Muhammad Sapri Pamulu, Ph.D.
DAYA SAING KONSTRUKSI NASIONAL
FORUM KONSULTASI PENINGKATAN DAYA SAING SEKTOR KONSTRUKSI NASIONAL PROVINSI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG, 11 SEPTEMBER 2014
Sapri Pamulu, Ph.D • Strategist PT Wiratman, Jakarta • Sessional Lecturer UI, Jakarta • Construction Business Researcher PENDIDIKAN S3 : Manajemen Strategi, QUT Brisbane Australia. S2 : Manajemen Proyek , VU Melbourne, Australia. S1 : Teknik Sipil, UNHAS Makassar, Indonesia.
PUBLIKASI TERAKHIR
2
2
2010 - Buku : Praktek Manajemen Strategi di Industri Konstruksi http://www.amazon.com/dp/3846597554
DAYA SAING ≈ PRODUKTIFITAS Daya Saing (Competitiveness) adalah produktifitas dari suatu negara dalam menggunakan sumber dayanya.
3
“The fundamental goal of economic policy is to enhance competitiveness, which is reflected in the productivity with which a nation or region utilizes its people, capital, and natural endowments to produce valuable goods and services.” (Porter, 2009)
4
PERINGKAT DAYA SAING INDONESIA
5
PERINGKAT DAYA SAING INFRASTRUKTUR INDONESIA 2010-2012 2011-2012 2012-2013 2013-2014
Overall
84
76
78
82
Jalan
90
83
68
78
Jalan KA
84
52
45
44
Pelabuhan
56
103
81
89
Bandara
69
80
89
68
Pasokan listrik
97
98
60
89
6
Kualitas Infrastruktur
Analisis Daya Saing Indonesia (HBS, 2013)
7
FAKTOR DAYA SAING INDONESIA
FAKTOR UTAMA DAYA SAING KONSTRUKSI Akses Permodalan
Akses Penjaminan
Akses Informasi
Akses Teknologi
Sistem Logistik
DAYA SAING
Kapasitas SDM
Intangible Asset
Struktur Biaya
Penguasaan Kontrak
Tekanan Import
Knowledge Asset = People + System
8
Kapasitas Manajemen
KEY ISSUES: GLOBAL AEC 2015
9
PASAR KONSTRUKSI
JUMLAH BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI ASING YANG TERDAFTAR DI INDONESIA (Sumber : Pusat Pembinaan Usaha dan Kelembagaan, BP Konstruksi, Kementerian PU) Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
4
7
10
14
14
14
16
13
16
BUJK ASEAN BUJK NONASEAN
103
125
160
108
181
184
193
237
262
286
Total BUJKA
103
129
167
118
195
198
207
253
275
302
350
302
300
275
253
250 200
207
198
195 167 129 103
100 50
103
0
0 2004
125 4 2005
118 160 7 2006
Ratifikasi AFAS 1995 Ratifikasi WTO 1994
237 181
184
262
286
193
Total BUJKA
108 14 2008
10 2007
14 2009
ASEAN-Korea 2005 ASEAN-China
2004
14 2010
16 2011
13 2012
ASEAN-AANZ 2009 ASEAN-Japan 2008
16 2013
Launch MP3EI 2011
ASEAN-India 2010
10
150
BUJK NONASEAN BUJK ASEAN
11
TOP 10 KONTRAKTOR DUNIA
12
13
TOP 10 KONTRAKTOR INDONESIA
DAYA SAING PERUSAHAAN SEA PUBLIC CONSTRUCTION FIRMS - 2009 FY (Dow Jones) 25.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00% 0
100
200
300
400
500
SALES USD (Million) INDONESIA
SINGAPORE
MALAYSIA
PHILIPPINES
THAILAND
14
NET PROFIT (%)
20.00%
ISSU–ISSU AEC 2015 1. Potensi AEC dan daya saing Indonesia. Neraca perdagangan defisit (Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand & Vietnam). Daya saing global di bawah negara-negara tsb. 2. Tahun politik 2014, pemerintah fokus ke pileg/pilpres 3. Pemerintah belum serius Implementasi kebijakan untuk menghadapi AEC” Inpres No 5/2008, Inpres No 11/2011, dan Rancangan Inpres 2012 tentang peningkatan daya saing nasional menghadapi AEC 4. Kalangan industri belum menyadari (aware) terhadap kondisi mengkhawatirkan menjelang pelaksanaan AEC
15
5. Produktivitas pekerja Indonesia juga masih lebih rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya
16
EKONOMI LAMPUNG 2010-2014
17
EKONOMI LAMPUNG 2014
18
EKONOMI LAMPUNG 2014
19
EKONOMI LAMPUNG 2013-2014
20
EKONOMI LAMPUNG 2013-2014
Sumber: Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Triwulan II Tahun 2014 (BKPM, 2014)
21
STATISTIK INVESTASI LAMPUNG
STATISTIK KONSTRUKSI LAMPUNG Jumlah Perusahaan Konstruksi menurut Provinsi, 2004 - 2013 Provinsi
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
1
Aceh
3 710
3 866
4 071
4 026
6 069
7 227
5 312
5 295
5 404
5 422
2
Sumatera Utara
3 890
3 807
3 936
3 889
7 169
7 818
6 592
6 590
6 550
6 549
3
Sumatera Barat
2 837
2 435
2 664
2 247
4 477
4 711
4 355
4 347
4 509
4 430
4
Riau
1 973
1 652
1 773
1 795
6 000
6 027
5 482
5 483
5 715
5 664
5
Jambi
1 807
1 931
2 302
2 454
3 059
3 286
1 570
1 571
1 506
1 519
6
Sumatera Selatan
2 548
2 629
2 394
2 862
3 668
3 952
2 711
2 707
2 780
2 757
7
Bengkulu
657
804
693
660
1 132
1 176
3 688
3 687
3 540
3 648
8
Lampung
3 857
3 636
4 033
5 146
2 542
2 704
929
929
896
901
9
Kep. Bangka Belitung
325
294
388
358
905
935
1 096
1 094
1 154
1 096
10
Kepulauan Riau
-
332
502
411
1 701
1 971
2 458
2 456
2 340
2 342
79 422
79 391
76 867
77 901
139 322
151 537
132 158
131 725
129 862
131 080
INDONESIA
Provinsi
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013*
1
Aceh
1 153 001
1 601 441
2 659 523
3 327 720
4 518 017
5 809 587
6 783 516
7 695 153
8 821 738
9 948 323
2
Sumatera Utara
2 951 815
3 845 947
4 790 442
5 705 057
7 797 491
10 095 357
12 328 139
15 008 266
17 726 931
20 445 596
3
Sumatera Barat
1 978 384
2 472 641
2 971 398
3 605 320
4 374 937
4 909 131
6 241 268
7 376 257
8 382 862
9 389 467
4
Riau
2 833 288
3 467 557
4 258 801
5 521 275
7 017 436
9 268 597
11 310 641
13 768 740
16 633 461
19 498 183
5
Kepulauan Riau
-
1 865 941
2 377 538
2 972 114
3 727 040
4 631 701
5 483 115
6 253 126
7 098 210
7 943 295
6
Jambi
753 154
976 398
1 203 463
1 613 294
1 926 083
2 368 746
2 725 891
2 967 755
3 296 164
3 624 572
7
Sumatera Selatan
1 570 533
2 034 388
2 523 910
3 115 867
3 822 781
4 954 294
6 439 879
8 473 034
10 320 650
12 168 265
8
Bangka Belitung
607 282
733 226
819 069
952 128
1 223 796
1 453 208
1 735 138
1 877 738
2 021 938
2 166 137
9
Bengkulu
830 378
1 055 101
1 379 541
1 812 368
2 203 493
2 456 519
2 838 202
3 135 607
3 556 453
3 977 298
10
Lampung
1 291 372
1 524 124
1 954 443
2 345 928
2 755 578
3 445 550
3 968 970
4 545 354
5 214 614
5 883 873
INDONEIA
88 396 448 111 857 971 138 514 290 170 093 130 210 098 225 261 108 766 320 249 553 376 123 348 440 353 173 504 582 993
Sumber: Statistik Konstruksi (BPS, 2014)
22
Nilai Konstruksi Yang Diselesaikan Menurut Provinsi, 2004 - 2013 (Juta Rupiah)
PERUSAHAAN KONSTRUKSI LAMPUNG 2008-2009
No
Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung
Propinsi A 1 Nanggroe Aceh Darussalam 2 Sumatera Utara 3 Sumatera Barat 4 Riau 5 Jambi 6 Sumatera Selatan 7 Bengkulu 8 Lampung
K 7,175 8,761 5,129 5,763 3,446 4,198 1,250 2,962
M 1,016 701 351 943 258 641 94 314
S 7,708 9,203 5,094 6,595 3,528 4,521 1,300 3,076
B 27 36 10 46 16 39 2 13
M 7,890 9,245 5,216 6,825 3,620 4,694 1,354 3,227
Jumlah 8,218 9,498 5,490 6,752 3,720 4,878 1,346 3,289
E 182 700 76 337 57 463 9 86
T 338 428 325 244 178 391 26 172
Sumber: Statistik Badan Usaha Tahun 2008 Menurut Propinsi dan Golongan (LPJK, 2009)
Jumlah 182 16,300 700 20,276 76 10,787 337 14,338 57 7,440 463 10,532 9 2,698 86 6,647
23
No 1 2 3 4 5 6 7 8
MASALAH UKM (BRI, 2012) Akses Pasar
Akses Pembiayaan
SDM
Manajemen
24
Teknologi
25
PASAR KONSTRUKSI INDONESIA
26
PASAR KONSTRUKSI INDONESIA
27
PASAR KONSTRUKSI INDONESIA
PASAR KONSTRUKSI INDONESIA
28
Value of building construction commencements in billion IDR
PASAR KONSTRUKSI INDONESIA
29
Value of building construction commencements in billion IDR
30
SKENARIO INFRASTRUKTUR – MP3EI
31
KORIDOR EKONOMI SUMATERA
32
KORIDOR EKONOMI SUMATERA
STRATEGI PERTUMBUHAN PASAR Jasa/Produk Sekarang
1. STRATEGI PENETRASI PASAR • • •
Pasar Baru
Mendorong pelanggan untuk membeli lebih banyak Mengakuisisi pelanggan pesaing Meyakinkan pembeli baru
2. STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR • • •
Identifikasi pelanggan potensial Mencari jaringan distribusi baru Menjual di lokasi baru atau luar negeri
3. STRATEGI PENGEMBANGAN JASA • • •
Fitur baru Kualitas yang berbeda dll
4. STRATEGI DIVERSIFIKASI Contoh: Kontraktor menjadi penyedia jasa desain, investor infrastruktur & properti, peralatan & supplier material & peralatan
33
Pasar Sekarang
Jasa/Produk Baru
34
SEGMEN PASAR KONTRAKTOR BUMN
35
SEGMEN PASAR KONTRAKTOR PTPP
Ref. Business Monitor Indonesia (Diolah, 2013)
36
PASAR KONSTRUKSI ASEAN
DATABASE PASAR KONSTRUKSI
37
www.bciasia.com
38
DATABASE PASAR KONSTRUKSI
39
PASAR KONSTRUKSI APBN INDONESIA
40
AKSES PEMBIAYAAN
41
KREDIT/PEMBIAYAAN LAMPUNG (2014)
42
KREDIT/PEMBIAYAAN LAMPUNG (2014)
43
KREDIT/PEMBIAYAAN LAMPUNG (2014)
44
KREDIT/PEMBIAYAAN LAMPUNG (2014)
45
PROSPEK PEREKONOMIAN LAMPUNG (2014)
46
MANAJEMEN
KEY SUCCESS FACTORS Intangible Asset:
Dunia Berubah
100%
10%
80% 62%
60% 90%
40% 20%
38%
0% 1980 Intangible Assets
2000 Tangible Assets
47
• Kapabilitas yang terkait dengan terkelolanya asset pengetahuan • Knowledge Asset atau Knowledge Economy
(PAMULU, 2012)
TWO IMPROVEMENTS ARE NEEDED 2
How do we describe business strategies that are based on intangible assets? “If you can’t describe it, you can’t measure it”
How do we link these new frameworks into our management systems? “If you can’t measure it, you can’t manage it”
48
1
PEMETAAN & PENGUKURAN STRATEGI VISI - MISI SWOT
STRATEGI
SASARAN STRATEGIS CSF
INDIKATOR KINERJA
TARGET
49
INISIATIF STRATEGIS
STRATEGY MANAGEMENT REQUIRES A NEW WAY OF MANAGING. YOU MUST BUILD A CENTER OF COMPETENCE TO LEAD THESE CHANGES.
“A New Way of Managing” Enterprise
Human Resource Management
Marketing / Communications
Technology Management
Strategic Planning
Office of Strategy Management
Organizational Unit A
Organizational Unit B
Organizational Unit C
Organizational Unit D
50
Financial Managemen t
51
CONTOH KPI PERUSAHAAN
CASE STUDY: WIRATMAN ─ 3-YEAR PERFORMANCE IMPROVEMENTS Financial Perspective
Customer Perspective
Internal Perspective
Learning & Growth Perspective
Shareholder Value
Wiratman (Indonesia) Revenues
Profitable Growth
Expand Market Customer Satisfaction
Operation & Customer Management
Human Capital Support
EVA (Profits)
Shareholder Value
+30% +74%
Customer Satisfaction 3.62/5 → 3.90/5
+7%
Market Share 3.85% → 4.48%
+16%
% Projects Late 15% → 3%
-80%
WIP & AR Due 46.82% → 26.56%
-43%
Training Delivered 80% → 107% of plan Working Climate Index 2.61/4 → 2.93/4
+33% +12%
52
Execution Premium
53
EVALUASI DIRI DENGAN SWOT
54
SWOT BUJK LAMPUNG
55
SWOT BUJK LAMPUNG
CONTOH HASIL SWOT-I/EFE
EFE SCORE 5.0 4.0 3.8 2.5 1.3 5.0
I
II
III
HIGH
IV
V
VI
MEDIUM
VII
VIII
IX
LOW
3.8 3.55
2.5
1.3
IFE SCORE
56
Grow & Build Strategy
STRATEGI PERUSAHAAN • Diversification • Growth • Liquidation
57
• Turn Around
58
STRATEGI PERUSAHAAN - WIKA
59
STRATEGI PERUSAHAAN - WIKA
60
STRATEGI PERUSAHAAN PTPP
61
STRATEGI PERUSAHAAN PTPP
STRATEGI PERUSAHAAN WIRATMAN 2014
2015
Implementation & Development
Holding & Development
Holding & Sustain
1. 2013: Revenue menembus 111 M 2. Kerjasama Mitra Strategis 3. Pemantapan Operating Holding 4. Pembentukan Perusahaan Baru 5. Pengembangan Perusahaan (SBU-SBU) 6. Pemantapan WISDOM 2015 7. Revaluasi Nilai Perusahaan
1. 2014: 30% Kenaikan Revenue 2. Kerjasama Mitra Strategis 3. Pemantapan Operating Holding 4. Pembentukan Perusahaan Baru 5. Pengembangan Perusahaan (SBU-SBU) 6. Pemantapan WISDOM 2015
1. 2015: 30% Kenaikan Revenue 2. Penyusunan WISDOM 2020 3. Nilai Perusahaan Naik 4. Pemantapan Operating Holding 5. Terdiri Atas Beberapa Perusahaan Baru yang mandiri
2016 – 2020 WISDOM 2020
1. WISDOM 2020 tahun pertama 2. Pembentukan Strategic Holding 3. 2016: 30% Kenaikan Revenue 4. Tahun 2020: Siap IPO
62
2013
63
STRATEGI DAYA SAING
STRATEGI DAYA SAING KONSTRUKSI NASIONAL Strategi Peningkatan Daya Saing Konstruksi melalui Cluster
64
• Pemetaan Daya saing secara Komparatif berdasarkan besaran nilai pertumbuhan konstruksi/infrastruktur (core/construction industry) dan ketersediaan sumber daya (related/supporting industries) ? • Klaster: analisa industri dilakukan bersifat lintas sektoral yaitu pemetaan keterkaitan antara industri yang akan dianalisa sebagai industri inti (core industry), dengan industri pendukung dan terkaitnya dalam sebuah rantai penciptaan nilai (value chain).
ELEMEN KLASTER INDUSTRI
Ind.Terkait
Ind. Inti
Pembeli
Ind. Pendukung
Lembaga pendukung
65
Ind. Pemasok
STRATEGI DAYA SAING PERUSAHAAN Pendekatan Strategi
INSIDE OUT
DCF
66
OUTSIDE IN
PENDEKATAN STRATEGI 1
67
Pendekatan dari luar ke dalam (outside-in) yang dikembangkan oleh Porter (1980) yang juga dikenal sebagai teori posisi atau pendekatan pasar. Kiat usaha itu intinya adalah mencari posisi yang tepat dalam suatu sektor industri. Lalu, proses penentuan kiat di memilih industri yang berdaya tarik tinggi dan cakupan pasar, kemudian diikuti dengan memilih posisi yang tepat. dan rangkaian nilai yang mendukung posisi yang diambil.
PENDEKATAN STRATEGI 2
68
Kiat dari dalam ke luar (inside-out) dimana kiat dimulai dengan memetakan sumber daya yang dimiliki lalu kemudian menentukan industri dan strategi apa yang akan dipilih. Pendekatan sumber daya yang diteorikan oleh Barney (1991) ini mensyaratkan adanya nilai, kelangkaan, tak-tertirukan dan terorganisasi untuk dapat memiliki keunggulan dan kinerja yang lestari.
PENDEKATAN STRATEGI 3
69
Kerangka kapabilitas dinamis ((David Teece, 1997/2007). Daya saing yang lestari dapat diperoleh jika organisasi memiliki kapasitas untuk terus menerus melakukan penyesuaian dan rekonfigurasi sumber dayanya secara kombinasi menyeluruh, baik internal/ eksternal maupun tangible/intangible, untuk merespons perubahan pasar atau teknologi yang cepat.
VRIO: TANGGA DAYA TIRU? TIDAK DAPAT DITIRU Hak Cipta & Paten, Keunikan Lokasi, dan Keunikan Asset Fisik
Relatif Sulit di tiru
SULIT DITIRU Reputasi dan nama/merek, kesetiaan pelanggan, budaya organisasi, Etos karyawan, & Jaringan/JO-JV-KSO
DAPAT DITIRU TAPI MAHAL Kapasitas fisik, mesin & peralatan
MUDAH DITIRU TENAGA KERJA TIDAK TERAMPIL, BARANG/JASA UMUM/TANPA DIFF & DANA TUNAI
70
Relatif mudah Ditiru
71
MODEL BISNIS KONSTRUKSI?
FAKTOR UTAMA DAYA SAING KONSTRUKSI Akses Permodalan
Akses Penjaminan
Akses Informasi
Akses Teknologi
Sistem Logistik
DAYA SAING
Kapasitas SDM
Struktur Biaya
Penguasaan Kontrak
Tekanan Import
72
Kapasitas Manajemen
•
Mewujudkan daya saing industri konstruksi nasional berarti pada prinsipnya merupakan upaya sistemik dalam memperbesar aksesibilitas dan meningkatkan kapasitas dari penyedia jasa terhadap faktor-faktor kunci: (i) permodalan, (ii) penjaminan, (iii) informasi , (iv) teknologi, dan (v) logistik dan (vi) kapasitas manajemen, (vii) sdm, (viii) cost structure, (ix) penguasaan kontrak, dan (x) tekanan impor.
•
Hasil dari upaya sistemik itu dapat berupa (i) produk pinjaman modal usaha khusus (kredit konstruksi), (ii) asuransi konstruksi, (iii) sistem penyangga (buffer stock) logistik konstruksi, (iv) sistem informasi sebagai pusat pengetahuan & teknologi konstruksi (construction knowledge & technology center) atau database pasar terutama swasta dan internasional (v) inkubator industri konstruksi sebagai media untuk meningkatkan kapasitas para pelaku konstruksi terutama UKM
73
KESIMPULAN
STRATEGI+MODEL BISNIS ANDA?
74
"SAI BUMI RUWAI JURAI"
SEKIAN – TERIMA KASIH Sapri Pamulu, Ph.D PT Wiratman, Graha Simatupang Tower 2A, 11th Floor, Jakarta 12540
75
• Phone (+62.21) 781.7777 Fax. 782.9370 Mobile +62.821.1165.4898 • Email
[email protected] /
[email protected]
76
DOKUMENTASI