cover
Laporan Tahunan Antara 2012 - 1
2 - Laporan Tahunan Antara 2012
laporan tahunan
2012
Laporan Tahunan Antara 2012 - 3
Daftar Isi Tema Dan Penjelasan 6 Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2012 7 Lini Usaha Perusahaan Serta Positioning Produk dan Jasa 8 Kapabilitas dan Infrastruktur Antara 11 Prestasi Antara tahun 2012 Ikhtisar Keuangan 5 Tahun Terakhir Laporan Kepada Pemangku Kepentingan Profil Dewan Komisaris Profil Dewan Pengawas Laporan Direksi Profil Direksi
14 15 17 18 22 25 36
Sejarah Singkat Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan Tujuan, Sasaran dan Strategi Perusahaan Bidang Usaha
42 44 45 47
Peristiwa Penting Tahun 2012 Penghargaan dan Sertifikasi
50 62
Struktur Organisasi Daftar Entitas Anak Perusahaan Alamat Kantor dan Jaringan Kerja Kerjasama dengan Pihak Ketiga
66 68 69 73
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjauan Industri
74
4 - Laporan Tahunan Antara 2012
Posisi Tawar Pelanggan (Customers) Posisi Tawar Pemasok (Suppliers) Produk Pengganti (Product Subtitutes) Ancaman Pendatang (New Entrant) TINJAUAN OPERASIONAL Pencapaian Kinerja Komersial Teknologi Informasi Sumber Daya Manusia
75 77 78 79
Tinjaun Keuangan
84
80 81 82
Laporan Tahunan Antara 2012 - 5
[
TEMA DAN PENJELASAN
]
REVITALISASI BISNIS MENUJU PENYEDIA JASA INFORMASI KELAS DUNIA Kondisi ANTARA yang ada saat ini tidak cukup kuat untuk menghadapi perubahan mendasar dalam industri media. Secara umum pendapatan LKBN ANTARA dari produk Kerja Sama Operasional dan Unit Usaha Strategis tidak dapat menutupi peningkatan pengeluaran secara keseluruhan. Atas hal tersebut, LKBN ANTARA telah mendapatkan status sebagai Perum sehingga memungkinkan untuk menjalankan kegiatan pelayanan dan komersial secara lugas baik dilaksanakan sendiri atau pun dengan bermitra, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah PERUM LKBN ANTARA No. 40 Tahun 2007 Pasal 7 Ayat 1. Dalam kaitan tersebut, diperlukan upaya pembenahan organisasi secara menyeluruh menyangkut; strategi organisasi perusahaan, struktur organisasi, teknologi, budaya organisasi, kebijakan redaksi, dan kapabilitas baru sebagai kantor berita modern. Langkah awal pembenahan tersebut dilakukan dengan menetapkan status badan hukum ANTARA sebagai sebuah Perusahaan Umum (Perum) melalui Peraturan Pemerintah No. 40/2007. Dengan posisi sebagai Perum, peran sebagai Lembaga Kantor Berita Nasional tidaklah hilang, bahkan makin produktif karena bisa ikut serta dalam pelaksanaan Public Relations atas program kerja dan visi, kementerian maupun lembaga negara lainnya dengan mengikuti proses pengadaan sesuai ketentuan yang berlaku melalui anak-anak perusahaan yang dapat dilahirkan. Peran ini selain melakukan utilisasi kekuatan, juga mendiferensiasi ANTARA dari media dan kantor berita lain yang mengikuti pola pemberitaan secara umum : dipicu isuisu jangka pendek, cenderung ‘asal’ kritis (outsiders-view), dan bekerja atas kepentingan sekelompok pihak. Sementara itu, sebagian besar berita ANTARA akan bercorak visioner, membahas isu-isu strategis, kupasan yang proporsional (inside-out), dan bekerja atas kepentingan seluruh rakyat.
6 - Laporan Tahunan Antara 2012
[TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2012 ] Dewan Komisaris dan Direksi menyatakan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait. Jakarta, 31 Desember 2013
Zaim Uchrowi Ketua Dewan Pengawas
Saiful Hadi Direktur Utama
Nuning Sri Rejeki Wulandari Anggota Dewan Pengawas
Ahmad Kusaeni Direktur Pemberitaan
DJ Nachrowi Anggota Dewan Pengawas
Endah Sri Wahyuni Direktur Keuangan
Hadi Mustofa Anggota Dewan Pengawas
Hempi N. Prajudi Direktur Komersial dan Teknologi
Naufal Mahfudz Direktur SDM dan Umum
Laporan Tahunan Antara 2012 - 7
[ POSISI ANTARA DALAM INDUSTRI MEDIA SAAT INI ] LINI USAHA PERUSAHAAN SERTA POSITIONING PRODUK DAN USAHA LINI USAHA PERUSAHAAN
POSITIONING PRODUK DAN USAHA Produk dan usaha yang dikelola oleh Perum ANTARA pada saat ini dapat dikategorikan sebagai berikut : • Layanan Berita (News Service) • Penyaluran (channelling) KBA dan KSO data • Unit usaha strategis: IMQ, Antara Foto, antaranews.com, LPJA (Lembaga Pendidikan Jurnalistik ANTARA), EO dan PR Wire, serta multi kanal.
8 - Laporan Tahunan Antara 2012
Produk utama atau inti ANTARA sebagai sebuah kantor berita adalah memproduksi berita dari seluruh penjuru tanah air untuk melayani pelanggan industri media massa, khususnya media cetak baik di dalam maupun luar negeri. Kegiatan produksi ini didukung oleh 32 biro provinsi, ratusan koresponden, dan 5 biro/koresponden di luar negeri. Dengan posisi seperti ini, orientasi ANTARA sebagai kantor berita adalah memproduksi berita yang dapat memenuhi kebutuhan banyak pelanggan, bersifat umum (massal) untuk seluruh kalangan, dengan menjaga standar mutu produksi, dan melakukan efisiensi produksi. Dalam hal pemasaran (marketing), tidak ada segmentasi untuk kalangan tertentu atau media tertentu. Pembagian atau segmentasi berita dipisahkan dalam rubrik-rubrik sektoral, misalnya rubrik ekonomi dan bisnis atau politik. Dengan pola bisnis seperti sekarang, ANTARA tidak memiliki suatu targeting yang fokus mengingat satu untuk semua. Dengan perkembangan teknologi jaringan yang semakin meluas, kemampuan media cetak untuk mendapatkan berita secara mandiri menjadi lebih besar. Dampaknya, ketergantungan terhadap ANTARA sebagai pemasok berita menjadi semakin menurun. Kenyataan ini ditunjukkan oleh tingkat utilisasi yang terus menurun (saat ini sekitar 20 persen) terhadap penggunaan berita ANTARA oleh koran, radio, instansi lainnya. Posisi produk layanan berita ANTARA memiliki posisi pasar yang lemah untuk melakukan kompetisi di pasar. Hal tersebut ditunjukkan oleh rendahnya pangsa pasar dalam pemberitaan koran dan tingkat utilitas yang rendah atas layanan (absorsi berita). Sementara itu, pertumbuhan pasar media sesungguhnya merupakan pasar yang terus bertumbuh. Oleh karenanya, layanan berita ANTARA berada dalam posisi tanda tanya (question marks) yakni memerlukan suntikan likuiditas untuk beroperasi pada pasar yang bertumbuh. Untuk menjadi bintang, layanan berita ANTARA harus membangun kemampuan (daya) berkompetisi (competitive value). KSO BLOOMBERG, ARTECH, DAN KANTOR BERITA ASING (KBA) Aktivitas usaha dalam bentuk kerjasama operasi dengan tiga penyedia konten asing ini dilatarbelakangi oleh ketentuan kerjasama operasi bagi asing dalam penyediaan informasi, khususnya penyediaan data. Bloomberg dan Artech merupakan penyedia data keuangan yang dibutuhkan oleh lembaga keuangan sepert bank, sekuritas, dan lainnya, termasuk perangkat teknologi untuk bertransaksi (dealing) pada Artech. Dari sisi profitabilitas, usaha ini menguntungkan mengingat pasarnya fokus kepada lembaga keuangan dan hampir tidak memiliki pesaing. Meski demikian, pasar untuk usaha ini memiliki pertumbuhan yang relatif rendah mengingat pasar yang terbatas. Oleh sebab itu, dalam klasifikasi matriks BCG usaha ini masuk dalam posisi cash cows bagi ANTARA.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 9
Dengan adanya perubahan peraturan pemerintah dalam penyiaran berita dan kemajuan teknologi, penyampaian informasi dapat dilakukan dengan media yang lebih murah dan dari jarak jauh. Hal ini merupakan ancaman bagi kelangsungan KSO, jika suatu saat para penyedia data tersebut menghentikan kerjasama dengan alasan efisiensi. UNIT USAHA STRATEGIS Unit bisnis strategis yang paling besar adalah penyediaan data bisnis nasional, khususnya pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia. Sebagai penyedia data bisnis, IMQ sesungguhnya merupakan pemain awal dalam bisnis tersebut. Namun demikian, kemudahan untuk memasuki pasar (entry barrier rendah) baik dalam hal perijinan, maupun replikasi produksi yang tidak membutuhkan differensiasi khusus dalam konten, konteks, maupun infrastruktur, menyebabkan persaingan di bisnis ini juga meningkat. Bahkan untuk saat ini IMQ berada di urutan kedua atau ketiga. Unit usaha IMQ merupakan produk penyediaan data yang dikelola sendiri oleh ANTARA dengan konten yang masih terbatas. Posisi pasar atas unit usaha ini juga dalam kategori cash cows mengingat segmen pasar yang terbatas. Untuk meningkatkan pangsa pasar dan posisi menjadi bintang, diperlukan perluasan konten dengan mengagregasi konten informasi yang dimiliki ANTARA. Selain IMQ, Antara Foto adalah unit bisnis yang menguntungkan dan sedang merintis pengembangan portal pemberitaan foto, selain jasa pendidikan jurnalistik, portal antaranews, portal daerah yang terintegrasi dengan industri komunikasi pemasaran terpadu, media relation dan PR wire, layanan data Asia Pulse, dan layanan produk retail multi kanal dan multi platform (termasuk aplikasi bagi pengguna telepon selular). Dalam menjalankan aktivitas bisnis, ANTARA didukung oleh infrastruktur yang merupakan modal utama meliputi tiga hal penting yakni: KAPABILITAS DAN INFRASTRUKTUR ANTARA Dalam menjalankan aktivitas bisnis, ANTARA didukung oleh infrastruktur yang merupakan modal utama meliputi tiga hal penting yakni: Sumber Daya Manusia ANTARA dikenal sebagai kantor berita penyedia berita bagi industri media dengan pengalaman yang cukup lama dan tersebar luas. Karenanya konsentrasi terbesar sumber daya manusia (termasuk) biro daerah adalah pada bidang pemberitaan. Oleh karenanya pengalaman dan keahlian sebagian besar SDM adalah jurnalisme pemberitaan.
10 - Laporan Tahunan Antara 2012
Namun demikian, pertumbuhan industri media di Indonesia yang menawarkan insentif lebih menarik secara langsung telah menyebabkan berpindahnya sumber daya yang dimiliki. Proses bisnis yang relatif stagnan sebagai kantor berita di satu sisi, dan ekspansi usaha ANTARA ke bidang usaha lain menyebabkan proporsi sumber daya manusia dengan kompetensi jurnalis menjadi lebih kecil dibandingkan non-jurnalis. Selain itu, aktivitas dan karir jurnalistik yang bersifat profesional kurang memberikan ruang bagi pengembangan kemampuan manajerial para karyawan tingkat menengah ke atas. Pada saat ini karyawan jurnalis hanya mencapai 47 persen. Berikut beberapa tabel mengenai komposisi SDM Perum LKBN ANTARA.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 11
[
kesinambungan tema annual report
]
Kondisi Pra-Perum (2007) • • • • • •
Penyelamatan arus kas Perusahaan (likuiditas terbatas, kewajiban lebih besar dari asset); Perencanaan Strategis (Renstra) yang memungkinkan realisasi PSO dan PMN menuju sustainability. Memiliki aset nirwujud sebagai Lembaga Kantor Berita Negara, namun tak berbadan hukum; Mengalami defisit arus-kas yang terus-menerus; partisipasi Negara dalam bentuk DIPA; Selain memiliki pelanggan tradisional, pasar potensial belum tergarap meski berjaringan dunia Menyusun Neraca Penutup, Neraca Awal dan proses menuju penerbitan PP BPYBDS.
Pembangunan sistem organisasi (2008-2009) • Regrouping bisnis berpasar media dan retail; • • • • •
memisahkan proses bisnis news, supports dan unitunit komersial lainnya yang ditunjang Implementasi ISO 9001:2000; Konsolidasi keuangan dan administrasi melalui penyusunan SOP; Penguatan strategi produk-produk ANTARA berorientasi pasar (market-driven product) Audit sumberdaya manusia dan perencanaan remunerasi dan insentif baru pasca PMN; Master Plan IT dan keteknikan sebagai penunjang strategis; Penggalian, sosialisasi, dan internalisasi budaya perusahaan pada sistem berbasis BSC.
Implementasi sistem organisasi dan revitalisasi bisnis (2010-2011) • Implementasi sistem baru pada semua lini Perusahaan (Korporat, Keuangan, SDM berbasis kinerja, dan sistem insentif baru) • Memperkuat bisnis berbasis PSO dan Komersial; yang didukung jasa komunikasi terpadu; • Pengembangan anak Perusahaan IMQ sebagai unit usaha retail jasa informasi dan kendaraan untuk pengembangan; • Implementasi GCG dan Risk Management secara bertahap.
Revitalisasi bisnis informasi sebagai fondasi menuju penyedia jasa informasi berkelas dunia (2012) • • • •
Realisasi Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2012; Pelatihan SDM bi-lingual, pembaharuan infrastruktur multimedia; Penguatan GCG dan implementasi manajemen risiko; Inovasi bisnis yang menyasar target pasar media, multisegments dan multibrands untuk pasar end-users, dan jasa komunikasi terpadu.
12 - Laporan Tahunan Antara 2012
[peta jalan transformasi tahap kedua (2012 - 2016)] Penyedia jasa informasi multimedia berpengaruh di Asia-Pacific (2016) • Inovasi bisnis yang menyasar pasar internasional dengan konten English dan berbagai bahasa asing lainnya. • Praktek GCG dan risk management kuat • Hubungan industrial kuat, role model hubungan industrial Perusahaan pers nasional menuju the living multimedia company. • PT IMQ tercatat di BEJ. • Penyebar kearifan bangsa & promotor Indonesia di luar negeri.
Î
Inovasi produk end-user dan penyebaran roh media yang mencerahkan (2014-2015)
Inovasi bisnis dan produk end-users (2013) • Inovasi bisnis komersial berbasis konten dan layanan jasa komunikasi terpadu; memperkuat PT IMQ sebagai anaka perusahaan yang produknya inovatif dan diterima pasar. • Praktek GCG dan risk management • Pengembangan kepemimpinan manajemen dan karyawan yang memperkuat integritas; • Penguatan merit system di Pusat dan Biro • Peningkatan kompetensi sumberdaya manusia berkeahlian multimedia dan bi-lingual; • Memperkuat organisasi dan infrastruktur GFJA-Pendidkan sebagai oase jurnalistik.
Menuntaskan transformasi organisasional, penyiapan kepemimpinan berintegritas (2012)
• Menuntaskan transformasi organisasional melalui: • Terus menyempurnakan proses yang berorientasi pada kepuasan pelanggan Media dan efektifitas penugasan PSO Negara secara efektif dan terukur; • Implementasi layanan bisnis komersial berbasis konten dan jasa komunikasi strategis ; termasuk operasionalisasi IMQ. • Penguatan budaya berkinerja didukung sistem yang memacu kinerja, penerapan KPI korporat dan individual, praktek GCG & manajemen risiko, melanjutkan penguatan SDM dan infrastruktur Pusat & Biro. • Pelatihan SDM berkeahlian multimedia, termasuk Susdape 17 untuk memperkuat jurnalis multimedia dan bi-lingual; • Mempersiapkan kader-kader pemimpin yang berintegritas untuk melanjutkan kepemimpinan ANTARA; • Rebranding sebagai penyedia jasa informasi tahun 2012.
Transforming a news agency to be the living a multimedia company
• Inovasi bisnis komersial berbasis konten dan jasa komunikasi yang didukung GCG dan risk management, termasuk memastikan inovasi produk IMQ yang menyasar pebisnis, investor dan profesional. • Pengembangan kepemimpinan Manajemen dan karyawan yang memperkuat integritas dan soft-skills; • Peningkatan kompetensi sumberdaya manusia berkeahlian multimedia dan bi-lingual; • Menjalankan GFJA-Pendidikan sebagai mitra penyebaran misi media yang mencerahkan dan memperkuat NKRI.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 13
[ prestasi antara tahun 2012 ]
Juara Terbaik Ketiga Anugerah BUMN 2012 kategori Inovasi Pelayanan Publik
Industrial Award untuk kategori manajemen terbaik
Granat Award (antaranews.com)
14 - Laporan Tahunan Antara 2012
IKHTISAR KEUANGAN 5 TAHUN TERAKHIR Per 31 Desember 2012
2012
2011
2010
2009
2008
NERACA Aset Kas dan Deposito
16,321,896,232
30,332,296,085
34,835,891,499
Aset Lancar Lainnya Aset Tidak Lancar Total Aset
36,248,694,962
18,947,674,052
28,694,763,890
16,287,728,209
23,343,825,859
20,133,904,062
33,741,378,176
50,832,595,269
49,599,485,720
44,129,492,892
20,976,704,482
14,599,372,190
95,849,255,391
96,219,510,014
102,309,210,250
77,359,303,506
67,288,424,418
Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Lancar Kewajiban Jangka Panjang
37,381,991,120
38,472,427,116
8,412,701,518
8,017,395,594
BPYBDS
-
46,279,933,828
53,549,566,737
58,976,385,924
8,017,395,594
8,503,566,279
6,280,984,429
25,927,671,602
Ekuitas
50,054,562,753
49,729,687,304
22,084,209,226
15,306,170,490
2,031,054,065
* Penyertaan Modal
35,043,950,141
35,043,950,141
9,116,278,539
9,116,278,539
9,116,278,539
* L/R Tahun sebelumnya
14,685,737,163
12,967,930,687
6,189,891,951
-
(10,972,904,145)
* L/R Tahun berjalan
324,875,449
1,717,806,476
6,778,038,736
6,189,891,951
3,887,679,671
95,849,255,391
96,219,510,014
102,309,210,250
77,359,303,506
67,288,424,418
Total Kewajiban dan Ekuitas
LAPORAN LABA (RUGI) Pendapatan Usaha
170,988,133,888
147,417,025,849
135,538,147,849 129,599,406,083
101,876,643,247
Beban Pokok Usaha
(109,760,161,758)
(88,350,727,141)
(81,100,830,221)
Beban Umum
(61,465,380,252)
(54,253,830,963)
(50,588,772,504)
(38,318,344,272)
(36,255,949,201)
(78,085,915,149) (63,475,340,770)
Laba Usaha
(237,408,122)
4,812,467,745
3,848,545,124
13,195,146,662
2,145,353,276
Pendapatan Lain-lain
1,678,278,698
(1,543,428,206)
3,420,793,776
656,248,504
1,475,065,510
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Pajak Kini
1,440,870,576
3,269,039,539
7,269,338,900
13,851,395,166
3,620,418,786
(1,409,441,750)
(2,173,460,750)
(1,591,432,750)
-
-
Pajak Tangguhan
293,446,623
622,227,687
1,100,132,587
(576,278,740)
267,260,885
Laba Bersih
324,875,449
1,717,806,476
6,778,038,737
13,275,116,426
3,887,679,671
RASIO ASPEK KEUANGAN ROE
1%
3%
31%
653%
-211%
ROI
13%
10%
14%
21%
9%
Cash Ratio Current Ratio Colection Period (hari)
44%
79%
75%
68%
32%
120%
121%
126%
105%
89%
28
18
19
14
47
Perputaran Persediaan (hari)
0.27
0.32
19
14
5
Perputaran Total Aset
180%
152%
136%
168%
154%
52%
52%
29%
20%
3%
Rasio Total Modal Sendiri terhadap Total Aset
Laporan Tahunan Antara 2012 - 15
[
PERFORMA KEUANGAN
16 - Laporan Tahunan Antara 2012
]
LAPORAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
LAPORAN DEWAN PENGAWAS Memasuki tahun kelima pasca perubahan status badan hukum ANTARA menjadi Perusahaan Umum melalui Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007, Perum LKBN Antara kini dihadapkan dengan semakin meningkatnya tantangan bisnis dimana salah satunya yaitu perkembangan teknologi informasi yang semakin meluas. Perkembangan tersebut mendorong kemampuan media untuk mendapatkan berita secara mandiri menjadi semakin besar, sehingga peran Perum LKBN Antara sebagai kantor berita menjadi semakin terdegradasi. Menjawab tantangan tersebut, perumusan ulang peranan Perum LKBN Antara, revitalisasi bisnis, dan pembenahan organisasi secara menyeluruh mutlak diperlukan. Tahun 2012 merupakan momentum yang tepat bagi Perusahaan untuk mengakselerasi upaya-upaya tersebut. Tahun 2012 juga menjadi tahun transisi bagi Perusahaan dimana pada tahun ini terjadi pergantian Direksi dan Dewan Pengawas dengan berakhirnya masa jabatan jajaran Direksi dan Dewan Pengawas periode 2007-2012. Pergantian tersebut diharapkan dapat memberikan semangat baru dalam menuntaskan transformasi organisasi Perum LKBN Antara. Mencermati kinerja Perusahaan pada tahun 2012, capaian kinerja Perum LKBN Antara masih jauh berada di bawah target yang telah ditentukan. Ketidaktercapaian pendapatan, besarnya beban, dan adanya hal-hal yang belum terantisipasi dalam anggaran yang telah disusun mengakibatkan realisasi Laba Sebelum Pajak hanya mencapai 11%. Untuk itu, diperlukan adanya terobosan strategis dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada, penguatan konsolidasi internal, pelaksanaan cost efficiency, serta penyempurnaan sistem pada seluruh proses bisnis Perusahaan agar Perum LKBN Antara dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik di tahun yang akan datang. Berkaitan dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/ GCG), Dewan Pengawas memandang bahwa Direksi beserta jajaran telah melaksanakan penerapan GCG dengan cukup baik. Dewan Pengawas mendukung sepenuhnya upaya Direksi untuk terus mendorong peningkatan implementasi GCG di setiap lini Perusahaan. Sejalan dengan hal tersebut, Dewan Pengawas beserta organ juga akan terus meningkatkan peran pengawasannya dalam memelihara kepercayaan pemangku kepentingan Perum LKBN Antara. Akhir kata, atas nama Dewan Pengawas, kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pemangku kepentingan, pelanggan, dan mitra kerja Perum LKBN Antara atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan, dan kepada jajaran Direksi, manajemen, beserta seluruh karyawan atas kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan selama tahun 2012. Jakarta, 31 Desember 2013 Atas Nama Dewan Pengawas Ttd., Zaim Uchrowi Ketua Dewan Pengawas
Laporan Tahunan Antara 2012 - 17
[ prOFIL DEWAN PENGAWAS ]
PROfIL DEWAN PENGAWAS (PERIODE OKTOBER 2007 S/D OKTOBER 2012)
18 - Laporan Tahunan Antara 2012
Ketua Dewan Pengawas : Henri Subiakto Warga Negara Indonesia kelahiran Yogyakarta, 29 Maret 1962. Meraih gelar Sarjana Strata I (SI) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tahun 1987, Sarjana Hukum (SI) dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta tahun 1987. Master Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Jakarta tahun 1996. Mengikuti program studi Transition to Democracy di Public Administration International (PAI), London UK tahun 2000 yang digagas British Chevening Award dari Pemerintah Inggris, Fellow of International Visitor Study on Curricullum on Journalism in United State of America, 2003, yang digagas US Department of State, Fellow Course of Advance Research for Communication, di Edith Cowan University, Perth Australia, 2006, Peserta Studi IBT Policy Program for Senior Officials di Information and Communication University , Daejeon, Republic of Korea, 2008 serta menerima gelar Doktor ilmu Sosial di Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 2012. Sepanjang karirnya beliau aktif diberbagai perusahaan, organisasi dan lembaga pendidikan yang memiliki kegiatan pengelolaan informasi dan komunikasi. Sebagai tenaga Ahli Badan Informasi Publik, Depkominfo, sejak 2006, anggota Ombudsman Jawa Pos Group, 2006-sekarang, Koordinator Masyarakat Komunikasi Indonesia sejak 2005, Kordinator Program Pascasarjana Studi Media dan Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya, 2002-2007, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Airlangga Surabaya, 1988-sekarang, Wakil Direktur Airlangga University Press, 19971999, serta Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNAIR, 1997- 2003. Selain menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Perusahaan sejak tahun 2007, beliau juga masiih menjabat staf ahli Menkominfo bidang media massa sejak tahun 2007 hingga saat ini.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 19
Anggota Dewan Pengawas : Asro Kamal Rokan Warga Negara Indonesia, kelahiran Asahan, Sumatera Utara tanggal 24 Desember 1960, menyelesaikan Sarjana Ilmu Sosial (S-1) di Universitas Medan Area (UMA), Medan, Sumatera Utara tahun 1996. Pengalaman jurnalistik yang panjang mengantarkan beliau menduduki berbagai posisi penting diantaranya, Pemimpin Redaksi Harian Republika tahun 2003-2005, Pemimpin Umum Kantor Berita LKBN Antara tahun 2005-2007, Special Envoy for General Affairs OANA (Organization of Asia-Pacific News Agencies) 2007-2010, Dewan Kehormatan (Council of Ethics) Persatuan Wartawan Indonesia (Indonesian Journalists Association) (2009 2014), serta Chief Editor Jurnal Nasional. Beliau menjadi anggota Dewan Pengawas Perusahaan sejak tahun 2007. Anggota Dewan Pengawas : Nuning Sri Rejeki Wulandari Warga Negara Indonesia kelahiran Bogor, 6 Juli 1963. Meraih gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1987 dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari University of Detroit, Michigan, USA pada tahun 1994. Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Perum LKBN ANTARA sejak tanggal 31 Mei 2012. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Tenaga Pengkaji Harmonisasi Kebijakan di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan. Selain aktif terlibat dalam penyusunan berbagai Rancangan Undang-Undang, diantaranya yaitu RUU Pengelolaan Kekayaan Negara, RUU Pengurusan Piutang Negara dan Piutang Daerah, dan RUU Penilaian, beliau juga aktif terlibat dalam Tim Reformasi Birokrasi DJKN, Tim Holding BUMN Kehutanan, dan penyusunan nota kesepahaman dengan Kejaksaan RI dan Kepolisian RI.
20 - Laporan Tahunan Antara 2012
Anggota Dewan Pengawas : Heri Rakhmadi Warga Negara Indonesia kelahiran Padang, Sumatera Barat tanggal 31 Januari 1965. Sarjana Sosial Ekonomi (SI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, tahun 1991. Mengikuti berbagai short course Periklanan dan Manajemen Kreatif di Institut Teknologi Komunikasi Pemasaran (ITKP). Pendiri Bamboedoea Coomunications dan PT Bamboedoea Pelita Reputasi ini sejak 1993 aktif sebagai konsultan kehumasan/ komunikasi serta pelaksana program kehumasan/ komunikasi di berbagai Kementerian/Lembaga Negara, United Nations Development Program (UNDP), perusahaan BUMN dan swasta. Beliau dipercaya oleh UNDP sebagai Ketua Tim Konsultan Komunikasi Pemilu Indonesia tiga kali (1999, 2004 dan 2009), Ketua Tim Media Center dan Sosialisasi Pilkada Aceh 2006-2007, Ketua Tim Konsultan Pusat Informasi dan Komunikasi di Departemen Hukum dan HAM 2007-2009 serta Satgas REDD+ tahun 2011. Pada Tahun 2010-2011 menjabat Wakil Ketua Desk Informasi dan Humas Kementerian BUMN. Selain itu pernah menjadi konsultan kehumasan di Dewan Perwakilan Daerah (2005), Departemen Pendidikan Nasional (2005-2006), Perum Bulog (2007-2008), Kementerian PPN/ Bappenas (2008-2012), Kementerian Pekerjaan Umum (2010-2011), Direktorat Jenderal Bina Marga (2012) dan lembaga lainnya. Saat ini aktif sebagai Majelis Pakar PERHUMAS (Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia), dosen di STIKOM ITKP, dan trainer kehumasan. Berbagai program kehumasan, yang dipimpinnya mendapatkan penghargaan dari International Public Relations Association (IPRA) di antaranya Penghargaan dari IPRA Golden World Award di Istanbul, Turki pada tahun 2005 untuk Program Media Center KPU dan IPRA Indonesia Award pada 2007 untuk Program Sosialisasi Terpadu Pilkada Aceh. Dipercaya sebagai anggota Dewan Pengawas Perusahaan sejak tahun 2011 hingga saat ini.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 21
PROFIL DEWAN PENGAWAS (PERIODE OKTOBER 2012 S/D OKTOBER 2017)
Zaim Uchrowi Hadi Mustofa Nuning Sri Rejeki Wulandari
22 - Laporan Tahunan Antara 2012
DJ Nachrowi
Ketua Dewan Pengawas : Zaim Uchrowi Warga Negara Indonesia kelahiran Magetan, 31 Januari 1961. Meraih gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1982, gelar Master dari Asian Institute of Management, Manila pada tahun 1995, dan memperoleh gelar Doktor di bidang Penyuluhan Pembangunan dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 2006. Menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN Antara sejak tanggal 5 November 2012. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai anggota Majelis Wali Amanah dan sebagai dosen pascasarjana Ilmu Penyuluhan Pembangunan pada Institut Pertanian Bogor. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Balai Pustaka (Persero). Aktif menulis sejak tahun 1982 dan telah menghasilkan berbagai judul buku. Memulai karir jurnalistiknya sebagai reporter pada Majalah Tempo hingga menjadi pemimpin redaksi Harian Republika pada tahun 2001. Hingga tahun 2011 beliau merupakan kolumnis pada Harian Republika. Nuning Sri Rejeki Wulandari Warga Negara Indonesia kelahiran Bogor, 6 Juli 1963. Meraih gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1987 dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari University of Detroit, Michigan, USA pada tahun 1994. Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Perum LKBN Antara sejak tanggal 31 Mei 2012. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Tenaga Pengkaji Harmonisasi Kebijakan di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan. Selain aktif terlibat dalam penyusunan berbagai Rancangan Undang-Undang, diantaranya yaitu RUU Pengelolaan Kekayaan Negara, RUU Pengurusan Piutang Negara dan Piutang Daerah, dan RUU Penilaian, beliau juga aktif terlibat dalam Tim Reformasi Birokrasi DJKN, Tim Holding BUMN Kehutanan, danpenyusunan nota kesepahaman dengan Kejaksaan RI dan Kepolisian RI.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 23
DJ Nachrowi Warga Negara Indonesia kelahiran Palembang, 18 Agustus 1953.Meraih gelar Sarjana dari Institut Agama Islam Negeri pada tahun 1978 dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara pada tahun 1996, kemudian memperoleh gelar Magister Manajemen dari STIE Widya Jayakarta pada tahun 2000. Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Perum LKBN Antara sejak tanggal 5 November 2012. Selain itu,beliau juga menjabat sebagai Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Kementerian Sekretariat Negara sejak tahun 2007. Memulai karier militer pada tahun 1979. Beberapa jabatan yang pernah dipegang antara lain Kepala Penerangan Kodam Jaya (1997-2002), Kepala Dinas Penerangan Umum Puspen TNI (20022004), Kepala Dinas Analisa Penerangan Puspen TNI (2004-2005), dan Kepala Bagian Dokumentasi, Penerbitan, dan Perpustakaan Biro Humas Departemen Pertahanan (2005-2007). Hadi Mustofa Warga Negara Indonesia kelahiranSurabaya, 9 Desember 1964. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Negeri Malang pada tahun 1990.Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Perum LKBN Antara sejak tanggal 5 November 2012. Selain itu,beliau juga menjabat sebagai Pemimpin Redaki Majalah BUMN Track dan sebagai konsultan pada sejumlah perusahaan konsultan media dan kehumasan. Memulai karir jurnalistik sebagai korespondenHarian Jawa Pos pada tahun 1985 dan kemudian berkecimpung di berbagai media cetak dan media elektronik, seperti Harian Berita Buana, Harian Umum Republika, Radio SCFM Surabaya, Tabloid ABADI Jawa Pos Group, Metro TV, Majalah BUMN Track, dan majalah PKBL Action. Selain itu, beliau juga pernah terlibat dalam Tim Kerja Desk Informasi dan Humas Kementerian BUMN (2010-2011), menulis sejumlah buku, menjadi penyunting buku, dan menjadi pembicara dalam pelatihan jurnalistik dan kehumasan.
24 - Laporan Tahunan Antara 2012
LAPORAN DIREKSI Tahun 2012 yang merupakan tahun revitalisasi bisnis informasi menuju penyedia jasa informasi berkelas dunia yang merupakan rangkaian dari proses transformasi besar ANTARA yang telah dimulai pada tahun 2008 dan direncanakan selesai seluruh tahapan dan proses jangka menengahnya pada tahun 2016. Setelah pada tahun 2011, seluruh sumberdaya dan energi Perusahaan difokuskan pada proses implementasi sistem dan pengembangan bisnis, dimana pada tahun-tahun sebelumnya telah dilakukan restrukturisasi organisasi dengan seluruh perangkatnya. Kondisi ANTARA sebelum berbadan hukum Perum (2007) dihadapkan pada persoalan keterbatasan likuiditas yang menyebabkan defisit arus kas secara terus menerus. Perubahan badan hukum menjadi Perum merupakan langkah awal untuk merestrukturisasi total LKBN ANTARA menjadi kantor berita kelas dunia yang kuat, mandiri dan tumbuh lestari (sustainable). Fondasi transformasi diletakkan pada periode tahun 2008-2009, dimulai dengan pembenahan organisasi yang mendukung operasional dan bisnis Perusahaan agar bekerja lebih efektif dan efisien. Konsolidasi keuangan dan administrasi melalui penyusunan Standard Operational Procedure (SOP), regrouping bisnis yang ditunjang implementasi ISO 9001:2000, penguatan strategi produk yang berorientasi pasar, audit sumberdaya manusia dan pembenahan remunerasi dan insentif baru paska PMN, penyusunan masterplan teknologi informasi dan keteknikan dilakukan sejalan dengan sosialisasi dan internalisasi budaya perusahaan yang berbasis Balanced Score Card (BSC). Periode tahun 2010-2011 merupakan tahapan kedua dengan prioritas program implementasi sistem organisasi dan revitalisasi bisnis. Pada tahapan ini ANTARA mulai mengimplementasikan sistem baru pada semua lini kinerja, memperkuat bisnis berbasis Public Service Obligation (PSO) dan komersial yang didukung jasa komunikasi terpadu, mengembangkan anak perusahaan IMQ sebagai unit usaha retail jasa informasi serta mengimplementasikan secara bertahap tata kelola yang baik (GCG) serta manajemen risiko (risk management). Proses transformasi ANTARA masih terus dilanjutkan yang detail strateginya telah dijabarkan melalui RJPP 2012-2016. Melalui laporan tahunan ini, kami sampaikan bahwa berbagai program prioritas Perusahaan di tahun 2012 yang fokus pada revitalisasi bisnis berjalan lancar meskipun ada beberapa agenda yang belum sepenuhnya tuntas. Terhadap beberapa rencana kerja yang belum sepenuhnya teralisasi akan dilanjutkan di tahun berikutnya dan dilakukan pengkajian atas indikator-indikator penghambat pencapaian sehingga dapat dicarikan solusi yang tepat.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 25
Dari laporan keuangan terlihat capaian yang jauh dari target yang telah ditetapkan pada tahun sebelumnya.Realisasi laba sebelum pajak Tahun 2012 sebesar Rp1,4M dari RKAP sebesar Rp13,5M atau hanya mencapai 11% dari yang ditargetkan, hal tersebut disebabkan : a. Pencapaian pendapatan hanya 85% b. Realisasi beban adalah 90% c. Terdapat pembayaran kewajiban perpajakan tahun 2010 yang direalisasi tahun 2012 sebesar ±Rp4M yang belum dianggarkan d. Realisasi atas pelaksanaan UU Ketenagakerjaan yang mengubah komposisi gaji karyawan menjadi 75% : 25% mengakibatkan penambahan beban tenaga kerja dan PSL ±Rp5M e. Penambahan beban operasional lainnya untuk mendukung distribusi imbalsiar yaitu pembayaran sewa bandwith ±Rp2,8M. Kebijakan tersebut diambil untuk peningkatan terhadap pengelolaan Perusahaan yang lebih baik, yaitu kepatuhan terhadap UU dan Peningkatan pelayanan kepada pelanggan. Anak Perusahaan ANTARA, PT. IMQ, telah resmi beroperasi, dipimpin oleh Direktur Utama, Saudara Hempi Prajudi dan Direktur SDM dan Keuangan, Naufal Mahfudz Ismail, dan dimiliki 98% sahamnya oleh Perum LKBN ANTARA dan 2% Koperasi Karyawan. Diharapkan PT. IMQ dapat menjadi Anak Perusahaan yang sehat untuk jenis bisnis konten dan pengembangan bisnis baru dalam bidang media. Sesuai dengan RJPP ANTARA 2012-2016, Anak Perusahaan yang akan dilahirkan mengikuti arah bisnis ANTARA ke depan adalah Anak Perusahaan yang menekuni jasa komunikasi atau public relation yang tak menggunakan brand ANTARA melainkan dapat menggunakan jaringan ANTARA. Rintisan Anak Perusahaan ini dapat dilakukan manakala pendapatan Divisi Pengembangan Bisnis berbasis jasa komunikasi ini telah mencapai sekitar Rp 10 milyar per tahun. Usulan pembentukan anak perusahaan dapat dilakukan pada akhir tahun ini. Aspek non keuangan yang utama adalah memastikan capaian sasaran mutu dan efektivitas agenda setting Pemberitaan dan peningkatan keterikatan karyawan, melalui survey employee engagement yang diukur setiap akhir tahun. Ketiga prioritas tersebut dilakukan untuk menunjang visi Perusahaan yang dibangun oleh tiga pilar; sistem, budaya kerja dan bisnis yang kuat. Untuk visi sebagai pencerah dan duta informasi Indonesia, ANTARA terus memperkuat konsolidasi Perusahaan antara lain dengan penguatan sistem berbasis ISO 9001:2008 untuk menghasilkan produk yang menyasar pasar media pelanggan yang lebih konsisten dan berbagai penguatan sistem organisasi perusahaan lainnya, internalisasi budaya berbasis kinerja, dan revitalisasi bisnis.
26 - Laporan Tahunan Antara 2012
Untuk pengembangan sumberdaya manusia, selain terus memastikan semua karyawan memiliki penugasan yang spesifik dan terukur melalui penentuan KPI individu pada semua unit kerja, kegiatan pengembangan kompetensi juga terus dilakukan, baik yang bersifat hard- skills maupun soft-skills. Kegiatan pendidikan Susdape XVII telah selesai. Rekrutmen dan pelatihan untuk wartawan online antaranews.com juga telah dijalankan, dan mulai Juli 2012 telah memperkuat tim antaranews.com. Penguatan Multimedia ini sejalan dengan kontrak kinerja Direksi dengan Dewas yang tertuang dalam Komitmen Jogja pada awal Januari 2012. Komitmen ini menyatakan Komitmen Direksi untuk terus memperkuat bisnis, terutama dari pengembangan bisnis dan multimedia Kini, terdapat 21 biro yang telah memiliki portal daerah, yang diharapkan menjadi pendapatan utama biro, selain memasarkan berbagai produk pusat. Penguatan portal daerah ini merupakan salah satu tugas yang terus ditingkatkan melalui keberadaan dua Direktur yang membawahi dua wilayah Barat (Rajab Ritonga) dan wilayah Tengah dan Timur (Rahmat Mulyana). Pada Komitmen Jogja juga dinyatakan bahwa Direksi agar dapat menyelenggarakan RUPS PT ANPA International dan menempatkan wakil-wakil ANTARA pada pengelola Wisma ANTARA tersebut. Melalui RUPS PT ANPA pada bulan April 2012, kini empat wakil ANTARA telah mulai bertugas di PT ANPA International, dua orang untuk Komisaris dan dua orang sebagai Direksi. Sebagai salah satu BUMN, Perum LKBN ANTARA juga terus membenahi sistem termasuk berupaya belajar dan menyempurnakan dengan berbagai sistem manajemen berbasis kompetensi dan tata kelola yang selaras baik vertikal maupun horizontal. Mencermati kinerja Perusahaan berdasarkan perspektif Balanced Score Card (BSC) terdapat 4 (empat) aspek yang perlu mendapatkan perhatian/evaluasi untuk membantu pencapaian target pada rencana tindak lanjut yang meliputi aspek : keuangan (financial), pelanggan (customer), proses bisnis internal (internal business process) dan pembelajaran dan pertumbuhan (learning growth). Penguatan tata kelola Perusahaan dilakukan mengacu pada pedoman GCG yang telah ditetapkan dua tahun lalu. Kegiatan audit internal dan tindak lanjutnya dilakukan secara terjadwal, selain kegiatan peningkatan kesadaran akan tata kelola yang terus-menerus ditingkatkan dengan konsultasi antar unit-unit kerja dengan unit kerja SPI. Pada akhir periode Direksi ini sedang dilakukan proses pengadaan peralatan foto untuk penguatan peralatan kerja, renovasi ruangaan Direktorat Pemberitaan, dan pengadaan kendaraan operasional biro. Khusus kendaraan operasional biro yang telah direncanakan dalam RKAP 2012, masih menunggu izin dari Dewan Pengawas yang menyarankan Direksi agar membandingkannya dengan sewa kendaraan operasional, ketimbang pembelian. Laporan Tahunan Antara 2012 - 27
Untuk itu, langkah yang akan diambil oleh Perusahaan antara lain yaitu: 1. Menyempurnakan struktur organisasi yang lebih gesit merespon bisnis masa depan ANTARA, setelah periode transformasi tahap pertama yang berakhir tahun 2012. 2. Memperkuat kerjasama Produksi dan Komersial, didukung oleh teamwork yang kuat. 3. Memperkuat alignment vertikal dan horizontal melalui otomatisasi KPI yang didukung balanced scorecard dan accounting information system (AIS) sebagai alat penunjang untuk monitoring kinerja tahunan, semester, triwulanan, bulanan dan mingguan oleh Manajemen. 4. Penguatan teamwork Direksi, antara Kepala Divisi, internal Divisi, antar Manajer dan teamwork Manajemen Biro. Evaluasi 8 biro utama dilakukan dengan lebih intensif, termasuk regenerasi Kepala Biro. 5. Melanjutkan penguatan sistem manajemen bisnis konten bagi pelanggan media (VSAT) dan internet untuk meraih sasaran Perusahaan dalam RKAP 2013. 6. Melanjutkan penguatan portal media antaranews.com dan portal Biro agar menjadi sumber pendapatan biro yang utama. 7. Melanjutkan implementasi ANTARATV yang bermitra dengan TV jaringan dan TV lokal sebagai media branding BUMN, Kementerian/Lembaga dan berbagai mitra strategis lainnya. 8. Memperkuat implementasi bisnis jasa marcom terpadu yang dapat menjadikan media milik sendiri dan milik pelanggan sebagai mitra komunikasi pemasaran terpadu. 9. Melanjutkan penguatan anak perusahaan IMQ yang menyasar segmen bisnis. 10. Melanjutkan pembaharuan infrastruktur teknologi informasi di Kantor Pusat dan Biro. 11. Melanjutkan peningkatan kesejahteraan karyawan, peningkatan kualitas sumberdaya manusia. 12. Melanjutkan kegiatan operasional Perusahaan lainnya termasuk branding melalui GFJA dan portal komunitas foto.
28 - Laporan Tahunan Antara 2012
Sementara itu, untuk menjawab besarnya prospek dari pengaruh perkembangan teknologi, ANTARA menjadi bagian dari iklim bisnisnya yang sedang tumbuh. Peluang dijawab melalui penyediakan produk dan layanan yang memiliki nilai tambah dalam berbagai ragam konten dan platform teknologi. Keragaman konten juga harus dibarengi ketersediaan teknologi yang mudah diakses melalui situs-situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, blog, web messenger. Daya tarik lain dapat diciptakan adalah memiliki jaringan media yang menyasar pasar retail (end-users), sehingga dapat menjadi strategi korporat yang saling menguntungkan dimana pasar iklan, pembaca, pemirsa dan pendengar dapat disasar dengan pendapatan iklan yang menopang korporasi yang dimiliki kantor berita dan media yang sama.Dengan kata lain, strategi ANTARA untuk memperkuat eksistensinya sebagai kantor berita dapat dilengkapi dengan kepemilikan dan pengendalian media-media yang menyasar end-users yang menyasar pasar pengiklan melalui kerjasama dengan agen pengiklan dan pelaku jasa kehumasan. Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada Dewan Pengawas, para pemangku kepentingan, karyawan, mitra kerja serta masyarakat luas yang mendukung eksistensi kami hingga mampu melampaui tujuh dekade. Dukungan kepercayaan kami butuhkan untuk melanjutkan perjalanan dan menjadikan ANTARA sebagai kantor berita kelas dunia yang profesional, terkemuka dan disegani. Jakarta, 31 Desember 2013 Atas Nama Direksi Saiful Hadi Direktur Utama
Laporan Tahunan Antara 2012 - 29
30 - Laporan Tahunan Antara 2012
Laporan Tahunan Antara 2012 - 31
PROFIL DIREKSI Pada tahun 2012 Direksi Perum LKBN ANTARA periode 2007-2012 berakhir masa tugasnya pada bulan Oktober 2012. Berdasarkan SKEP Kementerian BUMN Nomor: SK-371/MBU/2012 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota-anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, susunan Direksi adalah sebagai berikut:
PROFIL DIREKSI (PERIODE OKTOBER 2007 S/D OKTOBER 2012) Direktur Utama : Ahmad Mukhlis Yusuf. Warga Negara Indonesia kelahiran Pandeglang, Banten tanggal 17 Desember tahun 1967. Insinyur Program Studi Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor tahun 1990, Master in Management (MM) bidang Manajemen Strategis Asian Institute of Management (AIM), Makati City, Philipina tahun 1998. Meraih Diploma Program Pasca Sarjana Asia Eropa bidang Science-Po, Paris, Perancis melalui program pertukaran pelajar untuk Alumni Sekolah Bisnis Asia Eropa yang disponsori oleh The European Commission, L’OREAL INSEAD dan Mercedez-Benz, tahun 1999. Tahun 2004 meraih Diploma Bidang Daya Saing dari Prof. Michael Porter’s, program gabungan Harvard Business School dan Universitas Indonesia tahun 2004, dan meraih gelar Doktor Bidang Manajemen, program Pasca Sarjana Ilmu Manajemen, Universitas Indonesia (UI) Depok, Jakarta pada tahun 2006. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Strategi Aliansi Komunika, Corporate Affair Director PT Rekaindra International, dan Direktur Komersial PT Citra Industri Logam Mesin Persada (CILMP), hingga dipercaya sebagai Direktur Utama sejak tahun 2007 hingga saat ini. Beliau juga aktif sebagai dosen tamu diberbagai Universitas ternama di Indonesia, serta terlibat aktif dalam berbagai organisasi profesional baik di Indonesia maupun Negara sekitar. 32 - Laporan Tahunan Antara 2012
Direktur Pemberitaan : M. Saiful Hadi. Warga Negara Indonesia kelahiran Jakarta tanggal 14 September 1958. Sarjana Sosial Politik Jurusan Hubungan Internasional (HI) Universitas Jayabaya, Jakarta tahun 1986. Bergabung dengan ANTARA sebagai wartawan politik dan ekonomi tahun 1988. Pernah menduduki berbagai jabatan penting di Antara seperti: Kepala Biro untuk wilayah Eropa Barat yang berkedudukan di Den Haag, Belanda, Wakil Direktur, Direktur Keuangan, Senior Editor luar negeri dan Biro Foto, serta pernah merangkap sebagai Direktur Pemberitaan dan Keuangan, hingga dipercaya sebagai Direktur Pemberitaan/Pemimpin Redaksi sejak tahun 2007 hingga saat ini.
Direktur Keuangan : Rahmat Mulyana. Warga Negara Indonesia kelahiran Bandung, Jawa Barat tanggal 13 September 1966. Sarjana Teknologi Industri Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1989, pernah menggikuti pendidikan di London School of Economics and Political Science, United Kingdom (UK) pada program Decision Sciences (tidak sampai selesai) tahun 1997, serta Master Management program Manajemen Risiko Universitas Indonesia (UI), Depok tahun 2007. Merintis karir dengan bekerja sebagai manajer operasi BPK Wakalumi, Direktur BPR Amal Salman, Kepala Departemen Institusi Keuangan Bank Muamalat Indonesia, Manajer Senior JK Finance, dipercaya APRACA (Asia Pasific Rural and Angricultural Credit Association) untuk mengeksekusi proyek dengan Bank Indonesia, General Manager dan Riset Institute for the Development of Economics andFinance (INDEP), Direktur Score Consulting, hingga dipercaya sebagai Direktur Keuangan Antara sejak tahun 2008 hingga saat ini.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 33
Direktur SDM dan Umum : DR. Rajab Ritonga, MSi. Warga Negara Indonesia kelahiran Sipirok, Tapanuli Selatan tanggal 30 Desember 1958. Sarjana Komunikasi (S-1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tahun 1985, Magister (S-2) Program Studi Pengkajian Ketahanan Nasional Universitas Indonesia (UI), tahun 2001, Doktor Ilmu Komunikasi (S3) Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) tahun 2007, dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XVIII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI tahun 2012. Merintis karir sebagai wartawan ANTARA mulai tahun 1987 dengan pos-pos liputan : militer, olahraga, politik, dan istana kepresidenan sebelum memegang jabatan struktural antara lain: Koordinator Pewarta Umum, Kepala Biro Pekanbaru, Sekretaris Lembaga hingga dipercaya sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum hingga Oktober 2012. Telah menulis dan menyunting sejumlah buku-buku tentang masalah pertahanan keamanan.
Direktur Pemasaran dan TI : Rully Charmeianto Iswachyudi. Warga Negara Indonesia kelahiran Medan, Sumatera Utara tanggal 7 Mei 1970. Sarjana Geologi (S-1), Fakultas Teknologi Mineral, Institut Teknologi (ITB) Bandung tahun 1998, S-1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran, Bandung tahun 1990, serta Magister (S-2) Manajemen Komunikasi, Fakultas FISIP, Universitas Indonesia (UI) tahun 2006. Merintis karir dengan bekerja sebagai Produser di Metro TV, Direktur Utama PT Arditech, Direktur Komunikasi The Blora Institute, Direktur Program dan Berita LPP TVRI, hingga dipercaya sebagai Direktur Komersial dan Teknologi Perum LKBN ANTARA sejak tahun 2007 hingga Oktober 2012.
34 - Laporan Tahunan Antara 2012
Laporan Tahunan Antara 2012 - 35
PROFIL DIREKSI (PERIODE OKTOBER 2012 S/D OKTOBER 2017)
36 - Laporan Tahunan Antara 2012
Naufal Mahfudz Endah Sri Wahyuni Saiful Hadi Ahmad Kusaeni Hempi N. Prajudi
Laporan Tahunan Antara 2012 - 37
[
prOFIL Direksi
] Direktur Utama : Saiful Hadi Warga Negara Indonesia kelahiran Jakarta tanggal 14 September 1958. Sarjana Sosial Politik Jurusan Hubungan Internasional (HI) Universitas Jayabaya, Jakarta tahun 1986. Bergabung dengan ANTARA sebagai wartawan politik dan ekonomi tahun 1988. Pernah menduduki berbagai jabatan penting di ANTARA seperti : Kepala Biro untuk wilayah Eropa Barat yang berkedudukan di Den Haag, Belanda, Wakil Direktur, Direktur Keuangan, Senior Editor luar negeri dan Biro Foto, serta pernah merangkap sebagai Direktur Pemberitaan dan Keuangan, Direktur Pemberitaan/ Pemimpin Redaksi sejak tahun 2007, hingga dipercaya sebagai Direktur Utama pada tahun 2012. Beliau juga aktif dalam berbagai organisasi profesional baik di
Indonesia maupun Negara sekitar.
Direktur Pemberitaan : Ahmad Kusaeni Warga Negara Indonesia kelahiran Rangkasbitung tanggal 17 Mei 1964, Sarjana Hukum Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1987, serta Master of Arts in Journalism, Universitas Ateneo de Manila, Filipina tahun 2005. Merintis karir di ANTARA sebagai Editor Berita Nasional tahun 1987, Kepala Biro yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat tahun 2001, sebagai Wakil Pemimpin Redaksi tahun 2005, hingga dipercaya sebagai Direktur Pemberitaan/ Pemimpin Redaksi sejak tahun 2012.
38 - Laporan Tahunan Antara 2012
Direktur Keuangan : Endah Sri Wahyuni Warga Negara Indonesia kelahiran Bandung, Jawa Barat tanggal 12 Agustus 1969, Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi (SE, ak), Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya, Malang tahun 1983, S-2 Program Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta tahun 2000, S-3 Program Doktor Akuntansi, Fakultas ekonomi, Universitas Indonersia, Jakarta tahun 2011. Beliau pernah menjabat sebagai Komite Audit PT Jamsostek (Persero), dan GM Keuangan di ANTARA tahun 2009, Head of Accounting and Budgeting Division PT Asuransi Jiwa inHealth Indonesia, hingga dipercaya sebagai Direktur Keuangan Perum LKBN ANTARA pada tahun 2012.
Direktur SDM dan Umum : Naufal Mahfudz Warga Negara Indonesia kelahiran Jakarta tanggal 9 April 1967, Sarjana Sosial Ekonomi, Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Jawa Barat tahun 1992, Magister Manajemen Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia, Sekolah Tinggi Manajemen-PPM, Jakarta tahun 2005. Merintis karir dengan bekerja sebagai Wakil Manajer Proyek PT Perikanan Modena, Manajer Biro SDM dan Umum PT Wijaya Karya Intrade, GM Sumber Daya Manusia dan Umum PT Sony Indonesia, pernah menjabat sebagai GM SDM dan Umum Perum LKBN ANTARA, hingga dipercaya sebagai Direktur SDM dan Umum pada tahun 2012.
Direktur Pemasaran dan TI : Hempi N. Prajudi Warga Negara Indonesia kelahiran Sumbawa tanggal 7 November 1959. Sarjana Teknik Mesin Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1983, Master of Engineering (ME) – Marine Engineering, Onuversity of Michigan,USA tahun 1988, Doctor of Philosophy (PhD) – Industrian and Manufacturing Engineering, Wayne State University, USA tahun 1993. Merintis karir dengan bekerja sebagai Project Manager Engineering, PT General Motor Indonesia, Direktur Pengembangan Usaha Lembaga Penyiaran Publik – Televisi Republik Indonesia, pernah menjabat sebagai GM Manajemen Strategis Perusahaan Perum LKBN ANTARA, hingga dipercaya sebagai Direktur Komersial dan Teknologi Perum LKBN ANTARA pada tahun 2012. Laporan Tahunan Antara 2012 - 39
IDENTITAS PERUSAHAAN Nama : Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Bidang Usaha : a. Peliputan dan/atau penyebarluasan informasi kegiatan kenegaraan dan kemasyarakatan baik di tingkat nasional, daerah, maupun internasional; b. Penyediaan jasa berita, foto jurnalistik, grafik, data seketika, audio visual, teknologi informasi, dan multimedia lainnya yang berkaitan dengan kegiatan kenegaraan dan kemasyarakatan; c. Penyediaan jasa apresiasi dan pendidikan jurnalistik, serta pendidikan multimedia; d. Penyelenggaraan media elektronik, penerbitan dan percetakan; dan e. Kegiatan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan Status Perusahaan Kepemilikan Tanggal Pendirian Dasar Hukum Pendirian
: Badan Usaha Milik Negara (BUMN) : Negara : 18 Juli 2007 : Peraturan Pemerintah RI Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA. Modal Dasar :Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : Jaringan Kantor : 1 Anak Perusahaan, 30 Kantor Perwakilan di Ibukota Provinsi, dan 5 Kantor Perwakilan di Luar Negeri. Kantor Pusat : Gedung Wisma Antara Lantai 2, 7, 16, 18-20, Jalan Medan Merdeka Selatan No.17, Jakarta Pusat 10110, di kantor pusat ini merupakan pusat kegiatan untuk Komersial, SDM dan Umum serta Pemberitaan Teks dan TV. Sedangkan Pemberitaan Foto dan Direktorat Keuangan, Lembaga Pendidikan Jurnalistik ANTARA (LPJA) serta Galeri Foto dan Jurnalistik ANTARA (GFJA) terdapat di Jalan Antara No.59-61 PAsar BAru, Jakarta Pusat 10710. Website : www.antara.net.id Layanan Informasi : Phone : (62-21) 3802383 (Hunting), Faksimile : (62-21) 3840970, 3865577 Email :
[email protected] Let’s visit our : Portal Berita : www.antaranews.com Facebook : Kantor Berita Antara Twitter : @Antara_LKBN
40 - Laporan Tahunan Antara 2012
Laporan Tahunan Antara 2012 - 41
SEJARAH SINGKAT
L
Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN ) ANTARA didirikan tanggal 13 Desember 1937 oleh (Alm) Adam Malik, Soemanang, A.M. Sipahoetar dan Pandoe Kartawagoena, ketika semangat kemerdekaan nasional digerakkan oleh para pemuda pejuang. ANTARA memiliki nilai sejarah yang penting dalam perjuangan pendirian Negara karena keberhasilannya menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) pada tanggal 17 Agustus 1945 keseluruh dunia. Sebagai kantor berita nasional, ANTARA sejak lama telah menjadi duta bangsa dalam membangun citra Indonesia di mata dunia. Setelah 25 tahun sejak pendiriannya, ANTARA resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA melalui Keppres No.307 tahun 1962 dan berada dibawah Presiden Republik Idonesia. Melalui Keppres tersebut, ANTARA memiliki peran strategis untuk mengkomunikasikan kegiatan Negara dan masyarakat melalui kegiatan peliputan dan penyebarluasan berita keseluruh pelosok tanah air dan luar negeri, demikian sebaliknya melalui jaringan Organization of Asia Pasific News Agencies (OANA) yang dilahirkan UNESCO tahun 1962.
Sejalan dengan pertumbuhan bisnis media yang sangat cepat dan kompetitif, Pemerintah melalui PP 40 Tahun 2007 mengubah status LKBN ANTARA menjadi Perusahaan Umum (Perum). Kini, lebih dari tujuh puluh tahun ANTARA sebagai salah satu kantor berita terbesar di dunia bertekad untuk selalu menghadirkan berita dan foto mengenai peristiwa-peristiwa penting dan mutakhir secara cepat dan lengkap ke seluruh dunia. Didukung teknologi informasi terkini, ANTARA memiliki jaringan komunikasi yang menjangkau berbagai pelosok tanah air dan dunia. ANTARA memiliki biro di setiap propinsi serta perwakilan di beberapa kotamadya/kabupaten. Agar dapat menyajikan berita luar negeri dengan persepsi nasional, ANTARA mengendalikan biro/perwakilan di Kuala Lumpur, Beijing, Kairo, New York dan London. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap informasi global, ANTARA juga menjalin kerjasama, baik secara komersial maupun non-komersial, dengan kantor-kantor berita di seluruh dunia, seperti AAP (Australia), Reuters (Inggris), AFP (Perancis), DPA (Jerman), Kyodo (Jepang), Bernama (Malaysia), Xinhua (PR China), CIC (Columbia), NAMPA (Namibia) dan lain-lainnya.
42 - Laporan Tahunan Antara 2012
ANTARA aktif dalam berbagai organisasi regional dan international, seperti ANEX (ASEAN News Exchange), OANA (Organization of Asia Pacific News Agencies) dan NANAP (Non-Aligned News Agencies Pool). Tak kurang dari 3000 berita luar negeri yang berasal dari para mitra kerjanya dan 250 berita hasil liputan wartawannya sendiri disebarluaskan setiap hari melalui teknologi komunikasi terkini, seperti VSAT dan DVB, serta berbagai teknologi berbasis Internet, seperti situs web, email dan ftp ( file transfer protocol). Selain melayani berita dan foto, ANTARA juga menawarkan produk dan jasa lainnya seperti layanan data dan informasi pasar uang dan saham (Indonesia Market Quote/IMQ), penyebarluasan rilis pers (PRWire) dan pendidikan jurnalistik (Lembaga Pendidikan Jurnalistik ANTARA). ANTARA juga bekerjasama dengan mitra-mitra asing seperti Reuters dan Bloomberg dalam menjual layanan data dan informasi pasar global. Dengan kantor-kantor berita asing di Asia Pasifik, ANTARA membentuk konsorsium Asia Pulse dalam memberikan layanan informasi bisnis Asia, dan membentuk konsorsium Asia Net dalam menyebarluaskan rilis pers secara global. Sebagai bagian dari misi sosial budayanya, ANTARA mengelola sebuah Galeri Foto Jurnalistik ANTARA (GFJA). Galeri ini telah banyak dikunjungi dan telah dikenal di mancanegara. Belanda dan Australia pernah memberi sumbangan fotro-foto berharga untuk dipamerkan di GFJA. Jepang dan Ford Foundation pernah membantu restorasi foto-foto bersejarah yang dimiliki galeri tersebut. Dengan berbagai pihak, GFJA juga pernah bekerjasama dalam menyelenggarakan kursus foto jurnalistik. Gedung ANTARA di Pasar Baru merupakan bangunan bersejarah karena pernah menyebarluaskan Proklamasi Kemerdekaan RI pada tahun 1945. Layaknya museum, gedung ini menyimpan dan memamerkan berbagai benda peninggalan wartawan sejak tahun 1945-1950 yang dapat dikunjungi oleh siapa pun yang berminat. Pada bulan Desember 2008, Direktorat Pemberitaan ANTARA meraih sertifikasi ISO 90012000. ISO 9001-2000 sebuah penjelasan atas persyaratan yang harus dipenuhi untuk sebuah sistem manajemen mutu yang baik. Ini merupakan bukti nyata bahwa semua individu di dalam ANTARA berkomitmen untuk memperluas tranformasi manajemen agar sistem manajemen mutu dapat lebih kuat dari sebelumnya.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 43
VISI, MISI DAN TATA NILAI PERUSAHAAN VISI : Penyedia jasa informasi Multimedia, pencerah, dan duta informasi Indonesia. MISI : 1. Penyedia jasa informasi dan komunikasi yang berorientasi pasar untuk berbagai pemangku kepentingan yang dijalankdan dengan tata kelola yang baik dan berstandar internasional. 2. Menjalankan aktivitas pembangunan karakter masyarakat berbasis pengetahuan. 3. Menyiarkan informasi untuk pencitraan Indonesia di luar negeri. 4. Mengembangkan jurnalisme Indonesia. NILAI-NILAI PERUSAHAAN ANTARA mempunyai nilai-nilai dan norma perilaku yang wajib dipatuhi dan diterapkan dalam pelaksanaan kerja sehari-hari oleh segenap Jajaran ANTARA. Nilai-nilai dasar ANTARA yang dianut dan diwujudkan dalam praktek bisnis sehari-hari tersebut adalah Integrity (Integritas), Committed (Penuh Komitmen), Innovate (Ber-inovasi), dan Customer Focus (Fokus pada Pelanggan). Integritas 1. Jujur dan dapat dipercaya; • Disiplin dan loyal; • Melakukan perbuatan yang sejalan dengan kata-kata dan keyakinan • Melakukan pekerjaan sesuai kode etik dan kaidah-kaidah keprofesian; • Memberikan teladan kepada bawahan dan rekan kerja; • Mentaati semua ketentuan dan peraturan yang berlaku; • Menjaga kerahasiaan dan nama baik perusahaan; dan • Mengakui kesalahan diri sendiri dan mengakui kebenaran orang lain. 2. Penuh Komitmen • Menepati janji yang telah disepakati; • Memiliki dedikasi atas tugas-tugas dan target-target yang ditetapkan; • Menuntaskan seluruh tugas dan tanggung jawab yang diemban; dan • Mengimplementasikan secara konsisten ad ai, prosedur, dan ketentuan yang berlaku. 3. Ber-inovasi • Mengembangkan dan meningkatkan daya inovasi dan kreasi dalam menciptakan produk/ jasa baru; • Mencari dan menemukan ide-ide baru dalam proses dan metode kerja yang lebih efektif dan efisien; • Menghasilkan produk atau jasa yang lebih baik, bermutu, dan bernilai tambah; • Terbuka ad aide dan hal baru; 44 - Laporan Tahunan Antara 2012
• Senantiasa mengikuti perkembangan; • Bagi atasan, senantiasa menumbuhkan semangat, memberikan bimbingan dan mengakomodasi gagasan-gagasan kreatif dan inovatif bawahannya; • Mengusulkan ide dan metode kerja baru yang inovatif untuk menyelesaikan masalah pekerjaan. • Mengusulkan gagasan dalam rangka pengembangan produk-produk baru; dan • Memiliki rasa tidak puas dengan hasil yang telah dicapai dan menginginkan hasil yang lebih baik. 4. Fokus pada Pelanggan • Menemukenali dan mendefinisikan harapan, keinginan, kebutuhan, persyaratan, dan halhal yang dipandang penting oleh pelanggan; • Menindaklanjuti dengan segera setiap permintaan pelanggan; • Mengerjakan dan menghasilkan produk/jasa sesuai dengan mutu yang disyaratkan oleh pelanggan; • Memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan; • Melayani dengan ramah setiap keluhan pelanggan dengan penuh perhatian dan tanggung jawab; • Menjaga dan meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan; • Mencari umpan balik pelanggan; • Mengupayakan kenyamanan pelanggan; dan • Menciptakan peluang dan pangsa pasar baru. TUJUAN, SASARAN DAN ARAH PENGEMBANGAN PERUSAHAAN TUJUAN DAN SARAN Secara umum, tujuan secara umum adalah membangun organisasi yang mampu mewujudkan visinya melalui pembangunan tiga pilar, yakni: 1. Pembangunan sistem organisasi korporat yang kuat; 2. Membangun budaya kerja berbasis kinerja; dan 3. Mengembangkan bisnis yang berkelanjutan. Ketiga pilar tersebut dapat dijalankan dengan melalui pencapaian sasaran keuangan dan non-keuangan sebagai berikut: 1. Keuangan a. Menjadi kantor berita mandiri (financially sustainable) pada tahun 2015 meskipun tidak mendapatkan subsidi atau bantuan lainnya dari pemerintah; b. Beroperasi pada tingkat efisiensi yang tinggi dengan Rasio Biaya Tetap dibanding Total Biaya kurang dari 50 persen dan mencapai Rasio BOPO (Biaya Operasi dibanding Pendapatan Operasi) kurang dari 80 persen.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 45
2. Non-Keuangan a. Menjadi kantor berita nasional kebanggaan masyarakat Indonesia, rujukan nasional dan masyarakat internasional tentang Indonesia. b. Menjalankan usaha utama content provider secara sehat dengan standar operasi kelas dunia; yang didukung usaha berbasis jasa lainnya. ARAH PENGEMBANGAN PERUSAHAAN Secara bertahap, arah pengembangan ini dijabarkan sebagai tahapan untuk pencapaian visi Antara di 2016. Tahapan ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu jangka pendek (2012), jangka menengah (2013-2016) dan jangka panjang (2017-2022). Pada jangka pendek (2012), arah pengembangan Antara adalah sebagai berikut: • Penguatan mutu produk dan layanan secara terukur; • Penguatan produk Kantor Berita, Inovasi produk yang menyasar end-users, kerjasama dengan Lembaga Penyiaran dan inovasi jasa komunikasi terpadu; • Penguatan budaya berkinerja, penerapan KPI korporat dan individual, penguatan praktek GCG & manajemen risiko, pembenahan infrastruktur Pusat & Biro. • Pelatihan SDM berkeahlian multimedia & penyempurnaan sistem insentif yang memacu kinerja; • Rebranding sebagai penyedia jasa informasi Pada jangka menengah (2013-2016), arah pengembangan Antara adalah sebagai berikut: • Reorganisasi untuk peningkatan pendapatan bisnis (60%) dan tugas pelayanan publik (PSO) yang terukur dan berdampak strategis bagi Negara; • Inovasi (I) produk dan bisnis berbasis multi-kanal, multi-platform dan kemitraan dengan Lembaga Penyiaran, termasuk optimalisasi peran anak perusahaan; • Melanjutkan penguatan proses (P) bisnis yang ditopang implementasi ISO 9001:2008 pada Divisi Multimedia, Foto, Unit-unit Penunjang, dan Biro-biro bertahap; • Penguatan kepemimpinan (K) yang berintegritas, melanjutkan peningkatan kompetensi wartawan multimedia, bi-lingual dan implementasi sistem insentif yang dapat meningkatkan employee engangement, restrukturisasi SDM mengacu PKB; • Implementasi Sistem Kinerja (BSC) hingga tingkat indiviudal secara efektif; • Restrukturisasi kewajiban perpajakan secara bertahap • Pada jangka panjang (2017-2022), arah pengembangan Antara adalah sebagai berikut : • Inovasi bisnis berbasis informasi untuk mengukuhkan diri sebagai penyedia jasa informasi berpengaruh di ASEAN dan Asia Pacific; • Kemitraan strategis dengan berbagai kantor berita transnasional untuk melayani segmen pasar internasional, nasional dan daerah; • Pemilik anak perusahaan yang bergerak pada bisnis informasi keuangan yang listed di sejumlah bursa. • Membangun budaya perusahaan sebagai the living multimedia organisation yang sehat, role model hubungan industrial perusahaan pers nasional.
46 - Laporan Tahunan Antara 2012
BIDANG USAHA Perubahan Badan Hukum LKBN ANTARA menjadi Perum memungkinkannya untuk menjalankan kegiatan pelayanan dan komersial baik sendiri maupun bermitra. Untuk menjawab hal tersebut, Perusahaan melakukan beberapa kegiatan usaha dengan menyediakan layanan sebagai berikut :
Portal Berita ANTARA (www.antaranews.com) Layanan distribusi berita ANTARA berbasis web, memberi kemudahan dan kenyamanan dalam mengakses seluruh berita terkini dalam berbagai kategori selama 24 jam setiap hari. Portal ini disajikan dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris) agar masyarakat dunia dapat mengetahui informasi yang utuh dan kredibel tentang Indonesia saat ini. Ditunjang oleh reputasi ANTARA sebagai salah satu kantor berita terbesar di Asia dan didukung oleh jaringan pemberitaan global, portal ini menawarkan ragam informasi yang telah menjadi acuan dan daya tarik tersendiri bagi para pengguna Internet di seluruh dunia.
Portal Berita Foto (www.antarafoto.com) Portal berita foto yang memuat koleksi dan mendistribusi beragam foto berita dan peristiwa dari berbagai tem seperti seperti : politik, ekonomi, olahraga, sosial budaya, lingkungan, dan human interest baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Para wartawan foto ANTARA yang berpengalaman menghasilkan 70 sampai dengan 100 foto berita perhari dengan standar kualitas dan format resolusi yang tinggi.
ANTARA PR-WIRE Layanan penulisan dan penyebaran rilis berita dan foto secara cepat, tepat dan mudah ke seluruh dunia melalui jaringan pelanggan ANTARA dan AsiaNet. PR Wire ANTARA merupakan satu-satunya layanan penyebarluasan press release yang menawarkan penyampaian berita langsung ke komputer media pelanggan Antara. Melalui layanan ini press dan foto release didistribusikan ke media pelanggan Antara di seluruh Indonesia yang berjumlah lebih dari 250 pelanggan meliputi surat kabar, majalah, radio dan stasiun televisi, serta media online, Departemen, Kantor Pemerintah Daerah, BUMN dan Pengusah Swasta, serta puluhan perwakilan media asing di Jakarta. Dengan keanggotaan di AsiaNet yang merupakan konsorsium kerjasama 14 kantor berita di kawasan Asia Pasifik yang bergerak di bidang penyebaran press release antar negara, PR Wire ANTARA mampu menyebarluaskan press release ke negara mana saja di seluruh dunia.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 47
ANTARA TV Antara TV merupakan unit bisnis di bidang multimedia yang memproduksi hardnews, features, news magazine, footage dokumenter dan juga menyediakan penyewaan studio serta jasa pembuatan produk audio visual berupa video profil, iklan layanan masyarakat, video tutorial bagi pelaku bisnis, pemerintahan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan industri lainnya. Pada tahun 2012 Antara TV memproduksi berita-berita dari berbagai penjuru negeri yang dikemas dalam program berita: WARTA ANTARA setiap hari pukul 19.30-20.00 WIB dan WARTA ANTARA MALAM pukul 22.30-23.00 WIB. Program berita tersebut disiarkan disejumlah televise daerah dalam rangka kerjasama distribusi berita Antara TV. Diantara stasiun televisi lokal adalah Radar TV Jakarta, CB Channel Depok, PJTV Bandung, Simpang Lima TV Pati, ADTV Jogjakarta, Citra Lamongan TV, Triarga TV Bukit Tinggi, Lombok TV (Bali & Lombok), Banjar TV Banjarmasin, Nuansa TV Palu, KCTV Karawang, JTV Malang. Selain itu Antara TV bekerjasama dengan TVRI dan RRI memproduksi Talk Show MERAH PUTIH yang disiarkan secara langsung di TVRI & RRI, setiap Rabu pukul 10.00-11.00 WIB.
ANTARA Publishing Unit Unit ini melayani penerbitan dan percetakan buku, majalah internal, brosur, leaflet dan beragam jasa cetak lainnya termasuk jasa konsultansi untuk penerbitan majalah dan buku dari sisi redaksional sampai percetakan dan penerbitan.
Museum dan Galeri Foto Jurnalistik ANTARA Museum dan Galeri Foto Jurnalistik ANTARA berada di gedung berarsitektur Belanda yang dibangun pada awal abad ke-20, yaitu Gedung Graha Bhakti, Pasar Baru, Jakarta. Gedung bersejarah ini awalnya merupakan kantor redaksi ANTARA pada awal pendiriannya. Dari Gedung bersejarah inilah penyebaran Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945 keseluruh dunia dilakukan. Penggunaan Gedung Graha Bhakti ANTARA untuk museum dan galeri foto jurnalistik ini sesuai Himpunan Perundang-Undangan RI tentang konservasi budaya tahun 1992, pasal 19.
48 - Laporan Tahunan Antara 2012
Indonesian Market Quotes (IMQ) IMQ menyediakan informasi keuangan seketika (Real-Time), juga aplikasi, serta Solusi Bisnis untuk Pasar Keuangan dan Segmen Pemerintah. Kami menyediakan informasi yang komprehensif dari pasar keuangan di Indonesia, dan Solusi Pialang Total kegiatan perdagangan broker, seperti Online Trading & Remote (Sistem Front Office), Order dan Manajemen Risiko (Mid Office System), dan Akuntansi (Back Office System) . Disamping itu, juga tersedia beberapa Sistem Informasi yang terkait untuk mendukung konsep Bisnis Elektronik, seperti Sistem Manajemen Dokumen (DMS), Customer Relationship Management (CRM), IT Solution untuk Pasar Keuangan.
Lembaga Pendidikan Jurnalistik ANTARA (LPJA) LPJA didirikan melalui SKEP-12/PAP/II/1988 tanggal 24 Februari 1988. Ruang lingkup kegiatan meliputi jurnalistik, media and Public Relations,dan bidang-bidang lain yang mendukung. Didukung oleh tenaga staf pengajar dan profesional di bidangnya, program pelatihan LPJA ditujukan untuk seluruh masyarakat, baik mereka yang bekerja dan ingin memperdalam pengetahuan dan keterampilan dan penguasaan keahlian individual serta pengalaman praktek lapangan. Pelatihan diselenggarakan lewat metode yang efektif dan efisien, menge depankan keterampilan individual, dibimbing dan diasuh oleh wartawan senior dan fotografer ANTARA. LPJA terbuka untuk institusi maupun personal.
Auditorium Adhiyana Gedung pertemuan serbaguna untuk umum yang megah dan prestigius. Terletak di Jantung kota Jakarta, auditorium ini tepat dipergunakan sebagai tempat penyelenggaraan berbagai jenis acara seperti pernikahan, seminar, peluncuran produk, press gathering, talk show, perayaan ibadah, wisuda, dan lain-lain. Selain menyewakan gedung, juga tersedia paket seminar dan pernikahan.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 49
[
PERISTIWA PENTING TAHUN 2012
]
(Januari 2012) Kunjungan Gubernur Lemhanas RI Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA diterima oleh Direktur Utama Ahmad Mukhlis Yusuf dan Direktur SDM dan Umum Rajab Ritonga.
(Februari 2012) Workshop Fotografi dan Penulisan Online Persembahan ANTARA dalam Pameran Hari Pers Nasional – Jambi.
50 - Laporan Tahunan Antara 2012
(Februari 2012) Direktur Utama Ahmad Mukhlis Yusuf dan Yenny Wahid dalam Pameran Foto Pancasila-Gedung GFJA Pasar Baru
(Februari 2012) Penandatanganan MOU Perum LKBN ANTARA dengan Pemerintah Kota Kupang dalam bidang komersial.
(Maret 2012) Kunjungan Menteri BUMN Dahlan Iskan diterima oleh Direksi Perum LKBN ANTARA. Dahlan Iskan sempat melihat studio TV ANTARA dan ruang Redaksi lantai 20. Laporan Tahunan Antara 2012 - 51
(Maret 2012)Kunjungan Dirjen Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kominfo
(Maret 2012)Pameran Foto Imatajinasi di Gedung GFJA Pasar Baru, Jakarta Pusat.
(Maret 2012) Para peserta lomba rally foto sedang berburu foto dengan kamera telepon seluler dalam Pameran Foto KLIK – Kuningan City, Jakarta Selatan.
52 - Laporan Tahunan Antara 2012
(April 2012) Kunjungan Presiden Xinhua Li Congjun membahas kerjasama diantara dua kantor berita.
(April 2012) Menteri Sosial RI Salim Segaf Al Jufri sedang berbincang dengan Ahmad Mukhlis Yusuf di ruang kerja Dirut dalam kunjungannya ke ANTARA.
(Mei 2012) Kunjungan pengusaha Ethiopia ketika mengunjungi redaksi ANTARA ditemani Bambang Purwanto Kadiv Pemberitaan dan Kerjasmaa Internasional ANTARA. Laporan Tahunan Antara 2012 - 53
(Mei 2012) ANTARA Kerjasama dengan Alumni Tsinghua Gelar Ceramah Ekonomi di Auditorium Adhiyana, Wisma ANTARA Lantai 2.
(Mei 2012) Kunjungan Dubes Sudan & Tunisia, diterima oleh Dirut Ahmad Mukhlis Yusuf di Ruang Rapat Utama, Wisma ANTARA lantai 19
54 - Laporan Tahunan Antara 2012
(Mei 2012) ANTARA menjadi tuan rumah Konferensi Pers 11 Duta Besar Negara Afrika di Indonesia dalam rangka Peringatan Hari Afrika ke-49, dipimpin oleh Ketua Perhimpunan Negara Afrika di Indonesia Alice Mageza.
(Mei 2012) Kunjungan Dubes Republik Rakyat Tiongkok Liu Jianchao diterima Direktur Pemberitaan Saiful Hadi yang didampingi Kadiv Pemberitaan Kerjasama Internasional Bambang Purwanto.
(Mei 2012) Pelatihan Tanggap Bencana dengan melibatkan Tim ANPA-Internasional dan Dinas Pemadam Kebakaran. Pelatihan tersebut diadakan sebagai tindakan preventif menghadapi bencana di dalam gedung bertingkat.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 55
[
peristiwa penting 2012
]
(Juli 2012) Syukuran 5 Tahun Perum LKBN ANTARA pada tanggal 17 Juli 2012 yang juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI Tifatul Sembiring.
(Agustus 2012) Peluncuran buku dan pameran foto MAKKAH 2012 karya wartawan ANTARA.
(September 2012) ANTARA mempersembahkan Flash Mob sebagai bentuk pertunjukan seni di jalan Dago saat berpartisipasi dalam Pameran Festival Media Aliansi Jurnalis Independen (AJI)Gedung Indonesia Menggugat, Bandung. 56 - Laporan Tahunan Antara 2012
(September 2012) Hasil Foto Wartawan ANTARA Kalimantan Timur Adi Sagaria Juara ketiga kategori Foto Jurnalistik Lomba Karya Momentum Jurnalisme Pertamina EP. (September 2012) Pameran Foto Orang Utan: Rhyme & Blues sebagai salah satu dukungan ANTARA terhadap kampanye penyelamatan dan perlindungan Orang Utan.
(September 2012) Pameran Foto Zoom-in on PovertyPondok Indah Mall bekerjasama dengan Kantor Berita China, Xinhua.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 57
(Oktober 2012) Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ANTARA – Lombok
(Oktober 2012) ANTARA ikut dalam Pameran Tanjung Priok Fair Ground (TPFG) 2012 di Gelanggang Olahraga Jakarta Utara.
(Oktober 2012) Direksi baru ANTARA menerima Surat Keputusan Pengangkatan dari Kementerian BUMN RI. 58 - Laporan Tahunan Antara 2012
(Oktober 2012) Pertemuan Manajemen Karyawan: Sertijab Direksi Periode 2007-2012 kepada Direksi Periode 2012-2017.
(Oktober 2012) Pisah sambut Direksi Periode 2007-2012 dengan Direksi Periode 2012-2017 sebagai salah satu cara memperkenalkan Direksi baru kepada public.
(November 2012) Sertijab Dewan Pengawas Periode 2012-2017 di Kementerian BUMN.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 59
(Desember 2012) Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif menerima buku karya pewarta ANTARA ketika mengunjungi stand ANTARA dalam pameran Pekan Produk Kreativitas Indonesia (PPKI) di Epicentrum, Kuningan.
(Desember 2012) ANTARA biro Riau ikut serta dalam Riau Tour and Travel Fair 2012
60 - Laporan Tahunan Antara 2012
(Desember 2012) 75 tahun Perum LKBN ANTARA
(Desember 2012) Pameran Foto Batak dan Kemerdekaan di Gedung GFJA,
Laporan Tahunan Antara 2012 - 61
[ penghargaan dan sertifikasi ]
62 - Laporan Tahunan Antara 2012
(Januari 2012) Pewarta foto ANTARA Agung Rajasa raih Anugerah Adinegoro Laporan Tahunan Antara 2012 - 63
(Desember 2012) Pewarta Kantor Berita Antara Alm. Musyawir (dua kiri) menerima penghargaan dalam Anugerah Adiwarta 2012 di Jakarta. Musyawir memenangi kategori cetak online bidang hukum.
(Desember 2012) Antara TV meraih juara kedua program Inspirasi Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Program berjudul “Harapan dari Taman Nasional Komodo” ini diproduseri oleh Rinto A. Navis mendapat Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) 2012.
64 - Laporan Tahunan Antara 2012
(Mei 2012) Wartawan ANTARA menang tulisan pilkada Aceh
(Desember 2012) Pewarta Foto Kantor Berita Antara Jessica Wuysang menerima penghargaan dalam Anugerah Adiwarta 2012 di Jakarta. Jessica menerima penghargaan Foto Terbaik dan Pemenang Foto Jurnalistik kategori lingkungan
(Desember 2012) Foto berjudul “Pancuran Tirta Empul” karya Budhiana menjadi foto terbaik kategori jurnalistik pada lomba foto Cagar Budaya Tak Benda dalam Kearifan Lokal yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Laporan Tahunan Antara 2012 - 65
:: STRUKTUR ORGANISASI PERUM LKBN ANTARA RPB
DIREKTUR PEMBERITAAN
66 - Laporan Tahunan Antara 2012
DIV TEKNOLOGI INFORMASI
DIV PENGEMBANGAN BISNIS KORPORAT
STAF AHLI KOMERSIAL DAN TI
DIV MANDIRI IMQ
DIVISI KOMERSIAL
DIV MANDIRI FOTO
DIV MANDIRI MULTIMEDIA
OMBUSMAN MULTIMEDIA
STAF AHLI PEMBERITAAN
DIV PEMBERITAAN DAN KERJASAMA INTERNASIONAL
DIV PEMBERITAAN NASIONAL
OMBUSMAN PEMBERITAAN
DIREKTUR KOMERSIAL DAN TI
DEWAN PENGAWAS
KOMITE AUDIT DEWAN DIREKSI
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR UMUM DAN SDM
DIREKTUR KEUANGAN
DIVISI KEUANGAN
STAF AHLI KEUANGAN
DIVISI SDM DAN UMUM
SEKRETARIAT PERUSAHAAN
DIV MUSEUM GFJA & PENDIDIKAN
DIV MANSTRAT PERUSAHAAN
SATUAN PENGAWAS INTERNAL
STAF AHLI UMUM DAN SDM
Laporan Tahunan Antara 2012 - 67
DAFTAR ENTITAS ANAK PERUSAHAAN 1. PT Antara Kencana Utama Estate Limited Tahun Berdiri : 1972 Akta Pendirian : Notaris Khairil Bahri, Nomor 53 tanggal 24 Oktober 1972 Bidang Usaha :Kepemilikan Modal : Afiliasi LKBN ANTARA Komposisi Direksi : Direksi I.B. Alit Wiratmadja dan Anton Siswandi, Komisaris Rajab Ritonga dan Ahmad Mukhlis Yusuf 2. PT IMQ Multi Media Tahun Berdiri : 2012 Akta Pendirian : Notaris Nur Azizah, SH Nomor: 01 tanggal 01 Oktober 2012 Bidang Usaha : Kegiatan konsultasi komputer dan manajemen fasilitas komputer Kepemilikan Modal : Aflisiasi BUMN PERUM LKBN ANTARA atau anak Perusahaan Komposisi Direksi : Komisaris Utama : Ahmad Mukhlis Yusuf Komisaris : Rully Charmeianto Iswachyudi Komisaris : Muhammad Saiful Hadi Direksi Utama : DR. Ir. Hempi Nartomo Prajudi Direktur : Ir. Naufal Mahfudz, MM. Tanggal 25 Oktober 2012 dilakukan pergantian dengan ditunjuknya Saudari Ditha Febrianty sebagai Pelaksana Harian Pimpinan PT IMQ Multi Media Utama. LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PERUSAHAAN Keterangan Nama Lembaga/Perusahaan Alamat Kantor Akuntan Nugroho & Rekan Jl. Fatmawati Raya No.43B, Jakarta Selatan Publik Telp: 021 7590 6688 Fax: 021 7698 777 Email:
[email protected] Konsultan Hukum AAMHAS Gedung Kindo Lantai Dasar Jl. Duren Tiga Raya No.101, Jakarta 12760 Telp: 021 7918 4301 Fax: 021 7919 5326 Persatuan Wartawan IndoGedung Dewan Pers Lantai IV nesia Jl. Kebon Sirih No.34, Jakarta Pusat Telp: 021 345 3131/386 2041 Fax: 021 345 3175 Lembaga Profesi Jurnalistik Dewan Pers Gedung Dewan Pers Lantai V Jl. Kebon Sirih No.32-34, Jakarta Pusat Telp: 021 3500 774 Fax: 021 3483 1005 68 - Laporan Tahunan Antara 2012
ALAMAT KANTOR DAN JARINGAN KERJA Kantor Pusat Perum LKBN ANTARA berada di Gedung Wisma Antara Lantai 2, 7, 16, 1820, Jalan Medan Merdeka Selatan No.17, Jakarta Pusat 10110, di kantor pusat ini merupakan pusat kegiatan untuk Komersial, SDM dan Umum serta Pemberitaan Teks dan TV. Sedangkan Pemberitaan Foto dan Direktorat Keuangan, Lembaga Pendidikan Jurnalistik ANTARA (LPJA) serta Galeri Foto dan Jurnalistik ANTARA (GFJA) terdapat di Jalan Antara No.59-61 PAsar BAru, Jakarta Pusat 10710. Perum LKBN ANTARA juga memiliki kantor di seluruh provinsi, yaitu: Kantor Biro Alamat Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Jl.. T Panglima Nyak Makam No. 16, Kampung Pineueng, Kota Banda Aceh 23125 Telp : (0651) 23606 Fax : (0651) 24063 Email :
[email protected] Provinsi Kepualauan Riau
Provinsi Sumatera Utara
Provinsi Riau
Provinsi Sumatera Barat
Provinsi Jambi
Provinsi Bengkulu
Provinsi Sumatera Selatan
Jl. Raja Haji No 10, Sekupang, Batam 29422 Telp : (0778) 323520 Fax : (0778) 323508 Email :
[email protected] Jl. Raden Saleh No. 5, Medan 20111 Telp : (061) 4513878, 4568460 Fax : (061) 4568459 Email :
[email protected] Jl. Sumatera No. 4 Pekanbaru 28116 Telp : (0761) 25647 Fax : (0761) 38743 Email :
[email protected] Jl. Kampung Nias V No. 34, Padang 25211 Telp : (0751) 31604 Fax : (0751) 29411 Email Karo:
[email protected] Jl. H. Zainir Havis, Kota Baru, Jambi 36126 Telp : (0741) 42831/32 Fax : (0741) 42831 Email :
[email protected] Jl. Pembangunan No. 3, Padang Harapan, Bengkulu 38225 Telp : (0736) 20559, 342759 Fax : (0736) 342759 Email :
[email protected] Jl. Srijaya Negara No. 27 C, Bukit Besar, Palembang, 30139 Telp : (0711) 313764 Fax : (0711) 359315 Email :
[email protected] Laporan Tahunan Antara 2012 - 69
Provinsi Bangka Belitung
Provinsi Lampung
Provinsi Jawa Barat
Penyangga Jakarta (Bogor)
Provinsi Banten
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi D.I. Yogyakarta
Provinsi Jawa Timur
Provisi Bali
Provinsi Nusa Tenggara Barat
70 - Laporan Tahunan Antara 2012
Jl. Yos Sudarso No. 2, Pangkal Balam, Pangkalpinang, Kep. Babel Telp : (0717) 424600 Fax : (0717) 432486 Email :
[email protected] Jl. Abdi Negara No. 2, Teluk Betung Utara, Lampung 35214 Telp : (0721) 482001 Fax : (0721) 486602 Email :
[email protected] Jl. Braga No. 25, Bandung 40111 Telp : (022) 4205557, 4205640, 4205576 Fax : (022) 4234839, 4205576 Email :
[email protected] Jl. Medika 1A No. 2, Bumi, Menteng Asri, Kota Bogor 16111 Telp : (0251) 8328616 Fax : (0251) 8371153 Email :
[email protected] Jl. Letnan Jidun No. 3, Kepandean, Serang 42115 Telp : (0254) 203145 Fax : (0254) 203146 Email :
[email protected] Jl. Veteran No. 1B, Semarang 50231 Telp : (024) 8318249, 8318257 Fax : (024) 8318249 Email :
[email protected] Jl. Taman Siswa No. 123, Yogyakarta 55151 Telp : (0274) 375173, 377165, 377166 Fax : (0274) 377164 Email :
[email protected] Jl. Kombes Pol. M. Duryat 41 A-B, Surabaya 60262 Telp: (031) 546s8833, 5469499, 5467733, 5469599, 5471633 Fax : (031) 5466633 Email :
[email protected] Jl. Mataram No. 01 Lumintang, Denpasar-80111 Telp : (0361) 225163, 237106 Fax : (0361) 225163 Email :
[email protected] Komp. Perkantoran, Jl. Singosari No. 1, Kekalik, Mataram 83127 Telp : (0370) 634094 Fax : (0370) 631070 Email :
[email protected]
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Barat
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kalimantan Timur
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Gorontalo
Provinsi Maluku
Jl. Veteran No. 6, Kupang 85228 Telp : (0380) 8554711, Fax : (0380) 825159 Email:
[email protected] Jl. Brigheb Hasan Basri No. 1, Banjarmasin 70123 Telp : (0511) 3304741 Fax : (0511) 3304936 Email :
[email protected] Jl. Johar No. 1, Pontianak 78111 Telp : (0561) 732800, 741312 Fax : (0561) 732800, 738982 Email :
[email protected] Jl. R.T.A. Milano Km. 2 No. 368, Palangkaraya 73000 Telp : (0536) 3221471 Fax : (0536) 3221471 Email :
[email protected] Jl. Dahlia No. 07, Samarinda 75121 Telp : (0541) 741070 Fax : (0541) 736851 Email :
[email protected] Jl. Andi Pangeran Pettarani Blok A, No. 30, Makassar 90222 Telp : (0411) 451849 / 451570 Fax : (0411) 451849 Email Karo:
[email protected] Jl. Tanjung Dako No. 17, Palu 94112 Telp : (0451) 429089 Fax : (0451) 421120 Email Karo:
[email protected] Jl. A. Yani No. 38, Kendari 93117 Telp : (0401) 3190626, 31905721 Fax : (0401) 3190626 Email :
[email protected] Jl. 17 Agustus, Manado 95113 Telp : (0431) 852828 Fax : (0431) 852828 Email :
[email protected] Jl. Gunung Semeru No 18, Kel. Siendeng, Kota Gorontalo Telp /Fax: (0435) 829056 Email :
[email protected] Jl. Rijali (Depan Kantor Cat. Sipil), Belakang Soya, Ambon Telp : (0911) 352221 Fax : (0911) 343565 Email :
[email protected] Laporan Tahunan Antara 2012 - 71
Provinsi Papua
Perwakilan Mamuju Perwakilan Maluku Utara Perwakilan Cirebon
Jl. Percetakan Negara No. 19, Jayapura 99111 Telp : (0967) 533503, 536257 Fax : (0967) 536257 Email :
[email protected] Jl. Ranggong No. 36 Mamuju, Prov. Sulbar, 91511 Telp/Fax: (0426) 22334 Lingkungan Tanah Mesjid, No. 60, Kelurahan Kalumpang, Kota Ternate, Maluku Utara 97722 Jl. Pembangunan Barat No 21 Cirebon, Telp : 0231-230080 Fax : 0231-230080
Sedangkan perwakilan LKBN ANTARA di luar negeri saat ini ada di : Kantor Biro Alamat Kuala Lumpur, Malaysia Wisma Bernama Lt.5, 28 Jalan 1/65A off Jalan Tun Razak, 50400 Kuala Lumpur Telp : +60326917029 Faks : +60326917062 Email :
[email protected] Lishuijia Yuan Liuli Tun No.3 Room No. 7-2102, Chaoyang Beijing, China District, Beijing. Email :
[email protected] London, Inggris 24 St. Augustine news, Priory Street- Colchester, ESSEX, England, CO1 2PF Telp : +44 01206 523242 Email :
[email protected] New York, Amerika Serikat 405 East 42 Street, United Nations Library Building 2nd Floor L- 221 J, New York 10017 Telp : +1 91 367 4120 Email :
[email protected] Kairo, Mesir
72 - Laporan Tahunan Antara 2012
Nasr Road, Building 2/208, Rabi’ah Adawiyah, Nasr City, Kairo, Egypt Telp : +20222624799 Email :
[email protected]
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA Kerjasama dengan pihak ketiga terus dikembangkan, antara lain dengan Pemerintah, mitra lokal maupun asing. Sampai dengan akhir tahun 2012 ini, Perum LKBN ANTARA terus menindaklanjuti kerjasama-kerjasama yang telah dijalin tersebut, yaitu: a. Kerjasama dengan Pemerintah Kerjasama yang dijalin antara Perum LKBN Antara dengan Lembaga Ketahanan Nasional RI dalam bidang hubungan kelembagaan (Februari 2012); Kementerian Komunikasi dan Informatika cq. Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik dalam bentuk penugasan pelaksanaan kewajiban pelayanan umum/public service obligation (Februari 2012); dan dengan Pemerintah Kota Kupang tentang pengembangan portal berita melalui website pemerintah kota Kupang, serta dengan Arsip Nasional RI dalam mengembangkan sinergi potensi bersama di bidang kearsipan/jurnalistik. b. Kerjasama dengan Mitra Usaha Lain Perum LKBN Antara juga menjalin kerjasama dengan pihak ketiga lainnya, seperti dengan sesama BUMN: PT Dirgantara Indonesia (Pemanfaatan Potensi Bersama, Januari 2012), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (kerjasama media monitoring, Februari 2012), PT Pos Indonesia (Persero) dalam bidang pertukaran informasi dan publikasi kegiatan, Desember 2012, PT Kereta Api Commuter Line Jabodetabek (pemanfaatan layanan informasi publik, Desember 2012), serta dengan berbagai pihak lainnya seperti PT Dot Sarana Komunikasi, Maarif Institute, Palang Merah Indonesia, dan PT Citilink Indonesia. Sebagai sarana distribusi berita PSO, LKBN Antara juga mengembangkan kerjasama dengan stasiun TV dan koran lokal daerah, seperti PT Esa Visual Padjajaran TV, PT Cakra Lestari TV, Cahaya TV Network, PT Alam Bali Semesta TV, PT Surya Perkasa Media TV (Super TV), PT Arek Surabaya TV Jatim, Lombok TV, serta pembuatan koran sisipan dengan Harian Tribun Manado, PT Timor Media Grafika, PT Kapuas Media Grafika, PT Tribun Media Grafika, dan Surat Kabar Harian Cendrawasih Post. c. Kerjasama Luar Negeri Disamping kerjasama dengan pemerintah, LKBN Antara dengan core businessnya sebagai kantor berita senantiasa mengembangkan kerjasama dengan berbagai media asing seperti dengan Kantor Berita Iran, IRNA (Desember 2012), Radio Taiwan Internasional (Maret 2012), International News Editing (Februari 2012), dan ACN Newswire (Januari 2012)
Laporan Tahunan Antara 2012 - 73
TINJAUAN INDUSTRI PESAING DALAM INDUSTRI (RIVALRY AMONG PLAYERS) Posisi ANTARA dalam industri berita di Indonesia berperan sebagai pemasok konten bagi berbagai media cetak, elektronik, online dan media internet lainnya. Para pelanggan ANTARA kemudian berperan sebagai pengecer yang menjual kepada pelanggan akhir (end-users). Dalam posisi sebagai grosir, ANTARA relatif tidak memiliki pesaing di Indonesia, namun belakangan ini beberapa media seperti Jawa Pos (JPNN), Kompas (Persda), Tempo (Tempo Group) dan Radio 68H telah menjalankan peran sebagai kantor berita untuk grup medianya dan secara tidak langsung menjadi pesaing ANTARA. Pelanggan memiliki opsi pemasok berita dari yang lain, selain ANTARA. Diperlukan strategi kompetitif berbasis diferensiasi agar ANTARA dapat menjadi pendulum bisnis kantor berita. Fokus ke depan adalah bagaimana menciptakan ketergantungan media terhadap ANTARA sebagai pemasok dan bagaimana posisi tawarnya. Bagian ini akan menguraikan posisi tawar pelanggan tersebut terhadap ANTARA. Tidak seperti sebelum tahun 1998, kini ANTARA tidak lagi memiliki monopoli terhadap sumber berita resmi negara. Media memiliki sumber-sumber informasi sendiri sehingga dapat melakukan reportase secara mendalam dengan versi tersendiri, tanpa bergantung kepada pemasok berita resmi, seperti ANTARA. Keadaan ini telah menurunkan daya tawar ANTARA sebagai pemasok berita. Selain itu, pola jurnalisme warga telah memungkinkan media mendapatkan berita secara langsung dari berbagai sumber. Di tingkat domestik, posisi Perum LKBN ANTARA dalam industri kantor berita/media terbilang merupakan satu-satunya kantor berita di Indonesia, sehingga meskipun tidak monopoli namun posisi ANTARA cukup kuat baik untuk penyuplai berita teks, foto dan TV. Kantor berita asing yang menjadi mitra ANTARA dalam pertukaran informasi semakin memperkuat posisi ANTARA sebagai sumber informasi dari berbagai penjuru dunia. Kompetisi dan diferensiasi penyedia informasi bagi kantor berita telah menjadi kata kunci untuk menawarkan nilai tambah bagi pelanggan media. Jejaring narasumber dan keberadaan kantor perwakilan di daerah dan luar negeri tidak dapat menjadi faktor utama yang menentukan keunggulan komparatif pelaku kantor berita, bila tidak diimbangi oleh strategi keunggulan kompetitif berbasis nilai tambah seperti kredibilitas, sudut pandang kantor berita, harga yang kompetitif dan faktor-faktor lain yang dapat menciptakan nilai tambah di mata pelanggan media. Kesimpulan dari analisis kekuatan pertama ini adalah tingkat persaingan di dalam industri kantor berita ini sedang. Persaingan masih terbuka, meski satu sama lain mulai menciptakan independensinya masing-masing. Sebagai pelaku, ANTARA dan berbagai kelompok media yang menciptakan strategi pemberitaan masing-masing dituntut untuk menemukan strategi kompetitifnya masing-masing yang berbasis diferensiasi. POSISI TAWAR PELANGGAN (CUSTOMERS) Pelanggan kantor berita adalah media (surat kabar, TV, portal, radio dan media lainnya). Media berlangganan produk kantor berita dalam bentuk produk yang generik maupun yang berdasarkan paket-paket khusus berlangganan. 74 - Laporan Tahunan Antara 2012
Berdasarkan focused group discussion (FGD) yang dilakukan ANTARA terhadap pelanggan surat kabar, TV, media online dan radio menunjukkan bahwa kebutuhan media terhadap kantor berita masih tinggi, namun dengan sejumlah persyaratan khusus dalam hal standar kecepatan, akurasi, fokus liputan dan sudut pandang resmi dari sumber berita, terutama Pemerintahan, Posisi ANTARA sebagai kantor berita yang masih mendapatkan kepercayaan tinggi dari pelanggan sebagai sumber berita yang dipercaya, kualitas wartawan dan ketersediaan berita dari berbagai pelosok di tanah air. Dalam hal ini posisi ANTARA di pelanggan cukup tinggi meskipun terancam oleh kecepatan sumber informasi yang diperoleh secara gratis melalui situs website. Media yang tersedia di Indonesia telah sangat tersegmentasi sesuai target pasarnya, sehingga pelanggan, pemirsa dan pendengar memiliki informasi yang cukup untuk menetapkan pilihan atas media yang tersedia. Dengan segmentasi yang jelas, media terus mengembangkan proposisi secara unik untuk meretensi konsumennya. Oleh karena itu, loyalitas konsumen terhadap suatu media juga bersifat kuat, tidak mudah tergantikan oleh datangnya media yang baru. Disinilah tantangan bagi kantor berita sebagai penyedia konten untuk memberikan nilai tambah bagi media. Persaingan diantara pelanggan kantor berita sangat kuat (wild). Ketatnya persaingan tidak saja ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah pemain, tetapi juga bagaimana para pemain membangun strategi pemasaran secara efektif. Setiap media membangun strategi positioning yang kuat dengan menanamkan brand association tertentu kepada pelanggannya sesuai proposisi, seperti ditunjukkan oleh harian Kompas, Republika, Media Indonesia, Bisnis Indonesia, Pos Kota, dan dan berbagai media penyiaran seperti RCTI, SCTV, Trans TV dan lainlain dalam merebut pangsa. Untuk melihat bagaimana ketatnya persaingan, berikut adalah perkembangan media massa di Indonesia, seperti dikutip Sendjaja (2000): 1. 1. Pada bidang pertelevisian, selain jaringan TVRI saat ini terdapat 10 (sepuluh) stasiun televisi swasta, yaitu RCTI, MNCTV(dulu TPI), SCTV, ANTEVE, INDOSIAR, METRO TV, TRANSTV, TVOne (dulu LATIVI), GLOBAL TV, DAN Trans7 (dulu TV 7). Di samping itu kini telah beroperasi 7 televisi berlangganan satelit, 6 televisi berlangganan terestrial, dan 17 televisi berlangganan kabel. 2. Pada penyiaran radio pun mengalami kemajuan meskipun tidak sepesat televisi. Hingga akhir tahun 2002, terdapat 1.188 Stasiun Siaran Radio di Indonesia. Jumlah itu terdiri atas 56 stasiun RRI dan 1.132 buah Stasiun Radio Swasta. 3. Perkembangan industri dan bisnis penyiaran ini tampaknya telah mendorong tumbuh pesatnya bisnis ‘Rumah Produksi’ (Production House/PH). Sebelum krisis ekonomi, tercatat ada 298 buah perusahaan PH yang beroperasi di mana sekitar 80 persen di antaranya berada di Jakarta. Pada saat krisis, khususnya antara tahun 1997-1999, jumlah PH yang beroperasi menurun drastis sampai sekitar 60 persen. Dalam satu tahun terakhir (2003), bisnis PH secara perlahan kembali bangkit yang antara lain didorong oleh peningkatan jumlah Televisi Swasta. Kebutuhan TV Swasta akan berbagai acara siaran, mulai acara hiburan sampai acara informasi dan pendidikan, banyak diproduksi oleh PH lokal. Laporan Tahunan Antara 2012 - 75
4. Dunia bisnis media penerbitan, khususnya surat kabar dan majalah, juga mengalami peningkatan khususnya dalam hal kuantitas. Pada tahun 2000, menurut laporan MASINDO, terdapat 358 media penerbitan. Jumlah tersebut terdiri atas 104 surat kabar, 115 tabloid, dan 139 majalah. Hal menarik dalam penerbitan media massa cetak ini adalah semakin beragamnya pelayanan isi yang disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan segmen khalayak pembacanya. Dengan kata lain, ‘spesialisasi’ telah ditempuh sebagai upaya menembus situasi kompetisi yang semakin ketat. 5. Ketatnya persaingan media massa di Indonesia, juga dapat dilihat dari data Direktorat Jenderal Sistem Komunikasi dan Diseminasi Informasi (Ditjen SKDI), Depkominfo (Juni 2009) –sekarang menjadi Direktorat Jenderal Informasi dan Kebijakan Publik (Ditjen IKP): dimana permohonan izin jasa penyiaran televisi sebanyak 368 terdiri dari Lembaga Penyiaran Pemerintah (1), LPP Lokal (16); Lembaga Penyiaran Swasta (260), Lembaga Penyiaran Komunitas (17) dan Lembaga Penyiaran Berlangganan (74). Sementara total permohonan izin jasa penyiaran radio sebanyak 2.394 terdiri dari Lembaga Penyiaran Pemerintah (1), LPP Lokal (119); Lembaga Penyiaran Swasta (1.828) dan Lembaga Penyiaran Komunitas (446). Dengan perkembangan seperti di atas, baik dalam jumlah maupun jenisnya, mustahil semua media massa menguasai seluruh pasar yang ada. Sebaliknya, kecil sekali kemungkinan hanya satu media massa dapat menguasai seluruh pasar, dalam arti memenuhi segala macam tuntutan pasar, karena tuntutan pasar juga sangat bervariasi. Dalam memperebutkan pangsa pasar, kompetisi media massa tidak hanya meliputi aspek isi, penyajian berita atau bentuk liputan lainnya, tetapi juga aspek periklanan. Hal tersebut dipersulit pula oleh perubahan tuntutan pasar. Juga perubahan dalam cara, gaya dan strategi kompetisi yang digunakan masing-masing media massa sebagai respons terhadap tuntutan pasar. Kebutuhan para pengguna konten juga terus bervariasi. Kini, informasi telah berkembang tidak terbatas berita, melainkan juga kebutuhan intelektual, bisnis, hiburan dan gaya hidup. Oleh karena itu, pengguna akhir sangat tersegmentasi berdasarkan tingkat pendidikan. Masyarakat dengan tingkat pendidikan lebih tinggi cenderung membutuhkan informasi yang memiliki muatan pendidikan, intelektual, edutainment dan gaya hidup. Sedangkan kelompok masyarakat dengan pendidikan lebih rendah cenderung kepada berita yang bersifat hiburan, sensasional, dan bahkan gosip. Kesimpulan pada analisis kekuatan kedua ini adalah posisi tawar pelanggan media terhadap kantor berita tinggi. Para pelanggan produk kantor berita mengharapkan produk dan layanan yang memiliki nilai tambah dalam berbagai ragam konten dan platform teknologi. Pilihannya bagi kantor berita adalah melakukan diferensiasi konten sesuai dengan layanan generik dan bernilai tambah dalam berbagai platform teknologi, terutama di tengah era konvergensi media teks, foto dan multimedia.
76 - Laporan Tahunan Antara 2012
POSISI TAWAR PEMASOK (SUPPLIERS) Pemasok bagi kantor berita adalah unsur sumberdaya yang digunakan, baik dalam bentuk sumberdaya manusia, narasumber pemberitaan, pemasok peralatan kerja dan infrastruktur lainnya. Hingga saat ini, ANTARA adalah penandatangan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) pertama di bidang media di Indonesia yang mengatur hak dan kewajiban karyawan, yang mayoritas wartawan. Perkembangan wartawan kini membutuhkan kompetensi yang lebih lengkap, selain memiliki keahlian jurnalistik (hard-skills) juga dituntut memiliki keahlian berkomunikasi dan berhubungan dengan narasumber dan rekan sejawat (soft-skills). Terhadap kebutuhan ini, pelaku bisnis kantor berita dan media sedang melakukan ratifikasi kurikulum pengembangan sumberdaya manusia, tidak terkecuali ANTARA. ANTARA adalah salah satu dari penandatangan ratifikasi bidang pers yang digagas Dewan Pers yang mengatur kode etik jurnalistik dan pengembangan sumberdaya manusia bersama 16 perusahaan pers lain pada Hari Pers tanggal 8 Februari 2010 di Palembang. Selain kebutuhan kompetensi, kini juga terdapat kebutuhan terhadap sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan bahasa bi-lingual, terutama kantor berita nasional yang juga menjalankan peran diplomasi publik selain menyasar segmen pasar media internasional. Selain bahasa Inggris, kantor berita juga dituntut memiliki sumberdaya manusia yang menguasai bahasa asing lain seperti Arabic, French, Spanish dan Mandarin. Selanjutnya, kebutuhan penguasaan teknologi juga semakin dituntut dari para jurnalis di era konvergensi media. Kini, seorang pembuat berita teks dituntut juga untuk mulai menguasai multimedia sebagai keahlian kedua, demikian sebaliknya. Berbagai kantor berita seperti Thomson-Reuters, Bloomberg, AFP, AP, AAP, Xinhua, Kyodo, EFE dan lain-lain telah mewajibkan para jurnalisnya melengkapi keahlian tambahan. Hal yang sama sedang dimulai di ANTARA, Bernama dan beberapa anggota OANA. Pada aspek lain, kebutuhan narasumber dengan kantor berita telah menciptakan hubungan saling tergantung. Tak ada berita tanpa narasumber, demikian juga kantor berita memilih narasumber berdasarkan relevansi, kompetensi kepakaran, atau aspek-aspek yang menjustifikasi kredibilitas sebuah konten informasi bagi pelanggan dan khalayak. Unsur pemasok lainnya adalah pemilik infrastruktur teknologi informasi dan pemilik merek peralatan kerja yang digunakan industri kantor berita dan media. Kini, selain merkmerk besar seperti Sony, Samsung, Dell, Compaq, HP, Canon, Nikon, Panasonic dan lain-lain, telah muncul para pesaing yang menawarkan kualitas yang relatif sama dengan harga jauh lebih rendah dari Negara Tirai Bambu, China. Tak jarang para pemilik brand global terkemuka juga dipasok suku cadang dan produk private label dari China juga. Beberapa pemasok aplikasi media juga dapat dikategorikan pada kekuatan industri ini, terutama aplikasi teknologi informasi yang digunakan untuk menunjang konvergensi dan teknologi data seketika yang memungkinkan pelaporan jurnalistik dan penyiaran yang lebih cepat. Aplikasi ini dikembangkan oleh para pengembang perangkat lunak lokal dan internasional, seperti ITB, Binus, Gunadarma, Atex, ATC dan lain-lain.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 77
Dapat disimpulkan, posisi tawar pemasok ini sedang. Para pemasok berkepentingan dapat menjadi bagian dari industri ini, namun kualifikasi dan kebutuhannya tergantung pada kebutuhan bisnis pelaku kantor berita. Kedua unsur, manajemen kantor berita dan pemasok yang diuraikan di atas saling membutuhkan. PRODUK PENGGANTI (PRODUCT SUBTITUTES) Produk pengganti adalah penyedia informasi yang dapat digunakan pelanggan media bila bukan bersumber kantor berita. Dalam kategori ini sumber tidak resmi dan jurnalisme warga (citizen journalism) dapat dikategorikan sebagai produk pengganti yang dihasilkan kantor berita. Keterbatasan waktu dalam mengakses informasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat memberikan berbagai alternatif pilihan bagi masyarakat untuk bisa mengakses informasi lebih mudah. Melalui situs-situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, blog, webmessenger masyarakat bisa mendapatkan informasi dengan mudah. Demikian juga dengan perkembangan teknologi di media audio dan visual dimana masyarakat sudah bisa menikmati informasi melalui telepon seluler yang tidak mengharuskan untuk meluangkan waktu di depan televisi dan menghabiskan waktu dengan membaca koran. Perkembangan jurnalisme warga semakin diadopsi oleh berbagai media, namun tidak oleh kantor berita resmi. Kantor berita membutuhkan sumber yang kredibel, sehingga penyebaran daerah liputan perlu disikapi dengan strategis menambah kontributor atau stringer yang bukan berstatus karyawan organik. Penerapan stringer ini juga bukan tanpa risiko, karena kemungkinan produk yang dihasilkan juga dikirim ke media lain, bahkan kepada para pelanggan kantor berita. Kredibilitas narasumber dan informasi tidak terpenuhi oleh jurnalisme warga, namun narasumber yang aktif menyampaikan pesan kepada para redaktur juga semakin tinggi pada era pencitraan dan branding seperti saat ini. Dengan kata lain, seorang redaktur dapat lebih mudah memiliki kontak dengan narasumber saat ini, karena para narasumber juga berkepentingan terhadap sebuah pemberitaan. Produk informasi lain yang potensial sebagai produk pengganti adalah iklan. Iklan menurut pakar komunikasi Al Ries semakin rendah kredibilitasnya, dan bukan menjadi ancaman terhadap produk informasi yang dihasilkan kantor berita atau pemasok konten lainnya. Dapat disimpulkan, bila ancaman produk pengganti kantor berita adalah rendah. Media pelanggan kantor berita membutuhkan kredibilitas yang tak terpenuhi oleh jurnalisme warga yang kini makin banyak kita saksikan di tengah perkembangan teknologi informasi.
78 - Laporan Tahunan Antara 2012
ANCAMAN PENDATANG BAR (NEW ENTRANTS) Pendatang baru yang potensial masuk dalam persaingan industri kantor berita adalah para calon-calon pemasok baru bagi kepentingan media pelanggan. Masuknya detik.com, JPNN dan Persda menunjukkan pendatang baru dapat masuk kapan saja, namun membutuhkan berbagai persayaratan yang tak mudah, Untuk memasuki industri penyedia konten untuk menyasar segmen pelanggan media membutuhkan kekuatan reputasi, jaringan dan konsistensi untuk melayani pasar media yang kini makin banyak berguguran di berbagai Negara. Pergeseran perilaku pembaca surat kabar misalnya, telah membuat industri media online tumbuh ketika para pembaca membutuhkan format yang lebih ringkas dan dapat lebih memiliki mobilitas tinggi. Reputasi, jaringan liputan, jam terbang jurnalistik dan konsistensi ini membutuhkan skala investasi yang tak kecil untuk dapat memasuki industri penyedia konten informasi yang telah dihuni pemain-pemain lama. Peluang bagi pendatang baru adalah mengambil ceruk pasar tertentu seperti infotaintment, hiburan, olahraga dan info-info lainnya yang bernilai tambah khusus bagi pengguna. Banyak kantor berita kini justru membutuhkan penyelamatan bisnisnya, ketika pasar media telah memiliki sumbernya sendiri. Bentuk kemitraan dengan media yang memiliki kepemilikan dalam sebuah kantor berita seperti Kyodo dan AP adalah bentuk yang memungkinkan kantor berita dan pelanggan yang juga sekaligus pemilik kantor berita tersebut untuk memperkuat strategi bisnis konten informasinya agar tetap relevan dalam persaingan yang makin ketat. Dapat disimpulkan, bahwa ancaman pendatang baru dalam industri kantor berita adalah rendah. Tak mudah memasuki industri ini, kecuali bila para pendatang baru masuk pada ceruk pasar yang belum terlayani (white space).
Laporan Tahunan Antara 2012 - 79
[
tijauan operasional
]
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA Pencapaian Kinerja Komersial Divisi Komersial sesuai target Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) tahun 2012 diharapkan dapat melampaui realisasi pendapatan tahun 2011. Sampai akhir tahun 2012, Divisi Komersial yang membawahi enam Unit Usaha dan satu Departemen, yaitu: 1. UUS ARTechS 2. UUS ANTARA-Bloomberg 3. UUS Multilayanan (News Services) 4. UUS KBA 5. UUS ASIANet dan ASIA PULSE 6. UUS Penerbitan dan Percetakan 7. Departemen Penjualan dan Peduli Pelanggan Kinerja komersial pada tahun 2012 meningkat 12% dibadingkan realisasi tahun 2011 yang mencapai. Capaian ini diraih melalui program-program kerja dan inovasi seperti: • Memperkuat dan mengembangkan existing produk agar lebih berorientasi pasar dan end-users. • Meningkatkan pelayanan kepada mitra kerja komersial melalui standarisasi layanan (ISO) Secara persentasi, pendapatan yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah Departemen Usaha Asianet & Asia Pulse yang mencapai 186%. Perubahan skema kerja sama dengan PRWire dan kerja sama baru dengan ACNNewswire memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap meningkatnya pendapatan pada unit usaha tersebut. Selain Asianet, unit usaha Bloomberg juga melampaui target pendapatan sebesar 111% disusul MULA (108%) dan Artechs sebesar 101% Unit usaha KBA walaupun secara pendapatan tidak mencapai target, namun secara profitabilitas dapat melampaui target sebesar 105% Hanya unit usaha APU yang membukukan margin negatif yang disebabkan masih banyaknya kendala intern untuk memasarkan produk baru; majalah ”Warta Perundangundangan (WPU)” Secara keseluruhan Divisi Komersial memberikan keuntungan dari unit-unit usaha tersebut sebesar 109% dari target RKAUP 2012. Sementara Departemen Penjualan dan Peduli Pelanggan dapat menekan biaya hingga 40% Pada tahun 2012, Divisi IMQ terus berupaya untuk meningkatkan kinerja, baik dari sisi pendapatan maupun kualitas produknya. Peningkatan kerjasama dengan pihak ketiga yang dapat mendukung penyebaran produk dan layanan IMQ juga terus ditingkatkan sehingga dapat menekan biaya sekaligus memperkuat jaringan sehingga IMQ dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Pada tahun 2012 IMQ membukukan keuntungan yang diuraikan sebagai berikut : a. Revenue pada 2012 adalah sebesar 82,6% dari target RKAP. b. Biaya COGS dapat ditekan yang hanya mencapai 91% dari RKAP 2012. c. Optimalisasi collection yang mencapai rata-rata sebesar 99% tahun 2012. 80 - Laporan Tahunan Antara 2012
d. Melakukan pemasokan berita ekonomi dan financial untuk redaksi ekonomi LKBNANTARA untuk membantu pencapaian target PSO dengan penyerapan sebesar 85% perharinya. e. Peningkatan kualitas I-Media agar lebih mudah dikustomisasi dan rendah biaya pemeliharaan. e. Mempersiapkan IMQ sebagai anak perusahaan dengan penekanan menjadi software house sebagai salah satu pengembangan portofolio bisnis IMQ ditahun 2013. f. Melakukan pemuktahiran (update) data company profile untuk para emiten. Teknologi Informasi Divisi Teknologi Informasi (DivTI) sampai dengan akhir Desember 2012 diantaranya telah membangun standardisasi newsroom untuk produk-produk non redaksi dan non pso, program efisiensi untuk beberapa fungsi teknis, optimalisasi infrastruktur, pembenahan beberapa aplikasi newsroom dan persiapan maintenance tahunan serta menyiapkan proposal untuk otomisasi KPI dan memberi dukungan teknis terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan yang melibatkan DivTI didalam pelaksanaannya. Untuk optimalisasi infrastruktur, khususnya backbone untuk saluran komunikasi data, beberapa saluran yang telah kami review ternyata terdapat beberapa saluran yang tidak terutilisasi dengan optimal. Oleh karena itu perlu dilakukan konsolidasi kepada unit-unit lain yang sekiranya dapat memanfaatkan untuk mendukung operasional dan bisnis unitnya masing-masing. Seiring dengan meningkatkan pengembangan produk online Perusahaan sebagai usaha untuk mendukung peran ANTARA sebagai content aggregator, DivTI telah menyiapkan content management system yang lebih baik lagi, sehingga pengelolaan newsroom masing-masing produk online dapat dilakukan sekaligus tetapi tetap sesuai dengan channel masing-masing produk. Dan terakhir adalah persiapan maintenance. Saat ini backbone untuk komunikasi data yang digunakan oleh Perusahaan untuk mendukung operasional dan bisnis dapat dikatakan sudah lebih dari cukup. Distribusi produk informasi ke berbagai varian kanal yang ada, surat elektronik, SMS Center, mobile access, adalah kegiatan-kegiatan yang didukung oleh sistem komunikasi data dengan kapasitas backbone yang cukup. Sebagai bentuk optimalisasi beberapa hal usaha yang telah dicapai oleh DivTI antara lain : 1. Mengubah jalur Local Link Fiber Optic (IM2) menjadi Metro Link, efisiensi yang akan diperoleh Perusahaan adalah sebesar Rp. 11.000.000/bulan atau sekitar Rp. 132.000.000/ tahun. Hasil proses yang dilakukan pada triwulan 4 tahun 2012 ini akan berlaku pada tahun 2013. 2. Backbone Shared, Jalur Data Broadcast Satelite yang ada digunakan bersama oleh MULA, TV dan IMQ. Efisiensi yang dapat diperoleh Perusahaan adalah sebesar US$. 5400/bulan atau sebesar US$. 64.800/tahun dari pengurangan link yang digunakan oleh IMQ. Berlaku mulai tahun 2013. Realisasi kerja berikutnya adalah pembenahan aplikasi newsroom yang digunakan oleh unit kerja Multi Layanan (Divisi Komersial). Saat ini media newsroom yang ada sudah Laporan Tahunan Antara 2012 - 81
dapat digunakan secara terintegrasi untuk seluruh layanan informasi yang dihasilkan oleh unit dimaksud, seperti layanan untuk Yahoo OMG, MSN, AFP dan Seleblitz (Reuters) dan siap digunakan untuk layanan-layanan sejenis lain pada masa yang akan datang. Perangkat server dan perangkat pendukungnya secara teknis digunakan penuh selama 24 jam perhari selama setahun penuh. Oleh karena itu perbaikan ataupun tunning system hanya dapat dilakukan pada saat power off. Pada kesempatan maintenance tahunan 2012, perbaikan dan pembenahan sistem yang dilakukan meliputi sinkronisasi data dari DC-DRC, tunning database, dan relokasi. Sumber Daya Manusia Realisasi Program Direktorat SDM dan Umum atas sasaran strategis tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan Kompetensi SDM Pencapaian program peningkatan kompetensi SDM diukur melalui dua hal, yaitu : a. Posisi Pekerjaan yang Diisi Sesuai Kompetensi (Target 85%) Untuk setiap Posisi Pekerjaan yang akan diiisi atau ditempati, dilakukan Assessment Competency terhadap kandidat pejabat tersebut. Penempatan SDM yang tepat di posisi yang tepat yaitu yang sesuai dengan kompetensi merupakan strategi dalam aspek pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth). Penempatan dan penugasan karyawan didasarkan pada kinerja, kompetensi, dan track record yang bersangkutan, dan diputuskan melalui Rapat Direksi. b. Program Pelatihan dan Pengembangan Sesuai dengan Rencana (Target 85%) Peningkatan kompetensi SDM dilakukan melalui penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan yang bersifat in-house training atau mengirim karyawan ke kegiatan public training yang disesuaikan dengan Analisis kebutuhan Pelatihan Karayawan yang bersangkutan. In-house Training yang telah dilaksanakan pada periode Januari-Desember 2012 adalah sebagai berikut :
Jumlah Jenis Pelatihan
Jumlah Karyawan yang Diikutsertakan
25 jenis
491 karyawan
Sedangkan public training yang telah diikuti adalah sebagai berikut : Jumlah Jenis Pelatihan
Jumlah Karyawan yang Diikutsertakan
75 jenis
144 karyawan
82 - Laporan Tahunan Antara 2012
Program in-house training dan public training ini total melibatkan 635 peserta/karyawan Perum LKBN Antara. Program pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan produktivitas Karyawan yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas dan kinerja Perusahaan. 2. Retensi SDM yang Unggul Pencapaian Sasaran Strategis Retensi SDM yang Unggul diukur melalui dua hal, yaitu : a. Retention rate per tahun (Target 96%). Pada periode Januari-Desember 2012 terdapat 3 (tiga) Karyawan Tetap yang mengundurkan diri. Jadi retention rate sampai periode ini 99,83 %. b. Indeks Keterikatan/Engagement Karyawan (Target 75% dari skala 6) Hasil survey indeks secara keseluruhan keterikatan (employee engagement) karyawan Perum LKBN ANTARA sebesar 4.4956, atau 74,93 % dari skala 6. 3. Memperbaiki Sistem Karir Konsep pedoman perencanaan dan pengembangan sistem karir yang mengakomodir karir struktural maupun karir fungsional secara komprehensif akan dituntaskan dituntaskan pada tahun 2012. Pada periode Januari-Desember 2012 sudah diselesaikan konsep Standar Kompetensi dan Tunjangan Fungsional Kompetensi Wartawan dan Non-Wartawan, dan sudah direvieu oleh konsultan, serta sudah diimplementasikan. 4. Meningkatkan Disiplin Karyawan (Target Tingkat Kehadiran Karyawan 98%). a. Tingkat Kehadiran Karyawan (Target 90%) Pada periode Januari-September 2012 data kehadiran karyawan Perum LKBN Antara adalah sebagai berikut : No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Prosentase 82 % 91 % 89 % 89 % 90 % 86 % 85% 90% 86% 88% 86% 88%
Laporan Tahunan Antara 2012 - 83
[
tinjaun keuangan
]
Dari jumlah prosentase kehadiran karyawan, dapat dihasilkan rata-rata kehadiran karyawan per bulan adalah 87.50% atau 97.22% dari target yang ditetapkan. b Nilai Rata-rata Sasaran Kinerja Individu (Target 90%) Data nilai rata-rata pencapaian Sasaran Kinerja Individu periode Januari-Desember 2012 sebesar 105,84% atau 117.60% dari target. LABA RUGI KOMPREHENSIF
ANALISIS POSISI KEUANGAN
84 - Laporan Tahunan Antara 2012
EKUITAS
ARUS KAS
Laporan Tahunan Antara 2012 - 85
BELANJA MODAL
RASIO FINANCIAL
86 - Laporan Tahunan Antara 2012
RINCIAN PENDAPATAN DIVISI
RINCIAN NERACA ASET
Laporan Tahunan Antara 2012 - 87
RINCIAN LIABILITAS & EKUITAS
88 - Laporan Tahunan Antara 2012
KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) DAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN
Laporan Tahunan Antara 2012 - 89
TATA KELOLA PERUSAHAAN
“Perusahaan berkomitmen penuh untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dengan standar moral yang tinggi dengan mengacu pada praktik terbaik (best practice) dan standar etika perusahaan (Code of Conduct)” ANTARA sangat menyadari arti pentingnya implementasi GCG sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan nilai dan pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkesinambungan tidak hanya bagi Pemilik Modal (shareholders) namun juga segenap Pemangku Kepentingan (stakeholders). Untuk itulah, ANTARA berkomitmen untuk mengimplementasikan GCG secara konsisten dengan mempersiapkan sebaik-baiknya tujuan penyelengaraan GCG berikut berbagai kelengkapan infrastrukturnya yang akan menjadi landasan bagi terselenggaranya tata kelola yang baik. TINJAUAN DAN KOMITMEN PENYELENGGARA GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Perusahaan telah menetapkan tujuan penyelenggaraan GCG yang diuraikan sebagai berikut : 1. Menjamin tercapainya tujuan yang esensial sebagai perusahaan umum (PERUM); 2. Mencapai pertumbuhan dan imbal hasil yang maksimal sehingga meningkatkan kemakmuran Perusahaan, serta mewujudkan nilai pemilik modal dalam jangka panjang tanpa mengabaikan kepentingan stakeholders lainnya; 3. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan yang baik antara shareholders, Dewan Pengawas, Direksi, dan seluruh stakeholders Perusahaan; 4. Mendukung aktifitas pengendalian internal dan pengembangan Perusahaan; 5. Mengelola sumber daya secara lebih amanah; 6. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada stakeholders; 7. Memperbaiki budaya kerja Perusahaan; 8. Menjadikan Perusahaan bernilai tambah yaitu meningkatkan kesejahteraan seluruh Jajaran ANTARA berikut peningkatan kemanfaatan bagi stakeholders Perusahaan. Perusahaan juga terus berupaya maksimal untuk menciptakan iklim yang kondusif, mengidentifikasi serta mempersiapkan berbagai faktor pendukung keberhasilan penerapan GCG yang meliputi : 1. Komitmen penuh dari Dewan Pengawas dan Direksi untuk mengimplementasikan GCG; 2. Pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip GCG disetiap jajaran manajemen; 3. Adanya suatu mekanisme evaluasi yang terus menerus atas implementasi GCG; 4. Adanya kode etik yang dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh Jajaran ANTARA.
90 - Laporan Tahunan Antara 2012
STRATEGIC GOVERNANCE POLICY Perusahaan juga telah memiliki Strategic Governance Policy (SGP) yang disusun sebagai acuan pelaksanaan kegiatan Perusahaan, seluruh peraturan, keputusan atau kebijakan dalam bentuk apapun juga di internal Perusahaan. Pemberlakuan Strategic Governance Policy adalah untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang ada di Perusahaan mengandung prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang bersifat universal, yaitu: transparancy, accountability, responsibility, independent dan fairnes. Kebijakan (soft –structure GCG) sebagai bentuk internalisasi GCG guna menciptakan dan mendukung iklim yang kondusif dalam penerapan juga telah selesai disusun. PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN Perusahaan melengkapi prinsip-prinsip dasar GCG yang terdiri dari transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta kewajaran dan kesetaraan dengan pedoman pokok pelaksanaan untuk memudahkan implementasinya. 1. Transparansi (Transparancy) Prinsip Dasar ANTARA mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh Pemilik Modal, kreditur dan stakeholders. Pedoman Pokok Pelaksanaan ANTARA menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya. a. Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak terbatas pada Visi, Misi, sasaran usaha dan strategi Perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi Direksi dan Dewan Pengawas, kepemilikan saham anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi beserta anggota keluarganya dalam Perusahaan dan perusahaan lainnya, sistem manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan GCG serta tingkat kepatuhannya, dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi Perusahaan; b. Prinsip transparansi yang dianut oleh Perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan Perusahaan sesuai dengan peraturan perundangundangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi; c. Kebijakan Perusahaan harus tertulis dan secara proporsional dikomunikasikan kepada stakeholders.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 91
2. Akuntabilitas (Accountability) Prinsip Dasar ANTARA mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu ANTARA berupaya melaksanakan pengelolaan Perusahaan secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan Perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan Pemilik Modal dan stakeholders lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. Pedoman Pokok Pelaksanaan Perusahaan menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing yang terdiri dari organ Perusahaan (Menteri/RPB, Dewan Pengawas, dan Direksi), serta semua Karyawan secara jelas dan selaras dengan Visi, Misi, Nilai-Nilai Perusahaan (corporate values) dan strategi Perusahaan; a. Perusahaan meyakini bahwa semua organ Perusahaan dan semua Karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG; b. Perusahaan memastikan adanya sistem pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan Perusahaan; c. Perusahaan memiliki ukuran kinerja untuk semua tingkatan Jajaran ANTARA yang konsisten dengan sasaran usaha Perusahaan, serta memiliki sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment system); d. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ Perusahaan dan semua Karyawan harus berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati. 3. Responsibilitas (Responsibility) Prinsip Dasar ANTARA selalu berupaya untuk mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen. Pedoman Pokok Pelaksanaan a. Organ Perusahaan berupaya menjalankan prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2007 dan peraturan Perusahaan lainnya (by-laws); b. Perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial dengan antara lain peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar Perusahaan dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.
92 - Laporan Tahunan Antara 2012
4. Independensi (Independency) Prinsip Dasar Untuk melaksanakan prinsip GCG, ANTARA melaksanakan pengelolaan Perusahaan secara independen sehingga masing-masing organ Perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Pedoman Pokok Pelaksanaan a. Masing-masing organ Perusahaan harus menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif; b. Masing-masing organ Perusahaan harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar ANTARA dan peraturan perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung jawab antara satu dengan yang lain. 5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness) Prinsip Dasar Dalam melaksanakan kegiatannya, ANTARA senantiasa memperhatikan kepentingan Pemilik modal dan stakeholders berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Pedoman Pokok Pelaksanaan a. Perusahaan memberikan kesempatan kepada Stakeholders untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan Perusahaan serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-masing; b. Perusahaan memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada stakeholders sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada Perusahaan; c. Perusahaan memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan Karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik. ORGAN PENTING PERUSAHAAN Organ Perusahaan yang terdiri dari Menteri/Rapat Pembahasan Bersama (RPB), Dewan Pengawas dan Direksi, berperan penting dalam pelaksanaan GCG secara efektif. Organ ini harus menjalankan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ memiliki independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya semata-mata untuk kepentingan Perusahaan. Direksi dan Dewan Pengawas yang merupakan organ utama dalam praktek GCG Perusahaan juga telah memiliki Board Manual yang mengatur tugas dan tanggung jawab masing-masing organ tersebut beserta hubungan kerja keduanya sesuai prinsip-prinsip GCG dengan mengacu pada Anggaran Dasar dan/atau ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan Tahunan Antara 2012 - 93
Pembentukan Board Manual juga diamanatkan SGP agar implementasi GCG lebih terintegrasi dan tidak terjadi tumpang tindih (overlapping) peraturan yang dikeluarkan terkait dengan praktek-prakteknya. Berpegang kepada panduan pedoman tersebut, Dewan Pengawas dan Direksi diharapkan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efisien, efektif, transparan, kompeten, independen dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebagai Soft-structure GCG, yang mengkompilasi berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Umum LKBN ANTARA , sekaligus kebijakan yang menjadi kesepakatan antara Direksi dan Dewan Pengawas, Board Manual bertujuan: 1. Menjadi rujukan/pedoman tentang tugas pokok dan fungsi kerja masing-masing organ Perusahaan; 2. Meningkatan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar organ Perusahaan; 3. Menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness (kewajaran). Perusahaan juga melakukan evaluasi secara berkala atau sesuai kebutuhan untuk mengetahui dan mengukur kesesuaian Board Manual dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku maupun dinamika bisnis yang terjadi. Evaluasinya dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan dan Sekretaris Dewan Pengawas berkoordinasi dengan Internal Audit. 1. Rapat Pembahasan Bersama (RPB) RPB adalah organ Perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Perusahaan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Dewan Pengawas atau Direksi dan merupakan wadah Pemilik Modal untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam dalam Perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam RPB harus didasarkan pada kepentingan usaha Perusahaan dalam jangka panjang. RPB dan/atau Menteri selaku Pemilik Modal tidak diperkenankan melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Pengawas dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang Menteri/RPB untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Pada Tahun 2012 telah diadakan Rapat Pembahasan Bersama (RPB) pengesahan RKAP Perum LKBN ANTARA Tahun Buku 2012 tepatnya pada hari Kamis, tanggal 19 Januari 2012 di Gedung Kementerian BUMN Ruang Rapat Lantai 9, Jl. Medan Merdeka Selatan No.13 Jakarta yang menghasilkan keputusan sebagai berikut:
94 - Laporan Tahunan Antara 2012
A. Pengesahan RKAP Tahun Buku 2012, dengan pokok-pokok sebagai berikut : 1). Perhitungan Laba/Rugi • Total Pendapatan Usaha Rp. 202.268 juta • Beban Pokok Usaha Rp. 133.019 juta • Laba/Rugi Kotor Rp. 69.249 juta • Beban Penjualan Rp. 5.861 juta • Beban Umum dan Administrasi Rp. 50.405 juta • Total Beban Rp. 56.266 juta • Laba/Rugi Usaha Rp. 12.984 juta • Pendapatan (beban) lain-lain Rp. 374 juta • Laba sebelum pajak Rp. 13.358 juta 2). Neraca Proyeksi Neraca per 31 Desember 2012 ditutup dengan jumlah aktiva/pasiva masingmasing sebesar Rp. 119.134 juta dengan rincian sebagai berikut: Aktiva • Aktiva Lancar Rp. 51.156 juta • Aktiva Tidak Lancar Rp. 67.978 juta • Jumlah Aktiva Rp. 119.134 juta Pasiva • Kewajiban Lancar Rp. 36.265 juta • Kewajiban Tidak Lancar Rp. 18.146 juta • Ekuitas Rp. 64.723 juta • Jumlah Pasiva Rp. 119.134 juta 3). Investasi • Tanah Rp. 300 juta • Bangunan Permanen dan Prasarana Rp. 184 juta • Peralatan Kantor Rp. 14.711 juta • Kendaraan Rp. 5.359 juta • Belanja lain-lain Rp. 1.500 juta • Total investasi Rp. 22.090 juta B. Rapat memberikan kuasa kepada Dewan Pengawas untuk menyetujui perubahan RKAP sepanjang perubahan tersebut tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari total nilai RKAP atau kegiatan yang tidak bersifat strategis. C. RKAP Tahun 2012 tersebut dapat disahkan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Adanya Pakta Integritas yang ditandatangani oleh Dewan Pengawas dan Direksi; b. Tanggapan Dewan Pengawas pada usulan RKAP tahun 2012 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan RPB dan harus ditindaklanjuti oleh Direksi.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 95
2. Hak dan Tanggung Jawab Pemilik Modal Menteri sebagai pemilik modal, memiliki hak dan tanggung jawab atas Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perusahaan. Dalam melaksanakan hak dan tanggung jawabnya, perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Pemilik Modal harus menyadari bahwa dalam melaksanakan hak dan tanggung jawabnya harus memperhatikan juga kelangsungan hidup Perusahaan; b. Perusahaan menjamin terpenuhinya hak dan tanggung jawab Pemilik Modal atas dasar asas kewajaran dan kesetaraan (fairness) sesuai dengan Anggaran Dasar. 3. Dewan Pengawas Dewan Pengawas bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perusahaan melaksanakan GCG serta melakukan evaluasi kinerja Direksi secara berkala. Namun demikian, Dewan Pengawas tidak boleh turut serta dalam mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Pengawas, termasuk Ketua Dewan Pengawas adalah setara. Tugas Ketua Dewan Pengawas adalah mengkoordinasikan kegiatan anggota Dewan Pengawas. Tugas, Wewenang dan Kewajiban Tugas Dewan Pengawas adalah melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (selanjutnya disingkat “RJPP”), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (selanjutnya disingkat “RKAP”) serta ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan adalah kegiatan Dewan Pengawas untuk menilai perusahaan dengan cara membandingkan antara keadaan sebenarnya dengan keadaan yang seharusnya dilakukan, baik dalam bidang keuangan dan/atau bidang teknis operasional. Tugas Dewan Pengawas Agar Dewan Pengawas dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal, Dewan Pengawas berhak untuk: a. Anggota Dewan Pengawas baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu berhak memasuki bangunan-bangunan dan halaman-halaman atau tempat-tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perusahaan dan berhak memeriksa bukubuku, surat-surat bukti, persediaan barang-barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas untuk keperluan verifikasi, surat berharga dan lain-lain; b. Mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi; c. Anggota Dewan Pengawas berhak menanyakan dan meminta penjelasan tentang segala hal kepada Direksi dan Direksi wajib memberikan penjelasan; d. Jika dianggap perlu, Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya dapat memperoleh bantuan tenaga ahli untuk hal tertentu dan jangka waktu tertentu atas beban Perusahaan;
96 - Laporan Tahunan Antara 2012
e. Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugasnya, Dewan Pengawas dapat mengangkat seorang sekretaris Dewan Pengawas atas beban Perusahaan; f. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan; g. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi; h. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Pengawas; i. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan; j. Dewan Pengawas setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dengan alasan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau terdapat indikasi melakukan perbuatan yang dapat merugikan Perusahaan dan/atau melalaikan kewajibannya dan/atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perusahaan. Pemberhentian sementara dimaksud harus diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan dan Menteri disertai alasan yang menyebabkan tindakan tersebut; k. Dalam hal Jabatan Direksi lowong dan penggantinya belum ada atau belum memangku jabatannya, maka Dewan Pengawas berwenang menunjuk salah seorang anggota Direksi lainnya untuk menjalankan pekerjaan anggota Direksi yang lowong tersebut dengan kekuasaan dan wewenang yang sama dan menunjuk pihak lain untuk mewakili perusahaan dalam hal terjadi benturan kepentingan Perusahaan dengan kepentingan semua anggota Direksi. Kewajiban Dewan Pengawas Dalam melakukan pengawasan atas pengurusan Perusahaan, Dewan Pengawas berkewajiban: a. Dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab melaksanakan tugas untuk kepentingan dan usaha Perusahaan; b. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku; c. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi; d. Memberikan Nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan kegiatan pengurusan Perusahaan, Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta wajib melasanakan prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran; e. Memberikan pendapat atau saran kepada Menteri mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan RKAP yang diusulkan Direksi; f. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada Menteri mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perusahaan; Laporan Tahunan Antara 2012 - 97
g. Melaporkan dengan segera kepada Menteri apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan; h. Memantau efektivitas praktek GCG yang dilakukan Perusahaan; i. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan; j. Membuat risalah rapat Dewan Pengawas; k. Melaporkan kepada Perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perusahaan dan Perusahaan lain; l. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RPB; m. Menetapkan keputusan batasan-batasan nilai dari perbuatan hukum Direksi yang memerlukan persetujuan tertulis Komisaris; n. Memberikan Putusan Terhadap Usulan Perbuatan hukum Direksi yang memerlukan Persetujuan Tertulis; Tugas Dewan Pengawas Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Pengawas mempunyai kewenangan untuk memberikan keputusan sebagai berikut: a. Penetapan batasan-batasan nilai dari perbuatan hukum Direksi yang memerlukan persetujuan tertulis Dewan Pengawas; b. Penunjukan Direksi atau seseorang untuk mewakili Perusahaan apabila terjadi jabatan anggota Direksi lowong; c. Pemberhentian sementara seorang atau lebih anggota Direksi 4. Menunjuk Pihak Lain untuk Mewakili Perusahaan Dalam Hal Terjadi Benturan Kepentingan yang Menyangkut Kepentingan Semua Anggota Direksi. Frekuensi Rapat Dewan Pengawas. Sepanjang tahun 2012, Dewan Pengawas telah menyelenggarakan Rapat Dewan Pengawas sebanyak 25 (dua puluh lima) kaliyang terdiri dari: 1. Rapat Internal Dewan Pengawas sebanyak 12 (dua belas) kali; 2. Rapat Gabungan Dewan Pengawas dan Direksi sebanyak 12 (dua belas) kali, dan 3. Rapat dengan Pihak Eksternal sebanyak 1 (satu) kali.
98 - Laporan Tahunan Antara 2012
dengan tingkat kehadiran masing-masing Dewan Pengawas sebagai berikut: Nama
Jabatan
Tingkat Kehadiran
Henri Subiakto
Ketua Dewan Pengawas (s.d. Oktober 2012)
100%
Zaim Uchrowi
Ketua Dewan Pengawas (Oktober s.d. Desember 2012)
Asro Kamal Rokan
Anggota Dewan Pengawas (s.d. Oktober 2012)
95,45%
Heri Rakhmadi
Anggota Dewan Pengawas (s.d. Oktober 2012)
95,45%
Sambas Mulyana
Anggota Dewan Pengawas (Januari s.d. Februari 2012)
40%
DJ Nachrowi
Anggota Dewan Pengawas (Oktober s.d. Desember 2012)
100%
Hadi M. Djuraid
Anggota Dewan Pengawas (Oktober s.d. Desember 2012)
66,67%
Nuning S.R. Wulandari
Anggota Dewan Pengawas (Juni s.d. Desember 2012)
76,92%
100%
Komite Penunjang Dewan Pengawas a. Dewan Pengawas dapat membentuk komite-komite dalam rangka membantu tugastugas Dewan Pengawas dan untuk memenuhi ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku atas beban Perusahaan; b. Setiap Komite dipimpin oleh seorang anggota Dewan Pengawas; c. Tugas, wewenang, keanggotaan dan hal-hal lain yang terkait dengan komite-komite di atas diatur dalam Charter tersendiri. 4. Direksi Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. Prinsip Dasar Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perusahaan Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 99
Tugas, Wewenang dan Kewajiban Direksi Tugas pokok : 1. Melaksanakan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan dan bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut; 2. Memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan; 3. Direksi berhak mewakili Perusahaan di dalam maupun di luar Pengadilan serta melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun mengenai kepemilikan kekayaan Perusahaan serta mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perusahaan. Dalam melaksanakan tugas pokok di atas, Direksi secara kolegial melalui Rapat Direksi berwenang untuk: 1. Menetapkan kebijakan dalam memimpin pengurusan Perusahaan termasuk menetapkan visi, misi dan strategi; 2. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan; 3. Mengangkat dan memberhentikan karyawan Perusahaan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan; 4. Mengajukan usulan pengelolaan Perusahaan yang memerlukan persetujuan Dewan Pengawas dan/atau memerlukan persetujuan tertulis Dewan Pengawas dan Persetujuan [Menteri] serta melaksanakannya sesuai ketentuan yang di atur dalam Anggaran Dasar, Persetujuan Dewan Pengawas serta Keputusan Menteri; 5. Mengatur ketentuan tentang ketenagakerjaan Perusahaan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan keputusan Menteri; 6. Mengatur penyerahan kekuasan Direksi untuk mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang karyawan Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain; 7. Menjalankan tindakan-tindakan lainnya, baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan kekayaan Perusahaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah ini; 8. Mengupayakan tercapainya sasaran indikator aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi yang digunakan sebagai dasar penilaian tingkat kesehatan Perusahaan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan dalam [RPB] persetujuan RKAP; 9. Menetapkan sasaran kinerja serta evaluasi kinerja Perusahaan,Direktorat, Unit operasi dan unit usaha melalui mekanisme organisasi Perusahaan; 10. Menetapkan usulan dan perubahan RJPP dan RKAP sesuai ketentuan yang berlaku; 11. Menetapkan persetujuan sesuai kewenangan Direksi, memantau dan melakukan koreksi terhadap pelaksanaannya; 12. Menetapkan kegiatan kerjasama atau kontrak dengan nilai kontrak atau penggunaan/ perolehan aset yang melebihi kewenangan Direktur seperti yang diatur dalam kebijakan keuangan; 13. Menetapkan kebijakan keuangan yang secara periodik perlu ditinjau oleh Direksi; 14. Menetapkan struktur organisasi dan penetapan pejabat Perusahaan sampai jenjang tertentu yang di atur melalui ketetapan Direksi. 100 - Laporan Tahunan Antara 2012
Kewajiban Direksi 1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya; 2. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, termasuk rencana-rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan Perusahaan serta menyampaikannya kepada Dewan Pengawas dan Menteri untuk mendapatkan pengesahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 3. Memelihara risalah rapat serta menyelenggarakan pembukuan Perusahaan sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu perusahaan; 4. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan; 5. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perusahaan berupa laporan tahunan termasuk perhitungan tahunan dan laporan manajemen kepada Menteri; 6. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Menteri; 7. Menyiapkan susunan organisasi Perusahaan lengkap dengan rinciannya; 8. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2007 tentang Perum LKBN ANTARA dan yang ditetapkan oleh Menteri berdasarkan peraturan perundangundangan. Pembagian Tugas Direksi Direktur Utama 1. Bersama anggota direksi lainnya mempunyai tugas pokok sebagai berikut: 2. Mengusahakan tercapainya tujuan, mengurus dan memelihara kekayaan perusahaan, mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan, bertindak atas nama perusahaan dalam bidang penyelenggaraan tugas-tugas dan kekayaan perusahaan; 3. Melakukan perencanaan, pembinaan, pengawasan dan usaha/bisnis di bidang informasi dalam arti yang seluas-luasnya; 4. Memberikan arahan dan mengendalikan kebijakan, Visi, Misi dan strategi perusahaan; 5. Memimpin para anggota Direksi dalam melaksanakan keputusan Direksi; 6. Mengkoordinasikan pemecahan masalah eksternal perusahaan, kebijakan perencanaan, pengendalian, pencapaian sasaran jangka panjang perusahaan, kebijakan audit, peningkatan kultur, citra dan tata kelola perusahaan (GCG); 7. Menyelenggarakan dan memimpin Rapat Direksi secara periodik sesuai ketetapan Direksi atau rapat-rapat lain apabila dipandang perlu sesuai usulan Direksi; 8. Mengesahkan semua Keputusan Direksi; 9. Mewakili perusahaan di dalam maupun di luar pengadilan berdasarkan persetujuan anggata Direksi lainnya pada Rapat Direksi; 10. Menunjuk anggota Direksi lain untuk bertindak atas nama Direksi; Laporan Tahunan Antara 2012 - 101
11. Menentukan keputusan Direksi, apabila dalam voting pada rapat Direksi terdapat jumlah suara yang sama banyak antara suara yang setuju dan tidak setuju; 12. Memilah dan memberikan informasi kepada stakeholders segala sesuatu tentang Perusahaan; 13. Dalam hal Direktur Utama berhalangan, tugas dan kewenangan Direktur Utama dirangkap oleh anggota Direksi lain yang ditunjuk. Direktur Pemberitaan 1. Bertugas merumuskan rencana, strategi dan kebijakan dalam bidang Pemberitaan dan Keredaksian;[tidak tercantum dalam Keputusan Direksi; 2. Mencari, menerima, mengolah, menyusun, menyajikan serta menentukan penyiaran data, berita, karangan khas yang terkait dengan pemberitaan nasional dan daerah, pemberitaan ekonomi dan internasional, pemberitaan multimedia, dan pemberitaan foto sesuai dengan tugas pokok perusahaan; 3. Membina dan mengembangkan keterampilan serta pengetahuan wartawan dan redaktur perusahaan; 4. Mengkoordinasi dan mengawasi seluruh kegiatan yang berada dalam lingkup direktorat pemberitaan yang meliputi Divisi Nasional dan Daerah, Divisi Ekonomi dan Internasional, Divisi Mandiri Multimedia, Ombudsman dan Sekretariat Redaksi. Direktur Keuangan 1. Bertugas merumuskan rencana, strategi dan kebijakan dalam bidang keuangan dan pelaksanaan keuangan perusahaan; 2. Menyusun dan mengendalikan rencana anggaran pendaatan dan belanja (RAPB) perusahaan; 3. Menyusun rencana kerja tahunan dan anggaran (RKAP) perusahaan berdasarkan masukan dari setiap direktorat dan dipadukan dengan RAPB menjadi RKAP; 4. Melaksanakan urusan administrasi keuangan, kas dan pembukaan perusahaan; 5. Melaksanakan urusan pembukuan Public Service Obligation (PSO) yang terpisah dari pembukaan perusahaan non-PSO; 6. Mengkoordinasi dan mengawasi seluruh kegiatan yang berada dalam lingkup direktorat keuangan yang meliputi Departemen keuangan dan Pajak, Departemen Manajemen Anggaran dan Risiko, Departemen Akuntansi, Departemen Administrasi PSO. Direktur Komersial dan Teknologi 1. Bertugas merumuskan rencana, strategi dan kebijakan dalam bidang pengembangan usaha, pengembangan produk, pemasaran dan teknologi; 2. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi strategi pemasaran Perum LKBN ANTARA; 3. Merencanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengeavaluasi kegiatan usaha dan pemasaran produk serta layanan jasa perusahaan; 102 - Laporan Tahunan Antara 2012
4. Merencanakan dan melaksanakan pengembangan usaha yang berkaitan dengan produk sendiri maupun layanan jasa lainnya; 5. Melaksanakan penelitian pasar, kegiatan promosi dan penyediaan layanan purna jual terhadap produk dan layanan jasa perusahaan; 6. Mengkoordinasikan kegiatan unit usaha strategis; 7. Mengelola pemasaran dan penjualan produk dan layanan jasa hasil kerjasama dengan mitra usaha perusahaan; 8. Melaksanakan urusan penagihan terhadap langganan dan melakukan teguran/ memberi peringatan kepada pelanggan yang mangkir terhadap kewajibannya; 9. Melaksanakan kegiatan dukungan teknis internal perusahaan maupun pelanggan/ mitra kantor berita asing. Direktur SDM dan Umum 1. Bertugas merumuskan rencana, strategi dan kebijakan dalam bidang pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia, pengadaan barang dan jasa, pengelolaan logistik dan umum serta bidang lain yang merupakan unsur penunjang dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan perusahaan; 2. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia perusahaan; 3. Melaksanakan pengelolaan kinerja karyawan; 4. Melaksanakan urusan administrasi kepersonaliaan dan kesejahteraan karyawan dan keluarganya; 5. Melaksanakan tugas pengadaan barang/jasa, penyimpanan, pemeliharaan dan inventarisasi aset da material yang mendukung kelancaran tugas pokok perusahaan; 6. Melaksanakan dukungan logistik dan umum bagi keseluruhan rumah tangga perusahaan. Frekuensi Rapat Direksi Selama tahun 2012, Direksi Perusahaan telah melakukan …….. pertemuan dengan jumlah dan presentase kehadiran Direksi diuraikan dalam tabel dibawah ini :
Laporan Tahunan Antara 2012 - 103
5. Sekretaris Perusahaan (ditambah laporan divisi di halaman atas) Untuk melancarkan pelaksanaan tugasnya, Direksi telah mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan yang memiliki kualifikasi akademis dan kompetensi memadai sehingga dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Sekretariat Perusahaan yang dipimpin seorang Sekretaris Perusahaan merupakan unsur pembantu Direksi yang dalam menjalankan tugas-tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direksi. Fungsi Sekretaris Perusahaan meliputi fungsi : kesekretariatan Perusahaan, hukum dan administrasi Perusahaan, hubungan kemasyarakatan, protokol, kerjasama antar perusahaan, promosi perusahaan dan bidang-bidang lain yang merupakan unsur penunjang kegiatan Perusahaan. Tugas dan Tanggung jawabnya meliputi : a. Melaksanakan peran sebagai pejabat penghubung atau liaison officer antara Direksi, Dewan Pengawas, Pemilik Modal, Pemerintah/Instansi terkait, masyarakat dan stakeholders lainnya; b. Menyelenggarakan kegiatan di bidang kesekretariatan dalam lingkungan Direksi, dan Perusahaan serta pengadministrasiannya termasuk mengelola dan menyimpan dokumen terkait dengan kegiatan Perusahaan yang antara lain meliputi dokumen RPB, Risalah Rapat Direksi, Risalah Rapat Gabungan, Daftar Khusus dan dokumen; c. Melaksanakan strategi komunikasi termasuk melakukan koordinasi penerbitan Laporan Tahunan, Company Profile dan brosur-brosur yang bersifat korporat; d. Menghimpun semua informasi penting yang menyangkut perusahaan dari setiap unit kerja serta menentukan kriteria mengenai jenis dan materi informasi yang dapat disampaikan kepada stakeholders; e. Mewakili Direksi untuk berhubungan dengan pihak-pihak di luar Perusahaan dan atau di dalam Perusahaan sesuai dengan penugasan yang diberikan serta kebijakan yang telah ditentukan; f. Memastikan Perusahaan mematuhi peraturan tentang keterbukaan iinformasi yang berlaku dan wajib memberikan informasi yang berkaitan dengan tugasnya kepada Direksi secara berkala dan kepada Dewan Pengawas apabila diminta. Laporan pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan disampaikan kepada Direksi atau Direktur Ut ama dan dilakukan secara berkala maupun sesuai kebutuhan Perusahaan.
Profil Sekretaris Perusahaan. Saat ini Sekretaris Perusahaan adalah Iswahyuni. Wanita kelahiran Madiun tanggal 6 Januari 1965. Lulusan IKIP Jakarta, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Jurusan Bahasa Inggris tahun 1997 ini bergabung di Redaksi ANTARA pada tahun 1989. Sempat bertugas sebagai Redaktur di meja sunting Luar Negeri, Redaktur di meja sunting Internasional (National News), Deputy WMM, Manager Peningkatan Mutu, Wakil Manajemen Mutu dan Manajer Peningkatan Mutu hingga akhirnya menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak bulan Februari 2010 hingga saat ini. 104 - Laporan Tahunan Antara 2012
Kebijakan Komunikasi dan Keterbukaan Informasi Kegiatan pengelolaan dan kegiatan keterbukaan informasi dilakukan melalui Sekretariat Perusahaan. Perusahaan telah memiliki kebijakan yang komunikasi yang mengatur kebijakan proses komunikasi dengan Stakeholders, Pemilik Modal serta, Publik, Media dan Pemerintah serta pihak eksternal lain yang terkait dengan kegiatan Perusahaan. Berkaitan dengan keterbukaan informasi, Perusahaan telah memiliki website yang memuat informasi tentang dan kegiatan Perusahaan yang dapat diakses melalui alamat : www.antaranews.net.id. Komite-Komite dalam Perusahaan Komite Audit bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Pengawas. Komite Audit bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Pengawas. Tugas Komite Audit Komite Audit bertugas untuk: 1. membantu Dewan Pengawas untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan auditorinternal; 2. menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal; 3. memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya; 4. memastikan telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan Perusahaan; 5. melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Pengawas serta tugas-tugas Dewan Pengawas lainnya. 6. melaksanakan penugasan lainnya sesuai ketentuan dalam piagam Komite Audit. Susunan Keanggotaan Komite Audit Keanggotaan Komite Audit pada tahun 2012 terdiri dari Ketua dan 2 (dua) anggota Komite, sebagai berikut: Nama Nuning S.R. Wulandari Wirawan Abu Bakar
Jabatan Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit
Laporan Tahunan Antara 2012 - 105
Profil Anggota Komite Audit 1. Wirawan Warga Negara Indonesia kelahiranPadang,15 Juni 1957. Meraih gelar Sarjana dari Universitas Indonesia pada tahun 1984, gelar Master dari Universitas Indonesia pada tahun 1998, dan memperoleh gelar Doktor di bidang Akuntansi dari Universitas Padjadjaran pada tahun 2008.Beliau juga sempat mengikuti kuliah di Fakultas Hukum (program ekstensi) Universitas Indonesia (tidak selesai) dan Magister Hukum di bidang Hukum Bisnis di Universitas Padjadjaran. Menjabat sebagai Anggota Komite Audit Perum LKBN Antara sejak tanggal 14 Oktober 2009. Berpengalaman bekerja di beberapa Kantor Akuntan Publik hingga menjadi Managing Partner Kantor Akuntan Publik Drs. Wirawan & Rekan sekaligus Direktur PT Wirawan Ilyas Consult. Berpengalaman sebagai Internal Auditor, Tax Advisor, menjadi Anggota Komite Audit di beberapa perusahaan, dosen di beberapa Perguruan Tinggi, serta aktif menulis buku perpajakan. 2. Abu Bakar Warga Negara Indonesia kelahiran31 Desember 1964. Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala pada tahun 1990 dan saat ini tengah mengikuti programMagister Manajemendi Universitas Islam Jakarta. Menjabat sebagai Anggota Komite Audit Perum LKBN Antara sejak bulan Agustus 2012. Berpengalaman sebagai auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh dan Nias (BRR NAD-Nias), dan Kementerian BUMN. Pada saat bertugas di BRR NAD-Nias, beliau memimpin Tim Pengendalian Program dan Proyek BRR secara keseluruhan yang mana pola kerjanya saat ini dikembangkan secara nasional di UKP4 Sekretariat Negara untuk memantau Program Percepatan Pembangunan pada seluruh Kementerian dan Lembaga. Kegiatan Komite Audit Pada tahun 2012, Komite Audit telah melakukan beberapa kegiatan berdasarkan pedoman kerjanya yang meliputi: 1. Melakukan penelahaan laporan keuangan perusahaan tahun 2012 baik laporan triwulanan, maupun laporan tahunan, serta membahas beberapa permasalahan yang memerlukan perhatian Direksi. 2. Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan progam internal audit selama tahun 2012 dan telah membahas temuan-temuan audit dengan Dewan Pengawas dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian internal dan tata kelola perusahaan. 3. Melakukan review atas RKAP Tahun 2013, hasil rapat kordinasi Dewan Pengawas dengan Direksi, mapping pengadaan kendaraan Biro Daerah, danmappingpermasalahan SDM. 4. Melaksanakan rapat bersama dengan Dewan Pengawas, Satuan Pengawas Internal, Direktorat Keuangan, dan Kantor Akuntan Publik.
106 - Laporan Tahunan Antara 2012
Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risikobertugas memberikan masukan terkait perencanaan strategis dan pelaksanaan program yang akan mempengaruhi performa Perusahaan, sekaligus melakukan kajian terhadap arah teknologi dan pasar Perusahaan. Susunan Keanggotaan Komite Audit Keanggotaan Komite Audit pada tahun 2012 terdiri dari Ketua dan 1 (satu) anggota Komite, sebagai berikut: Nama DJ Nachrowi Bonifasius Wahyu Pudjianto
Jabatan Ketua Komite Manajemen Risiko Anggota Manajemen Risiko
Profil Anggota Komite Manajemen Risiko Bonifasius Wahyu Pudjianto Warga Negara Indonesia kelahiran Bandung, 30 Juli 1967. Meraih gelar Sarjana dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1992, gelar Master Institut Teknologi Bandung pada tahun2000,dan saat ini menjadi Kandidat PhD pada program IT Technology, KAIST, Korea Selatan.Menjabat sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko Perum LKBN Antara sejak tanggal 30 Juni 2011. Merintis karir dengan bekerja sebagai asisten peneliti pada Dynamic Laboratory, Inter Research Center, ITB pada tahun 1992, stafBiro Proses Produksi Teknologi, Deputi Teknologi Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS), Chief Engineerpada divisi CAD/CAM di Engineering Center BPIS, anggota tim program restrukturisasi PT Barata Indonesia, Manajer IT System PT Maleo M3, asisten Direksi bidang Teknologi Informasi PT BPIS (Holding Company), Sekretaris KomisarisPT Dirgantara Indonesia, Kepala Seksi Aplikasi Program E-Government di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kepala SubdirektoratPemberdayaan Informatika Masyarakat Perkotaan di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kegiatan Komite Manajemen Risiko Kegiatan Komite Manajemen Risiko pada tahun2012 memfokuskan pada pemahaman kondisi internal perusahaan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Mengikuti RapatDewan Pengawas dan Direksi untuk menerima arahan dan tugas kajian. 2. Penyusunan kajian strategis dengan melakukan analisis postur dan kondisi perusahaan, strategi bisnis dan teknologi, studi banding (literatur) dengan berbagai perusahaan sejenis dan media berita lainnya, baik dalam dan luar negeri, pemberian saran dan kebijakan strategis terkait bisnis dan teknologi. 3. Melaksanakan pertemuan dengan beberapa komponen perusahaan, khususnya terkait konten berita teks, foto dan video, media digital internet dan TV Antara. 4. Memberikan masukan kepada Dewan Pengawas dalam mengevaluasi kondisi perusahaan dan risiko manajemen. Laporan Tahunan Antara 2012 - 107
Sekretaris Dewan Pengawas Sekretaris Dewan Pengawas bertugas melakukan kegiatan untuk membantu Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya berupa: 1. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat Dewan Pengawas. 2. Membuat risalah rapat Dewan Pengawas sesuai ketentuan anggaran dasar Perusahaan. 3. Mengadministrasikan dokumen Dewan Pengawas. 4. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Pengawas. 5. Menyusun Rancangan Laporan-Laporan Dewan Pengawas. 6. Memastikan bahwa Dewan Pengawas mematuhi peraturan perundang-undangan serta menerapkan prinsip-prinsip GCG. 7. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Pengawas secara berkala dan/ atau sewaktu-waktu apabila diminta. 8. Mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas Dewan Pengawas. 9. Sebagai penghubung (liaison officer )Dewan Pengawas dengan pihak lain. 10. Memastikan dokumen penyelenggaraan kegiatan Dewan Pengawas tersimpan dengan baik di Perusahaan. 11. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Pengawas. Komite dibawah Direksi Satuan Pengawasan Internal (SPI) Untuk memastikan sistem pengendalian internal yang efektif, Direktur Utama secara struktural dibantu oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI), Pejabat Struktural serta seluruh komponen di dalam Perusahaan. SPI dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Program kerja dan laporan hasil audit SPI disampaikan kepada Direktur Utama dan ditembuskan kepada Dewan Pengawas yang selanjutnya menjadi bahan kajian Komite Audit. Tugas pokok Satuan Pengawasan Internal (SPI) meliputi: a. Membuat dan melaksanakan strategi, kebijakan serta rencana kegiatan pengawasan; b. Melaksanakan audit operasional dan kepatuhan pada seluruh aktivitas perusahaan guna meningkatkan efektivitas pengendalian intern, pengelolaan risiko dan proses GCG; c. Melakukan audit khusus untuk mengungkap kasus yang mempunyai indikasi terjadinya penyalahgunaan wewenang, penggelapan, penyelewengan dan kecurangan; d. Memberikan konsultansi terhadap seluruh jajaran manajemen mengenai upaya peningkatan efektivitas pengendalian intern, peningkatan efesiensi, pengelolaan risiko, dan kegiatan lainnya yang terkait untuk meningkatkan kinerja Perusahaan.
108 - Laporan Tahunan Antara 2012
Profil Ketua Satuan Pengawas Internal Saat ini Ketua Satuan Pengawas Internal adalah Daryanto. Pria kelahiran Solok tanggal 28 Oktober 1967. Lulusan STIE YAI Jakarta, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Perbankan tahun 1997 ini bergabung di ANTARA pada tahun 1992 sebagai Staf Pembukuan. Sempat bertugas sebagai Staf SPI/Inspektur Keuangan & Pajak, Manajer Departemen Akuntansi, hingga akhirnya menjabat sebagai Ketua Satuan Pengawas Internal sejak bulan Februari 2012 hingga saat ini. Kegiatan SPI tahun 2012 Untuk mencapai tujuan yang diharapkan sebagaimana disebutkan di atas, pada tahun 2012, Satuan Pengawasan Internal, telah menyusun Rencana dan prioritas Kerja, baik yang dituangkan dalam bentuk Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) maupun dalam rumusan Kontrak Kerja Manajemen (KPI) Divisi dan Departemen. Dalam penyusunan PKPT, kami mengacu kepada target-target tahunan yang dicanangkan oleh setiap Direktorat, Divisi, dan Departemen. Target-target yang telah ditentukan itulah yang akan kami kawal agar tujuan perusahaan pada tahun 2012 dapat tercapai secara optimal. Demikian pula halnya dengan Kontrak Kerja Manajemen (KPI), Divisi SPI mengacu pada KPI korporat yang sudah disetujui Dewan Pengawas, dan menjadi porsinya Divisi Satuan Pengawasan Internal. 1. Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Secara garis besar, kegiatan SPI yang tertuang pada pada tahun 2012 difokuskan pada tiga aspek, yaitu: A. Program Kerja Divisi • Membantu memastikan kepatuhan Perusahaan pada hukum dan peraturan yang berlaku. • Membantu mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasi Perusahaan. • Membantu memastikan keamanan aset dan informasi Perusahaan. • Membantu menurunkan kecurangan, kehilangan, dan pemborosan di Perusahaan. • Membantu meningkatkan kepercayaan kepada sistem, akurasi, dan ketepatan informasi keuangan Perusahaan. • Meningkatkan peran dalam mencegah terjadinya Fraud dalam pengelolaan Perusahaan. • Membantu tata kelola Perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip GCG. B. Peningkatan Posisi Strategis Divisi Membantu Direktur Utama dalam meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan pemegang saham, serta stakeholder lainnya, dengan cara mengawal implementasi tata kelola Perusahaan yang didasarkan pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), yang didukung oleh personil handal dan memiliki keahlian di bidang Audit Internal, dengan mendapat apresiasi yang sesuai dari Perusahaan.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 109
C. Kebijakan Bidang Tertentu di Divisi • Melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) atas pelaksanaan seluruh aktivitas manajemen. Monev yang dimaksud adalah Reviu Sistem Pengendalian Internal yang bertujuan untuk menilai efektivitas dan efisiensi aktivitas unit kerja, keandalan proses pelaporan keuangan, kesesuaian dengan peraturan yang berlaku, dan pengamanan aset unit kerja. Reviu tersebut dilaksanakan seiring dengan pelaksanaan audit keuangan dan non keuangan, untuk menilai apakah pengendalian internal telah dijalankan. SPI memberikan penilaian dan merekomendasi tentang efektifitas (kecukupan) pengendalian internal, dan sampai sejauh mana pelaksanaannya. • Melakukan Pemeriksaan atas obyek-obyek audit yang dianggap perlu, baik atas dasar rencana program pemeriksaan maupun atas perintah dari Direktur Utama. • Melakukan monitoring tindaklanjut atas rekomendasi hasil Monev dan Audit. Adapun aktivitas yang akan dilakukan dari tiga kebijakan Divisi tersebut adalah sebagai berikut: A. Audit/Reviu/Monev Terkait Transaksi Keuangan Adalah Audit atas transaksi dan/atau catatan akuntansi dan/atau laporan keuangan untuk memastikan transaksi tersebut telah diotorisasi sesuai SOP, disajikan dalam catatan akuntansi, dan diungkapkan dalam laporan keuangan secara tepat dan akurat. SPI memberikan rekomendasi atas transaksi, catatan keuangan, dan/atau laporan keuangan yang tidak sesuai dengan kriteria. B. Audit/Reviu/Monev Non-Keuangan Audit/reviu/monev non keuangan dikelompokan ke dalam beberapa kegiatan Audit/Monev, yaitu: b.1 Audit/Reviu/Monev Kepatuhan Adalah audit untuk memastikan aktivitas unit – unit kerja telah mematuhi hukum, peraturan, kebijakan, dan prosedur yang dibuat oleh Perusahaan, direktorat, divisi, departemen dan/atau pemerintah. SPI memberikan rekomendasi guna perbaikan dalam pengendalian dan proses yang digunakan untuk mematuhi berbagai peraturan, secara GCG. b.2 Audit/Reviu/Monev Operasional (Kinerja) Adalah audit untuk memastikan bagaimana suatu unit mampu mengelola penggunaan sumber daya (kekayaan) secara ekonomis, efektif dan efisien (3E) dalam memenuhi misi dan tujuan Perusahaan. Pengelolaan sumber daya yang dimaksud meliputi prosedur, proses, dan kinerja personil yang melaksanakan fungsi operasional. SPI menilai dan memberi rekomendasikan perbaikan.
110 - Laporan Tahunan Antara 2012
b.3 Audit/Reviu/Monev Pengadaan Barang/Jasa Audit pengadaan adalah salah satu fungsi dari SPI terhadap pengawasan (monitoring) pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa di lingkungan Perusahaan. Pengawasan yang dilakukan oleh SPI meliputi seluruh proses pengadaan barang/jasa, mulai dari pengecekan RKAP sampai dengan penyerahan barang/jasa yang diminta, serta memberikan rekomendasi atas kepatuhan proses pengadaan barang. b.4 Audit/Reviu/Monev/ Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Adalah mereviu pengendalian internal atas sistem informasi dan teknologi komunikasi. Audit yang dilakukan berupa evaluasi sistem input, output dan proses, backup dan recovery plan, pengamanan sistem dan perangkatnya. Audit dapat dilakukan pada sistem yang sudah ada maupun yang sedang dikembangkan. SPI memberikan rekomendasi atas kecukupan sistem TIK yang dimiliki, dan penyempurnaannya sesuai dengan kebutuhan bisnis dan perkembangan teknologi informatika dan komunikasi. C, Audit Tujuan Khusus Adalah audit yang dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari rekomendasi audit yang telah dilaksanakan sebelumnya baik oleh SPI dan eksternal atau permintaan dari auditee maupun berdasarkan perintah dari Direksi. SPI memberikan rekomendasi sampai sejauh mana pelaksanaanya, dan kendala apa yang terjadi dilapangan untuk dilakukan re-evaluasi. Audit khusus ini terdiri dari: c.1 Audit Investigasi Adalah audit yang dilaksanakan bila ditemukan indikasi adanya penyimpangan, dan/atau penyalahgunaan wewenang dalam suatu unit kerja yang menyebabkan timbulnya kerugian Perusahaan. Audit ini juga dilaksanakan apabila terdapat indikasi adanya tindak pidana atau perdata dalam unit kerja, seerta merekomendasikan pertanggungjawaban sesuai peraturan yang berlaku. c.2 Audit atas dasar perintah Direksi Adalah audit yang didasarkan pada keputusan rapat Direksi, yang karena sesuatu hal memutuskan perlu dilakukan audit terhadap obyek audit tertentu. Secara resmi SPI melaksanakannya berdasarkan Nota Dinas Direktur Utama.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 111
2. Kontrak Kerja Manajemen (KPI) SPI Secara garis besar operasional prioritas program kerja SPI untuk tahun 2012 tertuang dalam Kontrak Manajemen yang dijabarkan dalam KPI Divisi SPI 2012, sebagai berikut: KONTRAK KINERJA SPI TAHUN 2012 No. 1
2
Perspektif BSC
Sasaran Strategis
Financial/F (KeuanF1. Penghematan Biaya gan)
Customer/C (Pelanggan)
F1.1 % Realisasi Biaya terhadap RKAP
85%
C1.1 % Rekomendasi SPI yang ditindaklanjuti Manajemen/auditee
90%
C1.2 % Permintaan Manajemen yang ditindaklanjuti SPI
100%
C2.Laporan Hasil Audit/LHA yang berkualitas
C3.1. Jumlah Komplain terhadap LHA
4
IB1. Melakukan Audit terhadap Unit-unit
IB1.1. Jumlah Penyelesaian audit unitunit
11
IB2. Melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap unit-unit
IB2.1. Jumlah Monev
13
C1. Memberikan Rekomendasi yang bermanfaat
IB3.1 % Realiasi Program Kerja IB3. Perbaikan Proses Internal yang IB3.2 Jumlah Rapat Koordinasi Internal Berkelanjutan Departemen (min. 1 kali 1 bulan) 3
4
Internal Business Process/I (Proses Bisnis Internal)
Pembelajaran dan Pertumbuhan / L
Target 2012
KPI
100% 12
IB4.1 % Ketepatan waktu penyampaian laporan manajemen
100%
IB4.2 % Ketepatan waktu penyampaian realisasi data KPI
100%
IB5. Pelaksanaan Implementasi GCG di Internal SPI
IB5.1 Skor pencapaian Implementasi GCG berdasarkan Parameter dari BUMN di Internal SPI
75%
IB6. Menerapkan Implementasi GCG Dalam Proses Bisnis
IB6.1 Indeks GCG
75%
L1.1. % Posisi pekerjaan yang diisi sesuai kompetensi
85%
L1.2. % Program Pelatihan dan pengembangan sesuai rencana
80,0%
IB4. Meningkatkan Pelaporan kepada Manajemen
L1. Peningkatan kompetensi SDM di Div. SPI
112 - Laporan Tahunan Antara 2012
Untuk melaksanakan fungsinya, Kepala SPI mensupervisi 2 (dua) Departemen yaitu Inspektorat Utama Pusat dan Inspektorat Utama Kewilayahan & GCG dengan KPI sebagai berikut: KONTRAK KINERJA TAHUN 2012 Departemen : Inspektorat Pusat No.
Perspektif BSC
Sasaran Strategis
Target 2012
KPI
1
Financial/F (Keuangan)
F1. Penghematan Biaya
F1.1 % Realisasi Biaya terhadap RKAP
85%
C1.1 % Rekomendasi SPI yang ditindaklanjuti Manajemen/auditee
90%
C1.2 % Permintaan Manajemen yang ditindaklanjuti SPI
100%
C2.Laporan Hasil Audit/LHA yang berkualitas
C3.1. Jumlah Komplain terhadap LHA
2
IB1. Melakukan Audit terhadap Unit-unit
IB1.1. Jumlah Penyelesaian audit unit-unit
3
IB2. Melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap unit-unit
IB2.1. Jumlah Monev
9
IB3.1 % Realiasi Program Kerja
100%
IB3.2 Jumlah Rapat Koordinasi Internal Departemen (min. 1 kali 1 bulan)
12
IB4.1 % Ketepatan waktu penyampaian laporan manajemen
100%
IB4.2 % Ketepatan waktu penyampaian realisasi data KPI
100%
IB5. Pelaksanaan Implementasi GCG di Internal SPI
IB5.1 Skor pencapaian Implementasi GCG berdasarkan Parameter dari BUMN di Internal SPI
75%
IB6. Menerapkan Implementasi GCG Dalam Proses Bisnis
IB6.1 Indeks GCG
75%
L1.1. % Posisi pekerjaan yang diisi sesuai kompetensi
85%
L1.2. % Program Pelatihan dan pengembangan sesuai rencana
80,0%
2
Customer/C (Pelanggan)
C1. Memberikan Rekomendasi yang bermanfaat
IB3. Perbaikan Proses Internal yang Berkelanjutan 3
Internal Business Process/I (Proses Bisnis Internal)
IB4. Meningkatkan Pelaporan kepada Manajemen
4
Pembelajaran dan Pertumbuhan / L
L1. Peningkatan kompetensi SDM di Div. SPI
Laporan Tahunan Antara 2012 - 113
KONTRAK KINERJA TAHUN 2012
Departemen : Inspektorat Kewilayahan dan GCG No.
Perspektif BSC
Sasaran Strategis
KPI
Target 2012
1
Financial/F (Keuangan)
F1. Penghematan Biaya
F1.1 % Realisasi Biaya terhadap RKAP
85%
C1.1 % Rekomendasi SPI yang ditindaklanjuti Manajemen/auditee
90%
C1.2 % Permintaan Manajemen yang ditindaklanjuti SPI
100%
C2.Laporan Hasil Audit/ LHA yang berkualitas
C3.1. Jumlah Komplain terhadap LHA
2
IB1. Melakukan Audit terhadap Unit-unit
IB1.1. Jumlah Penyelesaian audit unit-unit
8
IB2. Melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap unit-unit
IB2.1. Jumlah Monev
4
IB3.1 % Realiasi Program Kerja
100%
IB3.2 Jumlah Rapat Koordinasi Internal Departemen (min. 1 kali 1 bulan)
12
IB4.1 % Ketepatan waktu penyampaian laporan manajemen
100%
IB4.2 % Ketepatan waktu penyampaian realisasi data KPI
100%
IB5. Pelaksanaan Implementasi GCG di Internal SPI
IB5.1 Skor pencapaian Implementasi GCG berdasarkan Parameter dari BUMN di Internal SPI
75%
IB6. Menerapkan Implementasi GCG Dalam Proses Bisnis
IB6.1 Indeks GCG
75%
L1.1. % Posisi pekerjaan yang diisi sesuai kompetensi
85%
L1.2. % Program Pelatihan dan pengembangan sesuai rencana
80,0%
2
Customer/C (Pelanggan)
C1. Memberikan Rekomendasi yang bermanfaat
IB3. Perbaikan Proses Internal yang Berkelanjutan 3
Internal Business Process/I (Proses Bisnis Internal)
4
Pembelajaran dan Pertumbuhan / L
IB4. Meningkatkan Pelaporan kepada Manajemen
L1. Peningkatan kompetensi SDM di Div. SPI
114 - Laporan Tahunan Antara 2012
Pedoman Perilaku Perusahaan telah menerapkan standar etika perusahaan (code of conduct) yang berlaku untuk seluruh individu yang bertindak atas nama ANTARA baik Dewan Pengawas, Direksi maupun Karyawan, perusahaan anak dan afiliasi dibawah pengendalian, pemilik modal serta seluruh stakeholder atau mitra kerja yang melakukan transaksi bisnis dengan ANTARA. Standar Etika Perusahaan adalah sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika bisnis ANTARA dan etika kerja Jajaran ANTARA yang disusun untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya ANTARA dalam mencapai visi dan misi Perusahaan. Perusahaan senantiasa mendorong kepatuhan terhadap standar etika dan berkomitmen untuk mengimplementasikannya, serta mewajibkan seluruh pimpinan dari setiap tingkatan dalam Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pedoman perilaku dipatuhi dan dijalankan dengan baik pada jajaran masing-masing. Program internalisasi dan sosialisasi di seluruh wilayah operasi Perusahaan juga telah dilakukan. Standar Etika Perusahaan juga senantiasa disesuaikan dengan perkembangan hukum, sosial, norma, peraturan dan perjalanan bisnis Perusahaan. Keberhasilan implementasinya sangat didukung oleh semangat, komunikasi dan komitmen bersama untuk melaksanakannya dalam aktivitas operasional sehari-hari. Kebijakan Perilaku Beberapa aspek kritikal yang dipandang perlu diatur dalam Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) sebagai pedoman perilaku Jajaran ANTARA dalam berhubungan dengan Stakeholder, baik internal maupun eksternal antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut: Hubungan dengan Pemilik Modal, Regulator, pemasok, pelanggan, Anak Perusahaan/ Perusahaan Patungan, Kemitraan dengan masyarakat sekitar, keselamatan dan kesehatan kerja, benturan kepentingan, memberi dan menerima, kesempatan yang adil, hubungan internasional, kerahasiaan informasi, hak atas kekayaan intelektual (HAKI), pengawasan dan penggunaan aset, persamaan dan penghormatan pada hal asasi manusia, kode etik jurnalistik serta pelanggaran disiplin karyawan. Manajemen Risiko Ketidakmampuan Perusahaan mengidentifikasi dan mengelola risiko secara tepat dapat menghambat pencapaian visi, misi dan target-target Perusahaan. Untuk mengantisipasi hal tersebut Perusahaan telah melakukan memiliki perangkat dan melaksanaan pengelolaan risiko untuk memastikan agar risiko bisnis Perusahaan berada dalam tingkat yang dapat diterima sehingga dapat mendorong pencapaian visi, misi dan target-targetnya.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 115
Kebijakan umum manajemen risiko • Tata kelola risiko (risk governance) merupakan upaya melakukan identifikasi, pemetaan, analisis, dan mitigasi risiko atas seluruh proses bisnis ANTARA yang ditujukan untuk mencegah dan meminimalisasi risiko dari seluruh proses manajemen. • Kebijakan tata kelola risiko ANTARA ini merupakan dasar bagi penyusunan seluruh kebijakan dan pengambilan keputusan Perusahaan yang terkait dengan pengelolaan risiko ANTARA. • Direksi berkewajiban untuk menyusun suatu panduan yang lebih terperinci mengenai pengelolaan risiko (Risk Management Manual) yang berisi kebijakan dan Standard Operating Procedure (SOP) proses pengelolaan risiko. • Dalam semua tingkatan organisasi, terutama para pengambil keputusan di ANTARA harus memikirkan apa risiko yang akan ditimbulkan oleh keputusan dan tindakan yang dilakukan dan pada akhirnya berdampak terhadap kemampuan ANTARA dalam mencapai tujuan perusahaan. Prinsip-prinsip pengelolaan risiko: a. Transparansi, yaitu bahwa apa yang sedang, akan dilakukan, dan yang dihasilkan dalam proses pengelolaan risiko harus didokumentasikan dan dilaporkan secara transparan tanpa mengorbankan aspek kerahasiaan sehingga setiap keputusan yang diambil terkait dengan pengelolaan risiko dapat dijustifikasi. b. Akuntabilitas, yaitu bahwa seluruh pihak yang memiliki tugas terkait dengan pengelolaan risiko bersedia untuk mempertanggung-jawabkan tindakan dan keputusan menurut garis kewenangan yang ditetapkan oleh Perusahaan. c. Responsibilitas, yaitu bahwa seluruh proses pengelolaan risiko harus memungkinkan pembagian dan pemisahan tugas dan kewenangan yang jelas sehingga dapat saling mengontrol satu sama lain. d. Independensi, yaitu bahwa seluruh Karyawan yang terlibat dalam proses pengelolaan risiko harus bebas dari segala benturan kepentingan dan tetap mengutamakan kepentingan Perusahaan.
116 - Laporan Tahunan Antara 2012
Kebijakan penetapan konteks pengelolaan risiko Dewan Pengawas dan Direksi harus menetapkan sistem pengelolaan risiko di ANTARA yang meliputi: a. Konteks strategis (strategic context), yaitu bahwa proses pengelolaan risiko harus mempertimbangkan lingkungan atau pihak-pihak yang dapat mempengaruhi Pelaksanaan proses pengelolaan risiko itu sendiri; b. Konteks organisasi (organizational context), yaitu bahwa proses pengelolaan risiko harus mempertimbangkan kemampuan organisasi (organizational capabilities), dan terkait dengan tujuan dan strategi ANTARA secara perusahaan; c. Konteks pengelolaan risiko (risk management context), yaitu bahwa proses pengelolaan risiko itu sendiri harus memiliki tujuan, strategi, cakupan, serta keseimbangan antara manfaat dan biaya dalam penerapannya; d. Kriteria risiko, yaitu bahwa Dewan Pengawas dan Direksi harus menetapkan criteria yang digunakan untuk mengevaluasi risiko; e. Struktur pengelolaan risiko, yaitu adanya sistematika yang jelas untuk memastikan bahwa risiko yang signifikan bagi ANTARA tidak terabaikan (overlooked). Kebijakan identifikasi risiko Seluruh risiko yang dihadapi oleh ANTARA, baik yang telah maupun yang belum dikendalikan, harus diidentifikasi dengan menggunakan sistematika yang terstruktur. Kebijakan analisis risiko Pembedaan antara risiko yang bersifat minor dan mayor harus dilakukan sehingga risiko dapat dievaluasi secara memadai. Klasifikasi ini juga harus mempertimbangkan sumber risiko (source of risk), kemungkinan terjadinya risiko (probability/likelihood), dan dampak (impact/ concequences) yang mungkin ditimbulkan karena risiko tersebut. Kebijakan evaluasi risiko Harus dilakukan pembandingan antara hasil analisis risiko dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga ANTARA dapat memprioritaskan risiko mana yang harus ditangani lebih dahulu. Kebijakan penanganan risiko (Mitigasi) Harus dipastikan bahwa ANTARA memiliki pilihan-pilihan (opsi) yang dapat diambil untuk menangani setiap risiko dan dipastikan bahwa pilihan yang diambil tersebut telah diterapkan. Kebijakan pemantauan dan review atas risiko ANTARA harus memiliki proses pemantauan risiko untuk memastikan bahwa penanganan risiko masih tetap efektif dan relevan dengan perubahan situasi yang terjadi. Dewan Pengawas dan Direksi harus memastikan bahwa review atas risiko perusahaan secara keseluruhan menjadi bagian dari siklus pengelolaan risiko ANTARA (risk management cycle).
Laporan Tahunan Antara 2012 - 117
Kebijakan komunikasi dan konsultasi dalam pengelolaan risiko Dewan Pengawas dan Direksi harus memastikan bahwa terdapat komunikasi dan konsultasi yang efektif di antara seluruh pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan risiko, baik pihak internal maupun pihak eksternal. Komunikasi harus dilakukan untuk setiap tahapan pengelolaan risiko. GCG Assessment Uraian Pencapaian GCG Assessment Perusahaan:
Tabel diatas menggambarkan hasil perbandingan antara kondisi penerapan GCG di Perusahaan dengan praktik terbaik (best practices) penerapan GCG. Dari pengujian terhadap lima aspek tersebut, presentase capaian tertinggi terdapat pada aspek Kebijakan sebesar 90,81% yang ditunjukkan antara lain dengan : adanya kebijakan tata kelola (Strategic Governance Policy) dan standar etika Perusahaan (code of conduct), komite Audit Charter, SPI Charter, serta kebijakan lain terkait stakeholders yang antara lain mengatur hak dan kewajiban Perusahaan kepada karyawan, konsumen dan pemasok. Sementara presentase capaian terendah ada pada aspek pengungkapan informasi (disclosure) sebesar 45,93% yang antara lain disebabkan oleh belum terpublikasinya Laporan Tahunan yang memiliki muatan sesuai ketentuan.
118 - Laporan Tahunan Antara 2012
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Dalam melaksanakan tanggungjawab perusahaan kepada masyarakat, Perum LKBN ANTARA mengimplementasikan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dengan berpedoman kepada, a. Peraturan Pemerintah No 40 tahun 2007 tanggal 18 Juli 2007 tentang Perum LKBN ANTARA b. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: Per-05/MBU/2007 tanggal 27 April tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan c. Keputusan Direksi Perum LKBN ANTARA Nomor: SKEP-152/DIR-AP/XII/2010 tentang Panduan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) Perum LKBN ANTARA d. Keputusan Direksi Perum LKBN ANTARA Nomor: SKEP-136/DIR-AP/XII/2011 tentang Perubahan Panduan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) Perum LKBN ANTARA VISI & MISI KEGIATAN PKBL PERUM LKBN ANTARA Visi : menjadi motivator, akselerator & fasilitator Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dalam membentuk dan mengembangkan mitra kerja agar mampu bersaing dan unggul dalam usahanya, sehingga menumbuhkan iklim usaha bagi masyarakat ekonomi lemah di sekitar perusahaan. Misi : Memfokuskan diri pada upaya pengembangan kemitraan, kewirausahaan dan bina lingkungan yang sinergi, efektif dan tepat sasaran bagi masyarakat sekitar perusahaan, melalui kerja bersama secara terpadu dengan Unit PKBL BUMN, dan/atau instansi lain terkait maupun kementerian teknis. TUJUAN Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki Negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Perum LKBN ANTARA mengembangkan kegiatan PKBL dengan tujuan untuk, a. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) internal Perum dalam mengelola kegiatan yang menjadi amanat BUMN. b. Meningkatkuan kualitas mitra binaan BUMN agar mampu bersaing dengan perkembangan industri yang sedang berjalan. c. Memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi lingkungan di sekitar BUMN untuk dapat tumbuh kembang secara optimal. d. Menumbuhkan sinergitas dengan BUMN dan atau instansi terkait lainnya dalam mengelola suatu program yang diharapkan dapat bermanfaat luas bagi masyarakat.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 119
Berdasarkan Keputusan Direksi Perum LKBN ANTARA Nomor: SKEP-031/DIR-AP/IV/2011 tanggal 11 April 2011 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perum LKBN ANTARA, struktur organisasi bagian PKBL adalah sebagai berikut:
DIREKTORAT SDM DAN UMUM
SEKRETARIAT PERUSAHAAN
DEPARTEMEN HUMAS DAN PROTOKOL
SUB DEPARTEMEN HUMAS
SUB DEPARTEMEN KEMITRAAN DAN PKBL
SUB DEPARTEMEN PROTOKOL
Dalam melaksanakan kegiatan PKBL, khususnya dalam Program Kemitraan, pengelola PKBL Perum perlu memperhatikan kriteria usaha kecil agara dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal. Usaha kecil yang dapat mengikuti program kemitraan perlu memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b. Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) per tahun. c. Milik Warga Negara Indonesia d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah dan Usaha Besar. e. Berbentuk usaha orang perorangan, Badan Usaha yang tidak berbadan hukum, atau Badan Usaha yang berbadan hukum, termasuk Koperasi
120 - Laporan Tahunan Antara 2012
f. Telah melakukan kegiatan usaha minimal satu (1) tahun serta mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan g. Belum mendapatkan dana program kemitraan dari BUMN lain. Dalam melaksanakan kegiatan Program Kemitraan, bantuan kepada mitra kerja diberikan dalam bentuk, sebagai berikut: a. Pinjaman lunak dengan jasa administrasi pinjaman per tahun sebesar 6% (enam persen) dari limit pinjaman. Pinjaman ini dapat digunakan baik untuk investasi maupun untuk modal kerja dalam rangka peningkatan produksi dan penjualan. b. Dana pembinaan kemitraan untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, dan hal lain-lain yang menyangkut peningkatan produktivitas Mitra Binaan serta untuk pengkajian/penelitian. Besarnya dana hibah ditetapkan maksimal 20% dari dana Program Kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan. Dalam perkembangannya, pelaksanaan kegiatan PKBL Perum LKBN ANTARA masih terbatas kepada Program Bina Lingkungan mengingat belum cukup ketersediaan dana perusahaan yang dialokasikan untuk Program Kemitraan. Sedangkan dalam Program Bina Lingkungan yang dikelola Perum LKBN ANTARA, menitikberatkan kepada bantuan: a Pendidikan dan atau Pelatihan sesuai dengan bisnis inti Perum LKBN ANTARA. b. Peningkatan kesehatan c. Pelestarian alam Kegiatan PKBL yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1. Pelatihan Presenter, Fotografi dan Blog dalam acara Pameran Hari Pers Nasional (HPN) di Jambi, pada 9-14 Februari 2012. 2. Seminar Osteoporosis dan Kiat-kiat Menjaga Kesehatan Tulang kerjasama dengan pihak Dancow- Nestle. 3. Penerbitan Modul Pendidikan Karakter dengan Maarif Institute. 4. Melaksanakan kegiatan Bina Lingkungan dalam bidang pendidikan dengan Program Peduli Anak Bangsa IKU Khoiru Ummah, Pondok Pesantren La Tansa, Kelompok Bina Seni Vokal Bandung dan Yayasan Lupus Indonesia,. 5. Melaksanakan kegiatan Bina Lingkungan (BL) untuk Yayasan Al-Iman, Bintaro Jaya (6 Agustus 2012), Partisipasi pembelian 4 paket Buku dengan Rumah Dunia, Gol A Gong di Banten (Agustus 2012), Partisipasi untuk kegiatan social Zaid bin Tsabit builan Agustus 2012, partisipasi untuk Asrama Feluicia, IPB Bogor bulan Agustus 2012, Himpunan Mahasiswa Banten dan kegiatan IPB di IPB Internasional Convention Center. 6. Melaksanakan kegiatan Bina Lingkungan (BL) dalam bentuk pelatihan jurnalistik dengan Himpunan Mahasiswa Pengelola Majalah Kampus Teknokra, Universitas Lampung dan Pengelola Pameran Pekan Kreativitas Indonesia (PPKI) dalam pelatihan fotografi untuk umum.
Laporan Tahunan Antara 2012 - 121
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
122 - Laporan Tahunan Antara 2012
Laporan Tahunan Antara 2012 - 123
124 - Laporan Tahunan Antara 2012
Laporan Tahunan Antara 2012 - 125
126 - Laporan Tahunan Antara 2012
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
Catatan
ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - net Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar di muka Beban dibayar di muka Pendapatan yang masih harus diterima Uang muka kerja
2b;2c;2d;3;30 2b;2c;2e;4;30;31;33 2b;2c;2e;5;5;33 2c;2f;6 2j;16a 7 2b;2c;8 2g;9;33
2012
2011
16.321.896.232 12.920.384.444 8.501.707.273 125.350.476 2.850.375.021 112.620.055 327.833.717 3.856.492.904 45.016.660.122
30.332.296.085 7.276.290.598 3.139.040.156 127.924.490 1.333.184.207 62.936.552 103.022.324 4.245.329.882 46.620.024.294
847.955.141
847.955.141
2c;2i;11 2b;12 2c;13 2j;16d
45.326.018.466 336.476.813 3.092.720.859 1.229.423.990 50.832.595.269 95.849.255.391
41.027.078.671 464.918.068 6.323.556.473 935.977.367 49.599.485.720 96.219.510.014
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha Utang lain-lain Utang pajak Utang dana pensiun Beban yang masih harus dibayar Pendapatan ditangguhkan Utang sewa pembiayaan-jangka pendek
2b;14;30 2b;15;33 2j;16b 2b;17 18 19 2b;20;33
Liabilitas Jangka Panjang Utang sewa pembiayaan-jangka panjang Client deposit Liabilitas imbalan paska kerja
2.514.451.033 2.400.956.850 22.009.629.813 216.351.834 9.459.243.016 670.502.396 110.856.178 37.381.991.120
1.498.790.397 2.107.647.284 22.608.848.601 100.533.715 11.343.648.427 584.362.114 228.596.578 38.472.427.116
2b;20;33 2b;21;33 2k;22
113.100.000 8.299.601.518 8.412.701.518 45.794.692.638
463.817.356 113.100.000 7.440.478.238 8.017.395.594 46.489.822.710
23;31
9.116.278.539
9.116.278.539
24
25.927.671.602 15.010.612.612 50.054.562.753 95.849.255.391
25.927.671.602 14.685.737.163 49.729.687.304 96.219.510.014
Aset Tidak Lancar Investasi jangka panjang Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2012: Rp62.862.552.083; 2011: Rp51.646.204.369) Uang jaminan Aset tidak lancar lainnya Aset pajak tangguhan
1e;2c;2h;10
JUMLAH ASET
Jumlah Liabilitas Ekuitas Kepentingan pemilik entitas induk Modal disetor Modal disetor lainnya - Bantuan pemerintah telah ditentukan statusnya Komponen ekuitas lainnya Saldo laba Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan sebagai bagian yang tak terpisahkan
Laporan Tahunan Antara 2012
1
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA/(RUGI) KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
Catatan Pendapatan usaha Beban pokok usaha
2l;2m;25;31;32 2l;26
Laba kotor Beban usaha: Beban penjualan Beban administasi dan umum
2l;27. 2l;28
Laba usaha
2012
2011
170.988.133.888 (109.760.161.758)
147.417.025.849 (88.350.727.141)
61.227.972.130
59.066.298.708
(5.250.984.594) (56.214.395.658) (61.465.380.252)
(5.240.096.343) (49.013.734.620) (54.253.830.963)
(237.408.122)
Pendapatan/(beban) di luar usaha
2l;29
Laba/(rugi) bersih sebelum pajak Pajak penghasilan Pajak kini Pendapatan/(beban) pajak tangguhan
2j;16c 2j;16d
Pajak penghasilan Laba bersih operasi yang dilanjutkan tahun berjalan
1.678.278.698
(1.543.428.206)
1.440.870.576
3.269.039.539
(1.409.441.750) 293.446.623
(2.173.460.750) 622.227.687
(1.115.995.127)
(1.551.233.063)
324.875.449 -
1.717.806.476
Lihat catatan atas laporan keuangan sebagai bagian yang tak terpisahkan
2
1.717.806.476
324.875.449
Pendapatan komprehensif lain Laba komprehensif bersih tahun berjalan
4.812.467.745
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah) Modal disetor lainnya
Modal disetor
Saldo laba
Jumlah
-
12.967.930.687 1.717.806.476
48.011.880.828 1.717.806.476
25.927.671.602
14.685.737.163
49.729.687.304
9.116.278.539 -
25.927.671.602 -
14.685.737.163 324.875.449
49.729.687.304 324.875.449
9.116.278.539
25.927.671.602
15.010.612.612
50.054.562.753
Saldo per 1 Januari 2011 Pengalihan aset BPYDS Laba bersih tahun berjalan
9.116.278.539 -
25.927.671.602
Saldo per 31 Desember 2011
9.116.278.539
Saldo per 1 Januari 2012 Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2012
Lihat catatan atas laporan keuangan sebagai bagian yang tak terpisahkan
Laporan Tahunan Antara 2012
3
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERAS Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Penerimaan bunga Penerimaan lain-lain Pembayaran pajak Pembayaran lain-lain Arus kas bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas operasi
2012 155.477.232.195 (154.022.319.243) 1.191.705.751 736.511.956 (2.401.335.950) 115.818.119
2011 149.701.376.060 (133.997.491.719) 1.049.262.680 624.630.529 (3.071.623.134) (70.895.323)
1.097.612.828
14.235.259.093
(2.824.248.415) (10.183.699.693) (1.518.506.817)
(2.542.544.113) (9.695.507.725) (702.000.000) (5.214.293.971)
(14.526.454.925)
(18.154.345.809)
(581.557.756)
(584.508.698)
(581.557.756)
(584.508.698)
(14.010.399.853) 30.332.296.085
(4.503.595.414) 34.835.891.499
Kas dan setara kas, akhir tahun
16.321.896.232
30.332.296.085
Transaksi yang tidak melibatkan kas dan setara kas: - Reklasifikasi aset dalam proses menjadi aset tetap - Reklasifikasi aset BYPDS menjadi aset tetap
(4.673.009.691) -
25.927.671.602
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTAS Penerimaan piutang pegawai Pembelian aset tetap Penerimaan (pembayaran) uang jaminan Pembelian aset lain-lain Arus kas bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran sewa pembiayaan Kas bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas, awal tahun
2b;2c;2d;3;30 2b;2c;2d;3;30
Lihat catatan atas laporan keuangan sebagai bagian yang tak terpisahkan
4
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
1. UMUM a. Pendirian 1a Perusahaan
LKBN ANTARA didirikan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 85 Tahun 1966 yang menyatakan pembentukannya tidak berorientasi mencari laba. Pada tahun 2007, status hukum LKBN Antara berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) LKBN Antara ("Perusahaan") berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tanggal 18 Juli 2007 tentang Perum LKBN Antara. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan alamat Gedung Wisma Antara, Jl. Merdeka Selatan No 17, Jakarta.
b. Bidang Usaha 1b
Berdasarkan Pasal 6 PP No. 40 Tahun 2007, maksud dan tujuan Perusahaan adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa di bidang pers yang berkualitas dengan harga terjangkau oleh masyarakat berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan menyelenggarakan kegiatan: a. peliputan dan/atau penyebarluasan informasi kegiatan kenegaraan dan kemasyarakatan baik di tingkat nasional, daerah, maupun internasional; b. penyediaan jasa berita, foto jurnalistik, grafik, data seketika, audio visual, teknologi informasi, dan multimedia lainnya yang berkaitan dengan kegiatan kenegaraan dan kemasyarakatan; c. penyediaan jasa apresiasi dan pendidikan jurnalistik, serta pendidikan multimedia; d. penyelenggaraan media elektronik, penerbitan, dan percetakan; dan e. kegiatan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor SKEP-094/DIR-AP/VIII/2008 visi Perusahaan adalah menjadi Kantor Berita berkelas dunia melalui penyediaan jasa berbagai produk berbasis informasi untuk mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan yang didukung oleh tata kelola Perusahaan yang baik dan berstandar internasional. Adapun misi Perusahaan adalah: a. Menghasilkan berita dan berbagai produk berbasis informasi lainnya secara cepat, akurat, dan sesuai kebutuhan pelanggan serta stakeholder lainnya; b. Memberikan layanan terintegrasi komunikasi pemasaran bagi stockholder ; c. Memberikan layanan pendidikan jurnalistik multimedia; d. Berperan aktif dalam membangun masyarakat baru berbasis pengetahuan. Saat ini kegiatan Perusahaan adalah jasa informasi on line, percetakan, pendidikan jurnallistik, dan kerjasama jasa informasi komoditi/data keuangan.
c. Organisasi 1c Perum LKBN Antara
Berdasarkan SK Menteri Negara BUMN Selaku Wakil Pemerintah Sebagai Pemilik Modal Perum LKBN Antara No. KEP-216/MBU/2007 dan No. KEP-217/MBU/2007 bertanggal 5 Oktober 2007 dan juga No. KEP-27/MBU/2009 bertanggal 2 Februari 2009, Pada tanggal 23 Oktober 2012 Menteri Negara BUMN Selaku Wakil Pemerintah Sebagai Pemilik Modal Perum LKBN Antara menetapkan Pemberhentian dan pengangkatan anggota Direksi Perum LKBN Antara dengan No. SK-371/MBU/2012 dan anggota Dewan Pengawas No. SK-391/MBU/2012 tanggal 5 November 2012 sehingga susunan Direksi dan Dewan Pengawas Perum LKBN Antara pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 sebagai berikut: Dewan Pengawas:
2012
Ketua Dewan Pengawas Anggota Dewan Pengawas Anggota Dewan Pengawas Anggota Dewan Pengawas
: : : :
Zaim Uchrowi Dj. Nachrowi Nuning Sri Rejeki Hadi M. Djoeraid
2011 Henry Subiakto Asro Kamal Rokan Sambas Mulyana Nukman Chalid Sangadji
Laporan Tahunan Antara 2012
5
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah) Direksi: Direktur Utama Direktur Pemberitaan Direktur Keuangan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Direktur Komersial dan Tehnologi
: : : : :
Saiful Hadi Akhmad Kusaeni Endah Sri Wahyuni Naufal Mahfudz Hempi N. Prajudi
Ahmad Mukhlis Yusuf Saiful Hadi Rahmat Mulyana Rajab Ritonga Rully C Iswachyudi
Posisi personalia Perusahaan, termasuk Direktur Utama pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebanyak 907 orang, terdiri dari 614 orang pegawai tetap, 104 orang pegawai honorer, 189 orang pegawai lepas/SPK, (tidak diaudit) di Kantor Pusat, Biro Daerah, Biro Luar Negeri dan Unit IMQ. d. Biro-biro Daerah 1d dan Luar Negeri
Biro-biro daerah terdiri dari: Biro NAD Biro Sumatera Utara Biro Kep. Riau Biro Sumatera Barat Biro Riau Biro Bangka Belitung Biro Jambi Biro Bengkulu Biro Sumatera Selatan Biro Lampung Biro Banten
Biro penyangga Jakarta Biro Jawa Barat Biro Bali Biro Jawa Tengah Biro DIY Yogyakarta Biro Jawa Timur Biro Kalimantan Barat Biro Kalimantan Tengah Biro Kalimantan Selatan Biro Kalimantan Timur Biro Nusa Tenggara Timur
Biro Nusa Tenggara Barat Biro Gorontalo Biro Sulawesi Utara Biro Sulawesi Tengah Biro Sulawesi Tenggara Biro Sulawesi Selatan Biro Sulawesi Barat Biro Maluku Biro Maluku Utara Biro Papua
Biro luar negeri adalah Biro Kuala Lumpur. Kegiatan biro-biro daerah dan luar negeri adalah: 1. Mencari berita, mencari pelanggan, dan dilaporkan ke kantor pusat. 2. Biro-biro daerah melaporkan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluran kas/bank, tetapi tidak membuat laporan keuangan sebagai suatu entitas akuntansi. e. Pendirian 1e PT Antar Kencana Utama Estate Ltd
PT Antar Kencana Utama Estate Ltd. didirikan oleh Pejabat-pejabat kunci Perusahaan saat itu sebelum dibentuk sebagai lembaga, dengan Akta Notaris Khairil Bahri SH No 53 tanggal 24 Oktober 1972 disetujui penetapannya dengan Surat Penetapan Menteri Kehakiman tanggal 6 Februari 1973 dengan No.Y.A.5/16/14, dengan modal saham sebesar Rp5.000.000 yang terbagi atas 500 saham dengan harga Rp10.000 per saham. Dari 500 saham tersebut, 100 saham telah ditempatkan dan disetor oleh: Saham (Lembar)
Nama Pemegang Saham Harsono Reno Utomo Mohammad Nahar Muhiddin Hamidy Drs. Bakti Bakar
25 25 25 25 100
Nilai Nominal (Rp) 250.000 250.000 250.000 250.000 1.000.000
Sesuai dengan Surat Kuasa Nomor 2 tanggal 1 Agustus 1986 serta Nomor 4 tanggal 1 Agustus 1986 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Subagio Reksodipuro, S.H., tiga pemilik saham (Mohammad Nahar, Muhiddin Hamidy dan Drs. Bakti Bakar) menghibahkan saham-saham tersebut kepada Perusahaan. Sisanya (25 saham), masih atas nama Harsono Reno Utomo, sedangkan yang bersangkutan telah meninggal dunia dan belum ada pelimpahannya kepada Perusahaan ("Antara").
6
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
Berdasarkan surat pernyataan bermaterai cukup yang ditandatangani oleh Muhamad Nahar, Muhiddin Hamidy, dan Drs Bakti Bakar tanggal 29 Agustus 1996 menyatakan bahwa PT Antar Kencana Utama Estate Ltd. didirikan untuk dan atas nama Antara dan kepemilikan atas nama Harsono Reno Utomo bukan untuk pribadi Harsono Reno Utomo melainkan untuk dan atas nama Antara. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka Perum LKBN Antara mengakui seluruh (100%) saham PT Antar Kencana Utama Estate Ltd. sebagai miliknya. Sesuai akta pendiriannya, PT Antar Kencana Utama Estate Ltd. bergerak dalam bidang pemborongan bangunan, jalan, jembatan, sebagai perencana, pengawas, penjualan dan persewaan bangunan, serta tanah (real estate ). Pada tahun 1973, PT Antar Kencana Utama Estate Ltd. bekerjasama dengan Pabema Sea BV, Amsterdam membentuk perusahaan patungan berstatus Penyertaan Modal Asing (PMA) dengan nama PT Anpa Internasional. Penyertaan PT Antar Kencana Utama Estate Ltd. berupa penyerahaan sebidang tanah seluas 6.408 m² dengan nilai Rp220.680.000. Kemudian pada tahun 1980 menambah penyertaan dengan penyerahan uang tunai sebesar USD100,000 atau setara dengan Rp62.750.000 (tanah dan uang tersebut diperoleh dari Perusahaan sebagai pinjaman). Atas penyertaan ini, PT Antar Kencana Utama Estate Ltd. menguasai 20% modal saham PT Anpa International atau senilai Rp124.500.000. Terhadap kelebihan penyetoran dana sebesar Rp158.930.000 diperhitungkan sebagai uang muka sewa ruangan di Lantai 2, 19, dan 20 Gedung Wisma Antara, Jl. Merdeka Selatan No 17, Jakarta, seluas 6.020 m² sampai dengan tahun 2012. Pemanfaatan ruangan bebas sewa (lantai 19 dan 20) dan pengelolaan Auditorium Adhiyana (lantai 2) tersebut diserahkan kepada Perusahaan. f. Pendirian Unit Usaha Indonesian Market Quote (IMQ)
Unit Kerja Data Seketika Indonesian Market Quote (IMQ) merupakan unit kerja Perusahaan, yang sebelumnya bekerjasama dengan AAP Information Service Pty. Limited, yang berkedudukan di World Trade Centre, Sydney, Australia, berdasarkan "Joint Operation Agreement". Sejak tahun 2002 AAP Information Service Pty. Limited telah menyerahkan sepenuhnya pengelolaan operasionalnya ke Perusahaan.
2. RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
Berikut ini kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan. Manajemen Perusahan dalam mengembangkan kebijakan akuntansi untuk penyusunan laporan keuangan Perusahaan telah mematuhi Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
a. Dasar 2a Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip kesinambungan usaha. Laporan keuangan disusun dengan konsep akrual kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Angka-angka dalam catatan atas laporan keuangan ini disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali jika dinyatakan secara khusus.
Laporan Tahunan Antara 2012
7
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
2a
1). Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Revisi (PSAK) Perusahaan menerapkan PSAK revisi yang berlaku efektif dalam kebijakan akuntansinya untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012 dan 2011. ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
PSAK 1 (Revisi 2009) PSAK 2 (Revisi 2009) PSAK 3 (Revisi 2010) PSAK 4 (Revisi 2009) PSAK 5 (Revisi 2009) PSAK 7 (Revisi 2010) PSAK 8 (Revisi 2010) PSAK 10 (Revisi 2010) PSAK 12 (Revisi 2009) PSAK 13 (Revisi 2011) PSAK 15 (Revisi 2009) PSAK 16 (Revisi 2011) PSAK 19 (Revisi 2010) PSAK 22 (Revisi 2010) PSAK 23 (Revisi 2010) PSAK 24 (Revisi 2010) PSAK 25 (Revisi 2009) PSAK 26 (Revisi 2010) PSAK 30 (Revisi 2011) PSAK 46 (Revisi 2010) PSAK 48 (Revisi 2009) PSAK 50 (Revisi 2010) PSAK 53 (Revisi 2011) PSAK 55 (Revisi 2010) PSAK 57 (Revisi 2009) PSAK 58 (Revisi 2009)
● PSAK 60 ● PSAK 61
Penyajian Laporan Keuangan Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Interim Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri Segmen Operasi Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Peristiwa setelah Akhir Periode Pelaporan Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Entitas Properti Investasi Investasi pada Entitas Asosiasi Aset Tetap Aset Tak Berwujud Kombinasi Bisnis Pendapatan Imbalan Kerja Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan Biaya Pinjaman Sewa Pajak Penghasilan Penurunan Nilai Aset Instrumen Keuangan : Penyajian Pembayaran Berbasis Saham Instrumen Keuangan : Pengakuan & Pengukuran Provisi, Liabilities Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. : Instrumen Keuangan : Pengungkapan : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Manajemen telah menerapkan PSAK tersebut efektif sejak 1 Januari 2012 dan 2011, dan telah mengubah kebijakan akuntansi secara prospektif, termasuk perubahan dalam kaitan pengakuan dan pengungkapan transaksi, namun tidak ada perubahan atas penyajian dan pengukuran yang signifikan, sehingga Perusahaan tidak melakukan penyajian kembali laporan keuangan periode sebelumnya. 2). Prinsip konsolidasian Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian meliputi Laporan Keuangan Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan (PT Antar Kencana Utama Estate Ltd (AKU)) digabungkan satu per satu dengan menjumlahkan unsur-unsur yang sejenis dari Aset, Liabilitas, Ekuitas, Pendapatan dan Biaya. Saldo nilai tercatat investasi pada entitas anak (dengan metode harga perolehan) dieliminasi pada laporan keuangan entitas induk dengan modal saham entitas anak yang menjadi bagian entitas induk. Transaksi antar entitas, saldo dan keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari transaksi tersebut dieliminasi. Kepentingan non pengendali dalam aset bersih entitas anak disajikan tersendiri di dalam bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Sampai saat ini, enitas anak tidak beroperasi, selain hanya sebagai pemegang saham PT Anpa International.
8
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah) b. Aset dan Liabilitas Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, deposito berjangka dan piutang usaha. 2b Keuangan Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang usaha, utang sewa pembiayaan, utang deposit client, utang dana pensiun, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar serta utang kepada pihak berelasi. Klasifikasi Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengelompokan seluruh aset keuangannya (kecuali investasi dalam saham) sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Seluruh liabilitas keuangan Perusahaan dikelompokan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Pengakuan Perusahaan pada awalnya mengakui aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal perolehan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan Perusahaan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan, kecuali yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sedangkan aset keuangan tersedia untuk dijual yang tidak memiliki harga kuotasi dicatat pada biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi saat Perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak dan liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Dalam transaksi saat Perusahaan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut. Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih memiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer saat pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer. Perusahaan menghapusbukukan saldo piutang pada saat Perusahaan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapuskan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
Laporan Tahunan Antara 2012
9
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah) Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Perusahaan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah nilai saat suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's lenght transaction) pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisis arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Perusahaan, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Perusahaan mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi. Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan dengan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Perusahaan dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Perusahaan yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
10
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
c. Penyisihan 2c Kerugian Penurunan Nilai Aset
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif telah terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan Perusahaan. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai, bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi di antara haga jual bersih dan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai aset, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi piutang oleh Perusahaan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.
d. Kas dan 2d Setara Kas
Kas dan setara kas sebagai aset keuangan terdiri dari kas, bank dan semua investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya, setelah dikurangi cerukan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
e. Piutang Usaha 2e
Piutang usaha merupakan aset keuangan disajikan berdasarkan nilai realisasi bersih setelah dikurangi estimasi penyisihan piutang tak tertagih. Besarnya penyisihan piutang tak tertagih ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang secara individual atau kolektif yang memiliki risiko serupa pada akhir periode yang bersangkutan.
f. Persediaan 2f g. Uang Muka Kerja 2g
Persediaan dicatat dengan menggunakan metode First-In-First-Out (FIFO).
h. Investasi Jangka 2h Panjang
Perusahaan memiliki investasi jangka panjang efek ekuitas berupa penyertaan saham dan efek utang berupa obligasi. Investasi efek ekuitas yang porsi kepemilikannya kurang dari 20% saham perusahaan lain, termasuk dalam aset keuangan dan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, sedangkan investasi dalam efek utang termasuk dalam aset keuangan dan diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo. Jika investasi dalam instrument ekuitas lebih dari 20% sampai dengan 50% dari entitas asosiasi atau dapat memiliki pengaruh signifikan kepada entitas asosiasi, maka investasi tersebut diukur dengan metode ekuitas, yaitu menyesuaikan nilai investasi dengan menambah sebesar porsi laba bersih periode berjalan dari entitas asosiasi atau dengan mengurangi sebesar porsi rugi bersih periode berjalan dar entitas asosiasi dan porsi deviden yang menjadi hak Perusahaan jika investasi instrumen ekuitas entitas anak lebih dari 50% atau dapat memiliki pengendalian terhadap entitas anak, maka Perusahaan harus mengkonsolidasi laporan keuangannya dengan laporan keuangan entitas anak.
Berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum Perusahaan No. SKEP-140/PAP/X/2005 tanggal 25 Oktober 2005 tentang Jangka Waktu Berlakunya Bon Sementara adalah 30 hari kalender. Apabila penanggungjawab bon sementara tidak dapat menyelesaikan kewajibannya pada waktu yang ditentukan, maka Lembaga akan memperhitungkan melalui pemotongan gaji karyawan.
Laporan Tahunan Antara 2012
11
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah) i. Aset Tetap 2i
Perusahaan menggunakan model biaya untuk menentukan nilai aset tetap, sehinga aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat adalah sebagai berikut:
Gedung Peralatan Telekomunikasi Inventaris Alat-Alat Pengangkutan
Tahun
% Tase
20 10 5 5
5% 10% 20% 20%
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan manfaat ekonomi berupa peningkatan kapasitas atau mutu produksi, dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tarif penyusutan yang sesuai. Pengeluaran setelah perolehan awal aset tetap akan ditambah (kapitalisasi) pada jumlah tercatat aset yang bersangkutan bila memenuhi kriteria berikut: - Pengeluaran tersebut memperpanjang masa manfaat aset yang bersangkutan. - Masa manfaat lebih dari 1 tahun. - Memenuhi batas materialitas yang ditetapkan oleh Direksi yaitu pengeluaran di atas Rp5.000.000. Aset tetap Perusahaan yang sudah tidak digunakan atau tidak produktif diklasifikasikan sebagai aset lainlain yang disajikan sebesar nilai wajar. j. Perpajakan 2j
Beban pajak penghasilan kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 5 tahun. Apabila dalam jangka waktu tersebut perhitungan perpajakan di atas tidak dilakukan pemeriksaan, SPT tahunan Perusahaan dianggap rampung/selesai. Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan liabilitas atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan. Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan. Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
k. Liabilitas Pasca 2k Kerja
Perusahaan mengakui liabilitas imbalan pasca kerja sesuai dengan program pensiun imbalan pasti yang dilakukan melalui Dana Pensiun LKBN Antara serta mempertimbangkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Undang-undang tersebut mewajibkan Perusahaan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak kepada karyawan yang memasuki usia pensiun atau diberhentikan. Jika Perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam program pensiun melalui dana pensiun dan perhitungan imbalan karyawan lebih besar daripada imbalan karyawan menurut undang-undang, maka Perusahaan akan membayar dan memperhitungkan liabilitas imbalan karyawan berdasarkan perhitungan pembayaran imbalan karyawan dari dana pensiun imbalan pasti (DP LKBN Antara) tersebut. Perhitungan liabilitas imbalan karyawan tersebut dihitung oleh pihak aktuaris secara aktuarial dengan metode Projected Unit Credit (PUC). Jika ternyata perhitungan DP LKBN Antara lebih kecil daripada imbalan karyawan menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2013, maka selisih kekurangan imbalan karyawan tersebut akan menjadi beban Perusahaan.
12
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah) Untuk karyawan baru yang diangkat setelah tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan mengikutsertakan karyawan tersebut ke dalam program Pensiun Iuran Pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank BNI, dalam rangka penghimpunan dana untuk pembiayaan atas kewajiaban imbalan paska kerja sesuai dengan Undang Undang Keternagakerjaan No. 13 tahun 2003. l. Pengakuan 2l Pendapatan dan Beban
Pengakuan pendapatan dilakukan sebagai berikut: 1). Diakui saat jasa dan produk telah diterima oleh pelanggan, berupa invoice dari laporan penerimaan birobiro, kantor pusat dan unit IMQ. 2). Pendapatan PSO merupakan hibah Pemerintah yang diberikan kepada Perusahaan atas pemberian jasa pemberitaan program-program Pemerintah Pusat dan Daerah yang diakui pada saat jasa dan produk telah diterima berupa invoice sesuai hasil verifikasi yang dilakukan. Nilai harga PSO ditetapkan oleh Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi pada periode berjalan. Biaya-biaya yang terdiri dari beban pokok penjualan dan beban usaha diakui pada saat timbulnya biaya tersebut.
m. Transaksi 2m dengan Pihak Berelasi
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Definisi pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan pihak-pihak yang berelasi“. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. 1) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; b. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau c. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. 2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a). g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf 1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Jenis transaksi dan saldo atas dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, apakah yang dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama dengan pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam laporan keuangan .
n. Transaksi dan 2n Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia, sebagai berikut: Mata Uang Asing
2012
1 USD
Rp
9.670
2011 Rp
9.068
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi.
Laporan Tahunan Antara 2012
13
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah) o. Sumber 2o Ketidakpastian Estimasi
Asumsi utama berkaitan dengan masa mendatang serta sumber utama ketidakpastian estimasi lain pada tanggal laporan posisi keuangan, yang memiliki risiko signifikan menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas pada tahun buku berikutnya. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Penyisihan piutang tak tertagih dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Efektif tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan / (neraca) Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Jumlah penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan piutang tak tertagih yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda, tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis dan Metode Penyusutan Aset Tetap Masa manfaat dan metode penyusutan setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan pola pemakaian yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan atas aset sejenis. Masa manfaat dan metode penyusutan setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi di masa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap dapat mempengaruhi jumlah beban penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tetap. Penurunan Nilai Aset Pengujian atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan interim dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha. Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat indikator penurunan nilai atas aset tetap Perusahaan.
14
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah) Manfaat Karyawan Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan. 3. KAS DAN SETARA KAS
Rincian kas dan setara kas per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: Kas Rupiah Biro-biro Dalam Negeri Kantor Pusat Unit Usaha PT Antar Kencana Utama Estate Ltd. Kas Dollar Amerika Serikat (USD): Kantor Pusat (2012:USD1.371,85; 2011:USD3.077,23) Bank Rupiah: PT Bank BNI Tbk. - Cabang Merdeka Selatan Bank Biro-biro Daerah PT Bank BNI Tbk. - Cabang Gambir II PT Bank BNI Tbk. - Cabang Gambir PT Bank BNI Cabang Gambir UUS Adhiyana PT Bank BNI Cabang Merdeka Selatan UUS LPJA PT Bank BNI Tbk. - Cabang Gambir Rupiah UUS IMQ PT Bank BNI Tbk. - Usaha Kerjasama JIO PT Bank BNI Tbk. - Biro Foto PT Bank BCA Cabang Sabang UUS IMQ PT Bank Mandiri - Cabang Sabang PT Bank BNI Tbk. - Usaha Kerjasama Reuters PT Bank BNI Tbk. - Syariah PT Bank BNI UUS Percetakan PT Bank BNI UUS LPJA PT Bank BTN PT Bank BRI - Cabang Krekot
Bank Dollar Amerika Serikat (USD): PT Bank BNI Tbk. - Cabang Kota (2012:USD49.115,85; 2011:USD42.167,88) PT Bank BNI Tbk. - Unit Kerjasama Reuters (2012:USD34.536,25 2011:USD86.518,66) PT Bank Mandiri - KSO Artechs (2012:USD14.398,95; 2011:USD3.996,15) Citibank (2012:USD13.337,68; 2011:USD43.801,26) PT Bank BNI Cabang Gambir IMQ (2012:USD329,84; 2011:USD21,31)
2012
2011
711.238.088 180.412.782 20.682.010 1.000.000 913.332.880
446.275.281 202.151.370 55.192.148 1.000.000 704.618.799
13.256.121 926.589.001
27.904.362 732.523.161
230.235.731 2.208.204.729 426.467.615 340.979.860 361.267.137 17.103.789 254.831.900 255.839.560 467.922.704 35.238.154 116.976.152 287.513.727 54.937.144 104.154.890 284.711.926 1.000.000.000 83.960.919 6.530.345.937
985.633.455 1.827.635.985 2.342.019.285 706.698.364 1.032.246.793 204.814.797 377.641.797 1.301.071.983 462.942.853 318.500.000 116.242.290 208.053.194 54.759.802 41.438.945 67.674.936 10.047.374.479
474.950.270
382.378.336
1.696.277.168
3.648.308.489
497.285.842 192.048.648
345.741.621 175.036.430
4.399.366 2.864.961.294
933.569 4.552.398.445
9.395.307.231
14.599.772.924
Laporan Tahunan Antara 2012
15
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
2012 Deposito Rupiah PT Bank BNI Tbk. PT Bank BNI - syariah
2011
6.000.000.000 6.000.000.000
3.000.000.000 12.000.000.000 15.000.000.000
16.321.896.232
30.332.296.085
Tingkat bunga rata-rata tahunan atas deposito jangka waktu satu bulan dengan dapat diperpanjang otomatis (ARO) adalah sebagai berikut:
Deposito rupiah 4. PIUTANG USAHA
2012
2011
6,0%
6,5%
2012
2011
Rincian piutang usaha per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut:
Unit IMQ Kantor pusat Biro daerah KSO Artech
3.531.594.947 6.246.683.267 4.673.933.840 1.654.956.234 16.107.168.288
7.926.091.745 7.186.692.610 4.558.396.031 598.809.584 20.269.989.970
Penyisihan piutang tak tertagih
(3.186.783.844) 12.920.384.444
(12.993.699.372) 7.276.290.598
Jumlah penyisihan piutang usaha dihitung berdasarkan kebijakan manajemen atas kemungkinan tidak tertagihnya piutang berdasarkan analisis estimasi arus kas piutang usaha. 5. PIUTANG LAINLAIN
Rincian piutang lain-lain per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012 Piutang pegawai Piutang Bloomberg Piutang Yayasan Kesejahteraan Karyawan Antara Piutang pihak ketiga lainnya Akumulasi penyusutan piutang pihak ketiga lainnya
6. PERSEDIAAN
2.824.248.415 5.336.102.538 251.356.320 106.677.144 (16.677.144) 8.501.707.273
2011 2.542.544.113 255.139.723 251.356.320 90.000.000 3.139.040.156
Rincian persediaan per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012 Bahan Komputer Persediaan Barang IMQ Stationary Bahan Foto Kertas HVS Bahan Lain-lain
67.190.876 25.900.000 28.891.300 474.600 2.526.700 367.000 125.350.476
16
2011 80.844.100 9.650.000 34.880.990 785.000 1.764.400 127.924.490
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
7. BEBAN DIBAYAR DI MUKA
Saldo beban dibayar di muka per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp112.620.055 dan Rp62.936.552, merupakan asuransi dibayar di muka.
8. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
Rincian pendapatan yang masih harus diterima per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012 IMQ Service Pendapatan yang Masih Harus Diterima
9. UANG MUKA KERJA
80.554.546 22.467.778 103.022.324
Rincian uang muka kerja per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012 Bon Sementara Uang Muka Kantor Berita Asing
10. INVESTASI JANGKA PANJANG
314.000.136 13.833.581 327.833.717
2011
3.801.125.458 55.367.446 3.856.492.904
2011 4.192.962.436 52.367.446 4.245.329.882
Rincian investasi jangka panjang per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012 Asia Pulse Pte, Ltd. PT Anpa Internasional
723.455.141 124.500.000 847.955.141
2011 723.455.141 124.500.000 847.955.141
Penjelasan lebih lanjut terkait investasi di atas sebagai berikut: a. Penyertaan pada Asia Pulse Pte, Ltd. Penyertaan pada Asia Pulse Pte, Ltd. diperoleh berdasarkan Consortium Agreement tanggal 8 Desember 1995. Anggota konsorsium terdiri dari: 1. AAP Information Services Pty Limited 2. LKBN ANTARA 3. Nihon Keizai S.H.imbun Inc. 4. Press Trust of India 5. Yonhap News Agency of Korea Kantor pusat Asia Pulse Pte, Ltd. berkedudukan di Singapura dan bergerak dalam bidang pemberitaan informasi, tender, analis perdagangan dengan sumber beragam seperti: World Bank, Asian Development Bank, AusID, Standard and Poors Moody’s, Investor Service. Jumlah penyertaan Perusahaan pada Asia Pulse Pte, Ltd. sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 sebesar USD252.321 atau sebesar 20% dengan rincian sebagai berikut: Tanggal Pembayaran - 7 Februari 1996 100.000 227.500.000 - 19 Juni 1996 100.000 235.000.000 - 8 Oktober 1996 100.000 235.000.000 - 4 April 1997 100.000 242.500.000 - 1 September 1999 20.000 170.000.000 420.000 1.110.000.000
Laporan Tahunan Antara 2012
17
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah) USD Pengembalian penyertaan th 2003 Pengembalian penyertaan th 2004 Pengembalian penyertaan th 2006
(50.258) (31.707) (85.714) 252.321
Rp (114.336.518) (72.132.333) (200.076.008) 723.455.141
b. Penyertaan pada PT Anpa Internasional Penyertaan pada PT Anpa Internasional dilakukan melalui PT Antar Kencana Utama Estate Ltd., yang merupakan entitas anak yang seluruh modal sahamnya dianggap dimiliki Perusahaan. (lihat catatan no. 35) PT Antar Kencana Utama Estate Ltd. (PT AKU) bekerjasama dengan Pabema Sea BV, Amsterdam (Perusahaan Belanda) mendirikan perusahaan patungan dengan status PMA dengan nama PT Anpa Internasional untuk membangun dan kemudian mengelola gedung Wisma Antara yang terletak di Jl. Merdeka Selatan No. 17, Jakarta Pusat. Perjanjian kerjasama tersebut tertuang dalam Letter of Intent ANTARA Building Project tanggal 25 Oktober 1972 dan Agreement PT Antar Kencana Utama Estate Ltd dengan Pabema Sea BV tanggal 22 Desember 1972. Sesuai Undang-Undang PMA Nomor 8 Tahun 1967, ijin usaha PMA tersebut mulai berlaku sejak operasi komersial PT Anpa Internasional (tahun 1982) selama 30 (tiga puluh) tahun atau berakhir pada tahun 2012. Modal saham PT Anpa Internasional yang telah disetor penuh adalah sebesar Rp622.500.000 (1.500 saham dengan harga per saham USD10, kurs Rp415 per USD1), dengan rincian sebagai berikut: Nama Pemilik Pabema Sea BV PT Antar Kencana Utama Estate Ltd Jumlah
Saham (lembar)
%
Jumlah dan Nilai Saham USD Rp
120.000
80
1.200.000
498.000.000
30.000 150.000
20 100
300.000 1.500.000
124.500.000 622.500.000
Penyertaan PT Antar Kencana Utama Estate Ltd pada PT Anpa Internasional tersebut di atas sejak tahun 1981 berupa penyerahan sebidang tanah seluas 6.408 m2 yang terletak di Jl. Merdeka Selatan No. 17, Jakarta Pusat senilai USD200.000 (20.000 saham) dan uang sejumlah USD100.000 (setara Rp62.750.000) dibayarkan melalui Bendahara Umum Negera tanggal 6 Nopember 1980. Ijin usaha PT Anpa International berlaku sampai dengan tahun 2012 (30 tahun sejak operasi komersial dari tahun 1982, dan sampai saat ini belum dilakukan perpanjangan). Berdasarkan RUPS PT Anpa International tanggal 30 April 2007, maka Joko Chandra menjadi Direktur Utama PT Anpa International. HGB tanah di Jl. Merdeka Selatan 17, yang pada awalnya milik PT AKU dan merupakan penyertaan kepada PT Anpa International sebagai penyertaan modal 20% saham PT AKU. Tahun 2003, HGB atas nama PT Anpa Internasional telah diperpanjang sampai dengan tahun 2033. Sampai saat ini tidak ada pembagian dividen dari PT Anpa International sejak beroperasi secara komersial tahun 1982 kepada PT Antar Kencana Utama Estate Ltd.
18
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
11. ASET TETAP
Saldo dan mutasi nilai buku aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Nilai Perolehan: Tanah Gedung Kendaraan Inventaris dan Peralatan Akumulasi Penyusutan Gedung Kendaraan Inventaris dan Peralatan Nilai buku
1 Januari 2012
Penambahan
Pengurangan
31 Desember 2012
46.053.750 13.911.486.215 9.117.011.327
22.528.000
-
46.053.750 13.911.486.215 9.139.539.327
69.598.731.748 92.673.283.040
14.834.181.384 14.856.709.384
-
84.432.913.132 107.529.992.424
5.190.879.124 5.328.279.006
687.731.240 823.678.315
-
5.878.610.364 6.151.957.321
41.127.046.239 51.646.204.369 41.027.078.671
9.046.360.034 10.557.769.589
-
50.173.406.273 62.203.973.958 45.326.018.466
2011 Nilai Perolehan Tanah Gedung Kendaraan Inventaris dan Peralatan Akumulasi Penyusutan Gedung Kendaraan Inventaris dan Peralatan Nilai Buku
1 Januari 2011
Penambahan
Pengurangan
31 Desember 2011
46.053.750 11.076.375.415 6.605.621.417
2.835.110.800 2.511.389.910
-
46.053.750 13.911.486.215 9.117.011.327
39.322.053.131 57.050.103.713
30.276.678.617 35.623.179.327
-
69.598.731.748 92.673.283.040
4.570.780.200 4.365.639.873
620.098.924 962.639.133
-
5.190.879.124 5.328.279.006
30.362.061.724 39.298.481.797 17.751.621.916
10.764.984.515 12.347.722.572
-
41.127.046.239 51.646.204.369 41.027.078.671
Seluruh beban penyusutan dimasukkan dalam beban usaha. Berdasarkan keputusan Menteri Komunikasi dan Infomasi No.678/KEP/M.KOMINFO/12/2011 pada tanggal 29 Desember 2011 dan Kementrian Sekertaris Negara Republik Indonesia No.334 tahun 2011 pada tanggal 31 Oktober 2011 Bantuan aset negara telah dihibahkan/dialihkan menjadi aset Perusahaan dan dicatat sebagai penambahan aset dengan harga perolehan Rp25.927.671.602 dan akumulasi penyusutan Rp3.168.894.637. (lihat catatan 24) Tanah dan Gedung milik Antara di Jakarta terdiri dari 4 (empat) buah, yaitu : - Sebidang tanah yang berlokasi di Desa Bintara Jaya, Cibening sesuai dengan Sertifikat Hak Milik No.1309 atas nama "PERUM LKBN ANTARA" tanggal 12.Oktober 1987 dengan luas 500M2 sesuai dengan Gambar Situasi No. 4848/1987 tanggal 24 Juli 1987 dengan nilai Rp46.053.750. - Gedung No. 57 berlokasi di Jl. Antara Pasar Baru Lama sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2938 atas nama "PERUM LKBN ANTARA" tanggal 24 November 2008 dengan luas 404M2 sesuai dengan Surat Ukur No. 00076/2008 tanggal 5.September 2008.
Laporan Tahunan Antara 2012
19
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah) - Gedung No. 59 berlokasi di Jl. Antara Pasar Baru Lama sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2937 atas nama "PERUM LKBN ANTARA" tanggal 2 Maret 1989 dengan luas 350M2 sesuai dengan Surat Ukur No. 439/1987 tanggal 9 April 1987. - Gedung No 61 berlokasi di Jl. Antara Pasar Baru Lama sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2936 atas nama "PERUM LKBN ANTARA" tanggal 24 November 2008 dengan luas 348M2 sesuai dengan Surat Ukur No. 00075/2008 tanggal 5.September 2008. Gedung-gedung di atas dikapitalisasi dengan jumlah Rp7.023.130.886 dan sisanya merupakan nilai gedung yang ada di Biro-biro Dalam Negeri serta Mess yang berada di daerah Cibening. Nilai pertanggungan asuransi atas aset tetap kendaraan-mobil pada tahun 2012 dan 2011 sebesar Rp2.629.500.000 dan Rp2.275.200.000. Manajemen menganggap bahwa nilai pertanggungan tersebut sudah cukup untuk menanggung kerugian yang mungkin terjadi. Nilai pertanggungan asuransi untuk inventaris Wisma Antara, kantor biro-biro daerah, rumah dinas dan Mess Cibening bernilai sebesar Rp99.809.590.183 berdasarkan polis nomor 01.01.12.006336 di PT. Asuransi Central Asia yang dimulai tanggal 01 Oktober 2012 dan akan berakhir pada tanggal 01 Oktober 2013. 12. UANG JAMINAN
Rincian uang jaminan per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012 Jaminan Sewa Kantor Jaminan Materai Jaminan Listrik Jaminan Voucher Taxi Bluebird Jaminan Lainnya
13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
180.534.873 35.017.000 5.302.115 500.000 115.122.825 336.476.813
2011 180.534.873 35.017.000 5.302.115 500.000 243.564.080 464.918.068
Rincian aset tidak lancar lainnya per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012 Aset tidak produktif Renovasi dalam proses Persediaan Barang IMQ Penyertaan Modal Koperasi Equator Minang Media Obligasi Konsolidasi 3,5 tahun 1959 pada NV. Kertas PT Inpers Renovasi partisi studio TV lantai 19
Penyisihan/penurunan nilai: Aset tidak produktif Persediaan Barang IMQ Penyisihan penyertaan modal Koperasi Equator Minang Media Obligasi Konsolidasi 3,5 tahun 1959 pada NV. Kertas PT Inpers Amortisasi renovasi partisi studio TV lantai 19
20
2011
350.936.399 4.068.439.066 40.810.000 7.711 5.000 1.518.506.817 5.978.704.993
32.302.332.664 5.005.029.090 4.087.356.066 40.810.000 7.711 5.000 41.435.540.531
(2.768.845.265) (40.810.000) (7.711) (5.000) (76.316.158) (2.885.984.134)
(32.302.316.082) (2.768.845.265) (40.810.000) (7.711) (5.000) (35.111.984.058)
3.092.720.859
6.323.556.473
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
a. Persediaan Barang IMQ Persediaan barang IMQ adalah persediaan barang elektronik yang tidak dapat dipakai akibat teknologi yang sudah usang. b. Aset tidak produktif Aset tidak produktif adalah aset tetap yang sudah tidak dapat memberikan manfaat bagi kegiatan operasional Perusahaan. c. Partisi Software Komputer (DIPA 2004) Partisi Software Komputer (DIPA 2004) adalah aset Perusahaan yang dibeli berdasarkan DIPA 2004 namun tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasional Perusahaan. Aset tersebut dibeli dengan nilai Rp236.872.079 dan diamortisasi selama 5 tahun. d. Koperasi Equator Minang Media Penyertaan modal pada Koperasi Equator Minang Media, Padang berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Ketua Koperasi Ekuator Minang Media Padang dengan Kepala LKBN Antara Biro Padang tanggal 6 Maret 2001. Penyertaan tersebut dilakukan melalui pengalihan tunggakan piutang sebesar Rp26.950.000, sisanya sebesar Rp13.860.000 diperhitungkan dari langganan copyright selama 26 bulan. Seluruh kekurangan setoran modal telah dipenuhi oleh Perusahaan dalam tahun 2002. Terhadap penyertaan tersebut Perusahaan berhak mendapatkan SHU Koperasi Ekuator Minang Media, Padang. Secara operasional kegiatan Koperasi Ekuator Minang Media, Padang belum menghasilkan keuntungan, sehingga Perusahaan belum dapat memperoleh SHU sebagaimana yang diharapkan. e. Partisi Studio TV Lantai 19 Partisi untuk ruang rapat dan studio TV untuk divisi Multimedia lantai 19 yang akan diamortisasi selama 5 tahun 14. UTANG USAHA
Rincian utang usaha per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012 Utang Leveransir Kantor Pusat Utang Usaha Kerjasama Utang Usaha pada Unit Data Seketika
15. UTANG LAINLAIN
994.998.658 835.717.783 683.734.592 2.514.451.033
2011 545.914.974 269.140.831 683.734.592 1.498.790.397
Rincian utang lain-lain per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012 Titipan Biasa Uang muka Adhiyana Kokantara Lain-Lain IMQ Utang Karyawan Utang Pihak ketiga
1.554.189.521 330.700.000 183.075.636 327.838.531 3.836.831 1.316.331 2.400.956.850
2011 1.538.385.269 256.500.000 117.477.322 190.731.531 3.236.831 1.316.331 2.107.647.284
Laporan Tahunan Antara 2012
21
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah) 16. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar 1 di Muka
Rincian pajak dibayar di muka per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012 PPh pasal 23 PPN Masukan
b. Utang Pajak 1
972.536.407 1.877.838.614 2.850.375.021
1.333.184.207 1.333.184.207
Rincian utang pajak per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Pajak Penghasilan Pasal 23 PPN Keluaran Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 26 Pajak Penghasilan Pasal 29
14.022.439.738 7.025.739.459 430.777.724 482.696.154 47.976.738 22.009.629.813
Pajak Penghasilan Pasal 23 yang terhutang dapat diuraikan sebagai berikut: 2012 SKPKB PPh pasal 23 tahun 2004 25.101.937.159 SKPLB PPh Badan tahun 2004 (9.222.419.350) SKPLB PPh Badan tahun 2007 (2.016.098.583) SKPLB PPh Badan tahun 2008 (1.392.231.761) SKPKB PPh Badan tahun 2009 1.551.252.273 14.022.439.738 c. Pajak Kini 1 6
2011
2011 17.193.837.348 4.571.981.350 300.798.859 507.284.613 34.946.431 22.608.848.601 2011 28.273.334.769 (9.222.419.350) (2.016.098.583) (1.392.231.761) 1.551.252.273 17.193.837.348
Rekonsiliasi antara laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan (PPh) menurut laporan laba/(rugi) dengan taksiran laba kena pajak/(rugi fiskal) untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012 Laba/(rugi) sebelum pajak Beda tetap: Entertainment dan sumbangan Biaya pajak Beban jamuan Pakaian Dinas Pendapatan yang telah dikenakan PPh final Beda temporer: Penyusutan aset tetap Imbalan pasca kerja Pembayaran pesangon Jumlah koreksi fiskal Penghasilan neto Kompensasi kerugian fiskal Laba/(rugi) kena pajak
22
2011
1.440.870.576
3.269.039.539
570.091.100 284.926.348 714.462.424 14.773.150 (1.191.705.751) 392.547.271
285.851.806 3.200.860.800 417.567.668 (1.049.262.680) 2.855.017.594
2.945.226.008 859.123.280 3.804.349.288
2.630.562.795 (60.776.440) 2.569.786.355
4.196.896.559 5.637.767.135 5.637.767.135
5.424.803.949 8.693.843.488 8.693.843.488
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
2012 Pajak penghasilan badan Pajak dibayar di muka: PPh pasal 23 dibayar di muka PPh pasal 25 dibayar di muka Jumlah pajak dibayar di muka Pajak penghasilan kurang/(lebih) bayar d. Pajak Tangguhan 16d
2011
1.409.441.750
2.173.460.750
1.329.430.781 32.034.231 1.361.465.012 47.976.738
2.103.201.163 35.313.156 2.138.514.319 34.946.431
Komponen dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut: Saldo Awal
Aset/(Liabilitas) pajak tangguhan : Beda temporer: Aset tetap Penyisihan uang jasa karyawan Penyiisihan penurunan nilai: Penyisihan uang jasa karyawan Aset/(Liabilitas) pajak tangguhan :
Aset/(Liabilitas) pajak tangguhan : Penyiisihan penurunan nilai: Penyisihan uang jasa karyawan Aset/(Liabilitas) pajak tangguhan :
Saldo Akhir
657.640.699 1.860.119.560 2.517.760.259
78.665.803 214.780.820 293.446.623
736.306.502 2.074.900.380 2.811.206.882
(1.581.782.892) 935.977.367
293.446.623
(1.581.782.892) 1.229.423.990
Saldo Awal
Aset/(Liabilitas) pajak tangguhan : Beda temporer: Aset tetap Penyisihan uang jasa karyawan
2012 Dibebankan ke laporan laba/(rugi)
2011 Dibebankan ke laporan laba/(rugi)
Saldo Akhir
35.413.012 1.860.119.560 1.895.532.572
622.227.687 622.227.687
657.640.699 1.860.119.560 2.517.760.259
(1.581.782.892) 313.749.680
622.227.687
(1.581.782.892) 935.977.367
17. UTANG DANA PENSIUN
Saldo utang dana pensiun per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp216.351.834 dan Rp100.533.715, merupakan potongan gaji karyawan untuk iuran dana pensiun pada bulan Desember yang dibayarkan pada bulan Januari tahun berikutnya.
18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Rincian beban yang masih harus dibayar per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Beban bahan baku Beban tenaga kerja Beban kendaraan Beban kantor Beban sewa, charge, listrik, telephone, air Beban penjualan Beban pihak ketiga Beban lain-lain
994.375.718 2.373.052.131 386.789.040 5.485.586.550 12.727.404 180.807.179 25.904.994 9.459.243.016
2011 1.409.678.791 2.484.002.412 39.595.853 758.133.739 5.750.431.793 227.635.380 635.649.441 38.521.018 11.343.648.427
Laporan Tahunan Antara 2012
23
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
19. PENDAPATAN YANG DITANGGUHKAN
Pendapatan yang ditangguhkan per 31 Desember 2012 dan 2011 merupakan pendapatan lainnya dengan saldo masing-masing Rp670.502.396 dan Rp584.362.114.
20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
Rincian utang sewa pembiayaan per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Utang angsuran: Leasing jatuh tempo dalam waktu 1 tahun Leasing jatuh tempo dalam waktu lebih dari 1 tahun
Beban bunga yang akan jatuh tempo
2011
110.856.178 110.856.178
228.596.578 463.817.356 692.413.934
19.799.111
151.232.995
Utang kepada PT Bank Syariah Mandiri sehubungan kredit pemilikan 5 (lima) unit Honda CR-V 2.0 dan PT Saseka Gelora Finance sehubungan kredit pemilikan 5 (lima) unit Daihatsu Xenia. 21. CLIENT DEPOSIT
Saldo client deposit per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp113.100.000 dan Rp113.100.000. Client Deposit merupakan setoran uang jaminan pelanggan atas jasa yang diberikan oleh unit usaha IMQ sebelum tahun 2005. Mulai tahun 2005 pelanggan tidak diwajibkan lagi untuk menyetor uang jaminan apabila ingin berlangganan jasa IMQ.
22. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
Liabilitas imbalan pasca kerja Perum LKBN Antara per 31 Desember 2012 telah dihitung oleh aktuaris independen PT Sienco Aktuarindo berdasarkan laporan No.065/LA-IK/SAU/02-2013 dan No.066/LAMP/SAU/02-2013, tanggal 25 Februari 2013 dan 31 Desember 2011 dengan No.129/LA-MP/SAU/03-2012, dan No.128/LA-IK/SAU/03-2012 tanggal 20 Maret 2012. 2012 a) Program Pensiun Manfaat Pasti b) Imbalan Kerja di luar Program Pensiun Manfaat Pasti
2011
5.584.440.009 2.715.161.509
4.632.517.215 2.807.961.023
8.299.601.518
7.440.478.238
a) Program pensiun manfaat pasti melalui Dana Pensiun Perum LKBN Antara 1) Liabilitas (aset) yang diakui di Neraca
Saldo awal 1 Januari Biaya tahun berjalan Pembayaran iuran pemberi kerja Liabilitas (aset) program pensiun manfaat pasti akhir tahun
24
2012
2011
4.632.517.215 3.459.748.218 (2.507.825.424)
4.054.329.580 2.822.634.317 (2.244.446.682)
5.584.440.009
4.632.517.215
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
2) Biaya tahun berjalan
2012
Biaya jasa kini - Total Biaya jasa kini - Peserta Biaya jasa kini - Pemberi Kerja Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aset program Biaya jasa lalu (Keuntungan) kerugian aktuaria yang diakui Jumlah biaya tahun berjalan
5.899.695.216 (846.182.376) 5.053.512.840 7.443.940.747 (9.442.548.938) 404.843.569 3.459.748.218
3) Rekonsiliasi perubahan aset/liabilitas imbalan paska kerja:
Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja akhir tahun Aset program Pendanaan (Keuntungan)/kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Saldo liabilitas imbalan pasca kerja
2012 143.556.226.261 (103.549.879.030) 40.006.347.231 (34.421.907.223) 5.584.440.008
2011 4.142.116.982 (757.611.208) 3.384.505.774 7.695.738.732 (8.257.610.189) 2.822.634.317
2011 118.110.380.119 (96.336.700.267) 21.773.679.852 (17.141.162.637) 4.632.517.215
b) Imbalan Kerja di luar Program Pensiun Manfaat Pasti 1) Liabilitas (aset) yang diakui di Neraca
Saldo liabilitas awal periode Biaya tahun berjalan/relokasi tahun berjalan Pembayaran manfaat selama periode berjalan Saldo liabilitas akhir periode 2) Jumlah beban yang diakui pada laporan laba rugi sebagai berikut :
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu Pengaruh kurtalimen atau penyelesaian program Amortisasi akumulasi (keuntungan)/kerugian aktuaria Jumlah biaya imbalan jasa kerja 3) Rekonsiliasi perubahan aktiva/liabilitas imbalan paska kerja:
Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja akhir periode (Keuntungan)/kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Saldo liabilitas imbalan pasca kerja
2012 2.807.961.023 (91.243.414) (1.556.100) 2.715.161.509
2012
2011 3.386.148.658 (578.187.635) 2.807.961.023
2011
183.015.031 174.846.294 (449.104.939) (91.243.614)
2012 2.715.161.509 2.715.161.509
-
2011 2.807.961.023 2.807.961.023
Laporan Tahunan Antara 2012
25
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
Perusahaan menggunakan metode projected unit credit method dalam menetapkan liabilitas imbalan pasca kerja, dengan asumsi sebagai berikut:
Jumlah peserta Tingkat diskonto Kenaikan gaji tahunan Usia pensiun Tabel mortalita
2012
2011
614 5,80% 6% 56 TMI 2011
581 6,50% 6% 55 Commissioners Standard Ordinary 1980 (CSO '80)
Untuk menghimpun dana dalam rangka mematuhi liabilitas tersebut, kecuali untuk karyawan yang diangkat setelah 1 Januari 2012, Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawan yang ada per 31 Desember 2012 dan 2011, ke dalam program Dana Pensiun Imbalan Pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun LKBN Antara. Perhitungan imbalan karyawan tersebut berdasarkan perhitungan aktuaris masih lebih besar dari perhitungan imbalan karyawan sesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003. Saldo kekurangan liabilitas imbalan karyawan sesuai dengan perhitungan Dana Pensiun per 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar Rp 8.786.047.200 dan Rp7.440.478.238, pada tahun 2012 dan 2011 Perusahaan tidak membebankan penambahan cadangan imbalan karyawan tetapi mereklasifikasi dari imbalan karyawan lainnya. Untuk karyawan yang diangkat setelah 1 Januari 2012, Perusahaan mengikutsertakan karyawan tersebut ke dalam Program Pensiun Iuran Pasti melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bank BNI (Paket Simponi). Untuk lima orang direksi, Perusahaan mengikutsertakan ke dalam program asuransi Dwi Guna Prima Eksekutif dari PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp2.746.043.850 dengan total biaya premi sebesar Rp526.418.500 per tahun. 23. MODAL DISETOR
Modal disetor seluruhnya berupa Penyertaan Modal Negara, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 397/KMK.06/2009 tentang Penetapan Neraca Pembukaan Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara per tanggal 18 Juli 2007, dengan saldo per 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar Rp9.116.278.539.
24. MODAL DISETOR LAINNYA BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITENTUKAN STATUSNYA SEBAGAI BAGIAN EKUITAS SUBSTANSI MODAL
Rincian modal disetor lainnya - bantuan Pemerintah RI yang belum ditentukan statusnya sebagai bagian ekuitas per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012 Nilai BPYBDS Perum LKBN Antara per 30 September 2010
25.927.671.602 25.927.671.602
2011 25.927.671.602 25.927.671.602
Bantuan Pemerintah RI sudah ditentukan statusnya yang berasal dari DIPA oleh Sekretariat Negara dengan penetapan Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2011 tanggal 16 september 2011 dalam bentuk aset-aset removasi gedung, kendaraan dan peralatan inventaris (lihat catat No.11).
26
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
25. PENDAPATAN USAHA
Pendapatan usaha untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012 a. Pendapatan Usaha Produk Sendiri Copyright Surat Kabar Photo News Website (Portal) Biro Daerah Website (Portal) Pusat d/h Buletin Foto Eceran d/h Komik dan Eceran TV News Elektronic Mail Lain-Lain b. Pendapatan Usaha Kerjasama Monitor Data Service - Reuters Bloomberg Associated French Press d/h General News - AFP Komik Pelayanan berita Xinhua c. Pendapatan Usaha Unit Strategis Auditorium Adhiyana Warta Per Undang-undangan PR Wire Lembaga Pendidikan Jurnalistik Antara Percetakan Asia Pulse Pte, Ltd. d. Pendapatan Usaha IMQ Derivative Application Product Main Product Joint Operation Product IT Solution Project revenue Side Product & Services Other Revenue e. Pendapatan Imbal Siar d/h Pendapatan PSO
2011
8.340.284.956 5.602.250.758 4.596.757.029 2.716.942.011 54.856.315 31.738.000 1.225.222.319 22.568.051.388
8.090.796.921 4.350.942.910 1.282.967.341 2.058.014.285 1.156.949.021 56.418.277 1.444.446.749 203.819.636 18.665.276.327
19.613.277.537 25.095.412.937 6.769.567.637 131.760.000 19.700.000 51.629.718.111
20.116.065.723 21.264.556.088 2.346.756.588 52.154.028 47.400.000 43.826.932.427
3.165.290.113 2.156.463.134 1.548.922.309 539.962.594 191.073.000 33.188.680 7.634.899.830
2.401.861.361 1.678.656.629 564.349.939 627.286.548 71.781.346 10.142.580 5.354.078.403
2.453.462.358 2.081.969.160 1.483.704.546 1.016.412.045 24.636.364 7.060.184.473
2.078.437.579 2.678.882.815 741.884.335 368.837.000 251.718.904 91.226.559 6.210.987.192
82.095.280.086
73.359.751.500
170.988.133.888
147.417.025.849
Laporan Tahunan Antara 2012
27
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
26. BEBAN POKOK USAHA
Beban pokok usaha untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012
a. Biaya Bahan Baku Bahan Langsung Unit IMQ Bahan Komputer Bahan Foto Kertas HVS Jasa Pihak Ketiga Jasa Konsultan KSO Bloomberg Percetakan dan Jasa Angkutan PT Telkom / Teleks KSO Artech Jasa Pihak Ketiga Unit IMQ Kantor Berita Asing Porto Buletin
b. Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Beban Imbalan Kerja
c. Biaya Lainnya Biro Antara Luar Negeri
27. BEBAN PENJUALAN
2011
1.354.443.509 499.402.585 463.912.924 265.150.654 2.582.909.672
2.837.528.210 392.834.513 836.007.068 224.444.467 4.290.814.258
13.900.042.503 13.216.887.176 8.584.279.229 5.166.495.201 2.717.813.069 2.178.970.405 1.238.483.843 47.002.971.426
9.989.656.911 14.034.084.028 3.648.063.782 3.047.924.341 2.330.885.103 23.700.000 19.629.600 33.093.943.765
49.585.881.098
37.384.758.023
59.506.536.660 59.506.536.660
50.387.006.305 50.387.006.305
667.744.000 667.744.000
578.962.813 578.962.813
109.760.161.758
88.350.727.141
Beban penjualan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012 Beban Promosi Beban Jamuan Tamu Sumbangan dan Hadiah Surat Kabar Beban Pemasaran IMQ Beban Organization of Asia-Pacific News Agency
28
3.630.841.098 714.462.424 570.091.100 260.846.400 73.993.572 750.000 5.250.984.594
2011 4.160.377.389 417.567.668 285.851.806 248.808.109 118.191.371 9.300.000 5.240.096.343
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Beban umum dan administrasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut:
Ongkos Kantor Pemberian in-natura Penyusutan Aset Tetap Beban Perjalanan Dinas Beban Pengobatan Pakaian Dinas Pensiun Beban Kendaraan Beban Pendidikan dan LPJA Penyisihan Piutang Jamsostek Beban Bank Lain-lain
29. PENDAPATAN/ (BEBAN) DI LUAR USAHA
2011
2012
11.353.765.764 8.421.633.918 9.529.929.309 3.697.702.954 2.995.211.179 155.056.425 2.566.085.514 6.807.247.581 1.257.240.097 107.423.206 300.589.906 125.439.679 1.696.409.088 49.013.734.620
12.995.655.698 13.873.055.669 10.634.085.748 3.921.680.641 3.838.294.108 14.773.150 2.625.425.409 2.241.182.983 1.941.361.448 888.518.740 708.336.316 139.135.602 2.392.890.146 56.214.395.658
Pendapatan/(beban) di luar usaha untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2011 2012 Pendapatan di luar usaha: Pendapatan Bunga 1.049.262.680 1.191.705.751 Pendapatan Lain-lain 624.630.529 736.511.956 1.928.217.707 1.673.893.209 Beban di luar usaha: Rugi/(laba) selisih kurs 16.460.615 (34.987.339) Beban lain-lain 3.200.860.800 284.926.348 249.939.009 3.217.321.415 1.678.278.698
30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING
(1.543.428.206)
Rincian aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut:
Mata uang USD Aset: Kas Bank Piutang Liabilitas: Utang Usaha Selisih aset dengan liabilitas
Valuta Asal US Dollar
2012
Equivalen Rp
Valuta Asal US Dollar
2011
Equivalen Rp
1.370,85 296.273,14 17.667,73 315.311,73
13.256.121 2.864.961.294 170.846.997 3.049.064.412
3.077,23 502.028,94 47.368,89 552.475,07
27.904.362 4.552.398.445 429.541.095 5.009.843.902
3.160,85 3.160,85 312.150,88
30.565.420 30.565.420 3.018.498.993
162.331,83 162.331,83 390.143,24
1.472.025.034 1.472.025.034 3.537.818.867
Laporan Tahunan Antara 2012
29
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
31. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI a. Sitaf Transaksi 1a Hubungan Berelasi
Ikhtisar sifat hubungan dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
Pemerintah Pemerintah Daerah b. Transaksi b dengan Pihak yang Berelasi
Jenis Transaksi
Pemilik
Dropping Pendapatan Imbal Siar dan setoran modal Imbal Siar
Kerjasama
Dalam menjalankan bisnis normal, Perusahaan juga melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi, yaitu: Transaksi pendapatan Imbal Siar dan setoran modal dengan Pemerintah % 2012 Pendapatan Imbal Siar
32. PROYEKSI 2013 DAN REALISASI PENYERAPAN BEBAN IMBAL SIAR 2012
Sifat Hubungan Berelasi
82.095.280.086
2011
%
73.359.751.500
48%
49,8%
Proyeksi Imbal Siar tahun 2013 berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No.849, tanggal 28 Desember 2012 tentang penetapan harga produk pelaksanaan liabilitas pelayanan umum/public service obligation (PSO) bidang pers tahun anggaran 2013.
Jenis Produk -
Teks Hardnews Teks Artikel Berita Foto Berita TV Feature Berita TV Hardnews
Beban Pokok 599.207 1.111.023 473.538 140.525.000 1.405.075
Produk Imbal Siar 2013 Tarif rata-rata 123.420 250.000 393.250 1.000.000 297.000
Kuota
Kebutuhan
145.000 1.100 17.000 50 4.000 Dibulatkan
74.636.607.716 1.026.563.756 1.888.156.978 7.432.956.250 4.797.621.500 89.781.906.200 89.782.000.000
Proyeksi Imbal Siar tahun 2012 berdasarkan Keputusan Menteri No.16/KEP/KPAPSO.ANTARA/DJIKP/KOMINFO/01/2012 tentang pelaksanaan liabilitas pelayanan umum/public service obligation (PSO) bidang pers tahun anggaran 2012 dan penetapan harga produk PSO dalam proses KOMINFO tentang penetapan harga produk liabilitas pelayanan umum/public service obligation (PSO) bidang pers tahun anggaran 2012.
Jenis Produk -
Berita Teks Berita Foto Berita TV Feature Berita TV Hardnews
Produk Imbal Siar 2012 Target
Realisasi 147.536 14.260 41 4.619
150.000 15.000 49 4.850
30
Saldo
% Realisasi 2.464 740 8 231
98% 95% 84% 95%
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
33. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING
Jenis Produk
Harga Per Unit
- Berita Teks - Berita Foto - Berita TV Feature - Berita TV Hardnews Total Biaya
467.941 122.803 148.659.125 1.128.148 150.378.017
Realisasi Penyerapan
Nilai Rupiah
69.038.172.883 1.751.167.928 6.095.024.125 5.210.915.150 82.095.280.086 Dibulatkan
Total 70.191.180.000 1.842.042.000 7.284.297.125 5.471.517.315 84.789.036.440 84.789.000.000
Saldo (Tidak Terserap) 1.153.007.117 90.874.072 1.189.273.000 260.602.165 2.693.756.354
Perusahaan telah membuat kesepakatan yang masih berlaku di masa depan dengan beberapa pihak yaitu: 1). Pada tanggal 24 Juli 2008, Perum LKBN ANTARA melakukan kerjasama dengan PT Pos Indonesia tentang "Pengelolaan Media Informasi Elektronik Sebagai Layanan Komersial dan Sosial" yang masingmasing telah sesuai dengan PKS 023/PKS/DIR/VII/2008 dan No.2046/Dirbiscom/0708, dengan jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal 24 Juli 2008 s/d 23 Juli 2013. sampai saat ini kontrak tersebut belum terlaksana karena belum ada pelanggan. 2). Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasama dengan Thomson Reuters Company untuk menjadi distributor dari Reuters Services di Indonesia. Perjanjian tersebut berdasarkan Master Services Agreement antara Reuters Limited dengan LKBN Antara tanggal 10 Maret 2005 dan adendum terakhir tanggal 1 Juli 2008, secara otomatis diperpanjang setiap tahun. 3). Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasama News Services dengan Agense France-Press (AFP) dengan jangka waktu 1 tahun dimulai dari tanggal 31 Desember 2001, perpanjangan otomatis dilakukan setiap tahunnya. Perjanjian tersebut berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2001. 4). Perusahaan mempunyai kerjasama dengan Bloomberg yang bersifat exclusive agency dalam pemasaran produk-produk pemberitaan dari Bloomberg di Indonesia. Perjanjian tersebut bersifat jangka panjang dan diperpanjang (rolling) setiap tahun. 5). Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasama dengan Xinhua News Agency dalam pertukaran berita. Perjanjian tersebut berlaku selama dua tahun dan diperpanjang secara otomatis setiap dua tahunnya. 6). Perusahan mempunyai perjanjian kerjasama dengan Yahoo! Southeast Asia Pte. Ltd. Dengan jangka waktu 36 bulan untuk mengunakan Yahoo! Content Application di internet yaitu website Antara. Perjanjian tersebut berlaku efektif mulai tanggal 1 April 2010. 7). Berdasarkan perjanjian kerjasama antara Heitech Padu Berhad dengan Perusahaan Umum LKBN Antara tanggal 5 Maret 2009 atas kerjasama Business Recovery Management Services (BRMS), Data Center Management Services (DCMS), dan Internet Data Center Service (IDCS), berlaku selama 2 (dua) tahun secara otomatis diperpanjang.
Laporan Tahunan Antara 2012
31
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
34. KONTINJENSI
1. Seperti dituangkan dalam catatan no.1e kepemilikan saham PT Antar Kencana Utama Estate Ltd adalah Harsono Reno Utomo, Muhammad Nahar, Muhidin Hamidi, Drs Bakti Bakar masing-masing sebanyak 25 saham. Sesuai dengan Surat Kuasa Nomor 2 tanggal 1 Agustus 1986 serta Nomor 4 tanggal 1 Agustus 1986 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Subagio Reksodipuro, S.H., tiga pemilik saham (Mohammad Nahar, Muhiddin Hamidy dan Drs. Bakti Bakar) menghibahkan saham-saham tersebut kepada Perusahaan ("Antara"). Sisanya (25 saham), masih atas nama Harsono Reno Utomo, sedangkan yang bersangkutan telah meninggal dunia dan belum ada pelimpahannya kepada Perusahaan. Berdasarkan surat pernyataan bermaterai cukup yang ditandatangani oleh Muhamad Nahar, Muhiddin Hamidy, dan Drs Bakti Bakar tanggal 29 Agustus 1996 menyatakan bahwa PT Antar Kencana Utama Estate Ltd. didirikan untuk dan atas nama Antara dan kepemilikan atas nama Harsono Reno Utomo bukan untuk pribadi Harsono Reno Utomo melainkan untuk dan atas nama Antara. Dalam perkembangannya Haryono Suharyono sebagai anak dari Harsono Reno Utomo, mengakui atas kepemilikan saham di PT Antar Kencana Utama Estate Ltd, dan tanpa sepengetahuan dua anak pendiri dan satu pendiri yang masih hidup (Muhidin Hamidi), dia telah mengadakan RUPS dan mengubah anggaran dasar PT Antar Kencana Utama Estate Ltd. Berdasarkan keterangan dari Muhidin Hamidi dan kedua anak pendiri lainnya, mereka tidak pernah ikut dalam RUPS tersebut. Hal ini patut diduga terdapat manipulasi dalam penyelenggaraan RUPS tersebut yang dapat dikategorikan pemalsuan dan pemberian keterangan palsu. Perusahaan melalui pengacara Marhendra Aristanto SH melaporkan Haryono Suharyono ke Polri Daerah Metro Jaya tentang memasukkan keterangan palsu ke dalam akta otentik pada tanggal 22 Maret 2012. 2. Saldo per 31 Desember 2007 sebesar Rp457.838.254 merupakan piutang kontinjensi kepada Ir. Nick Hasyim yang masih dalam proses hukum. Sehubungan dengan hal itu, maka dilakukan penyisihan piutang tidak tertagih sebesar jumlah yang sama. Nilai kerugian material keseluruhan yang harus ditanggung Perusahaan dan yang telah dilaporkan ke Kantor Polisi (Polres Jakarta Pusat) pada tanggal 17 Januari 2003 sampai dengan tutup buku pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31.Desember 2010 adalah sebagai berikut: Surat-surat dan nota dinas penting IMQ Kunci safe deposit box , berisi source code AMQ dan Indostock/Unitech Inventaris berupa handphone dan notebook Kredit Mobil BMW Kredit Rumah Penerimaan pelunasan Saldo per 31 Desember 2009 Dikurangi: Penyisihan atas tidak tertagihnya Saldo per 31 Desember 2010
29.452.254 415.606.000 245.830.000 690.888.254 (233.050.000) 457.838.254 (457.838.254) -
Jumlah tersebut merupakan saldo piutang kontijensi atas nama Ir. Nick Hasyim (mantan CEO IMQ) yang sudah diberhentikan karena kebijakan kepemimpinannya yang telah merugikan Perusahaan.
32
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
Proses penyidikan oleh pihak kepolisian sementara ditangguhkan menunggu hasil akhir Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), karena yang bersangkutan (Ir. Nick P. Hasyim) sedang mengajukan memori banding setelah dalam persidangan pada tanggal 2 Juni 2003, hakim PTUN telah menolak seluruh gugatan perdata LKBN ANTARA. Namun demikian Ir Nick P. Hasyim telah mengajukan memori banding atas putusan tersebut. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 ini, belum didapatkan informasi tentang keputusan PTUN atas memori banding Ir. Nick Hasyim tersebut. 35. RISIKO USAHA
Risiko-risiko utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko bisnis, risiko operasional, dan risiko instrumen keuangan. Risiko operasional meliputi risiko pemberitaan, risiko regulasi, risiko SDM, risiko hukum, dan lainlan. Dan risiko instrumen keuangan adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko investasi, dan risiko pasar. Kegiatan operasional Perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Berikut adalah eksposur piutang dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2012: Total Piutang usaha Piutang lain-lain Pendapatan masih harus diterima
≤ 1 tahun
> 1 tahun
12.920.384.444 8.501.707.273 327.833.717 21.749.925.434
-
12.920.384.444 8.501.707.273 327.833.717 21.749.925.434
Perusahaan akan membentuk cadangan kecukupan penurunan nilai berdasarkan estimasi arus kas di masa depan, baik secara individu maupun secara kelompok dengan profile risiko serupa. Atas piutang-piutang bermasalah, Perusahaan sebagian besar mengikat atau memintakan adanya penjaminan, baik berupa garansi keuangan dengan pihak ketiga (asuransi) atau pun properti. Perusahaan juga mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, melakukan reschedule dan memberikan keringanan pembayaran serta pemantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi total piutang tak tertagih. Risiko likuiditas
Total
Liabilitas keuangan Utang usaha Utang lain-lain Utang pajak Utang dana pensiun Pendapatan ditangguhkan Utang sewa pembiayaan
2.514.451.033 2.400.956.850 22.009.629.813 216.351.834 670.502.396 110.856.178 27.922.748.104
≤ 1 tahun
> 1 tahun -
2.514.451.033 2.400.956.850 22.009.629.813 216.351.834 670.502.396 110.856.178 27.922.748.104
Laporan Tahunan Antara 2012
33
PERUM LKBN ANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
Total
Aset keuangan
≤ 1 tahun
> 1 tahun
Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Pendapatan masih harus diterima Uang muka kerja
16.321.896.232 12.920.384.444 8.501.707.273 327.833.717 3.856.492.904 41.928.314.570
-
16.321.896.232 12.920.384.444 8.501.707.273 327.833.717 3.856.492.904 41.928.314.570
Surplus/(defisit)
14.005.566.466
-
14.005.566.466
Dari perhitungan di atas terlihat bahwa Perusahaan tidak menghadapi risiko likuiditas yang signifikan. Risiko pemasaran Risiko pemasaran produk ditindak lanjuti oleh Perusahaan dengan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, selain itu perlu merumuskan ulang strategi pemasaran serta merekrut SDM bidang pemasaran yang handal. Sangat cepatnya perkembangan teknologi informasi membuat suatu peristiwa internal maupun eksternal berpotensi menimbulkan kerugian bagi Perusahaan. Kejadian seperti serangan virus, pembajakan informasi, bencana alam, gangguan jaringan atau sistem dapat menimbulkan kerugian melalui biaya restorasi data yang cukup besar dan menurunnya kualitas pelayanan. Untuk mengendalikan risiko ini Perusahaan secara berkesinambungan meningkatan sistem keamanan untuk proteksi, melakukan back up support yang lebih teratur, menyiapkan Contingency Plan untuk mengatasi keadaan darurat, mengkaji dan mengimplementasikan kebijakan keamanan sistem informasi dengan konsekuen. Risiko pemasaran produk ditindak lanjuti oleh Perusahaan dengan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, selain itu perlu merumuskan ulang strategi pemasaran serta merekrut SDM bidang pemasaran yang handal. 36. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab untuk penyajian laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 28 Februari 2013
34
LAMPIRAN
Laporan Tahunan Antara 2012
PERUM LKBN ANTARA - INDUK LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah) Catatan
ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - net Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Pendapatan yang masih harus diterima Uang muka kerja Aset Tidak Lancar Investasi jangka panjang Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2012: Rp62.862.552.083; 2011: Rp51.646.204.369) Uang jaminan Aset tidak lancar lainnya Aset pajak tangguhan JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha Utang lain-lain Utang pajak Utang dana pensiun Beban yang masih harus dibayar Pendapatan ditangguhkan Utang sewa pembiayaan-jangka pendek Liabilitas Jangka Panjang Utang sewa pembiayaan-jangka panjang Client deposit Liabilitas imbalan paska kerja Jumlah Liabilitas Ekuitas Modal disetor Bantuan pemerintah belum ditentukan statusnya Laba ditahan JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
36
2012
2011
16.320.896.232 12.920.384.444 8.467.843.532 125.350.476 2.850.375.021 112.620.055 327.833.717 3.856.492.904 44.981.796.381
30.331.296.085 7.276.290.598 3.105.176.415 127.924.490 1.333.184.207 62.936.552 103.022.324 4.245.329.882 46.585.160.553
758.318.882
758.318.882
45.326.018.466 336.476.813 3.092.720.859 1.229.423.990 50.742.959.010
41.027.078.671 464.918.068 6.323.556.473 935.977.367 49.509.849.461
95.724.755.391
96.095.010.014
2.514.451.033 2.276.456.850 22.009.629.813 216.351.834 9.459.243.016 670.502.396 110.856.178 37.257.491.120
1.498.790.397 1.983.147.284 22.608.848.601 100.533.715 11.343.648.427 584.362.114 228.596.578 38.347.927.116
113.100.000 8.299.601.518 8.412.701.518
463.817.356 113.100.000 7.440.478.238 8.017.395.594
45.670.192.638
46.365.322.710
9.116.278.539
9.116.278.539
25.927.671.602 15.010.612.612 50.054.562.753
25.927.671.602 14.685.737.163 49.729.687.304
95.724.755.391
96.095.010.014
PERUM LKBN ANTARA - INDUK LAPORAN LABA/(RUGI) KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
Catatan Pendapatan usaha Harga pokok usaha Laba kotor Beban usaha: Beban penjualan Beban administasi dan umum Laba/(rugi) usaha
2012
2011
170.988.133.888 (109.760.161.758)
147.417.025.849 (88.350.727.141)
61.227.972.130
59.066.298.708
(5.250.984.594) (56.214.395.658) (61.465.380.252)
(5.240.096.343) (49.013.734.620) (54.253.830.963)
(237.408.122)
4.812.467.745
Pendapatan/(beban) di luar usaha
1.678.278.698
(1.543.428.206)
Laba/(rugi) bersih sebelum pajak
1.440.870.576
3.269.039.539
(1.409.441.750) 293.446.623 (1.115.995.127)
(2.173.460.750) 622.227.687 (1.551.233.063)
Laba/(rugi) operasi yang dilanjutkan periode berjalan Pendapatan komprehensif lain
324.875.449 -
1.717.806.476 -
Jumlah laba/rugi komprehensif periode berjalan
324.875.449
1.717.806.476
Pajak penghasilan Pajak kini Pendapatan/(beban) pajak tangguhan Pajak penghasilan
Laporan Tahunan Antara 2012
2
PERUM LKBN ANTARA - INDUK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah) Modal disetor lainnya
Modal disetor
Saldo laba
Jumlah
Saldo per 1 Januari 2011 Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2011
9.116.278.539 9.116.278.539
25.927.671.602 25.927.671.602
12.967.930.687 1.717.806.476 14.685.737.163
48.011.880.828 1.717.806.476 49.729.687.304
Saldo per 1 Januari 2012 Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2012
9.116.278.539 9.116.278.539
25.927.671.602 25.927.671.602
14.685.737.163 324.875.449 15.010.612.612
49.729.687.304 324.875.449 50.054.562.753
3
PERUM LKBN ANTARA - INDUK LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (dalam Rupiah)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERAS Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Penerimaan bunga Penerimaan lain-lain Pembayaran (penerimaan) pajak Pembayaran lain-lain Arus kas bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas operasi
2012
2011
155.477.232.195 (154.022.319.243) 1.191.705.751 736.511.956 (2.401.335.950) 115.818.119
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTAS Penerimaan piutang pegawai Pembelian aset tetap Penerimaan (pembayaran) uang jaminan Pembelian aset lain-lain Arus kas bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran leasing Kas bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas, awal tahun/periode Kas dan setara kas, akhir tahun/periode
Transaksi yang tidak melibatkan kas dan setara kas: - Reklasifikasi aset yang belum dipergunakan menjadi aset tetap - Reklasifikasi aset BYPDS menjadi aset tetap
149.701.376.060 (131.618.833.728) 1.049.262.680 624.630.529 (3.071.623.134) 719.341.323
1.097.612.828
17.404.153.730
(2.824.248.415) (10.183.699.693) (1.518.506.817)
(2.542.544.113) (12.864.402.362) (702.000.000) (5.214.293.971)
(14.526.454.925)
(21.323.240.446)
(581.557.756)
(584.508.698)
(581.557.756)
(584.508.698)
(14.010.399.853) 30.331.296.085 16.320.896.232
(4.503.595.414) 34.834.891.499 30.331.296.085
(4.673.009.691) -
25.927.671.602
Laporan Tahunan Antara 2012
4