibanding 2015 sebesar Rp388,03 juta. Kenaikan ini disebabkanpenambahan piutang bunga deposito.

d. Other Receivables Other receivables third parties at the end of 2016 of Rp4.50 billion, increased Rp4.11 billion or 1.058.98% compared to 2015 of Rp388.03 million. This increased is caused by addition of interest receivable from time deposits.

e. Persediaan Posisi persediaan pada akhir 2016 sebesar Rp309,15 miliar, naik sebesar Rp168,20 miliar atau 119,33% dibanding 2015 sebesar Rp140,95 miliar. Kenaikan ini disebabkan peningkatan persediaan ikan sebesar Rp89,43 miliar atau 115,85% dari tahun 2015 sebesar Rp77,19 miliar dan kenaikan pesediaan udang sebesar Rp80,76 miliar atau 126,67% dari tahun 2015 sebesar Rp63,76 miliar.

e. Inventories Position of inventories at the end of 2016 of Rp309.15 billion, increased Rp168.20 billion or 119.33% compared to 2015 of Rp140.95 billion. This increased is caused by increased of fish of Rp89.43 billion or 115.85% from 2015 of Rp77.19 billion and increased of shrimp of Rp80.77 billion or 126.67% from 2015 of Rp63.76 billion.

f. Uang Muka Posisi uang muka pada akhir 2016 sebesar Rp54,80 miliar, turun sebesar Rp46,78 miliar atau 46,05% dibanding 2015 sebesar Rp101,58 miliar. Penurunan ini disebabkan penurunan uang muka pembelian bahan baku sebesar Rp58,75 miliar atau 65,06% dari tahun 2015 sebesar Rp90,30 miliar.

f. Advance Payment Position of advance payment at the end of 2016 of Rp54.80 billion, decreased Rp46.78 billion or 46.05% compared to 2015 of Rp101.58 billion. This decreased is caused by decreased of advance payment of raw material of Rp58.75 billion or 65.06% from 2015 of Rp90.30 billion.

g. Biaya Dibayar Di Muka Posisi biaya dibayar di muka pada akhir 2016 sebesar Rp2,31 miliar, naik sebesar Rp1,10 miliar atau 91,42% dibanding 2015 sebesar Rp1,21 miliar. Kenaikan ini disebabkan peningkatan biaya asuransi sebesar Rp854,38 juta atau 89,80% dari tahun 2015 sebesar Rp951,43 juta.


g. Prepaid expenses Position of prepaid expenses at the end of 2016 of Rp2.31 billion, increased Rp1.10 billion or 91.42% compared to 2015 of Rp1.21 billion. This increased is caused by increased of prepaid insurance of Rp854.38 million or 89.80% from 2015 of Rp951.43 million.

99





Aset Tidak Lancar

Non-current Assets

Aset tidak lancar Perseroan pada 2016 tercatat sebesar Rp987,91 miliar, naik sebesar Rp357,85 miliar atau 56,80% dibanding aset tidak lancar 2015 sebesar Rp630,06 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan aset tetap sebesar Rp380,60 miliar atau 64,41%.

The Company’s non-current assets in 2016 of Rp987.91 billion, increased Rp357.85 billion or 56.80% compared to the noncurrent assets in 2015 of Rp630.06 billion. This increased is caused by increased of fixed assets of Rp380.60 billion or 64.41%.

a. Aset Tetap Nilai aset tetap pada akhir 2016 sebesar Rp971,499 miliar, naik sebesar Rp380,60 miliar atau 64,41% dibanding 2015 sebesar Rp590,89 miliar. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan adanya penambahan aset dalam penyelesaian untuk bangunan, mesin dan kapal sebesar Rp326,10 miliar.

a. Fixed Assets Fixed assets at the end of 2016 of Rp971.499 billion, increased Rp380.60 billion or 64.41% compared to 2015 of Rp590.89 billion. This increased is caused by the addition of construction in progress for buildings, machinery, and vessels of Rp326.10 billion.

b. Investasi Pada Entitas Asosiasi Nilai investasi pada entitas asosiasi pada akhir 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp5,25 miliar.

b. Investments in Associates Investments in associates at the end of 2016 and 2015 of Rp5.25 billion.

c. Aset Pajak Tangguhan Nilai aset pajak tangguhan pada akhir 2016 sebesar Rp71,65 juta, naik sebesar Rp3,65 juta atau 5,37% dibanding 2015 sebesar Rp68,00 juta. Kenaikan ini disebabkan perbedaan temporer dari imbalan kerja.

c. Deferred Tax Assets Deferred tax assets in 2016 of Rp71.65 million, increased Rp3.65 million or 5.37% compared to 2015 of Rp68.00 million. This increased is caused by temporary differences from employee benefits.

d. Investasi Jangka Panjang Nilai investasi jangka panjang pada akhir 2016 turun sebesar Rp23,97 miliar atau 100% dibanding 2015 sebesar Rp23,97 miliar. Pada tahun 2016, Perseroan melepas semua investasi jangka panjangnya.

d. Long-term Investments Long-term investments at the end of 2016 decreased of Rp23.97 billion or 100% compared to 2015 of Rp23.97 billion. In 2016, the Company released all of its longterm investments.

100






LIABILITAS Liabilities Jumlah liabilitas Perseroan pada akhir 2016 meningkat dari Rp394,46 miliar menjadi Rp394,05 miliar. Nilai tersebut meningkat Rp57,59 miliar atau 17,12% dibanding pada akhir 2015. Jumlah tersebut terdiri atas 58,80% liabilitas jangka pendek dan 41,20% liabilitas jangka panjang. Sedangkan komposisi liabilitas 2015 terdiri atas 56,88% liabilitas jangka pendek dan 43,12% liabilitas jangka panjang.


The Company’s liabilities at the end of 2016 increased from Rp334.46 billion to Rp394.05 billion. The value increased Rp57.59 billion or 17.12% compared to the end of 2015. Those values composed of 58.80% current liabilities and 41.20% of non-current liabilities. While in 2015, the composition of liabilities composed by 56.88% of current liabilities and 43.12% of non-current liabilities



LIABILITAS (Disajikan dalam Rupiah)

Utang usaha Utang lain-lain Utang pajak

CURRENT LIABILITIES 103,865,851,922

84,254,874,933

19,610,976,989

23.28%

Short-term bank loans

50,033,097,816

25,125,437,154

24,907,660,662

99.13%

Trade payables

7,277,749,443

51,583,000,000

(44,305,250,557)

-85.89%

Other payables

16,874,541,711

14,797,383,992

2,077,157,719

14.04%

Taxes payable

1,803,934,867

100.00%

Advance from customers

5,022,519,270

324.60%

Accrued expenses

Uang muka penjualan

1,803,934,867

Beban akrual

6,569,834,181

1,547,314,911

Utang jangka panjang bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank

LIABILITIES (Expressed in Rupiah)

LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek

%

Current maturities of long-term debts: 39,481,967,250

12,701,902,595

26,780,064,655

210.84%

Bank loans

Sewa pembiayaan

2,288,116,940

217,885,244

2,070,231,696

950.15%

Finance leases

Lembaga keuangan

3,518,151,391

1,147,667,583

2,370,483,808

206.55%

Financial institutions

Total Liabilitas Jangka Pendek

231,713,245,521

191,375,466,412

40,337,779,109

21.08%



101








%

LIABILITAS (Disajikan dalam Rupiah)

LIABILITIES (Expressed in Rupiah)

LIABILITAS JANGKA PANJANG

NON-CURRENT LIABILITIES

Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank

Long-term debts net of current maturities: 154,315,068,421

142,451,592,914

11,863,475,507

8.33%

Bank loans

Sewa pembiayaan

3,314,023,943

155,316,021

3,158,707,922

2033.73%

Finance leases

Lembaga keuangan

3,207,117,567

2,037,725,736

1,169,391,831

57.39%

Financial institutions

1,497,601,398

441,002,430

1,056,598,968

239.59%

Long-term employee benefits liabilities


162,333,811,329

145,085,637,101

17,248,174,228

11.89%


Total Liabilitas

394,047,056,850

336,461,103,513

57,585,953,337

17.12%

Total Liabilities

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang

Current Liabilities

Liabilitas Jangka Pendek Akhir 2016, liabilitas jangka pendek Perseroan senilai Rp231,71 miliar, naik senilai Rp40,34 miliar atau 21,08% dibanding 2015 senilai Rp191,38 miliar. Kenaikan terjadi pada utang usaha senilai Rp24,91 miliar atau 99,13% dan utang bank jangka pendek senilai Rp19,61 miliar atau 23,28% dan bagian jangka pendek - utang bank jangka panjang senilai Rp26,78 miliar atau 210,84%. a. Utang Bank Jangka Pendek Di akhir 2016, utang bank senilai Rp103,87 miliar, naik sebesar Rp19,61 miliar atau 23,28% dari Rp84,25 miliar di 2015. Kenaikan ini disebabkan penambahan utang bank Standard Chartered Bank sebesar Rp42,73 miliar atau 80,71% dari tahun 2015 sebesar Rp52,94 miliar. 102

The Company’s current liabilities at the end of 2016 of Rp231.71 billion, increased Rp40.34 billion or 21.08% compared to 2015 of Rp191.38 billion. This increased is caused by increased account payables of Rp24.91 billion or 99.13% and short-term bank loan of Rp19.61 billion or 23.28% and current maturities of long-term debts of Rp26.78 billion or 210.84%. a. Short-term – Bank Loans At the end of 2016, bank loan of Rp103.87 billion, increased Rp19.61 billion or 23.28% from Rp84.25 billion in 2015. This increased is caused by increased of bank loan of Standard Chartered Bank by Rp42.73 billion or 80.71% from 2015 of Rp52.94 billion.






b. Utang Usaha Di akhir 2016, utang usaha senilai Rp50,03 miliar, naik sebesar Rp24,91 miliar atau 99,13% dari Rp25,13 miliar di 2015. Kenaikan ini disebabkan penambahan utang kepada pihak ketiga pada tahun 2016.

b. Account Payables At the end of 2016, account payables of Rp50.03 billion, increased Rp24.91 billion or 99.13% from Rp25.13 billion in 2015. This increased is caused by increased of payables to third parties in 2016.

c. Utang Lain-lain Di akhir 2016, utang lain-lain senilai Rp7,28 miliar, turun sebesar Rp44,31 miliar atau 85,89% dari Rp51,58 miliar di 2015. Penurunan ini disebabkan Perseroan telah membayar utang atas pembelian tanah di daerah Tegal pada 15 Januari 2016. Pada tanggal 31 Desember 2016, utang lain-lain merupakan biaya operasional Perseroan lainnya.

c. Others Payables At the end of 2016, others payables of Rp7.28 billion, decreased Rp44.31 billion or 85.89% from Rp51.58 billion in 2015. This decreased is caused by the Company paid of payables from purchases of land in Tegal on 15 January 2016. As of 31 December 2016, others payables related to the other operational expenses of the Company.

d. Utang Pajak Di akhir 2016, utang pajak senilai Rp16,87 miliar, naik sebesar Rp2,08 miliar atau 14,04% dari Rp14,8 miliar di 2015. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan utang pajak PPh 29 sebesar Rp9,55 miliar atau 189,73% dari tahun 2015 sebesar Rp5,04 miliar.

d. Tax Payables At the end of 2016, tax payables of Rp16.87 billion, increased by Rp2.08 billion or 14.04% from Rp14.8 billion in 2015. This increased is caused by increased of Income Tax 29 of Rp9.55 billion or 189.73% from 2015 of Rp5.04 billion.

e. Uang Muka Penjualan Di akhir 2016, uang muka penjualan senilai Rp1,80 miliar, naik 100% dari 2015. Kenaikan ini disebabkan pada tahun 2016, Perseroan menerima pembayaran terlebih dahulu atas penjualan.


e. Advance from Customers At the end of 2016, advance from customers of Rp1.80 billion, increased 100.00% in 2015. This increased is caused by the Company received payment in advance of sales in 2016.

103





f. Beban Masih Harus Dibayar Di akhir 2016, beban masih harus dibayar senilai Rp6,57 miliar, naik sebesar Rp5,02 miliar atau 324,60% dari Rp1,55 miliar di 2015. Kenaikan ini disebabkan penambahan hutang atas pembelian saham treasuri kepada karyawan pada tahun 2016 sebesar Rp3,30 miliar atau 100% dari tahun 2015 dan kenaikan jasa professional sebesar Rp1,13 miliar atau 259,77% dari tahun 2015 sebesar Rp435 juta.

f. Accrued Expenses At the end of 2016, accrued expenses of Rp6.57 billion, increased by Rp5.02 billion or 324.60% from Rp1.55 billion in 2015. This increased is caused by increased payable to employee of treasury stock in 2016 of Rp3.30 billion or 100% compared in 2015 and increased of professional fee of Rp1.13 billion or 259.77% compared to 2015 of Rp435 million.

g. Utang Jangka Panjang, Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam 1 Tahun – Bank Di akhir 2016, utang jangka panjang – Utang Bank yang merupakan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun senilai Rp39,48 miliar, naik sebesar Rp26,78 miliar atau 210,84% dari Rp12,70 miliar di 2015. Kenaikan ini disebabkan penambahan utang Indonesia Eximbank.

g. Long-term Debts, Current Portion – Bank Loans At the end of 2016, current maturities of long-term debts banks loans of Rp39.48 billion, increased Rp26.78 billion or 210.84% from Rp12.70 billion in 2015. This increased is caused by increased of loans from Indonesia Eximbank.

h. Utang Jangka Panjang, Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam 1 Tahun – Sewa Pembiayaan Di akhir 2016, utang jangka panjang – sewa pembiayaan yang merupakan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun senilai Rp2,29 miliar, naik sebesar Rp2,07 miliar atau 950,15% dari Rp217,89 juta di 2015. Kenaikan ini disebabkan penambahan utang leasing baru dari PT BFI Finance Indonesia Tbk dan PT ORIX Indonesia Finance.

h. Long-term Debts, Current Portion – Finance Lease At the end of 2016, current maturities of long-term debts – finance lease of Rp2.29 billion, increased Rp2.07 billion or 950.15% from Rp210.89 million in 2015. This increased is caused by increased of new finance lease loan from PT BFI Finance Indonesia Tbk and PT ORIX Indonesia Finance.

104






i. Long-term Debts, Current Portion – Financial Institutions At the end of 2016, current maturities long-term debts – financial institutions of Rp3,52 billion, decreased by Rp2.37 billion or 206.55% from Rp1.55 billion in 2015. This increased is caused by increased of new financial institutions loan from PT BCA Finance, PT ORIX Indonesia Finance, PT Mitsui Leasing Capital Indonesia and PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk.

i. Utang Jangka Panjang, Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam 1 Tahun – Lembaga Keuangan Di akhir 2016, utang jangka panjang – Lembaga Keuangan yang merupakan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun senilai Rp3,52 miliar, naik sebesar Rp2,37 miliar atau 206,55% dari Rp1,15 miliar di 2015. Kenaikan ini disebabkan penambahan utang lembaga keuangan baru dari PT BCA Finance, PT Orix Indonesia Finance, PT Mitsui Leasing Capital Indonesia dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk.

Liabilitas Jangka Panjang

Non-Current Liabilities

Akhir 2016, liabilitas jangka panjang Perseroan senilai Rp162,33 miliar, naik senilai Rp17,25 miliar atau 11,89% dibanding 2015 senilai Rp145,09 miliar. Kenaikan terjadi pada utang jangka panjang.

The Company’s non-current liabilities at the end of 2016 of Rp162.33 billion increased Rp17.25 billion or 11.89% compared to 2015 of Rp145.09 billion. The increase caused by increased long-term debts.

a. Utang Jangka Panjang – Utang Bank Di tahun 2016, utang jangka panjang – Utang Bank setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun senilai Rp154,32 miliar, naik sebesar Rp11,86 miliar atau 8,33% dari Rp142,45 miliar di 2015. Kenaikan ini disebabkan penambahan utang Indonesia Eximbank.

a. Long-term Debts – Bank Loans At the end of 2016, long-term debts – bank loans net of current portion of Rp154.32 billion, increased Rp11.86 billion or 8.33% from Rp142.45 billion in 2015. This increased is caused by increased of loans from Indonesia Eximbank.

b. Utang Jangka Panjang – Sewa Pembiayaan Di tahun 2016, utang jangka panjang – sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun senilai Rp3,31 miliar, naik sebesar Rp3,16 miliar atau 2033,73% dari Rp155,32 juta di 2015. Kenaikan ini disebabkan penambahan utang leasing baru dari PT BFI Finance Indonesia Tbk dan PT ORIX Indonesia Finance.

b. Long-term Debts – Finance Lease At the end of 2016, long-term debts –finance lease net of current portion of Rp3.31 billion, increased Rp3.16 billion or 2033.73% from Rp155.32 million in 2015. This increased is caused by increased of new finance lease loan from PT BFI Finance Indonesia Tbk and PT ORIX Indonesia Finance.


105



c. Utang Jangka Panjang – Lembaga Keuangan Di tahun 2016, utang jangka panjang – Lembaga Keuangan setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun senilai Rp3,21 miliar, naik sebesar Rp1,12 miliar atau 57,39% dari Rp2,04 miliar di 2015. Kenaikan ini disebabkan penambahan utang lembaga keuangan baru dari PT BCA Finance, PT Orix Indonesia Finance, PT Mitsui Leasing Capital Indonesia dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk.



c. Long-Term debts – Financial Institutional At the end of 2016, long-term debts – financial institutions net of current portion of Rp3.21 billion, increased Rp1.12 billion or 57.39% from Rp2.04 billion in 2015. This increased is caused by increased of new financial institutions loan from PT BCA Finance, PT ORIX Indonesia Finance, PT Mitsui Leasing Capital Indonesia and PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk.

DANA SYIRKAH TEMPORER

Temporary Syirkah Funds

Perseroan pada tahun 2016 sudah tidak mempunyai dana syrikah temporer. Seluruh dana syirkah temporer telah dibayar Perseroan pada tanggal 10 Oktober 2016.

In 2016 the company has no temporary syirkah fund. All temporary syirkah funds has fully paid by the company on 10 October 2016.

106






EKUITAS Equity Perseroan mencatat jumlah ekuitas pada akhir 2016 sebesar Rp1,29 triliun, meningkat Rp82,91 miliar atau 6,86% dari Rp1,21 triliun pada 2015. The Company recorded total equity of 2016 by Rp1,29 trillion, increased Rp82,91 billion or 6,86% from Rp1,2 trillion in 2015.




%

EKUITAS (Disajikan dalam Rupiah)

EQUITY (Expressed in Rupiah)

Modal saham - nilai nominal Rp100

Capital stock - par value Rp100

Modal dasar 8,000,000,000 saham

Authorized 8,000,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor penuh 4,175,000,000 saham

417,500,000,000

417,500,000,000

0.00%

Issued and fully paid capital 4,175,000,000 shares

Tambahan modal disetor

711,753,580,235

711,753,580,235

0.00%

Additional paid-in capital

Saham treasuri

(8,078,640,000)

100.00%

Treasury Stock

0.00%

Retained earnings

5,000,000,000

100.00%

Appropriated reserve fund

-

Saldo laba Telah ditentukan penggunaanya Belum ditentukan penggunaanya Penghasilan komprehensif lain neto Total Ekuitas

-

(8,078,640,000) -

5,000,000,000

-

165,614,201,862

79,673,251,229

85,940,950,633

107.87%

Unappropriated reserve fund

215,618,821

169,109,543

46,509,278

27.50%

Other comprehensive income - net

1,292,004,760,918

1,209,095,941,007

82,908,819,911

6.86%

Total Equity


107





LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Statement of Profit or Loss and other Comprehensive Income

Pada tahun 2016, Perseroan membukukan laba sebesar Rp90,99 miliar, naik sebesar Rp13,06 miliar atau 16,76% dari laba tahun sebelumnya. Laju peningkatan pendapatan usaha yang lebih besar dibanding kenaikan beban pokok penjualan selama 2016 berdampak pada kenaikan laba 2016 ditambah dengan peningkatan pendapatan keuangan.

In 2016, the Company has a profit of Rp90.99 billion, increased Rp13.06 billion or 16.76% from last year’s profit. The increment of revenues higher compared to the increased cost of goods sold during 2016 has an impact on the increasing profit in 2016 and increased of financial income.

Pada tahun 2016, beban pokok penjualan naik sebesar Rp192,67 miliar atau 33,27% dari tahun 2015 sebesar Rp579,11 miliar. Peningkatan beban pokok penjualan ini disebabkan oleh peningkatan beban pokok ikan, udang dan biaya tenaga kerja. Sementara itu, beban umum dan administrasi naik sebesar Rp32,87 miliar atau 210,38% dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan oleh meningkatnya beban gaji dan tunangan, bangunan kantor, tenaga ahli dan pemasaran. Beban lain-lain mengalami penurunan sebesar Rp22,01 miliar atau 85,08% dibandingkan periode 2015, disebabkan pada tahun 2016 Perseroan tidak ada penurunan nilai aset tetap dan reklasifikasi pajak pertambahan nilai. Pendapatan lain-lain mengalami penurunan sebesar Rp1,40 miliar atau 61,76% dibandingkan 2015 sebesar Rp2,27 miliar. Peningkatan pendapatan keuangan sebanding dengan peningkatan investasi jangka pendek.

In 2016, cost of good sold increased Rp192.67 billion or 33.27% from 2015 of Rp579.11 billion. This increased is caused by increased of cost of good sold of fishes, shrimps, and labor costs. Meanwhile, general and administrative increased by Rp32,87 billion or 210,38% compared to previous year due to increased salary and finance expenses, office building, expertise, and marketing. Other expenses also declined by Rp22,01 billion or 85,08% compared to 2015 period, which was caused by 2016 the company did not experienced impairment of fixed assets and reclasification of value added tax. Other incomes declined by Rp1,40 billion or 61,76% compared to 2015 of Rp2,27 billion. Increased financial income was proportional to the increase of short-term investments.

Perhitungan EBITDA mengalami peningkatan sebesar Rp45,60 miliar atau 37,48% menjadi Rp167,25 miliar selama 2016. Namun, laba bersih per lembar saham menurun Rp18 atau 45,00% dibandingkan tahun buku 2016.

108

As a result of the above calculations, EBITDA was increased by Rp45,60 billion or 37,48% to Rp167,25 billion during 2016. However, earnings per share decreased by Rp18 or 45,00% compared to 2016.






31 Desember 2015/ December 31, 2015



%

(Expressed in Rupiah)

(Disajikan dalam Rupiah) PENDAPATAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR

966,887,321,903

732,160,404,552

234,726,917,351

32.06%

NET REVENUES

(771,781,097,997)

(579,109,856,731)

(192,671,241,266)

33.27%

COST OF GOODS SOLD

195,106,223,906

153,050,547,821

42,055,676,085

27.48%

GROSS PROFIT

Beban umum dan administrasi Pendapatan keuangan Beban keuangan Pendapatan lain-lain Beban lain-lain LABA SEBELUM PAJAK FINAL DAN PAJAK PENGHASILAN PAJAK FINAL

210.38%

General and administrative expenses

463.58%

Finance costs

(11,330,293,070)

47.83%

Finance expense

2,273,315,638

(1,404,010,196)

-61.76%

Other income

(3,859,040,442)

(25,867,703,389)

22,008,662,947

-85.08%

Other expenses

(48,491,252,988)

(15,623,415,198)

13,120,349,810

2,328,035,438

(35,020,811,797)

(23,690,518,727)

869,305,442

(32,867,837,790)

10,792,314,372

121,724,773,931

92,470,261,583

29,254,512,348

31.64%

INCOME BEFORE FINAL TAX AND INCOME TAX

(2,624,069,962)

(465,607,088)

(2,158,462,874)

463.58%

FINAL TAX

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

INCOME BEFORE 119,100,703,969

92,004,654,495

27,096,049,474

29.45%

INCOME TAX

MANFAAT

INCOME TAX

(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan TAKSIRAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN - NETO

BENEFIT (EXPENSE) (28,178,910,000)

(14,219,993,250)

(13,958,916,750)

98.16%

Current

19,156,664

83,011,584

(63,854,920)

-76.92%

Deferred

INCOME TAX

(28,159,753,336)

(14,136,981,666)

(14,022,771,670)

99.19%

EXPENSES-NET

LABA TAHUN BERJALAN

90,940,950,633

77,867,672,829

13,073,277,804

16.79%

INCOME FOR THE YEARS

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

OTHER COMPREHENSIVE INCOME

POS YANG TIDAK AKAN DIREKLASIFIKASI KE


ITEM THAT WILL NOT BE RECLASSIFIED TO

109






31 Desember 2015/ December 31, 2015


%


(Disajikan dalam Rupiah) LABA RUGI: Keuntungan aktuaria Pajak penghasilan terkait Penghasilan komprehensif lain - neto

PROFIT OR LOSS: 62,012,371 (15,503,093) 46,509,278

78,495,706

(16,483,335)

-21.00%

Actuarial gains

(19,623,927)

4,120,834

-21.00%

Related Income tax

58,871,779

(12,362,501)

-21.00%


TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM

90,987,459,911

77,926,544,608

13,060,915,303

16.76%

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS

22

40

(18)

-45.00%

PER SHARE

STATEMENT OF CASH FLOWS

LAPORAN ARUS KAS (Disajikan dalam Rupiah)

110







ARUS KAS Cash Flows Sampai dengan 31 Desember 2016, arus kas mengalami penurunan kas dan setara kas sebesar Rp541,37 miliar atau 90,41%. Akhir periode 2015 sebesar Rp598,82 miliar dan akhir periode 2016 menjadi Rp57,45 miliar. As of 31 December 2016, cash flows decreased of cash and cash equivalents of Rp541.37 billion or 90.41%. At the end of 2015 of Rp598.82 billion and at the end of 2016 period to Rp 57,45 billion.




CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan

807,761,003,674

675,072,494,499

132,688,509,175

19.66%

Pembayaran kas kepada/ untuk: Pemasok dan beban operasi lainnya Karyawan Kas yang digunakan dari operasi

%

Cash receipts from customers Cash payments for:

(908,158,990,321)

(713,867,959,858)

(194,291,030,463)

27.22%

suppliers and other operating expenses

(51,831,077,393)

(17,484,439,738)

(34,346,637,655)

196.44%

employees

(152,229,064,040)

(56,279,905,097)

(95,949,158,943)

170.49%

Cash used in operating activities

Penerimaan dari pendapatan bunga

9,544,643,889

1,862,428,350

7,682,215,539

412.48%

Receipt of interest income

Pembayaran beban pajak

(25,610,437,460)

(18,678,678,922)

(6,931,758,538)

37.11%

Payment for taxes

Pembayaran provisi dan beban bunga

(33,432,476,200)

(24,596,422,911)

(8,836,053,289)

35.92%

Payment for provision and interest expenses

(201,727,333,811)

(97,692,578,580)

(104,034,755,231)

106.49%

Net cash used in operating activities

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from investments:

Penerimaan dari investasi: jangka pendek

9,000,000,000

jangka panjang

23,972,000,000

2,007,295,080

768,910,271

66.63%

short-term long-term

Penerimaan hasil penjualan aset tetap

307,451,937

461,458,334


23,972,000,000

100.00%

Proceeds from the sale of fixed assets

111










Perolehan aset tetap

(370,022,437,071)

(277,320,944,734)

(92,701,492,337)

33.43%

Penambahan uang muka aset tetap

(16,766,039,140) (4,966,174,910)

-

(16,766,039,140)

100.00%

investments

(174,379,766,056)

169,413,591,146

-97.15%

Addition advance of fixed assets Placement on longterm

Penempatan pada investasi jangka panjang Kas neto yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi

Acquisitions of fixed assets Placement on longterm

Penempatan pada investasi jangka pendek

%

-

(19,589,797,700)

19,589,797,700

-100.00%

investments

(358,013,740,850)

(468,821,755,076)

110,808,014,226

-23.64%

Net cash used in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS

CASH FLOWS FROM

PENDANAAN

FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan dari utang bank:

Proceeds from bank loans:

jangka pendek

377,524,359,769

-

377,524,359,769

100.00%

short-term

jangka panjang

62,750,000,000

131,590,850,200

(68,840,850,200)

-52.31%

long-term

Pembayaran untuk :

Payment for:

utang bank jangka pendek

(358,344,515,990)

(9,521,220,660)

(348,823,295,330)

3663.64%

short-term bank loans

utang bank jangka panjang

(24,549,156,021)

(8,696,494,073)

(15,852,661,948)

182.29%

long-term bank loans

utang lembaga keuangan

(2,616,958,196)

(1,102,802,012)

(1,514,156,184)

137.30%

financial institutions

utang sewa pembiayaan

(1,840,375,382)

(318,552,414)

(1,521,822,968)

477.73%

financial leases Proceeds of (payment for)

Penerimaan (pembayaran) dana syirkah temporer Penerbitan saham treasuri Modal ditempatkan dan disetor penuh

(29,910,847,200)

29,910,847,200

(59,821,694,400)

-200.00%

temporary syirkah funds

(4,407,741,171)

-

(4,407,741,171)

100.00%

Issuance of treasury stock

199,500,000,000

(199,500,000,000)

-100.00%

Issued and fully paid capital

-

Penambahan terkait penawaran

Addition related to the initial public offering of the Company:

umum saham perusahaan: Penawaran umum Perusahaan

112

-

167,500,000,000

(167,500,000,000)

-100.00%

Initial public offering











Tambahan modal disetor Biaya emisi saham Penurunan modal Perusahaan

%

-

753,750,000,000

(41,996,419,765) (4,500,000,000)

(753,750,000,000)

-100.00%

Additional paid-in capital

41,996,419,765

-100.00%

Stock issuance cost

4,500,000,000

-100.00%

Decrease on paid capital

Pembayaran dari utang pihak-pihak berelasi non-usaha

Payment for -

(53,984,430,976)

53,984,430,976

-100.00%

Pembayaran utang lain-lain-pihak berelasi Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan

Payment for 18,604,765,809

(5,250,000,000) 1,156,881,777,500

5,250,000,000

(1,138,277,011,691)

-100.00%

other payables related party

-98.39%

Net cash provided by financing activities INCREASE (DECREASE)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS

(541,136,308,852)

590,367,443,844

(1,131,503,752,696)

-191.66%

Dampak dari selisih kurs - bersih

(236,154,509)

48,515,878

(284,670,387)

-586.76%

exchange – net CASH AND CASH EQUIVALENTS

598,819,860,845

8,403,901,123

590,415,959,722

7025.50%

AT BEGINNING OF THE YEARS CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

IN CASH AND CASH EQUIVALENT Effect of foreign

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

due to related parties

57,447,397,484

598,819,860,845


(541,372,463,361)

-90.41%

AT END OF THE YEARS

113





Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Cash Flows From Operating Activities

Sampai dengan 31 Desember 2016, penerimaan kas dari aktivitas operasi sebesar Rp817,31 miliar dan pembayaran sebesar Rp1,02 triliun. Arus kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp201,73 miliar, tumbuh sebesar Rp104,03 miliar atau 106,49% dibanding periode 31 Desember 2015 sebesar Rp97,69 miliar. Pertumbuhan ini karena peningkatan pembayaran kas kepada pemasok dan beban operasi lainnya, pembayaran kas kepada karyawan dan pembayaran pajak.

As of 31 December 2016, cash which was received from operational activities of Rp817.31 billion and payment of Rp1.02 trillion. Net cash flows used in operating activities of Rp201.73 billion, grew Rp104.03 billion or 106.49% compared to 31 December 2015 of Rp97.69 billion. The growth was due to increased cash payments to suppliers and others operating expenses, cash payments to employees and tax payments.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Cash Flows From Investment Activities

Sampai dengan 31 Desember 2016, arus kas bersih yang dipergunakan untuk pembayaran aktivitas investasi sebesar Rp358,01 miliar, turun Rp110,81 miliar atau 23,64% dibanding periode 31 Desember 2015 yaitu sebesar Rp468,82 miliar. Penurunan ini disebabkan penurunan penambahan uang muka aset tetap, penempatan pada investasi jangka panjang, penerimaan dari hasil investasi jangka pendek dan investasi jangka panajang.

As of 31 December 2016, net cash flows used in investments activities of Rp 358.01 billion, decreased Rp110,81 billion or 23.64% compared to 31 December 2015 of Rp468.82 billion. This decrease is caused by decreased additional advance of fixed assets, placement on long-term investments, receiving outcomes from short-term and long-term investments.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Cash Flows From Funding Activities

Sampai dengan 31 Desember 2016, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp18,60 miliar, turun Rp1,14 triliun atau 98,39% dibanding periode 31 Desember 2015 yaitu sebesar Rp 1,156 triliun. Penurunan ini karena adanya peningkatan modal dan pada tahun 2015 Perseroan mendapatkan dana dari hasil IPO.

As of 31 December 2016, net cash flows provided by financing activities of Rp18.60 billion, decreased Rp1.14 trillion or 98.39% compared to 31 December 2015, of Rp1.156 trillion. This decrease is caused by increased of capital and the Company obtained funding from IPO in 2015.

114






KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG Ability to Repay Debts Kemampuan Perseroan untuk membayar hutang dapat dinalisa degan 3 (tiga) indikator, yaitu rasio gearing bersih, rasio liabilitas terhadap jumlah aset dan rasio liabilitas terhadap EBITDA. The Company’s ability to repay debts can be analyzed by using 3 (three) indicators, which are: net gearing ratio, liability to assets ratio and liability to EBITDA ratio. Kemampuan Membayar Hutang

2016

2015

Ability to Repay Debts

Rasio Gearing Bersih

0.24

(0.23)

Net Gearing Ratio

Rasio Liabilitas terhadap asset

0.23

0.21

Liability to assets ratio

Rasio Liabilitas terhadap EBITDA

2.37

2.75

Liability to EBITDA Ratio

Rasio Gearing Bersih

Net Gearing Ratio

Rasio gearing bersih Perseroan naik pada akhir tahun 2016 menjadi 0,24 kali. Kenaikan ini secara dominan disebabkan oleh penurunan secara signifikan di kas dan setara kas sehingga rasio gearing bersih ikut naik. Namun disisi lain pada tahun 2016 Ekuitas perseroan meningkat sebesar Rp 82,91 miliar atau 6,86% dibandingkan tahun 2015. Dengan demikian, Perseroan sangat mampu membayar hutang-hutangnya.

The Company’s net gearing ratio increased at the end of year 2016 to 0.24 times. This increase caused by a significant declination in cash and cash equivalents which caused the net gearing ratio to goes up. But on the other side in 2016, the Company’s equity increased Rp82.91 billion or 6.86% compared to 2015. Thus, the Company is very capable to repay its debts.

Rasio Liabilitas Terhadap Aset

Liability to Assets Ratio

Pada akhir tahun 2016 dan 2015, hanya sekitar 20% dari aset Perseroan yang dibiayai oleh liabilitas, jumlah tersebut turun signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Aset Perseroan lebih dari cukup untuk menjamin setiap liabilitas. Dengan demikian, Perseroan sangat mampu membayar hutanghutangnya.

At the end of 2016 and 2015, only about 20% of the Company assets are financed by liabilities, the figure dropped significantly compared to the previous year. The Company’s assets are enough to secure liabilities. Thus, the Company is very capable to repay its debts.


115





Rasio Liabilitas Terhadap EBITDA

Liability to EBITDA Ratio

Rasio debt terhadap EBITDA pada tahun 2016 dan 2015 sebesar 2,37 dan 2,75 kali. Rasio ini menunjukkan kestabilan likuiditas Perseroan dalam membayar hutang berbunga. Hal ini juga didukung dengan kekuatan ekuitas Perseroan, manajemen yang baik, serta tingginya proyeksi pendapatan di masa depan akan selalu menurunkan risiko gagal bayar Perseroan.

Debt to EBITDA Ratio in 2016 and 2015, of 2.37 times and 2.75 times. This ratio shows stabilization of the Company’s liquidity in repay its debts with interests. This also supported by the Company’s equity power, good management, and high profit projection in the future which will lower the risk of company’s default.

TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG

Receivables Collectibility Level

Rata-rata periode penagihan piutang usaha Perseroan bertahan di 30-60 hari. Namun, sekitar 43% dari jumlah piutang usaha atau sejumlah Rp 112,27 miliar dengan jatuh tempo 1-30 hari. Hanya sekitar 13% atau Rp 33,46 miliar yang telah jatuh tempo lebih dari 90 hari. Dengan demikian, Perseroan cukup cepat dalam mengumpulkan piutang usahanya. Perseroan mengalokasikan cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang sebesar Rp700,41 juta karena Perusahaan berkeyakinanbahwa terdapat piutang yang tidak dapat tertagih seluruhnya.

The average collection period of the Company’s accounts receivables was maintained between 30 – 60 days. But, around 43% from total accounts receivables of Rp112.27 billion with overdue about 1-30 days. Only 13% or Rp33.46 billion with overdue of more than 90 days. Thus, the Company was quick enough in collecting its accounts receivables. The Company allocates its impairment losses on receivables amounting to Rp700.41 million because the company believes that there will be uncollectable receivables

116






STRUKTUR MODAL Capital Structure Struktur Modal Capital Structure Liabilitas Jangka Panjang/ Long Term Liabilities

2016 (Miliar Rupiah) (Billion rupiah)

Kontribusi

Contribution (%)

2015 (Miliar Rupiah) (Billion Rupiah)

Kontribusi Contribution (%)

Pertumbuhan/ Growth (Miliar Rupiah)/ (Billion Rupiah)

162,33

11.16

145,09

10.71

17,25

Ekuitas/ Equity

1.292,00

88.84

1.209,09

89.29

82,91

Jumlah Sumber Dana Jangka Panjang/ Total of Long Term Fund

1.454,33

100.00

1.354,18

100.00

100,16

Struktur modal adalah gabungan sumbersumber pendanaan jangka panjang yang digunakan oleh Perseroan. Pada tahun 2016, liabilitas jangka panjang menyumbang sebesar 11,16% terhadap jumlah sumber pendanaan jangka panjang Perseroan, sementara sebesar 88,84% berbentuk ekuitas. Perbedaan dibandingkan tahun 2015 di sebabkan pada kenaikan liabilitas jangka panjang dari Rp 145,09 miliar menjadi Rp 162,33 miliar, dan peningkatan ekuitas dari Rp 1.209,09 miliar menjadi Rp 1.292,00 miliar.

The capital structure is a combination of long-term funding used by the Company. In 2016, long-term liabilities accounted for 11.16% of the Company’s long-term funding, while 88.84% in the form of equity. The difference compared to 2015 is due to the increase in long-term liabilities from Rp 145.09 billion to Rp 162.33 billion, and an increase in equity from Rp 1,209.09 billion to Rp 1,292.00 billion.

Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal

Management Policy on Capital Structure

Struktur modal yang optimal untuk membiayai aset tidak lancar akan meminimalkan biaya modal, memaksimalkan nilai pemegang saham, serta menghasilkan peringkat kredit yang baik. Perseroan berkomitmen untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham dan mempertahankan rasio laba terhadap ekuitas yang tinggi. Belanja modal dan proyek-proyek baru akan diutamakan untuk dibiayai oleh kas internal dan hutang jangka panjang. Perseroan juga memiliki batasan rasio tertentu yang dikenakan oleh pemberi fasilitas kredit Perseroan, seperti rasio investasi terhadap ekuitas

The optimal capital structure to finance non-current assets will minimize the cost of capital, maximize shareholder value, and generate a good credit rating. The Company is committed to creating shareholder value and maintaining a high profit to equity ratio. Capital expenditures and new projects will be prioritized to be financed by internal cash and long-term debt. The Company also has certain ratio limits imposed by the Company’s credit facilities, such as the ratio of investments to equity.


117



IKATAN YANG MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL Selama periode tahun 2016, Perseroan tidak memiliki ikatan material untuk investasi barang modal yang berasal dari ikatan pendanaan.



Material Commitments for Capital Investment The Company during 2016 has not any material commitments for capital invesment source by finance commitment.

REALISASI INVESTASI BARANG MODAL 2016 Capital Investment Realization 2016 No.

Investasi Barang Modal Capital Expenditures

Tujuan Purposes

Nilai Amount

1

Mesin dan peralatan Machineries and equipment

Peningkatan kapasitas pabrik Increasing plant capacity

195.918.308.588

2

Bangunan Buildings


80.735.816.600

3

Tanah Land


41.251.899.316

4

Kapal Vessels

Persediaan bahan baku Raw material supply

22.356.055.045

5

Kendaraan Vehicles

Pendukung operasional Operational supports

10.421.764.606

118






PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI 2016

Comparison of Target and Realization 2016

Pendapatan Neto

Net Revenue

Pendapatan neto menurun 11,42% dari Rp1.077,30 miliar menjadi Rp966,89 miliar. Penurunan ini di bawah target Perseroan karena dampak dari perubahan terkait regulasi pemerintah mengenai kapasitas kapal penangkap ikan yang menyebabkan tidak tercapainya target yang telah ditentukan.

Net revenue decreased 11.42% from Rp1,077.30 billion to Rp966.89 billion. This decline is below the target of the Company due to changes of government regulation regarding the capacity of fishing vessel that caused the designated target was unachieveable.

Laba

Profit

Selain penurunan penjualan, laba tahun berjalan juga mengalami penurunan sebesar 1,40% dibandingkan tahun sebelumnya dan di bawah target.

In addition to the decline in sales, current year profit also decreased by 1.45% compared to the previous year and below target.

Struktur Modal

Capital Structure

Perseroan mempertahankan rasio gearing bersih di tingkat aman dan memberikan return on equity sebesar 0,07X untuk tahun 2016. Secara umum, Perseroan tidak mengalami perubahan signifikan dalam struktur modal selama tahun 2016 ataupun mengubah kebijakan terhadap struktur modal.

The Company maintained its net gearing ratio at a safe level and provided a return on equity of 0.07X for 2016. In general, the Company did not experience significant changes in capital structure during 2016 nor changed its policy on capital structure.

PROYEKSI 2017

Projection 2017

Pendapatan Neto

Net Revenue

Perseroan mengharapkan pertumbuhan pendapatan neto dalam kisaran 48% di tahun 2017 dengan kondisi operasi yang lebih bagus, dan maksimalisasi kapasitas produksi.

The Company expects net revenue growth around 48% in 2017 with better operating conditions, and maximization of production capacity.

Laba

Profit

Marjin laba neto diharapkan tetap untuk tahun 2017.

Net profit margin is expected to unchanged for 2017.

Struktur Modal

Capital Structure

Perseroan tidak berencana untuk melakukan perubahan signifikan pada struktur modal selama tahun 2017 ataupun untuk mengubah kebijakannya terhadap struktur modal

The Company does not plan to make significant changes to the capital structure during 2017 or to change its policy on capital structure


119





INFORMASI DAN FAKTA Material information and MATERIAL YANG TERJADI facts subsequent to the SETELAH TANGGAL LAPORAN accountant’s report date. AKUNTAN Tidak ada informasi dan fakta material yang mempunyai dampak material terhadap kinerja dan risiko usaha Perseroan di masa mendatang yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 12 April 2017 atas laporan keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian yang perlu diungkapkan dalam Laporan Tahunan ini.

No material information and facts have a material impact on the Company’s future performance and business risks occurring after the date of the Independent Auditor’s Report dated April 12, 2017 to the Company’s financial statements ended on 31 December 2016 audited by the Public Accounting Firm Purwantono, Sungkoro & Surja with Unqualified Opinion which need to be disclosed in this Annual Report.

PROSPEK USAHA

Business Prospect

Indonesia merupakan negara anggota G-20 yang mempunyai peran penting dalam pergerakan ekonomi dunia, berdasarkan data dari Bank Dunia, diperkirakan pertumbuhan investasi dan bisnis di Indonesia sebesar 6,64% pada tahun 2017 sampai 2020.

Indonesia is a G-20 member country that plays an important role in the world economic movement, based on data from the World Bank, it is estimated compound annual growth rate increase to 6.64% in Indonesia from 2017 to 2020.

Indonesia merupakan negara yang berpenduduk terbesar ke 4 di dunia, secara geografis Indonesia dikelilingi oleh 2 samudera dan beriklim tropis yang merupakan surga bagi ikan untuk berkembang biak, sehingga sumber daya ikan sangat melimpah di perairan Indonesia, ketersediaan ikan dan jenis hasil laut lainnya yang sangat melimpah membawa pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia pada umumnya. Dari sudut pandang perseroan dengan melimpahnya sumber bahan baku berupa berbagai jenis ikan akan memberikan peluang untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam maupun luar negeri dengan kapasitas 120

Indonesia is the 4th largest country in the world, geographically, Indonesia is located between 2 oceans and tropical climate which is a paradise for fish to breed, results in fish resources are very abundant in Indonesian waters, the availability of fish products is plentiful bring a positive influence on the economic growth of Indonesian society in general. From the company’s point of view with the availability of raw material resources in the form of various types of fish will provide an opportunity to meet the needs of domestic and foreign






yang lebih besar lagi, di mana kebijakan pemerintah yang sangat mendukung tumbuhnya industri kemaritiman ini dengan cara melarang kapal berbendera asing untuk menangkap ikan diperairan Indonesia serta membatasi beroperasinya kapal penangkap ikan dengan tipe jaring yang merusak ekosistem perairan di Indonesia.

demand with a larger capacity, whereas, the government policy that strongly supports the growth of this maritime industry by banning foreign flagged ships to capture Fish in Indonesian waters as well as limiting the operation of fishing vessels with a net type that destroys the aquatic ecosystems in Indonesia.

Dari sisi internal, pertumbuhan investasi dan bisnis Perseroan bertumbuh 120% dalam rentang waktu 2 tahun (2013-2015), keuntungan perusahaan rata-rata 12% dalam 1 tahun periode buku. Perseroan dalam kegiatan operasionalnya menerapkan praktik terbaik baik dalam ruang lingkup nasional maupun internasional. Hal tersebut dibuktikan dengan diperolehnya sertifikasisertifikasi berstandar internasional.

Internally, the Company’s investment and business growth grew 120% within 2 years (2013-2015), the company’s average profit of 12% in 1 fiscal year. The Company operates in its best practices in both national and international scope. This is proven by the achievement of certifications with international standard.

Perseroan masih yakin bahwa bisnis di industri perikanan akan terus berkembang dan berkesinambungan, dikarenakan sumber daya yang berkelimpahan, banyaknya potensi yang belum dimanfaatkan, dan pengalaman manajemen yang sudah berpengalaman di industri perikanan kurang lebih 12 tahun.

The Company is still convinced that fishing industry will continue to grow and sustainably, due to its abundant resources, untapped potential, and experienced management in the fishing industry for 12 years

TINJAUAN PEMASARAN

Marketing Review

Perseroan memiliki divisi pemasaran yang memiliki pengalaman di industri perikanan baik domestik maupun lingkup ekspor. Perseroan melalui divisi pemasaran menjaga hubungan dengan pelanggan dengan memberikan fasilitas kunjungan pelanggan sehingga mereka dapat melihat langsung proses produksi untuk dapat menentukan produk yang diinginkan.

The Company has a experienced marketing division in fishery industry for both the domestic and export . The Company through marketing division maintains customer relationships by providing site visit for customer, therefore they can see the production process to plan the required customized product.

Di tahun 2016, Perseroan menerapkan strategi untuk meraih pasar global, adapun implementasinya adalah dengan mendapatkan beberapa sertifikasi berstandar internasional diantaranya adalah HACCP

In 2016, the Company adopted a strategy to reach the global market, the implementation is by obtaining several international standard certification such as HACCP for products that are preferred in the international market, this


121



untuk produk-produk yang menjadi pilihan di pasar internasional, hal ini berdampak positif bagi perkembangan pemasaran, khususnya untuk lingkup internasional, dimana pasar ekspor mempunyai potensi yang tinggi. Sertifikasi produksi berstandar internasional memberikan jaminan mutu dan kualitas produk kepada pelanggan. Pangsa pasar Perseroan meliputi area di dalam negeri diantaranya Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung dan Sumatera Barat serta luar negeri seperti Jepang, Hongkong, Amerika Serikat, Thailand, Cina, Malaysia, Korea Selatan, Vietnam, Bahrain, India, Oman dan Arab Saudi. Selain itu, Perseroan juga terus mengupayakan membuka wilayah pemasaran di area lain.



has a positive impact on the development of marketing, especially for the international scope, where the market exports have higher potential. Product with international standard certification provides product quality and quality assurance to customers. The Company’s market share covers domestic areas such as North Sumatra, Riau, South Sumatera, Banten, Jakarta, West Java, Central Java, East Java, Bali, Lampung and West Sumatra as well as overseas such as Japan, Hongkong, USA, Thailand, China , Malaysia, South Korea, Vietnam, Bahrain, India, Oman and Saudi Arabia. In addition, the Company also continuously seeks to open marketing areas in other areas.

KEBIJAKAN DIVIDEN

Dividend Policy

Hak atas pembagian dividen mencakup seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana saham. Sesuai dengan peraturan perundangundangan Indonesia, keputusan mengenai pembagian dividen ditetapkan melalui persetujuan pemegang saham pada RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Direksi Perseroan. Perseroan dapat membagikan dividen kas pada tahun dimana Perseroan mencatatkan saldo laba positif.

The right to the distribution of dividends includes all ordinary shares in the issued and fully paid shares, including ordinary shares in the initial public offering of shares. In accordance with Indonesian laws and regulations, the decision to distribute the dividends is determined through shareholder approval at the Annual General Meeting of Shareholders based on the recommendation of the Board of Directors of the Company. The Company may distribute cash dividends in the year in which the Company recorded profit.

Anggaran Dasar Perseroan memperbolehkan pembagian dividen kas interim selama dividen kas interim tersebut tidak menyebabkan nilai aset bersih Perseroan menjadi lebih kecil dari modal ditempatkan dan disetor serta dengan memperhatikan ketentuan mengenai penyisihan cadangan wajib sebagaimana yang dipersyaratkan

The Company’s Articles of Association allowed the distribution of interim cash dividends as long as the interim cash dividend does not cause the net asset value of the Company to be less than the issued and paid-up capital and with due regard to the provision for mandatory reserves as required by the regulation. The distribution

122






dalam undang – undang perseroan terbatas. Distribusi tersebut akan ditentukan oleh Direksi Perseroan setelah disetujui Dewan Komisaris. Jika pada akhir tahun keuangan Perseroan mengalami kerugian, distribusi dividen interim harus dikembalikan oleh para pemegang saham kepada Perseroan, dan Direksi bersama-sama dengan Dewan Komisaris akan bertanggung jawab secara tanggung renteng dalam hal dividen interim tidak dikembalikan ke Perseroan.

will be determined by the Board of Directors of the Company after the approval of the Board of Commissioners. If at the end of the financial year of the Company face losses, the interim dividend distribution shall be returned by the shareholders to the Company, and the Board of Directors together with the Board of Commissioners shall be jointly and severally liable in the event that the interim dividend is not returned to the Company.

Dalam hal ini, Perseroan bermaksud membayarkan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyakbanyaknya 50% (lima puluh persen) atas laba bersih tahun berjalan Perseroan melalui dividen tunai.

In this case, the Company intends to pay cash dividends to shareholders of the Company’s in the amount as much as 50% (fifty percent) of the Company’s net income for the current year through cash dividends.

Besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi Perseroan di masa yang akan datang dan dengan memperhatikan pembatasan peraturan dan kewajiban lainnya. Apabila keputusan telah dibuat untuk membayar dividen, dividen tersebut akan dibayar dalam Rupiah. Pada tahun 2016, Perseroan belum membagikan dividen sesuai dengan ketentuan prospektus penawaran umum saham perdana Perseroan pada bulan Desember 2015.

The amount of the dividend distribution will depend on the results of the Company’s business activities and cash flows and business prospects, working capital requirements, capital expenditures and future investment plans and with due regard to regulatory and other liability restrictions. If a decision has been made to pay dividends, the dividend will be paid in Rupiah. In 2016, the Company has not distributed dividend as stated in prospectus of the Shares offered in the Initial Public Offering of the Company in December, 2015.


123



PROGRAM ALOKASI SAHAM KARYAWAN



Employee Stock Allocation

Sesuai dengan Akta Perseroan No. 209 tertanggal 26 Agustus 2015, pemegang saham Perseroan telah menyetujui Program ESA yang merupakan saham bonus berupa saham baru Perseroan yang diberikan kepada karyawan sebanyak-banyaknya sebesar 167.500.000 (seratus enam puluh tujuh juta lima ratus ribu) saham atau sebesarbesarnya 10% (sepuluh persen) dari Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

In accordance with the Deed of the Company No. 209 dated August, 26 year 2015, the shareholders of the Company have approved the ESA Program which is bonus share in the form of new shares of the Company granted to employees as much as 167,500,000 (one hundred sixty seven million five hundred thousand) shares or maximum of 10% (ten percent) Of the Shares offered in the Initial Public Offering of the Company.

Tujuan utama Program ESA adalah agar karyawan mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja masingmasing karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan pula kinerja korporasi secara keseluruhan sehingga terdapat peningkatan nilai Perseroan yang dapat dinikmati oleh stakeholders Perseroan.

The main purpose of the ESA Program is to encourage the employees to have a sense of belonging and expected to improve the productivity of each employee, which in turn will improve the company’s performance thus will increase the value of the Company that can be enjoyed by the Company’s stakeholders

Mekanisme Pelaksanaan Program ESA Pelaksanaan Program ESA mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan No. IX.A.7.

Implementation Mechanism of ESA Program The implementation of the ESA Program followed the provisions contained in Regulation No. IX.A.7.

Peserta Program ESA adalah karyawan Perseroan yang berjumlah sekitar 800 orang dan tidak diperuntukan bagi Direktur dan Komisaris Perseroan. Setiap karyawan akan menerima saham bonus dengan jumlah yang sama berdasarkan jenjang jabatan. Peserta Program ESA yang berhak wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

Participants of the ESA Program are employees of approximately 800 people and are not intended for the Director and Commissioner of the Company. Each employee will receive bonus shares of the same amount based on the level of position. Eligible ESA Program participants must meet the following requirements:

a. Masa kerja minimal 1 tahun. b. Setiap karyawan minimal mendapatkan 1 (satu) lembar saham atas namanya sendiri

124

a. Minimum 1 year working period. b. Each employee at least get 1 (one) share in his own name.





c. Karyawan belum pernah menerima SP (Surat Peringatan) dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir yang dihitung mundur sejak dari 30 September 2015. d. Karyawan dilarang untuk memindahtangankan saham tersebut selambatnya 6 (enam) bulan sejak saham tersebut pertama kali diterima. Dalam hal karyawan mengundurkan diri, sedangkan saham miliknya tersebut masih dalam masa lockup, maka hak atas saham tersebut menjadi gugur dan saham tersebut menjadi milik Perseroan. e. Dalam hal ketentuan pada poin a), b) dan c) tidak terpenuhi, maka Perseroan memiliki hak penuh untuk membagikan saham bonus dengan jumlah alokasi tertentu kepada karyawan sebagai tambahan dalam rangka penghargaan khusus pada karyawan tertentu dengan mempertimbangkan jenjang jabatan dan masa kerja karyawan yang bersangkutan. Harga pelaksanaan saham yang dialokasikan dalam Program ESA sama dengan Harga Penawaran. Sumber pendanaan yang digunakan dalam pelaksanaan Program ESA adalah berasal dari kas Perseroan. Program ESA dilaksanakan bersamaan dengan jadwal pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan


c. Employees have not received the SP (Warning Letter) within the last 1 (one) year counted since September 30, 2015 d. Employees are prohibited from transferring such shares at the latest 6 (six) months since the shares are first received. In the event that the employee resigns, while his shares are still in lock-up period, the rights to the shares are declared and the shares become the property of the Company. e. In the event that the provisions in points a), b) and c) are not fulfilled, the Company has the full right to distribute bonus shares with a certain amount of allocation to employees in addition to special rewards for certain employees taking into account the level of employment and employment of the employees concerned The exercise price of shares allocated in the ESA Program is equal to the Bid Price. The source of funding used in the implementation of the ESA Program is derived from the Company’s cash. The ESA Program is conducted in conjunction with the schedule of the Company’s Initial Public Offering


125





REALISASI PENGGUNAAN DANA Realization of Initial Public HASIL PENAWARAN UMUM Offering Fund Berdasarkan surat Perseroan yang telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 11 Januari 2017, berikut adalah rincian penggunaan dana hasil penawaran umum yang diperoleh Perseroan :

Based on the letter of the Company submitted to the Financial Services Authority (OJK) dated January 11, 2017, the following are details of the realization of initial public offering obtained by the Company:

Dana yang diperoleh pada saaat Penawaran Umum Saham Perdana sebesar Rp 921.250.000.000, setelah dikurangi biaya-biaya penawaran umum sebesar Rp 44.944.933.395 sehingga hasil bersih dana yang diterima sebesar Rp 876.305.066.605.

Funds obtained at the time of the Initial Public Offering was Rp 921,250,000,000 , after deducted by the costs of the public offering amounted to Rp 44,944,933,395 the total net fund received is Rp 876,305,066,605.

Sejak tanggal pencatatan saham yaitu tanggal 8 Desember 2015 hingga 31 Desember 2016, Perseroan menggunakan dana tersebut untuk kegiatan operasional Perseroan total sebesar Rp836.888.643.340 dengan rincian sebagai berikut :

Since the share listing dated December 8, 2015 until December 31, 2016, the Company uses the funds for the Company’s total operational activities of Rp836,888,643,340 with details as follows:

1. Pembelian kapal penangkap ikan sebesar Rp88.940.000.000 2. Pembelian lahan tanah untuk perluasan pabrik (cold storage) termasuk mesin dan peralatan sebesar Rp201.643.576.741 3. Modal kerja sebesar Rp546.305.066.605

1. Purchase of fishing vessels in the amount of Rp88,940,000,000 2. Land purchase for factory (cold storage) expansion including machinery and equipment in the amount of Rp201,643,576,741 3. Working capital in amount of Rp546.305.066.605

Sehingga sisa perolehan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp39.416.423.259.

Therefore, the remaining funds from the Initial Public Offering as of December 31, 2016 amounted to Rp39,416,423,259.

Terdapat perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana tahun 2015 yang telah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 11 Agustus 2016.

There was a change in the use of proceeds from the initial public offering of 2015 which was approved at the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated August 11, 2016.

126





TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI Pada tahun 2016, Perseroan tidak mempunyai transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.


Material Transaction with Conflict of Interest and Transaction with Affialiated Parties In year 2016, the Company did not have any material transaction with conflict of interest and transaction with affialiated parties.

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Changes in Laws and Regulations Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Changing in Laws and Regulations

NO

Peraturan Regulation

Dampak terhadap perusahaan Impact on the Company

1

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, Dan Petambak Garam

Law Number 7 Year 2016 cocerning Protection and Empowerment of Fishermen, Fish and Salt Farmers

2

Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 71/Permen-Kp/2016

Pendukung operasional Operational supports

No significant impact

3

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang pengesahan Agreement on Port State Measures to Prevent, Deter, and Eliminate Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (persetujuan tentang ketentuan negara pelabuhan untuk mencegah, menghalangi, dan memberantas penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur

Presidential Regulation of the Republic of Indonesia Number 43 Year 2016 concerning Ratification on Agreement on Port State Measures to Prevent, Deter, and Eliminate Illegal, Unreported and Unregulated Fishing



Strengthen the certainty of law on Partnership Agreement with fishermen

Memberikan kepastian hukum dalam Perjanjian Kemitraan dengan nelayan, Dampak tidak signifikan

Dampak tidak signifikan

127





Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Changing in Laws and Regulations

NO

Peraturan Regulation

Dampak terhadap perusahaan Impact on the Company

4

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN

Decree of Minister of Marine and Fishery of the Republic of Indonesia Number 86/ Kepmen-KP/2016 concerning Fishing Ship Productivity



5

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN YANG MASUK KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Ministrial Regulation of Marine and Fishery of Republic of Indonesia Number 74/PermenKP/2016 concerning Quality Control and Fishery Output Safety Entered into Territory of Republic of Indonesia



6

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71/PERMEN-KP/2016 TENTANG JALUR PENANGKAPAN IKAN DAN PENEMPATAN ALAT PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Ministrial Regulation of Marine and Fishery of Republic of Indonesia Number 71/ Permen-KP/2016 concerning Fishing Catch Lane and Placement of Fishing Catch Tools in Controlled Fishing Territory of Republic of Indonesia



7

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PERMEN-KP/2016 TENTANG PERJANJIAN KERJA LAUT BAGI AWAK KAPAL PERIKANAN

Ministrial Regulation of Marine and Fishery of Republic of Indonesia Number 42/ Permen-KP/2016 concerning Marine Working Agreement for Fishing Ship Seaman



PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Changes in Accounting Policies

Penerapan dari revisi standar dan penyesuaian standar berikut yang berlaku 1 Januari 2016, tidak menimbulkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Perseroan dan efek material terhadap laporan keuangan:

The application of the following revised and improvement standards with an effective date on January 1, 2016, did not result in significant changes to the accounting policies of the Company and have no material effect on the financial statements:

• PSAK No. 4 (Revisi 2015), mengenai “Laporan Keuangan Tersendiri”. • PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015),

• PSAK No. 4 (Revised 2015), regarding “Separate Financial Statements”. • PSAK No. 5 (Improvement 2015),

128



• • • • • • • •

• • • • • • • •



mengenai “Segmen Operasi”. PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015), mengenai “Properti Investasi”. PSAK No. 15 (Revisi 2015), mengenai “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK No. 16 (Revisi 2015), mengenai “Aset Tetap”. PSAK No. 19 (Revisi 2015), mengenai “Aset Tak Berwujud”. PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015), mengenai “Kombinasi Bisnis”. PSAK No. 24 (Revisi 2015), mengenai “Imbalan Kerja”. PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), mengenai “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”. PSAK No. 53 (Revisi 2015), mengenai “Pembayaran Berbasis Saham”. PSAK No. 57 (Revisi 2015), mengenai “Provisi, liabilitas kontigensi dan aset kontigensi”. PSAK No. 65 (Revisi 2015), mengenai “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK No. 66 (Revisi 2015), mengenai “Pengaturan Bersama”. PSAK No. 67 (Revisi 2015), mengenai “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”. PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015), mengenai “Pengukuran Nilai Wajar”. PSAK No. 70, mengenai “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”. ISAK No. 30 (Revisi 2015), mengenai “Pungutan”.

• • • • • • • • • • • • • • • •



regarding “Operating Segments”. PSAK No. 7 (Improvement 2015), regarding “Related Party Disclosures”. PSAK No. 13 (Improvement 2015), regarding “Investment Property”. PSAK No. 15 (Revised 2015), regarding “Investments in Associates and Joint Ventures”. PSAK No. 16 (Revised 2015), regarding “Property, Plant, and Equipment”. PSAK No. 19 (Revised 2015), regarding “Intangible Assets”. PSAK No. 22 (Improvement 2015), regarding “Business Combinations”. PSAK No. 24 (Revised 2015), regarding “Employee Benefits”. PSAK No. 25 (Improvement 2015), regarding “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. PSAK No. 53 (Revised 2015), regarding “Share-based Payment”. PSAK No. 57 (Revised 2015), regarding “Provisions, contingent liabilities and contingent Assets”. PSAK No. 65 (Revised 2015), regarding “Consolidated Financial Statements”. PSAK No. 66 (Revised 2015), regarding “Joint Arrangements”. PSAK No. 67 (Revised 2015), regarding “Disclosures of Interests in Other Entities”. PSAK No. 68 (Improvement 2015), regarding “Fair Value Measurement”. PSAK No. 70, regarding “Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities”. ISAK No. 30 (Revised 2015), regarding “Levies”.

129


130









TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Perseroan percaya bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan kunci utama untuk meraih pertumbuhan secara berkelanjutan. The Company believed that Good Corporate Governance implementation is a main key to reach sustainable growth.

5 PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk | Annual Report 2016

131





Prinsip dan Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Principles and Implementation of Corporate Governance

Penerapan Tata Kelola Perusahaan merupakan faktor kunci untuk mencapai visi, misi dan nilai-nilai Perseroan. Oleh karena itu, kami memiliki komitmen untuk selalu menerapkan tata kelola perusahaan dalam seluruh kegiatan operasional Perseroan. Kami meyakini bahwa penerapan tata kelola yang dilakukan secara sistemik dan berkesinambungan akan menumbuhkan budaya Perseroan.

The implementation of Corporate Governance is a key factor in achieving the Company’s vision, mission and values. Therefore, we are committed to always implement corporate governance in all of our operations. We believe that the systemic implementation and sustainable governance will foster the Company’s culture.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dilandaskan pada Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Peraturan Bursa Efek Indonesia, dan Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Perseroan senantiasa meninjau praktikpraktik terbaik dalam dunia bisnis dan menerapkannya sesuai dengan karakteristik industri bisnis Perseroan.

The implementation of Corporate Governance is based on Law no. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, Regulation of Financial Services Authority, Indonesian Stock Exchange Regulation, and General Guidelines of Good Corporate Governance of Indonesia. The Company continues to review best practices in the business and apply them in accordance with the characteristics of the Company’s business industry.

Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Good Corporate Governance Principles

Komitmen Perseroan dalam membudayakan praktik Tata Kelola diaktualisasikan dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip tata kelola tersebut. Perseroan menerapkan Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yaitu keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan keadilan.

The Company’s commitment to cultivate GCG practices is actualized by continuously applying the principles of governance. The Company applies the Corporate Governance Principles among others; transparency, accountability, responsibility, independency and fairness.

132






TRANSPARANCY • Proses Pengambilan Keputusan RUPS dengan pengumpulan suara (voting) secara terbuka yang mengedepankan indepedesi dan kepentingan pemegang saham. •

The decision making in AGMS by using open voting emphasize independency and shareholders interest.

• Proses pengambilan keputusan Dewan Komisaris yang berfungsi sebagai pengawasan dan pemberian nasehat kepada Direksi telah dilaksanakan pada rapat Dewan Komisaris. •

The decision making process of the Board of Commissioners that serves as supervisory and advisory to the Board of Directors was held on the Board of Commissioners meetings

• Proses pengambilan keputusan Direksi yang berfungsi untuk melakukan pengelolaan Perseroan dilaksanakan melalui mekanisme rapat Direksi. •

The decision making process of the Board of Directors that serves to manage the Company held through the mechanism of the Board of Directors meetings.

• Pengungkapan informasi tentang Perseroan disajikan dalam website Perseroan secara akurat dan tepat waktu •

Disclosure information of the Company represented in the Company’s website accurately and on time

ACCOUNTABILITY • Perseroan telah memiliki Board Manual yang mengatur tugas masing-masing Direktorat yang diturunkan dalam tugas maisng-masing divisi. •

The Company has a Board Manual that regulating each of Directorates that apply to the duties of the divisions.

• Perseroan telah memiliki struktur organisasi, job description untuk masing-masing job title dan penilaian key performance indicator untuk Direksi, Kepala unit kerja dan masing-masing karyawan.

•

The Company has an organizational structure, job description for each job title and assessment of key performance indicator for the Board of Directors, the head of working units and each employee

• Perseroan telah memberikan penghargaan (reward) kepada pekerja yang berprestasi dan sanksi (punishment) kepada pekerja yang melakukan pelanggaran. •

The Company has been awarding rewards to employees who excel and giving sanctions to who commit violations

RESPONSIBILITY • Perseroan telah berkontribusi kepada stakeholder melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan •

The Company has contributed to the stakeholders through Social and Environment Responsibilites.

• Perseroan memiliki kebijakan dan peraturan perusahaan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. •

The Company has policy and company regulations which are in accordance with the legislation

• Perseroan telah menandatangani pernyataan untuk tunduk dan menaati kode etik Perusahaan •

The Company has signed statement to comply the Code of Conduct

INDEPENDENCY • Masing-masing organ Perseroan Dewan Komisaris dan Direksi telah melaksanakan masing-masing peranannya tanpa adanya intervensi dan mendominasi pihak lainnya. • Each organ of the Company, the Board of Commissioners and the Board of Directors have been carrying out their respective roles without intervention and dominate other parties

• Kewenangan Dewan Komisaris dan Direksi mendorong pengelolaan perseroan secara profesional dan independen. • The authority of the Board of Commissioners and the Board of Directors encourage the management of the Company professionally and independently

FAIRNESS • Perseroan telah memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan tanpa adanya diskriminasi sesuai dengan Peraturan Perusahaan •

The Company has giving same opportunity to all employees without discrimination in accordance with the Company Regulation


133





Kebijakan Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance Policy

Perseroan telah menempatkan kebijakan Tata Kelola Perusahaan sebagai landasan utama pengembangan Perseroan. Perseroan telah memiliki aturan yang menjadi dasar dalam pelaksanaan Tata Kelola antara lain:

The Company has established the Corporate Governance policy as the main basis for the Company’s development. The Company has regulate a basis for the implementation of Good Corporate Governance including:

1. Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi 2. Kode Etik 3. Anggaran Dasar 4. Peraturan Perusahaan 5. Piagam Komite Audit 6. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi 7. Piagam Internal Audit 8. Kebijakan Gratifikasi 9. Kebijakan Whistleblowing System 10. Kebijakan Perusahaan 11. Prosedur Perusahaan

1. The Working Guidelines of the Board of Commissioners and Board of Directors 2. Code of Conduct 3. Articles of Association 4. Company Regulations 5. Charter of the Audit Committee 6. Charter of the Nomination and Remuneration Committee 7. Internal Audit Charter 8. Gratification Policy 9. Whistleblowing System Policy 10. Company Policy 11. Company Procedures

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

General Meeting of Shareholders (GMS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak dilimpahkan kepada Dewan Komisaris ataupun Direksi sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang tentang Perseroan Terbatas dan/ atau Anggaran Dasar. RUPS terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pada tahun 2016, perseroan telah menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPST dan 1 (satu) kali RUPS LB.

General Meeting of Shareholders (GMS) is an organ of a Company the authority of which is not transferred to the Board of Commissioners or the Board of Directors as referred to in the Law on Limited Liability Companies and/ or Articles of Association. The GMS consists of Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). In 2016, the company has held one (1) AGMS and 1 (one) EGMS.

134






Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun 2016

The Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) of 2016

Tata Cara Pelaksanaan RUPST Tahun 2016 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaran RUPS. Berikut ini adalah Jadwal Pemberitahuan, Pengumuman, Pemanggilan, Pelaksanaan dan Penyampaian Hasil RUPS Tahunan.

AGMS of 2015 was conducted in accordance with the provisions of the Financial Services Authority (FSA) Regulation No.32/ POJK.04/2014 Concerning Planning and Holding General Meetings of Shareholders of Public Limited Companies. The following is the Schedule of Notice, Announcement, Calling, Execution and Submission of Annual General Meeting of Shareholders.

Jadwal Pemberitahuan, Pengumuman, Pemanggilan, Pelaksanaan dan Penyampaian Hasil RUPS Tahunan Schedule of Notice, Announcement, Invitation, Implementation and Submission of AGMS

Pemberitahuan ke OJK Notice to FSA

11 Maret 2016 Maret, 11th 2016

Pengumuman Announcement

18 Maret 2016 March 18th 2016

Pemanggilan Invitation

4 April 2016 April, 4th 2016


Pelaksanaan Implementation

Tanggal 26 April 2016 RUPST dilaksanakan pada pkl. 10.30 WIB11.00 WIB, bertempat di Mercantile Club, Lantai 18, Ruang Batur Rinjani, Jl Jendral Sudirman Kav 29-31, Jakarta 12920 AGMS was held on April 26th, 2016 at 10:30 WIB – 11:00 WIB, in Mercantile Club, 18th floor, Batur Rinjani Room, Jl Jendral Sudirman Kav 29-31, Jakarta 12920.

Ringkasan Risalah RUPS Summary of minutes of the GMS

Tanggal 28 April 2016 diumumkan melalui iklan di harian Investor Daily, situs Bursa Efek (melalui e-Reporting) dan situs Perseroan Is announced on April 28th, 2016 through advertisement in Investor Daily, IDX website (e-reporting), and website of the Company.

135





Keputusan RUPST 2016 Resolution of the AGMS in 2016 No

Agenda Agenda

Keputusan Resolution

Realisasi Realisation

• Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi tentang jalannya Tahun Buku 2015 termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan; • Approved and accepted both the Annual Report of the Board of Directors on the progress of the Fiscal Year 2015 and the Supervisory Report of the Board of Commissioners of the Company;

Persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2015 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2015 dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015 sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2015. 1

136

Approval and Validation of the Company’s Annual Report for the Fiscal Year 2015, including the Board of Commissioners Supervisory Implementation Reports during Fiscal Year 2015 and Ratification of the Financial Statements of the Company for Fiscal Year 2015, as well as the acquisition and discharge of acquisition liability (acquit et de charge) to the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company For the actions of control and supervision carried out during Fiscal Year 2015.

• Mengesahkan Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik “HADORI SUGIARTO ADI & REKAN” sebagaimana tercantum dalam Laporan tertanggal 30 Maret 2016; • Approved the Company’s Financial Position Report and Income Statement for the Fiscal Year ending on December 31st, 2015 audited by “HADORI SUGIARTO ADI & PARTNER” Public Accountant Office as stated in the Report dated March 30, 2016; • Dengan demikian memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan Perseroan untuk selama Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (acquit et de charge), sepanjang tindakan-tindakan mereka tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan dan Laporan Laba Rugi Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. • Thereby granting full repayment and waiver of responsibility (acquit et de charge) to all members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company for the actions of the management and supervision they have exercised during the Fiscal Year ending December 31, 2015, as long as the actions They are reflected in the Company’s Financial Statement and Income Statement for the Fiscal Year ending 31 December 2015.

Disetujui langsung saat RUPST Approved immediately at AGMS



No



Agenda Agenda

Penetapan penggunaan laba bersih Tahun Buku 2015. 2 Decision of the use of net profit of Book Year 2015.


Keputusan Resolution Memutuskan dan Menyetujui penetapan penggunaan Laba bersih Tahun Buku 2015 sebesar Rp.77.926.544.6A8,- yang penggunaannya akan digunakan sebagai dana cadangan sebesar Rp.5.000.000.000,untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan sisanya untuk memperkuat permodalan Perseroan. Decided and approved the decision of the use of net profit of Fiscal Year 2015 amounting to Rp.77.926.544.6A8,- to be used as a reserve fund, Rp.5.000.000.000,is to comply with the provisions of the Company Law, and the rest is to strengthen the Company’s capital.


Disetujui langsung saat RUPST Approved immediately at AGM

• Menyetujui pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan Manfaat Khusus, Remunerasi dan Bonus, bagi Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Perseroan. Dalam penetapan ManWfaat Khusus, Remunerasi dan Bonus, Dewan Komisaris akan dibantu oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.

Penetapan remunerasi untuk Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2015 dan gaji/honorarium berikut fasilitas dan tunjangan Tahun Buku 2016. 3

Determination of remuneration for the Board of Directors and Board of Commissioners for Fiscal Year 2015 and salary/honorarium as well as facilities and allowances for Fiscal Year 2016.

• Approved the grant of power to the Board of Commissioners of the Company to determine the Special Benefits, Remuneration and Bonus, for Members of the Board of Commissioners and Members of the Board of Directors of the Company. In determining Special Benefits, Remuneration and Bonus, the Board of Commissioners will be assisted by the Nomination and Remuneration Committee • Persetujuan Pemberian Kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan gaji/honorarium bagi Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Perseroan. Dalam Penetapan gaji/honorarium, Dewan Komisaris akan dibantu oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.

Disetujui langsung saat RUPST Approved immediately at AGM

• Approval of Authorization to the Board of Commissioners of the Company to determine the salary/ honorarium for members of the Board of Commissioners and Members of the Board of Directors of the Company. In determining the salary/honorarium, the Board of Commissioners will be assisted by the Nomination and Remuneration Committee.


137


No

4


Agenda Agenda

Pemberian wewenang kepada Direksi untuk penunjukan Akuntan Publik yang akan melakukan audit atas buku-buku Perseroan untuk Tahun Buku 2016 dan pemberian wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lain atas penunjukkan tersebut. Granted authority to the Board of Directors to appoint a Public Accountant that will audit the Company’s books for the Fiscal Year 2016 and granted authority to the Board of Directors of the Company to determine the honorarium and other requirements for such appointment.

138





Menyetujui pemberian wewenang kepada Direksi untuk menetapkan dan menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Kantor Akuntan Publik Perseroan untuk mengaudit Buku Perseroan untuk Tahun Buku 31 Desember 2016 dan memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik dan persyaratan persyaratan lainnya.

Disetujui langsung saat RUPST

Approved he authorisation to the Board of Directors to assign and appoint Public Accountant Firm registered in the Financial Services Authority (FSA) as the Company’s Public Accounting Firm to audit the Company’s Book for the Financial Year of December 31, 2016 and authorize the Board of Directors to determine the amount of honorarium of Public Accountant And other requirements.

Approved immediately at AGMS



No



Agenda Agenda




• Menyetujui untuk melakukan perubahan susunan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan; Sehingga susunan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut: • Approved to amend the composition of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company; • Therefore, the composition of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners is as follows: Anggota Dewan Komisaris Terdiri Dari: Members of the Board of Commissioners Consists of:

Perubahan Pengurus Perseroan. 5

Changes of the Boards of Company.

Komisaris Utama : President Commissioner Tuan Witjaksono. Komisaris : Commissioner Tuan Muhammad Alfan Baharudin. Komisaris Independen : Independent Commissioner Tuan Iwan Supriadi.


Anggota Direksi Terdiri Dari: Members of the Board of Directors Consists of : Direktur Utama : President Director Tuan Witiarso Utama. Direktur : Director Tuan Aris Widiarto. Direktur : Tuan Indra Afriadi. Director Direktur : Tuan Risma Ardhi Chandra. Director Direktur Independen : Tuan I Made Satyaguna. Independent Director Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut telah diterima oleh masing-masing yang bersangkutan. The appointment of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners has been accepted by the respective parties.


139


No


Agenda Agenda





Menyetujui Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Perdana sebagai berikut : Approved the Report on the Realization of the Use of Funds from the Initial Public Offering as follows: Pembelian Kapal penangkap ikan sebesar Rp.78.000.000.000,Purchase of fishing vessels for Rp.78.000.000.000, Laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana.

Pembelian lahan tanah untuk perluasan pabrik sebesar Rp.48.565.200.000,Purchase of land for expansion of the factory for Rp.48.565.200.000, -

6 Report on the realization of the use of proceeds from the initial public offering.


Modal Kerja sebesar Rp.158.859 .647 .457,Working Capital of Rp.158.859.647.457,Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, sisa Dana Hasil Penawaran Umum sebesar Rp.590.880.279.748,As of December 31, 2015, the remaining proceeds from the Public Offering amounted to Rp.590,880,279,748, -

Informasi mengenai RUPS Tahunan Sebelumnya

Information on the previous AGMS

Dari penyelenggaraan RUPS RKAP 2015 menghasilkan jumlah keputusan atau arahan Pemegang Saham sebanyak 6 (enam) keputusan atau arahan, berikut status realisasi tindak lanjut keputusan atau arahan Pemegang Saham 2015:

From the implementation of GMS Work Plans and Company Budgets in 2016, 6 decisions or directions of Shareholders are taken, as well as the realization status of the follow-up to the 2015 Shareholder’s decision or directions, as follows:

Hasil Keputusan RUPS 2015 Resolution of GMS in 2015 RUPS Kinerja Tahun buku 2015 GMS Performance Fiscal year 2015

140

Realisasi Keputusan 2015 Realisation of Resolutions in 2015 6 Keputusan atau arahan selesai ditindak lanjuti 6 decisions and/or directions are completed

Status

100%






DEWAN KOMISARIS The Board of Commissioners Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang mewakili pemegang saham untuk melakukan fungsi pengawasan atas pelaksanaan kebijakan dan strategi Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan arahan/nasihat kepada Direksi dalam pengelolaan Perseroan dengan itikad yang baik, kehati-hatian dan bertanggung-jawab, serta menjalankan fungsi untuk memperkuat citra Perseroan di mata para pemangku kepentingannya.

The Board of Commissioners is the Company’s organ that represents shareholders to conduct oversight on the implementation of the policies and strategies of the Company that done by the Board of Directors and provide guidance / advice to the Board of Directors in the management of the Company with diligence, prudence and responsibility, and also perform the function to strengthen the Company’s reputation in the stakeholders’ perception.

Tugas Dewan Komisaris

Duties of the Board of Commissioners

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

The Board of Commissioners shall supervise the management policies, the management process in general, both regarding the Company or the Company’s business conducted by the Board of Directors, to advise the Board of Directors, including supervision on the implementation of the long term plan of the Company, work plan and budget of the Company, as well as provisions of the articles of association of the Company and the GMS resolutions as well as the regulations with regard to the interests of the Company and in accordance with the goal and purpose of the Company.


141



Tugas Pokok Dewan Komisaris: 1. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib mentaati seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta wajib mentaati setiap aturan yang ada didalam Anggaran Dasar Perseroan dan code of conduct.



Main Duties of the Board of Commissioners 1. Each member of the Board of Commissioners shall comply with all applicable laws and regulations and shall comply with all rules contained in the Company’s Articles of Association and code of conduct.

2. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberi nasihat kepada Direksi.

2. The Board of Commissioners shall supervise and be responsible for oversight the management policies, the management process in general, both regarding the Company or the Company’s business and to advise the Board of Directors.

3. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar Perseroan.

3. Under certain circumstances, the Board of Commissioners shall convene the Annual General Meeting of Shareholders and other GMS in accordance with their authority as regulated in the laws and regulations of the Company.

4. Anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian.

4. Members of the Board of Commissioners shall Perform the duties and responsibilities in good faith, full responsibility, and prudence.

5. Di dalam menjalankan peran dan tugasnya sehari-hari, setiap anggota Dewan Komisaris wajib menghormati hak, tugas dan wewenang Direksi dan sedapat mungkin tidak mencampuri atau mengintervensi tugas dan kewenangan di luar batas kewenangan yang dimilikinya.

5. In carrying out its roles and duties, each member of the Board of Commissioners shall respect the rights, duties and authorities of the Board of Directors and not interfering with or intervening in duties and authorities that are beyond the authorities of the Board of Commissioners.

6. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit dan dapat membentuk komite lainnya.

6. In order to support the effectiveness of duties and responsibilities implementation, the Board of Commissioners shall establish the Audit Committee and may establish other committees.

142






7. Persyaratan, Struktur, Tugas dan tanggung jawab Komite Audit diatur lebih lanjut dalam Piagam Komite Audit Perseroan.

7. The requirements, structure, duties, and responsibilities of the Audit Committee are further stipulated in the Charter of the Audit Committee of the Company.

8. Dewan Komisaris wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja komite yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya setiap akhir tahun buku.

8. The Board of Commissioners shall evaluate the performance of the committees that assist the execution of its duties and responsibilities at the end of each financial year.

Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Responsibilities of the Board of Commissioners

1. Setiap anggota Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya. 2. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Perseroan apabila dapat membuktikan: i. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya ii. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan

1. Each member of the Board of Commissioners shall be jointly and severally responsible for the Company’s losses caused by the fault or negligence of members of the Board of Commissioners in performing their duties. 2. Members of Boards of Commissioners may not be held liable for the losses of the Company if they can prove that: i. The losses were not due to their fault or negligence;

iii. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian iv. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut


ii. they have carried out their supervision in good faith and prudence in the interests of the Company and in accordance with the Company’s purpose and objectives; iii. they do not have any direct or indirect conflict of interest in the actions of management of the Board of Directors which caused the losses; and iv. they took action to prevent the losses from arising or continuing.

143



Wewenang Dewan Komisaris


Authorities of the Board of Commissioners

Dewan Komisaris berwenang untuk: a. Berperan dalam pencalonan Anggota Direksi dan mengusulkan calon tersebut kepada Pemegang Saham; b. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan; c. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan; d. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan; e. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi f. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris; g. Mengangkat dan memberhentikan sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu; h. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar; i. Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan; j. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu; k. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini; 144


The Board of Commissioners is authorized to: a. nominate the Board of Directors and propose the candidate to the Shareholders; b. view books, letters, and other documents, checking cash for verification purposes and other negotiable papes and to check the assets of the Company; c. enter the yard, building, and office used by the Company; d. request for explanation from the Board of Directors and/or other officials regarding any issues related to the management of the Company; e. know all policies and actions that have been and will be carried out by the Board of Directors; f. Request for the Board of Directors and/ or other officials under the Board of Directors with the knowledge of the Board of Directors to attend the Board of Commissioners meeting; g. Appoint and dismiss the secretary of the Board of Commissioners, if deemed necessary; h. Temporarily suspend members of the Board of Directors in accordance with the provisions of the articles of association; i. Establish Committees other than the Audit Committee, if deemed necessary, by taking the capabilities of the company into account; j. Use experts for certain matters and within a certain period of time at the expense of the Company, if deemed necessary; k. Carry out the Company’s management actions in certain circumstances for a certain period of time in accordance with the provisions of this Articles of Association;





l. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan; m. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham;

Jumlah, Komposisi dan Independensi Dewan Komisaris Sesuai ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Perseroan memiliki 3 (tiga) orang anggota Dewan Komisaris dengan salah satu diantaranya sebagai Komisaris Independen. Dewan Komisaris bertugas secara kolektif Kolegial dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.

l. Attend meetings of the Board of Directors and provide views on the discussed issues; m. carry out other supervisory authority insofar as they do not conflict with the laws and regulations, the Articles of Association, and the Resolution of the General Meeting of Shareholders

Number, Composition and Independence of the Board of Commissioners According to FSA Regulation No.33/ POJK.4/2014 concerning The Board of Directors and the Board of Commissioners of Listed and Public Company, the Company has 3 (three) members of the Board of Commisioners with one of them as Independent Commissioner. The Board of Commissioners is on Collective Collegial duty and each member of the Board of Commissioners can not act individually but on the basis of a resolution of the Board of Commissioners.

Nama

No


Dewan Komisaris

Name

Board of Commissioners

1


Komisaris Utama President Commissioner

2

Arif Budi Sulistyo

Komisaris Commissioner

3

Iwan Supriadi

Komisaris Independen Independent Commissioner

Pengangkatan dan Masa Jabatan.

Appointment and Term of Office.

1. Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi pemegang saham serta memperoleh persetujuan dari RUPS.

1. The replacement and/or appointment of members of the Board of Commissioners has taken the shareholders’ recommendation into account and has obtained approval from the GMS.

2. Masa jabatan seorang anggota Dewan Komisaris sesuai Anggaran Dasar adalah efektif sejak tanggal yang ditentukan

2. The term of office of a member of the Board of Commissioners in accordance with the Articles of Association shall be


145



dalam RUPS dan berakhir pada saat RUPS Tahunan ke 5 (lima) setelah tanggal pengangkatan tersebut. 3. Anggota Dewan Komisaris yang telah habis masa jabatannya dapat diangkat kembali oleh RUPS.



effective from the date specified in the GMS and be terminates at the 5th Annual General Meeting of Shareholders after the date of appointment. 3. Any member of the Board of Commissioners whose term of office has expired may be reappointed by the GMS.

Masa Jabatan masing-masing anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : The term of office of each member of the Board of Commissioners is as follows: Masa Jabatan masing-masing anggota Dewan The term of office of each member of the Board of Commissioners

No

Nama

Jabatan

Persetujuan RUPS

Masa Jabatan

Name

Position

Approval of the GMS

Term of office

1



RUPST tahun 2016 AGMS in 2016

April 2016 – April 2021

2

Arif Budi Sulistyo

Member of the Board Commissioner

Anggota Komisaris

RUPS LB tahun 2016 EGMS in 2016

Agustus 2016 – November 2016

3

Iwan Supriadi



Agustus 2015 – Agustus 2020

4

Witjaksono



Agustus 2015 – Agustus 2016

Ketentuan Rangkap Jabatan

Concurrent Positions Conditions

Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap jabatan sebagai:

A member of the Board of Commissioners may have concurrent positions as:

a. Anggota Direksi paling banyak pada 2 (dua) emiten atau perusahaan publik lain; b. Anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 2 (dua) emiten atau perusahaan publik lain. Dalam hal anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dapat merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 4 (empat) emiten atau perusahaan publik lain.

146

a. member of the Board of Director maximum at 2 (two) issuers or other public companies; b. member of the Board of Commissioners maximum at 2 (two) issuers or other public companies. In the case the member of the Commissioners does not have concurrent positions as member of the Board of Directors, that member of the Board of Commisioners is may to have concurrent positions members of the Board of Commissioners maximum at 4 (four) other listed or public companies.






Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap sebagai anggota komite paling banyak pada 5 (lima) komite di emiten atau perusahaan publik dimana yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris. Rangkap jabatan sebagai anggota komite hanya dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan lainnya. Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, tidak seorangpun anggota Dewan Komisaris Perseroan melakukan rangkap jabatan pada perusahaan publik lain.

Members of the Board of Commissioners may also serve as a committee member at no more than five (5) committees in listed companies or public companies in which the concerned also served as a member of the Board of Directors or the Board of Commissioners. Concurrent positions as members of the committee can only be done as long as it does not contradict with other legislation. As of this Annual Report is published, member of the Board of Commissioners has not concurrent positions at other public companies.

Program Pelatihan Dewan Komisaris

Training Program of the Board of Commissioners

Untuk meningkatkan kompetensi dan penyelarasan dengan perkembangan dunia usaha dalam mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris mendapatkan pelatihan, seminar atau workshop baik secara internal maupun yang diselenggarakan oleh institusi eksternal. Sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris telah berpartisipasi dalam pelatihan/seminar sebagai berikut:

In order to enhance the competence and alignment with the development of the business world in supporting the implementation of its duties and responsibilities, the Board of Commissioners receive training, seminars or workshops both internally and by external institutions. Throughout 2016, the Board of Commissioners has participated in the following trainings/ seminars:

Seminar & Pelatihan Dewan Komisaris Selama 2016 Seminar & Training of the Board of Commissioners During 2016

No

1

Nama

Pelatihan

Name

Training

Iwan Supriadi

Perlindungan hukum bagi Direksi dan Dewan Komisaris terhadap Pidana Korporasi Legal protection for the Board of Directors and Board of Commissioners on Corporate Crimes


Waktu dan Tempat Pelaksanaan Time and Place

Jakarta, 15 Desember 2016 Jakarta, December 15th, 2016.

147





Program Orientasi bagi Komisaris dan anggota Komite dibawah Dewan Komisaris Baru

Orientation Program for Commissioners and Committees under the Board of Commissioners

Perusahaan memiliki program orientasi dan pengenalan bagi anggota Dewan Komisaris dan Komite dibawah Dewan Komisaris yang baru bergabung dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang perusahaan dan lingkup pekerjaannya yang dipresentasikan oleh Direktur utama dan Direksi lainnya yang meliputi : a. Kegiatan Operasional Perseroan b. Struktur Organisasi Perseroan c. Kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan d. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) e. Manajemen Risiko f. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Selama tahun 2016 program orientasi diberikan kepada Muhamad Alfan Baharudin dan Arif Budi Sulistyo.

The Company has an orientation and recognition program for the new members of the Board of Commissioners and Committees under the Board of Commissioners who have just joined the Company in order to provide knowledge and understanding of the Company as well as the scope of its work presented by other Directors and Directors that covers: a. Operational Activities of the Company b. Organization Structure of the Company c. Company Compliance to the Regulations d. Good Corporate Governance e. Risk Management f. Corporate Social Responsibilities. Throughout 2016, the orientation program has been given to Muhammad Alfan Baharudin and Arif Budi Sulistyo.

Board Charter (Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris)

Board Charter (Work Guidelines and Conducts of the Board of Commissioners)

Dalam rangka menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang pedoman kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masingmasing untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan.

148

In order to carry out supervisory and advisory duties to the Board of Directors, the Board of Commissioners shall refer to the Board Manual. The Board Manual contains work guidelines for the Board of Commissioners and the Board of Directors and explains the stages of activities in a structured, systematic, understandable and consistent manner that can be used as reference for the Board of Commissioners and Board of Directors in performing their respective duties to achieve the Company’s Vision and Mission.





Board Manual berdasarkan Keputusan Bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi Nomor :118B/DPUM/VII/2016 yang ditandatangani pada tanggal 20 Juli 2016 yang mengatur Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi. Pedoman ini merupakan panduan bagi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi dan peran jabatannya sebagai pengemban amanah perusahaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan fungsi dan peran pengawasan dan kepenasihatan, Dewan Komisaris perseroan telah dilengkapi Pedoman Kerja. Board Manual disusun berdasarkan prinsipprinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan perundangundangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate Governance. Board Manual terkait Dewan Komisaris terdapat dalam Bab III tentang Dewan Komisaris yang mengatur sebagai berikut :


Board Manual was based on Joint Decree of the Board of Commissioners and the Board of Directors Number: 118B/DPUM/VII/2016 on the Guidelines and Conduct of the Board of Commissioners and the Board of Directors that was signed on 20 July 2016. This Guideline is a guide for the Board of Commissioners in carrying out its function and role as the carrier of the mandate of the company in accordance with applicable laws and regulations. In performing the functions and roles of supervision and advisory, the Company’s Board of Commissioners has been given the Work Guidelines. The Manual Board is structured on the principles of corporate law, the Articles of Association, the prevailing laws and regulations, the direction of the Shareholders, and the best practices of Good Corporate Governance. The Manual Board relating to the Board of Commissioners is provided in Chapter III of the Board of Commissioners which governs the following:

a. Komposisi Keanggotaan Dewan Komisaris b. Persyaratan c. Rangkap Jabatan d. Masa Jabatan Dewan Komisaris e. Tugas, tanggung jawab dan wewenang f. Rapat Dewan Komisaris g. Kuorum h. Minuta/Risalah Rapat


a. Membership Composition of the Board of the Commissioners b. Requirements c. Concurrent Positions d. erm of Office of the Board of Commissioners e. Duties, Responsibilities, and Authorities f. Board of Commissioners Meeting g. Quorum h. Minutes of Meetings

149



Independensi Dewan Komisaris dan Komisaris Independen Setiap anggota Dewan Komisaris bertindak secara independen dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pengawasannya. Masing-masing anggota Dewan Komisaris tidak mencampuri keputusan dan pendapat lainnya, tidak memberi dan mendapat tekanan yang mengarah pada benturan kepentingan, serta tidak terikat secara moral dan material kepada pihak-pihak tertentu yang dapat memengaruhi independensinya Masing-masing anggota tidak memiiki hubungan kekeluargaan dan finansial sampai dengan derajat ketiga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi. Seluruh anggota Dewan Komisaris telah menandatangani pakta integritas yang menyatakan bahwa setiap anggota tersebut memiliki komitmen dan tugas, dan untuk anggota Komisaris Independen dapat mempertanggungjawabkan independensinya

150



Independence of the Board of Commissioners and the Independent Commissioner Each member of the Board of Commissioners acts independently in carrying out its supervisory duties and responsibilities. Each member of the Board of Commissioners does not interfere with others’ decisions and opinions, does not impose nor take pressure that leads to a conflict of interest, and is not morally and materially bound to certain parties which may affect its independence Each member does not have a familial and financial relationship up to the third degree with other members of the Board of Commissioners and/or the members of the Board of Directors. All members of the Board of Commissioners have signed an integrity pact stating that each member has commitments and duties, and that Independent Commissioners can be held accountable for their independence






Kriteria Komisaris Independen

Criteria of the Independent Commissioner

Kriteria Komisaris Independen telah sesuai dengan defininisi POJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik pasal 21, sebagai berikut:

The Criteria of Independent Commissioners is in accordance with FSA Regulation No. 33/ POJK.04/2014 dated December 8, 2014 Concerning the Board of Directors and the Board of Commissioners of Issuers or Public Companies, Article 21, as follows:

a. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada perseroan. b. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama. c. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha perseroan.

Pernyataan tentang Independensi Komisaris Independen. Seluruh Komisaris Independen perseroan telah memenuhi kriteria indepensi sebagaimana disebutkan di atas dan telah dinyatakan oleh masing-masing Komisaris Independen dengan menandatangani surat pernyataan yang diperbaharui setiap tahun.

a. Does not directly or indirectly own shares at the issuer or public company; b. Does not have an affiliation with the members of board of commissioners, members of board of directors, or the main shareholders of the issuer or public company; c. Does not have a business relationship, which is directly or indirectly associated with the business activities of the issuer or public company

Statement of Independence of the Independent Committee All Independent Commissioners of the Company have met the criteria of indepenence as mentioned above and have been declared by each Independent Commissioner by signing a declaration which is renewed annually.


151





Pernyataan tentang Independensi Komisaris Independen Muhammad Alfan Baharudin

Arif Budi Sulistyo

Iwan Supriadi

Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direktur dan/atau anggota Dewan Komisaris lain (Has no affiliation with the Director and / or other members of the Board of Commissioners)

√

√

√

Tidak menjabat sebagai Direksi di Perusahaan yang terafiliasi dengan Perseroan (Does not serve as the Board of Directors in affiliated Company)

√

√

√

Tidak bekerja pada lembaga pemerintahan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir (Does not work with government agencies for the last three years)

√

√

√

Tidak bekerja di PT DPUM atau afiliasinya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir (Does not work with PT DPUM or its affiliated Company for the last three years)

√

√

√

Tidak mempunyai keterkaitan finansial, baik langsung maupun tidak langsung dengan PT DPUM atau perusahaan lain yang menyediakan jasa dan produk kepada PT DPUM dan afiliasinya (Have no financial connection, either directly or indirectly with PT DPUM or any other company that provides services and products to PT DPUM and its affiliates)

√

√

√

Bebas dari kepentingan dan aktivitas bisnis atau hubungan lain yang dapat menghalangi atau mengganggu kemampuan Dewan Komisaris untuk bertindak atau berpikir secara bebas di lingkup PT DPUM (Is free from business interests and activities or other relationships that may prevent or impair the ability of the Board of Commissioners to act or to think freely within the scope of PT DPUM)

√

√

√

Aspek Independensi Aspect of Independence

Kebijakan Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris

Policy of Performance Evaluation for the Board of Commissioners

Kebijakan mengenai pengukuran dan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris telah diatur dalam Panduan Dewan Komisaris tahun 2016 yaitu Dewan Komisaris wajib menyampaikan laporan kinerja Dewan Komisaris untuk dievaluasi oleh Pemegang Saham dalam RUPS.

The policy on measuring and evaluating the performance of the Board of Commissioners has been regulated in the Guide of the Board of Commissioners, year 2016, that is the Board of Commissioners shall submit its performance report to be evaluated by the Shareholders during the GMS.

152






DIREKSI Board of Directors Tugas Direksi

Duties of the Board of Directors

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Direksi juga wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.

Based on the Articles of Association of the Company, Board of Directors is the organ of the Company that has full responsibility on the management of the Company by always observe the interest and goal of the Company and business unit as well as consider the interest of the shareholders and all of its stakeholders. The Board of Directors is appointed and terminated based on the GMS resolutions.

Tugas Pokok Direksi

Main Duties of the Board of Directors

a. Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam anggaran dasar; b. Direksi wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) lainnya; c. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian; d. Menjaga independensi dengan tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensi dalam mengurus Perseroan; e. Setiap anggota direksi harus mampu menggalang kerjasama tim yang solid dan saling mendukung dalam rangka mencapai Visi, Misi dan tujuan usaha perusahaan; f. Setiap anggota Direksi wajib menjaga hubungan baik dengan pemangku kepentingan (stakeholder) dengan tujuan memajukan Perseroan dan tidak menggunakan hubungan PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk | Annual Report 2016

a. The Board of Directors shall undertake and be responsible of the management of Companies in the interest of the Companies and in accordance with the Companies’ purpose and objectives; b. The Board of Directors shall convene the annual GMS and other GMS; c. Each member of the Board of Directors shall perform the duties and responsibilities in good faith, full responsibility, and prudence; d. The Board of Directors shall maintain its independence by not engaging in activities that may interfere with the independence in administering the Company e. Each member of the Board of Directors shall be able to establish solid and mutually supportive teamwork in order to achieve the Company’s vision, mission and business objectives; f. Each member of the Board of Directors shall maintain good relations with stakeholders in order to advance the Company and not using such relationship to take personal advantage or violate any law or other 153



baik tersebut untuk mengambil keuntungan pribadi, melanggar hukum atau perbuatan lainnya yang dapat merugikan kepentingan Perseroan; g. Direksi berhak membentuk komite yang dianggap perlu untuk membantu pengurusan Perseroan.

1. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota Direksi dalam menjalankan tugasnya 2. Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Perseroan apabila dapat membuktikan a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehatihatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut

conduct that may harm the interests of the Company; g. The Board of Directors shall be entitled to form a committee deemed necessary to assist in the management of the Company.

1. Each member of the Board of Directors shall be jointly and severally responsible for the Company’s losses caused by the fault or negligence of members of the Board of Commissioners in performing their duties 2. Members of Boards of Commissioners may not be held liable for the losses of the Company if they can prove that: a. The losses were not due to their fault or negligence; b. They have carried out their supervision in good faith and prudence in the interests of the company and in accordance with the company’s purpose and objectives; c. They do not have any direct or indirect conflict of interest in the actions of management of the board of directors which caused the losses; and d. They took action to prevent the losses from arising or continuing.

Authorities of the Board of Directors

Wewenang Direksi 1. Direksi berwenang mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan

154


Responsibilities of the Board of Directors

Tanggung Jawab Direksi

2. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila:


1. Boards of Directors shall represent Companies in and out of the courts. 2. Members of Boards of Directors do not have the authority to represent Companies if:






a. Terdapat perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang bersangkutan b. Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan kepentingan Perseroan.

a. There is a case before the courts between the company and the member of the board of directors concerned; or b. The member of the board of directors concerned has a conflict of interests with the company.

3. Dalam hal terdapat keadaan sebagaimana dimaksud, yang berhak mewakili Perseroan adalah: a. Anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan b. Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan c. Pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam hal seluruh anggota Direksi atau Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.

3. In such events as contemplated in point 2, the persons entitled to represent the Company are: a. Other members of the board of directors who do not have a conflict of interests with the company; b. The board of commissioners, in the event that all of the members of the board of directors have a conflict of interests with the company; or c. Other parties appointed by the gms in the event that all of the members of the board of directors or all of the members of the board of commissioners have a conflict of interests with the company.

Pengaturan Etika dan Kinerja Direksi 1. Direksi bersama Dewan Komisaris telah menyusun kode etik yang berlaku bagi seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris, karyawan/pegawai serta pendukung organ yang dimiliki oleh perseroan yang bekerja pada perseroan dan dimuat secara lengkap dalam website perseroan. 2. Setiap anggota Direksi wajib mematuhi kode etik yang berlaku di perseroan, menjalankan tugasnya dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian dengan selalu mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang diantaranya terkait dengan pelaksanaan GCG serta Anggaran Dasar perseroan.

Ethics and Performance Management of the Board of Directors 1. The Board of Directors and the Board of Commissioners have established a code of ethics that applies to all members of the Board of Directors and Board of Commissioners, employees, and supporting organs that works in the company and is published in the company website. 2. Each member of the Board of Directors shall comply with the code of ethics that applies in the company, perform its duties in good faith, with full responsibility and prudence with due regard to the applicable laws and regulations which are related to the implementation of GCG and the Articles of Association of the Company.


155





3. Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada perseroan, perusahaan dan/atau lembaga lain.

3. Members of the Board of Directors are prohibited from serving concurrently as members of the Board of Commissioners, Board of Directors, or Executive Officers of the company or other companies and/or institutions.

4. Anggota Direksi wajib mengungkapkan: a. Kepemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih, baik pada perseroan yang bersangkutan maupun pada perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. b. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali perseroan. c. Remunerasi dan fasilitas yang diterima.

4. Members of the Board of Directors shall disclose: a. Share ownership of 5% or more, either to the Company or to other companies, domiciled in and outside the country. b. Financial and familial relationships with members of the Board of Commissioners, other members of the Board of Directors and/or Controlling Shareholders of the Company. c. Remuneration and facilities received.

156





Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab Masing-Masing Direksi


Scope of Work and Responsibilities of each Board of Directors

Direksi merupakan organ Perseroan yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pengurusan Perseroan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada RUPS. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Direksi diberi wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai Anggaran Dasar PT Dua Putra Utama Makmur Tbk yang berpedoman pada Undang-Undang Perseroan Terbatas (PT), Peraturan Otortitas Jasa Keuangan dan ketentuan terkait lainnya.

The Board of Directors is the organ of the Company that is responsible for the implementation of the Company’s management and is responsible for the execution of its duties to the GMS. In performing its duties, the Board of Directors is given clear authorities and responsibilities in accordance with the Articles of Association of PT Dua Putra Utama Makmur Tbk which is guided by the Law of Limited Liability Company (PT), the FSA Policy, and other related provisions.

Tugas dan Tanggung Jawab MasingMasing Anggota Direksi

Duties and Responsibilities of Each Members of the Board of Directors

Tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi Perseroan diatur dengan berpedoman pada Anggaran Dasar dan Keputusan Direksi tentang Pembagian Tugas dan Wewenang anggota Direksi, sebagai berikut:

The duties and responsibilities of each member of the Board of Directors of the Company is regulated under the Articles of Association and the Resolution of the Board of Directors on the Division of Duties and Authorities of the Member of the Board of Directors as follows:

Tugas Masing-masing Direksi

Duties of Each Member of the Board of Directors

1. Direktorat Utama Direktorat Utama adalah suatu bagian dan organisasi Perseroan yang kegiatan sehari-harinya berada langsung di bawah pembinaan dan pengendalian Direktur Utama. Fungsi pokok dari Direktorat ini adalah mendukung fungsi dan peran jabatan Direktur Utama dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, khususnya untuk bidang-bidang yang berkaitan dengan fungsi-fungsi Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawasan Internal, fungsi utama dari Direktorat Utama sebagai berikut: a. Menetapkan arah dan kebijakan strategi Perseroan dalam setiap kegiatan usaha Perseroan b. Menetapkan Visi, Misi dan nilai-nilai korporasi

1. Main Directorate The Main Directorate is a part and organization of the Company the activities of which are directly under the guidance and control of the President Director. The main function of the Directorate is to support the functions and roles of the President Director in performing his daily duties, especially for areas related to the functions of the Corporate Secretary and the Internal Supervisory Unit. The main duties of the Main Directorate are as follows: a. To set the strategic direction and policy of the Company in every business of the Company b. To establish the Company’s vision, mission and values.


157





c. Menjamin terlaksananya kelangsungan usaha sesuai Visi dan Misi yang telah ditetapkan dalam tujuan pencapaian keuntungan Perseroan yang optimal d. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan Komisaris dalam RUPS e. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan f. Menetapkan kebijakan perseroan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku g. Membina dan menjaga hubungan dengan investor h. Merancang dan mengembangkan organisasi yang dapat melaksanakan strategi usaha dengan efektif serta mencapai efisiensi dalam pelaksanaan operasional Perseroan.

c. To ensure that the continuity of business in accordance with the vision and mission that has been established in order to achieve the optimal profit of the Company d. To propose the appointment and dismissal of the Board of Directors and Commissioners in the GMS e. To arrange the submission of the authorities of the Board of Directors to represent the Company in and out of courts f. To establish company policy in accordance with prevailing laws and regulations g. To arrange and develop organizations that can execute business strategies effectively and achieve efficiency in the implementation of the Company’s operations.

2. Direktorat Keuangan Direktorat Keuangan adalah suatu bagian dari organisasi Perseroan yang kegiatan sehari-harinya berada langsung di bawah pembinaan dan pengendalian Direktur Keuangan. Fungsi Pokok Direktorat Keuangan adalah: a. Menetapkan arah dan kebijakan mengenai pola pendanaan Perseroan jangka panjang dan jangka pendek, antara lain yang berasal dari perbankan dan pasar modal atau lembaga keuangan lainnya dengan mengutamakan efesiensi biaya bunga meningkatkan (cost effectiveness). b. Menetapkan rencana kerja anggaran tahunan dan jangka panjang di bidang keuangan, akuntansi, perbendaharaan. c. Bersama-sama dengan Direktur SDM dan IT menetapkan arah dan kebijakan penggunaan sistem keuangan berbasis teknologi

2. Directorate of Finance The Directorate of Finance is a part of the organization of the Company the activities of which are directly under the guidance and control of the Director of Finance. The main duties of the Directorate of Finance are as follows: a. To set the direction and policies concerning long-term and shortterm funding patterns which are derived from banking and capital markets or other financial institutions by prioritizing cost effectiveness

158

b. To establish annual and long-term budget work plans in finance, accounting, and treasury. c. To set, together with the Director of HR and IT, the direction and policy of the use of technologybased financial system.





d. Menetapkan arah dan kebijakan pengelolaan treasury cash management selaras dengan arus kas dan perencanaan pendanaan e. Menetapkan kontribusi besaran dividen dan laba ditahan serta mengusulkan kepada Direktur Utama dan Pemegang saham atas usulan kontribusi yang akan dikelola oleh Perseroan.


d. To set the direction and policy of treasury cash management in line with cash flow and funding planning e. To set the contribution of the dividend and retained profit and propose to the President Director and Shareholders on the contribution to be managed by the Company.

3. Direktorat Operasional Direktorat Operasional adalah suatu bagian dari organisasi Perseroan yang kegiatan sehari-harinya berada langsung di bawah pembinaan dan pengendalian Direktur Operasional. Fungsi pokok dari Direktorat ini adalah: a. Menetapkan arah dan kebijakan dalam bidang operasional dan penyediaan peralatan pabrik untuk penyusunan b. Meningkatkan arah dan kebijakan dalam bidang peningkatan efisiensi produksi, system pemeliharaan pabrik, meliputi perbaikan rutin dan perbaikan tahunan c. Menetapkan arah dan kebijakan tentang transfer pengetahuan dan pengetahuan manajemen yang berkaitan dengan teknologi pabrik.

3. Directorate of Operations The Directorate of Operations is a part of the organization of the Company the activities of which are directly under the guidance and control of the Director of Operations. The main duties of this Directorates are: a. To set the direction and policies in the field of operations and procurement of plant equipment for preparation; b. To increase the direction and policy in the field of production efficiency improvement, factory maintenance system, which also includes routine improvement and annual improvement; c. To set the direction and policy on knowledge transfer and knowledge management related to factory technology.

4. Direktorat Pengembangan, Penjualan dan Pemasaran Direktorat Pengembangan, Penjualan dan Pemasaran adalah suatu bagian dari organisasi Perseroan yang kegiatan sehari-harinya berada langsung di bawah pembinaan dan pengendalian Direktur Pengembangan, Penjualan dan Pemasaran. Fungsi pokok dari Direktorat ini adalah: a. Menetapkan arah dan kebijakan pemasaran pasar domestic maupun internasional

3. Directorate of Development, Sales and Marketing The Directorate of Development, Sales and Marketing is a part of the organization of the Company the activities of which are directly under the guidance and control of the Director of Development, Sales and Marketing. The main duties of this Directorates are: a. To set the direction and policy of marketing of domestic and international market


159



b. Menetapkan arah dan kebijakan atas penugasan penyaluran penjualan Perseroan c. Menetapkan arah dan kebijakan investasi logistik dan perkapalan yang meliputi: pengadaan spare part kapal, mekanisme pemeliharaan kapal. 5. Direktorat Human Resource Development (HRD) dan Information Technology (IT) Direktorat HRD dan IT adalah suatu bagian dari organisasi Perseroan yang kegiatan sehari-harinya berada langsung di bawah pembinaan dan pengendalian Direktur HRD dan IT. Fungsi pokok dari Direktorat ini adalah: a. Menetapkan arah dan kebijakan perancangan struktur organisasi Perseroan yang efektif dan efisien yang berorientasi pada produktivitas dan nilai tambah bagi Pemegang Saham b. Menetapkan arah dan kebijakan program pengembangan human capital yang kompetitif serta professional c. Menetapkan arah dan kebijakan tentang teknologi informasi agar seluruh kebutuhan informasi manajemen bisa terintegrasi dan bisa diperoleh dengan cepat dan akurat d. Menetapkan arah dan kebijakan program Corporate Social Responsibility (CSR) sesuai dengan peraturan yang berlaku dan sasaran yang ditetapkan oleh Perseroan.

160



b. To set the direction and policy on the assignment of the Company’s sales disbursement c. To set the direction and policy of logistics and shipping investment covering: procurement of ship spare parts, ship maintenance mechanism. 4. Directorate of Human Resource Development and Information Technology The Directorate of Human Resource Development and Information Technology is a part of the organization of the Company the activities of which are directly under the guidance and control of the Director of Human Resource Development and Information Technology. The main duties of this Directorates are: a. To set the direction and policy of designing an effective and efficient organizational structure of the Company that is oriented towards productivity and added value for Shareholders b. To set the direction and policy of competitive and professional human capital development program c. To set the direction and policies on information technology so that all management information needs can be integrated and can be obtained quickly and accurately d. To set the direction and policies of Corporate Social Responsibility (CSR) programs in accordance with applicable regulations and targets set by the Company.






6. Direktur Independen a. Mengawasi dan memberikan masukkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan b. Menjamin perlindungan terhadap pemegang saham minoritas c. Membina hubungan yang baik antara Perseroan dengan Investor d. Menetapkan arah dan kebijakan serta mengawasi penerapan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

6. Independent Director a. To supervise and advise the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company to comply with the laws and regulations b. To ensure protection of minority shareholders c. To maintain a good relationship between the Company and the Investor d. To set the direction and policies and oversee the implementation of Corporate Governance

Komposisi, Kriteria dan Independensi Direksi

Composition, Criteria, and Independence of the Board of Directors

Antar anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tidak ada hubungan keuangan, hubungan kepemilikan saham dan keluarga. Setiap anggota Direksi dapat bertindak independen dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya baik secara individual maupun kolegial.

There is no financial relationship, share ownership relationship and familial relationship between members of the Board of Directors with members of the Board of Commissioners and Shareholders. Each member of the Board of Directors may act independently in performing its functions and duties either individually or collegially

Seluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pelaksanaan GCG. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2015 yang dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 209 tanggal 29 Agustus 2015 serta pemberitahuannya telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHUAH.01.03-0962630 dan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0941787.AH.01.02 tahun 2015 7 September 2015 Susunan Direksi adalah sebagai berikut:

All members of the Board of Directors do not hold concurrent positions prohibited by applicable laws and regulations concerning the implementation of GCG. According to the results of the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on August 26, 2015, as stated in the Deed of Minutes of the Extraordinary Shareholders Resolution No. 209 dated August 29th, 2015, that has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as stipulated in Decree No. AHU094787.AH.01.02.2015 dated September 7, 2015, the composition of the Board of Directors are as follows:


161





Susunan Direksi Board of Directors Composition Nama

No

Jabatan

Name

Position

1

Witiarso Utomo

Direktur Utama President Director

2

Aris Widiarto

Direktur Operasional, Pemasaran dan Pengembangan Director of Operations, Marketing and Development

3

Indra Afriadi

Direktur Keuangan Director of Finance

4

Risma Ardi Chandra

Direktur SDM & Informatika Director of Human Resource Development and Information Technology

5

I Made Satyaguna

Direktur Independen Independent Director

Pengangkatan dan Masa Jabatan Appointment and Term of Office No

Nama

Jabatan

Name

Position

Persetujuan RUPS GMS Approval

Masa Jabatan Term of Office

Witiarso Utomo


RUPSLB 2015 EGMS in 2015

Agustus 2015 – Agustus 2020 August 2015 – August 2020

2

Aris Widiarto

Direktur Operasional, Pemasaran dan Pengembangan Director of Operations, Marketing and Development


Agustus 2015 – November 2016 August 2015 – November 2016

3

Indra Afriadi



Agustus 2015 – November 2016 August 2015 – November 2015

4

Risma Ardhi Chandra

Direktur SDM & Informatika Director of Human Resource Development and Information Technology



5

I Made Satyaguna




1

162






Program Pelatihan dalam Rangka Peningkatan Kompetensi Direksi

Training Program to Enhance the Competence of the Board of Directors

Untuk memberikan kesempatan kepada anggota Direksi dalam mengembangkan kompetensi, profesionalisme dan wawasan secara berkesinambungan, Perseroan memberi kesempatan kepada anggota Direksi untuk berpartisipasi dalam berbagai pelatihan, sertifikasi, workshop dan conference. Selama tahun 2016, anggota Direksi telah mengikuti pelatihan, sertifikasi, workshop dan conference sebagaimana berikut:

To enable the members of the Board of Directors to develop competencies, professionalism and insights on an ongoing basis, the Company provides opportunities for members of the Board of Directors to participate in various trainings, certifications, workshops and conferences. Throughout 2016, members of the Board of Directors has participated in the following trainings, certifications, workshops, and conferences as follows:

No

Nama

Seminar

Name

Training

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Time and Place

1

I Made Satyaguna

Seminar Penerapan Perubahan PSAK tahun 2016, pelaksanaan Annual Report sesuai ketentuan OJK, GCG & ASEAN CG Scorecard Seminar on Implementation of the Changes on PSAK in Year of 2016, Implementation of Annual Report According to OJK Regulation, GCG & ASEAN CG Scorecard

2

Risma Ardhi Chandra

Training & Directoship Certification for Director and Commissioner Level Fundamental

Jakarta, 19 – 20 Oktober 2016 Jakarta, 19-20 October 2016

Aris Widiarto

Perlindungan hukum bagi Direksi dan Dewan Komisaris terhadap Pidana Korporasi Legal Aid for Board of Directors and Board of Commissioners against Corporate Crimes

Jakarta, 15 Desember 2016 Jakarta, 15 December 2016

3

Jakarta, 1 Juni 2016 Jakarta, 1 June 2016

Program Orientasi bagi Direksi Baru

Orientation Program for New Members of the Board of Directors

Perseroan memiliki program orientasi dan pengenalan bagi anggota Direksi baru, Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang visi misi dan nilai Perseroan, kode etik, struktur organisasi, lines of business, pedoman dan tata tertib kerja Direksi serta peraturan-peraturan lainnya. Selama tahun 2016 tidak ada anggota Direksi baru.

The Company has an orientation and introduction program for new members of the Board of Directors. This Program aims to provide an understanding of the Company’s vision and mission, code of etchic, organization structure, lines of business, guidance and conducts of the Board of Directors, and other regulations. There is no new member of the Board of Directors throughout 2016.


163





Pengungkapan mengenai Board Charter (Pedoman dan Tata Tertib kerja Direksi)

Disclosure of Board Charter (Guidelines and Work Conducts of the Board of Directors)

Sebagai pendukung dalam melaksanakan fungsi pengelolaan Perusahaan, Direksi Perseroan telah dilengkap Pedoman Tata Tertib Kerja (Board Manual) Direksi. Board Manual disusun berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku yaitu UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

To support the performance of the Company’s management functions, the Board of Directors of the Company has completed the Board Manual of the Board of Directors. the manual board is set according to the prevailing laws and regulations, namely Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Company.

Aspek-aspek Pedoman Kerja Direksi terdiri atas:

Aspects of the Work Guidelines and Conducts of the Board of Directors consist of:

• Masa Jabatan Anggota Direksi Direksi; • Wewenang, dan Kewajiban Direksi; • Rapat Direksi; • Program Pengenalan Anggota Direksi; • Remunerasi; • Peningkatan Pengetahuan Direksi; • Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, Laporan Tahunan; • Evaluasi Kinerja Direksi.

Informasi Mengenai Direktur Independen Berdasarkan Peraturan BEI No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Perusahaan Tercatat yang merupakan Lampiran Keputusan Direksi BEI No. KEP-00001/BEI/01-2014 tertanggal 20 Januari 2014 (“Peraturan BEI No. I-A”), Perseroan sebagai perusahaan tercatat wajib memiliki Direktur Independen yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

164

• Term of Office of Members of the Board of Directors; • Authorities and Obligations of the Board of Directors; • Meeting of Directors; • Orientation Program for Members of the Board of Directors; • Remuneration; • Improving the Knowledge of the Board of Directors; • Long Term Plan, Work Plan and Corporate Budget, and Annual Report of the Company; • Performance Evaluation of the Board of Directors.

Information on the Independent Director Based on IDX Regulation No. I-A concerning the Listing of Shares and Equity Shares Other Than Shares Issued by Listed Company which is an Appendix to the Decision of the IDX Board of Directors No. KEP-00001 / BEI / 01-2014 dated January 20, 2014 (“IDX Regulation No. I-A”), the Company as a listed company is required to have an Independent Director who meets the following requirements:






• Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pengendali Perseroan paling kurang selama 6 (enam) sebelum penunjukkannya sebagai Direktur Independen; • Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya dari Perseroan; • Tidak bekerja rangkap sebagai Direksi di perusahaan lain; • Tidak menjadi orang dalam pada lembaga atau profesi penunjang pasar modal yang jasanya digunakan Perseroan selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukkannya sebagai Direktur Independen.

• Not affiliated with the controller of the Company within at least 6 (six) years before his appointment as the Independent Director; • Not affiliated with the other members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company; • Has no dual positions as Director at other company; • Is not a person in the institution or capital market supporting profession that its service used by the Company for 6 (six) months before his appointment as Independent Director.

Pemilihan Bapak I Made Satyaguna sebagai Direktur Independen Perseroan telah memenuhi kriteria- kriteria tersebut di atas

The election of Mr. I Made Satyaguna as the Independent Director of the Company has fulfilled the criterias mentioned above.

Pernyataan Independensi Direktur Independen

Statement of Independence of the Independent Director

Bapak I Made Satyaguna selaku Direktur Independen merupakan pihak Independen yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan latar belakangnya, serta telah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Peraturan BEI No. I-A sebagaimana telah dijabarkan pada bagian sebelumnya. Dengan demikian, beliau dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara independen tanpa ada konflik kepentingan.

Mr. I Made Satyaguna as Independent Director is an independent party who is elected in accordance with his ability and background, as well as has fulfilled requirements as stipulated in the IDX Regulation No. I-A as described before in the previous section. Therefore, he is able to do his duties and responsibilites independently without any conflict of interest.

Evaluasi Kinerja Direksi Kebijakan mengenai penilaian kinerja Direksi dan pelaporan kepada Pemegang Saham diatur dalam Panduan Kerja Direksi tahun 2016 Evaluasi terhadap kinerja Direksi dilaporkan kepada Pemegang saham oleh Direksi pada Rapat Umum pemegang Saham.

Performance Evaluation of the Board of Directors Policies on performance appraisal of the Board of Directors and reporting to Shareholders are set forth in the 2016 Work Guidelines of the Board of Directors. Evaluation on the performance of the Board of Directors is reported to Shareholders by the Board of Directors at the General Meeting of Shareholders.


165





KEBIJAKAN REMUNERASI The Remuneration Policy Kebijakan Remunerasi dilaksanakan sesuai dengan Perundang-Undangan yang berlaku. Perseroan melalui Komite Nominasi dan Remunerasi juga secara berkala mengevaluasi kebijakan besaran, dan struktur remunerasi. Dalam UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) menyatakan bahwa besaran remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh RUPS, namun RUPS dapat memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi Direksi. Dewan Komisaris dibantu dengan Komite Nominasi dan Remunerasi telah menetapkan Remunerasi untuk Direksi dan Dewan Komisaris yang diatur dalam Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan. Pada Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada 22 April 2016, para pemegang saham menyetujui untuk melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besaran gaji dan Tunjangan lainnya bagi setiap anggota Direksi. Indikator Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut 1. Faktor realisasi pencapaian kinerja Perseroan Tahun 2016 2. Faktor kondisi dan kemampuan keuangan Perseroan 3. Faktor kompleksitas pengelolaan Perseroan. 4. Faktor tingkat inflasi 5. Faktor skala usaha 6. Faktor-faktor lain yang relevan serta tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

166

The Remuneration Policy is implemented in accordance with prevailing laws and regulations. The Company through the Nomination and Remuneration Committee also regularly evaluates the policy of magnitude, and the structure of remuneration. In Law Number 40 of 2007 on Limited Liability Company, it is stated that the amount of remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors is determined by the GMS, but GMS may authorize the Board of Commissioners to determine the remuneration of the Board of Directors. The Board of Commissioners, assisted by the Nomination and Remuneration Committee, has determined Remuneration of the Board of Directors and the Board of Commissioners as set forth in the Charter of the Nomination and Remuneration Committee of the Company. At the General Meeting of Shareholders held on April 22, 2016, the shareholders agreed to delegate the authority to the Board of Commissioners to determine the salary and other allowances for each member of the Board of Directors. The indicators for the Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors are as follows: 1. Realisation of the Company’s performance achievement in 2016 2. Financial condition and capability of the Company 3. Complexity of the management of the Company 4. Inflation rate 5. Business scale 6. Other relevant factors and shall not conflict with prevailing laws and regulations.






Remunerasi Aktual Tahun 2016 Actual Remuneration in 2016

Dewan Komisaris dan Direksi

2016

2015

21.188.236.083

3.823.284.436

Board of commissioner and director

Direksi dan Dewan Komisaris juga diberikan: The Board of Directors and Board of Commissioners are also granted: Tunjangan hari raya keagamaan dibayarkan sebesar 1 kali gaji Religious holiday allowance is paid 1 times salary

Tunjangan Allowances

Asuransi Purna Jabatan = Premi asuransi paling banyak 25% dari gaji, termasuk di dalamnya premi untuk asuransi kecelakaan dan kematian. Diberikan setelah yang bersangkutan berhenti dari jabatan sebagai Direksi. Post-Employment Insurance = Insurance premiums are at most 25% of salary, including premium for accident and death insurance. The insurance is granted after the person has quit his/her position as Board of Directors. Kendaraan dinas = 1 unit mobil, termasuk biaya pemeliharaan dan operasional sesuai dengan kemampuan perusahaan Official Vehicles = 1 car unit, including maintenance and operational costs in accordance with the company’s capabilities

Fasilitas Facility

Lain-lain Others

Kesehatan = untuk yang bersangkutan dan 1 orang suami/istri serta maksimum 3 orang anak yang belum mencapai usia 25 tahun (belum pernah menikah atau belum pernah bekerja) Health = for the concerned, 1 husband/wife, and maximum 3 children who have not reached the age of 25 years (never married or have never worked)

Cuti diberikan sebanyak 12 hari kerja setiap tahun tanpa diberikan tunjangan cuti berlaku setelah bekerja selama 12 bulan berturut-turut Leave is given 12 working days per year without leave allowance. This is applied after working for 12 months in a row.


167



RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN RAPAT DIREKSI Segala keputusan Dewan komisaris diambil dalam rapat Dewan komisaris, untuk itu Dewan Komisaris secara berkala mengadakan rapat internal. Dewan Komisaris juga mengadakan rapat koordinasi dengan Direksi secara berkala tentang kinerja Perusahaan secara menyeluruh yang dibuat dalam Laporan Kinerja Manajemen setiap bulan dan rapat khusus bila diperlukan. Adapun pelaksanaan rapat Dewan Komisaris dapat diselenggarakan melalui media telekonferensi, video konferensi ataupun sarana elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta rapat Dewan Komisaris dapat melihat dan mendengar secara langsung dan berpartisipasi dalam rapat. Keputusan rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara setuju terbanyak. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan rapat, dengan ketentuan bahwa seluruh anggota Dewan Komisaris telah disetujui secara tertulis dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. Keputusan yang diambil mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan melalui rapat formal.

168


Board of Commissioners Meeting and Board of Directors Meeting

Rapat Dewan Komisaris

Selama tahun 2016, Dewan Komisaris melaksanakan Rapat Internal Dewan Komisaris sebanyak tiga belas (13) kali.


Board of Commissioners Meeting All decisions of the Board of Commissioners are taken in the Board of Commissioners meeting. Therefore, the Board of Commissioners periodically holds an internal meeting. The Board of Commissioners also conducts periodic coordination meetings with the Board of Directors on the overall performance of the Company made in the monthly Performance/ Management Report and special meetings if deemed necessary. The meetings of the Board of Commissioners may be conducted through teleconference media, video conferences media, or other electronic facilities that enable all participants of the Board of Commissioners meetings to view and hear each other directly and to participate in the meetings. The decision of the Board of Commissioners meeting shall be taken by deliberation for consensus. In the event that the consensus decision is not reached, the decision shall be taken on the basis of the majority vote. The Board of Commissioners may also take a valid and binding decision without holding a meeting, provided that a written approval, signed by all members of the Board of Commissioners, has been given. The decision taken has the same binding effect as the decision taken through a formal meeting. Throughout 2016, the Board of Commissioners has conducted 13 Board of Commissioners Internal Meeting.






Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

Frequency of the Board of Commissioners Meeting

Proses pengawasan terhadap kegiatan operasional Perseroan dilakukan melalui rapat-rapat, evaluasi laporan operasional, berikut frekuensi rapat yang di hadiri Dewan Komisaris :

The supervision proccess of the Company’s operational activities is conducted through meetings, evaluation of operational reports, and the frequency of meetings attended by the Board of Commissioners :

No

Nama

Jabatan

Jumlah Rapat

Kehadiran

Persentase

Name

Position

Number of Meetings

Attendance

Percentage

1

Iwan Supriyadi


13

12

92%

2

Alfan Baharudin


8

8

100%

3

Witjaksono*


7

6

86%

4

Arif Budi Sulistyo

Anggota Komisaris Member of Commissioner

5

3

60%

*mengundurkan diri sebelum tahun buku berakhir *Resigned before the end of year book

Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Anggota Direksi dalam Pertemuan Direksi Rapat Direksi diadakan setiap kali dianggap perlu, namun sekurangkurangnya sekali dalam satu bulan. Rapat Direksi dapat diadakan diluar jadwal rutin jika dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaan dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan Pemegang Saham. Selama tahun 2016, Direksi melaksanakan Rapat Internal Direksi sebanyak 13 kali.

Frequency and Level of Presence of the Board of Directors Meeting The Board of Directors Meeting are held whenever deemed necessary, but at least once a month. A Board of Directors Meeting may also be held at other time than the regular schedule if deemed necessary by one or more members of the Board of Directors, at the request of one or more members of the Board of Commissioners, or at the request of the Shareholder. Throughout 2016, the Board of Directors has conducted 13 Board of Directors Internal Meetings.


169





Daftar kehadiran dan agenda yang dibahas dalam Rapat Direksi selama tahun 2016 adalah sebagai berikut: The list of attendance and discussed agenda in the Board of Directors Meeting throughout 2016 are as follows: No

Nama

Jabatan

Name

Position

Jumlah Rapat Number of Meetings

Kehadiran

Presentase

Attendance

Percentage

1

Witiarso Utomo


13

13

100%

2

Aris Widiarto

Direktur Operasional Director of Operations

13

12

92%

3

Risma Ardhi Chandra

Direktur SDM & Informatika Director of Human Resources Development and Information Technology

13

12

92%

4

I Made Satyaguna


13

13

100%

5

Indra Afriadi


11

10

91%

6

Bambang Mahendra Dewa

Direktur Operasional Director of Operations

4

3

75%

Keputusan Rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara setuju terbanyak. Apabila jumlah suara yang setuju dan yang tidak setuju sama banyaknya, maka Pimpinan Rapat yang menentukan dengan tetap memperhatikan ketentuan mengenai pertanggungjawaban sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar.

The decision of the Board of Directors meeting shall be taken by deliberation for consensus. In the event that the consensus decision is not reached, the decision shall be taken on the basis of the majority vote. If the number of votes agreeing and disagreeing shall be the same, then the Chairman of the Meeting shall determine with due observance of the provisions concerning liability as stipulated in the Articles of Association.

Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa seluruh anggota Direksi telah memberikan persetujuan atas usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan melalui rapat formal.

The Board of Directors may also take a valid and binding decision without holding a meeting, provided that all members of the Board of Directors have agreed to a submitted written proposal and signed the agreement. The decision taken has the same binding effect as the decision taken through a formal meeting.

170





Keputusan yang diambil dalam rapat Direksi telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Direksi. Risalah rapat di tandangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Direksi yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.



Decisions taken in Board of Directors meetings have been properly documented and recorded in the Minutes of the Board of Directors Meeting. The minutes of the meeting shall be signed by the chair of the meeting and distributed to all members of the Board of Directors both attending the meeting and not. The dissenting opinions that occurs in the meeting will be included in the minutes of the meeting with the reasons for dissenting opinions.

171



PENGUNGKAPAN HUBUNGAN AFILIASI KOMISARIS DAN DIREKSI Komisaris memiliki/tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Perusahaan yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Hubungan keluarga dan keuangan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Nama



Disclosure of Affiliation of Commissioner and Director The Commissioner has / has no financial relationship, management, shares ownership and / or family relations up to the second degree with other members of the Board of Commissioners, Board of Directors and / or controlling shareholder or relationship with the Company that may affect its ability to act independently. Family and financial relationships can be seen in the table as follows:

Hubungan Keluarga Dengan

Hubungan Bisnis Dengan

Family Relationship With

Bussiness Relationship With

Dewan Komisaris

Pemegang Saham Pengendali

Direksi Board of Directors


Controlling Shareholders

Dewan Komisaris

Direksi Board of Directors


Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Yes

No

Yes

No

No

No

Yes

No

Yes

No

Yes

No


x

x

x

Witjaksono*

x

x

x

Arif Budi Sulistyo*

x

x

x

x

x

X

Iwan Supriadi

x

x

x

x

x

X

Witiarso Utomo

x

x

x

x

x

x

Risma Ardhi Chandra

x

x

x

x

x

x

Aris Widiarto

x

x

x

x

x

x

I Made Satyaguna

x

x

x

Indra Afriadi*

x

x

x

x

x

x

Bambang Mahendra Dewa*

x

x

x

x

x

x

x x

x x

x

X x

x

x

*telah mengundurkan diri sebelum tahun buku berakhir *resigned before the end of fiscal year

172






KOMITE AUDIT Audit Committee Pengangkatan anggota Komite dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris. Setiap Komite diketuai oleh Komisaris Independen dan memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja masing-masing Komite yang disusun dan ditinjau secara berkala atau bila dianggap perlu sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

Appointment of the committee member is conducted based on the Resolutions of the Board of Commissioners. Each committee is chaired by the Independent Commissioner. It also has the guidelines and rules of conduct that have been set and reviewed periodically or when is deemed necessary under the provision of applicable laws and regulations.

Komite Audit

Audit Committee

Dalam rangka mendukung keefektifitasan pengawasan atas pelaksanaan fungsi Direksi terkait dengan pengelolaan Perusahaan sesuai dengan prinsip tata kelola Perusahaan yang baik, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

To support the effectiveness on supervising the implementation of management functions of the Board of Directors, in accordance with the principles of good corporate governance, the Board established an Audit Committee. Audit Committee members are appointed and dismissed by the Board of Commissioners and reported in the GMS.

Dasar Hukum Penunjukkan

The Audit Comittee is formed by, and responsible to, the Board of Commissioners in assisting to carry out the supervisory function and duties of the Board of Commissioners, based on the Decree of the Board of Commissioners No. 0124/DPUM/ VIII/2015, which was amended once in 2016 by the Decree of the Board of Commissioners No. 201/DPUM/XI.2016.

Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 0124/DPUM/VIII/2015 dan pada tahun 2016 mengalami perubahan sebanyak 1 (satu) kali berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 201/DPUM/XI/2016.

Piagam Komite Audit Komite Audit memiliki Piagam (Charter) Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris yang digunakan sebagai pedoman dan tata tertib kerja anggota Komite Audit dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen.

Legal Basis for Appointment

Audit Committee Charter Audit Committee has the Audit Committee Charter, that has been approved by the Board of Commissioners, which is used as the guidelines and rules of conduct for the members of the Audit Committee to carry out their duty and responsibility professionally and independently.


173





Piagam Komite Audit menguraikan tentang : The Audit Committee Charter explains about: Keterangan

No

Detail

1

Komposisi dan Struktur komite Audit Composition and Structure

2

Persyaratan Keanggotaan Komite Audit Membership Requirements

3

Pembentukan dan Masa Tugas Komite Audit Fomation and Tenure

4

Wewenang Komite Audit Authorities

5

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Duties and Responsibilities

6

Prosedur Kerja Komite Audit Work Procedure

7

Rapat Komite Audit Meetings

8

Pelaporan Komite Audit Reporting

Kode Etik Komite Audit

Code of Ethics

Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Komite Audit wajib untuk mematuhi Kode Etik Komite Audit yang mengatur tentang integritas, objektivitas, kerahasiaan dan kompetensi anggota Komite Audit. Kode Etik Komite Audit ini ditetapkan dan mulai berlaku pada 27 Agustus 2016.

In performing its duties, members of the Audit Committee shall comply with the Code of Ethics of the Audit Committee that set the integrity, objectivity, secrecy, and competency of the member of the Audit Committee members. The Code of Ethics of the Audit Committee was promulgated and should become effective on August 27th, 2016.

Nama, Jabatan dan Riwayat Hidup Singkat (Riwayat Pekerjaan, Jabatan dan Pendidikan) Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku sebagaimana tercantum dalam Surat Pembentukan dan Penunjukan Komite Audit No. 0124/ DPUM/VIII/2015 tanggal 27 Agustus 2015 tentang Pembentukan dan Penunjukan Komite Audit dan pada tahun 174

Name, Title, and Brief History (Work History, Title, and Education) In accordance with Financial Service Authority (FSA) Regulation No. 55/ POJK.04/2015 concerning the Formation and Work Guidelines of the Audit Committee, the Company has formed an Audit Committee per the prevailing regulations and provisions as stipulated in the Letter No. 0124/DPUM/ VIII/2015 regarding the Formation and Appointment of the Audit Committee,






2016 mengalami perubahan sebanyak 1 (satu) kali berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 201/DPUM/XI/2016 , dengan susunan anggota sebagai berikut:

which was ammended in 2016 by the Decree of the Board of Commissioners No. 201/ DPUM/XI/2016, with members as follows:

Nama : Iwan Supriadi Jabatan : Ketua Komite Audit Umur : 38 Tahun Kewarganegaraan : Indonesia Pendidikan : Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Islam Indonesia pada tahun 2001. Karir : Mengawali karir sebagai Officer Authorized American Express Bank (2002-2004), Senior Officer Authorized Standard Chartered Bank (2004-2005), Senior Officer PT Lippo Bank Tbk (2005-2006), Senior Relationship Manager PT Bank Permata Tbk (2007-2012), Cash Management Specialist- Regional 2 PT Bank Permata Tbk (2012-2014), Komisaris Independen PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (20152016), Komisaris Independen PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2015- Sekarang)

Name : Iwan Supriadi Title : Chairman of the Audit Committee Age : 38 Nationality : Indonesia Education : Obtained Bachelor of Economics Decree in Universitas Islam Indonesia in 2001. Career : Started his career as an Officer Authorized American Express Bank (2002-2004), Senior Officer Authorized Standard Chartered Bank (2004-2005), Senior Officer PT Lippo Bank Tbk (20052006), Senior Relationship Manager PT Bank Permata Tbk (2007-2012), Cash Management Specialist- Regional 2 PT Bank Permata Tbk (2012-2014), Komisaris Independen PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (2015-2016), Komisaris Independen PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2015 - Now).

Nama : Egga Yusuf Mulia Syarief Jabatan : Anggota Komite Audit Umur : 28 Tahun Kewarganegaraan : Indonesia Pendidikan : Memperoleh gelar Sarjana di Universitas Pelita Harapan pada tahun 2009 Karir : Mengawali karir sebagai staff PT Sumber Graha Sejahtera (2008 - 2010),Sebagai Assistant Manager PT Sunthi Sepuri (2010– 2013), Sebagai Manager PT Oasis Waters International (2014 - 2015)

Name : Egga Yusuf Mulia Syarief Title : Member of the Audit Committee Age : 28 Nationality : Indonesia Education : Obtained Bachelor Degree in Universitas Pelita Harapan in 2009 Career : Started his career as as a staff of PT Sumber Graha Sejahtera (2008 – 2010), Assistant Manager of PT Sunthi Sepuri (2010 – 2013), and Manager of PT Oasis Waters International (2014 – 2015)


175





Nama : AA Rahmat Setiawan Jabatan : Anggota Komite Audit Umur : 34 Tahun Kewarganegaraan : Indonesia Pendidikan : Memperoleh gelar Sarjana di Universitas Langlangbuana pada tahun 2004 Karir : Mengawali karir sebagai Internal Audit PT Finansia Multi Finance (2005-2007), Sebagai Accounting, Finance dan Tax PT Indofarma Tbk (2007-2014) Nama : Adi Irawan Umur : 29 tahun Kewarganegaraan : Indonesia Pendidikan : Memperoleh gelar sarjana di Universitas Pamulang Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi pada tahun 2012 Karir : Mengawali Karir di PT Boga Inti (Hokahoka bento Restoran) (2010-2012), Sebagai Assissten Senior Auditor KAP Drs. A Salam Rauf & Rekan (2013-2015, sebagai Staff Accounting PT Raja Tepung Indonesia (2015Saat ini)

Name : AA Rahmat Setiawa Title : Member of the Audit Committee Age : 34 Nationality : Indonesia Pendidikan : Obtained Bachelor Degree in Universitas Langlangbuana in 2004 Career : Started his career as an Internal Audit of PT Finansia Multi Finance (2005 – 2007) and as an Accounting, Finance, and Tax of PT Indofarma, Tbk (2007 – 2014) Name : Adi Irawan Age : 29 Nationality : Indonesia Education : Obtained Bachelor Degree in Universitas Pamulang, Faculty of Economy, Accounting Majors, in 2012 Career : Started his career in PT Boga Inti (Hoka Hoka Bento Restaurant (2010 – 2012), Senior Auditor Assistant of KAP Drs. A. Salam Rauf & Partners (2013 -2015), and Accounting Staff of PT Raja Tepung Indonesia (2015 – present)

Anggota Komite Audit merupakan pihak independen yang ditunjuk dan diangkat oleh Komisaris Independen untuk membantu tugasnya sebagai ketua Komite Audit. Anggota Komite Audit bukan merupakan karyawan dan integritas dari setiap masukan serta tindakan yang diberikannya akan selalu terjaga dan kepentingan pemegang saham minoritas selalu terlindungi.

Members of the Audit Committee are an independent party that is appointed by the Independent Commissioner to assist his duty as the Chairman of the Audit Committee. Members of the Audit Committee are not employees and have integrity on each input as well as given action will always be maintained and the interests of minority shareholders are always protected.

176






Periode Jabatan Komite Audit Term of Office of the Audit Committee Nama, Jabatan dan Periode Jabatan Komite Perseroan per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Name, title, and term of office of the commitee of the company as per December 31, 2016 are as follows: Nama & Posisi di Komite Name and Title in the Committee

Posisi di Perusahaan

Surat Keputusan

Tanggal Efektif

Title in the Company

Decree Letter

Effective Date

Akhir Masa Jabatan End of Service

Iwan Supriadi Ketua Chairman

Ketua Komite Audit Chairman of the Audit Committee

0124/DPUM/VII/2015

18 Agustus 2015 August 18th, 2015


Egga Yusuf Mulia Syarief Anggota Member

Anggota Komite Audit Member of the Audit Committee

0124/DPUM/VII/2015



AA Rahmat Setiawan Anggota Member

Anggota Komite Audit Member of the Audit Commitee

0124/DPUM/VII/2015


31 Oktober 2016 October 31st, 2016

Adi Irawan

Anggota Komite Audit Member of the Audit Committee

201/DPUM/XI/2016

1 November 2016 November 1st, 2016

31 Oktober 2020 October 31th, 2020

Komposisi, Keanggotaan, Keahlian dan Independensi Komite Audit

Compositions, Memberships, Skills, and Independence of the Audit Committee

Komposisi, persyaratan keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Audit telah memenuhi ketentuan perundang-undangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek.

Compositions, membership requirements, skills, and independence of the Audit Commitee has met the laws and decisions, Financial Service Authority (FSA), and stock exchange.

Keanggotaan Komite Audit terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Independen sebagai Ketua dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota lainnya dari luar Perseroan. Seluruh anggota Komite memiliki komitmen dan integritas yang tinggi, kemampuan dan keahlian sesuai bidang pekerjaannya untuk mendukung terselenggaranya tata kelola yang sehat.

Membership of the Audit Committee consists of 1 (one) Independent Commissioner as the Chairman and no less than 2 (two) other members from outside of the Company. All members of the Commitee have high commitment and integrity, as well as ability and expertise in the work field to support the good corporate governance.

Keanggotaan Komite ditinjau secara berkala oleh Ketua Komite Audit dan direkomendasikan kepada Dewan Komisaris.

Membership of the Commitee is reviewed regularly by the Chairman of the Audit Commitee and is recommended to the Board of Commissioners.


177





Persyaratan Keanggotaan Komite Audit

Membership Requirements of the Audit Commitee

Anggota Komite Audit harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, pengalaman yang cukup dibidang pekerjaannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik. 2. Memahami laporan keuangan, bisnis Perseroan khususnya yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan, proses audit, manajemen risiko dan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya. 3. Mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan oleh Perseroan. 4. Memiliki paling kurang satu anggota yang berlatar belakang pendidikan dan keahlian dibidang akuntansi dan atau keuangan. 5. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan pelatihan. 6. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa nonassurance, jasa penilai dana atau jasa konsultasi lainnya kepada Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir. 7. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, mengendalikan atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir. 8. Tidak mempunyai saham langsung ataupun tidak langsung pada Perseroan 9. Dalam hal anggota komite audit memperoleh saham perseroan baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut.

Members of the Audit Commitee must meet the following requirements: 1. Has high integrity, ability, knowledge, adequate experience in the work field, and communication skill 2. Understands financial reports, Company’s business, specifically those related to its business activity, auditing process, risk management and Capital Markets Law and Regulation as well as other related laws and regulations. 3. Complies with Code of Ethic of the Audit Commitee set by the Company. 4. Has at least one member whose educational and expertise background is in the field of accountancy and/or finance. 5. Is willing to increase his/her competence continuously through education and training. 6. Is not an insider of Public Accounting Office, Legal Consultant Office, Office of Public Evaluation Service, or any other party that gives assurance service, non-assurance service, fund assessor service, or any other consultation service to the Company within the last 6 (six) months. 7. Does not work under, or have authority and responsibility to plan, control, or supervise the activity of, the Company for the last 6 (six) months. 8. Does not have direct stock nor indirect stock of the Company. 9. In the event the Audit Commitee Member obtained stock of the Company, either direct stock or indirect stock as a result caused by law, the stock shall be transferred to other party(ies) within 6 (six) months after the stock is obtained.

178






Independensi Komite Audit Independency of the Audit Commitee Independensi Komite Audit Independency of the Audit Commitee

Iwan Supriadi

Egga Yusuf Mulia Syarief

AA Rahmat Setiawan

Adi Irawan

Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Does not have any financial ties with the Board of Commissioners and the Board of Directors.

x

x

x

x

Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perseroan, maupun perusahaan afiliasi Does not have any management ties both in the Company and in affiliated Company(ies)

x

x

x

x

Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham perusahaan Does not hold any stock of the Company.

x

x

x

x

Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite audit Does not have any family relationships with the Board of Commissioners, Board of Directors, and/or fellow Audit Committee Members.

x

x

x

x

Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah Does not serve on the board of political parties nor regional government(s).

x

x

x

x

Aspek Independensi Aspects of Independency

Tugas, Tanggung Jawab dan Kewenangan Komite Audit

Duty, Responsibility, and Authority of the Audit Commitee

Komite Audit melaksanakan fungsinya sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan perundangan di bidang pasar modal dan Bursa Efek, serta berpedoman pada Piagam Komite Audit. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Komite Audit bertindak secara independen.

The Audit Committee carries out its function as stipulated in the Capital Market Provosions, Exchange Stocks Provisions, and Audit Commitee Charter. In carrying out its duty and responsibility, the Audit Committee acts independently.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit adalah

The Duties and Responsibilites of the Audit Committees are:

1. Melakukan penelaahan (kajian) atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada Publik dan/atau pihak otoritas (regulator) antara lain Laporan Keuangan dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan.

1. Review the financial information to be published by the Company to the public or authorities, among others, Financial Statements and other statements relating to the Company’s financial information;


179





2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundangundangan yang relevan dengan kegiatan Perseroan. 3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara Manajemen dan Kantor Akuntan Publik atas jasa yang diberikannya. 4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan Publik yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan biaya jasa. 5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal. 6. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris. 7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan. 8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait adanya potensi benturan kepentingan Perseroan. 9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris yang terkait dengan kegiatan Perseroan. 10. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

2. Review the Company’s adherence to the legislation relevant to the Company’s activities; 3. Provide independent opinion in the event of disagreements between management and public accounting firms for services rendered; 4. Provide recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of Public Accountant to be based on independence, scope of assignment and fee; 5. Review the implementation of audit by internal auditors and supervise the follow up implementation done by the Board of Directors on the findings of the internal auditor; 6. Review the activities of risk management implementation conducted by the Board of Directors, if the Company does not have a risk monitoring function under the Board of Commissioners; 7. Examine complaints relating to processes of accounting and financial reporting of the Company; 8. Review and provide advice to the Board of Commissioners in relation to the potential conflict of interest of the Company; 9. Carry out other duties assigned by the Board of Commissioners associated with the Company’s activities; 10.Maintain confidentiality of documents, data and information of the Company.

Wewenang Komite Audit

Authorities of the Audit Committee

Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit mempunyai wewenang sebagai berikut:

In carrying out its duty, the Audit Committee shall have the following authorities:

1. Mengakses dokumen, data dan informasi Perseroan tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya perusahaan yang diperlukan. 2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko dan Akuntan Pubik

1. Access documents, data, and information of the Company concerning employees, fund, assets, and corporate resources requirements. 2. Direct communication with the employees, including the Board of Directors and those who perform the internal audit and risk management

180





terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit. 3. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Melalui penyelenggaraan pertemuanpertemuan selama tahun 2016, Komite Audit telah melakukan ulasan, evaluasi dan pemantauan sesuai dengan lingkup tugas dan tanggung jawabnya, meliputi: 1. Menyetujui agenda rapat Komite Audit dan materi pembahasan untuk tahun 2016. 2. Melakukan pembahasan dan review laporan keuangan triwulanan/semesteran dan Laporan Tahunan Perusahaan, sebelum dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Perhatian khusus disampaikan oleh komite dalam hal pengungkapan dalam laporan keuangan serta kesesuaian dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 3. Pernyusunan Manajemen Risiko Perusahaan 4. Melakukan seleksi, penunjukan dan pengawasan pekerjaan auditor independen 5. Pengawasan pelaksanaan kerja Auditor Independen: • Pembahasan dan review Laporan Auditor Independen • Pertemuan rencana kerja dan jadwal Audit tahun 2016 • Pembahasan Management Letter 6. Melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan fungsi internal audit: • Review internal audit charter dan pedoman pelaksanaan audit (SOP audit) • Evaluasi kebijakan dan rencana kerja tahunan Internal Auditor • Evaluasi pelaksanaan audit yang mencakup penelaahan audit program


function, as well as Public Accountant, regarding the duties and responsibilities of the Audit Committee. 3. Perform other acts authorized by the Board of Commissioners.

Reports of Activities of the Audit Committee Through meetings held in in 2016, the Audit Commitee has performed review, evaluation, and supervision in accordance to its duties and responsibilites include the following: 1. Approved Audit Committee Meeting Agenda and its discussion materials for 2016. 2. Discuss and review quarter/biannual and annual financial statements, prior to be reported to the Financial Service Authority (FSA) and Indonesia Stock Exchange (IDX). Special attention is given in terms of disclosure of the financial statements and its compliance with the Statement of Financial Accounting Standards and Financial Service Authority (FSA) Regulation. 3. Compiled the Risk Management of the Company. 4. Select, appoint, and supervise the work of independent auditor 5. Supervise the implementation of the work of the Independent Auditor • Discuss and review Independent Auditor Report • Meeting of work plan and audit schedule • Discussion of Management Letter 6. Evaluate the efectiveness of internal audit function performance: • Review the internal audit charter and the standard operating procedure of auditing. • Evaluate policies and annual work plan of the Internal Auditor.


181





dan kertas kerja audit secara sampling, • Evaluate audit performace which termasuk saran dan rekomendasi includes analyzing audit programs and perbaikannya sampling working papers, including • Pembahasan hasil audit selama tahun suggestions and recommendations for 2016 improvement. • Memantau tindak lanjut hasil audit dan • Discuss 2016 audit results realisasi rencana kerja audit • Supervise follow-up impelemantation 7. Pengawasan terhadap kepatuhan done on the audit result and realisation perusahaan pada aturan perundanganof audit working plan. undangan dan peraturan lain yang 7. Supervise the Company’s compliance to berlaku di Indonesia, terutama peraturan the applicable laws and regulations in perpajakan, peraturan bursa dan Indonesia. peraturan Otoritas Jasa Keuangan. 8. Compile Audit Comittee Report in the 8. Menyusun Laporan Komite Audit dalam Company’s Annual Report. Laporan Tahunan Perusahaan 9. Direct the managements concerning the 9. Menyampaiakan arahan kepada compilation of Management Risk of the manajemen tentang Pernyusunan Company. Manajemen Risiko Perusahaan 10. Report to the Board of Commissioners 10. Melakukan pelaporan kepada Dewan concering risk and performance. Komisaris atas risiko dan pelaksanaan

Frekuensi Pertemuan/rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit dalam Agenda Rapat

Frequensy of Meetings and Attendance Rate of the Audit Committee in the meeting agenda.

Sebagaimana ditetapkan dalam Piagam As stipulated in the Audit Committee Charter, Komite Audit, Komite Audit dapat the Audit Committee holds a meeting every mengadakan pertemuan rata-rata setiap month with the Management relevant to bulan dengan Manajemen yang relevan the duties and responsibilities of the Audit dengan tugas dan tanggung jawab Komite Committee. The Audit Committee can make Audit. Komite Audit hanya dapat mengambil decisions only if the meeting is attended by keputusan apabila rapat setidaknya dihadirino less than a third of the Audit Committee oleh tiga anggota Komite Audit (1/2 anggota members (1/2 as referred in the Audit mengacu pada Piagam Komite Audit). Committee Charter) Tingkat kehadiran Komite Audit pada rapat-Attendance rate of the Audit Committee at rapat tersebut adalah sebagai berikut: the meetings are as follows: Jumlah Kewajiban Rapat

Jumlah Kehadiran

Name

Number of meeting obligation

Number of attendance

Iwan Supriadi Egga Yusuf Mulia Syarief AA Rahmat Setiawan Adi Irawan

11 11 11 1

10 10 11 1

No.

Nama

1 2 3 4

Jumlah/Rata-rata Total/Average

182

11

Tingkat Kehadiran (%) Attendance Rate 91% 91% 100% 100% 94%






SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary Dasar Hukum Penunjukan


Sekretaris Perusahaan memiliki peranan penting dalam memfasilitasi komunikasi antara organ Perusahaan, hubungan antara Perusahaan dengan pemangku kepentingan, dan kepatuhan terhadap perundangan dan peraturan.

The Corporate Secretary plays an important role in facilitating communication between Company organs, relationship between the Company and its stakeholders, and compliance with laws and regulations.

Dalam struktur organisasi Perseroan, Sekretariat Perusahaan dipimpin oleh seorang Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Sesuai dengan Peraturan OJK No. 35/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perseroan Emiten Atau Perusahaan Publik, maka Perseroan telah menunjuk Imelda Feryani sebagai Sekretaris Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 038/DPUM/II/2016 tanggal 10 Februari 2016. Sekretaris Perseroan dapat dihubungi melalui nomor telepon (021) 7231081, 7231084 atau e-mail: corsec@ duaputra.com.

In the organization structure of the Company, the Corporate Secretariat is headed by a Corporate Secretary who is directly responsible to the President Director. In accordance with FSA regulation No. 35/POJK.04/2014 dated December 8th, 2014 concerning Corporate Secretary of Listed or Public Company, the Company has appointed Imelda Feryani as its Corporate Secretary based on the Decree of the Board of Directors No 038/DPUM/ II/2016 dated February 10th, 2016. The Corporate Secretary of the Company can be contacted via telephone (021) 7231081, 7231084 or e-mail [email protected]

Daftar Riwayat Hidup Singkat Sekretaris Perusahaan

Brief History of the Corporate Secretary

Warga Negara Indonesia, 30 Tahun, berdomisili di Jakarta, telah menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Fakultas Manajemen Keuangan di Asean Banking & Financial Institute Perbanas pada tahun 2008. Pengalaman kerja:

Indonesian citizen, 30 years, obtained a bachelor degree in Economy majoring in financial management in Asean Banking and Financial Institute Perbanas in 2008. Work experience:

• PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas, (Maret 2008 – Juni 2013) dengan jabatan terakhir sebagai Assistant Manager pada divisi Investment Banking. • PT DBS Vickers Securities Indonesia (Juli 2013 – Januari 2016) dengan jabatan terakhir sebagai Senior Associate pada


• PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas (March 2008 – June 2013) with the last position as Assistant Manager in Investment Banking division. • PT DBS Vickers Securities Indonesia (July 2013 – January 2016) with the last position as Senior Associate in Investment Banking division.

183



divisi Investment Banking. • Bergabung dengan PT Dua Putra Utama Makmur Tbk sejak Februari 2016 dengan jabatan Sekretaris Perusahaan.

Periode Jabatan Sekretaris Perusahaan


• Joined PT Dua Putra Utama Makmur Tbk since February 2016 with the position as Corporate Secretary

Term of Period of the Corporate Secretary Up to any future changes made by the President Director—not set out in the letter of appointment.

Periode jabatan diatur sampai dengan terdapat perubahan di masa akan datang yang dilakukan oleh Direktur Utama atau tidak diatur dalam surat penunjukkan.

Duties and Responsibilities

Tugas dan Tanggungjawab Dalam memenuhi pelaksanaan tugasnya, sepanjang tahun 2016 Sekretaris Perusahaan dan pegawai dalam unit kerja yang menjalankan fungsi sekretaris perusahaan telah melakukan aktivitas sebagai berikut: a. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal; b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal; c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola Perseroan yang meliputi: • Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada situs web Perseroan; • Penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu; • Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS; • Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; • Pelaksanaan program orientasi terhadap Perseroan bagi Direksi dan/ atau Dewan Komisaris.

184


In fulfilling its duties, throughout 2016 the Corporate Secretary and employees in the work unit performing the functions of the Corporate Secretary have performed the following activities: a. To follow the development of the capital market, specifically the regulations applicable in the field of the capital market; b. To give advice to the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company to comply with the prevailing laws and regulations in the capital market; c. To assist the Board of Directors and Board of Commissioners in the implementation of Good Corporate Governance, which includes: • disclosure of information to the public, including disclosure of information in the Company’s website; • submission of reports to FSA on time; • implementation and documentation of GMS; • implementation and documentation of the meetings of the Board of Directors and/or the Board of Commissioners; and • implementation of orientation programs for the Board of Directors and/or the Board of Commissioners.






d. As the contact person for the Company to communicate with the shareholders of the Company, the Financial Services Authority and other stakeholders.

d. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan, OJK, dan pemangku kepentingan lainnya.

Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan

Implementation of Corporate Secretary’s Tasks

Wujud kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dilakukan dengan penyusunan dan penyerahan laporan berkala kepada regulator serta pihak berkepentingan lainnya. Laporan berkala yang telah disampaikan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2016 adalah Laporan Tahunan (Annual Report), Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report), Laporan Kinerja Bulanan, Laporan Kinerja Triwulanan

The Company’s compliance with the prevailing laws and regulations is carried out with the preparation and submission of periodic reports to regulators and other interested parties. The periodic reports that the Corporate Secretary has submitted during 2016 are the Annual Report, Sustainability Report, Monthly Performance Report, Quarterly Performance Report.

Selama periode Januari – Desember 2016, Sekretaris Perusahaan dalam rangka pelaksanaan tugasnya telah melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat di media massa, situs web Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Perseroan Dalam melakukan korespodensi dengan Regulator , selama periode Januari – Desember 2016, Sekretaris Perusahaan telah melakukan kegiatan dan menyampaikan laporan dalam bentuk Laporan Sekretaris Perusahaan sesuai dengan pembagian bidang dalam struktur organisasi meliputi:

Throughout the period of January - December 2016, Corporate Secretary in order to carry out its duties has conducted information disclosure to the public in mass media, IDX and Company’s website. In conducting correspondence with the Regulator, throughout the period of January December 2016, the Corporate Secretary has conducted activities and submitted reports in the form of Corporate Secretary Report in accordance with the division of fields within the organizational structure including:


185





Laporan Rutin Routine Report No

Jenis Laporan

Ditujukan

Types of Report

Addressed to:

1

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Report of Securities Holder Registration

BEI IDX

2

Laporan Keuangan Tahunan & Berkala Annual & Periodical Financial Report

OJK & BEI FSA & IDX

3

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Annual General Meeting of Shareholders

OJK & BEI FSA & IDX

4

Public Expose Public Expose

BEI IDX

5

Laporan Tahunan Annual Report

OJK & BEI FSA & IDX

Laporan Insidentil Incidental Report No

Perihal Pelaporan

Ditujukan

Subject of Reporting

Addressed to:

1

Perubahan Alamat Korespondensi Change of Correspondence Address

OJK & BEI FSA & IDX

2

Pemberitahuan Rencana RUPSLB dengan salah satu agenda perubahan penggunaan dana IPO Notification of EGMS Plan with one of the agenda of change of IPO fund usage

OJK & BEI FSA & IDX

3

Pemberitahuan dan undangan rencana peresmian perluasan pabrik baru Notification and invitation to plan the expansion of new plant

OJK & BEI FSA & IDX

4

Pemberitahuan rencana pembelian kembali (buy back) atas Employee Stock Allocation (ESA) oleh Perseroan Notice of a buyback plan of the Employee Stock Allocation (ESA) by the Company

OJK & BEI FSA & IDX

5

Konfirmasi atas volatilitas saham Confirmation of stock volatility

BEI IDX

6

Laporan hasilpelaksanaan pembelian kembali saham karyawan (ESA) Report on the results of the implementation of repurchasing employees’ share (ESA).

OJK & BEI FSA & IDX

7

Tanggapan Atas Penelaahan Laporan Keuangan Tengah Tahunan 2016 Response to the review of 2016 Annual Financial Report

OJK FSA

8

Laporan perubahan susunan komite audit Report on changes to the composition of the audit committee

OJK FSA

9

Penyampaian klarifikasi atas pemberitaan di Media Cetak Investor Daily 27 Desember 2016 Submission of clarification to the news in Media Print Investor Daily dated December 27, 2016

BEI IDX

186






Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi

Training program to enhance competence

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, di sepanjang tahun 2016 Sekretaris Perusahaan telah mengikuti pelatihan dan seminar/workshop sebagai berikut:

In order to improve knowledge and understanding to support the implementation of its duties, throughout 2015 the Corporate Secretary has attended the following training and seminars/ workshops:

Penyelenggara Organizers

Peserta Participant

Jadwal dan Topik Schedule and Topic

KSEI Kustodian Sentral Efek Indonesia Indonesia Central Securities Depository

Dihadiri oleh Corsec, Legal & GCG Attended by Corsec Legal & GCG

Penerapan Perubahan PSAK Tahun 2016 No. 4, 15, 24, 65, 67, 16, 19 & 66 serta PSAK 30 Implementation of the Amendment of SFAS No. 4, 15, 24, 65, 67, 16, 19 & 66 and SFAS 30 in 2016 Pelaksanaan Annual Report sesuai dengan ketentuan OJK, GCG & Asean Scorecard Implementation of Annual Report in accordance with FSA regulations and GCG & Asean Scorecard 1 Juni 2016

IDX & ICSA Bursa Efek Indonesia & Asosiasi Sekretaris Perusahaan Indonesia Indonesia Stock Exchange & Indonesian Corporate Secretary Association

Dihadiri oleh Corsec Attended by Corsec

Sosialisasi Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, how to comply the competition law & regulation” “Socialization of Business Competition Law in Indonesia, how to comply the competition law & regulation”

IDX & ICSA Bursa Efek Indonesia & Asosiasi Sekretaris Perusahaan Indonesia Indonesia Stock Exchange & Indonesian Corporate Secretary Association

Dihadiri oleh Legal Attended by Legal

IDX & KPPU Bursa Efek Indonesia & Komisi Pengawas Persaingan Usaha Indonesia Stock Exchange & Commission for the Supervision of Business Competition


OJK Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority


IDX Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange


IDX, KPEI, KSEI, OJK, IPEI Bursa Efek Indonesia, Kliring Penjaminan Efek Indonesia, Kustodian Sentral Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Ikatan Pialang Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange, Indonesian Clearing and Guarantee Corporation, Indonesia Central Securities Depository, Financial Services Authority, Association of Indonesian Securities Brokerage


Material Transaksi, Afiliasi, dan Benturan Kepentingan – Pendekatan Studi Kasus Material Transactions, Affiliations, and Conflict of Interest - A Case Study Approach 29 November 2016 November 26th, 2016 Seminar Nasional Terkait Regulasi Merger dan Akuisisi National Seminar Related to Merger and Acquisition Regulations 26 Oktober 2016 October 26th, 2016 Seminar keterbukaan informasi bagi emiten dan perusahaan public Information Disclosure seminar for issuers and public companies 17 November 2016 November 17th, 2016 Indonesia Economic Outlook 2017 23 November 2016 November 23rd, 2016 Sosialisasi Amnesti Pajak dan Perkembangan Kebijakan Ekonomi Indonesia

Socialization of Amnesty Tax and Development of Indonesian Economic Policy

Juli 26, 2017


187





KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARIS Nomination & Remuneration Committee Pengangkatan anggota Komite dilakukan oleh Direksi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris. Setiap Komite diketuai oleh Komisaris Independen dan memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja masing-masing Komite yang disusun dan ditinjau secara berkala atau bila dianggap perlu sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

In order to support the effectiveness of oversight over the performance of members of the Board of Directors and Board of Commissioners based on benchmarks that have been prepared to be followed up in the form of remuneration of members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners.

Komite Nominasi & Remunerasi Dalam rangka mendukung keefektifan pengawasan atas kinerja anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun untuk kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk remunerasi terhadap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

In order to support the effectiveness of supervision of the performance of members in the Board of Directors and Board of Commissioners based on benchmarks that have been prepared to be followed up in the form of remuneration of members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners.

Dasar Hukum Penunjukkan


Komite Nominasi & Remunerasi Perusahaan dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris Perusahaan dalam membantu tugas Dewan Komisaris dalam melakukan tugas dan fungsi pengawasan Dewan Komisaris melalui Surat 0132B/DPUM/ VIII/2016 tanggal 15 Agustus 2016

The Company’s Nomination & Remuneration Committee was established by and is responsible to the Board of Commissioners of the Company in assisting the duties of the Board of Commissioners in performing its duties and oversight functions of the Board of Commissioners through its Letter 0132B / DPUM / VIII / 2016 dated August 15th, 2016

Piagam Komite Nominasi & Remunerasi Komite Nominasi & Remunerasi telah memiliki Piagam Komite Nominasi & Remunerasi sebagai pedoman dan landasan kerja Komite Nominasi & Remunerasi yang dituangkan dalam Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi PT Dua Putra Utama Makmur Tbk tanggal 27 Agustus 2015

188

Nomination & Remuneration Committee

Nomination & Remuneration Committee Charter The Nomination & Remuneration Committee already has the Nomination & Remuneration Committee Charter as a guide and the foundation of the Nomination & Remuneration Committee as set forth in the Guidelines of the Nomination and Remuneration Committee of PT Dua Putra Utama Makmur Tbk dated August 27, 2015






Piagam Komite Nominasi & Remunerasi menguraikan tentang : Nomination & Remuneration Committee Charter describes about : No

Keterangan / Description

1

Persyaratan Keanggotan dan Masa Tugas Komite Nominasi & Remunerasi Membership Requirements and Task Period of the Nomination & Remuneration Committee

2

Tugas dan Tanggungjawab Duties and Responsibilities

3

Tata Cara dan Prosedur Kerja Procedures and Work Procedures

4

Penyelenggaraan Rapat Meetings Arrangement

5

Sistem Pelaporan Kegiatan Activity Reporting System

6

Tata Cara Penggantian Anggota Procedures for Replacement of Members

7

Masa Jabatan Term of office

Nama, Jabatan dan Riwayat Hidup Singkat (Riwayat Pekerjaan, Jabatan dan Pendidikan

Name, Position and Brief Curriculum Vitae (Job History, Position and Education)

Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi tanggal 8 Desember 2014 , maka Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku sebagaimana tercantum dalam Surat keputusan tanggal 15 Agustus 2016 tentang Perubahan Komite Nominasi dan Remunerasi dengan susunan anggota sebagai berikut:

In accordance with Regulation of the Financial Services Authority No. 34 / POJK.04 / 2014 regarding the Nomination and Remuneration Committee dated December 8th, 2014, the Company has established a Nomination and Remuneration Committee in accordance with the prevailing rules and regulations as stated in the Company’s Decision Letter dated August 15th, 2016 regarding the amendment of the Nomination and Remuneration Committee with the members as follows:


189


Nama / Nama

:




Iwan Supriadi Dapat dilihat di halaman 28 / Please refer to page 28

Nama / Nama

:

Muhamad Alfan Baharudin Dapat dilihat di halaman 27 / Please refer to page 27

Nama / Nama

:

Rudi Fitriady

Jabatan / Position

:

Anggota Komite Nominasi & Remunerasi Member of Nomination & Remuneration Committee

Umur / Age

:

38

Kewarganegaraan Citizenship

:

Indonesia

Pendidikan / Education

:

Gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Langlangbuana pada tahun 2004 Bachelor of Economics from University of Langlangbuana in 2004

:

mengawali karir sebagai marketing staff pada PT BPR Karyajatnika Sadaya Cianjur (2004 – 2005), sebagai Direct Sales Representative di PT HSBC (2005-2006), sebagai Retail SME (2006 – 2010), sebagai Treasury & License (2010-2014) di PT Indosat, sebagai Admin Credit di PT Raja Tepung Indonesia (2014 – Sekarang) started his career as Marketing Staff at PT BPR Karyajatnika Sadaya Cianjur (2004-2005), as Direct Sales Representative at PT HSBC (2005-2006), as Retail SME (2006-2010), as Treasury & License (2010-2014) at PT Indosat, as Admin Credit at PT Raja Tepung Indonesia (2014-present)

Karir / Careers

Anggota Komite Nominasi & Remunerasi merupakan pihak yang ditunjuk dan diangkat oleh Komisaris Independen untuk membantu tugasnya sebagai ketua Komite Nominasi & Remunerasi. Seorang anggota Komite Nominasi & Remunerasi merupakan anggota Dewan Komisaris dan seorang lainnya tidak terafiliasi dengan Perseroan dan bersikap independen atas setiap masukan serta tindakan yang diberikannya akan selalu terjaga dari kepentingan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

190

Member of the Nomination & Remuneration Committee is appointed by an Independent Commissioner to assist his duties as chairman of the Nomination & Remuneration Committee. A member of the Nomination & Remuneration Committee is also member of the Board of Commissioners and another person is not affiliated with the Company and is independent of any feedback and actions it provides will always protected from the interests of irresponsible parties.





Periode Jabatan Komite Nominasi & Remunerasi Nama, Jabatan dan Periode Jabatan Komite Nominasi & Remunerasi per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Nama & Posisi di Komite Name & Position in the Committee Iwan Supriadi Ketua / Chairman Muhamad Alfan Baharudin Anggota / Members

Rudi Fitriady Anggota / Members


Nomination & Remuneration Committee Period Name, Position and Period of Nomination & Remuneration Committee as of December 31st, 2016 are as follows:

Surat Keputusan Decision Letter

Tanggal Efektif Effective Date

Akhir Masa Jabatan End of Period

Ketua Komite Nominasi & Remunerasi Chairman of Nomination & Remuneration Committee

0140/DPUM/VIII/2015

27 Agustus 2015 August 27, 2015



0132B/DPUM/VIII/2016




0140/DPUM/VIII/2015



Posisi di Perusahaan Position in the Company

Komposisi, Keanggotaan, Keahlian dan Independensi Komite Nominasi & Remunerasi Komposisi, persyaratan keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Nominasi & Remunerasi telah memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan, peraturan Bursa Efek Indonesia, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keanggotaan Komite Nominasi & Remunerasi terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Independen sebagai Ketua dan 2 (dua) orang anggota lainnya berasal dari anggota Dewan Komisaris dan/atau luar Perseroan. Seluruh anggota Komite Nominasi & Remunerasi memiliki komitmen dan integritas yang tinggi, kemampuan dan keahlian sesuai dengan bidang pekerjaannya untuk mendukung terselenggaranya tata kelola yang sehat.

Composition, Membership, Expertise and Independence of the Nomination & Remuneration Committee The composition, membership requirements, expertise and independency of the Nomination & Remuneration Committee members have complied with the rules of the Financial Services Authority, the rules of the Indonesia Stock Exchange and the prevailing laws and regulations. Membership of the Nomination & Remuneration Committee consists of 1 (one) Independent Commissioner as Chairman and 2 (two) other members from members of the Board of Commissioners and / or outside the Company. All members of the Nomination & Remuneration Committee are committed and have high integrity, competence and expertise in accordance with their field of work to support the implementation of good governance.


191



Keanggotaan Komite Nominasi & Remunerasi ditinjau secara berkala oleh Ketua Komite Nominasi & Remunerasi dan direkomendasikan kepada Dewan Komisaris.

Persyaratan Keanggotaan Komite Nominasi & Remunerasi


Membership of the Nomination & Remuneration Committee is reviewed on a regular basis by the Chairman of the Nomination & Remuneration Committee and recommended to the Board of Commissioners

Membership Requirements Nomination & Remuneration Committee

Anggota Komite Nominasi & Remunerasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Members of the Nomination & Remuneration Committee must meet the following requirements:

1. Komite Nominasi dan Remunerasi paling kurang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, dengan ketentuan: a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota yang merupakan Komisaris Independen; b. Anggota lainnya yang berasal dari anggota Dewan Komisaris, pihak yang berasal dari luar Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan atau pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia. 2. Anggota Komite Nominasi & Remunerasi lainnya tidak dapat berasal dari pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia. 3. Anggota Direksi Emiten atau Perusahaan Publik tidak dapat menjadi anggota Komite Nominasi & Remunerasi.

192


1. The Nomination and Remuneration Committee shall consist at least 3 (three) members, subject to the following provisions: a. 1 (one) Chairman who is also an Independent Commissioner; b. Other members coming from members of the Board of Commissioners, parties from outside the issuer or the Public Company concerned or those occupying managerial positions under the Board of Directors in scope of human resources. 2. The other Nomination & Remuneration Committee members are not from those who hold managerial positions under the Board of Directors in scope of human resources. 3. Members of the Board of Directors or Public Company are not allowed to be the members of the Nomination & Remuneration Committee.






Independensi Komite Nominasi & Remunerasi Independency of Nomination and Remuneration Committee Independensi Komite Nominasi & Remunerasi Independency of Nomination and Remuneration Committee Aspek Independensi Independency aspects

Iwan Supriadi


Rudi Fitriady

Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Does not have any financial ties with the Board of Commissioners and the Board of Directors

x

x

x

Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perseroan, maupun perusahaan afiliasi Does not have any management ties both in the Company and in affiliated Company(ies)

x

x

x

Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham perusahaan Does not hold any stock of the Company.

x

x

x

Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite audit Does not have any family relationships with the Board of Commissioners, Board of Directors, and/or fellow Audit Committee Members.

x

x

x

Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah Does not serve on the board of political parties nor regional government(s).

x

x

x

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi & Remunerasi adalah A. Fungsi Nominasi 1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai a. Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris b. Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi c. Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris 2. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris 4. Memberikan usulan calon yang

The Duties and Responsibilities of the Nomination & Remuneration Committee are A. Nomination Function 1. Provide recommendations to the Board of Commissioners regarding : a. Position composition of the members of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners b. Policies and criteria required in the nomination process c. Performance evaluation policy for members of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners 2. Assisting the Board of Commissioners to evaluate the performance of members of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners based on the benchmarks that have been prepared as evaluation materials 3. Provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the capacity building program for members of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners


193



memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS

B. Fungsi Remunerasi 1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: a. Struktur Remunerasi b. Kebijakan atas Remunerasi c. Besaran atas Remunerasi 2. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masingmasing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris 3. Membantu Dewan Komisaris dalam merumuskan dan menentukan kebijakan remunerasi, berupa gaji atau honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap serta yang bersifat variabel bagi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat setingkat General Manager 4. Memantau tingkat remunerasi di perusahaan sejenis sebagai pembanding dalam menetapkan kebijakan remunerasi perusahaan.

Kode Etik Komite Nominasi dan Remunerasi Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi berkomitmen memberikan kemampuan terbaiknya dan mematuhi kode etik sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dengan mengutamakan integritas, independensi, objektivitas, kejujuran, dan komitmen terhadap penerapan Good Corporate Governance Pelaporan 1. Komite Nominasi dan Remunerasi memberikan laporan hanya kepada Dewan Komisaris 2. Komite Nominasi dan Remunerasi

194



4. Provide proposals of eligible candidates as members of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders.

B. Remuneration Function

1. Provide recommendations to the Board of Commissioners on: a. Remuneration Structure b. Policy on Remuneration c. The amount of Remuneration 2. Assisting the Board of Commissioners to conduct performance appraisals with the suitability of remuneration received by each member of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners. 3. Assisting the Board of Commissioners in formulating and determining remuneration policies, consist of salaries or honorarium, allowances and facilities which are of a variable nature and fixed for the Board of Commissioners, Directors and General Manager 4. Monitoring the level of remuneration in similar companies as a comparison in establishing the company’s remuneration policy.

Code of Conduct for the Nomination and Remuneration Committee Members of the Nomination and Remuneration Committees Commitment grants the best efforts of its abilities and codes of conducts as a Member of the Nomination and Remuneration Committee giving priority to integrity, independence, objectivity, fairness, and commitment to the implementation of corporate governance Reporting 1. The Nomination and Remuneration Committee only reports to the Board of Commissioners.





harus melaporkan pelaksanaan tugas, tanggung jawab, dan prosedur Nominasi dan Remunerasi kepada Dewan Komisaris sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali 3. Laporan tersebut merupakan bagian dari laporan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham

Frekuensi Pertemuan/rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit dalam Agenda Rapat 1. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi a. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi diselenggarakan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan b. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi hanya dapat diselenggarakan apabila dihadiri oleh mayoritas dari jumlah anggota Komite Nominasi dan Remunerasi


2. The Nomination and Remuneration Committee shall report the execution of duties, responsibilities, and procedures of Nomination and Remuneration to the Board of Commissioners at least once every 3 (three) months. 3. The report is part of the report on the implementation of the duties of the Board of Commissioners and submitted in the General Meeting of Shareholders.

Frequency of Meetings / Meetings and Attendance Level of the Audit Committee in the Agenda of the Meeting 1. Meetings of the Nomination and Remuneration Committee. a. Nomination and Remuneration Committee Meetings are held periodically at least once every 4 (four) months.

c. Keputusan rapat komite Nominasi dan Remunerasi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat d. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak e. Dalam hal proses pengambilan keputusan terdapat perbedaan pendapat, perbedaan pendapat tersebut wajib dimuat dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut f. Hasil rapat Komite Nominasi dan Remunerasi wajib dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan oleh Perseroan


b. Nomination and Remuneration Committee Meetings can only be held when attended by a majority of the members of the Nomination and Remuneration Committee. c. The decisions of the Nomination and Remuneration Committee meetings are based on consensus deliberations. d. In the case of decisions based on deliberations of consensus is not reached, decision-making is done by majority vote. e. In the case of the decision-making process there are differences of opinion, the difference of opinion shall be contained in the minutes of the meeting and the reasons for the difference of opinion f. The results of the Nomination and Remuneration Committee meetings shall be set forth in minutes of meetings and documented by the Company 195



g. Risalah rapat Komite Nominasi dan Remunerasi wajib disampaikan secara tertulis kepada Dewan Komisaris



g. The minutes of the Nomination and Remuneration Committee meetings shall be submitted in writing to the Board of Commissioners

Tingkat kehadiran Komite Nominasi & Remunerasi pada rapat-rapat tersebut adalah sebagai berikut: Attendance level of the Nomination Committee & Remuneration on meetings are as follows: No.

1 2 3 4

196

Nama Name

Iwan Supriadi Muhamad Alfan Baharudin Witjaksono Rudi Fitriady

Jumlah Kewajiban Rapat Number of meeting schedules

Jumlah Kehadiran Amount of attendance

Tingkat Kehadiran (%) Attendance level

4 4 4 4

4 2 2 4

100% 50% 50% 100%






UNIT AUDIT INTERNAL Internal Audit Committee Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, maka Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 0123/DPUM/VIII/2015 tanggal 18 Agustus 2015 dan Perseroan telah mengangkat Faisal Tanzil sebagai Kepala Unit Audit Internal yang dilakukan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris Perseroan.

In accordance with the Financial Services Authority Regulation No. 56 / POJK.04 / 2015 on the Establishment and Guidelines for the Formulation of the Internal Audit Charter Unit, the Company has established an Internal Audit Unit in accordance with the prevailing rules and regulations based on the Decree of the Board of Directors of the Company No 0123 / DPUM / VIII / 2015 dated August 18th, 2015 and the Company has appointed Faisal Tanzil as Head of Internal Audit Unit as conducted by the President Director upon approval of the Board of Commissioners of the Company.

Profil dan Riwayat Jabatan Ketua Audit Internal

Profile and Working Experience of Head of Internal Audit

Nama : Faisal Tanzil Kewarganegaraan : Indonesia Tempat/Tgl Lahir : Jakarta/16 Juli 1981 Pendidikan : S1 Akuntansi Universitas Gunadarma (2000-2005) Karir : Sebelumnya pernah menjabat di PT Buana Kencana Tirtamas sebagai Accounting Administration Staff (2005 – 2006), PT Olympindo Multi Finance sebagai Resident Corporate Controller Dept, Senior Auditor (2006 - 2009), PT Media Televisi Indonesia (Metro TV) Internal Audit Dept, Senior Auditor (2009 - 2015), kemudian bergabung dengan Perseroan sebagai Ketua Audit Internal.

Name : Faisal Tanzil Nationality : Indonesia Date/Place of Birth : Jakarta, July 16, 1981 Education : Bachelor Degree in Accounting from University of Gunadarma (20002005) Career : Previously, he has served in PT Buana Kencana Tirtamas as Accounting Administration Staff (2005 - 2006), in PT Olympindo Multi Finance as Senior Auditor in Resident Corporate Controller Dept. (2006 – 2009), in PT Media Televisi Indonesia (Metro TV) as Senior Auditor in Internal Audit Dept ( 2009 – 2015), then joined the Company as the Head of Internal Audit.

Unit Audit Internal saat ini dikelola oleh 6 (enam) orang auditor. Faisal Tanzil mendapatkan Sertifikasi Audit Intern Tingkat Lanjutan II oleh Yayasan Pendidikan Internal Audit di Jakarta.

Currently, Internal Audit Unit is managed by 6 (six) Auditor. Faisal Tanzil received a Certification of Internal Audit Advance Level I from Internal Audit Education Foundation in Jakarta.


197





1. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal; Number of employees (internal auditors) on the internal audit unit

Director

Witiarso Utomo Direktur Utama

Manager

Faizal Tanzil Internal Audit Manager

Executive

Misbahul Munir Quality Operational Audit Executive (Pati)

Dwi Kartono Quality Operational Audit Senior Staff (Pati)

Supervisor

Vacant Operational Audit Staff (Pati)

Sigit Prastyo Operational Audit Staff (Pati)

Ico Amri Tahang Quality Operational Audit Senior Staff (Pati)

Staff

Nama Name

No

Ismail Hasan Operational Audit Spv (Pati)

Vacant Operational Audit Spv (Pati)

Posisi Postion

Posisi Penempatan Home Based

Tanggal Bergabung Join Date

1

Faisal Tanzil

Manager

Jakarta

2

Misbahul Munir

Executive

Pati

21 Januari 2016

3

Ismail Hasan

Supervisor

Jakarta

10 Februari 2016

4

Sigit Prastyo

Staff

Jakarta

12 April 2016

5

Ico Tahang

Staff

Pati

2 Mei 2016

6

Dwi Kartono

Senior Staff

Pati

21 juli 2016

198

1 Juli 2015






2. Sertifikasi sebagai profesi audit internal; Certification as an internal audit profession a. Program Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) a. Certification Education and Training Program for Qualified Internal Auditor QIA

No

Nama

Jabatan

Name

Position

1

Faisal Tanzil

Manager

2

Misbahul Munir

Executive

3

Ismail Hasan

Supevisor

4

Dwi Kartono

Senior Staff

5

Sigit Prastyo

Staff

6

Ico Tahang

Staff

Dasar 1

Dasar 2

Lanjutan 1

Lanjutan 2

Basis 1

Basis 2

Advanced 1

Advanced 2

v

v

v

v

Manajerial (QIA) Managerial (QIA)

b. Workshop / Course Nama

Faizal Tanzil

No.

1

Workshop Course Pelatihan & Pendidikan Sertifikasi QIA tingkat Lanjutan II QIA Certificate Advanced Training and Education II


Lembaga Institute Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) Foundation of Internal Audit Education (YPIA)

199





3. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; Position of the internal audit unit within the company structure • Internal Audit dipimpin oleh Internal • Internal Audit is led by an Internal Audit Manager yang secara struktur Audit Manager who is structurally bertanggung jawab kepada Direktur responsible to the President Director and is functionally connected with the Audit Utama dan secara fungsional berhubungan dengan Komite Audit. Committee. • Pengangkatan dan pemberhentian • The appointment and dismissal of Internal Audit Manager dilakukan the Internal Audit Manager shall be oleh Direktur Utama dan disetujui conducted by the President Director and oleh Komisaris dengan berdasarkan approved by the Board of Commissioners based on the recommendation of the rekomendasi dari Komite Audit. Audit Committee.



Komite Audit Audit Committee

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary


Manajer Internal Audit

Direktur Marketing & DEV Director of Marketing, Development, and Sales

200

Direktur Operational Director of Operations


Direktur HRD & IT Director of Human Resource Development and Information Technology







4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal A Brief Report on Implementation of The Internal Audit Unit Activities Topik Audit

Audit Topic

Material Suku Cadang (Spare Part) Kas Kecil (Petty Cash) dan Uang Muka (Cash Advance) Pembelian Bahan Baku dan Proses Produksi Udang

Spare Part Material

Q1

Petty Cash and Cash Advance

Q1

Purchase of Raw Materials and Shrimp Production Process

Q1

Cash Sales

Q1

Cash Sales and Finished Goods

Q2

Coldstorage Stock

Q2

Manager Representatives and Shrimp Quality Control

Q2

Duties and Responsibilities of Department of HRD – GA

Q3

Sales and Other Income

Q3

Contract Employee’s Wage Fixed Assets of Machinery and IT Equipment

Q3

Stock of Dry Ware Supporting Materials

Q4

Bazaar

Q4

Procurement of Goods

Q4

Jakarta Petty Cash

Q4

Kas Besar Penjualan Kas Besar Penjualan dan Stok Finished Goods Coldstorage Management Representatives dan Quality Control Udang Tugas dan Tanggung Jawab Dept. HRD – GA Penjualan dan Pendapatan LainLain Upah Karyawan Borongan Aset Tetap Mesin dan Peralatan IT Stok Bahan Penunjang Gudang Kering

Periode

Bazar Pengadaan Barang Kas Kecil Jakarta

Unit Audit Internal memiliki tugas dan tanggung jawab, antara lain meliputi: 1. Menyusun strategi dan rencana kerja audit berdasarkan hasil analisa risiko yang dihadapi Perseroan dalam mencapai strategi bisnis.

Internal Audit Unit has duties and responsibilites, which includes the following: 1. To compile audit strategy and working plan based on the results of risk analysis that has been faced by the Company in achieving business strategy.


201





2. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya dalam mencapai misi, tujuan dan strategi yang telah ditetapkan. 3. Melakukan dan memberikan kontribusi untuk peningkatan pengendalian yang efektif dengan melakukan review dan evaluasi terhadap pengendalian internal pada semua unit kegiatan di lingkungan Perseroan. 4. Mempersiapkan dan melaksanakan audit investigasi terutama atas instruksi Direktur Utama dan/atau Dewan Komisaris Perseroan dan permintaan manajemen atas persetujuan Direktur Utama. 5. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen dalam rangka penyempurnaan sistem, prosedur, anggaran dan kebijakan. 6. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direksi dan Dewan Komisaris. 7. Memantau, menganalisis dan melaporkanpelaksanaan tidak lanjut perbaikan yang telah disarankan. 8. Menyusun dan menyempurnakan standar kerja Internal Audit dan Panduan Internal Audit Perseroan.

2. To examine and assessment on the efficiency and effectivity in finance, operational, human resources, marketing, information technology and other activities in achieving mission, goal and strategy that have been set. 3. To conduct and provide contribution to enhancing the effective control by doing review and evaluate the internal control on all unit activities in the area of the Company. 4. To prepare and implement investigation audit based on the instruction from the President Director and/or the Board of Commissioners of the Company and the request of management on the President Director’s approval. 5. To give suggestions for improvements and objective information regarding activities that will be audited on all level of managements in order to improve the system, procedure, budget and policy. 6. To make a report of audit results and submit it to the Board of Directors and the Board of Commissioners. 7. To monitor, analyse and report the follow up implementations of the improvements suggested. 8. To compile and improve the working standard of Internal Audit and Internal Audit Guidelines of the Company.

Perseroan juga telah menyusun suatu Piagam Unit Audit Internal yang telah ditetapkan oleh Direksi berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan tanggal 27 Agustus 2015 dan telah mengangkat Faisal Tanzil sebagai Auditor Internal.

The Company has also compiled an Internal Audit Unit Charter which has been established by the Board of Directors based on the Decree of the Board of Directors of the Company dated August 27, 2015 and has appointed Faisal Tanzil as Internal Auditor.

202






AKUNTAN PUBLIK Public Accountant Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 7, Jl.Jend Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190

Public accountant Purwantono, Sungkoro & Surja Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 7, Jl.Jend Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190

No. STTD : No. 16/BL/STTD-AP/2006 tanggal 07 Nopember 2006 atas nama Benyanto Suherman.

No. STTD : No. 16/BL/STTD-AP/2006 dated Nopember, 7 2006 on behalf Benyanto Suherman.

Pedoman Kerja : Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Work Guideline : Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) Statment Of Finance Accounting Standard standard dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Surat Penunjukan : Surat Perseroan No. 208A/DPUM/ XI/2016 tanggal 30 November 2016 yang ditandatangani oleh Direktur Perseroan.

Appointment Letter : The Companies Letters No. 208A/DPUM/ XI/2016 dated November, 30th 2016 which signed by Board of Directors.

Kantor Akuntan Publik Public Accountant Tahun Year

Nama Kantor Akuntan Publik Public Accountant Name

Signing Partner Signing Partner

Biaya Jasa Rp (Juta) Fee Rp (Million)

2016 - Desember

Purwantono, Suherman & Surja

Benyanto Suherman

950

2015 - Deseber

Hadori Sugiarto Adi & Rekan

Wahyu Wibowo

195

2015 - Juni


Wahyu Wibowo

300

2014 - Desember


Wahyu Wibowo

35

2013 - Desember


Wahyu Wibowo

30


203





SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL Internal Control System a. Penjelasan Sistem Pengendalian Intern mencakup pengendalian keuangan dan operasional serta kepatuhan terhadap Peraturan Perundangan. b. Penjelasan kesesuaian dengan sistem internasional COSO (internal control framework). c. Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Intern.

Penjelasan kesesuaian dengan sistem internasional COSO (internal control framework). 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment). Lingkungan pengendalian yang efektif diperlukan dalam mendukung setiap karyawan dapat menjalankan semua aktivitasnya, mengerti mengenai tugas dan tanggung jawab, memiliki pengetahuan yang memadai dan mengerti serta berkomitmen untuk melakukan aktivitas yang benar dengan cara yang benar. Yang dIlakukan : a. Ditegakkannya Integritas dan Nilai Etika. Salah satunya telah dibentuk Komite Integritas yang mampunyai tugas untuk mengawasi dan mengelola Whistleblowing system sebagai wadah untuk menapung atas pelaporan pelanggaran baik yang terjadi pada lingkup unit pekerjaannya sendiri, ataupun lingkungan pekerjaan sekitarnya, yang berpotensi menimbulkan kerugian materiil maupun moril bagi Perseroan. Dan dibuatnya Pedoman Etika dan Perilaku sebagai komitmen dalam pengimplementasian GCG secara konsisten termasuk didalamnya tentang benturan kepentingan, gratifikasi dan Whistle Blowing System.

204

a. Explanation of Internal Control System covers financial and operational control and compliance to Regulation. b. Explanation of conformity with the international COSO system (internal control framework). c. Evaluation of the Effectiveness of Internal Control Systems. Explanation of Conformity with the International COSO System (Internal Control Framework). 1. Control Environment An effective control environment is needed to support every employee to be able to carry out all of his activities, to understand their duties and responsibilities, to hav sufficient knowledge, and to understand and be committed to do the right activities in the right way. To do: a. Enforcement of Integrity and Ethical Values.One of which has been established by the Integrity Committee which has the task of overseeing and managing the Whistleblowing system as a media to accomodate the reports regarding violations either within the scope of its own work unit or the surrounding work environment, which has the potential to cause material and moral damages for the Company. It is also done through the making of Code of Ethics and Conducts as a commitment in implementing GCG consistently which also includes conflict of interests, dividend and Whistle Blowing System.





b. Komitmen Terhadap Kompetensi. Untuk pengembangan kompetensi karyawan lainnya Perseroan memberikan berbagai pelatihan yang pelaksanaannyaa dilakukan untuk pengembangan keterampilan teknis dan fungsional (hard Skills). Sepanjang tahun 2016 total pengeluaran biaya pelatihan mencapai Rp 431,981,633 total waktu yang digunakan untuk kegiatan ini adalah 1003 jam c. Pengawasan Terhadap Manajemen dan Komite Audit.Dalam pengawasan terhadap manajemen perusahaan sudah memiliki 3 orang Komisaris terdiri dari Komisaris Utama, Komisaris Independen dan Komisaris, serta 1 orang Direktur Independen. Selain itu perusahaan sudah membentuk Komite Audit yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen yang membantu dalam pengawasan terhadap manajemen. d. Filosofi Manajemen dan Gaya Operasi. e. DPUM menyadari bahwa risiko akan berdampak pada aspek operasional dan juga para pemangku kepentingan. DPUM mengimplementasikan sistem manajemen risiko dalam kegiatan operasional bisnisnya. Komponen penting dalam manajemen risiko adalah identifikasi risiko, pengukuran, pemantauan, dan pengelolaan risiko. Profil risiko perusahaan senantiasa dikelola dengan baik memastikan kemampuan menghasilkan laba yang berkelanjutan termasuk juga pertumbuhan bisnis. f. Struktur Organisasi g. Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab. h. Kebijakan dan Praktik SDM



b. Commitment to Competence. For the development of other employee competencies, the Company provides various trainings that are conducted for the development of technical and functional skills (hard skills). Throughout 2016, total training expenses reached Rp 431,981,633. The total time spent for this activity was 1003 hours. c. Supervision on Management and Audit Committee. In supervision on the management, the Company has had 3 Commissioners comprises President Commissioner, Independent Commissioner and Commissioner, and 1 Independent Director. The Company has also established an Audit Committee led by an Independent Commissioner who assists in oversight of management. d. Management Philosophy and Operation Style. e. DPUM recognizes that risks will impact both operational aspects and stakeholders. implements a risk management system in its business operations. The important components of risk management are risk identification, risk assessment, risk monitoring, and risk management. The company’s risk profile is well managed to ensure sustainable profitability as well as business growth. f. Organisation Structure g. Delegation of Authority and Responsibility h. HR Policies and Practices

205





2. Penilaian Risiko Penilaian dilakukan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan. identifikasi risiko dilakukan terhadap produk/program dan pengembangan proses yang baru akan dimulai serta terhadap produk/ program maupun proses yang sedang berjalan. Risiko-risiko yang teridentikasi selanjutnya akan dibuatkan langkahlangkah pengendalian atau mitigasi agar tidak membahayakan kelangsungan bisnis atau mengganggu pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Yang dIlakukan:

2. Risk Assessment Assessment is conducted to identify risks faced by the Company. Risk identification. Risk identification is performed to products/programs and development of processes that are about to be started as well as products/ programs and development of ongoing processes. The next steps will then be taken to control and/or mitigate the identified risks so it will not jeopardize the continuity of business nor will it interfere with the achievement of the set goals. To do:

. Risiko diukur dari dua persepektif yaitu “Likelihood” dan “Consequence”. Likelihood yaitu kemungkinan terjadinya atau frekuensi terjadinya sebuah risiko dan Consequence yaitu dampak yang ditimbulkan apabila sebuah risiko terjadi. Likelihood dan Consequence dibagi menjadi 5 tingkatan.

Risks are assessed through two perspectives, namely, “Likelihood” and “Consequence”. Likelihood is the possibility of frequency of occurrence of a risk, and Consequence is the impact that occurs when a risk occurs. Likelihood and Consequence are divided into 5 levels.

Kemungkinan Terjadinya Likelihood

Level

Penjelasan Explanation

1

Jarang Rare

Probabilitas ≤ 20% Probability ≤ 20%

2

Kemungkinannya kecil Unlikely

Probabilitas 20% < X ≤ 40% Probability 20% < X ≤ 40%

3

Kemungkinannya sedang Moderate


4

Kemungkinannya besar Likely


5

Hampir pasti Almost Certain


206





Dampak Consequence

Level


Penjelasan Explanation

1

Tidak signifikan Insignificant

Dampaknya tidak signifikan terhadap pencapaian tujuan Insignificant impact towards the achievement of the goal

2

Kecil Minor

Dampaknya kecil terhadap pencapaian tujuan Minor impact towards the achievement of the goal

3

Sedang Moderate

Dampaknya sedang terhadap pencapaian tujuan Moderate impact towards the achievement of the goal

4

Besar Major

Dampaknya besar terhadap pencapaian tujuan Major impact towards the achievement of the goal

5

Katastropik Catasthropic

Dampaknya sangat serius terhadap pencapaian tujuan Highly serious impact towards the achievement of the goal

Hasil perkalian Likelihood dan Consequence akan menghasilkan risk level atau risk score dan dapat dipetakan ke dalam risk map. Risk map digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan mengenai risiko mana yang bisa diterima manajemen, yang harus mendapat perhatian khusus dan yang harus ditindaklanjuti segera. Terdapat tiga kategori risiko utama yang dihadapi perusahaan, disamping risiko lainnya. Risiko-risiko utama tersebut adalah sebagai berikut:

The combination of Likelihood and Consequence results in a risk level or risk score and can be mapped to the risk map. Risk maps are used as decisionmaking materials about which risks can be accepted by the management, which should receive special attention and which should be followed up immediately. There are three main risk categories facing the company, in addition to other risks. The main risks are as follows:

a. Risiko Finansial / Financial Risk No

1

Atribut Attributes Nama & Uraian Peristiwa Risiko Name & Description of Risk Events

Uraian Description Risiko Kredit Credit Risk Jika pelanggan atau pihak lain dari instrumen keuangan gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya, Risiko ini timbul terutama dari piutang usaha dan piutang lain-lain

2.

Sebab Risiko Causes of Risk

3.

Dampak/ Konsekuensi Impact/Consequences

Failure of customers or other parties from financial instruments to fulfill their contractual obligations, These risks arise primarily from accounts receivable and other accounts receivable Piutang tak tertagih Bad debts


207


No

4.

5.

No


Atribut Attributes

Pengendalian yang Ada Available Control



Uraian Description Entitas mengelola dan mengendalikan risiko kredit dari piutang usaha dan piutang lain-lain dengan memantau batasan periode tunggakan piutang pada tiap pelanggan dan juga melakukan pencadangan terhadap piutang yang lebih dari 1 tahun Manages and controls credit risk from accounts receivable and other receivables by monitoring the limit of receivables arrears period for each customer and also reserve for receivables more than 1 year

Level Risiko Level of Risk

Likelihood

Dampak

Skor

3

1

3

Atribut Attributes

Uraian Description

1

Nama & Uraian Peristiwa Risiko Name & Description of Risk Events

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

2.


Jika kolektabilitas piutang tidak dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo If the collectibility of receivables can not fulfill the obligations at maturity

3.


Black List

4.

5.

208



melakukan pengawasan yang ketat atas proyeksi dan realisasi dari arus kas secara terus menerus baik kolektibilitas piutang maupun pemenuhan kewajiban dan tanggal jatuh temponya. Conduct strict supervision on the projection and realization of cash flow continuously both collectability of receivables as well as fulfilment of obligations and maturity dates Likelihood

Dampak

Skor

1

5

5






b. Risiko Pasar / Market Risk No

Atribut Attributes

Uraian Description

1


Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risk of Foreign Currency Exchanges

2


Ketidak pastian nilai tukar Uncertainty of Exchange Rate Eksport : Pelemahan USD mengakibatkan rugi kurs dibanding pengakuan invoice Import : Penguatan USD mengakibatkan tingginya harga perolehan

3.

4.

5.



Export: The weakening of the USD resulted in the exchange rate loss compared to the recognition of the invoice Import: Strengthening the USD resulted in high acquisition costs Entitas tidak melakukan aktivitas lindung nilai terhadap porsi eksposur risiko nilai tukar mata uang asing. karena risiko ini masih dalam batas toleransi Entitas The entity does not engage in hedging activities against the exposure portion of foreign exchange risk. Because this risk is still within the limits of Entity’s tolerance


Likelihood

Dampak

Skor

1

2

3

c. Risiko Operasional / Operational Risk No

Atribut Attributes

Uraian Description

1.


Risiko ketersediaan Bahan Baku Risk on the Availability of Raw Materials

2.


Ketidak pastian iklim Climate uncertainty

3.

Dampak/Konsekuensi Impact/Consequences

Ketidak tersediaan supply bahan baku untuk memenuhi permintaan pasar Unavailability of supply of raw materials to meet market demand

4.


Memperluas jaringan pembelian bahan baku di seluruh Indonesia Expands the network of raw material purchases throughout Indonesia

5.


Likelihood

Dampak

Skor

2

5

10


209





d. Risiko Persaingan Usaha / Risk of Business Competition No

Uraian Description

Atribut Attributes

1.


Risiko Persaingan Usaha Risk of Business Competition

2.


Masuknya pesaing baru dan pesaing lama yang memiliki industry yang sama The inclusion of new and old competitors in the same industry

3.


4.


5.


Persaingan harga jual dan beli yang kompetitif Competitive price of sale and purchase Menambah variasi produk dan memperluas jaringan pemasaran dan bahan baku Increases product variety and expands marketing and raw materials network Likelihood

Dampak

Skor

4

3

12

e. Risiko Perubahan Peraturan Perundang undangan / Risk of Changes in Regulations No

Uraian Description

Atribut Attributes

1.


Risiko Perubahan Peraturan Perundang undangan Risk of Changes in Regulations

2.


Perubahan peraturan perundang undangan yang tiba tiba terutama pembatasan investasi Immediate changes to legislation, especially regarding investment restrictions

3.

Dampak/Konsekuensi Impact/Consequences

Terhentinya investasi yang dilakukan entitas yang mengakibatkan kerugian secara finansial Cessation of investments made by entities that resulted in financial losses

4.

5.

210



Berhati hati dalam pemilihan investasi dan selalu mengupdate informasi tentang peraturan perundang undangan Takes precaution in selecting investments and always updates the information regarding legislation Likelihood

Dampak

Skor

2

5

10





3. Aktivitas Pengendalian Aktivitas/kegiatan pengendalian diterapkan pada semua tingkatan fungsional sesuai dengan struktur organisasi serta melibatkan seluruh karyawan Perseroan. Dalam pelaksanaannya aktivitas pengendalian ini dituangkan dalam kebijakan dan prosedur yang harus dilakukan oleh setiap unit kerja dalam kegiatan sehari-hari.Yang dIlakukan : Sampai akhir tahun 2016 perusahaan telah memiliki Prosedur dimasing-masing Departemen, seperti:

3. Control activities are implemented at all functional levels according to the organisational structure and by involving all employees of the Company. In practice, these control activities are set forth in the policies and procedures that each work unit must perform in its daily activities.To do: Towards the end of 2016 the company has had procedures in each department, such as:

Departemen Department

No.


Jumlah SOP Number of SOP

1

Finance & Accounting

23

2

Production

6

3

Purchasing

9

4

Marketing

6

5

Warehouse

9

6

Quality

23

7

Human Resource & General Affair

26

8

Engineering

4

9

Information Technology

3

10

Production Planing & Inventory Conrtol

5

11

Reasearch & Development

1

4. informasi dan Komunikasi Kecukupan informasi atau data internal yang menyeluruh disediakan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sistem informasi dan komunikasi yang relevan, terpercaya, tepat waktu dan konsisten dirancang agar dapat memberikan informasi kepada seluruh stakeholder Yang dilakukan :

4. Information and Communication The adequacy of comprehensive information or internal data is provided in order to make informed and accountable decisions. Relevant, reliable, timely and consistent information and communication systems are designed to provide information to all stakeholders, Implented are:


211



Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memegang peranan penting dalam memastikan keberlangsungan usaha Perusahaan, mengingat Perseroan merupakan suatu perusahaan publik, untuk menjamin pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan yang cepat, tepat sasaran, dan berkesinambungan.



Information Technology And Communication Information technology and communication (ITC) plays an important role in ensuring the sustainability of the Company’s business, as the Company is a public company, to ensure rapid, targeted, and sustainable decision-making and policy-making.

Oleh karena itu Perseroan mengupayakan tersedianya fasilitas sistem dan infrastruktur TIK yang andal untuk mempercepat dan memudahkan proses-proses yang dapat diotomatisasi di dalam seluruh lingkungan usaha Perseroan, terutama terkait aspek analisis data serta pelaporan dalam skala korporat.

Therefore The Company seek the availability of reliable ICT system and infrastructure facilities to accelerate and facilitate easy processes within the Company’s entire business environment, particularly in relation to aspects of data analysis and reporting on a corporate scale.

Di Perseroan, fungsi-fungsi terkait TIK termasuk investasi dan pengadaan sistem, infrastruktur, dan pelatihan, menjadi tanggung jawab Departemen Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK), yang beranggotakan lima karyawan dibantu oleh tim konsultan.

In the Company, ICT-related functions include investment and procurement of systems, infrastructure and training, under the responsibility of the Department of Information & Communication Technology (ICT), which consists of five employees assisted by a consultant team.

Departemen TIK secara khusus berperan penting dalam memastikan terlaksananya proses t (ERP) yang diimplementasikan oleh Perseroan, termasuk analisis data yang terkait dan pelaporan kepada regulator dan pemangku kepentingan lainnya.

The ICT department has been particularly ensuring the implementation of the Enterprise Resource Planning (ERP) process implemented by the Company, including data analysis and reporting to regulators and other stakeholders.

Total anggaran untuk Departemen TIK di tahun 2016 adalah Rp 9,600,000,000 untuk biaya operasional, dan Rp 4,800,000,000 untuk investasi barang modal. Total anggaran ini setara dengan 11% dari total anggaran Perseroan untuk tahun 2016.

The total budget for the ICT Department in 2016 is Rp 9,600,000,000 for operational costs, and Rp 4,800,000,000 for capital investment. This total is equivalent to 11% of the total the Company budget for 2016.

Anggaran untuk Departemen TIK yang jumlahnya substansial ini disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan seiring dengan Program Transformasi yang tengah dijalankan, yang membutuhkan pembelian sejumlah 212

This budget for ICT Departments is customized to the Company’s requirements in line with the ongoing Transformation Program, which requires the purchase of a number of new server infrastructures and the implementation of new modules. The





infrastruktur server baru dan implementasi modul-modul baru. Departemen TIK berupaya memenuhi semua kebutuhan TIK yang ada di Perseroan dengan tetap mempertimbangkan efisiensi biaya dan prioritas kebutuhan. Dengan demikian, anggaran untuk biaya operasional di tahun 2016 dapat dihemat hingga Rp 3,000,000,000. Beberapa aktivitas Departemen TIK yang substansial di Perseroan pada tahun 2016 antara lain:

ICT department put the best effort to meet all the existing ICT needs in the Company while still considering cost efficient and priority. Therefore, the budget for operational costs in 2016 can be saved up to Rp 3,000,000,000. Some of the substantial activities of the Department of ICT at the Company in 2016 include: a. Implementation of FISH (Fishery Information System and Warehouse) b. FISH Modules that have been implemented in 2016: • Warehouse system • Retail System • Accounting system • Finance system • Production system • Barcode system • Non Trading System • MPS, MRP (Trial) • Budgeting (Trial) c. Infrastructure central server & storage in nariba building. d. Network security e. Backup And Recovery Plant

a. Implementasi FISH(Fishery Information System and Warehouse) b. FISH Modul yang sudah diimplementasikan ditahun tahun 2016 : • Warehouse system • Retail System • Accounting system • Finance system • Production system • Barcode system • Non Trading System • MPS, MRP (Trial) • Budgeting (Trial) c. Infrastruktur server pusat & penyimpanan di gedung nariba. d. Network security e. Backup And Recovery Plant Di tahun 2016, fungsi TIK masih dititikberatkan pada pelaporan keuangan Perseroan. Ke depan, Perseroan berencana untuk mengembangkan fungsi TIK ini untuk turut mencakup pengendalian dan pemantauan variabel-variabel operasional di seluruh aktivitas bisnis dan lini bisnis yang dijalankan. Ini akan diwujudkan dengan mengembangkan dan menyempurnakan sistem FISH yang digunakan Perseroan termasuk melakukan sentralisasi fungsi ICT Departemen di Grup Perseroan.


In 2016, the function of ICT is still focused on the Company financial reporting. In the future, the Company plans to develop this ICT function to include the control and monitoring of operational variables across all business activities and lines of business. This will be realized by developing and refining the FISH system used by the Company including centralizing ICT Department functions in the Company group.


213





Di tahun-tahun mendatang Departemen TIK Perseroan dengan demikian akan menjadi lebih ramping namun terintegrasi ke dalam seluruh operasi, berkat adanya sistem TI yang komprehensif dan seragam di semua wilayah operasional Perseroan. Kebutuhan tenaga eksternal, misalnya konsultan, juga akan dikonsolidasikan menjadi di bawah koordinasi Perseroan sebagai perusahaan induk.

In the coming years the Company ICT department will become leaner but integrated into all operations, as an impact to a comprehensive and uniformity of IT system in all operational areas of DPUM. Needs of external, i.e. consultants, will also be consolidated under the Company’s coordination as a holding company.

5. Pemantauan (Monitoring) dilakukan untuk mengetahui bahwa sistem pengendalian intern telah dilakukan sebagaimana yang telah direncanakan dan kelemahan-kelemahan yang telah diidentifikasi sudah dibuatkan rencana perbaikan. Pemantauan juga dilakukan terhadap perkembangan penyelesaian rencana perbaikan untuk memastikan bahwa rencana perbaikan telah selesai dikerjakan dan diimplementasikan.

5. Monitoring is conducted to determine that the internal control system has been carried out according to plan and improvement plans to the identified weaknesses have been made. Monitoring is also conducted on the progress of completion of the improvement plan to ensure that the improvement plan has been completed and implemented.

214






MANAJEMEN RISIKO PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk Risk Management PT Dua Putra Utama Makmur, Tbk


215





Risiko didefinisikan sebagai peluang terjadinya sesuatu yang akan berdampak terhadap pencapaian tujuan suatu organisasi; risiko diukur dengan memadukan antara dampak dan kemungkinan terjadinya

Risk, by definition, is the chance of an occurrence that will affect the achievement of the organisation’s goal; the risk is assessed by combining the impact and the occurrence probability.

Manajemen Risiko adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur risiko dan membentuk strategi untuk mengelolanya melalui sumber daya yang tersedia.

Risk management is a process of identifying and assessing risk, then making strategies to manage the risk by the use of available resources

Strategi yang dipakai dalam menghadapi risiko antara lain: • Mentransfer risiko ke pihak lain • Menghindari risiko • Mengurangi efek buruk dari risiko • Menerima sebagian maupun seluruh konsekuensi dari risiko tertentu

Strategies that can be used to manage risk are as follows: • Transfer the risk to another party • Avoid the risk • Mitigate the risk • Accept the risk, either partially or wholly

Risk Assessment merupakan bagian dari kegiatan proses manajemen risiko, yang secara keseluruhan mencakup kegiatan identifikasi, analisa, hingga evaluasi.

Risk Assessment is a part of Risk Management process, the whole process of which includes identifying, analyzing, and evaluating.

Dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat dan pesatnya perkembangan teknologi, menuntut pelaku industri dan pasar untuk memperolah informaxsi dan bertindak cepat atas informasi tersebut. Setiap informasi dapat bernilai risiko dan ancaman untuk suatu industri dan organisasi. Kegagalan manajemen mengelola risiko dapat berakibat fatal berupa kerugian yang signifikan atau bahkan kebangkrutan. Untuk mengantisipasi risiko ketidakpastian maka manajemen harus mengelola risiko tersebut. Manajemen risiko bertujuan untuk mempertahankan organisasi atau mengoptimalkan risiko.

Facing the increasingly fierce global competition and the rapid development of technology, industries and markets are required to obtain information and act quickly on the information. Every information has the potential to become risk and threat to an industry and organisation. Failure of risk management can be fatal, be it significant losses or bankruptcy. In order to anticipate the risk of uncertainty, the management shall manage the risk. Risk management aims to save the organisation or to optimize the risk.

216






Risiko-risiko yang akan diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan. Berdasarkan pertimbangan Perseroan, risiko-risiko di bawah ini telah disusun berdasarkan bobot risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan.

The following business risks are material risks for the Company. In accordance to the consideration of the Company, the following risks have been arranged based on the impact of each risk on the financial performance of the Company, starting with the major risk for the Company.

Manajemen Risiko Keuangan

Financial Risk Management

Risiko yang sangat potensial terjadi dari instrumen keuangan Perseroan adalah risiko pasar (yaitu risiko mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko kegagalan sistem manajemen operasi dan penurunan sistem kendali mutu. Kebijakan akan pentingnya mengelola tingkat risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan beberapa parameter perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional.

The risk that is potentially occured from the Company’s financial instruments are market risk (foreign currency risk and interest rate risk), credit risk, liquidity risk, and the risk of operation management system failure and quality control system decrease. Policies regarding the importance of managing this risk has increased significantly in consideration of some parameter changes and financial market volatility both domestically and internationally.

Direksi Perseroan menelaah dan menyetujui kebijakan risiko yang mencakup toleransi risiko dalam strategi mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.

The Board of Directors has analyzed and approved the risk policy which includes risk tolerance in Risk Management strategy which is summarized below:

a. Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan harga pasar. Perseroan dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang asing.

a. Market Risk Market risk is the risk mainly caused by price change. The company is affected by market risk, specifically interest rate risk and foreign currency risk

i. Risiko Tingkat Suku Bunga Eksposur Pembiayaan operasional Perseroan dapat mengandalkan beberapa sumber diantaranya adalah setoran modal pemegang saham dan pembiayaan lain dari pihak ketiga yaitu pinjaman bank, sewa pembiayaan dan lembaga keuangan. Meskipun Perseroan telah menerapkan prinsip kehati-hatian


i. Interest Rate Risk Exposure Funding Company operation relies on several sources, some of which are paid-up capital and other funding by the third party, i.e. bank loans, finance lease, and financial institution. Even though the Company has impelemented the precautionary principle in

217



dalam penentuan besarnya kebutuhan pendanaan, terdapat hal yang tidak dapat dihindari terkait dengan beban bunga dari fasilitas pinjaman yang diterima dari mitra perbankan atau pihak lain. Dalam kondisi perekonomian yang kurang kondusif dan tingkat bunga yang tinggi, Perseroan memiliki risiko atas tekanan biaya bunga dalam profitabilitas tahun berjalan. Penetapan dan evaluasi lending base rate yang diterbitkan oleh otoritas moneter dalam negeri akan berdampak pada berapa biaya bunga yang harus dibebankan Perseroan.

218



determining the financing needs, there are things that can not be avoided such as the interest expense from bank loans or from other loan facility. In a less favorable economic conditions and high interest rates, the Company has a risk on interest cost pressure in the profitability of the current year. Determination and evaluation of lending base rate published by the monetary authorities in the country will have an impact on how much interest to be charged to the Company.

Disatu sisi Perseroan terdesak untuk dapat terus bertumbuh dalam skala operasi karena peningkatan penjualan, namun disisi lain terdapat limitasi atas sumber pembiayaan yang murah.

On one side of the Company may be forced to continue growing in scale of operation due to sales increase, but on the other hand there are limitations on cheap source of financing.

Kemudian, risiko ini juga relevan bagi fasilitas pinjaman-pinjaman yang telah dimiliki dan memiliki tingkat bunga mengambang. Kondisi pada saat perjanjian kredit ini disetujui oleh Perseroan dapat berbeda dari waktu ke waktu dan bisa berkebalikan, artinya menjadi tidak menguntungkan bagi Perseroan dari sisi besaran biaya bunga yang harus dibayarkan.

The risk is also relevant for the loans facility that has been owned with floating interest rate. The conditions when the credit agreement was approved by the Company may differ from time to time and may be contradictory, which is to say, unprofitable for the Company in terms of the amount of interest costs to be paid.

Risiko terhadap tingkat suku bunga merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur Perseroan yang terpengaruh tingkat suku bunga terutama terkait pada kas dan setara kas, utang bank jangka pendek dan utang sewa.

Interest rate risk is the risk of fair value or future cash flows of a fluctuated financial instrument as the result of changes in market interest rates. Exposure of the Company which is affected by the interest is primarily related to the interest rate on cash and cash equivalents, short term bank loans and lease debt.





Manajemen Risiko Dalam menghadapi risiko tingkat suku bunga Perseroan melakukan: • Perseroan harus memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Perseroan secara tepat waktu. • Perseroan mengelola dan menekan risiko suku bunga dengan mengupayakan penarikan kredit sesuai dengan kebutuhan operasional, mencari pendanaan dengan struktur suku bunga yang lebih rendah. • Perseroan mengelola tingkat suku bunganya dengan cara mengkombinasikan antara pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang ii. Risiko Mata Uang Asing Eksposur Risiko mata uang adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Perseroan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama dari kas dan setara kas dan piutang usaha. Perseroan tidak terekspos risiko mata uang karena mata uang fungsional dari Perseroan adalah Rupiah.



Risk Management In managing the interest rate risk, the Company has: • Closely monitoring the fluctuations of market interest rates and market expectations in order to be able to make the most profitable decisions on time. • Managing and reducing the interest rate risk by seeking the withdrawal of credit in accordance with the operational requirements, as well as seeking funding structure with lower interest rates. • Managing the interest rate by combining loans with fixed interest rates and loans with floating interest rates. ii. Foreign Currency Risk Exposure Currency risk is the risk of fair value or future contractual cash flows of a financial instrument which will fluctuate because of changes in exchange rates. The Company’s exposure to exchange rate fluctuations primarily of cash, cash equivalents, and accounts receivable The Company is not exposed to currency risk because the Company’s functional currency is

219



Manajemen Risiko Manajemen menetapkan kebijakan yang mengharuskan Perseroan mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan melakukan natural hedging, dengan memakai sumber pendanaan dalam mata uang Rupiah. Investasi dalam bentuk penempatan deposito dan giro dilakukan sesuai kebutuhan transaksi dalam mata uang asing. Transaksi dalam mata uang asing selain dari yang berhubungan dengan operasional rutin dijaga pada tingkat minimum yang bisa diterima. b. Risiko kredit Eksposur Risiko kredit adalah risiko bahwa Perseroan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Perseroan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan dan memantau eksposur terkait dengan batasan-batasan tersebut. Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya, selain melakukan penjualan produk secara tunai, juga memberikan kemudahan pada beberapa pelanggan utamanya dengan menjual produknya secara kredit atau dengan termin pembayaran tertentu. Dalam memberikan kemudahan tersebut kepada pelanggannya, Perseroan memang telah mempertimbangkan kredibilitas dan kemampuan para pelanggan dalam melunasi kewajibannya, namun tidak menutup kemungkinan bahwa pada suatu saat pelanggan Perseroan memiliki permasalahan dalam melunasi utangnya kepada Perseroan. Kelalaian tersebut 220



Rupiah. Risk Management The Management provided a policy that requires the Company to manage the foreign currency exchange rate by conducting natural hedging, using a funding source in Rupiah, Investments in the form of time deposits and demand deposits is done according to the needs of foreign currency transactions. Transactions in foreign currencies other than those relating to the routine operations are maintained at the minimum level acceptable. b. Credit Risk Exposure Credit risk is the risk that the Company will incur a loss arising from the customers, clients or counterparties that fail to meet their contractual obligations. There is no significant concentrations of credit risk. The Company manages and controls credit risk by setting limits on the amount of risk that is acceptable to the customer and monitor the exposure associated with such limits. Company in conducting its business activities does not only sell product in cash, but also makes it easy on some of its key customers by selling products on credit or with a certain payment terms. In providing the convenience to its customers, the Company does have considered the credibility and ability of its customers in meeting their obligations. It does not, however, rule out the possibility that one day the customer will have a





dapat terjadi karena beberapa kondisi contohnya pelanggan tersebut mungkin sedang mengalami kesulitan keuangan, atau terjadi force majeure / secara hukum dipailitkan yang menyebabkan pelanggan terpaksa menghentikan kegiatan usahanya sehingga mengakibatkan penundaan pembayaran hutang-hutangnya kepada Perseroan atau bahkan gagal bayar sama sekali atas hutang tersebut. Manajemen Risiko Dalam menghadapi risiko kredit Perseroan melakukan: • Manajemen melakukan konfirmasi secara berkala atas pelanggan Perseroan secara sampling setiap bulan. • Manajemen melakukan early warning terhadap fungsi pemasaran atas pelanggan yang sudah menunggak di atas 180 hari dan menetapkan untuk tidak melakukan transaksi penjualan kepada pelanggan tersebut. • Manajemen melakukan penilaian atas penurunan nilai piutang berdasarkan individual review atas masingmasing pelanggan dan menetapkan pencadangan penurunan nilai piutang hanya terhadap piutang yang benarbenar tidak tertagih dan atau terdapat indikasi kuat adanya gagal bayar (default) atas piutang tersebut.



problem in paying off its debt to the Company. The negligence can occur due to a number of conditions, either financial difficulties, force majeure, or legally bankrupted that forced the customers to cease its activities, resulting in delayed payment or even failure to pay at all. Risk Management In managing the interest rate risk, the Company has: • Periodically confirm on the Company’s customers by sampling every month. • Early warning to the marketing function on customers who are already in arrears over 180 days and notifiy to not make any sale to these customers. • Assesses impairment of receivables based on an individual review of each customer and establish reserves for impairment of receivables only against receivables which really is not collectible and the one with strong indications of default.

221



c. Risiko Likuiditas Eksposur Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perseroan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Manajemen Risiko Dalam pengelolaan risiko likuiditas: • Manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perseroan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. • Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman dan utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal. • Manajemen berupaya menjaga tersedianya dan fleksibilitas pendanaan Perseroan dengan cara mengusahakan agar fasilitas kredit selalu tersedia.

222



c. Liquidity Risk Exposure Liquidity risk is the risk arising from the insufficient cash flow of the Company to meet its liabilities. Risk Management In managing the interest rate risk, the Company has: • Monitor and maintain the amount of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company’s operations and to mitigate the impact of fluctuations in cash flow. • Periodically evaluate cash flow projections and actual cash flows, including the maturity schedule of loans and debt, and continuously review the financial markets to obtain optimal funding sources. • Attempt to maintain the availability and flexibility of funding of the Company by seeking credit facility to be always available






Manajemen Risiko Bisnis

Business Risk Management

1. Risiko Perubahan Peraturan PerundangUndangan Eksposur Perseroan mengeskpor produk udang dan ikan ke negara-negara Asia, sehingga kegiatan usaha Perseroan tergantung kepada berbagai jenis peraturan perdagangan dan perjanjian internasional lainnya. Peraturan perundangundangan yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan diantaranya peraturan terkait perdagangan ke luar negeri (ekspor), peraturan mengenai penangkapan, pengangkutan dan pengolahan hasil perikanan, perlindungan lingkungan hidup. Dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan mematuhi peraturan perundang-undangan di Indonesia yang berkaitan dengan kegiatan usaha. Namun, Perseroan tidak dapat memberi jaminan bahwa apabila ada perubahan dalam peraturan terkait dengan sektor perikanan dan kegiatan usaha Perseroan di Indonesia dan di negara tujuan ekspor, hal itu tidak akan memberikan dampak negatif bagi Perseroan seperti tidak dapat melakukan ekspor hasil produksi dan lainnya.

1. Risk of Changes in Regulations Exposure The Company exports shrimp and fish products to Asian countries, therefore business activities of the Company depend on the various types of regulations and other international agreements. Regulations which may impact the business activities of the Company among others are regulations concerning export, catching, transporting and processing of fishery products, environment protection. In doing its business activities, the Company complies with regulations in Indonesia relating to business activities. Nevertheless, the Company cannot guarantee that changes in regulations relating to fishery sector and business activities of the Company in Indonesia and in export destination countries will not give negative impact to the Company such is not able to export production and others.

2. Risiko Iklim Eksposur Kegiatan usaha Perseroan berasal dari hasil perikanan yang berasal dari laut maupun dari tambak. Musim merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kondisi bahan baku Perseroan. Curah hujan yang tinggi, musim kemarau yang berkepanjangan akan mempengaruhi persediaan bahan baku.

2. Risk of Climate Exposure The Company’s business is depended on fishery products from the sea and the farm. The season is a factor that greatly affects the condition of the raw materials of the Company. Both high rainfall and prolonged drought will affect the supply of raw materials.


223



Manajemen Risiko • Manajemen menetapkan jumlah persediaan yang aman dalam waktu tiga bulan. • Manajemen terus meningkatkan kapasitas cold storage untuk dapat mengamankan posisi saldo persediaan. 3. Risiko Ketersediaan Bahan Baku Dari Pihak Ketiga Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan memerlukan bahan baku, khususnya ikan dan udang. Bahan baku tersebut selain diperoleh dari hasil tangkapan sendiri juga dibeli dari pihak ketiga seperti nelayan dan penambak. Perseroan sangat menjaga hubungan baik dengan nelayan dan penambak namun Perseroan tidak dapat menjamin bahwa pihak ketiga tersebut dapat selalu memberikan komitmen untuk selalu menyediakan bahan baku. Manajemen Risiko: • Manajemen mengelola dengan memiliki beberapa alternatif pemasok bahan baku untuk menghindari risiko ketergantungan dengan pemasok Perseroan. • Perseroan akan melakukan kontrak kerja sama dengan pemasok dalam jangka panjang maupun jangka pendek sehingga perseroan memperoleh kepastian pasokan produk. • Membantu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) nelayan pemasok dalam pengadaan peralatan pengolahan produk sehingga perseroan memperoleh kepastian pasokan produk. 4. Risiko Ketergantungan terhadap Pihak Ketiga atas Penjualan Eksposur Dalam melakukan penjualan baik udang maupun ikan, Perseroan melibatkan beberapa pihak ketiga atau agen dalam melakukan pemasaran atas produk 224



Risk Management • Establish safe inventory amount within three months. • Increase the capacity of cold storage in order to secure the position of the inventory balance 3. Risk on the Availability of Raw Materials from the Third Party In doing its business activities, the Company needsraw materials especially fish and shrimp. That raw materials apart from being catch by the Company itself, is also purchased from third parties such as fishermen and fishponders. The Company maintains good relationships with fishermen and fishponders, but the Company cannot guarantee that third parties are able to always give their commitment in providing raw materials. Risk Management • Own several alternative suppliers of raw materials to avoid the risk of dependence with the supplier of the Company. • Make contract with the suppliers so that the company obtained the certainty of supply. • Assist supplying small-medium enterprises fishermen in the procurement of processing equipment so that the company’s products to obtain certainty of supply. 4. Risiko Ketergantungan terhadap Pihak Ketiga atas Penjualan Exposure In doing shrimp and fish sales, the Company is involving third parties or agents in marketing the products of the Company. That third parties





Perseroan. Pihak ketiga atau agen tersebut telah menjadi rekanan tim management yang sejak dulu berbisnis di perikanan. Namun berkurangnya agen atau pihak ketiga yang membantu memasarkan produk Perseroan dapat mempengaruhi hasil penjualan Perseroan. Manajemen Risiko: • Manajemen mengembangkan peluang pasar ekspor yang bukan merupakan pelanggan utama. • Manajemen selalu mengupayakan kontrak jangka panjang dengan pelanggan perseroan. 5. Risiko Demontrasi dan Mogok Kerja Perseroan memiliki jumlah karyawan dalam jumlah besar. Apabila terjadi demonstrasi atau mogok kerja karyawan akan berakibat berhentinya kegiatan operasional Perseroan dan secara langsung akan mempengaruhi keuangan Perseroan. Selain itu, hal tersebut dapat memberikan dampak negatif yaitu hilangnya kepercayaan pelanggan atas keberlangsungan kegiatan usaha Perseroan. Manajemen Risiko: • Manajemen mengelola demonstrasi dan mogok kerja dengan berupaya mematuhi sistem pengupahan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. • Menajemen menetapkan sistem reward dan punishment yang konsisten terhadap karyawan. • Manajemen melakukan program pelatihan yang rutin untuk melakukan regenerasi karyawan-karyawan kunci senior. • Perseroan akan membentuk koperasi karyawan yang bermanfaat untuk karyawan.



or agents have become the management team’s partners who had always been in the fishing business. However, reduction of agents or third parties that help to market the Company’s products, could affect the Company’s sales results. Risk Management • Develop an export market which is not a major customer. • Seek for long-term contracts with customers of the company. 5. Risk of Demonstration and Strike The Company has a large number of employees. Demonstration or strike from the employees will impact to the cease of the Company’s operations and will directly affect the Company’s financial. Risk Management • Comply with the wage system in accordance with applicable government regulations. • Determine consistent system of reward and punishment to the employee. • Organise regular training program for the regeneration of key senior employees. • Establish employees cooperative that are beneficial to the employees.

225





PEDOMAN ETIKA PERUSAHAAN Code of Ethics Keberadaan Pedoman Etika Perusahaan

The Existence of Code of Ethics

Perseroan menyadari arti pentingnya implementasi Good Corporate Governance (GCG) sebagai salah satu alat untuk meningkatkan nilai dan pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkesinambungan tidak hanya bagi Pemegang saham (shareholders) namun juga segenap Pemangku Kepentingan (stakeholders). Untuk itulah, Perseroan berkomitmen mengimplementasikan GCG secara konsisten yang salah satunya dilakukan melalui penerapan “Pedoman Etika dan Perilaku” (Code of Ethic and Conduct-COEC).

The Company, is aware of the importance of the implementation of Good Corporate Governance (GCG) as one of the tools to increase the value and sustainable longterm business growth not only for the Shareholders, but also for the Stakeholders. For that matter, the Company is committed to consistently implement GCG, one method of which is by applying the Code of Ethics and Conducts—COEC.

Penerapan COEC perusahaan merupakan tanggung jawab seluruh manajemen Perseroan mencakup seluruh karyawan yang berada di bawah Perseroan dan Dewan Komisaris, Direksi, organ penunjang Dewan Komisaris. Penerapan Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan diharapkan dapat mendorong terwujudnya perilaku yang professional, menjunjung tinggi integritas, bertanggungjawab dan berkomitmen. Pedoman Etik didasarkan oleh Surat Keputusan 118A/DPUM/VII/2016 tentang Kode Etik Perseroan yang ditandatangani secara bersama oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 20 Juli 2016. COEC Perseroan terdiri dari Pedoman Perilaku Hubungan Antara Anggota Perseroan, Pedoman Perilaku Hubungan dengan Pemegang Saham, Pedoman Perilaku Hubungan dengan Pelanggan dan Mitra Kerja, Pedoman Perilaku Hubungan dengan Pemerintah, Pedoman Perilaku Keselamatan Kerja serta Laingkungan Hidup dan Pedoman perilaku Perlindungan Aset Perusahaan sebagai bagian dari usaha pencapaian Visi dan Misi Perusahaan Perseroan.

226

Implementation of COEC is the responsibility of the entire management of the Company, including all employees working under the Company along with the Board of Commissioners, the Board of Directors, and supporting organs of the Board of Commissioners. Implementation of COEC is expected to encourage the realisation of professional conduct, upheld integrity, responsibility, and commitment. The COEC is based on the Decree No. 118A/DPUM/VII/2016 regarding the Code of Ethics and Conducts of PT Dua Putra Utama Makmur, Tbk signed jointly by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors on July 20th, 2016. COEC Company Consists of Code of Conduct on the Relationship between the Company’s employee, Code of Conduct on the Relationship with the Stockholders, Code of Conduct on the Relationship with the Customers and Partners, Code of Conduct on the Relationship with the Government, Code of Conduct on Work Safety and Environment, and Code of Conduct on Protection of the Assets, as parts of the effort to achieve the Company’s vision and missions.






Muatan Kode Etik Perusahaan

Contents of the Code of Ethics.

Beberapa Aspek Kritikal yang dipandang perlu diatur dalam COEC sebagai pedoman perilaku Anggota Perseroan meliputi hal-hal berikut:

Critical aspects which is deemed necessary to be regulated in the COEC includes the following:

No 1

Keterangan/ Details Pedoman Etika Code of Ethics Pedoman Perilaku Code of Conducts Pedoman Perilaku Hubungan Code of Conducts on Relationship

2 Pedoman Perilaku Keselamatan Kerja serta Lingkungan Hidup Code of Conducts on Work Safety and Environment Pedoman Perilaku Perlindungan Aset Perusahaan Code of Conducts on Protection of the Assets 3

Pedoman Perilaku Terkait Benturan Kepentingan dan Gratifikasi Code of Conducts Regarding Conflict of Interest and Gratuity

4

Pengaduan Pelanggaran Whistleblowing System

5

Sosialisasi Socialisation

Sosialisasi Kode Etik

Socialisation of the Code of Ethics

Perusahaan berupaya secara konsisten untuk memastikan agar Kode Etik diketahui dan dilaksanakan di setiap jenjang organisasi.

The company consistently seek to assure that the Code of Ethics is known and conducted by every level of the organisation.

Untuk itu, sosialisasi Kode Etik dilakukan secara berjenjang, mulai dari level tertinggi di dalam berbagai forum leaders hingga level karyawan oleh pimpinan di masing-masing divisi. Hal ini dilakukan agar peran leader sebagai role model dalam mematuhi setiap butir Kode Etik dapat memotivasi karyawan untuk melakukan hal yang sama.

For that matter, the Code of Ethics is socialised in phases, starting from the highest level in various leader forums to the employees level by the chairman of each division. This is done with the expectation that the leaders can be role models in compliance of each item of the Code of Ethics.


227



Dalam hal ini Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan sosialisasi secara efektif dan menyeluruh dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: • Menyampaikan Pedoman Etika dan Perilaku ke seluruh Anggota Perseroan dan dalam program orientasi karyawan sesuai dengan program yang diselenggarakan oleh Perseroan; • Menerapkan Pedoman Etika dan Perilaku sebagai bagian tidak terpisahkan dari praktek bisnis dan penilaian kinerja seluruh anggota Perseroan; • Mengembangkan Pedoman Etika dan Perilaku dan jika diperlukan dapat dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai kebijakan dan peraturan perusahaan; • Melengkapi Peraturan Perusahaan dengan sanksi atas pelanggaran yang terjadi dan membangun sistem untuk memantau penerapan Pedoman Etika dan Perilaku sesuai dengan perkembangan bisnis yang berlaku.

Pernyataan Kode Etik Berlaku di Seluruh Level Organisasi Perusahaan Kode Etik adalah aturan atau tata tertib terdasar dalam perusahaan yang harus dipatuhi segenap karyawan, termasuk jajaran Direksi maupun Dewan Komisaris. Pengelolaan perusahaan tidak dapat dilepaskan dari aturan-aturan main yang didasari pada aturan hukum, moral dan etika yang berlaku. Karena itu Kode Etik senantiasa akan disempurnakan atau diselaraskan, sesuai dengan kondisi perusahaan dan kondisi masyarakat.

228



In this case, the the Company is committed to conduct effective and comprehensive socialisation with due regard of the following: • Delivering the Code of Ethics and Conducts to all members of the Company and in employees orientation programs in accordance with the programs organised by the Company. • Implementing the Code of Ethics and Conducts as an integral part of business practice and performance assessment of all members of the Company. • Develop the Code of Ethics and Conduct, and when deemed necessary, the Code of Ethics and Conducts may be further elaborated in various policies and regulations of the Company • Complement the regulation of the Company with penalty for violations and create a system to supervise the implementation of the Code of Ethics and Conducts in accordance with business development in force.

Statements of Enforcability of the Code of Ethics in All Organisation Levels of the Company Code of Conducts is the most basic rule in the Company that must be complied by all employees, including the Board of Directors and the Board of Commissioners. Management of the Company can not be separated from the rules that are based on applicable law, moral, and ethics. Therefore, Code of Ethics will be always enhanced and harmonized with the Company’s condition and society’s condition.





Penyebarluasan, Penerapan dan Penegakan Etika Perusahaan Perusahaan berupaya secara konsisten untuk memastikan agar Kode Etik diketahui dan dilaksanakan di setiap jenjang organisasi. Selain itu, informasi dan ulasan mengenai Kode Etik juga dicantumkan melalui website internal. Dalam hal upaya penegakan Kode Etik, Perusahaan menetapkan dan mengaturnya di dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan Kebijakan Pemberian Sanksi. Sanksi terhadap pelanggaran Kode Etik dapat berbentuk sanksi administrasi, teguran lisan, surat peringatan, ganti rugi, hingga pemutusan hubungan kerja yang diberikan kepada pelaku pelanggaran disesuaikan dengan berat dan ringannya pelanggaran yang terjadi serta dengan mempertimbangkan upaya pelaku untuk memperbaiki diri. Sanksi bagi pelaku pelanggaran Kode Etik serta pihak-pihak yang ikut bertanggung jawab akan diputuskan berdasarkan keputusan Peraturan Perusahaan yang telah disahkan dengan No: Kep.562.2.1/432/2015 tentang pengesahan peraturan perusahaan PT Dua Putra Utama Makmur Tbk oleh Kepala Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pati Kode Etik senantiasa akan disempurnakan atau diselaraskan sesuai dengan kondisi perusahaan maupun kondisi masyarakat.



Dissemination, Implementation, and Enforcement of Ethics of the Company The company consistently seek to assure that the Code of Ethics is known and conducted by every level of the organisation. In addition, information and review regarding the Code ot Ethics is listed on the Company’s internal website. In attempt to enforce the Code of Ethics, the Company shall arrange and regulate it in the collective labor agreement and Sanction Policy. Sanction for the violations of the Code of Ethics can be either administrative sanction, verbal warning, warning letter, damages, or termination of employment in accordance to the severity of offence and the perpetrators’ effort to amend themselves. Sanction for the perpetrators of the Code of Ethics and parties who shared liability will be determined by the Decree of the Company No. Kep.562.2.1/432/2015 regarding the approval of regulation of PT Dua Putra Utama Makmur by Head of Social, Manpower, and Transmigration of Pati Regency.

229





Upaya Penegakan Kode Etik

Enforcement of the Code of Ethics

Perusahaan senantiasa mendorong setiap karyawan untuk selalu mematuhi Kode Etik sekaligus saling mengingatkan satu sama lain untuk bekerja dengan fokus, profesional dan beretika di lingkup kerja masing-masing.

The company constantly encourages all employees to always comply with the Code of Ethics, as well as to remind each other to work professionally with focus and ethics in each field.

Bila terdapat pelanggaran terhadap Kode Etik oleh karyawan, Bank dapat memberikan sanksi dengan memperhatikan kesalahan yang terjadi serta dampak kerugian yang timbul secara reputasi maupun materiil serta upaya pelaku pelanggaran untuk memperbaiki diri. Bentuk sanksi yang diberikan berupa:

If there is any violation of the Code of Ethics by the employee(s), Banks can impose sanctions with regard to the severity of offence and the perpetrators’ effort to amend themselves. The sanctions to be imposed are as follows:

a. Teguran lisan yang dituangkan dalam coaching from b. Surat peringatan c. Denda dan atau ganti kerugian d. Demosi e. Surat pembebasan tugas sementara f. Skorsing g. Pemutusan hubungan kerja Selain dalam bentuk di atas, pemberian sanksi terhadap pelanggaran Kode Etik dapat juga berpengaruh terhadap pemberian benefit, pinjaman, penyesuaian kompensasi ataupun promosi jabatan karyawan. Tindakan hukum akan diberikan bila pelanggaran dianggap bersifat materiil, seperti korupsi atau penipuan.

230

a. Verbal warning set forth in coaching form b. Warning letter c. Fine and/or damage d. Demotion e. Letter of temporary duty exemption f. Suspension g. Termination of Employment In addition to the above, imposing sanctions to the violatios of the Code of Ethics can also affect the granting of benefits, loans, adjustment of compensation, compensation, and/or promotion of employees. Legal action will be taken when the violation is deemed material, such as corruption or fraud.






Gratifikasi

Gratuity

Gratifikasi adalah kegiatan pemberian dan/ atau penerimaan uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.

Gratuity is the act of giving and/or receiving money, goods, discount, commission, nointerest loan, travel ticket, lodging facilities, tour, free medical treatment, and any other facitilites either domestically or abroad carried out by using both electronic and nonelectronic means.

Adapun ketentuan-ketentuan tentang gratifikasi adalah sebagai berikut:

The following are provosions regarding gratuity:

a. Anggota Perseroan dilarang memberikan atau menawarkan, baik langsung maupun tidak langsung hadiah atau sejenisnya kepada pihak lain, untuk mempengaruhi pengambilan keputusan dalam wewenang jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya; b. Anggota Perseroan dilarang memotong atau mengambil sebagian jumlah pembayaran kepada pihak ketiga sebagai imbalan atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya; c. Anggota Perseroan dapat memberikan donasi/sumbangan terkait dengan tanggung jawab Perseroan terhadap llingkungan sekitarnya selama donasi tersebut tidak terkait dengan kepentingan politis atau untuk mempengaruhi Perseroan, setelah mendapat otorisasi dari Direksi; d. Apabila Anggota Perseroan memberi atau menerima Gratifikasi dari pihak ketiga dan/atau rekanan usaha, maka Anggota Perseroan tersebut wajib melaporkannya dalam waktu 2 x 24 jam kepada Direksi atau Komite Integritas setelah memberi atau menerima pemberian Gratifikasi tersebut. Direksi atau Komite Integritas tersebut akan mengambil keputusan mengenai perlakuan atas pemberian Gratifikasi tersebut; PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk | Annual Report 2016

a. Members of the Company are prohibited from giving or offering, both directly and indirectly, gifts, prizes, and the like to another party with the intention to influence the decision making in his/her authority in the office contradictory to his/her duties. b. Members of the Company are prohibited from deducting or taking a portion of the payment amount to the third party as remuneration for the performance of duties and obligations. c. Members of the Company, after obtaining authorization from the Board of Directors, are allowed to make a donation associated with the responsibility of the Company to the surrounding environment as long as it is not associated with politics interest nor to affect the company. d. In the event that members of the Company have given or received gratuity from the third party and/or partners, it must be reported to the Board of Directors or the Integrity Committee within 2 x 24 hours after giving or receiving the gratitude. The Board of Directors or the Integrity Committee will adopt binding resolution regarding the Gratuity.

231



Keputusan yang diambil oleh Direksi atau Komite Integritas memperhatikan hal-hal sebagai berikut: • Tidak dilakukan oleh pihak yang sama kepada Anggota Perseroan lebih dari satu kali dalam satu tahun; • Jika ditolak, Akan mengganggu hubungan baik antara pemberi atau penerima dengan Perseroan; • Tidak mengganggu jam kerja anggota Perseroan; • Tidak melakukan mengenai informasi internal dan/atau rahasia yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan; • Jika dalam bentuk jamuan makan dan hiburan, diterima bersama oleh minimal dua orang anggota Perseroan. e. Anggota Perseroan diperbolehkan menerima, memberikan atau menawarkan sesuatu hadiah atau cinderamata dalam rangka silahturahmi yang nilainya tidak melebihi Rp1.000.000 (satu juta rupiah); f. Anggota Perseroan yang menerima, memberikan atau menawarkan sesuatu hadiah atau cinderamata yang nilainya melebihi Rp1.000.000 (satu juta rupiah) harus membuat keterangan terlebih dahulu kepada masing-masing atasan; g. Ketentuan tentang Gratifikasi diatur lebih lanjut dalam peraturan internal perusahaan.

232



Resolutions are adopted by the Board of Directors or the Integrity Committee with regard to the followings: • It is not administered by the same party to the member of the Company more than once in 1 (one) year; • If rejected, it will disrupt the good business relationship between the giver or the receiver of gratuity with the Company . • It does not interfere with working hours of the members of the Company . • It is not associated with internal and/or confidential information that potentially arise conflict of interest. • If it is administered in the form of banquets and entertainment, it shall be jointly received by no less than 2 (two) members of the Company . e. Members of the Company are allowed to give, receive, or offer a hospitality gift or souvenier, the value of which shall not exceeds Rp1.000.000,- (one million rupiahs) f. Members of the Company who give, receive, or offer a gift or souvenier with that costs more than Ro1.000.000,- (one million rupiahs) shall give a letter of notification beforehand to each employer. g. Further provisions regarding Gratuity shall be regulated under the internal regulation of the Company.






SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

Whistleblowing System (WBS)

Whistleblowing adalah sarana untuk melaporkan tindakan penyalahgunaan wewenang, tindakan fraud atau pelanggaran kode etik perusahaan yang dilakukan oleh karyawan yang dapat merugikan perusahaan. Perusahaan mengembangkan program whistleblowing dengan tujuan agar karyawan tidak merasa khawatir atau takut untuk melaporkan tindakan penyalahgunaan wewenang, tindakan fraud atau pelanggaran kode etik perusahaan, baik yang dilakukan oleh karyawan dari tingkat paling bawah sampai dengan tingkat yang paling tinggi.

Whistleblowing is a tools of reporting acts of abuse of authority, fraud or violation of corporate codes of conduct by employees that might disadvantageous for the Company. The Company develop a whistleblowing program targeting that employees will not be afraid or reluctant to report acts of abuse of authority, fraud or violation of company code of conduct, whether committed by employees from the lowest level to the highest level.

Kebijakan whistleblowing Perusahaan mendukung program whistleblowing dengan menetapkan prosedur Whistleblowing yang disahkan pada tanggal 15 Agustus 2016 oleh Direksi harus dipatuhi oleh setiap karyawan.

Penyampaian Laporan Pelanggaran Kebijakan ini mencakup pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan Perseroan yang berpotensi merugikan Perseroan baik secara etis maupun ekonomis. Tujuan dari Media Pengaduan Pelanggaran ini untuk menunjang implementasi GCG. Pengaduan harus dilakukan berdasarkan itikad baik dalam meningkatkan efektifitas GCG Perseroan dan bukan berdasarkan keluhan/ kepentingan pribadi ataupun kehendak buruk/fitnah. Sarana komunikasi dan pelaporan atas tindakan kecurangan (fraud) ataupun pelanggaran terhadap peraturan perusahaan,

Whistleblowing Policy The Company supports the whistleblowing program by establishing the Whistleblowing procedure that adopted on August, 15th 2016 by the Board of Directors to be obeyed by each employee.

Submission of Violation Report This policy includes violations committed by the Company employees who have the potential to harm DPUM either ethically or economically. The purpose of this Media Complaint of Violation is to support the implementation of GCG. Complaints must be made in good faith in improving the effectiveness of GCG DPUM and not based on personal complaints / interests or hostility / slander. Communication and reporting facilities for fraud or violation of company regulationsCommunication tools to report Acts of fraud or violation of Company Code of Ethics and


233





Pedoman Etika dan Perilaku serta benturan kepentingan melalui media:

Conduct and conflict of interest through the media:

SMS Telephone Email Surat

SMS Telephone Email Letter

: 081382252533 : 081382252522 : [email protected] : Komite Integritas, PT Dua Putra Utama Makmur Tbk Gedung Nariba Office Suites Lt.6 Jl. Mampang Prapatan No. 39 Jakarta Selatan 12790 Atau Drop Box Komite Integritas

: 081382252533 : 081382252522 : [email protected] : Integrity Committee, PT Dua Putra Utama Makmur Tbk Building Nariba Office Suites Lt.6 Jl. Mampang Prapatan No. 39 South Jakarta 12790 or Drop Box Integrity Committee

Untuk mencapai proses tindak lanjut atas pelaporan yang efektif dan efisien, berikut hal hal Yang perlu dipenuhi oleh pihak pelapor dalam menyampaikan pelaporannya: • Nama Pelapor • Kontak pelapor yang valid, dapat berupa nomor telepon ataupun alamat email yang dapat dipertanggungjawabkan

To achieve effective follow-up process and efficient reporting, the following are to be fulfilled by the reporting party in submitting its reporting: • Name of Reporter • A valid reporting contact may be a telephone number or email address that can be accounted for.

Setiap informasi yang disampaikan oleh pelapor akan dijaga kerahasiaannya dan segera diinvestigasi. Proses investigasi dilakukan dengan memegang asas praduga tak bersalah dan objektif disertai bukti-bukti pendukung.

Any information submitted by the complainant will be kept confidential and subject to investigation. The investigation process is conducted by holding the principle of presumption of innocence and objective along with supporting evidence. Scope of the whistleblowing report includes the occurrence of acts of abuse of authority, acts of fraud or violation of corporate ethics codes involving employees. In submitting the report, the reporter is expected to provide information on known issues / events, the parties involved, the timing of events, and the mode of occurrence. To facilitate the communication process, it is expected that the complainant can provide his identity, but this is not mandatory.

Cakupan laporan whistleblowing meliputi kejadian tindakan penyalahgunaan wewenang, tindakan fraud atau pelanggaran kode etik perusahaan yang melibatkan karyawan. Dalam menyampaikan laporan, pelapor diharapkan memberikan informasi mengenai masalah/kejadian yang diketahui, pihak-pihak yang terlibat, waktu kejadian, bagaimana modus kejadian. Untuk mempermudah proses komunikasi, diharapkan pelapor dapat memberikan identitasnya, namun hal ini tidak wajib.

234






Perlindungan bagi whistleblower

Protection for whistleblower

Untuk mendorong pelapor berani melaporkan pelanggaran, Kebijakan Whistleblowing System di Perseroan juga mengatur tentang perlindungan bagi pelapor dan staff yang melakukan investigasi.

To encourage complainants to report violations, the Whistleblowing System Policy in the Company also provides for protection for informers and investigating staff.

Atas Laporan yang terbukti kebenarannya, Perusahaan akan melindungi pelapor untuk memastikan bahwa pelapor tidak dirugikan setelah menyampaikan laporan antara lain seperti:

On a proven report, The Company will protect the complainant to ensure that the complainant is not harmed after submitting reports among others as:

1. Jaminan kerahasiaan identitas pelapor dan isi laporan yang disampaikan; 2. Jaminan perlindungan terhadap perlakuan yang merugikan pelapor; 3. Jaminan perlindungan kemungkinan adanya tindakan ancaman, intimidasi ataupun tindakan yang tidak menyenangkan dari pihak terlapor; 4. Perlindungan bagi pelapor akan hilang jika, pelapor membuka identitasnya sendiri kepada publik dan memberikan laporan palsu dan/atau fitnah. Perlindungan kepada pelapor hanya berlaku untuk kejadian yang dilaporkannya namun apabila pelapor terlibat pada pelanggaran atau kejadian yang berbeda, maka pelapor tidak mendapat perlindungan untuk keterlibatannya dalam kejadian yang berbeda.


1. The security of the identity of the reporting person and the contents of the report submitted; 2. Guarantees of protection against harmful treatment of the complainant; 3. Guarantees of protection of possible threats, intimidation or hostile actions of the party reported; 4. The protection for the complainant will be lost if the complainant discloses his or her own identity to the public and gives false and / or defamatory reports. Protection to the complainant shall only apply to the reported incident but if the complainant is engaged in a different offense or incident, the complainant shall not be protected for his involvement in a different event.

235



Pihak-pihak yang berjasa menyelamatkan Perseroan dengan mengungkap perkara yang merugikan secara materiil dan non materiil berhak mendapatkan penghargaan dari Perseroan, sesuai dengan kebijakan perusahaan. Apabila berdasarkan hasil Investigasi terlapor terbukti melakukan pelanggaran atas Pedoman Etika dan perilaku, maka Komite Integritas akan memberikan rekomendasi sanksi yang sesuai dengan ketentuan Peraturan Perusahaan yang berlaku. Insan Perseroan yang terbukti memberikan laporan palsu/fitnah dapat dikenai tindakantindakan disipliner sesuai dengan Peraturan Perusahaan. Jika kondisi yang ada melibatkan pelanggaran hukum permasalahan dapat diteruskan kepada pihak yang berwajib.


The parties who have contributed to rescue the Company by disclosing matters that are materially and non-material damages are entitled to award from the Company, in accordance with company policy. Should the Reported Investigation results be found to be in violation of the Code of Ethics and Conduct, the Integrity Committee shall provide recommendations on sanctions in accordance with the applicable Company Rules. The Company’s employee to provide false / slanderous reports may be subject to disciplinary action in accordance with Company Regulations. If the existing conditions involve violations of law the matter may be passed on to the authorities.

Handling Complaints

Penanganan Pengaduan Perusahaan akan melakukan investigasi untuk membuktikan kebenaran dari setiap laporan whistleblowing yang diterima. Apabila laporan whistleblowing terbukti benar, maka akan dilakukan proses investigasi secara mendalam untuk mengetahui seluruh dampak atau potensi kerugian yang ditimbulkan. Namun apabila laporan whistleblowing terbukti tidak benar, maka Perusahaan juga akan menginvestigasi untuk mengetahui apakah pelaporan whistleblowing didasarkan atas maksud yang “tidak baik”. Terhadap staff yang memberikan laporan whistleblowing yang tidak benar dan didasarkan dengan maksud yang “tidak baik”, maka Perusahaan dapat memberikan sanksi kepada pelapor.

236


The Company will conduct an investigation to verify the accuracy of any received whistleblowing report. If the whistleblowing report proves to be true, an in-depth investigation process will be conducted to determine the full impact or potential losses incurred. However, if the whistleblowing report proves to be false, then the Company will also investigate whether the whistleblowing reporting is based on bad intention. Against staff who provide incorrect whistleblowing statements and bad intention, the Company may sanction the complainant.





Pihak yang Mengelola Pengaduan Perusahaan telah membentuk Komite Integritas untuk mengelola laporan, Komite Integritas akan mengkonsolidasi seluruh laporan whistleblowing yang diterima


Complaint Management The Company has established an Integrity Committee to manage reports, the Integrity Committee will consolidate all received whistleblowing reports

Kebijakan Pemberian Penghargaan dan Sanksi (Reward and Punishment)

Reward and Punishment Policy

1. Penghargaan Apabila laporan yang disampaikan oleh Pelapor terbukti merupakan pelanggaran, maka Pelapor berhak memperoleh penghargaan (reward) sesuai kebijakan dari Perusahaan. Besaran penghargaan akan bergantung pada : a. Kelengkapan data pendukung dan akurasi informasi b. Ketepatan waktu pelaporan c. Tingkat risiko permasalahan (tingkat materialitas kerugian)

1. Reward If the report submitted by the Reporting Party proves to be a violation, then the Reporter shall be entitled to a reward according to the Company’s policy. The award will depend on: a. Completeness of data support and accuracy of information b. Timeliness of reporting c. Risk level of the problem (materiality level of loss)

2. Sanksi (punishment) a. Bentuk sanksi terhadap Terlapor yang terbukti melakukan pelanggaran akan ditentukan sesuai dengan ketentuan dan peraturan Perusahaan yang berlaku. b. Perusahaan juga akan memberikan sanksi bagi pelaporan pelanggaran yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan kebijakan ini, misalnya pelaporan palsu atau fitnah.

Jumlah Pengaduan yang masuk dan diproses dan tindak lanjutnya Dalam periode September - Desember tahun 2016 telah diterima 61 laporan yang dikategorikan sebagai laporan whistleblowing, sebagaimana pada tabel dibawah.

Tahun Year

Jumlah Laporan Reports Received

2016

61

2. Sanctions (punishment) a. Any form of sanction against the Reported Party proven to be in violation shall be determined in accordance with prevailing Company rules and regulations. b. The Company will also impose sanctions for reporting violations that are inconsistent with the purposes and objectives of this policy, such as false or defamatory reporting.

Number of incoming and processed Complaints and follow up In the period September - December of 2016 has received 61 reports categorized as a whistleblowing report, as in the table below.

Per 31 Desember 2016 As Per December 31st 2016

Klasifikasi Classification

Selesai Finished

Dalam Proses on Process

Pelanggaran Violation

Garbage N/A

5

0

5

56


237


238









SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan salah satu kunci utama kesukesan Perseroan. Qualified Human Resources is one of the main keys to Company’s success.

6 PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk | Annual Report 2016

239





Mempertimbangkan pentingnya peran SDM terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan, Perseroan memiliki komitmen terhadap peningkatan kualitas dan kesejahteraan seluruh SDM yang terlibat dalam kegiatan usaha Perseroan.

By considering the crucial role of Human Resources to overall performance of the Company, Company committed to improve the quality and welfare of all Human Resources involved in the business activities of the Company.

Upaya Perseroan untuk mengembangkan kemampuan dan kompetensi segenap SDM Perseroan merupakan bentuk apresiasi jajaran Manajemen terhadap kontribusi dan dedikasi seluruh karyawan dalam memberikan kinerja terbaik sehingga perseroan dapat berkembang sesuai dengan visi, misi dan nilai-nilai perusahaan yang telah ditetapkan.

Company’s efforts to develop capability and competence of Human Resources is an appreciation from Board of Managements to contribution and dedication of all employees in providing their best performance thus the Company could develop in accordance with the Compny’s vision, mission, and values that have been established.

Secara spesifik, Perseroan menempatkan SDM sebagai dasar eksistensi dan pertumbuhan. Specifically, the Company place Human Resources as the foundation of the existence and growth.

Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Human Resources Management Policies

Karyawan merupakan aset berharga sekaligus penopang utama jalannya roda kegiatan usaha dan operasional.

Employees are the valuable assets as well as the main crutch in conducting business and operational activities.

Pengelolaan SDM Perseroan selama tahun 2016 memperhatikan beberapa strategi utama yang ditujukan untuk mengoptimalkan potensi SDM di setiap lini Manajemen. Adapun strategi SDM yang diterapkan dalam mengelola SDM selama tahun 2016, yaitu:

Human Resources Management throughout 2016 was focusing on main strategies aimed to optimize the potential of Human Resources in every line of the Management. Human Resources Strategies applied in 2016 are as follows:

240






a. Competency Building • Determining the vision and mission of Human Resources so that the expected competence standard in every position can be well - implemented. b. Human Resources Assessment Mapping • Competency assessment. • Performance assessment. c. Human Resources Development • Training based on Training Need Analyst (TNA) from the result of competency assessment and performance appraisal. • Couching or counseling are given to solve human resources problems caused by the internal of the employees. d. Management Talent • Talent pool is data-collecting effort to promoting potential employees. • Internal Job Posting is a retention program to create career path to internal employees.

a. Membangun Kompetensi • Menentukan Visi & Misi Sumber Daya Manusia agar arah pemenuhan standar kompetensi yang diharapkan di setiap posisi dapat terlaksana dengan baik. b. Pemetaan Penilaian Sumber Daya Manusia • Penilaian Kompetensi. • Penilaian Kerja. c. Pengembangan Sumber Daya Manusia • Training berdasarkan Training Need Analyst TNA dari hasil penilaian kompetensi dan penilaian performance. • Coaching / Counseling bimbingan konseling diberikan dalam rangka memecahkan permasalah sumber daya manusia karena faktor internal pekerja. d. Manajemen Talent • Talent Pool merupakan upaya pengumpulan data pekerja berpotensi untuk dipromosi. • Internal Job Posting merupakan upaya retensi (Retension Program) agar menciptakan jenjang karir pekerja internal.

Tabel Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Status Karyawan Table of the Company’s Employees Composition Based on Employees Status Jenjang Status

2016

2015

2014

2013

2012

Karyawan Tetap Permanent Employees

353

115

74

44

10

Karyawan Tidak Tetap Temporary Employees

1.796

762

154

36

18

Total

2.149

877

228

80

28


241





Tabel Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Kepangkatan Table of the Company’s Employees Composition Based on Title Level Jenjang Kepangkatan Level Ladder

2016

2015

2014

2013

2012

General Manager

11

11

7

5

5

Manajer

20

8

5

1

-

Supervisor

77

31

19

11

4

Officer

233

93

42

15

6

Non Staff

1.808

734

155

48

13

2.149

877

228

80

28

Total

Tabel Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Pendidikan Table of the Company’s Employees Composition Based on Educational Level Jenjang Pendidikan Educational Level

2016

2015

2014

2013

2012

S2-S3 Post-Graduate Level

10

5

0

0

0

S1 Undergraduate Level

131

73

36

20

7

Diploma Vocational Level

47

21

11

0

1

Non Akademi Non-Degree Level

1.961

778

181

60

20

2.149

877

228

80

28

Total

Tabel Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Usia Table of the Company’s Employees Composition Based on Age Jenjang Usia Age Growth

2016

2015

2014

2013

2012

Diatas 50 Above 50

9

12

10

4

2

41 – 50

75

32

0

0

1

31 – 40

499

181

65

26

8

Dibawah 30 Below 50

1.566

672

153

50

17

Total

2.149

887

228

80

28

242





Kompensasi Dan Tunjangan Karyawan Perseroan menyadari bahwa karyawan merupakan sebuah aset yang paling berharga untuk mendukung kesuksesan dan keberhasilan Perseroan saat ini dan di masa yang akan datang. Oleh karenanya Perseroan senantiasa mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku dalam pemberian upah, memberikan fasilitas dan tunjangan kepada karyawan sebagai bentuk apresiasi sesuai tugas dan tanggung jawab yang diterima karyawan dengan mempertimbangkan kinerjanya dan guna meningkatkan kompetensi para karyawannya,Perseroan memberikan pelatihanpelatihan baik yang dilakukan secara internal maupun eksternal.


Employee Compensation and Benefit The Company realized that the employee is the most valuable asset to support the success and achievements of the Company today and in the future. Therefore, the Company always comply with regulatory requirements in remuneration, allowances and benefits to employees as an appreciation based on the duties and responsibilities of employee by considering its performance and to improve the competence of its employees, the Company provides internal as well as external training.

Sehubungan dengan status Perseroan telah menjadi perusahaan terbuka, Perseroan juga memberikan sejumlah sahamnya kepada para karyawan yang masa baktinya sekurangkurangnya satu tahun. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan rasa memiliki dari para karyawan atas Perseroan yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dari karyawan dan membawa pada peningkatan kinerja Perseroan secara keseluruhan.

In light with Company’s status as a public company, the Company also provides a number of shares to employees who has working no less than one year. This is intended to improve the employees’ sense of belongings over the Company which is expected to increase the productivity of employees and lead on improving the Company’s performance in board sense.

Dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang kondusif, Perseroan berupaya untuk terus memberikan serangkaian program pelatihan maupun fasilitas dan tunjangan yang dapat meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja karyawannya. Kegiatan pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan Perseroan difokuskan untuk mendorong dan mengembangkan potensi dari masing-masing karyawan untuk dapat belajar dan tumbuh, sehingga dapat membantu tercapainya tujuan dan kesuksesan kegiatan usaha Perseroan. Adapun beberapa program pengembangan sumber daya manusia Perseroan adalah sebagai berikut:

In order to support the creation of a conducive working environment, the Company continues to provided a series of training programs and benefits facilities that could increase employees skill and motivation. Human resources development activities conducted by the Company are focused on encouraging and developing potentials from each employee to learn and grow so they will be able to help achieve the objectives and the success of Company’s business activities. The following are several of the Company’s human resources development programs:


243



• Pelatihan internal yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan pengembangan kompetensi untuk mendukung kinerja karyawan Perseroan. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Perseroan dengan mengundang nara sumber yang dipandang ahli di bidangnya seperti bidang manajemen kualitas, Supervisory Skill, Basic Statistic, dan Process Capability.



• Internal training that is conducted in accordance with the needs of the competencies development to support the performance of Company’s employees. This training is organized by the Company by inviting speakers that are considered experts in their own fields such as the field of quality management, Supervisory Skill, Basic Statistics and Capability Process.

Perseroan memberikan berbagai pelatihan untuk karyawan pada semua jenjang sesuai dengan kompetensi dan tugas pokoknya. The Company provides various training for employees at all levels in accordance with the competence and main responsibility.

• Pelatihan eksternal yang diberikan kepada karyawan sesuai training need analysist yang diajukan oleh atasan untuk menutup kesenjangan kompetensi sehubungan dengan perubahan atau perkembangan terkait divisi tertentu, seperti High Impact Presentation Skill, Leadership for Manager, Preventive Maintenance, Fundamental Leadership, Negotiation Skill, dan Project Management.

• External training that is given to the employees based on the training needs analysis as proposed from the respective supervisor to reduce competency gap in relation to the change or development related to specific divisions such as High Impact Presentation Skill, Leadership for Manager, Preventive Maintenance, Fundamental Leadership, Negotiation Skill and Project Management.

Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia sangat penting karena pertumbuhan bisnis dan persaingan kedepan akan semakin ketat.

The increasing of Human Resources capacity is essential due to business growth and competition in the future will be

244






Pelatihan yang diberikan tidak saja pada keahlian teknis tetapi juga soft skills, seperti kerjasama tim, kecakapan komunikasi, dan pembekalan tentang nilai-nilai Perseroan dan kewirausahaan.

more. Trainings are provided not only on technical skills but also on soft skills, such as teamwork, communication skills, and debriefing on the values of the Company and entrepreneurship.

Perseroan juga memberikan perhatian terhadap jenjang karir karyawan berdasarkan kinerja karyawan dan kondisi Perseroan. Pada masa yang akan datang, Perseroan merencanakan akan adanya kemungkinan sinergi dengan perusahaan afiliasi yang membuka peluang bagi karyawan untuk memperoleh ilmu dari luar negeri yang merupakan hasil dari banyaknya interaksi Perseroan dengan perusahaan multinasional. Sepanjang tahun 2016 total pengeluaran biaya pelatihan dan pengembangan mencapai Rp431 juta.

The Company also gives attention to the career path of employees based on employees’ performance and conditions of the Company. In the future, the Company has planned for possible synergies with affiliated companies that open opportunities for employees to gain knowledge from abroad (overseas training) as the result from a lot of the Company’s interactions with multinational companies. During 2016, the total of expense for training and development costs reached Rp 431 million.

Perseroan telah memiliki Peraturan Perusahaan yang ditetapkan di Pati pada tanggal 14 September 2015 dan telah disahkan sesuai Surat Keputusan Pemerintah Kabupaten Pati Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: Kep.562.2.1/432/2015 tanggal 14 September yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Sosial, dan Transmigrasi Kabupaten Pati yang berlaku terhitung tanggal 14 September 2015 sampai dengan tanggal 13 September 2017.

The Company’s Regulation has been stipulated in Pati on September 14, 2015 and has been approved in accordance with Decree of Regency Government of Pati Department of Social, Manpower and Transmigration Number: Kep. 562.2.1/432/2015 dated September 14, 2015 which is issued by the Head of Department of Social and Transmigration of Pati Regency that is valid for the period of September 14, 2015 until September 13, 2017.


245





Materi Pelatihan Internal / Internal Training Material No

Materi / Subject

1

5s

2

Kaizen

3

Supervisory Skill

4

7 QC Tools

5

Graphical Tools with Minitab

6

HR for no HR (Basic Human Profile)

7

Basic Safety (ERT & Fire Fighting)

8

Basic Safety (ERT & LOTO)

9

7 Waste

10

British Retail Consortium (BRC) Training

11

Basic Statistic

12

Process Capability

13

Presentation Skill

14

7 Habits of Highly Effective People

15

SWOT Balanced Scorecard

16

Managing People

17

Study Kelayakan Bisnis (Business Feasibility Studies)

18

Standard Sanitation Operating Procedure (SSOP)

19

Personal Hygiene & Sanitation

20

Good Manufacturing Process (GMP)

21

Enterprise Resource Planning (ERP)

22

Green belt

Materi Pelatihan Eksternal / External Training Material No

246

Materi / Subject

1

Calibration

2

Forklift Training

3

Leadership for Manager

4

Efektif Planned Maintenance

5

Strategi Procurement & Operasional Procurement

6

Project Management

7

Brevet A & B

8

Customs Certification Expertise






Pengenalan akan Perseroan

Introduction of the Company

Pada awal penerimaan karyawan baru, setiap karyawan diberikan pengenalan mengenai Perseroan untuk menanamkan nilai-nilai Perseroan dan mengetahui peraturan Perseroan. Pengenalan tersebut meliputi:

At the beginning of new employees recruitment, each employees iwill be given induction training to understand about the company values and company’s regulation. The introduction includes:

Basic Induction Training

Basic Induction training

Basic induction training diadakan dan dijalankan oleh Departemen HRD-GA bagi setiap karyawan baru yang memulai pekerjaan baru. Training tersebut bertujuan untuk pembekalan awal terhadap teknis, aturan dan jadwal kerja serta menanamkan kepada setiap karyawan untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap Perseroan (sense of belonging). Berkaitan dengan hal tersebut, maka di setiap basic induction training yang diadakan akan diberikan entry point berupa pemaparan tentang :

Basic Introduction Training is organized and implemented by the Department of Human Resources Development and General Affairs for each new employees starting their new job. The training is intended as an initial briefing regarding the technical, rules, and schedules of work as well as for each employee to have a sense of belonging towards the Company. In relation with this aim, every basic induction training conducted will be given an entry point, which is an exposure about:

a. Manfaat keikutsertaan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Semua perusahaan wajib mengikutsertakan karyawannya pada kedua program tersebut. Pemaparan lebih detail terhadap perlindungan akan aspek ketenagakerjaan dan jaminan

a. Benefits of participation in Employment Security Provider and Health Security Provider programs. All companies are obliged to engage their employees in both programs. Further explanation regarding the employment and health insurance. With the clarity


247



kesehatan karyawan. Sehingga dengan kejelasan hal tersebut, karyawan menjadi nyaman dan fokus, sehingga kerja menjadi lebih optimal dan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja. b. Kode Etik Menumbuhkan kesadaran tentang aturan yang mengikat berupa etika tata kelola perusahaan yang baik, yang berguna sebagai modal dasar dalam membangun budaya perusahaan yang kredibel, kompetitif dan transparan daam pengelolaannya. Adapun materi training tersebut diperuntukkan semua level karyawan seluruh departemen yang pada akhirnya akan meningkatkan rasa bangga karyawan menjadi bagian dari keluarga besar PT Dua Putra Utama Makmur Tbk

248



on the matter, the employees become comfortable and focused, so that they will show optimal performances and will ultimately increase productivity. b. Code of Ethics Raising awareness about the binding rules in the form of good corporate governance ethics, which is useful as the foundation in building a credible, competitive and transparent corporate culture in its management. Training materials are provided for all levels of employees in all department that, in the end, will increase the sense of pride of the employees to be the part of PT Dua Putra Utama Makmur, Tbk.






PROYEKSI SDM 2017 2017 Human Resources Projection Perseroan senantiasa mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan serta organisasi SDM Perusahaan di masa yang akan datang. Guna melindungi kesejahteraan sekaligus meningkatkan kompetensi SDM secara keseluruhan, Perseroan telah merencanakan untuk mengimplementasikan beberapa aksi strategis di bidang SDM pada tahun 2017 yang akan datang, yaitu: 1. Rotasi atau mutasi karyawan secara berkala. 2. Survei kepuasan karyawan secara berkala. 3. Penilaian Kinerja Karyawan secara berkala 4. Pengembangan aplikasi SDM yang terintegrasi dengan unit kerja lainnya untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien.

Pengelolaan Hubungan Industrial Perseroan mengedepankan terbinanya hubungan yang harmonis dan suasana kerja yang kondusif bagi seluruh jajaran Manajemen dan pekerja. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan membina Hubungan Industrial yang dapat mengakomodir kepentingan semua pihak yang terkait dengan kegiatan usaha dan operasional Perusahaan. Pengelolaan Hubungan Industrial di Perseroan selama tahun 2016 merujuk kepada Anggaran Dasar Perusahaan yang mencantumkan hak dan kewajiban masing-masing anggota Perseroan secara jelas dan komprehensif. Dalam pola Hubungan Industrial tersebut, seluruh entitas Perseroan memiliki keterwakilan dan hak untuk menyampaikan pendapat secara setara melalui mekanisme-mekanisme yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk | Annual Report 2016

The Company continues to develop and refine the Company’s policies and the Human Resources organisation in the future. In order to protect the welfare as well as to enhance the overall competence of human resources, the Company has planned to implement some strategic action in the field of Human Resources in 2017, namely: 1. Periodical rotation or mutation of employees 2. Periodical employees satisfaction survey 3. Periodical employees performance appraisal 4. Development of Human Resources application integrated with other work units to create an efficient work environment.

Management of Industrial Relations The Company emphasizes the harmonious relations and conducive working atmosphere for all levels of Management and employees. To achieve these objectives, the Company maintains Industrial Relations that can accommodate the interests of all stakeholders related to business and operational activities of the Company. Management of Industrial Relations in the Company during 2016 refer to the Company’s Articles of Association which lists the rights and obligations of each part of the Company clearly and comprehensively. In the pattern of Industrial Relations, the entire entity of the Company has the representation and right to express their opinions on an equal basis through mechanisms that have been agreed by both parties. 249

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Perseroan menyadari pentingnya mendukung keberlangsungan hidup lingkungan sekitar dalam rangka tumbuh bersama. The Company realized the importance to support continuity of surrounding environment in order to grow together

7





TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Guna memastikan keberlanjutan usaha, Perseroan mendorong agar keputusan bisnis dan operasional berdampak positif bagi kesejahteraan seluruh pemangku kepentingannya, mulai dari pemegang saham hingga ke masyarakat luas, baik langsung maupun tidak langsung. Inilah yang diyakini perusahaan sebagai esensi tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility / CSR). Perseroan sepenuhnya menyadari bahwa penyelenggaraan bisnis yang berkelanjutan merupakan komitmen untuk membangun bisnis yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah yang sesuai dengan nilai-nilai Perusahaan (Corporate Philosophy & Core Values), kaidah etis dan moral yang terangkum di dalam Pedoman Perilaku Bisnis (Code of Business Conduct) serta peraturan perundangundangan yang berlaku. Berlandaskan pada semangat dan komitmen terhadap keberlanjutan seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan kegiatan bisnis Perseroan, Melalui implementasi kegiatan CSR secara berkelanjutan tersebut, diharapkan keberadaan Perseroan akan membawa manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham selaku pemangku kepentingan utama suatu perseroan. Laporan Tahunan ini akan membahas 4 Aspek tanggung jawab sosial perseroan yang terkait dengan masalah lingkungan, ketenagakerjaan, masalah kemasyarakatan serta isu pelanggan.

252

In order to ensure business continuity, the Company encourages business and operational decisions to have a positive impact on the welfare of all stakeholders, from shareholders to the wider community, either directly or indirectly. This is what the Company believes as the essense of Corporate Social Responsibility / CSR The Company is fully aware that sustainable business is a commitment to build a value-added business that is in line with Corporate Philosophy & Core Values, ethical and moral rules summarized in the Code of Business Conduct, and the prevailing laws and regulations. Based on the spirit and commitment to the sustainability of all stakeholders related to the Company’s business activities, through the implementation of the sustainable CSR activities, it is expected that the Company will bring benefits to all stakeholders, including shareholders as the main stakeholders of a company. This Annual Report will address 4 aspects of corporate social responsibility related to environmental issues, employment, community issues and customer issues.






Kegiatan Tanggung Jawab Sosial di Bidang Lingkungan.

Corporate Social Responsibilities Activities in the Field of Environment

Realisasi dari program CSR dalam bidang lingkungan diwujudkan melalui pelaksanaan program penanaman pohon yang meliputi berbagai aspek lingkungan mulai dari kegiatan pelestarian lingkungan hingga efisiensi penggunaan sumber daya alam dan energi dalam kegiatan usaha. Kegiatan CSR terhadap lingkungan terutama dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat dan lingkungan di sekitar wilayah operasional perseroan namun tidak menutup kemungkinan untuk dilaksanakan secara luas di seluruh wilayah Indonesia.

CSR programs in the field of environment is realized through the implementation of tree planting programs covering various environmental aspects ranging from environmental conservation activities to the efficiency on the use of natural resources and energy in business activities. These programs are mainly implemented by involving the community and the environment around the operational area of the company but does not limiting the possibility to be widely implemented throughout the territory of Indonesia.

Selama tahun 2016, realisasi kegiatan CSR terhadap lingkungan antara lain melalui program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan :

Throughout 2016, the realization of CSR activities on the environment, among others through environmental programs related to the company’s operational activities are as follows:

a. Penanaman pohon yang menyerap karbondioksida di lingkungan sekitar Perseroan. b. Penghematan penggunaan sumber daya alam dan energi, Perseroan menerapkan budaya eco-green yang bertujuan membentuk budaya ramah lingkungan. c. Penggunaaan sistem pengolahan limbah air pembuangan (Waste Water Treatment Plant/WWTP) untuk mencegah pencemaran lingkungan akibat air pembuangan sisa hasil proses produksi. d. Upaya pemenuhan baku mutu yang ditetapkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup tentang limbah cair, limbah gas dan debu serta penurunan emisi gas CO2.


a. Planting trees that absorb carbon dioxide in the environment around the Company. b. Conserve the use of natural resources and energy, the Company implements an eco-green culture to create an environmentally friendly culture. c. Use of Waste Water Treatment Plant (WWTP) to prevent environmental pollution caused by waste water from production process. d. Efforts to meet the quality standards set by the Ministry of Environment on liquid waste, gas waste and dust and decrease CO2 emissions.

253



Kegiatan Tanggung Jawab Sosial di Bidang Pengembangan Masyarakat Kegiatan pelibatan dan pengembangan masyarakat merupakan kegiatan CSR perseroan yang berdimensi kemasyarakatan, dilaksanakan melalui program sosial kemasyarakatan melalui program-program tersebut, Perseroan berupaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dari aspek kesehatan, pendidikan serta ekonomi.



Corporate Social Responsibility Activities in the Field of Community Development Community involvement and development are CSR activities in the field of Community Development, implemented through social programs. The Company strives, through these programs, to improve people’s living standards from health, education and the economy.

Selama tahun 2016, kegiatan Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat yang dilaksanakan oleh Perseroan meliputi kegiatan sebagai berikut:

Throughout 2016, the Community Involvement and Development activities undertaken by the Company include the following activities:

1. Kesehatan : memfasilitasi kegiatan medical check up bagi karyawan Perseroan, 2. Pendidikan : memfasilitasi program magang bagi para siswa dan mahasiswa 3. Sosial Kemasyarakatan : memfasilitasi kegiatan sosial kebudayaan yang melibatkan masyarakat sekitar seperti acara sedekah bumi, istigosah, doa bersama, perayaan hari keagamaan. 4. Ekonomi : memfasilitasi penyerapan tenaga kerja bagi warga sekitar Perseroan sehingga meningkatkan kesejahteraan.

1. Health: Facilitates medical check up for the Company’s employees, 2. Education: Facilitates apprenticeship programs for school and college student, 3. Social Social: Facilittates cultural social activities involving the surrounding community such as charity events, religious activities, and religious celebration, 4. Economy: Facilitates the employment local residents to improve their welfare.

254






Kegiatan Tanggung Jawab Sosial yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja

Social Responsibility Activities Related to Employment and Occupational Safety and Health

Tanggung Jawab Di Bidang K3

Corporate Responsibility in the field of Occupational Safety and Health.

Salah satu wujud realisasi tanggung jawab terhadap Karyawan dilaksanakan melalui program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Secara garis besar, kegiatan K3 di Perseroan meliputi aspek pembinaan pengetahuan dan kesadaran K3, inisatif untuk mencapai kecelakaan nihil (zero accident) dan penyakit akibat kerja nihil (zero occupational desease), peningkatan taraf kesehatan karyawan, kepatuhan terhadap semua baku mutu dan ambang batas aspek lingkungan, pemeliharaan peralatan dan prasarana pabrik serta pelaksanaan seluruh peraturan pemerintah mengenai K3 dan standar internasional terkait lainnya. Kebijakan pelaksanaan K3 merupakan pedoman untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat serta memastikan bahwa seluruh kegiatan yang dilaksanakan tidak membawa dampak negatif terhadap lingkungan. Implementasi kebijakan tersebut ditujukan untuk mencapai indikator kesehatan dan keselamatan kerja yang ideal dengan mengedepankan program kerja, sebagai berikut:

One form of the realization of responsibility to the Employee is implemented through the Occupational Safety and Health (OSH) program. Broadly, OSH activities in the Company include aspects of coaching knowledge and awareness of OSH, initiating to achieve zero accident and zero occupational desease, increasing employee health level, adhering to all quality standards and threshold environmental aspect, maintaining plant equipment and infrastructure, and implementating every Government Regulations on OSH and other relevant international standards. The OSH policy is a guideline to create a safe and healthy work environment and ensure that all activities carried out do not have a negative impact on the environment. Implementation of the policy is aimed at achieving the ideal health and safety indicators by prioritizing the following work programs:

a. Identifikasi dan evaluasi terhadap aspek serta potensi ancaman kesehatan dan keselamatan kerja serta menentukan pengendalian terhadap risiko dan dampaknya dalam tingkat yang dapat diterima.


a. Identification and evaluation of aspects and potency of health and safety threats and determine control of risks and impacts at an acceptable level.

255





b. Komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya. c. Pencegahan kecelakaan kerja, cedera, dan polusi. d. Pengurangan limbah dan konsumsi energi. e. Pencatatan serta sosialisasi kinerja kesehatan dan keselamatan kerja. f. Memastikan pengendalian terhadap kondisi dan perilaku yang tidak aman dan dapat mengakibatkan kecelakaan atau cedera kerja.

b. Commitment to comply with laws and regulations as well as other requirements. c. Prevention of work accident, injuries, and pollution. d. Reduction of waste and energy consumption. e. Recording and socializing health and safety performance. f. Ensure control of unsafe conditions and behaviors that may result in workplace accidents or injuries.

Aktivitas lainnya untuk karyawan, Perseroan memfasilitasi kegiatan olah raga bagi para karyawan dengan menyediakan fasilitas atau sarana agar karyawan dapat menyehatkan jasmani.

Other activities for employees, the Company facilitates sports activities for employees by providing facilities for employees to nourish their body.

256






Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan Kebijakan

Corporate Responsibility to the Customer Policies

Perseroan bertanggung jawab terhadap keluhan konsumen baik konsumen korporasi maupun konsumen perorangan. Pelayanan terhadap keluhan pelanggan dapat difasilitasi langsung melalui pihak pemasaran Perseroan.

The Company is responsible for complaints from both corporate customers and individual consumers. Customer complaints will be facilitated directly through the marketing of the Company.

Kegiatan

Activities

Realisasi dari program CSR dalam bidang layanan pelanggan dilaksanakan melalui penyediaan saluran pengaduan konsumen yang dapat dihubungi melalui:

The realization of the CSR program in the field of customer service is implemented through consumer complaints channels via:

Email Telepon Fax

Email Telephone Fax

: [email protected] : 0295-4199011 : 0295-4199010

Perseroan akan menerima masukan maupun pengaduan dari pelanggan dan menindaklanjuti atas masukan atau pengaduan tersebut.

: [email protected] : 0295-4199011 : 0295-4199010.

The Company will receive feedback and complaints from customers and follow up on the feedback or complaints.


257

LAPORAN KONSOLIDASI KEUANGAN Consolidated Financial Report

8

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements as of December 31, 2016 and for the year then ended with independent auditors’ report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Daftar Isi

Table of Contents

Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi

Directors’ Statement

Laporan Auditor Independen

Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan ..............................................

1-2

................................. Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain …………. ..........................................................

3

Statement of Profit or Loss ....................... and Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas ...........................................

4

................................ Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas ..........................................................

5-6

.......................................... Statement of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan ................................... 7-101 ............................. Notes to the Financial Statements

************************


PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah)

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2016 (Expressed in Rupiah)

31 Desember/December 31, 2016

Catatan/ Notes

2015

ASET

ASSETS

ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - neto Piutang lain-lain Persediaan - neto Uang muka Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka

57.447.397.484 20.101.457.360 260.507.463.050 4.497.198.821 309.151.588.571 43.957.317.815 423.945.305 2.058.705.040

Total Aset Lancar

698.145.073.446

ASET TIDAK LANCAR Uang muka Biaya dibayar di muka Aset pajak tangguhan - neto Investasi jangka panjang Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap - neto

10.843.320.038 250.815.638 71.645.167 5.251.080.000 971.489.883.479

Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET

598.819.860.845 12.335.418.220 99.577.209.954 388.031.175 140.953.701.250 91.701.855.690 423.945.305 1.206.542.859

CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables - net Other receivables Inventories - net Advance payments Prepaid tax Prepaid expenses

945.406.565.298


9.877.145.128 67.991.596 23.972.000.000 5.251.080.000 590.893.109.698

NON-CURRENT ASSETS Advance payments Prepaid expenses Deferred tax assets - net Long-term investments Investment in associates Fixed assets - net

987.906.744.322

630.061.326.422


1.686.051.817.768

1.575.467.891.720

TOTAL ASSETS

2b,2n,2q,4,30 2c,2q,5,30 2q,6,30 2q,7,30 2f, 8 9 2o,17 2g,10

2g,9 10 2o,17 2c,2q,11,30 2e,12 2i,2j,13

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.

1


PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah)

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2016 (Expressed in Rupiah)

31 Desember/December 31, Catatan/ Notes

2016

2015

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Utang pajak Uang muka penjualan Beban akrual Utang jangka panjang - bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank Lembaga keuangan Sewa pembiayaan Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank Sewa pembiayaan Lembaga keuangan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang

LIABILITIES AND EQUITY

103.865.851.922 50.033.097.816 7.277.749.443 16.874.541.711 1.803.934.867 6.569.834.181

39.481.967.250 3.518.151.391 2.288.116.940

2q,14,30 2q,15,30 2q,16,30 2o,17 2q,18,30 2q,19,30

2h

231.713.245.521

12.701.902.595 1.147.667.583 217.885.244

CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade payables Other payables Taxes payable Advance from customers Accrued expenses Current maturities of long-term debts: Bank loans Financial institutions Finance leases

191.375.466.412


84.254.874.933 25.125.437.154 51.583.000.000 14.797.383.992 1.547.314.911

NON-CURRENT LIABILITIES 2q,19,30

154.315.068.421 3.314.023.943 3.207.117.567 1.497.601.398

2h

2k,20

441.002.430

Long-term debts - net of current maturities: Bank loans Finance leases Financial institutions Long-term employee benefits liabilities

142.451.592.914 155.316.021 2.037.725.736


162.333.811.329

145.085.637.101


Total Liabilitas

394.047.056.850

336.461.103.513

Total Liabilities

DANA SYIRKAH TEMPORER

TEMPORARY SYIRKAH FUNDS

Bank - Musyarakah EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 Modal dasar - 8.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.175.000.000 saham Tambahan modal disetor Saham treasuri Saldo laba Telah ditentukan penggunaanya Belum ditentukan penggunaanya Penghasilan komprehensif lain - neto Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS

-

2l,21

29.910.847.200

Bank - Musyarakah

417.500.000.000 711.753.580.235 (8.078.640.000)

22 2p,23 22

417.500.000.000 711.753.580.235 -

5.000.000.000 165.614.201.862 215.618.821

32

79.673.251.229 169.109.543

EQUITY Capital stock - par value Rp100 Authorized - 8,000,000,000 shares Issued and fully paid capital 4,175,000,000 shares as of Additional paid-in capital Treasury stock Retained earnings Appropriated reserve fund Unappropriated reserve fund Other comprehensive income - net

1.209.095.941.007

Total Equity

1.575.467.891.720

TOTAL LIABILITIES, TEMPORARY SYIRKAH FUNDS AND EQUITY

1.292.004.760.918

1.686.051.817.768



2


PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah)

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah)

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ For the year ended December 31, Catatan/ Notes

2016 PENDAPATAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN

966.887.321.903

2m,24

732.160.404.552

(771.781.097.997)

2m,25

(579.109.856.731)

LABA KOTOR

195.106.223.906

Beban umum dan administrasi Pendapatan keuangan Beban keuangan Pendapatan (beban) lain-lain Beban lain-lain

(48.491.252.988) 13.120.349.810 (35.020.811.797) 869.305.442 (3.859.040.442)

LABA SEBELUM PAJAK FINAL DAN PAJAK PENGHASILAN

121.724.773.931

PAJAK FINAL LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

2015

(2.624.069.962)

153.050.547.821

2m,27 2m,26 2m,28 2m,26 2m,29

92.470.261.583 2o

119.100.703.969

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan

(28.178.910.000) 19.156.664

TAKSIRAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN - NETO LABA TAHUN BERJALAN

(15.623.415.198) 2.328.035.438 (23.690.518.727) 2.273.315.638 (25.867.703.389)

(465.607.088)

92.004.654.495

NET REVENUES COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT General and administrative expenses Finance income Finance costs Other income (expense) Other expenses INCOME BEFORE FINAL TAX AND INCOME TAX FINAL INCOME TAX INCOME BEFORE INCOME TAX

(14.219.993.250) 83.011.584

INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred

(28.159.753.336)

(14.136.981.666)

INCOME TAX EXPENSES-NET

90.940.950.633

77.867.672.829

2o,17 2o,17

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME

POS YANG TIDAK AKAN DIREKLASIFIKASI KE LABA RUGI: Keuntungan aktuaria Pajak penghasilan terkait

62.012.371 (15.503.093)

78.495.706 (19.623.927)

Penghasilan komprehensif lain - neto

46.509.278

58.871.779


77.926.544.608

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR

40

EARNINGS PER SHARE

TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

90.987.459.911

LABA PER SAHAM

22

2s,35


ITEM THAT WILL NOT BE RECLASSIFIED TO PROFIT OR LOSS: Actuarial gains Related income tax


3


PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah)

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah) Saldo laba/Retained earnings

Catatan/ Notes

Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock

Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital

Saham Treasuri/ Treasury Stock

Telah Ditentukan Penggunaannya Cadangan Umum/ Appropriated Reserve Fund

Penghasilan Komprehensif Lain - neto/ Other Comprehensive Income - net

Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated

Saldo tanggal 1 Januari 2015

22

5.000.000.000

-

-

-

51.805.578.400

Penurunan modal

22

(4.500.000.000 )

-

-

-

-

-

Penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh

22

-

-

-

-

-

Perubahan terhadap modal ditempatkan dan disetor penuh terkait: Penawaran umum saham perdana Biaya penerbitan saham Dividen saham

199.500.000.000

56.915.816.164 (4.500.000.000 )

199.500.000.000

Balance as of January 1, 2015 Decrease on capital

Issuance of capital stock Change in the issuance of capital stock related to:

22,23

167.500.000.000 -

22,32

50.000.000.000

Total penghasilan komprehensif tahun berjalan

753.750.000.000 (41.996.419.765 )

-

-

-

-

-

-

-

(50.000.000.000)

-

-

-

-

-

77.867.672.829

-

-

79.673.251.229

-

-

-

Saldo tanggal 31 Desember 2015

22

417.500.000.000

711.753.580.235

Saham treasuri

22

-

-

Pembentukan cadangan umum

32

-

-

-

5.000.000.000

(5.000.000.000)

-

-

-

-

90.940.950.633

417.500.000.000

711.753.580.235

5.000.000.000

165.614.201.862

Total penghasilan komprehensif tahun berjalan Saldo tanggal 31 Desember 2016

110.237.764

Total Ekuitas/ Total Equity

22

(8.078.640.000)

(8.078.640.000)

921.250.000.000 (41.996.419.765 )

Initial public offering Stock issuance cost

-

Stock dividends

58.871.779

77.926.544.608

Total comprehensive income for the year

169.109.543

1.209.095.941.007

Balance as of December 31, 2015

(8.078.640.000 )

Treasury stock

-

Appropriation of general reserve

46.509.278

90.987.459.911

Total comprehensive income for the year

215.618.821

1.292.004.760.918

Balance as of December 31, 2016



4


PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah)

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah)


2016

2015

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada/untuk: Pemasok dan beban operasi lainnya Karyawan

807.761.003.674

675.072.494.499

(908.158.990.321) (51.831.077.393)

(713.867.959.858) (17.484.439.738)

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash payments for: Suppliers and other operating expenses Employees

Kas yang digunakan dari operasi

(152.229.064.040)

(56.279.905.097)

Cash used in operating activities

Penerimaan dari pendapatan bunga Pembayaran provisi dan beban bunga Pembayaran beban pajak Kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari investasi: jangka panjang jangka pendek Penerimaan hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Penempatan pada investasi jangka pendek Penambahan uang muka aset tetap Penempatan pada investasi jangka panjang Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi

9.544.643.889

1.862.428.350

(33.432.476.200) (25.610.437.460)

(24.596.422.911) (18.678.678.922)

Receipt of interest income Payment for provision and interest expenses Payment for taxes

(201.727.333.811)

(97.692.578.580)

Net cash used in operating activities

23.972.000.000 9.000.000.000

11 5

768.910.271 (370.022.437.071)

13 13

461.458.334 (277.320.944.734)

(16.766.039.140) (4.966.174.910)

11

(174.379.766.056)

11

(19.589.797.700)

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from investments: long-term short-term Proceeds from the sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets Placement on short-term investments Addition advance of fixed assets Placement on long-term investments

(468.821.755.076)

Net cash used in investing activities

(358.013.740.850)


2.007.295.080


5


PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah)

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah)


2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari utang bank: jangka pendek jangka panjang Pembayaran untuk : utang bank jangka pendek utang bank jangka panjang utang lembaga keuangan utang sewa pembiayaan Penerimaan (pembayaran) dana syirkah temporer Penerbitan saham treasuri Modal ditempatkan dan disetor penuh Penambahan terkait penawaran umum saham perusahaan: penawaran umum Perusahaan tambahan modal disetor biaya emisi saham Penurunan modal Perusahaan Pembayaran dari utang pihak-pihak berelasi non-usaha Pembayaran utang lain-lain-pihak berelasi Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Dampak dari selisih kurs - bersih KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

2015

377.524.359.769 62.750.000.000

14 19

(358.344.515.990) (24.549.156.021) (2.616.958.196) (1.840.375.382)

14

(9.521.220.660) (8.696.494.073) (1.102.802.012) (318.552.414)

(29.910.847.200) (4.407.741.171)

21 22

29.910.847.200 -

-

131.590.850.200

199.500.000.000 22

-

167.500.000.000 753.750.000.000 (41.996.419.765) (4.500.000.000)

-

(53.984.430.976)

-

16

(5.250.000.000)

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans: short-term long-term Payment for: short-term bank loans long-term bank loans financial institutions financial leases Proceeds of (payment for) temporary syirkah funds Issuance of treasury stock Issued and fully paid capital Addition related to the initial public offering of the Company: initial public offering additional paid-in capital stock issuance cost Decrease on paid capital Payment for due to related parties Payment for other payables - related party

1.156.881.777.500

Net cash provided by financing activities

(541.136.308.852)

590.367.443.844

(DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENT

(236.154.509)

48.515.878

Effect of foreign exchange - net

8.403.901.123

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEARS

598.819.860.845

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEARS

18.604.765.809

598.819.860.845

4

57.447.397.484

4

Tambahan Informasi aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan pada Catatan 33.


Supplementary information on non-cash transactions is disclosed in Note 33.


6


PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM a.

1.

Pendirian Perusahaan

GENERAL a. The Company’s Establishment

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk “Perusahaan” didirikan dengan nama PT Dua Putra Utama Makmur berdasarkan Akta Notaris Sugiyanto S.H., No. 8, tanggal 9 Mei 2012. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU31368.AH.01.01.Tahun 2012, tanggal 11 Juni 2012.

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk “the Company” was established under the name PT Dua Putra Utama Makmur based on Notarial Deed of Sugiyanto, S.H., No. 8, dated May 9, 2012. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-31368.AH.01.01.Tahun 2012, dated June 11, 2012.

Berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 209, tanggal 26 Agustus 2015 Anggaran Dasar Perusahaan secara keseluruhan mengalami perubahan sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham, termasuk perubahan nama Perusahaan menjadi PT Dua Putra Utama Makmur Tbk dan melakukan pemberian alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation). Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU0941787.AH.01.02.Tahun 2015, pada tanggal 7 September 2015.

Based on notarial deed Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 209, dated August 26, 2015, Company’s Article of Association had been amended in connection with plans for Initial Public Offering, including the changes of the Company’s name has been changed to become PT Dua Putra Utama Makmur Tbk and gave the allocation of shares to employees (Employee Stock Allocation). The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0941787.AH.01.02.Tahun 2015, dated September 7, 2015.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris Marcivia Rahmani, S.H., MK., No.15 tertanggal 26 April 2016, mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan, perubahan terakhir tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0048881. Tanggal 17 Mei 2016.

The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest amendment of which was notarial deed by deeds No.15 of Marcivia Rahmani, S.H., MK., dated April 26, 2016, which concerning of the changes in the composition of the Boards of Commissioners and Directors of the Company, which amendment was acknowledged and recorded by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0048881. Dated May 17, 2016.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak di bidang perikanan dan perdagangan.

According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is engaged in the business of fisheries and trading.

Perusahaan berdomisili di Jalan Raya Pati Juwana km 7, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

The Company located in Jalan Raya Pati Juwana km 7, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

7



1.


UMUM (lanjutan) b.

c.

1.

Penawaran Umum

GENERAL (continued) b. Initial Public Offering

Pada tanggal 26 November 2015, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Surat Keputusan Nomor S-559/D.04/2015 untuk melakukan penawaran umum atas 1.675.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp550 per saham. Selisih lebih jumlah yang diterima dari pengeluaran saham terhadap nilai nominalnya sebesar Rp753.750.000.000 dicatat dalam akun “Tambahan Modal Disetor” setelah dikurangi total biaya emisi saham sebesar Rp41.996.419.765.

On November 26, 2015, the Company obtained the notice of effective from the Financial by Decree Services Authority (OJK) No. S-559/D.04/2015 to conduct a public offering of 1,675,000,000 shares with a par value of Rp100 per share with offering price of Rp550 per share.The excess amount received from the issuance of stock over its face value amounting to Rp753,750,000,000 is recorded in the “Additional Paid-in Capital” account, after deducting the total shares issuance cost of Rp41,996,419,765.

Pada tanggal 8 Desember 2015, seluruh saham Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.

As of December 8, 2015, all the Company’s shares have been listed at the Indonesia Stock Exchange.

Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan, dan Komite Audit

c. The Boards of Commissioners and Directors, Employees, and Audit Committee

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company's Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2016 was as follows:

Dewan Komisaris/Board of Commissioners Komisaris Utama/President Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner

: Muhammad Alfan Baharuddin : Arif Budi Sulistyo : Iwan Supriadi

Direksi/Board of Directors Direktur Utama/President Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur Independen/Independent Director

: Witiarso Utomo : Aris Widiarto : Indra Afriadi : Risma Ardhi Chandra : I Made Satyaguna

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company's Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2015 was as follows:

Dewan Komisaris/Board of Commissioners Komisaris Utama/President Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner

: Witjaksono : Iwan Supriadi

Direksi/Board of Directors Direktur Utama/President Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur Independen/Independent Director

: Witiarso Utomo : Aris Widiarto : Bambang Mahendra Dewa : Indra Afriadi : Risma Ardhi Chandra : I Made Satyaguna

8



1.


UMUM (lanjutan) c.

1.

Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan, dan Komite Audit (lanjutan)

c. The Boards of Commissioners and Directors, Employees, and Audit Committee (continued)

Jumlah karyawan tetap Perusahaan adalah 352 dan 124 orang (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

The Company has permanent employees of 352 and 124 (unaudited) as of December 31, 2016 and 2015, respectively.

Berdasarkan Surat Keputusan Perubahan Komite Audit No. 201/DPUM/XI/2016 tanggal 1 November 2016, Perusahaan menetapkan Komite Audit untuk periode 31 Desember 2016 dengan susunan sebagai berikut:

Based of the Change of Audit Committee Decision letter No.201/DPUM/XI/2016 dated November 1, 2016, the Company stipulates the December 31, 2016 Audit Committee is as follows:

Ketua/Chairman Anggota/Members

: Iwan Supriadi : Egga Yusuf Mulia Syarief Adi Irawan Based of the Establishment and Appointment of Audit Committee letter No.0124/DPUM/VIII/ 2015 dated August 18, 2015, the Company stipulates the establishment of the Audit Committee as of December 31, 2015, is as follows:

Berdasarkan Surat Pembentukan dan Penunjukan Komite Audit No. 0124/DPUM/VIII/ 2015 tanggal 18 Agustus 2015, Perusahaan menetapkan pembentukan Komite Audit untuk periode 31 Desember 2015 dengan susunan sebagai berikut: Ketua/Chairman Anggota/Members

d.

2.

Persetujuan dan pengesahan penerbitan laporan keuangan

: Iwan Supriadi : Egga Yusuf Mulia Syarief AA Rahmat Setiawan untuk

d. Approval and Authorization for the Issuance of Financial Statements

Penerbitan laporan keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut telah disetujui dan disahkan untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 12 April 2017.

The issuance of the financial statements of the Company as of December 31, 2016 and 2015, and for the years ended was approved and authorized by the Board of Directors on April 12, 2017.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.

GENERAL (continued)

2.

Dasar penyusunan laporan keuangan

SUMMARY POLICIES

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

a. Basis of preparation of the statements

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

9

financial

The financial statements have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which consist of the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations to Financial Accounting Standards (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK") and the Regulations No.VIII.G.7 regarding Financial Statement Presentation and Disclosure of Issues or Public Companies issued by the Financial Service Authority (OJK).



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.

b.

Dasar penyusunan (lanjutan)

laporan

keuangan

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

a. Basis of preparation statements (continued)

the

financial

Kecuali untuk laporan arus kas, laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan yang relevan.

Except for the statement of cash flows, the financial statements have been prepared using the accrual basis, and the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases as described in the relevant notes herein.

Laporan arus kas yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statement of cash flows, which has been prepared using the direct method, presents cash receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah (“Rp”) yang juga mata uang fungsional Perusahaan.

The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (“Rp”), which is also the functional currency of the Company.

Kas dan setara kas

b.

Investasi jangka pendek dan jangka panjang

Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in bank, and time deposits with maturity period of three months or less from the date of placement and can be withdrawn soon without significant value changes. Cash and cash equivalents are not pledged as collaterals for liabilities and others loans and are not restricted in nature.

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya serta dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang signifikan. Kas dan setara kas tidak digunakan sebagai jaminan atas liabilitas dan pinjaman lainnya dan tidak dibatasi penggunaannya. c.

of

c.

Short-term and long-term investments

Investasi jangka pendek adalah deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan dari tanggal penempatannya namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan namun tidak lebih dari satu tahun dari tanggal penempatannya.

Short-term investments are time deposits with maturities of less than three months from the date of placement however warranted, or appropriated and time deposits with maturities of more than three months but not over a year from the date of placement.

Investasi jangka panjang adalah deposito berjangka dan deposito berjangka Mudharabah yang merupakan investasi yang hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dan deposito berjangka Mudharabah dengan bank.

Long-term investments are time deposits and Mudharabah time deposits which represent investment that can be withdrawn at specific maturity dates based on the agreement between depositors and the bank.

10



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.

ACCOUNTING

Transactions with related parties

Perusahaan mengungkapkan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.

The Company discloses related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements.

Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika mereka:

An individual or family member is related to the Company if it:

(i)

(i)

memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan

has control or joint control over the Company

atas

(ii) has significant influence over the Company; or

(iii) merupakan personil manajemen kunci Perusahaan atau Perusahaan induk dari Perusahaan.

(iii) is a member of the key management personnel of the Company or the parent of the Company.

Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:

A company is related to the Company if any of the following conditions applies:

(i)

(i)

(ii) memiliki pengaruh Perusahaan; atau

signifikan

perusahaan dan Perusahaan adalah anggota dari Perusahaan yang sama.

the company and the Company are members of the same Company.

(ii) suatu perusahaan adalah Perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan (atau Perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu perusahaan, yang mana Perusahaan adalah anggotanya).

(ii) one company is an associate or joint venture of the Company (or an associate or joint venture of a member of a company of which the Company is a member).

(iii) perusahaan dan Perusahaan adalah ventura dari pihak ketiga yang sama.

(iii) both company and the Company are joint venturers of the same third party.

(iv) Perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga.

(iv) the Company is a joint venture of a third company and the other company is an associate of the third company.

(v) perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau Perusahaan yang terkait dengan Perusahaan.

(v) the company is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the group or an Company related to the Company.

(vi) perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a.

(vi) the company is controlled or jointly controlled by a person identified in point a.

(vii) orang yang teridentifikasi dalam huruf a (i) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan atau merupakan personil manajemen kunci perusahaan induk dari Perusahaan.

(vii) a person identified in point a(i) has significant influence over the Company or is a member of the key management personnel of the Company (or of a parent of the Company).

11



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.

e.

f.

Transaksi (lanjutan)

dengan

pihak-pihak

2.


ACCOUNTING

berelasi

d. Transactions with related parties (continued)

Suatu Perusahaan berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: (lanjutan)

An Company is related to the Company if any of the following conditions applies: (continued)

(viii) orang yang teridentifikasi dalam huruf a (i) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan atau merupakan personil manajemen kunci perusahaan induk dari Perusahaan.

(viii) a person identified in point a(i) has significant influence over the Company or is a member of the key management personnel of the Company (or of a parent of the Company).

Seluruh transaksi dan saldo dengan pihakpihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 38 atas laporan keuangan.

All transactions and balances with related parties are disclosed in the Note 38 to the financial statements.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions with related parties are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those for transactions with unrelated parties.

Investasi pada Perusahaan asosiasi

e. Investment in associates

Investasi saham dengan kepemilikan antara 20% hingga 50% hak suara dan mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan (perusahaan asosiasi) dan Perusahaan dimana Perusahaan memiliki 50% atau lebih hak suara tetapi dikendalikan secara bersama dengan pemegang saham lain (Perusahaan pengendalian bersama), dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.

Investments in shares of stock with ownership interest of 20% to 50% of the voting rights and exert significant influence, but which it do not control (associated entities) and entities in which the has 50% or more of the voting rights but are controlled jointly with another shareholder (jointly controlled entities), are accounted for using equity method.

Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang diakui berdasarkan PSAK No. 55. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.

Investments in shares of stock with ownership interest of less than 20% that do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments are recognized under PSAK No. 55. The carrying amount of the investments is written-down to recognize a permanent decline in value of the individual investments. Any such write down is charged directly to profit or loss.

Persediaan

f.

Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (moving).

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the moving average method.

Nilai realisasi neto merupakan estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.

Net realizable value represents the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated cost of completion and the estimated costs necessary to make the sale.

12



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.


2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.

i.

Sewa

Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.

Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. h.

ACCOUNTING

h.

Leases

Perusahaan mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya, pada tanggal pengakuan awal.

The Company classifies a lease based on the extent to which risks and rewards incidential to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and on the substance of the transaction rather than the form of the contract, at inception date.

Sewa pembiayaan

Finance lease

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset.

A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of an asset.

Sewa operasi

Operating lease

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa yang diterima oleh Perusahaan sebagai lessor diakui sebagai pendapatan dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.

A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the lease payments received by the Company as lessors are recognized as income using the straight-line method over the lease term.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis is more representative of pattern in which economic benefits from leased assets are consumed.

Aset tetap

i.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada, kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.

13

Fixed assets Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment loss, if any, except for land which is not depreciated. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met.



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.

2.

Aset tetap (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.

ACCOUNTING

Fixed assets (continued)

Selanjutnya, pada saat pemeriksaan yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, biaya pemeriksaan itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan.

Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are met. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit and loss as they are incurred.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Year Bangunan Kapal Mesin dan peralatan Kendaraan

20 20 4 - 16 4-8

Buildings Vessels Machineries and equipments Vehicles

Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya khusus sehubungan dengan perolehan pertama kali hak atas tanah diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah, sedangkan biaya pengurusan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Land rights are stated at cost and not depreciated. Special costs associated with the acquisition of land is initially recognized as part of the cost of land assets, while the cost of the extension of rights to land are recognized as intangible assets and amortized over the life of the land rights or economic life, whichever is shorter.

Biaya konstruksi aset dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya provisi pinjaman yang digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu, dikapitalisasi sampai dengan saat proses pembangunan tersebut selesai. Biaya-biaya ini direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut berada pada lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.

The cost of the construction of assets is capitalized as construction in progress. Interest and other borrowing cost, such as fees on loans used in financing the construction of a qualifying assets, are capitalized up to the date when construction is completed. These costs are reclassified into fixed assets account when the construction or installation is complete. Depreciation of an asset begins when it is available for use, i.e when it is in the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.

14



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.

j.

Aset tetap (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.

ACCOUNTING

Fixed assets (continued)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is credited or charged to operations in the year the asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direviu, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The fixed assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at each financial year end.

Penurunan nilai aset non-keuangan

j.

Impairment loss of non-financial assets

Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, atau aset tak berwujud yang belum dapat digunakan) diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan atas aset tersebut.

The Company assesses at each reporting date whether there is an indication that assets may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for assets (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, or an intangible asset not yet available for use) is required, the Company makes an estimate of the recoverable amounts of the respective assets.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, model penilaian yang sesuai digunakan untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.

An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or its CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or Company of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the asset. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

15



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.

Penurunan (lanjutan)

nilai

aset

non-keuangan

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.

Imbalan kerja

Impairment loss of non-financial assets (continued) Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the statement of comprehensive profit or loss and other comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. k.

ACCOUNTING

k.

Employee benefits

Imbalan pasca-kerja

Post-employment benefits

Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UUK”) dan PSAK No. 24 (2013), “Imbalan Kerja”. Berdasarkan UUK tersebut, Perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam UUK tersebut terpenuhi.

The Company recognized an unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”) and PSAK No. 24 (2013), “Employee Benefits”. Under the Law, the Company is required to pay separation, appreciation and compensation benefits to its employees if the conditions specified in the Law are met.

Perusahaan menyelenggarakan program iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Imbalan atas UUK tersebut telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada usia normal pensiun dari Dana Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan UUK tersebut setelah dikurangi akumulasi imbalan kerja karyawan dan hasil investasi yang terkait. Jika manfaat program pensiun iuran pasti kurang dari persyaratan yang ditetapkan UUK, Perusahaan harus menyediakan kekurangannya.

The Company has a defined contribution plan covering substantially all of its eliglible employees. The benefits under the Law have been calculated by comparing the benefits that will be received by an employee at normal pension age from the Pension Plan with the benefits as stipulated under the Law, after deducting the accumulated employee contribution and the related investment results. If the employer-funded portion of the Pension Plan benefit is less than the benefit as required by the Law, the Company will provide for such shortfall.

Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Perusahaan ditentukan melalui perhitungan aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode projected-unitcredit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, hasil yang diharapkan atas aset dana pensiun dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun tahunan.

Pension costs under the Company’s defined benefit pension plans are determined by periodic actuarial calculation using the projected-unit-credit method and applying the assumptions on discount rate, expected return on plan assets and annual rate of increase in compensation.

16



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.

Imbalan kerja (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.

Employee benefits (continued)

Imbalan pasca-kerja (lanjutan)

Post-employment benefits (continued)

Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas aset dana pensiun (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui pendapatan komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan interim untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus dana pensiun. Pengukuran kembali tidak mereklasifikasi laba atau rugi pada periode berikutnya.

All re-measurements, comprising of actuarial gains and losses, and the return of plan assets (excluding net interest) are recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the interim statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit and surplus. Re-measurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.

Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan.

All past service costs are recognized at the earlier of when the amendment/curtailment occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized. As a result, unvested past service costs can no longer be deferred and recognized over the future vesting period.

Beban bunga dan pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan sebagaimana digunakan dalam PSAK No. 24 versi sebelumnya digantikan dengan beban bunga bersih, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban manfaat pasti - bersih atau aset pada saat awal dari tiap periode pelaporan tahunan.

The interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK No. 24 are replaced with a net-interest amount, which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset at the start of each annual reporting period.

Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas karena Perusahaan syariah tidak berkewajiban, ketika mengalami kerugian, untuk mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi Perusahaan syariah. Di sisi lain, dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham, seperti hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non-investasi (current and other noninvestment accounts).

Temporary syirkah funds cannot be classified as liability because the Sharia entity “Bank” has no obligation to return the fund to the owner when the Bank has loss, unless there is negligence or default by the Bank. on the other hand, temporary syirkah funds cannot be classified as equity since they have maturity and the owner of the funds do not have ownership rights as common shareholders, such as voting rights and right of the profit derived from current assets and noninvestment assets.

Hubungan antara Perusahaan syariah dan pemilik dana syirkah temporer merupakan hubungan kemitraan berdasarkan akad mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah atau musyarakah.

The relationship between the sharia Company and the owner temporary syirkah funds is partnership based mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah or musyarakah.

17



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.

Dana syirkah temporer

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.

Temporary syirkah funds

Perusahaan syariah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana yang diterima dengan atau tanpa batasan seperti mengenai tempat, cara, atau obyek investasi.

Sharia Company has the right to manage and invest the funds received with or without such restrictions on where, how, or object invest funds received with or without such restrictions on where, how, or investment object.

Dana syirkah temporer merupakan salah satu unsur laporan posisi keuangan dimana hal tersebut sesuai dengan prinsip syariah yang memberikan hak kepada Perusahaan syariah untuk mengelola dan menginvestasikan dana, termasuk untuk mencampur dana dimaksud dengan dana lainnya.

Temporary syirkah fund is an element of statement of financial position where it is in line with sharia principles, which entitles the Bank to manage and invest funds, including to manage as one portofolio with other type of funds.

Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing- masing pihak. Pembagian hasil dana syirkah temporer dapat dengan konsep bagi hasil atau bagi untung.

The owners of temporary syirkah funds earn profit in accordance with the agreement and receive loss based on the amount of funds from each party. The return of temporary syirkah funds are based on revenue sharing concept.

m. Pengakuan pendapatan dan beban

n.

2.

m. Revenue and expense recognition

Pendapatan diakui pada saat pemberian atau penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

Revenue is recognized upon grant or delivery of goods to customers. Expenses are recognized when incurred (accrual basis).

Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

n. Foreign currency transactions and balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada setiap akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the end of the reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year, as published by Bank Indonesia, and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kurs yang digunakan adalah Rp13.436 dan Rp13.795, masing-masing untuk US$1.

As of December 31, 2016 and 2015, the rates of exchange used was Rp13,436 and Rp13,795, respectively , each to US$1.

18



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.

Pajak penghasilan

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o.

Income tax

Perusahaan menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), mengenai “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan Perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.

The Company adopted PSAK No. 46 (Revised 2014), regarding "Income Taxes", which requires entities to account for the tax consequences of current and future taxes over the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) recognized in the statement of financial position and transactions as well as other events that occurred in the current year are recognized in the financial statements.

Pajak kini

Current tax

Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as at the reporting dates.

Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagianbagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.

Taxable income differs from profit as reported in the statement of profit or loss and other comprehensive income because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in future years and it futher excludes items that are never taxable or deductible.

Pajak tangguhan

Deferred tax

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.

Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali bagi liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari:

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except for the deferred tax liability arising from:

i.

i.

the initial recognition of goodwill; or

ii.

an asset or liability in a transaction that: (1) is not a business combination; and (2) at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss.

pengakuan awal goodwill; atau

ii. pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang: (1) bukan transaksi kombinasi bisnis, dan (2) pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak.

19



2.



Pajak penghasilan (lanjutan)

2.


Income tax (continued)

Pajak tangguhan (lanjutan)

Deferred tax (continued)

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang:

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carryforward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable income will be available against which deductible temporary differences, and the carry-forward of unused tax losses can be utilized, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that:

i.

i.

is not a business combination; and

ii. tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak.

ii.

at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss.

Nilai tercatat aset pajak tangguhan direviu pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, perusahaan menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.

The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang secara substantif telah berlaku, pada tanggal pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan yang bermaksud untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities and intend to settle the current assets and liabilities on a net basis.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat Surat Keputusan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan atau Perusahaan Anak mengajukan banding, pada saat hasil banding tersebut telah ditentukan.

Amendment to a tax obligation is recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company or Subsidiaries, when the result of the appeal is determined.

bukan transaksi kombinasi bisnis; dan

20



2.



p.

Pajak penghasilan (lanjutan)

2.


Pajak final

Final tax

Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.

Tax regulation in Indonesia determined that certain taxable income is subject to final tax. Final tax applied to the gross value of transactions is applied even when the parties carrying the transaction recognizing losses.

Mengacu kepada revisi PSAK No. 46 yang disebutkan di atas, pajak final tersebut tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK No. 46. Oleh karena itu, Perusahaan memutuskan untuk menyajikan beban pajak final sehubungan dengan pendapatan keuangan sebagai pos sendiri.

Referring to revised PSAK No. 46, as mentioned above, final tax is no longer governed by PSAK No. 46. Therefore, the Company has decided to present all of the final tax arising from finance income as a separated item.

Perbedaan antara nilai tercatat dari asset revaluasian dan dasar pengenaan pajak merupakan perbedaan temporer sehingga menimbulkan liabilitas atau aset pajak tangguhan, kecuali untuk aset tertentu seperti tanah yang pada saat realisasinya dikenakan pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi.

The difference between the carrying amount of a revalued asset and its tax base is a temporary difference and give rise to a deferred tax liability or asset, except for certain asset such as land, the realization of which is taxed with final tax on gross value of transaction.

Biaya emisi saham

p.

Instrumen keuangan

q.

i. Aset keuangan

Share issuance costs Costs incurred related to the public offering of shares (including pre-emptive rights issues) are deducted from the proceeds and presented as a deduction from the “Additional Paid-in Capital” account, under Equity section in the statements of financial position.

Biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat (termasuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu) dikurangkan langsung dari hasil emisi dan disajikan sebagai pengurang pada akun “Tambahan Modal Disetor”, sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan posisi keuangan. q.

Income tax (continued)

Financial instruments i.

Financial assets

Pengakuan awal

Initial recognition

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual, atau mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan mereka pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi ulang penunjukan ini pada setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.

21



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.

Instrumen keuangan (lanjutan) i.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.

Aset keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING

Financial instruments (continued) i.

Financial assets (continued)

Pengakuan awal (lanjutan)

Initial recognition (continued)

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau konvensi di pasar (pembelian secara teratur) diakui pada tanggal transaksi, yaitu tanggal saat Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company commits to purchase or sell the assets.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan memiliki aset keuangan berupa kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain dan investasi jangka panjang.

As of December 31, 2016 and 2015, the Company’s financial assets consist of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivable and other receivables and long-term investments.

Perusahaan telah menentukan bahwa semua aset keuangan dikategorikan sebagai pinjaman dan piutang.

The Company has determined that its financial assets are categorized as loans and receivables.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent measurement

Pinjaman dan piutang

Loans and receivables

Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak dikutip di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

22



2.



Instrumen keuangan (lanjutan)

2.


ii. Liabilitas keuangan

ACCOUNTING

Financial instruments (continued) ii.

Financial liabilities

Pengakuan awal

Initial recognition

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada pengakuan awal.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dimana, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, sudah termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

All financial liabilities are recognized initially at fair value which, in the case of financial liabilities at amortized cost, is inclusive of directly attributable transaction costs.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan memiliki liabilitas keuangan berupa utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, dan utang jangka panjang.

As of December 31, 2016 and 2015, the Company’s financial liabilities consist of short-term bank loan, trade payables, other payables, accrued expenses, and long-term debts.

Perusahaan telah menentukan bahwa semua liabilitas keuangan dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

The Company has determined that its financial liabilities are categorized as financial liabilities at amortized cost.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent measurement

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities at amortized cost

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, financial liabilities at amortized cost are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi pada saat liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

23



2.




setelah

pengakuan


ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)

2.

Financial instruments (continued) ii.

awal

ACCOUNTING

Financial liabilities (continued) Subsequent measurement (continued)

Metode suku bunga efektif

Effective Interest method

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan dan mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi arus kas di masa datang (termasuk semua biaya yang diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan seluruh premium atau diskonto lainnya) selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat neto dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid on received that form an integral part of effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Saling hapus dari instrumen keuangan

Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

24



2.




2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.

iii. Nilai wajar instrumen keuangan

Financial instruments (continued) iii. Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuota harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir tahun pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arms-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting year. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

Penyesuaian Risiko Kredit

Credit Risk Adjustment

Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih dapat diobservasi untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen tersebut ikut diperhitungkan.

The Company adjusts the price in the more observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company’s own credit risks associated with the instrument are taken into account.

iv. Biaya perolehan diamortisasi instrumen keuangan

dari

iv.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskon pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. v. Penurunan nilai aset keuangan

v.

Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

25

Amortized cost of financial instruments

Impairment of financial assets The Company assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a Company of financial assets is impaired.



2.




2.


v. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

Financial instruments (continued) v.

Impairment (continued)

of

financial

assets

Untuk pinjaman dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a Company of financial assets with similar credit risk characteristics, and the Company is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman dan piutang memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a “loans and receivables” financial asset has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.

26



2.




2.


v. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

Financial instruments (continued) v.

Impairment (continued)

of

financial

assets

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company.

Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba rugi.

If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.

vi. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

aset

dan

vi.

Derecognition of financial assets and liabilities

Aset keuangan

Financial assets

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan, untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila:

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a Company of similar financial assets) is derecognized when:

(1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

(1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or

27



2.



Instrumen keuangan (lanjutan) vi.

Penghentian pengakuan aset liabilitas keuangan (lanjutan)

2.


dan

Financial instruments (continued) vi.

Derecognition of financial assets and liabilities (continued)

Aset keuangan (lanjutan)

Financial assets (continued)

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan, untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (lanjutan

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a Company of similar financial assets) is derecognized when: (continued)

(2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

(2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement, and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Liabilitas keuangan

Financial liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as an extinguishment of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

28



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.

s.

Segmen operasi

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r. Operating Segment

Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat dalam menyediakan produk (segmen usaha), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged in providing certain products (business segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.

The amount of each segment item reported is the measure reported to the chief operating decision-maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk pos-pos yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intraCompany balances and intra-Company transactions are eliminated.

Laba per saham dasar

s.

The amount of basic earnings per share is computed by dividing profit for the period/year attributable to the owners of the parent by the weighted average number of shares outstanding during the period.

Jumlah laba per saham dihitung dengan membagi laba periode/tahun berjalan dengan total rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangkutan. t.

Pembayaran berbasis saham

Earnings per share

t.

Share-based payments

Perusahaan mengoperasikan beberapa program imbalan berbasis saham, dimana Perusahaan memberikan instrumen ekuitas Perusahaan (opsi) kepada karyawan sebagai imbalan atas jasa mereka. Nilai wajar opsi yang diberikan diakui sebagai beban dan dengan peningkatan pada ekuitas. Jumlah nilai yang harus dibebankan ditentukan dengan mengacu kepada nilai wajar opsi yang diberikan:

The Company operates a number of equity settled, share-based compensation plans, under which the Company receives services from employees as consideration for equity instruments (options) of the Company. The fair value of the options is recognized as an expense with a corresponding increase in equity.The total amount to be expensed is determined by reference to the fair value of the options granted:

i.

Termasuk kinerja pasar (misalnya, harga saham Perusahaan);

i.

Including any market performance conditions (for example, an Company’s share price);

ii. Tidak termasuk dampak dari jasa dan kondisi vesting yang tidak dipengaruhi kinerja pasar (misalnya, profitabilitas, target pertumbuhan penjualan dan tetap menjadi karyawan perusahaan selama periode waktu tertentu); dan

ii.

Excluding the impact of any service and non-market performance vesting conditions (for example, profitability, sale growth targets and remaining an employee of the Company over a specified time period); and

iii. Termasuk dampak dari kondisi non-vesting.

iii.

Including the impact of any non-vesting.

29



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.

u.

2.

Pembayaran berbasis saham (lanjutan)

t.

ACCOUNTING

Share-based payments (continued)

Syarat jasa dan syarat yang tidak dipengaruhi kinerja pasar dimasukkan di dalam asumsi asumsi mengenai jumlah opsi yang diharapkan akan vest. Jumlah beban diakui selama periode vesting, yaitu periode dimana seluruh kondisi vesting tertentu telah terpenuhi.

Non-market performance and service conditions are included in assumptions about the number of options that are expected to vest. The total expense is recognized over the vesting period, which is the period over which all of the specified vesting conditions are to be satisfied.

Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan merevisi estimasi jumlah opsi yang diharapkan diakui berdasarkan syarat jasa. Selisih antara estimasi revisian dengan jumlah estimasi sebelumnya, jika ada, diakui dalam laporan laba rugi, dengan penyesuaian pada sisi ekuitas.

At the end of each reporting period, the Company revises its estimates of the number of options that are expected to vested based on the nonmarket vesting conditions. It recpgnizes the impact of the revision to original estimates, if any, in profit or loss, with a corresponding adjustment to equity.

Ketika opsi dieksekusi, Perusahaan menerbitkan sejumlah saham baru atau menerbitkan kembali saham treasurinya (jika ada). Nilai kas yang diterima dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan dikreditkan ke modal saham (nilai nominal) dan agio saham.

When the options are exercised, the Company issues new shares or reissues its treasury shares (if any). The proceeds received, net of any directly attributable transaction costs, are credited to share capital (nominal value) and share premium.

Peristiwa setelah periode laporan keuangan

u.

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN

ESTIMASI

Penyusunan laporan keuangan mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Namun, ketidakpastian asumsi dan estimasi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang berdampak pada masa mendatang.

30

Events after the financial reporting period Post year-end events that provide additional information about the Company’s position at reporting period (adjusting events) are reflected in the financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to the financial statements when material.

Peristiwa setelah akhir tahun laporan yang memberikan informasi tambahan terkait posisi Perusahaan pada periode laporan keuangan (“adjusting events”) disajikan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhir tahun laporan yang bukan adjusting events telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan apabila material. 3.


3.

MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS The preparation of the financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.



3.


PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

3.

MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan

Judgments

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen telah membuat pertimbangan berikut, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan:

In the process of applying the Company’s accounting policies, management has made the following judgments, apart from those involving estimations and assumptions, which have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements:

·

·

Pengklasifikasian aset dan liabilitas keuangan

The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK.

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK terpenuhi. ·

·

Cadangan atas penurunan nilai piutang usaha

Classification of financial assets and financial liabilities

Allowance for impairment of trade receivables The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company bases its assumptions and estimations on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun keuangan berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Estimasi dan Asumsi

Estimates and Assumptions

Asumsi kunci mengenai masa depan dan sumber kunci lainnya untuk estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijabarkan sebagai berikut:

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:

·

·

Estimasi masa manfaat atas aset tetap dan properti investasi Perusahaan mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan properti investasi berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar akan untuk dijual sebelum atau pada saat penyelesaian konstruksi.

31

Estimating useful lives of fixed assets and investment properties The Company estimates the useful lives of its fixed assets and investment properties based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected future technological developments and market behavior.



3.


PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) ·

·

3.

MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Estimates and Assumptions (continued)

Estimasi masa manfaat atas aset tetap dan properti investasi (lanjutan)

·

Estimating useful lives of fixed assets and investment properties (continued)

Estimasi dari masa manfaat aset tetap dan properti investasi adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Namun, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas.

The estimation of the useful lives of fixed assets and investment properties is based on the Company’s collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least each financial year end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above.

Jumlah dan waktu dari beban yang dicatat untuk setiap tahun akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan situasi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap dan properti investasi Perusahaan akan meningkatkan beban langsung pendapatan usaha dan beban operasi dan menurunkan aset.

The amounts and timing of recorded expenses for any year are affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of the Company’s fixed assets and investment properties increases the recorded cost of sales and direct costs and operating expenses and decreases total assets.

Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan

·

Determination of fair value of financial assets and financial liabilities

Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar.

When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the statement of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair value.

Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.

The judgment includes consideration of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.

32



3.



·

3.

MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Estimates and Assumptions (continued) ·

Realisasi dari aset pajak tangguhan Perusahaan melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, di mana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya.

The Company reviews the carrying amounts of its deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Company’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods.

Estimasi atas penghasilan kena pajak berdasarkan hasil pencapaian Perusahaan di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Perusahaan dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.

The forecast of taxable income is based on the Company’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Company will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.

·

Pajak penghasilan

Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja lainnya Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari liabilitas pensiun ditentukan dengan menggunakan metode projected-unitcredit.

33

Income tax Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang menyebabkan penentuan pajak akhirnya menjadi tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. ·

Realization of deferred tax assets

·

Estimation of pension cost and other employee benefits The cost of defined benefit plan and the present value of pension obligation are determined using the projected-unit-credit method.



3.



·

3.

MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Estimates and Assumptions (continued)

Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja lainnya (lanjutan)

·

Estimation of pension cost and other employee benefits (continued)

Penilaian aktuaris termasuk membuat variasi asumsi yang terdiri dari, antara lain, tingkat diskonto, tingkat pengembalian dana pensiun yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan diakui sebagai pendapatan atau beban ketika akumulasi laba atau rugi aktuarial neto pada akhir masa periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari mana yang lebih tinggi antara nilai kini dari liabilitas manfaat pasti pada tanggal tersebut.

Actuarial valuation includes making various assumptions which consist of, among other things, discount rates, expected rates of return on plan assets, rates of compensation increases and mortality rates. Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date.

Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan periode jangka panjang, liabilitas manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi.

Due to the complexity of the valuation and its underlying assumptions and long-term nature, a defined benefit obligation is highly sensitive to changes in assumptions.

Perusahaan percaya bahwa asumsi mereka adalah memadai dan tepat, perbedaan signifikan dalam pengalaman aktual Perusahaan atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat mempengaruhi secara material beban dan liabilitas pensiun dan imbalan kerja jangka panjang lainnya. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.

While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experience or significant changes in its assumptions may materially affect the costs of and obligations for pension and other long-term employee benefits. All assumptions are reviewed at each reporting period.

Estimasi cadangan atas penurunan nilai piutang usaha

·

Estimating allowance for impairment on trade receivables

Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas piutang usaha, Perusahaan mengestimasi cadangan untuk kerugian penurunan nilai atas piutang usaha yang secara khusus diidentifikasi ragu-ragu untuk ditagih. Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang usaha tersebut.

If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on trade receivables, the Company estimates the allowance for impairment losses related to its trade receivables that are specifically identified as doubtful for collection. The level of allowance is evaluated by management on the basis of factors that affect the collectibility of the trade receivables.

Dalam kasus ini, Perusahaan menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta-fakta terbaik yang tersedia dan situasi-situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, lama hubungan Perusahaan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktorfaktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang usaha Perusahaan ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini ditelaah dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan.

In these cases, the Company uses judgment based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of the Company’s relationship with the customers and the customers’ credit status based on third-party credit reports and known market factors, to record specific reserves for customers against amounts due in order to reduce the Company’s trade receivables to the amounts that it expects to collect. These specific reserves are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts estimated.

34



3.


PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) ·

3.

MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) ·

Estimasi cadangan atas penurunan nilai piutang usaha (lanjutan)

In addition to the specific allowance against individually significant trade receivables, the Company also assesses a collective impairment allowance against credit exposure of its customers which are grouped based on common credit characteristics, which group, although not specifically identified as requiring a specific allowance, has a greater risk of default than when the trade receivables were originally granted to customers. This collective allowance is based on historical loss experience using various factors such as historical performance of the customers within the collective group, deterioration in the markets in which the customers operate, and identified structural weaknesses or deterioration in the cash flows of the customers.

Sebagai tambahan atas cadangan terhadap piutang usaha yang secara individual signifikan, Perusahaan juga meneliti cadangan penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit pelanggan mereka yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, yang meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan cadangan tertentu, memiliki risiko yang lebih besar tidak tertagih dibandingkan dengan piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan. Cadangan secara kolektif ini dihitung berdasarkan pengalaman kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari pelanggan dalam kelompok kolektif, penurunan kinerja pasar dimana pelanggan beroperasi, dan kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari pelanggan. 4.

KAS DAN SETARA KAS

Estimating allowance for impairment on trade receivables (continued)

4.

CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of:

Kas dan setara kas terdiri atas:

31 Desember/December 31, 2016 Kas Bank Rupiah: PT Bank Bukopin Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk Lain-lain masing-masing dibawah (Rp500.000.000) Dolar Amerika Serikat: Standard Chartered Bank (US$440.867 di 2016 dan US$369.042 di 2015) PT Bank DBS Indonesia (US$285.214 di 2016 dan US$350.320 di 2015) PT Bank Central Asia Tbk (US$10.266 di 2016 dan US$1.117 di 2015) Sub-total

2015

414.237.109

1.412.983.200

9.051.837.265 6.101.349.556 5.948.568.581 5.262.068.009 2.033.208.918

50.283.903.741 1.396.431.068 21.754.763.252 30.104.722

1.695.684.384 708.220.216 35.966.257

29.178.642.712 1.728.430.262 10.019.278.505

17.552.896

50.024.752.587

285.142.642

103.470.879.300

Cash on hand Cash in banks Rupiah: PT Bank Bukopin Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk Others (each below Rp500,000,000)

5.923.490.490

5.090.939.908

3.832.141.485

4.832.667.573

137.929.676

15.409.015

United States Dollar: Standard Chartered Bank (US$440,867 in 2016 and US$369,042 in 2015) PT Bank DBS Indonesia (US$285,214 in 2016 and US$350,320 in 2015) PT Bank Central Asia Tbk (US$10,266 in 2016 and US$1,117 in 2015)

41.033.160.375

277.826.202.645

Sub-total

35



4.


KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

4.

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)


2015

Deposito berjangka PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Sinarmas Syariah Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Syariah PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk

15.000.000.000 1.000.000.000 -

Time deposits PT Bank Bukopin Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk 100.000.000.000 PT Bank QNB Indonesia Tbk 85.000.000.000 PT Bank Muamalat Tbk 70.580.675.000 PT Bank Sinarmas Syariah 24.000.000.000 Standard Chartered Bank 10.000.000.000 PT Bank CIMB Niaga Syariah 10.000.000.000 PT Bank Capital Indonesia Tbk 10.000.000.000 PT Bank Central Asia Tbk 5.000.000.000 PT Bank UOB Indonesia 5.000.000.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

Sub-total

16.000.000.000

319.580.675.000

Sub-total

Total kas dan setara kas

57.447.397.484

598.819.860.845

Total cash and cash equivalent

Seluruh deposito berjangka dalam mata uang Rupiah.

All time deposits are in Rupiah.

Pendapatan bunga yang berasal dari deposito berjangka disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai bagian dari “Pendapatan keuangan”.

Interest income from time deposits is presented in the statements of profit or loss and other comprehensive income as part of “Finance income”.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kas di bank dan deposito berjangka tidak ada yang dijaminkan.

As of December 31, 2016 and 2015, there is no cash in bank and time deposit which were pledge.

Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut:

Ranges of annual interest rate for time deposits are as follows:

Tahun yang berakhir 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 Tingkat suku bunga tahunan Nisbah

2015

6,25%-7,5% -

Semua rekening bank dan deposito berjangka ditempatkan pada bank pihak ketiga.

36

5,5% - 10,5% 2% - 50% Bank dan/and 50% - 98% Nasabah/ Customer

Annual interest rate Nisbah

All cash in banks and time deposits are placed in third-party banks.



5.


INVESTASI JANGKA PENDEK

5.

SHORT-TERM INVESTMENTS Short-term investments consist of:

Investasi jangka pendek terdiri dari:


2015

Deposito berjangka Standard Chartered Bank PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank BNI Syariah

10.000.000.000 6.791.457.360 3.310.000.000 -

3.335.418.220 9.000.000.000

Time deposits Standard Chartered Bank PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank BNI Syariah

Total investasi jangka pendek

20.101.457.360

12.335.418.220

Total short-term investments


All time deposits are denominated in Rupiah.

Seluruh deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digunakan sebagai jaminan atas utang bank yang diperoleh Perusahaan pada bank yang sama.

All time deposits as of December 31, 2016 and 2015 are pledged as collateral for the loans obtained from the same bank.



Tahun yang berakhir 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 2015 Tingkat suku bunga tahunan Nisbah

6.

6%-7% -

PIUTANG USAHA a.

5% - 5,5% 45% - 55% Bank dan/and 50% - 98% Nasabah/ Customer

6.

TRADE RECEIVABLES a.

Berdasarkan pelanggan


Based on customers:

31 Desember/December 31, 2016 CV Berkah Alam Sejahtera CV Anugrah Cipta Mandiri Fuzhou Hamau Import & Export Co., Ltd CV Andalan Bumi Nusantara CV Comiled Perkasa Mitra Utama Lancar Barokah Nichirei Fresh Inc CV Semoga Jaya CV Rudi Karya Mandiri Lainnya (masing-masing dibawah Rp5.000.000.000) Total Penyisihan atas penurunan nilai piutang Piutang usaha - neto

2015

13.898.623.064 10.466.720.610

7.713.676.861 7.509.608.683

8.514.877.067 7.297.422.740 5.685.707.525 5.399.236.403 5.266.783.350 5.171.443.857 5.129.906.120 5.089.384.015

5.133.785.300 8.902.298.325 8.664.540.453

CV Berkah Alam Sejahtera CV Anugrah Cipta Mandiri Fuzhou Hamau Import & Export Co., Ltd CV Andalan Bumi Nusantara CV Comiled Perkasa Mitra Utama Lancar Barokah Nichirei Fresh Inc CV Semoga Jaya CV Rudi Karya Mandiri

189.287.770.949

61.653.300.332

Others (each below Rp5,000,000,000)

261.207.875.700

99.577.209.954

Total

-

Allowance for impairment of receivables

99.577.209.954

Trade receivables - net

(700.412.650) 260.507.463.050

37



6.


PIUTANG USAHA (lanjutan) b.

6.

TRADE RECEIVABLES (continued) b.

Berdasarkan umur

Based on ages:


c.

2015

1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari

112.267.130.029 60.582.565.777 54.893.756.483 33.464.423.411

76.593.542.281 21.946.727.387 293.648.585 743.291.701

1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days

Total Penyisihan atas penurunan nilai piutang

261.207.875.700

99.577.209.954

Total

-


Piutang usaha - neto

260.507.463.050

99.577.209.954


(700.412.650)

c.

Berdasarkan mata uang

Based on currency:


2015

Rupiah Dolar Amerika Serikat

244.805.553.670 16.402.322.030

98.351.204.643 1.226.005.311

Rupiah United States Dollar

Total Penyisihan atas penurunan nilai piutang

261.207.875.700

99.577.209.954

Total

-


99.577.209.954


Piutang usaha - neto

(700.412.650) 260.507.463.050

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas utang bank, utang bank jangka pendek, utang jangka panjang dan jaminan dana syirkah temporer (Catatan 14, 19, dan 21).

As of December 31, 2016 and 2015, trade receivables are pledged as collateral for short-term bank loans, long term debt and temporary syirkah funds (Notes 14, 19, and 21).

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa terdapat piutang yang tidak dapat tertagih seluruhnya dan oleh karena itu diperlukan penyisihan untuk kerugian penurunan nilai sebesar Rp700.412.650 pada tanggal 31 Desember 2016. Seluruh penyisihan yang dibentuk dinilai secara individual. Tidak terdapat penyisihan yang dibentuk dari penilaian secara kolektif.

Based on a review of the status of the individual trade receivables at the end of the year, the Company’s management believes that there are some trade receivables are not fully collectible; therefore there are allowance for impairment of trade receivables is necessary amounting Rp700,412,650 as of December 31, 2016. All provisions are made based on individual assessment. There is no provision should be provided based on collective assessment.

Pada tanggal 31 Desember 2015, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat resiko atas tidak tertagihnya piutang tersebut.

As of December 31, 2015, the Company’s management believes that there is no risk of possible losses from the uncollectible receivables.

38



7.


PIUTANG LAIN-LAIN

7.

OTHER RECEIVABLES This account consists of:

Akun ini terdiri dari:


2015

Pihak ketiga Penjualan di atas kapal Bunga deposito Karyawan Lain-lain

3.119.974.390 951.635.959 425.588.472

388.031.175 -

Third parties Sales on the vessels Interest from time deposit Employees Others

Total piutang lain-lain

4.497.198.821

388.031.175

Total other receivables

As of December 31, 2016 and 2015, the Company’s management believes that there is no risk of possible losses from the uncollectible receivables.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat resiko atas tidak tertagihnya piutang tersebut.

8.

PERSEDIAAN

8.

INVENTORIES This account consists of:



2015

Ikan Udang

166.624.894.007 144.524.795.531

77.194.794.008 63.758.907.242

Fish Shrimp

Total Penyisihan atas penuruan nilai

311.149.689.538 (1.998.100.967)

140.953.701.250 -

Total Allowance for impairment

Persediaan - neto

309.151.588.571

140.953.701.250

Inventories - net

Persediaan yang digunakan dibebankan dalam beban pokok penjualan pada Catatan 25.

Inventory used are charged to cost of good sold in Note 25.

Seluruh persediaan dan aset tetap (Catatan 13) telah diasuransikan terhadap risiko kerusakan, kehilangan dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan beberapa perusahaan termasuk PT Asuransi FPG Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta Syariah, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Umum BCA, Pan Pacific Insurance, PT Tugu Kresna Pratama, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Ramayana Tbk, dan PT Asuransi Astra Buana, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp439.189.631.410 dan Rp262.760.763.492, masing-masing pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

All inventories and fixed assets (Note 13) were insured against the risk of damages, loss and other risks under blanket policies with several insurances firm including PT Asuransi FPG Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta Syariah, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Umum BCA, Pan Pacific Insurance, PT Tugu Kresna Pratama, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Ramayana Tbk, and PT Asuransi Astra Buana amounting to Rp439,189,631,410, and Rp262,760,763,492, for the year ended December 31, 2016 and 2015, respectively.

Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi.

The Company' management believes that the insurance coverage is adequate to cover losses that may occur.

39



8.

9.


PERSEDIAAN (lanjutan)

8.

INVENTORIES (continued)

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan usang dan nilai persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi neto.

Based on the review of the condition of inventories at the end of the year, the Group’s management believes that the above allowance for inventory losses is sufficient to cover possible losses from inventories and the carrying values of inventories already reflect their net realizable values.

Persediaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek, utang jangka panjang dan dana syirkah temporer (Catatan 14, 19 dan 21).

Inventories are used as collateral for short-term bank loans, long-term debts and temporary syirkah funds (Notes 14, 19 and 21).

UANG MUKA

9.

ADVANCE PAYMENTS This account consists of:



2015

Uang muka lancar: Pembelian bahan baku Lain-lain

31.547.102.041 12.410.215.774

90.299.335.058 1.402.520.632

Current advance payments: Purchases of raw materials Others

Total uang muka lancar

43.957.317.815

91.701.855.690

Total current advance payments

Uang muka tidak lancar pembelian aset tetap

10.843.320.038

9.877.145.128

Non-current advance payments purchases of fixed assets

Total uang muka

54.800.637.853

101.579.000.818

Total advance payments

Seluruh uang muka Perusahaan dibayarkan kepada pihak ketiga dalam mata uang Rupiah.

10. BIAYA DIBAYAR DI MUKA

All of the Company’s advance payments are made to third parties and are denominated in Rupiah.

10. PREPAID EXPENSES

Akun ini terdiri dari pembayaran di muka kepada pihak ketiga atas:

This account consists of payment to third parties:


2015

Bagian Lancar: Asuransi Sewa Lain-lain

1.554.993.978 199.249.999 304.461.063

951.426.624 195.849.570 59.266.665

Current portion: Insurance Rent Others

Total bagian lancar Bagian tidak lancar - asuransi

2.058.705.040 250.815.638

1.206.542.859 -

Total current portion Non-current portion - insurance

Total biaya dibayar di muka

2.309.520.678

1.206.542.859

Total prepaid expenses

40




11. INVESTASI JANGKA PANJANG

11. LONG-TERM INVESTMENTS This account consists of:



2015

Deposito berjangka - Rupiah Standard Chartered Bank PT Bank BNI Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mualamat Indonesia Tbk

-

10.000.000.000 3.900.000.000

-

10.000.000.000 72.000.000

Time deposits - Rupiah Standard Chartered Bank PT Bank BNI Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mualamat Indonesia Tbk

Total investasi jangka panjang

-

23.972.000.000

Total long-term investments

Seluruh deposito berjangka ditempatkan sebagai jaminan atas utang bank yang diperoleh Perusahaan pada bank yang sama.

All of the long-term investment are pledged as collateral for the loans from the same banks.



Tahun yang berakhir 31 Desember/ Year ended December 31, 2016

2015

Tingkat suku bunga tahunan Nisbah

6,5% - 7,5% 45% - 50% Bank/Bank dan/and 50% - 55% Nasabah/ Customer

All time Rupiah.


12. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI

Perusahaan Asosiasi/Associates PT Samudra Pangan Indonesia

deposits

are

denominated

in

12. INVESTMENT IN ASSOCIATES The details of the investments in associates as of December 31, 2016 and 2015 is as follows:

Rincian investasi pada Perusahaan asosiasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Perusahaan/Entity


Persentase kepemilikan (%)/ Percentage of ownership (%)

Biaya perolehan/ Cost

50

5.250.000.000

41

Akumulasi bagian pada ekuitas perusahaan asosiasi/ Accumulated Equity portion of associates 1.080.000

Nilai tercatat/ Carrying value 5.251.080.000



12. INVESTASI PADA PERUSAHAAN (lanjutan)


ASOSIASI

12. INVESTMENT IN ASSOCIATES (continued)

Berdasarkan akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn. Notaris di Jakarta, No. 2 tanggal 8 Juli 2014, Perusahaan melakukan penyertaan saham pada PT Samudra Pangan Indonesia (SPI), sebanyak 5.250 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham. Persentase kepemilikan yang dimiliki oleh Perusahaan adalah sebesar 50%. Akta tersebut telah tercatat di Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No. AHU-17234.40.10.2014, tanggal 14 Juli 2014.

Based on Notarial Deeds of Dewi Sukardi, S.H., M.Kn. Notary in Jakarta, No. 2 dated July 8, 2014, the Company held investment in share of stock of PT Samudra Pangan Indonesia (SPI) of 5,250 shares with par value of Rp1,000,000 per share. The percentage of ownership owned by the Company is 50%. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-17234.40.10.2014, dated July 14, 2014.

SPI didirikan pada tahun 2014 dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, SPI belum memulai operasi secara komersialnya.

SPI was established in 2014 and until the date of completion of financial statements, SPI not yet commenced its commercial operations.

Total aset, liabilitas, dan laba komprehensif tahun berjalan neto perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut:

The details of assets, liabilities, and net comprehensive income of associates as follow:


2015

Total aset Total liabilitas Laba komprehensif tahun berjalan neto

10.551.660.000 49.500.000 -

10.551.660.000 49.500.000 2.160.000

Total assets Total liabilities Net Comprehensive income for the year

Ekuitas

10.502.160.000

10.502.160.000

Equity

50%

50%

5.251.080.000

5.251.080.000

Company proportion Carrying amount of the investment in associate

Proporsi perusahaan Nilai tercatat investasi pada perusahaan asosiasi

13. ASET TETAP

13. FIXED ASSETS The details of fixed assets are as follows:

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016/ For the year ended December 31, 2016 Saldo Awal/ Beginning Balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Reklasifikasi/ Reclassifications

Saldo Akhir/ Ending Balance

Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Kapal

241.450.026.320 44.022.137.975 28.079.865.934 9.414.148.946 24.600.000.000

41.251.899.316 7.802.258.588 11.345.175.000 6.069.714.300

923.410.394 -

80.735.816.600 176.366.032.760 684.106.408 16.286.340.745

282.701.925.636 124.757.954.575 212.248.157.282 20.520.019.960 46.956.055.045

Sub-total

347.566.179.175

66.469.047.204

923.410.394

274.072.296.513

687.184.112.498

Sub-total

12.033.904.240 332.640.000

Finance Lease Machineries and equipments Vehicles

Sewa Pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-total

283.887.000 1.016.746.408

672.100.000 -

-

11.077.917.240 (684.106.408)

Cost: Direct Ownership Land Buildings Machineries and equipments Vehicles Vessels

1.300.633.408

672.100.000

-

10.393.810.832

12.366.544.240

Sub-total

Aset dalam penyelesaian

261.223.749.298

326.103.937.867

-

(284.466.107.345)

302.861.579.820

Construction in progress

Total

610.090.561.881

393.245.085.071

923.410.394

1.002.412.236.558

Total

42

-




13. ASET TETAP (lanjutan)

13. FIXED ASSETS (continued) The details of fixed assets are as follows: (continued)

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016/ For the year ended December 31, 2016 Saldo Awal/ Beginning Balance Akumulasi Penyusutan dan penurunan nilai: Pemilikan Langsung Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Kapal





3.726.746.515 5.717.594.225 1.296.106.738 1.084.967.083

2.537.506.134 5.214.006.021 2.045.749.591 1.327.465.750

215.736.973 -

(33.832.968) 281.751.590 -

6.264.252.649 10.897.767.278 3.407.870.946 2.412.432.833

Accumulated Depreciation and impairment: Direct Ownership Buildings Machineries and equipments Vehicles Vessels

11.825.414.561

11.124.727.496

215.736.973

247.918.622

22.982.323.706

Sub-total

Sewa Pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan

74.131.000 262.073.289

688.817.072 127.093.301

-

33.832.968 (281.751.590)

796.781.040 107.415.000


Sub-total

336.204.289

815.910.373

-

(247.918.622)

904.196.040

Sub-total

Sub-total

Penurunan nilai: Pemilikan Langsung Kapal Total Nilai Buku

7.035.833.333

-

-

-

7.035.833.333

Impairment Direct Ownership Vessels

19.197.452.183

11.940.637.869

215.736.973

-

30.922.353.079

Total

971.489.883.479

Book Value

590.893.109.698

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/ For the year ended December 31, 2015 Saldo Awal/ Beginning Balance




Penurunan nilai/ Impairment


Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Kapal

19.019.500.000 27.021.767.975 23.025.534.561 2.907.030.695 16.400.000.000

222.430.526.320 17.000.370.000 5.554.331.373 5.822.951.584 -

500.000.000 -

684.166.667 8.200.000.000

-

241.450.026.320 44.022.137.975 28.079.865.934 9.414.148.946 24.600.000.000

Cost: Direct Ownership Land Buildings Machineries and equipments Vehicles Vessels

Sub-total

88.373.833.231

250.808.179.277

500.000.000

8.884.166.667

-

347.566.179.175

Sub-total


128.887.000 1.700.913.075

155.000.000 -

-

(684.166.667)

-

283.887.000 1.016.746.408


Sub-total

1.829.800.075

155.000.000

-

(684.166.667)

-

1.300.633.408

Sub-total

(8.200.000.000)

-

261.223.749.298

Construction in progress

-

610.090.561.881

Total Accumulated Depreciation and impairment: Direct Ownership Buildings Machineries and equipments Vehicles Vessels

Aset dalam penyelesaian Total

22.078.532.553

247.345.216.745

-

112.282.165.859

498.308.396.022

500.000.000

-

Akumulasi Penyusutan dan penurunan nilai: Pemilikan Langsung Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Kapal

2.304.823.241 2.337.327.639 361.115.195 136.666.667

1.421.923.274 3.468.808.253 655.824.876 948.300.416

88.541.667 -

279.166.667 -

-

3.726.746.515 5.717.594.225 1.296.106.738 1.084.967.083

Sub-total

5.139.932.742

6.494.856.819

88.541.667

279.166.667

-

11.825.414.561

Sub-total Finance Lease Machineries and equipments Vehicles


32.221.750 328.625.822

41.909.250 212.614.134

-

(279.166.667)

-

74.131.000 262.073.289

Sub-total

360.847.572

254.523.384

-

(279.166.667)

-

336.204.289

Sub-total Impairment Direct Ownership Vessels

Penurunan nilai: Pemilikan Langsung Kapal Total Nilai Buku

-

-

-

-

7.035.833.333

7.035.833.333

5.500.780.314

6.749.380.203

88.541.667

-

7.035.833.333

19.197.452.183

Total

590.893.109.698

Book Value

106.781.385.545

43





13. FIXED ASSETS (continued)

Penyusutan dibebankan pada akun-akun sebagai berikut:

Depreciation accounts:

were

charged

to

the

following

Tahun yang berakhir 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 2015 Beban pokok penjualan (Catatan 25) Biaya umum dan administrasi (Catatan 27) Total penyusutan

9.403.131.735

5.327.456.927

2.537.506.134

1.421.923.276

Cost of goods sold (Note 25) General and administrative expenses (Note 27)

11.940.637.869

6.749.380.203

Total depreciation

Rincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

The details of sales of fixed assets are as follows:

Tahun yang berakhir 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 2015 Harga jual Nilai buku Laba penjualan aset tetap

768.910.271 707.673.421

461.458.333 411.458.333

Selling price Book value

61.236.850

50.000.000

Gain on sale of fixed assets

Pada tanggal 31 Desember 2015, manajemen Perusahaan melakukan pengujian penurunan nilai atas aset tetap. Dalam mengukur jumlah terpulihkan, Perusahaan menggunakan nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Nilai wajar ditentukan berdasarkan penilai independen profesional. Perusahaan mengakui penurunan nilai atas aset tetap kapal sebagai berikut:

As of December 31, 2015, management has performed impairment testing of fixed assets. In measuring the recoverable amount, the Company used the higher of fair value less cost to sell and value in use. The fair value was determined based on independent professional valuation. The Company recognized an impairment loss in vessels are as follow:

Kerugian Penurunan Nilai/ Impairment Losses Catatan 30/Note 30 Kapal Sido Semi Makmur Kapal Puji Pangestu-A Kapal Mutiara Jaya Makmur

5.061.500.000 1.497.666.666 476.666.667

Kapal Sido Semi Makmur Kapal Puji Pangestu-A Kapal Mutiara Jaya Makmur

Total

7.035.833.333

Total

44






Perincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:

Proyek/Projects

Perkiraan Persentase Penyelesaian/ Estimated Completion Percentage

Tanggal 31 Desember 2016/As of December 31, 2016 Proyek Pati 4 - Bangunan Pabrik Proyek Pati 4 - Mesin dan Peralatan Proyek Pati 5 - Bangunan Pabrik Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 2 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 1 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 9 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 3 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 4 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 6 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 8 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 7 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 10 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 5 Kapal Gillnet - Proyek Kapal I Kapal Gillnet - Proyek Kapal III Kapal Gillnet - Proyek Kapal II Lain-lain/Others

99% 90% 51% 68% 65% 64% 73% 64% 64% 64% 61% 67% 68% 64% 30% 30%

Total

Perincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Proyek/Projects

Perkiraan Persentase Penyelesaian/ Estimated Completion Percentage

The details of construction in progress are as follows:

Total/ Amount

Perkiraan Waktu Penyelesaian/ Estimated Time of Area Completion

120.679.980.500 46.660.425.165 12.113.569.700 10.689.310.928 9.540.267.874 8.670.935.114 8.596.128.548 8.433.124.872 8.344.759.809 8.253.920.602 7.964.316.413 7.910.768.549 7.536.467.291 5.608.902.000 2.636.346.000 2.624.250.000 26.598.106.455

April 2017/April 2017 April 2017/April 2017 April 2017/April 2017 April 2017/April 2017 April 2017/April 2017 April 2017/April 2017 April 2017/April 2017 April 2017/April 2017 April 2017/April 2017 April 2017/April 2017 April 2017/April 2017 April 2017/April 2017 April 2017/April 2017 April 2017/April 2017 April 2017/April 2017 April 2017/April 2017

302.861.579.820

Total

The details of construction in progress are as follows: (continued)

Total/ Amount

Perkiraan Waktu Penyelesaian/ Estimated Time of Area Completion

Tanggal 31 Desember 2015/as of December 31, 2015 Mesin dan Peralatan 79% Bangunan Pabrik 30% Kapal Motor Yuana Cahya Samudra 2 60% Kapal Motor Yuana Cahya Samudra 1 60% Kapal Motor Aventador - I 100% Kapal Motor Yuana Cahya Samudra 9 60% Kapal Motor Yuana Cahya Samudra 4 60% Kapal Motor Yuana Cahya Samudra 7 60% Kapal Motor Yuana Cahya Samudra 6 60% Kapal Motor Yuana Cahya Samudra 8 60% Kapal Motor Lotus - I 92% Kapal Motor Yuana Cahya Samudra 3 60% Kapal Motor Yuana Cahya Samudra 10 60% Kapal Motor Yuana Cahya Samudra 5 60%

142.832.660.000 24.682.394.807 9.395.995.928 8.734.306.074 8.178.694.490 8.099.083.814 7.834.407.872 7.807.940.278 7.781.472.684 7.702.069.902 7.530.000.001 7.040.380.048 6.987.444.859 6.616.898.541

Juni 2016/June 2016 Juni 2016/June 2016 Mei 2016/May 2016 Juni 2016/June 2016 April 2016/April 2016 Juli 2016/July 2016 Mei 2016/May 2016 Juli 2016/July 2016 Juni 2016/June 2016 Juli 2016/July 2016 April 2016/April 2016 April 2016/April 2016 Juli 2016/July 2016 Juni 2016/June 2016

Total

261.223.749.298

Total

45






Persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian didasarkan pada biaya aktual yang terjadi dibandingkan dengan biaya proyek yang direncanakan.

The percentage of completion of the construction in progress is based on the actual expenditures incurred compared to the total budgeted project cost.

Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

No borrowing costs have been capitalized to fixed assets for the the year ended December 31, 2016 and 2015.

Seluruh persediaan (Catatan 8) dan aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kerusakan, kehilangan dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan beberapa perusahaan termasuk PT Asuransi FPG Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta Syariah, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Umum BCA, Pan Pacific Insurance, PT Tugu Kresna Pratama, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Ramayana Tbk, dan PT Asuransi Astra Buana, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp439.189.631.410 dan Rp262.760.763.492, masing-masing pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

All inventories (Note 8) and fixed assets were insured against the risk of damages, loss and other risks under blanket policies with several insurances firm including PT Asuransi FPG Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta Syariah, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Umum BCA, Pan Pacific Insurance, PT Tugu Kresna Pratama, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Ramayana Tbk, and PT Asuransi Astra Buana amounting to Rp439,189,631,410, and Rp262,760,763,492, for the year ended December 31 2016 and 2015, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, aset tetap dengan nilai buku bersih masing-masing sebesar Rp22.014.767.937 dan Rp5.880.006.574, dijaminkan kepada utang jangka panjang (Catatan 19).

As of December 31, 2016 and 2015 fixed assets with net book value of Rp22,014,767,937 and Rp5,880,006,574, respectively, are used as collateral for the long-term debts (Note 19).

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai wajar aset tetap tanah dan bangunan sebesar Rp464.497.000.000, ditentukan oleh penilai independen KJPP Teguh Hermawan Yusuf & Rekan dalam laporannya tertanggal 27 April 2016.

As of December 31, 2015, the fair value of land and building amounting to Rp464,497,000,000 was determined by independent appraisers KJPP Teguh Hermawan Yusuf & Rekan in its report dated April 27, 2016.

Berdasarkan penelaahan manajemen, selain untuk penurunan nilai yang dijelaskan sebelumnya, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, sebagaimana dimaksud oleh PSAK No.48 (Revisi 2009).

Based on management assessments, except for the impairment loss previously describe, there were no events or changes in circumstances which indicated impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2016 and 2015, as provided in PSAK No. 48 (Revised 2009).

46




14. UTANG BANK JANGKA PENDEK

14. SHORT-TERM BANK LOANS The bank loans consist of the following:

Akun ini merupakan utang bank yang terdiri dari:


2015

Rupiah Standard Chartered Bank PT Bank DBS Indonesia

82.262.439.362 8.000.000.000

52.943.001.233 31.311.873.700

Rupiah Standard Chartered Bank PT Bank DBS Indonesia

Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank PT Bank DBS Indonesia

13.408.590.560 194.822.000

-

United States Dollar Standard Chartered Bank PT Bank DBS Indonesia

103.865.851.922

84.254.874.933

Total short-term bank loans

Total utang bank jangka pendek

Standard Chartered Bank


Berdasarkan Perjanjian Kredit No. PK/SME/564/IV/13, tanggal 10 April 2013, Perusahaan telah memperoleh fasilitas kredit dari Standard Chartered Bank yang terdiri atas:

Based on the Loan Agreement No.PK/SME/564/IV/13, dated April 10, 2013, the Company had obtained facilities from Standard Chartered Bank are as follows:

a.

Fasilitas Overdraft, dengan maksimal pinjaman sebesar Rp6.000.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 3 April 2014. Pinjaman ini digunakan untuk modal kerja.

a.

Overdraft facilities with maximum facility amounting to Rp6,000,000,000 for a period up to April 3, 2014. This loan is used for working capital.

b.

Revolving Term Loans, dengan máksimal pinjaman sebesar Rp6.000.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 3 April 2014. Pinjaman ini digunakan untuk modal kerja.

b.

Revolving Term Loans with maximum facility amounting to Rp6,000,000,000 for a period up to April 3, 2014. This loan is used for working capital.

c.

Export Invoice Financing, dengan máksimal pinjaman sebesar Rp9.000.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 3 April 2014. Pinjaman ini digunakan untuk modal kerja.

c.

Export Invoice Financing with maximum facility amounting to Rp9,000,000,000 for a period up to April 3, 2014. This loan is used for working capital.

Perjanjian pinjaman dengan Standard Chartered Bank mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir berdasarkan perjanjian No.PK/CC/564C/I/16, tanggal 12 Januari 2016, dimana fasilitas kredit menjadi sebagai berikut:

Based on the Agreement No. PK/CC/564C/I/16, dated January 12, 2016, the credit facility from Standard Chartered Bank changed, are as follows:

a.

Fasilitas Overdraft, dengan maksimal pinjaman sebesar Rp6.000.000.000 yang digunakan untuk modal kerja.

a.

Overdraft facilities with maximum facility amounting to Rp6,000,000,000 is used for working capital.

b.

Short-term Loan, sejumlah Rp40.000.000.000, dengan jangka waktu 150 hari kalender. Pinjaman ini digunakan untuk modal kerja.

b.

Short-term Loan, amounting to Rp40,000,000,000 with maturity of 150 calendar days. This loan is used for woriking capital.

c.

Export Invoice Financing, sejumlah Rp50.000.000.000, dengan jangka waktu 90 hari kalender. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai penjualan lokal atas dasar Open Account.

c.

Export Invoice Financing, amounting to Rp50,000,000,000 with maturity of 90 calendar days. This loan is used for finance the local sales on based of Open Account.

47




14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Standard Chartered Bank (lanjutan)

Standard Chartered Bank (continued)

Jangka waktu ketersediaan fasilitas tersebut diatas adalah 12 bulan dan akan diperpanjang secara otomatis untuk 12 bulan kedepan. Pada tahun 2016 pinjaman tersebut diatas dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun.

Availability period of the loan are 12 months and will be automatically extended for the next 12 months. In 2016 the above loans bore interest at the annual rate of 12% per annum.

Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman dari fasilitas overdraft dan short-term loan adalah masing-masing sebesar Rp5.834.129.029 dan Rp40.000.000.000. Sedangkan, untuk fasilitas export invoice financing fasilitas pinjaman adalah sebesar Rp36.428.310.333 dan $997.960 setara dengan Rp13.408.590.560.

As of December 31, 2016 balance loans from overdraft facility and short-term loan are Rp5,834,129,029 and Rp40,000,000,000 respectively. Meanwhile, export invoice financing facility are amounted to Rp36,428,310,333 and $997,960 equivalent to Rp13,408,590,560.

Pinjaman di atas dijamin dengan:

These loans are secured with:

a.

Tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Juwana KM 7 desa Purworejo, Pati, Jawa Tengah atas nama Perusahaan (Catatan 13).

a.

Land and buildings located in Jl. Juwana KM 7 Purworejo, Pati, Central Java under the name of the Company (Note 13).

b.

Fidusia atas mesin (Catatan 13).

b.

Fiduciary on machine (Note 13).

c.

Fidusia atas persediaan (Catatan 8).

c.

Fiduciary on inventory (Note 8).

d.

Fidusia atas piutang usaha (Catatan 6).

d.

Fiduciary on trade receivables (Note 6).

e.

Personal Guarantee under the names of Witiarso Utomo, Witjaksono and Risma Ardhi Chandra.

e. Personal Guarantee atas nama Witiarso Utomo, Witjaksono dan Risma Ardhi Chandra.

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Standard Chartered Bank, Perusahaan tidak diperkenankan untuk:

Without the prior written consent of Standard Chartered Bank, the Company is not allowed to:

a.

Merubah susunan direksi dan/atau komisaris.

a.

Change the composition of the board of directors and/or commissioner.

b.

Menerima fasilitas keuangan atau mengadakan utang atau kewajiban apapun dengan pihak lain yang dapat mempengaruhi kemampuan pembayaran kewajiban Perusahaan kepada Bank.

b.

Receive financial facilities or hold any debt or liability to the other party that may affect the ability of the Company on the payment obligations to the Bank.

c.

Menjual, menyewakan, memindahkan hak, menjaminkan sebagian besar atau seluruh aset Perusahaan kepada Bank.

c. Sell, lease, alienate, pledge most or all of its assets to Bank.

d.

Melakukan perubahan apapun anggaran dasar Perusahaan.

d. Make any changes to Company’s statutes

terhadap

48








Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Standard Chartered Bank, Perusahaan tidak diperkenankan untuk: (lanjutan)

Without the prior written consent of Standard Chartered Bank, the Company is not allowed to: (continued)

Sehubungan dengan pembatasan dari Standard Chartered Bank berdasarkan fasilitas-fasilitas kredit sebagaimana diungkapkan diatas, Perusahaan telah mendapat persetujuan tertulis pengenyampingan pembatasan dari Standard Chartered Bank berdasarkan Surat No.LO17/08/MMJKT/SCB tanggal 20 Agustus 2015 dengan syarat penambahan Jaminan Korporat dari PT Pandawa Putra Investama atas fasilitas kredit tersebut. Perusahaan telah menyetujui syarat tersebut dengan menyampaikan surat Persetujuan Pemberian Jaminan Korporat dari PT Pandawa Putra Investama No.0139/DPUM/VIII/2015 tanggal 27 Agustus 2015.

In connection with the restriction of Standard Chartered Bank under credit facilities as disclosed above, wherein the Company has received waiver from Standard Chartered Bank based on Letter No.LO17/08/MMJKT/SCB dated August 20, 2015 with additional requirements Corporate Guarantee of PT Pandawa Putra Investama for this credit facility. The Company has approved these requirements by submitting an Approval Letter of Corporate Guarantee from PT Pandawa Putra Investama No.0139/DPUM/VIII/2015 dated August 27, 2015.

PT Bank DBS Indonesia

PT Bank DBS Indonesia

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 33 Notaris Rr. Y. Tutiek Setia Murni, S.H., M.H., tanggal 23 Agustus 2013, Perusahaan telah memperoleh fasilitas Trade Receivables Financing dari PT Bank DBS Indonesia senilai Rp18.000.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11% per tahun.

Based on Notarial Deed of Loan Agreement No. 33 Rr. Y. Tutiek Setia Murni, S.H., M.H., dated August 23, 2013, the Company had obtained Trade Receivables Financing facilities from PT Bank DBS Indonesia amounting to Rp18,000,000,000 for a period of 12 months. The loan bears interest at 11% per annum.



a.

Perjanjian gadai atas deposito sekurangkurangnya sebesar 40% dari fasilitas kredit.

a. Agreement on pledge of time deposits at least amounting 40% of this facility.

b.

Fidusia atas piutang (Catatan 6).

b. Fiduciary on trade receivables (Note 6).

c.

Personal Guarantee atas nama Witiarso Utomo, Witjaksono dan Risma Ardhi Chandra.

c. Personal Guarantee on behalf of Witiarso Utomo, Witjaksono and Risma Ardhi Chandra.

49






PT Bank DBS Indonesia (lanjutan)

PT Bank DBS Indonesia (continued)

Berdasarkan akta Perubahan Kedua atas Perjanjian Fasilitas Perbankan dengan No. 47 Notaris Rr. Y. Tutiek Setia Murni, S.H., M.H., tanggal 16 Juni 2015. Pinjaman ini mengalami perubahan sebagai berikut:

Based on the deed of the Second Amendment to the Banking Facility Agreement No. 47 Notary Rr. Y. Tutiek Setia Murni, S.H., M.H., dated June 16, 2015. The loan is amended as follows:

a.

a. Omnibus Facility

Fasilitas Omnibus Terdiri dari sub-fasilitas:

Consist of sub-facility:

1. Account Receivables Financing facility dengan fasilitas maksimum sebesar Rp10.000.000.000 dengan suku bunga 13,75% per tahun. Pada tahun 2015 dan 2016 fasilitas ini

1.

Account Receivables Financing facility with maximum facility of Rp10,000,000,000 with interest rate 13.75% per annum.

2. Account Payables Financing facility dengan fasilitas maksimum sebesar US$5.000.000 dengan suku bunga 6% per tahun.

2.

Accounts Payables Financing facility with maximum facility of US$5,000,000 with an interest rate of 6% per annum.

3.

Import Usance Letter of Credit Facility dengan fasilitas maksimum sebesar US$5.000.000 dengan suku bunga 6% per tahun.

3.

Import Usance Letter of Credit Facility with a maximum facility of US$5,000,000 with an interest rate of 6% per annum.

4.

Trust Receipt dengan fasilitas maksimum sebesar US$5.000.000 dengan suku bunga 6% per tahun

4.

Trust Receipt with maximum facility of US$5,000,000 with an interest rate of 6% per annum.

5.

Fasilitas Revolving Kredit Fasilitas dengan maksimum sebesar Rp8.000.000.000, suku bunga 13,75% per tahun dan jangka waktu sampai dengan 23 Agustus 2016.

5.

Revolving Credit Facility With a maximum facility of Rp8,000,000,000, interest rate 13.75% per year and the period up to August 23, 2016.

Pada tanggal 31 Desember 2016 fasilitas yang digunakan adalah trust receipt dan revolving kredit dengan saldo pinjaman masing-masing sebesar USD14.500.000 setara dengan Rp194.822.000 dan Rp8.000.000.000.

As of December 31, 2016 the used facilities are trust receipt and revolving credit with loans balance amounted to USD14,500,000 equivalent with Rp194,822,000 and Rp8,000,000,000, respectively.

The loans secured by:

Pinjaman di atas dijamin dengan: a.

Sertifikat hak milik atas sebidang tanah dan bangunan yang melekat di atasnya di Desa Wadelan, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah atas nama Risma Ardhi Chandra.

a. Certificate of title to the land and the buildings attached to it in the village Wadelan, District Bangsri, Jepara, Central Java, under the name of Risma Ardhi Chandra.

b.

Piutang Perusahaan (Catatan 6)

b.

Receivables of the Company (Note 6)

c.

Persediaan Perusahaan di Desa Purworejo (Catatan 8)

c.

Inventories of the Company Purworejo (Note 8)

50







PT Bank DBS Indonesia (continued) The loans secured by: (continued)

Pinjaman di atas dijamin dengan: (lanjutan) d.

Personal Guarantee atas nama Witiarso Utomo, Witjaksono dan Risma Ardhi Chandra.

Selama periode pinjaman, Perusahaan harus memenuhi:

d.

Personal guarantee on behalf Witiarso Utomo, Witjaksono and Risma Ardhi Chandra.

During the period of the loan, the Company shall comply:

a.

Gearing ratio maksimal 2 kali.

a.

Maximum gearing ratio of 2 times.

b.

Debt service cover ratio minimal 1,5 kali per tahun.

b.

Debt service cover ratio of at least 1.5 times per year.

c.

Penurunan net worth tidak lebih dari 25% dari tahun ke tahun.

c.

A decrease in net worth not more than 25% from year to year.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh persyaratan diatas telah dipenuhi oleh Perusahaan

As of December 31, 2016 and 2015, the Company are in compliance with all the debt covenants.

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank DBS Indonesia, Perusahaan tidak diperkenankan untuk:

Without the prior written consent of PT Bank DBS Indonesia, the Company are not permitted to:

a.

Mengubah susunan pemegang saham apabila perubahan tersebut lebih dari 51% jumlah saham dengan hak suara sah.

a.

Change the composition of stockholders if the change more than 51% of the total shares with valid voting rights.

b.

Mengubah bentuk dan/atau status aset, melikuidasi, meleburkan, menggabungkan dan/atau melakukan hal-hal lain untuk kepentingan krediturnya.

b.

Change the shape and/or legal status, liquidate, merge, combine and/or doing other things for the benefit of its creditors.

c.

Membuat dan menandatangani perjanjian yang bersifat material.

suatu

c.

Make and sign an agreement that is material.

d.

Mengakibatkan mengakibatkan modal.

atau menyetujui untuk terjadinya pembelanjaan

d.

Causes or agree expenditures.

e.

Membayar hutangnya kepada para pemegang saham, direktur, komisaris dan induk atau anak Perusahaan.

e.

Paying the debt to its shareholders, directors, commissioners and parent or subdidiary of the Company.

f.

Mengubah jenis usaha.

f.

Change the business.

g.

Mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau permohonan penundaan pembayaran.

g.

Filed a petition for bankruptcy or request postponement of payment.

h.

Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak ketiga.

h.

Binds itself as a borg with a third party.

51

to

result

in

capital







PT Bank DBS Indonesia (continued)

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank DBS Indonesia, Perusahaan tidak diperkenankan untuk: (lanjutan) i.

Without the prior written consent of PT Bank DBS Indonesia, the Company are not permitted to: (continued) i.

Mengubah susunan pengurus.

Change the composition of the committee.

Pada tanggal 15 Juli 2015, 31 Agustus 2015 dan tanggal 23 Oktober 2015, Perusahaan mendapat persetujuan tertulis atas permohonan pengesampingan atas pembatasan fasilitas kredit dari PT Bank DBS Indonesia.

On July 15, 2015, August 31, 2015 and October 23, 2015, the Company the Company has received waiver on credit facilities from PT Bank DBS Indonesia.

Pada tanggal 24 Oktober 2016, Perusahaan menerima surat perpanjangan tanggal jatuh tempo dengan nomor surat No. Ref. 1261/X/DBS-IBGJKT/2016, yang menyatakan perpanjangan perjanjian pinjaman hingga 23 November 2016.

On October 24, 2016, the Company received a renewal of the due date letter with reference number No. Ref. 1261/X/DBS-IBG-JKT/2016, which stated that the loan agreement is extended until November 23, 2016.

Hingga tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, adendum perpanjangan atas perjanjian pinjaman ini masih dalam proses.

Until the completion date of this financial statement, the renewal addedum of this loan agreement is still under process.

15. UTANG USAHA a.

15. TRADE PAYABLES a.

Berdasarkan pemasok

Based on suppliers:

31 Desember/December 31, 2016 Pihak ketiga PT Wira Samudra Anugrah Jaya PT Fortunate Berlian Megah CV Anugerah Tegal Jaya Bapak Karmono Fujian Jiafeng Agricultural Development Co.Ltd. KM. Jasa Mina Perkasa Ibu Nini TK. Dadi Mulyo Bapak Trisno Fujian Fuding Seagull Fishing Food Co. Ltd. Bapak Rizki Adi Saputra PT Indopratama Network PT Dua Putra Perkasa Pratama KM. Sampurna Jati CV Putra Pantura Perkasa CV Indra Karya Kreasi CV Wahana Artha Mulia Bapak Robert PT Komira PT Bumi Langgeng Transport Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000.000) Total utang usaha

2015

6.315.719.150 4.610.095.456 3.882.734.406 3.214.536.244

1.049.522.959 922.635.030

2.176.388.640 2.167.239.100 1.740.698.864 1.688.328.306 1.617.126.370

64.539.790

1.378.529.256 1.261.398.200 1.238.369.313 1.045.478.637 1.014.604.000 174.000.000 -

280.265.800 5.572.574.000 5.044.075.000 4.423.268.280 1.343.445.552 1.285.017.625 1.003.384.309

Third parties PT Wira Samudra Anugrah Jaya PT Fortunate Berlian Megah CV Anugerah Tegal Jaya Bapak Karmono Fujian Jiafeng Agricultural Development Co. Ltd. KM. Jasa Mina Perkasa Ibu Nini TK. Dadi Mulyo Bapak Trisno Fujian Fuding Seagull Fishing Food Co. Ltd Bapak Rizki Adi Saputra PT Indopratama Network PT Dua Putra Perkasa Pratama KM. Sampurna Jati CV Putra Pantura Perkasa CV Indra Karya Kreasi CV Wahana Artha Mulia Bapak Robert PT Komira PT Bumi Langgeng Transport

16.507.851.874

4.136.708.809

Others (each below Rp1,000,000,000)

50.033.097.816

25.125.437.154

Total trade payables

52




15. UTANG USAHA (lanjutan) b.

15. TRADE PAYABLES (continued) b.

Berdasarkan umur

Based on ages:


c.

2015

1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari

38.193.371.656 3.422.090.706 2.687.073.808 5.730.561.646

20.485.917.550 1.212.749.025 251.413.875 3.175.356.704

1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days

Total

50.033.097.816

25.125.437.154

Total

c.

Berdasarkan mata uang

Based on currency:


2015

Rupiah Dolar Amerika Serikat

50.033.097.816 -

24.874.023.279 251.413.875

Rupiah United States Dollar

Total

50.033.097.816

25.125.437.154

Total

Tidak terdapat aset Perusahaan yang dijaminkan sehubungan dengan utang usaha kepada pihak ketiga tersebut pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

16. UTANG LAIN-LAIN

There are no Company’s assets collateralized in relation to trade payables to third parties as of December 31, 2016 and 2015.

16. OTHER PAYABLES Other payables consist of:

Utang lain-lain terdiri atas:

31 Desember/December 31, 2016 2015 Pihak ketiga Pembelian kapal (Catatan 13) Pembelian tanah (Catatan 13) Lain - lain

6.000.000.000 1.277.749.443

50.578.000.000 1.005.000.000

Third parties Purchase of vessels (Note 13) Purchase of land (Note 13) Others

Total

7.277.749.443

51.583.000.000

Total

Pada tanggal 31 Desember 2016, utang lain-lain sejumlah Rp6.000.000.000 merupakan utang terkait dengan pembelian kapal KM Agrindo oleh Bapak Soni Agus Setiawan, pihak ketiga. Utang tersebut telah dibayar penuh pada tanggal 20 Januari 2017.

As of December 31, 2016, other payables amounting Rp6,000,000,000 is related to the purchase of the vessel KM Agrindo from Mr. Soni Agus Setiawan, third party . The total payable have been fully paid in January 20, 2017.

Pada tanggal 31 Desember 2015, utang lain-lain sejumlah Rp50.578.000.000 merupakan utang Perusahaan terkait dengan pembelian tanah di daerah Tegal. Utang tersebut telah dibayar penuh pada tanggal 15 Januari 2016.

As of December 31, 2015, other payables of the Company amounting to Rp50,578,000,000 related with purchase of land in Tegal area, has been fully paid on January 15, 2016.

Lain-lain merupakan utang Perusahaan atas biaya operasional lainnya.

Others is a payable related to the other operational expenses.

53




17. PERPAJAKAN a.

b.

17. TAXATION a.

Pajak dibayar di muka

Prepaid taxes

Pajak dibayar di muka adalah pajak final berasal dari revaluasi aset tetap Perusahaan.

Prepaid taxes is a final tax derived from the Company’s fixed assets revaluation.

Bedasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015 mengenai “Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan bagi Permohonan yang Diajukan di Tahun 2015 dan 2016”, untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia yang berhak dan mengajukan permohonan sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, berhak mendapatkan perlakuan khusus berupa pajak penghasilan yang bersifat final dengan tarif yang lebih rendah sebesar 3%.

Based on the Regulation of the Ministry of Finance No. 191/PMK.010/2015 dated October 15, 2015 regarding “Revaluation of Fixed Assets for Tax Purposes Submitted in 2015 and 2016”, eligible companies in Indonesia submitting applications for revaluation up to December 31, 2015 are entitled to a final tax rate of 3%.

Pada tanggal 21 Desember 2015, Perusahaan telah membayar pembayaran pajak secara keseluruhan sebesar Rp423.945.305 bedasarkan perhitungan yang dilakukan oleh manajemen atas kenaikan nilai pada periode 30 Juni 2015.

On December 31, 2015, the Company have fully paid the tax payment amounting to Rp423,945,305, based on the incremental in the assets value on June 30, 2015, which is calculated by the management.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Manajemen sepakat untuk membatalkan permohonan penilaian kembali aktiva tetap kepada Direktur Jenderal Pajak, sehingga saldo tersebut dicatat pada akun pajak dibayar di muka.

As of December 31, 2015, The management agreed to cancel the application of revaluation to the Director of General Taxes, therefore the balance is recorded as prepaid taxes. b.

Utang pajak terdiri dari:

Taxes payable consist of:

31 Desember/December 31, 2016 2015 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4 (2)

1.105.188.249 8.985.828 1.165.133.621 14.590.855.750 4.378.263

835.689.402 755.003.162 8.151.454.806 5.036.062.025 19.174.597

Income tax Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Article 4 (2)

Total utang pajak

16.874.541.711

14.797.383.992

Total taxes payable

54




17. PERPAJAKAN (lanjutan) c.

17. TAXATION (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:

c.

A reconciliation between profit before income tax, as shown in the statement of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable income of the Company is as follows:

Tahun yang berakhir 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 2015 Laba sebelum pajak penghasilan Beda waktu Imbalan kerja Transaksi atas aset sewa pembiayaan Beda tetap Pendapatan dan beban yang telah dikenakan pajak final: Pendapatan bunga - neto Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal: Penyisihan penurunan nilai persediaan Jamuan dan representasi Biaya cadangan piutang tak tertagih Beban penyusutan Beban penurunan nilai aset tetap Biaya emisi saham Lain-lain

119.100.703.969

92.004.654.495

1.118.611.339

396.075.360

(1.068.024.559)

(64.029.030)

(10.496.279.848)

(1.862.428.350)

1.998.100.967 1.366.170.222

1.254.225.240

700.412.650 533.544.487

-

(537.598.755) -

7.035.833.333 (41.996.419.765) 112.062.660

Income before Income tax Temporary differences Employee benefits Transaction of assets under finance lease Permanent differences Income and related expenses already subjected to final tax: Interest income - net

Non-tax-deductible expense: Allowance for impairment value of inventories Entertainment and representation Bad debt expenses Depreciation expense Impairment expense of fixed assets Share issuance costs Others

Taksiran Penghasilan kena Pajak

112.715.640.472

56.879.973.943

Provision for Taxable Income

Taksiran Penghasilan kena Pajak (Pembulatan)

112.715.640.000

56.879.973.000

Provision for Taxable income (Rounded)

Estimasi penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sesuai dengan yang tercantum pada masing-masing Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2016 dan 2015 milik Perusahaan yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

55

The amount of estimated taxable income for the years ended December 31, 2016 and 2015, conforms with the amount reported in the Company’s annual income tax return submitted to the Tax Office for the year 2016 and 2015, respectively.




17. PERPAJAKAN (lanjutan)

17. TAXATION (continued)

d. Taksiran beban pajak penghasilan - neto terdiri dari:

d.

Income tax expense - net consists of:

Tahun yang berakhir 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 2015 Beban pajak penghasilan Dikurangi pajak penghasilan di muka: Pasal 22 Pasal 25 Utang Pajak Penghasilan Tahun Berjalan

28.178.910.000

14.219.993.250

(119.612.100) (13.468.442.150)

(233.972.290) (8.949.958.935)

Income tax expense Less prepayment of income tax: Article 22 Article 25

14.590.855.750

5.036.062.025

Corporate Income Tax Payable Current Year

Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan Provisi imbalan kerja Sewa pembiayaan

279.652.835 (260.496.171)

99.018.840 (16.007.256)

Manfaat pajak penghasilan tangguhan

19.156.664

83.011.584

28.159.753.336

14.136.981.666

Income tax expense - net

19.623.927

Deferred income tax benefit recorded in other comprehensif income

Taksiran beban pajak Penghasilan - Netto Manfaat pajak penghasilan tangguhan yang dicatat dalam penghasilan komprehensif lain

15.503.093

e. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku sebesar 25% dan beban pajak penghasilan badan - neto seperti yang tercantum dalam laporan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

e.

Deferred income tax benefit (expense) Provision for employee benefit Leasing Deferred income tax benefit - net

The reconciliation between profit before income tax multiplied by the applicable tax rate of 25% and corporate income tax expense - net as shown in the statement of profit or loss and other comprehensive income as follows:

Tahun yang berakhir 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 2015 Laba sebelum pajak penghasilan

f.

119.100.703.969

92.004.654.495

Beban pajak penghasilan sesuai dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap Penyesuaian atas pajak tangguhan

29.775.175.874 (1.608.912.569) (6.509.969)

23.001.163.387 (8.864.181.721) -

Beban pajak penghasilan - neto

28.159.753.336

14.136.981.666

f.

Aset pajak tangguhan - neto terdiri dari:

Income before income tax

Income tax expense at applicable tax rate Tax effect on permanent difference Adjustment on deferred tax Income tax expense - net

Net Deferred tax assets consist of:

31 Desember/December 31, 2016 Imbalan kerja Sewa pembiayaan Aset pajak tangguhan - neto

2015

374.400.350 (302.755.183)

110.250.608 (42.259.012)

71.645.167

67.991.596

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan tersebut di atas dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

56

Employee benefits Leasing Net deferred tax assets

The management of the Company believes that the above deferred tax assets are fully recoverable through future taxable income.




18. BEBAN AKRUAL

18. ACCRUED EXPENSES This account consists of accruals for:

Akun ini terdiri dari akrual untuk:


2015

Saham treasuri Jasa profesional Bunga Operasional Bongkar muat Kesejahteraan karyawan Logistik Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain

3.294.240.000 1.565.000.000 1.121.823.458 172.029.340 119.126.330 113.135.564 71.479.630 4.029.869 108.969.990

435.000.000 304.694.074 154.806.153 109.613.648 31.312.256 373.889.235 23.607.411 114.392.134

Treasury stock Professional fee Interest Operation Loading Employee welfare Logistic Repair and maintenance Others

Total beban akrual

6.569.834.181

1.547.314.911

Total accrued expenses

Saham treasuri adalah terkait dengan pembelian saham dari karyawan (Catatan 22).

19. UTANG JANGKA PANJANG

Treasury stock is related to the purchase of treasury stock from employee (Note 22).

19. LONG-TERM DEBTS

Akun ini merupakan utang jangka panjang yang terdiri dari:

The long-term debts consist of the following:


2015

Utang bank Lembaga Pembiayaan Export Import Indonesia (Indonesia Eximbank) - neto PT Bank Muamalat Indonesia Tbk - neto Standard Chartered Bank PT Bank BCA Syariah PT Bank BNI Syariah

160.327.933.543 15.282.934.742 9.594.761.172 8.591.406.214 -

98.800.000.000 18.932.315.820 14.082.688.673 10.338.491.016 13.000.000.000

Bank loans Lembaga Pembiayaan Export Import Indonesia (Indonesia Eximbank) - net PT Bank Muamalat Indonesia Tbk - net Standard Chartered Bank PT Bank BCA Syariah PT Bank BNI Syariah

Total

193.797.035.671

155.153.495.509

Total

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

(39.481.967.250)

(12.701.902.595)

Bagian utang jangka panjang

154.315.068.421

142.451.592.914

Less current maturities portion Long-term portion

31 Desember/December 31, 2016 Lembaga keuangan PT BCA Finance PT Orix Indonesia Finance PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT Federal International Finance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Astra Sedaya Finance Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian utang jangka panjang

2015

4.599.831.686 1.705.059.835 382.097.181 28.406.685 9.873.571 -

3.130.706.173 39.127.306 15.559.840

Financial institutions PT BCA Finance PT Orix Indonesia Finance PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT Federal International Finance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Astra Sedaya Finance

6.725.268.958

3.185.393.319

Total

(3.518.151.391)

(1.147.667.583)

3.207.117.567

2.037.725.736

57





19. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)

19. LONG-TERM DEBTS (continued)

Akun ini merupakan utang jangka panjang yang terdiri dari: (lanjutan)

The long-term debts consist of the following: (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rincian angsuran di masa mendatang atas utang jangka panjang kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2016 and 2015, the details of future installments of the long-term debts are as follows:

31 Desember/December 31, 2016 2015 Tahun jatuh tempo: 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Total angsuran

43.000.118.640 45.250.568.763 40.805.423.072 37.072.571.601 34.393.622.553 -

9.748.600.842 24.784.201.892 41.747.441.713 28.678.550.934 25.836.815.142 24.895.464.412 2.647.813.893

Year due: 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

200.522.304.629

158.338.888.828

Total installments

Utang bank dan lembaga keuangan

Bank loan and finance institution loan

Indonesia Eximbank

Indonesia Eximbank

Berdasarkan Perjanjian Pemberian Pembiayaan Fasilitas No.BS.0625/UKM/09/2015, tanggal 29 September 2015. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan yang terdiri dari:

Based on the Agreement Financing Facility No.BS.0625/UKM/09/2015, dated September 29, 2015, the Company had obtained financing facilities from Indonesia Eximbank are as follows:

a.

a.

Fasilitas Kredit Investasi Eksport 1, dengan limit sebesar Rp200.000.000.000 dengan jangka waktu 72 bulan dan jangka waktu angsuran 60 bulan. Tujuan penggunaan fasilitas ini adalah untuk investasi peningkatan kapasitas produksi dengan perluasan pabrik dan penambahan mesin baru. Pada tahun 2016 pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11% per tahun dan provisi sebesar 1% dari kredit limit. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp162.294.939.511 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp1.255.060.489.

58

Export Investment Credit Facility 1, with a limit of Rp200,000,000,000 with a period of 72 months and 60 months installment period. This loan is used for investment in production capacity with the expansion of the plant and the addition of a new engine. In 2016 this facility bore interest at the annual rate of 11% per annum and a provision fee of 1% of the credit limit.

For the year ended December 31, 2016 total balance of this facility is Rp162,294,939,511 and the payment during the year 2016 is Rp1,255,060,489.






Utang bank dan lembaga keuangan (lanjutan)

Bank loan (continued)

Indonesia Eximbank (lanjutan)

Indonesia Eximbank (continued)

Berdasarkan Perjanjian Pemberian Pembiayaan Fasilitas No.BS.0625/UKM/09/2015, tanggal 29 September 2015. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan yang terdiri dari: (lanjutan)

Based on the Agreement Financing Facility No.BS.0625/UKM/09/2015, dated September 29, 2015, the Company had obtained financing facilities from Indonesia Eximbank are as follows: (continued)

b.

b.

Fasilitas LC/SKBDN (Sight), dengan limit sebesar Rp100.000.000.000 dengan jangka waktu maksimal 180 hari.Tujuan penggunaan fasilitas ini adalah untuk pembeliaan mesin beserta sarana prasarana terkait pembiayaan pembangunan pihak debitur. Pada tahun 2016 pinjaman ini dikenakan issuing fee sebesar 0,125 flat dari nilai LC dan margin deposit minimal 30% dari nilai underlying penerbitan L/C dan/atau SKBDN. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini belum digunakan.

and

finance

institution

loan

Facilities of LC/SKBDN (Sight), with a limit of Rp100,000,000,000 with a maximum term of 180 days. This loan is used for purchase of machinery and related infrastructure development financing debtor. In 2016 this facility bears an issuing fee of 0.125 flats of LC value and margin deposit of at least 30% of the value underlying the issuance of L/C and/or SKBDN. As of December 31, 2016 this loand balance has not been used yet.

Pinjaman ini dijamin dengan:


a.

Tanah di Jalan Pati Juwana Km 7 milik Perusahaan (Catatan 13).

a.

Land on Jalan Pati Juwana Km 7 on behalf of the Company (Note 13).

b.

Bangunan gudang cold storage yang akan dibangun setelah perjanjian (Catatan 13).

b.

Cold storage warehouse is to be built after a deal worth (Note 13).

c.

Mesin-mesin (Catatan 13).

c.

The machines on behalf of the Company (Note 13).

atas

nama

Perusahaan

Jaminan tahap 1 (saat penandatanganan perjanjian) sebagai berikut:

Guarantees stage 1 (when signing) are as follows:

a.

Personal Guarantee atas nama Witiarso Utomo, Aris Widiarto, Bambang Mahendra Dewa, Risma Ardhi Chandra dan Witjaksono.

a.

Personal Guarantee on behalf of Witiarso Utomo, Aris Widiarto, Bambang Mahendra Dewa, Risma Ardhi Chandra and Witjaksono.

b.

Corporate Guarantee dari PT Pandawa Putra Investama.

b.

Corporate Guarantee from PT Pandawa Putra Investama

c.

Hak tanggungan peringkat 1 atas jaminan tanah dan bangunan pabrik serta sarana diatasnya diatas SHGB dan SHGU atas nama Perusahaan.

c.

Mortgage right 1 ranking over the a guarantee of land and factory buildings and facilities up over SHGB and SHGU on behalf of the Company.

Jaminan tahap 2 (sesuai progress pembangunan) berupa fidusia atas mesin dan sarana-sarana (Catatan 13).

Guarantees stage 2 (according to the construction progress) are fiduciary of machines and tools (Note 13).

Selama periode pinjaman, Perusahaan memelihara rasio-rasio sebagai berikut:

During the period of the loan, the Company is required to maintain the ratios are as follows:

wajib

a.

CR minimal 110%

a.

CR minimum of 110%

b.

DER maksimal 300%

b.

DER maximum of 300%

59










Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak Bank, Perusahaan dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

Without the prior written consent of the Bank, Company is prohibited to do the following:

a.

Melakukan pemindahtanganan dan penjualan atau melepaskan hak atas kekayaan debitur dengan nilai diatas 20% dari total aset debitur.

a.

Doing alienation of and sale or release the property rights of the debtor with a value above 20% of the total assets of the debtor.

b.

Memperluas debitur.

usaha

b.

Expanding or narrowing debtor’s business.

c.

Melakukan pemindahtanganan dan penjualan atau melepaskan hak atas kekayaan debitur yang sudah diserahkan sebagai agunan

c.

Doing alienation of and sale or release the property rights of borrowers who already submitted as collateral.

d.

Melakukan transaksi dengan suatu pihak tidak terbatas pada afiliasinya dengan cara diluar kebiasaan yang ada.

d.

Transactions with an affiliated party are not limited to a way out of the ordinary there.

e.

Melakukan merger dan akuisisi.

e.

Mergers and acquisitions.

f.

Menggunakan fasilitas pembiayaan selain daripada yang telah ditentukan dalam tujuan penggunaan fasilitas.

f.

Using a financing facility other than those specified in the intended use of the facility.

g.

Mengajukan permohonan ke pengadilan agar debitur dinyatakan pailit.

g.

Applying to the court that the debtor is declared bankrupt.

h.

Mengubah anggaran dasar perseroan.

h.

Changing the association.

i.

Mengubah komposisi pemegang saham debitur dan pengurusnya.

i.

Changing the composition of shareholders of the debtor and its officers.

atau

mempersempit

and

finance

institution

company’s

articles

loan

of

Berdasarkan Perjanjian No.BS/0721//UKM/11/2015 tanggal 3 November 2015, beberapa persyaratan dari Indonesia Eximbank mengalami perubahan sebagai berikut:

Based on Agreement No. BS/0721/UKM/11/2015, dated November 3, 2015, some of the requirements from Indonesia Eximbank amended as follows:

Perubahan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak Bank, Perusahaan dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:


a.

Mengubah komposisi pengurus debitur, sedangkan komposisi pemegang saham dapat dirubah sepanjang para pemegang saham yang telah memberikan personal guarantee dan corporate guarantee masih tetap ada.

a.

Changing the composition of the board of the debtor, while the composition of shareholders may be changed so long as the shareholder who has given a personal guarantee and corporate guarantee remains.

b.

Memberitahukan kepada kreditur apabila terdapat perubahan komposisi susunan pemegang saham.

b.

Notify creditors if there is a change in the composition of the shareholder composition.

60










Perubahan jaminan tahap satu berupa hak tanggungan peringkat 1 atas jaminan tanah dan bangunan pabrik serta sarana diatasnya diatas SHGB dan SHGU atas nama Perusahaan.

Changes guarantees stage one mortgage right 1 ranking over the guarantee of land and factory buildings and facilities up over SHGB and SHGU on behalf of the Company.

Perubahan jaminan tahap dua, sebagai berikut:

Changes guarantees stage two, as follows:

a.

Maksimal 3 bulan setelah penandatanganan kredit.

a.

A maximum of 3 months after signing the credit.

b.

Hak tanggungan peringkat 1 jaminan tanah berupa SHGB dan SHGU luas minimal 3.783 m2 atas nama Perusahaan.

b.

Mortgage right 1 ranking over the a guarantee in the form of land and SHGU and SHGB minimum area of 3,783 m2 on behalf of the Company.

and

finance

institution

loan

Perubahan jaminan tahap tiga berupa fidusia atas mesin dan sarana-sarana (Catatan 13).

Changes guarantees stage three are fiduciary of machines and tools (Note 13).

Berdasarkan Perjanjian No.BS.0342/UKM/06/2016 tanggal 9 Juni 2016, beberapa persyaratan dari Indonesia Eximbank mengalami perubahan sebagai berikut:

Based on Agreement No.BS.0342/UKM/06/2016, dated June 9, 2016, some of the requirements from Indonesia Eximbank amended as follows:

Perubahan syarat pengikatan jaminan:

Changes of term upon guarantee:

a. Perubahan jaminan tahap 2 menjadi maksimal 11 (sebelas) bulan setelah penandatanganan perjanjian kredit.

a. Changes guarantees stage 2 into maximum of 11 (eleven) month after signing the credit.

b. Perubahan jaminan tahap 3 menjadi pengikatan fidusia paling lambat 3 bulan setelah pabrik beroperasi secara komersial.

b. Changes guarantees stage 3 which the binding of fiduciary agreemnt at the latest 3 month after the plant is commercially operated.

Penambahan dan perubahan syarat penarikan fasilitas sebagai berikut:

Addition and changes upon term of withdrawal of facilities as follow:

a. Penambahan atas penarikan tahap 2 sebesar Rp63.750.000.000 sesuai progress dan Perusahaan telah menandatangani surat pernyataan atas jaminan yang belum diserahkan ke kreditur dan telah dilegalisir oleh notaris.

a.

b. Perubahan jaminan tahap 3 menjadi pengikatan fidusia paling lambat 3 bulan setelah pabrik beroperasi secara komersial.

b. Changes guarantees stage 3 which the binding of fiduciary agreemnt at the latest 3 month after the plant is commercially operated.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua persyaratan yang telah ditetapkan terkait dengan utang jangka panjang telah dipenuhi oleh Perusahaan.

As of December 31, 2016 and 2015, the Company are in compliance with all the debt covenants related to the above long-term debts.

61

Addition related to stage 2 withdrawal amounting to Rp63,750,000,000 according to the progress and the Company have signed a consent letter to the collateral which is not yet transfer to the creditor and have been legalized by the notary.








PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

Berdasarkan akta Notaris Yulita Widyadhari, S.H., M.H., Notaris di Jakarta No. 44 dan 45 tanggal 22 Juli 2014, Perusahaan telah memperoleh fasilitas kredit (Line Facility Al-Murabahah) dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, dengan maksimal pinjaman sebesar Rp19.650.000.000 untuk pembelian 3 (tiga) unit kapal “Purseinne Freezer” dan Rp13.120.00.000 untuk pembelian 2 (dua) unit kapal “Purseinne Freezer”. Jangka waktu pinjaman tersebut adalah 72 bulan dan dikenakan tingkat suku bunga yang akan ditentukan pada saat relisasi/penarikan. Pada tanggal 31 Desember 2016 total saldo pinjaman atas fasilitas tersebut diatas adalah sebesar Rp15.458.249.769 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp3.749.630.143.

Based on Notarial Deed Yulita Widyadhari, S.H., M.H., Notary in Jakarta No. 44 and 45 dated July 22, 2014, the Company had obtained credit facilities (Line Facility Al-Murabahah) from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, with maximum facility amounting to Rp19,650,000,000 for purchase 3 (three) unit ship “Purseinne Freezer” and Rp13,120,000,000 for purchase 2 (two) unit ship “Purseinne Freezer”. The loan will be matured in 72 months and bore interest rate determined at realization. For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp15,458,249,769 and the payment during the year 2016 is amounted Rp3,749,630,143.

Sampai realisasi tahap ke-5, tingkat imbalan/nisbah pinjaman sebesar 15%-15,5%.

Untill the realization of the 5th stage, interest rate/nisbah for the loan at 15%-15.5%.



a.

Tiga unit kapal Purseinne (Catatan 13).

a.

Three units of Ship Purseinne (Note 13).

b.

Dua unit kapal Purseinne yang sedang dalam proses pembangunan (Catatan 13).

b.

Two ship (Note 13).

c.

Tanah atas nama Perusahaan (Catatan 13).

c.

Land on behalf of the Company (Note 13).

d.

Persediaan (Catatan 8).

d.

Inventories (Note 8).

e.

Cash Collateral.

e.

Cash Collateral.

f.

Personal Guarantee dari Witiarso Utomo, Aris Widiarto, Risma Ardhi Chandra, Bambang Mahendra Dewa, Witjaksono.

f.

Personal Guarantee on behalf of Witiarso Utomo, Aris Widiarto, Risma Ardhi Chandra, Bambang Mahendra Dewa, Witjaksono.

and

finance

Purseinne

institution

under

loan

construction

Selama masa pembiayaan, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak Bank, Perusahaan tidak diperkenankan untuk:

During loan period, without written consent from Bank, the Company is not allowed to:

a.

Mengubah Anggaran Dasar, terutama tentang struktur permodalan, susunan pengurus dan pemegang saham, serta susunan Direksi dan Komisaris.

a.

Change Articles of Association, especially regarding capital structure, composition of management and shareholders, and Directors and Commissioners.

b.

Menarik kembali modal yang telah disetor.

b.

Retract paid up capital.

c.

Menjaminkan kembali aset dijaminkan kepada pihak lain.

telah

c.

Offers pledged assets to third party.

d.

Membagikan atau dividen/keuntungan.

membayarkan

d.

Distribute or pay dividend.

yang

62








PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (lanjutan)

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (continued)

Pinjaman di atas dijamin dengan: (lanjutan)

These loans are secured with: Continued)

e.

Melakukan penjualan, menjaminkan dan mentransfer sebagian atau seluruh aset kecuali dalam hal transaksi bisnis yang normal/wajar, aset yang menjadi barang dagangan dan bukan merupakan jaminan nasabah kepada bank.

e.

Sell, offer and transfer partially or full assets, except in normal business transaction, goods for sale & pledged to Bank.

f.

Memperoleh fasilitas pembiayaan atau pinjaman dari pihak ketiga, baik secara langsung maupun tidak langsung kecuali dalam rangka transaksi harian yang wajar.

f.

Obtain credit facility or loan from third party, directly or indirectly, except for daily normal transaction.

g.

Melakukan merger, konsolidasi, akuisisi dan penjualan atau pemindahtanganan sebagian besar aset atau saham.

g.

Enter into merger, consolidation, acquisition and sell or alienation most of the assets or shares.

h.

Setiap perubahan/amandemen terhadap seluruh perjanjian yang terkait dengan fasilitas ini, harus diinformasikan secara tertulis dan mendapat persetujuan dari Bank selambatnya 1 minggu sebelum penandatanganan amandemen.

h.

Every amendment to agreement of the facility, must informed written and obtained approval from Bank 1 week before signing of amendment.

i.

Mengubah sifat atau luas lingkup usaha.

i.

Change scope of activity.

j.

Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan kepada pihak lain.

j.

Bind itself as guarantor debt or offers assets to otherparties.

k.

Melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham.

k.

Perform repayment of shareholder loans.

l.

Melakukan perluasan atau penyempitan usaha yang dapat mempengaruhi pengembalian jumlah pembiayaan.

l.

Expand or narrow business that may affect the return on the amount of financing.

m.

Other investing and/or run a business that does not have a relationship with a business that is being run.

m. Melakukan investasi lainnya dan/atau menjalankan usaha yang tidak mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan.

63

and

finance

institution

loan








PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (lanjutan)

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (continued)

Sehubungan dengan pembatasan dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk berdasarkan fasilitasfasilitas kredit sebagaimana diungkapkan diatas, Perusahaan telah mendapat persetujuan tertulis dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk berdasarkan Surat No.546/BMI/CBD/VIII/2015 tanggal 14 Agustus 2015 dan Surat No.732/BMI/CBD1/X/2015 tanggal 23 Oktober 2015, yang mana Perusahaan telah mendapat persetujuan tertulis dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan syarat:

In connection with the restriction of PT Bank Muamalat Indonesia Tbk based on credit facilities as disclosed above, the Company has received written consent from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk based on Letter No.546/BMI/CBD/VIII/2015 dated August 14, 2015 and Letter No.732/BMI/CBD1/X/2015 dated October 23, 2015, for which the Company has received written consent from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk with the following requirements:

a.

Perubahan pemegang saham dimana mayoritas pemegang saham perusahaan >51% wajib dikuasai oleh Perusahaan usaha dengan ultimate shareholder dikuasai oleh founder.

a.

The change of shareholders at which a majority of the company’s shareholders > 51% must be mastered by the business Company with the ultimate shareholder is controlled by founder.

b.

Pengelolaan perusahaan (Komisaris dan Direksi) wajib dikelola oleh orang yang berpengalaman dibidangnya.

b.

Management of the Company (Commissioners and Directors) shall be managed by people who are experienced in their field.

c.

Pembagian dividen dapat dilakukan sepanjang perusahaan memperoleh laba dan telah memenuhi kewajiban kepada BMI dengan pembagian dividen maksimal 50% dari laba yang diperoleh.

c.

Distribution of dividends can be made throughout the company makes a profit and has fulfilled its obligations to the dividend distribution of BMI with a maximum of 50% of profits obtained.

and

finance

institution

loan





Berdasarkan Perjanjian Kredit No. PK/SME/564/IV/13, tanggal 10 April 2013, Perusahaan telah memperoleh fasilitas kredit dari Standard Chartered Bank yang terdiri atas:

Based on the Loan Agreement No.PK/SME/564/IV/13, dated April 10, 2013, the Company had obtained facilities from Standard Chartered Bank are as follows:

a.

Term Loan 1, dengan maksimal pinjaman sebesar Rp4.000.000.000 dengan jangka waktu 5 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk modal kerja.

a.

Term Loan 1 with maximum facility amounting to Rp4,000,000,000 for a period of 5 years. This loan is usedfor working capital.

b.

Term Loan 2, dengan maksimal pinjaman sebesar Rp21.000.000.000 dengan jangka waktu 5 tahun Pinjaman ini digunakan untuk modal kerja.

b.

Term Loan 2 with maximum facility amounting to Rp21,000,000,000 for a period of 5 years. This loan is used for working capital.

64










Berdasarkan Perjanjian No.PK/CC/564C/I/16-C, tanggal 12 Januari 2016, beberapa fasilitas kredit dari Standard Chartered Bank mengalami perubahan sebagai berikut:

Based on the Agreement No. PK/CC/564C/I/16-C, dated January 12, 2016, the credit facility from Standard Chartered Bank has been changed, are as follows:

a.

Term Loan 1, sejumlah Rp2.000.379.720, dengan jatuh tempo tanggal 18 April 2018. Pinjaman ini digunakan untuk modal kerja. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp1.413.601.341 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp706.800.670.

a.

Term Loan 1, amounting to Rp2,000,379,720 with maturity date April 18, 2018. This loan is used for woriking capital. For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp1,413,601,341 and the payment during the year 2016 is amounted Rp706,800,670.

b.

Term Loan 2, sebesar Rp10.034.720.330 dengan jatuh tempo tanggal 31 Desember 2018. Pinjaman ini digunakan untuk modal kerja. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp8.181.159.831 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp4.797.380.586.

b.

Term Loan 2 amounting to Rp10,034,720,330 with maturity date on December 31, 2018. This loan is used for working capital. For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp8,181,159,831 and the payment during the year 2016 is amounted Rp4,797,380,586.

and

finance

institution

loan

Pinjaman di atas tersebut dikenakan bunga sebesar 12% per tahun.

The above loans bore interest at the annual rate of 12%.



a.

Tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Juwana KM 7 desa Purworejo, Pati, Jawa Tengah atas nama Witiarso Utomo (Catatan 13).

a.

Land and buildings located in Jl. Juwana KM 7 Purworejo, Pati, Central Java under the name of Witiarso Utomo (Note 13).

b.

Fidusia atas mesin yang menyatu dengan bangunan (Catatan 13).

b.

Fiduciary on machine integrated with buildings (Note 13).

c.

Fidusia atas mesin (Catatan 13).

c.

Fiduciary on machine (Note 13).

d.

Fidusia atas persediaan (Catatan 8).

d.

Fiduciary on inventories (Note 8).

e.

Fidusia atas piutang usaha (Catatan 6).

e.

Fiduciary on trade receivables (Note 6).

f.

Gadai deposito (Catatan 4)

f.

Pledged over Deposit (Note 4)

g.

Corporate Guarantee dari PT Pandawa Putra Investama. Personal Guarantee atas nama Witiarso Utomo, Witjaksono dan Risma Ardhi Chandra.

g.

Corporate Guarantee from PT Pandawa Putra Investama. Personal Guarantee under the names of Witiarso Utomo, Witjaksono and Risma Ardhi Chandra.


65









PT Bank Central Asia (BCA) Syariah

PT Bank Central Asia (BCA) Syariah

Berdasarkan Akad Pemberian Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) No. 11 tanggal 2 Juli 2015 oleh Sri Buena Brahmana, S.H.,M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit nonrevolving dari PT Bank BCA Syariah dengan limit sebesar Rp11.000.000.000 dengan jangka waktu 60 bulan. Tujuan Penggunaan fasilitas ini adalah untuk pembelian bahan baku pengolahan ikan dan udang beku serta pengolahan tepung onggok dan tapioka. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp8.591.406.214 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp1.747.084.802. Pinjaman ini dikenakan bunga 13.5% per tahun.

Based on Agreement Granting Line Facility No. 11 dated July 2, 2015 by Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the Company obtained non-revolving credit facility from PT Bank BCA Syariah with a limit of Rp11,000,000,000 with a period of 60 months. The purpose of this facility is for the purchase of raw materials of fish and frozen shrimp processing and processing of cassava and tapioca flour. For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp8,591,406,214 and the payment during the year 2016 is amounted Rp1,747,084,802. This loan bore interest at the annual rate of 13,5% per annum.

Berdasarkan Akad Perubahan Persyaratan Fasilitas Pembiayaan No.161/ADP/2015 tanggal 8 September 2015. Tujuan penggunaan fasilitas ini berubah untuk pembelian bahan baku usaha pengolahan ikan dan udang beku.

Based on Agreement Requirements Change Line Facility No.161/ADP/2015 dated September 8, 2015. The purpose of this facility is for the purchase of raw material in processed fish and shrimp product.


This loan is secured by:

a.

Tanah berdasar SHM No. 06398/Pondok Pinang di Jakarta Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Kelurahan Pondok Pinang atas nama Witjaksono.

a.

Land based SHM No. 06398/Pondok Pinang in South Jakarta Kebayoran Lama sub-district, village of Pondok Pinang on behalf Witjaksono.

b.

Tanah berdasar SHM No. 6320/Pondok Pinang di Jakarta Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Kelurahan Pondok Pinang atas nama Witjaksono.

b.

Land based SHM No. 6320/Pondok Pinang in South Jakarta Kebayoran Lama sub-district, village of Pondok Pinang on behalf Witjaksono.

c.


c.

Personal Guarantee on behalf Witiarso Utomo, Aris Widiarto, Bambang Mahendra Dewa, Risma Ardhi Chandra and Witjaksono.

d.

Tanah kosong di Jalan Raya Pati-Juwana KM 7 Desa Purworejo, Kecamatan Pati, Jawa Tengah.

d.

Land at Pati-Juwana KM 7 Purworejo, District Pati, Central Java.

Selama periode pinjaman, Perusahaan wajib memelihara Debt to Equity Ratio kurang dari dua kali. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Debt to Equity Ratio Perusahaan adalah sebesar 0,15 dan 0,13.

66

and

finance

institution

loan

During the period of the loan, the Company is required to maintain the Debt to Equity Ratio of less than two times. As of December 31, 2016 and 2015, Company’s Debt to Equity Ratio is 0.15 and 0.13, respectively.








PT Bank Central Asia (BCA) Syariah (lanjutan)

PT Bank Central Asia (BCA) Syariah (continued)

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank BCA Syariah, Perusahaan dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

Without the prior written consent of the Bank, the Company is prohibited to do the following:

a.

Perubahan kepemilikan pengurus mayoritas.

a.

Change in ownership of shares and/or majority of the board.

b.

Penambahan kredit/pembiayaan bank/lembaga pembiayaan lain.

b.

The addition of credit/financing banks/other financial institutions

saham

dan/atau di

and

finance

institution

loan

Pada tanggal 27 Agustus 2015, Perusahaan mendapat persetujuan tertulis atas permohonan pengenyampingan atas pembatasan fasilitas kredit dari PT BCA Syariah berdasarkan Surat Pemberitahuan Perubahan Syarat atas Fasilitas Pembiayaan Perusahaan tanggal 27 Agustus 2015.

On August 27, 2015, the Company has received waiver on credit facilities from PT BCA Syariah based on the Notice of Change Financing Facility Conditions on the Company dated August 27, 2015.



PT Bank Nasional Indonesia (BNI) Syariah

PT Bank Nasional Indonesia (BNI) Syariah

Berdasarkan Akad Pemberian Pembiayaan No. BNISy/CSD/352/R, tanggal 23 November 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas Murabahah Investasi dengan limit sebesar Rp19.865.623.977 dengan jangka waktu 84 bulan. Tujuan penggunaan fasilitas ini untuk pembelian unit gedung di Nariba office suites lantai 6 Unit A, B, C dan D di Jakarta

Based on Agreement Financing Facility No. BNISy/CSD/352/R, dated November 23, 2015, the Company obtained Investment Murabahah Facility with a limit of Rp19,865,623,977 with a period of 84 months. The purpose of this facility is for the purchase of units in the building Nariba office suites on the 6th floor Unit A, B, C and D in Jakarta.

Pada tahun 2016 dan 2015 tingkat margin pembiayaan bank masing-masing sebesar Rp1.360.324.897 dan Rp6.865.623.977.

In 2016 and 2015 the level of bank financing margin amounting to Rp1,360,324,897 and Rp6,865,623,977, respectively.



a.

Satu unit Gedung di Nariba office suites lantai 6 unit A,B,C dan D dengan luas bangunan 723,42 M2 SHGB No. 224 dan 225, di Jakarta. Jaminan akan diikat dengan HT 1 (Catatan 13).

a.

One unit building in Nariba office suites on the 6th floor units A, B, C and D with an area of 723.42 M2 SHGB No 224 and 225, in Jakarta. Guarantees will be tied by HT 1 (Note 13).

b.

Perjanjian Penyerahan Jaminan Pemberian Kuasa (PPJPK) atas pembiyaan.

dan objek

b.

Agreement of Handover Guarantee and Authorization (PPJPK) on financing object.

c.

Surat pernyataan notariil penyerahan jaminan dari developer ke PT Bank BNI Syariah.

c.

The statement letter of Notarized from surrender the developer to guarantee of PT Bank BNI Syariah.

d.

Cash Collateral berupa deposito di BNI Syariah sebesar 30% dari palfond modal kerja dan diikat gadai.

d.

Cash Collateral in the form of deposits in BNI Syariah palfond of 30% of limit the working capital and tied pledge.

e.

Asuransi penjamin 70% pembiayaan investasi.

e.

Guarantor insurance 70% of the maximum investment financing.

dari

maksimum

67








PT Bank Nasional Indonesia (BNI) Syariah (lanjutan)

PT Bank Nasional Indonesia (BNI) Syariah (continued)

Selama periode pinjaman, Perusahaan memelihara rasio-rasio sebagai berikut:


wajib

and

finance

a.

CR minimal 1,00 kali

a.

CR minimum of 1.00 times

b.

DER maksimal 2,50 kali

b.

DER maximum 2.50 times

c.

DSC minimal 100%.

c.

DSC minimum of 100%.

institution

loan

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank BNI Syariah, Perusahaan dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:


a.

Mengubah anggaran dasar, pemegang saham dan serta susunan direksi dan dewan komisaris.

a.

Changing the articles of association, shareholders and the composition of the boards of directors and commissioners.

b.

Pembagian deviden kepada pemegang saham.

b.

Distribution of dividends to shareholders.

c.

Penambahan fasilitas pembiayaan dari bank lain.

c.

Addition of financing facilities from other banks.

Pada tanggal 31 Desember 2015, semua persyaratan yang telah ditetapkan terkait dengan utang jangka panjang telah dipenuhi oleh Perusahaan.

As of December 31, 2015, the Company is in compliance with all the debt covenants related to the above long-term debts.

Pada tanggal 10 Oktober 2016, Perusahaan telah membayar penuh seluruh utang jangka panjang tersebut.

On October 10, 2016, the Company have fully repaid the respective long-term bank loan.

Pada tanggal 31 Desember 2016, Perusahaan tidak mempergunakan fasilitias lain dari bank tersebut.

As of December 31, 2016, the Company did not use any facilities from the respective bank.

PT BCA Finance

PT BCA Finance

Pada tahun 2014, Perusahaan, mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk perolehan aset kendaraan dengan harga perolehan sebesar Rp179.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 5,84% per tahun. Pada tahun 2016 perusahan sudah melunasi seluruh pinjaman ini.

In 2014, the Company entered into an agreement with PT BCA Finance to finance the vehicle acquisition with an acquisition cost amounting to Rp179,000,000 with a term of 3 years. This loan bore interest at the annual rate of 5.84% . In 2016 the Company had fully paid the loan.

Pada tahun 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk perolehan aset kendaraan dengan harga perolehan sebesar Rp760.750.000 dengan jangka waktu 4 tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,29% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp274.140.462 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp154.963.402.

In 2014, the Company entered into an agreement with PT BCA Finance to finance the vehicle acquisition with an acquisition cost amounting to Rp760,750,000 with a term of 4 years. This loan bore interest at the annual rate of 9.29%. For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp274,140,462 and the payment during the year 2016 is amounted Rp154,963,402.

68








PT BCA Finance (lanjutan)

PT BCA Finance (continued)

Pada tahun 2014, Perusahaan, mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk perolehan aset kendaraan dengan harga perolehan sebesar Rp1.068.740.000 dengan jangka waktu 4 tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,29% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp266.129.622 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp175.465.849.

In 2014, the Company entered into an agreement with PT BCA Finance to finance the vehicle acquisition with an acquisition cost amounting to Rp1,068,740,000 with a term of 4 years. This loan bore interest at the annual rate of 9.29% . For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp266,129,622 and the payment during the year 2016 is amounted Rp175,465,849.

Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan dengan harga perolehan sebesar Rp177.100.000 dengan jangka waktu 3 tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp58.902.690 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp39.648.483.

In 2015 the Company entered into an agreement with PT BCA Finance to finance the vehicle acquisition with an acquisition cost amounting to Rp177,100,000 with a term of 3 years. This loan bore interest at the annual rate of 9.28%. For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp58,902,690 and the payment during the year 2016 is amounted Rp39,648,483.

Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan All New Pajero Sport Dakar dengan harga perolehan sebesar Rp439.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp154.551.157 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp97.527.287.

In 2015 the Company entered into an agreement with PT BCA Finance to finance the All New Pajero Sport Dakar vehicle acquisition with an acquisition cost amounting to Rp439,000,000 with a term of 3 years. This loan bore interest at the annual rate of 9.28%. For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp154,551,157 and the payment during the year 2016 is amounted Rp97,527,287.

Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan Porsche Boxster dengan harga perolehan sebesar Rp1.040.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp386.214.933 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp229.270.707.

In 2015 the Company entered into an agreement with PT BCA Finance to finance the Porsche Boxster vehicle acquisition with an acquisition cost amounting to Rp1,040,000,000 with a term of 3 years. This loan bore interest at the annual rate of 9.28% . For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp386,214,933 and the payment during the year 2016 is amounted Rp229,270,707.

Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa 2 Toyota Vellfire dengan harga perolehan masingmasing sebesar Rp1.040.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp910.540.801 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp446.343.707.

In 2015 the Company entered into an agreement with PT BCA Finance to finance the 2 Toyota Vellfire vehicle acquisition with an acquisition cost amounting to Rp1,040,000,000 each with a term of 3 years. This loan bore interest at the annual rate of 9.28% . For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp910,540,801 and the payment during the year 2016 is amounted Rp446,343,707.

69

and

finance

institution

loan








PT BCA Finance (lanjutan)

PT BCA Finance (continued)

Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa 2 Toyota New Alphard dengan harga perolehan sebesar Rp1.040.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp968.653.744 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp487.346.256.

In 2015 the Company entered into an agreement with PT BCA Finance to finance the 2 Toyota New Alphard vehicle acquisition with an acquisition cost amounting to Rp1,040,000,000 each with a term of 3 years. This loan bore interest at the annual rate of 9.28% . For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp968,653,744 and the payment during the year 2016 is amounted Rp487,346,256.

Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan Chevrolet Camaro dengan harga perolehan sebesar Rp1.040.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp484.326.872 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp243.673.128.

In 2015 the Company entered into an agreement with PT BCA Finance to finance the Chevrolet Camaro vehicle acquisition with an acquisition cost amounting to Rp1,040,000,000 with a term of 3 years. This loan bore interest at the annual rate of 9.28%. For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp484,326,872 and the payment during the year 2016 is amounted Rp243,673,128.

Pada tahun 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa 6 mobil dengan harga perolehan seluruhnya sebesar Rp2.151.400.000 dengan jangka waktu 3 tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp1.096.371.415 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp409.609.430.

In 2016 the Company entered into an agreement with PT BCA Finance to finance the 6 cars and acquisition with an total acquisition cost amounting to Rp2,151,400,000 with a term of 3 years. This loan bore interest at the annual rate of 9.28% . For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp1,096,371,415 and the payment during the year 2016 is amounted Rp409,609,430.

Seluruh pinjaman dari PT BCA Finance dijamin dengan aset yang diperoleh dari masing-masing pinjaman tersebut.

All loans from PT BCA Finance are secured with asset that is obtained from each of these loans.

70

and

finance

institution

loan








PT Orix Indonesia Finance

PT Orix Indonesia Finance

Pada tahun 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT Orix Indonesia Finance untuk perolehan tiga unit aset kendaraan dengan harga perolehan sebesar Rp1.937.000.000 dengan jangka waktu 36 bulan. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 5,30% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp1.286.953.370 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp262.726.630.

In 2016, the Company entered into an agreement with PT Orix Indonesia Finance to finance three vehicle acquisition with acquisition cost amounting to Rp1,937,000,000 with a term of 36 months. This loan bore interest at the annual rate of 5.30%. For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp1,286,953,370 and the payment during the year 2016 is amounted Rp262,726,630.

Pada tahun 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT Orix Indonesia Finance untuk perolehan dua unit aset kendaraan dengan harga perolehan sebesar Rp583.800.000 dengan jangka waktu 36 bulan. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 5,30% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp418.106.465 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp48.933.535.

In 2016, the Company entered into an agreement with PT Orix Indonesia Finance to finance three vehicle acquisition with acquisition cost amounting to Rp583,800,000 with a term of 36 months. This loan bore interest at the annual rate of 5.30%. For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp418,106,465 and the payment during the year 2016 is amounted Rp48,933,535.

Seluruh pinjaman dari PT Orix Indonesia Finance dijamin dengan aset yang diperoleh dari masingmasing pinjaman tersebut.

All loans from PT Orix Indonesia Finance are secured with asset that is obtained from each of these loans.

PT Mitsui Leasing Capital Indonesia

PT Mitsui Leasing Capital

Pada tahun 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT Mitsui Leasing Capital Indonesia untuk memperoleh aset kendaraan berupa kendaraan Toyota Camry dengan harga perolehan Rp569.700.000 dengan jangka waktu 24 bulan. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,56% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp382.097.181 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp53.010.819.

In 2016, the Company entered into an agreement with PT Mitsui Leasing Capital Indonesua to finance Toyota Camry vehicle acquisition with an acquisition cost amounting to Rp569,700,000 with a term of 24 month. This loan bore interest rate at the annual rate of 9.56%. For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp382,097,181 and the payment during the year 2016 is amounted Rp53,010,819.

Pinjaman dari PT Mitsui Leasing Capital Indonesia dijamin dengan aset yang diperoleh dari pinjaman tersebut.

Loan from PT Mitsui Leasing Capital Indonesia is secured with asset that is obtained from the loan.

71

and

finance

institution

loan








PT Federal International Finance

PT Federal International Finance

Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan 3 perjanjian pembiayaan dengan PT Federal International Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa 3 sepeda motor Honda Beat dengan harga perolehan masing-masing sebesar Rp15.025.000 dengan jangka waktu 3 tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar Rp6.933.264 tiap perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp28.406.685 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp10.720.620.

In 2015 the Company entered into an agreement with PT Federal International Finance to finance 3 Honda Beat motorcycle vehicle acquisition with an acquisition cost amounting to Rp15,025,000 each with a term of 3 years. This loan bore interest rate of Rp6,933,264 for each agreement. For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp28,406,685 and the payment during the year 2016 is amounted Rp10,720,620.

Pinjaman dari PT Federal International Finance dijamin dengan aset yang diperoleh dari pinjaman tersebut.

Loan from PT Federal International Finance is secured with asset that is obtained from the loan.

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk

Pada tahun 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk untuk memperoleh aset kendaraan sepeda motor Honda dengan harga perolehan sebesar Rp15.025.000, dengan jangka waktu 35 bulan. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 12,04% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp9.873.571 dan pembayaran selama tahun 2016 adalah sebesar Rp5.151.430.

In 2016, the Company entered into an agreement with PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk to finance the Honda motor cycle acquisition with an acquisition cost amounting to Rp15,025,000 with a term of 35 month. This loan bore interest at the annual rate of 12.04%. For the year ended December 31, 2016 total balance of the facility above are Rp9,873,571 and the payment during the year 2016 is amounted Rp5,151,430.

Pinjaman dari PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk dijamin dengan aset yang diperoleh dari pinjaman tersebut.

Loan from PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk is secured with asset that is obtained from the loan.

PT Astra Sedaya Finance

PT Astra Sedaya Finance

Pada tahun 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT Astra Sedaya Finance untuk perolehan dua aset kendaraan dengan harga perolehan masing-masing sebesar Rp101.948.160 dan Rp70.019.280 dengan jangka waktu 35 bulan.

In 2013, the Company entered into an agreement with PT Astra Sedaya Finance to finance two vehicle acquisition of with acquisition cost amounting to Rp101,948,160 and Rp70,019,280 with a term of 35 months.

Pada tanggal 31 Agustus 2016, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

On August 31, 2016, the Company have paid all of the finance mention.

Pinjaman dari PT Astra Sedaya Finance dijamin dengan aset yang diperoleh dari pinjaman tersebut.

Loan from PT Astra Sedaya Finance is secured with asset that is obtained from the loan.

72

and

finance

institution

loan






Utang sewa pembiayaan

Obligation under finance lease

Akun ini merupakan sewa pembiayaan terdiri dari :

This account represents finance lease as follows:


2015

Sewa pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk PT ORIX Indonesia Finance PT Verena Multi Finance Tbk PT Dipo Star Finance

5.255.965.119 346.175.764 -

115.209.000 138.053.377 75.324.162 44.614.726

Finance lease PT BFI Finance Indonesia Tbk PT ORIX Indonesia Finance PT Verena Multi Finance Tbk PT Dipo Star Finance

Total

5.602.140.883

373.201.265

Total

(2.288.116.940)

(217.885.244)

3.314.023.943

155.316.021

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian utang jangka panjang

Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:


The future minimum lease based on the agreement are as follows:


2015

2016 2017 2018 2019

3.019.971.000 2.930.664.000 749.665.500

258.161.640 126.846.340 45.551.000 -

2016 2017 2018 2019

Total

6.700.300.500

430.558.980

Total

(1.098.159.617)

(57.357.715)

5.602.140.883

373.201.265

(2.288.116.940)

(217.885.244)

3.314.023.943

155.316.021

Dikurangi bagian bunga Dikurangi bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian utang jangka panjang

Less interest portion


PT BFI Finance Indonesia Tbk

PT BFI Finance Indonesia Tbk

Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT BFI Finance Indonesia Tbk dengan jangka waktu 36 bulan. Aset yang dibiayai adalah 1 unit metal detector sebesar Rp170.500.000.

In 2015, the Company entered into a finance lease agreement with PT BFI Finance Indonesia Tbk with a term of 36 months. The funded asset is 1 unit of metal detector amounted to Rp170,500,000.

Pada tahun 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan mesin dengan PT BFI Finance Indonesia Tbk dengan jangka waktu 36 bulan sebesar Rp11.026.400.000. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 16% per tahun.

In 2016, the Company entered into a vehicle finance lease agreement with PT BFI Finance Indonesia Tbk with a term of 36 months amounted to Rp11,026,400,000. This loan bore interest at the annual rate of 16%.

73






Utang sewa pembiayaan (lanjutan)

Obligation under finance lease (continued)

PT ORIX Indonesia Finance

PT ORIX Indonesia Finance

Pada tahun 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan PT ORIX Indonesia Finance dengan jangka waktu 36 bulan sebesar Rp332.640.000. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 7,30% per tahun.

In 2014, the Company entered into a vehicle finance lease agreement with PT ORIX Indonesia Finance with a term of 36 months amounted to Rp332,640,000. This loan bore interest at the annual rate of 7.30%.

Pada tahun 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan PT ORIX Indonesia Finance dengan jangka waktu 36 bulan sebesar Rp672.100.000. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 6,90% per tahun.

In 2016, the Company entered into a vehicle finance lease agreement with PT ORIX Indonesia Finance with a term of 36 months amounted to Rp672,100,000. This loan bore interest at the annual rate of 6.90%.

PT Verena Multi Finance Tbk

PT Verena Multi Finance Tbk

Pada tahun 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Verena Multi Finance Tbk dengan jangka waktu 36 bulan. Aset yang dibiayai adalah 1 unit metal detector sebesar Rp183.920.000

In 2014, the Company entered into a finance lease agreement with PT Verena Multi Finance Tbk with a term of 36 month. The funded assets is 1 unit of metal detector amounted to Rp183,920,000.

Pada tanggal 28 November 2016, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

On November 28, 2016, the Company have paid all of the finance mention.

PT Dipo Star Finance

PT Dipo Star Finance

Pada tahun 2013, Perusahaan dengan atas nama Witiarso Utomo mengadakan perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan PT Dipo Star Finance dengan jangka waktu 36 bulan. Aset yang dibiayai adalah sebesar Rp260.000.000

In 2013, the Company under the name of Witiarso Utomo, entered into a finance lease agreement with PT Dipo Star Finance with a term of 36 month. The funded assets is amounted to Rp260,000,000.

Pada tahun 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan PT Dipo Star Finance dengan jangka waktu 36 bulan sebesar Rp260.000.000

In 2013, the Company entered into a finance lease agreement with PT Dipo Star Finance with a term of 36 month. The funded assets is amounted to Rp260,000,000.

Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 23 Juni 2016, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

On March 31, 2016 and June 23, 2016, the Company have paid all of the finance mention, respectively.

74




20. LIABILITAS IMBALAN KERJA

20. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawannya yang memenuhi syarat sesuai dengan Undang-undang ketenagakerjaan No 13/2003 tertanggal 25 Maret 2003. Kewajiban imbalan kerja tersebut didanai.

The Company provide benefits to their qualified employees based on the provisions of Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The benefits are funded.

Total liabilitas imbalan kerja yang disajikan dalam laporan posisi keuangan dan beban imbalan kerja yang diakui dalam Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain dihitung oleh PT Sigma Prima Solusindo, aktuaris independen, dalam laporannya tertanggal 27 Maret, 2017 sebagai berikut:

The amounts recognized as liability for long-term employee benefits in the statement of financial position and as employee benefits expense in the statement of profit or loss and other comprehensive income were determined by PT Sigma Prima Solusindo, an independent actuary, in its reports dated March 27, 2017 as follows:

31 Desember/December 31, 2016 Total liabilitas imbalan kerja jangka panjang

2015

1.497.601.398

Asumsi-asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut:

441.002.430

Total long-term employee benefits liability

The assumptions used are as follows:

Tahun yang berakhir 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 Usia pension Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Tingkat diskonto

a.

2015

55 Tahun/Year 8% per tahun/ 8% per annum TMI – III 2011 8,43%

Retirement ages Salary increment rate Mortality rate Discount rate

a. Liability for long-term employee benefits

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2016

b.

55 Tahun/Year 8% per Tahun/ 8 %per annum TMI - III 2011 9,14%

2015

Nilai kini liabilitas imbalan kerja pasti

441.002.430

123.422.776

Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuaris yang belum diakui

1.118.611.339 (62.012.371)

396.075.360 (78.495.706)

Liabilitas imbalan kerja

1.497.601.398

441.002.430

Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:

Present value of defined benefits obligation Unrecognized actuarial Unrecognized past service costs lossess Employee benefits liabilities

c. The movements in the present value of the defined benefits obligation are as follows:


2015

Saldo awal Biaya jasa kini Beban bunga Kerugian aktuarial dari liabilitas imbalan kerja Penyesuaian historis

441.002.430 1.078.303.717 40.307.622

Saldo akhir

1.497.601.398

(62.012.371)

75

123.422.776 384.794.518 11.280.842

(78.495.706) 441.002.430

Beginning balance Current service cost Interest cost Actuarial loss on benefits obligation: Experience adjustment Ending balance




20. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) c.

20. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued) c. Employee benefits expense

Beban imbalan kerja


d.

2015

Biaya jasa kini Beban bunga

1.078.303.717 40.307.622

384.794.518 11.280.842

Current service cost Interest cost

Beban imbalan kerja

1.118.611.339

396.075.360

Employee benefit expense

d. Movements in the long-term employee benefits liability

Mutasi liabilitas imbalan kerja:


e.

2015

Saldo awal tahun Beban imbalan kerja Pendapatan komprehensif lainnya

441.002.430 1.118.611.339 (62.012.371)

123.422.776 396.075.360 (78.495.706)

Liabilitas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan

1.497.601.398

441.002.430

Dibawah ini merupakan mutasi perubahan keuntungan komprehensif lain:

Balance at beginning of year Employee benefit expense Other comprehensive income Liability recognized in the statements of financial position

e. Below is movement for other comprehensive income:


f.

2015

Saldo awal tahun Penambahan tahun berjalan

225.479.392 62.012.371

146.983.686 78.495.706

Balance at beginning of year Other comprehensive income

Saldo akhir

287.491.763

225.479.392

Ending balance

Rincian nilai kini liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2016 dan periode empat tahun sebelumnya yaitu 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 sebagai berikut:

f.

The details of the present value of the defined benefits obligation as of December 31, 2016 and as of the end of each of the immediately preceding prior four years as of December 31, 2015, 2014 and 2013 are as follows:

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal – tanggal 31 Desember,/ For the Years ended December 31, 2016 Nilai kini liabilitas imbalan pasti/ Present value of the defined benefit obligation Penyesuaian yang timbul pada liabilitas program/ Adjustment arising from the liabilities program

2015

2014

2013

1.497.601.398

441.002.430

123.422.776

46.525.660

62.012.371

78.495.706

157.140.523

31.207.046

76




20. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) g.

20. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued) g. The quantitative sensitivity analysis for significant assumptions as of December 31, 2016 , is as follows:

Analisa sensitivitas kuantitatif untuk asumsiasumsi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Persentase/ Percentage Kenaikan tingkat diskonto Penurunan tingkat diskonto

1% (1%)

Persentase/ Percentage Kenaikan tingkat upah Penurunan tingkat upah

Pengaruh nilai kini atas kewajiban imbalan pasca-kerja/ Effect on present value of benefits obligation

Persentase/ Percentage

(175.423.495) 210.328.584

1% (1%)

Pengaruh nilai kini atas kewajiban imbalan pasca-kerja/ Effect on present value of benefits obligation

1% (1%)

Persentase/ Percentage

208.954.671 (177.422.246)

1% (1%)

h.

h. Jadual jatuh tempo dari liabilitas imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2016:

Increase on discount rate Decrease on discount rate

Increase on salary Decrease on salary

The maturity profile of defined benefits obligation as of December 31, 2016:

31 Desember 2016/ December 31, 2016 1 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun

128.386.367 172.391.206 212.250.815.179

Within one year 2 - 5 years More than 5 years

Total

212.551.592.752

Total

Durasi rata-rata kewajiban manfaat pasti diakhir periode pelaporan masing-masing adalah 10 tahun untuk Perusahaan.

21. DANA SYIRKAH TEMPORER

The average duration of the defined benefits plan obligation at the end of reporting period is 10 years for the Company.

21. TEMPORARY SYIRKAH FUNDS

Akun ini merupakan fasilitas musyarakah dari PT Bank BNI Syariah sebesar Rp29.910.847.200 pada tanggal 31 Desember 2015.

This account represents musyarakah facility from PT Bank BNI Syariah amounting to Rp29,910,847,200 as of December 31, 2015.

PT Bank BNI Syariah

PT Bank BNI Syariah

Berdasarkan Akad Pemberian Fasilitas Pembiayaan No. BNISy/CSD/351/R, tanggal 23 November 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas Musyarakah dari PT Bank BNI Syariah yang terdiri dari:

Based on the Financing Facility Agreement No. BNISy/CSD/351/R, dated November 23, 2015, the Company had obtained Musyarakah facilities from PT Bank BNI Syariah are as follows:

77




21. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan)

21. TEMPORARY SYIRKAH FUNDS (continued)

PT Bank BNI Syariah (lanjutan)

PT Bank BNI Syariah (continued)

Berdasarkan Akad Pemberian Fasilitas Pembiayaan No. BNISy/CSD/351/R, tanggal 23 November 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas Musyarakah dari PT Bank BNI Syariah yang terdiri dari: (lanjutan)

Based on the Financing Facility Agreement No. BNISy/CSD/351/R, dated November 23, 2015, the Company had obtained Musyarakah facilities from PT Bank BNI Syariah are as follows: (continued)

a.

Fasilitas Take Over (Musyarakah), dengan maksimal pinjaman sebesar Rp30.000.000.000 dengan jangka waktu 6 bulan. Pinjaman ini digunakan untuk take over modal kerja dari PT Bank ANZ Indonesia.

a.

Take Over Facilities with maximum facility amounting to Rp30,000,000,000 with a period of 6 months. This loan is used to take over the working capital from PT Bank ANZ Indonesia.

b.

Fasilitas Modal Kerja (Musyarakah), dengan maksimal pinjaman Rp30.000.000.000 dengan jangka waktu 3 bulan. Pinjaman ini digunakan untuk mendukung kegiatan usaha Perusahaan perdagangan produk perikanan.

b.

Working Capital Facilities with maximum facility amounting to Rp 30,000,000,000 with a period of 3 months. This loan used to support business activities of the Company for trading of fishery products.

Berdasarkan Akad Pemberian Fasilitas Pembiayaan No. BNISy/CSD/358/R, tanggal 28 November 2015. Perusahaan memperoleh fasilitas musyarakah dengan limit sebesar Rp29.910.847.200 dengan jangka waktu 6 bulan. Tujuan penggunaan fasilitas ini untuk take over modal kerja dari PT Bank ANZ Indonesia. Tingkat imbalan/nisbah fasilitas Perusahaan:Bank = 72,87% : 27,13%.

sebesar

Based on the Agreement Financing Facility No. BNISy/CSD/358/R, dated November 28, 2015. The Company obtained musyarakah facilities with maximum facility amounting to Rp29,910,847,200 with a period 6 months. This loan is used to take over the working capital from PT Bank ANZ Indonesia. The rate of return/nisbah for the facilities of the Company:Bank = 72.87%: 27.13%. These facilities are secured with:

Fasilitas ini dijamin dengan: a.

Cash Collateral berupa deposito di BNI Syariah sebesar 30% dari plafond modal kerja.

a.

Cash Collateral in the form of deposits in BNI Syariah palfond of 30% of limit the working capital.

b.

Piutang kepada buyer (Catatan 6)

b.

Receivables from buyers (Note 6)

c.

Persediaan (Catatan 8)

c.

Inventories (Note 8)

d.

Asuransi penjamin 26,67% dari plafond modal kerja

d.

Guarantor insurance working capital

e.


e.

Personal Guarantee from of Witiarso Utomo, Aris Widiarto, Bambang Mahendra Dewa, Risma Ardhi Chandra and Witjaksono.

f.

Corporate Guarantee dari PT Pandawa Putra Investama.

f.

Corporate Guarantee from PT Pandawa Putra Investama.

78

26.67%

of

limit

the




21. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan)

21. TEMPORARY SYIRKAH FUNDS (continued) PT Bank BNI Syariah (continued)

PT Bank BNI Syariah (lanjutan) Selama periode pinjaman, Perusahaan wajib memelihara rasio-rasio sebagai berikut:


a.

Current Ratio minimal 1,00 kali

a. Current Ratio minimum of 1.00 times

b.

Debt to Equity Ratio maksimal 2,50 kali

b. Debt to Equity Ratio maximum 2.50 times

c.

Debt Service Coverage minimal 100%

c. Debt Service Coverage minimum of 100%

Pada tanggal 31 Desember 2015, Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Debt Service Coverage Ratio Perusahaan masing-masing adalah sebesar 4,99 kali, 0,13 kali dan 100%.

As of December 31, 2015, the Company’s Current Ratio, Debt to Equity Ratio and Debt to Service Coverage Ratio are 4.99 times, 0.13 times and 100%, respectively.

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak PT Bank BNI Syariah, Perusahaan dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

Without the prior written consent of the PT Bank BNI Syariah, the Company is prohibited to do the following:

a.

Mengubah anggaran dasar, pemegang saham dan serta susunan direksi dan komisaris.

a.

Change the articles of association, shareholders and the composition of board of directors and commissioners.

b.

Pembagian saham.

pemegang

b.

Distribute of dividends to shareholders.

c.

Penambahan fasilitas pembiayaan dari bank lain.

c.

Addition of financing facilities from other banks.

dividen

kepada

On October 10, 2016, the Company have fully repaid the respective temporary syirkah fund.

Pada tanggal 10 Oktober 2016, Perusahaan telah membayar penuh seluruh dana syirkah temporer tersebut. 22. MODAL SAHAM

22. CAPITAL STOCK The details of the Company’s stock ownership as of December 30, 2016, is as follows:

Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Pemegang saham

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid

PT Pandawa Putra Investama Witiarso Utomo Aris Widiarto Risma Ardhi Chandra Karyawan Masyarakat

2.107.284.500 2.187.500 937.500 937.500 460.700 2.053.094.000

Sub-total

4.164.901.700

Saham treasuri Total Modal Saham

Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 50,47% 0,05% 0,02% 0,02% 0,01% 49,19%

Total/Amount

Stockholders

210.728.450.000 218.750.000 93.750.000 93.750.000 46.070.000 205.309.400.000

PT Pandawa Putra Investama Witiarso Utomo Aris Widiarto Risma Ardhi Chandra Employee Share Allocation Public

416.490.170.000

Sub-total

10.098.300

0,24%

1.009.830.000

Treasury stock

4.175.000.000

100%

417.500.000.000

Total Capital Stock

79




22. MODAL SAHAM (lanjutan)

22. CAPITAL STOCK (continued) The details of the Company’s stock ownership as of December 31, 2015 s as follows:

Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Pemegang saham

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid

Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership

Total/Amount

Stockholders

PT Pandawa Putra Investama Karyawan Witiarso Utomo Witjaksono Aris Widiarto Bambang Mahendra Dewa Risma Ardhi Chandra Masyarakat

2.493.750.000 10.559.000 2.187.500 1.250.000 937.500 937.500 937.500 1.664.441.000

59,73% 0,25% 0,05% 0,03% 0,02% 0,02% 0,02% 39,88%

249.375.000.000 1.055.900.000 218.750.000 125.000.000 93.750.000 93.750.000 93.750.000 166.444.100.000

PT Pandawa Putra Investama Employee Share Allocation Witiarso Utomo Witjaksono Aris Widiarto Bambang Mahendra Dewa Risma Ardhi Chandra Public

Total Modal Saham

4.175.000.000

100,00%

417.500.000.000

Total Capital Stock

Pada tahun 2016, Perusahaan melalui surat no. e001/Dir-DPUM/VI/2016, tanggal 21 Juni 2016, mengajukan permohonan persetujuan pembelian kembali saham Perusahaan (saham treasuri) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebanyak 10.559.000 lembar milik karyawan dan telah disetujui oleh OJK melalui surat no. S162/PM.22/2016 pada tanggal 22 Juli 2016. Selanjutnya, Perusahaan menyampaikan keterbukaan informasi kepada OJK dengan rencana pembelian saham yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyakbanyaknya 10.559.000 saham melalui surat no. e0002/Dir-DPUM/VI/2016 pada tanggal 24 Agustus 2016, dan 0028/Corsec-DPUM/IX/2016 pada tanggal 2 September 2016.

In 2016, the Company through letter no. e-001/DirDPUM/VI/2016, dated June 21, 2016, applied for the approval of the repurchase of its own shares (treasury stock) to the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) for 10,559,000 shares owns by the employee and approved by the OJK through its letter no. S162/PM.22/2016 dated July 22, 2016. Furthermore, the Company submitted a disclosure of information to OJK in regards with the share repurchase plan that has been issued and listed in the Indonesia Stock Exchange (ISE) amounting to 10,559,000 shares through its letter no. e-0002/DirDPUM/VI/2016 dated August 24, 2016 and 0028/Corsec-DPUM/IX/2016, dated September 2, 2016.

Pembelian kembali tersebut dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2016 dan dilakukan dalam satu kali transaksi. Dimana Perusahaan membeli saham dengan total 10.098.300 lembar (nilai nominal Rp100 per saham) dengan nilai sebesar Rp8.078.640.000. Dengan skema pembelian Rp4.407.741.171 telah dibayarkan kepada karyawan bersangkutan, Rp376.658.829 di kurangkan dari piutang karyawan, sehingga saldo yang belum dibayarkan sejumlah Rp3.294.240.000 dan tercatat dalam beban akrual pada laporan keuangan ini.

The buyback was conducted on August 30, 2016 and performed in a single transaction. Whereas the Company repurchase the stock in total of 10,098,300 shares (with nominal amount of Rp100 per shares) for Rp8,078,640,000. With the transaction scheme of Rp4,407,741,171, have been paid to the respective employee, net-off with Rp376,658,829 employee receivable, which the remaning outstanding balance of Rp3,294,240,000 is recorded in the accrued expense in this financial statement.

80





22. CAPITAL STOCK (continued)

Berdasarkan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 80, tanggal 8 Desember 2015, Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar sehubungan dengan pelaksanaan penawaran umum perdana saham, sebagai berikut:

Based on Notarial Deed of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 80, dated December 8, 2015, the Company amended the Articles of Association, as follows:

-

Jumlah saham yang telah dikeluarkan oleh Perusahaan dalam Penawaran Umum Saham kepada masyarakat adalah sebanyak 1.675.000.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp167.500.000.000.

-

The number of shares issued by the Company in the Initial Public Offering is 1,675,000,000 shares with a total nominal value of Rp167,500,000,000.

-

Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 41,75% atau sejumlah 4.175.000.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp417.500.000.000.

-

Of the authorized capital has been issued and fully paid amounted to 41.75% or 4,175,000,000 shares with a total nominal value of Rp417,500,000,000.

Akta perubahan tersebut telah tercatat pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Penerimaan Republik Indonesia dalam Surat Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0989179, tanggal 18 Desember 2015.

The deed have been recorded in the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter of Acceptance Notification of Change of Association No. AHU-AH.01.03-0989179, dated December 18, 2015.

Berdasarkan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 209, tanggal 26 Agustus 2015, Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar, sebagai berikut:

Based on Notarial Deed of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 209, dated August 26, 2015, the Company amended the Articles of Association, as follows:

-

Peningkatan modal dasar dari Rp800.000.000.000 Rp1.000.000.000.000

Perusahaan menjadi

-

Increase the authorized capital stock of the Company from Rp800,000,000,000 to Rp1,000,000,000,000

Akta perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0941787.AH.01.02.Tahun 2015, tanggal 7 September 2015.

The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0941787.AH.01.02.Tahun 2015, dated September 7, 2015.

Berdasarkan Akta Notaris Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 81, tanggal 30 Juni 2015, Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar, sebagai berikut:

Based on Notarial Deed of Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 81, dated June 30, 2015, the Company amended the Articles of Association, as follows:

-

Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp200.000.000.000 menjadi Rp250.000.000.000 melalui pembagian dividen saham (Catatan 33).

81

-

Increase the issued and fully paid capital of the Company from Rp200,000,000,000 to Rp250,000,000,000 through stock dividends (Note 33).






Berdasarkan Akta Notaris Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 81, tanggal 30 Juni 2015, Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar, sebagai berikut: (lanjutan) -

Peningkatan modal dan pemegang saham menjadi:

perubahan

Based on Notarial Deed of Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 81, dated June 30, 2015, the Company amended the Articles of Association, as follows: (continued) -

Increase the capital shareholders to:

and

changes

the

1.

PT Pandawa Putra Investama, sejumlah 2.493.750.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp249.375.000.000;

1. PT Pandawa Putra Investama, 2,493,750,000 shares with par value of Rp249,375,000,000;

2.

Witiarso Utomo, sejumlah 2.187.500 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp218.750.000;

2. Witiarso Utomo, 2,187,500 shares with par value of Rp218,750,000;

3.

Witjaksono, sejumlah 1.250.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp125.000.000;

3. Witjaksono, 1,250,000 shares with par value of Rp125,000,000;

4.

Aris Widiarto, sejumlah 937.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp93.750.000;

4. Aris Widiarto, 937,500 shares with par value of Rp93,750,000;

5.

Bambang Mahendra Dewa, sejumlah 937.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp93.750.000; dan

5.

Bambang Mahendra Dewa, 937,500 shares with par value of Rp93,750,000; and

6.

Risma Ardhi Chandra, sejumlah 937.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp93.750.000.

6.

Risma Ardhi Chandra, 937,500 shares with par value of Rp93,750,000.

Akta perubahan tersebut telah diterima Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Anggaran Dasar No.AHU- AH.01.03-0951946, tanggal 23 Juli 2015.

The deed was accepted by the Ministry of Law and Human Right of Republic of Indonesia in its Letter No.AHU- AH.01.03-0951946, dated July 23, 2015.

Berdasarkan Akta Notaris Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 08, tanggal 16 Maret 2015, Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar, sebagai berikut:

Based on Notarial Deed of Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 08, dated March 16, 2015, the Company amended the Articles of Association, as follows:

-

Peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp500.000.000 terbagi atas 5.000.000 lembar saham menjadi Rp800.000.000.000 terdiri dari 8.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100.

-

Increase the authorized capital stock of the Company from Rp500,000,000 consisting of 5,000,000 shares to Rp800,000,000,000 consisting of 8,000,000,000 shares with par value of Rp100.

-

Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp500.000.000 ditingkatkan menjadi Rp200.000.000.000.

-

Increase the issued and fully paid capital of the company from Rp500,000,000 to Rp200,000,000,000.

82






Berdasarkan Akta Notaris Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 08, tanggal 16 Maret 2015, Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar, sebagai berikut: (lanjutan) -

Peningkatan modal dan perubahan pemegang saham menjadi:

Based on Notarial Deed of Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 08, dated March 16, 2015, the Company amended the Articles of Association, as follows: (continued) -

Increase the capital shareholders to:

and

changes

the

1.

PT Pandawa Putra Investama, sejumlah 1.995.000.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp199.500.000.000;

1.

PT Pandawa Putra Investama, 1,995,000,000 shares with par value Rp199,500,000,000;

2.


2.

Witiarso Utomo, 1,750,000 shares with par value Rp175,000,000;

3.

Witjaksono, sejumlah 1.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100.000.000;

3.

Witjaksono, 1,000,000 shares with par value Rp100,000,000;

4.

Aris Widiarto, sejumlah 750.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp75.000.000;

4.

Aris Widiarto, 750,000 shares with par value Rp75,000,000;

5.

Bambang Mahendra Dewa, sejumlah 750.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp75.000.000; dan

5.

Bambang Mahendra Dewa, 750,000 shares with par value Rp75,000,000; and

6.

Risma Ardhi Chandra, sejumlah 750.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp75.000.000

6.

Risma Ardhi Chandra, 750,000 shares with par value Rp75,000,000

Akta perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0004113.AH.01.02.Tahun 2015, tanggal 17 Maret 2015.

The deed was accepted by the Ministry of Law and Human Right of Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-0004113.AH.01.02.Tahun 2015, dated March 17, 2015.

Berdasarkan Akta Notaris Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 05, tanggal 9 Maret 2015, Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar, sebagai berikut:

Based on Notarial Deed of Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 05, dated March 9, 2015, the Company amended the Articles of Association, as follows:

-

Penurunan nilai nominal saham perseroan dari Rp1.000.000 menjadi Rp100 per lembar saham.

-

Decrease par value of the shares of the Company from Rp1,000,000 to Rp100.

-

Modal dasar Perusahaan sebesar Rp500.000.000 terbagi atas 5.000.000 lembar saham.

-

The authorized capital amounting to Rp500,000,000 consisting of 5,000,000 shares.

-

Modal ditempatkan dan disetor sejumlah Rp500.000.000 terbagi atas 5.000.000 lembar saham.

-

The issued and fully paid capital amounted Rp500,000,000 consisting of 5,000,000 shares.

83






Berdasarkan Akta Notaris Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 05, tanggal 9 Maret 2015, Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar, sebagai berikut: (lanjutan) -

Peningkatan modal dan perubahan pemegang saham menjadi:

Based on Notarial Deed of Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 05, dated March 9, 2015, the Company amended the Articles of Association, as follows: (continued) -

Increase the capital stockholders to:

and

changes

the

1.


1.

Witiarso Utomo, 1,750,000 shares with par value Rp175,000,000;

2.

Witjaksono, sejumlah 1.000.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000;

2.

Witjaksono, 1,000,000 shares with par value Rp100,000,000;

3.

Aris Widiarto, sejumlah 750.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp75.000.000;

3.

Aris Widiarto, 750,000 shares with par value Rp75,000,000;

4.

Bambang Mahendra Dewa, sejumlah 750.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp75.000.000; dan

4.

Bambang Mahendra Dewa, 750,000 shares with par value Rp75,000,000;and

5.

Risma Ardhi Chandra, sejumlah 750.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp75.000.000.

5.

Risma Ardhi Chandra, 750,000 shares with par value Rp75,000,000.

Akta perubahan tersebut telah diterima Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Anggaran Dasar No.AHU-AH.01.03-0016527, tanggal 16 Maret 2015.

The deed was accepted by the Ministry of Law and Human Right of Republic of Indonesia in its Letter No.AHU-AH.01.03-0016527, dated March 16, 2015.

Berdasarkan Akta Notaris Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 02, tanggal 3 Februari 2015, Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar, sebagai berikut:

Based on Notarial Deed of Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 02, dated February 3, 2015, the Company amended the Articles of Association, as follows:

-

Pengurangan modal dasar Perusahaan dari Rp5.000.000.000 menjadi Rp500.000.000 terbagi atas 500 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000.

-

Decrease the authorized capital stock of the Company from Rp5,000,000,000 to Rp500,000,000 consisting of 500 shares with par value of Rp1,000,000.

-

Pengurangan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari Rp5.000.000.000 menjadi Rp500.000.000 terbagi atas 500 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000.

-

Decrease the issued and fully paid capital of the Company from Rp5,000,000,000 to Rp500,000,000 consisting of 500 shares with par value of Rp1,000,000.

84






Berdasarkan Akta Notaris Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 02, tanggal 3 Februari 2015, Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar, sebagai berikut: (lanjutan) -

Penurunan modal saham pemegang saham menjadi:

dan

Based on Notarial Deed of Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 02, dated February 3, 2015, the Company amended the Articles of Association, as follows: (continued)

perubahan

-

Decrease the capital stock and changes the shareholders to:

1.

Witiarso Utomo, sejumlah 175 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp175.000.000;

1.

Witiarso Utomo, 175 shares with par value Rp175,000,000;

2.

Witjaksono, sejumlah 100 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000;

2.

Witjaksono, 100 shares with par value Rp100,000,000;

3.

Aris Widiarto, sejumlah 75 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp75.000.000;

3.

Aris Widiarto, 75 shares with par value Rp75,000,000;

4.

Bambang Mahendra Dewa, sejumlah 75 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp75.000.000; dan

4.

Bambang Mahendra Dewa, 75 shares with par value Rp75,000,000; and

5. Risma Ardhi Chandra, sejumlah 75 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp75.000.000.

5.

Risma Ardhi Chandra, 75 shares with par value Rp75,000,000.

The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU0002286.AH.01.02.Tahun 2015, dated February 12, 2015.

Akta perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0002286.AH.01.02.Tahun 2015, tanggal 12 Februari 2015. 23. TAMBAHAN MODAL DISETOR

23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL This account from the initial public offering amounting to Rp711,753,580,235 net of with stock issuance cost amounting to Rp41.996.419.765 as of December December 31, 2015.

Saldo akun ini berasal dari penawaran umum saham perdana sebesar Rp711.753.580.235 setelah dikurangi biaya penerbitan saham sebesar Rp41.996.419.765 pada tanggal 31 Desember 2015.

24. PENDAPATAN NETO

24. NET REVENUES a.

a. Rincian pendapatan adalah sebagai berikut:

The details of revenues are as follows:

Tahun yang berakhir 31 Desember/ Year ended December 31,

Hasil perikanan Ikan Udang Makanan Olahan Breaded Total Pendapatan Neto

2016

2015

783.870.544.408 183.016.777.495

592.157.679.546 139.992.272.256

-

10.452.750

Fishery products Fish Shrimp Food products Breaded

966.887.321.903

732.160.404.552

Total Net Revenue

There are no sales to related party.

Tidak ada penjualan kepada pihak berelasi.

85




24. PENDAPATAN NETO (lanjutan)

24. NET REVENUES (continued) b.

b. Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha adalah sebagai berikut:

Sales which represent more than of 10% of the total revenues are as follows:

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2016, Perusahaan tidak mencatat adanya penjualan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha.

For the year ended December 31, 2016, the Company did not recorded any sales represent more than 10% of the total revenues.

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2015, Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha adalah sebagai berikut:

For the year ended December 31, 2015, sales represent more than 10% of the total revenues are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/ For the year ended December 31, 2015 CV Comiled Perkasa CV Anugrah Cipta Mandiri CV Rudi Karya Mandiri CV Indra Karya Kreasi

128.519.170.904 128.134.786.611 88.400.265.956 71.659.322.612

CV Comiled Perkasa CV Anugrah Cipta Mandiri CV Rudi Karya Mandiri CV Indra Karya Kreasi

Pendapatan - neto

416.713.546.083

Net Revenue

25. BEBAN POKOK PENJUALAN

25. COST OF GOODS SOLD

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

The details of cost of goods sold are as follows:

Tahun yang berakhir 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 2015 Hasil perikanan Ikan Udang Biaya tenaga kerja tidak langsung Biaya tenaga kerja langsung Beban penyusutan (Catatan 13) Biaya transportasi Makanan olahan Breaded Lain-lain Total beban pokok penjualan

568.678.057.559 126.709.308.394 34.662.001.243 18.826.409.200 9.403.131.735 811.084.901

459.616.616.262 95.944.726.359 11.471.314.086 1.355.667.734 5.327.456.927 1.698.628.581

12.691.104.965

7.934.316 3.687.512.466

Fishery product Fish Shrimp Indirect labor cost Direct labour cost Depreciation (Note 13) Transportation cost Food products Breaded Others

771.781.097.997

579.109.856.731

Total cost of goods sold

Nilai pembelian yang melebihi 10% dari total beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

There are purchases which exceeding 10% of the total cost of goods sold as follows:

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2016, Perusahaan tidak mencatat adanya pembelian yang melebihi 10% dari total beban pokok penjualan.

For the year ended December 31, 2016, the Company did not recorded any purchase represent more than 10% of the total cost of goods sold.

86




25. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)

25. COST OF GOODS SOLD (continued)

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2015, pembelian yang melebihi 10% dari total beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

For the year ended December 31, 2015, purchase that represent more than 10% of the total cost of goods sold are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/ For the year ended December 31, 2015 CV Wahana Artha Mulia CV Putra Pantura Perkasa

123.653.407.074 92.699.088.746

CV Wahana Artha Mulia CV Putra Pantura Perkasa

Total beban pokok penjualan

216.352.495.820

Total cost of goods sold

26. PENDAPATAN LAIN-LAIN DAN KEUANGAN

26. OTHER AND FINANCE INCOME This account consist of:


Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember/ For the Year Ended December 31, 2016 Pendapatan keuangan

2015

13.120.349.810

2.328.035.438

Finance income

Pendapatan lain-lain: Laba penjualan aset tetap (Catatan 13) Laba serap dari perusahaan asosiasi (Catatan 12) Lain-lain

61.236.850

50.000.000

808.068.592

1.080.000 2.222.235.638

Other income: Gain on sale of fixed assets (Note 13) Gain absorb from associated company (Note 12) Others

Total pendapatan lain-lain

869.305.442

2.273.315.638

Total other income

27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES The details of operating expenses are as follows:

Akun ini terdiri atas:

Tahun yang berakhir 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 Gaji dan tunjangan Bangunan kantor Tenaga ahli Perjalanan dinas Perlengkapan kantor Penyusutan (Catatan 13) Pemasaran Imbalan kerja (Catatan 20) Personalia Lain-lain Total beban umum dan administrasi

2015

13.240.456.857 13.069.493.200 7.405.594.223 4.420.908.149 2.823.492.155 2.537.506.134 1.473.658.506 1.118.611.339 215.141.798 2.186.390.627

4.662.010.565 1.636.019.757 2.338.604.945 2.057.714.376 2.154.465.467 1.421.923.276 40.234.079 396.075.360 256.022.527 660.344.846

48.491.252.988

15.623.415.198

87

Salaries and allowance Office building Professional Traveling Office equipment Depreciation (Note13) Marketing Employee benefits (Note 20) Human resources Others Total general and administrative expenses




28. BEBAN KEUANGAN

28. FINANCE COSTS This account consists of the following:


Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember/ For the Year Ended December 31, 2016 Beban bunga: Utang bank Utang lembaga pembiayaan dan sewa pembiayaan Biaya provisi bank Total beban keuangan

2015

33.121.642.144

22.121.975.927

1.323.480.292 575.689.361

312.554.770 1.255.988.030

Interest expense: Bank loans Loans from financing institutions and obligation under finance lease Bank provision expenses

35.020.811.797

23.690.518.727

Total finance costs

29. BEBAN LAIN-LAIN

29. OTHER EXPENSES This account consists of the following:


Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember/ For the Years Ended December 31, 2016 Penyisihan penurunan nilai persediaan (Catatan 8) Jamuan dan representasi Administrasi bank Pajak pertambahan nilai Kerugian penurunan nilai (Catatan 13) Program Employee Shares Allocations (ESA) Lain - lain Total beban lain-lain

2015

1.998.100.967 1.366.170.222 494.769.253 -

923.584.470 323.921.473 10.708.075.596

-

7.035.833.333

Allowance for impairment in value of inventory (Note 8) Representation and entertainment Bank administration Value Added Tax Impairment losses (Note 13)

-

5.807.450.000 1.068.838.517

Employee Shares Allocations Program Others

3.859.040.442

25.867.703.389

Total other expenses

88




30. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

30. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat yang nilainya sama dengan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan :

The following table sets out carrying values, which approximate the estimated fair values, of the Company’s financial instruments :

Nilai tercatat/carrying value 31 Desember/December 31,

Nilai wajar/fair value 31 Desember/December 31,

2016

2016

2015

2015

Aset keuangan Pinjaman dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Investasi jangka panjang

57.447.397.484 20.101.457.360 260.507.463.050 4.497.198.821 -

598.819.860.845 12.335.418.220 99.577.209.954 388.031.175 23.972.000.000

57.447.397.484 20.101.457.360 260.507.463.050 4.497.198.821 -

598.819.860.845 12.335.418.220 99.577.209.954 388.031.175 23.972.000.000

Financial assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Short-term investment Trade receivables Other receivables Long-term investment

Total

342.553.516.715

735.092.520.194

342.553.516.715

735.092.520.194

Total

Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Utang jangka panjang - bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun : Bank Sewa pembiayaan Lembaga keuangan

Financial Liabilities Financial liabilities at amortized costs

103.865.851.922 50.033.097.816 7.277.749.443 6.569.834.181

84.254.874.933 25.125.437.154 51.583.000.000 1.547.314.911

103.865.851.922 50.033.097.816 7.277.749.443 6.569.834.181

84.254.874.933 25.125.437.154 51.583.000.000 1.547.314.911

Current Liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses

39.481.967.250 2.288.116.940 3.518.151.391

12.701.902.595 217.885.244 1.147.667.583

39.481.967.250 2.288.116.940 3.518.151.391

12.701.902.595 217.885.244 1.147.667.583

Current maturities of long-term debts: Banks Finance lease Financial institutions

Liabilitas Janka Panjang Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun : Bank Sewa pembiayaan Lembaga keuangan

154.315.068.421 3.314.023.943 3.207.117.567

142.451.592.914 155.316.021 2.037.725.736

154.315.068.421 3.314.023.943 3.207.117.567

142.451.592.914 155.316.021 2.037.725.736

Long-term debts – net of current maturities: Banks Finance leases Financial institutions

Non-Current Liabilities

Total

373.870.978.874

321.222.717.091

373.870.978.874

321.222.717.091

Total

Nilai wajar didefinisikan sebagai total dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas yang didiskontokan dan model penetapan harga opsi yang sewajarnya.

Fair value is defined as the amount at which an instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models, as appropriate.

Perusahaan menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan:

The Company uses the following hierarchy for determining the fair value of financial instruments:

•

Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis.

• Level 1: Fair values measured based on quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.

•

Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

• Level 2: Fair values measured based on valuation techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair values are observable, either directly or indirectly.

89




30. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL (continued)

ASSETS

AND

LIABILITIES

Perusahaan menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan: (lanjutan)

The Company uses the following hierarchy for determining the fair value of financial instruments: (continued)

•

Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi.

• Level 3: Fair value measured based on valuation techniques for which inputs which have a significant effect on the recorded fair value are not based on observable market data.

Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:

The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments:

a.

a. Short-term financial assets and liabilities

Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo dalam satu tahun atau kurang terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lainlain, beban akrual, utang jangka panjang - yang jatuh tempo dalam satu tahun, dan imbalan kerja jangka pendek mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

b.

Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang

Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less consist of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, other receivables, short-term bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses, current maturities of long-term debts and short-term employee benefits approximate their carrying amounts due to their short-term nature. b. Non-current liabilities

financial

assets

and

financial

Instrumen keuangan jangka panjang terdiri dari investasi jangka panjang dan utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun. Nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut tidak dapat diukur secara handal karena tidak ada tanggal pembayaran pasti sehingga diukur pada tanggal perolehan. Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Non-current financial instruments consist of long-term investments and long-term debts - net of current maturities. The fair value of these financial instruments can not be measured accurately since there are no definite payment dates; therefore they are measured at cost. Long-term debts - net of current maturities are measured at amortized cost.

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Liabilitas keuangan utama Perusahaan terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lainlain, uang muka penjualan, beban akrual, utang pihak-pihak berelasi non-usaha, lliabilitas imbalan kerja dan utang jangka panjang. Tujuan utama dari liabilitas keuangan adalah untuk meningkatkan permodalan Perusahaan dalam menunjang aktivitas operasi dan investasi. Perusahaan memiliki beberapa jenis aset keuangan, seperti kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, investasi jangka panjang yang timbul langsung dari kegiatan usahanya.

The Company’s principal financial liabilities consist of short-term bank loans, trade payables, other payables, advance from customers, accrued expenses, due to related parties, employee benefit liabilities and long-term debts. The main purpose of the financial liabilities is to raise working capital for the Company’s operations and investment activities. The Company has various financial assets, such as cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, other receivables, long-term investments which arise directly from its operations.

90




31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko pasar (risiko mata uang asing), risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Penelaahan manajemen dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:

The main risks arising from the Company’s financial instruments are market risk (foreign risk), interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The management reviews and approves policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:

a.

a. Market risk (foreign risk)

b.

Risiko pasar (risiko mata uang asing) Perusahaan tidak secara signifikan menggunakan mata uang asing karena hampir semua transaksi, aset dan liabilitas Perusahaan dalam mata uang Rupiah.

The Company does not significantly use foreign currencies because nearly all of its transactions, assets and liabilities are denominated in Rupiah.

Mata uang pelaporan Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing disebabkan oleh bank dan piutang usaha yang sebagian besar didenominasikan oleh mata uang Dolar Amerika Serikat.

The Company’s reporting currency is the Rupiah. It faces foreign exchange risk is primarily generated by cash in banks and trade receivables which are generally denominated in U.S Dollar.

Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Apabila diperlukan, Perusahaan akan melakukan hedging untuk mengurangi risiko terhadap risiko mata uang asing. Transaksi dalam mata uang asing selain dari yang berhubungan dengan operasional rutin dijaga pada tingkat minimum yang bisa diterima.

The Company does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. If needed, hedging will be obtained to reduce risk to foreign currency risk. Transactions in foreign currencies other than in connection with regular operations are maintained at an acceptable minimum level.

b. Interest rate risk

Risiko tingkat suku bunga Risiko tingkat suku bunga Perusahaan terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Perusahaan kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga. Perusahaan mengelola tingkat suku bunganya dengan cara mengkombinasikan antara pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang.

The Company’s interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Company to fair value interest rate risk. The Company manages its interest rate risk by obtaining loans with a mixture of fixed and floating interest rates.

Analisa sensitivitas risiko tingkat suku bunga

Interest rate sensitivity analysis

Analisa sensitivitas risiko tingkat suku bunga adalah analisa bedasarkan asumsi perubahan dari tingkat suku bunga pasar yang mengefek beban keuangan atas utang kepada utang bank jangka pendek, utang lembaga keuangan, dan utang jangka panjang (Catatan 14 dan 19), dengan seluruh ketentuan-ketentuan lain konstan.

The interest rate sensitivity analysis is based on the assumption that changes in the market interest rate affect the finance cost of short-term bank loans, loan from financial institution and long-term debt (Notes 14 and 19), with all other variables remaining constant.

91






b.

c.

b. Interest rate risk (continued)

Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) Analisa sensitivitas risiko tingkat suku bunga (lanjutan)

Interest rate sensitivity analysis (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2016, bila tingkat suku bunga naik/turun 10 poin, dengan seluruh ketentuan-ketentuan lain konstan, laba sebelum pajak penghasilan pada tahun berakhir 31 Desember 2016 akan menjadi Rp131 juta naik/turun.

As of December 31, 2016, had the interest rate increased/decreased by 10 basis point, with all other variables held constant, income before income tax for the year ended December 31, 2016 would have become Rp131 million lower/higher. c. Credit risk

Risiko kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan atau pihak lain dari instrument keuangan gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Risiko ini timbul terutama dari piutang usaha dan piutang lain-lain.

The Company is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers or other party of financial instrument fails to meet contractual liabilities. This risk arises mainly from trade and other receivables.

Perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dari piutang usaha dan piutang lainlain dengan memantau batasan periode tunggakan piutang pada tiap pelanggan.

The Company manages and control credit risk from trade and other receivables by monitoring the default limit period on each customer’s receivables.

Tabel di bawah menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit untuk komponen dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2016:

The table below shows the maximum exposure to credit risk on the components of the statement of financial position as of December 31, 2016: Eksposur Maksimum/ Maximum Exposure

Pinjaman yang diberikan dan piutang:/ Loans and receivables: Bank dan setara kas/cash in banks and cash equivalents Investasi jangka pendek/short-term investments Piutang usaha/trade receivables Piutang lain-lain/other receivables Total/Total d.

57.033.160.375 20.101.457.360 260.507.463.050 4.497.198.821 342.139.279.606 d. Liquidity risk

Risiko likuiditas Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar utang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.

The Company manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and pay its maturing debts by maintaining sufficient cash and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Perusahaan secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual dan terus menerus menjaga kestabilan hari utang dan hari piutangnya.

The Company regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously maintains a stable level of its payables and receivables.

92






d.

d. Liquidity risk (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Sedapat mungkin, Perusahaan memperoleh pendanaan baik dari pasar modal dan lembaga keuangan dan saldo portofolionya dengan pendanaan jangka pendek untuk mencapai pembiayaan yang efisien.

Wherever possible, the Company obtains financing from the capital market and financial institutions and for its portfolio balances with short-term financing to achieve efficiency in financing.

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:

The table below is a schedule of maturities of financial liabilities of the Company based on undiscounted contractual payments:

Jangka pendek/ Current

Tahun 1-3/ 1-3 years

Lebih dari 3 tahun/ Over 3 years

Bunga/ Interest

Nilai wajar/ Carrying value

Utang bank jangka pendek 104.594.964.736 Utang usaha 50.033.097.816 Utang lain-lain 7.277.749.443 Beban akrual 6.569.834.181 Utang jangka panjang: Utang bank 60.366.347.036 Lembaga keuangan 4.082.113.768 Sewa Pembiayaan 3.019.971.000

-

-

(729.112.814 ) -

103.865.851.922 50.033.097.816 7.277.749.443 6.569.834.181

110.367.932.501 3.403.344.597 3.680.329.500

79.773.070.194 -

(56.710.314.060 ) (760.189.407 ) (1.098.159.617 )

193.797.035.671 6.725.268.958 5.602.140.883

Short-term bank loans Trade payable Other payables Accrued expenses Long-term debts: Bank loans Financial institutions Finance leases

Total

117.451.606.598

79.773.070.194

(59.297.775.848 )

373.870.978.874

Total

235.944.077.980

Manajemen modal

Capital management

Perusahaan bertujuan untuk mencapai struktur modal yang optimal dalam mencapai tujuan usahanya, termasuk mempertahankan rasio modal yang sehat dan peringkat kredit yang kuat, dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

The Company aims to achieve an optimal capital structure in pursuit of its business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and strong credit ratings, and maximizing stockholder value.

Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak kreditur bank.

The Company has complied with all capital requirements by bank creditors.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio liabilitas terhadap ekuitas Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2016 and 2015, the Company’s debt-to-equity ratios are as follows:

31 Desember/December 31, 2016 Utang bank jangka panjang Total ekuitas

2015

193.797.035.671

155.153.495.509

Long-term bank loans

1.292.004.760.918

1.209.095.941.007

Total equity

0.15

0.13

Debt-to-equity ratio

Rasio liabilitas terhadap ekuitas

32. PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

32.

Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 25 April 2016 para pemegang saham menyetujui penyisihan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp5.000.000.000.

93

APPROPRIATION FOR GENERAL RESERVE Based on the minutes of stockholders’ annual general meetings held on April 25, 2016 the Company stockholders approved the appropriation of general reserve amounting to Rp5,000,000,000.




32. PEMBENTUKAN DANA CADANGAN (lanjutan)

32.

APPROPRIATION FOR GENERAL RESERVE (continued)

Dividen saham

Stock dividends

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 81, tanggal 30 Juni 2015, pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk:

Based on the Statement of General Meeting of Stockholders which was notarized by Notary Deed of Sugih Haryati, S.H., M.Kn., No. 81, dated June 30, 2015, the stockholders of the Company approved:

-

Tidak mengambil bagian atas dividen yang dihasilkan oleh Perusahaan sebanyak Rp50.000.000.000 dan akan dijadikan modal usaha Perusahaan.

-

Not to take part on the dividends generated by the Company amounting to Rp50,000,000,000 and will be used as working capital of the Company.

-

Kenaikan modal disetor Perusahaan dikarenakan dividen yang telah dihasilkan Perusahaan tidak diambil oleh pemegang saham sebanyak Rp50.000.000.000.

-

The increase in paid-up capital is due to dividend generated by the Company are not taken up by stockholders amounting Rp50,000,000,000.

33. AKTIVITAS NON KAS

33.

NON-CASH ACTIVITIES Supplementary information to the statement of cash flows relating to non-cash activities follows:

Informasi tambahan atas laporan arus kas terkait aktivitas non kas adalah sebagai berikut:

Tahun yang berakhir 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 2015 Penambahan aset melalui sewa pembiayaan

7.069.315.000

119.350.000

Addition of leased assets

Penambahan aset tetap melalui utang lembaga pembiayaan

6.153.333.000

2.655.895.208

Addition of fixed asset through financial institutions loans

Penambahan aset tetap melalui utang lain-lain

6.000.000.000

50.653.000.000

Addition of fixed assets through other payable

Penambahan aset dalam penyelesaian melalui reklasifikasi uang muka aset tetap

4.000.000.000

158.584.269.600

Addition project in progress through reclassification from advance of fixed assets

Pembelian kembali saham treasuri melalui: Beban akrual Utang lain-lain

3.294.240.000 376.658.829

-

Purchase of treasury stock through: Accrued expense Piutang lain-lain

-

50.000.000.000

Addition issued and fully paid capital through stock dividend

849.936.480

Addition of fixed assets through reclassification from investment properties

Penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh melalui dividen saham Penambahan aset tetap melalui reklasifikasi dari properti investasi

-

94




34. SEGMEN OPERASI

34. OPERATING SEGMENT

Informasi segmen di bawah ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya.

The following segment information is reported based on the information used by management in evaluating the performance of each business segment and in determining the allocation of resources.

Segmen bisnis yang signifikan adalah pendapatan yang berasal dari hasil perikanan dan tepung yang merupakan sumber utama pendapatan.

Significant business segments identified are revenues from fishery products and flour which pertain to the main sources of revenues.

Seluruh transaksi antar segmen disajikan sebagai berikut:

All inter-segment transactions are presented as follows:

Tahun yang berakhir 31 Desember 2016/ Year ended December 31, 2016 Hasil perikanan/ Fishery product

Pendapatan neto Beban pokok penjualan Hasil perikanan Ikan Udang Biaya tenaga kerja tidak langsung yang tidak dapat dialokasikan Biaya tenaga kerja langsung yang tidak dapat dialokasikan Beban penyusutan yang tidak dapat dialokasikan Biaya transportasi yang tidak dapat dialokasikan Lain-lain yang tidak dapat dialokasikan

966.887.321.903

(568.678.057.559) (126.709.308.394)

Laba kotor

Net revenues Cost of goods sold Fishery product Fish Shrimp

(34.662.001.243)

Indirect labor cost unallocated

(18.826.409.200)

Direct labor cost unallocated

(9.403.131.735)

Deprciation expense unallocated

(811.084.901)

Transportation cost unallocated

(12.691.104.965)

Others unallocated

195.106.223.906

Gross profit

Pendapatan lain-lain dan keuangan dikurang beban pajak final yang tidak dapat dialokasikan Beban umum dan administrasi yang tidak dapat dialokasikan Beban keuangan yang tidak dapat dialokasikan Beban lain-lain yang tidak dapat dialokasikan

(48.491.252.988)

Other and finance income net of final tax unallocated General and administrative expenses unallocated

(35.020.811.797)

Finance expenses unallocated

(3.859.040.442)

Other expenses unallocated

Laba sebelum taksiran pajak

119.100.703.969

Taksiran beban pajak yang tidak dapat dialokasikan

(28.159.753.336)

11.365.585.290

Laba tahun berjalan

90.940.950.633

95

Income before income tax

Provision for tax expense unallocated Income for the year




34. SEGMEN OPERASI (lanjutan)

34. OPERATING SEGMENT (continued) All inter-segment transactions are presented as follows:

Seluruh transaksi antar segmen disajikan sebagai berikut:

Tahun yang berakhir 31 Desember 2016/ Year ended December 31, 2016 Hasil perikanan/ Fishery product

Penghasilan komprehensif lain

Other comprehensive income

Keuntungan aktuarial yang tidak dapat dialokasikan Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak direklasifikasi ke laba rugi

62.012.371

Actuarial gain unallocated

(15.503.093)

Laba komprehensif berjalan - neto

Income tax related to items not to be reclassified to profit and loss Net comprehensive income for the year

90.987.459.911

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015/ For the Year Ended December 31, 2015 Hasil Perikanan/ Fishery product Pendapatan neto Beban pokok penjualan Hasil Perikanan Ikan Udang Makanan olahan - Breaded Biaya tenaga kerja tidak langsung yang tidak dapat dialokasikan Beban penyusutan yang tidak dapat dialokasikan Biaya transportasi yang tidak dapat dialokasikan Biaya tenaga kerja langsung yang tidak dapat dialokasikan Lain-lain yang tidak dapat dialokasikan

Total/ Amount

Breaded

732.149.951.802

10.452.750

(459.616.616.262) (95.944.726.359) (7.934.316)

-

732.160.404.552

(1.698.628.581)

Net revenues Cost of Good Sold Fishery Product Fish Shrimp Food product - Breaded Indirect Labour cost unallocated Depreciation expense unallocated Tranportation cost unallocated

(1.355.667.734) (3.687.512.466)

Direct labor cost unallocated Others unallocated

(459.616.616.262) (95.944.726.359) (7.934.316) (11.471.314.086) (5.327.456.927)

Laba kotor

153.050.547.821

Gross Profit

Pendapatan lain-lain yang tidak dapat dialokasikan Beban umum dan administrasi yang tidak dapat dialokasikan Biaya keuangan yang tidak dapat dialokasikan Beban lain-lain yang tidak dapat dialokasikan

4.135.743.988 (15.623.415.198)

Other income unallocated General and administrative expenses unallocated

(23.690.518.727) (25.867.703.389)

Finance expenses unallocated Other expenses unallocated

Laba sebelum taksiran beban pajak Taksiran beban pajak yang tidak dapat dialokasikan

(14.136.981.666)

92.004.654.495

Laba tahun berjalan

77.867.672.829

Penghasilan komprehensif lain Keuntungan aktuaria yang tidak dapat dialokasikan Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Laba komprehensif tahun berjalan - neto

Income before provision for tax expense Provision for tax expense unallocated Income for the year Other comprehensive income

78.495.706 (19.623.927) 77.926.544.608

96

Actuarial gain unallocated Income tax related to items not to be reclassifiedto profit and loss Net comprehensive income for current year




35. LABA PER SAHAM DASAR

35. BASIC EARNINGS PER SHARE The details of earnings per share computation are as follows:

Rincian perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut:

Laba tahun berjalan/ Profit for the year

Jumlah rata-rata tertimbang saham ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan/ Weighted average number of issued and fully paid shares outstanding during the year

Laba per saham/ Earnings per share

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

90.940.950.633

4.170.905.347

22

Year ended December 31, 2016

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

77.867.672.829

1.951.863.014

40

Year ended December 31, 2015

36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 1.

36. SUBSEQUENTS EVENT

Pada tanggal 21 Februari 2017, Perusahaan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

1. On February 21, 2017, the Company has held the Extraordinary General Meeting of the Shareholders (EGMS).

RUPSLB telah menyetujui perubahan susunan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Susunan Direksi dan Komisaris menjadi sebagai berikut:

EGMS has approved the changes in Board of Directors and Commissioners. The Board of Directors and Commissioners is as follows :

Dewan Komisaris/Board of Commissioners Komisaris Utama/President Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner

: Muhammad Alfan Baharudin : Aris Widiarto : Iwan Supriadi

Direksi/Boards of Directors Direktur Utama/President Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur Independen/Independent Director

: Witiarso Utomo : Risma Ardhi Chandra : Eko Kusuma Wijaya : I Made Satyaguna

Perubahan ini telah diaktakan dengan akta notaris Erni Rohaini, S.H., MBA., No. 6 tanggal 21 Februari 2017, dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-AH.01.03-093213 tanggal 28 Februari 2017.

97

Those changes of the Company were notarized under deed No. 6 dated February 21, 2017 of Erni Rohaini, S.H., MBA., and recorded by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.03-093213 dated February 28, 2017.




36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan) 2.

Pada tanggal 24 Februari, 2017, Perusahaan telah menerima perpanjangan perjanjian pemberian pembiayaan dari Indonesia Eximbank melalui surat No. PBD/SP3/09/2017, dimana terdapat perubahan dan penambahan fasilitas pembiayaan kepada Perusahaan diantara lain:

36. SUBSEQUENTS EVENT (continued)

2. On February 24, 2017, the Company have received a renewal of the loan agreement from Indonesia Eximbank no. PBD/SP3/09/2017, whereas consisting an amendment and addition of finance facility among other:

a.

Perubahan atas Fasilitas Kredit Investasi Eksport 1 dari limit sebesar Rp200.000.000.000 menjadi Rp162.295.000.000.

a.

Changes in the Export Investment Credit Facility 1 from a limit of Rp200,000,000,000 into Rp162,295,000,000.

b.

Perubahan terkait persyaratan atas penyerahan laporan Perusahaan penyelesaian aset dalam penyelesaian pada 1 bulan sejak tanggal COD diubah menjadi selambat-lambatnya pada tanggal 31 Agustus 2017.

b.

Changes related to the covenant that the Company submission related to the construction in progress 1 month after the COD date change into at the lates dated August 31, 2017.

c.

Perubahan terkait jaminan atas pengikatan fidusia mesin-mesin dan prasarana minimal sejumlah Rp151.138.000.000 yang dibiayai sekaligus paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pabrik beroperasi dirubah menjadi dilakukan paling lambat tanggal 31 Maret 2017.

c. Changes related to the fiduciary agreement related to the machinery and building at minimum amounting to Rp151,138,000,000 which were funded altogether at the latest 3 (three) month after the factory is operational into at the latest March 31, 2017.

d.

Penambahan atas Fasilitas Kredit Investasi Eksport Revolving 2 dengan limit sebesar Rp12.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10,25% per tahun dan provisi sebesar 0,50% per tahun dari pencairan fasilitas.

d.

Addition of Revolving Export Investment Credit Facility 2 with a limit of Rp12,000,000,000. This loan bore interest at 10.25% per annum and a provision fee 0.50% per annum from the drawdown of this facility.

e.

Penambahan atas Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor 1 dengan limit sebesar Rp100.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10% per tahun dan provisi sebesar 0,50% per tahun dan dibayarkan selambat-lambatnya pada saat pencairan fasilitas.

e.

Addition of Facility Working Capital Export 1 with a limit of Rp100,000,000,000. This loan bore interest at 10% per annum and a provision fee 0.50% per annum and paid at the latest after the drawdown.

f.

Penambahan atas Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor 2 dengan limit sebesar Rp180.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10% per tahun dan provisi sebesar 0,50% per tahun dan dibayarkan selambat-lambatnya pada saat pencairan fasilitas pertama.

f.

Addition of Facility Working Capital Export 2 with a limit of Rp180,000,000,000. This loan bore interest at 10% per annum and a provision fee 0,50% per annum and paid at the latest after the first drawdown.

98




36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan) 2.

36. SUBSEQUENT EVENT (continued)

2. On February 24, 2017, the Company have received a renewal of the loan agreement from Indonesia Eximbank no. PBD/SP3/09/2017, whereas consisting an amendment and addition of finance facility among other: (continued)

Pada tanggal 24 Februari, 2017, Perusahaan telah menerima perpanjangan perjanjian pemberian pembiayaan dari Indonesia Eximbank melalui surat No. PBD/SP3/09/2017, dimana terdapat perubahan dan penambahan fasilitas pembiayaan kepada Perusahaan diantara lain: (lanjutan) g.

g.

Penambahan atas Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor 3 dengan limit sebesar USD13.500.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 5,75% per tahun dan provisi sebesar 0,50% per tahun dan dibayarkan selambat-lambatnya pada saat pencairan fasilitas pertama.

37. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

Addition of Facility Working Capital Export 2 with a limit of USD13,500,000. This loan bore interest at 5.75% per annum and a provision fee 0.50% per annum and paid at the latest after the first drawdown.

37. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE The following are several accounting standards issued by the DSAK that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective until January 1, 2017:

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan DSAK yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif sampai dengan 1 Januari 2017: ·

Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK No. 1, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2017, antara lain, mengklarifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.

·

Amendments to PSAK No. 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures Initiative, effective January 1, 2017. This amendment clarifies, rather than significantly change, existing PSAK No. 1 requirement, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies.

·

Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan.

·

Amendments to PSAK 2: Statement of Cash Flows on the Disclosures Initiative, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted.

Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan non-kas.

99

This amendments requires entities to provide disclosures that enable the financial statements users to evaluate the changes in liabilities arising from financing activities, including changes from cash flow and non-cash.




37. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

37. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

·

PSAK 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan.

·

This improvement clarifies that the market of high quality corporate bonds is valued by denominated bonds and not based on the country in which the bonds are.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada. ·

Amandemen PSAK 46: Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan.

PSAK 24 (2016 Improvement): Employee Benefits, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted.

·

Amendments to PSAK 46: Income Taxes on the Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted.

Amandemen ini mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan; estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya.

This amendments clarifies that to determine whether the taxable income will be available so that the deductible temporary differences can be utilized; estimates of the most likely future taxable income can include recovery of certain assets of the entity exceeds its carrying amount.

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan DSAK yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif sampai dengan 1 Januari 2017: (lanjutan)

The following are several accounting standards issued by the DSAK that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective until January 1, 2017: (continued)

·

PSAK 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan.

·

This improvement clarifies that a change from one disposal method to the other disposal methods are considered as the beginning of a sustainable plan and not as a new disposal plan. This improvement also clarifies that the change in the disposal method does not change the date of classification as an asset or disposal group.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa perubahan dari satu metode pelepasan ke metode pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal yang berkelanjutan dan bukan sebagai rencana pelepasan baru. Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa perubahan metode pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi sebagai aset atau kelompok lepasan. ·

PSAK 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.

100

PSAK 58 (2016 Improvement): Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operation, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted.

·

PSAK 60 (2016 Improvement): Financial Instruments, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted. This improvement Clarifies that an entity must assess the nature of the service contract benefits to determine whether the entity has a continuing involvement in financial assets and whether the disclosure requirements related to the continuing involvement are met.




38. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

38. TRANSACTION WITH RELATED PARTIES The Company, in its regular conduct of business, engaged in sales transactions with related parties, the details of which are as follows:

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi penjualan kepada pihakpihak berelasi, dengan rincian sebagai berikut: Pihak berelasi/ Related parties

Hubungan/ Relationship Perusahaan asosiasi/ Associated entity

Investasi pada perusahaan asosiasi/ Investment in associates

Entitas sepengendali/ Entity under common control

Penjualan aset tetap/Sales of fixed assets


PT Raja Tepung Indonesia

a.

b.

Sifat transaksi/ Nature of transactions

Perusahaan melakukan transaksi dengan PT Samudra Pangan Indonesia atas investasi sebesar Rp5.250.000.000 yang tercatat pada akun investasi pada perusahaan asosiasi (Catatan 12)

a. The Entity had transaction with PT Samudra

Pada tahun 2016 dan 2015, Entitas melakukan transaksi penjualan aset tetap kendaraan dan mesin kepada PT Raja Tepung Indonesia masing-masing sebesar Rp286.000.000 dan Rp461.458.333 (Catatan 13).

b. In 2016 and 2015, the Entity had transaction of

Pangan Indonesia related to Investation amounted to Rp5,250,000,000 which recorded in account investment in associates (Note 12)

sale of fixed assets of vehicle and machinery to PT Raja Tepung Indonesia amounting to Rp286,000,000 and Rp461,458,333, respectively (Note 13).

Total beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci Perusahaan adalah sebagai berikut

The amounts of gross compensation for the key management of the Company were as follows:

Tahun yang berakhir 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 2015

Dewan Komisaris dan Direksi

21.188.236.083

39. REKLASIFIKASI AKUN

39. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Berikut adalah akun-akun pada laporan keuangan 31 Desember 2015 yang direklasifikasi untuk memungkinkan daya banding akun-akun tersebut pada laporan keuangan 31 Desember 2016: Dilaporkan sebelumnya 31 Desember 2015 Uang muka - Aset lancar

3.823.284.436 Boards of Commissioners and Directors

Diklasifikasikan Total kembali

Following are the accounts in the December 31, 2015 financial statements which have been reclassified to allow their comparison with the accounts in the December 31, 2016 financial statements:

As previously As reclassified reported December 31, 2015 Uang muka - Rp9.877.145.128 Advance payments - Advance Current asset payments - Non Aset tidak lancar - current Asset Finance income Pendapatan Lain- lain Pendapatan Rp2.328.035.438 Other income keuangan Final income tax Pendapatan Lain- lain Pajak final (Rp465.607.088) Other income Sehubungan dengan reklasifikasi akun tersebut, Perusahaan tidak menyajikan laporan posisi keuangan awal periode komparatif karena dampaknya dianggap tidak material.

101

Amount

Rp9.877.145.128

Rp2.328.035.438 (Rp465.607.088)

In connection with such reclassification accounts, the Company did not present opening statement of financial position of earliest comparative period presented since impact is considered immaterial.

of the the the

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT 2016 PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk Kantor Pusat / Head Office Jl. Raya Pati Juwana Km. 7 Desa Purworejo RT. 01 RW 05, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati Jawa Tengah 59119 - Indonesia Tel : (0295) 4199011 Fax : (0295) 4199010 Email: [email protected] www.duaputra.com

EXCELLENT PERFORMANCE FOR SUSTAINABLE GROWTH

Recommend Documents