The influence of motivation, Learning and behavioral Environment Of Accounting Students Learning Achievements (Study On S-1 Student Accounting University of Brawijaya)
By: Asep Ginanjar Cahya Gumilar
Supervisor: Tuban Drijah Herawati SE., MM., Ak.
ABSTRACT
This research aims to know the influence of learning motivation variables, learning environment, and learning behavior of student learning achievement levels of the end of the Accounting Department of the Faculty of Economics and business, University of Brawijaya Malang. Data collection tools used are questionnaire Likert scale using the closed 1-4 for the weighting of each answer. From the answer weight will then be transformed so that it can be analyzed by using multiple linear regression analysis. The calculation result from multiple linear regression analysis proves that partially, the three variables (the motivation of learning, learning environments, learning and behavior) have a significant influence on the learning achievements of students. The great influence that simultaneously owned by these three variables to the achievement of student learning was 68.3%. And Learning Motivation variables are the variables that affect student learning achievement dominant majoring in accounting and Business Economics University of Brawijaya Malang. Because of the existence of good motivation from within the student personally, the motivation that comes from the outside including the learning environment was also very instrumental in the achievement of student learning achievement. Learning environment also impact significantly to student achievement. Whether it's learning environment at home, on campus and in the surrounding communities. Support the positive learning environment especially learning environment at home making students feel excited and supported by family members to Excel. Family support is moral and material means a lot.
Keywords: Learning Motivation, learning environment, Learning Behavior, Learning Achievements
Pengaruh Motivasi, Lingkungan dan Perilaku Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi (Studi Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Universitas Brawijaya)
Disusun Oleh: Asep Ginanjar Cahya Gumilar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Tirtasani D2 no.23 Malang
[email protected]
Dosen Pembimbing: Tuban Drijah Herawati SE., MM., Ak.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi belajar, lingkungan belajar, dan perilaku belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa tingkat akhir jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan menggunakan skala Likert 1-4 untuk bobot masing-masing jawabannya. Dari bobot jawaban tersebut kemudian akan ditransformasi agar bisa dianalisis dengan menggunakan analisa regresi linear berganda. Hasil perhitungan dari analisa regresi linear berganda membuktikan bahwa secara parsial, ketiga variabel tersebut (motivasi belajar, lingkungan belajar, dan perilaku belajar) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Secara simultan besar pengaruh yang dimiliki oleh ketiga variabel tersebut terhadap prestasi belajar mahasiswa adalah 68,3%. Dan variabel Motivasi Belajar adalah variabel yang dominan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Karena dengan adanya motivasi baik dari dalam diri mahasiswa tersebut secara pribadi, motivasi yang datang dari luar termasuk lingkungan belajar juga sangat berperan dalam pencapaian prestasi belajar mahasiswa. Lingkungan belajar juga berpengaruh signifikan terhadap pencapaian prestasi mahasiswa. Baik itu lingkungan belajar dirumah, di kampus maupun di masyarakat sekitar. Dukungan positif dari lingkungan belajar terutama lingkungan belajar di rumah membuat mahasiswa merasa bersemangat dan di dukung oleh anggota keluarga untuk berprestasi. Dukungan keluarga berbentuk moril dan materiil sangat berarti.
Kata kunci: Motivasi Belajar, Lingkungan Belajar, Perilaku Belajar, Prestasi Belajar
A. Pendahuluan Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakan, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UU Sisdiknas : 2003). Persaingan dunia kerja saat ini semakin tajam akibat adanya globalisasi. Pendidikan tinggi akuntansi yang menghasilkan lulusan dalam bidang akuntansi saat ini dituntut untuk tidak hanya menghasilkan lulusan yang menguasai kemampuan di bidang akademik, tetapi juga mempunyai kemampuan yang bersifat teknis analisis dalam bidang humanistic skill dan professional skill sehingga mempunyai nilai tambah dalam bersaing di dunia kerja (Budhiyanto dan Nugroho, 2004:260). Kemampuan yang bersifat teknis analisis juga dibutuhkan dalam bidang Akuntansi. Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang akan digunakan oleh pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumberdaya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Namun, pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari para pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi. Akuntansi bukanlah sesuatu yang statis, tetapi akan selalu berkembang sepanjang waktu seiring dengan perkembangan lingkungan akuntansi, agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. De Mong, Lindgrenn dan Perry (1994) dalam Anggraita (2000:20) mengidentifikasi salah satu keluaran dari proses pengajaran akuntansi dalam kemampuan intelektual yang terdiri dari ketrampilan teknis, dasar akuntansi serta kapasitas untuk berpikir kritis dan kreatif. Oleh karena itu, pendidikan tinggi akuntansi bertanggungjawab mengembangkan ketrampilan mahasiswanya untuk memiliki tidak hanya kemampuan dan pengetahuan dibidang akuntansi tetapi juga kemampuan lain yang diperlukan untuk berkarier di lingkungan yang selalu berubah dan ketat persaingannya. Arini (2009) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa prestasi akademik dipengaruhi oleh tingkat intelegensi dan motivasi belajar baik secara parsial maupun simultan. Pada penelitian ini, Arini juga memperoleh bukti empiris bahwa motivasi belajar berpengaruh secara dominan terhadap prestasi akademik dibandingkan dengan tingkat intelegensi siswa-siswi. Penelitian dalam penelitian ini, dilakukan pada 180 orang siswa-siswi kelas II SMA Negeri 99 Jakarta, dengan menggunakan analisis Regresi Linear Berganda karena variabel bebas lebih dari satu. Sudarmanto (2007) juga melakukan penelitian terkait dengan variabel yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi. Dalam artikelnya, Sudarmanto menguji
pengaruh variabel bebas Lingkungan Belajar dan Minat Belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa-siswi kelas XI di SMK Negeri 1 Bandar Lampung tahun 2006/2007. Dari 9 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar berdasarkan pendapat Thabrany, Sudarmanto mengambil 2 faktor seperti tersebut diatas. Dan hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel lingkungan belajar sangat menentukan dan berpengaruh dominan terhadap prestasi belajar bila dibandingkan dengan minat belajar siswa-siswi. Faridah (2003) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa kebiasaan belajar, Ability and Effort, intellectual skill, prestasi selain Akuntansi Keuangan Menengah, High-School Grade, dan College Grades berpengaruh signifikan baik secara simultan maupun parsial terhadap prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah. Meskipun bukan merupakan variabel yang memiliki pengaruh terbesar dalam menentukan prestasi belajar mahasiswa, namun kebiasan belajar cukup berpengaruh secara signifikan. Sedangkan pengaruh terbesar yang menentukan capaian prestasi belajar mahasiswa adalah intellectual skill. Penelitian ini merupakan tindak lanjut dan gabungan dari ketiga penelitian diatas dalam hal pemilihan variabelnya. Objek yang diteliti sama dengan ketiga penelitian diatas yaitu prestasi belajar mahasiswa, dan dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan prestasi belajar mahasiswa adalah prestasi belajar mahasiswa S1 Akuntansi tingkat akhir di Universitas Brawijaya (angkatan 2010). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil tiga variabel bebas dari ketiga penelitian sebelumnya yaitu motivasi belajar (yang berasal dari penelitian milik Arini), lingkungan belajar (yang berasal dari hasil penelitian Sudarmanto,, dan kebiasaan belajar (yang bearasal dari hasil penelitian Faridah). Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas dan penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi, lingkungan dan perilaku belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa akuntansi, yang dilakukan pada tahun 2013 terhadap mahasiswa S1 Akuntansi di lingkungan Universitas Brawijaya Malang. B. Landasan Teori 1. Definisi Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialami mahasiswa, baik ketika berada di lingkungan kampus maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi / materi kuliah. Konsep atau pengertian belajar sangat beragam dan tergantung dari sisi pandang setiap orang yang mengamatinya. Belajar merupakan salah satu konsep menarik dalam teori-teori psikologi dan pendidikan, sehingga para ahli memberi bermacam-macam pengertian mengenai belajar. Belajar merupakan kegiatan individual, kegiatan yang dipilih secara sadar karena seseorang mempunyai tujuan individual tertentu (Suwarjono, 2004). Belajar adalah proses perubahan perilaku yang terjadi akibat adanya interaksi individu dengan lingkungan (Ali dalam Hanifah dan Syukriy, 2001) dan merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkunganya (Slameto dalam Hanifah dan Syukriy, 2001). Ahmadi dalam Hanifah dan Syukriy (2001) lebih jauh menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam diri manusia, sehingga apabila setelah belajar tidak terjadi perubahan dalam diri manusia, maka tidak dapat dikatakan sebagai proses belajar. 2. Prestasi Belajar Menurut Arifin (2012) kata prestasi belajar berasal dari bahasa Belanda, yaitu prestasi yang merupakan suatu hasil usaha, sedangkan Winkel (2004) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dapat diberikan oleh mahasiswa, lebih lanjut dijelaskan oleh Winkel bahwa penilaian atau evaluasi diadakan melalui peninjauan terhadap hasil yang diperoleh mahasiswa setelah mengikuti proses belajar mengajar, selain itu juga peninjauan terhadap komponenkomponen yang membentuk proses belajar mengajar. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006, menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (2009:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa atau mahasiswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Adapun prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu. 3. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Seseorang dalam belajar tidak dapat memiliki prestasi belajar begitu saja tanpa ada hal yang mendorongnya untuk menunjukkan hasil belajar belajar yang memuaskan. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang, Azwar (2004) secara umum menjelaskan ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi antara lain faktor fisik dan faktor psikologis. Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik umum seperti penglihatan dan pendengaran. Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor non fisik, seperti minat, motivasi, bakat, intelegensi, sikap dan kesehatan mental. Faktor eksternal meliputi faktor fisik dan faktor sosial. Faktor fisik menyangkut kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan belajar, materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar. Faktor sosial menyangkut dukungan sosial dan pengaruh budaya. 4. Motivasi Belajar Motivasi belajar menurut Wlodkowski dan Jaynes (2004) adalah merupakan sebuah nilai dan hasrat untuk belajar. Sedangkan menurut Sardiman (2009), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Uno (2007) mengungkapkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang mendukung.
5. Lingkungan Belajar Lingkungan menurut Webster’s New Collegiate Dictionary diterangkan sebagai “the aggregate of all the external conditions and influences affecting the life and development of an organism” atau diartikan sebagai kumpulan segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan perkembangan suatu organisme” (Hadikusumo, 1996:74). Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan atau pengaruh tertentu kepada individu (Hamalik 2007:195). Lingkungan belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kegiatan pendidikan (Hadikusumo, 1996:74). Sedangkan lingkungan pendidikan menurut Tirtarahardja dan La Sulo (2002:168) adalah latar tempat berlangsungnya pendidikan. 6. Perilaku Belajar Suwardjono (2004) menyatakan bahwa belajar di perguruan tinggi merupakan suatu pilihan startegic dalam mencapai tujuan individual seseorang. Perilaku belajar mahasiswa terhadap belajar sangat dipengaruhi oleh kesadaran dan tujuan individual dan tujuan lembaga pendidikan dengan jelas. Kuliah merupakan ajang untuk mengaktualisasikan pemahaman mahasiswa dalam proses belajar secara mandiri. Setiap manusia yang lahir pasti memiliki kebiasaan sendiri-sendiri, sehingga banyak tingkah laku yang sudah menjadi kebiasaannya tidak dapat disadari secara penuh. Menurut Burghardt dalam Syah (2005), kebiasaan timbul karena adanya proses penyusutan kecenderungan respon dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. Dalam proses belajar, kebiasaan ini meliputi pengurangan perilaku yang tidak diperlukan. Karena adanya proses penyusutan ini, maka muncul suatu pola tingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis. 7. Kompetensi Pendidikan Tinggi Akuntansi Menurut Accounting Education Change Comission (AECC) yang dibentuk di Amerika Serikat pendidikan akuntansi setidaknya harus dapat mempersiapkan peserta didik untuk memulai dan mengembangkan keanekaragaman karir profesional dalam bidang akuntansi. Untuk itu diperlukan tidak semata-mata pengetahuan bisnis dan akuntansi, tetapi juga penguasaan ketrampilan intelektual, interpersonal, dan komunikasi serta orientasi professional. The Institute of Chartered Accountants of Australia (ICCA) pernah mengadakan beberapa riset dan menemukan bahwa berbagai perusahaan, baik yang bergerak di bidang komersil, industri ataupun kantor publik, merekrut pekerja baru yang tidak hanya menguasai ketrampilan tehnis akuntansi tetapi juga memiliki ketrampilan interpersonal yang baik, ketrampilan berkomunikasi secara tertulis dan verbal, serta mereka yang memiliki kepercayaan diri dan kemampuan presentasi personal yang memadai (Ward, 1996, dalam Bulo, 2002). 8. Kerangka Konseptual Penelitian dan Pengembangan Hipotesis Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu Motivasi Belajar (X1), Lingkungan Belajar (X2) dan Perilaku Belajar (X3) terhadap variabel terikat yaitu Prestasi Belajar (Y). Alat pengumpulan data berupa kuesioner yang akan disebarkan secara random pada mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya sebanyak 70
kuesioner. Setelah ditabulasi dan di lakukan uji instrumen berupa validitas dan reliabilitas, data akan dikonvert menjadi data kuantitatif dengan menggunakan skala likert untuk kemudian diolah menggunakan analisis regresi linear berganda. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial dan simultan terhadap variabel terikat. Peneliti sengaja mengambil dua variabel bebas yang pada penelitian terdahulu merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap Prestasi Belajar yaitu variabel Motivasi Belajar dan variabel Lingkungan Belajar. Dan menambahkan satu variabel bebas dari penelitian terdahulu yang terakhir yaitu Perilaku Belajar dalam pengaruhnya terhadap Prestasi Belajar. Perbedaan lain terletak pada objek penelitian dimana dalam penelitian ini berfokus pada persepsi mahasiswa S1 Akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya yang telah menempuh semester akhir. Kerangka Penelitian
9. Pengembangan Hipotesis 9.1 Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak yang menjadi kekuatan pada individu yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan seluruh tingkah laku sehingga diharapkan tujuan belajar dapat tercapai. Dengan adanya motivasi mahasiswa dapat mempunyai pendorong untuk belajar sehingga dapat memiliki prestasi yang lebih baik. McClelland menunjukkan bahwa motivasi berprestasi (achievement motivation) mempunyai kontribusi sampai 64 persen terhadap prestasi belajar. Dalam penelitian ini, aspek motivasi menurut Frandsen akan digunakan sebagai alat ukur. Berdasarkan landasan teori ini maka hipotesis 1 yang diajukan adalah : H0 : Motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. 9.2 Hubungan antara Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran itu sendiri yang dapat difungsikan sebagai “sumber pembelajaran atau sumber belajar”. Kondisi suatu lingkungan akan berpengaruh terhadap proses belajar. Lingkungan belajar atau lingkungan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara
mencakup tiga hal, yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah atau kampus, dan lingkungan masyarakat. Lingkungan yang mendukung akan berpengaruh terhadap proses belajar. Jika proses belajar seperti yang di jelaskan dapat berjalan dengan baik maka prestasi belajar akan baik juga. Berdasarkan landasan teori ini maka hipotesis 2 yang diajukan adalah : H0 : Lingkungan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. 9.3 Hubungan antara Perilaku Belajar dengan Prestasi Belajar. Kebiasaan belajar merupakan kebiasaan yang dilakukan seseorang untuk belajar dan memahami materi-materi pelajaran atau kuliah yang dipelajarinya secara terus-menerus dan continue. Seseorang yang memiliki kebiasaan belajar yang rutin maka akan mempermudah pemahaman materi yang dipelajarinya sehingga akan dapat meningkatkan prestasi belajar yang ingin dicapai. Berdasarkan landasan teori ini maka hipotesis 3 yang diajukan adalah : H0: Perilaku belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. 9.4 Hubungan antara Motivasi Belajar, Lingkungan Belajar dan Perilaku Belajar terhadap Prestasi Belajar. Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri peserta didik misalnya tingkat motivasi dan kemampuan. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor dari luar peserta didik seperti lingkungan belajar dan fasilitas belajar. Berdasarkan landasan teori ini maka hipotesis 4 yang diajukan adalah : H0 : Motivasi Belajar, Lingkungan Belajar dan Perilaku Belajar berpengaruh terhadap Prestasi Belajar.
C. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa survey dengan menggunakan alat penelitian dengan cara kuesioner yang mengembangkan penelitian dari Iswanti (2001) dan Maya (2005) tentang faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Alasan memilih mahasiswa Jurusan Akuntansi sebagai populasi karena peneliti ingin mengetahui tingkat motivasi berprestasi untuk berprestasi dalam belajar mahasiswa. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang (FEB UB) dipilih sebagai lokasi penelitian adalah karena populasi pada penelitian sebelumnya adalah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Jumlah populasi mahasiswa S1 Akuntansi angkatan tahun 2010 adalah 192 mahasiswa (www.siskafeb.ub.ac.id, diakses tanggal 26 desember 2013). Lokasi ini juga dipilih karena adanya keterbatasan waktu dan biaya. Pengambilan populasi mahasiswa angkatan tahun 2010 karena masih aktif dalam perkuliahan, dapat menentukan arah, tujuan, dan alasan menempuh jalur perkuliahan serta telah mengerti cara mengisi pertanyaan yang diajukan pada kuesioner. Mahasiswa angkatan tahun 2010 juga memahami alasan pentingnya motivasi berprestasi guna meningkatkan prestasi belajar. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Non Probabilitas Sampel (Nonprobability Sampling) dengan metode pemilihan sampel berdasarkan kuota. Perhitungan jumlah sampel
menggunakan metode Slovin. Dari perhitungan jumlah sampel tersebut ditemukan bahwa jumlah sampel yang relevan berjumlah 130 mahasiswa. Pengujian terhadap hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk menentukan pola hubungan antara lebih dari satu variabel independen (X 1, X2, X3,...., Xn) dengan satu variabel dependen (Y). Persamaan dari regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3x3 + e Keterangan : Y = Prestasi belajar mahasiswa akuntansi a = konstanta (intercept) X1....X3 = Variabel bebas yang terdiri dari : 1. Motivasi belajar (X1) 2. Lingkungan belajar (X2) 3. Kebiasaan belajar (X3) b1....b3 = koefisien regresi e = kesalahan pengganggu (standard error) Untuk mengetahui signifikasi dari pengaruh variabel independen secara individual maupun secara simultan terhadap variabel dependen maka dilakukan uji sebagai berikut : 1. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel maka hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat dilakukan dengan quick look yakni bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih dan tingkat signifikasi sebesar 5% maka H0 yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F ini digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel maka H0 ditolak dan menerima hipotesis alternatif. Selain itu, dapat dilakukan dengan quick look yakni bila nilai F lebih besar dari 4 maka H0 ditolak pada tingkat signifikansi 5%. D. Hasil Penelitian dan Pembahasan Sumber data dalam penelitian ini berupa data internal yaitu data yang diperoleh dari obyek penelitian yaitu data empiris yang berkaitan dengan prestasi belajar mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Instrumen utama dalam penelitian adalah kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa sebagai responden dalam penelitian ini untuk diisi sendiri untuk kemudian dilakukan pengecekan atas kelengkapan jawaban responden. Angket atau kuesioner yang diberikan kepada responden dalam penelitian ini bersifat
tertutup dimana alternatif-alternatif jawaban telah disediakan pada masing-masing butir pertanyaan. Sebelum dianalisis, dilakukan terlebih dahulu upaya pengukuran skor untuk item-item pertanyaan dengan menggunakan skala Likert. Alternatif penelitian dalam pengukuran item-item diterapkan secara bervariasi sesuai kategori pertanyaan, misalnya: tidak setuju (skor 1), kurang setuju (skor 2), setuju (skor 3) dan sangat setuju (skor 4). Kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 70 set sesuai dengan jumlah perhitungan sample dan telah dilakukan tabulasi data untuk mengelompokkan setiap jawaban. Dalam pengecekan, semua kuesioner dinyatakan lengkap dan layak untuk dilakukakan analisis lanjutan untuk memperoleh gambaran dan informasi yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian ini.
No.
Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1
Laki-laki
37
53%
2
Perempuan
33
47%
Total
70
100%
Sumber: Data primer diolah, 2014 Pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden (mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang) yang ditemui dilapangan berjenis kelamin laki-laki. Tidak kurang dari 53% responden atau sejumlah 37 mahasiswa adalah laki-laki dari total 70 responden. Sisa responden yaitu 33 pegawai atau 47% berjenis kelamin perempuan. Usia Responden Frekuensi
No.
Usia
Persentase
1
19 tahun
2
3%
2
20 tahun
0
0%
3
21 tahun
47
67%
4
22 tahun
21
30%
Total
70
100%
Sumber: Data primer diolah, 2014 Tabel merupakan tabel Usia Responden. Dan para responden sebagian besar berusia 21 tahun. Tidak kurang dari 47 responden berusia 21 tahun atau 67% dari total responden. 30% responden berusia 22 tahun atau sejumlah 21 mahasiswa. Sisanya mahasiswa berusia 19 tahun sebanyak 2 orang atau 3%.
No.
Angkatan
1
2009
Angkatan Responden Frekuensi
Persentase 2
3%
2
2010
68
97%
Total
70
100%
Sumber: Data primer diolah, 2014 Pada table diatas, menjelaskan tentang angkatan responden penelitian. Responden yang dituju dalam penelitian ini adalah mahasiswa akhir, dengan mayoritas rata-rata angkatan 2010, sejumlah 68 responden atau 97%. Sedangkan sisa responden merupakan mahasiswa angkatan 2009 yaitu sebanyak 2 responden atau 3%. Dari hasil pengujian diatas terlihat semua asumsi terpenuhi, sehingga model analisis yang diperoleh dapat digunakan. Hasil uji regresi linear berganda ditunjukkan pada tabel dibawah ini (selengkapnya pada Lampiran 5): Variabel
B
B eta
Konstanta
0,81
Motivasi (X1)
905 0,33
9 Lingkungan Belajar
0 ,399
0,26 3
Perilaku Belajar (X3)
0 n
Signifika
,000
0 n
Signifika
,000
Signifika
,002
0 n
Signifika
,022
0 n
3, 987
0 ,301
0,21 2
S n
Keteranga
ig t 3,
7
(X2)
t hitung
3, 293
0 ,250
2, 345
ttabel
= 1 ,658
R Square
= 0 ,683
F hitung
= 4 7,409
F tabel
= 1 9,5
Sig. F
= 0 ,000
Sumber: Data Primer diolah, 2014 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa: a) Dari nilai Fhitung menunjukkan nilai sebesar 47,409 (signifikansi F= 0.000). Jadi Fhitung > Ftabel (47,409>19,5) atau Sig F < 5% (0,000<0,05). Artinya bahwa secara bersamasama ketiga variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar. b) Dari nilai thitung menunjukkan bahwa: 1) Variabel Motivasi (X1) nilai thitung sebesar 3,987 dengan probabilitas sebesar 0,000. Karena nilai thitung > ttabel (3,987>1,658) atau sig t < 5% (0,000<0,05) maka secara parsial Variabel Motivasi (X1) berpengaruh terhadap Prestasi Belajar (Y)
secara signifikan. Karena koefisien regresi bertanda positif mengindikasikan hubungan keduanya searah. Semakin tinggi nilai Variabel Motivasi (X1) akan mengakibatkan semakin tinggi pula nilai Prestasi Belajar (Y) dan sebaliknya. 2) Variabel Lingkungan Belajar (X2) nilai thitung sebesar 3,293 dengan probabilitas sebesar 0,002. Karena nilai thitung > ttabel (3,293>1,658) atau sig t < 5% (0,002<0,05) maka secara parsial Variabel Lingkungan Belajar (X2) berpengaruh terhadap Prestasi Belajar (Y) secara signifikan. Karena koefisien regresi bertanda positif mengindikasikan hubungan keduanya searah. Semakin tinggi nilai Variabel Lingkungan Belajar (X2) akan mengakibatkan semakin tinggi pula nilai Prestasi Belajar (Y) dan sebaliknya. 3) Variabel Perilaku Belajar (X3) nilai thitung sebesar 2,345 dengan probabilitas sebesar 0,022. Karena nilai thitung > ttabel (2,345>1,658) atau sig t < 5% (0,022<0,05) maka secara parsial Variabel Perilaku Belajar (X3) berpengaruh terhadap Prestasi Belajar (Y) secara signifikan. Karena koefisien regresi bertanda positif mengindikasikan hubungan keduanya searah. Semakin tinggi nilai Variabel Perilaku Belajar (X3) akan mengakibatkan semakin tinggi pula nilai Prestasi Belajar (Y) dan sebaliknya. c) Dari nilai R Square menunjukkan nilai sebesar 0,683 atau 68,3%. Artinya bahwa Prestasi Belajar dipengaruhi sebesar 68,3% oleh Variabel Motivasi, Variabel Lingkungan Belajar dan Variabel Perilaku Belajar sedangkan sisanya 31,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar ketiga variabel yang diteliti. Ketiga variabel bebas mampu menjelaskan besarnya pengaruh mereka terhadap variabel terikat dan memberi informasi sebesar 68,3%. d) Persamaan regresi: Y = 0,817 + 0,339 X1 + 0,263 X2 + 0,212 X3 + e Dimana : Y = Prestasi Belajar X1 = Variabel Motivasi X2 = Variabel Lingkungan Belajar X3 = Variabel Perilaku Belajar e = residual e) Pengujian variabel independen yang paling dominan mempengaruhi variabel dependen dapat dilihat dari nilai koefisien regresi standar (koefisien beta). Dari nilai beta diperoleh bahwa nilai tertinggi adalah nilai beta untuk Variabel Motivasi (X1) dengan nilai beta sebesar 0,399. Hal ini mengindikasikan bahwa Variabel Motivasi (X1) berpengaruh paling dominan terhadap Prestasi Belajar (Y). Berikutnya setelah Variabel Motivasi (X1), variabel terkuat kedua adalah Variabel Lingkungan Belajar (X2) dengan besaran koefisien beta 0,301. Sedangkan variabel yang memberikan kontribusi terkecil terhadap Prestasi Belajar (Y) adalah Variabel Perilaku Belajar (X3) dengan nilai koefisien beta 0,250.
Hasil Pengujian Hipotesis H0 1: Motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar Dari hasil uji t, nilai thitung untuk Variabel Motivasi (X1) adalah 3,987 dengan probabilitas 0,000. Karena nilai thitung > ttabel (3,987>1,658) atau sig t < 5% (0,000<0,05) maka Variabel Motivasi (X1) berpengaruh terhadap Prestasi Belajar (Y) secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini dapat diterima.
Motivasi yang terdiri dari enam indikator ini, menunjukkan bahwa indikator dorongan mengikuti perkuliahan yang muncul dari dalam diri pribadi mahasiswa dikarenakan ketertarikan terhadap materi perkuliahan, mampu meningkatkan prestasi belajar secara signifikan. Karena ketertarikan ini, maka mahasiswa akan mengulang materi yang diberikan dalam waktu belajar pribadinya yang telah terjadwal secara rutin. Kebiasaan ini membuat mahasiswa mampu mengumpulkan setiap tugas dari dosen dengan tepat waktu. Selain itu, motivasi dari teman ketika mendapatkan tugas dari dosen, yang tergambar dari diskusi-diskusi antar mahasiswa dalam pengerjaan tugas tersebut. H0 2: Lingkungan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar Dari hasil uji t, nilai thitung untuk Variabel Lingkungan Belajar (X2) adalah 3,293 dengan probabilitas 0,002. Karena nilai thitung > ttabel (3,293>1,658) atau sig t < 5% (0,002<0,05) maka secara parsial Variabel Lingkungan Belajar (X2) berpengaruh terhadap Prestasi Belajar (Y) secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini dapat diterima. Variabel Lingkungan Belajar juga berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar mahasiswa. Variabel ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu lingkungan belajar di rumah, di kampus dan di masyarakat sekitar tempat tinggal mahasiswa. Untuk lingkungan belajar mahasiswa di rumah, suasana yang kondusif dan mendukung dapat tergambar dari hubungan antar anggota keluarga. Semakin akrab hubungan antar anggota keluarga, komunikasi yang baik akan terjalin dan dukungan baik itu moril maupun materiil akan tersampaikan dan diterima secara optimal. Hal ini akan memacu dan memotivasi mahasiswa untuk terus berprestasi dalam studi sebagai wujud atas dukungan yang diberikan anggota keluarga. Dalam lingkungan kampus, hal yang dapat memotivasi mahasiswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya adalah ketersediaan sarana dan prasarana pengajaran. Fasilitas yang disediakan oleh kampus membuat semangat dan memotivasi mahasiswa dengan sangat baik. Disamping adanya komunikasi yang baik dan tidak berjalan satu arah antara mahasiswa dengan dosen maupun antar mahasiswa. Karena dukungan teman dalam studi juga berpengaruh. Termasuk juga jumlah dan kualitas dosen yang tersedia. Sedangkan lingkungan masyarakat, memberikan pengaruh yang signifikan dalam prestasi belajar mahasiswa terutama atas ketersediaan fasilitas umum. Adanya fasilitas umum seperti tempat ibadah, tempat hiburan, sarana komunikasi dan sarana untuk memperoleh informasi, semakin optimal digunakan oleh mahasiswa untuk memperluas pengetahuan dan pergaulan sehingga ilmu yang di dapat di kampus bisa diaplikasikan dan juga diperdalam dengan sharing di tempat-tempat yang tersedia (fasilitas umum). Ketiga bagian lingkungan ini, mampu berpengaruh secara signifikan karena memang mendukung mahasiswa dalam peningkatan prestasi belajarnya. H0 3: Perilaku belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar Dari hasil uji t, nilai thitung untuk Variabel Perilaku Belajar (X3) adalah 2,345 dengan probabilitas 0,022. Karena nilai thitung > ttabel (2,345>1,658) atau sig t < 5% (0,022<0,05) maka Variabel Perilaku Belajar (X3) berpengaruh terhadap Prestasi Belajar (Y) secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian ini dapat diterima. Perilaku belajar mahasiswa juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pencapaian prestasi belajar. Mahasiswa yang terbiasa menyusun rencana belajar mulai dari penetapan target, strategi yang akan digunakan dan melakukan
evaluasi terhadap capaian serta permasalahan yang ada, terbukti mampu memperoleh prestasi belajar sesuai dengan yang mereka harapkan. Hal ini dikarenakan mereka disiplin dalam menjalankan rencana belajar dan jadwal belajar yang telah mereka susun sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing. H0 4: Motivasi belajar, Lingkungan belajar dan Perilaku belajar berpengaruh terhadap Prestasi belajar Dari hasil uji F, nilai Fhitung sebesar 47,409 (signifikansi F= 0.000). Jadi Fhitung > Ftabel (47,409>19,5) atau Sig F < 5% (0,000<0,05). Artinya bahwa ketiga variabel bebas yaitu Variabel Motivasi (X1), Variabel Lingkungan Belajar (X2), dan Variabel Perilaku Belajar (X3) berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar (Y). Secara keseluruhan, prestasi belajar mahasiswa dapat tercapai dengan optimal karena pengaruh positif dan signifikan dari ketiga variabel yaitu motivasi belajar, lingkungan belajar dan perilaku belajar. Motivasi belajar yang tinggi dan dukungan dari lingkungan baik itu lingkungan rumah, lingkungan kampus maupun lingkungan masyarakat sekitar, dan adanya perilaku belajar yang konsisten dilakukan, akan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa secara positif. Hal ini dapat terlihat pada capaian IPK mahasiswa yang rata-rata mendapatkan nilai A dan B. E. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Dalam penelitian terhadap mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang yang mayoritas angkatan 2010, secara simultan, semua variabel independen, yaitu Variabel Motivasi (X1), Variabel Lingkungan Belajar (X2), dan Variabel Perilaku Belajar (X3), mempunyai pengaruh positif terhadap Prestasi Belajar mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Peningkatan dan perbaikan pada ketiga variabel bebas tersebut, akan mampu meningkatkan Prestasi Belajar mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang yang ada secara signifikan. Hal ini didukung oleh hasil regresi, dimana diperoleh hasil uji Fhitung sebesar 47,409 dengan sig.F sebesar 0,000. 2. Variabel bebas Motivasi (X1) yang dilihat dari pendorong mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan, kebiasaan mengulang materi kuliah, ketekunan belajar, cara pengerjaan tugas kuliah, pengumpulan tugas kuliah, lama belajar per hari, dan tindakan yang dilakukan ketika menghadapi tugas dari dosen, secara parsial memiliki pengaruh positif terhadap Prestasi Belajar. Besar perubahan yang dihasilkan ketika terjadi perubahan satu nilai Motivasi Belajar, adalah berupa kenaikan sebesar 0,339 pada Prestasi Belajar mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Perubahan ini signifikan karena nilai signifikansi uji t yang kurang dari 0,05 yaitu 0,000. 3. Variabel bebas Lingkungan Belajar (X2) yang dilihat dari lingkungan keluarga, lingkungan kampus dan lingkungan masyarakat, secara parsial memiliki pengaruh positif terhadap Prestasi Belajar mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Besar perubahan yang dihasilkan ketika terjadi perubahan satu nilai Lingkungan Belajar, adalah berupa kenaikan sebesar 0,26,3 pada Prestasi Belajar mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Perubahan ini signifikan karena nilai signifikansi uji t yang kurang dari 0,05 yaitu 0,002.
4. Variabel bebas Perilaku Belajar (X3) yang dilihat dari kebiasaan mahasiswa dalam menyusun rencana belajar, terbiasa membuat jadwal belajar pribadi, mengatur alokasi waktu untuk masing-masing materi kuliah, dan kedisiplinan dalam menjalankan rencana dan jadwal belajar yang telah dibuat, secara parsial memiliki pengaruh positif terhadap Prestasi Belajar mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Besar perubahan yang dihasilkan ketika terjadi perubahan satu nilai pada Perilaku Belajar, adalah berupa kenaikan sebesar 0,212 pada Prestasi Belajar mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Perubahan ini signifikan karena nilai signifikansi uji t yang kurang dari 0,05 yaitu 0,022. 5. Variabel yang berpengaruh dominan dalam meningkatkan Prestasi Belajar mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang adalah variabel Motivasi (X1), sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus dari pihak pengajaran jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang agar bisa mengarahkan dan mendukung secara optimal. Hal ini didukung oleh nilai koefisien beta hasil regresi linear berganda sebesar 0,399 yang kemudian diikuti oleh variabel Lingkungan Belajar yang besaran kontribusinya 0,301 dan variabel Perilaku Belajar yang besaran kontribusinya 0,250. 6. Besarnya pengaruh yang dimiliki oleh ketiga variabel bebas dalam penelitian ini, hanya berlaku dalam kurun waktu penelitian dan subyek penelitian yaitu tahun 2014 pada angkatan 2009 dan 2010 mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang dan khusus terjadi di jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya saja. Secara empiris, hasil penelitian ini menggunakan model yang tepat yaitu: Y = 0,817 + 0,339 X1 + 0,263 X2 + 0,212 X3 + e Analisa ketepatan model dalam artian variabel bebas yang digunakan cukup merepresentasikan variabel terikat yaitu Prestasi Belajar mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, didukung oleh hasil regresi yang diwakili oleh nilai R 2. Semakin mendekati angka 1 maka ketepatan model dan ketepatan pengambilan variabel bebas, semakin bagus. Dalam penelitian ini besarnya nilai R2 adalah 0,683. Tidak kurang dari 68,3% model mampu menjelaskan fenomena yang terjadi. 68,3% Prestasi Belajar mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang mampu dijelaskan oleh ketiga variabel bebas dimana pengaruh masing-masing bisa dilihat pada model persamaan regresi. Sedangkan sisanya yaitu 31,7% merupakan pengaruh dari variabel bebas lainnya diluar model atau variabel bebas lain yang tidak dimasukkan kedalam model oleh peneliti. SARAN Beberapa saran yang dapat diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Diharapkan pihak Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, mampu mendorong dan mengarahkan serta menjaga agar motivasi belajar mahasiswa terus meningkat sehingga akan berdampak pada peningkatan Prestasi Belajar mahasiswa karena pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar sangat dominan. 2. Lingkungan Belajar juga perlu mendapatkan perhatian. Dalam penelitian ini, peran lingkungan rumah/keluarga dan lingkungan kampus sudah sangat mendukung untuk pencapaian prestasi belajar mahasiswa yang optimal. Sedangkan lingkungan masyarakat cukup berperan baik. Pada lingkungan masyarakat inilah perlu adanya dukungan agar interaksi antara mahasiswa dengan masyarakat sekitas tetap terjaga.
Karena selain hidup dalam lingkungan keluarga dan kampus, mahasiswa juga hidup di tengah-tengah masyarakat umum. 3. Peran Perilaku Belajar dalam meningkatkan capaian pada Prestasi Belajar mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang juga cukup baik. Karena mahasiswa sudah terbiasa membuat rencana dan jadwal belajar yang dilaksanakan dengan disiplin, maka yang perlu dioptimalkan adalah peningkatan target atau capaian per mahasiswa agar prestasi belajar mereka juga meningkat. 4. Penelitian ini hanya dilakukan pada tahun 2014 dengan menggunakan tiga variabel bebas yaitu variabel motivasi belajar, variabel lingkungan belajar dan variabel perilaku belajar. Untuk peneliti yang tertarik dengan bahasan yang sama, bisa ditambahkan rentang waktu penelitian, cakupan wilayah penelitian dan variabel bebas yang diduga memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Daftar Pustaka Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto,Suharsimi. 1993. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arini, Ni Kadek Sukiati. 2010. Pengaruh Tingkat Intelegensi dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas II SMA Negeri 99 Jakarta. Skripsi Universitas Gunadarma, Jakarta Azwar, S. 2004. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Faridah. 2003. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Dalam Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah. Tesis Universitas Diponegoro, Semarang. Gunarya, Arlina. 2006. Model Perilaku Belajar. TOT Basic Study Skills, Januari 2006. Hakim, Thursan. 2002. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Suara Anggota IKAPI Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Hanifah dan Syukriy, Abdullah 2001. Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. Vol 1 No 3 68 – 86. Nurkholis, Agus. 2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII MTs. Nurussalam Tersono Kabupaten Batang. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Semarang. Prastiti, Sawitri Dwi dan Sri Pujiningsih. 2009. Pengaruh Faktor Preferensi Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun 14 Nomor 3, November 2009.
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajawali Pers Setiyoningsih, Retno. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntasi Fakultas Ekonomi Angkatan 2003 di Universitas Negeri Semarang. Skripsi Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Semarang. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Sudarmanto, R. Gunawan. 2007. Pengaruh Lingkungan Belajar dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMK Negeri I Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2006/2007. Jurnal FKIP Jurusan Pendidikan IPS Universitas Lampung, 2007. Suharsimi Arikunto. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suryabrata, Sumadi. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suwardjono. 2004. Perilaku Belajar di Perguruan Tinggi, www.suwardjono.com. Di akses pada tanggal 10 November 2013. Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tirtaraharja, Umar. 2002. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Uno, H.B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis Dibidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Uzliawati, Lia. 2008. Analisis Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas XYZ. Prospek, Vol. I No.1 Januari 2008 Wardiyati, Agustin. 2006. Hubungan Antara Motivasi Dengan Prestasi Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (Studi Penelitian Pada Siswa Kelas II SMP Islam Al-Fajar Kedaung Pamulang Tangerang). Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Winkel, W,.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Wlodkowski, R.J., & Jaynes, J.H. 2004. Motivasi Belajar. Jakarta: Cerdas Pustaka