Edisi 17
Investor
Newsletter
Service Excellence
Kinerja Semester Pertama
Berbagai inisiatif dalam rangka meningkatkan kualitas portofolio kredit dan kinerja pengendalian kredit telah mulai membuahkan hasil. BII memperkirakan dapat membukukan kinerja yang lebih baik di semester kedua tahun ini, sejalan dengan pertumbuhan perekonomian nasional serta terus turunnya tingkat suku bunga yang akan memacu peningkatan permintaan akan kredit bank.
• Marjin Bunga Bersih (NIM) 4,86% • Kredit tumbuh sebesar 17% • Laba bersih per Juni 2007 sebesar Rp290 miliar • Pendapatan Operasional Lainnya meningkat 34% menjadi Rp704 miliar • Rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 23,59% • LDR membaik dari 58,61% menjadi 63,92% • ROE sebesar 15,55% • ROA sebesar 1,57% • Rasio pembayaran dividen meningkat dari 35% menjadi 40%
Ikhtisar Keuangan
Kinerja Semester I 2007 PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) membukukan pertumbuhan kredit sebesar 17% menjadi Rp28.192 miliar pada semester I 2007, dari Rp24.096 miliar setahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit terutama didukung oleh peningkatan kredit sektor UKM/Komersial sebesar 33% dan Korporasi sebesar 23%, sedangkan kredit sektor Konsumer turun sebesar 8%. Sementara itu, simpanan nasabah juga meningkat 4% dari Rp34.394 miliar tahun lalu menjadi Rp35.833 miliar pada Juni 2007. Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, BII juga memperlihatkan peningkatan kinerja. Laba bersih selama kuartal II 2007 tumbuh 51% menjadi Rp174 miliar, dibandingkan dengan Rp115 miliar selama kuartal I 2007. Beberapa faktor yang menjadi penyebab antara lain, sekalipun marjin mengalami tekanan akibat ketatnya persaingan di pasar, BII dapat mempertahankan pencapaian pendapatan bunga bersih, sementara pendapatan operasional lainnya meningkat pesat sebesar 43% menjadi Rp414 miliar pada kuartal II 2007 dari Rp290 miliar pada kuartal I 2007. Total biaya lainnya sepanjang kuartal II 2007 dapat dikendalikan pada kisaran Rp614 miliar. Selain itu, dibandingkan dengan NPL (bersih) kuartal sebelumnya sebesar 3,89%, NPL (bersih) kuartal II 2007 membaik menjadi 3,46%. Total aktiva naik 10% (y-o-y) menjadi sebesar Rp53.562 miliar pada Juni 2007, terutama didorong oleh pertumbuhan kredit yang diberikan sebesar 17%. Sementara itu, total ekuitas BII meningkat 8% menjadi Rp 5.267 miliar per Juni 2007, dibandingkan Rp4.879 miliar setahun sebelumnya. Jutaan Rupiah, %
Juni 2007 Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional bersih Laba bersih Total aktiva Kredit – gross Obligasi pemerintah Surat berharga (termasuk SBI) Penempatan pada bank lain Total kewajiban Tabungan Giro Deposito Total ekuitas LDR NPL – gross NPL – bersih CAR
Maret 2007
2.793.847 1.584.518 1.209.329 355.246 289.656 53.561.909 28.192.415 10.726.608 5.753.283 2.711.298 48.294.858 6.087.712 9.233.888 20.511.838 5.267.051 63,92% 4,35% 3,46% 23,59%
Laba Bersih (Rp miliar)
Pendapatan Bunga Bersih (Rp miliar)
(kumulatif, tahun berjalan)
(kumulatif, tahun berjalan)
634
5,33
5,35
5,14
4,87
4,86
Mar ‘07
Jun ‘07
1.399
290
1.209 620
115
Sep ‘06 Des ‘06
NIM (%)
2.082
352
Jun ‘06
3.114.894 1.716.156 1.398.738 411.630 352.251 48.477.128 24.096.270 11.508.512 4.102.765 2.722.667 43.598.410 4.814.160 8.947.452 20.632.765 4.878.718 58,61% 3,86% 2,49% 24,64%
2.629
517
Juni 2006
1.444.393 824.238 620.155 180.056 115.428 54.598.956 26.488.656 10.048.379 8.939.961 2.671.155 49.212.334 5.994.697 8.735.758 21.625.240 5.386.622 58,44% 5,43% 3,89% 26,36%
Mar ‘07 Jun ‘07
Jun ‘06
Sep ‘06 Des ‘06
Mar ‘07 Jun ‘07
Jun ‘06
Sep ‘06
Des ‘06
Pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih (NII) pada Juni 2007 turun 14% (y-o-y) menjadi Rp1.209 miliar dari Rp1.399 miliar tahun sebelumnya, seiring dengan penurunan pendapatan bunga dan beban bunga masing-masing sebesar 10% dan 8%. Meskipun demikian, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, pendapatan bunga bersih dapat dipertahankan pada tingkat seperti pada kuartal I, sekalipun marjin tergerus oleh ketatnya persaingan pasar. Bunga yang Diperoleh
Juni 2007
Kredit (termasuk pembiayaan konsumen)
Maret 2007
Juni 2006
1.862.417
933.711
2.008.769
Obligasi pemerintah
474.763
257.700
735.207
Efek-efek
257.954
154.975
120.179
Penempatan pada bank lain
132.771
66.365
187.075
10.981
4.830
6.285
Syariah
Pendapatan operasional lainnya. Pendapatan operasional lainnya meningkat pesat sebesar 34% menjadi Rp704 miliar pada Juni 2007 dari Rp526 miliar tahun lalu, sejalan dengan upaya BII untuk fokus pada kekuatannya untuk mengembangkan bisnis inti dan meningkatkan pendapatan operasional lainnya melalui peningkatan bisnis trade finance, transaksi perbankan dan jasa administrasi serta perolehan keuntungan dari surat berharga. Total beban operasional lainnya. BII terus melanjutkan kebijakan pengendalian biaya secara ketat selama beberapa kuartal terakhir ini, dimana pertumbuhan beban operasional lainnya berhasil ditekan sebesar 1,91% (y-o-y) pada tahun 2006, meskipun tingkat inflasi periode tersebut adalah 6,60%. Beban operasional lainnya per Juni 2007 adalah sebesar Rp1.209 miliar, atau 1% lebih rendah dari semester I 2006. Rasio Cost to Income membaik menjadi 61,12% pada Juni 2007 dari 63,26% tahun sebelumnya, sedangkan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, rasio Cost to Income membaik dari 64,44% pada kuartal I 2007 menjadi 57,94% pada kuartal II 2007. Profitabilitas. Secara konsolidasi, BII mencatat pendapatan operasional sebelum provisi sebesar Rp705 miliar pada semester I 2007, dibandingkan Rp698 miliar pada semester I 2006. Sementara itu, laba sebelum pajak turun 5% menjadi Rp390 miliar pada semester I 2007, dibandingkan dengan Rp411 miliar pada semester I 2006. Pendapatan bunga bersih pada Juni 2007 tercatat sebesar Rp1.209 miliar, turun 14% dibandingkan dengan semester I 2006. Namun demikian, total pendapatan operasional lainnya tumbuh 34% menjadi Rp704 miliar dari Rp526 miliar tahun lalu. Sementara itu, total biaya sebesar Rp1.209 miliar pada bulan Juni 2007 dapat ditekan dan turun 1% dibandingkan pada semester I 2006. Pada tahun 2007, BII juga telah mulai menyisihkan penbayaran pajak sehingga laba bersih setelah pajak pada bulan Juni 2007 menjadi Rp290 miliar, turun 18% dibandingkan dengan semester I 2006. Total aktiva dan kredit. Total aktiva tumbuh sebesar 10%, terutama karena pertumbuhan kredit sebesar 17%. Pertumbuhan kredit ini meningkatkan LDR menjadi 63,92% pada Juni 2007 dari 58,61% setahun sebelumnya. Komposisi kredit BII pada Juni 2007 terdiri dari 31% kredit Konsumer, 39% kredit UKM/Komersial dan 30% kredit Korporasi. Pada Juni 2007, total aktiva produktif meningkat 11% dari Rp45.401 miliar menjadi Rp50.186 miliar, dan merupakan 94% dari total aktiva Bank. Jumlah kredit yang diberikan, obligasi pemerintah dan aktiva produktif lainnya berturut-turut sebesar 53%, 20% dan 21% dari total aktiva Bank. Jumlah kredit yang diberikan meningkat 17% dari Rp24.096 miliar pada semester I 2006 menjadi Rp28.192 miliar pada Juni 2007, terutama diakibatkan oleh pertumbuhan kredit UKM/Komersial dan Korporasi masing-masing sebesar 33% dan 23%.
Pendapatan Bunga (%)
Kredit (Rp triliun)
NPL Gross (%)
(per 30 Juni 2007) Syariah 0,4 Penempatan pada bank lain 4,8
24,1
25,2
26,3
26,5
5,43
28,2
5,43
4,78 4,35
3,86
Efek-efek 9,4
Obligasi pemerintah 17,3
Kredit & pembiayaan konsumen 68,0
Jun ‘06
Sep ‘06 Des ‘06
Mar ‘07 Jun ‘07
Jun ‘06
Sep ‘06
Des ‘06
Mar ‘07
Jun ‘07
Porsi kredit yang diberikan mencapai 53% dari total aktiva produktif, meningkat dari 49% pada tahun lalu. Dengan terus menurunnya SBI, Bank menjual sebagian obligasi dengan kupon bunga mengambang sehingga menghasilkan tambahan pendapatan. Portofolio kredit tetap terdiversifikasi dengan baik ke berbagai sektor yaitu perdagangan 20%, perindustrian 14%, jasa-jasa 12%, pertanian dan transportasi 9%, konstruksi 5%, pertambangan dan sektor umum 8%, KPR 14%, kredit otomotif 10%, kartu kredit 4% dan sektor lain-lain 4%. Kualitas aktiva. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, NPL (bersih) meningkat dari 2,49% pada Juni 2006 menjadi 3,46% pada Juni 2007, terutama diakibatkan oleh dampak residual dari tahun 2006. Namun demikian, NPL (bersih) secara kuartalan tercatat membaik dari 3,89% di kuartal I 2007 menjadi 3,46% di kuartal II 2007, akibat adanya peningkatan kapabilitas penagihan dan pengelolaan risiko kredit terutama untuk segmen kredit konsumer. Jumlah kredit dalam kategori perhatian khusus menurun 16% dari Rp1.947 miliar pada Maret 2007 menjadi Rp1.645 miliar pada Juni 2007. 2006
Klasifikasi Kredit
2007
∆ Des 06–Jun 07
∆ Jun 06–Jun 07
Jun
Sep
Des
Mar
Jun
16.950
18.426
18.031
18.116
20.257
12%
20%
2.372
2.018
2.009
1.947
1.645
-18%
-31%
Kurang lancar
160
387
341
344
65
-81%
-60%
Diragukan
185
163
194
141
131
-33%
-29%
Macet
430
477
616
667
800
30%
86%
Lancar Dalam perhatian khusus
Simpanan nasabah. Total simpanan nasabah meningkat sebesar 4% menjadi Rp35.833 miliar, dibandingkan Rp34.394 miliar tahun sebelumnya. BII terus meluncurkan program-program promosi untuk meningkatkan jumlah tabungan dan giro sebagai sumber dana berbiaya lebih rendah. Sebagai hasilnya, komposisi simpanan nasabah membaik menjadi 57% deposito dan 43% non-deposito, dibandingkan tahun lalu sebesar 60% deposito dan 40% non-deposito. Pada Juni 2007, basis nasabah BII relatif stabil yaitu 65% deposan individu dan 35% non-individu. Peningkatan layanan. Berbagai program peningkatan layanan yang dimulai sejak 2006 dengan tema “Service Focus 2006” dan dilanjutkan pada tahun 2007 dengan “Service Excellence Year 2007”, dengan fokus pada perbaikan kualitas pelayanan dan peningkatan kepuasan nasabah. BII memperoleh peringkat ke-7 untuk Best Overall Performance – Commercial Bank, peringkat ke-2 untuk Service Excellence – Banking, peringkat ke-1 untuk Most Improved Bank, dan peringkat ke-2 untuk ATM Service. WOM Finance. Pada bulan Juni 2007, BII menambah kepemilikan sahamnya di WOM Finance sebesar 3,04%, sehingga total kepemilikan saham BII meningkat menjadi 50,03% dari 46,99%. Peningkatan tersebut mencerminkan komitmen BII sebagai mitra strategis jangka panjang di WOM Finance. BII akan terus mengembangkan bisnis pembiayaan konsumer dan memanfaatkan peluang penjualan-silang dengan WOM Finance. Pada Juni 2007, WOM Finance membukukan laba bersih sebesar Rp9 miliar dan piutang pembiayaan konsumer sebesar Rp4,8 triliun.
Total Aktiva (Rp triliun)
Komposisi Kredit (%)
Dana Masyarakat (Rp triliun)
(per 30 Juni 2007) 48,5
49,2
53,1
54,6
Kartu Kredit 4
53,6
Lain-lain 4
37,1
Perdagangan 20
34,4
35,0
36,4
35,8
Kredit Otomotif 10 Perindustrian 14 KPR 14
Jun ‘06
Sep ‘06 Des ‘06
Mar ‘07 Jun ‘07
Pertambangan & Sektor Umum 8 Konstruksi 5
Jasa-jasa 12 Pertanian & Transportasi 9
Jun ‘06
Sep ‘06 Des ‘06
Mar ‘07 Jun ‘07
CAR Rasio kecukupan modal (CAR) BII tercatat relatif stabil pada 23,59% dibandingkan 24,64% tahun sebelumnya, jauh di atas persyaratan minimum Bank Indonesia sebesar 8%.
Kinerja Saham BII (BNII) Harga saham BII tercatat sebesar Rp179 per saham pada Juni 2007, dibandingkan Rp245 per saham pada Januari 2007. Harga tertinggi pada periode tersebut adalah Rp260 di Januari 2007, sementara volume perdagangan tertinggi dicapai pada April 2007 dengan lebih dari 835 juta saham yang diperdagangkan.
Harga Saham BNII, Volume Transaksi BNII & Indeks Sektor Keuangan
Komposisi Simpanan Nasabah (%) 26,0
25,5
24,5
24,0
Total Kewajiban (Rp triliun)
25,8
47,8 43,6
14,0
13,9
15,1
16,5
49,2
Ekuitas (Rp triliun) 4,9
48,3
5,1
5,3
5,4
5,3
44,0
17,0 Giro
60,0
60,7
60,4
59,5
57,2
Tabungan Deposito
Jun ‘06 Sep ‘06 Des ‘06 Mar ‘07 Jun ‘07
Jun ‘06
Sep ‘06 Des ‘06
Mar ‘07 Jun ‘07
Jun ‘06
Sep ‘06 Des ‘06
Mar ‘07 Jun ‘07
Peristiwa Penting • BII menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2006 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 16 April 2007. Keputusan penting yang dihasilkan pada RUPST adalah disetujuinya pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar 40%, sementara dalam RUPSLB disetujui beberapa perubahan pada komposisi Dewan Komisaris dan Direksi. • BII menggandeng Allianz Utama Indonesia sebagai mitra bancassurance untuk menyediakan solusi keuangan untuk perlindungan asuransi kerugian yang lebih lengkap kepada nasabahnya. Kerjasama ini sejalan dengan komitmen BII untuk menghadirkan layanan keuangan lengkap di bawah satu-atap bagi nasabah perorangan maupun institusi. • BII meresmikan kantor cabang ‘BII Platinum Access’ dan layanan perbankan reguler di Puri Kencana. Kehadiran BII di kawasan Puri Kencana sejalan dengan target pasar BII yang tertuju pada segmen affluent dan mass affluent. Kantor cabang Puri Kencana ini, berlokasi di Jakarta Barat yang merupakan kawasan eksklusif yang terus bertumbuh dan berkembang, baik dari segi bisnis maupun komunitasnya merupakan gerai layanan ‘BII Platinum Access’ ke-8, melengkapi layanan eksklusif serupa di Jakarta (Thamrin, Wisma Mulia, Kelapa Gading dan Pondok Indah), Medan, Surabaya dan Bandung. ‘BII Platinum Access’ menyediakan layanan wealth management, special priveleges, global information service, personalized assistance dan worldwide service. Produk yang ditawarkan antara lain bancassurance, mutual fund, foreign exchange, strucutred investment, global information dan deposit service. • BII meluncurkan program “Belanja Sambil Menabung” yang berlangsung 1 Mei 2007 hingga 31 Juli 2007. Dalam program “Belanja Sambil Menabung”, nasabah yang berbelanja menggunakan kartu ATM BII atau Debit BII di outletoutlet berlogo Maestro atau MasterCard dapat memperoleh keuntungan secara langsung berupa pengembalian dana sampai dengan 4 (empat) digit terakhir dari nilai transaksi belanja. • BII, Citi Indonesia (Citi) dan Standard Chartered Bank menandatangani kerjasama fasilitas Standby Letter of Credit (SBLC) senilai USD55 juta kepada PT Indonesia Power dalam pembelian gas untuk memenuhi kebutuhan pasokan gas Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Grati. • BII mengumumkan penerapan teknologi Europay MasterCard Visa (EMV) untuk penerbitan kartu kredit dan transaksi merchant. EMV merupakan sistem pengaman (security) kartu berbasis chip sesuai standar yang diakui oleh MasterCard dan Visa. Penggunaan sistem EMV mengurangi kemungkinan penyalahgunaan kartu dan merupakan salah satu inisiatif BII untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah pemegang kartu maupun para merchant. Penerapan EMV juga sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia yang mempersyaratkan seluruh kartu kredit untuk menggunakan sistem keamanan berbasis chip dengan standar EMV pada akhir 2009.
Neraca
NERACA KONSOLIDASI PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (dalam jutaan Rupiah)
Aktiva
Kewajiban dan Ekuitas Keterangan
1. Kas 2. Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia b. Sertifikat Bank Indonesia c. Lainnya 3. Giro pada bank lain a. Rupiah b. Valuta asing 4. Penempatan pada bank lain a. Rupiah PPA – Penempatan pada bank lain -/ b. Valuta asing PPA – Penempatan pada bank lain -/5. Surat berharga yang dimiliki a. Rupiah i. Diperdagangan ii. Tersedia untuk dijual iii. Dimiliki hingga jatuh tempo PPA – Surat berharga yang dimiliki -/ b. Valuta asing i. Diperdaganan ii. Tersedia untuk dijual iii. Dimiliki hingga jatuh tempo PPA – Surat berharga yang dimiliki -/6. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 7. Obligasi pemerintah i. Diperdagangan ii. Tersedia untuk dijual iii. Dimiliki hinga jatuh tempo 8. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reserve repo) a. Rupiah PPA – Reserve repo -/ b. Valuta asing PPA – Reserve repo -/9. Tagihan derivatif PPA – Tagihan derivatif -/10. Kredit yang diberikan a. Rupiah i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain PPA – Kredit yang diberikan -/ b. Valuta asing i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain PPA – Kredit yang diberikan -/11. Piutang syariah a. Piutang murabahah (bersih) i. Rupiah ii. Valuta asing b. Piutang istishna i. Rupiah ii. Valuta asing c. Piutang qardh hiwalah (bersih) i. Rupiah ii. Valuta asing PPA – Piutang syariah -/12. Pembiayaan musyarakah a. Rupiah b. Valuta asing PPA – Pembiayaan musyarakah -/13. Pembiayaan mudharabah muqayaddah a. Rupiah b. Valuta asing PPA – Pembiayaan mudharabah muqayaddah -/14. Tagihan akseptasi PPA – Tagihan akseptasi -/15. Penyertaan PPA – Penyertaan -/16. Goodwill 17. Pendapatan yang masih akan diterima 18. Biaya dibayar dimuka 19. Uang muka pajak 20. Aktiva pajak tangguhan 21. Aktiva tetap Akumulasi penyusutan aktiva tetap -/22. Properti terbengkalai PPA – Properti terbengkalai -/23. Aktiva sewa guna Akumulasi penyusutan aktiva sewa guna -/24. Agunan yang diambil alih PPA – Agunan yang diambil alih -/25. Aktiva lain-lain
Total Aktiva
30 Juni ‘07
30 Juni ‘06
866.280
709.203
2.802.830 2.331.098 –
2.970.486 298.642 213
31.084 214.753
47.398 307.911
40.000 (430) 2.671.298 (27.849)
30.000 (352) 2.692.667 (28.204)
776.538 – 483.814 292.724 (7.766) 2.046.663 – 1.511.426 535.237 (20.507) 598.986
773.886 41.978 279.569 452.339 (7.740) 2.430.777 – 1.112.264 1.318.513 (23.030) 599.460
101.544 10.625.064 –
154.320 1.804.877 9.549.315
– – – – 15.906 (160)
– – – – 5.081 (51)
22.521.955 37.954 22.484.001 (361.760) 5.512.991 3.163 5.509.828 (140.561)
19.767.759 709.413 19.058.346 (537.154) 4.226.542 3.165 4.223.377 (124.075)
61.988 842
44.221 14.364
1.085 –
871 –
– – (612)
3.500 2.779 (709)
79.982 13.384 (2.734)
28.780 7.017 (358)
188 – (2) 615.617 (6.066) 14.383 (11.727) 147.434 379.979 314.404 – 121.744 1.246.037 (452.148) 41.298 (6.195) – – 37.659 (2.533) 369.945
437 – (4) 453.364 (4.474) 14.383 (11.727) 176.253 469.937 317.483 2.907 161.857 1.146.426 (326.619) 57.254 – – – 37.562 – 233.693
53.561.909
48.477.128
Keterangan 1. Giro a. Rupiah b. Valuta asing Giro wadiah a. Rupiah b. Valuta asing 2. Kewajiban segera lainnya 3. Tabungan Tabungan wadiah Tabungan mudharabah 4. Deposito berjangka a. Rupiah i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain b. Valuta asing i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain Deposito berjangka mudharabah a. Rupiah i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain b. Valuta asing i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain 5. Sertifikat deposito a. Rupiah b. Valuta asing 6. Simpanan dari bank lain 7. Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan syarat repo 8. Kewajiban derivatif 9. Kewajiban akseptasi 10. Surat berharga yang diterbitkan a. Rupiah b. Valuta asing 11. Pinjaman yang diterima a. Fasilitas pendanaan jangka pendek Bank Indonesia b. Lainnya i. Rupiah – Pihak terkait dengan bank – Pihak lain ii. Valuta asing – Pihak terkait dengan bank – Pihak lain 12. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 13. Kewajiban sewa guna usaha 14. Beban bunga yang masih harus dibayar 15. Taksiran pajak penghasilan 16. Kewajiban pajak tangguhan 17. Kewajiban lain-lain 18. Pinjaman subordinasi a. Pihak terkait dengan bank b. Pihak lain 19. Modal pinjaman a. Pihak terkait dengan bank b. Pihak lain 20. Hak minoritas 21. Ekuitas a. Modal disetor b. Opsi saham c. Agio d. Cadangan umum e. Dana setoran modal f. Selisih penjabaran laporan keuangan g. Selisih penilaian kembali aktiva tetap h. Rugi belum direalisasi dari surat berharga dan obligasi pemerintah i. Pendapatan komprehensif lainnya j. Saldo laba
Total Kewajiban dan Ekuitas
30 Juni ‘07
30 Juni ‘06
3.153.809 6.051.700
2.703.545 6.229.120
14.295 14.084 589.431 6.077.114 – 10.598
12.308 2.479 594.721 4.807.140 4.728 2.292
16.781.291 6.658 16.774.633 3.606.769 2.289 3.604.480
17.384.117 8.053 17.376.064 3.170.981 60.351 3.110.630
118.151 240 117.911 5.627 – 5.627
60.986 200 60.786 16.681 – 16.681
– – 1.937.434 600.000
– – 959.561 600.000
46.447 615.617
3.702 453.364
2.664.046 –
2.311.058 –
– 2.755.140 2.567.641 1.317.575 1.250.066 187.499 – 187.499 19.879 – 160.803 72.989 61.163 1.308.212
– 851.857 720.855 192.875 527.980 131.002 – 131.002 14.128 – 166.613 6.916 29.722 1.541.446
– 1.329.265
– 1.356.876
– – 300.994
– – 314.069
3.228.460 84.607 171.695 21.805 – 96.226 – (30.644)
3.222.644 63.424 118.481 15.467 – 109.716 – (34.623)
– 1.694.902
– 1.383.609
53.561.909
48.477.128
Laba-Rugi dan Saldo Laba
Keterangan
LAPORAN LABA-RUGI DAN SALDO LABA KONSOLIDASI PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham yang disajikan dalam Rupiah penuh)
30 Juni 2007
30 Juni 2006
2.328.672 399.461 10.981
2.634.163 417.113 6.284
40.741 13.992 2.793.847
40.589 16.745 3.114.894
2. Beban bunga, bonus dan bagi hasil 2.1. Beban bunga a. Rupiah b. Valuta asing 2.2. Beban bonus dan bagi hasil 2.3. Provisi dan komisi Jumlah beban bunga, bonus dan bagi hasil
1.397.277 173.515 4.104 9.622 1.584.518
1.540.093 167.288 3.690 5.085 1.716.156
Pendapatan bunga, marjin dan bagi hasil bersih
1.209.329
1.398.738
3.
Pendapatan operasional lainnya 3.1. Pendapatan provisi, komisi dan fee 3.2. Pendapatan transaksi valuta asing – bersih 3.3. Pendapatan kenaikan nilai surat berharga dan obligasi pemerintah 3.4. Pendapatan lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya
115.734 71.198 63.517 453.914 704.363
107.180 46.456 – 372.337 525.973
4. 5. 6.
Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif dan aktiva non produktif Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Beban operasional lainnya 6.1. Beban administrasi dan umum 6.2. Beban personalia 6.3. Beban penurunan nilai surat berharga dan obligasi pemerintah 6.4. Beban transaksi valuta asing – bersih 6.5. Beban promosi 6.6. Beban lainnya Jumlah beban operasional lainnya
347.411 1.978
289.723 (2.940)
386.895 513.887 – – 71.834 236.441 1.209.057
450.079 483.295 13.909 – 103.980 175.035 1.226.298
355.246
411.630
45.049 10.334 34.715
6.801 7.021 (220)
– 389.961 90.198 5.318 294.445 (274) (4.515) 289.656 1.665.068 (253.484) (6.338) – 1.694.902
– 411.410 24.933 – 386.477 (2.396) (31.830) 352.251 1.292.400 (253.791) (7.251) – 1.383.609
6,00
7,34
Pendapatan dan Beban Operasional 1. Pendapatan bunga, marjin dan bagi hasil 1.1. Pendapatan bunga a. Rupiah b. Valuta asing 1.2. Pendapatan marjin dan bagi hasil 1.3. Provisi dan komisi a. Rupiah b. Valuta asing Jumlah pendapatan bunga, marjin dan bagi hasil
Pendapatan operasional bersih
Pendapatan dan Beban Non Operasional
7. Pendapatan non operasional 8. Beban non operasional Pendapatan (beban) non operasional bersih 9. Pendapatan/beban luar biasa 10. Laba sebelum pajak penghasilan 11. Taksiran pajak penghasilan -/12. Beban pajak tangguhan 13. Laba setelah pajak penghasilan 14. Laba sebelum akuisisi 15. Hak minoritas -/16. Laba periode berjalan 17. Saldo laba awal periode 18. Dividen -/- 19. Cadangan umum -/20. Eliminasi saldo kerugian akibat reorganisasi 21. Saldo laba akhir periode 22. Laba bersih per saham
Komitmen dan Kontinjensi
Keterangan
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI KONSOLIDASI PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (dalam jutaan Rupiah)
30 Juni 2007
30 Juni 2006
KOMITMEN
Tagihan komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum digunakan
a.
Rupiah
–
–
b.
Valuta asing
–
–
2. Lainnya
–
–
Jumlah tagihan komitmen
–
–
Kewajiban komitmen 143.633
141.783
1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
2. Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor
32.346
38.827
513.596
269.031
3. Lainnya
Jumlah kewajiban komitmen
JUMLAH KOMITMEN BERSIH KONTINJENSI
–
–
689.575
449.641
(689.575)
(449.641)
Tagihan kontinjensi
1. Garansi yang diterima
a.
Rupiah
11.070
16.938
b.
Valuta asing
23.532
8.749
229.208
165.098
59.034
37.161
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
3. Lainnya
Jumlah tagihan kontinjensi
Kewajiban kontinjensi
–
–
322.844
227.946
1. Garansi yang diberikan
a.
– Rupiah
434.495
208.447
–
363.250
323.620
b.
Lainnya
–
–
2. Revocable L/C yang masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor
–
–
3. Lainnya
–
–
797.745
532.067
(474.901)
(304.121)
Bank garansi Valuta asing
Jumlah kewajiban kontinjensi
JUMLAH KONTINJENSI BERSIH
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris
Direksi
Presiden Komisaris
: Ernest Wong Yuen Weng
Presiden Direktur
: Henry Ho Hon Cheong
Komisaris
: Thomas Patrick Sodano
Wakil Presiden Direktur
: Sukatmo Padmosukarso
Komisaris
: Ingyu Choi
Direktur Kepatuhan
: Fransiska Oei
Komisaris
: Woo Shick Lee
Direktur
: Dira K. Mochtar
Komisaris Independen
: Kuo How Nam
Direktur
: Prem Kumar
Komisaris Independen
: Putu Antara
Direktur
: Satinder Pal Singh Ahluwalia
Komisaris Independen
: Umar Juoro
Direktur
: Rita Mas’Oen
Komisaris Independen
: Taswin Zakaria
Direktur
: Sanjay Kapoor*)
Direktur
: Ventje Rahardjo*)
*)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 Juli 2007. *) Pengangkatan akan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia.
Pemegang Saham Sorak Financial Holdings Pte. Ltd. Masyarakat < 5% Masyarakat > 5% Aranda Investments (Mauritius) Pte. Ltd. Jumlah
56,24% 37,68% 6,08% 100,00%
catatan: 1. Laporan keuangan konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 tidak diaudit. Informasi keuangan tersebut disajikan dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mengenai “Transparansi Kondisi Keuangan Bank”, Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 tentang perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 mengenai “Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia”, Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/56/DPbS tanggal 9 Desember 2005 tentang “Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan serta Laporan Tertentu dari Bank yang Disampaikan kepada Bank Indonesia”. 2. Nilai tukar mata uang untuk 1 USD per tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 masing-masing adalah Rp9.049,50 dan Rp9.263.
Disclaimer: Laporan ini disusun oleh PT Bank Internasional Indonesia Tbk secara independen dan diedarkan semata-mata untuk keperluan informasi umum. Laporan ini tidak dimaksudkan untuk memberikan informasi khusus kepada siapapun yang menerimanya. Informasi dalam laporan ini didapatkan dari sumber-sumber yang terpercaya. Namun, tidak ada jaminan (tersurat maupun tersirat) atas akurasi dan kelengkapan informasi tersebut. Semua opini dan perkiraan yang dimuat dalam laporan ini merupakan penilaian kami pada saat tanggal laporan dan dapat saja berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Bersama ini dinyatakan bahwa PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan/atau anak-anak perusahaannya dan/atau karyawannya dan/atau agen-agennya tidak bertanggung jawab (tersurat ataupun tersirat) atas konsekuensi yang dapat saja terjadi sebagai akibat dari tindakan seseorang atau sesuatu pihak yang dilakukan berdasarkan sebagian atau keseluruhan informasi yang terkandung dalam laporan ini. PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan/atau anak-anak perusahaannya dan/atau karyawannya dan/atau agen-agennya tidak bertanggung jawab atas kesalahan yang terjadi, baik kekurangan maupun kesalahan pelaporan, yang tidak disengaja atau karena sebab lain, dalam laporan ini, dan atas ketidaktepatan atau ketidaklengkapan yang dapat saja terjadi.
PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk
Komunikasi Perusahaan & Biro Direksi
Plaza BII Tower 2, Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350
E-mail:
[email protected]
Web Site: http://www.bii.co.id
Ph: +62-21 2300 888
Segera manfaatkan kesempatan menarik dari BII Credit Card: • 10% Cash Back saat berbelanja di Supermarket dan Hypermarket. • 10% Cash Back di seluruh SPBU yang menerima pembayaran dengan kartu kredit. • Dapatkan Grand Prize Porcshe Cayman di akhir masa promo yang diundi Januari 2008. Jadi apalagi yang Anda tunggu? Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya & dapatkan Grand Prizenya! Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi BII Customer Care segera. Syarat & Ketentuan: – Hanya berlaku untuk transaksi pertama dalam per-hari dan per-kartu. – Tidak berlaku untuk kartu korporat, co-branding (Astra World & Lion Air), Syariah dan kartu kredit JCB. – Dapatkan “FREE Annual Fee” untuk setiap aplikasi yang disetujui selama program berlangsung. – Cash Back supermarket & hypermarket berlaku mulai tanggal 26 Agustus–31 Desember 2007 pada hari Minggu di minggu I & IV setiap bulannya. Minimal transaksi Rp 500.000,- dan cash back maksimum Rp 150.000,-. – Cash Back SPBU berlaku mulai tanggal 25 Agustus–31 Desember 2007 tiap hari Sabtu dan Minggu. Minimal transaksi Rp 100.000,- dan cash back maksimum Rp 100.00,-.
Untuk permohonan Aplikasi Kartu Kredit BII SMS ke: 081 80 80 66 811 ketik: REG<SPASI>NAMALENGKAP<#>AREAHOMEPHONE<#>HOMEPHONE<#>AREAOFFICEPHONE<#>OFFICEPHONE<#>