DAFTARISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
vii
DAFTAR ISI
x
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR LAMP IRAN
xv
INTISARI
xvi
ABSTRACT
xvii
BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1
B. Perumusan Masalah
3
C. Tujuan Penelitian
3
BAB II STUDI PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Daun Beluntas (Pluchea indica. L.Less ) 2. Obat Tradisional v 3. Sistem Reproduksi Betina dan Siklus Estrus
4 7 11
4. Anatomi fisiologi organ kelamin wanita dan siklus menstruasi 20
x
XI
5. Flavon
28
6. Steroid
28
7. Hormon steroid
30
8. Mekanisme keija obat kontrasepsi
34
9. Obat kontrasepsi
34
B. Landasan Teori
37
C. Hipotesis
38
BAB III CARA PENELITIAN A. Alat dan Bahan
39
1. Alat yang digunakan
39
2. Bahan yang digunakan
39
3. Hewan percobaan
40
B. Cara Penelitian
40
1. Determinasi tanaman
40
2. Pengumpulan dan pembuatan bahan uji
40
3. Pesiapan hewan uj i
41
4. Pengamatan siklus estrus
41
5. Pengamatanjumlah kelahiran
43
6. Penentuan peringkat dosis
44
7. Pembedahan
46
C. Analisis Hasil
49
i
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Determinasi Tanaman
50
xii
B. Pengamatan terhadap perubahan Siklus Estrus
51
1. Fase Proestrus dan Fase Estrus
52
2. Fase metestrus dan fase diestrus
55
C. Jumlah Kelahiran Janin
58
1. Resorpsi Awal
58
2. Resropsi Akhir
60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
68
B. Saran
68
DAFTAR PUSTAKA
69
LAMP IRAN
70
\v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Genitalia interna dan eksterna tikus
13
Gambar 2. Perkembangan folikel primordial menjadi korpus luteum
14
Gambar 3. Perkembangan oosit
15
Gambar 4. Hubungan antara pituitari dengan hormon ovarium pada siklus estrus
17
Gambar 5. Fase daur estrus
20
Gambar 6. Bentuk Folikel Graaf
22
Gambar 7. Skematik perubahan selaput lendir rahim selama daur haid biasa
22
Gambar 8. Perkembangan oosit setelah ovulasi
23
Gambar 9. Genitalia eksterna wanita
27
Gambar 10. Genitalia interna wanita
27
Gambar 11. Organ reproduksi wanita
27
Gambar 12. Struktur kimia Flavon
28
Gambar 13. Struktur Beta-Sitosterol
29
Gambar 14. Hubungan antara hipotalamus, kelenjar pituitari, ovarium dan saluran reproduksi dalam siklus menstruasi
36
Gambar 15. Kadar hormon ovarium dan gonadotropin dalam plasma siklus seksual wanita normal
37
Gambar 16. Struktur Beta-Sitosterol
64
Gambar 17. Struktur Norgester t Gambar 18/Struktur etinil estradiol
64
Gambar 19.Tanaman beluntas (Pluchea indica. L. Less)
72
64
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel I.
Karakteristik organ reproduksi betina pada siklus estrus
Tabel II.
16
Pengaruh rebusan daun beluntas pada siklus estrus tikus betina galur Wistarselama 15hari
51
Tabel III. Hasil uji staristik LSD terhadap jumlah hari pada fase proestrus antar perlakuan
53
Tabel IV. Hasil uji staristik LSD terhadap jumlah hari pada fase estrus antar perlakuan Tabel V.
54
Hasil uji staristik LSD terhadap jumlah hari pada fase metestrus antar perlakuan
55
Tabel VI. Hasil uji staristik LSD terhadap jumlah hari pada fase diestrus antar perlakuan
56
Tabel VII. Pengaruh rebusan daun beluntas terhadap resorpsi awal tikus betina Galur Wistar
59
Tabel VIII.Hasil uji staristik LSD terhadap jumlah resorpsi awal antar kelompok perlakuan
59
Tabel IX. Pengaruh rebusan daun beluntas terhadap resorpsi akhir tikus betina Galur Wistar Tabel X.
61
Hasil uji staristik LSD terhadap jumlah resorpsi akhir antar kelompok perlakuan
61
t
v
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar tanaman Beluntas
78
Lampiran 2. Hasil determinasi tanaman Beluntas
78
Lampiran 3. Analisis ANOVA Jumlah hari fase proestrus
70
Lampiran 4. Analisis ANOVA Jumlah hari fase estrus
71
Lampiran 5. Analisis ANOVA Jumlah hari fase metestrus
72
Lampiran 6. Analisis ANOVA Jumlah hari fase diestrus
73
Lampiran 7. Analisis ANOVA Jumlah resorpsi awal
74
Lampiran 8. Analisis ANOVA Jumlah resorpsi akhir
75
Lampiran 9. Data jumlah resorpsi awal
76
Lampiran 10. Data jumlah resorpsi akhir
76
Lampiran 11. Data siklus estrus normal 4-5 hari
77
i
V
XV