Vol.12 No.1 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 1
Maret 2011 4/10/2011 10:20:06 PM
2 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 2
4/10/2011 10:20:08 PM
Dari Redaksi Pembaca Palagan yang budiman, Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Besar, sehingga Majalah Palagan Vol. 12 No. 1 Maret 2011 kembali hadir menjumpai pembaca yang budiman. Pembaca Majalah Palagan yang kami hormati, pada volume perdana di tahun 2011 kali ini redaksi menyuguhkan beberapa informasi menarik dan penting untuk diketahui pembaca sekalian. Diantara informasi penting yang kami suguhkan pada rubrik fokus adalah kegiatan Rapim TNI Angkatan Darat yang dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2011 lalu. Kemudian dilanjutkan dengan informasi penting lainnya diantaranya tentang Filsafat Wayang Dalam Perumusan Sapta Marga, hal ini sangat penting untuk diketahui oleh segenap prajurit TNI tentang proses terbentuknya Sapta Marga sebagai pedoman bagi kehidupan prajurit yang ditulis oleh Letkol Caj H. Sutanto seorang sejarawan Gol. V dari Disjarahad. Pada bagian lain kami menghadirkan laporan Apel Dansat TNI AD Terpusat TA. 2011 yang berlangsung dari tanggal 7-12 Maret 2011 di Pusdikif, Cipatat. Sedangkan pada rubrik profil kali ini, ditampilkan profil satuan Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha Kodam Jaya/Jayakarta dimana satuan ini merupakan salah satu satuan pengamanan wilayah ibu kota Jakarta. Selanjutnya pada rubrik teknologi kami ketengahkan tentang penggunaan GPS dan media transmisi komunikasi satelit, untuk rubrik kesehatan sengaja kami ketengahkan tentang penyakit Ispa. Disisi lain pada rubrik lintas satuan kami mengetengahkan satuansatuan yang melaksanakan ulang tahun diantaranya Secapa AD dan Dispenad. Masih banyak lagi berita lain yang kami tuangkan ke dalam Majalah Palagan edisi kali ini. Akhir kata, semoga rubrik yang kami sajikan pada Majalah Palagan Vol.12 No.1 Maret 2011 kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta manfaat bagi para pembaca setia khususnya prajurit TNI Angkatan Darat dimanapun berada dan bertugas. Selamat Membaca ... !!! _Redaksi
Surat Pembaca
Citra Positif Bagi TNI AD Para prajurit TNI AD pada dasarnya adalah insan-insan penerangan yang selalu menyerap informasi dan harus dapat mengolahnya menjadi informasi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya, lebih-lebih para perwiranya tentu dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan lingkungan strategik termasuk tentang peperangan informasi. Para prajurit hendaknya dapat meninggalkan paradigma lama yang berkiblat pada hal-hal yang rutin, hal-hal yang biasa-biasa saja dan status quo. Demikian halnya prajurit teruslah berada ditengah-tengah masyarakat hadir sebagai prajurit-prajurit profesional,mampu mengikuti dan mengantisipasi perkembangan lingkungan dengan cepat, selaras dengan cepatnya aliran informasi yang terus bergerak dinamis dan sekaligus. Untuk itu, sebagai prajurit TNI AD yang berada dan bertugas di tengah-tengah masyarakat, kita harus pandai mengelola informasi secara benar dan bermanfaat agar dapat menumbuhkan citra positif masyarakat terhadap TNI AD. Fakta ini memperlihatkan bahwa kita tidak dapat membendung derasnya arus informasi darimanapun datangnya. Akibatnya pembentukan opini dan propaganda untuk kepentingan apapun bisa dilakukan termasuk untuk mendeskriditkan lawan. Lalu bagaimana sebaiknya prajurit TNI bersikap dan berperilaku yaitu baik-baik dengan rakyat adalah sikap dan perilaku yang harus dikedepankan, dalam implementasinya ‘baik-baik dengan rakyat’ mengandung dua cakupan dimensi yaitu pertama dapat dipandang sebagai perilaku yang baik, teladan, dan terpuji, sehingga menimbulkan rasa simpati dan kecintaan rakyat terhadap TNI. Sedangkan yang kedua adalah sikap dan perilaku yang tidak terpuji atau tercela yang dapat mengakibatkan citra negatif masyarakat terhadap TNI. Dari dua cakupan dimensi tersebut, ujung-ujungnya citra TNI akan sangat bergantung pada pengelolaan informasi dan komunikasi yang baik dan benar.* Sri Handini W. PNS TNI Angkatan Darat
Vol.12 No.1
Maret 2011
PENANGGUNG JAWAB Kadispenad (Brigjen TNI Wiryantoro NK)
WAKIL PENANGGUNG JAWAB Sesdispenad (Kolonel Inf Panji Suko Hari Judho)
PENASEHAT Kasubdis Pensus Kolonel Inf Widodo Rahardjo Kasubdis Lisainfo Kolonel Arm Gatot Eko Puruhito Kasubdis Binfung Kolonel Arm Beny Efendy Kasubdis Penum Kolonel Inf Dedy Agus Purwanto
PEMIMPIN REDAKSI Kasubdis Pensat (Kolonel Inf Made Datrawan)
PENYUNTING Letkol Caj Priyo Purwoko Letkol Caj M.Yakub Mayor Inf Abidin Tobba Mayor Caj (K) Yeni Triyeni Mayor Inf Dodi F Lettu Caj (K) Besarah
SEKERTARIS REDAKSI Kapten Caj Luther Bangun
DESIGN GRAFIS Ikky Fadhlika Arifin
REDAKTUR FOTO Lettu Inf Suwandi
TATA USAHA Peltu (K) Eti Mulyati PNS Suwarno
DISTRIBUSI TUUD Dispenad
BAGIAN IKLAN Serka Enjang PNS Supriyatno
ALAMAT REDAKSI Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Jl. Veteran No. 5 Jakarta Pusat Tlp. (021) 3456838, 3811260, 3848300 Fax (021) 3848300, email :
[email protected] Redaksi menerima sumbangan naskah cerita seputar pengalaman kemiliteran. Naskah diketik 2 (dua) spasi maksimum 4 (empat) Halaman disertai foto. Untuk surat pembaca dapat dikirim melalui alamat email atau melalui fax pada nomor tertera diatas.
3 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 3
4/10/2011 10:20:11 PM
DAFTAR ISI Rapim TNI AD 2011 :
9
TNI AD Konsisten Melaksanakan Reformasi Birokrasi
6
YONIF MEKANIS 201/JY
Selalu di Depan dan Menentukan
Wakasad Berangkatkan Tim Ekspedisi Bukit Barisan
20
MAYJEN TNI LANGGENG SULISTIYONO (PANGDAM IV/DIPONEGORO) :
18
PRAJURIT DIPONEGORO SELALU SIAP BANTU ATASI KESULITAN RAKYAT
25
Filsafat Wayang
Dalam Perumusan Sapta Marga
22 Pemantau Wilayah Perbatasan RI
Dengan Menggunakan GPS
60 Tahun Penerangan Angkatan Darat
Persit KCK Koorcabrem 011 Kembangkan Kreasi Anak
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
dan Media Transmisi Komunikasi Satelit
27
31
4
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 4
4/10/2011 10:20:17 PM
Editorial
KONSEKUENSI DIBALIK TUNJANGAN KINERJA
T
unjangan kinerja yang telah sekian lama hanya berupa angin surga saja bagi segenap PNS dan prajurit TNI akhirnya datang juga. Untuk itu, patutlah disyukuri karena memasuki awal Januari tahun 2011 segenap PNS dan prajurit TNI mendapat pencerahan dengan turunnya tunjangan kinerja walaupun belum seratus persen dari besaran yang telah ditentukan, namun cukup memberikan kebahagiaan. Disisi lain tunjangan kinerja mengandung konsekuensi logis yakni prestasi kerja dari setiap insan yang menerimanya, karena tunjangan kinerja itu tidak serta merta turun dari langit alias diterima secara cuma-cuma. Dibalik itu semua, tentu ada tuntutan dan tantangan yang harus dipertanggungjawabkan. Nah, bagi prajurit dan PNS TNI hendaknya menyadari, adanya tunjangan kinerja diharapkan dapat mencapai sasaran dan tujuan dari reformasi birokrasi yang tengah dilakukan Pemerintah dengan peningkatan kualitas kinerja dari masing-masing individu yang menerimanya dimanapun ia berada dan bertugas. Paling tidak begitulah harapan dari diberikannya tunjangan kinerja karena selama ini Pemerintah menilai kualitas kinerja dari setiap aparatur negara masih dianggap kurang memuaskan serta masih ditemukan adanya penyimpangan/pelanggaran yang dilakukan oleh aparatur negara pada setiap level atau tingkatan. Untuk itulah salah satu tujuan dilaksanakannya reformasi birokrasi adalah perbaikan baik kinerja, moral maupun mental kerja secara
menyeluruh. Dengan demikian sekali lagi kiranya prajurit dan PNS TNI yang merupakan bagian dari aparatur negara hendaknya terus mengevaluasi diri dengan terus berupaya meningkatkan kualitas kerja serta meminimalisasi terjadinya pelanggaran. Selanjutnya yang perlu kita sadari juga dengan diberikannya tunjangan kinerja bukan tidak punya resiko dan pasti ada konsekuensinya, sebagaimana Penekanan Kasad yang disampaikan oleh Asrena Kasad dalam pengarahannya pada upacara bendera pada Bulan Januari 2011 lalu, bahwa tunjangan kinerja ini masih terus dievaluasi dan ditinjau kembali apakah berlanjut atau tidak, bagi prajurit dan PNS TNI AD yang tidak layak/pantas dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan jabatan yang diembannya, maka pimpinan TNI AD tidak akan segansegan mencopot dari jabatan tersebut. Akhirnya, mari kita pertanggungjawabkan semua ini dengan penuh kesadaran untuk senantiasa meningkatkan kinerja dengan prestasi yang terbaik sesuai bidang tugas yang kita emban masing-masing dan mengubah cara pandang serta berpikir yang kontra produktif menjadi lebih produktif sesuai tujuan dan sasaran dari remunerasi tersebut. Hari gini sudah terima tunjangan kinerja masih malas, MALU DONG...!!!
5 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 5
4/10/2011 10:20:17 PM
FOKUS
Rapim TNI AD 2011:
TNI AD Konsisten
Melaksanakan Reformasi Birokrasi
TNI Angkatan Darat konsisten mendukung upaya pemerintah untuk melaksanakan reformasi birokrasi sebagaimana skala prioritas pembangunan nasional dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) selama dua tahun belakangan ini, termasuk kebijakan reformasi birokrasi TNI yang berbasis peningkatan kinerja.
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
D
emikian ditegaskan Kasad Jenderal TNI George Toisutta, pada Rapat Pimpinan TNI Angkatan Darat yang dilaksanakan di Aula Jenderal Besar AH. Nasution Mabesad, Jakarta Pusat, Senin (24/1). Dalam reformasi birokrasi, Kasad menekankan pada aspek doktrin yang dilakukan melalui pembenahan piranti lunak, sistem dan metode, sedangkan pada tatanan struktural melalui penataan organisasi dan validasi organisasi agar lebih efektif dan efisien sesuai tuntutan dan tantangan tugas yang dihadapi kedepan, serta dengan meningkatkan profesionalitas, etos kerja prajurit dan PNS TNI Angkatan Darat dalam setiap pelaksanaan tugas, tegasnya lagi. Selain itu, TNI Angkatan Darat akan mempertajam program-programnya dengan prioritas pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendidikan dan latihan. Sedangkan kegiatan latihan nantinya bukan lagi kegiatan yang bersifat pertunjukan (show), tetapi disesuaikan dengan kondisi nyata, sehingga kualitas kemampuan SDM prajurit dapat ditingkatkan menjadi lebih baik, ujar Kasad menambahkan. Sementara dalam menindaklanjuti penekanan Panglima TNI pada Rapim TNI yang dilaksanakan sebelumnya tentang sepuluh pokok kebijakan
guna tercapainya postur TNI sesuai pembangunan kekuatan pokok minimum (MEF), jenderal yang pernah memegang tongkat komando tertinggi di Kostrad ini, merinci tugas-tugas yang terurai dalam arah kebijakan dan program kerja di lingkungan Angkatan Darat Tahun 2011 sesuai dengan MEF sebagaimana penjelasan berikut ini: Pertama, k e b i j a k a n pembangunan kekuatan yang meliputi organisasi, personel, materiil, fasilitas dan pangkalan, jasa, serta piranti lunak. Hal ini ditujukan untuk melanjutkan pembangunan satuan yang belum terealisasi pada Renstra Tahun 2005-
2009, pembentukan satuan baru menuju tercapainya Minimum Essential Force (MEF). Yakni untuk meningkatkan unsur kekuatan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC), melanjutkan pembentukan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB), dan mengoptimalkan fungsi penerangan untuk mendukung operasi intelijen, serta menjamin kelancaran arus komunikasi dan informasi timbal balik. Selanjutnya, memrioritaskan peningkatkan kualitas dan kuantitas personel melalui sistem pembinaan personel yang konsisten dan akuntabel, meningkatkan penegakan hukum, disiplin dan tata tertib serta
6
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 6
4/10/2011 10:20:20 PM
mengefektivkan proses penyelesaian hukum dan meningkatkan kesejahteraan prajurit maupun PNS untuk menjaga moril, yang diwujudkan dalam bentuk pemberian tunjangan kinerja khusus serta tunjangan wilayah perbatasan dan pulau terluar. Lebih lanjut, berkenaan dengan kebijakan pembangunan kekuatan materiil, dalam pengadaan alutsista baru diarahkan untuk mengganti alutsista yang sudah kritis dan masa pakai yang sudah habis. Pengadaan ini diprioritaskan menggunakan produksi dalam negeri, guna mendukung
kemandirian industri pertahanan nasional dengan melakukan pemenuhan kebutuhan Munisi Kaliber Kecil (MKK), Munisi Kaliber Besar (MKB), dan bahan peledak secara bertahap. Sedangkan kebijakan pembangunan kekuatan fasilitas dan pangkalan, ditujukan untuk melanjutkan pembangunan pangkalan satuan baru pada renstra tahun 2005-2009 dan pembangunan pangkalan satuan baru sesuai pentahapan pada tahun kedua renstra tahun 2010-2014. Hal lain yang tak kalah penting adalah bidang jasa, yang diarahkan
7 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 7
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
untuk mengoptimalkan pelaksanaan pendistribusian materiil dan bekal ke seluruh satuan jajaran TNI Angkatan Darat dan melanjutkan upaya penghematan energi listrik, telepon, gas, dan air (LTGA). Kemudian dalam pembangunan piranti lunak lebih difokuskan pada menyusun dan merevisi buku petunjuk maupun Bujuklak, diselaraskan dengan peran dan fungsi TNI Angkatan Darat dan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan piranti lunak satuan. Kedua, kebijakan pembangunan kemampuan yang meliputi kemampuan intelijen, tempur, binter dan dukungan, ditujukan bagi tercapainya tingkat kesiapan kemampuan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat, sedangkan kebijakan kemampuan tempur, meliputi kemampuan pemukul strategis, kemampuan khusus, kemampuan raider, kemampuan pertahanan wilayah darat, kemampuan pertahanan udara terbatas, kemampuan pernika terbatas dan kemampuan nubika pasif. Dari kemampuan tempur yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan pemukul strategis, yang mampu melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan spektrum tugas yang akan dihadapi. Selain itu, peningkatan kemampuan
4/10/2011 10:20:26 PM
FOKUS
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
khusus meliputi pelaksanaan operasi komando, operasi penanggulangan teror dan operasi Sandhi Yudha serta peningkatan kemampuan raider yang mampu beroperasi di berbagai medan untuk menghancurkan lawan dengan memanfaatkan unsur pendadakan. Sedangkan kebijakan kemampuan Binter ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan Binter guna menyiapkan potensi wilayah menjadi kekuatan pertahanan dengan peningkatan lima kemampuan teritorial. Selanjutnya, kemampuan dukungan diarahkan untuk mendukung keberhasilan pencapaian tugas pokok TNI Angkatan Darat. Khususnya kemampuan bantuan operasi kemanusiaan dan penanggulangan akibat bencana alam, ditujukan pada terwujudnya kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemberian bantuan kemanusiaan dan pembangunan, serta perbaikan fasilitas sarana prasarana yang rusak akibat bencana alam. Kebijakan kemampuan melaksanakan bantuan kepada Pemda dan Polri, yang ditujukan pada terwujudnya kemampuan dalam membantu tugas Pemerintah Daerah dan Kepolisian, atas dasar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, dalam kemampuan manajemen ditujukan untuk menyusun perencanaan program yang ideal sesuai perkiraan kontinjensi. Sedangkan pada kemampuan wasrik, dilaksanakan dengan mengoptimalkan fungsi pengawasan melekat dan pengawasan fungsional agar dapat menekan penyimpangan, serta mewujudkan laporan keuangan TNI Angkatan Darat dengan opini wajar tanpa pengecualian. Manfaatkan tunjangan kinerja secara tepat Pada kesempatan Rapim TNI AD kali ini, Wakasad Letjen TNI J. Suryo Prabowo dalam evaluasi program kerja TNI AD TA. 2010 mengingatkan juga tentang tingkat pelanggaran yang dilakukan prajurit TNI AD yang masih cukup tinggi walaupun ada penurunan sebesar 13%, namun masih terdapat 71 orang yang meninggal pada umumnya diakibatkan oleh kecelakaan lalin.
Dari evaluasi tersebut, Wakasad berharap dengan adanya remunerasi jangan sampai prajurit lebih banyak meninggal akibat kecelakaan lalin, karena penghasilan prajurit akan menjadi lebih besar sehingga apabila penggunaannya kurang terkontrol, akan membawa kepada hal-hal yang merusak diri sendiri maupun satuan. Oleh karena itu, ditekankan kepada, seluruh Pangkotama/Kabalakpus agar mengantisipasi dan memberikan arahan yang benar kepada anggota agar dapat memanfaatkan remunerasi secara tepat guna dan pelaksanaan reformasi birokrasi harus direalisasikan dengan serius termasuk mereformasi doktrin, piranti lunak, dan sistemnya. Selain itu dibidang operasi, mengenai pengamanan perbatasan dan pembinaan kekuatan, ada kemungkinan untuk menambah batalyon, tetapi semua itu tergantung pada anggarannya. Sedangkan untuk masalah latihan perlu terus ditingkatkan dan jangan hanya fokus materi pertempuran saja. Kemudian untuk validasi balak tingkat Korem, Mantan Pangdam Jaya ini menekankan untuk ditata kembali organisasinya agar benar-benar efektif dan efisien. Selanjutnya, masalah pemahaman korelasi antara pemberdayaan wilayah pertahanan dan binter, mantan orang nomor satu di Kodam I/BB ini menjelaskan keberadaan binter
tidaklah sama dengan pemberdayaan wilayah pertahanan. Binter adalah salah satu fungsi utama TNI AD seperti fungsi pertempuran, fungsi pembinaan kekuatan, sebagaimana layaknya suatu fungsi utama, maka Binter merupakan pekerjaan utama yang menjadi penentu batas ruang lingkup tugas TNI AD. Dengan demikian, binter melekat dengan pelaksanaan tugas TNI AD. Sedangkan pemberdayaan wilayah pertahanan adalah salah satu dari tugas pokok TNI AD untuk mendukung pelaksanaan OMSP maupun OMP yang memberdayakan wilayah pertahanan di darat. Jadi, pemberdayaan wilayah pertahanan dilakukan untuk membantu pemerintah dalam menerapkan kekuatan pertahanan, paparnya. Adapun tujuan dilaksanakannya Rapim TNI Angkatan Darat adalah untuk menyamakan visi dan persepsi sebagai landasan sikap, pemikiran, dan tindakan bagi seluruh unsur Pimpinan dalam jajaran Angkatan Darat. Rapat Pimpinan TNI Angkatan Darat ini berlangsung sehari yang diikuti oleh pejabat teras TNI Angkatan Darat, antara lain Wakasad, Pangkostrad, Dankodiklatad, para Asisten Kasad, dan para Pangkotama, dengan tema “Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum dan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, akan Mendukung Pelaksanaan Tugas Pokok TNI Angkatan Darat”. (Red)
8
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 8
4/10/2011 10:20:28 PM
PROFIL SATUAN
YONIF MEKANIS 201/JY
Selalu di Depan dan Menentukan Kodam Jaya dengan organisasi dan tugas menggunakan Peraturan Kasad nomor Perkasad/61/X/2008 tanggal 14 Oktober 2008 tentang organisasi dan tugas Batalyon Infanteri Mekanis dengan kekuatan personel 800 orang. Selanjutnya tanggal 16 Februari 2010 dilaksanakan upacara Likuidasi Yonif 201/Jaya Yudha dan peresmian Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha serta pelantikan Danyonif Mekanis 201/Jaya Yudha atas nama Letkol Inf Muhamad Muchidin sebagai Danyonif Mekanis 201/Jaya Yudha pertama oleh Kasad Jenderal TNI George Toisutta.
B
atalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha pertama kali disahkan menjadi organik administrasi Kodam Jaya dengan nama Batalyon Jaya I yang kemudian berganti nama menjadi Batalyon Infanteri 200 Jaya I dan berubah lagi menjadi Batalyon Infanteri 200/Jaya Yudha. Seiring dengan perkembangannya, Batalyon Infanteri 200/Jaya Yudha berubah menjadi Batalyon Infanteri 201/Jaya Yudha Brigif 1/Jaya Sakti Kodam Jaya. Berdasarkan Surat Perintah Pangdam V/Jaya nomor Sprin/522 – 2/VI/ 1975 tanggal 30 Juni 1975 tentang regrouping Brigade Infanteri 1/Jaya Sakti menjadi Brigade Infanteri Ringan dengan TOP ROI ‘73, Batalyon Infanteri 201/Jaya Yudha merupakan bagian dari Brigade Infanteri 1/Jaya Sakti, dengan kekuatan sebanyak 699 orang. Untuk mendukung pelaksanaan tugasnya, batalyon ini terus mengadakan penyesuaian orgas Yonif Mekanis di Yonif 201/JY dan berdasarkan Peraturan Kasad nomor Perkasad/119/XII/2009 tanggal 31 Desember 2009 tentang perubahan Yonif-201 /Jaya Yudha Kodam Jaya menjadi Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha
9 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 9
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Dengan semboyan “Selalu di Depan dan Menentukan” Batalyon Infanteri Mekanis 201/ Jaya Yudha sebagai satuan kebanggaan TNI Angkatan Darat dilengkapi kendaraan tempur angkut personel lapis baja guna mencari, mendekati, menghancurkan dan menawan musuh serta merebut, menguasai dan mempertahankan medan dalam situasi serta kondisi bagaimanapun serta dilandasi semangat juang yang tinggi rela berkorban dalam pengabdiannya untuk keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Foto: Dispenad
Peran dan Tugas Pokok Batalyon Infanteri Mekanis 201/ Jaya Yudha mempunyai tugas pokok melaksanakan pertempuran jarak dekat di darat dengan menggunakan kendaraan tempur angkut lapis baja guna mencari, mendekati, menghancurkan dan menawan musuh serta merebut, menguasai dan mempertahankan medan baik berdiri sendiri maupun dalam hubungan yang lebih besar dalam rangka mendukung tugas pokok Brigade atau Kotama. Selain tugas pokok, Batalyon Infanteri Mekanis 201/ Jaya Yudha menyelenggarakan tugastugas lain pertama melaksanakan fungsi utama, yaitu melaksanakan pertempuran jarak dekat dengan menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dalam rangka menghancurkan musuh dengan cara pertempuran jarak dekat. Kedua melaksanakan fungsi organik militer, yaitu menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dibidang Intelijen, operasi, personel, logistik, pembinaan teritorial terbatas dalam rangka mendukung tugas pokok Yonif Mekanis 201/JY. Ketiga, melaksanakan fungsi organik pembinaan, yaitu menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dibidang pembinaan kesatuan dalam rangka mendukung tugas pokok Yonif Mekanis 201/JY.
4/10/2011 10:20:32 PM
PROFIL SATUAN
Prestasi
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Penugasan Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha Letnan Kolonel Inf Muhammad Arfah mengatakan kesiapan operasi dan kemampuan tempur prajurit Yonif Mekanis 201/ Jaya Yudha sesuai dengan tuntutan tugas. Untuk memelihara dan meningkatkan pembinaan satuan dihadapkan dengan tantangan tugas Angkatan Darat yang semakin kompleks, prajurit Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha tetap mengacu dan melaksanakan program latihan sesuai dengan kalender latihan dan menunjang pelaksanaan tugas pokok serta sesuai dengan kebutuhan satuan saat itu. Berbagai macam penugasan telah dilakukan oleh Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha, yaitu penugasan operasi tempur, antara lain operasi Sulawesi Selatan dalam rangka penumpasan gerombolan Kahar Muzakar, operasi penumpasan sisa-sisa G 30 S/PKI di daerah Kodam Jaya, operasi Seroja, operasi daerah rawan Aceh. Selain itu melaksanakan Operasi Kamtibmas, antara lain pengamanan “Malari”, pengamanan Pemilu dan Sidang Umum MPR, pengamanan KTT Nonblok, pengamanan KTT Asia Afrika. Dalam Operasi Teritorial beberapa tugas telah dilaksanakan antara lain mengadakan pembinaan rohani serta melatih baris berbaris kepada siswa SMA di Jakarta, melaksanakan TMMD dan penanggulangan banjir, dan melatih pramuka. Dalam lingkup protokoler, penugasan yang dilaksanakan adalah pengamanan VIP/VVIP Presiden dan Wakil Presiden dengan sandi operasi “Waskita”. Pada penugasan Siskamta, tugas yang telah dilaksanakan adalah satgas patmor, satgas banjir, Dakhura, satgas 51, pengamanan wilayah/obyek vital, kompi sepeda motor, detasemen PHH berat, batalyon PHH berat dan sebagai cadangan Kodam Jaya standby di Mapolda Jaya pada pemilu 2009. Upaya Peningkatan Peran Pola pembinaan personel yang dilakukan Danyonif Mekanis 201/Jaya Yudha dalam rangka meningkatkan kinerja satuan guna mendukung kesiapan operasional satuan yaitu dengan meningkatkan Binjahril anggota dan melaksanakan rolling jabatan untuk menghindari kejenuhan. Adapun langkah-langkah konkrit yang dilakukan Komandan dalam rangka pembinaan prajurit dan satuan agar lebih profesional sehingga selalu dalam kondisi siap operasional antara lain dengan menyelenggarakan penataran dalam satuan, membentuk tim Binsat dalam rangka menghadapi perlombaan/pertandingan antarsatuan, melaksanakan jam komandan secara rutin pada tiap bulan
Berbagai penghargaan dan prestasi telah diraih oleh Yonif Mekanis 201/JY, antara lain : 4 Trophy tetap Pangab HUT ke-45 ABRI tahun 1990. 4 Juara umum Oramil kelompok I dalam rangka HUT Kodam Jaya ke-42 tahun 1991. 4 Juara I Lintas Alam POR Garnisun I/Jkt tahun 1991. 4 Juara I Trilomba HUT ke-43 Kodam Jaya tahun 1992. 4 Juara Umum Atletik Dalam rangka HUT ke-43 Kodam Jaya tahun 1992. 4 Juara I lomba menembak POR Garnisun tahun 1992. 4 Juara I BDM HUT ke-45 Kodam Jaya tahun 1994. 4 Juara I lomba tembak senapan dan pistol HUT ke-46 Kodam Jaya tahun 1997. 4 Juara I Halang Rintang HUT ke-48 Kodam Jaya tahun 1997. 4 Juara II Tonting YWPJ tahun 2001. 4 Juara III materi Patroli keamanan pada Ton Tangkas TNI-AD tahun 2002. 4 Juara Umum Lomba Tembak antar satuan Kodam Jaya tahun 2004. 4 Juara I lomba tembak senapan beregu antar satuan Kodam Jaya tahun 2004. 4 Juara I Festival Vocal Group dalam rangka Paskah Nasional dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2008. 4 Juara II Tonting YWPJ tahun 2009.
(minimal 1 kali dalam sebulan), dan menyiapkan personel dengan kekuatan satu kompi untuk mengantisipasi pengerahan pasukan sesuai permintaan dari komando atas. Berkaitan dengan pencitraan prajurit TNI Angkatan Darat khususnya di satuan Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha, langkah yang ditempuh Letkol Inf Muhammad Arfah antara lain menjaga keharmonisan dengan masyarakat yang ada di sekitar pangkalan khususnya yang berada di sekitar wilayah Bintertas, mengadakan olahraga bersama dengan masyarakat sekitar pangkalan, melaksanakan kegiatan karya bakti dan sholat bersama masyarakat sekitar pangkalan. Sedangkan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota baik moril maupun materiil dilaksanakan perbaikan/pembenahan pangkalan secara maksimal, menyelenggarakan acara hiburan bersama minimal satu bulan sekali, dan memberikan cuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (Red)
DANDIM 0703/CLP DAN KAPOLRES BANYUMAS
SELAMAT HUT KOSTRAD 6 MARET 2011
DANDIM BANYUMAS LETKOL INF IWAN MARUF ZAINUDIN
KAPOLRES BANYUMAS AKBP UNTUNG WIDATMOKO
10
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 10
4/10/2011 10:20:38 PM
PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI
Dirgahayu Kodam IX/Udayana Semoga Tetap Jaya Mempertahankan Pancasila dan NKRI Wakil Bupati Sang Nyoman Sedana Arta
Bupati I Made Gianyar, S.H., M.Hum.
WALI KOTA PASURUAN DAN KETUA DPRD KOTA PASURUAN, KAPOLRESTA PASURUAN, DAN DANYON ZIPUR 10/2 KOSTRAD BESERTA STAF DAN JAJARANNYA
SELAMAT HUT KOSTRAD 6 MARET 2011
WALI KOTA H. HASANI
KETUA DPRD KOTA H. ISMAIL HASAN, S.E.
KAPOLRESTA AKBP, AGUNG YUDHA W., S.IK.
DANYON ZIPUR 10/2 KOSTRAD LETKOL CZI ANGGARSIH MARSHUDI
11 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 11
4/10/2011 10:20:42 PM
INFO KOMANDO
KOMANDAN SATUAN
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Dituntut Miliki Kepedulian yang Tinggi
“Upaya peningkatan kualitas diri prajurit harus dioptimalkan agar mampu menghadapi dan memecahkan setiap permasalahan yang timbul. Hal ini dapat terwujud apabila masing-masing Komandan Satuan memiliki kepedulian yang tinggi dalam mencermati setiap perkembangan yang ada melalui upaya peningkatan kinerja satuan dengan membangun profesionalisme keprajuritan”. Hal tersebut disampaikan oleh Kasad Jenderal TNI George Toisutta saat membuka acara Apel Komandan Satuan TNI Angkatan Darat Terpusat TA. 2011, di lapangan bola Pusdikif Pussenif, Kodiklat TNI AD, Cipatat (7/3). Apel Komandan Satuan kali ini diikuti oleh 456 peserta yang berlangsung mulai tanggal 7 sampai dengan 12 Maret 2011. Pada kesempatan tersebut, Kasad mengatakan bahwa penyelenggaraan Apel Komandan Satuan TNI Angkatan Darat Terpusat ini bertujuan untuk meningkatkan komunikasi dua arah antara Pimpinan TNI Angkatan Darat dan para Komandan Satuan secara langsung, guna menyamakan visi dan persepsi, serta mendapatkan solusi terbaik dalam meningkatkan kualitas kepemimpinan lapangan, sehingga tercipta soliditas dan profesionalisme prajurit dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan
Darat. Kasad juga me nyampaikan bahwa Apel Komandan Satuan ini diharapkan menjadi wahana bagi pertukaran informasi, khususnya informasi tentang pembinaan satuan yang sedang danakandilaksanakan di satuan masingmasing. Mantapnya profesionalisme prajurit harus diimbangi dengan upaya peningkatan Foto: Dispenad disiplin seluruh anggota satuan. Hal ini mengingat masih ada prajurit TNI Angkatan Darat yang melakukan tindakan-tindakan indisipliner, bahkan melanggar hukum, merugikan dan menyakiti hati rakyat. Oleh karenanya, menghadapi kondisi demikian Kasad menekankan kepada para Komandan Satuan agar menumbuhkembangkan budaya interaksi dan komunikasi antara pemimpin dengan yang dipimpin, sehingga dapat diketahui secara jelas permasalahan yang dihadapi anggotanya guna menekan setiap bentuk pelanggaran, sehingga permasalahan satuan dapat dicarikan solusi pemecahannya secara baik. Pelanggaran hukum, disiplin dan tata tertib yang terjadi di lingkungan TNI Angkatan Darat ini menandakan bahwa penegakan peraturan militer dasar dan pengetahuan dasar kemiliteran tidak dijalankan dengan baik. Timbulnya pelanggaran juga menunjukkan masih rendahnya penguasaan peraturan militer dasar dan pengetahuan dasar kemiliteran para prajurit, khususnya peraturan disiplin tentara. Selain itu juga, rendahnya kepedulian dan kepekaan seorang Komandan Satuan mulai tingkat Danru hingga tingkat Danyon juga menjadi salah satu penyebab terjadinya pelanggaran itu, karena para unsur pimpinan ini terbukti tidak mampu
menindaklanjuti permasalahan anggota bawahannya yang tidak menerapkan nilai-nilai keprajuritan dan peraturan Militer Dasar. Hal ini mengindikasikan bahwa prajurit masih belum memahami jati dirinya sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional yang harus manunggal dengan rakyat. Tema yang diambil pada kegiatan Apel Komandan Satuan saat ini : “Melalui Apel Dansat TNI Angkatan Darat Terpusat, Kita Tingkatkan Kualitas Kepemimpinan Lapangan dalam rangka Mendukung Tugas Pokok TNI Angkatan Darat”. Pentingnya arti kepemimpinan lapangan itu, dalam setiap kesempatan selalu ditekankan oleh Pimpinan TNI Angkatan Darat, karena kunci pembuka bagi suksesnya suatu organisasi adalah kepemimpinan. Wahana yang sangat tepat didalam menjalankan kepemimpinan lapangan itu dapat diukur dari keberhasilannya melakukan kegiatan pembinaan satuan. Didalam pembinaan satuan, para Komandan Satuan dituntut untuk memiliki kualitas manajerial yang baik. Dengan kemampuan manajerial yang baik, para Komandan akan dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya satuan secara optimal untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan tugas. Pada kesempatan pembukaan Apel tersebut juga, Kasad mengingatkan kembali kepada para Komandan Satuan bahwa Sebelas Asas Kepemimpinan TNI harus senantiasa dipahami secara
Foto: Dispenad
12
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 12
4/10/2011 10:20:51 PM
mendalam, dan kemampuan manajerial para perwira harus selalu dipelihara dan dikembangkan. Seorang perwira harus mampu memberi suri teladan yang baik bagi prajurit dan satuannya. Selain itu, para perwira juga harus senantiasa turun ke bawah, tumbuhkan kepedulian, interaksi dan komunikasi antara pemimpin dan yang dipimpin untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan tugas. Lakukan improvisasi, kreasi dan inovasi Sementara itu, pada penutupan Apel Komandan satuan yang dibacakan oleh Komandan Kodiklat TNI AD Letjen TNI Budiman, Kasad kembali menegaskan bahwa saat ini masih adanya pelanggaran yang terjadi di satuan-satuan, baik itu pelanggaran disiplin maupun pelanggaran pidana serta pelanggaran lainnya. Hal itu lebih disebabkan oleh lemahnya kepemimpinan lapangan para Komandan Satuan. Pelanggaran-pelanggaranyangterjadi itu mencerminkan ketidakdisiplinan para prajurit, dan masalah ketidakdisiplinan itu sangat dekat dan erat kaitannya dengan tugas dan misi kepemimpinan. Untuk itu lakukan improvisasi, kreasi dan inovasi
dalam menerapkan kepemimpinan lapangan, serta bangun kepemimpinan para komandan bawahan, sehingga tercipta satu kesatuan yang sinergis, solid dan harmonis antara pemimpin dan yang dipimpin. Satu hal yang harus dipahami dan dimengerti oleh para perwira sebagai Komandan Satuan, yaitu harus mengenal secara utuh siapa dan apa satuan yang kalian pimpin itu. Dengan mengenal dan mengetahui secara utuh peran, tugas dan fungsi yang ditetapkan terhadap satuan yang para perwira pimpin, maka akan dapat merespon dengan baik setiap permasalahan yang ada di satuan guna mencari solusi pemecahan yang tepat. Oleh karena itu, Kasad menekankan kepada seluruh peserta apel agar kembali lebih mendalami dan memahami tugas dan tanggung jawabnya serta terus berusaha membangun wawasan dan pengetahuannya. Sebagai pimpinan, para Komandan Satuan agar secara hierarki melakukan pengawasan dan pengendalian, serta pemeriksaan dan evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh satuan bawahannya secara objektif.
Foto: Dispenad
Pengawasan itu tidak cukup dilakukan dengan hanya mencermati laporan secara lisan dan tertulis saja, tetapi harus dicek secara fisik di lapangan, mengingat teknologi yang ada sekarang ini dapat dimanfaatkan untuk mengelabui berbagai tindakan penyimpangan dan penyelewengan. “Satu hal yang harus diingat, jangan pernah menyalahkan pihak lain manakala kalian gagal atau belum berhasil membina satuan, tetapi lakukan secara terus-menerus dengan penuh ketulusan dan keikhlasan melalui penerapan kepemimpinan lapangan secara tepat dan bertanggung jawab”, tegas Kasad. (Red)
KASAD SEMATKAN BREVET KOMANDO KEHORMATAN
K
upacara militer yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI Laksmana TNI Agus Suhartono, kemudian dilanjutkan dengan penyematan brevet komando oleh Kasad Jenderal TNI George Toisutta di lapangan upacara Makopassus Cijantung, Jakarta
Timur, Jumat (11/3). Sebelum disematkan brevet komando, para perwira tinggi TNI dan Polri tersebut telah mengikuti serangkaian tradisi di lingkungan Korps Baret Merah. Tradisi diawali dengan display perlengkapan, serbuan gedung, demonstrasi cakra, kendaraan lapis baja, sniper, tembak reaksi, keterampilan menembak reaksi saling berhadapan, dan serangan regu Komando. Panganugerahan brevet komando seperti ini, sebelumnya juga telah diberikan kepada sejumlah pejabat baik dari dalam maupun luar negeri yang dinilai sangat berjasa dalam upaya kerja sama dan pembinaan satuan Kopassus. (red)
13 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 13
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
epala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta menganugerahi brevet komando kehormatan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) kepada Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono. Selain Panglima TNI, penganugerahan yang sama juga diberikan kepada Kepala Staf Angkatan laut Laksmana TNI Suparno, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat, dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Pol) Timur Pradopo. Penganugerahan brevet komando kepada para perwira tinggi TNI dan Polri tersebut dilakukan dalam sebuah
4/10/2011 10:21:00 PM
INFO KOMANDO
Kasad :
Pemimpin Harus Menjadi Teladan Bagi Prajurit dan Satuannya
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
K
epala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta berkesempatan memberikan pengarahan kepada ratusan perwira se-Garnisun Makassar. Dalam arah annya tersebut, Kasad menegaskan bahwa perwira adalah pemimpin yang harus bisa mengambil keputusan dengan cepat dan merencanakan secara cermat serta harus mampu memberi suri teladan yang baik bagi prajurit dan satuannya, Sabtu (8/1). Selanjutnya Kasad juga menekankan kepada segenap perwira yang hadir saat itu agar dapat menerapakan metode kepemimpinan yang bercirikan “look at me, try with me, and follow me, bila proses itu berjalan, menurut Kasad, maka anak buah atau anggota yang dipimpin akan ikhlas dan tulus mengikuti perintahnya. Perwira harus dapat menyelesaikan setiap permasalahan satuan dengan baik dan jangan mengambil langkahlangkah yang merugikan satuan dan diri sendiri. Setiap penyelesaian masalah harus diputuskan secara terkoordinasi
dalam tim musyawarah melalui saran dan pertimbangan. Oleh karenanya para perwira hendaknya jangan hanya berkomunikasi satu arah sebagaimana layaknya Komandan saja, tetapi cobalah mengerti apa saran dan masukan yang diberikan oleh bawahan”, tegas Kasad. Selain itu juga, Kasad menegaskan
kepada segenap perwira, bahwa perwira harus tanggap terhadap suatu permasalahan sekecil apapun. Apabila terjadi sesuatu segera dilaporkan, sehingga pimpinan bisa dengan cepat mengambil langkah-langkah dan tindakan sebelum permasalahannya menjadi besar. “Perwira sebagai panutan juga harus menghindari ber bagai pelanggaran dengan senantiasa mematuhi seluruh aturan, baik terkait dengan disiplin atau yang berakibat pada tindak pidana, dengan memedomani Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI.” Sebagai unsur pimpinan, para perwira agar menerapkan kepemimpinan yang bercirikan “triple Q”: “quick to see, quick to decide and quick to action” (cepat melihat permasalahan, cepat mengambil keputusan, dan cepat mengambil tindakan). Pada bagian akhir pengarahannya, Kasad menegaskan setiap individu tanpa terkecuali memiliki kedudukan yang sama didepan hukum. Oleh karena itu, selaku komponen bangsa yang disiplin agar menaati KUHP dan HAM, terapkan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam KUHP dan HAM kepada seluruh prajurit di satuan masing-masing. (Red)
Foto: Dispenad
14
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 14
4/10/2011 10:21:09 PM
TNI AD Dan Pertamina
Rehabilitisasi Pascabencana
Kasad
Buka Pendidikan Seskoad Ke-49
K Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta dan Direktur Utama Pertamina Keren Agustiawan menandatangani nota kesepahaman kerja sama dalam kegiatan rehabilitasi fasilitas umum pascabencana di Pulau Mentawai dan Gunung Merapi, di Mabesad, Jakarta, Selasa (4/1). Foto: Dispenad
M
Penyematan tanda siswa Pendidikan Reguler Angkatan ke-49 Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad)
15 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 15
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
elalui program karya bakti TNI Angkatan Darat dan Pertamina Peduli, kedua pihak akan fokus pada perbaikan, pembangunan dan pemulihan sarana umum seperti fasilitas kesehatan, pendidikan dan ibadah di lokasi yang terkena bencana. Kasad Jenderal TNI George Toisutta mengatakan, kegiatan ini sebagai wujud tanggung jawab sosial dan pengabdian TNI Angkatan Darat sebagai bagian dari komponen bangsa, untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam upaya merehabilitasi fasilitas umum yang rusak pascabencana alam. Menurut Kasad, kerja sama ini menunjukkan adanya kesamaan visi antara TNI Angkatan Darat dan PT. Pertamina dalam menyikapi berbagai musibah bencana alam yang melanda beberapa wilayah di Indonesia. “Saya berharap, kerja sama seperti ini dapat terus berlanjut, tidak hanya terbatas dalam kegiatan sosial penanggulangan bencana saja, tetapi juga pada kegiatan-kegiatan lain yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Kasad. Kasad juga mengharapkan, kerja sama yang telah disepakati ini, dapat dikelola secara efektif dan efisien, agar yang dikerjakan benar-benar sesuai tujuan dan tepat sasaran. Nota kesepahaman yang berlaku untuk jangka waktu dua tahun ini, untuk sasaran jangka pendek, waktu enam bulan di Pulau Mentawai berupa pembangunan puskesmas pembantu dan mushola masing-masing satu unit. Sedangkan di Gunung Merapi Yogyakarta berupa pembangunan shelter (rumah hunian sementara) sebanyak 50 unit, satu unit mushola dan satu unit Puskesmas pembantu. Untuk sasaran jangka panjang (setelah sasaran jangka pendek selesai dan sudah diputuskan secara bersama antara pihak TNI AD di daerah dengan pemerintah daerah setempat, diharapkan paling lama 2 tahun selesai), antara lain pembangunan SD, pembangunan Masjid dan pembangunan Puskesmas, masing-masing dua unit. (red)
epala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta membuka Pendidikan Reguler Angkatan ke-49 Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) tahun anggaran 2011, di Mako Seskoad, Bandung, Rabu (12/1). Pembukaan ditandai dengan pemasangan tanda siswa kepada salah satu perwakilan siswa oleh Kasad. Kasad berharap, dengan dibukanya pendidikan Seskoad ini, para siswa lebih optimal menyerap semua ilmu pengetahuan yang diberikan oleh para dosen, ”sharing pengetahuan dan pengalaman antara para siswa sangat penting guna menambah wawasan dan cakrawala berpikir para perwira guna menghadapi tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks dan dinamis”, jelas Kasad. Selain itu, “kembangkan cara berpikir kreatif dan inovatif, yang mampu merangsang pemikiran jernih dan obyektif dengan mempertimbangkan pendekatan ilmiah maupun aplikasi lapangan”, jelasnya. Pendidikan Seskoad ini dilaksanakan selama 10 bulan, diikuti oleh 210 siswa, 196 siswa dari Angkatan Darat, 2 orang dari Angkatan Udara, 2 orang dari Angkatan Laut dan 10 orang dari mancanegara. Siswa mancanegara berasal dari Amerika Serikat, Australia, Cina, Korea, Pakistan, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina, Thailand, dan Malaysia. Selain mendapat pembekalan materi kemiliteran, kepemimpinan dan kejuangan para siswa nantinya memperoleh tambahan pengetahuan melalui kuliah kerja lapangan materi binsat, teritorial dan ilpengtek serta mengikuti seminar kejuangan. Hadir pada acara ini, para Asisten Kasad, para Pangkotama dan Kabalakpus jajaran Angkatan Darat serta para Athan negara sahabat. (red)
4/10/2011 10:21:18 PM
INFO KOMANDO
TNI AD Wujudkan
Foto: Dispenad
Program Kpr Swakelola
Kasad Jenderal TNI George Toisutta didampingi Wakasad, Letjen TNI J. Suryo Prabowo, menandatangani prasasti peresmian perumahan program KPR Swakelola BP TWP TNI AD.
K
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
asad Jenderal TNI George Toisutta meresmikan perumahan personel Angkatan Darat program KPR Swakelola BP TWP Angkatan Darat Tahap I “Graha Kartika Pratama”, di Desa Bojongbaru, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Selasa (1/2). Kegiatan tersebut ditandai dengan penyerahan kunci rumah, penandatanganan prasasti dan penanaman pohon oleh Kasad dan Ketua Umum Persit KCK. Program perumahan KPR Swakelola ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan oleh Angkatan Darat dalam memecahkan permasalahan ketersediaan perumahan bagi personel Angkatan Darat.
Kepada para prajurit dan PNS TNI AD yang berkesempatan memperoleh perumahan KPR Swakelola, Kasad mengatakan, upaya meningkatkan kesejahteraan prajurit senantiasa menjadi perhatian Pimpinan Angkatan Darat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan kehidupan yang layak bagi prajurit dan keluarganya. Melalui program perumahan yang dikelola oleh BP TWP Angkatan Darat bekerja sama dengan berbagai pihak, Angkatan Darat berupaya memberikan kesempatan bagi prajurit dan PNS untuk dapat memiliki perumahan nondinas dengan proses yang mudah. Memiliki perumahan yang layak huni, tentu
saja memberi suatu kepastian dan ketenangan, serta dambaan bagi prajurit dan keluarganya dalam menjalani kehidupannya sehari-hari dan akan sangat berpengaruh positif terhadap peningkatan moril prajurit dan kinerja satuan. “Oleh karena itu, saya berharap program perumahan KPR Swakelola ini dapat berlanjut terus ke tahap berikutnya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan perumahan yang layak huni dan sejahtera bagi setiap prajurit dan PNS Angkatan Darat serta keluarganya. Respon dan minat baik prajurit maupun PNS TNI Angkatan Darat terhadap program perumahan KPR Swakelola ini sangat besar. Dengan program perumahan ini, prajurit dan PNS TNI Angkatan Darat dapat memiliki rumah melalui kredit kepemilikan rumah swakelola dengan harga yang terjangkau sesuai kemampuan gajinya”, tegas Kasad. Selain pembayaran yang dapat dicicil, program KPR Swakelola ini tanpa uang muka dan angsurannya dimulai setelah dilakukannya akad kredit, dengan pemotongan gaji oleh Pekas di masing-masing satuan. Hal ini tentunya sangat menguntungkan dan meringankan bagi prajurit dan PNS Angkatan Darat. “Melalui program perumahan seperti ini, kita berharap, seluruh prajurit dan PNS TNI Angkatan Darat dapat memiliki perumahan pribadi sebelum akhir masa dinasnya, sehingga akan sangat membantu dalam mengatasi masalah perumahan dinas yang saat ini dihadapi oleh berbagai satuan Angkatan Darat”, kata Kasad. Hadir dalam acara tersebut, para pejabat teras TNI AD, Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana beserta para Pengurus Pusat, Dirut BRI beserta staf, serta jajaran Muspida Kabupaten Bogor. (Red)
16
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 16
4/10/2011 10:21:23 PM
Kodam IM Miliki Pasukan Raider
W
akil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad), Letjen TNI J Suryo Prabowo, melantik 659 personel satuan Infanteri menjadi Satuan Batalyon Raider 112/Dharma Jaya, di Pante Rahlat Ujong Sudheun, Kecamatan Lamno, Kabupaten Aceh Jaya, Rabu (5/11). Wakasad ketika membacakan amanat tertulis Kasad
menegaskan, latihan dan pasukan Raider menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi TNI Angkatan Darat untuk mewujudkan kesiapan dan kesiapsiagaan satuan jajarannya, guna menghadapi tuntutan dan tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks dan dinamis. “Sebagai satuan kekuatan pemukul, satuan raider juga merupakan kekuatan penangkal yang kualitas keterampilannya teruji, tidak hanya pada operasi militer perang, tapi juga pada operasi militer selain perang”, ujarnya. Pemandangan mengejutkan terlihat dalam prosesi pengukuhan Batalyon Raider itu. Selain mengukuhkan prajurit Batalyon Raider, Wakasad juga mengukuhkan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf sebagai anggota kehormatan Raider Aceh. “Pemberian gelar anggota kehormatan ini tentunya sebagai penghargaan atas partisipasi Pemerintah Aceh yang membantu terwujudnya Batalyon Raider sebagai batalyon pemukul di garis depan”, kata Wakasad. Irwandi Yusuf juga terlihat mengenakan seragam Raider sambil menerima piagam pengukuhan dan salam komando dari Wakasad. “Ini sebuah kejutan bagi saya, kalau melihat latar belakang saya, sebelumnya saya tidak pernah diberitahukan akan menerima gelar kehormatan ini”, ujar Irwandi Yusuf. Selain mengukuhkan Batalyon Raider 112/Dharma Jaya, Wakasad juga melakukan kegiatan penanaman pohon dan pelaksanaan program peningkatan ekonomi kerakyatan di wilayah teritorial Kodam Iskandar Muda. (Red)
Helikopter Bell 412 EP Perkuat TNI AD
peralatan satuan jajaran Puspenerbad. Kepada jajaran Puspenerbad, Wakasad mengingatkan, agar kebanggaan atas alutsista baru yang dimiliki itu, jangan sampai sebatas rasa bangga semata, tetapi harus diikuti dengan tekad dan komitmen yang kuat untuk dapat mengawaki, memelihara, merawat dan menggunakannya dengan baik, benar, dan rasa tanggung jawab yang tinggi, sesuai dengan prosedur, sehingga kesalahan akibat human error dan kerusakan teknis tidak terjadi dalam jajaran Puspenerbad di masa mendatang. Sementara itu, Dirut PT. Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengatakan peristiwa penyerahan helikopter Bell
412 EP dari PT. Dirgantara Indonesia kepada TNI Angkatan Darat merupakan bukti kesiapan PT. Dirgantara Indonesia untuk memenuhi alutsista dalam rangka mewujudkan Minimum Essencial Force TNI. Menurutnya, sudah memenuhi persyaratan operasional Penerbad sebagai helikopter angkut dan serbu. Helikopter jenis Bell 412 EP selama ini sudah digunakan oleh TNI Angkatan Darat dan diproduksi oleh PT. Dirgantara Indonesia sejak tahun 1982. Helikopter jenis Bell 412 EP ini memiliki kelebihan dibandingkan jenis Bell 412 sebelumnya, karena sudah menggunakan digital elektronik, memiliki automatic covering dan memilki power yang lebih besar serta memilki tiga eqisalto pilot. (Red)
17 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 17
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
TNI Angkatan Darat kembali menambah alutsistanya berupa sebuah helikopter jenis Bell 412 EP yang diproduksi oleh PT. Dirgantara Indonesia yang diserahterimakan oleh Dirut PT. Dirgantara Indonesia Budi Santoso kepada Aslog Kasad Mayjen TNI Wibowo, S.IP., dan disaksikan oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI J. Suryo Prabowo bertempat di Skadron-21/Sena, Pondok Cabe, Jakarta, Rabu (2/2). Helikopter tersebut, selanjutnya di serahkan kepada Danpuspenerbad Brigjen TNI Mochamad Wachju Rijanto, selaku pengguna helikopter tersebut. Dalam sambutannya, Wakasad me ngatakan, penambahan helikopter ini menunjukkan komitmen TNI Angkatan Darat untuk memberdayakan produksi dalam negeri yang selama ini telah dicanangkan oleh pemerintah dalam membangun kekuatan pertahanan negara. Menurut Wakasad, rencana pengadaan alutsista seperti ini, secara bertahap akan terus dilakukan untuk melengkapi
4/10/2011 10:21:28 PM
INFO KOMANDO
Wakasad Berangkatkan Tim Ekspedisi Bukit Barisan
foto_Dispenad
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Ekspedisi ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit agar memiliki naluri tempur di hutan serta terwujudnya jiwa persatuan dan kesatuan antara prajurit TNI AD dan seluruh elemen masyarakat guna terpeliharanya kelestarian hutan disampaikan dalam amanat upacara pemberangkatan Tim Ekspedisi Bukit Barisan yang dipimpin langsung oleh Wakasad Letjen TNI J. Suryo Prabowo di Lapangan Mabesad, Jakarta, Senin (28/2).
18
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 18
4/10/2011 10:21:36 PM
D
alam ekspedisi itu, akan dilakukan penjelajahan, penelitian flora dan fauna, dan pendataan tentang kondisi hutan, geologi, kekayaan alam, sosial budaya, komunikasi sosial, serta kemungkinan potensi bencana alam di Pegunungan Bukit Barisan. Tim ekpedisi ini akan menjelajahi dan meneliti beberapa gunung di Pulau Sumatera, antara lain Gunung Leuseur (Aceh), Gunung Sinabung (Sumatera Utara), Gunung Singgalang (Sumatera Barat), Gunung Kerinci (Jambi), Gunung Seublat (Bengkulu), Gunung Dempo (Sumatera Selatan), dan Gunung Tanggamus (Lampung). Adapun tujuan diadakannya ekpedisi ini adalah untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit agar memiliki naluri tempur di hutan serta terwujudnya jiwa persatuan dan kesatuan antara prajurit TNI AD dan seluruh elemen masyarakat guna terpeliharanya kelestarian hutan. Ekspedisi yang melibatkan 762 orang terdiri dari satuan TNI AD sebanyak 447 orang (Kopassus, Kostrad, Dittopad, Kowil, dan Yonif Raider) dan di luar TNI sebanyak 315 orang (Wanadri, Mapala Daerah, Tenaga Ahli Pusat dan Daerah, PMI, SAR, Tagana Komsos dan dinas (kehutanan, sosial budaya pariwisata, pendidikan dan ESDM). “Kegiatan ekspedisi semacam ini secara serentak dilakukan mulai 1 Maret sampai dengan 31 Juli 2011”, ungkap Danjen Kopassus Mayjen TNI Lodewijk Freidrick. Hadir dalam acara tersebut Wakasad, Danjen Kopassus, Para Pangkotama/ Kabalakpus, Asisten dan Wakil Asisten Kasad, Ketua Umum PMI. (Red)
19 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 19
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Tim ekspedisi Bukit Barisan 2011 siap diberangkatkan
4/10/2011 10:21:46 PM
wawancara MAYJEN TNI LANGGENG SULISTIYONO (PANGDAM IV/DIPONEGORO) :
PRAJURIT DIPONEGORO SELALU SIAP BANTU ATASI KESULITAN RAKYAT
S
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
emarang adalah kota dimana Markas Kodam IV/Diponegoro berada, dari sinilah Mayjen TNI Langgeng Sulistiyono selaku Panglima memberikan Komando kepada Jajarannya yang tersebar di dua Propinsi yakni Jawa Tengah dan Prop. Daerah Istimewa Yogjakarta. Lingkup wilayah kerjanya sangat rawan terhadap terjadinya bencana alam, seperti meletusnya gunung Merapi yang menelan korban nyawa maupun harta benda yang tidak sedikit, serta meluluhlantakan berbagai fasilitas umum yang ada di wilayahnya dan hingga kini masih menyisakan penderitaan bagi para korbannya. Untuk mengetahui bagaimana penanganan bencana Meletusnya Gunung Merapi tersebut redaksi Majalah Palagan telah mewawancarai Pangdam IV/Diponegoro berkaitan dengan kesiapan Personel maupun alat peralatan serta sarana dan prasarana yang tersedia di wilayahnya untuk membantu mengurangi derita rakyat yang telah ditimbulkannya dengan menampilkan format tanya jawab redaksi Majalah Palagan (Red) serta Pangdam IV/Dip (Pang) : (Red) : Kaitannya dengan bencana Merapi, kontribusi apa yang dilakukan oleh Kodam dalam ikut serta mengurangi penderitaan rakyat yang menjadi korban bencana Merapi? (Pang): Saat terjadi bencana, jajaran Kodam IV/Dip merupakan salah satu instansi yang pertama terjun ke
daerah bencana, yang selanjutnya bersama-sama dengan instansi terkait, sukarelawan serta jajaran TNI lainnya, membantu melaksanakan evakuasi warga masyarakat dari daerah bencana, membantu dalam penyediaan fasilitas dan penyelenggaraan rawatan pengungsi, seperti mendirikan tenda dan sarana-prasarana untuk penampungan pengungsi, rawatan kesehatan dan pengobatan melalui rumah sakit lapangan, penyelenggaraan dapur umum lapangan dan penyaluran logistik pengungsi. Kemudian kegiatan untuk pencarian, identifikasi dan pendataan korban bencana, termasuk pendataan kerugian akibat bencana. Pasca terjadinya bencana, jajaran Kodam IV/Dip aktif melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka penanganan dampak bencana, antara lain melalui penyaluran bantuan, pembangunan selter bagi pengungsi, karya bakti dalam rangka rekonstruksi dan rehabilitasi seperti perbaikan gedung sekolah, sarana ibadah, puskesmas serta fasilitas umum lainnya. (Red) : Apakah ada kerja sama Kodam dengan Pemda, baik Provinsi Jateng maupun Yogyakarta untuk mengatasi kesulitan rakyat korban bencana terutama yang tidak dapat
lagi menempati rumahnya? (Pang): Kodam IV/Dip juga telah melakukan kerjasama dengan banyak pihak termasuk dengan Pemprov Jateng dan Pemprov DIY, serta dengan institusi pemerintah lainnya maupun kalangan swasta. Beberapa yang menonjol antara lain: Kerja sama dengan Pemprov Jateng dan PT.Pertamina dalam pembuatan masing-masing 1 unit Puskesmas, sarana ibadah (Mesjid) dan Sekolah Dasar (6 lokal) di Ds. Dukun, Kec.Dukun Kab. Magelang. Kerja sama dengan Pemprov DIY dan PT. Pertamina dalam pembuatan 50 Unit Selter, 1 unit puskesmas, dan 1 unit sarana ibadah (Mushola) di Dsn. Kowang, Ds. Argomulyo, Kec. Cangkringan, Kab. Sleman, 1 unit Puskesmas, sarana ibadah (Masjid) dan Sekolah Dasar (6 lokal), Kab. Sleman. Dan Kerja sama dengan Pemprov DIY dan Artha Graha Peduli dalam pembuatan 30 unit selter di Dsn. Kowang, Ds. Argomulyo, Kec. Cangkringan, Kab. Sleman. Serta kerja sama dengan Pemprov DIY dalam pembuatan tendatenda darurat yang dilengkapi MCK untuk penampungan pengungsi, serta pemanfaatan berbagai fasilitas satuan dan milik instansi sipil/swasta dalam rangka penanganan pengungsi. (Red) : Apakah ada persiapan
20
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 20
4/10/2011 10:21:50 PM
pengamanan terhadap Markas Koramil, Kodim yang turut menjadi korban, yang ada di wilayah bencana? (Pang) : Upaya pengamanan terhadap instalasi atau fasilitas satuan yang berada di wilayah bencana secara dini sudah disusun dalam protap satuan. Pada pelaksanaannya, kegiatan pengamanan antara lain dititik beratkan pada : • Evakuasi personel dan keluarganya, serta senpimuhandak dan perbekalan minyak dari Makodim/Makoramil secara dini sebelum terjadinya bencana, dengan mengacu pada ekskalasi Status Ancaman yang disampaikan instansi berwenang. Pada kondisi darurat kegiatan ini menjadi prioritas dalam pelaksanaan evakuasi. • Penyelamatan dan pengamanan dokumen penting satuan atau milik negara agar terhindar dari kerusakan, kehilangan atau jatuh ke tangan yang tidak berhak akibat situasi bencana, ke daerah aman. • Penyelamatan dan pengamanan terhadap hak milik personel dan keluarganya ke daerah aman. • Mengamankan areal Markas sebagai daerah tertutup agar tidak dimasuki dan digunakan sebagai aktivitas pihak-pihak yang tidak berkepentingan untuk keamanan dan pengamanan. (Red) : Selain personel, apakah alat peralatan yang ada di Kodam IV/Dip memiliki kualitas kemampuan yang siap secara operasional dalam menghadapi tugas, baik OMP maupun OMSP? (Pang) : Secara umum alat peralatan yang ada di Kodam IV/Dip sesuai dengan
21 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 21
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
khusus guna membekali kemampuan prajurit Kodam IV/Dip dalam mengatasi korban Bencana Merapi? (Pang) : Pembekalan kemampuan dilakukan mulai dari tingkat perorangan sampai dengan Gladi Posko dan Gladi Lapangan dalam rangka pelaksanaan penanganan bencana. Tiap-tiap Kodim telah menyusun Rencana Kontinjensi dan Protap, serta melatihkannya kepada prajurit satuan. Untuk tingkat Kodam, pada tahun 2010, satuan Yonif 407 Brigif 4/Dewa Ratna secara khusus disiapkan sebagai satuan PRC-PB, yang telah dioperasionalkan dalam rangka penanganan dampak bencana Gunung Merapi. Sedangkan untuk tahun 2011 ini satuan Kodam IV/Dip yang secara khusus dibekali dan siapkan sebagai satuan PRC-PB yaitu Yonif 408 Korem 073/MKT. Sehubungan dengan bahaya letusan Gunung Merapi, Kodam IV/ Dip sebelum terjadi peristiwa telah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang disiapkan dalam rangka penanganan dampak bencana, yang dalam hal ini secara khusus dilaksanakan jajaran Korem 072/PMK dan Korem 074/ WRT. Satuan Korem 072/PMK dengan jajarannya bahkan telah melaksanakan latihan Gladi Lapangan penanganan dampak bencana Gunung Merapi, yang diselenggarakan bekerjasama dengan BPBD Propinsi DIY serta USPACOM beberapa waktu sebelum bencana kemarin terjadi. Penyelenggaraan latihan tersebut terbukti sangat mendukung bagi kesiapan dan pelaksanaan operasional satuan ketika terjun ke lapangan saat bencana Gunung Merapi terjadi. (Red) : Bagaimana upaya
program yang ditetapkan telah dilakukan pemeliharaan agar senantiasa siap secara operasional dalam melaksanakan tugas baik OMP maupun OMSP. Alat peralatan yang keberadaannya tersebar di satuan-satuan tersebut masih dapat dikonsolidasi dan diintegrasikan untuk dikerahkan dalam rangka pelaksanaan tugas. Meski kondisi alat peralatan yang ada umumnya berusia tua, serta terbatas anggaran pemeliharaan, bila diprosentase rata-rata kualitas kemampuan untuk Alutsista secara umum masih mencapai lebih dari 90 %, sedangkan untuk nonalutsista rata-rata masih mencapai lebih dari 80 %. (Red) : Wilayah Kodam IV/Dip memiliki karakteristik tersendiri apabila ditinjau dari kerawanan terhadap bencana, bagaimana pembinaan kemampuan prajurit dihadapkan dengan karakteristik yang ada di wilayah Kodam? (Pang) : Penyelenggaraan pembinaan kemampuan satuan kaitan dengan penanganan dampak bencana, disamping dilaksanakan sesuai dengan program yang telah ditetapkan, juga dikembangkan dengan mempedomani Rencana Kontinjensi yang telah disusun baik pada tingkat Kodam IV/Dip maupun satuansatuan di Jajaran. Rencana Kontinjensi tersebut disusun dengan mengacu pada karakteristik khusus wilayah setempat yang berbeda-beda ditinjau dari kerawanan terjadinya bencana, seperti kemungkinan menghadapi bencana banjir dan rob bagi satuan yang tergelar di sepanjang Pantura, kerawanan bencana tanah longsor dan angin putting beliung bagi satuan yang tergelar di kawasan tengah Jateng yang dominan berupa pegunungan dan perbukitan, kerawanan bencana gempa dan Tsunami bagi satuan yang tergelar di kawasan Pantai Selatan, serta kerawanan bencana letusan gunung berapi bagi satuan yang tergelar di kawasan Gunung Merapi. Demikianlah wawancara kami dengan Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Langgeng Sulistiyono seputar kiprah dan kontribusi Prajurit Jajarannya dalam membantu mengatasi kesulitan rakyat korban bencana khususnya Merapi agar mereka tak berlama-lama mengalami kepedihan akibat bencana yang timbul. Semoga Selalu Dicintai dan Mencintai Rakyat................!!!! (Red)
4/10/2011 10:21:55 PM
Budaya
Filsafat Wayang
Dalam Perumusan Sapta Marga Oleh : Letkol Caj Drs. Sutanto
Sejarawan Gol. V Disjarahad
S
apta Marga merupakan salah satu sendi dasar kehidupan prajurit yang harus dipedomani dan diamalkan oleh setiap prajurit TNI dimanapun bertugas dan berada dalam pengabdian kepada nusa bangsa dan Negara Republik Indonesia. Sapta Marga lahir pada tanggal 5 Oktober tahun 1951 sebagai dampak terjadinya degradasi moral prajurit pasca Perang Kemerdekaan keII tahun 1948-1949 atau setelah pengakuan kedaulatan tanggal 27 Desember 1949. Melihat kondisi tersebut, beberapa Perwira TNI seperti Kolonel Bambang Supeno, Mayor Udara Guritno dan dari para ahli seperti Mr. Wongsonegoro dari P.J.R., Mr. Sartono dari PNI, Ir. Sakirman, Ki Hajar Dewantoro, Dr. Sukirman, Mr. Mohamad Yamin dan Sutan Takdir Ali Syahbana untuk merumuskan pedoman atau kode etik bagi kehidupan prajurit sesuai jati diri prajurit sebagai prajurit pejuang, prajurit rakyat, dan prajurit nasional. Dalam perumusan Sapta Marga sesuai kultur/budaya pada saat itu, maka pengaruh budaya tradisional sangat kental mewarnai pasal-pasal dalam perumusan Sapta Marga terutama budaya atau kultur pewayangan yang merupakan budaya tradisional yang mencerminkan atau menggambarkan watak dan perilaku manusia secara umum dan penggambaran watak/perilaku manusia secara perorangan. Sapta Marga adalah produk integratif Bangsa Indonesia karena merupakan hasil pendapat/ rumusan bukan saja dari para tokoh TNI tetapi merupakan kombinasi hasil pemikiran para ahli baik ahli filsafat,agama, maupun tata bahasa.
Foto: Istimewa
dengan kesederhanaan dan keterbatasan setelah turun gunung berhadapan dengan kehidupan kota yang kehidupan, etika, dan tingkah lakunya tidak terkontrol. Dengan masuknya KNIL kedalam TNI, menimbulkan masalah tersendiri yaitu harus ada reorganisasi dan rasionalisasi organisasi berakibat banyak personel TNI yang sakit hati karena harus turun pangkat/jabatan dan ada yang harus kembali ke masyarakat, sehingga menimbulkan barisan sakit hati. Melihat situasi dan kondisi yang terjadi tersebut, maka beberapa perwira TNI antara lain Kolonel Bambang Supeno dari AD, Kolonel Subiyakto dari AL, dan Mayor Udara Guritno berkumpul untuk merumuskan Kode Kehormatan atau Pedoman Hidup Prajurit Sapta Marga dengan melibatkan berbagai tenaga ahli.
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Latar belakang sejarah lahirnya Sapta Marga Pedoman hidup prajurit Sapta Marga lahir sebagai dampak atau akibat situasi pada saat itu antara lain : 1. Selama berlangsungnya perjuangan menegakkan kemerdekaan para pendahulu TNI telah memikirkan perlunya kode etik kehormatan bagi prajurit agar terjadi sinergitas jati diri prajurit, mengingat perbedaan asal-muasal atau kultur yang berbeda melahirkan perilaku prajurit yang kadang keluar dari norma dan etika prajurit. Gagasan tersebut belum dapat terlaksana dengan baik, karena semua tenaga dan pikiran tercurah untuk berjuang menegakkan Proklamasi Kemerdekaan melawan penjajah. 2. Situasi dan kondisi politik dalam negeri terutama sejak pengakuan kedaulatan dan problema yang dihadapi oleh TNI setelah perang gerilya, prajurit turun gunung dan ekses perjanjian KMB terutama dibidang kemiliteran sangat dirasakan berat oleh TNI terutama masuknya 25.000 KNIL bergabung kedalam TNI. Prajurit yang biasa hidup bergerilya bergelut dengan perang di hutan
Proses perumusan Sapta Marga 1. Ide Awal. Pada tanggal 19 Desember 1948, Yogyakarta diserbu oleh Belanda yang kemudian terkenal dengan Agresi Belanda II. Pada waktu itu, Kolonel Bambang Sugeng sebagai komandan pasukan di daerah Kepurun, sebuah desa di kaki Gunung Merapi yang termasuk wilayah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Pada suatu ketika, Kolonel Bambang Supeno sedang menikmati indahnya Kali Wedi (sungai yang penuh dengan pasir) kebetulan pada saat itu didampingi oleh ketiga anak buahnya yang berasal dari daerah yang berbeda. Anak buah yang berasal dari Jawa Barat dengan kumaha engkenya, yang dari Jawa Tengah dengan njelimetnya, yang dari Jawa Timur dengan hantam kromonya. Kemudian ia teringat akan Bhineka Tunggal Ika alangkah indahnya kalau watak yang berbeda itu disatupadukan, disatubahasakan. 2. Yogya kembali. Pada tanggal 29 Juni 1949, Kota Yogyakarta diserahkan kembali oleh pihak Belanda kepada Pemerintah
22
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 22
4/10/2011 10:21:56 PM
Foto: Istimewa
Ki Purba Asmara saat manggung dengan lakon “Ramayana”. oleh Mayor Jenderal Tahi Bonar Simatupang selaku Kepala Staf Angkatan Perang. Gabungan Kepala Staf mendukung gagasan Kolonel Bambang Supeno yang pada waktu itu menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat. Sebagai tindak lanjut Kolonel Bambang Supeno menghubungi para ahli untuk duduk sebagai “team” perumus pedoman hidup/kode etik kehormatan prajurit. Setelah terbentuk tim, baik dari intern TNI dan dari para ahli dari luar TNI, maka secara intens diadakan pertemuanpertemuan untuk menyusun bangunan kode etik kehidupan prajurit. Saran masukan dari beberapa ahli ditampung dipadukan dengan pemikiran/gagasan tim gabungan kepala staf. Saran-saran tersebut antara lain dari Mr. Sartono mengajukan konsepsi tentara plus nasionalisme. Ir. Sakirman dengan konsepsi tentara plus kerakyatan. Ki Hajar Dewantoro mengajukan konsepsi Tentara Plus Pendidikan Kepribadian Nasional. Sedangkan Mr. Mohamad Yamin menyampaikan konsepsi tentara dengan dasar bhayangkari zaman Kerajaan Majapahit. Selanjutnya Mr. Wongsonegoro Tentara Plus Kebatinan dan Alisyahbana konsepsi Tentara Amerika. Kolonel Bambang Supeno menampung semua pendapat tersebut kemudian berangkat ke Bandung menuju Vila Kalimantan di Lembang untuk menyusun rancangan Konsep Kode Etik yang kemudian nantinya disebut Sapta Marga dibantu oleh anggota Team Mayor Guritno dan atas hasil kerja kerasnya pada tanggal 5 Oktober 1951 Presiden Republik Indonesia/Pangti APRI mengesahkan berlakunya kode kehormatan Prajurit Sapta Marga.
Filsafat Pewayangan Proses penanamaan Sapta Marga dan dalam proses perumusannya, Sapta Marga tidak terlepas dari filosofi pewayangan yang memang merupakan budaya yang sangat digemari pada saat itu antara lain:
23 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 23
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Republik Indonesia. Pada tanggal 7 Juli 1949, Kolonel Bambang Supeno dan kawan-kawan kembali ke Yogyakarta, mulailah timbul kembali keinginan untuk menyatubahasakan watak bangsanya (prajuritnya) dari berbagai daerah yang memiliki kekhususan sendiri itu, maka pada tanggal 5 Oktober 1949 dibentuklah Ikatan Perwira Republik Indonesia (IPKI) yang terdiri dari unsur-unsur perwira Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Darat dan Kolonel Bambang Supeno sebagai ketua. 3. Kembali ke Jakarta. Masalah kemerosotan moral perjuangan sebagai akibat pemulihan kedaulatan pada tanggal 27 Desember 1949 terutama TNI yang turun gunung setelah perang gerilya masuk kembali ke kota-kota terlihat mereka itu seperti kere munggah mbale. Mereka yang selama ini terpisah dari kesenangan duniawi terlihat seperti kaulan mengejar kepuasan keduniawian kepuasan-kepuasan materiil. Maka tergugahlah pikiran Kolonel Bambang Supeno untuk mencari solusi melalui buku-buku, seperti wulangreh, serat widotomo, dan lain-lain agar moral prajurit TNI dapat dibangun kembali sesuai dengan jati diri TNI. Masalah dampak dari Konferensi Meja Bundar (KMB) terhadap moril prajurit TNI khususnya dengan masuknya 25.000 orang tentara KNIL kedalam Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) dan adanya kerja sama Misi Militer Belanda (MMB) sangat menyakiti hati TNI keluar dari APRIS menimbulkan barisan sakit hati. Hal ini menjadi pemikiran Kolonel Bambang Supeno tentang bagaimana memupuk jiwa kemerdekaan itu. Untuk merealisasikan gagasan tersebut, Kolonel Bambang Supeno menghadap Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Kolonel Abdul Haris Nasution untuk menyampaikan gagasannya tersebut dan ditindaklanjuti dengan mengajukan masalah tersebut kepada gabungan kepala staf yang terdiri dari Kepala Staf Angkatan Udara Komodor Udara Suryadarma, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda Subiyakto dan diketuai
4/10/2011 10:21:57 PM
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Budaya 1. Proses penamaan Sapta Marga. Pada mulanya, kode etik kehidupan prajurit yang kita miliki sekarang ini belum mempunyai nama. Kolonel Bambang Supeno sebagai ketua tim penyusun Sapta Marga telah berhasil menyusun tujuh poin/kalimat rumusan dari hasil pemikiran tokoh-tokoh intern TNI dan dari para ahli dan telah mendapatkan nama dari Bahasa Sanskerta yang mana ketujuh kalimat itu diberi nama “Sapta” hanya kelanjutannya belum tahu. Oleh karena itu, Kolonel Bambang Supeno mengundang sahabatnya Mr. Wongsonegoro yang ahli kebatinan dan ahli dalam memainkan wayang untuk memberikan masukan. Awalnya, pembicaraan berjalan kesana-kemari dari pagi hingga menjelang sore hari tidak ada hasil sampai pada suatu ketika Mr. Wongsonegoro memainkan perang antara dua tokoh wayang yaitu Arjuna dan Buto Cakil. Dalam peperangan itu, Buto Cakil terdesak dan menghunus keris sambil berkata “iki margo antoko” (ini jalan kematian) dari situlah Kolonel Bambang Supeno mendapatkan ide tentang kode etik yang telah tersusun menjadi 7 (tujuh) kalimat diberi nama dengan sebutan “Sapta” dan “Marga” berarti jalan. Jadi, kode etik itu bernama Sapta Marga yang berarti tujuh jalan pedoman/kode etik kehidupan prajurit. 2. Filsafat Wayang. Ide awal dari Kolonel Bambang Supeno ketika dalam masa perjuangan di daerah Kepurun Prambanan tentang Bhineka Tunggal Ika menjadi rumusan pada kalimat pertama dari Sapta Marga yang berbunyi “Kami warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila”. Filsafat pewayangan banyak datang dari Mr. Wongsonegoro tergambar pada Sapta Marga kalimat kedua “Kami Patriot Indonesia pendukung serta pembela ideologi negara yang bertanggung jawab dan tidak kenal menyerah”. Watak/sifat prajurit sebagai patriot digambarkan dengan tokoh pewayangan yang bernama Kumbokarno, meskipun rupanya berwujud raksasa, tetapi hatinya bersih, rasa nasionalismenya tidak tergoyahkan untuk membela keutuhan negara dan bangsa. Kumbokarno adalah adik Raja Alengka Dasamuka yang memiliki watak jahat melarikan Dewi Shinta, istri Rama Wijaya raja dari Kerajaan Pancawati. Kumbokarno sering menyarankan untuk mengembalikan Dewi Shinta kepada Rama agar tidak terjadi perang terbuka antara Alengka dan Pancawati, tetapi Dasamuka tetap bertahan, sehingga terjadi perang terbuka. Karena Kumbokarno lahir di Alengka dibesarkan dan hidup dari hasil bumi Alengka, maka Dia siap membela tanah air Alengka sampai titik darah penghabisan memimpin langsung sebagai Panglima perang melawan Pancawati dan akhirnya gugur di medan perang untuk membela nusa, bangsa, dan negara, bukan membela Dasamuka yang berwatak jahat. Lain halnya dengan Raden Gunawan Wibisono, adik Dasamuka lainnya. Dia lebih baik menyeberang ke pihak musuh (mengabdi kepada Raja Rama) daripada membela kakandanya Prabu Dasamuka yang nyata-nyata berbuat salah. Wibisono adalah gambaran seorang ksatria seperti dalam Sapta Marga yang ketiga “Kami Ksatria Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan”. Wibisono adalah seorang ksatria, tetapi bukan seorang patriot karena Ia lari dari tanggung jawab sebagai warga Negara Alengka yang telah melahirkan dan membesarkannya dan yang seharusnya dibela sampai titik darah penghabisan. Sedangkan ide Mr. Mohamad Yamin tercermin dalam Sapta
Marga keempat “Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia adalah bhayangkari negara dan Bangsa Indonesia”. Bhayangkari adalah payung/pelindung bagi kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Filsafat pewayangan yang berisi tentang disiplin ketaatan dan kepatuhan terhadap perintah dan Sumpah Prajurit terdapat pada Marga kelima “Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia memegang teguh disiplin, patuh dan taat kepada pimpinan, serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan prajurit”. Sikap dan watak ini dimiliki oleh Raden Bratasena/ Werkudara berasal dari keluarga Pandawa yang digambarkan dengan postur seorang ksatria berbadan tegap, tinggi besar, gagah perkasa dan dengan kuku pancanakanya yang sanggup menghancurkan setiap lawan yang dihadapi. Bratasena selalu patuh dan taat serta memegang teguh disiplin terhadap perintah guru, tidak gentar dengan resiko yang tinggi yang dihadapi, bahkan dapat mengancam keselamatan jiwanya seperti ketika Dia disuruh untuk mencari air suci perwitosari (air kehidupan) oleh Begawan Durno, sang guru. Bratasena harus menceburkan diri kedalam lautan luas dan digigit ular naga banda karena dia ikhlas bukannya mati, tetapi menjadi tambah sakti dan berhasil membawa air perwitosari. Sikap perilaku Bratasena ini sekaligus menjiwai Sapta Marga, Marga yang keenam dan Marga yang ketujuh yaitu “Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, mengutamakan keperwiraan didalam melaksanakan tugas serta senantiasa siap sedia berbakti kepada negara dan bangsa” dan Marga yang ketujuh “Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, setia dan menepati janji serta Sumpah Prajurit”. Kode kehormatan/kode etik prajurit Sapta Marga merupakan pedoman sikap dan watak serta pedoman perilaku bagi seorang prajurit dan didalamnya telah terkandung nilainilai kehidupan seorang prajurit yang komprehensif baik dalam kapasitasnya sebagai warga negara biasa, sebagai patriot, ksatria bhayangkari dan lain-lain, semua sudah terwadahi dalam Sapta Marga. Tinggal bagaimana masingmasing prajurit baik secara pribadi maupun kelembagaan TNI untuk melaksanakan dan mengamalkan Sapta Marga dengan baik. (Red)
24
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 24
4/10/2011 10:21:59 PM
n u h a T 60 Foto : Dispenad
Penerangan Angkatan Darat
T
epat 13 Januari 2011 lalu, jajaran satuan penerangan Angkatan Darat genap berusia 60 tahun. Usia yang sudah sangat matang seiring dengan pengabdiannya sebagai pemberi dan penyebar informasi tentang TNI Angkatan Darat khususnya dan TNI pada umumnya, sehingga apa yang dilakukan dan dikerjakan TNI Angkatan Darat dapat diketahui masyarakat. Momentum peringatan ulang tahun seperti ini, dapat digunakan sebagai sarana untuk mengevaluasi seluruh program dan kegiatan yang telah di lakukan pada kurun waktu setahun yang lalu dan berupaya untuk meningkatkannya pada pelaksanaan program dan anggaran tahun ini. Selain itu, Kadispenad mengharapkan peringatan ini dapat memacu motivasi seluruh warga Penerangan Angkatan Darat untuk selalu mempersembahkan karya terbaik kepada satuan, Angkatan Darat, bangsa dan negara. Kadispenad mengatakan, pada era modern saat ini perkembangan yang terjadi dalam segala bidang kehidupan, berlangsung sangat cepat dan dinamis sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Hal itu terjadi
LINTAS SATUAN akibat perkembangan lingkungan strategis, baik regional maupun global, yang didukung oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, khususnya teknologi elektronika, komunikasi, dan informasi. “Trend perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi yang terjadi saat ini, kedepan diprediksi akan semakin menguasai kehidupan manusia”, tegasnya. Lebih jauh Kadispenad mengungkapkan, bahwa informasi bukan saja diperlukan dalam proses pengambilan keputusan, tetapi informasi juga merupakan sumber daya strategis, setara dengan modal pada era industrialisasi yang lalu, yang harus dikuasai dan dikendalikan, sehingga muncul pendapat bahwa, siapa yang menguasai informasi akan menguasai dunia. Pernyataan itu mengandung makna bahwa jika suatu institusi mampu menguasai dan mengendalikan informasi, maka institusi, satuan atau organisasi itu akan tetap eksis, karena dapat memenangkan setiap kompetisi serta tidak akan hanyut oleh derasnya arus informasi yang datang dari berbagai penjuru. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana untuk layanan informasi bagi masyarakat guna mendukung penyelenggaraan programprogram yang diagendakan, dirasakan semakin penting. “Kita tidak dapat mengesampingkan keberadaannya, karena teknologi informasi merupakan sarana yang paling efektif untuk mensosialisasikan kebijakan-kebijakan dan memperoleh masukan di berbagai bidang. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi informasi bagi satuan-satuan penerangan, merupakan suatu keharusan, guna mendukung pelaksanaan tugasnya”, kata Kadispenad. Menyikapi hal ini, jenderal bintang satu ini juga berharap kepada seluruh jajaran Penerangan Angkatan Darat agar mengikuti terus menerus perkembangan teknologi dan meningkatkan kualitas diri dengan pengetahuan yang memadai, sehingga kita tidak terbawa oleh derasnya arus informasi yang terjadi. Disamping itu, Penerangan Angkatan Darat sebagai bagian dari komunitas media massa, agar terus menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan media massa, baik cetak maupun elektronika, sehingga dapat saling bersinergi dalam mengemban fungsi dan misi penerangan, khususnya dalam mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat. Sebagaimana diketahui, saat ini Pimpinan Angkatan Darat menaruh harapan besar terhadap keberadaan
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 25
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
25
4/10/2011 10:22:02 PM
satuan penerangan untuk terlibat langsung pada upaya-upaya membangun citra Angkatan Darat melalui peranannya sebagai ujung tombak penyampai informasi. Melalui penyampaian informasi dan publikasi yang intens kepada masyarakat tentang berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Angkatan Darat, diharapkan masyarakat semakin dekat dengan tentaranya, karena pada hakekatnya kita adalah tentara rakyat. Itulah sebabnya di dalam menjalankan tugas-tugas satuan penerangan yang dinamikanya sangat tinggi, dituntut inovasi dan kreativitas yang tinggi dari setiap prajurit penerangan. Kita harus bertekad untuk membangun kualitas prajurit Penerangan Angkatan Darat dengan terus belajar, berlatih, dan bekerja keras serta tidak terjebak pada rutinitas yang dapat membelenggu inisiatif kita dalam mengembangkan inovasi dan kreativitas. Satuan-satuan penerangan Angkatan Darat, harus senantiasa melakukan perbaikan dan penyempurnaan pada kinerja dan etos kerja, sehingga mampu tampil sebagai agen dan penyebar informasi yang terpercaya dan dapat diandalkan. Apa yang disampaikan diatas sejalan dengan tema ulang tahun kali ini yaitu: “Dilandasi Semangat Sesanti Warastra Pesan Sakti, Penerangan Angkatan Darat bertekad menjadi Sumber dan Penyebar Informasi Terpercaya dalam rangka Mendukung Tugas Pokok TNI Angkatan Darat”. Semoga
Foto : Dispenad
LINTAS SATUAN
tema tersebut dapat memotivasi warga penerangan Angkatan Darat untuk bekerja keras membangun citra positif Angkatan Darat lebih baik lagi, sekarang maupun di masa yang akan datang. “Sadari, “tanpa peran maksimal personel penerangan Angkatan Darat, kebesaran dan kebenaran TNI Angkatan Darat tidak banyak diketahui masyarakat”, kata Kadispenad mengakhiri sambutannya. Rangkaian kegiatan HUT Penerangan Angkatan Darat kali ini, warga Dispenad telah melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya bhakti sosial donor darah dan ziarah Nasional, di TMP Kalibata. (Red)
39 Tahun Pengabdian
Secapa AD VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
“M
emperingati hari jadi Satuan, selain sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, juga me rupakan suatu tradisi yang sangat baik dan patut dilestarikan disamping sebagai bagian dari pembinaan satuan, serta dapat dijadikan sebagai wahana untuk memacu motivasi dan menyegarkan kembali semangat pengabdian dalam menyongsong tugas pokok Secapa Angkatan Darat kedepan yang semakin kompleks dan dinamis sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi”. Hal tersebut disampaikan Komandan Secapa Angkatan Darat Brigjen TNI Bachtiar, S.IP. dalam sambutan pada acara syukuran Hari Ulang Tahun ke39 Secapa Angkatan Darat bertempat
di Gedung Jenderal Soedirman, Sabtu (8/1). Lebih lanjut Dansecapaad menyampaikan melalui kegiatan seperti ini, diharapkan dapat mengevaluasi dan melakukan introspeksi diri terhadap tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan, dan hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi upaya-upaya peningkatan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan tugas yang akan datang. Lebih lanjut Komandan Secapa mengharapkan agar warga Secapa AD meningkatkan kinerja lembaga secara profesional, dan tumbuhkan prakarsa serta partisipasi, agar citra positif Secapa Angkatan Darat senantiasa dapat diandalkan sesuai dengan sesanti “Viyata Pinaka Wiradhika” yang berarti pendidikan yang membentuk seorang prajurit menjadi Perwira yang andal.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Komandan Secapa AD, para Pamen Ahli Golongan IV, Direktur, Danmensis, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang BS Secapa Angkatan Darat dan seluruh personel baik militer maupun PNS Secapa AD. (Red)
26
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 26
4/10/2011 10:22:04 PM
TEKNOLOGI
Pemantau Wilayah Perbatasan RI
Dengan Menggunakan GPS
dan Media Transmisi Komunikasi Satelit Oleh: Mayor Arh Saptarendra Prasada, S.T.
Kasikontruksi Bagreka Subdismatut Dislitbangad
K
untuk melakukan upaya penataan ulang wilayah perbatasan dimana pada tanggal 17 Oktober 2010 telah dibentuk Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) dibawah koordinasi Menteri Dalam Negeri selaku Ketua BNPP, yang melibatkan Kemenko Polhukam, Kemenko Perekonomian dan Kemenko Kesra, yang organisasinya baru terbentuk dalam rangka pengelolaan potensi kawasan perbatasan dan pengelolaan infrastruktur. Sehubungan dengan fakta yang ada diperlukan usaha untuk mengantisipasi hal tersebut maka dilakukan beberapa cara yaitu salah satunya dengan melakukan pemantauan di titik-titik yang rawan di perbatasan Indonesia dan Malaysia dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) yang dipasang di setiap patok perbatasan dapat digunakan oleh pihak militer sebagai alat pemantau wilayah-wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. Pemantauan ini berupa pengiriman data lokasi koordinat tiap patok di perbatasan Indonesia dan Malaysia ke pos pemantau yang kemudian data lokasi ini selanjutnya dikirimkan ke pos pemantau melalui sistem komunikasi satelit, GPS merupakan sistem penentuan posisi global dengan menggunakan satelit dimana sistem ini dapat memberikan informasi mengenai posisi, kelajuan, dan waktu secara cepat, akurat, dan dimana saja di bumi ini. Dengan kelebihan yang dimiliki oleh sistem komunikasi satelit ini, maka dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk dapat dijadikan sebagai bagian dalam sistem pemantauan wilayah di perbatasan Indonesia dan Malaysia, beberapa satelit Indonesia yang dapat digunakan adalah satelit Palapa dan Telkom (Telkom), Indostar (Indovision) dan Garuda (ACeS/Asia Celullar Satelit
milik PT. Pasifik Satelit Nusantara), sementara TNI sendiri memiliki jaringan satelit dengan memanfaatkan satelit miliki Telkom. Alternatif selain dari sistem komunikasi satelit juga bisa memanfaatkan fasilitas BTS (Base Transceiver Station) yang digunakan untuk jaringan telepon seluler, dimana pada saat aplikasinya nanti dapat digunakan dilapangan oleh satuan operasional yang terintegrasi antara BNPP, Pemerintah Daerah dan TNI dalam rangka pemantauan wilayah tersebut secara real time. Saat ini Dislitbangad telah berhasil merancang dan membuat sistem pemantauan patok wilayah perbatasan Indonesia dengan memanfaatkan perangkat GPS dan komunikasi satelit sebagai media transmisi data sebagai alat penentuan posisi global dengan fungsi satelit sebagai alat komunikasi (Program Hibah Dikti sesuai dengan Keputusan Menteri Riset dan Teknologi Nomor : 053/M/Kp/II/2010 tanggal 09 Februari 2010 tentang Penetapan Program Insentif Peneliti dan Perekayasa tahun Anggaran 2010 yang programnya diajukan kembali pada TA. 2011 ke Balitbang Kemhan dalam rangka rancang bangun Hardware System Pemantau Patok Perbatasan). Maksud dan Tujuan a. Maksud penelitian dan pengembangan dalam rangka membuat flatform system informasi secara real time dan pemanfaatan sarana serta teknologi satelit untuk kepentingan pengawasan wilayah kedaulatan NKRI. b. Tujuan Tujuan penelitian dan pengembangan adalah merancang dan membuat sistem pemantauan perbatasan Indonesia dengan metode pengiriman data GPS di
27 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 27
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
onflik yang terjadi antara Malaysia dengan Indonesia sebagai dampak dari isu perbatasan dimana terjadinya pelanggaran lintas batas sangat mengganggu nuansa emosi politik kedua negara, demikian pula kondisi ini berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah NKRI serta rawan terhadap terjadinya dekadensi rasa nasionalisme warga negara yang berada di wilayah perbatasan yang disebabkan karena adanya perebutan pengaruh status warga Negara yang kemudian dapat berpengaruh terhadap posisi tinggal secara keseluruhan. Perebutan pengaruh dalam rangka penguasaan wilayah tidak terlepas karena tidak jelasnya posisi pasti wilayah perbatasan sehingga dari perebutan wilayah tersebut dapat berdampak terhadap kepemilikan sumber daya alam yang terkandung didalamnya. Berdasarkan data yang ada dari total sekitar 5788 patok yang dibuat pada tahun 1975 (yang terpasang dari mulai Tj. Datuk Kab. Sambas sampai dengan Kab. Kapuas Hulu sepanjang 857 km) telah hilang sekitar 3192 patok sehingga tinggal + 2596 patok yang ada, dan dari yang ada sekarang pun telah mengalami pergeseran sekitar 475 patok yang apabila dikonversi kedalam satuan luas adalah 6000 Ha telah menjadi milik Malaysia. Penyebab akumulasi permasalahan tersebut pada saat itu, dikarenakan lambannya penanganan masalah perbatasan oleh pemerintah pusat maupun daerah, ditambah lagi kurang optimalnya alat dan sistem yang ada untuk penetapan posisi serta pemantauan wilayah perbatasan tersebut. Dengan maraknya pelanggaran lintas batas dan pemanfaatan sumber daya alam oleh Malaysia memicu pemerintah
4/10/2011 10:22:04 PM
TEKNOLOGI patok perbatasan menggunakan komunikasi satelit, untuk kemudian diterima dan ditampilkan di pos pemantau. Konseptual Rancangan Sistem Kese luruhan Secara umum proses pengawasan patok perbatasan dengan menggunakan GPS dan Media Transmisi terbagi atas tiga tahap. Tahap pertama merupakan penerimaan dan pengolahan data koordinat dengan menggunakan
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Gambar 1. Konseptual Rancangan Sistem GPS, data tersebut kemudian diolah menggunakan mikrokontroler. Kemudian tahap kedua yaitu pangiriman data dari patok ke database menggunakan satelit ataupun bisa dengan memanfaatkan BTS. Dan tahap terakhir berupa pengolahan data yang diterima ke dalam bentuk database dan map plotting. Proses kerja dari sistem ini adalah GPS mengambil data melalui satelit GPS. Data yang dapat bervariasi mulai dari waktu pengambilan, koordinat, dan lain sebagainya, kemudian data dikirim ke mikrokontroler yang telah disambungkan ke perangkat GPS, pada mikrokontroler data diolah lebih dahulu sebelum masuk ke transmitte satelit. Kemudian tahap berikutnya dari mikorokontroler dikirim ke transmitter satelit yang telah dihubungkan, untuk kemudian dikirim ke server melalui satelit, kemudian data dikirim ke server untuk diteruskan ke pos yang telah terpasang pada pos pengawas kecil sebagai satelit receiver. Sedangkan untuk pengiriman data ke Koram, Kodam, dan Mbes TNI AD dapat menggunakan layanan internet yang telah terpasang.
Design Sistem Perbagian Navigasi satelit adalah sebuah cara dalam Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk mendapatkan data lokasi dan waktu yang tepat dimanapun di bumi. Hingga tahun 2009, GPS yang dikembangkan dan dioperasikan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat merupakan satu-satunya sistem GNSS yang berfungsi sepenuhnya. GPS, yang sebenarnya diberi nama Navigation System with Timing And Ranging Global Positioning System (NAVSTAR-GPS) diperuntukkan agar dapat dipergunakan baik untuk kalangan militer maupun kalangan sipil. Sinyal GPS terdapat 2 (dua) jenis, yaitu Precise Positioning Service (PPS) yang hanya tersedia bagi kalangan pemerintahan yang mempunyai akses dan Standard Positioning Service (SPS) yang dapat diakses kalangan sipil secara gratis asalkan memiliki perangkat penerima sinyal GPS (GPS Receiver). Pada dasarnya penentuan posisi dengan GPS adalah pengukuran jarak secara bersama–sama ke beberapa satelit sekaligus. Untuk menentukan koordinat suatu titik di bumi, receiver setidaknya membutuhkan 4 satelit yang dapat ditangkap sinyalnya dengan baik. Setiap satelit GPS memancarkan sinyal-sinyal gelombang mikro. GPS Receiver menggunakan sinyal satelit yang diterima untuk melakukan triangulasi posisi dengan cara mengukur lama perjalanan waktu sinyal dikirimkan dari satelit, kemudian mengalikannya dengan kecepatan cahaya untuk menentukan secara tepat berapa jauh dirinya dari satelit dan dengan mengunci minimum 3 sinyal dari satelit yang berbeda, maka GPS Receiver dapat menghitung posisi tetap sebuah titik yaitu koordinat posisi lintang dan bujur (Latitude & Longitude). Penguncian sinyal satelit yang ke-4 membuat pesawat penerima GPS dapat menghitung posisi ketinggian titik tersebut terhadap muka laut (Altitude). Permasalahan muncul apabila GPS digunakan pada lingkungan yang tidak ideal. Penghitungan posisi GPS yang dilakukan melalui proses penangkapan sinyal satelit GPS dan melakukan
kalkulasi data atomic clock membutuhkan line-of-sight yang terbebas dari gangguan agar didapatkan data posisi yang akurat (kondisi seperti itu sangat sulit untuk didapatkan). Meskipun data GPS diperoleh, namun tingkat presisinya masih kurang yaitu sekitar 3 meter hingga 12 meter (GPS komersial). Penyebab rendahnya akurasi penghitungan data posisi GPS ini, disebabkan adanya noise. Interferensi dan atenuasi sinyal GPS pada saat cuaca buruk, kumpulan awan yang cukup tebal, petir, dan banyaknya partikel di atmosfer juga dapat mengganggu penerimaan sinyal, serta penurunan nilai Signal to Noise Ratio (SNR) dapat menyebabkan kesalahan komputasi data posisi. Protokol data yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah NMEA 0183 dengan menggunakan output RMC (Recommended Minimum Specific GNSS Data) sebagai input data GPS yang akan digunakan dalam penghitungan. Pada proses transmisi data dari patok perbatasan ke pos pengawas dan Korem menggunakan media satelit, dan untuk mendukung proses pengiriman data via satelit dapat melalui kerja sama dengan perusahaan penyediaan jasa satelit yang ada di Indonesia. Prinsip kerja umum dari transmisi satelit adalah data dari mikrokontroller dikirim menggunakan satelit transmitter ke satelit. Dari satelit data kemudian dikirim ke server untuk kemudian dikirim ke receiver di pos pengawas maupun Korem. Sedangkan untuk Kodam dan Mabesad data dapat dikirim menggunakan fiber optic. Jenis layanan yang digunakan adalah layanan VSAT VPN (Virtual Private Network) atau layanan internet bandwidth dengan sekuritas terjamin. Penggunaan jasa layanan tranmisi satelit ini juga terbuka untuk pengembangan dan aplikasi lain yang mungkin akan diterapkan pada pos perbatasan. Output Hasil Rancangan Data awal yang diterima dari Transmitter pertama kali disimpan sebagai Data base yang meliputi data koordinat dan ketinggian dimana dari data tersebut di plot pada Goggle Map, diolah menjadi output koordinat Bujur, Lintang dan Ketinggian Sedangkan data yang diterima berikutnya dicatat sebagai data yang real time/terbaru yang dapat
28
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 28
4/10/2011 10:22:05 PM
Gambar 2. Identifikasi Parameter dijadikan tolok ukur kondisi perubahan sehingga akan diperoleh apakah ada data penyimpangan ataupun tidak baik dari koordinat Bujur, Lintang maupun ketinggian. Perubahan Bujur dan Lintang dapat memberikan informasi tentang perubahan posisi patok apakah terjadi pergeseran karena alamiah maupun oleh manusia sedangkan perubahan ketinggian dapat memberikan informasi tentang perubahan ketinggian sebagai akibat longsor maupun bencana alam, selain itu pula dari data tersebut diperoleh estimasi dari luas wilayah yang bergeser. Berikut dibawah ini hasil output rancangan program yang menggunakan software pendukung XAMPP Control Panel Version 2.3 dan Localhost Internet Google. Pada proses pengolahan, data koordinat dari patok-patok yang dipasang di wilayah perbatasan harus terlebih dahulu disimpan dalam bentuk database, kemudian data-data koordinat tersebut akan di-plotting dalam suatu peta. Setelah database dibuat, selanjutnya adalah membuat peta yang menampilkan letak data koordinat yang dimaksud pada
Gambar 4. Rekapitulasi Data database di atas. Peta ini nantinya dapat dilihat dengan koneksi internet pada browser yang digunakan, seperti firefox, internet explorer, dll. Masing-masing data koordinat dari tiap patok tersebut ditunjukan dengan tanda berwarna merah seperti terlihat pada gambar di atas. Selain itu pada gambar dapat pula dilihat secara berurutan dari kiri ke kanan adalah patok 1 sampai dengan patok 5 yang terletak di wilayah perbatasan. Kemudian untuk penggunaan dalam realisasi nantinya, database yang telah dibuat akan dibandingkan dengan data yang dikirimkan oleh satelit. Apabila ada ketidaksesuaian data antara data dari satelit dengan data pada database, maka kemungkinan ada sesuatu yang terjadi pada patok perbatasan. Menambahkan sebuah indikator semacam alarm pada browser yang akan menunjukkan ketidaksesuaian data antara database dan data yang dikirim oleh satelit yaitu perubahan warna pada google map dan kedip warna merah pada tabel data. Sesuai dengan konsep yang dikehendaki, diperoleh data berupa inputan tentang posisi lintang, bujur, dan
Gambar 3. Pengisian parameter dan data
ketinggian dari posisi patok baik berupa data awal maupun data perubahan yang real time yang pengiriman datanya diperoleh melalui transmisi komunikasi satelit. Waktu pengiriman data GPS tersebut bisa diatur dalam satuan waktu baik detik, menit, jam maupun mingguan dengan pertimbangan aspek penghematan biaya dan sumber daya power supply yang ada. Output yang dihasilkan adalah indikator perubahan lintang, bujur, dan ketinggian termasuk selisih perubahan tersebut dalam posisi lintang dan bujur serta ketinggian tersebut, sehingga diperoleh informasi perubahan posisi patok tersebut untuk kemudian akan dicek oleh personel pengamanan perbatasan langsung ke posisinya tersebut. Selain dari data tentang posisi lintang dan bujur juga diperoleh data ketinggian sebagai informasi perubahan kontur diwilayah tersebut yang mungkin disebabkan karena adanya bencana alam berupa longsor ataupun penurunan ketinggian dari wilayah tersebut. Sebagai informasi kepada pemantau sebagai informasi tentang resiko dari perubahan patok tesebut juga diperoleh
Gambar 5. Display data Log In pada Software
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 29
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
29
4/10/2011 10:22:05 PM
TEKNOLOGI ini dapat menggunakan sarana handphone tersebut dalam rangka pemantauan anytime, anywhere, and anycondition, sehingga unsur yang memiliki kewenangan tersebut dapat langsung mengambil keputusan dalam rangka penanganan permasalahan perbatasan secara real time. Kesimpulan Sistem pemantauan dengan menggunakan GPS dapat diterapkan di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Philipina, Brunei Darussalam, Timor Leste dan Papua Nugini khususnya yang memiliki perbatasan langsung di wilayah daratan, dimana data dapat disimpan dan diolah dengan menggunakan database mySQL, sedang outputnya dapat menampilkan data dan plotting koordinat lintang dan bujur, data ketinggian, luas wilayah serta perubahannya dengan disertai indikator perubahan, selain untuk kepentingan pengawasan perbatasan software in bisa digunakan juga untuk membantu antisipasi dan penanganan bencana alam yang probabilitas kejadian di Indonesia saat ini sangat tinggi, dan dengan sistem data realtime memberikan penghematan penggunaan biaya dan operasional personil. Software ini dapat diakses melalui jaringan internet komputer maupun HP/smartphone yang memiliki fasilitas program JAVA, sehingga dapat dilakukan pemantauan wilayah perbatasan oleh siapapun yang memiliki akses hanya sebagai monitor maupun admin data, hal
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Gambar 6. Output dengan aplikasi Goggle Map berapa luas wilayah yang bergeser dan kondisi luas wilayah setelah pergeseran tersebut, sehingga dari perubahan tersebut dapat kita estimasikan berapa penyusutan wilayah yang terjadi apabila hal tersebut didiamkan. Pada display data selain data utama tersebut diatas juga ditampilkan tentang monitor aktivasi hardware yaitu apabila hardware tidak posisi aktif dalam kurun waktu yang ada akan dimunculkan data sebagai ’no signal” atau dalam arti data yang disajikan tidak diperbarui yang memungkinkan bahwa tidak adanya pengriman data karena hardware rusak atau tidak aktif karena disabotase, sedangkan dalam rangka memantau aktivitas personil yang melaksanakan pemantauan juga dilakukan penghitungan/counted sejumlah kunjungan, karena yang mengunjungi sistem ini memiliki enskripsi/ password, maka kita dapat memonitor sebarapa banyak lalu lintas pemantauan yang menggunakan alat ini baik dengan komputer maupun smartphone, untuk membedakan operator yang dapat melakukan kegiatan perubahan (admin data) dengan yang hanya akses informasi maka dibedakan berdasarkan password. Dalam rangka memudahkan pemantauan pada software ini juga dibagi dalam bentuk region-region baik yang ditampilkan hanya dalam bentuk tabel ataupun berikut dengan plotting pada map. Setiap aktivasi region berdampak terhadap tampilan data yang ada, sehingga dapat memudahkan pembagian sektor dan tanggung jawab pengawasan penanganan permasalahan perbatasan. Sebagai upaya cegah dini secara real time alat ini dapat diakses melalui smartphone yang memiliki aplikasi JAVA, sehingga secara ekstrim digambarkan bahwa presiden maupun menteri sampai dengan unsur lainnya yang memilki akses
Gambar 7. Aplikasi Software pada Nokia E63 (Mobile Border Monitor)
ini dapat dibedakan melalui enkripsi data username dan password. Penggunaan HP/Smartphone ini memungkinkan pucuk pimpinan tingkat operasional, daerah, pusat bahkan Presiden pun dapat memantau kondisi wilayah perbatasan anytime, anywhere and anycondition, sehingga dapat membantu pengambilan proses pengambilan keputusan secara cepat, tepat dan akurat. Software yang telah dibuat dapat memberikan gambaran dan sesuai dengan konseptual desain yang telah ditetapkan, dan telah dilakukan penyempurnaan software, sehingga dapat memberikan informasi data dan juga proses enskripsi data dalam rangka pengamanan terhadap kemungkinan terjadinya data hacking oleh pihak asing, dari penyempurnaan tersebut, maka sofware ini dapat dikembangkan lebih lanjut dalam rangka penyesuaian hardware yang akan digunakan disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada. Untuk mendukung kebutuhan power supply pada program ini sementara menggunakan baterai dimana kedepan dalam program berikutnya dapat didesain sistem power supply yang memanfaatkan air, angin, dan cahaya serta dikombinasikan dengan baterai yang memiliki ketahanan lebih lama. Saran Kegiatanpenelitiandanpengembangan patok perbatasan ini belumlah sempurna karena baru sampai tahap software development sehingga perlu tindaklanjuti menjadi suatu model, prototipe maupun tipe sistem patok perbatasan yang dapat digunakan di wilayah-wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga, pengembangan ini dapat memanfaatkan sarana satelit ataupun mobile server (aplikasi transmitter pada UAV) maupun BTS yang ada di wilayah tersebut serta sesuai dengan ketersediaan dan kemampuan dari sistem Transmisi tersebut, selain itu pula sistem patok perbatasan ini dapat diaplikasikan untuk kepentingan lain dalam rangka pengumpulan data di wilayah-wilayah Indonesia. Untuk integrasi dan optimalisasi kegiatan pengembangan tersebut dapat dilakukan sinergi antara unsur TNI AD, Mabes TNI, Kemhan, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kemdagri dan Ristek, karena pengembangan dari sistem ini dapat bersifat multi sektor. (Red)
30
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 30
4/10/2011 10:22:06 PM
pERSIT
Persit KCK Cab. LIV Yon Arhanudse 15
Panen Perdana Cabai dan Tomat
P
ersit KCK Cab. LIV Batalyon Arhanudse 15 melakukan panen cabai di daerah Latihan Kodam IV Meteseh Tembalang Semarang, Selasa (22/2). Melalui keuletan dan ketelatenan Tim Penanaman Penghijauan dari personel Arhanudse 15, lahan tidur yang semulanya terkenal tandus tersebut dapat disulap menjadi daerah potensial untuk penanaman tanaman pangan seperti cabai. Panen perdana cabai ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD IV/ Diponegoro Ibu Ani Langgeng Sulistyono didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang LIV Yon Arhanudse 15 Ibu Elphis Rudy beserta anggota lainnya. Ibu Ani Langgeng Sulistyono melakukan pemetikan cabai pertama kali menandai prosesi panen disusul dengan pemetikan cabai oleh puluhan anggota Persit KCK PD IV/Diponegoro. Ibu Ani Langgeng Sulistiyono memberikan pujian saat memetik cabai jenis New Emperor yang menurutnya sangat super tersebut. Beliau mengatakan bahwa hasil panen kali ini sungguh luar biasa. Tentara ternyata tak hanya jago menenteng senjata namun juga ahli dalam bercocok tanam.
Istri Pangdam IV/Diponegoro tersebut juga sangat apresiatif terhadap keuletan dan ketelatenan prajurit Yon Arhanudse 15 yang berhasil menyulap lahan tidur di kawasan tersebut yang tandus hingga dapat menghasilkan produksi pertanian seperti ini. Danyon Arhanudse 15 Letkol Arh Elphis Rudy yang diwakili oleh Wadanyon Arhanudse 15 Mayor Arh GT Hasto mengatakan, dari 43 hektar lahan di kawasan tersebut yang dipercayakan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Langgeng Sulistyono kepada Yon Arhanudse 15 untuk dilakukan penghijauan. Maka diadakan pembagian sektor areal antara lain seluas 7 hektar ditanami tanaman pangan seperti semangka, cabai, tomat maupun terong. Sementara sisanya ditanami tanaman produksi seperti jati, trembesi, dan mahoni. Hal tersebut dilakukan menginggat kawasan tersebut merupakan daerah latihan TNI AD, sehingga penanaman tanaman diharapkan juga tidak mengganggu areal latihan. Maka, untuk tanaman pangan ditanam sebagai tanaman tumpang sari jauh dari areal latihan. Untuk merawat tanaman tersebut, Yon
Arhanudse membentuk Tim Penanaman Penghijauan dari prajurit Yon Arhanudse 15 yang terdiri dari 20 orang. Wadan Yonarhanudse 15 menambahkan, untuk tanaman cabai ditanam dua jenis yaitu cabai rawit dan cabai merah keriting (new emperor) yang keduanya dapat dipanen setiap 3 hari sekali dengan total panen mencapai 10 hingga 15 kg. Cabai jenis new emperor dapat dipanen 30 hingga 36 kali sedang cabai rawit dapat dipanen hingga 1 tahun. Sementara untuk tanaman tomat ditanam dengan dua jenis yaitu tomat sayur dan buah. Tomat juga dapat dipanen 3 hari sekali dengan jumlah hasil panen sekitar 10 kg tiap panen. Pada prinsipnya tujuan awal penanaman ini adalah sesuai instruksi Pangdam untuk penghijauan di kawasan yang semula tandus ini.* (Pendam 4/Dispenad)
Persit KCK Koorcabrem 011 Kembangkan Kreasi Anak
P
keberanian dan dapat memberikan pencerahan sekaligus sebagai sarana dan prasarana bagi anak–anak kita untuk mengembangkan segenap kemampuan yang dimilikinya selama masa pertumbuhan. Walaupun usia mereka masih relatif muda, namun kita sebagai orang tua, pendamping dan pendidik harus mampu memberikan kontribusi dan karya nyata guna memberikan penambahan wawasan terutama bagaimana putra dan putri kita dapat mengenal alam dan lingkungan sekitarnya. Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain, kegiatan memancing, menanam bunga, bermain angkung, bersepeda, bermain dengan menggunakan batok kelapa dan lain sebagainya. Hadir pada kegiatan tersebut, antara lain, Ny. Sutan Bangun, Ny. Daya Bakir, Dandenrudal serta para pengurus Persirt KCK Denrudal 001. (Red)
31 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 31
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
ersit KCK Koorcabrem 011, Senin (31/2), melaksanakan berbagai kegiatan pengembangan kreasi anak. Acara tersebut, diikuti oleh ratusan putra dan putri murid TK Kartika Jaya Koordinator Cabang Korem 011 dengan program TNI Sahabat Anak. Dimana acara dipusatkan di Satuan Denrudal 001 Pulo Rungkom Kab. Aceh Utara. Kepala Penerangan Korem 011/LW Mayor Inf T.M. Khair, S.E., dalam siaran persnya menjelaskan, Ketua Persit Koorcab Rem 011 Ny. Ani Deni K. Irawan didampingi Wakil Ketua Ny. Edit Setio Budi Raharjo pada kesempatan tersebut mengatakan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan masukan dan gambaran kepada putra dan putri kita sekalian, agar mereka memiliki kreasi dan kemampuan dalam berbagai bidang. Selain itu, kegiatan ini juga sangat bermanfaat untuk melatih
4/10/2011 10:22:07 PM
Kesehatan
Infeksi Saluran Nafas Atas Oleh : Letkol Ckm (K) dr. Megawati Wijaya, M.M.
F
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
ungsi utama sistem pernafasan adalah mengambil oksigen dari atmosfir ke dalam sel tubuh dan untuk mentransfer karbon dioksida yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfir. Fungsi yang lain dari sistem pernafasan adalah produksi wicara, kese imbangan asam basa, pertahanan tubuh, pengaturan tekanan darah. Ada beberapa otot-otot pernapasan, seperti otot inspirasi utama yang terdiri dari otot-otot antariga ekstern dan otot-otot diafragma, otot inspirasi tambahan terdiri dari sternokledomastaiclens dan skalenus serta otot ekspinasi aktif terdiri dari otot-otot antar iga insterna dan otototot abdomen. Selanjutnya ada beberapa aktivitas otot pernafasan, seperti inspirasi tekanan atmosfer lebih besar dari tekanan intraalveolus dan ekspirasi tekanan atmosfer lebih kecil dari tekanan intraalveolins dan tekanan intraalveolis dapat diubah dengan mengubah volume paru (sesuai Hukum Boyle) serta otot pernafasan tidak langsung bekerja pada paru-paru, tapi mengubah volume rongga toraks. Dalam keadaan normal hanya dibutuhkan 3% energi total untuk bernafas. Usaha bernafas dapat meningkat dalam empat situasi yaitu apabila complience paru menurun, apabila resistensi saluran pernafasan meningkat, apabila recoil elastik menurun dan apabila terjadi peningkatan kebutuhan akan ventilasi. Infeksi saluran nafas atas (ISPA) adalah infeksi-infeksi yang dise babkan oleh mikroorganisme. Infeksi tersebut terbatas pada struktur-struktur saluran nafas termasuk rongga hidung, faring & laring. Infeksi Saluran nafas atas mencakup : Common cold (masuk angin), Faringitis atau sore throat (radang tenggorokan), Laringitis dan Influensa tanpa komplikasi. Beberapa tanda dan gejala utama penyakit pernafasan adalah: Dispnea, batuk, pembentukan sputum, nyeri dada, mengi, jari tabuh pada kondisi hipoksia kronis dan hemoptisis serta sianosis yang dise babkan oleh virus dan bakteri. Semua jenis infeksi mengaktifkan respon imun dan peradangan, pembengkakan dan edem jaringan yang terinfeksi. Reaksi peradangan akan meningkatkan pembentukan mukus yang berperan menimbulkan gejala-gejala infeksi saluran nafas atas yaitu : hidung tersumbat, sputum berlebihan, rabas hidung (pilek), nyeri kepala dan demam ringan serta malese (cape). Sedangkan gejala yang timbul adalah batuk, bersin, pengeluaran mukus, nyeri kepala, demam ringan dan malese (cape).
- Berobat ke dokter - Antibiotik untuk hindari infeksi sekunder - Hidrasi Faringitis Akut (Radang tenggorokan) Penyebab: Kuman Steptococus beta hemolytikus, kuman Steptococus viridans dan kuman steptococus pyogenes atau bias juga dise babkan oleh virus. Penularan : droplet dengan Gejala: Suhu naik 40 oC, rasa gatal/kering di tenggorokan, lesu, nyeri sendi, odinofagic, onoreksia dan otalgic serta kadang-kadang suara serak. Komplikasi ; OMA, abses peritonsil, abses parafaring, toksemic, septi kemi, Bronchitis, nefritis akut dan miokarditis serta artritis. Pengobatan ; Antibiotik, Antipiretik, Obat kumur, Obat isap dengan desinfektan Laringitis Akut Penyebab: Bakteri (lokal), Virus (sistemik), merupakan perluasan radang saluran nafas atas oleh bakteri : Haemophilis influenza, Stafilokok, Streptokok dan Pneumokok. Faktor : Predisposisi: perubahan cuaca/suhu, gizi kurang/malnutrisi, Imunisasi tidak lengkap dan pemakaian suara berlebihan. Gejala : Demam, malaise, suara parau sampai hilang (afoni), nyeri ketika, menelan/berbicara dan rasa kering di tenggorokan serta batuk kering yang disertai dahak kental. Pengobatan : Istirahat bicara dan bersuara 2-3 hari, menghirup udara lembab, menghindari iritasi pada laring/faring, antibiotika: Peni cillin: Anak 3 x 50 mg/kg BB, Dewasa 3 x 500 mg, Eritromisin dan Basitrar.*
Rongga Hidung Rongga Hidung Hidung
Lubang hidung bagian dlam Paring SISTEM RESPIRATORIA ATAS
Lidah Tulang hyoid Laring
SISTEM RESPIRATORIA Pagus BAWAH
Trakea
Bronkus
Bronkeulus BAGIAN KANAN
BAGIAN KIRI
Komplikasi - Infeksi saluran nafas bawah - Bisa pneumonia dan bronchitis Diafragma
Pengobatan - Istirahat
32
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 32
4/10/2011 10:22:09 PM
PRESTASI
Juara Nasional Tinju Dari Kikavser-4/BS Kodam III/SLW
K
menggenggam gelar juara nasional berkat tangan dingin pelatih yang terdiri dari Yanto Siregar (Pelatih kepala) dibantu 3 orang Asisten pelatih yaitu Serda Jusuf Palondongan, Koptu Otex Supriyanto dan Praka Mugi Priyanto, dibawah binaan Manager Letkol Inf M.Syamsul Bahri yang sehari-hari menjabat sebagai Dandenmadam III/Slw serta Pangdam III dan Kasdam III/Slw sebagai Pembina Utama Sasana Siliwangi Boxing Camp yang bertempat Jl. Kalimantan No.14 Bandung, Jawa Barat. Adapun program latihan yang ditempuhnya dalam menghadapi setiap kejuaraan yaitu latihan rutin dari SeninJumat pukul 08.00 wib yang meliputi latihan ketahanan berupa lari gunung, renang, bahkan latihan fisik secara tradisional yaitu mengayuh becak dengan muatan penuh kurang lebih 20 Km. Ini belum termasuk latihan dengan sparing partner supaya gerakan dan kelincahan menghindar puluhan lawan senatiasa dapat ditingkatkan. Ketika ditanyakan selama menekuni olahraga tinju event apa saja yang telah diikutinya, suami dari Gita Listyana menceritakan ketika awal bergabung dengan Sasana Siliwangi Boxing Camp Desember 2008 dan mendapatkan pelatihan terprogram serta mengawali karier tinju pertama kali bertanding ditinju amatir dengan hasil kalah angka dalam kejuaraan tinju amatir se-Jawa Barat. Selanjutnya untuk meningkatkan latihan lebih keras lagi dengan harapan bisa berprestasi dan melalui pantauan pelatih gaya tinju tidak cocok di tinju amatir dan dengan melihat prospek maka berdasarkan pertimbangan pelatih akhirnya Praka Dwi dipersiapkan ikut dalam kejuaraan tinju profesional dalam pertandingan pencarian peringkat nasional dan lolos. Melihat peluang terbuka lebar, kemudian naik lagi pada perebutan peringkat nasional, berlanjut sebagai penantang nasional dan akhirnya berhasil merebut juara nasional. Dan
33 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 33
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Mendengar kata olahraga tinju, pasti dibenak kita akan terlintas olahraga yang penuh keberanian, kekerasaan, mental dan fisik yang harus prima serta semangat pantang menyerah. Dengan sosok yang sangat bersahaja, tutur kata yang penuh sopan santun seakanakan jika kita mengenal sosoknya tidak mengira bahwa seorang Praka Dwi Sogeharto adalah seorang prajurit TNI Angkatan Darat yang juga pemegang sabuk juara nasional tinju di dua badan tinju nasional yaitu juara nasional versi KTI dan versi ATI.
etika redaksi Palagan mendapat kesempatan mewawancarai Praka Dwi Sogeharto disela-sela kesibukannya berlatih dalam mempersiapkan diri mempertahankan juara menghadapi petinju Riau Hendrik Aritonang menceritakan bagaimana awalnya Dwi panggilan akrabnya sampai menekuni olahraga tinju sebagai pilihan walaupun ditantang keras sang ibu yang menghendaki si buah hati menjadi seorang prajurit TNI. Tetapi nasib berkata lain, karena tekad cukup besar untuk menjadi seorang petinju, Dwi pun belajar tinju secara sembunyisembunyi tanpa sepengetahuan orang tua yaitu berlatih di tengah persawahan ataupun di pinggiran Desa Triwung Lor, Kademangan Probolinggo Jawa Timur dengan perlengkapan seadanya dan tanpa alas kaki. Sebelum menjadi prajurit TNI AD, ayah dari seorang putra ini sudah belajar tinju dari mantan petinju Sasana Akas Probolinggo Jawa Timur yaitu Alm. Priaji. Menurut Dwi, jika seseorang ingin menjadi seorang petinju, modal yang paling utama adalah harus sehat lahir batin, memiliki postur yang proporsional dan wajib mempunyai mental yang sangat kuat dan tidak boleh putus asa karena tinju adalah olahraga keras dan kontak fisik langsung dengan lawan. Agar fisik tetap terjaga, saya mengikuti program latihan yang sudah dijadwalkan pelatih yaitu 6 hari dalam seminggu dan persiapan khusus yang dilakukan adalah terlebih dahulu melihat kejuaraan/ pertandingan yang akan diikuti karena setiap kejuaraan/pertandingan skalanya berbeda-beda terutama lawan yang akan dihadapi memiliki gaya dan skill yang berbeda beda dan satu bulan sebelum pertandingan latihan fisik terutama ketahanan lebih ditingkatkan dengan lari gunung pagi dan siang hari. Berkat ketekunan dan keuletan berlatih akhirnya membawa Praka Dwi
4/10/2011 10:22:13 PM
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
yang lebih membanggakan lagi, saat ini prajurit yang kesehariannya berdinas di Kikavser-4/BS Kodam III/Siliwangi, saat ini tercatat sebagai penyandang 2 gelar juara nasional di Badan Tinju yang berbeda yaitu : Juara Tinju Nasional versi KTI (Komisi Tinju Indonesia) pada tanggal 19 Juni 2010 dan Juara Tinju Nasional versi ATI (Asosiasi Tinju Indonesia) kelas Menengah Junior 69,8 kg pada tanggal 2 Januari 2011 yang di siarkan langsung studio 2 TVRI Pusat Jakarta. Menurut pria kelahiran Probolinggo tahun 1982 ini, olahraga tinju di lingkungan TNI AD sudah mulai berkembang dengan baik, itu semua tidak lepas dari dukungan pimpinan TNI AD dan saat ini untuk cabang olah raga tinju dipertandingkan di event Porad sehingga bisa dipastikan seluruh satuan jajaran TNI AD akan mencari bibit bibit petinju yang andal untuk menjadi petinju kebanggaan satuan masing-masing. Selama menekuni olahraga tinju, pria berbintang Taurus ini selalu mendapat dukungan atasan dengan memberikan sarana dan prasarana selama latihan sampai dengan pertandingan dan tidak cukup sampai disitu Manager Letkol Inf M. Syamsul Bahri (Dandenmadam III/Slw) selalu hadir mendampingi dan melihat secara langsung saat saya di atas ring merupakan bentuk dukungan moril yang begitu tinggi termasuk dukungan dari sang istri, bahkan orang tua khususnya ibunya di Probolinggo
Foto : Dispenad
PRESTASI
Praka Dwi Sogeharto dengan sabuk juara nasional tinju di dua badan tinju nasional yaitu juara nasional versi KTI dan versi ATI. yang awalnya sangat menentang keras akan hobi sang anak, sekarang berbalik 180 derajat selalu mendukung dengan menyaksikan pertandingan anaknya yang disiarkan langsung televisi, dan bahkan semua masyarakat di Probolinggo Jawa Timur beramai-ramai melihat di layar lebar di lapangan desa. Ketika ditanyakan tentang kendala selama menggeluti olahraga kaum pria ini, Praka Dwi mengatakan bahwa kendala yang paling berat adalah ketika sedang dalam persiapan menghadapi pertandingan/kejuaraan tiba-tiba anak, istri mengalami sakit yang akan sangat mempengaruhi pikiran dan konsentrasi. Untuk mengatasi hal ini, biasanya sang juara nasional sering sheering pada pelatih dan diajak jalan-jalan ke mall atau renang santai.
Diakhir perbincangan dengan redaksi Palagan, sang juara nasional yang tengah menjejaki pertarungan dengan petinju luar negeri dan bahkan penawaran bertanding di luar negeri dari beberapa promotor tinju dalam pencarian peringkat Dunia Badan Tinju Dunia WBO (World Boxing Organitation) dan IBF (International Boxing Federation) yang bertanding di beberapa negara diantaranya Jepang, Thailand, Australia dan Korsel, masih mempunyai cita-cita yang belum tercapai yaitu ingin menjadi seorang prajurit berpangkat Sersan. Akan tetapi, kekhawatiran selalu ada dengan kondisi fisik bila saat bertanding mengalami cedera fisik baik hidung, telinga maupun mata apakah masih bisa mempunyai kesempatan untuk menjadi seorang Bintara TNI AD? (Red)
Praka Dwi Sogeharto foto beserta Perwira dan staf Kikavser 4/BS Dam III/Slw. Foto : Dispenad
34
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 34
4/10/2011 10:22:21 PM
Serda (K) Yokbeth M. Kapasiang
Atlet Voli Nasional Juga Berprofesi Sebagai Prajurit Kowad
Foto: dokpri
Yokbeth (kedua dari kiri) berfoto bersama usai menghadiri upacara pelepasan atlet nasional Sea Games Thailand 2007 oleh Presiden RI di Istana Merdeka, Jakarta.
dalam tim bola voli nasional sebelum Ia menjadi seorang prajurit Kowad. Kemudian, setelah menjadi prajurit pun, Ia tetap menekuni olahraga bola voli. Dara asal Papua dengan tinggi 185 cm dan berat 72 kg ini mengawali kariernya sebagai seorang atlet bola voli semenjak Ia duduk di bangku kelas II SMP. Saat itu pula, Ia pun mengawali karier dari bermain bola voli indoor
dengan masuk Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP). Rupanya, dewi fortuna pun berpihak padanya, prestasinya melesat cepat bak roket yang baru diluncurkan. Hanya setahun berlatih, Yokbeth begitu Ia biasa disapa, terpilih masuk kedalam tim pelajar Papua dan dikirim mengikuti kejuaraan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) pada tahun 2001 di Palembang.
35 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 35
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
S
iapa tak kenal dengan Yokbeth Manisala Kapasiang? Atlet bola voli nasional yang juga berprofesi sebagai seorang prajurit Korps Wanita Angkatan Darat berpangkat Serda (K) ini memiliki segudang prestasi yang diraih dalam cabang olahraga yang digelutinya itu. Atlet yang tercatat masuk Secaba PK XIII ini, awalnya memang sudah tergabung
4/10/2011 10:22:30 PM
PRESTASI
Foto: dokpri
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Yokbeth (kedua dari kanan) berfoto bersama para atlet nasional usai Upacara Penutupan Sea Games Thailand di Stadion Nakhon Rhatchasima, 2007 lalu.
Penampilannya yang cemerlang, membuatnya banyak dilirik oleh klubklub bola voli di Jawa, hingga akhirnya Ia memutuskan untuk bergabung de ngan klub bola voli Yuso Bantul dan tinggal di daerah Yogyakarta. Meski diawal kepindahannya ke Yogyakarta sempat mengalami kesulitan bahasa dengan masyarakat sekitar, namun hal tersebut tak menyurutkan semangat berlatihnya untuk terus berlatih. Hal tersebut Ia ungkapkan saat menceritakan pengalamannya pada tim redaksi Majalah Palagan “Orang baru datang, bagaimana bisa Bahasa Jawa?”, katanya terkekeh. Namun, lama-kelamaan Ia pun fasih bicara dengan Bahasa Jawa. Ketika ditanya mengenai persiapannya secara maksimal dalam mengikuti kejuaraan/pertandingan, putri pasangan Oktavianus Kapasiang dan Sisilia inipun menjawab dengan logatnya yang khas “program latihan yang saya laksanakan selama ini adalah melaksanakan pemusatan latihan dan menjalankan program khusus seperti jogging, sit up, back up, push up, dan juga fitnes, serta menambah jam latihan
untuk meningkatkan skill. Selain itu, apabila ada latihan khusus selalu didatangkan pelatih dari luar, termasuk pemusatan latihan (training center/TC) yang tempatnya ditentukan oleh pihak penyelenggara pemusatan latihan”. Segudang prestasi telah diraih oleh pengagum Serena William ini, salah satunya adalah ranking 1 Proliga tahun 2010 dan ranking 1 Piala Panglima TNI tahun 2006-2010. Berbagai event dan kejuaraan pun telah diikutinya, diantaranya yang baru saja Ia ikuti adalah event bola voli pantai Asian Pasifik Babel tahun 2009 dan 2010 lalu. Tentunya semua prestasi yang diraihnya itu tak luput dari campur tangan dan dukungan orang tua, kerabat, temanteman, maupun atasannya di kantor. Atlet yang kini berdinas di Direktorat Ajudan Jenderal, Bandung ini, kini tengah mempersiapkan diri menjalankan pemusatan latihan guna mengikuti kejuaraan Sea Games yang akan diadakan di Palembang tahun ini. Lalu, bagaimana Ia bisa membagi waktu antara kedinasan dan sebagai seorang atlet voli nasional? Wanita bertubuh atletis ini
mengatakan “apabila tidak melaksanakan pemusatan latihan, saya melaksanakan tugas sebagai prajurit seperti biasa. Tetapi, apabila saya melaksanakan TC yang tempatnya kemungkinan di luar tempat saya berdinas, maka saya melaksanakannya sesuai prosedur perizinan Angkatan Darat. Namun, tidak menutup kemungkinan sewaktuwaktu saya kembali ke kantor apabila ada sesuatu yang mendadak dan harus segera diselesaikan”, katanya kepada tim redaksi Majalah Palagan sebelum menutup perbincangan. Gadis kelahiran Domande, 13 Juni 1985 ini memiliki cita-cita yang belum terpenuhi, yakni Ia ingin memberikan yang terbaik bagi bangsa, negara, maupun keluarganya, serta Ia ingin menjadi contoh yang baik dan berguna bagi orang lain. Pemilik motto “tidak ada yang susah di republik ini karena masih banyak jalan menuju roma” ini pun sadar, bahwa semua itu tidaklah mudah tanpa adanya latihan keras dengan giat dan dukungan dari orang lain. Sukses selalu, Sergeant...!!! Harumkan Indonesia dimata dunia....!!!.* (red)
36
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 36
4/10/2011 10:22:38 PM
Serda Agus Prayogo
Pemegang Rekor Lari Nasional 5.000 m Foto: dokpri
K
Serda Agus Prayogo yang lahir di Bogor, 23 Agustus 1985 merupakan pemegang rekor nasional lari 5.000 m yang dipecahkannya pada Asian Games XVI China lalu yang selama ini rekor lama dipegang Sobeno 14:12:66 dipertajam menjadi 14 :04 : 29. Adapun prestasi yang telah diukir prajurit yang memiliki tinggi badan 172/54 kg antara lain, tahun 2001 Juara I Popnas Palembang 5000 m, Juara I Asean School Thailand 5000 m, Juara I Asean School Thailand 1500 m, Juara I Umum Tri lomba juang Jateng, tahun 2002 Juara III Borobudur 10 K nasional, Juara
I Bali Merrys Tour 10 K nasional, Juara I Asean School Brunei 5000 m dan Juara III Kejurnas Senior 10.000 m. Tahun 2003, deretan prestasi yang diperoleh antara lain: Juara II A Solidarity Run for Bali 10 K, urutan ke-6 Sea Games Vietnam 5000 m dan Juara I Jakarta Internasional 10 K. Tahun 2004 Juara II Jakarta Internasional 10 K, Juara III PON XVII Palembang 5000 m, Juara III PON XVII Palembang 10.000 m dan Juara II Kejurnas Senior Jakarta 5000 m. Pada tahun 2005 Juara III New Balance Half Marathon (New Zaeland ), Juara II
37 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 37
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
etika pertama kali bertemu dengannya, rasa penasaran siapa sesungguhnya pria dengan talenta dan bakat lari yang luar biasa sehingga namanya sudah akrab dengan telinga masyarakat dan bahkan senantiasa hadir dilayar kaca pemirsa. Sosok yang sangat bersahaja, berdedikasi tinggi terhadap profesi serta memiliki tekad pantang menyerah ini bernama Serda Agus Prayogo yang merupakan seorang prajurit TNI Angkatan Darat berdinas di Sekolah Calon Perwira (Secapa) AD Bandung yang juga adalah seorang atlet atletik andalan Indonesia lari jarak menegah. Baru-baru ini, redaksi Majalah Palagan berkesempatan melakukan wawancara dengan Serda Agus Prayogo ditengah persiapannya dalam menghadapi pentas olahraga Asean “Sea Games” dimana Indonesia sebagai tuan rumah. Mengawali pembicaraan, Agus panggilan akrab oleh temantemannya menceritakan sebelum masuk menjadi tentara, dia sudah merupakan atlet atletik dan setelah lulus menjadi seorang prajurit tinggal mengasah dan meningkatkan kemampuan. Ketika ditanya tentang persyaratan untuk menjadi seorang atlet atletik khususnya lari, Agus memberi tips, kriteria khusus yang mutlak harus dimiliki, adalah gigih dan disiplin dalam berlatih karena cabang atletik adalah olahraga terukur, dimana membutuhkan proses yang lama untuk menjadi atlet atletik yang profesional. Dalam menghadapi setiap event menurut Juara I Malaysia Open 2009, program latihan yang dilaksanakan dalam menempuh/ mempersiapkan diri hingga siap bertanding yang dilakukan secara rutin dan bertahap, perminggunya jarak tempuh dan berlatih berkisar antara 180200 Km. “Tanpa latihan dan kerja keras, mustahil hasil maksimal bisa tercapai,” katanya optimis.
4/10/2011 10:22:46 PM
PRESTASI
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Juara I HUT TNI 10 K, September 2010 di Jakarta sebagai try out Sea Games XXVI 2011
Kejurnas Senior Jakarta 5000 m, Juara II HUT TNI Dam IX/ Udayana. Tahun 2006 Juara II Menpora 10 K Manado, Juara III Kejurnas Senior Jakarta 5000 m, JuaraI HUT TNI Kodim 0722 10 K dan Juara I HUT TNI Kodam IV/Dip. Menginjak pada tahun 2007 prestasi Agus kian bersinar diantaranya, Juara I Jatim Open Sidoarjo 5000 m (lolos kualifikasi PON XVIII Kaltim 2008), Urutan ke-12 dunia dari 72 peserta Incheon Internation Half Marathon (21,0975 KM) Korea Selatan, Juara I Kodam III / Slw 10 K, Juara I Salatiga 10 K, Juara I Bali TV 10 K dan Juara I Wonosobo 10 K. Tahun 2008 Juara III Perorangan umum Putra Army Half Marathon (AHM) di Singapura dan Juara II Beregu Putra Army Half Marathon (AHM) di Singapura. Pada tahun 2009, prestasi Agus terus meningkat diantaranya: Juara I Kejurnas atletik 10.000 m di Jakarta, Juara I Malaysia Open 10.000 m di Malaysia, Juara I Sea Games XXV 10.000 m di Juara I Perorangan umum Putra Army Half Marathon di Singapura. Memasuki tahun 2010, kiprahAgus di panggung atletik antara lain: memecahkan rekor nasional 5000 M pada “Asian Games XVI” (rekor lama a.n. Subeno 14:12.66, rekor baru 14:04.29- Sekarang), Juara I Asean University Games XV Thailand 5000 m, Juara I Asean University Games XV Thailand 10.000 m, Juara I Jakarta International 10 K, Juara I HUT TNI 10 K. Memasuki tahun 2011, prestasi yang
Lari 10.000 m pada Sea Games XXV di Laos tahun 2009
sudah ditorehkan Agus adalah sebagai juara I BOSTON 10 K di Bogor. Ketika ditanyakan selama menjadi atlet kendala yang sering dihadapi adalah dihadapkan dengan cuaca yang ekstrim, dimana saat perubahan iklim saya sering terkena flu dan demam. Adapun cara efektif untuk mengatasi nya yaitu beristirahat dengan volume yang lebih banyak. Saat ini juga, Serda Agus melihat bahwa sistem pembinaan cabang olahraga atletik di Angkatan Darat sudah cukup bagus, seperti di Secapa ad dimana setiap prajurit yang berprofesi sebagai atlet diberi waktu khusus untuk berlatih pagi dan sore. Sebagai seorang atlet tentunya ingin bisa menjadi yang terbaik, dan cita-cita yang saat ini belum tercapai diantaranya ingin memecahkan rekor nasional lari Sea Games 5.000 m dan 10.000 m. Untuk mencapai keinginan tersebut, Serda Agus yang jabatan sehari-harinya sebagai Batih Muda Depjas Secapa ad tekun berusaha dengan cara berlatih lebih giat untuk menghadapi Sea Games tahun 2011 dimana Indonesia menjadi tuan rumah, sehingga bisa mewujudkan cita-cita selama ini. “Untuk itu saya mohon dukungan dan doanya dari pimpinan, rekan-rekan dan keluarga serta seluruh masyarakat Indonesia sehingga pada pelaksanaan Sea Games mendatang dapat memberikan yang terbaik dan mengibarkan sang merah putih diriingi kumandang lagu Indonesia Raya”, katanya lantang. (Red)
Medali emas lari 10.000 m pada Sea Games XXV di Laos
Kriteria khusus yang mutlak harus dimiliki, adalah gigih dan disiplin dalam berlatih karena cabang atletik adalah olahraga terukur, dimana membutuhkan proses yang lama untuk menjadi atlet atletik yang profesional.
38
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 38
4/10/2011 10:22:50 PM
KISAH PRAJURIT
Peran Aktif Yonkav 5/Serbu Pada Latgab Pramuka 2010 Foto: Istimewa
Oleh : Serda Agus Poerwadi dan Praka Heri Sunaryo
P
persatuan dan kesatuan antaranggota pramuka yang berpangkalan di perguruan tinggi se-Indonesia. Sedangkan tujuannya adalah ; mendorong masyarakat untuk berwirausaha, merupakan kelanjutan dari kegiatan Latihan Gabungan Pramuka Pertinas se-Indonesia tahun 2009 lalu di Institut Pertanian Bogor dan memperkenalkan hasil kerajinan dan wisata Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir serta menjalin persatuan antar sesama anggota Pramuka. Sedangkan tema dari kegiatan Pertinas 2010 adalah ”meningkatkan peran pramuka perguruan tinggi dalam kegiatan kewirausahaan dalam rangka menuju masyarakat mencapai kehidupan yang mandiri”. Kegiatan Latgab Pramuka Pertinas dibuka oleh Pembantu Rektor III Universitas Sriwijaya DR. Ir. Anis Saggaff, M.Sc.E. yang bertempat di Auditorium Universitas Sriwijaya Ogan Ilir, Latgab Pramuka Pertinas
39 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 39
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
artisipasi Yonkav 5/Serbu pada Latihan Gabungan Pramuka Perguruan Tinggi Nasional Tahun 2010 di Gugus Depan Palembang 03.135-03.136 Universitas Sriwijaya merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan Binter terbatas. Hal itu tentu merupakan pengalaman berharga sehingga kedepan dapat kembali berpartisipasi pada kegiatan yang sama dan program Binter terbatas dapat berlangsung secara periodik. Latihan Gabungan Pramuka Perguruan Tinggi Nasional Tahun 2010 ini merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat. Kebetulan tahun 2010 ini, Universitas Sriwijaya sebagai pelaksana yang ke-2 secara nasional sebagai kelanjutan dari kegiatan yang pernah dilaksanakan pada tanggal 1 s.d. 6 Agustus 2009 di Institut Pertanian Bogor. Latihan Gabungan Pramuka Pertinas tahun 2010 lalu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan rasa cinta terhadapTriSatyadanmelaksanakanDasa Darma Gerakan Pramuka, serta menjalin
ini berlangsung selama enam hari, mulai Hari Senin 29 November 2010 s.d. Hari Minggu 5 Desember 2010 di Bumi Perkemahan Sandi Yudha Universitas Sriwijaya Ogan Ilir yang diikuti oleh 16 perguruan tinggi dari berbagai Provinsi antara lain Universitas Trisakti, Jakarta, Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Tirta, STIT Telkom, Universitas Sumatera Utara, STKIP PGRI Padang, Universitas Padang, STAI Ma’arif Jambi, Universitas PGRI Pringsewu Lampung, Universitas Lampung, IAIN Raden Intan Lampung, Universitas Galuh, Universitas Gorontalo dan Universitas Mataram (NTB) serta Gugus Depan Palembang 03.135-03.136 Universitas Sriwijaya sebagai tuan rumah. Semangat dan nilai dari Latihan Gabungan Pramuka Perguruan Tinggi Nasional Tahun 2010 juga tecermin dari Motto kegiatan yaitu ”Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan” mengandung makna bahwa anggota Pramuka khususnya Pramuka Perguruan Tinggi Nasional tidak hanya mengucapkan janji setia kepada bangsa dan negara, tetapi kesetiaan itu diwujudkan dalam pelaksanaan tugas nyata yang dibaktikan untuk bangsa dan negara. Motto ini diperkuat dengan semboyan ”Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami”. Semboyan tersebut menunjukkan bahwa melalui kegiatan Latihan Gabungan Pramuka Perguruan
4/10/2011 10:22:57 PM
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Foto: Istimewa
KISAH PRAJURIT
Tinggi Nasional Tahun 2010, anggota Pramuka Perguruan Tinggi Nasional memiliki semangat kebangsaan dan tekad bela negara yang tinggi serta sanggup mengorbankan jiwa raga untuk Ibu Pertiwi. Berbagai kegiatan dilaksanakan pada Latihan Gabungan Pramuka ini antara lain Seminar I de ngan tema Kepramukaan, Seminar II tentang Job Creation dan Workshop kewirausahaan, seminar nasional kepramukaan dengan tema ”Pramuka Perguruan Tinggi dalam Dunia Pendidikan” dengan narasumber Pembantu Rektor III Universitas Sriwijaya DR. Ir. Anis Saggaff, M.Sc.E. Sedangkan seminar II tentang Job Creation dengan narasumber DR. Amoroso Katamsi Sp.KJ., M.M. (Waka Kwarnas) dan Bapak Taufiq Qurrahman (Perwakilan Kwarda Sumsel), pelatihan tentang cara membuat kerupuk/kemplang, bakti masyarakat dengan melaksanakan penanaman bibit trembesi dan Pramuka peduli lingkungan dengan aksi bersamasama membersihkan lingkungan, pelatihan SAR dengan materi water rescue, dan kegiatan wisata serta outbond di Bumi Perkemahan Candika, Palembang bekerja sama dengan Kwartir Cabang, Palembang. Berbagai pengalaman selama pelaksanaan Latgab Pramuka Pertinas 2010, bagi peserta merupakan bekal dalam mengabdikan diri kepada masyarakat. Selain itu, nilai positif yang dapat diambil dalam acara tersebut antara lain peningkatan pengetahuan dan keterampilan/ teknik kepramukaan, bekal kewirausahaan, jiwa sosial, kebersamaan, persaudaraan dan networking serta mengenal budaya daerah. Latihan Gabungan Pramuka Perguruan Tinggi Nasional tahun 2010 diakhiri dengan upacara penutupan pada Sabtu 4 Desember 2010 setelah pelaksanaan api unggun di Bumi Perkemahan Candika Palembang dan ditutup
Foto: Istimewa
oleh Pembantu Rektor III Universitas Sriwijaya DR. Ir. Anis Saggaff, M. Sc.E. selaku Ketua harian Mabigus Palembang 03.135-03.136 Universitas Sriwijaya Prajurit Yonkav 5/Serbu yang mengikuti Latihan Gabungan tersebut juga memperoleh pengalaman yang sama dengan peserta latihan karena peran mereka dalam mengendalikan dan mengoordinasikan kegiatan sehingga setiap kegiatan yang diiikuti peserta juga diikuti oleh prajurit Yonkav 5/Serbu. Namun, prajurit Yonkav 5/Serbu memperoleh pengalaman lebih berupa bekal pengetahuan dan pengalaman dalam penyelenggaraan kegiatan berskala nasional. Bekal pengetahuan tersebut dapat diaplikasikan dalam penyelenggaraan kegiatan di satuan. Selain itu, materi dalam latihan tersebut seperti bakti masyarakat dan pelatihan SAR dapat dijadikan acuan dalam kegiatan Binter terbatas serta materi outbond dapat diterapkan untuk pemeliharaan dan peningkatan jiwa korsa. (Red)
40
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 40
4/10/2011 10:23:00 PM
LENSA PERISTIWA
Foto: Dispenad
Kasad Jenderal TNI George Toisutta memimpin upacara serah terima jabatan Koorsahli Kasad dari Mayjen TNI Agung Revulton kepada Mayjen TNI Hatta Syafrudin di Aula Serba Guna Mabesad, Jakarta (11/2).
41 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 41
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Wakasad Letjen TNI J. Suryo Prabowo memimpin upacara serah terima jabatan Dirziad dari Brigjen TNI Didik Priyanto kepada Kolonel Czi Dicky W. Usman, S.IP., M.Si. dan Kadisbintalad dari Brigjen TNI Drs. Ma’sum Amin kepada Kolonel Inf Djati Ponco Oesodo, S.Sos. di Aula Jenderal Besar AH. Nasution Mabesad, Jakarta (10/2).
4/10/2011 10:23:02 PM
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Foto: Dispenad
LENSA PERISTIWA
Kasad Jenderal TNI George Toisutta menerima Presiden Asosiasi Bela Diri Dunia Yong Moodo Korea Mr. Kim Byung Chun di ruang tamu Kasad, Jakarta.
42
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 42
4/10/2011 10:23:04 PM
SERBA-SERBI
Gali Hikmah yang Terkandung dalam Maulid Nabi Besar Muhammad SAW
Foto: Dispenad
dan berupaya dengan segenap kemampuan, agar setiap perubahan dan perkembangan situasi tidak merapuhkan sendi-sendi Kebhinekatunggalikaan bangsa, tetap menjunjung tinggi nilainilai luhur budaya bangsa, membangun semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan serta senantiasa berada pada sistem dan tatanan yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini sangatlah relevan dengan tema peringatan kita kali ini yaitu “jadikan hikmah dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1432 Hiriyah/2011 Foto: Dispenad
K
epala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta, didampingi para pejabat teras TNI AD, Ketua Umum Per sit Kartika Chandra Kirana beserta Pengurus Pusat, dan warga Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), mengikuti acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1432 H, bertempat di Aula Jenderal Besar A.H. Nasution, Mabesad, Jakarta, Selasa (1/3). Peringatan hari-hari penting keagamaan di lingkungan TNI Angkatan Darat seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, yang diselenggarakan saat ini bukanlah sekadar untuk memenuhi tradisi, namun untuk lebih bisa menggali hikmah yang terkandung didalamnya. Pada setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kita diingatkan kembali untuk mensyukuri Kemahabesaran Ilahi yang telah mengutus Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan ajaran-
Masehi sebagai landasan moral prajurit dalam rangka menyukseskan pelaksanaan tugas pokok”. Tema tersebut menuntut komitmen kita untuk tetap konsisten dalam setiap pelaksanaan tugas saat ini dan di masa yang akan datang. Oleh karenanya, saya berharap agar tema ini dijadikan sebagai sumber insipirasi bagi prajurit dan PNS Angkatan Darat dalam melaksanakan tugas. Pada acara tersebut diberikan pencerahan dan alasan tentang hikmah peringatan Maulid Nabi Muhammad saw oleh Bapak Dr. KH Othman Umar Shihab, M.A.* (Dispenad)
43 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 43
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
ajaran Islam yang menjadi pedoman bagi kita dalam melaksanakan tugas dalam dimensi hablum minallah hablum minannas, yaitu hubungan vertikal manusia dengan penciptanya dan hubungan horisontal antarsesama manusia. Melalui peringatan Maulid ini, kita diingatkan pula untuk mawas diri sejauhmana kita telah mengaktualisasikan ajaran agama yang diwahyukan oleh Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW. Dalam kesempatan tersebut, Kasad mengatakan, Rasulullah dengan kepribadiannya yang sempurna telah memberikan suri teladan kepada kita untuk memiliki semangat pantang menyerah dalam upaya menegakkan kebaikan dan mencegah kemunkaran. Upaya menegakkan hal-hal yang baik dan memerangi hal-hal yang buruk, akan selalu kita hadapi dalam dinamika kehidupan kita. Oleh karenanya, k e t e l a d a n a n Rasulullah tersebut, perlu kita padukan dengan pedoman dasar yang kita miliki, baik sebagai prajurit, Pegawai Negeri Sipil maupun sebagai anggota masyarakat, sehingga sikap, tutur kata dan tindakan kita, senantiasa dapat memberikan ketenangan dan ketenteraman bagi masyarakat dimanapun kita berada dan bertugas. Disamping itu, kita harus senantiasa meneguhkan keimanan dan memantapkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar kita mampu menghadapi dinamika dan per kembangan situasi dengan kejernihan pikiran, kebersihan hati nurani dan dengan cara bertindak sesuai dengan tuntunan yang diridhoiNya. Selain itu, kita harus waspada
4/10/2011 10:23:08 PM
SERBA- SERBI
Foto: Dispenad
Warga Mabesad
Rayakan Natal Bersama
K
Group Ditbekangad, Citra ‘Idol’, Enteng Tanamal, Briantika Puspitasari, Frans Sisir dan Ria, dengan diiringi Swettener Band Bandung. Adapun tema perayaan Natal kali ini adalah “Dengan Semangat Natal Tahun 2010 Prajurit TNI Bertekad Memantapkan Kesetiakawanan Sosial Guna Memperkokoh Kebersamaan dan Kesatuan Bangsa.” Dalam sambutannya, Kasad mengucapkan Selamat Natal, disertai harapan semoga semangat Natal, dapat mendorong tumbuhnya tekad untuk bekerja lebih
Foto: Dispenad
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
epala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta, menghadiri Perayaan Natal Mabesad di wilayah DKI Jakarta Tahun 2010, bertempat di Gedung Balai Kartini, Jakarta, Jumat (14/1). Perayaan yang diselenggarakan dengan sederhana, namun penuh de ngan kemeriahan ini diramaikan oleh kelompok Paduan Suara SMP Santa Ursula, Paduan Suara SMAK 3 BPK Penabur, Paduan Suara Hestiwara Sakti Ditkesad, dan Paduan Suara STMIK London School serta Vocal
baik lagi dalam melaksanakan tugas kita masing-masing. “Perayaan Natal seperti yang kita laksanakan ini, merupakan tradisi yang sangat baik dan perlu terus dipelihara, karena selain merupakan wahana tatap muka, juga sebagai ajang silaturahmi diantara kita yang senantiasa dilandasi nilai-nilai luhur keagamaan yang dapat kita jadikan pegangan untuk memperkokoh rasa kebersamaan diantara kita warga TNI Angkatan Darat”, lanjut Kasad. “Kesetiakawanan sosial mengakui adanya orang lain dan mengakui adanya perbedaan. Perayaan Natal adalah perayaan terang, sehingga orang yang hidup dalam terang mengakui adanya orang lain dan mengakui adanya perbedaan”, demikian hikmah Natal yang disampaikan oleh Pdt LZ. Raprap. Pada kesempatan tersebut, Kasad berkenan memberikan bingkisan tali kasih kepada putra-putri Bintara dan PNS Golongan II yang berprestasi yaitu Anastasia Yona Pramesti siswi kelas IV SD, putri dari PNS Sri Astuti, PNS golongan II/D yang berdinas di Denmabesad; Lamtiur Anglin Lavenia siswi kelas I SMP, putri dari Serda BM Munthe anggota Satbekang Denmabesad, dan Arbi Tarigan siswa kelas II SMA IPA, putra dari Serka W. Tarigan anggota Puskodal. Turut hadir pada acara tersebut, Wakasad, para Asisten Kasad, Wadanjen Kopassus, Kasdam Jaya, Kabalakpus, Kadispenad, Ketua Umum Persit KCK dan Pengurus Pusat Persit KCK. (Red)
44
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 44
4/10/2011 10:23:10 PM
Bakti Sosial Bersama Walubi
P
dan bahkan kegiatan Bakti Sosial ini merupakan kegiatan rutin dilakukan oleh umat Kristiani yang bekerjasama dengan Walubi. Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah merupakan kebersamaan dan membina kerukunan umat beragama dan menjalin rasa kesetiakawanan sosial. Pada kesempatan tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua II Panitia Natal Mabesad 2010 Letkol Inf Rizerius serta Danramil 05/Pondok Kopi Kapten Inf Sururi dan pejabat
pemerintah setempat serta tokoh masyarakat lainnya. Acara Bakti sosial berlangsung dengan aman, tertib dan lancar, acara berlangsung mulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB. Adapun warga masyarakat yang mendapat bantuan pengobatan massal berjumlah 283 orang. Selain pengobatan massal, Panitia Natal Mabesad Walubi Tahun 2010 juga memberikan paket sembako kepada masyarakat setempat. (Red)
Foto: Dispenad
ada kesempatan kegiatan Bakti Sosial tersebut, ketua seksi sosial kegiatan tersebut, Letkol Inf Leo Rajendra mengucapkan rasa terimakasih kepada segenap masyarakat yang terlibat langsung maupun tidak langsung sehingga acara tersebut berjalan dengan sukses. Selanjutnya dikatakan juga oleh ketua sosial bahwa kegiatan ini juga merupakan salah satu wujud kepedulian TNI kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan kesehatan
Foto: Dispenad
Dalam rangka peringatan Natal bersama umat Kristiani Mabesad tahun 2010 dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), menggelar kegiatan Bakti Sosial Pengobatan Massal bagi masyarakat kurang mampu. Bakti Sosial yang digelar tersebut dipusatkan gedung Yayasan Warga Kristen Pondok Kopi (YWKPK), Jl. Raya Pondok Kopi Blok V-I, Jakarta Timur, Senin (10/1).
45 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 45
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Pemberian Bingkisan dan pengobatan massal bagi masyarakat kurang mampu mewarnai kegiatan Natal Mabesad 2010.
4/10/2011 10:23:18 PM
SERBA- SERBI
Presiden Ri Hadiri Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1933
P
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
erayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1933 yang tahun ini jatuh pada tanggal 5 Maret 2011 mengandung harmonisasi dan keseimbangan alam semesta, dengan tujuan: Pertama, meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti umat Hindu sebagai perwujudan pengamalan ajaran agama; Kedua, menigkatkan kualitas hubungan antarwarga bangsa guna membangun kebersamaan dan persatuan, menuju kehidupan yang harmonis dan damai, dengan mengamalkan nilai-nilai etika, moral, dan budi pekerti; Ketiga, meningkatkan kualitas pengabdian dan peran aktif umat Hindu bersama-sama umat beragama lainnya dalam memajukan dan menyejahterakan kehidupan bangsa. Acara yang dilaksanakan di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur tersebut dihadiri oleh
hubungan antarmanusia dengan sesamanya, dimensi hubungan antarmanusia dengan alam lingkungannya. Lima program tersebut mencakup: (1) melaksanakan Upacara Melasti, (2) melaksanakan Upacara Bhuta Yajnya berupa Tawur Agung Kesanga, (3) melaksanakan bakti sosial, (4) melaksanakan penghijauan bekerja sama Foto: Puspen TNI dengan Kementerian Kehutanan, dan (5) melaksanakan Presiden Republik Indonesia Susilo Dharma Shanti Nasional. BambangYudhoyonodansejumlahMenteri Selain daripada itu memaknai Kabinet Indonesia Bersatu II mengambil situasi terkini di negara kita, bekerja tema “DENGAN MELAKSANAKAN sama dengan Institut Seni Indonesia CATUR BRATA NYEPI KITA WUJUDKAN Denpasar pada acara malam tersebut KEHIDUPAN YANG HARMONIS, DAMAI menampilkan oratorium tari dengan DAN SEJAHTERA”. fragmen “PURUSADA SANTHA”, Sebagai penjabaran dari tujuan dan yang menggambarkan keteguhan tema tersebut, panitia menetapkan lima dan kearifan Raja Sutasoma dalam program Perayaan Nyepi Tahun Baru menghadapi kebatilan serta kerelaan Saka 1933 yang mencakup dimensi beliau berkorban untuk kepentingan hubungan antarmanusia dengan rakyat. (Red) Tuhan Yang Maha Pencipta, dimensi
46
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 46
4/10/2011 10:23:19 PM
Calon Dansat dan Kabalakdam
Wajib Ikuti Tes Kesegaran Jasmani
Foto: Dispenad
W
akil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI J. Suryo Prabowo, meninjau pelaksanaan tes Kesegaran Jasmani bagi para calon Komandan Satuan dan Kabalak Kodam, di Stadion Atang Sutrisna dan Kolam Renang Tirta Yudha Mako Kopassus, Cijantung,(24/2). Jumlah peserta yang mengikuti tes kesegaran jasmani sebanyak 142 orang terdiri dari 15 orang calon Danrem, 16 orang calon Danrindam, 2 orang calon Danmen, 2 orang calon Dangrup, 21 orang calon Danbrigif, 13 orang calon Kainfolahtadam, 19 orang calon Kajasdam, 18 orang calon Kapendam, 14 orang calon Katopdam, dan 18 orang calon Kabintaldam.
Dalam melaksanakan tes kesegaran jasmani ini, para calon Komandan Satuan dan Kabalak Kodam didampingi oleh istri masing-masing yang turut memberikan semangat bagi para suaminya.
Foto: Dispenad
47 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 47
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
D a l a m melaksanakan tes kesegaran jasmani ini, para calon Komandan Satuan dan Kabalak Kodam didampingi oleh istri masing-masing yang turut memberikan semangat bagi para suaminya. Bagi para peserta yang tidak mampu melaksanakan renang sejauh 50 meter, dinyatakan gugur dalam seleksi calon Dansat dan Kabalakdam. Dalam kunjungan ini, Wakasad didampingi oleh Danjen Kopassus, Irjenad, Aspers Kasad, Danpus senif, Danpussenkav dan Kadispe nad.*Dispenad
4/10/2011 10:23:23 PM
SERBA- SERBI
Partisipasi TNI AD Pada Education & Training Expo 2011
T
NI Angkatan Darat berpartisipasi pada acara Pameran Education dan Training Expo 2011, di JHCC Senayan, Jakarta, yang dibuka pada tanggal 3 Februari 2011. Pada kesempatan tersebut, TNI Angkatan Darat membuka stand yang menyajikan informasi tentang pendaftaran prajurit, profil prajurit serta memamerkan atribut dan perlengkapan TNI Angkatan Darat guna memberikan informasi tentang cara dan persyaratan untuk menjadi prajurit TNI Angkatan Darat melalui Akademi Militer, Perwira Prajurit Karier, Perwira PSDP Penerbang, Mahasiswa Beasiswa, Bintara dan Tamtama. Education dan Training Expo 2011 merupakan pameran khusus pendidikan tinggi dan pelatihan yang diperuntukkan bagi pelajar dan mahasiswa yang bertujuan membantu pelajar mencari informasi mengenai perguruan tinggi negeri dan perguruan
Foto: Dispenad
tinggi swasta yang ada di Indonesia dan mancanegara. Pameran diikuti oleh perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta favorit dan terkemuka yang ada di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia yang dilaksanakan mulai 3-6 Februari 2011, di Assembly Hall Jakarta Convention Center. Sejumlah acara dan kegiatan ditampilkan oleh para peserta baik di panggung acara maupun di stand-stand, seperti presentasi dan talkshow pendidikan, pentas seni, simulasi SNMPTN, tes Toefl, dan lain-lain. Acara ini merupakan pameran rutin yang diselenggarakan setiap tahun sebagai sarana untuk menarik minat para pelajar dan mahasiswa untuk kelanjutan pendidikannya. (Red)
Satgas Kompi Zeni Bangun Sekolah di Kongo
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
S
atu lagi pengabdian yang dilakukan prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-H/Monusco di Kongo, disamping melaksanakan tugas pokoknya membangun jalan Dungu-Faradje, para prajurit juga telah selesai membangun sebuah sekolah di Desa Ganggala Km 85 Kota Dungu, Kongo. Pembangunan sekolah ini merupakan komitmen Dansatgas Konga XX-H Letkol Czi Widiyanto dalam membantu masyarakat Desa Ganggala dibidang pendidikan. Bangunan sekolah semi permanen tersebut dilengkapi bangku belajar, kursi, dan papan tulis. Kepala Sekolah Ganggala, Mr. Bakomba mengatakan bahwa jumlah muridnya195 orang, sebelum dibangun ruang kelas tambahan oleh TNI, mereka menggunakan Gereja Mebelin dan bangunan sekolah sederhana dengan atap alang-alang.
Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Satgas Zeni TNI yang telah memberikan bantuan pembangunan sekolah, yang menurut mereka sangat bagus. Ia berharap masyarakat akan semakin maju dan menghasilkan generasi penerus bangsa yang dapat diandalkan, serta dapat membantu guru dan murid dalam meningkatkan proses belajar mengajar. Sementara itu, Kepala Desa Ganggala Mr. Sungwa mengatakan
bahwa masyarakat juga sangat antusias terhadap prajurit TNI yang sedang mengerjakan pembangunan jalan yang menghubungkan Kota Dungu ke Faradje. Ia juga menyampaikan, pasukan TNI selama mengerjakan jalan tidak pernah menunjukkan tingkah laku yang kurang sopan kepada masyarakat Ganggala. Setelah pembangunan, Letkol Czi Widiyanto didampingi Perwira Kontruksi (Pakon) dan beberapa anggota, pada Minggu (27/2) siang waktu Kongo menyerahkan kepada Kepala Seko lah disaksikan Kepala Desa Ganggala Mr. Sungwa Sunga Fidele. Pada acara penyerahan bangunan sekolah tersebut, Dansatgas menyampaikan agar bangunan sekolah tersebut dirawat dan dijaga serta dimanfaatkan dengan baik, sehingga nantinya akan melahirkan calon-calon pemimpin Kongo dari Desa Ganggala.* (Pa Pen Konga XX-H/Monusco/red)
48
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 48
4/10/2011 10:23:28 PM
RALAT STOP PRESS!!!
Bersama ini kami sampaikan ralat berita Stop Press pada Majalah Palagan Vol. 11 No. 4 Desember 2010 halaman 49, yang berjudul “Yonif Linud 305 Kostrad Juara Penulisan Sejarah”. Dimana terdapat kesalahan penulisan urutan pemenang lomba sebagai berikut:
a. Juara I: Yonif Linud 305/Kostrad b. Juara II: Yonif 512 Kodam V/Bwr c. Juara III: Yonif 400 Raider Kodam IV/Dip d. Juara Harapan I: Yon Arhanudri-3 Kodam III/Slw e. Juara Harapan II: Yonif 700 Raider Kodam VII/Wrb Berdasarkan Keputusan Kasad Nomor Kep/508/XII/2010 tanggal 14 Desember, urutan pemenang lomba penulisan sejarah tersebut sebagai berikut:
a. Juara I: Yonif 400 Raider Kodam IV/Dip b. Juara II: Yonif Linud 305 Kostrad c. Juara III: Yonif 512 Kodam V/Brw d. Juara Harapan I: Yon Arhanudri-3 Kodam III/Slw e. Juara Harapan II: Yonif 700 Raider Kodam VII/Wrb Redaksi mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan penulisan berita tersebut. Dengan dimuatnya ralat ini, maka kesalahan tersebut telah diperbaiki. Terima kasih. (sumber: Disjarahad)
49 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 49
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
redaksi
4/10/2011 10:23:29 PM
SERBA- SERBI
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
PALAGAN AMBARAWA
Lagu ini merupakan buah karya Mayjen TNI Suwahyuhadji. Pertama kali dikumandangkan pada saat peringatan Hari Juang Kartika, 15 Desember 2010 di Ambarawa.
50
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 50
4/10/2011 10:23:35 PM
RENUNGAN
Manfaat Remunerasi bagi Prajurit
51 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 51
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya DPR RI telah menyetujui anggaran remunerasi (tunjangan perbaikan kinerja) terhadap enam instansi pemerintah, diantaranya untuk Prajurit dan PNS TNI. Tenggang waktu menunggu memang pekerjaan yang tidak menyenangkan, akan tetapi karena yang ditunggu merupakan perbaikan nasib, maka diantara panas dan dingin bagi semua Prajurit dan PNS TNI sangat diharapkan, khususnya bagi mereka yang belum memiliki rumah pribadi maupun rumah dinas alias ngontrak diluar.
Foto: Dispenad
Oleh : Mayjen TNI Suwahyuhadji
4/10/2011 10:23:40 PM
RENUNGAN
M
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
engingat masih banyak Prajurit TNI yang bertugas di luar satuan tempur maupun satuan bantuan tempur yang tinggal di kota-kota, mereka hidup serba paspasan. Penghasilan setiap bulan hanya habis untuk urusan bayar sewa rumah, transportasi, bayar sekolah yang sangat membuat pusing dan pikiran panas apabila tiba-tiba salah satu keluarga sakit, perlu berobat yang biayanya cukup besar. Prajurit selalu dididik agar memiliki sikap mental yang tangguh dan siap mengantisipasi situasi apapun yang akan terjadi. Prajurit sejak lahir dan dibesarkan tidak banyak menuntut apaapa kepada negara, sehingga istilah kencangkan ikat pinggang merupakan kehidupan yang sudah terbiasa. Dikasih sedikit, ya dicukup-cukupkan, sebaliknya dikasih besar…..Alhamdulillah bisa menabung, namanya saja prajurit (Prasaja, jujur, dan irit). Prajurit TNI saat ini sudah terikat Undang-Undang TNI, agar prajurit TNI berjalan di jalur yang benar sehingga profesional. Anehnya didalam UndangUndang TNI tertulis bahwa prajurit TNI dilarang berbisnis, hal ini telah mengilhami kisah sang Kopral yang baru saja buka kios jualan sembako kecil-kecilan di kampung”. Kenapa yang dilarang berbisnis hanya TNI? pikir sang Kopral. Apa bedanya dengan masyarakat yang lain, kita kan sama-sama warga negara Indonesia punya hak dan kewajiban yang sama! Bisnis dilarang, beban utang diluar terus menjamur ….. otakku jadi panas memikirkan, lebih baik aku kembali jadi tukang ojek, disamping menambah penghasilan, tukang ojek
juga pekerjaan ibadah dan binter, menambah pergaulan alias kenalan (pikir sang Kopral). Beberapa hari kemudian, renungan sang Kopral jadi berubah, pikiran yang semula panas, berangsur-angsur menjadi dingin, lantaran remunerasi untuk TNI telah turun, sang Kopral berteriak! ”Bu…Bu…. Kita akan terima remunerasi”. Istri Kopral yang lagi menggoreng ikan asin langsung loncat mendekati TV dan berteriak ”Alhamdulillah Tuhan…….Terima kasih pemerintah, Kau telah mengucurkan remunerasi dan dapat mengubah hidup kami” (ikan asin gosong tak peduli, yang penting jadi remunerasi) lamunan ibu mendengarkan berita di TV ditengah kepulan asap ikan asin. ”Bu, kita harus mulai mengatur strategi”, sang Kopral berbisik untuk meyakinkan istrinya. ”Strategi itu apa tho, Pak ?”, tanya sang istri. ”Wah…ibu ketinggalan zaman. Strategi itu pengertiannya panjang ada dibuku Taktik Perang, tetapi yang kumaksud adalah bagaimana caranya mengatur dan mengelola uang remunerasi ini apabila sudah kita terima untuk urusan roda ekonomi keluarga. “Coba ambil kertas dan pulpen, ibu yang menulis, saya yang berpikir”, kata sang Kopral. Karena pikiran sang Kopral tidak panas lagi dan mulai dingin, maka semua ide yang ada dalam pikirannya dikeluarkan. ”Bu … konsep saya kedepan: 1. Semua hutang kita tutup. 2. Gaji yang ada kita atur sesuai keperluan, sisanya kita tabung untuk kepentingan masa depan. 3. Jangan lagi kita berhutang …..
malu dong! 4. Yang penting anak kita harus jadi dan hebat….melebihi kemampuan bapaknya. 5. Ingat bu, kita adalah Prajurit (Prasaja, jujur dan irit). “Ada pertanyaan?” (gaya Sang Kopral teringat sewaktu menerima perintah dari Danru). ”Siap, Pak! semua konsep bapak bagus dan saya terima, karena bapak saya percaya sebagai Panglimanya keluarga”, jawab sang istri sambil mengambil sikap sempurna (maklum isteri Kopral yang dulunya pernah ikut test seleksi Kowad tapi gagal). Inilah sekelumit renungan ”manfaat remunerasi bagi prajurit”. Selanjutnya dengan turunnya remunerasi saya mengajak pada diri saya sendiri dan seluruh rekan-rekan prajurit untuk memanfaatkan momen tersebut sebagai wahana membenahi kehidupan keluarga masing-masing dalam rangka menyiapkan hari esok yang lebih baik dengan melakukan halhal sebagai berikut: 1. Janganlah kita pensiun masih ingin tetap mempertahankan atau mengoleksi rumah dinas milik negara untuk kita tempati. 2. Kita perangi korupsi sekecil apapun dan jangan berkembang jadi budaya bangsa dengan mencegah embrio-embrio korupsi antara lain istilah; uang bensin, uang rokok, uang lelah, uang dengar, uang kompensasi dan lain-lainnya. 3. Jagalah kehormatan dan harga diri kita masing-masing sebagai generasi penerus Sudirman. ”Selamat menikmati remunerasi untuk rekan-rekan Prajurit dan PNS TNI”
52
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 52
4/10/2011 10:23:42 PM
N
isisari Henny Puspita atau yang lebih dikenal dengan nama Della Puspita mengawali debut kariernya sebagai juara feminin lomba foto action Malibu tahun 1997. Artis yang multitalenta ini dikenal sangat ramah terhadap siapapun. Hal ini terlihat saat tim redaksi Majalah Palagan mewawancarainya disela-sela kesibukannya mengisi acara Kamera Ria di salah satu stasiun televisi. Ketika dimintai komentarnya mengenai TNI, artis kelahiran Malang, 6 Agustus 1981 ini pun memberikan komentarnya. Ia mengungkapkan sangat bangga dengan kehidupan TNI yang sarat dengan disiplin dan penuh tanggung jawab. Hal ini telah Ia terapkan dalam kehidupannya sebagai seorang ibu rumah tangga dan juga wanita yang berkarier di bidang entertainment. “Aku banyak belajar dari mertua yang juga seorang militer. Beliau sangat disiplin dalam segala hal. Dan saat ini sudah aku terapkan dalam kehidupan sehari-hari”, ujarnya. Artis yang menikah dengan pria berdarah campuran Indonesia-Jepang ini, mengungkapkan harapannya kepada pemerintah Republik Indonesia agar kesejahteraan para prajurit TNI lebih diperhatikan lagi mengingat beban tugas yang Ia emban tidaklah mudah, sehingga hal tersebut sebanding dengan pengorbanan yang disumbangkan untuk negara dan bangsa. Menurutnya, selain masalah kesejahteraan, ada permasalahan lain yang diungkapkan olehnya, yaitu mengenai alutsista TNI yang dinilai masih terlalu minim bila dibandingkan dengan negara-negara lain. “Mudah-mudahan pemerintah dapat menambah anggaran untuk pengadaan alutsista TNI”, ujarnya menutup perbincangan dengan tim redaksi Palagan. (Red)
B
eberapa waktu lalu, tim redaksi Majalah Palagan berkesempatan mewawancarai Grup Band ‘Wali’ yang diawaki oleh Faank (vokal), Apoy (gitar), Tomi (drum), Ovie (keyboard & synt), dan Nunu (bass). Dalam kesempatan tersebut, tim redaksi meminta komentar mereka mengenai TNI
53 Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 53
VOL 12 | NO 1 | Maret 2011
sebagai garda terdepan pertahanan Indonesia. Menurut grup band asal Blora, Jawa Tengah ini, secara kompak mereka mengungkapkan bahwa TNI satu barisan terdepan dari sebuah negara untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Band yang sukses berkat single perdananya berjudul ‘Orang bilang’ yang dirilis pada tahun 2008 ini, mengungkapkan keprihatinannya terhadap alutsista yang dimiliki oleh TNI, baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, maupun Angkatan Udara, yang dinilainya masih sangat minim jika dibandingkan dengan alat persenjataan tempur yang dimiliki oleh negara lain. “Kadang timbul pertanyaan dalam benak kami terhadap persenjataan yang dimiliki oleh angkatan bersenjata kita, kok sepertinya masih jauh ketinggalan bila dibandingkan dengan negara lain. Artinya, negara lain lebih lengkap persenjataannya jika dilihat dari sisi teknologi,” ujar salah satu personil ‘Wali’ ini. Lebih lanjut grup band yang juga membintangi film berjudul ‘Baik-baik Sayang’ ini mengatakan harapannya kepada pemerintah Republik Indonesia mengenai kesejahteraan yang diterima oleh prajurit TNI dan keluarganya yakni “semoga pemerintah Indonesia lebih memperhatikan lagi kesejahteraan TNI maupun keluarganya sebagai penjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena dengan adanya TNI inilah, rakyat kecil merasa aman dan terlindungi,” ujarnya sebelum mengakhiri perbincangan dengan tim redaksi Majalah Palagan. (Red)
4/10/2011 10:23:48 PM
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 54
4/10/2011 10:24:10 PM
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 55
4/10/2011 10:24:13 PM
Palagan Edisi Maret 2011 (2).indd 56
4/10/2011 10:24:16 PM