EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN PADA PT INTRA CATURINDO SOLUSI Fransisca Haryanto Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat
[email protected] Drs. Hery Gunawan M.M.
ABSTRACT The purpose of this study is to identify the weaknesses in the internal control over the accounting cycle revenue cycle at PT Intra Caturindo Solutions, which is a company focused on information technology in the field of sales of CCTV, which led to revenue cycle accounting system is not effective and efficient. The method used in this study is the evaluation of existing procedures based on COSO. Further analysis will be made chechlist list which will be written by the finance company and ask for documents related to the revenue cycle. Of documents that have been obtained are found a number of weaknesses that exist in the company's revenue cycle accounting system which will then be given recommendations for improvements and proposed improvements for the company. Conclusions from this research is the revenue cycle accounting system applied by the company, or documents or records related to the revenue cycle is already quite good and adequate. (FH)
Keywords: Accounting system, Revenue Cycle, COSO, Internal Control
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelemahan dalam pengendalian internal atas siklus akuntansi siklus pendapatan pada PT Intra Caturindo Solusi, yang merupakan perusahaan dibidang teknologi informasi terfokus pada penjualan CCTV, yang menyebabkan sistem akuntansi siklus pendapatan tidak efektif dan efesien. Metoda yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan evaluasi prosedur yang ada berdasarkan COSO. Analisis selanjutnya akan dibuat daftar chechlist yang akan ditulis oleh bagian keuangan perusahaan dan meminta dokumen yang berkaitan dengan siklus pendapatan. Dari dokumen yang telah didapatkan ditemukan adanya beberapa kelemahan yang ada dalam sistem akuntansi siklus pendapatan perusahaan yang kemudian akan diberikan rekomendasi perbaikan dan usulan perbaikan untuk perusahaan. Simpulan dari penelitian ini adalah adanya sistem akuntansi siklus pendapatan yang diterapkan perusahaan, atau dokumen atau catatan terkait siklus pendapatan yang sudah cukup baik dan memadai. (FH) Kata Kunci: Sistem Akuntansi, Siklus Pendapatan, COSO, Pengendalian Internal
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Jika melihat perkembangan ekonomi di Indonesia dalam era globalisasi ini terdapatperkembangan dari waktu ke waktu dan terus mengalami perubahan yang baik. Dalam perkembangan ekonomi ini juga menimbulkan persaingan bisnis yang ketat hampir di semua aspek bisnis. Adanya ketajaman persaingan bisnis ini menimbulkan persaingan dalam lingkup global yang sangat kompetitif. Persaingan bisnis yang biasanya terjadi adalah dalam sektor perdagangan. Sektor perdagangan di Indonesia saat ini telah mempersiapkan diri menuju era globalisasi.
Saat ini semakin banyak perusahaan yang bergerak dalam sektor perdagangan, karena sektor perdagangan cukup memberikan prospek yang baik walaupun seringkali terdapat perusahaan yang gagal dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Biasanya kegagalan tersebut disebabkan oleh keadaan ekonomi yang tidak stabil, persaingan bisnis yang semakin ketat dan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Padahal sebagian besar kegagalan tersebut disebabkan perusahaan tidak mengetahui bagaimana cara untuk dapat bersaing secara handal dan kompetitif. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam suatu persaingan bisnis sangat dipengaruhi oleh pengendalian internal yang terdapat di perusahaan.
Dalam menunjang suatu hasil dari pengendalian internal dibutuhkan adanya evaluasi dari aktifitas-aktifitas yang terkait. Hasil dari pengendalian internal tersebut dapat memberikan proyeksi perusahaan untuk tetap going concern karena dalam melakukan pengendalian internal ini perusahaan dapat melindungi dan mencegah terjadinya kecurangan pada seluruh kegiatan-kegiatan di perusahaan. Pengendalian internal sangat dibutuhkan terutama pada bagian penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas. Pengelolaan prosedur penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas yang baik dapat membantu perusahaan untuk tetap bersaing secara kompetitif dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu bagian penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas merupakan suatu sumber utama atas laba dan arus kas perusahaan, maka perlindungan dan pencegahan atas kecurangan akan dicapai secara optimal apabila seluruh pengendalian internal dalam perusahaan dapat dikelola dengan baik.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah tersebut akan dibahas dalam suatu penulisan ilmiah yang berjudul “Evaluasi Pengendalian Internal Atas Siklus Pendapatan Pada PT Intra Caturindo Solusi”.
Kajian Pustaka Penelitian mengenai evaluasi pengendalian internal pada siklus pengeluaran sebelumnya pernah dilakukan oleh Jessica Novia Lanny pada tahun 2011 dengan judul “Evaluasi Pengendalian Internal Siklus Pendapatan Pada PT Bess Finance”
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengendalian intern dalam pelaksanaan sistem dan prosedur penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif melalui prosedur deskiriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah pengendalian intern penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas sudah baik dan sesuai dengan teori pengendalian intern atas penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas. Namun masih sedikit ada kekurangan pada uraian wewenang dan tanggung jawab setiap bagian yang ada di struktur organisasi. PT Bess Finance perlu memperbaiki struktur organisasinya dengan uraian wewenang dan tanggung jawab setiap bagian yang ada di struktur organisasi secara tertulis dan diberikan ke masing-masing karyawan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Dengan adanya uraian wewenang dan tanggung jawab secara tertulis dan diberikan ke masing-masing karyawan sesuai dengan wewenang dan
2
tanggung jawabnya, diharapkan pengendalian pada struktur organisasi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan batasan masing-masing bagian dan dapat menghindari terjadinya perangkapan tugas atau karyawan tidak melakukan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan. Selain penelitian tersebut terdapat pula penelitian yang membahas topik serupa dengan judul “Analisis Pengendalian Internal Sistem Akuntansi Penerimaan Kas PT Kestrelindo Aviatikara” yang sebelumnya dilakukan oleh Melia pada tahun 2011.
Berdasarkan penelitian tersebut kas merupakan salah satu aktiva yang memiliki peranan penting dalam perkembangan perusahaan. Kas penting karena merupakan aset yang paling cair (liquid). Dalam upaya melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, perusahaan harus memiliki sistem pengendalian intern atas kas mulai dari saat penerimaannya hingga penyetorannya ke bank. Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya selalu ada transaksi kas. Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan sebuah prosedur pengendalian intern terhadap penerimaan dan pengeluaran kas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Kestrelindo Aviatikara. Metode penelitian menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern penerimaan kas telah efektif, berlawanan dengan pengendalian intern pengeluaran kas. Sedangkan Sistem pengendalian intern pengeluaran kas belum efektif, karena masih terdapat unsurunsur pengendalian intern di dalam perusahaan yang belum sepenuhnya dilakukan, antara lain penempatan kasir yang berada satu ruangan dengan karyawan lainnya, kas yang ada ditangan dan kasir tidak di asuransikan, rekonsiliasi bank tidak dilakukan oleh bagian pemeriksaan intern, dan stempel cek dipegang oleh pembuat cek tersebut, yang seharusnya oleh bagian accounting untuk kontrol.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah pengendalian internal terhadap siklus pendapatan pada PT Intra Caturindo Solusi telah memadai dan berjalan dengan baik? 2. Apa saja kelemahan yang ditemukan dalam pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Intra Caturindo Solusi?
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kecukupan pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Intra Caturindo Solusi. 2. Melakukan pengamatan terhadap apa saja jenis kelemahan yang mungkin terjadi pada pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Intra Caturindo Solusi. 3. Memberikan rekomendasi kepada perusahaan sebagai perbaikan terhadap kelemahan yang ditemukan dalam pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Intra Caturindo Solusi.
METODE PENELITIAN Dalam mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara langsung dan jelas pada objek penelitian. Dalam teknik ini, digunakan dua cara yakni : 1.Metode Studi Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan membaca dan mengambil beberapa teori dari buku, dan beberapa jurnal yang berkaitan dengan pengendalian internal yang diperlukan untuk penulisan skripsi ini.
3
2.Metode Studi Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan dengan melihat langsung dan meminta data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. Metode yang digunakan : a. Observasi Dengan memantau secara langsung ke dalam perusahaan terutama pada bagian penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas untuk melihat cara kerja dari siklus pendapatan. b. Wawancara Melakukan wawancara atau tanya jawab secara lisan dengan orang atau pihak yang berhubungan dengan bagian penjualan untuk memperoleh informasi mengenai prosedur yang berlaku, peraturan-peraturan serta hal-hal lain yang berhubungan dengan kegiatan penjualan tersebut. c. Dokumen - dokumen pendukung. Mengumpulkan dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitian.
HASIL DAN BAHASAN Prosedur yang di lakukan mengenai evaluasi sistem akuntansi siklus pendapatan dalam PT. Intra Caturindo Solusi adalah sebagai berikut: 1. Melakukan evaluasi sistem pengendalian internal. 2. Melakukan pengamatan terhadap siklus pendapatan 3. Membuat Internal Control Qustionnaires (ICQ) yang diisi oleh bagian terkait penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas. 4. Melakukan evaluasi dan mengumpulkan bukti-bukti transaksi. 5. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan transaksi pendapatan. 6. Memberikan usulan perbaikan kepada perusahaan. Lingkungan Pengendalian Berikut ini merupakan kebaikan dari elemen yang sudah diterapkan dalam lingkungan pengendalian internal yang terdapat pada PT Intra Caturindo Solusi: 1. Integritas dan Nilai Etika PT Intra Caturindo Solusi selalu membiasakan karyawannya disiplin dalam bekerja dan waktu serta menjunjung tinggi kejujuran. Sehingga fungsi yang memiliki wewenang dalam penerimaan dan pengeluaran kas memiliki tanggung jawab untuk menggunakan uang tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang sebenarnya. 2. Komitmen terhadap kompetensi PT Intra Caturindo Solusi yang ingin menjadi perusahan yang memiliki kinerja yang baik sangat memperhatikan kemampuan individu dari karyawan yang akan direkrutnya. Kemampuan individu yang sesuai dengan tugas yang akan dikerjakan dari masing-masing individu tersebut sangat berguna agar produkivitas dari masing-masing individu tinggi sehingga menghasilkan hasil kerja yang memiliki kualitas yang baik. Misalnya untuk karyawan bagian keuangan harus memiliki kemampuan dan pengetahuan mengenai keuangan dan akuntansi. 3. Dewan Komisaris dan Komite Audit Dewan Komisaris terlibat dalam aktivitas di perusahaan. Dewan komisaris ikut serta dalam kegiatan siklus pendapatan terkait penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas. Hal tersebut dapat dilihat bahwa diperlukannya otorisasi dari pembayaran hutang yang dilakukan oleh direktur.
4
4. Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen Filosofi manajemen yang terdapat dalam perusahaan yaitu memberikan suatu pelayanan terbaik dan harga yang kompeten kepada konsumen. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar dapat memenuhi kepuasan pelanggan. Dalam perusahaan, hubungan yang terjalin antara pimpinan dan karyawan harus terjalin dengan baik agar dapat bekerja sama dalam memberikan pelayanan kepada konsumen dan mempertimbangkan suatu saran dan pendapat. Pimpinan perusahaan memberikan persetujuan kredit kepada pelanggan dengan melihat track record pembelian pelanggan dan latar belakang perekonomian konsumen. Layak atau tidaknya persetujuan kredit dinilai dari jumlah pembelian yang telah dilakukan, pelunasan piutang dan pembayaran yang telah dibayarkan. Apabila track record dalam melunasi piutang sudah dinilai lancar, maka pimpinan akan memberikan persetujuan kredit. 5. Strukur Organisasi Dalam PT Intra Caturindo Solusi telah memiliki struktur organisasi yang menggambarkan hubungan antara bagian yang saling terkait. Dibeberapa bagian dalam perusahaan belum dilakukan pemisahan tugas dengan baik. PT Intra Caturindo Solusi masih terdapat kekurangan, yaitu belum terdapat uraian wewenang dan tanggung jawab secara rinci dan tertulis. Namun semua karyawan sudah mengerti gambaran struktur organisasi tersebut sehingga semua karyawan sudah mengerti akan posisi tertinggi dari perusahaan serta wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing meskipun penjabarannya struktur organisasi tidak dibuat secara rinci dan tertulis. Selama ini setiap bagian melaksanakan pekerjaan berdasarkan perintah lisan dari pimpinan perusahaan.. 6. Kebijakan dan Praktik Sumber Daya Manusia PT Intra Caturindo Solusi memiliki kebijakan dalam perekrutan sumber daya manusia, perusahaan telah melaksanaan proses seleksi dalam perekrutan karyawan baru. Proses seleksi ini bertujuan untuk mendapatkan karyawan yang bermutu, memiliki komitmen dan kompeten dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab atas apa yang akan dilaksanakannya. Hal tersebut dapat diketahui ketika calon karyawan melakukan wawancara sebelum diterima bekerja di PT Intra Caturindo Solusi. Penilaian Resiko Perusahaan berusaha mengambil langkah-langkah preventif untuk menghadapi risiko yang timbul karena keadaan-keadaan yang mungkin terjadi seperti resiko dalam Pengiriman Barang dan Penagihan Piutang, resiko penagihan dan piutang tak tertagih dan resiko kecelakaan dan musibah yang tidak diprediksi oleh perusahaan. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian dilakukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan perusahaan. Adapun aktivitas pengendalian pada PT Intra Caturindo Solusi sebagai berikut : 1. Pemisahan tugas Dalam perusahaan sudah terdapat pemisahan antara fungsi penjualan dan fungsi otorisasi kredit. Fungsi otorisasi kredit dilakukan oleh direktur sendiri. Selain itu pada PT Intra Caturindo Solusi juga sudah terdapat pemisahan tugas antara bagian penjualan, bagian keuangan dan bagian akuntansi. Fungsi penjualan dan fungsi yang memberikan otorisasi kredit sudah terpisah dan dilakukan oleh direktur sendiri agar direktur dapat memantau transaksi dalam penjualan kredit. 2. Otoritas yang sesuai PT Intra Caturindo Solusi telah memberikan otoritas yang sesuai disetiap bagian dan kegiatan dalam perusahaan, otoritas kredit atas penjualan diberikan oleh direktur sendiri agar bagian penjualan dapat terkontrol dan mengurangi adanya kemungkinan piutang tak tertagih. 3. Dokumen yang memadai Dokumen yang berkaitan dengan siklus pendapatan pada PT Intra Caturindo Solusi diberkan nomor urut cetak sehingga setiap dokumen yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan dan mudah untuk ditelusuri kembali. Dalam penggunaan dokumen terkait siklus pendapatan, perusahaan membuat rangkap sesuai kebutuhan perusahaan yang bertujuan untuk mencegah
5
kekeliruan. Selain itu dokumen-dokumen tersebut juga dilengkap dengan tanggal transaksi dan dibuat sebanyak tiga rangkap oleh perusahaan. 4. Pengendalian Fisik Dalam perusahaan telah terdapat pengendalian fisik terhadap kas, pengendalian fisik terhadap gudang, dan pengendalian fisik terhadap dokumen atau catatan perusahaan. Pengendalian ini dilakukan agar perusahaan dapat menghindari kecurangan yang timbul atas aktiva perusahaan tersebut. 5. Tidak ada kebijakan piutang dan akun penyisihan piutang tak tertagih Mayoritas penjualan yang dilakukan PT Intra Caturindo Solusi adalah penjualan kredit. Perusahaan telah menetapkan jatuh tempo dan peraturan untuk melakukan pelunasan piutang penjualan kredit yaitu dalam jangka waktu satu bulan setelah transaksi. Tetapi yang terjadi selama ini, pelanggan banyak yang membayar diluar jatuh tempo dalam melakukan pembayaran. 6. Review kinerja Setiap dua minggu sekali PT Intra Caturindo Solusi selalu melakukan review kinerja atas setiap karyawan. Dalam melakukan review kinerja ini, direktur biasanya melakukan meeting dengan beberapa bagian penanggung jawab pada setiap bagian. Evaluasi yang dilakukan dalam review kinerja ini dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan dan penjualan setiap bulan agar perusahaan mencapai target yang telah ditentukan dan mencapai kinerja perusahaan yang semakin baik. Informasi dan Komunikasi PT Intra Caturindo Solusi sudah melakukan pengidentifikasian dan pencatatan aktivitasnya dengan baik. Hal ini terlihat dari adanya pencatatan transaksi dari setiap transaksi untuk menghindari adanya transaksi yang tidak tercatat. Lalu pencatatan transaksi tesebut akan dilaporkan ke direktur setiap dua minggu sekali agar direktur mengetahui aktivitas dan perkembangan perusahaannya. Pemantauan Pemantauan dalam PT Intra Caturindo Solusi menentukan kualitas pengendalian internal dari waktu ke waktu. Pemantauan biasanya dilakukan melalui kegiatan yang berkelanjutan. Pengendalian internal atas pemantauan ini harus dilaporkan kepada atasan dan apabila terjadi suatu masalah yang serius juga harus dilaporkan baik kepada direktur maupun direksi perusahaan.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Intra Caturindo Solusi, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Intra Caturindo Solusi sudah cukup efektif. Hal ini ditunjukan dengan adanya kekuatan yang dimiliki perusahaan antara lain perusahaan mencapai target penjualan dengan baik, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan siklus pendapatan sudah bernomor urut tercetak, proses otorisasi telah diatur sesuai dengan masing-masing bagian, pengiriman barang yang dilaksanakan berdasarkan surat jalan, laporan penjualan yang dibuat setiap bulan dan diserahkan kepada direktur dan direksi perusahaan. Namun masih terdapat beberapa kelemahan yang masih harus diperbaiki antara lain: 1. Perusahaan tidak memiliki pedoman secara tertulis atas prosedur kebijakan atas siklus pendapatan. Prosedur yang telah berjalan di perusahaan sekarang ini hanya disampaikan oleh direktur secara lisan. Hal ini menyebabkan kurang efektifnya kegiatan operasional perusahaan dan memungkinkan adanya ketidaksesuaian antara prosedur yang ditetapkan dengan prosedur yang tengah berjalan.
6
2. Tidak adanya pemisahan tugas antara petugas pengiriman barang merangkap sebagai penagihan piutang dan bagian admin merangkap bagian akuntansi dan keuangan. Hal tersebut dikarenakan menurut perusahaan karyawan yang bekerja merangkap tersebut dapat melakukan beberapa tugas sekaligus dengan baik dan juga untuk menjaga efesiensi kegiatan operasional perusahaan. 3. Gudang perusahaan dapat diakses oleh siapa saja karena lokasi gudang dan kantor perusahaan berada didalam satu bangunan yang sama. Sehingga kemungkinan untuk terjadi selisih barang persediaan dan kehilangan barang meningkat. 4. Pembayaran piutang perusahaan oleh pelanggan tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan atas transaksi penjualan kredit. Sehingga pelunasan piutang dilakukan sesuai dengan keinginan pelanggan untuk melunasi piutang tersebut karena perusahaan tidak menerapkan sanksi atas keterlambatan piutang. 5. Proses otorisasi pemberian kredit hanya dilakukan oleh direktur. Hal ini menghambat kegiatan transaksi penjualan kredit apabila direktur sedang tidak ada ditempat. 6. Tidak terdapat analisa pemberian kredit dan kebijakan limit kredit, sehingga pelanggan yang masih memiliki hutang atau tempo pembayaran yang seharusnya sudah dilunasi tetap dapat melakukan pembelian. 7. Tidak adanya daftar absensi secara rinci atas kehadiran karyawan dalam perusahaan. Hal ini mengakibatkan karyawan seringkali telat masuk kerja dan pulang sebelum jam pulang kerja. Saran Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan mengenai masalah atas kelemahan pengendalian internal siklus pendapatan pada PT Intra Caturindo Solusi, maka berikut ini merupakan beberapa saran perbaikan atas siklus pendapatan pada PT Intra Caturindo Solusi sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih memadai dan berikut adalah saran-saran yang diberikan yaitu: 1.
Perusahaan sebaiknya membuat pedoman prosedur dan kebijakan atas siklus pendapatan secara tertulis agar pemberian otoritas dan tanggung jawab atas semua aktivitas jelas tertulis secara rinci sehingga dapat membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dan kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efesien.
2.
Perusahaan perlu membuat pemisahaan bagian, yaitu antara bagian admin yang merangkap bagian keuangan dan petugas pengiriman barang yang merangkap penagihan piutang. Dengan adanya pemisahaan tugas, maka kinerja atas masing-masing bagian di perusahaan akan lebih maksimal dan menghindari dari adanya tindak kecurangan yang merugikan perusahaan dimasa mendatang.
3.
Sistem keamanan gudang sebaiknya lebih ditingkatkan dan batasan akses masuk ke gudang sebaiknya lebih diperketat sehingga menghindari terjadinya kehilangan barang dalam gudang.
4.
Perusahaan sebaiknya memberikan penetapan jangka waktu pelunasan piutang kepada pelanggan dan melakukan pelatihan kepada bagian penagihan piutang agar bersikap tegas namun sopan dalam melakukan penagihan piutang usaha.
5.
Untuk proses otorisasi pemberian kredit sebaiknya direktur dapat mendelegasikan atau memberikan wewenang kepada karyawan yang dipercayakan dapat menganalisa pemberian kredit dan memeriksa limit kredit untuk memberikan otorisasi pemberian kredit ketika direktur sedang tidak ada ditempat. Sehingga tidak menghambat kegiatan penjualan kredit.
6.
Menetapkan adanya prosedur dan metode apa yang akan digunakan untuk penghapusan piutang tidak tertagih yang disertai saldo atas piutang tidak tertagih atas suatu piutang yang telah memenuhi kriteria tidak tertagih.
7.
Perusahaan sebaiknya membuat daftar hadir karyawan agar pelanggaran yang kerap kali dilakukan di perusahaan ini dapat diperbaiki. Dengan adanya daftar hadir karyawan tersebut
7
dapat menghindari dan mencegah karyawan yang telat masuk kerja ataupun pulang kerja sebelum jam pulang kerja.
REFERENSI Anderson, Richard. J., Svare, J Christopher. (2013). Internal Audit Oversight. Journal Of Accountancy. 216.2. Arens, A.A, Randal, J. Elder, Mark S. B. (2012). Auditing and Assurance Services. England : Pearson Education, Inc. Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen : Prosedur dan Implementasi. Jakarta : Salemba empat. BSC, & Affum, O. W. (2011). Evaluation Of Internal Controls In Papso Ghana Limited. Boynton, W.C., Johnson, R.N. (2013). Modern auditing. New York : John Wiley and Sons, Inc. Halim, A. (2008). Auditing Jilid 1 (edisi keempat). Yogyakarta: Unit Penerbit STIM YKPN. Heinze, Tim., Kirzirian, Time., Lees, John, Dan Sandoe, Kent. (2010), Internal Control For The revenue Cycle : A Checklist For the Consumer Products Industry. Ikatan Akuntan Indonesia (2009). Standar akuntansi keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Jaya, Suwana & Jaya, Audry,Monica. (2013). Analysis Of Internal Control System in Revenue Cycle ( A case study in Sahid Montana Dua Hotel) Dua Hotel. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Jusuf, Amir Abadi. 2011. Auditing And Assurance services. Jakarta : Salemba. Keane, Matthew J., Elder, Randal J., Albring, Susan M., (2012). The effect of the type and number of internal control weakness and their remediation on audit fees. Accounting and Finance. Vol 11, pp 377-399. Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., Warfield, Terry D.. (2011). Financial Accounting. IFRS Edition. John Wiley & Sons, USA. Mardi. (2011). Sistem Informasi Akuntansi, Cetakan ke-1. Bogor : Ghalia Indonesia. Mulyadi. (2008). Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat. Melia. (2011). Analisis Pengendalian Internal Sistem Akuntansi Penerimaan Kas PT. Krestelindo Aviatikara. Tesis S1 Tidak Dipublikasikan, Universitas Bina Nusantara, Jakarta. N.J. Lanny. (2011). Evaluasi Pengendalian Internal Siklus Pendapatan Pada PT. Bess Finance. Tesis S1 Tidak Dipublikasikan, Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Rama, D. V. & Jones, F. L. Alih bahasa oleh Wibowo, M. S. (2008). Sistem Informasi Akuntansi jilid 1 (edisi 18). Jakarta: Salemba Empat. Romney M.B. & Steinbart P.J. (2009). Accounting Information System (11th ed,). New Jersey : Prentice Hall. Sari, Diana. (2012). Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Transparansi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. 718-726. Samiaji, Sarosa. (2009). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Grasindo. Sawyer, L. B., Dittenhofer, M. A. & Scheiner, J. H. Alih bahasa oleh Adhariani, D. (2009). Audit internal sawyer buku 1 (edisi 5). Jakarta: Salemba Empat. Tunggal, Amin Widjaja. (2011). Pengantar Internal Auditing. Jakarta : Harvarindo.
8
Tunggal, Amin Widjaja. (2013). Pengendalian Internal : Mencegah dan Mendeteksi Kecurangan.. Jakarta : Harvarindo. Warren, C.S., Reeve, J.M., & Fees, P.E. Alih bahasa Farahmita, A., Amanugrahani., & Hendrawan, T. (2008). Pengantar akuntansi buku 1 (edisi 21). Jakarta : Salemba Empat. Warren, Reeve, Duchac. (2009). Principles of Accounting. (23th ed). South Western, Canada.
RIWAYAT PENULIS Fransisca Haryanto lahir di Bandar Lampung pada 29 September 1992. Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2014.
9