MODUL PERKU ULIAHA AN
Glo obaalissassi Modul ini membahaas tentaang pen ngertian dan latar belakan b ng globalisassi, tanttangan dan upaya memperkuaat dayya saiing baangsa dengan d n menin ngkatkaan dayaa saing individ du. Faku ultas
Program Studi
Faku ultas Desain Sen ni Kreaatif
Desain P Produk
Tatap Muka
14
Kode MK K
Disusun Oleh
90003
Aji Wicaaksono, S.H., M M.Hum.
Abstract A t
Kom mpetensi
Pada P Modul ini kita akan a mengkaaji
Mahasiswa diharapkkan dapat meengetahui pengerttian dan latar belakang globalisasi, memah hami tantan ngan dan ancaman globalissasi, memahaami kondisi Indonesia dalam menghadapi globalisasi, menerapkan pemahaman tantangan globalisasi g dalam kehidupan k un ntuk memperkkuat daya saing baangsa.
tentang t penggertian dan latar l belakan ng globalisasi, g t tantangan globalisasi, daan upaya u memp perkuat dayaa saing bangssa dengan d meeningkatkan daya sain ng individu. i
A. Penggertian n dan Latar Belakang Globalisasi Pengertian globalisa asi adalah masuknya atau melu uasnya pengaruh dari suatu wilayah/ne egara ke wilayah/nega w ara lain da an atau pro oses masukknya suatu negara dalam pe ergaulan du unia. Prose es globalisa asi mengan ndung implikasi bahw wa suatu aktifitas ya ang sebelum mnya terba atas jangkau uannya seccara nasiona al, secara bertahap b berkemba ang menjad di tidak terb batas pada a suatu neg gara (borde erless). Glo obalisasi dalam bud daya, misalnya melalui media TV dan Interne et, budaya barat b dalam m bentuk cara berpa akaian dan pergaulan telah diikutti trennya di d Indonesia a, globalisassi dalam bidang ekonomi jug ga sudah berkemban ng lama, modal asing sudah ada di Indonesia, seperti Freeport di Papua, P Tem masek di Telkom T dan n Indosat, Citibank, C dan banyak usaha lainnya. l Glo obalisasi dalam politikk juga mem mberikan pe engaruh kepada Indonesia da alam rangka a demokrasii dan pelaks sanaan goo od governan nce. Sayangnyya, proses globalisasi g berjalan se epihak. Kita tidak perna ah membayyangkan sebelumnya bahwa masyarakkat di ped desaan Ind donesia pu un sebagia an telah mengalam mi proses in nternasionalisasi. Oleh sebab itu, untuk men nghadapi tantangan global ya ang semakkin komple eks dan berkembang g dengan cepat sertta tidak terbayang gkan sebelu umnya, dip perlukan ide e-ide segarr yang dike embangkan n dalam konteks ku ultural Indonesia. Tidak mu ungkin suatu negara hidup dan n membangun kemajjuan dalam m posisi mengisola asi diri. Pengaruh antarnegara lew wat teknolog gi informasii, teknologi industri, perdagang gan
uang,
dan
pe erdagangan
komodita as
antarba angsa
merupakan
kenyataan n. Suka tida ak suka kita harus hidup dengan kondisi k sepe erti itu sekarrang ini. Globalisassi juga men nunjukkan bahwa b beke erja keras, disiplin, d dan n mengemb bangkan teknologi yang berorrientasi ke depan. aka an membua at sebuah negara n maju. Jusuf Kala mem mberikan co ontoh antara a Korea Se elatan dan Ghana, Pa ada tahun 1960-an, 1 kedua neg gara tersebut mempunyai taraf ekkonomi yang g hampir sa ama. Mereka samasama masuk dalam kelompok negara berkembang. Namun, 40 0 tahun kemudian, n di antara anya ibarat langit dan n bumi. Korrea Selatan n berubah menjadi perbedaan negara ek konomi ma aju, sementtara Ghana a tetap terp paku sebag gai sebuah negara dengan perekonomia p an yang rn nasih berke embang. Pe enyebabnya a tidak lain n adalah masalah budaya. b Ba angsa Korea mampu membangun m n bangsanyya menjadi bangsa yang disip plin, mau bekerja keras, dan tiidak mau ketinggalan k n dari nega ara lain, Keterbatasan sumber daya alam m tidak mem mbuat mereka menyera ah, tetapi be erusaha
2014
2
Kewarga anegaraaan Aji Wicakssono S.H., M.Hum m.
Pusat Bahan Aja ar dan eLearning http://www.mercub buana.ac.id
keras unttuk maju. Kita K sekaran ng tinggal memilih, m ma au mengikuti jejak ban ngsa Korea atau Ghana? G
B. Tanta T angan n dan Anca aman Glob balisassi 1. Nasionaliisme dan In nternasion nalisme S Sejak perte engahan ke edua abad ke-20 ini, tidak t ada id deologi yan ng lebih po opuler di A Asia, Afrika a, dan Ame erika Latin dibandingka d an dengan nasionalism me. Dengan n modal n nasionalism me ini, berba agai negara a di kawasa an tersebut merebut ke embali kem merdekaa annya. Kare ena imperia alisme disejjajarkan dengan kapita alisme, makka sebagai antitesa n negara-neg gara yang baru merdekka itu, pada a umumnya berusaha menerapkan m n sistem e ekonomi ya ang sosialistis, meskipun disesu uaikan dengan kondissi mereka masingm masing. Wa alau sistem ekonomi kapitalistis k tidak diterap pkan, namun sistem po olitiknya, yyaitu sistem m demokra asi (yang diilhami d da ari Barat) dipraktikkan d n, meskipu un tetap d disesuaikan n dengan ko ondisi negara masing-m masing. B Berlainan dengan d fenomena yan ng terjadi pada p sekitar pertengah han abad ke-20 k di a atas, dalam dekade e 1970-an negara-ne egara yang g baru merdeka m (te ermasuk IIndonesia) semakin menggunaka m an sistem ekonomi yang berdassarkan mekkanisme e ekonomi pa asar yang terkendali. t P Perubahan ke sistem ekonomi pasar ternya ata telah m membuahka an hasil berupa keban ngkitan ekonomi. Dari sudut pand dang ekonomi, saat iini kekuatan ekonomi Eropa Barrat dan Am merika cend derung men nurun dan semakin s ttertandingi oleh negarra-negara Asia A Timur dan Asia Tenggara, T te etapi bidang militer d dan sistem tata nilai supremasi tetap bera ada di tang gan mereka a, Sistem ta ata nilai E Eropa Bara at dan Ame erika pada dasarnya berakar da ari sumber yang sam ma, yang d dikenal seb bagai Weste ern Civilizatiion. G Globalisasi mengubah h wajah negara n berrkembang, Sistem pe erekonomia an yang d dulunya sossialis menja adi pasar te erbuka. Peru ubahan sisttem pasar ini disebabkkan oleh a adanya inte eraksi dengan negara-negara barat, Perubah han lain ada alah nilai da an sikap n nasionalism me. Globalissasi membu uat semang gat nasiona alisme menurun, sebab setiap o orang berus saha mema aksimalkan kepuasann nya dan dap pat hidup dii negara ma ana saja b berdasarkan kompeten nsi dan kom mitmennya. 2. Budaya Barat B dan Budaya B Ind donesia N Nilai-nilai apakah yang g dapat dise ebut sebagai khas Indonesia, Dari berbagai literatur d dan penga alaman dalam kehidu upan bermasyarakat, berbangsa a, dan berrnegara, ssekurang-kurangnya ada a tiga ko onsep yang g mencerm minkan kha as Indonesiia, yaitu m musyawara ah, mufakatt, dan gotong royong. bagaimana kita men nyublimasika an nilain nilai khas Indonesia I t tersebut ke e dalam tattanan nilai universal, sementara budaya
2014
3
Kewarga anegaraaan Aji Wicakssono S.H., M.Hum m.
Pusat Bahan Aja ar dan eLearning http://www.mercub buana.ac.id
b barat demo okratis dan individualis. Perkemba angan gioba alisasi telah h memenga aruhi bud daya Indon nesia, di mana m sikap p individualis telah masuk, m seh hingga men ngurangi ssemangat gotong g royo ong. 3. Industri dan d Pertaniian IIndonesia dikenal d den ngan budaya agraris, di mana hampir sebanyak 48 persen p pendudukny ya hidup dari d sektor pertanian. Produk uta ama Indone esia adalah produk p pangan unttuk kebutuh han dalam negeri, pro oduk perkebunan dan hasil huta an, serta p perikanan yang y dieksp por. Sedan ngkan negara barat be erkembang dalam hal industri d dan jasa, seperti s indu ustri elektro onika, dan jasa keua angan. Globalisasi jug ga telah m memengaru uhi pereko onomian In ndonesia, negara-neg n gara barat telah me erelokasi iindustrinya ke negara berkembang seperti Indonesia untuk u indusstri elektron nika dan ttekstil. glob balisasi me engubah secara s berrtahap waja ah Indones sia dari pertanian m menjadi ind dustri.
C. In ndone esia Mengh M adapi Globaalisasii Globalisasi memunculk m kan kekhaw watiran bahw wa kedaula atan negarra akan dig gerogoti. Oleh sebab itu, pemerintah harus s mengakui dan beke erja, di man na sebagian besar pe enyelesaian n masalah harus dirum muskan den ngan memp perhatikan dunia global. Agar m mampu berssaing dalam m era globa alisasi, efisiensi dalam m skala glo obal harus menjadi accuan utama a, Efisiensi yang dim maksudkan adalah ba aik secara nasional (efisiensi alokatif), sek ktoral, maup pun pada tin ngkat perussahaan (mikkro). Efisien nsi yang ting ggi, baik na asional, sekktoral, dan perusahaan p n, akan mem mperkuat daya saing, karena produk dan jasa Indonesia mempun nyai keunggulan kompe etitif dan komparatif. 1.. Menghad dapi Globa alisasi Ekon nomi Dalam bida ang ekonomi, globalisasi berarti semua hambatan n pada trransaksi pe erdagangan n barang maupun m jasa, pergerakkan manussia dan investasi anta arnegara se ecara bertahap akan n dikurang gi, bahkan dalam ja angka wakktu tertentu akan dihapuskan. Globalisassi ekonomi adalah prroses libera alisasi ekonomi dalam m skala m mondial seh hingga men nyebabkan barang da an jasa be ebas masu uk dan keluar anta arnegara tan npa rintanga an, baik yan ng bersifat tarif t maupun nontarif. Dengan perk kembangan n seperti itu u, maka pa asar di setia ap negara mengalamii proses internasionalisasi, yang ditandai de engan komp petisi antar pesaing da ari berbagai negara. Se etiap negarra berlomba a agar produknya tetap p laku (mark rketable), da an tidak ada a pilihan lain kecuali bersaing b dallam harga, kualitas, da an syarat-syyarat jual-be eli lainnya.
2014
4
Kewarga anegaraaan Aji Wicakssono S.H., M.Hum m.
Pusat Bahan Aja ar dan eLearning http://www.mercub buana.ac.id
Se ejalan deng gan arah perdaganga p n internasio onal yang lebih bebas, arus mo odal dan investasi anttar negara pun p bergerak lebih be ebas. Modal dan invesstasi akan mengalir m ke e negara-n negara yan ng dalam jangka panjang leb bih aman dan mem mberikan ke euntungan lebih besarr. Karenany ya, setiap negara n berlo omba mencciptakan iklim yang se emakin kon ndusif untukk investasi, baik bagi investasi da alam negerri, lebih-lebih untuk investasi dari luar neg geri. Persetujuan dan n kesepaka atan liberalisasi perda agangan da alam bidang barang dan d jasa te ermuat dala am persetu ujuan Gene eral Agreem ment on Trrade and Ta ariffs (GATT T) dan kese epakatan AP PEC. Be erbagai fak ktor yang pe erlu diperha atikan oleh masyarakat m t dan bangssa Indonesia dalam globalisasi ek konomi ada alah: •
Menja aga kestab bilan politiik dalam jangka pa anjang, se ehingga menjamin m kepasstian hukum m untuk inve estasi.
•
Menja aga kestabilan ekon nomi makrro (econom mic funda amentals), dengan mensstabilkan nilai tukar rup piah dan su uku bunga), mengoptim malkan fung gsi Bank Indon nesia, dan m melakukan koordinasi k d dengan otorritas fiskal.
•
Menin ngkatkan ku ualitas sum mber daya manusia, m ya aitu kompete ensi dan ko omitmen melalui demokra atisasi pendidikan.
•
Penguasaan ilrnu pengetah huan dan te eknologi, se erta mengap plikasikannyya pada kehidupan bema asyarakat.
•
Memp perbaiki pra asarana eko onomi.
•
Menin ngkatkan ke emampuan kewirausah haan.
•
Menyyediakan
lembaga-lem mbaga eko onomi yang g modern (s seperti perrbankan,
pasarr modal, dan n lain-lain). •
Memb biasakan masyarakat m t terhadap terjadinya perubahan.
•
Mema astikan pen negakan huk kum (law en nforcement)).
•
Meng geksploitasi sumber daya alam secara proporrsional.
2.. Menghad dapi Globa alisasi Ilmu Pengetahu uan dan Te eknologi Tidak dapat disangkkal bahwa iptek merupakan sala ah satu kun nci kemajua an suatu bangsa. Hal tersebu ut secara la angsung me erupakan fa aktor penen ntu dalam pengemp bangan kualitas SD DM. Negarra yang ekkonomi dan n industrinyya maju, b biasanya ditunjang keunggula an dalam bidang b iptekk. Demi me engejar ketinggalan dii bidang ekonomi dan industtri (termasu uk meningkkatkan daya a saing), kita k perlu mengemm bangkan ilmu penge etahuan dan n teknologi. Pengemb bangan ipte ek, menurut Soemitro dan d Habibie e, tidak han nya ada pad da faktor teknologi, tetapi jug ga unsur manusia m ya ang justru memegang peranan sangat penting karena k man nusia bukan n benda ma ati tetapi makhluk m hidu up yang be eragama
2014
5
Kewarga anegaraaan Aji Wicakssono S.H., M.Hum m.
Pusat Bahan Aja ar dan eLearning http://www.mercub buana.ac.id
berbuday ya, berfalsa afah, dan bertradisi. b S Segi-segi ke ehidupan in ni harus diipelajari, dipahamii, dilestarika an, dan dikembangkan n sebagai la andasan ba agi pengem mbangan aspek-asspek kehidu upan yang telah diseb butkan seb belumnya. Untuk U menghadapi globalisas si IPTEK, maka m pokokk pikiran prrogram tekn nologi dalam m Matriks Nasional N Riset dan n Teknologi meliputi lim ma bidang, yaitu: y a. Kebutuhan Dassar Manusia; sebaga ai unsur mempertaha m ankan dan n mempertin nggi nilai ma anusia seba agai potensi pembangu unan nasion nal. b. Sumb ber Daya A Alam dan Energi; karen na manusia a membutuhkan sumb ber daya ini sebagai baha an dan saran na produksi. c. Indus strialisasi; karena k manusia mem mbutuhkan industri un ntuk menghasilkan berba agai
baran ng
dan
jasa,
di
ssamping
k kebutuhan
dasarnya,
guna
menin ngkatkan ku ualitas hidup pnya d. Pertahanan/Keamanan; ka arena man nusia perlu memperrtahankan dirinya, sesam manya, dan n miliknya terhadap t an ncaman-anccaman dan mengingatt bahwa berba agai hasil teknologi t pertahanan/keamanan dapat digu unakan juga untuk segi-ssegi selain pertahanan p n/keamanan n. e. Sosia al, Ekonomi, Budaya, dan Falsa afah; sebag gai segi-seg gi kehidupa an yang mend dasari dan mendukun ng keempa at bidang sebelumnya s a, manusia a dalarn meme enuhi kebuttuhan dasarnya, mema anfaatkan sumber s dayya alam dan n energi; menja alankan ind dustrialisasi, dan perta ahanan keamanan aka an selalu diarahkan oleh pengetahua p an ekonomi, analisis so osial, buday ya, dan falsa afahnya, 3.. Menghad dapi Globa alisasi dalam Etika da an Efisiensii Manusia tidak berdirri sendiri, te etapi bersossialisasi dengan manu usia lain dan terjadi proses sa aling meme engaruhi melalui m berba agai media a dan lingku ungan. Prosses dan interaksi yang salin ng memeng garuhi ini tidak berja alan antara a manusia dengan manusia saja, tetap pi juga dipengaruhi oleh o barang g-barang attau keadaa an yang diciptakannya. Sistem dan d pertimb bangan nilai merupaka an kompete ensi etika dan d jika diterapkan dalam ru uang lingkup masyara akat, memp peroleh pred dikat etika sosial atau u public morality, Etika sosia al merupak kan rules of conduct. Suatu kete entuan atau u sistem yang can nggih, akan tetap mengandung g kelemaha an untuk dieksploitas d i dalam konotasi yang nega atif. Di sini, relevansi etika sosia al atau akh hlak kembali tampil sebagai kekuatan k dari dalam diri d sendiri yang y akan membatasii perilaku manusia, m Disadari bahwa etika a sosial sajja tidak cukkup, karena itu tetap harus diikuti dengan aturan permainan p yang tran nsparan se erta sankssi-sanksi ba agi merekka yang melangga ar, Etika so osial memeg gang peran nan yang se emakin penting jika seseorang atau seke elompok orrang meme egang peranan yang menentukan m n nasib ora ang lain, 2014
6
Kewarga anegaraaan Aji Wicakssono S.H., M.Hum m.
Pusat Bahan Aja ar dan eLearning http://www.mercub buana.ac.id
atau bah hkan masyyarakat ya ang lebih luas. Apa abila masyarakat me engalami dekadenssi moral nam mun etika sosial s bagi para p pemim mpin tetap dipegang d teg guh dan hal ini antara lain be erkat adanya a pengawassan masyarrakat yang memadai. m Singkatnyya gambarran relevan nsi etika so osial dan efisiensi e ad dalah jika seorang pemimpin n menyalah hgunakan kewenanga k n yang dim milikinya, pasti akan terdapat t korban. Karena K kew wenangan yang dimiliiki bersifat publik, ma aka publikla ah yang dirugikan, yang pada gilirannya a akan men ningkatkan biaya ekonomi nasional (tidak efisien). Bagi Indonesia, pe enegakan dan d pengam malan akhlak secara a taat asass dalam pemerinta ahan dan dunia d usaha a merupaka an salah sattu prasyara at dalam up paya kita untuk mengentaska an kemiskinan serta menguran ngi kesenja angan di berbagai b bidang, Terkait de engan upayya peningkkatan etika a, beberapa hal yang perlu diperhatikkan adalah:: a. Menyyusun kode etik profesi yang sesuai dengan karakter k dan n budaya ba angsa. b. Menin ngkatkan im man dan ketakwaan k kepada Tu uhan YME sebagai la andasan dalam m berpikir da an bertindak. c. Meng gembangkan n kepribadia an bangsa, yaitu jujur, ramah, sop pan, dan terrbuka. .
D. Mem mperku uat Daaya Taahan & Dayaa Saingg Globalisassi tidak dap pat dihindarri. Globalisa asi pada akkhirnya me emengaruhi seluruh perikehidu upan manusia Indonesia di bidang politik, ekonomi, sosial s buda aya, dan pertahana an keamana an. Adanya borderlesss atau dunia a tanpa bata as ini niscaya akan dihadapka an dengan Indonesia sebagai su uatu bangssa. Indones sia sebagai negara telah berd diri sejak 17 7 Agustus 1945, 1 denga an perjuang gan pahlaw wan, mengorbankan ribuan, bahkan b juta aan nyawa a manusia. Oleh se ebab itu, harus ada a upaya memperta ahankan In ndonesia dalam tata aran
globa al.
Globalisasi tidakk boleh
menghilan ngkan jiwa, semangatt, arakter, d dan budaya a Indonesia a. Globalisa asi tidak perlu ditakutkan, nam mun yang penting adalah bagaim mana kita berperan aktif a dan mendapattkan manfa aat dari globalisasi. Untuk dapat berperan dan me engambil manfaat dari d globaiisasi, maka bangsa b Indo onesia haru us mempuny yai daya tahan dan daya saing g. Daya tah han merupa akan upaya untuk mem mpertahanka an seluruh identitas i dan karakkter bangsa a, sedangk kan daya saing s meru upakan bud daya unggu ul, yaitu semangatt memperb baiki diri se ehingga menjadi m ban ngsa yang kompetitif secara nasional, dan secarra pribadi mempunya ai daya sa aing melalu ui kompetensi dan komitmen.
2014
7
Kewarga anegaraaan Aji Wicakssono S.H., M.Hum m.
Pusat Bahan Aja ar dan eLearning http://www.mercub buana.ac.id
Berikut ini adalah up paya menin ngkatkan daya tahan dan daya saing, baikk secara individual sebagai manusia m In ndonesia maupun m seccara nasion nal sebaga ai suatu bangsa. 1. Menin ngkatkan Daya D Saing Individu Manusia M Ind donesia dalam Globallisasi Karena a manusia merupakan n satu kesattuan yang tidak terpisa ahkan antarra aspek jasmani dan roh hani, maka perkembangan berba agai aspekk diri individ du agar menjadi kompeten/berkeprib badian tangg guh meliputti aspek-asp pek; a. As spek Intelek ktual Dalam m sifat mana ajemen dew wasa ini yan ng oleh Savvage disebu ut era "Man najemen Generrasi Kelima a," kemamp puan berpikkir (brainpo ower) merupakan keunggulan kompe etitif suatu organisasi o b bisnis. llmu pengetahu uan (knowle edge) digam mbarkan sebagai sumber kekayaan, menggantiikan tanah (dalam era a pertanian n tingkat lanjut), tenaga ke erja (dalam m era industtri awal), dan modal (daiam ( era industri tingkatt lanjut). Perkembang P gan organissasi bisnis juga ikut berubah m mengikuti peruba ahan tadi, m mulai dari ta ata feodal, hingga h jarin ngan pengetahuan (kno owledge networrking). Bag gi kita suda ah sangat jelas bahw wa kita sud dah memassuki era perkem mbangan ilmu pengettahuan. Kita a tidak bisa a mengand dalkan tana ah, yang dulu memang m lua as, tetapi se ekarang se empit, juga tidak bisa lagi menga andalkan tenaga a kerja banyak, kare ena dunia industri ya ang semakin maju tid dak lagi menun ntut tenaga kerja yang g semakin banyak. b Kita a juga tidakk bisa lagi menganm dalkan n modal, ka arena selain n kita tidak memiliki dalam d jumla ah besar, sekarang juga bukan lagi menjadi m and dalan utama a. Yang men njadi andala an utama sekarang adalah h ilmu peng getahuan (d dalam arti luas). Bagi yang mem milikinya, me erekalah yang memiliki kekayaan k k karena pen ngetahuan merupakan kekuatan n untuk memiliki kekayaa an. Ini sejallan dengan n pendapat filsuf Inggrris, Francis Bacon, 1561-1 1626 yang menyatakan m n bahwa "kn nowledge iss the powerr," b. As spek Kreatiivitas Kreativvitas adala ah ciri-ciri khas k individ du yang menandai ad danya kemampuan untuk menciptaka an sesuatu yang sama sekali ba aru atau ko ombinasi da ari karya yang telah t ada se ebelumnya,, menjadi se ebuah karya baru yang g dilakukan n melalui interak ksi dengan lingkungan untuk menghadapi perrnasala ahan, dan mencari alterna atif pemeccahannya. Sumber daya d yang kreatif dan inovatiff harus senantiasa berupaya mem mbuka diri, terus-men nerus meng gubah, dan n dapat mengikuti peruba ahan yang terjadi t sesu uai dengan tuntutan ke ebutuhan mutakhir. m Penge embangan kreativitas dan inovassi mulai da ari tingkat individu, ke elompok, atau organisasi o y yang selalu u berupaya untuk men ndapat dan mendayag gunakan penge etahuan info ormasi serta a wawasan n baru guna a menguba ah prilaku sehingga s 2014
8
Kewarga anegaraaan Aji Wicakssono S.H., M.Hum m.
Pusat Bahan Aja ar dan eLearning http://www.mercub buana.ac.id
dapat memanfaa atkan berb bagai pelua ang dan tangguh t dalam menghadapi berbag gai tantanga an, khususn nya di era globalisasi. g c. As spek Moral dan Sikap p Moral pada dasarnya merrupakan ran ngkaian niiai tentang berbagai macam perilakku yang harrus dipatuhi (Shafer,19 979). Moral merupakan n kaidah norrma dan pranatta yang me engatur prila aku individu u dalam hubungannya a dengan ke elompok sosial dan masya arakat. Moral merupakan standa ar baik-buru uk yang dittentukan bagi in ndividu oleh nilai-nilai sosial bud daya, di ma ana individu u sebagai anggota sosial (Rogers,19 985). Prilakku moral diperlukan d demi terwu ujudnya ke ehidupan yang damai, d penu uh keteraturran, ketertib ban, dan ke eharmonisan n. Manus sia akan saling memen ngaruhi melalui berbag gai media dan lingkung gan lain. Sebag gai ilustrasi, industri dicciptakan oie eh manusia a, namun prroses industrialisasi itu sendiri meme engaruhi niilai-nilai dan tingkah laku manusia. Gambaran ini menun njukkan bah hwa tingkah h laku seorang atau se ekelompok orang mem mpengaruhi ke eadaan sua atu Iingkung gan. Lingku ungan ekon nomi bersifa at efisiensi inheren (berhu ubungan era at) didalamn nya juga dip pengaruhi oleh o tingkah h laku manu usia. Guna memenang gkan persaiingan globa al yang sem makin ketatt, maka jala an satusatunyya adalah meningkatk m an daya sa aing ekonom mi seoptima al mungkin. Dalam kaitan ini, transfo ormasi nilai ke arah apa a yang dikenal d den ngan "hard culture" mutlakk diperlukan. Ketaatan pada sisstem dan aturan a perm mainan yang ada, disiplin n, dan etos kerja harus benar-benar diwujud dkan dalam m kehidupan n seharihari. Demikian D pu ula orientassi ke arah kinerja k (perfformance oriented). Se elain itu, perlu juga dilaku ukan orienttasi dari inward lookin ng ke arah h outward looking. Prasya arat yang demikian d ta adi mutlak dipenuhi d jikka kita tidak mau ketinggalan dari ba angsa-bang gsa lain. d. As spek Bahas sa Perdag gangan bebas membe eri arti bahwa semua bangsa da an negara di d dunia harus terbuka dalam menerima tenaga kerja, akiba atnya komp petisi antara a tenaga kerja domestik d da an tenaga kerja k dari negara n lain. Masalah akan a timbul apabila tenaga a kerja do omestik tid dak menge embangkan kemampu uan berkom munikasi denga an menguassai bahasa a internasio onal. Setiap p lulusan, sesuai s jenjangnya, henda aknya memiiliki kompettensi ini yan ng dapat diiberdayakan n secara maksimal m pada saat memasuki dunia kerja. Penguasaan bahasa asing a secara aktif, khusus snya baha asa Inggris, harus ditingkatkan, selain un ntuk menin ngkatkan kemam mpuan berrkomunikasii dengan bangsa b lain, juga Un ntuk memp percepat proses s penguasa aan ilmu pen ngetahuan dan d teknolo ogi.
2014
9
Kewarga anegaraaan Aji Wicakssono S.H., M.Hum m.
Pusat Bahan Aja ar dan eLearning http://www.mercub buana.ac.id
e. Mo otivasi Motiva asi adalah suatu s prose es, di mana kebutuhan n mendoron ng seseoran ng untuk melakukan seran ngkaian keg giatan terte entu. Kinerja (performa ance) adala ah hasil dari interaksi antara motivasi kerja dan kem mampuan (abilities). ( Motivasi ditunju ukkan pula oleh kemattangan pribadi. Apabila a kematang gan pribadi rendah, maka motivasi re endah, dan pada gilira annya akan n mengakib batkan kinerrja yang rendah h. ' Kemattangan prib badi berkaita an erat den ngan sikap mental yan ng kuat dan n positif, yang harus h dimiliiki oleh setiap individu u. Menghad dapi tuntutan dunia kerja yang semakkin tinggi, seseorang s tidak cukup p hanya mempunyai kemampua k n teknik yang tinggi, t mela ainkan juga mental, ya ang membe erinya dukungan sanga at besar dalam meningkattkan kinerja anya. Ada banyak b kem mampuan mental m yang penting ditingk katkan, anta ara lain: I.
Sik kap mental kemauan bekerja le ebih dari ya ang diminta a. Bagi yan ng ingin ma aju, setiap kesempatan k n digunakan n untuk mem mpelajari ha al-hal yang baru.
II. Dissiplin diri diharapkan d jadi sesuatu yang sangat diju unjung ting ggi oleh ma asing-masin ng individu. Disiplin diri d menyangkut bebe erapa hal, seperti pengunaan waktu w secara a baik, pene entuan prio oritas, patuh h terhadap rencana dan target ya ang sudah ditetapkan n, termasuk dalam mematuhi m b berbagai peraturan yan ng ada. III. Me emiliki targe et yang jelas, Untuk meningkatkkan produk ktivitas kerja, perlu bahwa setiap individu memiliki m keje elasan tenta ang hal yan ng akan dikkerjakan dan target yan ng akan diccapai. 2. Menin ngkatkan Daya D Saing Nasional Indonesia dalam d Glob balisasi Peluan ng dan tanttangan bangsa Indone esia dalam era globalis sasi dapat d dijumpai dalam beberapa bidang ya ang melipu uti bidang politik, eko onomi, sossial dan buday ya, hankam serta huku um, Peluang g dan tanta angan yang g di-maksud d adalah sebagai berikut: a. Da aya Tahan dan d Daya Saing S dalam m Bidang Politik P Peluan ng dan tan ntangan da alam bidan ng politik (negara) ( ya ang memb beri nilai tamba ah bagi ke emajuan penyelengga araan pem merintahan negara In ndonesia adalah h: I.
De emokrasi
Nilai demokrasi d b barat yang memberi m ke euntungan bagi penyelenggaraan n negara Indone esia adalah nilai demokrasi liberal yang meng gubah siste em politik In ndonesia yang menganut demokrasi sosialis ya ang berintikan *sentra alisasi kekuasaan" menjadi sistem politik p demokrasi liberral yang be erintikan ke ebebasan individu, i 2014
10
Kewarga anegaraaan Aji Wicakssono S.H., M.Hum m.
Pusat Bahan Aja ar dan eLearning http://www.mercub buana.ac.id
Pemilu u Presiden n secara Langsung (PILPRES), Otonom mi Daerah, sistem multipa artai, kebeb basan pers, dan hak asasi a manu usia. Sedan ngkan anca amannya adalah h bila bang gsa Indone esia tidak sungguh-su s ungguh dan n konsisten n dalam melaks sanakan se emua nilai demokrasi tersebut, maka m bisa terjadi perp pecahan (disinte egrasi). II. Po olitik Luar Ne egeri Peluan ng politik luar negeri Indonesia adaiah da apat memb buka kemba ali kerja sama militer, perrdagangan, pendidikan n, pertukara an budaya, tenaga ke erja, dan lain-lain dengan negara barrat, Contoh, pembukaa an kembali kerja sama militer denga an Amerika Serikat, se edangkan tantanganny t ya adalah Indonesia memiliki komod ditas ekspo or barang yang y kualita asnya rendah yang menyebabka m an kalah bersaing dengan produksi da ari negara lain III. Go ood Governance Peluan ngnya ada alah Indon nesia dapa at mengiku uti sistem penyeleng ggaraan pemerrintahan yan ng baik yan ng diterapka an di negarra barat den ngan prinsip p-prinsip partisipasi, transp paransi, rule e of law, re esponsif, eq quity, efektif dan efisie en, serta accoun ntability da an vision strategic. s P Peluang lain n adalah dapat d mern nperoleh dukungan ekonom mi dari nega ara donor, seperti s IMF, b. Da aya Saing dalam d Bida ang Sosiai Budaya I.
Teknologi Info ormasi dan Komunikassi
Kemajjuan teknollogi informa asi dan kom munikasi memberi m pelluang bagi bangsa Indone esia untuk menguasai informasi dan teknolo ogi dari negara barat,, namun tantan ngannya ad dalah Indon nesia akan n menjadi negara sasaran (obje ek) dari produk k teknologi informasi dan komunikkasi negara a barat. II. Ma asuknya Lembaga Pen ndidikan Asiing Meningkatnya ku uantitas pe endidikan asing a yang masuk ke e Indonesia a dapat memb beri peluang g bagi bang gsa untuk mernperoleh m h pendidikan yang berkkualitas, namun n dapat ju uga menjad di ancaman n bagi lem mbaga pendidikan Ind donesia, khususnya lemba aga pendidikan baru da an sedang berkembang b g. III. Bu udaya Hedo onisme Globalisasi memberi peluan ng bagi massyarakat un ntuk menikm mati dan mengikuti m kecenderungan (tren) budayya asing be erupa inform masi hiburan n, fesyen, dan d lainlain yang y bersiffat menyen nangkan. Namun N dap pat menjad di ancaman n ketika bangssa Indonesia a tidak mam mpu menge endalikan diri d untuk menyaring m in nformasi dan ga aya hidup asing a yang bertentanga b an dengan nilai n budaya a bangsa.
2014
11
Kewarga anegaraaan Aji Wicakssono S.H., M.Hum m.
Pusat Bahan Aja ar dan eLearning http://www.mercub buana.ac.id
IV. Pe eluang dan Ancaman A Bidang B Hankkam dalam Era Globalisasi Keberradaan Ind donesia pa ada posisi silang (antara dua benua dan dua samud dera) memb beri keuntungan untukk kerja sama militer da alam bentukk latihan gabun ngan dengan negara te etangga, na amun juga dapat d meng gancam perttahanan dan keamanan k wilayah yu urisdiksi na asional Ind donesia be erupa penccaplokan wilaya ah perbatasa an, atau pe encurian pottensi laut oleh pihak assing. V. Pe eluang dan Ancaman A Bidang B Huku um Keberradaan glob balisasi mem mbuka peluang Indone esia untuk mengikuti m ke emajuan sistem m penegaka an hukum (rule of law w) negara barat yang g maju di samping s dapat membuka a kerja sam ma dalam bidang hukum, khu ususnya mengenai ekstra adisi bagi pa ara pelanggar hukum. c. Me eningkatka an Daya Saing Dalam Bidang Ek konomi I.
Glo obalisasi dalam d ekon nomi telah berkembang pesat dengan be erdirinya org ganisasi perdagangan dunia. Orga anisasi ini seperti: s 1. AFTA (Assean Free Trade T Area)), yaitu orga anisasi ekon nomi tingka at Asean dengan a anggota In ndonesia, Singapura, S Malaysia, Thailand, Brunei, Filipina, Kamboja, Vietnam, Laos, L dan Myanmar. Organisassi AFTA menyepakati adanya perdagan ngan bebas, baik barang maup pun jasa antar sessama nega ara yang berlaku. b Ap pabila AFT TA berjalan n, maka tenaga ke erja bebas berpindah antar-negar a ra, serta aru us barang d dan jasa tidak men ngalami ham mbatan sep perti tarif dan n non-tarif, 2. APEC (A Asia Pacific Economic Cooperatio on) organissasi ini merupakan kerja sam ma ekonom mi Asia Passifik, negara a-negara Asia selain ASEAN, A yaitu Chin na, jepang dan Korea a, sedangka an Pasifik te erdiri atas Amerika A Serikat da an Negara Amerika A La atin, 3. WTO (Wo orld Trade Organizatio O on) yaitu org ganisasi pe erdagangan seluruh dunia, Organisasi O ini bersam ma anggotanya men netapkan rencana perdagan ngan bebas s, seperti p penurunan dan penghapusan tarrif untuk perdagan ngan barang g dan jasa, peningkattan kualitass barang da an jasa, serta pen nyediaan sarana s tran nsporiasi, komunikasi, k , dan adm ministrasi perdagan ngan barang g dan jasa.
II. Da ata perdaga angan Indon nesia diliha at dari neracca perdaga angan, yaitu u jumlah eksspor dan diikurangi impor, selama a ini menun njukkan ang gka yang po ositif. Ini berarti bahwa a nilai eksp por Indonessia lebih besar dari nilai n impor, dan ini sua atu keuntun ngan bagi Indonesia, Indonesia I m mengekspor r produk pe ertanian, tekkstil, dan ha asii hutan, sedangkan Indonesia mengimpo or mesin, te eknologi, dan barang ja adi, 2014
12
Kewarga anegaraaan Aji Wicakssono S.H., M.Hum m.
Pusat Bahan Aja ar dan eLearning http://www.mercub buana.ac.id
III. Da ata perdaga angan berssih Indonesia apabila diiihat dari neraca ke euangan yan ng meliputi transaksi ekspor e dan impor serta jasa term masuk di da alamnya, aru us modal masuk m dan biaya b utang ternyata ne egatif. Ini menunjukkan m n bahwa Ind donesia banyak meng geluarkan uangdari u se ektor jasa, dan nilai ini iebih besar dari surplus perd dagangan, impor jasa a seperti Industri I pelayaran, kom munikasi, hiburan, h dan n bunga pinjjaman atas utang Indo onesia. IV. Up paya mening gkatkan kinerja ekonom mi dari kond disi di atas adalah: a 1. Dalam biidang perda agangan, Indonesia harus h memp perbaiki kin nerjanya dengan mengekspo m r barang ja adi, tidak hanya baran ng mentah, Ekspor barang ja adi ini akan n menimbulkan kesem mpatan kerjja baru, ma asuknya investasi, dan nilai ta ambah prosses barang.. Untuk men ngubah eksspor dari barang rn nentah menjadi baran ng jadi, ma aka diperlukan teknolo ogi baik menyangkut
peran nti
keras
seperti
mesin m
mau upun
SDM M
yang
menjalankan mesin. Oleh seb bab itu, pe endidikan yang y menghasilkan penelitian n dan kompetensi SDM M di Indones sia sangatla ah penting; 2. Dalam biidang neraca pembayyaran, Indo onesia haru us menekan n defisit dari impo or jasa dan keuangan. Hasil dari ekspor perrdagangan ternyata habis untuk membiayai imporr jasa dan keuangan.. Termasukk dalam impor jassa ini adala ah impor in ndustri keu uangan, asuransi, tran nportasi, komunika asi, pendidikkan dan hib buran, serta a bunga da an pokok pinjaman. Untuk meningkatka m an peran industri i jas sa, maka pemerintah h harus memberikkan peluang g industri ja asa dalam negeri, n serta a mendoron ng dunia pendidika an untuk menghasilka m n tenaga kerja k dalam m bidang jassa yang kompeten n sehingga mengurang gi tenaga assing dalam industri ini.
Da aftar Pustak P ka Gea, A.A. dan A. A P. Y. Wu ulandari, 200 05, Relasi dengan d Du unia Kerja (A Alam, Iptekk, Kerja), E Elex Media Komputind do, Jakarta. Luhulima, 2005, Globalisasi G dan Manaje emen Politikk Luar Nege eri. Muham mmad. Marr'ie, 2005, Indonesia I Menghadap M i Abad XXII. Makalah pada p Forum m llmiah IITB. Penga abean, Hana a. 2005. Se ensitivitas Antarbudaya a, perlukah kita? k Himps si. Jakarta. Sastra adipoera, K.. 2005. Anta ara Kompettensi dan Lo oyalltas. UP PI. Bandung g.
2014
13
Kewarga anegaraaan Aji Wicakssono S.H., M.Hum m.
Pusat Bahan Aja ar dan eLearning http://www.mercub buana.ac.id
Sedarrmayanti. 20 004. Good Governancce Membangun Sistem m Manajeme en Kinerja Daerah. M Mandar Ma aju. Bandung g Srijantti, et al, 20 009, Pendid dikan Kewa arganegara aan Untuk Mahasiswa M cetakan pertama, p Graha Ilmu, Universittas Mercu Buana, B Yogyakarta
2014
14
Kewarga anegaraaan Aji Wicakssono S.H., M.Hum m.
Pusat Bahan Aja ar dan eLearning http://www.mercub buana.ac.id