DRAFT
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
PEMERINTAH KABUPATEN DAIRI 2009
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………….. 1 1.1. Latar Belakang ……………………………………………………………………………… 1 1.1.1. Latar Belakang Pembentukan Daerah ………………………………………….. 1 1.1.2. Pengertian Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ……………….. 3 1.1.3. Proses Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ……. 5 1.2. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………………………….. 8 1.3. Landasan Hukum ………………………………………………………………………….. 8 1.4. Hubungan RPJP Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ………………….. 11 1.5. Sistematika Penulisan ……………………………………………………………………. 12
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ……………………………………………………… 14 2.1. Kondisi Geografis ………………………………………………………………………….. 14 2.2. Pemerintahan Umum dan Aparatur ……………………………………………………… 15 2.3. Kondisi Sosial Budaya…………………………………………………………………….. 19 2.3.1. Kependudukan …………………………………………………………………….. 19 2.3.2. Pendidikan …………………………………………………………………………. 21 2.3.3. Kesehatan ………………………………………………………………………….. 24 2.3.4. Tenaga Kerja ……………………………………………………………………….. 27 2.3.5. Angka Kemiskinan ………………………………………………………………… 28 2.4. Kondisi Perekonomian …………………………………………………………………….. 29 2.4.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ………………………………………. 29 2.4.2. Struktur Perekonomian Daerah ………………………………………………….. 29 2.4.3. PDRB Perkapita …………………………………………………………………… 30 2.4.4. Pertumbuhan Ekonomi …………………………………………………………… 31 2.4.5. Pertanian, Peternakan dan Perikanan ………………………………………….. 33 2.4.6. Pariwisata ………………………………………………………………………….. 36 2.4.7. Pertambangan …………………………………………………………………….. 37 2.5. Prasarana dan Sarana Daerah ……………………………………………………………. 38 2.5.1. Panjang Jalan ………………………………………………………………………. 38 2.5.2. Perhubungan Darat dan Danau …………………………………………………… 39 2.5.3. Perdagangan ……………………………………………………………………….. 39 2.5.4. Telekomunikasi …………………………………………………………………….. 39 2.6. Indeks Pembangunan Manusia …………………………………………………………… 40
BAB III
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS ………………………………………………………………… 41 3.1. Analisis Lingkungan Internal ……………………………………………………………… 41 3.1.1. Kekuatan (Strengths) …………………………………………………………….. 41 3.1.2. Kelemahan (Weakness) ………………………………………………………….. 42 3.2 Analisis Lingkungan Eksternal …………………………………………………………… 43 3.2.1. Peluang (Opportunity) ……………………………………………………………. 43 3.2.2. Ancaman (Threats)………………………………………………………………. 44 3.3. Faktor-faktor Kunci Keberhasilan (Critical Success Factor) …………………………. 44 3.4. Sasaran …………………………………………………………………………………….. 45
BAB IV
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KABUPATEN DAIRI TAHUN 2005 - 2025 …………………………………………………………… 47 4.1. Umum ........................................................................................................... 47 4.2. Visi dan Misi …………………………………………………………………………. 47 4.3. Tujuan Pembangunan Daerah ………………………………………………………………………… 51 4.3.1. Umum ................................................................................................. 51 4.3.2. Tujuan Pembangunan Jangka Panjang .................................................. 51 4.3.3. Pembangunan Tata Ruang Wilayah ...................................................... 56
BAB V
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN DAIRI 2005-2025 ……………………………………………. 5.1. Sasaran Pokok Pembangunan Jangka Panjang ………………………………. 5.2. Arah Pembangunan Jangka Panjang ………………………………………… 5.2.1. Mewujudkan Masyarakat Dairi yang Semakin Sejahtera ……………… 5.2.2 Mewujudkan Tata Pemerintahan Daerah yang Baik ………………….. 5.2.3. Mewujudkan Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Pemerintahan dengan Ketersediaan Infrastruktur Berdasarkan Tata Ruang Wilayah Kabupaten ………………………………………………………….. 5.2.4. Mewujudkan Pembangunan Ekonomi untuk Mengentaskan Kemiskinan dan Penggangguran …………………………………………………. 5.2.5. Mewujudkan Pengelolaan Potensi Daerah Bidang Industri Pertanian Rakyat, Kepariwisataan dan Sumber Daya Alam …………………….. 5.3. Tahapan Skala Prioritas Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang …………… 5.3.1. RPJMD ke-1 (2005-2009) ………………………………………….. 5.3.2. RPJMD ke-2 (2009-2014) ………………………………………….. 5.3.3. RPJMD ke-3 (2014-2019)…………………………………………… 5.3.4. RPJMD ke-4 (2019-2024) ………………………………………….. 5.3.5. RPJMD selanjutnya …………………………………………..............
58 59 61 61 63
64 66 66 67 68 69 70 71 72
BAB VI
KAIDAH PELAKSANAAN …………………………………………………….
74
BAB VII
PENUTUP ……………………………………………………………………….
77
Ringkasan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Dairi 2005 – 2025
Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi dan Pemerintah Pusat menyetujui menjadi otonomi daerah yang terpisah dari Tapanuli Utara, dan berlaku surut sejak 1 Januari 1964, dan berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003 tanggal 25 Februari 2003 Kabupaten Dairi kemudian dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Dairi sebagai kabupaten induk dan Kabupaten Pakpak Bharat. Otonomi Daerah paska reformasi menjadikan masing-masing daerah dapat mengatur dan mengurus rumah tanggannya sendiri, dan memberdayakan segala potensi yang dimilikinya serta lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dalam kerangka mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance). Didalam mengatur dan mengurus rumah tangganya, pemerintah perlu melakukan perencanaan terlebih dahulu. Untuk tujuan tersebut, penyelenggaraan pemerintah daerah diharuskan secara tegas dan kongkret untuk merumuskan prioritas strategis sektor, program-program kerja dalam suatu dokumen resmi yang disebut RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dengan jangka waktu 5 tahun dan RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) dengan jangka waktu 20 tahun kedepan. RPJP Daerah merupakan Dokumen Perencanaan Pembangunan yang merupakan jabaran dari tujuan pembangunan yang akan dilaksanakan selama 20 tahun kedepan yang mencakup kurun waktu mulai tahun 2005 hingga tahun 2025 yang meliputi visi, misi, tujuan dan arah pembangunan Kabupaten Dairi yang diperoleh berdasarkan proses mengidentifikasi, menganalisa dan memprediksi kondisi umum, sosial budaya, pemerintahan, potensi daerah yang berbentuk sumber daya alam, sumber daya ekonomi, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang ada serta pendekatan partisipatif yaitu melibatkan seluruh unsur stakeholder. Penyusunan dokumen ini didasarkan kepada Undang-undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU SPPN) Nomor 25 tahun 2004 sebagai acuan dalam penetapan perencanaan jangka panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan pembangunan tahunan yang akan dilaksanakan serta Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008, yang mana menurut peraturan tersebut, dalam proses penyusunan RPJP Daerah sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah dalam jangka panjang dilakukan dengan tetap memperhatikan hal-hal berikut :
Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi
1
RPJP Daerah mengacu kepada RPJPD Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Perda Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008. RPJP Daerah menjaring seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan mulai dari dusun/desa, kelurahan, kecamatan dan kabupaten melalui mekanisme Musrenbang di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten.
Maksud dari penyusunan RPJP Daerah Kabupaten Dairi adalah untuk memberikan arah bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Dairi serta dunia usaha dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan daerah sesuai dengan visi, misi, tujuan dan arah pembangunan daerah sedangkan Tujuan RPJP Daerah Kabupaten Dairi adalah sebagai arah pembangunan daerah selama jangka waktu 10 tahun, sebagai acuan bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, menjadi acuan bagi bakal calon kepala daerah dalam merumuskan visi, misi dan prioritas pembangunan yang ditawarkan dalam kampanye, serta sebagai pedoman penilaian pelaksanaan pembangunan daerah selama 20 tahun. Kabupaten Dairi secara geografis terletak pada gugus Dataran Tinggi Bukit Barisan, berada di Bagian Barat Daya Provinsi Sumatera Utara, secara astronomi terbentang antara 98º00’- 98º30’ Bujur Timur (BT) dan 2º15’- 3º00’ Lintang Utara (LU). Wilayah Kabupaten Dairi sebagian besar merupakan dataran tinggi dengan variasi ketinggian antara 400-1.700 meter di atas permukaan laut dengan Topografi yang variatif yaitu datar, berombak, bergelombang, curam, dan terjal dan dengan luas wilayah 1.927,80 Km² tanah dimanfaatkan sebagai pekarangan/bangunan 4.15%, lahan sawah 5,30%, tegal 16,03%, ladang/huma 9,67%, perkebunan 16,74%, kolam 0,05%, ladang 4,10%, padang rumput 1,99%, hutan 39,02% dan lainnya 2,95%. Kondisi umum geografis wilayah kabupaten dalam masa 20 tahun kedepan akan mengalami perubahan jika pemerintah dan masyarakat tidak melakukan pemeliharaan terhadap lingkungan hidupnya. Kemungkinan yang terjadi adanya peningkatan suhu udara karena meningkatnya polusi udara akibat bertambahnya jumlah dan aktivitas penduduk, adanya penebangan hutan secara liar, pencemaran terhadap wilayah perairan oleh limbah industri maupun masyarakat yang dapat menyebabkan terjadinya krisis air bersih. Reformasi birokrasi pemerintahan umum dan aparatur masih memerlukan penyempurnaan, baik dari sisi internal berupa demokrasi dan desentralisasi dan sisi eksternal berupa globalisasi dan k e m a j u a n teknologi informasi. Kebijakan yang diperlukan adalah membutuhkan penyempurnaan kualitas aparatur negara, yang berkemampuan keterampilan teknis, responsif, aspiratif, berdaya saing yang didukung oleh sarana prasarana pemerintahan untuk dapat menjawab tuntutan penyempurnaan tersebut diatas. Diharapkan pemerintahan umum dan aparatur kabupaten dalam masa 20 tahun mendatang berupa terciptanya mekanisme pemerintahan yang lebih baik dengan penerapan tata kepemerintahan yang baik dan bersih serta didukung oleh aparatur yang berkualitas baik dari etika, kemampuan dan moral, sehingga roda pemerintahan yang dijalankan dapat fokus Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi
2
kearah penciptaan kemakmuran yang lebih menyeluruh merata disetiap wilayah kecamatan yang ada di dalam kabupaten. Penduduk yang bermukim di wilayah Kabupaten Dairi adalah heterogen, yang terdiri dari etnis Pakpak, Toba, Karo, Simalungun dan Mandailing, Nias, Minangkabau, Cina, Jawa, Aceh dan lain-lain. Perbandingan jumlah penduduk Kabupaten Dairi pada tahun 2007 antara laki-laki dan perempuan hampir sebanding, dimana laki-laki sebesar 49,85 persen sedangkan perempuan sebesar 50,15 persen. Pada saat ini laju pertumbuhan penduduk sekitar 0,01 sehingga jika diprediksikan pada tahun 2010 jumlah penduduk menjadi 276.620 jiwa, tahun 2015 menjadi 291.048 jiwa dan 2025 jumlah penduduk akan menjadi 321.498 jiwa. Fasilitas Pendidikan Sekolah Dasar Umum telah merata di seluruh Kecamatan, namun fasilitas pendidikan SLTP Umum dan SLTA masih sangat variatif di seluruh kecamatan, tercatat pada tahun 2008 jumlah fasilitas pendidikan tingkat SD sederajat sebanyak 268 unit, tingkat SLTP sederajat 62 unit dan tingkat SLTA sederajat 31 unit.
Perbandingan antara guru dengan jumlah siswa untuk tingkat Sekolah Dasar adalah 1 dibanding dengan 16, untuk tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama adalah 1 dibanding dengan 14 dan untuk tingkat Sekolah Lanjutan Atas adalah 1 dibanding dengan 15. Bila dilihat dari Angka Partisipasi Sekolah, pada tahun 2008 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD sebesar 111,11 %, SMP sebesar 99,69 % dan SMA/SMK sebesar 73.35 %. Sedangkan APM untuk SD sebesar 99,34 %, SMP sebesar 76,28%, dan SMA/SMK sebesar 63,62 %. Persentase kelulusan SD/MI sebanyak 99,00 %, SMP/MTs sebanyak 98,26 % dan untuk SMA/SMK sebanyak 96,20 %. Jumlah buta aksara pada usia 10 tahun ke atas sebanyak 6.190 orang. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain angka kesakitan, angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan dan usia harapan hidup. Tahun 2008 angka kesakitan sebesar 212,6 per 1000 penduduk, angka kematian bayi sebesar 16,00 per 1000 kelahiran hidup, angka kematian ibu melahirkan sebesar 280,4 per 100.000 kelahiran hidup dan usia harapan hidup sebesar 66,1 tahun. Derajat kesehatan ini dapat ditingkatkan lagi apabila pemerintah terus berupaya meningkatkan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan obat-obat yang dibutuhkan. Fasilitas kesehatan yang ada pada tahun 2008 berupa Rumah Sakit Umum 1 unit, Puskesmas 18 unit, Pustu 121 unit, Poskesdes 49 unit, Posyandu 4194 unit, praktek/klinik dokter 23 unit, praktek/klinik bidan 137 unit dan toko obat/apotik berijin 30 unit. Sedangkan tenaga kesehatan terdiri atas dokter spesialis 7 orang, dokter umum 36 orang, dokter gigi 10 orang, bidan 167 orang, perawat umum 481 orang, perawat gigi 18 orang dan perawat gizi 26 orang. Untuk itulah peningkatan pelayanan kesehatan serta fasilitas pendukung, obat-obatan, tenaga medis masih perlu ditingkatkan dari segi kuantitas dan kualitas dengan demikian berbagai jenis penyakit dan penyakit menular diupayakan untuk dicegah dan diobati (preventif dan curative). Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi
3
Kabupaten Dairi termasuk daerah agraris, ini terlihat dari besarnya persentase pekerja di sektor pertanian (sekitar 83,53 persen), hal ini sebanding dengan pembentukan PDRB Kabupaten Dairi sebagai penyumbang terbesar adalah sektor pertanian. Sektor lain yang banyak menampung tenaga kerja adalah sektor perdagangan (sekitar 7,49 persen) dan sektor jasa (sebesar 4,31 persen). Sejalan dengan sektor pekerjaan yang ditekuni, maka tingkat ketrampilan dirasakan masih rendah. Rata-rata jam kerja pekerja di Kabupaten Dairi adalah 35,55 jam sedangkan untuk Provinsi Sumatera Utara mencapai 42,11 jam. Jumlah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang termasuk angkatan kerja sebanyak 82,89 persen; penganggur sebanyak 1,907 persen; yang sekolah sebanyak 10,14 persen; mengurus rumah tangga sebanyak 2,26 persen dan yang lainnya sebanyak 2,74 persen. Sedangkan jumlah penduduk yang termasuk angkatan kerja berdasarkan pendidikan yang berumur di atas 15 tahun adalah yang tidak/belum pernah sekolah sebanyak 1,95 persen; Tidak/belum tamat SD sebanyak 13,77 persen; SD sebanyak 32,39 persen; SLTP sebanyak 27,66 persen; SLTA sebanyak 21,31 persen dan sisanya adalah angkatan kerja yang tamatan dari perguruan tinggi. Jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan usaha utama terdiri dari, Pertanian sebanyak 83,53 persen; Pertambangan dan Penggalian sebanyak 0,60 persen; Industri Pengolahan sebanyak 1,49 persen; Listrik, gas dan Air Bersih sebanyak 0,07 persen; Bangunan sebanyak 1,07 persen; Perdagangan, Hotel dan Restoran sebanyak 7,49 persen; Pengangkutan dan Komunikasi sebanyak 1,44 persen dan Jasa-jasa sebanyak 4,31 persen. Jumlah desa tertinggal di Kabupaten Dairi dari 169 desa terdapat 95 desa tertinggal sedangkan jumlah penduduk miskin berdasarkan jumlah penerima BLT sebanyak 30.255 kk, berdasarkan peserta Jamkesmas sebanyak 100.262 jiwa dan berdasarkan penerima Raskin sebanyak 27.816 kk. Berdasarkan pendataan sosial ekonomi jumlah rumah tangga miskin sebanyak 30.311 rumah tangga sedangkan pada tahun 2007 jumlah rumah tangga miskin mengalami penurunan menjadi 27.816 rumah tangga PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) selama 5 tahun terakhir mengalami kenaikan rata-rata per tahun 11,61% yaitu dari Rp 1,83 trilliun tahun 2003 menjadi Rp 2,86 trilliun pada tahun 2007. PDRB atas dasar harga konstan (ADHK 2000) mengalami kenaikan rata-rata per tahun 4,99% yaitu dari Rp 1,47 trilliun pada tahun 2003 menjadi Rp 1,79 trilliun di tahun 2007. Sektor pendukung utama perekonomian Kabupaten Dairi selama periode tahun 2003-2007 adalah sektor primer, diikuti dengan sektor sekunder, dan tersier. Kontribusi sektor primer cenderung terus mengalami penurunan yaitu dari 71,14% pada tahun 2003 menjadi 63,19% tahun 2007; sebaliknya kontribusi sektor sekunder terus mengalami kenaikan yaitu dari 4,62% pada tahun 2003 menjadi 5,18% pada tahun Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi
4
2007; sedangkan kontribusi sektor tersier juga mengalami kenaikan yaitu dari 24,24% pada tahun 2003 menjadi 31,64% tahun 2007. PDRB perkapita selama 5 tahun tetap mengalami peningkatan menurut harga berlaku (ADHB) PDRB naik antara 8% s/d 12,03 % dan PDRB per kapita menurut Harga Konstan naik antara 1,11% s/d 5,59%. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Dairi selama 5 tahun terakhir mengalami kenaikan berfluktuasi, hal ini terjadi karena kondisi perekonomian, baik di tingkat nasional, regional maupun domestik belum menunjukkan adanya stabilitas perekonomian agregat. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi yang berasal dari 9 jenis lapangan usaha pada tahun 2003-2007 berdasarkan atas dasar harga konstan adalah 4.47, 5.83, 5.34, 4.28 dan 5.03. Sedangkan jika dilihat berdasarkan atas dasar harga berlaku adalah 10.78, 12.29, 12.11, 10.82 dan 12.04. Komoditas pertanian yang tumbuh dan berkembang di wilayah Kabupaten Dairi sangat beragam dan memiliki komoditas tertentu sebagai andalan yang dikenal sebagai komoditas unggulan daerah. Dari tahun 2004-2007 produksi pertanian/perkebunan kenaikan berfluktuasi. Kenaikan produksi dapat mencapai >100% tetapi penurunan produksi juga dapat mencapai >50% dari produksi sebelumnya. Begitu juga dengan populasi ternak dan produksi ikan air tawar yang ada juga berfluktuasi. Objek wisata yang ada di Kabupaten Dairi, dapat digali menjadi salah satu sumber kesejahteraan masyarakat di samping potensi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Tahun 2008 terdapat 13 jenis objek wisata yang ada di Kabupaten Dairi yang terdiri atas Taman Wisata Iman, Panorama Indah Pantai Danau Toba, Panorama Indah Puncak Sidiangkat, Rumah Adat Pakpak Sikabengkabeng, Cagar Budaya Peninggalan Sejarah di Lingga Raja, Panorama Indah Air Terjun Lae Basbas, Panorama Indah Danau di atas Gunung Kempawa, Panorama Indah Letter ”S”, Panorama Indah Gua Dalam/Panjang Kendet Liang, Benda Bersejarah Batu Aceh, Kerbo Jati Batu, Bantun Kerbo, Dua Buah Gua Sitanduktanduk, dan Peninggalan Bersejarah Tigalingga. Potensi pertambangan di Kabupaten Dairi relatif sangat mendukung perkembangan daerah ini, namun sampai saat ini berbagai kandungan mineral masih belum dapat diketahui, sehingga pengelolaannya juga belum maksimal. Jenis bahan galian yang diperkirakan ada dalam kandungan perut bumi Dairi terdiri dari Seng, Timah Hitam, Emas, Batu Gamping dan bahan galian ”C”. Prasarana dan sarana daerah yang ada meliputi jalan, sarana perhubungan darat dan danau, perdagangan dan telekomunikasi. Jalan di Kabupaten Dairi setiap tahun bertambah. Pada Tahun 2007 Panjang Jalan di Kabupaten Dairi adalah 1.520,27 Km, yang terdiri dari Jalan Negara sepanjang 72,87 Km, Jalan Provinsi sepanjang 95,90 Km dan Jalan Kabupaten sepanjang 1.351,50 Km. Jalan Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi
5
kabupaten yang ada di Kabupaten Dairi berdasarkan jenis permukaan terdiri dari Jalan Aspal, Jalan Batu dan Jalan Tanah. Pada tahun 2007, Jalan Aspal sepanjang 663,28 Km, Jalan Batu sepanjang 270,93 Km dan Jalan Tanah sepanjang 417,28 Km. Sarana perhubungan darat yang ada di Kabupaten Dairi 2 (dua) unit terminal yang berada di Sidikalang dan Kecamatan Sitinjo yang secara fungsional belum optimal dan fasilitas perhubungan danau di Danau Toba Silalahi berupa pembangunan Dermaga dan perencanaan pembangunan jalan lingkar luar di Kawasan Danau Toba. Fasilitas perdagangan yang tersedia untuk menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Dairi berupa pasar kecamatan yang dikelola secara tradisional dan rencana pasar induk yang sekarang pada tahap pembangunan, tersedia 1 (satu) unit Gudang Pendingin untuk hasil-hasil produksi pertanian dan 1 (satu) Gudang Pendingin hasil-hasil perikanan serta 1 (satu) unit Rumah Potong Hewan. Fasilitas telekomunikasi di Kabupaten Dairi dilayani oleh PT. Telkom yang pelayanan fasilitas masih terbatas pada kota-kota kecamatan sebanyak 6 (enam) Kecamatan dan Telepon Selular (Simpati, Mentari, Pro XL, Kartu As, Dll) yang secara umum sudah menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Dairi. Indeks Pembangunan Manusia diukur berdasarkan empat komponen sumberdaya manusia yaitu harapan hidup, melek huruf, rata-rata lama sekolah dan rata-rata pengeluaran per kapta riil. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Dairi dari tahun 2005–2007 mengalami perbaikan. Pada tahun 2005, IPM adalah70,5, pada tahun 2006 meningkat menjadi 71,3 dan pada tahun 2008 meningkat lagi menjadi 71,46. Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia pada tahun 2005 : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia adalah 69,7 IPM Provinsi Sumatera Utara sekitar 72 dan IPM Kabupaten Dairi sebesar 70,5. Berdasarkan gambaran kondisi umum daerah dapat dilakukan analisis isu-isu strategis daerah yang meliputi analisis lingkungan internal yang akan menjelaskan mengenai kekuatan dan kelemahan daerah, dan analisis lingkungan eksternal yang akan menjelaskan peluang dan ancaman bagi daerah. Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal tersebut dapat ditentukan rumusan faktor-faktor kunci keberhasilan untuk pencapaian sasaran pembangunan yang seterusnya dikembangkan sebagai visi dan misi daerah. Setelah memperhatikan RPJP Provinsi Sumatera Utara, gambaran umum kondisi daerah yang dimiliki, masalah pokok pembangunan, hasil analisis isu-isu strategis serta mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis yang terjadi seperti globalisasi, otonomi daerah dan sistem demokratisasi maka visi pembangunan Kabupaten Dairi Tahun 2005-2025 adalah : Terwujudnya masyarakat Dairi yang beriman, berdaya saing, aman, maju dan sejahtera di dalam kebhinekaan. Visi Pembangunan Kabupaten Dairi tahun 2005-2025 mengarah pada tujuan pembangunan yang selama ini dilaksanakan yaitu untuk memberikan kemajuan dan kesejahteraan yang dicapai melalui iman dan ketakwaan terhadap Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi
6
Tuhan yang Maha Esa serta penciptaan diri (SDM) dan produksi yang berdaya saing, yang diindikasikan dengan tingkat pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, tingginya angka Produk Domestik Regional Bruto(PDRB), tingginya Laju Pertumbuhan Ekonomi, tingginya produktivitas masyarakat dan tingginya nilai investasi pembangunan daerah baik yang berasal dari dalam maupun luar daerah. Dalam mewujudkan visi pembangunan tersebut didapat melalui penerapan 5 (lima) misi pembangunan yaitu : 1. Mewujudkan Masyarakat Dairi yang Semakin Sejahtera 2. Mewujudkan Tata Pemerintahan Daerah yang Baik 3. Mewujudkan Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Pemerintahan dengan Ketersediaan Infrastruktur berdasarkan Tata Ruang Wilayah Kabupaten 4. Mewujudkan Pembangunan Ekonomi untuk Mengentaskan Kemiskinan dan Penggangguran 5. Mewujudkan Pengelolaan Potensi Daerah Bidang Industri Pertanian Rakyat, Kepariwisataan dan Sumber Daya Tujuan pembangunan jangka panjang Kabupaten Dairi (2005-2025) ialah mewujudkan masyarakat Dairi yang sejahtera, maju dan berdaya saing melalui penciptaan tata pemerintahan yang baik, adanya upaya pembangunan dan pengembangan wilayah, dan pendayagunaan dan pengelolaan potensi daerah. Untuk mencapai tujuan jangka panjang daerah 20 tahun maka sasaran-sasaran jangka panjang ialah sebagai berikut : A. Meningkatnya kemampuan daerah dalam mewujudkan pembangunan di bidang sosial budaya yang diwujudkan melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang akan terus meningkat setiap tahunnya. Diharapkan pada akhir tahun 2025 Indeks Pembangunan Manusia dapat mencapai kisaran kelompok IPM tinggi (>80,0). Pembangunan sumberdaya manusia yang berkualitas dalam jangka panjang dapat dilihat dari adanya peningkatan derajat kesehatan, pengendalian laju penduduk, peningkatan kualitas pendidikan, dan pemberdayaan perempuan dan pemuda. B. Meningkatkan kemampuan daerah dalam mewujudkan pembangunan dibidang ekonomi berupa : 1) Adanya pertumbuhan ekonomi daerah 2) Adanya peningkatan pertumbuhan sektor industri pengelolahan 3) Peningkatan kualitas objek wisata 4) Peningkatan kemandirian, kualitas dan kuantitas Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 5) Peningkatan prasarana dan sarana jalan, jembatan, irigasi, listrik, air minum, telekomunikasi, dan pelayanan pos 6) Pembangunan kawasan pertanian berupa perwujutan program Pembangunan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan. Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi
7
C. Terwujudnya pemenuhan kebutuhan pangan khususnya bahan makanan pokok secara berkelanjutan yang ditandai dengan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau, cukup tersedia, mutu yang baik dan aman untuk dikonsumsi. D. Terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan diseluruh wilayah kecamatan. E.
Terwujudnya masyarakat Dairi yang bermoral, beretika, beriman dan budaya yang bertujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis, tenang, damai dan aman.
F.
Terwujudnya lingkungan daerah yang asri dan lestari di seluruh wilayah kabupaten berupa penciptaan ruang berdasarkan rencana tata ruang yang telah ditetapkan, peningkatan kualitas dan kuantitas ruang yang lebih baik dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan sekitarnya serta adanya peningkatan kesadaran industri yang ada agar tidak merusak.
Pembangunan tata ruang wilayah untuk jangka panjang lebih diarahkan untuk pencapaian terwujudnya tata ruang wilayah sesuai RTRW Kabupaten, terwujudnya percepatan pembangunan prasarana wilayah daerah dan meningkatkan peran daerah perdesaan. Sebagai indikator tercapainya visi dan misi melalui RPJP Daerah (20 tahun mendatang) diarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagai berikut : 1. Mewujudkan masyarakat Dairi yang semakin sejahtera dapat dilihat dari: Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat daerah, Terciptanya masyarakat Dairi yang cerdas, kreatif dan terdidik, Peningkatan keimanan masyarakat daerah dan Terwujudnya masyarakat Dairi yang mandiri. 2.
Mewujudkan tata pemerintahan daerah yang baik dapat dilihat dari: Meningkatkan kualitas dan kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah sesuai bidang tugasnya melalui pendidikan dan pelatihan, Meningkatkan disiplin Aparatur Pemerintah Daerah, Terwujudnya penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan Perbaikan kualitas birokrasi tercermin dari penerapan pelayanan yang semakin baik, sehingga sosok birokrasi mencerminkan aparatur yang berorientasi kepada pelayanan masyarakat.
3.
Mewujudkan pembangunan dan pengembangan wilayah pemerintahan dengan ketersediaan infrastruktur berdasarkan tata ruang wilayah kabupaten ditandai oleh hal-hal berikut: Terlaksananya pembangunan infrastruktur yang sesuai dan dibutuhkan berupa infrastruktur jalan,
Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi
8
infrastruktur sumber daya air dan infrastruktur pendukung kualitas kehidupan dan penghidupan masyarakat yang ditentukan berdasarkan prinsip ekonomi, lokasi, skala usaha dan lain-lain, Terwujudnya penetapan kawasan permukiman penduduk yang asri dan lestari yaitu lingkungan pemukiman terpadu yang tertata baik, sehat dan berkualitas terutama untuk kepentingan pengentasan kemiskinan, Terlaksananya pembangunan dan peningkatan jalan serta membuka daerah terisolir yang berfungsi sebagai akses sentra produksi dan pasar, Terbentuknya sistem kota dan kawasan perdesaan-perkotaan, yang semuanya menyatu secara sinergis menjadi kota pertanian atau agropolitan, Terwujudnya penetapan kawasan budidaya, industri, pariwisata dan kawasan hutan lindung kabupaten. 4.
Mewujudkan pembangunan ekonomi kerakyatan untuk mengentaskan kemiskinan dan penggangguran ditandai oleh hal-hal berikut : Terwujudnya peningkatan ekonomi real masyarakat melalui kemandirian masyarakat untuk menjalin kemitraan sinergis dengan pemerintah daerah, swasta dan kelompok peduli setempat dalam upaya penanggulangan kemiskinan, Terciptanya pusat agribisnis melalui pengembangan Sentra Kawasan Produksi (budidaya), pengelolaan dan perdagangan serta terjalinnya kemitraan bersama antara usaha kecil, menengah dan besar dalam upaya peningkatan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi rakyat yang kuat, Terwujudnya revitalisasi pertanian, perikanan, kehutanan dan pembangunan perdesaan dalam suatu kawasan.
5.
Mewujudkan pengelolaan potensi daerah bidang industri pertanian rakyat, kepariwisataan dan sumber daya alam ditandai oleh hal-hal berikut: Terwujudnya peningkatan Sumber Daya Manusia yang optimal yang terutama dilihat dari peningkatan kualitas pendidikan dan kualitas kesehatan yang berkualitas dan mampu berdayasaing, Terwujudnya optimasi penggunaan berbagai sumber daya dan kapasitas ekonomi daerah sehingga dapat dihasilkan output maksimum dengan biaya tetap atau biaya minimum dengan output tetap sehingga dapat mendorong pembangunan sektor-sektor lainnya dalam upaya memperkuat struktur ekonomi yang kompetitif, Terwujudnya peningkatan daya saing ekonomi daerah melalui terciptanya produk yang bermutu yang meliputi kualitas, desain dan kemasan produk sesuai dengan keinginan pasar/konsumen dalam maupun luar negeri, Terciptanya peningkatan investasi oleh para investor berupa kemitraan huluhilir (vertical horizontal integration) yaitu bentuk kemitraan yang saling menguntungkan antara pihak petani dan industri, Terciptanya keberadaan lembaga pendukung pengembangan produksi yang sangat penting untuk menciptakan produk yang tangguh dan kompetitif.
Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi
9
Untuk mencapai sasaran pokok pembangunan jangka panjang yang dilakukan membutuhkan tahapan dan skala prioritas yang akan menjadi agenda pembangunan dalam RPJM Daerah. RPJMD ke-1 ( 2005-2009) kebijakan perencanaan pembangunan yang berlaku berupa Rencana Strategis (Renstra) Kabupaten Dairi. Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Dairi yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Dairi yang maju dan sejahtera melalui pengembangan agribisnis yang berdaya saing melalui: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Mewujudkan kepemerintahan yang baik, Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pengembangan pertanian dan Meningkatkan pengelolaan potensi daerah. RPJMD ke-2 ( 2009-2014 arah kebijakan yang akan dicapai sampai tahun 2014 secara umum ditandai dengan : mantapnya pranata lembaga pendidikan untuk pewujutan tuntas wajib belajar 9 tahun dengan gratis ( pendidikan SD dan SLTP bebas biaya), meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat terutama masyarakat tidak mampu dan terciptanya sarana dan prasarana pendukung ketahanan pangan masyarakat melalui: Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, Pemantapan Ketahanan Pangan dan Peningkatan kualitas kesehatan. RPJMD ke-3 ( 2014-2019) arah kebijakan yang diterapkan ditunjukan dengan adanya : Penciptaan pembangunan secara menyeluruh, Tercipta dan terpeliharanya kondisi daerah yang aman dan damai, Mantapnya struktur ekonomi dan terwujudnya daya saing, Semakin mantapnya ketersediaan infrastruktur sesuai dengan rencana tata ruang wilayah daerah, dan Terbangunnya infrastruktur teknologi informasi. RPJMD ke-4 ( 2019-2024) berlandaskan pada pelaksanaan, pencapaian dan keberlanjutan RPJMD ke- 3, maka pada RPJMD ke-4 ditujukan pada : Terwujudnya masyarakat yang semakin mandiri, semakin makmur, sejahtera, berkeadilan dan maju, Hasil pembangunan terus diperkuat atau semakin dimantapkan Terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan ukuran-ukuran yang nyata, Semakin mantapnya lembaga-lembaga dan pranata ekonomi daerah. RPJMD selanjutnya, RPJPD selanjutnya dimulai tahun 2024 berupa pemantapan dari setiap perencanaan pembangunan yang telah dilaksanakan selama perencanaan-perencanaan sebelumnya. Perwujutan pemantapan perencanaan pembangunan ini ditandai dengan terwujudnya pemerataan pembangunan disetiap wilayah yang ada dan sistem birokrasi pembangunan yang efektif dan efisien, terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dari setiap aspek kehidupan dan terciptanyan keharmonisan hidup antara masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Sehingga capaian yang akan diperoleh pada tahapan ini adalah :
Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi
10
1. Meningkatnya kualitas manajemen pendidikan dan pelayanan kesehatan yang lebih akuntabel, efisien, efektif dan transparan. Sehingga kualitas pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat akan semakin baik yang ditandai dengan meningkatnya kualitas hidup masyarakat. 2. Meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah dalam pelaksanaan birokrasi. 3. Terwujudnya Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan dengan struktur perekonomian yang kokok yang diperoleh melalui pewujutan lapangan usaha yang berdaya saing sehingga pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat akan meningkat dan mengurangi jumlah penduduk miskin. 4. Terbentuknya struktur perekonomian berlandaskan keunggulan kompetitif melalui pengembangan sektor pertanian dan perdagangan 5. Terwujudnya pemerataan pembangunan disetiap wilayah kecamatan yang ada.
Keberhasilan Kabupaten Dairi untuk mewujudkan visi Kabupaten Dairi yang beriman dan takwa, maju, berdayasaing, aman dan sejahtera dalam kebhinekaan yang didukung oleh tata pemerintahan yang baik dapat dicapai apabila semua pemangku kepentingan pembangunan memiliki komitmen yang kuat dalam melaksanakan seluruh arah dan strategi pembangunan yang telah ditentukan.
----oooOooo----
Ringkasan RPJPD Kabupaten Dairi
11
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.1.1. Latar Belakang Pembentukan Daerah
Berdasarkan
berbagai dokumen resmi serta penjelasan
para pemuka
masyarakat di daerah kabupaten Dairi, pemerintah didaerah ini telah ada sebelum tiba penjajahan Belanda di Dairi yaitu sekitar tahun 1852 s/d 1942. Dengan Struktur Pemerintahan sebagai berikut : 1.
Raja Ekuten atau Takal Aur, sebagai pemimpin satu suak atau yang terdiri dari beberapa kuta (kampung).
2.
Pertaki, sebagai Pemimpin satu kuta atau kampung setingkat dibawah Raja Ekuten.
3.
Lembaga Adat Sulang Silima, sebagai pembantu Pertaki pada setiap kuta (kampung), yang terdiri dari Perisangisang, Perekurekur, Pertulantengah, Perpunca Ndiadep, Perbettkken. Pembagian struktur pemerintahan dimaksud dilaksanakan berdasarkan
hubungan kekerabatan yang erat kaitannya satu sama lain serta kebutuhan sosial budaya masyarakat pada suatu teritorial tertentu atas dasar kekerabatan disebut ulayat. Sesuai struktur tersebut maka Dairi dibagi dalam 5 (lima) Suak/Aur, yaitu : 1.
Simsim, meliputi wilayah Salak, Kerajaan, Sitellu Tali Urang Julu, Sitellu Tali Urang Jahe.
2.
Keppas, meliputi wilayah Sitellu Nempu, Siempat Nempu, Silima Punggapungga, dan Parbuluan.
3.
Pegagan meliputi wilayah Pegagan Julu dan Jehe serta Karo Kampung.
Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi
1
4.
Boang, meliputi wilayah Simpang Kanan, Simpang Kiri, Lipat Kajang, Runding dan Singkil.
5.
Kalasen, meliputi wilayah Sienem Koden, Manduamas dan Barus. Pada saat Hindia Belanda tiba di Indonesia, wilayah Dairi dipimpin seorang
Demang yang disebut Demang Dairi Landen dengan Pusat Pemerintahan di Sibolga yang dipimpin seorang Residen Tapanuli. Sistem ini terus berlangsung hingga proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Berdasarkan Undang-undang No. 1 Tahun 1945 dibentuk Komite Nasional Daerah Kabupaten Dairi untuk menjalankan pemerintahan yang dipimpin oleh Bupati.
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Residen
Tapanuli
Dr.
Ferdinand
Lumbantobing selaku Gubernur Militer Sumatera Timur Nomor 1526 Tanggal 12 September 1947, Tapanuli dibagi menjadi empat kabupaten, yaitu : Sillindung, Humbang, Toba dan Dairi. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1948, bahwa semua kabupaten yang dibentuk sejak agresi militer Belanda I dan II harus kembali dilebur kedalam Kabupaten Tapanuli Utara (Silindung, Humbang, Toba dan Dairi). Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi, Pemerintah Pusat menyetujui menjadi otonomi daerah yang terpisah dari Tapanuli Utara, dan berlaku surut sejak 1 Januari 1964, terdiri dari 8 Kecamatan, yaitu : Kecamatan Sidikalang, Kecamatan Sumbul, Kecamatan Tigalingga, Kecamatan Tanah Pinem, Kecamatan Siempat Nempu, Kecamatan Silima Punggapungga, Kecamatan Salak dan Kecamatan Kerajaan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003 tanggal 25 Februari 2003 Kabupaten Dairi kemudian dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Dairi sebagai kabupaten induk dan Kabupaten Pakpak Bharat.
Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi
2
1.1.2. Pengertian Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Dalam setiap tahapan pembangunan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, seluruhnya diarahkan dan difokuskan untuk mewujudkan cita-cita nasional sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, agar sasaran pelaksanaan pembangunan itu sendiri dapat berlangsung secara terarah, efektif dan menyeluruh serta menyentuh kebutuhan mendasar dari setiap lapisan masyarakat Indonesia. Sistem pemerintahan yang selama ini sangat sentralistik kemudian paska reformasi telah dirubah menjadi sistem pemerintahan yang desentralisasi, dengan harapan agar masing-masing daerah dapat mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, dan memberdayakan segala potensi yang dimilikinya serta lebih mendekatkan
pelayanan
kepada
masyarakat
dalam
kerangka
mewujudkan
kepemerintahan yang baik (Good Governance). Perencanaan pembangunan merupakan suatu proses perubahan kearah yang lebih baik dibanding keadaan sekarang dimasa depan, berupa perumusan tujuan nasional, regional dan daerah, baik berupa jangka panjang, jangka menengah maupun tahunan
yang dilakukan oleh pemerintah dengan berkelanjutan melalui
urutan prioritas, dengan memperhitungkan
sumberdaya
yang
tersedia
dalam
rangka mewujudkan cita-cita nasional, yang disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Untuk tujuan tersebut, penyelenggaraan pemerintah daerah diharuskan secara tegas dan kongkret untuk merumuskan prioritas strategis sektor, program-program kerja dalam suatu dokumen resmi yang disebut RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dengan jangka waktu 5 tahun dan RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) dengan jangka waktu 20 tahun kedepan.
Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi
3
Penyusunan dokumen ini didasarkan kepada Undang-undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU SPPN) Nomor 25 tahun 2004 sebagai acuan dalam penetapan perencanaan jangka panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan pembangunan tahunan yang akan dilaksanakan. Pemerintah Kabupaten Dairi telah merumuskan program-program dan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Dairi. Program-program dan kegiatan tersebut akan dilaksanakan berkelanjutan untuk mengakselerasi laju pertumbuhan ekonomi, memperlambat laju pertumbuhan penduduk, menekan tingkat penggangguran, mengentaskan penduduk miskin, memperluas kesempatan bersekolah, meningkatkan kualitas lingkungan hidup tempat tinggal yang seluruhnya bermuara kepada peningkatan taraf hidup masyarakat. RPJP Daerah merupakan Dokumen Perencanaan Pembangunan yang merupakan jabaran dari tujuan pembangunan yang akan dilaksanakan selama 20 tahun kedepan yang mencakup kurun waktu mulai tahun 2005 hingga tahun 2025 yang meliputi visi, misi dan arah pembangunan Kabupaten Dairi yang disusun melalui pendekatan partisipatif yaitu melibatkan seluruh unsur stakeholder. Kegiatan penyusunan menganalisa dan memprediksi
RPJPD ini kondisi
merupakan proses mengidentifikasi, umum, sosial
budaya, pemerintahan,
potensi daerah yang berbentuk sumber daya alam, sumber daya ekonomi, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang ada. RPJP Daerah sepenuhnya mengacu pada RPJP Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2025 yang ditetapkan melalui Perda Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 dengan
tetap memperhatikan potensi, capaian/keberhasilan dan
permasalahan daerah Kabupaten Dairi dan diharapkan perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Dairi, akan menjadi terpadu dan sinergis dengan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Perencanaan Pembangunan Propinsi Sumatera Utara.
Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi
4
1.1.3. Proses Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Penyusunan RPJP Daerah dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008, yang mana menurut peraturan tersebut, dalam proses penyusunan RPJP Daerah sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah dalam jangka panjang dilakukan dengan tetap memperhatikan hal-hal berikut :
RPJP Daerah mengacu kepada RPJPD Provinsi Sumatera Utara.
RPJP Daerah menjaring seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan mulai dari dusun/desa, kelurahan, kecamatan dan kabupaten melalui mekanisme Musrenbang di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri, lebih lanjut menjelaskan
bahwa setelah proses penyusunan RPJP Daerah selesai maka RPJP Daerah ini sebelum ditetapkan sebagai Peraturan Daerah Kabupaten Dairi harus
terlebih
dahulu dikonsultasikan dengan Gubernur cq. Bappeda Provinsi Sumatera Utara. RPJP
Daerah
memerlukan analisis secara bertahap
yang setiap tahapnya
membutuhkan metode analisis, yang meliputi :
Tahap Pertama : Penyiapan Data dan Informasi Penyiapan data dan informasi merupakan pengumpulan data dan informasi yang menggambarkan Prediksi Kondisi Umum Daerah. Data dan informasi diperlukan meliputi
yang
data dan informasi mengenai kondisi : geomorfologi dan
lingkungan hidup, demografi, ekonomi dan sumber daya alam, prasarana dan sarana, dan pemerintahan.
Tahap Kedua : Penyusunan Rancangan Awal RPJP Daerah. Rancangan Awal RPJP Daerah merupakan rumusan
gambaran awal rencana
pembangunan jangka panjang daerah. Rumusan ini diperoleh dari hasil analisis data dan informasi daerah yang telah dikumpulkan.
Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi
5
Tahap Ketiga : Sosialisasi dan Konsultasi Publik Sosialisasi dan konsultasi publik yang diselenggarakan berupa kegiatan menjaring aspirasi berupa sarana, tanggapan dan rekomendasi dari seluruh stakeholder yang ada.
Hasil
jaring
aspirasi
ini
akan dilanjutkan pada tahap musyawarah
perencanaan pembangunan.
Tahap Keempat : Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Dairi Musrenbang diselenggarakan sebagai ajang menyampaikan serta menjaring aspirasi atau masukan dari seluruh lapisan yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan baik lapisan masyarakat, pemerintah, dunia usaha ataupun lembaga-lembaga lainnya. Sehingga setelah ditetapkan sebagai dokumen rencana pembangunan, proses implementasi dan pengawasannya pun menjadi lebih mudah untuk dilakukan.
Tahap Kelima : Penyusunan Rancangan Akhir RPJP Daerah Semua masukan dan komitmen yang diperoleh melalui musrenbang yang diperoleh dari hasil sosialisasi, konsultasi publik dan jaring aspirasi serta saran yang diberikan, dirangkum menjadi satu dalam upaya penyempurnaan Rancangan RPJP Daerah yang telah disusun untuk mendapatkan Rancangan Akhir yang siap untuk ditetapkan sebagai Peraturan Daerah Kabupaten Dairi.
Tahap Keenam ; Penetapan Perda tentang RPJP Daerah Rancangan Akhir RPJP Daerah beserta lampirannya disampaikan kepada DPRD Kabupaten Dairi untuk diproses lebih lanjut menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Dairi.
Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi
6
Mekanisme Tatacara Penyusunan RPJP Daerah yang disusun berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri 050/2020/SJ di gambarkan sebagai berikut :
RPJPD Provinsi Sumatera Utara
Acuan
Rancangan Visi, Misi, dan Arah Pembangunan
Prediksi Kondisi Umum Daerah
Geografis Pemerintahan Umum & Aparatur Sosial Budaya Perekonomian Prasarana dan Sarana Daerah Indeks Pembangunan Manusia
Saran, Tanggapan, Rekomendasi Stakeholder
Rumusan Hasil Kesepakatan & Komitmen
Rancangan Awal RPJPD
Merumuskan Gambaran Awal dari RPJP Daerah
Rancangan Akhir RPJPD Sosialisasi, Konsultasi Publik dan Jaringasmara
Musrenbang Jangka Panjang Daerah
Visi Misi Arah Pembangunan Arah Umum Arah Fungsi/Wilayah
Rancangan Arah Pembangunan
Penetapan Perda tentang RPJPD
Rencana Tata Ruang
Perda Tentang RPJP Daerah
Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi
7
1.2.
Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan RPJP Daerah Kabupaten Dairi adalah untuk memberikan arah bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Dairi serta dunia usaha dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan daerah sesuai dengan visi, misi dan arah pembangunan daerah yang telah disepakati bersama dalam berbagai program pembangunan daerah
yang
terpadu, fokus dan responsif terhadap
kebutuhan masyarakat. Tujuan RPJP Daerah Kabupaten Dairi adalah sebagai arah pembangunan daerah selama jangka waktu 20 tahun, sebagai acuan bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, menjadi acuan bagi bakal calon kepala daerah dalam merumuskan visi, misi dan prioritas pembangunan yang ditawarkan dalam
kampanye,
serta
sebagai pedoman penilaian pelaksanaan pembangunan
daerah selama 20 tahun.
1.3.
Landasan Hukum Landasan idiil RPJP Daerah adalah Pancasila dan landasan konstitusional Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sedangkan landasan operasionalnya meliputi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berkaitan dengan pembangunan yang dilakukan, yaitu : 1.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2689);
2.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi
8
3.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4287);
4.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
5.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);
6.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);
7.
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 8.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
9.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi
9
11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817); 16. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun
2008
Nomor 12); 17. Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Utara tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 Nomor
, Tambahan Lembaran Daerah Nomor
Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi
);
10
18. Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 08 Tahun 2004 tentang Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Dairi Tahun 2005-2009 (Lembaran Daerah Kabupaten Dairi Tahun 2004 Nomor 12); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 07 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dairi (Lembaran Daerah Kabupaten Dairi Tahun 2006 Nomor 07); 20. Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 02 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Dairi (Lembaran Daerah Kabupaten Dairi Tahun 2008 Nomor 02); 21. Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor Tahun 2009 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Dairi (Lembaran Daerah Kabupaten Dairi Tahun 2009 Nomor 06, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 149).
1.4.
Hubungan RPJP Daerah Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Pembangunan yang dilakukan diperuntukan untuk memperkuat keutuhan Negara Republik Indonesia secara umum dan wilayah kabupaten secara khusus melalui menciptaan masyarakat kabupaten yang makmur, sejahtera secara adil dan merata. Oleh karena itu, RPJP Daerah disusun dengan berpedoman kepada RPJPD Provinsi Sumatera Utara dengan tetap memperhatikan kondisi daerah yang dapat digunakan sebagai potensi pembangunan, dokumen rencana tata ruang wilayah dan rencana strategik Kabupaten Dairi.
Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi
11
1.5. Sistematika Penulisan Dokumen RPJP Daerah Tahun 2005-2025 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I
Pendahuluan terdiri atas : 1. Latar Belakang (latar belakang pembentukan daerah; pengertian RPJP Daerah; dan proses penyusunan RPJPD daerah). 2. Maksud dan Tujuan (Menjabarkan maksud dan tujuan dari penyusunan RPJP Daerah). 3. Landasan Hukum (Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Daerah). 4. Hubungan
RPJP
Daerah
Kabupaten
Dairi
Dengan
Dokumen
Perencanaan Lainnya (Mengacu pada arah pembangunan pada RPJP Provinsi Sumatera Utara dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten). 5. Sistematika Penulisan (merupakan uraian pokok bahasan dalam penulisan RPJP Daerah Kabupaten Dairi).
Bab II
Gambaran Umum Kondisi Daerah terdiri atas : Kondisi geografis, pemerintahan umum dan aparatur, kondisi sosial budaya, kondisi
perekonomian,
prasarana
dan
sarana
daerah
dan
Indeks
Pembangunan Manusia.
Bab III
Analisis Isu-isu Strategis merupakan analisis lingkungan internal, analisis lingkungan eksternal, faktor-faktor kunci keberhasilan dan sasaran.
Bab IV
Visi dan Misi Daerah terdiri atas uraian Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Dairi 2005 – 2025
Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi
12
Bab V
Arah Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Dairi Tahun 2005 – 2025 terdiri atas :
Bab VI
1.
Sasaran Pokok Pembangunan Jangka Panjang
2.
Arah Pembangunan Jangka Panjang
3.
Tahapan Skala Prioritas Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang
Kaidah
Pelaksanaan
berupa
:
uraian
mengenai
kaidah
pelaksanaan pembangunan jangka panjang daerah.
Bab VII
Penutup berupa : uraian kata-kata penutup.
Bab-I RPJPD Kabupaten Dairi
13
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1.
Kondisi Geografis Kabupaten Dairi terletak pada gugus Dataran Tinggi Bukit Barisan, berada di Bagian Barat Daya Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.927,80 Km². Secara astronomi terbentang antara 98º00’- 98º30’ Bujur Timur (BT) dan 2º15’- 3º00’ Lintang Utara (LU), dengan batas-batas wilayah: Sebelah Utara
:
Kabupaten Karo
Sebelah Timur
:
Kabupaten Samosir
Sebelah Selatan
:
Kabupaten Pakpak Bharat
Sebelah Barat
:
Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Wilayah Kabupaten Dairi sebagian besar merupakan dataran tinggi dengan variasi ketinggian antara 400-1.700 meter di atas permukaan laut. Iklim sub tropis terjadi pada daerah ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut, iklim tropis pada daerah ketinggian 500-1.000 meter di atas permukaan laut dan iklim dingin pada daerah ketinggian di atas 1.000 meter dari permukaan laut. Luas Kabupaten Dairi dengan Topografi yang variatif dengan kelerengan lahan sebagai berikut:
Datar
: 26.319 Ha
Berombak
: 23.416 Ha
Bergelombang
: 27.124 Ha
Curam
: 27.824 Ha
Terjal
: 88.097 Ha
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
14
Sedangkan luas Kabupaten Dairi berdasarkan penggunaan lahan, terdiri dari: Pekarangan/Bangunan
: 8.005 Ha
Lahan Sawah
: 10.225 Ha
Tegalan/Kebun
: 30.908 Ha
Ladang/Huma
: 18.641 Ha
Perkebunan
: 32.270 Ha
Kolam
:
87 Ha
Ladang yang tidak diusahakan
:
7.913 Ha
Padang rumput pengembalaan
: 3.833 Ha
Hutan
: 75.216 Ha
Lain-lain
: 5.682 Ha
kondisi umum geografis wilayah kabupaten dalam masa 20 tahun kedepan akan mengalami perubahan jika pemerintah dan masyarakat tidak melakukan pemeliharaan terhadap lingkungan hidupnya. Kemungkinan yang terjadi adanya peningkatan suhu udara karena meningkatnya polusi udara akibat bertambahnya jumlah dan aktivitas penduduk, adanya penebangan hutan secara liar, pencemaran terhadap wilayah perairan oleh limbah industri maupun masyarakat yang dapat menyebabkan terjadinya krisis air bersih.
2.2
Pemerintahan Umum dan Aparatur Reformasi birokrasi yang telah dilakukan melalui berbagai kegiatan dirasakan
masih
memerlukan
penyempurnaan.
Dari
sisi
internal,
berbagai faktor seperti demokrasi dan desentralisasi dari segi internal birokrasi itu sendiri, masih berdampak munculnya berbagai permasalahan dan perlu solusi pemecahannya. Sedangkan dari sisi eksternal, faktor globalisasi, k e m a j u a n teknologi informasi juga akan
kuat
berpengaruh
terhadap
penetapan alternatif-alternatif kebijakan publik.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
15
Faktor demokratisasi berdampak dengan makin meningkatnya tuntutan akan p e n a t a a n k e l e m b a g a a n , kebijakan publik, yang bermuara kepada meningkatnya penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance) seperti transparansi, akuntabilitas, kesetaraan gender, penegakan supremasi hukum, pelayanan prima kepada masyarakat, semua dinamika tersebut bermuara kepada pengambilan keputusan kebijakan publik yang berorientasi kepada peningkatan kualitas pelayanan menuju penerapan standar pelayanan yang semakin prima. Dari sisi reformasi birokrasi, berbagai permasalahan yang dihadapi menyangkut ;
pelanggaran
disiplin,
rendahnya
kinerja sumber
daya
aparatur; penataan kelembagaan, manajemen pemerintahan. Faktor
globalisasi
dan
perkembangan
teknologi
informasi
merupakan tantangan tersendiri dalam penyelenggaraan Pemerintahan untuk upaya menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (Clean and Good Governance). Hal tersebut terkait dengan meningkatnya dinamika hak-hak politik,
ekonomi,
sosial budaya, trend konsumerisme, teknologi tinggi,
teknologi tepat guna, pemanasan global, pencemaan lingkungan h i d u p , d i n a m i k a t e r s e b u t s e o l a h m e n e m b u s batas d a e r ah d an negara, ya n g b e r d a m p a k p o s i t i f d a n n e g a t i f . Faktor-faktor
ekologis
tersebut
diatas
mengharuskan
p e m e r i n t a h m e n g a d a k a n perubahan paradigma (Change), baik pada tataran
kebijakan,
program
maupun
penyelengaraan
pemerintahan,
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang berorientasi kepada pelayanan publik yang semakin berkualitas. Kebijakan yang diperlukan adalah membutuhkan penyempurnaan kualitas aparatur
negara, yang berkemampuan keterampilan teknis, responsif,
aspiratif, berdaya saing yang didukung oleh sarana prasarana pemerintahan untuk dapat menjawab tuntutan perubahan tersebut diatas, sedang kondisi sarana prasarana pemerintahan masih sangat terbatas mulai dari tingkat Kabupaten sampai dengan Desa / Kelurahan.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
16
Dalam upaya memperlancar Administrasi Pemerintahan di Kabupaten Dairi telah dibentuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terdiri dari : 1 Sekretariat Daerah/Setwan, 3 Badan, 1 Inspektorat, 13 Dinas, 6 Kantor, 1 RSU, 1 Akedemi Keperawatan, 15 Kecamatan, 8 Kelurahan dan 161 Desa sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD, Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan, Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2008 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas – Dinas Daerah serta Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2008 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 02 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Akedemi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Dairi. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah Pemerintah Kabupaten Dairi sampai dengan tahun 2008 mencapai 5.676 orang dengan latar belakang pendidikan dan keterampilan sebagai mana disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.1 Kondisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah Kab. Dairi Tahun 2008 Menurut Pendidikan
No 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pendidikan SD SLTP SLTA D-I D-II D-III S-1 S-2 S-3 Total
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 90 4 115 19 981 1.634 41 47 316 639 199 297 685 579 28 2 2.455 3.221
Jumlah (Orang) 94 134 2.615 88 955 496 1.264 30 5.676
17
tabel dapat dilihat bahwa jumlah pegawai lebih banyak perempuan bila dibandingkan dengan laki-laki. Bila dilihat dari segi tingkat pendidikan maka perbandingannya sangat bervariasi pada seluruh tingkat pendidikan. Tabel 2.2 Kondisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Golongan Jenis Kelamin No.
Golongan
1. I 2. II 3. III 4. IV Jumlah
Jumlah (orang) Laki-laki
Perempuan
55 575 1.299 526 2.455
4 791 1.838 588 3.221
59 1.366 3.137 1.114 5.676
Tabel 2.3 Kondisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Eselon Jenis Kelamin No.
Golongan
1. 2.
I IIa IIb 3. IIIa IIIb 4. IVa IVb Jumlah
Jumlah (orang) Laki-laki
Perempuan
1 23 41 73 268 40 446
2 11 7 92 39 151
1 25 52 80 360 79 597
Dari tabel dapat dilihat bahwa pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan struktural ada sebanyak 597 orang yang terdiri laki-laki sebanyak 74,71% dan perempuan sebanyak 25,30%.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
18
Pemerintahan umum dan aparatur kabupaten dalam masa 20 tahun berupa terciptanya mekanisme pemerintahan yang lebih baik dengan penerapan tata kepemerintahan yang baik dan bersih serta didukung oleh aparatur yang berkualitas baik dari etika, kemampuan dan moral, sehingga roda pemerintahan yang dijalankan dapat fokus kearah penciptaan kemakmuran yang lebih menyeluruh merata disetiap wilayah kecamatan yang ada di dalam kabupaten.
2.3
Kondisi Sosial Budaya
2.3.1. Kependudukan Penduduk yang bermukim di wilayah Kabupaten Dairi adalah heterogen, yang terdiri dari etnis Pakpak, Toba, Karo, Simalungun dan Mandailing, Nias, Minangkabau, Cina, Jawa, Aceh dan lain-lain. Penduduk tersebut tersebar pada semua kecamatan, sebagaimana disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Per Kecamatan Tahun 2004 - 2007 Tahun No Kecamatan 2004 2005 2006 1 Sidikalang 53.701 54.684 44.004 2 Sitinjo 8.928 3 Berampu 7.838 7.979 7.723 4 Parbuluan 18.331 18.663 18.064 5 Sumbul 37.344 38.026 36.807 6 Silahisabungan 4.655 4.739 4.587 7 Silimapunggapungga 14.740 15.013 14.532 8 Lae Parira 15.013 15.290 14.800 9 Siempat Nempu 20.546 20.931 20.260 10 Siempat Nempu Hulu 19.613 19.973 19.333 11 Siempat Nempu Hilir 12.037 12.255 11.863 12 Tigalingga 22.713 23.129 22.388 13 Gunung Sitember 9.455 9.626 9.318 14 Pegagan Hilir 15.269 15.543 15.045 15 Tanah Pinem 20.266 20.638 19.977 Jumlah 271.521 276.489 267.629
2007 44.202 8.962 7.754 18.139 36.967 4.607 14.598 14.865 20.349 19.414 11.913 22.484 9.354 15.107 20.065 268.780
Sumber : BPS, Dairi Dalam Angka Tahun 2004-2007
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
19
Pertumbuhan penduduk pada
empat
tahun terakhir adalah fluktuatif
sebagaimana dapat terlihat pada tabel tersebut di atas.
Selanjutnya akan
disajikan data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Per Kecamatan Tahun 2007 (Tahun 2008) No
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sidikalang Sitinjo Berampu Parbuluan Sumbul Silahisabungan Silimapunggapungga Lae Parira Siempat Nempu Siempat Nempu Hulu Siempat Nempu Hilir Tigalingga Gunung Sitember Pegagan Hilir Tanah Pinem Jumlah
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 22.120 22.082 4.487 4.475 3.914 3.840 9.200 8.939 18.412 18.555 2.324 2.283 7.149 7.449 7.382 7.483 9.851 10.498 9.615 9.799 5.964 5.949 11.095 11.389 4.669 4.685 7.733 7.374 10.088 9.977 134.003 134.777
Jumlah 44.202 8.962 7.754 18.139 36.967 4.607 14.598 14.865 20.349 19.414 11.913 22.484 9.354 15.107 20.065 268.780
Sumber : BPS, Dairi Dalam Angka Tahun 2007
Perbandingan jumlah penduduk Kabupaten Dairi pada tahun 2007 antara lakilaki dan perempuan hampir sebanding, dimana laki-laki sebesar 49,85 persen sedangkan perempuan sebesar 50,15 persen. Pada saat ini laju pertumbuhan penduduk sekitar 0,01 sehingga jika diprediksikan pada tahun 2010 jumlah penduduk menjadi 276.620 jiwa, tahun 2015 menjadi 291.048 jiwa dan 2025 jumlah penduduk akan menjadi 321.498 jiwa.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
20
2.3.2
Pendidikan Potensi sumber daya manusia yang besar dapat menjadi faktor produksi yang efektif tetapi dapat pula sebagai beban pembangunan. Dikatakan sebagai faktor produksi yang efektif apabila dapat
meningkatkan
produktifitas.
Produktifitas sumber daya manusia dapat meningkat apabila memenuhi syarat, antara lain tingkat pendidikan, keterampilan/keahlian, kreativitas, motivasi, berdisiplin yang tinggi dan derajat kesehatan yang baik. Sedangkan sumber daya manusia dapat menjadi beban pembangunan apabila sumber daya tersebut tidak dapat memanfaatkan kemampuannya untuk memberikan nilai tambah. Kabupaten Dairi dengan jumlah penduduk yang besar telah memiliki modal sumber daya. Permasalahannya adalah bagaimana agar jumlah penduduk yang demikian besar itu dapat digerakkan menjadi sumber daya yang produktif. Manusia pembangunan yang produktif adalah manusia yang mempunyai etos kerja yang tinggi dan memiliki sikap, berbudi luhur, terampil, dan percaya kepada kemampuan diri sendiri dan selalu memandang hari esok dengan gairah dan optimis. Dengan demikian di antara Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Buatan (buatan manusia atau sumber daya hasil teknologi) dapat dipadukan dan manusia merupakan kunci keberhasilan. Bila dilihat dari Angka Partisipasi Sekolah, pada tahun 2008 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD sebesar 111,11 %, SMP sebesar 99,69 % dan SMA/SMK sebesar 73.35 %. Sedangkan APM untuk SD sebesar 99,34 %, SMP sebesar 76,28%, dan SMA/SMK sebesar 63,62 %. Persentase kelulusan SD/MI sebanyak 99,00 %, SMP/MTs sebanyak 98,26 % dan untuk SMA/SMK sebanyak 96,20 %. Jumlah buta aksara pada usia 10 tahun ke atas sebanyak 6.190 orang. Untuk melihat jumlah sekolah pada semua tingkatan, berikut ini akan disajikan tabel jumlah sekolah.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
21
Tabel 2.6. Jumlah Sekolah SD, SLTP dan SLTA Negeri dan Swasta Kabupaten Dairi Tahun 2008 SD / MI
No
Kecamatan
SD
SD
N
S
SLTP
M
M
I
I
N
S
JLH
S
S
M
M
M
T
P
P
s
N
S
N
SLTA
M Ts
JLH
S
S
S
M
M
A
A
N
S
M
M
A
A
N
S
S
S
M
M
K
K
N
S
JLH
1
Sidikalang
25
2
1
1
29
3
5
1
2
11
2
3
1
2
1
6
15
2
Sitinjo
3
1
-
-
4
1
1
-
-
2
-
-
-
-
1
1
2
3
Berampu
7
-
1
1
9
1
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
4
Parbuluan
16
2
-
-
18
3
3
-
-
6
1
-
-
-
-
-
1
5
Sumbul
36
3
-
-
39
4
6
-
-
10
1
5
-
-
-
2
8
6
Silahisabungan
6
-
-
-
6
1
1
-
-
2
1
-
-
-
-
-
1
7
Silimapungga-pungga
19
-
-
-
19
2
-
-
-
2
1
-
-
-
-
-
1
8
Lae Parira
15
-
-
-
15
1
2
-
-
3
1
-
-
-
-
-
1
9
Siempat Nempu
21
-
-
-
21
3
1
-
-
4
1
1
-
-
-
-
2
10
Siempat Nempu Hulu
17
-
1
-
18
3
-
-
-
3
1
-
-
-
-
-
1
11
Siempat Nempu Hilir
15
-
-
-
15
3
-
-
-
3
1
-
-
-
-
-
1
12
Tigalingga
24
-
1
-
25
3
3
-
-
6
1
2
-
-
-
-
3
13
Gunung Sitember
8
-
-
1
9
1
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
14
Pegagan Hilir
16
-
-
1
17
3
2
-
-
5
1
1
-
-
-
-
2
15
Tanah Pinem
23
-
-
1
24
3
-
-
-
3
1
-
-
-
-
-
1
JUMLAH
251
8
4
5
268
35
24
1
2
62
13
12
1
2
2
9
39
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi
Dari tabel terlihat bahwa Sekolah Dasar Umum telah merata di seluruh Kecamatan, namun fasilitas pendidikan SLTP Umum masih sangat variatif di seluruh kecamatan, SLTP terbanyak berada di Kecamatan Sidikalang diikuti dengan Kecamatan Sumbul. Untuk ketersediaan sekolah pada tingkat SLTA juga demikian, terbanyak ada di Kecamatan Sidikalang dan diikuti dengan Kecamatan Sumbul. Berikut ini akan disajikan tabel jumlah murid dan guru dari setiap jenjang pendidikan di lima belas kecamatan.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
22
Tabel 2.7. Jumlah Murid-Guru SD, SLTP dan SLTA Negeri dan Swasta Kabupaten Dairi Tahun 2008 No
Kecamatan
SD/MI
SLTP
SLTA
Murid
Guru
Murid
Guru
Murid
Sidikalang
7.988
461
4.815
318
6.984
2
Sitinjo
1.209
66
103
22
3
Berampu
1.448
91
472
4
Parbuluan
4.002
208
5
Sumbul
6.934
6
Silahisabungan
7
JUMLAH Murid
Guru
423
19.787
1.202
23
90
1335
178
34
0
0
1.920
125
1.490
114
240
39
5.732
361
402
2.525
192
1.768
231
11.227
825
912
47
416
33
170
17
1.498
97
Silimapungga-pungga
2.086
175
866
53
391
45
3.343
273
8
Lae Parira
2.278
170
925
50
688
27
3.891
247
9
Siempat Nempu
3.272
250
1.484
97
196
26
4.952
373
10
Siempat Nempu Hulu
2.832
212
625
55
430
23
3.887
290
11
Siempat Nempu Hilir
2.011
143
814
61
453
18
3.278
222
12
Tigalingga
3.892
247
1.755
118
884
64
6.531
429
13
Gunung Sitember
1.392
98
226
17
0
0
1.618
115
14
Pegagan Hilir
2.616
149
1.132
62
221
35
3.969
246
15
Tanah Pinem
3.296
225
725
57
418
21
4.439
303
JUMLAH
46.168
2.944
18.373
1.283
12.866
1.059
77.407
5.286
1
Guru
Sumber : Dinas Pendidikan Tahun 2009
Catatan : -
Guru terdiri dari Guru PNS dan Non PNS
-
SD/MI Negeri/Swasta
-
SMP/MTS Negeri/Swasta
-
SLTA : SMA/SMK/MA Negeri/Swasta
Dari tabel diketahui bahwa perbandingan antara guru dengan jumlah siswa untuk tingkat Sekolah Dasar adalah 1 dibanding dengan 16, untuk tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama adalah 1 dibanding dengan 14 dan untuk tingkat Sekolah Lanjutan Atas adalah 1 dibanding dengan 15. Jumlah tenaga pengajar baik PNS maupun Non PNS untuk semua tingkatan tahun 2008 adalah: Guru SD 2.944 orang, Guru SMP sebanyak 1.283 orang dan Guru SLTA sebanyak 1059 orang. Diantara guru tersebut yang telah lulus sertifikasi sebanyak 182 orang.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
23
Dimasa yang akan data, semua anak usia sekolah yang ada mulai tingkat dasar sampai tingkat menengah atas dapat bersekolah dengan mutu pendidikan yang lebih baik serta adanya kemampuan siswa untuk menikmati kecanggian jaringan internet sebagai jendela informasi dunia, dan nilai ujian nasional siswa sekolah akan dapat semakin ditingkatkan lagi. 2.3.3. Kesehatan Keadaan kesehatan penduduk merupakan salah satu modal bagi keberhasilan pembangunan bangsa, dengan penduduk yang sehat, pembangunan diharapkan dapat berjalan dengan baik. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain angka kesakitan, angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan dan usia harapan hidup. Di Kabupaten Dairi pada tahun 2008 angka kesakitan sebesar 212,6 per 1000 penduduk, angka kematian bayi sebesar 16,00 per 1000 kelahiran hidup, angka kematian ibu melahirkan sebesar 280,4 per 100.000 kelahiran hidup dan usia harapan hidup sebesar 66,1 tahun untuk itulah peningkatan pelayanan kesehatan serta fasilitas pendukung, obat-obatan, tenaga medis masih perlu ditingkatkan dari segi kuantitas dan kualitas dengan demikian berbagai jenis penyakit dan penyakit menular diupayakan untuk dicegah dan diobati (preventif dan curative). Tabel 2.8 Sepuluh Jenis Penyakit Terbanyak di Kabupaten Dairi Tahun 2008 No. 1. 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jenis Penyakit SUSP Koch Pulmonum (TBC) BRONCO COPD ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) Diare Hipertensi Penyakit Jantung Diabetes Melitus Rematik, Penyakit Otot Penyakit Kulit Malaria Klinis Kecacingan JUMLAH
Jumlah (Kasus) 10.047 9.199 8.155 4.385 3.975 2.913 2.211 2.015 1.739 1.514 46.153
Sumber ; Dinas Kesehatan Kab Dairi dan RSUD Sidikalang tahun 2008
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
24
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari sepuluh jenis penyakit terbanyak di Kabupaten Dairi yang tertinggi adalah penyakit TBC , data ini berasal dari pasien yang berobat jalan dan rawat inap di Puskesmas maupun di RSUD Sidikalang. Tabel 2.9 Fasilitas Kesehatan Tahun 2008
N o
Kecamatan
RSU
Puskesmas
Pustu
Poskesdes
Posyandu
P r a k t e k / K l i n i k Dokter
Bidan
Toko Obat/ Apotik Berijin
1
Sidikalang
1
2
9
4
5 8
1 5
2 5
1 1
2
Sitinjo
-
1
2
1
1 0
2
2
1
3
Berampu
-
1
4
4
1 5
-
1
-
4
Parbuluan
-
1
5
5
2 6
-
1 2
1
5
Sumbul
-
2
1 5
1 1
6 7
-
1 5
6
6
Silahisabungan
-
1
2
1
9
-
3
2
7
Silimapungga-pungga
-
2
1 2
3
3 7
3
1 4
2
8
Lae Parira
-
1
8
1
3 2
-
3
-
9
Siempat Nempu
-
1
1 0
-
4 0
-
7
2
10
Siempat Nempu Hulu
-
1
1 1
4
5 5
-
5
-
11
Siempat Nempu Hilir
-
1
8
-
2 9
3
7
-
12
Tigalingga
-
1
1 1
4
4 2
-
1 2
3
13
Gunung Sitember
-
1
6
1
1 8
-
4
-
14
Pegagan Hilir
-
1
8
4
3 0
-
1 0
2
15
Tanah Pinem
-
1
1 0
2
2 6
-
1 7
-
1 8 81 2 1
4 9
4 9 4
2 3
1 3 7
3 0
1
Jumlah
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa penyebaran fasilitas kesehatan telah cukup memadai di setiap Kecamatan, namun fasilitas pendukung masih dirasakan kurang.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
25
Tabel 2.10 Kondisi Tenaga Kesehatan Tahun 2008 N o
Kecamatan
Dokter Spesialis
Umum
Gigi
P e r a w a t
Bidan
Umum
Gigi
Gizi
1
Sidikalang
7
1 7
4
4 5
2 3 2
1 3
1 5
2
Sitinjo
-
1
-
9
5
-
1
3
Berampu
-
1
-
7
1 0
-
-
4
Parbuluan
-
1
-
8
1 8
-
1
5
Sumbul
-
4
1
7
4 2
-
1
6
Silahisabungan
-
1
-
2
5
-
1
7
Silimapungga-pungga
-
3
2
6
2 7
2
-
8
Lae Parira
-
1
-
8
1 6
1
1
9
Siempat Nempu
-
1
-
1 8
1 8
-
1
10
Siempat Nempu Hulu
-
1
-
1 5
1 5
-
1
11
Siempat Nempu Hilir
-
1
-
6
1 4
1
-
12
Tigalingga
-
1
1
1 2
2 9
1
1
13
Gunung Sitember
-
1
1
2
1 3
-
2
14
Pegagan Hilir
-
1
-
8
1 5
-
1
15
Tanah Pinem
-
1
1
1 4
2 2
-
-
16
RSU 7
3 6
1 0
1 6 7
4 8 1
1 8
2 6
Jumlah
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Dairi dan RSUD Sidikalang.
Penyebaran tenaga kesehatan di Kabupaten Dairi di setiap kecamatan belum merata, terutama untuk dokter gigi, tenaga farmasi dan analis belum cukup dan masih ada yang belum tersedia di beberapa puskesmas, sedangkan jumlah tenaga kesehatan yang terbanyak terdapat di Kecamatan Sidikalang Laju pertumbuhan penduduk sangat dipengaruhi tingkat fertilitas. Selain itu usia perkawinan juga berpengaruh terhadap stabilitas suatu keluarga, terhadap kesehatan diri sendiri dan terhadap anak yang dilahirkan. Usia perkawinan yang di bawah umur (di bawah umur 17 tahun) untuk wanita, di Kabupaten Dairi kasusnya lebih kecil bila dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Sumatera Utara (3,63 persen dan 9,32 persen). Pada umumnya wanita di Kabupaten Dairi kebanyakan kawin pada usia 19-24 tahun.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
26
2.3.4. Tenaga Kerja Kabupaten Dairi termasuk daerah agraris, ini terlihat dari besarnya persentase pekerja di sektor pertanian (sekitar 83,53 persen), hal ini sebanding dengan pembentukan PDRB Kabupaten Dairi sebagai penyumbang terbesar adalah sektor pertanian. Sektor lain yang banyak menampung tenaga kerja adalah sektor perdagangan (sekitar 7,49 persen) dan sektor jasa (sebesar 4,31 persen). Sejalan dengan sektor pekerjaan yang ditekuni, maka tingkat ketrampilan dirasakan masih rendah. Tingkat optimalisasi atau produktifitas seorang pekerja dalam bekerja dapat dilihat dari jam kerja dan ketrampilannya. Diasumsikan semakin banyak jam kerja yang dihabiskan seorang pekerja dalam seminggu akan berbanding lurus dengan besarnya produksi atau pendapatan yang diperolehnya. Rata-rata jam kerja pekerja di Kabupaten Dairi adalah 35,55 jam sedangkan untuk Provinsi Sumatera Utara mencapai 42,11 jam. Jumlah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang termasuk angkatan kerja sebanyak 82,89 persen; penganggur sebanyak 1,907 persen; yang sekolah sebanyak 10,14 persen; mengurus rumah tangga sebanyak 2,26 persen dan yang lainnya sebanyak 2,74 persen. Sedangkan jumlah penduduk yang termasuk angkatan kerja berdasarkan pendidikan yang berumur di atas 15 tahun
adalah yang tidak/belum pernah sekolah sebanyak 1,95 persen;
Tidak/belum tamat SD sebanyak 13,77 persen; SD sebanyak 32,39 persen; SLTP sebanyak 27,66 persen; SLTA sebanyak 21,31 persen dan sisanya adalah angkatan kerja yang tamatan dari perguruan tinggi. Jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan usaha utama terdiri dari, Pertanian sebanyak
83,53 persen;
Pertambangan dan Penggalian sebanyak 0,60 persen; Industri Pengolahan sebanyak 1,49 persen; Listrik, gas dan Air Bersih sebanyak 0,07 persen; Bangunan sebanyak 1,07 persen; Perdagangan, Hotel dan Restoran sebanyak 7,49 persen; Pengangkutan dan Komunikasi sebanyak 1,44 persen dan Jasa-jasa sebanyak 4,31 persen.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
27
2.3.5.
Angka Kemiskinan Kabupaten Dairi merupakan salah satu daerah tertinggal diantara 199 Kabupaten tertinggal di Indonesia. Hal ini terkait dengan jumlah desa tertinggal di Kabupaten Dairi dari 169 desa terdapat 95 desa tertinggal sedangkan jumlah penduduk miskin berdasarkan jumlah penerima BLT sebanyak 30.255 kk, berdasarkan peserta Jamkesmas sebanyak 100.262 jiwa dan berdasarkan penerima Raskin sebanyak 27.816 kk. Jumlah rumah tangga yang ada di Kabupaten Dairi pada tahun 2005 sebanyak 61.305 rumah tangga dan berdasarkan pendataan sosial ekonomi jumlah rumah tangga miskin sebanyak 30.311 rumah tangga sedangkan pada tahun 2007 jumlah rumah tangga miskin mengalami penurunan menjadi 27.816 rumah tangga sebagaimana disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 2.11 Jumlah Rumah Tangga Miskin per Kecamatan
No
Kecamatan
Pendataan Sosial Ekonomi Tahun 2005 Tahun 2007 RT RT Miskin RT RT Miskin 1 Sidikalang+Sitinjo 11.038 3.720 11.292 2.816 2 Berampu 1.749 776 1.791 796 3 Sumbul 8.217 3.641 8.400 3.649 4 Parbuluan 3.829 1.895 3.986 1.627 5 Silahisabungan 1.175 602 1.201 560 6 Siempat Nempu 4.392 2.412 4.502 2.532 7 Siempat Nempu Hulu 4.457 2.367 4.585 2.038 8 Siempat Nempu Hilir 2.657 1.663 2.747 1.670 9 Silima Pungga-pungga 3.492 2.134 3.576 1.858 10 Lae Parira 3.379 1.662 3.464 1.641 11 Tigalingga 5.730 3.048 5.903 2.743 12 Gunung Sitember 2.278 1.674 2.326 1.517 13 Pegagan hilir 3.602 1.945 3.700 1.927 14 Tanah Pinem 5.292 2.772 5.422 2.442 Jumlah 61.305 30.311 62.886 27.816 Sumber : BPS Kab.Dairi Tahun 2005 dan 2007
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
28
2.4.
Kondisi Perekonomian
2.4.1.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) selama 5 tahun terakhir mengalami kenaikan rata-rata per tahun 11,61% yaitu dari Rp 1,83 trilliun tahun 2003 menjadi Rp 2,86 trilliun pada tahun 2007. PDRB atas dasar harga konstan (ADHK 2000) mengalami kenaikan rata-rata per tahun 4,99% yaitu dari Rp 1,47 trilliun pada tahun 2003 menjadi Rp 1,79 trilliun di tahun 2007.
Tabel 2.12 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Dairi Tahun 2003-2007 (Jutaan Rupiah) No
PDRB
2003
2004
2005
2006
2007
1
ADHB
1.829.862,57
2.054.745,89
2.303.591,46
2.552.751,94
2.860.204,81
2
ADHK
1.456.781,05
1.551.234,58
1.634.143,37
1.704.131,24
1.789.802,45
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Dairi (PDRB tahun 2003-2007).
2.4.2.
Struktur Perekonomian Daerah Selama periode tahun 2003-2007, kontribusi sektor primer cenderung terus mengalami penurunan yaitu dari 71,14% pada tahun 2003 menjadi 63,19% tahun 2007; sebaliknya kontribusi sektor sekunder terus mengalami kenaikan yaitu dari 4,62% pada tahun 2003 menjadi 5,18% pada tahun 2007; sedangkan kontribusi sektor tersier juga mengalami kenaikan yaitu dari 24,24% pada tahun 2003 menjadi 31,64% tahun 2007.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
29
Tabel 2.13 Struktur Perekonomian Kabupaten Dairi Tahun 2003-2007
Kontribusi Terhadap PDRB (%) No 1
2
3
Kelompok Sektor 2003
2004
2005
2006
2007
Primer a. Pertanian b. Pertambangan & Penggalian Sekunder a. Industri Pengolahan b. Listrik, Gas & Air Bersih c. Bangunan Tersier a. Perdagangan, Hotel & Restoran b. Pengangkutan dan Komunikasi c. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
71,14 71,06 0,08 4,62 0,35 0,42 3,85 24,24 12,57
69,92 69,84 0,08 4,69 0,36 0,42 3,91 25,41 13,18
67,89 67,81 0,08 4,82 0,37 0,42 4,03 27,29 13,76
65,35 65,27 0,08 5,01 0,39 0,41 4,21 29,65 14,45
63,19 63,11 0,08 5,18 0,41 0,40 4,37 31,64 15,09
3,49
3,61
4,24
5,03
5,46
1,33
1,39
1,46
1,55
1,66
d. Jasa-jasa
6,85
7,23
7,83
8,62
9,43
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Dairi (PDRB menurut lapangan usaha tahun 2003-2007).
Sektor pendukung utama perekonomian Kabupaten Dairi selama periode tahun 2003-2007 adalah sektor pertanian, diikuti dengan sektor perdagangan, jasa-jasa dan pengangkutan-komunikasi.
2.4.3.
PDRB Perkapita PDRB perkapita menurut harga berlaku (ADHB) selama 5 tahun mengalami peningkatan, demikian juga dengan PDRB per kapita menurut Harga Konstan tetap mengalami peningkatan, sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
30
Tabel 2.14 PDRB Perkapita Kabupaten Dairi Tahun 2003-2007 (Dalam Rupiah)
No
PDRB
2003
2004
2005
2006
2007
1
ADHB
7.138.670
7.997.670
8.934.190
9.865.100
10.641.430
2
ADHK
5.718.310
6.037.860
6.337.820
6.585.600
6.658.980
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Dairi.
2.4.4.
Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Dairi selama 5 tahun terakhir mengalami kenaikan berfluktuasi, sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Hal ini terjadi karena kondisi perekonomian, baik di tingkat
nasional, regional maupun domestik belum menunjukkan adanya stabilitas perekonomian agregat. Tabel 2.15
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2003-2007 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Pengelohan Listrik, Gas, Air Minum Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan, Komunikasi Keuangan, Sewa, Jasa Perusahaan Jasa-jasa Laju Pertumbuhan
Tahun 2005 2006 4,80 3,04 3,64 3,82 5,28 5,25 6,96 3,27 3,70 3,90 7,51 8,27
2003 3,76 3,45 4,84 6,80 2,88 7,28
2004 5,50 3,26 5,13 8,36 3,11 7,24
2007 2,91 3,85 5,98 4,48 5,25 10,10
6,12 3,34
6,94 3,73
5,96 3,23
6,56 3,58
7,68 5,76
6,71 4,47
7,81 5,83
7,75 5,34
8,46 4,28
14,09 5,03
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Dairi.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
31
Tabel 2.16 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2003-2007
Tahun No
Lapangan Usaha 2003
2004
2005
2006
2007
1
Pertanian
8,79
10,35
8,85
6,67
8,33
2
Pertambangan
12,29
10,48
12,53
12,54
13,90
3
Industri Pengelohan
14,83
15,69
17,27
15,82
16,25
4
Listrik, Gas, Air Minum
27,03
11,19
12,63
8,73
7,67
5
Bangunan
13,98
14,11
15,40
15,70
16,32
6
Perdagangan, Hotel dan
17,09
17,71
17,10
16,34
17,05
Restoran 7
Pengangkutan, Komunikasi
14,97
16,17
31,78
31,39
21,73
8
Keuangan, Sewa, Jasa
15,18
17,16
17,65
17,73
19,98
15,31
18,41
21,54
21,88
22,63
10,78
12,29
12,11
10,82
12,04
Perusahaan 9
Jasa-jasa Laju Pertumbuhan
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Dairi
Pertumbuhan ekonomi berdasarkan harga berlaku pada tahun 2004 sampai tahun 2006 mengalami penurunan, penurunan ini terjadi pada lapangan usaha pertanian yang mengalami pengurangan hasil panen dikarenakan kondisi cuaca yang tidak baik yang akhirnya mempengaruhi hasil panen dan lapangan usaha listrik dan air yang mengalami defisit sumber sehingga dilakukan penghematan.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
32
2.4. 5.
Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Dairi dikaruniai oleh Tuhan Maha Pencipta tanah yang subur, alam yang indah dan iklim yang sejuk. Semua ini menyimpan potensi kekayaan alam yang besar terutama potensi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan dan pariwisata. Untuk kondisi saat ini, berbagai potensi yang tersedia belum terolah seluruhnya secara maksimal, sehingga masih perlu upaya kerja keras melalui program-program kerja yang jelas, sehingga potensi tersebut dapat diefektifkan. Penduduk Kabupaten Dairi umumnya hidup dan ditopang dari Sektor Pertanian, hal ini didukung oleh faktor alam dan lingkungan yang ada, namun pengelolaannya masih secara tradisional. Kesamaan agroklimat, kultur budaya dan komoditas menjadikan wilayah ini menjadi kawasan yang berperan penting dalam pembangunan ekonomi Sumatera Utara. Perannya yang cukup signifikan di sektor pertanian tidak terlepas
dari adanya sinergis dan saling ketergantungan dengan wilayah
lainnya, sehingga keterkaitan ini merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Komoditas pertanian yang tumbuh dan berkembang di wilayah Kabupaten Dairi sangat beragam dan memiliki komoditas tertentu sebagai andalan yang dikenal sebagai komoditas unggulan daerah. Konsep kawasan agropolitan yang didasarkan kesamaan agroklimat dan adanya komoditas unggulan tersebut merupakan dasar menjadikan Kabupaten Dairi sebagai Kawasan Agropolitan.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
33
Tabel 2.17 Produksi Pertanian/Perkebunan Tahun 2004-2007 Tahun (TON) No
Komoditi 2004
1
Padi Sawah/Gogo
2
2005
2006
2007
88.807,82
94.259,35
90.459,07
96.705,74
Ubi Kayu
3.376,40
2.773,60
2.458,40
2.630,60
3
Ubi Jalar
4.452,10
5.698,70
11.798,90
9.340,90
4
Jagung
111.057,20
126.099,90
116.066,05
113.847,20
5
Kacang Tanah
3.972,98
3.345,97
3.094,89
3.082,55
6
Kentang
4.388
2.574
2.826
4.994
7
Cabai
1.045,50
981,95
1.297,70
1.453,88
8
Tomat
1.001
1.254
1.243
1.651
9
Kubis
9.632
1.254
5.544
10.459,50
10
Bawang
234
120
816
1.192,50
11
Pepaya
15,64
15,68
2,66
16,41
12
Pisang
1.356,1
591,28
291,62
433,87
13
Jeruk
1.041,50
1.047,02
666,70
1.108,07
14
Durian
1.905,79
1.766,55
1.719,80
1.144,69
15
Gambir
549
285
341,99
354,4
16
Kopi
15.642
10.475,30
11.806,94
10.923
17
Kemiri
8.248
8.308
7.698,65
7.150
18
Kelapa
381
384,50
388,07
378,55
19
Lada
60,5
60,50
48
41,13
20
Jahe
522
827
832
920
21
Vanilli
140
34,74
37
13,95
22
Nenas
626,71
636,15
14,25
636,17
23
Alpukat
522,21
527,68
150,40
537,34
24
Coklat
19,25
48
99,20
154,5
25
Nilam
7,03
1,06
7,17
9,16
26
Kulit Manis
1.878,5
305,50
323,95
319,95
Sumber; BPS, Dairi dalam Angka Tahun 2004,2005,2006 dan 2007
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
34
Komoditi pertanian-perkebunan tersebut belum mampu menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Dairi untuk jauh lebih maju dibandingkan dengan produksi hasil pertanian-perkebunan daerah lain.
Tabel 2.18 Populasi Ternak Tahun 2004-2007 Tahun (Ekor) No 1 2 3 4 5 6
Komoditi Kerbau Sapi/Lembu Babi Kambing Ayam Itik/Bebek
2004 11.472 2.304 96.098 9.178 1.177.764 18.641
2005 10.762 2.347 95.328 9.260 767.906 13.657
2006 11.577 2.426 105.410 9.530 747.560 15.153
2007 11.589 2.487 105.620 9.549 749.802 15.198
Sumber : BPS, Dairi Dalam Angka Tahun 2004 s/d Tahun 2007
Kabupaten Dairi juga memiliki potensi yang cocok untuk
pengembangan
peternakan, namun peternakan di Kabupaten Dairi belum begitu berkembang dan pengelolaannya masih tergolong tradisional dan perorangan.
Tabel 2.19 Produksi Ikan Air Tawar Tahun 2005-2007
No 1 2 3 4 5 6
Uraian Ikan Mas Nila Merah Nila Hitam Mujahir Lele Ikan Lain Jumlah
Tahun (Ton) 2006
2005 516 95 229 48 40 50 978
567,6 104,5 251,9 54,5 44 55 1.075,25
2007 559,3 116,3 379,1 28,5 67,7 456 1.607
Sumber: BPS, Kabupaten Dairi Dalam Angka, Tahun 2005-2007
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
35
Kabupaten Dairi juga memiliki potensi yang cocok untuk
pengembangan
perikanan, namun perikanan di Kabupaten Dairi belum begitu berkembang dan pengelolaannya masih tergolong tradisional dan perorangan.
2.4.6.
Pariwisata Kabupaten Dairi dikaruniai oleh Tuhan Maha Pencipta tanah yang subur, alam yang indah dan iklim yang sejuk. Semua ini menyimpan potensi kekayaan alam yang besar yang dapat digali menjadi salah satu sumber kesejahteraan masyarakat, di samping potensi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan potensi pariwisata juga merupakan asset yang perlu digali. Untuk kondisi saat ini, berbagai potensi yang tersedia belum terolah seluruhnya secara maksimal, sehingga masih perlu upaya kerja keras melalui program-program kerja yang jelas, sehingga potensi tersebut dapat diefektifkan. Diwah ini dapat kita lihat tabel objek wisata yang ada di Kabupaten Dairi : Tabel 2.20 Potensi/Objek Wisata dan Lokasi Tahun 2008 No
Potensi/Objek Wisata
Lokasi
Jarak Dari Kota Sidikalang
1 2
Taman Wisata Iman Panorama Indah Pantai Danau Toba Panorama Indah Puncak Sidiangkat Rumah Adat Pakpak Sikabengkabeng Cagar Budaya Peninggalan Sejarah di Lingga Raja Panorama Indah Air Terjun Lae Basbas Panorama Indah Danau di atas Gunung Kempawa Panorama Indah Letter ”S” Panorama Indah Gua Dalam/Panjang Kendet Liang Benda Bersejarah Batu Aceh Kerbo Jati Batu, Bantun Kerbo Dua Buah Gua Sitanduk-tanduk Peninggalan Bersejarah Tigalingga
Kec. Sitinjo Kec. Silahi sabungan
8 Km 48 Km
Kec. Sidikalang
4 Km
Kec. Sumbul
20 Km
Kec. Pegagan Hilir
18 Km
Kec. Siempat Nempu Hilir Kec. Tanah Pinem
40 Km
Kec. Sitinjo Kec. Gunung Sitember
8 Km 38 Km
Kec. Sidiangkat Kec. Lae Parira Tambahan Desa Tigalingga
6 Km 10 Km 15 Km 26 Km
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
42 Km
Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
36
2.4.7.
Pertambangan Potensi pertambangan di Kabupaten Dairi relatif sangat mendukung perkembangan daerah ini, namun sampai saat ini berbagai kandungan mineral masih belum dapat diketahui, sehingga pengelolaannya juga belum maksimal. Jenis bahan galian yang diperkirakan ada dalam kandungan perut bumi Dairi terdiri dari Seng, Timah Hitam, Emas, Batu Gamping dan bahan galian ”C”. Prediksi kondisi struktur perekonomian daerah 20 tahun mendatang akan akan mengalami pergeseran secara signifikan menuju arah pertumbuhan yang lebih baik. Hal ini dikarenakan perencanaan pembangunan terus ditujukan untuk penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat. Sektor pertanian yang merupakan sektor terbesar penyumbang penghasilan daerah lebih ditingkatkan lagi kearah pencapaian daya saing, dan juga menumbukkan sektor lainnya yang berpotensi untuk dikembangkan. Penggalian potensi-potensi daerah secara optimal guna peningkatan pendapatan masyarakat secara khusus dan pemerintah daerah secara umum. Potensi yang ada berupa pemanfaatan sumber daya alam berupa pemanfaatan danau, sungai, air terjun dan bahan-bahan mineral sebagai bahan tambang yang ada di daerah mulai tahap eksplorasi sampai tahan kegiatan produksi. Terjalinnya kemitraan antara industri kecil dan pengusaha kerajinan rakyat, pemerintah, lembaga perbankan guna meningkatkan industri yang ada menuju kearah penciptaan produk yang berdaya saing. Penerapan metoda intensifikasi pertanian dan ekstensifikasi dengan cara pembukaan lahan-lahan yang belum dipakai menjadi lahan produktif sehingga terjadi
peningkatan produksi yang dihasilkan. Metoda ini diharapkan akan
dapat meningkatkan
kuantitas dan kualitas produk pertanian dimasa
mendatang. Selain itu produk pertanian yang dihasilkan juga sudah dapat mencapai tahap daya saing.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
37
2.5
Prasarana dan Sarana Daerah
2.5.1.
Panjang Jalan Panjang jalan di Kabupaten Dairi setiap tahun bertambah. Pada Tahun 2007 Panjang Jalan di Kabupaten Dairi adalah 1.520,27 Km, yang terdiri dari Jalan Negara sepanjang 72,87 Km, Jalan Provinsi sepanjang 95,90 Km dan Jalan Kabupaten sepanjang 1.351,50 Km. Tabel 2.21 Panjang Jalan di Kabupaten Dairi Tahun 2005-2007 Panjang Jalan No
1 2 3
Jenis Jalan
Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Kabupaten Panjang Jalan
2005
2006
2007
72,87 95,90 1.310,98 1.479,75
72,87 95,90 1.324,34 1.493,11
72,87 95,90 1.351,50 1.520,27
Sumber: Dinas Bina Barga Kab. Dairi
Jalan Kabupaten yang ada di Kabupaten Dairi dapat dilihat berdasarkan jenis permukaan, yang terdiri dari Jalan Aspal, Jalan Batu dan Jalan Tanah. Pada tahun 2007, Jalan Aspal sepanjang 663,28 Km, Jalan Batu sepanjang 270,93 Km dan Jalan Tanah sepanjang 417,28 Km.
No
1 2 3
Tabel 2.22 Panjang Jalan Kabupaten Dairi Menurut Jenis Permukaan Tahun 2005-2007 Panjang Jalan (Km) Jenis Lapisan Jalan Kabupaten 2005 2006 Jalan Aspal Jalan Batu Jalan Tanah Panjang Jalan
580,88 283,68 446,42 1.310,98
619,28 277,14 427,92 1.324,34
2007 663,28 270,93 417,28 1.351,49
Sumber: Dinas Bina Barga Kab. Dairi
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
38
Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa Jalan Aspal Kabupaten pada tahun 2006 bertambah sepanjang 38,40 Km dan pada tahun 2007 bertambah sepanjang 44 Km. Total panjang Jalan Kabupaten setiap tahun juga mengalami pertambahan. Namun kondisi tersebut belum sepenuhnya menyentuh kantongkantong kemiskinan terutama antar dusun di Kabupaten Dairi. Kondisi Jalan sangat menentukan perkembangan roda perekonomian suatu daerah karena akan memperlancar mobilisasi arus barang dan jasa.
2.5.2.
Perhubungan Darat dan Danau Sarana perhubungan darat yang ada di Kabupaten Dairi baru dilengkapi dengan 2 (dua) unit terminal yang berada di Sidikalang dan Kecamatan Sitinjo yang secara fungsional belum optimal. Pembenahan fasilitas perhubungan danau di Danau Toba Silalahi telah mulai dilakukan melalui pembangunan Dermaga dan perencanaan pembangunan jalan lingkar luar di Kawasan Danau Toba.
2.5.3.
Perdagangan Untuk menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Dairi berbagai fasilitas perdagangan yang tersedia, berupa pasar kecamatan yang dikelola secara tradisional dan rencana pasar induk yang sekarang pada tahap pembangunan. Di samping hal tersebut, di Kabupaten Dairi juga tersedia 1 (satu) unit Gudang Pendingin untuk hasil-hasil produksi pertanian dan 1 (satu) Gudang Pendingin hasil-hasil perikanan serta 1 (satu) unit Rumah Potong Hewan.
2.5.4.
Telekomunikasi Fasilitas telekomunikasi di Kabupaten Dairi dilayani oleh PT. Telkom dan Telepon Selular (Simpati, Mentari, Pro XL, Kartu As, Dll). Daerah yang mendapat pelayanan fasilitas telekomunikasi khusus yang dilayani PT. Telkom tersebut masih terbatas pada kota-kota kecamatan sebanyak 6 (enam) Kecamatan sedangkan 9 (sembilan) kecamatan lagi belum dapat terjangkau
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
39
layanan PT. Telkom. Sementara untuk telepon selular, secara umum sudah menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Dairi.
2.6
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks
Pembangunan
Manusia
diukur
berdasarkan
empat
komponen
sumberdaya manusia yaitu harapan hidup, melek huruf, rata-rata lama sekolah dan rata-rata pengeluaran per kapta riil. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Dairi dari tahun 2005–2007 mengalami perbaikan. Pada tahun 2005, IPM adalah70,5, pada tahun 2006 meningkat menjadi 71,3 dan pada tahun 2008 meningkat lagi menjadi 71,46. Data Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Dairi Tahun 2005 s/d 2007 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.23 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Dairi Tahun 2005-2007 Besaran No
Uraian
2005
2006
2007
66,8 95,8 8,2 618.100 70,5
67,4 97,8 8,2 618.900 71,3
67,60 97,81 8,24 619.080 71,46
Komponen Pembentuk IPM : 1 2 3 4
Harapan Hidup (Tahun) Melek Huruf (Persen) Rata-rata lama Sekolah (Tahun) Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Riil Indeks Pembangunan Manusia
Sumber : BPS, Indikator Kesejahteraan Rakyat Tahun 2005-2007
Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia pada
tahun
2005 : Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia adalah 69,7 IPM Provinsi Sumatera Utara sekitar 72 dan IPM Kabupaten Dairi sebesar 70,5.
Bab-II RPJPD Kabupaten Dairi
40
BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Dalam setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta, baik organisasi besar maupun organisasi kecil, bahwa kondisi lingkungan suatu daerah dapat memberikan pengaruh dalam proses perumusan berbagai strategi, kebijakan pembangunan dan pengambilan keputusan. Mengingat pengaruh tersebut, maka dalam pengambilan keputusan perlu terlebih dahulu melakukan inventarisasi kondisi lingkungan yang dianggap dapat mempengaruhi kebijakan yang akan dilaksanakan. Secara umum kondisi lingkungan yang perlu diperhatikan adalah lingkungan internal dan lingkungan eksternal. 3.1.
Analisis Lingkungan Internal Lingkungan internal terdiri dari dua, yaitu suatu lingkungan yang dapat menunjukkan
kondisi
kekuatan
dan
kelemahan
yang
dimiliki
suatu
organisasi/daerah.
3.1.1. Kekuatan (strengths) Berbagai
kekuatan daerah yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, dapat diinventarisir, sebagai berikut: 1. Tersedianya potensi sumber daya alam daerah; 2. Tersedianya potensi sumber daya manusia sebagai tenaga kerja pembangunan; 3. Kondisi agroklimat yang mendukung dan kesesuaian lahan bagi pengembangan agribisnis; 4. Adanya tanah yang sumbur dengan struktur tanah yang cocok untuk pengembangan pertanian. 5. Tersedianya dasar Hukum Perundang-Undangan. Dengan berlakunya UndangUndang No 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentng perimbangan keuangan antara pusat dan daerah, maka derah dapat mengurus, mengatur dan mengelola daerahnya sendiri.
Bab-III RPJPD Kabupaten Dairi
41
6. Adanya komitmen dari pimpinan Pemerintah Kabupaten Dairi; 7. Adanya kewenangan daerah; 8. Adanya kelembagaan daerah; 9. Jumlah aparatur yang memadai; 10. Adanya nilai tatanan sosial budaya yang harmonis; 11. Kondisi keamanan dan ketertiban Kabupaten Dairi yang stabil. 12. Adanya tanaman unggulan yang mampu bersaing didalam maupun diluar daerah
3.1.2. Kelemahan (weakness) Berbagai
kelemahan daerah yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, dapat diinventarisir, sebagai berikut: 1. Kualitas, disiplin serta kinerja aparatur pemerintah
dan masyarakat masih
kurang memadai; 2. Kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang ramping dan gesit menuju kepemerintahan yang baik (Good Governance) belum memadai; 3. Sistem Informasi Manajemen kegiatan antar instansi belum memadai; 4. Belum lengkapnya sarana dan prasarana dan jumlahnya masih terbatas sehingga berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dalam mendukung tugastugas penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan; 5. Akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan belum memadai; 6. Kesempatan pendidikan gratis untuk wajib belajar 12 tahun belum memadai; 7. Pemanfaatan teknologi dan informasi masih rendah; 8. Rendahmya PAD dan Pendapatan Perkapita; 9. Rendahnya peran serta masyarakat dalam pembangunan; 10. Rendahnya minat investasi masyarakat; 11. Belum dimanfaatkannya hasil penelitian/studi; 12. Manajemen usaha tani yang masih rendah; 13. Terjadinya kelangkahan pupuk;
Bab-III RPJPD Kabupaten Dairi
42
14. Sistem pertanian organik yang belum begitu dikembangkan; 15. Pemberdayaan masyarakat belum ditingkatkan; 16. Pemberian layanan dasar air minum belum optimal; 17. Administrasi kependudukan yang single belum memadai; 18. Alas hak tanah belum tertib; 19. Antisipasi bahaya teroris belum ada.
3.2.
Analisis Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal terdiri dari dua, yaitu suatu lingkungan yang dapat menunjukkan kondisi peluang dan ancaman bagi suatu organisasi/daerah.
3.2.1. Peluang (Opportunity) Berbagai
peluang daerah yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, dapat diinventarisir, sebagai berikut: 1.
Adanya Otonomi Daerah dan Desentralisasi;
2.
Adanya
kerukunan antar suku dan agama di masyarakat
yang
terjalin
dengan baik; 3.
Adanya minat investor untuk berinvestasi didaerah;
4.
Adanya potensi pasar;
5.
Adanya kebijakan pemerintah di sektor pertanian berupa Komitmen pengembangan Kawasan Agropolitan di Dataran Tinggi Bukit Barisan;
6.
Adanya era perdagangan bebas;
7.
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi/sistem informasi;
8.
Tingkat
partisipasi
dan
kesadaran
masyarakat
dalam
pelaksanaan
pembangunan cukup tinggi; 9.
Jumlah petani cukup banyak dan keinginan petani cukup inovatif terhadap teknologi baru di bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan;
Bab-III RPJPD Kabupaten Dairi
43
3.2.2. Ancaman (threats) Berbagai ancaman yang dimiliki daerah yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, dapat diinventarisir, sebagai berikut: 1.
Kondisi ekonomi nasional yang belum mantap;
2.
Harga komoditi pertanian yang fluktuatif;
3.
Komoditas Hasil Bumi/Pertanian sejenis dari daerah lain (kompetitor);
4.
Budaya luar yang masuk;
5.
Kebijakan Pemerintah yang lebih tinggi yang kurang mendukung terhadap kebijakan daerah;
6. Wilayah yang rentan terhadap bencana alam (longsor); 7. Masih adanya masyarakat yang acuh tak acuh terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada;
3.3.
Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan (Critical Success Factor) Visi dan misi harus mengarahkan faktor-faktor kunci keberhasilan , tujuan dan sasaran dalam mempertimbangkan apa (what) yang harus dilaksanakan dan kapan (when) akan dilaksanakan. Faktor kunci keberhasilan memungkinkan manajemen untuk mengembangkan suatu rencana strategis yang lebih mudah mengkomunikasikan dan menerapkannya. Faktor-faktor kunci tersebut berupa potensi yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Rumusan faktor-faktor kunci keberhasilan berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Tersedianya SDM yang profesional dan kapabel untuk mengelola potensi sumber daya;
2.
Potensi sumber daya alam yang dapat dikelola secara efisien, ekonomis, efektif dan produktif dengan berwawasan lingkungan;
3.
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi/sistem informasi, dana untuk meningkatkan prasarana dan sarana guna mendukung diversifikasi usaha untuk menumbuhkembangkan ekonomi daerah;
Bab-III RPJPD Kabupaten Dairi
44
4.
Iklim ketahanan sosial, budaya, ekonomi dan politik serta kerukunan umat beragama yang sehat dan dinamis;
5.
Tersedianya peraturan perundang-undangan, kelembagaan dan penegakan supremasi hukum yang mendukung pelaksanaan kepemerintahan yang baik;
6.
Adanya masyarakat yang sehat, berkualitas dan berkemauan untuk meningkatkan kesejahteraannya;
7.
Tersedianya sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan personil yang ada untuk hasil kerja seoptimal mungkin dengan penuh rasa tanggung jawab;
8.
Kebijakan pengembangan komoditas strategis dengan dukungan kebijakan pemerintah yang kondusif;
9.
Menciptakan iklim investasi yang kondusif di bidang pengembangan usaha pertanian, perkebunan dan kehutanan;
10.
Menumbuhkan sentra produksi dengan pola kemitraan usaha guna meningkatkan pendapatan dan kesejateraan petani;
11.
Menggunakan teknologi tepat guna dalam pengembangan usaha pertanian, perkebunan dan kehutanan;.
12.
3.4.
Terciptanya pemanfaatan pengelolaan sumber daya alam.
Sasaran Sasaran adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan yang menjadi tujuan secara nyata oleh instansi pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semester, triwulan atau bulanan. Adapun sasaran yang ingin dicapai Kabupaten Dairi adalah sebagai berikut: 1.
Meningkatnya sumber daya aparatur pemerintah daerah melalui pendidikan dan pelatihan serta peningkatan disiplin;
2. Terwujudnya manajemen pemerintahan yang baik untuk pelayanan kepada masyarakat; 3. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang transparan, akuntabel dan partisipatif;
Bab-III RPJPD Kabupaten Dairi
45
4. Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan dalam rangka kerukunan umat beragama serta kerukunan antar suku dan golongan; 5. Meningkatnya partisipasi wajib belajar 12 tahun; 6. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat; 7. Meningkatnya perlindungan anak, pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana; 8.
Meningkatnya pembinaan sosial budaya dan olahraga;
9.
Meningkatnya kesadaran politik
dalam rangka terciptanya iklim yang
kondusif; 10. Meningkatnya produksi pertanian terpadu yang menggunakan pupuk organik untuk mendukung ketahanan pangan serta menuju kepertanian agropolitan dengan menggunakan teknologi tepat guna; 11. Meningkatnya keterampilan dan partisipasi generasi muda; 12. Meningkatnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi; 13. Meningkatnya pembangunan infrastruktur untuk mendukung pengembangan kawasan strategis dan agropolitan; 14. Meningkatnya sumber – sumber pendapatan daerah; 15. Meningkatnya pembangunan dan pengembangan sarana prasarana wilayah; 16. Meningkatnya pengawasan penataan ruang yang berwawasan lingkungan; 17. Meningkatnya penataan, pengawasan batas daerah dan kawasan; 18. Meningkatnya
pembangunan
dan
pengendalian
yang
berwawasan
lingkungan; 19. Meningkatnya pengembangan dan pembangunan daerah tujuan wisata; 20. Meningkatnya kunjungan wisata; 21. Tersedianya Sarana dan Prasarana Publik yang memadai; 22. Meningkatnya sarana dan prasarana transportasi serta informasi yang mendukung Mobilitas Barang dan Jasa; 23. Terwujudnya lingkungan yang bersih hijau dan Lestari;
Bab-III RPJPD Kabupaten Dairi
46
BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KABUPATEN DAIRI TAHUN 2005-2025
4.1.
Umum Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten merupakan rumusan arah membangunan daerah dalam menjawab permasalahan strategis masyarakat terhadap perubahan dan perkembangan lingkungan internal dan eksternal daerah selama rentang waktu 20 tahun kedepan Dengan memperhatikan kondisi umum daerah, daerah
dan
perkembangan
serta
keinginan
analisis isu-isu strategis
masyarakat
terhadap
adanya
pembangunan yang terus dilakukan, maka rumusan visi dan misi pembangunan Sumatera Utara untuk jangka waktu 20 tahun kedepan adalah sebagai berikut :
4.2.
Visi dan Misi Setelah memperhatikan RPJP Provinsi Sumatera Utara, gambaran umum kondisi daerah yang dimiliki, masalah pokok pembangunan, hasil analisis isu-isu strategis serta mempertimbangkan perubahan seperti globalisasi, otonomi
daerah
dan
lingkungan strategis yang terjadi sistem
demokratisasi
maka visi
pembangunan Kabupaten Dairi Tahun 2005-2025 adalah : Terwujudnya masyarakat Dairi yang beriman, berdaya saing, aman, maju dan sejahtera di dalam kebhinekaan. Visi Pembangunan Kabupaten Dairi tahun 2005-2025 mengarah pada tujuan pembangunan yang selama ini dilaksanakan yaitu untuk memberikan kemajuan dan kesejahteraan yang dicapai melalui iman dan ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa serta penciptaan diri (SDM) dan produksi yang berdaya saing.
Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi
47
Melalui
visi ini, mengandung konsekuensi bahwa pemerintahan daerah
melalui pemanfaatan secara optimal seluruh potensi daerah yang dimiliki mampu mewujudkan masyarakat Dairi yang maju, berdaya saing dan sejahtera, diindikasikan dengan tingkat pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, tingginya angka Produk Domestik Regional Bruto(PDRB), tingginya Laju Pertumbuhan Ekonomi, tingginya produktivitas masyarakat dan tingginya nilai investasi pembangunan daerah baik yang berasal dari dalam maupun luar daerah.
Penjelasan visi: 1.
Terwujudnya masyarakat Dairi yang beriman artinya masyarakat Dairi yang berpendidikan juga harus memiliki iman/kualitas rohani yang baik yaitu berupa ketaatan pada sang pencipta dan adanya semangat toleransi yang ditunjukan antar umat beragama agar
kerukunan umat beragama dapat tetap terjaga
dengan baik
2.
Terwujudnya masyarakat Dairi yang berdaya saing artinya adanya peningkatan baik dari segi kualitas Sumber Daya Manusianya berupa peningkatan pendidikan, keahlian/keterampilan serta kesehatan, dan produk/jasa yang memiliki nilai tambah atau berdaya saing dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
3.
Terwujudnya lingkungan daerah Dairi yang aman artinya terciptanya suasana yang kondusif, terpelihara harmonisasi antara masyarakat dengan pimpinan maupun antara masyarakat dengan masyarakat. Dengan terwujudnya suasana aman ini, pembangunan yang akan dilaksanakan diharapkan dapat terus berjalan dengan baik karena tidak ada gangguan.
Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi
48
4.
Terwujudnya masyarakat Dairi yang maju artinya masyarakat Dairi harus memiliki perubahan pola pikir dan pola pandang kearah yang lebih baik serta mampu mengikuti
perkembangan
jaman
dan tidak ketinggalan dengan
daerah-daerah lainnya baik dari aspek sosial budaya, ekonomi, sarana dan prasarana wilayah dan tata ruang, pemeliharaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, politik, dan pertahanan serta keamanan dengan memanfaatkan seluruh potensi yang ada di daerah melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi maju.
5.
Terwujudnya masyarakat Dairi yang sejahtera artinya masyarakat yang hidup di lingkungan yang aman, damai dan nyaman sehingga seluruh aktivitas pembangunan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara merata dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Selain itu gambaran sejahtera bagi masyarakat Dairi adalah dapat memperoleh pendapatan perkapita diatas standarisasi yang ideal untuk Negara Republik Indonesia sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan pokok berupa kebutuhan pangan, papan dan sandang. Melalui tingkat kesejahteraan yang terwujud, akan berimbas juga terhadap perbaikan tingkat pengetahuan berupa pendidikan dan tingkat kesehatan masyarakat secara luas.
Misi Dalam mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Dairi tersebut didapat melalui penerapan 5 (lima) misi pembangunan yaitu : 1.
Mewujudkan Masyarakat Dairi yang Semakin Sejahtera
2.
Mewujudkan Tata Pemerintahan Daerah yang Baik
3.
Mewujudkan Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Pemerintahan dengan Ketersediaan Infrastruktur berdasarkan Tata Ruang Wilayah Kabupaten
4.
Mewujudkan Pembangunan Ekonomi untuk Mengentaskan Kemiskinan dan Penggangguran
Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi
49
5.
Mewujudkan Pengelolaan Potensi Daerah Bidang Industri Pertanian Rakyat, Kepariwisataan dan Sumber Daya
Penjelasan butir-butir Misi 1.
Mewujudkan Masyarakat Dairi yang Semakin Sejahtera adalah terwujudnya peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masyarakat Dairi melalui peningkatan masing-masing komponen pendukung IPM yaitu aspek kesehatan masyarakat, pendidikan masyarakat dan daya beli masyarakat
2.
Mewujudkan Tata Pemerintahan Daerah yang Baik adalah terwujudnya penyelenggaraan
pemerintahan/swasta
mulai
dari
bawahan
pejabat
eksekutif/legislatif yang baik dan bersih melalui adanya kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual yang dimiliki dan adanya pengawasan yang intensif oleh masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang dilakukan sesuai dengan tuntutan reformasi yang terjadi selama ini.
3.
Mewujudkan Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Pemerintahan dengan Ketersediaan Infrastruktur berdasarkan Tata Ruang Wilayah Kabupaten adalah terwujudnya pembangunan infrastruktur yang sesuai dan dibutuhkan untuk pendukung kualitas kehidupan dan penghidupan masyarakat.
4.
Mewujudkan Pembangunan Ekonomi untuk Mengentaskan Kemiskinan dan Penggangguran adalah terwujudnya mengembangkan ekonomi daerah dengan pendayagunaan potensi sumber daya lokal yang dimiliki masing-masing wilayah oleh pemerintah daerah, swasta dan masyarakat.
5.
Mewujudkan Pengelolaan Potensi Daerah Bidang Industri Pertanian Rakyat, Kepariwisataan dan Sumber Daya Alam adalah terwujudnya penggunaan berbagai sumber daya dan kapasitas ekonomi daerah untuk mewujudkan
Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi
50
produk/jasa yang bermutu sesuai dengan keinginan pasar/konsumen dalam maupun luar negeri.
4.3.
Tujuan Pembangunan Daerah
4.3.1. Umum Arah pembangunan daerah Kabupaten Dairi pada dasarnya adalah strategi pembangunan jangka panjang daerah yang akan dilakukan dalam upaya mewujudkan visi dan misi sebagaimana yang telah dirumuskan diatas. Arah umum pembangunan jangka panjang daerah akan menjelaskan tentang kaidah dan strategi pelayanan umum pemerintah dan pelayanan dasar yang merupakan tanggung jawab dan kewajiban Pemerintah Kabupaten Dairi. Untuk pencapaian tersebut beberapa syarat yang dibutuhkan diantaranya adalah : 1.
Kehidupan sosial budaya masyarakat yang baik dan didasarkan pada keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
2.
Pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan Clean Government);
3.
Sumberdaya manusia yang berdaya saing dengan kemampuan yang kreatif, inovatif, terampil serta bertanggung jawab;
4.
Optimalisasi dalam penggunaan dan pengelolaan potensi daerah sebagai sumber daya pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
4.3.2. Tujuan Pembangunan Jangka Panjang Tujuan pembangunan jangka panjang Kabupaten Dairi (2005-2025) ialah mewujudkan masyarakat Dairi yang sejahtera, maju dan berdaya saing melalui penciptaan tata pemerintahan yang baik, adanya upaya pembangunan dan pengembangan wilayah, dan pendayagunaan dan pengelolaan potensi daerah. Untuk
Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi
51
mencapai tujuan jangka panjang daerah 20 tahun maka sasaran-sasaran jangka panjang ialah sebagai berikut : A. Meningkatnya kemampuan daerah dalam mewujudkan pembangunan di bidang sosial budaya yang diwujudkan melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia masyarakat Kabupaten Dairi yang akan terus meningkat setiap tahunnya. Diharapkan pada akhir tahun 2025 Indeks Pembangunan Manusia dapat mencapai kisaran kelompok IPM tinggi (>80,0). Pembangunan sumberdaya manusia yang berkualitas dalam jangka panjang dapat dilihat dari adanya peningkatan derajat kesehatan, pengendalian laju penduduk, peningkatan kualitas pendidikan, dan pemberdayaan perempuan dan pemuda. 1) Pembangunan kesehatan meliputi peningkatan tingkat kesehatan masyarakat yang dilakukan melalui peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan, penyediaan fasilitas gedung kesehatan, pengadaan peralatan kesehatan, dan obat-obat yang berkualitas serta jika memungkinkan terjalinnya kerjasama dengan
investasi
swasta
bekerjasama
dengan
pemerintah
dalam
mewujudkan peningkatan tingkat kesehatan masyarakat. 2) Pengendalian laju penduduk dilakukan dengan peningkatan pelayanan keluarga berencana berupa penyediaan fasilitas pelayanan keluarga berencana dan penyuluhan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keluarga berencana. 3) Pembangunan pendidikan mencakup peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan yang dibutuhkan masyarakat. Pembangunan pendidikan dilakukan dengan cara :
Peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan yang sesuai dengan laju permintaan jasa pendidikan dalam upaya pencapaian keberhasilan wajib belajar 12 tahun disetiap wilayah daerah.
Penambahan tenaga guru sesuai kebutuhan dan jumlah murid baik ditingkat sekolah dasar sampai sekolah lanjutan atas
Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi
52
Penambahan
peningkatan
mutu
pendidikan
melalui
pendidikan
ekstraculikuler melalui kursus, pelatihan dan permagangan sehingga mampu menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas.
Peningkatan fasilitas sekolah-sekolah mulai dari bangunan, peralatan administrasi dan laboratorium disetiap wilayah daerah.
4) Pemberdayaan perempuan dan pemuda dilakukan dengan cara :
Pemberdayaan perempuan berupa peningkatan kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan termasuk perlindungan terhadap KDRT (kekerasan dalam rumah tangga).
Pembangunan pemuda/i meliputi peningkatan kualitas sumberdaya pemuda yang memiliki etos kerja tinggi dan semangat kebangsaan yang tinggi sehingga dapat berperan sebagai sumber tenaga kerja produktif daerah serta elemen pengaman daerah melalui pembinaan kelompok pemuda yang ada seperti karang taruna.
B. Meningkatkan kemampuan daerah dalam mewujudkan pembangunan dibidang ekonomi berupa : 1) Adanya pertumbuhan ekonomi daerah yaitu pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan, menguatnya struktur perekonomian dan meningkatnya daya saing produk daerah. Perbaikan struktur perekonomian dari ketiga sektor primer (pertanian dan pertambangan), sekunder (industri pengelolaan dan konstruksi) dan tertier yang merata dan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. 2) Adanya peningkatan pertumbuhan sektor industri pengelolahan terutama industri pengelolahan yang berhubungan dengan sektor pertanian. 3) Peningkatan kualitas objek wisata yang ada di daerah sehingga dapat menjadi objek wisata andalan daerah yang mampu bersaing dengan objek wisata yang berada didaerah lain.
Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi
53
4) Peningkatan kemandirian, kualitas dan kuantitas Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan cara pemberian fasilitas kredit UKM, pembinaan dan pengaturan lokasi kegiatan usaha sesuai dengan rencana tata ruang kawasan perkotaan daerah. 5) Peningkatan prasarana dan sarana jalan, jembatan, irigasi, listrik, air minum, telekomunikasi, dan pelayanan pos yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan mampu mengikuti perkembangan teknologi. 6) Pembangunan kawasan pertanian berupa perwujutan program Pembangunan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan.
C. Terwujudnya pemenuhan kebutuhan pangan khususnya bahan makanan pokok secara berkelanjutan yang ditandai dengan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau, cukup tersedia, mutu yang baik dan aman untuk dikonsumsi. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pewujutan pemenuhan kebutuhan pangan yaitu : 1) Peningkatan kemampuan petani dalam mengupayakan produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan yang dilakukan melalui pemberian bantuan bibit, pupuk, subsidi pengadaan peralatan, penyuluhan metoda pertanian modern dan membantu petani dalam pengadaan atau pemilikan tanah pertanian. 2) Perbaikan distribusi sarana produksi pertanian kepada petani, sehingga sarana produksi dapat diperoleh petani dengan cepat,terjangkau dan kondisinya baik. 3) Beragaman/diversifikasi produk makanan yang aman dan bergizi yang dilakukan masyarakat. 4) Pemenuhan kebutuhan akan irigasi yang cukup terutama untuk daerah kering yang berproduksi tanaman pangan.
Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi
54
D. Terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan diseluruh wilayah kecamatan. Pembangunan yang dilaksanakan diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada. Pembangunan tersebut berupa sarana dan prasarana ekonomi, fasiltas kesehatan, fasilitas pendidikan, perumahan dan fasilitas peningkatan keterampilan masyarakat dalam upaya peningkatan kemampuan, kemandirian dan etos kerja.
E. Terwujudnya masyarakat Dairi yang bermoral, beretika, beriman dan budaya yang bertujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis, tenang, damai dan aman. Dengan adanya keberagaman agama, suku dan tingkat perekonomian masyarakat, semangat tolerasi dan tenggangrasa diperlukan ada didalam jiwa setiap masyarakat. Oleh karena itu beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah berupa : 1) Pembangunan karakter masyarakat yang tangguh, kompetitif dan bermoral tinggi yang diwujudkan melalui peningkatan pendidikan dan keagamaan. 2) Persamaan sikap dalam masyarakat dalam melaksanakan pembangunan kearah peningkatan kesejahteraan masyrakat. 3) Terjalinnya tetap adanya komunikasi yang baik terhadap segala perbedaan dalam pelaksanaan pembangunan sehingga keharmonisan antar kelompok dapat terus terjalin dengan baik. 4) Penguatan lembaga-lembaga yang ada didalam masyarakat yang berperan dalam pembangunan daerah yang lebih baik lagi.
F. Terwujudnya lingkungan daerah yang asri dan lestari di seluruh wilayah kabupaten berupa penciptaan ruang berdasarkan rencana tata ruang yang telah ditetapkan, peningkatan kualitas dan kuantitas ruang yang lebih baik dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan sekitarnya serta adanya peningkatan kesadaran industri yang ada agar tidak merusak
Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi
55
4.3.3. Pembangunan Tata Ruang Wilayah Pembangunan tata ruang wilayah untuk jangka panjang lebih diarahkan untuk
pencapaian
terwujudnya tata ruang wilayah sesuai RTRW Kabupaten,
terwujudnya percepatan pembangunan prasarana wilayah daerah dan meningkatkan peran daerah perdesaan. 1.
Terwujudnya tata ruang wilayah sesuai dengan RTRW Kabupaten yang diwujudkan dengan cara : Pembinaan penataan ruang melalui kerjasama yang erat antara pemerintah dan masyarakat, sehingga diperoleh tata ruang wilayah yang sesuai dengan RTRW kabupaten. Peningkatan pengawasan pemanfaatan ruang berupa pengendalian pemberian perijinan pemanfaatan ruang yang harus sesuai dengan RTRW kabupaten.
2.
Terwujudnya percepatan pembangunan prasarana wilayah daerah secara berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, perencanaan pembangunan meliputi : Pembangunan wilayah perdesaan yang lebih diarahkan pada peningkatan kegiatan sektor primer. Pembangunan perkotaan lebih diarahkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas permukiman, kualitas dan produktivitas industri, UKM dan jasa yang dapat mendukung percepatan pembangunan wilayah. Pembangunan kawasan strategis pariwisata seperti kawasan TWI, Kawasan Danau Toba Silalahi sebagai bagian dari pembangunan perekonomian daerah. Pembangunan kawasan pertanian andalan yaitu kawasan yang memiliki sektor-sektor unggulan pertanian yang dikelola secara maksimal sebagai upaya penggalian potensi ekonomi daerah.
Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi
56
3.
Terwujudnya
peningkatan
peran
daerah
perdesaan
dalam
peningkatan
perekonomian daerah yang dilakukan berupa : Peningkatan kerjasama antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dalam membangun prasarana wilayah pedesaan Peningkatan kemitraan antara pemerintah kabupaten dan swasta dalam pembangunan prasarana wilayah. Peningkatan kualitas pembinaan dan pengelolaan prasarana dan sarana yang telah dibangun kepada masyarakat. Peningkatan prioritas pengembangan dan pembangunan di daerah perdesaan.
Bab-IV RPJPD Kabupaten Dairi
57
BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN DAIRI TAHUN 2005-2025
RPJP
Daerah
yang
akan
dilakukan
selama
20
tahun
kedepan
(2005-2025) terdiri dari : 1.
Pembangunan
sosial
kemasyarakatan
meliputi
peningkatan
pelayanan
kesehatan yang berkualitas, peningkatan kualitas manajemen pendidikan, pengentasan kemiskinan, kerukunan
sosial
dan
antar
umat
beragama,
menciptakan ketentraman/ketertiban di masyarakat, peningkatan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pelestarian alam dan lingkungan hidup. 2.
Pembangunan politik dan hukum meliputi pemberantasan korupsi, perbaikan kualitas birokrasi, pemberdayaan aparatur dan sistem pemerintahan daerah.
3.
Pembangunan Ekonomi meliputi ketenagakerjaan, pertanian, peningkatan daya saing ekonomi dan lingkungan hidup, dan penguatan kerjasama dengan investor dalam maupun luar daerah. Tujuan pembangunan jangka panjang ini adalah mewujudkan masyarakat
Dairi yang beriman, maju, berdayasaing dan sejahtera sebagai landasan bagi tahap pembangunan berikutnya menuju masyarakat yang maju, adil dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagai indikator tercapainya Masyarakat Dairi yang beriman, maju, berdayasaing aman dan sejahtera melalui RPJP Daerah (20 tahun mendatang) diarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagai berikut :
Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi
58
5.1.
Sasaran Pokok Pembangunan Jangka Panjang A. Mewujudkan masyarakat Dairi yang semakin sejahtera dapat dilihat dari halhal berikut : 1.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat daerah.
2.
Terciptanya masyarakat Dairi yang cerdas, kreatif dan terdidik.
3.
Peningkatan keimanan masyarakat daerah.
4.
Terwujudnya masyarakat Dairi yang mandiri.
B. Mewujudkan tata pemerintahan daerah yang baik dapat dilihat dari hal-hal berikut : 1.
Meningkatkan kualitas dan kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah sesuai bidang tugasnya melalui pendidikan dan pelatihan.
2.
Meningkatkan disiplin Aparatur Pemerintah Daerah.
3.
Terwujudnya penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance).
4.
Perbaikan kualitas birokrasi tercermin dari
penerapan pelayanan yang
semakin baik, sehingga sosok birokrasi mencerminkan aparatur yang berorientasi kepada pelayanan masyarakat.
C. Mewujudkan pembangunan dan pengembangan wilayah pemerintahan dengan ketersediaan infrastruktur berdasarkan tata ruang wilayah kabupaten ditandai oleh hal-hal berikut: 1.
Terlaksananya pembangunan infrastruktur yang sesuai dan dibutuhkan berupa infrastruktur jalan, infrastruktur sumber daya air dan infrastruktur pendukung kualitas kehidupan dan penghidupan masyarakat yang ditentukan berdasarkan prinsip ekonomi, lokasi, skala usaha dan lain-lain.
Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi
59
2.
Terwujudnya penetapan kawasan permukiman penduduk yang asri dan lestari yaitu lingkungan pemukiman terpadu yang tertata baik, sehat dan berkualitas terutama untuk kepentingan pengentasan kemiskinan.
3.
Terlaksananya pembangunan dan peningkatan jalan serta membuka daerah terisolir yang berfungsi sebagai akses sentra produksi dan pasar.
4.
Terbentuknya sistem kota dan kawasan perdesaan-perkotaan, yang semuanya menyatu secara sinergis menjadi kota pertanian atau agropolitan.
5.
Terwujudnya penetapan kawasan budidaya, industri, pariwisata dan kawasan hutan lindung kabupaten.
D. Mewujudkan
pembangunan ekonomi kerakyatan untuk mengentaskan
kemiskinan dan penggangguran ditandai oleh hal-hal berikut : 1.
Terwujudnya peningkatan ekonomi real masyarakat melalui kemandirian masyarakat untuk menjalin kemitraan sinergis dengan pemerintah daerah, swasta dan kelompok peduli setempat dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
2.
Terciptanya pusat agribisnis melalui pengembangan Sentra Kawasan Produksi (budidaya), pengelolaan dan perdagangan serta terjalinnya kemitraan bersama antara usaha kecil, menengah dan besar dalam upaya peningkatan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi rakyat yang kuat.
3.
Terwujudnya revitalisasi pertanian, perikanan, kehutanan dan pembangunan perdesaan dalam suatu kawasan.
E. Mewujudkan pengelolaan potensi daerah bidang industri pertanian rakyat, kepariwisataan dan sumber daya alam ditandai oleh hal-hal berikut: 1.
Terwujudnya peningkatan Sumber Daya Manusia yang optimal yang terutama dilihat dari peningkatan kualitas pendidikan dan kualitas kesehatan yang berkualitas dan mampu berdayasaing.
2.
Terwujudnya optimasi penggunaan berbagai sumber daya dan kapasitas ekonomi daerah sehingga dapat dihasilkan output maksimum dengan biaya
Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi
60
tetap atau biaya minimum dengan output tetap sehingga dapat mendorong pembangunan sektor-sektor lainnya dalam upaya memperkuat struktur ekonomi yang kompetitif. 3.
Terwujudnya peningkatan daya saing ekonomi daerah melalui terciptanya produk
yang bermutu yang meliputi kualitas, desain dan kemasan produk
sesuai dengan keinginan pasar/konsumen dalam maupun luar negeri. 4.
Terciptanya peningkatan investasi oleh para investor berupa kemitraan huluhilir (vertical horizontal integration) yaitu bentuk kemitraan yang saling menguntungkan antara pihak petani dan industri.
5.
Terciptanya keberadaan lembaga pendukung pengembangan produksi yang sangat penting untuk menciptakan produk yang tangguh dan kompetitif.
5.2.
Arah Pembangunan Jangka Panjang
5.2.1. Mewujudkan masyarakat Dairi yang semakin sejahtera.
Untuk Mewujudkan masyarakat Dairi yang
kualitas dapat dilihat melalui
peningkatan Nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Komponen masing-masing pendukung IPM adalah :
Aspek Kesehatan yang diukur melalui Angka Harapan Hidup (AHH) yang berdampak terhadap peningkatan Indeks Harapan Hidup, tahun 2007 angka harapan hidup di Kabupaten Dairi 65,7 tahun dan mengalami peningkatan pada tahun 2008 menjadi 66,5 tahun dan angka ini diharapkan akan terus meningkat dan tidak menurun.
Aspek Pendidikan yang diukur melalui Angka Melek Huruf (AMH) dan Ratarata lama sekolah (RLS). Pembangunan aspek bidang pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat dapat menjadi salah satu daya tarik daerah dalam membangun keunggulan kompetitif daerah terhadap daerah lain. Angka Buta Huruf diwilayah perkotaan dan pedesaan sekitar 2,39 persen
Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi
61
atau 5.571 orang, dan
target
kedepannya
merupakan
upaya
penurunan
angka tersebut setiap tahunnya, sehingga masyarakat yang Buta huruf semakin sedikit tahun ke tahunnya.
Selain itu dalam aspek pendidikan ini juga memuat tentang peningkatan ketaatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diarahkan melalui peningkatan pembangunan agama/kepercayaan
yang
ada.
Peningkatan
keimanan
ditujukan
untuk
menumbuhkan rasa ketuhanan yang mendalam (taat) sebagai landasan moral dan etika, baik dalam pergaulan dan pekerjaan di lingkungan masyarakat. Tumbuh dan berkembangnya agama dan kepercayaan yang ada akan memberikan kontribusi besar bagi mewujudkan kehidupan masyarakat yang religius, berakhlak dan bermoral didalam penyelenggaraan Negara sejalan dengan pelaksanaan visi pembangunan Dairi.
Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama/kepercayaan akan menciptakan masyarakat Dairi (penyelenggara pemerintahan, swasta dan masyarakat sipil)
yang berakhlak mulia, bermoral
dan beretika, serta
terwujudnya saling menghormati antar sesama pemeluk agama/kerpercayaan dalam kehidupan bermasyarakat dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Melalui peningkatan
kualitas
agama/kepercayaan,
pemahaman,
penghayatan dan pengamalan
ajaran
kemungkinan berkembangnya potensi konflik didalam
masyarakat dapat dicegah.
Aspek Ekonomi yang diukur melalui laju pertumbuhan ekonomi daerah dan PDRB perkapita berdasarkan harga konstan dan harga berlaku untuk semua ekonomi sektoral yang terdapat didaerah Kabupaten Dairi.
Pembangunan aspek kesehatan, pendidikan, keimanan/ketakwaan masyarakat dan ekonomi daerah dilakukan dengan tanpa meninggalkan norma-norma dan adat
Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi
62
istiadat daerah
yang berlaku. Melalui peningkatan ketiga aspek tersebut diatas,
diharapkan terwujudnya masyarakat yang sehat dengan pendidikan, moral dan akhlak masyarakat Dairi yang baik bertujuan untuk meningkatkan etos kerja dan kerukunan hidup umat beragama. Etos kerja yang tinggi dan kerukunan hidup umat beragama yang terjalin menjadi kekuatan pendorong guna mewujudkan pembangunan yang terus berkelanjutan.
5.2.2. Mewujudkan tata pemerintahan daerah yang baik. Untuk mewujudkan masyarakat dan sistem pemerintahan yang berkualitas diwujudkan melalui langkah-langkah sebagai berikut ini : 1. Organisasi pemerintah secara keseluruhan membutuhkan upaya-upaya yang serius dalam memperbaiki kinerja melalui proses yang berkelanjutan dalam penetapan sasaran strategis. Penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik termasuk didalamnya menerapkan sistem manajemen kinerja instansi pemerintah yang meliputi perencanaan kinerja, implementasi rencana kinerja, pengawasan kinerja dan evaluasi dan pelaporan kinerja merupakan komitmen penyelenggara pemerintahan Dairi. Manajemen kinerja yang diterapkan ini, diharapkan dapat meningkatkan kinerja, efisiensi dan efektifitas dari pelaksanaan tujuan dan fungsi serta program didalam satu SKPD. Terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang berdaya melalui penerapan good governance dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggungjawabnya, serta adanya masyarakat Dairi yang Civil Society (masyarakat madani) merupakan masyarakat yang diberdayakan sehingga mampu mengontrol pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara pemerintahan. Dalam hal ini jika terjadi ketidakwajaran yang dilakukan oleh penyelenggara pemerintahan, masyarakat dapat memberi koreksi sehingga penyimpangan akan semakin berkurang. Dengan adanya kontrol dari masyarakat, aparatur pemerintahan (pejabat eksekutif dan legislatif) akan memiliki komitmen yang lebih baik dan lebih
Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi
63
peduli serta kreatif dalam memecahkan permasalahan yang ada serta penciptaan wilayah kerja yang bebas korupsi.
2. Implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999, yang kemudian direvisi menjadi UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan wewenang yang lebih luas kepada daerah untuk menyelenggarakan
pemerintahannya
secara
otonom.
Penyerahan
sebagian
kewenangan pemerintah kepada pemerintah daerah dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat (publik), Pemerintah telah merubah orientasi pelayanan penyelenggara pemerintah dari melayani kebutuhan birokrasi menjadi melayani kebutuhan masyarakat. Perubahan orientasi pelayanan
kebutuhan
masyarakat
pemerintahan yang lebih
berani
ini
akan
membuat
menciptakan
penyelenggara
keputusan, lebih responsif dan
fleksibel, lebih efektif, dan lebih inovatif sehingga menghasilkan semangat kerja yang lebih baik, aktif dan lebih produktif.
5.2.3.
Mewujudkan pembangunan dan pengembangan wilayah pemerintahan dengan ketersediaan infrastruktur berdasarkan tata ruang wilayah kabupaten.
Salah satu sifat pembangunan adalah dinamis, sehingga perencanaan yang dilakukan harus mampu merespon perkembangan yang terjadi. Selain pemerintah, masyarakat juga berperan dalam penyelenggaraan penataan ruang berupa peningkatan kapasitas peran dan harmonisasi program. Peningkatan kapasitas peran masyarakat dalam penyelenggaraan keharmonisan program penataan ruang dilakukan melalui pembinaan kepada masyarakat agar memahami semua ketentuan operasional (aturan praktis) yang mengatur peran masyarakat sehingga mampu mewujudkan perannya dalam penataan ruang.
Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi
64
Untuk mewujudkan pengembangan wilayah dan
pembangunan yang
berkelanjutan melalui peningkatan ketersediaan infrastruktur berdasarkan rencana tata ruang wilayah kabupaten diwujudkan untuk pencapaian : 1.
Peningkatan program pendukung kualitas kehidupan dan penghidupan masyarakat berupa pengembangan infrastruktur ekonomi yang didanai oleh pemerintah
pusat dan
daerah
berupa
kegiatan yang mencakup jalan,
transportasi, sumber daya air, telekomunikasi, penerangan (listrik masuk desa), penataan ruang, serta perumahan dan permukiman penduduk. 2.
Terciptanya permukiman dengan harga terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang semakin membutuhkan.
3.
Terlaksananya
sistem pengembangan pertanian modern (agribisnis) yang
berkualitas dan berdaya saing meliputi subsistem mulai dari hulu, budidaya (on farm), hilir, pemasaran dan sarana pendukung lainnya. Subsistem hulu berupa menjamin ketersediaan sarana produksi pertanian berupa bibit, pupuk, obat-obat pertanian dan peralatan pertanian yang dibutuhkan petani. Subsistem budidaya berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan para
petani
dalam
penerapan
teknologi
budi daya dan teknologi
pascapanen yang tepat . Subsistem hilir berupa penyediaan sarana pengelola hasil pertanian. Subsistem pemasaran berupa penjaminan adanya pasar yang menyerap hasil produksi, sehingga ketakutan petani akan tidak lakunya produksi dapat dihindari. Subsistem sara pendukung berupa sarana pendukung yang ada yang mendukung perkembangan/kemajuan pertanian agribisnis misalnya bank, koperasi atau kebijakan pertanian yang dibuat pemerintah. 4.
Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kawasan budidaya untuk sektor unggulan pertanian untuk ketahanan pangan.
Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi
65
5.2.4. Mewujudkan
pembangunan
ekonomi
untuk mengentaskan kemiskinan
dan penggangguran Pembangunan
ekonomi
kerakyatan
dimaksudkan
untuk
mengurangi
kemiskinan dan penggangguran yang ada dilakukan melalui penggalian seluruh potensi sumberdaya daerah yang ada dengan cara : 1.
Orientasi pembangunan yang lebih menekankan pada kesejahteraan sehingga dapat menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Daerah dengan cara meningkatkan akses masyarakat langsung kepada sumber-sumber permodalan, pasar, informasi dan teknologi serta meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka percepatan pembangunan daerah.
2.
Meningkatkan kapasitas usaha kecil dan menengah melalui pemberdayaan dan peningkatan investasi
5.2.5.
Mewujudkan
pengelolaan potensi daerah bidang industri pertanian rakyat,
kepariwisataan dan sumber daya alam. Perwujutan daya saing suatu daerah dimulai dari ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, baik dari tingkat pendidikan, keterampilan serta keahlian yang diperoleh. Adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan potensi lainnya yang ada di daerah dapat dimanfaatkan dalam upaya penciptaan daya saing daerah. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan pembenahan diri berupa membangun daya saing dan penciptaan produk/jasa unggulan daerah adalah sebagai berikut ini : 1.
Meningkatkan Kualitas SDM untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum melalui :
Penciptaan pengangkatan pejabat untuk menduduki jabatan struktural organisasi
berdasarkan
penilaian
objektif
baik
dari segi SDM,
kemampuan serta ilmu yang dimiliki agar program kegiatan yang telah di programkan dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi
66
Penciptaan optimalisasi pelayanan kesehatan yang dilakukan tenaga medis berupa
memberikan
pelayanan
terbaik
terhadap
masyarakat
dan
kepedulian yang lebih tinggi, bertanggung-jawab dan bersikap professional terhadap profesinya. 2.
Pelaksanaan
revitalisasi
kegiatan
difokuskan pada peningkatan
di
bidang pertanian dan perikanan
produksi
dengan tetap melakukan upaya
peningkatan mutu dan kegiatan optimalisasi pengelolaan produksi sejak dari on farm (budidaya/penangkapan ikan) hingga pemasaran hasil produksi. Dan revitalisasi bidang kehutanan berupa pengembangan pemanfaatan hutan alam, penertiban peredaran hasil hutan, pengembangan hutan tanaman produksi dan hutan tanaman rakyat 3.
Meningkatkan Kualitas Produk dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan pasar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Internasional (ISO). Penciptaan ini dilakukan dengan menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi dan sumber daya manusia yang berkualitas.
5.3.
Tahapan Skala Prioritas Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk mencapai sasaran pokok pembangunan Kabupaten Dairi, maka pembangunan
jangka panjang yang dilakukan membutuhkan tahapan dan skala
prioritas yang akan menjadi agenda pembangunan dalam RPJM Daerah. Tahapan dan skala prioritas pembangunan yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan yang harus segera diselesaikan pemerintah tanpa mengabaikan permasalahan lainnya. Oleh
karena itu tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, tapi
kesemua itu akan terangkai secara berkesinambungan dari satu periode ke periode berikutnya dalam rangka mewujudkan sasaran pokok pembangunan jangka panjang 20 tahun kedepan.
Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi
67
Setiap sasaran pokok dalam 5 (lima) misi pembangunan jangka panjang, ditetapkan prioritas utama dari masing-masing tahapan. Tahapan dan skala prioritas utama dalam setiap RPJMD yang telah disusun adalah sebagai berikut :
5.3.1. RPJMD ke-1 ( 2005-2009) Pada kurun waktu 5 tahun (2005-2009), kebijakan perencanaan pembangunan yang berlaku berupa Rencana Strategis (Renstra) Kabupaten Dairi. Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Dairi yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Dairi yang maju dan sejahtera melalui pengembangan agribisnis yang berdaya saing. Untuk mencapai tujuan tersebut
diatas, ditetapkan langkah-langkah yang ditempuh
yaitu sebagai berikut : 1.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pendidikan, keterampilan dan kesehatan sehingga terciptanya sumber daya manusia yang produktif dan aparatur pemerintah yang profesionalisme, dengan arah kebijakan : meningkatkan dan memberikan kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan, meningkatkan pendidikan formal dan non formal masyarakat, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu.
2.
Mewujudkan kepemerintahan yang baik, aparatur pemerintahan yang profesionalisme, pelayanan prima serta menciptakan dan memelihara suasana pemerintahan yang kondusif, dengan arah kebijakan : meningkatkan pembinaan kepada aparatur daerah, melaksanakan pemerintahan yang akuntabel, transparan dan partisipatif dan meningkatkan ketertiban.
3.
Meningkatkan
peran
serta
masyarakat
dan
dunia
usaha
dalam
pengembangan pertanian yang mengarah pada sistem agribisnis dan memanfaatkan sumber daya alam secara baik, dengan arah kebijakan : meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan, meningkatkan partisipasi
proaktif
stakeholders
dalam
pengembangan
agribisnis
dan
mensinergikan ekonomi kerakyatan dengan dunia usaha.
Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi
68
4.
Meningkatkan pengelolaan potensi daerah serta pendayagunaan prasarana dan sarana daerah secara optimal, dengan arah kebijakan : pelestarian Sumber Daya Alam dan peningkatan pemanfaatannya, mengupayakan penyediaan prasarana dan sarana, dan Menggali sumber-sumber penerimaan daerah.
5.3.2. RPJMD ke-2 ( 2009-2014) Berlandaskan pelaksanaan pencapaian dan sebagai keberlanjutan kegiatan RPJMD ke -1. Program Prioritas yang akan dicapai sampai tahun 2014 secara umum ditandai dengan : mantapnya pranata lembaga pendidikan untuk pewujutan tuntas wajib belajar 12 tahun dengan gratis (pendidikan SD dan SMA bebas biaya), meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat terutama masyarakat tidak mampu dan terciptanya sarana dan prasarana pendukung ketahanan pangan masyarakat. Untuk memantapkan terlaksananya prioritas RPJMD ke-2 dicapai melalui : 1.
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pendidikan dengan cara pemantapan di bidang pendidikan dasar dan lanjutan tingkat pertama melalui pelaksanaan Tuntas Wajib Belajar 12 tahun dengan Gratis/Bebas Biaya Pendidikan SD, SLTP dan SMA dilakukan dengan cara penyediaan buku paket untuk setiap jenjang pendidikan, penghapusan segala biaya pendidikan dan peningkatan kesejateraan guru dalam rangka peningkatan produktivitas dan disiplin guru.
2.
Pemantapan Ketahanan Pangan melalui Proteksi terhadap Petani dilakukan dengan cara pemberian subsidi sertifikasi tanah kepada petani, pembinaan kepada kelompok tani, membangun kepercayaan diri para petani, pemberian subsidi alat pertanian, bantuan benih dan peningkatan pengetahuan petani.
3.
Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan peningkatan pelayanan untuk keluarga miskin dengan pemberian pelayanan Kesehatan Gratis yang dilakukan dengan cara penyediaan obat-obatan, peningkatan semangat dan disiplin para medis terutama pelayanan keluarga miskin dan mendata keluarga miskin yang ada secara akurat dan berkelanjutan.
Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi
69
5.3.3. RPJMD ke-3 ( 2014-2019) Berlandaskan pada pelaksanaan, pencapaian dan keberlanjutan RPJMD ke-2, maka pada RPJMD ke-3 ditunjukan dengan adanya : 1.
Penciptaan pembangunan secara menyeluruh dengan penekanan pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas meliputi penyediaan fasilitas pendidikan dalam mewujudkan pelaksanaan Tuntas Wajib Belajar 12 tahun dengan Gratis dan kesehatan yang cukup, berkualitas dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan, peningkatan pemberdayaan aparatur
pemerintahan
menuju
sistem
good
governance,
peningkatan
pemberdayaan masyarakat, peningkatan kesejahteraan perempuan serta adanya pemanfaatan secara optimal keunggulan sumberdaya alam yang ada yang mendukung pengembangan bidang pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, industri dan pariwisata dalam upaya penciptaan daya saing kompetitif perekonomian daerah. 2.
Tercipta dan terpeliharanya kondisi daerah yang aman dan damai serta semakin mantapnya pertumbuhan nilai-nilai demokrasi di masyarakat terutama dalam penentuan tindakan maupun pendapat dalam kegiatan pembangunan yang dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga bahaya/ancaman perpecahan atau pertikaian antar suku, agama dan golongan serta bahaya terorisme dapat dicegah.
3.
Mantapnya struktur ekonomi dan terwujudnya daya saing daerah melalui menciptakan optimalisasi revitalisasi pertanian meliputi penataan ulang sistem produksi pertanian berupa penerapan manajemen produksi pertanian, pendampingan yang menguatkan institusi rakyat tani seperti KUD dan input manajemen berupa penyediaan modal produksi atau kredit pertanian, adanya keterpaduan antara sektor industri manufaktur (sektor sekunder) dengan sektor pertanian, peternakan, perikanan dan sumber daya alam lainnya yang ada (sektor primer) dan sektor jasa-jasa seperti keuangan, perdagangan dan transpotasi (sektor tersier) dan didukung oleh adanya sumberdaya alam yang berkelanjutan menuju pemantapan ketahanan pangan daerah dengan sistem
Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi
70
pertanian agroindustri yang berdaya saing, peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan pendapatan masyarakat dan para petani miskin pada khususnya serta adanya peningkatan pendapatan asli daerah. 4. Semakin mantapnya ketersediaan infrastruktur sesuai dengan rencana tata ruang wilayah daerah, kualitas dan kuantitas infrastruktur perlu untuk terus ditingkatkan yang mengarah kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan tetap memperhatikan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan sehingga masyarakat dapat merasakan kenyamanannya, yang antara lain meliputi kondisi jalan yang semakin baik terutama jalan kearah daerah pusat produksi dan daerah pemasaran, terpenuhinya tenaga listrik yang cukup dan efisien untuk rumah tangga dan kebutuhan industri/sektor bisnis, tersedianya pasokan air yang cukup baik untuk sumber air bersih untuk kebutuhan harian masyarakat maupun air untuk irigasi. 5. Terbangunnya infrastruktur teknologi informasi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemerintah, dunia pendidikan, organisasi bisnis dan masyarakat umum dalam mengakses informasi yang berkembang, dan selain itu untuk mengantisipasi terhadap rencana penanggulangan bencana alam dan penanganan isu-isu yang mengancam kerukunan antar suku, agama dan golongan serta bahaya teroris yang mungkin muncul.
5.3.4. RPJMD ke-4 ( 2019-2024) Berlandaskan pada pelaksanaan, pencapaian dan keberlanjutan RPJMD ke- 3, maka pada RPJMD ke-4 ditujukan pada : 1.
Terwujudnya masyarakat yang semakin mandiri, semakin makmur, sejahtera, berkeadilan dan maju melalui pembangunan semua bidang yang dilaksanakan dalam RPJM-D ke-3, serta semakin mantapnya struktur ekonomi yang kokoh yang berlandaskan pada keunggulan kompetitif, sumber daya manusia yang berkualitas meliputi pendidikan, kesehatan dan perekonomian dan sumber
Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi
71
daya
alam
yang
dimanfaatkan
secara
optimal
dengan
tetap
menjaga
kelestariannya. 2.
Hasil pembangunan terus diperkuat atau semakin dimantapkan yang diperoleh dari ketiga tahapan meliputi ketersediaan pangan yang cukup, masyarakat yang sejahtera, infrastruktur yang memadai untuk menghadapi apabila terjadi perubahan lingkungan eksternal yang tak terduga dan tidak diharapkan misalnya bencana alam..
3.
Terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan ukuran-ukuran yang nyata seperti tersedianya lapangan kerja berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan petani secara khususnya, peningkatan kemampuan mengkonsumsi makanan yang cukup dan sehat, peningkatan pendidikan formal dan non-formal yang berkualitas serta adanya kualitas education system yang semakin luas, tercukupinya pasokan air, listrik, bahan pangan
bermutu dan
bergizi, mantapnya sistem pengelolaan dan tingkat
kesehatan masyarakat, dan sistem jaminan sosial masyarakat tidak mampu. Pada tahap ini akan dilaksanakan peningkatan volume kualitas infrastruktur jalan, jembatan, pembangunan transpotasi darat, pemnafaatan sumber daya air secara optimal dan terpenuhinya tenaga listrik yang dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi dan wilayah secara berkelanjutan. 4.
Semakin mantapnya lembaga-lembaga dan pranata ekonomi daerah berupa UKM dan Koperasi, yang berorientasi pada peningkatan kesejateraan masyarakat luas dan petani secara khusus, pemberdayaan perempuan, pelestarian lingkungan serta manjalin persatuan dan kesatuan, dan keberagaman suku, etnis, agama, daerah, lapangan pekerjaan dan profesi, dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia yang semakin baik.
Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi
72
5.3.5. RPJMD selanjutnya Berlandaskan pada pelaksanaan, pencapaian dan keberlanjutan RPJMD ke-4, maka pada RPJPD selanjutnya dimulai tahun 2024 berupa pemantapan dari setiap perencanaan pembangunan yang telah dilaksanakan selama perencanaan-perencanaan sebelumnya. Perwujutan pemantapan perencanaan pembangunan ini ditandai dengan terwujudnya pemerataan pembangunan disetiap wilayah yang ada dan sistem birokrasi pembangunan yang efektif dan efisien, terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dari setiap aspek kehidupan dan terciptanyan keharmonisan hidup antara masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Sehingga capaian yang akan diperoleh pada tahapan ini adalah : 1.
Meningkatnya kualitas manajemen pendidikan dan pelayanan kesehatan yang lebih akuntabel, efisien, efektif dan transparan. Sehingga kualitas pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat akan semakin baik yang ditandai dengan meningkatnya kualitas hidup masyarakat.
2.
Meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah dalam pelaksanaan birokrasi.
3.
Terwujudnya Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan dengan struktur perekonomian yang kokok yang diperoleh melalui pewujutan lapangan usaha yang berdaya saing, peningkatan potensi pengembangan pertanian daerah sehingga pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat akan meningkat dan mengurangi jumlah penduduk miskin.
4.
Terbentuknya struktur perekonomian berlandaskan keunggulan kompetitif melalui pengembangan sektor pertanian, perdagangan dan industri.
5.
Terwujudnya pemerataan pembangunan disetiap wilayah kecamatan yang ada.
Bab-V RPJPD Kabupaten Dairi
73
BAB VI KAIDAH PELAKSANAAN
Dalam melaksanakan strategi dan kebijakan untuk mencapai sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Dairi (RPJPD) Tahun 2005 – 2025, pemerintah daerah wajib menerapkan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi, akuntabilitas dan partisipasi.
Pelaksanaan kebijakan, baik dalam kerangka regulasi maupun dalam kerangka investasi pemerintah dan pelayanan umum, mensyaratkan keterpaduan dan sinkronisasi antar kebijakan, baik di antara kebijakan dalam satu kegiatan maupun kebijakan antar kegiatan, dalam satu instansi dan antar instansi, dengan tetap memperhatikan tugas pokok dan fungsi yang melekat pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam rangka mewujudkan keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan yang telah diprogramkan, akan dilaksanakan proses musyawarah antar pelaku pembangunan melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan atau musrenbang kabupaten.
RPJPD Kabupaten Dairi merupakan acuan bagi pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha sehingga tercapainya sinergi dalam pelaksanaan kebijakan pembangunan.
Sehubungan
dengan
itu,
ditetapkan
kaidah-kaidah
pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2005 – 2025 Kabupaten Dairi sebagai berikut :
Bab-VI RPJPD Kabupaten Dairi
74
1. Pemerintah
Daerah,
masyarakat
termasuk
dunia
usaha
berkewajiban
untuk
melaksanakan kebijakan-kebijakan pembangunan RPJPD tahun 2005-2025 dengan sebaik-baiknya;
2. RPJPD Kabupaten Dairi tahun 2005 -2025 menjadi acuan dan pedoman bagi pemerintah daerah dalam menyusun program kebijakan publik, baik yang berupa kerangka regulasi maupun kerangka investasi pemerintah dan pelayanan umum, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk tahun-tahun selanjutnya. Untuk mengupayakan program dalam
keterpaduan, sinkronisasi
dan
harmonisasi
pelaksanaan
setiap
kerangka koordinasi perencanaan, masing-masing SKPD perlu
menyempurnakan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) tahun berikutnya sebagai berikut :
Uraian penggunaan APBD setiap tahunnya yang merupakan kegiatan untuk mencapai prioritas pembangunan daerah yang berupa kerangka regulasi sesuai dengan kewenangan dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati;
Uraian rencana penggunaan APBD setiap tahunnya, yang merupakan kegiatan untuk mencapai prioritas pembangunan daerah, yang berupa kerangka investasi pemerintah dan pelayanan umum sesuai dengan kewenangannya;
Uraian sebagaimana yang dimaksud butir (b) diatas, perlu juga menguraikan kewenangan pengguna anggaran yang bersangkutan, dalam rangka pelaksanaan tugas pemerintah daerah dan tugas pembantuan yang diterima pemerintah kabupaten dari pemerintah pusat;
3. Masyarakat luas dapat berperanserta seluas-luasnya dalam perancangan dan perumusan kebijakan yang nantinya akan dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Berkaitan dengan pendanaan pembangunan, masyarakat luas dan dunia usaha dapat berperanserta dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan pembangunan berdasarkan rancangan peranserta masyarakat dalam kegiatan yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Masyarakat luas juga dapat
Bab-VI RPJPD Kabupaten Dairi
75
berperanserta dalam pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan kegiatan dalam program-program pembangunan;
4. Pada akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD), pemerintah daerah wajib melakukan evaluasi pelaksanaan kebijakan pembangunan yang meliputi evaluasi terhadap pencapaian sasaran kegiatan yang ditetapkan, kesesuaiannya dengan rencana alokasi anggaran yang ditetapkan dalam APBD, serta kesesuaiannya dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur pelaksanaan APBD dan peraturanperaturan lainnya;
5. Untuk menjaga efektivitas pelaksanaan program, setiap pemerintah daerah wajib melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan, melakukan tindakan koreksi yang diperlukan dan melaporkan hasil-hasil pemantauan secara berkala kepada Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bab-VI RPJPD Kabupaten Dairi
76
BAB VII PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Dairi mempunyai cakupan waktu 20 tahun yaitu dalam periode 2005 – 2025. Muatan pokok terdiri dari visi dan misi pembangunan 20 tahun kedepan, tujuan jangka panjang dan sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Karena cakupannya cukup panjang maka uraian dan analisisnya sangat deskriptif/kualitatif. Keberhasilan Kabupaten Dairi untuk mewujudkan visi Kabupaten Dairi yang beriman dan takwa, maju, berdayasaing, aman dan sejahtera dalam kebhinekaan yang didukung oleh tata pemerintahan yang baik dapat dicapai apabila semua pemangku kepentingan pembangunan memiliki komitmen yang kuat dalam melaksanakan seluruh arah dan strategi pembangunan yang telah ditentukan.
----oooOooo----
Bab-VII RPJPD Kabupaten Dairi
77
DAFTAR ISI Halaman BAB I
BAB II
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .......................................................... 1.1.1. Latar Belakang Pembentukan Daerah ............. 1.1.2. Pengertian RPJP Daerah................................... 1.1.3. Proses Penyusunan RPJP Daerah .................... 1.2. Maksud dan Tujuan ................................................... 1.3. Landasan Hukum.... ................................................... 1.4. Hubungan RPJPD dengan Dokumen Perencanaan lainnya ....................................................................... 1.5. Sistematika Penulisan................................................
1 1 3 6 10 11 14 14
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1.
Gambaran Umum Kondisi Daerah............................. 2.1.1. Kondisi Geografis ........................................... 2.1.2. Pemerintahan Umum dan Aparatur ................ 2.1.3. Kondisi Sosial Budaya ................................... 2.1.4. Kondisi Perekonomian.................................... 2.1.5. Prasarana dan Sarana Daerah ......................... Analisis Kondisi Umum Daerah .............................. 2.2.1. Analisis Proyeksi Peluang .............................. 2.2.2. Analisis Proyeksi Ancaman ........................... 2.2.3. Analisis Proyeksi Permasalahan ..................... 2.2.4. Analisis Proyeksi Keberhasilan ......................
17 17 18 22 33 43 46 48 48 48 52
BAB III
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS......................................
56
BAB IV
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KABUPATEN DAIRI TAHUN 2005 -2025 ...............................................
65
2.2.
BAB V
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN DAIRI 2005 - 2025 5.1. Sasaran Pokok Pembangunan Jangka Panjang ......... 5.2. Arah Pembangunan Jangka Panjang ........................ 5.2.1. Mewujudkan masyarakat Dairi yang semakin sejahtera ......................................................... 5.2.2. Mewujudkan tata pemerintahan daerah yang baik ........................................................
70 72 72 74
5.2.3. Mewujudkan pembangunan dan pengembangan wilayah pemerintahan dengan ketersediaan infrastruktur ...................................................... 5.2.4. Mewujudkan pembangunan ekonomi untuk Mengentaskan kemiskinan dan penggangguran ................................................. 5.2.5. Mewujudkan pengelolaan potensi daerah bidang industri pertanian rakyat, kepariwisataan dan sumber daya alam........................................ 5.3.
Tahapan Skala Prioritas Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang ............................................................ 5.3.1. RPJMD ke-1 (2005-2009) .................................. 5.3.2. RPJMD ke-2 (2009-2014) ................................... 5.3.3. RPJMD ke-3 (2014-2019) .................................. 5.3.4. RPJMD ke-4 (2019-2024) .................................. 5.3.5. RPJMD Selanjutnya ...........................................
76
77
78
79 79 80 81 84 85
BAB VI
KAIDAH PELAKSANAAN .............................................
86
BAB
PENUTUP ..........................................................................
89
VII
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAIRI NO.
TAHUN 2009
TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN DAIRI TAHUN 2005 - 2025