DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR
LAPORAN KINERJA Bidang Usaha Peternakan
Tahun Anggaran 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya maka Laporan Kinerja (LKj) Bidang Usaha Peternakan Dinas Peternakan Kabupaten Blitar Tahun 2016 dapat diselesaikan tepat waktu yang telah ditentukan. Laporan Kinerja (LKj) sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan salah satu cara untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good governance), mendorong peningkatan pelayanan publik dan mencegah praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Hal ini sekaligus bentuk laporan akuntabilitas kepada masyarakat umumnya dan Pegawai Negeri Sipil pada khususnya bahwa Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur mempunyai komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil yang berupa output maupun outcomes. Di sisi yang lain laporan ini juga disusun untuk memberikan gambaran tentang tingkat keberhasilan kinerja beserta permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan tugas pokok fungsi dan kewenangan di dalam Bidang Kesehatan Hewan. Sebagai media akuntabilitas kinerja, melalui laporan ini dapat diketahui tingkat efektivitas dan efesiensi kinerja Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur melalui pelaksanaan program dan kegiatan dengan mendasarkan pada Rencana Kerja Tahunan, Perjanjian Kinerja dan Rencana Stratejik yang telah ditetapkan. Blitar Maret 2017 Ka. Bidang Usaha Peternakan
Ir. AGUS WINARDI Pembina NIP. 19670829 199703 1 003
BAB I PENDAHULUAN
A. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Dinas Peternakan adalah unsur
pelaksana otonomi daerah
dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Peternakan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang peternakan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai fungsi : a.
Perumusan kebijakan teknis di bidang peternakan.
b.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang peternakan.
c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang peternakan.
d.
Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas.
e.
Pelaksanaan urusan tata usaha dinas.
f.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
g. Bidang Usaha Peternakan sebagaimana dimaksud mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam melaksanakan fasilitasi, permodalan, pengembangan pelayanan perusahaan peternakan dan kesehatan hewan, kemitraan serta penataan bina usaha peternakan dan kesehatan hewan. Untuk
melaksanakan
tugas
sebagaimana
dimaksud,
Bidang
Usaha
Peternakan , mempunyai fungsi : a. Pengumpulan bahan dan pengolah data dalam rangka penyusunan rencana dan program kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas di bidang usaha Peternakan. b. Penyusunan rencana permodalan, pengembangan pelayanan dan peternak, kemitraan dan pengelolaan agroindustri hasil peternakan dan kesehatan hewan.
c. Penyusunan standarisasi usaha peternakan dan kesehatan hewan, pengelolaan lingkungan dan teknologi pasca panen. d. Pelaksanaan pemantauan harga pasar dan agribisnis peternakan. e. Pengawasan dan pengendalian usaha peternakan dan kesehatan hewan, kemitraan, pengelolaan lingkungan serta promosi dibidang peternakan dan kesehatan hewan. f. Pembinaan dan penyebarluasan informasi sertapromosi komoditas unggulan hasil peternakan dan kesehatan hewan. g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
. Struktur Jabatan Susunan Organisasi Bidang Usaha Peternakan terdiri atas : a. Seksi Bina Usaha b. Seksi Kelembagaan dan SDM c. Seksi Pembiayaan dan Permodalan Seksi Bina Usaha Lainnya sebagaimana dimaksud, mempunyai tugas mengumpulkan bahan dan data dalam rangka menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan ,pengawasan, fasilitasi dan standarisasi, promosi ternak dan sistem kemitraan yang berkesinambungan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Seksi Bina Usaha mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan usaha peternakan dan kesehatan hewan. b. Pelaksanaan fasilitasi dan standarisasi pengolahan hasil peternakan dan kesehatan hewan. c. Pelaksanaan promosi
ternak unggulan, hasil peternakan dan
kesehatan hewan serta penyebaran informasi harga pasar. d. Pelaksanaan
pembinaan
dan
pengawasan studi
Amdal/Usaha
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Usaha Pemantauan Lingkungan (UPL) dibidang peternakan dan kesehatan hewan. e. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sistem kemitraan yang berkesinambungan.
f. Pengumpulan bahan dan mengolah data guna penyusunan kegiatan terkait dengan program bina usaha. g. Pengkoordinasian dan fasilitasi dengan pihak terkait berkaitan dengan permasalahan usaha peternakan. h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Usaha Tani. Seksi
Kelembagaan
dan
SDM
sebagaimana,
mempunyai
tugas
mengumpulkan bahan dan data dalam rangka menyusun pedoman dan petunjuk teknis pemberdayaan,
monitoring
dan
pengembangan,
evaluasi, dan
pembinaan
pembinaan
dan
fasilitasi,
kelembagaan
dan
manajemen usaha peternakan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kelembagaan dan SDM mempunyai fungsi: Pelaksanaan
monitoring
dan
evaluasi
perkembangan
kelembagaan,
ketenagakerjaan bidang peternakan dan kesehatan hewan Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi kepada peternak/ kelompok tani ternak dalam mengembangkan agribisnis peternakan dan kesehatan hewan. Pelaksanaan bimbingan dan peningkatan ketrampilan sumberdaya manusia peternakan dan kesehatan hewan. Pelaksanaan
bimbingan
penyuluhan pengembangan
peternakan
dan
kesehatan hewan. Pelaksanaan pengembangan swadaya bidang peternakan dan kesehatan hewan. Pelaksanaan
pembinaan
kelembagaan
dan
managemenusaha
tani
peternakan dan kesehatan hewan. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Usaha Tani.
Seksi Permodalan dan Pembiayaan sebagaimana dimaksud , mempunyai tugas mengumpulkan bahan dan data dalam rangka menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan penyebaran dan pengembangan ternak dan hewan lainnya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Penyebaran dan Pengembangan Ternak dan Hewan Lainnya, mempunyai fungsi : 1.
2. 3. 4. 5. 6.
Pengumpulan bahan dan pengolah data dalam rangka penyusunan rencana dan program kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas Seksi Permodalan dan Pembiayaan. Pelaksanaan fasilitasi terhadap tataguna dan pemanfaatan lahan, investasi permodalan usaha peternakan dan kesehatan hewan. Pelaksanaan fasilitasi manajemen usaha peternakan dan kesehatan hewan serta permodalan Memfasilitasi pengembangan potensi peternakan melalui kemitraan. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyaluran, pemanfaatan dan pengendalian kredit usaha petrnakan dan kesehatan hewan. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Usaha Tani.
BAB II URAIAN KEGIATAN BIDANG USAHA PETERNAKAN DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR TAHUN ANGGARAN 2016
A.
Perjanjian Kinerja Sebagaimana yang telah ditetapkan Perjanjian Kinerja (PK) Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kab. Blitar Capaian atau realisasi dari target kinerja pada tahun 2016 terdapat pada tabel berikut : NO
URAIAN IKU
TARGET
REALISASI
2016
2016
CAPAIAN
REALISASI 2015
1.
Prosentase 1% Peningkatan Populasi Ternak
1,7 %
1,7 %
1,2 %
2.
Angka kejadian kasus KLB penyakit ternak
0 kasus
0 kasus
100 %
0 kasus
3
Kenaikan jumlah kelompok dan peternak binaan
25 peternak/ kelompok
128 peternak/ kelompok
500 %
144 ternak/kelo mpok
4
Jumlah pengawasan mutu
12.387 sampel
13.632 sampel
110 %
13.444 sampel
1. Pengawasan bahan pakan dan bahan asal hewan merupakan tugas Dinas Peternakan dalam mewujudkan Produk Peternakan yang Aman Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). Pada Tahun 2015 di targetkan melaksanakan pengawasan sebanyak 872 sampel dan dapat
terealisasi
sebanyak
1.021
sampel
Dalam
rangka
mewujudkan peternakan agribisnis di wilayah Kabupaten Blitar diperlukan adanya pembinaan kepada peternak/ kelompok ternak.
Pada Tahun 2015 ditargetkan pembinaan sebanyak 132 kelompok dan terealisasi sebanyak 237 kelompok 2. Dalam rangka meningkatan pemasaran produk/ hasil peternakan di wilayah Kab. Blitar, maka Dinas peternakan mentarget jumlah ternak yang dipromosikan pada Tahun Anggaran 2015 sebanyak 6.803 ekor dan terrealisasi sebesar 28.448 ekor
B. KEGIATAN BIDANG USAHA PETERNAKAN SEKSI KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA 1. Kegiatan Pelatihan Mengolah Susu, Daging dan TelurSumber dan Alokasi Dana Sumber dana untuk pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pengolahan Susu, Daging dan Telur
pada Tahun Anggaran 2016mendapatkan
Anggaran APBD Kabupaten Blitar sebesar Rp. 28.125.000,- (Dua Puluh Delapan Juta Seratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah). Terserap sebesar Rp. 21.875.000,- ( Dua Puluh Satu Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah), dana tidak terserap sebesar Rp. 6.250.000,- (Enam Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah), hal ini diakibatkan karena tidak diperbolehkan pengadaan alat berupa aset dan Publikasi yang tidak diperbolehkan menyerap media elektronik karena pada DPA berbunyi media cetak dan nilainya pun terlalu besar untuk diserap untuk belanja publikasi media cetak
Bentuk Kegiatan Kegiatan dilaksanakan dengan memberikan
materi kemudian
pelatihan oleh Tenaga Ahli dan Instruktur dari Universitas Brawijaya kepada 25 orang Peternak bidang peternakan yang meliputi kegiatan pengelolaan pasca panen dan pengolahan produk hasil peternakan sehingga akan diperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang
produk peternakan yang berdaya saing serta ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). KegiatanPelatihan Pengolahan Susu, Daging dan Telur Tahun 2016 ini hanya Memaparkan dilanjutkan dengan praktikum mengolah Salah Satu Produk Hasil Peternakan yaitu Susu, pertama yaitu pengelolaan pasca panen dan pengolahan susu yang meliputi handling, pengolahan susu menjadi produk olahan siap saji yaitu keju. Sebelum dilakukan pemberian materi dan pelatihan terlebih dahulu diberikan pretest, kemudian setelah kegiatan selesai diberikan postest untuk mengetahui sejauh mana efektifitas kegiatan yang telah dilksanakan.
Jadwal KegiatanPengolahan Susu, Daging dan Telur Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pengolahan Susu, Daging dan Telur Tahun Anggaran 2016dilaksanakan pada tanggal 25 April 2016, dengan jadwal sebagai berikut: No Pukul 01. 07.30-08.00
Kegiatan Registrasi Peserta Pelatihan
02. 08.00-08.10
Pretest
03. 08.10-08.30
07. 15.00-15.15
Pembukaan dan Sambutan dr Bapak Kepala Dinas Peternakan Kab. Blitar Pemaparan Materi dan coffe break - Penanganan Susu Pasca Panen - Pengolahan Susu ISHOMA Praktik Pengolahan Susu dan coffe break Post Tes
08. 15.15-selesai
Penutup
04. 08.30-12.00
05. 12.00-12.30 06. 12.30-15.00
Pelaksana Petugas dari Dinas Peternakan Petugas dari Dinas Peternakan Kepala Dinas Peternakan Kab. Blitar/ Yang Mewakili Narasumber Moderator
Narasumber Moderator Petugas dari Dinas Peternakan Petugas dari Dinas Peternakan
Pelaksana Kegiatan Pelaksana Kegiatan Pelatihan Pengolahan Susu, Daging dan Telur Tahun 2016 secara keseluruhan adalah sebagimana tertuang dalam Keputusan Pengguna Anggaran/Pengguna Barang pada Dinas Peternakan
Kabupaten
Blitar
Nomor:
22Tahun
2016
tentang
Pembentukan Tim Teknis Kegiatan Pelatihan Pengolahan Susu, Daging dan Telur Tahun 2016. Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah
Permasalahan Kendala
yang
dihadapi
selama
pelaksanaan
Kegiatan
Pelatihan Pengolahan Susu, Daging dan Telur Tahun 2016 adalah keterbatasan anggaran sehingga tidak dapat mengakomodasi secara menyeluruh baik secara kuantitas dan kualitas maksud dan tujuan kegiatan ini, hal ini diakibatkan oleh Manusia dalam manajemen
kemampuan Sumber Daya
manajemen usaha peternakansecara khusus yaitu
pengolahan dan
manajemen pemasaran yang masih
kurang. Alternatif Pemecahan Masalah Alternatif
pemecahan
masalah/saran
untuk
pelaksanaan
Kegiatan Pelatihan Pengolahan Susu, Daging dan Telur tahun – tahun mendatang agar pelaksanaannya lebih baik lagi adalah memberikan pembinaan secara intensif
dan secara terus menerus tentang
manajemen produksi, dan manajemen pemasaran agar diperoleh hasil yang lebih optimal . Mengubah pola pikir dari sistem usaha peternakan tradisional menjadi pola pikir dari sistem usaha peternakan agribis yang berwawasan lingkungan.
I.
Kegiatan Penilaian Lomba Pelaku Agribisnis Bidang Peternakan Sumber dana untuk pelaksanaan Kegiatan Penilaian Lomba Pelaku
Agribisnis
di
Bidang
Peternakan
Tahun
Anggaran
2016mendapatkan Anggaran APBD Kabupaten Blitar sebesar Rp. 15.000.000,- (Lima Juta Rupiah). Dana yang terserap sebesar Rp. 14.850.000,- (Empat BelasJuta Delapan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah), dana tidak terserap sebesar Rp. 150.000,- (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Bentuk Kegiatan Kegiatan Penilaian Lomba Pelaku Agribisnis di Bidang Peternakandilaksanakan dengan melakukan Penilaian Langsung ke Kelompok pilihan yang pernah mendapatkan bantuan dari, yaitu menilai manajemen produksi yang meliputi manajemen breeding, pakan, perkandangan, sanitasi dan higienis, pencegahan dan pengendalian penyakit, penanganan pasca panen, pengolahan dan diversifikasi produk serta pemasaran. Sedangkan manajemen kelembangaan meliputi
Manajemen
administrasi,
manajemen
personal
dan
manajemen keuangan. Tidak ketinggalan pula pembinaan peran serta kelompok
dalam
kegiatan
kemasyarakatan,
seperti
pelayanan
kesehatan dan kegiatan sosial lainnya. Dari Penilaian – penilaian Kelompok yang telah di nilai akan di ambil 5 Kategori dimana masing – masing akan langsung diambil juara 1 (pertama) Kelompok yang di sekiranya masuk kriteria diantara sebagai berikut : Sapi Potong, Sapi Perah, Ayam Buras, Itik dan Kambing. Peternak/Kelompok ternak pelaku agribisnis peternakan dari hasil tim Penilaian telah dilampirkan sebagaimana yang telah dijadwalkan.
Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penilaian Lomba Pelaku Agribisnis di Bidang PeternakanTahun Anggaran 2016 dimulai pada tanggal 1 Maret 2016 sampai dengan 28 Oktober 2015. Adapun jadwal dan nama-nama kelompok yang masuk penilaian secara terperinci sebagaimana terlampir. Pelaksana Kegiatan Pelaksana Kegiatan Penilaian Lomba Pelaku Agribisnis di Bidang PeternakanTahun 2016 secara keseluruhan adalah sebagimana tertuang dalam Keputusan Pengguna Anggaran/Pengguna Barang pada Dinas Peternakan Kabupaten Blitar Nomor: 36Tahun 2016 tentang Pembentukan Tim Teknis Kegiatan Penilaian Lomba Pelaku Agribisnis di Bidang PeternakanTahun Anggaran 2016.
Permasalahan Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan Kegiatan Penilaian Lomba Pelaku Agribisnis di Bidang Peternakan Tahun 2016 adalah kurangnya Tenaga Tim dan Waktu Penilaian Lomba Pelaku Agribisnis di Bidang Peternakan yang meliputi manajemen produksi, manajemen pakan, serta orientasi usaha yang masih belum mengarah pada profit oriented
dengan
manajemen
usaha
yang
tetap
berwawasan
lingkunganyang mengakibatkan kurang maximal dalam penilaian.
Alternatif Pemecahan Masalah Alternatif
pemecahan
masalah/saran
untuk
pelaksanaan
Kegiatan Penilaian Lomba Pelaku Agribisnis di Bidang Peternakan tahun – tahun mendatang agar pelaksanaannya lebih baik lagi adalah memberikan pembinaan secara intensif tentang
manajemen
produksi,
dan secara terus menerus
manajemen
pakan,
manajemen
perkandangan, penngendalian penyakit dan manajemen pemasaran agar dioeroleh hasil yang lebih optimal . Mengubah pola pikir dari
sistem usaha peternakan tradisional menjadi pola pikir dari sistem usaha peternakan agribis yang berwawasan lingkung. SEKSI BINA USAHA Jenis Kegiatan yang dilaksanakan : a) Monitoring UKL/UPL Bidang Peternakan. b) Penyelenggaraan Pasar Murah Kabupaten Blitar menjelang Idul Fitri Tahun 2016. c) Fasilitasi terhadap permohonan ijin HO, Tanda Daftar Peternakan Rakyat dan Ijin Usaha Peternakan. d) Promosi atas Hasil Produksi Peternakan Unggulan Daerah Tahun 2016.
Bentuk Kegiatan 1.
Monitoring UKL/UPL Bidang Peternakan Kegiatan
Monitoring
Pelaksanaan
Usaha
Pengelolaan
Lingkungan dan Usaha Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) Bidang Peternakan ini diawali dengan pembentukan Tim Teknis Pelaksana Kegiatan, melalui Surat Keputusan Pengguna Anggaran Dinas Peternakan Kabupaten Blitar, kemudian Tim Teknis melakukan kunjungan langsung ke peternak/kelompok ternak dan melihat langsung
pelaksanaan
UKL/UPL
yang
dilakukan
peternak.
Pengamatan Tim Teknis di lokasi peternakan meliputi : manajemen pemeliharaan ternak secara umum, perkembangan usaha serta pelaksanaan UKL/UPL. Dalam kegiatan ini juga dilakukan pertemuan perwakilan dari beberapa peternak untuk dilakukan pembinaan secara bersama-sama.Pertemuan perwakilan peternak ini dapat dilakukan atas permintaan kelompok ataupun ditunjuk langsung oleh Tim Teknis berdasarkan tingkat resiko permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan UKL/UPL yang dilakukan peternak. Selain itu dalam kegiatan ini juga membantu memfasilitasi peternak yang mengalami permasalahan dengan masyarakat disekitar lokasi peternakan akibat dari pelaksanaan UKL/UPL yang kurang bagus
dari
peternak itu sendiri supaya dapat menyelesaikan
permasalahannya
dan
melanjutkan
kembali
kegiatan
usahanya.Sehingga diharapkan tidak timbul kembali permasalahan dengan lingkungan sekitar tempat usahanya. 2.
Penyelenggaraan Pasar Murah Kabupaten Blitar menjelang Idul Fitri Tahun 2016 Kegiatan Penyelenggaraan Pasar Murah Kabupaten Blitar menjelang Idul Fitri Tahun 2016 ini diawali dengan pembentukan Tim Teknis Kegiatan, melalui Surat Keputusan Pengguna Anggaran Dinas Peternakan Kabupaten Blitar, kemudian Tim Teknis menyususn Petunjuk Teknis yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya Tim Teknis membuat perencanaan pelaksanaan pasar murah, mulai dari persiapan administrasi, rencana pengadaan barang maupun system distribusi barang pada saat pelaksanaan. Setelah persiapan administrasi selesai, maka dilanjutkan dengan proses pengadaan barang yang berupa pengadaan bahan pengemas telur (egg try , karet gelang, tas kresek dan rafia), Untuk pengadaan bahan pengemas telur dilakukan melalui metode pembelian langsung oleh rekanan.
Adapun jumlah bahan pengemas yang disediakan oleh Dinas Peternakan yaitu sebanyak 6.000 paket pengemas telur ayam ras.Adapun paket telur keseluruhan yang terjual sebanyak 3.180 paket.Sedangkan yang terjual pada masing-masing lokasi pelaksanaan pasar murah sebagaimana terlampir. 3.
Fasilitasi Terhadap Permohonan Ijin Prinsip, HO, Tanda Daftar Peternakan Rakyat dan Ijin Usaha Peternakan Dalam kegiatan ini Dinas Peternakan (Seksi Bina Usaha) hanya sebagai salah satu Tim Teknis dalam verifikasi perijinan yang diajukan oleh pemohon, sedangkan leading sektor dalam kegiatan ini yaitu Kantor Perijinan Terpadu Satu Pintu (KPTSP). Pada Tahun 2016 ini fasilitasi yang dilakukan oleh Seksi Bina Usaha sebanyak : -
Ijin Prinsip
:3 pemohon
4.
-
Ijin HO
: 55 pemohon
-
Tanda Daftar Peternakan Rakyat:3 pemohon
-
Ijin Usaha Peternakan
:19 pemohon
Promosi atas Hasil Produksi Peternakan Unggulan Daerah Tahun 2016 Pemerintah pembinaan di
berusaha
melakukan
penyeimbangan
beberapa jenis komoditi ternak dengan tidak saja
bertumpu pada upaya penyediaan daging, susu dan telur tapi juga komoditas yang lainnya. Komoditas burung kicauan merupakan bidang usaha yang telah mulai banyak di minati dan dibudidayakan oleh sebagian masyarakat khususnya di Kabupaten Blitar. Salah satu upaya pembinaan tersebut adalah mengadakan Lomba Burung Berkicau Exponak Cup 2016 dan Kontes Kambing Ettawa. Selain itu juga untuk mengembangkan usaha di bidang peternakan perlu adanya dukungan bagi pengusaha olahan di bidang peternakan, sehingga dalam kegiatan ini juga ada dukungan terhadap pelaksanaan pameran produk unggulan di bidang peternakan. Dalam pelaksanaan Lomba Burung BerkicauExponak Cup 2016 ini Dinas Peternakan berkerjasama Paguyuban Kicaumania Blitar Raya, sedangkan untuk Kontes Kambing Ettawa berkerjasama dengan Perkumpulan Peternak Kambing Ettawa Nasional (PERKAPPENAS)di wilayah Blitar Raya. Sedangkan untuk kegiatan pameran produk unggulan di bidang peternakan Dinas Peternakan memfasilitasi para pengusaha UMKM yang bergerak di bidang pengolahan hasil peternakan yang ada di wilayah Kabupaten Blitar.
PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
1. Monitoring UKL/UPL Bidang Peternakan Permasalahan-permasalahan yang ditemui selama pelaksanaan Kegiatan Monitoring Pelaksanaan UKL/UPL Bidang Peternakan Tahun 2016 adalah : a. Masih banyak peternak yang belum mempunyai ijin dan belum melaksanakan UKL/UPL dengan baik dalam mengelola usahanya sehingga apabila hubungan peternak dengan masyarakat disekitar lokasi usaha ternak kurang bagus bisa menimbulkan suasana yang kurang kondusif dan akhirnya masyarakat mengajukan tuntutan agar usaha peternakannya ditutup. b. Beberapa
peternak
yang
mendapatkan
pengaduan
dari
masyarakat disekitar lokasi usahanya yang kurang kondusif, banyak yang tidak mematuhi kesepakatan yang telah dibuat bersama antara peternak dengan masyarakat sekitar lokasi peternakan sehingga usahanya terus mengalami kendala / gangguan dari masyarakat disekitar lokasi peternakan. c. Di beberapa wilayah masyarakat yang berada disekitar lokasi peternakan banyak yang memanfaatkan situasi yang kurang kondusif antara peternak dengan masyarakat disekitarnya dengan orientasi
komersial
(permasalahan
bisa
diselesaikan
kalau
peternak mau memberikan sejumlah uang tertentu kepada masyarakat disekitarnya). d. Beberapa peternak belum memahami arti penting dan resiko yang mungkin terjadi apabila tidak melaksanakan UKL/UPL dengan baik. Alternatif pemecahan masalah yang bisa kita laksanakan untuk
memecahkan
masalah-masalah
yang
timbul
selama
pelaksanaanKegiatan Monitoring Pelaksanaan UKL/UPL pada Usaha Peternakan Tahun 2016 adalah : a. Perlu adanya penyuluhan kepada peternak tentang pentingnya pelaksanaan UKL/UPL bidang peternakan sehingga bisa meminimalisir kendala/gangguan dari masyarakat sekitar terhadap
7
usaha yang dilaksanakan serta dapat mengantisipasi resiko timbulnya penyakit baik pada ternak maupun manusianya. b. Perlu adanya penyuluhan kepada peternak tentang pentingnya kelengkapan perijinan dalam usaha ternaknya. Perlu adanya kegiatan lanjutan monitoring pelaksanaan UKL/UPL pada usaha peternakan pada tahun 2016. 2.
Penyelengaraan Pasar Murah Kabupaten Blitar menjelang Idul Fitri Tahun 2016 Permasalahan-permasalahan
yang
ditemui
selama
pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Pasar Murah Kabupaten Blitar Menjelang Idul Fitri Tahun 2016adalah : a.
Kurangnya
sosialisasi
pelaksanaan
pasar
murah
kepada
masyarakat, sehingga banyak masyarakat yang tidak tahu tentang pelaksanaan pasar murah baik waktu maupun tempatnya sehingga pada saat pelaksanaan pasar murah banyak paket telur yang tidak terjual. b.
Sistem penjualan telur yang dalam bentuk paket butiran dan tidak diketahui beratnya, sehingga kurang diminati masyarakat.
Alternatif pemecahan masalah/saran untuk pelaksanaan pasar murah tahun 2017 agar pelaksanaan pasar murah lebih baik lagi adalah : a. Sosialisasi pelaksanaan pasar murah sebaiknya diperluas lagi sehingga lebih banyak masyarakat yang tahu tentang pasar murah baik lokasi maupun waktunya. b. Sistem penjualan telur sebaiknya bentuk paketannya ditimbang sehingga masyarakat yang akan membeli ada kepastian tentang berat telur yang akan dibeli. 3.
Fasilitasi terhadap permohonan ijin HO, Tanda Daftar Peternakan Rakyat dan Ijin Usaha Peternakan Permasalahan Dalam pelaksanaan fasilitasi terhadap permohonan ijin HO, Tanda Daftar Peternakan Rakyat dan Ijin Usaha Peternakan ada beberapa permasalahan/kendala yang dihadapi antara lain :
a.
b.
Pada waktu verifikasi di lapangan biasanya jadwal untuk beberapa lokasi yang sejalan dibuat bersama-sama meskipun ijinnya kadang tidak sejenis, sehingga mau tidak mau kalau kita berangkat bersamasama dengan tim harus mengikuti semua jadwal yang telah ditentukan oleh KPTSP meskipun kita sebenarnya tidak terlibat dalam beberapa verifikasi ijin tersebut. Hal ini sangat menyita waktu bagi anggota tim yang tidak terlibat. Pelaksanaan verifikasi di lapangan sering berbarengan dengan agenda kegiatan yang lain sehingga kadang-kadang kerepotan dalam mengatur personel yang ditugaskan untuk verifikasi lapangan.
Alternatif Pemecahan Masalah Alternatif pemecahan masalah yang bisa dilakukan dalam rangka untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan Fasilitasi terhadap permohonan ijin HO, Tanda Daftar Peternakan Rakyat dan Ijin Usaha Peternakan adalah : a.
Perlu tambahan anggota tim Fasilitasi terhadap permohonan ijin HO, Tanda Daftar Peternakan Rakyat dan
Ijin Usaha Peternakan
(UPT/Petugas Teknis Peternakan) agar apabila jadwal verifikasi berbarengan dengan beberapa agenda kegiatan yang lain verifikasi bisa tetap jalan. b.
Perlu adanya tambahan sarana transportasi sehingga apabila jadwal verifikasi bersamaan dengan ijin usaha yang lain (yang tidak melibatkan Dinas Peternakan) tim dari Dinas Peternakan bisa berangkat sendiri (tidak ikut dengan kendaraan yang disediakan KPTSP).
4.
Promosi atas Hasil Produksi Peternakan Unggulan Daerah Tahun 2016 Permasalahan Permasalahan-permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan baik lomba burung berkicau, kontes kambing Ettawa maupun pameran produk unggulan bidang peternakan antara lain yaitu : a. Pada waktu pelaksanaan kegiatan Dinas Peternakan bekerjasama dengan beberapa paguyuban/perkumpulan, tetapi dalam penyusunan rencana anggaran tidak koordinasi dengan paguyuban/perkumpulan yang akan diajak kerjasama sehingga pada waktu pelaksanaan kegiatan
banyak kebutuhan yang tidak dianggarkan. b. Dukungan anggaran/dana untuk pelaksanaan pameran produk unggulan di bidang peternakan masih sangat minim sehingga pelaksanaannya tidak bisa maksimal. c. Belum ada dukungan anggaran/dana yang dialokasikan untuk pelaksanaan pameran produk unggulan di bidang peternakan keluar daerah padahal itu sangat diperlukan oleh pelaku usaha olahan hasil peternakan. Alternatif Pemecahan Masalah Alternatif pemecahan yang bisa diambil dalam rangka mengantisipasi agar tidak terjadi permasalahan yang sama dalam pelaksanaan kegiatan serupa pada tahun mendatang antara lain : a.
Apabila
dalam
rencana
kegiatan
akan
melibatkan
pihak
lain
(paguyuban/perkumpulan) sebaiknya mereka dilibatkan dari awal sehingga semua kebutuhan yang diperlukan dalam kegiatan dapat teranggarkan. b.
Perlu adanya penambahan anggaran/dana pendukung pelaksanaan pameran produk unggulan bidang peternakan baik yang untuk dalam daerah maupun luar daerah.
2.2
SEKSI PERMODALAN DAN PEMBIAYAAN
Kegiatan ini bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) melalui
APBD-P Kabupaten Blitar tahun 2016 sebesar Rp.
150.000.000,- (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah). Dana tersebut Terserap sebesar Rp. 136.706.000,- (Seratus Tiga Puluh Enam Juta Tujuh Ratus Enam Ribu Rupiah), dan anggaran yang tidak terserap sebesar Rp. 13.294.000,- (Tiga Belas Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Empat Ribu Rupiah). 3.2. Bentuk Kegiatan Tahap kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau dan atau Daerah Hasil Bahan Baku Industri
Hasil
Tembakau
adalah
terlebih
dahulu
menginventarisasi
masyarakat/peternak yang berdomisili di lingkungan industri hasil tembakau dan atau hasil bahan baku tembakau di Kabupaten Blitar yang berkoordinasi dengan kelompok tani/ternak setempat untuk diikutkan dalam pelatihan pengolahan bahan asal hewan (daging, susu dan telur). Kegiatan dilaksanakan di hotel Gita Puri jl.cemara Blitar pada tanggal 15, 16, 22 dan 23 Nopember 2016 dengan membagi dalam 4 (empat) angkatan yang masing-masing angkatan terdiri dari 45 orang adapun narasumber adalah dari dosen pengajar Fakultas Peternakan jurusan Teknologi hasil ternak Universitas Brawijaya Malang. Acara dimulai dengan pembukaan, pre test, materi, praktek dan terakhir diadakan post test.
PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Kendala Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan Kegiatan
Pembinaan
Kemampuan dan Ketrampilan Kerja Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau dan atau Daerah Hasil Bahan Baku Industri Hasil Tembakau adalah 1. Masih banyak peternak/anggota kelompok ternak yang berminat untuk mengikuti pelatihan pengolahan bahan asal hewan (daging, susu dan telur) dan karena keterbatasan dana maka tidak bisa mengikutkan semua. 2. Belum semua ibu- ibu yang mengikuti pelatihan bisa memahami materi yang disampaikan oleh narasumber. Alternatif Pemecahan Masalah Alternatif pemecahan masalah yang bisa kita ambil untuk memecahkan masalah-masalah yang timbul selama pelaksanaan Kegiatan adalah: 1. Menganggarkan kembali kegiatan tersebut pada tahun anggaran 2017 yang lebih banyak untuk pelaksanaan pelatihan pengolahan bahan asal hewan (daging, susu dan telur) 2. Memperbanyak kelompok pada saat praktek pengolahan bahan asal hewan sehingga semua peserta bisa melakukan praktek secara langsung dengan dibimbing oleh narasumber dan peserta pelatihan yang sudah bisa.
1 Sumber Dana
Kegiatan Pelatihan Penyusunan Ransum Unggas dan Ruminansia serta Monitoring Kredit KKPE pada Tahun Anggaran 2016 mendapatkan Anggaran APBD Kabupaten Blitar sebesar Rp. 90.000.000,- (Sembilan puluh juta rupiah). Dana terserap sebesar Rp. 86.545.000,- (Delapan Puluh Enam Juta Lima Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah), dana tidak terserap sebesar Rp. 3.455.000,- (Tiga Juta Empat Ratus Lima Puluh Lima Ribu Rupiah). 1.2 Bentuk Kegiatan 3.2.1 Pelatihan Penyusunan Ransum Unggas dan Ruminansia Pelatihan Penyusunan Ransum Unggas dan Ruminansia dilaksanakan di Rumah Makan dan Penginapan “Telaga Indah” Ds. Tlogo Kec. Kanigoro, dengan mengundang peserta dari peternak maupun anggota kelompok ternak yang ada di Wilayah Kabupaten Blitar yang memiliki minat dan potensi
untuk
mengembangkan
usahanya,
terutama
peternak
penggguna program kredit KKPE. Narasumber pada pelatihan ini adalah dosen dari Universitas Brawijaya Malang. Jumlah peserta 60 orang per hari. Pelaksanaan pada tgl 29 Maret 2016 dengan materi adalah Penyusunan Ransum Ruminansia, sedangkan tgl 30 Maret 2016 Penyusunan Ransum Unggas. Acara dimulai dengan pembukaan, kemudian pre test, materi, praktek dan terakhir post test. 3.2.2 Monitoring Pengguna Program Kredit KKPE Monitoring dilaksanakan kepada kelompok ternak maupun peternak yang telah
memperoleh/mendapatkan
Peternak
diberikan
informasi
kredit tentang
pada
tahun
sebelumnya.
permodalan,
manajemen
peternakan, dll. Tahun 2016 ada sebanyak 76 peternak/Kelompok Ternak yang dimonitoring dengan jadwal monitoring, sebagaimana terlampir.
PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Kendala Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Penyusunan Ransum Unggas dan Ruminansia dan Monitoring Kredit KKPE Tahun 2016 adalah : 1.
Masih banyak peternak/anggota kelompok ternak yang berminat untuk mengikuti pelatihan penyusunan ransum ternak, tetapi peserta pelatihan terbatas.
2.
Ada beberapa peternak/anggota kelompok ternak yang menggunakan kredit tidak sesuai peruntukannya sehingga populasi ternak tidak bertambah.
Alternatif Pemecahan Masalah Alternatif
pemecahan
masalah
yang
bisa
kita
ambil
untuk
memecahkan masalah-masalah yang timbul selama pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Penyusunan Ransum Ungas dan Ruminansia serta Monitoring Kredit KKPE Tahun 2016 adalah: 1.
Menganggarkan dana lebih banyak untuk pelaksanaan pelatihan penyusunan ransum, dan menginventaris peternak yang belum pernah ikut pelatihan penyusunan ransum sehingga peserta pelatihan lebih merata dari berbagai wilayah di Kab. Blitar.
2.
Dilaksanakan monitoring secara berkala kepada peternak/anggota kelompok ternak untuk menambah pengetahuan tentang manajemen peternakan sehingga produkstivitas ternak meningkat dan populasi bertambah.
BAB III PENUTUP
Laporan Kinerja (LKj) Eselon 3 Bidang Usaha Peternakan Dinas Peternakan
merupakan
pertangggungjawaban
dari
penggunaan
anggaran untuk mengatur dan mengendalikan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan guna tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) tersebut merupakan langkah yang baik sebagai pra evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2016 dan memenuhi verifikasi hasil capaian IKU Dinas Peternakan Kabupaten Blitar Sebagai
pelaksana
teknis
pembinaan,
pencegahan,
dan
pemberantasan penyakit hewan strategis , maka Bidang Kesehatan Hewan Kabupaten Blitar senantiasa mengarahkan program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk dapat mengikuti perubahan isu strategis pada wilayah Kab. Blitar, khususnya di Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Laporan Peternakan
Kinerja Kabupaten
(LKj)
Bidang
Blitar
Tahun
Usaha
Peternakan
Dinas
2016
diharapkan
dapat
dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja untuk menyempurnakan dokumen perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan di periode yang akan datang.
Anggaran dan Realiasasi Bidang Usaha Peternakan Tahun 2016 No
1
2
3
Bidang/Keg
Seksi Kelembagaan & SDM - Peningkatan kapasitas dalam rangka pengembangan agribisnis di bidang peternakan - Pendampingan lomba kelompok agribisnis tingkat nasional - Optimalisasi pemanfaatan sarana & prasarana produksi peternakan - Pengembangan budidaya sapi potong di kab. Blitar - Peningkatan produksi pakan ternak sub keg pengembangan integrasi ternaktanaman pangan - Pengembangan usaha sapi perah di kab. Blitar Bina Usaha - Monitoring UKL/UPL Bidang Peternakan - Penyelenggaraan Pasar Murah Kabupaten Blitar menjelang Idul Fitri Tahun 2015 - Fasilitasi terhadap permohonan ijin Prinsip, HO, Tanda Daftar Peternakan Rakyat dan Ijin Usaha Peternakan - Sosialisasi & monitoring kredit serta kemitraan usaha peternakan (kredit, hibah) - Pembangunan saran & prasarana pasar produksi hasil peternakan - Penguatan ekonomi masyarakat di lingkungan industry hasil tembakau dalam rangka pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dilaksanakan antara lain melalui bantuan permodalan & sarana produksi - Penyusunan ransum unggas & ruminansia
Anggaran
Anggaran
%
Terserap
Terserap
Rp. 139.750.000
Rp. 138.570.400
99,15 %
Rp. 43.750.000
Rp. 40.290.000
92,09 %
Rp. 29.000.000
Rp. 28.880.000
99,58 %
Rp. 932.500.000
Rp. 815.090.577
87,41 %
Rp. 340.000.000
Rp. 315.092.077
92,67 %
Rp. 412.500.000
Rp. 348.720.000
84,54 %
Rp. 45.410.000
Rp. 45.260.000
99,7 %
Rp. 63.590.000
Rp. 63.484.000
99,8 %
Rp. 64.675.000
Rp. 55.175.000
85,3 %
Rp. 124.550.000
Rp. 122.360.000
98,2 %
Rp. 975.000.000
Rp. 9.040.000
0,93 %
|Rp. 100.000.000
Rp. 85.216.000
85,27 %