Tugas Akhir
Desain Interior
Desain interior view rotation Sushi Tei dengan nuansa modern japanese
Aditya Wira Hardi 3407100083 Dosen Pembimbing
|
Anggra Ayu Rucitra, ST, MT
Dosen Koordinator
|
Anggri Indraprasti, M.Des
Program Studi Desain Interior - Jurusan Desain Produk Industri Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Sushi T e i
Bab I Pendahuluan
Background Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah DKI jakarta. Akhirakhir ini persaingan resto disurabaya sangat ketat dikarenakan mulai banyak berkembang resto.
Desain Interior View Rotation Sushi Tei dengan nuansa modern Japanese
14-60 tahun selain kecintaannya terhadap makanan japan juga masyarakat surabaya semakin sadar akan kesehatan.
Makanan japan terkenal dengan protein tinggi yang sangat memperhatikan kesehatan.
•
Meciptakan citra resto japan melalui sebuah desain modern japanese yang dapat menceritakan kebudayaan dari japan sendiri selain itu memberikan sensasi desain resto di surabaya dengan penerapan conveyor belt sushi pada lantai resto , yang dapat berputar
salah satu brand resto sushi favorit
Kaiten Sushi (sushi berjalan) merupakan ciri khas cara penyajian sushi. Yang ini akan diterapkan pada konsep lantai resto
DefInisi Judul Desain interior View Rotation Sushi Tei dengan Nuansa Modern japan Desain Interior : kegiatan perencanaan secara sistem maupun fasilitas melalui media ruang sebagai bagian dari proses perilaku manusia dalam kesehariannya dengan lingkungan dimana ia berada dengan mempertimbangkan faktor fungsi dan estetika
Nuansa :variasi atau perbedaan yang sangat halus atau kecil sekali tentang warna, suara, kualitas, dsb. (kamus besar Bahasa Indonesia)
View: pemandangan Rotation: berputar,. Disini dapat diartikan, pemandangan berputar. Dengan pengaplikasian conveyor belt sushi pada lantai di sudut-sudut ruangan yang dapat berputar.
Modern Japanese: Mempertahankan citra negara dari masakan sushi tersebut yaitu japan. Serta memasukkan kebudayaan japan kedalam interior sushi tei
Sushi Tei : Merupakan salah satu brand resto waralaba makanan utuk menu jepang yaitu sushi yang sudah memiliki jaringan di 5 negara.
Tujuan dan masalah
Tujuan
Manfaat
• Menghadirkan resto sushi dengan konsep Jepang sekaligus juga dapat menceritakan budaya Japan itu sendiri melalui sebuah desain. • Memberikan sensasi desain resto melalui aplikasi conveyor belt pada lantai
• Dengan mengunjungi resto tersebut pengunjung juga mendapatkan informasi tentang kebudayaan maupun ciri khas dari negara asal sushi yaitu Jepang • Memberikan lokasi baru pada pecinta sushi khusunya di Surabaya
B a b II T I n j a u a n P u s t a k a
DefInisi Resto
Resto
Jenis Resto
” A restaurant is an establishment that serves prepared food and beverages to be consumed on the premises. The term covers a multiplicity of venue and a diversity of cuisine style ” menurut wikipedia, adalah tempat yang melayani dan menyiapkan makanan dan minuman untuk dikonsumsi dan terdapat beragam jenis resto sesuai dengan beragam jenis makanan yang dihidangkan.
•Pengunjung datang dan duduk, waiters datang mencatat makanan lalu membawakan pesanan, kemudian pengunjung membayar setalah selesai makan. •Pengunjung mengambil makanan dari counter dan membayarnya, lalu duduk dan mengkonsumsinya ( self service resto ) •Pengunjung memesan makanan di counter kemudian makanan diantar kemeja, pembayaran dilakukan pada waktu pesan atau selesai makan.
Dari sini dapat diperoleh bahwa Resto Sushi Tei adalah termasuk resto yang menggunakan dua jenis cara penyajian, Pengunjung datang dan duduk, waiters datang untuk menawarkan dan mencatat makanan lalu membawakan pesanan, kemudian pengunjung membayar setalah selesai makan dan Pengunjung mengambil sendiri makanan dari tempatnya, ini merupakan salah satu penyajian Sushi ( conveyer belt sushi )
DefInisi Modern Japanese Jepang Modern
Ciri – ciri style Jepang : • minimalis style • minimalis furniture • simple accessories • Alami
Jepang
Modern
Ciri – ciri style Jepang Modern : • Penggunaan material lebih modern • Simple • Memperlihatkan elemen pada ruang dengan style jepang yang lebih modern
Ciri – ciri style Modern : • Terkini, baru • Pemilihan furniture dan bentuk ruang yang geometris • Bebas • Dinamis
DefInisi Sushi
Sushi
Sushi (鮨, 鮓, atau biasanya すし, 寿司) adalah makanan jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. secara harfiah, "sushi" berarti "itu (berasa) masam“.
Penyajian Sushi
Kaiten sushi (回転寿司) adalah model penjualan sushi siap saji yang meletakkan sushi dalam piring-piring kecil yang beredar dengan bantuan ban berjalan (conveyor belt) searah jarum jam sehingga pengunjung restoran dapat mengambil sendiri piring sushi yang diinginkan.
Conveyor Belt
Conveyoer belt adalah mesin pemindah bahan menggunanakan sabuk karet (belt) yang tidak berujung. Conveyor belt dapat digunakan untuk memindahkan muatan sepanjang garis lurus (horizontal)
Moving Walkway
Banyak sebutan pada alat yang satu ini, di antaranya adalah Moving Walkway, Moving Sidewalk, Moving Pavement, Walkalator, Travelator, atau Moveator. Moving Walkway adalah alat angkut perpindahan orang dan barang dari satu tempat ke tempat lain pada satu lantai atau pada lantai yang berbeda level dan bergerak sesuai dengan prinsip pergerakan pada eskalator. Dengan demikian, konveyor ini adalah pengembangan ide dari eskalator dan bisa dipasang pada posisi mendatar (horisontal) ataupun miring (inclined) dengan kemiringan 10 - 20 derajat. Kegunaan dari alat transportasi ini adalah berfungsi untuk membawa barang-barang bawaan yang diletakkan di dalam kereta dorong (trolley) naik atau turun dari lantai satu ke lantai lain. Biasanya terdapat di supermarket, mal, stasiun kereta ekspress, dll. Dan bila dipasang secara mendatar pada satu lantai, berfungsi untuk meringankan beban dari orang yang berjalan dengan membawa barang dan menempuh jarak yang relatif jauh. Misalnya pada terminal di bandara internasional yang luas, musium, kebun binatang, atau aquarium (water world).
Studi Antrophometri
Jarak minimal area pelayanan pada meja makan adalah 91,4 cm lebar meja makan minimum 45,7 cm dan maksimal 61 cm, area duduknya adalah 30,5 hingga 45,7cm. Tinggi meja makan sesuai ergonomic adalah 106,7 cm sesuai dengan kursi makan dengan tinggi minimum 76,2 cm dan maksimal 78,7cm.
Studi Antrophometri
Pada bar analisa anthropometri adalah untuk menentukan keergonomisan perabot termasuk didalamnya meja bar dan kursi bar, juga jarak antar area bar dan space untuk pelayanan. Jarak minimal area pelayanan pada meja bar adalah 96,5cm lebar meja bar minimum 45,7 cm dan maksimal 61 cm, area duduknya adalah 40,6 hingga 45,7 cm. Tinggi meja makan sesuai ergonomic adalah 106,7 hingga 114,3 cm sesuai dengan kursi bar dengan tinggi 76,2 cm.
Analisa EksIstIng
Pada Entrance memakai dominan warna merah, sedangkan warna dari brand Sushi Tei sendiri warna hijau. Kurang menciptakan brand image Sushi Tei
Terdapat elemen estetik pada dinding eksterior Resto Sushi Tei yaitu dengan menggunakan variasi material kaca dengan kayu. Desain tersebut cukup memberikan kesan modern
Kaiten Sushi pada resto Sushi Tei berada ditengah, semua akses melewati area tersebut.
Variasi bentukan minimalis yaitu kotak dengan material kaca dan kayu memberikan kesan modern. Penerapan pada ceiling Resto Sushi Tei.
Kekurangan Desain kurang mencerminkan brand Sushi Tei. Tidak adanya desain yang menceritakan budaya Jepang
Hubungan Ruang Area Tatami Entrance
Dapur Sushi Bar
Toilet Dapur
Private room Area Tangga
Rg. Manager
Entrance
PUBLIC
Sushi Bar Private room Area tatami Area makan tangga
Jalur sirkulasi pengelola Jalur sirkulasi pengunjung
PRIVATE
Toilet Rg Manager
Area Publik
Dapur Ruang simpan
Area Privat
Program ruang NO 1
2
Fungsi Ruang Area Penerimaan
Area Tatami
Aktivitas
Isi Ruang - 2 kursi fron office
- Informasi
- 1 meja front office
- Pembayaran
- 1 perangkat computer - 1 printer - 1 telpon / fax
- Bersantai
- Makan
- 24 kursi
- Minum
- Membaca
- 6 meja
- Browsing Internet -Berbincang 3
Area berputar
- Bersantai
- Makan
- 8 meja
- Minum
- Berbincang
- 24 kursi
- Menikmati pemandangan berputar 4
Area makan Pantry
- Bersantai
- Makan - Minum - Berbincang
- Menikmati open bar / conveyor belt sushi 5
Area makan tangga
- Bersantai
- Makan
- Browsing Internet 6
Area pantry
- Memasak
- Minum - Berbincang
- Meracik makanan
- Meja pantry - Conveyor belt - 21 kursi
- Membaca
- 44 kursi
- Mengerjakan Tugas
- 11 meja - 2 unit Kompor
- 2 unit Tabung Gas
- Menyimpan bahan masakan
- 2 unit Lemari Es - 1 unit Rak Penyimpanan
- Menyimpan peralatan dapur
- 2 unit sink
- 1 cooker hood
- Mencuci peralatan dapur 7
Ruang Keluarga
- Bersantai - Makan - Minum
- Berbincang
- 8 kursi
- Meja makan
- Lampu duduk Hiasan dinding bambu
*2,5x4m 8
9
Dapur kotor *2,5x4m
Mencuci piring/ gelas
2 unit sink
Menyimpan peralatan makan
2 unit rak penyimpan
Kamar mandi
Mencuci tangan
3 wastafel
pria/wanita
Buang air
Tujuan Lokasi Eksisting
Lokasi resto akan ditempatkan pada daerah tersebut. Lokasi sekitar diantaranya d’cost, boncafe, mcD, loop Surabaya barat merupakan kota mandiri. sejak didirikan kota mandiri ciputra perkembangan usaha semakin banyak salah satunya restoran.
Rencana Layout
Rencana Layout
B a b IV K o n s e p D e s a i n
Konsep Makro
Desain interior resto Sushi Tei dengan konsep modern Japanese, Japanese sendiri diambil dari Negara asal sushi. Dengan bentukan-bentukan desain yang minimalis dengan tidak terlalu banyak ornament. Pemilihan warna berdasarkan warna material alam. Bentukan-bentukan yang akan dipakai diantaranya dari ciri khas Japan yaitu seni melipat kertas yang dapat diaplikasikan didinding maupun ceiling. view rotation, dimana konsep ini memberikan sensasi desain dengan adanya lantai yang dapat berputar menggunakan teknologi conveyor belt sebagai pengaplikasian kaiten sushi ( sushi berjalan ). Dapat memberikan sensasi unik kepada pengunjung
Konsep Warna
Warna modern
Penggunaan warna -warna yang modern dan warna -warna alam seperti warna kayu, tanah, pasir dan sedikit penggunaan warna hijau untuk memberi image brand Sushi Tei itu sendiri selain itu warna hijau juga memberikan ketenangan pada psikologis pengunjung, agar pengunjung merasa nyaman.
Warna Japanese
Pencahayaan pada siang hari dapat menghemat energi penggunaan lampu karena menggunakan pencahayaan alami yaitu matahari melalui dinding kaca. Selain itu penggunaan lampu dengan sistem down light untuk mepertegas area sepert area pantry dan juga menggunakan lampion gantung
Konsep
Dinding Dinding sebagian besar menggunakan kaca terbuka sehingga hanya sebagian yang menggunakan batasan dinding. Sedangkan pada dinding akan diberi treatment aplikasi dari origami
Lantai
Pada lantai interior sebagian besar menggunakan vinyl floor bermotif parket. Dengan perpaduan batu alam.
Konsep Estetis
Keindahan sebuah Taman Zen terletak pada cara mengelolanya. Cara menempatkannya. Inilah sebuah mahakarya-seni yang diilhami oleh jalan hidup Zen. Keindahan dari Kesederhanaan. Keindahan dalam Kesahajaan. Elemen estetis sebagai pelengkap ruangan agar tidak terkesan monoton. Disini akan dihadirkan taman zen pada interior sebagai elemen estetis.
Untuk elemen estetik akan digunakan beberapa hiasan maupun unsur alam dari jepang sendiri seperti batasan dinding dengan menggunakan partisi bambu, ini akan melengkapi konsep modern japanese pada ruang tersebut.
Final desain Detail
Bentukan sandaran kursi diambil dari desain atap kerajaan Jepang kuno namun tetap mempertimbangkan segi ergonomis suatu kursi. Letak kursi berada diarea tengah ini bertujuan agar terciptanya kesan Jepang. Dengan material kayu menjadikan kursi tersebut selaras dengan warna pada interior Sushi Tei.
Bambu memiliki makna berarti bagi masyarakat Jepang, hampir setiap taman pada rumah Jepang bisa ditemui. Pada partisi tersebut diberikan bambu dengan penyusunan sejajar yang berfungsi memberikan batasan antara area tengah dengan area sampingnya. Dengan bentuk lengkung menyerupai layout pada area tengah.
Final desain Detail
Analogi bentuk taman zen yaitu lingkaran digunakan pada lampu tersebut, selain sebagai penerang ruangan lampu tersebut juga terdapat informasi tentang pepatahpepatah Jepang.
Memiliki fungsi sebagai memajang botol pada area bar, tetapi tetap mementingkan nilai estetis. Desain diusung dari bentukan origami kertas. Dengan pemberian hidden lamp.
Final desain Detail
Final desain Ruang terpilih
Final desain Ruang terpilih
Final desain Ruang terpilih
Final desain Ruang terpilih
Final desain Ruang terpilih
Final desain Ruang terpilih
Final desain Ruang terpilih
Final desain Ruang terpilih