EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN : STUDI KASUS PT. STAR KINANTI
CARRY RESMANA Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia,
[email protected]
GATOT SOEPRIYANTO,S.E.,AK., M.Buss
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai Evaluasi Pengendalian Internal atas Fungsi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas pada PT. Star Kinanti. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan fungsi penjualan, keterkaitannya dengan piutang dan penerimaan kas, mengevaluasi pengendalian internal pada fungsi tersebut, mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dan memberikan saran perbaikan yang perlu dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksploratoria dengan pendekatan studi kasus. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dan informasi yaitu dengan studi literatur dan studi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian internal yang terdapat di dalam perusahaan cukup memadai tetapi masih terdapat beberapa indikasi kelemahan yang perlu perhatian management lebih lanjut agar dapat mendukung tercapainya pengendalian internal seperti tidak adanya penyisihan piutang tak tertagih, tidak ada sanksi bagi pelanggan yang terambat membayar piutang, tidak terdapat kebijakan tertulis mengenai potongan harga, pemenuhan pesanan pelanggan terkadang tidak tepat waktu, tidak dibuatkan dokumen baru bila ada permintaan pelanggan yang berubah, persyaratan pelanggan baru tidak di identifikasikan dengan jelas, tidak ada kebijakan tentang perputaran jabatan, tidak ada prosedur tertulis pada bagian penagihan piutang dan tidak ada survei kepuasan pelanggan. Dari hasil evaluasi tersebut, maka penulis menyarankan sebaiknya agar dibuat penyisihan piutang tak tertagih, membuat sanksi bagi pelanggan yang telat melunasi piutang di luar jatuh tempo, membuat peraturan tertulis mengenai potongan harga, mengkaji ulang sistem perhitungan estimasi pesanan pelanggan sehingga mengurangi pesanan pelanggan yang tidak tepat waktu, membuat dokument baru bila ada permintaan pelanggan yang berubah, pelanggan baru diidentifikasi dengan jelas terlebih dahulu, dilakukan perputaran jabatan secara berkala, membuat prosedur tertulis pada bagian penagihan piutang, serta mengadakan survei kepuasan pelanggan secara berkala.
Kata Kunci : Evaluasi, Pengendalian Internal, penjualan, piutang, penerimaan kas.
1. PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi saat ini, banyak sekali perusahaan-perusahaan yang kurang mampu untuk dapat bersaing di dunia bisnis dengan tingkat persaingan yang semakin kompetitif. Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan perusahaan tersebut tidak mampu bersaing dengan perusahaan lain. Salah satu faktor yang menyebabkan perusahaan tersebut kurang mampu bersaing adalah karena sistem yang digunakan tidak terintegritas secara baik sehingga alur kerja sebuah perusahaan tidak berjalan dengan optimal untuk dapat mendukung seluruh kegiatan perusahaan tersebut. Karena itu, dibutuhkan suatu sistem kinerja dan internal kontrol yang dapat mendukung terjadinya peningkatan integritas didalam perusahaan. Untuk mengevaluasi kinerja dari perusahaan Penulis akan mengadakan evaluasi internal control untuk mengetahui kelemahan pengendalian dari operasional perusahaan terutama atas fungsi penjualan dan penerimaan kas, yang dapat di pergunakan untuk memperbaiki kelemahan yang terdapat pada perusahaan tersebut. Internal control telah menjadi suatu kebutuhan didalam perusahaan untuk mendapatkan jaminan bahwa segala hal telah terorganisir dengan baik sehingga perusahaan dapat menghindari terjadinya fraud (penggelapan) dan melindungi sumber daya organinasi baik yang berwujud seperti mesin dan lahan maupun tidak seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang. Karena, pada dasarnya internal control merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi.
PT. STAR KINANTI adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pelumas manufaktur (LOBP - LUBE Oil BLENDING PLANT) yang memproduksi pelumas otomotif, industri dan kelautan dan juga pelumas khusus. Sampai saat ini, telah diproduksi dan dipasarkan dua merek utama: SYNLUBE dan KINANTILUBE yang didistribusikan ke seluruh Indonesia terutama di wilayah timur Indonesia dan berencana untuk mengekspor produk PT. STAR KINANTI ke negara lain.
Pelumas SYNLUBE dan KINANTILUBE PT. STAR KINANTI telah memenuhi American Petroleum Institute (API) dan Society of Automotive Engineers (SAE) standar kualitas. PT. STAR KINANTI juga menjamin kepuasan konsumen, terus menjaga kualitas produk, dan juga menawarkan harga yang wajar bagi konsumen.
Produk-produk yang dihasilkan tersebut lalu didistribusikan kebeberapa tempat termasuk jakarta untuk dijual. Namun, dalam kegiatan operasional perusahaan tersebut penulis menemukan beberapa kelemahan dan kemungkinan terjadinya penyimpangan, sehingga penulis memilih jenis internal control untuk diterapkan dalam rangka mengevaluasi dan menganalisa atas fungsi penjualan dan penerimaan kas. Dengan dilakukan pengendalian intern ini, diharapkan perusahaan dapat menjalankan operational secara lebih efektif, efisien dan ekonomis. Berdasarkan hal tersebut penulis berharap dapat memberikan saran perbaikan atau gagasan yang berguna bagi perusahaan. Alasan itu membuat penulis tertarik untuk membahas masalah tersebut dalam skripsi berjudul “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN : STUDI KASUS PT. STAR KINANTI”.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu penelitian sebagai usaha untuk memperoleh keterangan dan data dengan membaca dan mempelajari bahan – bahan teoritis dari buku – buku leteratur, catatan kuliah, serta sumber – sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, agar diperoleh suatu pemahaman yang mendalam serta menunjang proses pembahasan mengenai masalah – masalahyang diidentifikasi dalam penulisan skripsi ini.
2.2 Studi Lapangan ( Field Study ) Yaitu penelitian dengan mengadakan peninjauan langsung pada perusahaan yang dipilih menjadi objek penelitian dengan maksud untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan hal yang akan diteliti agar lebih meyakinkan dan lebih akurat. Studi lapangan ini dapat dilakukan dengan cara:
a.
Wawancara Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyusun pertanyaan – pertanyaan terstruktur yang berhubungan dengan masalah yang di teliti.
b.
Observasi Yaitu pengamatan langsung terhadap keadaan perusahaan guna mendapatkan gambaran yang sebenarnya. secara garis besar teknik observasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1). Structured or controlled observation (observasi yang direncanakan, terkontrol)
2). Unstructure or informal observation (observasi informasi atau tidak terencanakan lebih dahulu).
3. HASIL DAN BAHASAN
3.1 Lingkungan Pengendalian (Control Environment) Lingkungan pengendalian PT. Star Kinanti secara keseluruhan sudah baik, hal tersebut di buktikan dengan managemen yang selalu sigap dalam bersikap. 1. Integritas dan nilai etika. PT. Star Kinanti telah memiliki integritas nilai etika yang memadai hal ini ditunjukan dengan telah ditempatkannya kode etik yang dikomunikasikan kepada pegawai berupa pemberitahuan lisan dan tertulis kepada pegawai pada saat pegawai diterima berkerja oleh perusahaan. Pegawai dituntut untuk bekerja dengan jujur, bertanggung jawab, disiplin. Akan ada tindakan tegas atas pelanggaran etika dan perilaku di dalam perusahaan juga menunjukkan komitmen dan etika dengan menujukkan rasa tanggung jawab terhadap integritas perusahaan.
2. Komitmen terhadap kompetensi. Dalam hal ini perusahaan memberikan perhatian yang benar, sebab keberhasilan perusahaan ditentutkan oleh faktor manusia dan tidak terlepas dari kompetensi masingmasing karyawan. Hal ini ditunjukkan perusahaan dalam melakukan rekuitmen karyawan baru dengan memperhatikan tingkat pengetahuan serta menempatkan personil yang tepat dalam pelaksanaan tugas dan telah dilakukannya pelatihanpelatihan atau training karyawan untuk menunjang kompetensi karyawan dalam melaksanakan tugas yang telah ditetapkan untuk mendapatkan pegawai yang memiliki kualitas yang baik.
3. Filosofi dan gaya operasi manajemen. Menurut penulis, perusahaan telah memiliki filosofi yang baik, dimana perusahaan menganggap pelanggan sebagai raja. Evaluasi yang diberikan hanya terkait bagaimana perusahaan mengimplementasikan kedua hal tersebut, yaitu bagaumana caranya memberikan satisfication bagi pelanggan, menjual produk yang bermutu dan berkualitas, dan juga menjaga kesatuan managemen. Hal ini adalah pekerjaan yang harus terus menerus dilakukan dan ditingkatkan oleh berbagai pihak di dalam perusahaan.
PT. Star Kinanti telah mempunyai filosofi sendiri yang membedakan dari perusahaan lain yaitu : a)
Mengutamakan
pelayanan
yang
terbaik
bagi
konsumen
dengan
menyediakan produk yang terbaik dan bermutu tinggi sesuai dengan keinginan pelanggan b) Menciptakan managemen yang satu untuk mencapai tujuan perusahaan.
4. Struktur organisasi. PT.Star Kinanti memiliki struktur yang cukup baik, karena Struktur organisasinya adalah struktur lini. Dikatakan lini karena seorang bawahan hanya mempunyai seorang atasan dan hanya menerima perintah dari atasan tersebut. Departementalisasi perusahaan adalah berdasarkan fungsi. Dikatakan fungsi karena pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokan menjadi 1. Selanjutnya pelimpahan wewenang pada perusahaan adalah wewenang lini dan fungsional. Wewenang lini ditunjukan dengan adanya hubungan seseorang atasan untuk memerintahkan bawahan langsung dan tiap bawahan hanya mempunyai tanggung jawab satu atasan saja.
5. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia. PT. Star Kinanti telah mempunyai kebijakan dan praktik sumber daya manusia yang cukup baik, kebajikan mengenai pengembangan SDM telah dikembangkan dan dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan mulai dari merekrut karyawan sampai pada pembayaran gaji.
3.2 Evaluasi Penilaian Risiko (Risk Assessment) Resiko yang mungkin timbul diidentifikasi, dianalisis dan dikelola dengan cukup baik oleh perusahaan, sehingga dapat mempermudah pelaksanaan pengendalian internal dan mengurangi penyimpanan pada perusahaan. Hal ini tercermin dari adanya pelatihan terhadap karyawan yang dapat berupa pendidikan keahlian dan pendidikan lainnya yang dapat meningkatkan keahlian karyawan serta adanya training bagi karyawan baru selama 6 bulan.
1. Adanya kerentanan kas terhadap pencurian. (Sistem informasi yang modifikasi). Melalui wawancara dengan bagian penjualan, kecurangan yang sering ditemui adalah pencurian pada saat pelunasan pembayaran oleh bagian penagihan. Meskipun sudah ada prosedur yang jelas dan tegas dalam menanggulangi adanya pencurian kas, tetapi pencurian pelunasan pembayaran masih sering terjadi.
2. Prosedur kenaikan jabatan secara reguler. (Perubahan dalam lingkungan Operasi). Dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner oleh pihak penjualan, ditemukan bahwa perusahaan memiliki prosedur kenaikan jawabatan secara reguler. Kenaikan jabatan baik disadari maupun tidak disadari akan mempengaruhi pengendalian internal perusahaan.
3. Personel baru. Staff penjualan mengatakan bahwa dengan adanya karyawan baru yang masih mempunyai semangat kerja tinggi akan memacu karyawan lainnya untuk berkerja dengan lebih baik. Disamping itu, terdapat ide-ide baru dan pandangan atau pengertian lain atas pengendalian internal yang sedang diterapkan dalam perusahaan yang akan sangat membantu bila karyawan berkuaslitas baik.
4. Restrukturisasi (Restrukturisasi perusahaan). Adalah tindakan atau kegiatan merubah struktur perusahaan melalui pertimbangan dan untuk tujuan tertentu, dimana semuanya itu harus berdasarkan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Mengingat restrukturisasi ini terjadi pada perusahaan, maka pihak pengambil keputusan dalan hal ini adalah yang bertindak sebagai managemen. Restrukturisasi yang terjadi pada perusahaan meliputi restrukturisasi sumber daya manusia
dan restrukturisasi keuangan. Dimana hal ini diberlakukan agar pengelolaan perusahaan sendiri dapat lebih optimal dalam meningkatkan kinerja keuangan.
3.3 Evaluasi Aktivitas Pengendalian (Control Activities) Adapun evaluasi terhadap aktivitas pengendalian internal siklus pendapatan meliputi :
1. Evaluasi terhadap pemisahan tugas yang memadai Secara khusus dalam evaluasi terhadap pemisahan tugas, perlu diketahui fungsi-fungsi apa saja yang harus dipisahkan agar tidak terjadi penyelewengan. Melalui prosedur penjualan dan penerimaan kas yang diberikan, pengisian kuesioner, wawamcara ke bagian penjualan, dan observasi ke perusahaan, penulis menemukan beberapa fungsi yang sudah mendapat pemisahan tugas yang baik dan memenuhi kriteria, yaitu : a)
Fungsi penerimaan kas terpisah dengan fungsi pencatatan.
b) Fungsi penerimaan kas terpisah dengan fungsi keuangan c)
Fungsi penjualan terpisah dengan fungsi penerimaan kas
2. Evaluasi terhadap otorisasi yang sesuai dari transaksi dan aktivitas Otoritas perlu dilakukan karena bahwa setiap transaksi harus disahkan dengan benar untuk mewujudkan pengendalian internal yang memadai. Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otoritas dari pejabat yang memiliki wewenang dan persetujuan atas transaksi tersebut. Catatan, formulir, dan dokumen yang merupakan media yang digunakan untuk merekam dan mencatat terjadinya transaksi. Oleh karena itu, penggunaannya harus diawasi sedemikian rupa, juga dalam pelaksanaannya setiap transaksi perlu diotorisasi dengan jelas dan sesuai. a) Bukti setoran pembayaran yang dibuat (seperti terlihat pada lampiran J), diperiksa terlebih dahulu oleh bagian keuangan. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan bukti setoran pembayaran dengan faktur penjualan yang ada untuk kemudian baru diserahkan ke bagian penagihan. b) Dilakukannya otorisasi terlebih dahulu oleh bagian keuangan atas setoranyang diterima beserta buktinya (seperti terlihat pada lampiran A) untuk kemudian diberikan kebagian akuntansi yang kemudian dilakukannya pencatatan.
3. Evaluasi terhadap dokumen dan catatan yang memadai Dari hasil observasi ke perusahaan, penilaian resiko pengendalian dan wawancara, penulis menemukan beberapa temuan terkait dokumen dan catatan memadai. Di bawah ini diuraikan beberapa penggunaan dokumen dan catatan yang telah sesuai dan memadai : a)
Bukti slip pembayaran tunai telah dicetak bernomor urut
b) Bukti slip pembayaran tunai disiapkan saat pelanggan sudah jatuh tempo dan diberikan segera sesudah pembayaran dilakukan
4. Evaluasi terhadap pengendalian fisik atas aset dan catatan PT. Star Kinanti telah menerapkan pengendalian fisik yang baik atas aset dan catatannya. Dari hasil observasi, penilaian resiko dan wawancara penulis dengan bagian penjualan, penulis menemukan beberapa pengendalian fisik atas aset dan catatan yang telah diterapkan dengan baik oleh perusahaan. Diantaranya adalah : a) Akses terhadap penerimaan pembayaran dibatasi hanya kepada penagih yang bertugas. b) Akses ke brankas (tempat penyimpanan uang tunai) dibatasi hanya kepada bagian keuangan.
c) Perusahaan secara berkala membuat salinan pendukung dari program dan datadata arsip penjualan ke file kantor pusat.
3.4 Evaluasi Informasi dan Komunikasi (Information and Comunication) Berdasarkan studi dokumentasi atas kuesioner yang diberikan kepada pihak bagian penjualan, prosedur penjualan dan pengamatan penulis diperusahaan, penulis menemukan beberapa hal terkait dengan penerapan informasi dan komunikasi pada perusahaan: a) Perusahaan telah memiliki sistem akuntansi yang digunakan untuk pemrosesan saldo dan trankasi dalam siklus pendapatan yang sesuai dengan fungsi dan hasil yang diharapkan Hal ini dipandang baik oleh penulis.
b) Setiap karyawan didalam perusahaan telah memperoleh pemahaman yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab masing-masing berkenaan dengan pengendalian internal fungsi yang dipeganggnya. c) Proses pencatatan yang dilakukan secara komputerisasi dan telah terintegrasi dengan bagian yang berkaitan memudahkan karyawan dalam melakukan kegiatan operational perusahaan.
3.5 Evaluasi Pemantauan ( Monitoring ) Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh penulis pada perusahaan, secara khusus bagian penjualan, penulis menemukan beberapa hal tekait dengan penerapan pemantauan (monitoring) yang telah dilakukan dengan baik oleh manajemen pada transaksi siklus pendapatan perusahaan, yaitu : a) Pemeriksaan atas kelengkapan dan keabsahan dokumen telah dilakukan secara Berkala. b) Manajemen mempunyai waktu khusus untuk melakukan pemantauan atas kinerja karyawan dan kegiatan pemantauan telah dimasukkan ke dalam agenda rutin perusahaan. c) Perusahaan telah menetapkan sanksi atas pelanggaran yang dibuat oleh karyawan, baik yang disengaja ataupun tidak disengaja.
4. SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pemeriksaan yang telah penulis lakukan terhadap PT. Star Kinanti serta berdasarkan wawancara, pengamatan, kuesioner dan bukti-bukti yang diperoleh, maka penulis dapat memberikan kesimpulan yaitu sebagai berikut : Dari segi penilaian Sistem Pengendalian Internal Fungsi penjualan, piutang, dan penerimaan kas dalam kaitannya dengan pengendalian internal, dinilai sudah cukup kuat dalam hal praktek yang sehat seperti dokumen yang prenumbered dan struktur organisasi yang jelas serta fungsi piutang dan penerimaan kas sudah berjalan dengan cukup efektif dan efisien. Namun ada beberapa kelemahan yang ditemukan : 1.
seperti tidak adanya perputaran jabatan,
2.
tidak adanya prosedur yang jelas dalam penagihan piutang,
3.
fungsi penjualan dinilai belum cukup efektif karena masih ada pemenuhan pesanan pelanggan yang tidak tepat waktu dan tidak adanya kebijakan tertulis mengenai potongan harga,
4.
tidak ada pedoman tertulis dalam pemberian diskon yang sebaiknya diperbaiki agar pengendalian internal menjadi lebih kuat.
4.2. Saran Berikut ini adalah saran-saran ataupun rekomendasi yang diberikan oleh penulis untuk PT. Star Kinanti : 1.
Perusahaan seharusnya membuat pedoman potongan harga secara tertulis. Dengan tujuan agar tidak terjadi penyimpan dan penyelewengan harga di bagian penjualan.
2.
Adanya perhitungan waktu yang tepat dan akurat, kapan pesanan pelanggan bisa diselesaikan. Selain itu perusahaan harus memperkirakan faktor-faktor yang dapat menghambat penyelesaian pesanan pelanggan. Dari sisi supplier, perusahaan harus bisa memilih supplier yang bisa membantunya dalam hal ketepatan waktu dalam proses pengiriman sehingga pesanan pelanggan bisa dikerjakan secepatnya dan dapat selesai dengan tepat waktu.
3.
Melakukan pembuatan dokumen baru agar perubahan atas permintaan pelanggan dapat di realisasikan. Selain itu juga harus dilaporkan ke bagian finance untuk dicatat bahwa telah terjadi perubahan dokumen baru. Dengan demikian permintaan dan keinginan pelanggan dapat terpenuhi. Selain itu juga untuk menghindari adanya keluhan atas kesalahan ataupun kejadian yang tidak diinginkan apabila pelanggan menuntut atas ketidakpuasannya atas pelayanan yang diberikan perusahaan.
4.
Dibentuknya bagian baru yang khusus menangani pelanggan-pelanggan yang baru. Dengan tujuan agar bagian yang baru tersebut dapat menilai kemampuan pelanggan dalam melunasi piutang. Dan memberikan penjualan kredit kepada pelanggan yang tepat dan yang membutuhkannya. Selain itu juga jumlah pelanggan yang sering terlambat dalam melunasi hutangnya dapat berkurang.
5.
Diadakannya perputaran jabatan secara tahunan dalam perusahaan. Dengan diadakannya perputaran jabatan akan menghindari terjadi kecurangan dan persekongkolan. Dan seandainya kecurangan dan persekongkolan terjadi karyawan yang lain dapat mencegahnya bahkan mengungkapkannya.
6.
Adanya kebijakan tertulis mengenai uraian tugas dan tanggung jawab pada bagian penagihan piutang dan bagian finance secara detail dan jelas sehingga terdapat pengendalian atas tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dengan benar.
7.
Diperlukan adanya survei kepuasaan pelanggan. Yang dimana survei ini pun merupakan suatu nilai plus buat perusahaan untuk mencari tahu jika ada pelanggan yang tidak puas terhadap produk ataupun pelayanan yang diberikan.
5. REFERENSI
Agoes & E.Trisnawati. ( 2008 ). Praktikum Audit seri 2 ( edisi Revisi ). Jakarta. Penerbit : Salemba Empat. Agoes, S. & Wirakusumah, H.R.A. (2003). Tanya-jawab praktik auditing. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Agoes, S.(2004). Auditing : Pemeriksaan akuntan oleh kantor akuntan public jilid 1 (edisi 3). Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomis Universitas Indonesia.
Agoes, S.(2004). Auditing : Pemeriksaan akuntan oleh kantor akuntan public jilid 2. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomis Universitas Indonesia. Arens, Alvin A., & James K. Loebbecke. ( 2000 ). Auditing An Integrated Approach Jilid 1, Alih Bahasa Amir Abadi Jusuf, (edisi 8 ). New York, Prentice – Hall International, Inc,. Arens, James K. Loebbecke. ( 2003 ). Pendekatan Terpadu, edisi indonesia. Jakarta. Penerbit : Salemba Empat. Baidaie. ( 2005 ). Internal Control to enhance corporate governance. Committee of Spansoring Oraganizations of the Tradeway/COSO. Boynton, Johnson & Kell. ( 2003 ). Laporan COSO dan AU 319, Consideration of Internal Control in the Finncial Statement Audit (SAS 78). Boynton, W.C.,Johnson, R.N., & Kell, W.G. (2002). Modern auditing jilid 1 ( edisi 7). (Ahli bahasa Rajoe, P.A., Gania, G., Budi, I.S.) Jakarta: Penerbit Erlangga.
Budileksmana, A. (2008). Pengujian Substantif Piutang Usaha. ( Pertemuan 5 ). “http://www.scribd.com/doc/7988219/Audit205piutangArens”.
Menurut Hayes (2005), competence is the knowledge and skills necessary to accomplish tasks that define the individual’s job.
Hongren, Harrison & Bamber. ( 2002 ). Accounting ( edisi 4 ). New Jersey. Prentice Hall. Horngren, C.T., W.T. Harrison, and L. Bamber.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Pernyataan standar akuntansi Indonesia. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Inspektorat Jenderal, Kementerian Perdagangan. ( 2011 ). “http://itjen.depdag.go.id/index.php/penilaian-wta/29internal-control”.
Mulyadi (2001). Sistem Akuntansi (edisi 3). Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Mulyadi. ( 2002 ). Auditing, ( Buku Dua, Edisi Ke Enam ).Jakarta. Penerbit : Salemba Empat.
Robert N.Anthony, Vijay Govindarajan. ( 2001 ). Sistem Pengendalian Management buku 2 ( edisi 11 ). Salemba Empat. Warren, C.S., Reeve, J.M., Fess, P.E. (2002). Accounting (20th ed). South-Western: Thomson Learning.
Warren, Reeve & Fees. (2005). Pengantar Akuntansi 1 ( edisi 21 Accounting ). Penerbit : Salemba Empat.
Weygandt, Kieso, Kimmel. ( 2005 ). Accounting Principles ( edisi 7 ). Canada, by John Willey & Sons, Inc.
RIWAYAT PENULIS
Carry Resmana lahir di Jakarta pada 30 September 1987. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi – Auditing pada 2012.