Building on Strengths, Maintaining Stability Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Daftar Isi Table of Contents
94
Profil Perusahaan Company Profile 2 3 4 5 6 8 12 13 14 16 17 17 18 18 19 20 22
Kinerja Bisnis Business Performance Sekilas Perusahaan Company in Brief Visi, Misi Vision , Mission Nilai Perusahaan Corporate Values Jejak Langkah Perusahaan Company Milestones Peristiwa Penting 2014 2014 Significant Events Penghargaan & Sertifikasi 2014 2014 Awards & Certifications Nama dan Alamat Kantor Pusat, Anak Perusahaan, dan Kantor Cabang Name and Address of Head Office, Subsidiaries, and Branch Office Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Ikhtisar Saham Stock Highlights Kronologis Pencatatan Saham Share-Listing Chronology Komposisi Pemegang Saham Shareholder Composition Realisasi Penggunaan Dana IPO Realization Usage of IPO Fund Kebijakan Dividen Dividend Policy Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Professional Institution Supporting Company Struktur Kepemilikan Saham Shareholder Ownership Structure Struktur Organisasi PT Metropolitan Land Tbk Organizational Structure PT Metropolitan Land Tbk
Laporan Manajemen Management Report 25 30 34 44
Laporan Dewan Komisaris Report of The Board of Commissioners Profil Dewan Komisaris The Board of Commissioners Profile Laporan Direksi The Board of Directors Report Profil Direksi The Board of Directors Profile
48 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014 PT Metropolitan Land Tbk The Board of Commissioners’ and The Board of Directors’ Statement of Responsibility for The 2014 Annual Report of PT Metropolitan Land Tbk
50
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis 52 60 64 72 78 82 90
Tinjauan Operasional Per Segmen Usaha Operational Review by Business Segment Tinjauan Ekonomi Makro Macroeconomic Review Analisis dan Pembahasan Kinerja Keuangan Financial Performance Discussion and Analysis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Rumah di Masa yang Akan Datang Factors that Influence Purchasing of Houses in the Future Prospek Usaha Business Prospect Sumber Daya Manusia Human Resources Teknologi Informasi Information Technology
Tahun 2014 adalah momentum untuk mempersiapkan landasan bagi pertumbuhan ke depan melalui upaya peningkatan recurring income dan customer loyalty. 2014 is a momentum to prepare the anvil for growth in the future through efforts to increase recurring income and customer loyalty.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 96 Kerangka Penerapan GCG GCG Implementation Framework 97 Prinsip GCG GCG Principles 101 Struktur Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Structure 104 Dewan Komisaris Board of Commissioners 109 Direksi Board of Directors 115 Kebijakan Remunerasi Remuneration Policy 117 Akuntan Publik Public Accountant 119 Audit Internal Internal Audit 124 Kepatuhan Pajak Tax Compliance 125 Manajemen Risiko Risk Management 133 Korespondensi dengan OJK Correspondence with OJK 144 Komite Audit Audit Committee 149 Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee
150
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data 162 163
Struktur Grup Perusahaan Company’s Structure Nama Anak Perusahaan Name of Subsidiaries
165 Laporan Keuangan Financial Statements
Building on Strengths, Maintaining Stability
2014 merupakan tahun yang penuh tantangan, dimana pasar properti Indonesia mengalami perlambatan akibat pertumbuhan ekonomi yang juga melambat. Namun demikan, Perseroan tetap mampu membukukan kinerja yang positif di tahun 2014. Sebagai antisipasi atas kondisi tersebut, Perseroan memanfaatkan tahun 2014 sebagai momentum untuk mempersiapkan landasan bagi pertumbuhan ke depan melalui upaya peningkatan pendapatan berkelanjutan dan loyalitas konsumen. Kedua hal tersebut diyakini mampu memberikan stabilitas kinerja Perseroan dalam menghadapi berbagai tantangan usaha. Upaya menjaga dan menumbuhkan kesetiaan dan kepercayaan konsumen juga menjadi prioritas Perseroan melalui penyediaan produk dan layanan yang berkualitas. The year 2014 was a year full of challenges, where the property market of Indonesia had decelerated because of slower overall economic growth. However, the Company was still able to book a positive performance in 2014. Anticipating such a condition, the Company took advantage this year to prepare the anvil for a new momentum of growth in the future through efforts to increase recurring income and customer loyalty. Both of these are believed to give performance stability for the Company in facing many kinds of challenges. The efforts to secure and grow customer loyalty and trust have long been Company priorities as seen through provision of high quality products and services.
Profil Perusahaan Company Profile
Kinerja Bisnis
Business Performance
Pendapatan • Revenue
Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp309,22 miliar pada tahun 2014
Total Aset • Total Asset
30,73% 14,68%
The Company generated Rp309.22 billion in net profit in 2014
Dalam miliar Rupiah In billion Rupiah
Dalam miliar Rupiah In billion Rupiah
679
2012
2012
855
2013
Laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp267,95 miliar pada tahun 2014
Laporan Manajemen Management Report
2013
1.118
2014
2014
2.016 2.834 3.251
Harga jual tanah di Metland Transyogi selama tahun 2014
Net comprehensive income attributable to Owners of the Company Rp267.95 billion in 2014.
Sales price of plots in Metland Transyogi during 2014
44,25%
Pertumbuhan Liabilitas jangka pendek Current Liabilities Growth
16,25
% Persentase Kontribusi Penjualan Percentage of Sales Contribution
30,62%
Pertumbuhan Total Ekuitas Total Equity Growth
15,43
%
2
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
69,38%
Development Revenue Recurring Income
Penjualan unit rumah di Metland Cibitung pada 2014 mencapai 696 unit 696 unit in Metland Cibitung were sold in 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Sekilas Perusahaan Company in Brief
Perseroan senantiasa berupaya memberikan produk-produk yang berkualitas, manajemen yang profesional serta menjalin kerja sama yang baik dengan mitra bisnis agar dapat mempersembahkan produk properti berkualitas dan terbaik untuk kepuasan konsumen. The Company continuously strives to present good quality products, professional management and good cooperation with the business partners. This approach has resulted in top quality products and customer satisfaction.
IDENTITAS PERUSAHAAN Corporate Identity Nama Perusahaan Company Name
Modal Dasar Authorized Capital
PT Metropolitan Land Tbk (Perseroan)
Rp2.000.000.000.000
Kegiatan Usaha Business Lines
Alamat Address
Properti / Property DasarHukum Legal Basis Akta pendirian No. 37 (16 Februari 1994) dengan surat keputusan Menteri Kehakiman RI No. C2-7514 HT.01.01 Tahun 1994 tanggal 11 Mei 1994 Deed of Establishment No. 37 (16 February 1994) with Decree of Minister of Justice No. C2-7514 HT.01.01 Year 1994 dated 11 May 1994
Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5, Jakarta 12950 Telp: +6221 522 6188 Fax: +6221 522 6189 www.metropolitanland.com email :
[email protected]
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
3
Profil Perusahaan Company Profile
visi Vision
Menjadi Pengembang Terkemuka dan Terpercaya melalui penetapansasaran kerja dan perilaku yaitu: To be Foremost and Trustworthy Developer. Through work objective and behavior:
Terkemuka Foremost
Terpercaya Trustworthy
• • • •
• Memenuhi janji • Tidak berbohong • Melaksanakan Amanat
Produk berkualitas sesuai spesifikasi Harga yang wajar/kompetitif Serah terima tepat waktu Pelayanan konsumen yang memuaskan
• High quality product according to specifications • Reasonable/competitive price • On time delivery • Customer service satisfaction
• Fulfill promises • Truthful • Appropriate as instructed
misi mision
• Kami berkomitmen untuk menciptakan produk residensial dan komersial berkualitas demi kepuasan pelanggan.
• We commit to deliver quality residential and commercial properties for customer satisfaction.
• Kami berinvestasi di bidang properti yang memiliki hasil menarik.
• We invest in properties with attractive yields.
• Kami berpegang pada tujuan finansial yang mempertahankan pengembalian tingkat modal tinggi yang dapat meningkatkan nilai investasi pemegang saham.
• We adhere to financial target that maintains significant capital return that may enhance shareholders’ investment value.
Visi dan Misi Perseroan telah di setujui oleh Dewan Komisaris & Direksi This Company’s vision and mission, were approved by the Board of Commissioners & Board of Directors
4
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Laporan Manajemen Management Report
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Nilai Perusahaan Corporate Values
Metland telah berhasil dalam mendorong sumber daya manusia untuk bekerja sama berdasarkan nilai budaya perusahaan yang tercermin dalam etos kerja 5K, semangat 8M, dan perilaku 4B. Keberhasilan itu dicapai karena Metland didukung oleh sistem manajemen berstandar internasional. Metland has succeeded to encourage the human resources to work together based on corporate culture values that are reflected in the 5K work ethos, the 8M spirit, and 4B behavior. The success was achieved because Metland is supported by the international standard management system.
Etos Kerja 5K • • • • •
The 5K Work Ethos
Kemauan dan motivasi yang tinggi Kemampuan selalu ditingkatkan Keuletan dan optimis di segala kondisi Kreatif, bertanggung jawab, dan berfikir positif Kerja sama antara sesama dan gembira dalam bekerja
• • • • •
Strong will and motivation Continuous capability improvement Persistance and optimism in every condition Creative, responsible, and positive thinking Good teamwork with joyful working attitude
Semangat 8M The 8M Spirit • Menerima gagasan dari manapun dan melakukan penyelesaian kerja secara bersama • Mengejar mutu, menekan biaya, dan tepat waktu sebagai keunggulan kompetitif • Melibatkan semua orang tanpa batasan untuk bekerja sama membangun tim yang kuat • Menggariskan visi yang jelas, sederhana, dan realistis kepada semua pihak yang berkepentingan • Mampu bekerja sama dengan penuh semangat dan memberi semangat kepada yang lain • Menentukan target maksimal yang akan dicapai dengan penuh tanggung jawab • Melihat perubahan sebagai peluang, bukan ancaman • Mempunyai pandangan global dan rasa percaya diri tinggi.
Perilaku 4B
• Being open to new ideas and working them out together • Striving for quality, cost effectiveness and timeliness as competitive advantages • Empowering all people without boundaries to build a strong teamwork • Determining clear, simple and realistic vision to stakeholders • Being able to work with utmost motivation and sharing it with others • Achieving maximum target with full responsibility • Seeing every change as an opportunity, not as a threat • Thinking globally and having high confidence
4B Behavior
• Bekerja dengan benar dan efektif • Bekerja berdasarkan prioritas agar mencapai hasil yang maksimal • Berupaya memberikan kontribusi sebesar-besarnya kepada perusahaan • Berbuat sosial bagi sesama
• Working appropriately and effectively • Working with priority to achieve ultimate target • Doing the best to give higher contribution to the Company • Lending hands to other
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
5
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Jejak Langkah Perusahaan Company Milestones
1994
2003
2009
Januari Jannuary
November November
Februari February Pendirian PT Metropolitan Land (Metland) The establishment of PT Metropolitan Land (Metland)
Dimulainya pembangunan Metland Cileungsi (dulu Taman Cileungsi) The commencement of Metland Cileungsi project development (formerly Taman Cileungsi)
ISO yang diterima ditingkatkan menjadi ISO 9001:2008. The accepted ISO enhanced to ISO 9001: 2008
1997
2004
2010
Oktober October Dimulainya proyek Metland Transyogi (dulu Kota Taman Metropolitan) Metland Transyogi Project (Formerly Kota Taman Metropolitan) development was started.
Juli July Metland memperoleh pengakuan internasional dengan menerima ISO 9001:2000 untuk Metropolitan Land, Mal Metropolitan dan Hotel Horison Bekasi. Metland acquired international recognition by receive ISO 9001: 2000 for Metropolitan Land, Mal Metropolitan and Hotel Horison Bekasi.
Agustus August Konversi obligasi menjadi saham (share swap) Bond conversion to shares (share swap)
6
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Februari February Perubahan logo PT Metropolitan Land PT Metropolitan Land (Metland)’s Logo Transformation
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
2012 2011 Februari February Dimulainya pembangunan proyek Metland Cibitung The commencement of Metland Cibitung project development
Juni June Pencatatan saham Metland di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan kode Ticker MTLA Metland’s share listing in Indonesia Stock Exchange with ticker code MTLA
Juli July Pembukaan hotel @HOM Tambun, hotel bujet pertama yang dibangun oleh Metland Hotel @HOM Tambun Grand Opening, Metland’s first budget hotel
Oktober October Pemancangan tiang pertama M Gold Tower, apartemen dan perkantoran terintegrasi dengan lokasi strategis di Bekasi M Gold Tower Ground breaking, an integrated apartment and office building strategically located in Bekasi
November November Pemancangan tiang pertama Metland Hotel Cirebon. Ground breaking of Metland Hotel Cirebon.
Desember December Pembukaan hotel Horison Seminyak, Bali, kondotel strata-titled di daerah pantai Double Six Grand Opening of Hotel Horison Seminyak Bali, stratatitled hotel in Double Six Beach area
2013
2014 Januari Jannuary Pembukaan Metland Hotel di Kota Cirebon Grand opening of Metland Hotel in Cirebon.
Agustus August Pemancangan tiang pertama Metropolitan Mall Cileungsi di Metland Transyogi Ground breaking of Metropolitan Mall Cileungsi in Metland Transyogi.
Desember December Pembukaan pusat perbelanjaan Grand Metropolitan Grand Opening of Grand Metropolitan Shopping Center
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
7
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Peristiwa Penting 2014 2014 Significant Events
Pembukaan Metland Hotel Cirebon Opening Metland Hotel Cirebon Pada 10 Januari 2014, Metland Hotel Cirebon resmi beroperasi. Hotel pertama yang menggunakan merek Metland Hotel ini diresmikan oleh Walikota Cirebon, Drs H Ano Sutrisno MM. Lokasinya yang strategis dan disain minimalis dengan aksen Cirebon diharapkan dapat menjadi daya tarik hotel ini.
Januari / January
On January 10th 2014, Metland Hotel Cirebon was officially opened. This first hotel to use the Metland Hotel brand was inaugurated by the Mayor of Cirebon, Drs H. Ano Sutrisno MM. Its strategic location and minimalist design with Cirebon specialties is hoped to be a unique attraction of the hotel.
Tutup Atap Hotel Horison Bekasi Extension Topping Off Hotel Horison Bekasi Extension Metland melakukan seremoni tutup atap (topping off) Hotel Horison Extension pada tanggal 8 Januari 2014. Acara ini dihadiri oleh jajaran Direksi, kontraktor serta konsultan pembangunan. Metland melakukan penambahan 102 kamar dan lahan parkir 2 lantai serta menambahkan 1 lantai khusus untuk restoran di Hotel Horison Bekasi yang telah beroperasi sejak 1994. Pengembangan ini untuk mememuhi meningkatnya permintaan kamar dari Hotel Horison Bekasi.
Januari / January
Meltand held a topping off ceremony for the Hotel Horison Extension on January 8th, 2014. The event was attended by the Board of Directors, contractors and development consultants. Metland added 102 rooms, 2 floors of parking lots and 1 special floor for a restaurant in Hotel Horison Bekasi, in operation since 1994. This extension was done to meet increasing room demand at the Hotel Horison Bekasi.
HUT Metland ke-20 20th Metland Anniversary
Februari / February
Metland merayakan HUT ke-20 nya dengan mengadakan Family Fun Day di DUFAN Taman Impian Jaya Ancol pada 16 Februari 2014. Acara ini diselenggarakan sebagai ungkapan terima kasih Metland kepada seluruh karyawan yang telah membawa Metland hingga dua dekade. Acara dihadiri oleh jajaran Direksi, Manajemen dan karyawan beserta keluarga. Dalam acara ini, juga diberikan hadiah bagi karyawan yang telah 20 tahun mengabdi di Metland. Metland menempatkan karyawan sebagai aset penting demi keberlangsungan perusahaan. Metland celebrated its 20th anniversary by holding Family Fun Day at DUFAN Taman Impian Jaya Ancol on February 16th 2014. This event was held as the Metland’s expression of gratitude to all employees that have brought Metland trough its two decades. The event was attended by the Board of Directors, the management and all employees with their families. In this event, awards were given to employees who have worked more than 20 years in Metland. Metland put its employees as important assets for the sustainability of the company.
8
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Februari / February
Peluncuran Metland Card Metland Card Launching
Maret / March
Metland meluncurkan Metland Card di Grand Metropolitan yang dihadiri oleh Jajaran Direksi Metland dan dimeriahkan oleh penampilan Krisdayanti dan fashion show oleh model-model papan atas (8/3). Metland card merupakan loyalti program terintegrasi bagi pelanggan setia produk Metland baik itu pengujung mal, hotel maupun konsumen residensial. Disebut terintegrasi karena data pemegang Metland Card akan terdata secara online di semua properti Metland, pengumpulan poin dapat dilakukan di semua properti Metland, tidak terpaku dimana tempat kartu dikeluarkan. Penggunaan poin pun bisa digunakan lintas bisnis di semua jaringan properti Metland. Pada Desember 2014 lebih dari 10 ribu pelanggan tercatat sebagai anggota Metland Card. The launching of Metland Card in Grand Metropolitan was attended by the Board of Directors and enlivened with the performance of Krisdayanti and fashion shows by top (8/3) models. Metland Card is a integrated loyalty program for loyal customers of Metland’s products whether mall visitors, hotel guests or residential consumers. It’s called integrated because the Metland Card holders will be recorded online in all Metland’s properties, so that the points collecting can be redeemed at all Metland’s properties, not only in places where the card was released. Points can also be used across business in all Metland’s property network. On December 2014 there were more than 10 thousand customers recorded as Metland Card Members.
Tutup Atap M-Gold Tower Topping Off M-Gold Tower Metland melakukan seremoni tutup atap (topping off) M-Gold Tower, sebuah kawasan hunian dan perkantoran modern di Bekasi pada tanggal 28 Maret 2014. Topping off dihadiri oleh jajaran Direksi PT Metropolitan Land Tbk dan perwakilan dari PP selaku kontraktor pembangunan, serta perwakilan dari pembeli. Seremoni ditandai dengan penanaman paku emas oleh Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Ir. Nanda Widya
Maret / March
Metland held a topping off ceremony for M-Gold Tower, a modern residential and office area in Bekasi on March 28th 2014. The Topping Off was attended by the Board of Directors of PT Metropolitan Land Tbk and the representative of PP as the construction contractor, and buyer representatives. The ceremony was marked by planting a gold nail by the President Director of PT Metropolitan Land Tbk, Ir. Nanda Widya.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
9
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Peristiwa Penting 2014 2014 Significant Events
Asia Pacific Property Award Asia Pacific Property Award PT Metropolitan Land Tbk mendapatkan 2 penghargaan pada Asia Pacific Property Awards 2014 di Kuala Lumpur. Pada acara yang berlangsung pada 8 -9 Mei 2014 ini Metland memperoleh predikat Highly Commended Residential Development untuk Metland Transyogi dan Highly Commended Retail Development untuk Grand Metropolitan.
Mei / May
PT Metropolitan Land Tbk obtained 2 awards in the Asia Pacific Property Awards in 2014 in Kuala Lumpur. In the occasion wich was held on May 8th-9th 2014, Metland received the predicate of Highly Commended Residential Development for Metland Transyogi and Highly Commended Retail Development for Grand Metropolitan.
Pemancangan Tiang Pertama MM Cileungsi Ground Breaking MM Cileungsi PT Metropolitan Land Tbk melakukan pemancangan tiang pertama (ground breaking) Mal Metropolitan Cileungsi pada 20 Agustus 2014. Mal Metropolitan Cileungsi merupakan pusat perbelanjaan dengan konsep city mall dan merupakan mal kelas menengah pertama di Cileungsi. Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Kabupaten Bogor, Nurhayanti.
Agustus / August
PT Metropolitan Land Tbk had the ground breaking of Cileungsi Metropolitan Mall on August 20th 2014. Cileungsi Metropolitan Mall is a shopping center with city mall concept and also the first middle class mall in Cileungsi. The event was attended by Vice Regent of Bogor Regency, Nurhayati.
The Most Innovative CEO The Most Innovative CEO Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk Ir. Nanda Widya memperoleh penghargaan sebagai The Most Innovative CEO 2014 pada acara Anugerah Perusahaan Terbuka Indonesia (APTI) 2014 yang diselenggarakan oleh Majalah Economic Review di Jakarta pada 29 Agustus 2014. Penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian dari kemampuan memimpin perusahaan melalui inovasi dan integritas tinggi.
Agustus / August
10
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
The President Director of PT Metropolitan Land Tbk, Ir. Nanda Widya, received an award as The Most Innovative CEO 2014 in Anugrah Perusahaan Terbuka Indonesia (APTI) 2014, held by Economic Review Magazine in Jakarta on August 29th 2014. This award was given based on judgment of company leadership ability through high innovation and integrity.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Hari Pelanggan Nasional 2014 National Customer Day 2014 Hari Pelanggan Nasional, 4 September 2014 dimanfaatkan oleh PT Metropolitan Land Tbk untuk memberikan pelayanan premium bagi pelanggan setianya. Pada hari itu, para pemegang Metland Card berkunjung ke Grand Metropolitan dan Mal Metropolitan mendapatkan jasa cuci mobil gratis dan dilayani langsung oleh Direksi Metland. Sementara di hotel-hotel jaringan Metland, disediakan jamuan free Hi Tea di lobby hotel dan para pimpinan hotel juga ikut melayani proses pendaftaran tamu.
September / September
National Customer Day on September 4th 2014 was commemorated by PT Metropolitan Land Tbk by giving premium services to all its loyal customers. On that day, the Metland Card holders who visited Grand Metropolitan and Metropolitan Mall received free car washes served directly by Metland Directors. While in the hotels in Metland’s network, free Hi Tea was provided in hotel lobbies and guests were greeted by hotel management at registration.
Metland menerima Penghargaan WOW Brand Awards Metland Received WOW Brand Awards Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Markplus.Inc terhadap perilaku konsumen dalam pembelian properti, PT Metropolitan Land Tbk kembali mendapatkan penghargaan WOW Brand Awards kategori Residential Property Developer dengan aset di bawah Rp10 triliun pada tanggal 11 September 2014. Pengharagaan ini membuktikan bahwa Metland tidak hanya popular tapi juga menjadi merek yang paling direkomendasikan oleh masyarakat.
September / September
Based on research done by Markplus Inc about consumer behavior in buying property, PT Metropolitan Land Tbk received WOW Brand Awards in the category of Residential Property Developer with assets less than Rp10 billion on September 11th, 2014. This award demonstrates that Metland is not only a popular brand but also a most recommended brand with society.
Metland Card terima Rekor Bisnis 2014 Metland Card received Business Record 2014 PT Metropolitan Land Tbk kembali meraih penghargaan Rekor Bisnis sebagai “Perusahaan Developer Pelopor Customer Loyalty Program Terintegrasi (Metland Card)” pada tanggal 20 November 2014. Penghargaan ini adalah ReBi kedua yang diterima Metland. Keduanya merupakan penghargaan terhadap inovasi Metland di bidang pelayanan pelanggan.
November / November
PT Metropolitan Land Tbk received another award in the Business Record as the “Pioneer of Integrated Customer Loyalty Program for Developer Company (Metland Card)” on November 20th, 2014. This award is the second ReBi received by Metland. Both are awards reflecting Metland innovation in serving customers.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
11
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Penghargaan & Sertifikasi 2014
2014 Awards & Certifications
Anugerah Business Review
THK Awards
WOW Brand
Anugerah Business Review (ABR) 2014 - peringkat 2 kategori kinerja terbaik di bidang keuangan Anugerah Business Review (ABR) 2014 - ranked 2 for best financial performance category
THK Award - Silver Award THK Award - Silver Award
WOW Brand Award 2014 - Residential Property Developer dengan aset < Rp10 triliun WOW Brand Award 2014 - Residential Property Developer with assets less than Rp 10 trillion
Metland – Corporate Business Review Magazine 9 December 2014
ReBi 2014 Rekor Bisnis (ReBi) - “Perusahaan Developer Pelopor Customer Loyalty Program Terintegrasi (Metland Card)” Rekor Bisnis (ReBi) - “Developer as Pioneer in Integrated Customer Loyalty Program (Metland Card)” Metland – Corporate Tera Foundation 20 November 2014
Properti Indonesia Award Perumahan yang Direkomendasikan The Recomended Housing Properti Indonesia Magazine August 2014
12
Hotel Horison Seminyak Bali Bali Travel News 29 November 2014
Anugerah Perusahaan Terbuka Indonesia (APTI) Anugerah Perusahaan Terbuka Indonesia (APTI) 2014 - Komunikasi Perusahaan Kelompok Properti dan Real Estate Anugerah Perusahaan Terbuka Indonesia (APTI) 2014 - Corporate Communications for Property dan Real Estate Group Metland – Corporate Economic Review Magazine 29 August 2014
Residence Award Hunian Menengah Terbaik di Cileungsi dengan Fasilitas Kota The Best Middle Residential with City Facilities in Cileungsi Metland Transyogi Residence Indonesia Magazine August 2014
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Metland - Corporate Markplus Insight 11 September 2014
Indonesia Property & Bank Award First Integrated Premium Offices and Apartments in Bekasi First Integrated Premium Offices and Apartments in Bekasi M Gold Tower Property & Bank Magazine 20 June 2014
Housing Estate Award Asia Pacific Property Award Asia Pacific Property Award 2014 - Higly Commended Asia Pacific Property Award 2014 - Higly Commended Metland Transyogi International Property Media May 2014
Asia Pacific Property Award Asia Pacific Property Award 2014 - Higly Commended Asia Pacific Property Award 2014 - Higly Commended Grand Metropolitan International Property Media May 2014
Favourite Residential 100-500 ha - Middle Low Houses Category Bekasi Area Favourite Residential 100-500 ha - Middle Low Houses Category Bekasi Area Metland Cibitung Housing Estate Magazine 9 December 2014
Favourite Residential 100-500 ha - Middle Low Houses Category Bekasi Area Favourite Residential 100-500 ha - Middle Low Houses Category Bekasi Area Metland Cileungsi Housing Estate Magazine 9 December 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Nama dan Alamat Kantor Pusat, Anak Perusahaan, dan Kantor Cabang Name and Address of Head Office, Subsidiaries, and Branch Office
REGISTERED OFFICE Gedung Ariobimo Sentral Lt 10 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5 Jakarta 12950 Indonesia Tel: (62-21) 522 6188, Fax: (62-21) 522 6189 Email:
[email protected]
PT Metropolitan Permata Development Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5 Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi Jakarta Selatan 12950
PT Kembang Griya Cahaya Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5 Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi Jakarta Selatan 12950
PT Metropolitan Karyadeka Development Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5 Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi Jakarta Selatan 12950
PT Metropolitan Global Management Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5 Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi Jakarta Selatan 12950
PT Metropolitan Graha Management Jl. Arjuna Gang Raja No. 1 Seminyak, Kuta Kab. Badung, Prov. Bali
PT Fajar Putera Dinasti Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5 Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi Jakarta Selatan 12950
PT Agus Nusa Penida Jl. Arjuna gang Raja No 1 Seminyak, Kuta Kabupaten Badung, Provinsi Bali PT Metropolitan Deta Graha Jl Siliwangi no 61 Rt. 03 / Rw. 07 Kel. Keseden, Kec. Kejaksan Cirebon 45121 PT Metropolitan Management Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5 Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi Jakarta Selatan 12950
PT Sumber Sentosa Guna Lestari Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5 Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi Jakarta Selatan 12950 PT Metropolitan Lampung Graha Jl Kolonel Sugiono no 5 Rt. 007 Lingkungan I Kel. Palapa, Kec. Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
13
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
(dalam jutaan rupiah) / (in million rupiah)
URAIAN
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Consolidated Statements Of Comprehensive Income
2014
2013
2012
DESCRIPTION
1.117.732
854.974
678.729
Revenues
Laba Bruto
648.466
465.848
369.819
Gross Profit
Laba Sebelum Pajak
378.530
291.880
242.335
Profit Before Tax
Laba Bersih Tahun Berjalan
309.217
240.968
203.895
Net Profit for The Year
Jumlah Laba Komprehensif
309.217
240.968
203.895
Total Comprehensive Income
Pendapatan Usaha
Laba Tahun Berjalan dan Jumlah Laba Bersih komprehensif yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Laba Per Saham Dasar (dalam rupiah penuh)
Net Profit for The Year and Total Comprehensive Income Attributable to: 267.948
241.215
203.687
Owners of The Company
41.269
(247)
208
Non-Controlling Interests
35,35
31,83
26,87
Earnings Per Share (full amount in rupiah)
(dalam jutaan rupiah) / (in million rupiah)
2014
2013
2012
DESCRIPTION
Jumlah Aset
3.250.718
2.834.484
2.015.753
Total Assets
Jumlah Liabilitas
1.213.581
1.069.729
461.934
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
2.037.136
1.764.755
1.553.820
Total Equity
Modal Kerja Bersih
1.095.612
820.688
873.614
Net Working Capital
URAIAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Consolidated Statements Of Financial Position
(dalam jutaan rupiah) / (in million rupiah)
2014
2013
2012
DESCRIPTION
Rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Aset
9,51%
8,50%
10,12%
Net Profit to Total Assets Ratio (ROA)
Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas
15,18%
13,65%
13,12%
Net Profit to Equity Ratio (ROE)
Rasio Laba Bersih terhadap Pendapatan Usaha
27,66%
28,18%
30,04%
Net Profit to Revenue Ratio
Rasio Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset
37,33%
37,74%
22,92%
Total Liabilities to Total Assets Ratio
2,46x
2,27x
4,03x
Current Asset to Current Liabilities Ratio
URAIAN
RASIO KEUANGAN Financial Ratio
Rasio Aset Lancar terhadap Liabilitas Jangka Pendek
14
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pendapatan • Revenues
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laba Bruto • Gross Profit
Dalam miliar Rupiah In billion Rupiah
Dalam miliar Rupiah In billion Rupiah
679
2012
30,73%
Laba Bersih-Entitas Induk • Net Profit-Owners of the Company
Jumlah Aset • Total Assets
204
2.016
2012
241 268
2014
2.834
2013
11,08%
Jumlah Liabilitas • Total Liabilities
3.251
2014
14,68%
Jumlah Ekuitas • Total Equity
Dalam miliar Rupiah In billion Rupiah
2014
39,20%
Dalam miliar Rupiah In billion Rupiah
2013
2013
648
2014
Dalam miliar Rupiah In billion Rupiah
2012
466
2013
1.118
2014
2012
370
2012
855
2013
Data Perusahaan Corporate Data
Dalam miliar Rupiah In billion Rupiah
462
2012
1.070 1.214
2013
13,45%
2014
1.554 1.765 2.037
15,43%
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
15
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Ikhtisar Saham Stock Highlights
Harga Saham • Share Price Harga Price
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
Volume ‘000
500
20.000
375
15.000
250
10.000
125
5.000
0
0 Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Kinerja Saham • Stock Performance
Harga Tertinggi Highest (Rp)
Harga Terendah Lowest (Rp)
Harga Penutupan Closing (Rp)
Volume Perdagangan Rata-rata (Unit) Trading Volume on Average (Unit)
Triwulan I / Quarter I
476
410
475
15.504.200
Triwulan II / Quarter II
490
392
485
17.859.000
Triwulan III / Quarter III
493
365
465
19.147.400
Triwulan IV / Quarter IV
490
370
490
10.288.900
Periode Period
600
400
200
Tertinggi | Highest Terendah | Lowest
0
16
Penutupan | Closing Triwulan I Quarter I
Triwulan II Quarter II
Triwulan III Quarter III
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Triwulan IV Quarter IV
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Kronologis Pencatatan Saham Share-Listing Chronology
Saham Beredar / Outstanding Shares Sebelum Penawaran Umum Saham Before Initial Public Offering
16 Februari 1994 – 19 Juni 2011 16 February 1994 – 19 June 2011
5,684,500,000 lembar saham / shares
Sesudah Penawaran Umum Saham After Initial Public Offering
20 Juni 2011 – 31 Desember 2014 20 June 2011 – 31 December 2014
7,579,333,000 lembar saham / shares
Sejak penawaran umum saham perdana pada tanggal 20 Juni 2011, PT Metropolitan Land Tbk, tidak melakukan aksi korporasi, sehingga jumlah saham beredar Perusahaan per tanggal 31 Desember 2014 tidak mengalami perubahan.
Since the initial public offering on June 20, 2011, PT Metropolitan Land Tbk did not perform any corporate action, thus number of outstanding shares of the Company as of December 31, 2014 remained unchanged.
Komposisi Pemegang Saham Shareholder Composition
Pada tahun 2011 Perseroan memutuskan untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sehingga terjadi peningkatan modal dasar menjadi Rp2.000.000.000.000 dengan komposisi pemegang saham mayoritas per tanggal 31 Desember 2014, sebagai berikut;
In 2011, the Company decided to list its shares in the Indonesia Stock Exchange, which allows the authrorized capital to increase to Rp2,000,000,000,000 The composition of the last shareholders in December 31, 2014 is as follows:
Pemegang Saham di atas 5% (31 Desember 2014) / Ownership above 5% (December 31, 2014) Reco Newtown PTE LTD
37,50%
PT Metropolitan Persada Internasional
22,76%
Netstar Holdings Limited
13,95%
Direksi / Board of Directors Nanda Widya
0,13%
Freddy Soetanto
0,06%
Thomas Johannes Angfendy
0,07%
Pandu Gunandito
0,07%
Anhar Sudradjat
0,06%
Publik / Public Masyarakat
25,79%
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
17
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Realisasi Penggunaan Dana IPO Realization Usage of IPO Fund Nilai Realisasi Hasil Penawaran Umum Realization Value of Initial Public Offering
Jenis Penawaran Umum Type of Public Offering
Penawaran Umum (IPO)
Tanggal Efektif Effective Date
9 Juni 2011
Jumlah Hasil Penawaran Umum Total Proceeds from Public Offering
454.759.920.000
Biaya Penawaran Umum Public Offering Cost
27.406.926.342
Rencana Penggunaan Dana Menurut Prospektus Planned Fund Utilization According to Prospectus
Hasil Bersih Total Net Proceeds
Pembangunan Metropolitan Grandmall Construction of Metropolitan Grandmall
427.352.993.658
200.000.000.000
Pembangunan M Gold Residence Construction of M Gold Residence
22.500.000.000
Pembangunan Hotel Horison Bekasi Ekstension Construction of Horison Bekasi Hotel Ekstension
50.000.000.000
Penyetoran Saham ke SSGL Paid Up Capital to SSGL
Penyetoran Saham ke FPD Paid Up Capital to FPD
Pembangunan Hotel Horison Jakarta Construction of Horison Jakarta Hotel
Pembangunan Infrastruktur dan Konstruksi Metland Cibitung Infrastructure and Residential Construction of Metland Cibitung
45.000.000.000
40.000.000.000
PT Metropolitan Land Tbk LAPORAN SISA DANA YANG DITEMPATKAN DI BANK PER 31 DESEMBER 2014 REPORT OF THE REMAINING FUNDS DEPOSITED IN BANK per DECEMBER 31, 2014 Nama Emiten / Issuer : PT Metropolitan Land Tbk Bidang Usaha : Bidang Perumahan, Mall/ Pusat Perbelanjaan, Perdagangan, dan Jasa Akomodasi (Hotel) Line of Business : Residential, Shopping Center, Trading and Accomodation (Hotel) No. 1.
Nama Bank Name of Bank
Jumlah Total
Bank BJB
2.847.632.732
Total
2.847.632.732
Tingkat Suku Bunga Interest Rate Tingkat Bunga 8% pa
Jenis Penempatan Type of Deposit Deposito on Call
Durasi Penempatan Deposit Period
Hubungan Realtion
31 Desember 2014 – 5 Januari 2015
–
Kebijakan Dividen Dividend Policy
18
Kebijakan Perusahaan terkait pembayaran dividen kepada pemegang saham ditentukan berdasarkan kinerja dan posisi keuangan Perusahaan. Pembagian dividen ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), di mana besar proporsinya adalah 20% dari laba bersih setiap tahun.
The Company’s policy on dividend payments to shareholders is determined based on the Company’s performance and financial positions. The Company’s General Meeting of Shareholders (GMS) will decide the dividend distribution at the amount of 20% of the Company’s annual net profit.
Mengacu pada Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) dan Anggaran Dasar Perusahaan, pembayaran dividen setiap tahunnya, harus disetujui oleh RUPS, yang didasari oleh pencapaian pendapatan operasional, hasil keuangan, kondisi likuiditas, serta prospek usaha Perusahaan di masa mendatang.
Referring to the Limited Liability Company Act and the Company’s Articles of Association, the annual dividend payments must be approved by the GMS based on the achievements of operating revenues, financial outcomes, liquidity conditions, and the Company’s future business outlook.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Rencana Penggunaan Dana Menurut Prospektus Planned Fund Utilization According to Prospectus Penyetoran Saham ke ANP Paid Up Capital to ANP
Pembangunan Hotel Horison Seminyak Construction of Horison Seminyak Hotel
30.000.000.000
Pembangunan Infrastruktur dan Konstruksi Metland Menteng dan Metland Cileungsi Infrastructure and Residential Construction of Metland Menteng and Metland Cileungsi 39.852.993.658
Penyetoran Saham ke SSGL Paid Up Capital to SSGL
Penyetoran Saham ke FPD Paid Up Capital to FPD
Penyetoran Saham ke ANP Paid Up Capital to ANP
Pembangunan Hotel Horison Jakarta Construction of Horison Jakarta Hotel
Pembangunan Infrastruktur dan Konstruksi Metland Cibitung Infrastructure and Residential Construction of Metland Cibitung
Pembangunan Hotel Horison Seminyak Construction of Horison Seminyak Hotel
Pembangunan Infrastruktur dan Konstruksi Metland Menteng dan Metland Cileungsi Infrastructure and Residential Construction of Metland Menteng and Metland Cileungsi
Sisa Dana Hasil Penawaran Umum Remaining Funds from Public Offering
2.847.632.732
TOTAL
Pembangunan Metropolitan Grandmall Construction of Metropolitan Grandmall
Pembangunan M Gold Residence Construction of M Gold Residence
Pembangunan Hotel Horison Bekasi Ekstension Construction of Horison Bekasi Hotel Ekstension
427.352.993.658
200.000.000.000
22.500.000.000
47.152.367.268
45.000.000.000
40.000.000.000
30.000.000.000
39.852.993.658
Progres : - Disain 100% - Perijinan 100% - Konstruksi 100%
Progres : - Disain 100% - Perijinan 100% - Konstruksi 98%
Progres : - Disain 100% - Perijinan 100% - Konstruksi 97%
Progres : - Disain 90% - Perijinan 90%
Progres : - Disain 100% - Perijinan 100% - Konstruksi 100%
Progress : - Design 100% - Permits 100% - Construction 100%
Progress : - Design 100% - Permits 100% - Construction 98%
Progress : - Design 100% - Permits 100% - Construction 97%
Progres : - Cut & Fill 85% - Konstruksi Perumahan 35% - Pembangunan Infrastruktur 40%
* Metland Menteng: Infrastruktur / Infrastructure 85% Konstruksi Perumahan / Residential Construction 77%
Progress : - Design 90% - Permits 90%
Progress : - Cut & Fill 85% - Residential Construction 35% - Infrastructure 40%
Progress : - Design 100% - Permits 100% - Construction 100%
* Metland Cileungsi: Progres Infrastruktur / Progress Infrastructure 95%
Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Professional Institution Supporting Company BIRO ADMINISTRASI EFEK / SHARE REGISTRAR PT Raya Saham Registra Plaza Central Buliding, 2nd Floor Jl. Jend. Sudirman Kav 47-48 Jakarta 12930, Indonesia Tel (62-21) 252 5666, Fax: 252 5028
KANTOR AKUNTAN PUBLIK / PUBLIC ACCOUNTING OFFICE Osman Bing Satrio dan Eny Member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited The Plaza Office Tower, 32nd Floor Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30 Jakarta 10350, Indonesia Tel (62-21) 2992 3100 Fax (62-21) 2992 8200, 2992 8300
PENCATATAN SAHAM / LISTING OF SHARES
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) / Indonesia Stock Exchange (IDX) PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
19
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Struktur Kepemilikan Saham Shareholder Ownership Structure
Recosia Pte. Ltd
1. Iwan Putra Brasali 2. Aldo Putra Brasali 3. Nanda Widya 4. Hiskak Secakusuma 5. Soekrisman 6. Boy Bernadi Sadikin 7. Eddy Trisnadi Sadikin 8. Irawan Hemadi Sadikin 9. Benyamin Sadikin
100%
Reco Newton Pte. Ltd
37,5%
38,84%
6,18% 6,18% 5,88% 4,12% 4,12% 3,09% 3,09% 3,09% 3,09%
PT Metropolitan Development
11,76%
PT Metropolitan Persada Internasional
22,76%
PT Metropolitan Land Tbk.
20
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
PT Ciputra Corpora
12,35%
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
PT Penta Kencana Pakar Perdana
12,35%
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
PT Dwitunggal Permata
12,35%
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PT Andhika Primantara
12,35%
Data Perusahaan Corporate Data
Marston Internasional Limited
100%
Netstar Holdings Ltd.
13,95%
Publik Public
25,79%
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
21
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Struktur Organisasi PT Metropolitan Land Tbk
Organizational Structure PT Metropolitan Land Tbk
RUPS GMS Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Audit Audit Committee
Presiden Direktur President Director Nanda Widya Perwakilan Manajemen untuk ISO 9001:2008 Management Representative for ISO 9001:2008 Pandu Gunandito
Audit Internal Internal Audit
GM QSO ISO 9001:2008 / ISO 9001:2008 QSO GM
Direktur Operasional Operational Director Pandu Gunandito
Direktur Operasional Operational Director Thomas J.A
Wadir Residensial Residential Vice Director Nitik Hening
Wadir Residensial Residential Vice Director Tono Supartono
GM Metland Tambun Metland Tambun GM
GM Metland Puri Metland Puri GM
GM Metland Cibitung Metland Cibitung GM
GM Metland Transyogi Metland Transyogi GM
GM Metland Menteng Metland Menteng GM
GM Metland Cyber City Metland Cyber City GM
GM Metland Cileungsi Metland Cileungsi GM
GM Perijinan & Pertanahan License and Land GM
22
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Direktur Operasional Operational Director Anhar Sudradjat
Wadir Komersial (MAL) Commercial Vice Director Himawan M. GM Mal Metropolitan Bekasi Mal Metropolitan Bekasi GM
GM Grand Metropolitan Grand Metropolitan GM
GM Plaza Metropolitan Tambun Plaza Metropolitan
Tambun GM
GM Pengembangan Bisnis/Konstruksi Business Development GM/ Construction
Deky Dwi Sartono
Wakil GM Pengembangan Bisnis Business Development VGM
Wakil GM Konstruksi Construction VGM
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Direktur GHL dan Keuangan GHL Finance Director Freddy Soetanto
Wadir Divisi Hotel Hotel Division VD Purwantono
GM Hotel Horison Bekasi Hotel Horison Bekasi GM
Wadir GA dan HRD/Corp Com GA and HRD/Corp Com VD Wahyu Sulistio
Data Perusahaan Corporate Data
Direktur Corporate Affairs / Sekretaris Perusahaan Corporate Affairs Director / Corporate Secretary Olivia Surodjo
Wadir Keuangan Finance VD Sartono
Wadir Corp Planning Corp Planning VD Santoso
GM IT
GM Akunting Accounting GM
GM Quality & Cost Control Quality & Cost Control GM Ingewati S.I.
GM Hotel Horison Seminyak Hotel Horison Seminyak GM GM Metland Hotel Cirebon Metland Hotel Cirebon GM
Wakil GM Hubungan Investor Investor Relation VGM Nessa Surjadi
Wakil GM Legal & Litigasi Legal & Litigation VGM Solahuddin
Manajer Hotel @HOM Tambun Hotel @HOM Tambun Manager
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
23
Profil Perusahaan Company Profile
Penghargaan dari lembaga domestik dan internasional. menunjukkan pengakuan dan kepercayaan terhadap produk properti kami. An array of awards from national and international agencies reflects the level of recognition and trust toward our property products.
Ir. Ciputra Presiden Komisaris President Commissioner
24
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Laporan Manajemen Management Report
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Dewan Komisaris
Report of The Board of Commissioners Para Pemegang Saham yang terhormat, Distinguished Shareholders,
Tahun 2014 merupakan periode yang cukup menantang bagi Perseroan, terutama tantangan eksternal yang turut memberikan dampak terhadap kinerja PT Metropolitan land Tbk. Namun demikian, kami tetap berhasil mencapai kinerja yang positif di tahun 2014.
The year 2014 has been a fairly testing time for the Company, particularly in regard to external challenges that have affected the business performance of PT Metropolitan Land Tbk. Nevertheless, we have managed to achieve positive performance levels in 2014.
Pada kesempatan ini, atas nama Dewan Komisaris, izinkan kami menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengawasan atas kinerja Perseroan untuk tahun buku 2014.
On behalf of the Board of Commissioners, we would like to take this opportunity to present the accountability report on the oversight of Company performance for fiscal year 2014.
Sebagaimana tugas dan tanggung jawab yang diamanatkan oleh Pemegang Saham, Dewan Komisaris senantiasa melakukan pengawasan secara intensif terhadap kinerja Perseroan serta memberikan masukan atas kegiatan yang dijalankan Perseroan, sehingga target yang ditetapkan dapat tercapai.
In accordance with the duty and responsibility mandated by Shareholders, the Board of Commissioners has rigorously overseen Company performance in a consistent manner, while offering feedback on its activities in order to guarantee that targets and goals are met.
Tantangan 2014 Secara umum, krisis ekonomi global masih belum sepenuhnya pulih, meskipun arah perbaikan mulai dapat dirasakan. Dampak ekonomi global yang masih melemah turut memberikan tekanan terhadap ekonomi domestik, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5,02%, lebih rendah dari tahun 2013 sebesar 5,78%. Tingkat inflasi juga masih tinggi di level 8,3%, sementara Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga acuan BI rate sebesar 0,25%, menjadi 7,75% di akhir tahun 2014.
Challenges in 2014 The global economic crisis in general has not fully recovered, despite showing signs of improvements. The ongoing weakening of the international economic situation has also exerted pressures on the domestic economy as evident in Indonesia’s economic growth which only reached 5.02%, lower than 2013 at 5.78%. The inflation rate similarly hovered at a relatively high level of 8.3%, while Bank Indonesia once again raised its benchmark interest rate by 0.25% to reach 7.75% by the end of 2014.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
25
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Laporan Dewan Komisaris Report of The Board of Commissioners
26
Pelemahan ekonomi ini turut menekan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS hingga mencapai Rp12.559 di akhir tahun 2014. Selain itu, pemerintah juga mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada triwulan ketiga 2014 sehingga berdampak terhadap menurunnya daya beli masyarakat serta peningkatan harga bahan bangunan di Indonesia.
The economic downturn has led to the depreciation of the Rupiah exchange rate against the US Dollar to the level of Rp12,559 by the end of 2014. Furthermore, the government has reduced fuel subsidies in the third quarter of 2014 which ultimately weakened the people’s purchasing power and drove the price of construction materials in Indonesia upwards.
Tahun 2014 juga merupakan periode pergantian pemerintahan baru di Indonesia, dimana dinamika proses pemilihan umum legislatif dan presiden memberikan dampak signifikan bagi perekonomian domestik di sepanjang tahun 2014. Para pelaku usaha cenderung bersikap menunggu dalam berinvestasi pada periode tersebut.
2014 was also the year which witnessed the installation of a new government in Indonesia. The dynamics of the legislative and presidential elections have significantly affected the domestic economy throughout 2014. Business actors prefer to wait before investing during this period.
Sedangkan dampak dari Surat Edaran BI Nomor 15/40/ DKMP tanggal 30 Sepember 2013 terkait ketentuan Loan to Value (LTV) untuk kredit kepemilikan properti (KPP) tentang pembatasan pemberian KPP untuk rumah kedua dan rumah ketiga, juga memberikan pengaruh terhadap tingkat pertumbuhan properti di tahun 2014.
Bank Indonesia Circular Letter No. 15/40/DKMP of 30 September 2013 on Loan-to-Value (LTV) for property mortgage loan that sets credit limits for the purchase of the second and third housing property has also had an impact on the growth rate of the property industry in 2014.
Dewan Komisaris sadar atas kondisi dan berbagai tantangan ini, sehingga kami terus meningkatkan kewaspadaan dalam pengawasan pengelolaan Perseroan.
The Board of Commissioners is mindful of the situation and challenges that the Company faces, hence the need to exercise caution in overseeing the Company.
Penilaian Kinerja Direksi Melihat tantangan yang terjadi di tahun 2014, Perseroan berhasil melaluinya dengan sebuah pencapaian yang positif. Kinerja Perseroan dilihat dari segi aset, pendapatan usaha, dan laba bersih menunjukkan pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya.
Performance Evaluation of the Board of Director In spite of the challenges in 2014, the Company has managed to prevail over these difficulties to achieve encouraging outcomes. In terms of assets, operating income and net profit, Company performance has showed improvements compared to the previous year.
Hingga akhir 2014, kami memiliki portofolio sebanyak 7 proyek residensial dan 8 proyek komersial, yang terdiri dari mal, hotel berbintang dan properti strata title. Hal ini membuktikan bahwa Perseroan terus membangun untuk memberikan nilai bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan.
By the end of 2014, we managed a portfolio of 7 residential projects and 8 commercial projects that consist of malls, starrated hotels and strata-title properties. This demonstrates the Company’s continual effort to develop its business in order to provide value for shareholders and stakeholders.
Dari segi finansial, Perseroan berhasil meraih peningkatan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 11,08% menjadi Rp267,95 miliar dari Rp241,21 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan laba bersih tersebut berasal dari pendapatan usaha Perseroan yang mencapai Rp1.117,73 miliar di tahun 2014, dari sebelumnya Rp854,97 miliar di 2013.
Concerning its finances, the Company’s net profit attributable to owner of the company rose 11.08% to reach Rp267,95 billion from Rp241.21 billion in the previous year. A surge in net profit is attributed to an upward trend in its revenue amounting to Rp1,117.73 billion in 2014 from Rp854.97 billion in 2013.
Selain faktor keuangan, kami juga melihat banyak kemajuan yang dicapai Perseroan di tahun 2014. Perseroan berhasil meraih banyak penghargaan dari lembaga domestik maupun internasional. Hal ini menunjukkan pengakuan dan kepercayaan terhadap produk properti yang kami luncurkan kepada konsumen di pasar properti Indonesia.
Apart from the financial aspect, we have also seen how the Company has made many other accomplishments in 2014. The Company managed to earn an array of awards from national and international agencies. This reflects the level of recognition and trust toward our property products on offer to consumers at the property market in Indonesia.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Dalam hal pengembangan sumber daya manusia, kami juga melihat prospek yang cerah, terutama terkait kualitas dan kompetensi SDM yang dimiliki oleh Perseroan. Kami menilai Direksi telah melakukan tugasnya dengan baik dalam mengembangkan potensi SDM di lingkungan Perseroan. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai program peningkatan kompetensi SDM yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2014. Kami berharap program rekrutmen, pelatihan, reward & punishment, serta komunikasi antar karyawan, mampu memberikan harapan bagi pertumbuhan berkelanjutan bagi Perseroan.
We also foresee bright prospects in the development of the Company’s human capital, notably the quality and competency of its personnel. We believe that the Board of Directors has carried out their duties satisfactorily specifically in developing the potential of Company employees. This is evident in the wide range of programs aimed at building personnel competency introduced in 2014. We hope that the recruitment process, training programs, reward and punishment mechanism, and internal communication lines can contribute in ensuring Company’s sustainable growth.
Berbagai pencapaian di atas telah memberikan Dewan Komisaris optimisme yang tinggi terhadap kemampuan Direksi dalam pengelolaan Perseroan.
These accomplishments have given the Board of Commissioners an optimistic outlook on the Board of Directors ability to manage the Company effectively.
Analisis atas Prospek Usaha Kami berharap tahun 2015 akan lebih baik, meskipun berbagai tantangan baru akan muncul. Namun kami harus yakin atas kemampuan Perseroan untuk menghadapi tantangan yang ada.
Business Prospect Analysis We expect a brighter year ahead in 2015, despite the emerging challenges. We are also confident of the Company’s ability to overcome these hurdles.
Melihat pencapaian dan kesiapan Perseroan di tahun 2014, kami yakin bahwa produk-produk residensial dan komersial yang kami luncurkan mampu diserap oleh konsumen. Perseroan telah menyusun insiatif dan strategi yang tepat untuk meraih pertumbuhan di tahun 2015. Selain itu, dengan memiliki lokasi dan harga yang tepat, Perseroan akan menjadi pilihan utama konsumen dan terus tumbuh berkelanjutan.
Given the Company’s achievements and preparedness in 2014, we are convinced that our residential and commercial properties will appeal to consumers. The Company has drawn up the appropriate strategies and initiatives to ensure growth in 2015. Furthermore, with the correct location and pricing strategy, Company property products will be consumers’ preferred choice, thus securing sustainable growth.
Pada tahun 2015 Perseroan akan tetap fokus pada segmen menengah karena segmen ini memiliki kemampuan finansial dan kebutuhan sesuai dengan produk yang kami tawarkan.
In 2015, the Company shall remain focused on the middleclass segment who are not only financially capable, but have needs which Company property products can meet.
Penilaian atas Kinerja Komite Dewan Komisaris menilai bahwa Komite Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional. Pada tahun 2014, Komite Audit telah melaksanakan tugasnya terkait dengan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit. Begitu juga dengan pelaksanaan tindak lanjut hasil audit. Kami juga menilai bahwa Komite Audit telah bekerja secara independen, obyektif, efektif, dan transparan serta dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.
Committee Performance Evaluation The Board of Commissioners considers the Audit Committee to have been successful in fulfilling its duties and responsibilities professionally. In 2014, the Audit Committee has carried out its monitoring and evaluation function of audit plans and implementation. This is also true for the implementation of follow-up action to audit results. We believe that the Audit Committee has worked in an independent, objective, effective, transparent and accountable manner of which all relevant parties are satisfied with.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
27
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Laporan Dewan Komisaris Report of The Board of Commissioners
Dewan Komisaris Board of Commissioner Rahul Bhattacharjee Komisaris Commissioner
28
Aldo P. Brasali Komisaris Commissioner
Kamardy Arief Komisaris Independen Independent Commissioner
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Ir. Ciputra Presiden Komisaris President Commissioner
Leland Gerrits Rompas Komisaris Independen Independent Commissioner
Lee Kok Sun Komisaris Commissioner
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Sepanjang tahun 2014, seluruh anggota Komite Audit menunjukkan partisipasinya melalui pengambilan berbagai keputusan secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat Komite Audit yang diselenggarakan secara rutin.
In 2014, all Audit Committee members have participated actively in making decisions through consensus building during deliberations in Audit Committee meetings held regularly.
Kami yakin indepedensi anggota Komite Audit telah sesuai dengan peraturan dan kaidah praktik terbaik GCG, sehingga mampu memberikan kontribusi seiring laju pertumbuhan Perseroan di masa mendatang.
We are certain that Audit Committee members have maintained their independence according to regulations and GCG best practices, allowing them to contribute significantly towards Company growth in the years to come.
Komposisi Dewan Komisaris Pada tahun 2014 tidak terdapat perubahan dalam komposisi Dewan komisaris di Metland. Kami berharap komposisi ini mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal bagi keberlansungan Perseroan.
Board of Commissioners’ Composition In 2014, no changes were made to the composition of Metland’s Board of Commissioners. We hope that the existing Board structure can carry out its duties and responsibilities optimally for Company sustainability.
Apresiasi Atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemegang saham dan para pemangku kepentingan atas dukungan, kerjasama dan kepercayaan yang diamanahkan kepada Dewan Komisaris. Tentunya penghargaan tertinggi ditujukan kepada para Direksi dan karyawan Perseroan atas kerja keras, dedikasi dan semangat untuk terus tumbuh dan berkembang bersama Metland. Kami yakin, dengan mengembangkan potensi kekuatan yang dimiliki, kami dapat menjaga stabilitas kinerja Perseroan.
Appreciation On behalf of the Board of Commissioners, allow us to convey our deepest gratitude to all shareholders and stakeholders for their unflagging support, cooperation and trust. The utmost appreciate is also due to the Board of Directors and Company employees for their hard work, dedication and enthusiasm to continue to grow and develop alongside Metland. We are convinced that by developing potential strengths, we will be able to sustain a steady level of Company performance.
Jakarta, April 2015
Ir. Ciputra Presiden Komisaris President Commissioner
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
29
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Profil Dewan Komisaris The Board of Commissioners Profile
Ir. Ciputra Presiden Komisaris President Commissioner
DR. Ir. Ciputra adalah Warga Negara Indonesia berusia 83 tahun dan merupakan Sarjana arsitektur. Beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak tahun 2004. Merupakan Pendiri dan wakil Presiden Komisaris PT Pembangunan Jaya (1961), Pendiri dan Presiden Komisaris dari PT Metropolitan Development (1970) dan Grup Ciputra (1981). Pengalaman dan keahlian dibidang arsitektur mengantarkan beliau menjabat berbagai posisi penting pada berbagai perusahaan, antara lain sebagai Pendiri dan Presiden Emeritus PT Metrodata Electronics Tbk (1983-2003). DR. Ir Ciputra adalah alumnus jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1960. Beliau sebagai Pendiri dan Ketua pertama dari Real Estate Indonesia dan beberapa organisasi yang lain baik dalam dan luar negeri. Beliau juga mendapatkan banyak penghargaan dari dalam dan luar negeri, antara lain: di bidang arsitektur dan teknologi, yaitu Satya Lencana Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia (1986), penghargaan dari FIABCI sebagai kontributor di sektor properti (1977), Distinguished Leadership Award dari Illinois Institute of Technology (1997), USA dan gelar Perekayasa Utama Kehormatan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 2008. Beliau juga memperoleh gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Tarumanagara (2008).
DR. Ir. Ciputra is an Indonesian age 83 years old and a Bachelor of architecture. He served as the President Commissioner since 2004. He is one of the founders and also the Vice President Commissioner of PT Pembangunan Jaya (1961), founder and President Commissioner of PT Metropolitan Development (1970) and Ciputra Group (1981). His skills and experiences in architectural lead him to several important positions in several companies, such as the Founder and President Emeritus of PT Metrodata Electronics Tbk (1983-2003). DR. Ir. Ciputra is alumni of Institute Teknologi Bandung (ITB) majoring architecture in 1960. He is the Founder and the first Chairman of Real Estate Indonesia and several other organizations, both from within the country and abroad. He also received many awards from within the country and abroad, among others are: the architecture field and technology that is Satya Lencana Pembangunan from President of Republic Indonesia (1986), award from FIABCI as the contributor in property sector (1977), Distinguished Leadership Award from Illinois Institute of Technology (1997), USA and a title of Honorary Main Engineer from Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 2008. He also received Doctor Honoris Causa from Tarumanegara University (2008).
30
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Aldo P. Brasali
Lee Kok Sun
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Aldo P. Brasali adalah Warga Negara Indonesia berusia 48 tahun. Beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2006. Aldo P. Brasali menduduki berbagai posisi penting pada beberapa perusahaan, yaitu Direktur Utama PT Pesona Equator (1993 – sekarang), Direktur Utama PT Brasali Realty (1993 – sekarang), Direktur Utama PT Pede Realty (2004 – sekarang), Direktur PT Metropolitan Development (2004 – sekarang), Komisaris PT Cikarang Listrindo (2006 – sekarang) dan Presiden Komisaris PT Arbe Chemindo (2006 – sekarang). Beliau meraih gelar di bidang arsitektur dari University of Southern California, USA.
Aldo P. Brasali is an Indonesian aged 48 years old. He served as Commissioner since 2006. Aldo P. Brasali occupies several important positions in several companies, such as President Director of PT Pesona Equator (1993 – present), President Director of PT Brasali Realty (1993 – present), President Director of PT Pede Realty (2004 – present), Director of PT Metropolitan Development (2004 – present), Commissioner of PT Cikarang Listrindo (2006 – present) and President Commissioner of PT Arbe Chemindo (2006 – present).
Data Perusahaan Corporate Data
Warga Negara Singapura berusia 45 tahun. Beliau meraih gelar Bachelor of Business Administration dari National University of Singapore dengan First Class Honours. Beliau menjabat sebagai Managing Director dan sejak Oktober 2014 juga menjabat sebagai Regional Head di Amerika untuk GIC Real Estate Pte Ltd dan bertempat tinggal di New York. Sebelum bergabung dengan GIC, beliau adalah Inspectorate Officer di Singapore Stock Exchange dan Associate di Koeneman Capital Management, di mana beliau menjabat sebagai Managing Director, Co-head Asia di Singapura. A citizen of Singapore aged 45. He received his Bachelor of Business Administration from National University of Singapore with First Class Honours. Kok Sun is a Managing Director and starting October 2014 serves as Regional Head, Americas for GIC Real Estate Pte Ltd. He is currently based in New York. Before joining GIC, Kok Sun was an Inspectorate Officer at Singapore Stock Exchange and an Associate at Koeneman Capital management that he serves as Managing Director, Cohead Asia in Singapore.
He received bachelor of architecture from University of Southern California, USA.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
31
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Profil Dewan Komisaris The Board of Commissioners Profile
Rahul Bhattacharjee
Leland Gerrits Rompas
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioners
Warga Negara Kanada berusia 45 tahun. Beliau meraih gelar Bachelor of Arts (Economic Honors) dari St Stephen’s College, India pada tahun 1991 dan gelar MBA dari Yale School of Management tahun 1993. Ia menjabat sebagai Senior Vice President untuk GIC Real Estate Pte Ltd yang berbasis di Singapura. Sebelum bergabung dengan GIC, Rahul merupakan Director pada Merrill Lynch’s Strategic Investment Group di New York dan sebelumnya menjabat sebagai Director of Research di Cohen dan Steers Capital Management, New York.
He is a Canadian aged 45. He received Bachelor of Arts (Economic Honors) from St Stephen’s College, India in 1991 and MBA from Yale School of Management in 1993. He serves as Senior Vice President for GIC Real Estate Pte Ltd, based in Singapore. Before joining GIC, Rahul was a Director of Merrill Lynch’s Strategic Investment Group in New York and before that, he served as Director of Research in Cohen and Steers Capital Management, New York.
Leland Gerrits Rompas adalah Warga Negara Indonesia berusia 69 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen di Metland sejak tahun 2011. Sebelumnya Beliau pernah menjabat berbagai posisi penting di beberapa perusahaan, yaitu sebagai Direktur PT Inter Pasific Financial Corporation (1990–1991), Direktur Utama PT Inter-Pasific Securities (1992–1996), Komisaris PT Bursa Paralel Indonesia (1993–1994), Komisaris PT Bursa Efek Jakarta (1994–1996), Direktur Utama PT Bank Prima Master (1996–2000), komisaris Utama PT Bank Prima Master (2000 – 2006). Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko PT Bank Bumi Artha Tbk (2006– Juli 2012). Selain itu, sejak tahun 2002 sampai sekarang beliau menjabat sebagai Komisaris Independen pada Bank of India Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Swadesi Tbk) dan menjabat sebagai Komisaris PT Aplikanusa Lintasarta mewakili Yayasan Perbanas pada kurun waktu 2007-2011. Leland Gerrits Rompas merupakan alumnus Universitas Indonesia (UI) bidang ekonomi tahun 1982. Leland Gerrits Rompas is an Indonesian aged 69 years old. He serves as Independent Commissioner in Metland since 2011. Prior to that, he served in many and various important position in several companies, among others: as the Director of PT Inter Pasific Financial Corporation (1990 – 1991), the Main Director of PT Inter-Pasific Securities (1992-1996), the Commissioner of PT Bursa Pararel Indonesia (1993-1994), the Commissioner of PT Bursa Efek Jakarta (1994-1996), the President Director of PT Bank Prima Master (1996-2000), the President Commissioner of PT Bank Prima Master (2000-2006). He also served as Audit Committee and Risk Monitoring Committee of PT Bank Bumi Artha Tbk (2006-July 2012). Besides that, since 2002 until now he has served as the Independent Commissioner of Bank of India Indonesia Tbk (it used to be PT Bank Swadesi Tbk) and served as the Commissioner of PT Aplikanusa Lintasarta representing Perbanas Foundation in 2007-2011. Leland Gerrits Rompas is alumni of Universitas Indonesia (UI) majoring in Economic in 1982.
32
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Kamardy Arief Komisaris Independen Independent Commissioner
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Kamardy Arief adalah Warga Negara Indonesia berusia 81 tahun. Menjabat sebagai Komisaris di Metland sejak Kamardy Arief adalah WargaIndependen Negara Indonesia berusia 81tahun 2011. Beliau adalah praktisi ekonomi yang pernah menjabat tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen di Metland berbagai posisi penting pemerintah danyang beberapa sejak tahun 2011. Beliaudiinstitusi adalah praktisi ekonomi pernah perusahaan lain, yaitu Managing Director Bank Indonesia (1976– menjabat berbagai posisi penting diinstitusi pemerintah dan 1983), Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) beberapa perusahaan lain, yaitu Managing Director Bank (1983– 1992), Komisaris IndoverDirektur Bank (1984–1992), Komisaris Utama Indonesia (1976–1983), Utama PT Bank Rakyat PT Inter Pacific Financial Corporation (1986-1992), Indonesia (Persero) (1983–1992), Komisaris IndoverPresiden Bank Komisaris PT Bank International Indonesia (1992–1994), (1984–1992), Komisaris Utama PT Inter Pacific Financial Direktur PT BDNI Reksa dana Perdana (1995–2001), Direktur Utama PT Corporation (1986-1992), Presiden Komisaris PT Bank GTF Indonesia Asset Management (1996–1999), Komisaris Utama International Indonesia (1992–1994), Direktur PT BDNI Reksa PT Askrindo (1999–2003), Komisaris PT Pabrik Kertas dana Perdana (1995–2001), DirekturIndependen Utama PT GTF Indonesia Tjiwi Kimia Tbk (2003–2008), Komisaris Independen PT Indah Kiat Asset Management (1996–1999), Komisaris Utama PT Askrindo Pulp dan Paper Tbk (2003–2008), Komisaris Independen PT Damai (1999–2003), Komisaris Independen PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Indah Golf Tbk (2002-sekarang) KomisarisPTIndependen PT Equity Tbk (2003–2008), Komisaris Independen Indah Kiat Pulp Development Tbk. (2004-sekarang), Komite Audit PT dan Paper TbkInvestment (2003–2008), Komisaris Independen PT Damai Pindo Deli (2008 – sekarang) dan Komite Audit PT Lontar Indah Golf Tbk (2002-sekarang) Komisaris Independen PTPapyrus Equity (2008 – sekarang). Development Investment Tbk. (2004-sekarang), Komite Audit PT Pindo Deli (2008 – sekarang) dan Komite Audit PT Lontar Beliau adalah Universitas Gajah Mada (UGM)bidang Papyrus (2008alumnus – sekarang). ekonomi tahun 1960. Beliau adalah alumnus Universitas Gajah Mada (UGM)bidang Kamardy an Indonesian aged 81 years old. He served ekonomi Arief tahunis1960. as Independent Commissioner of Metland since 2011. He is an economic practitioner who has served asyears manyold. andHe various Kamardy Arief is an Indonesian aged 81 serves important positions in the government institution and as Independent Commissioner of Metland since 2011. several He is other companies, among others: as served the Managing of an economic practitioner who has in manyDirector and various Bank Indonesia (1976-1983), the President Directorand of PT Bank important positions in the government institution several Rakyat Indonesia (Persero) (1983-1992), the Commissioner other companies, among others: as the Managing Director of of Indover Bank (1984-1992). President Commissioner Bank Indonesia (1976-1983), the President Director of of PTPT Bank Inter Pacific Financial Corporation (1986-1992), President Rakyat Indonesia (Persero) (1983-1992), the Commissioner of Commissioner of PT Bank International Indonesia (1992-1994), the Indover Bank (1984-1992). President Commissioner of Director of PT BDNI Reksadana Perdana (1995-2001). President PT Inter Pacific Financial Corporation (1986-1992), President Director of PT GTF Indonesia Asset Management Commissioner of PT Bank International Indonesia(1996-1999), (1992-1994), President Commissioner of PT Askrindo (1999-2003), Independent the Director of PT BDNI Reksadana Perdana (1995-2001). Commissioner of PTofPabrik Kertas Tjiwi Asset Kimia Management Tbk (2003-2008), President Director PT GTF Indonesia Independent Commissioner of PT Indah Pulp and(1999Paper (1996-1999), President Commissioner ofKiat PT Askrindo Tbk (2003-2008), Independent Commissioner of PT Damai Indah 2003), Independent Commissioner of PT Pabrik Kertas Tjiwi Golf Tbk (2002-present). Independen Commissioner of PT Equity Kimia Tbk (2003-2008), Independent Commissioner of Development Tbk Tbk (2004-present), Committee of PT Indah Kiat Investment Pulp and Paper (2003-2008),Audit Independent PT Pindo Deli (2008-present) and Audit Committee of PT Lontar Commissioner of PT Damai Indah Golf Tbk (2002-present). Papyrus (2008-present). Independent Commissioner of PT Equity Development Investment Tbk (2004-present), Audit Committee of PT Pindo He alumni of Universitas Gajah Mada (UGM) Deliis(2008-present) and Audit Committee of PT Lontar Papyrus majoring economic in 1960. (2008-present). He is alumni of Universitas Gajah Mada (UGM) majoring in economic in 1960.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
33
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Laporan Direksi The Board of Directors Report Pemegang Saham yang terhormat, Distinguished Shareholders,
34
Kami bersyukur PT Metropolitan Land Tbk (“Metland”) berhasil melalui tahun 2014 dengan baik. Di tengah situasi perekonomian dan politik Indonesia yang kurang kondusif, Metland berhasil mencapai kinerja yang positif. Selama tahun 2014 kami berupaya terus memperkuat brand awareness serta fokus pada peningkatan recurring revenue sehingga mampu memberikan stabilitas bagi keberlanjutan Perusahaan.
We are thankful that PT Metropolitan Land Tbk (“Metland”) has managed to navigate itself safely through the year 2014. Amid Indonesia’s less favorable economic and political situation, Metland has successfully delivered a satisfactory performance. Throughout 2014, we have worked towards strengthening brand awareness and increasing recurring revenue in order to create stability necessary for business continuity.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan laporan hasil kinerja Perusahaan tahun buku 2014, yang meliputi seluruh aspek finansial dan operasional sebagai tanggung jawab Direksi Perusahaan kepada pemegang saham.
Allow us to take this opportunity to present the Company’s performance report for 2014 on all financial and operational aspects as part of the Board of Directors’ responsibility to shareholders.
Secara umum, perekonomian Indonesia mengalami sedikit perlambatan di tahun 2014. Meskipun pertumbuhan ekonomi tetap berada pada level positif, akan tetapi hanya mencapai 5,02%, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi tahun 2013 sebesar 5,78%. Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan IV 2014 meningkat 5,06% jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Indonesia in overall experienced a slight deceleration in the pace of its economic growth in 2014. Despite growth hovering at a positive level, it only manages to reach 5.02%, lower than the economic growth posted in 2013 at 5.78%. Gross Domestic Product (GDP) in the fourth quarter of 2014 rose 5.06% compared to the previous year.
Sementara itu,iklim investasi di Indonesia mempunyai potensi yang menarik bagi para investor. Populasi yang besar menjadi salah satu daya tarik utamanya. Namun demikian, bisnis Metland di tahun 2014 mengalami berbagai tantangan, terutama potensi menurunnya daya beli konsumen terhadap produk properti akibat gejolak politik dan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Inflasi yang masih tinggi, tekanan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika serta kenaikan suku bunga acuan yang masih tinggi, tekanan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika serta kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia turut melemahkan daya beli masyarakat.
The investment climate in Indonesia meanwhile has the potential to attract more investors. Indonesia’s large population is one of the key pull factors. Metland’s business operations in 2014 however had to deal with a host of challenges, particularly the declining trend in consumers’ purchasing power for property products due to political turmoil and sluggish economic growth. Persistent high inflation, pressures on the Rupiah exchange rate against the U.S. dollar, and Bank Indonesia’s reference interest rate that remains unfavorably high have contributed to the weakening of the consumer’s purchasing power.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Perusahaan berhasil membukukan kinerja yang positif dan mencatat pertumbuhan yang baik dan sesuai dengan target yang ditetapkan. The Company manages to put in an encouraging performance and has been able to post satisfactory growth in accordance with the expected targeted.
Nanda Widya Presiden Direktur President Director
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
35
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Laporan Direksi The Board of Directors Report
36
Tantangan yang Dihadapi Sektor properti pada tahun 2014 menghadapi berbagai tantangan yang mengakibatkan perlambatan pertumbuhan penjualan. Tantangan tersebut antara lain berupa rendahnya pertumbuhan ekonomi dunia akibat krisis global serta tantangan domestik terkait kenaikan suku bunga Bank Indonesia dari 5,75% menjadi 7,5% pada November 2013 dan kebijakan Bank Indonesia mengenai Loan to Value (LTV) yang dikeluarkan pada September 2013. Kendala-kendala tersebut menekan pertumbuhan sektor properti sampai akhir kuartal-I 2014.
Challenges The property sector in 2014 is confronted with a myriad of challenges that resulted in slow sales growth. These challenges include anemic international economic growth due to the global crisis, as well as domestic challenges related to the rise in Bank Indonesia’s interest rate from 5.75% to 7.5% in November 2013 and Bank Indonesia’s policy on Loan-toValue (LTV) issued in September 2013. These obstacles have depressed growth in the property sector until the end of the first quarter of 2014.
Hal lain yang mempengaruhi penjualan properti pada tahun 2014 adalah pelaksanaan Pemilu pada bulan April dan Juli 2014. Alasan keamanan dan stabilitas menyebabkan banyak pembeli menunda transaksi pembelian properti sampai selesainya pelaksanaan Pemilu.
Another factor that has a bearing on the sale of property products in 2014 is the general elections held in April and July 2014. Security and stability considerations have led many consumer to postpone buying property until the elections end.
Kebijakan Strategis Berbagai tantangan tersebut melatar belakangi keputusan Metland untuk fokus pada usaha memperkuat brand Perusahaan. Diharapkan, brand yang kuat dapat menjadi basis bagi pertumbuhan pendapatan berulang (recurring revenue). Kontribusi pendapatan berulang berbanding lurus dengan daya tahan Perusahaan. Semakin tinggi kontribusi pendapatan berulang maka kinerja Perusahaan semakin stabil. Selain menciptakan kestabilan, pendapatan berulang juga akan memperbaiki likuiditas finansial serta memberikan keamanan finansial bagi Perusahaan di saat penjualan properti melemah menghadapi berbagai tantangan-tantangan tersebut .
Strategic Policy The aforementioned challenges have influenced Metland’s decision to focus on efforts to strengthen Company brands. Strong brands lay the foundation for steady growth in Company’s recurring revenue. Recurring revenue contribution is directly proportional to Company resilience. The higher the contribution, the more stable the Company’s performance. Apart from stability, recurring revenue will also help improve financial liquidity and provide financial security for the Company in times when property sales are sluggish due to the impact caused by these challenges.
Salah satu usaha Metland untuk meningkatkan brand awareness Perusahaan adalah dengan loyalti system berupa kartu, yang disebut sebagai MetlandCard, merupakan kartu dengan banyak manfaat yang dapat dimiliki oleh pelanggan setia produk Metland dan dapat digunakan oleh pelanggan di seluruh grup Metland baik mal, hotel maupun proyek residential.
To strengthen Company is brand awareness, Metland among others has introduced a loyalty system in the form of a customer card known as MetlandCard, is a card with lots of benefits that can be owned by Metland’s loyal customers which can be used in all properties under the Metland group, including malls, hotels and residential projects.
Strategi lainnya adalah fokus pada pengembangan proyekproyek yang dikuasai, seperti residensial, mal dan hotel. Pada proyek-proyek yang sedang berjalan, Metland melakukan strategi peningkatan kualitas bangunan dan membangun lebih banyak rumah siap huni untuk mempercepat proses KPR. Metland juga mulai membangun Mal Metropolitan Cileungsi pada Agustus 2014, sebagai usaha peningkatan fasilitas bagi Metland Cileungsi dan Metland Transyogi.
Another strategy is to concentrate on the development of projects in which the Company is experienced in, such as residential estates, malls and hotels. For ongoing projects, Metland’s strategy is to enhance the quality of buildings and develop more ready-to-use houses in order to speed up the mortgage loan process. Metland has also commenced construction of Mal Metropolitan Cileungsi in August 2014 in an attempt to provide a complete range of facilities for Metland Cileungsi and Metland Transyogi.
Pencapaian Kinerja Meskipun kondisi ekonomi global masih belum melewati masa krisis dan pertumbuhan perekonomian Indonesia melambat di tahun 2014, Perusahaan masih mempunyai kinerja yang positif. Metland berhasil mencatat pertumbuhan yang baik dan sesuai dengan target yang ditetapkan.
Performance Despite a global economic situation that has not been able to fully overcome the crisis and the slowing down of Indonesia’s economic growth in 2014, the Company still manages to put in an encouraging performance. Metland has been able to post satisfactory growth in accordance with the expected target.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Portofolio Metland sampai dengan 31 Desember 2014 adalah 7 proyek residensial dan 8 proyek komersial yang terdiri darimal, hotel berbintang serta properti strata title. Proyek yang dikembangkan metland sampai dengan 31 desember 2014 sebagai berikut:
Metland’s portfolio by 31 December 2014 covers 7 residential projects and 8 commercial projects that consist of malls, starrated hotels and strata-title properties. projects developed by Metland until 31 December 2014 are as follows :
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Metland Menteng, proyek residensial untuk segmen menengah atas di Cakung, Jakarta Timur. Metland Menteng mempunyai total luas lahan 133 hektar. Saat ini hanya tersisa 48 hektar lahan siap jual. Metland Puri, merupakan proyek perumahan yang dilengkapi oleh properti komersial berupa rumah toko (ruko) di Cipondoh, Tangerang. Mempunyai total luas lahan sebesar 61 hektar dengan sisa 16 hektar untuk dikembangkan. Metland Cyber City, sebuah proyek mixed-use yang bersebelahan dengan Metland Puri. Untuk kemudahan penghuninya, sebuah interchange yang sedang dibangun akan menghubungkan proyek ini dengan tol JakartaMerak yang dipercaya dapat meningkatkan potensi kenaikan harga di proyek untuk menengah atas ini. Total luas lahan sebesar 55 hektar dan tersisa 31 hektar untuk pengembangannya. Metland Tambun,proyek perumahan dengan konsep hunian mandiri yang menggabungkan hunian dengan kawasan niaga. Metland Tambun berlokasi di Tambun, Bekasi timur. Total luas lahan proyek ini adalah 37 hektar dengan sisa 4 hektar untuk pengembangannya. Metland Transyogi, kawasan perumahan untuk segmen menengah yang terletak di Cileungsi, Bogor. Metland Transyogi mempunyai total luas lahan 136 hektar dan saat ini tersisa 58 hektar untuk dikembangkan. Metland Cileungsi, berada di Cileungsi, Bogor, bersebelahan dan tersambung dengan Metland Transyogi. Merupakan perumahan untuk kelas menengah bawah dengan konsep green residence. Proyek ini mempunyai total luas lahan sebesar 134 hektar dengan sisa lahan untuk dikembangkan sebesar 28 hektar. Metland Cibitung. Merupakan kawasan seluas 292 hektar di Cibitung, Bekasi. Pengembangan tahap pertama direncanakan sebesar 154 hektar untuk residensial dan komersial. Mal Metropolitan, terletak di sebelah exit tol Bekasi Barat dengan akses tol Jakarta-Cikampek dan Kalimalang. Mal dengan luas area sewa (Net Leaseble Area/ NLA) sebesar 47.937 m2 ini mempunyai tingkat okupansi sebesar 100,0%. Grand Metropolitan, merupakan mal yang terletak di sebelah exit tol Bekasi Barat 3 dan baru diresmikan pada Desember 2013. Grand Metropolitan mempunyai NLA seluas 50.032 m2 dan pada tingkat okupansi pada Desember 2014 adalah 90,7%.
•
•
•
•
•
•
•
•
Metland Menteng, a residential estate for the middle upsegment in Cakung, East Jakarta. Metland Menteng stretches across 133 hectares of land. Only 48 hectares are left that are ready for sale. Metland Puri, a residential project complete with a commercial property in the form of shophouses in Cipondoh, Tangerang. The complex covers 61 hectares of land from which only 16 hectares remaining for further development. Metland Cyber City, a mixed-use project located adjacent to Metland Puri. For the convenience of its residents, an interchange is currently under construction which will connect this property with the Jakarta-Merak toll network. This will push the price of this middle up class property upwards. From total land area of 55 hectares, at least 31 hectares are left for further development. Metland Tambun, a residential project that offers the concept of independent living, is a blend of housing and commercial areas. Located in Tambun, East Bekasi, Metland Tambun extends across 37 hectares of land from which 4 hectares remain for further development. Metland Transyogi, a housing complex targeted at the middle market segment, is located in Cileungsi, Bogor. Metland Transyogi covers total land area of 136 hectares and only 58 hectares are left for further development. Metland Cileungsi, located in Cileungsi, Bogor, lies adjacent and connected to Metland Transyogi. Catering to the lower-middle market segment, the housing estate is designed as a green residential complex. It stands on 134 hectares of land from which 28 hectares remain for further development. Metland Cibitung, stretches across 292 hectares of land in Cibitung, Bekasi. In the first phase of development, 154 hectares will be allocated for residential and commercial complexes. Metropolitan Mall is a shopping complex situated beside the Bekasi Barat toll exit point with access to the JakartaCikampek toll road section and Kalimalang. With net leasable area (NLA) of 47,937 m2, the shopping mall’s occupancy rate reached 100.0%. Grand Metropolitan, a shopping mall located next to the Bekasi Barat 3 toll exit point, was officially opened in December 2013. Its NLA covers 50,032 m2 and has an occupancy rate of 90.7% in December 2014.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
37
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Laporan Direksi The Board of Directors Report •
•
•
•
•
•
38
Plaza Metropolitan, merupakan salah satu fasilitas pendukung kawasan Metland Tambun. Dengan total NLA sebesar 3.292 m2, tingkat okupansi Plaza Metropolitan pada 2014 adalah 88,1%. Horison Bekasi, adalah hotel bintang 4 yang terintegrasi dengan Mal Metropolitan. Tingkat okupansi Horison Bekasi adalah 70,7%. Horison Seminyak, hotel bintang 4 yang berlokasi di pantai Double Six, Seminyak, Bali. Hotel ini mempunyai 153 kamar, sebanyak 121 kamar telah dijual secara stratatitled. Tingkat okupansi Horison Seminyak adalah 64%. @HOM Tambun, merupakan hotel bintang 3 yang terletak di kawasan Metland Tambun. Dengan jumlah kamar sebanyak 76 kamar, @HOM Tambun mempunyai tingkat okupansi 68,0%. Metland Hotel Cirebon, adalah hotel bintang 3 di pusat kota Cirebon dan mulai beroperasi pada Januari 2014. Hotel dengan 98 kamar ini, pada 2014 mencatat tingkat okupansi 42,2%. M Gold Tower, adalah gedung apartemen dan gedung perkantoran yang terintegrasi. Dengan akses langsung dari exit tol Bekasi Barat 3 dan berseberangan dengan Grand Metropolitan, gedung ini menyasar kelas menengah atas Bekasi. Sampai dengan akhir 2014, pembangunan M-Gold Tower telah mencapai 98%.
•
•
•
•
•
•
Plaza Metropolitan is one of the many supporting facilities within Metland Tambun. With total NLA at 3,292 m2, Plaza Metropolitan’s occupancy rate in 2014 reached 88.1%. Horison Bekasi is a four-star hotel integrated into Metropolitan Mall. Horison Bekasi’s occupancy rate reached 70.7%. Horison Seminyak, a four-star hotel located at Double Six, Seminyak, Bali, has a total of 153 rooms from which 121 rooms have been sold as strata-title property. Horison Seminyak’s occupancy rate reached 64%. @HOM Tambun is a three-star hotel located within Metland Tambun. With 76 rooms on offer, @HOM Tambun managed to secure 68.0% in its occupancy rate. Metland Hotel Cirebon, a three-star hotel in Cirebon’s city center, commenced operations in January 2014. The hotel has 98 available rooms which in 2014 recorded an occupancy rate of 42.2%. M Gold Tower is an integrated apartment and office building with direct access to the Bekasi Barat 3 exit toll point and located adjacent to Grand Metropolitan. This complex targets Bekasi’s middle up market segment. By the end of 2014, at least 98% of the construction has been completed.
Pada akhir tahun 2014, Perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp267,95 miliar yang merupakan pertumbuhan sebesar 11,08% jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar Rp241,21 miliar. Peningkatan laba tersebut terutama berasal dari peningkatan pendapatan usaha yang sampai dengan akhir tahun 2014 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 30,73% dari RpRp854,97miliar pada tahun 2013 mejadi Rp1.117,73 miliar pada tahun 2014.
By the end of 2014, the Company generated Rp267.95 billion in net profit attributable to the owners of the company which represents a 11.08% growth compared to 2013 with net profit at Rp241.21 billion. This increase in net profit is primarily attributed to a surge in revenue earned until the end of 2014 which experienced a growth of 30.73%, from Rp854.97 billion in 2013 to Rp1,117.73 billion in 2014.
Semua elemen Perseroan, yaitu Direksi, manajemen dan karyawan memiliki komitmen tinggi untuk menjalankan operasional Perseroan sesuai dengan Visi dan Misi Perseroan. Kami percaya bahwa dengan memegang teguh visi dan misi Perseroan, dan menjalankannya secara konsisten dan berkesinambungan dapat mewujudkan cita-cita Perseroan untuk menjadi pengembang yang terkemuka dan terpercaya.
All Company elements – Board of Directors, management and employees – share the same unswerving commitment to run Company operations in adherence to Company Vision and Mission. We firmly believe that by staying true to the Company’s vision and mission, and implementing it in a consistent and sustainable manner, the Company will be able to pursue its ambition to become a leading and reliable property developer.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Penghargaan dan Sertifikasi Penghargaan yang didapat oleh Perseroan merupakan pengakuan dari pihak eksternal terhadap kinerja Perseroan. Penghargaan-penghargaan yang telah diterima Perseroan selama tahun 2014 adalah:
Recognition and Certification Awards of appreciation that the Company has earned are a form of acknowledgement from external parties on Company performance. In 2014, the Company has received the following awards:
•
• Asia Pacific Property Award 2014 - Highly Commended for Metland Transyogi from International Property Media in May 2014 • Asia Pacific Property Award 2014 - Highly Commended for Grand Metropolitan from International Property Media in May 2014 • First Integrated Premium Offices and Apartments in Bekasi for M Gold Tower from Indonesia Property & Bank Award in 20 June 2014 • Indonesia Public Company Award (APTI) 2014 – Property and Real Estate Company Communication for Metland from Economic Review Magazine on 29 August 2014 • Indonesia Public Company Award (APTI) 2014 - The Most Innovative CEO 2014 for CEO Metland, Ir. Nanda Widya from Economic Review Magazine on 29 August 2014 • WOW Brand Award 2014 - Residential Property Developer with assets < Rp10 trillion for Metland from Markplus Insight on 11 September 2014 • Rekor Bisnis (ReBi) as “Pioneering Property Developer for Integrated Customer Loyalty (Metland Card)” for Metland from Tera Foundation on 20 November 2014 • THK Award – Silver Award for Horison Hotel Seminyak Bali from Bali Travel News on 29 November 2014 • Anugerah Business Review (ABR) 2014 - second rank for best financial performance category for Metland from Business Review Magazine on 9 December 2014 • Favorite Residential 100-500 ha – Middle Low Houses Category Bekasi Area for Metland Cibitung from Housing Estate Magazine on 9 December 2014 • Favorite Residential 100-500 ha – Middle Low Houses Category Bogor Area for Metland Cileungsi from Housing Estate Magazine on 9 December 2014
•
•
•
•
•
•
• •
•
•
Asia Pacific Property Award 2014 - sangat terpuji untuk Metland Transyogi dari International Property Media pada Mei 2014 Asia Pacific Property Award 2014 - sangat terpuji untuk Grand Metropolitan dari International Property Media pada Mei 2014 Apartemen dan Perkantoran Premium Pertama di Bekasi untuk M Gold Tower dari Indonesia Property & Bank Award pada 20 Juni 2014 Anugerah Perusahaan Terbuka Indonesia (APTI) 2014 - Komunikasi Perusahaan Kelompok Properti dan Real Estate untuk Metland dari Majalah Economic Review pada 29 Agustus 2014 Anugerah Perusahaan Terbuka Indonesia (APTI) 2014 - The Most Innovative CEO 2014 untuk CEO Metland, Ir. Nanda Widya dari Economic Review Magazine pada 29 Agustus 2014 WOW Brand Award 2014 - Residential Property Developer dengan asset < 10 triliun Rupiah untuk Metland dari Markplus Insight pada 11 September 2014 Rekor Bisnis (ReBi) sebagai “Perusahaan Developer Pelopor Customer Loyalty Program Terintegrasi” untuk Metland Card dari Tera Foundation pada 20 November 2014 THK Award – Silver Award untuk Hotel Horison Seminyak Bali dari Bali Travel News pada 29 November 2014 Anugerah Business Review (ABR) 2014 - peringkat dua kategori kinerja terbaik di bidang keuangan untuk Metland dari Majalah Business Review pada 9 Desember 2014 Perumahan Favorit 100-500 ha – Kategori rumah menengah bawah di area Bekasi untuk Metland Cibitung dari Majalah Housing Estate pada 9 Desember 2014 Perumahan Favorit 100-500 ha – kategori rumah menengah bawah di area Bogor untuk Metland Cileungsi dari Majalah Housing Estate pada 9 Desember 2014
Analisis Prospek Usaha Tahun 2015 Metland akan menyelesaikan dan atau memulai pengembangan beberapa proyek, antara lain: - Penyelesaian M Gold Tower, satu gedung perkantoran dan apartemen di Bekasi yang menyasar kelas menengah atas. Pada tahun 2014 sudah dilakukan serah terima unit secara bertahap - Pengembangan Mal Metropolitan Cileungsi yang dapat menambah nilai proyek Metland Transyogi dan Metland Cileungsi serta berpotensi untuk menambah pendapatan berkelanjutan perseroan di masa mendatang. Proyek ini ditargetkan selesai pada kuartal II 2016
Business Prospect Analysis In 2015 Metland will finish and or start the development of some projects such as: - Finishing of M-Gold Tower, an office building and apartment in Bekasi which aims middle to upper class. In 2014 the handover of units has been done gradually. - Development of Metropolitan Mall Cileungsi that can add the value of Metland Transyogi and Metland Cileungsi projects and potentially to add the sustainable income of the company in the future. This project is targeted to be finished in the second quarter of 2016.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
39
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Laporan Direksi The Board of Directors Report -
-
40
Pengembangan proyek-proyek residensial yang sudah diagendakan seperti pembukaan klaster baru, peluncuran tipe baru, penambahan fasilitas proyek dan sebagainya. Memulai pemasaran proyek premium Metland Cyber City yang berlokasi di barat Jakarta. Tahap awal akan dipasarkan klaster rumah tapak. Metland Cyber City akan dikembangkan dengan konsep mixed use.
-
-
The development of residential projects that have been scheduled such as an opening of a new cluster, launching of a new type, adding facilities of the projects etc. Starting the marketing of premium project of Metland Cyber City which located in west Jakarta. The early stage that will be marketed is the landed residential cluster. Metland Cyber City will be developed with mixed use concept.
Metland memasuki tahun 2015 dengan penuh semangat. Pemerintahan yang baru diharapkan dapat mendukung perkembangan sektor properti terutama untuk kelas menengah bawah serta meningkatkan stabilitas perekonomian dan keamanan sehingga tercipta iklim investasi yang kondusif di Indonesia. Berbagai proyek infrastruktur yang berkembang secara dinamis di Jabodetabek seperti pembangunan MRT, jalan tol, dan rute busway baru tentunya akan memberikan efek positif terhadap industri properti di masa mendatang.
Metland ushers in the year 2015 with full optimism. High expectations are placed on the new government to support the development of the property sector, particularly for the middle low income segment, and improve economic stability and national security as well as create a favorable investment climate in Indonesia. Within the Jabodetabek area, numerous infrastructure projects are being developed such as the MRT, toll road and new busway routes which will positively impact on the property industry in the future.
Pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah di akhir 2014 tentunya akan berdampak terhadap harga komoditas tersebut, sehingga dapat memicu kenaikan harga barang dan biaya hidup masyarakat. Kebijakan tersebut juga berdampak secara langsung terhadap industri properti, khususnya peningkatan biaya produksi dan harga jual. Namun demikian, selama kenaikan harga tersebut selaras dengan kenaikan UMR, maka diharapkan kekuatan daya beli konsumen tetap terjaga.
The government’s decision to cut fuel subsidies in late 2014 has inevitably affected the price of the commodity which in turn has pushed the price of goods and living costs upward. This government policy has also directly affected the property industry, particularly resulting the surge of production costs and selling price. Nevertheless, on condition that these price hikes are in line with increases in the minimum wage rate, consumer purchasing power is expected to remain strong.
Keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membatasi bunga deposito membuat suku bunga KPR turun di berbagai bank. Hal ini tentunya akan berdampak baik bagi industri properti, terutama di sektor residensial dan apartemen.
The Financial Service Authority’s (OJK) imposition of a cap on deposit interest rates has led to a decrease in mortgage interest loan in various banks. This augurs well for the property industry, primarily the residential and apartment sectors.
Faktor-faktor tersebut di atas kami yakini mampu memberikan harapan bagi pertumbuhan properti di tahun 2015. Untuk itu, Metland berupaya terus melakukan identifikasi proyek secara tepat di sektor perumahan dan properti komersial melalui keungulan kompetitif yang dimilikinya sehingga dapat memberikan arus pendapatan yang kuat bagi Perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi dan pendapatan berulang
The foregoing factors we believe will create more promising prospects for the future growth of the property industry in 2015. In view of this, Metland will continue to identify the most suitable projects in the housing and commercial sectors by capitalizing on its competitive advantage in order to generate the desired flow of income for the Company with the potential for high business growth and recurring revenue.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Sebagai perusahaan properti yang dikelola secara profesional, seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan PT Metropolitan Land Tbk telah menyatakan komitmen untuk melaksanakan kegiatan operasional Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penerapan GCG merupakan salah satu wujud kepatuhan Perseroan. Metland memandang GCG sebagai landasan terwujudnya praktik etika bisnis untuk menjadi warga usaha yang baik, di samping itu juga berfungsi memelihara keberlanjutan perusahaan.
Good Corporate Governance As a profesionally managed property developer, all members of Metland’s Board of Commissioners and Directors, and employees have demonstrated the commitment to implement Company operational activities in compliance with existing laws and regulations. GCG implementation is one of the Company’s tangible efforts to ensure compliance. Metland regards GCG as an effective platform for putting good business ethics into practice in order to become a good corporate citizen, and also to assure business continuity.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Dalam usaha menjadi perusahaan yang sehat, baik dalam kondisi keuangan maupun dalam pengelolaan usaha, Perseroan menjunjung tinggi prinsip prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran yang merupakan aspek utama dari praktik tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Pelaksanaan GCG diharapkan dapat memaksimalkan nilai Perseroan, memperkuat daya saing dan mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak. Perseroan juga berusaha untuk terus meningkatkan kapasitas GCG-nya dengan terus melengkapi dan menyempurnakan organ GCG yang ada di Perseroan. Hal tersebut di maksudkan agar visi dan misi perseroan dapat tercapai dengan baik.
In the endeavor to become a healthy business entity, both in terms of financial condition and business management, the Company upholds the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and reasonableness which constitute the key aspects of good corporate governance (GCG). The implementation of GCG is expected to maximize Company value, strengthen competitiveness and gain the trust of various parties. The Company also strives to consistently build its GCG capacity through continual improvements to existing GCG organs within the Company. This is intended to ensure that Company vision and mission statements are effectively realized.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Metland mencerminkan komitmen kami sebagai insan usaha yang bertanggung jawab. Kesejahteraan semua pemangku kepentingan adalah dasar bagi keberlanjutan usaha dan dengan demikian, kami bertindak dengan tepat untuk memastikan bahwa kepentingan mereka adalah yang paling diutamakan dalam tindakan CSR kami
Corporate Social Responsibility Metland’s Corporate Social Responsibility (CSR) program reflects our firm commitment to become a responsible business entity. The well-being of every stakeholder serves as the basis for corporate sustainability, and as such we make sure that the proper actions are taken to guarantee that their interests are given priority in our CSR activities.
Perseroan menyadari tanggung jawabnya terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitarnya proyekproyeknya. Tanggung jawab tersebut diwujudkan dengan mengedepankan konsep pemberdayaan masyarakat. Adapun konsep pemberdayaan yang dikembangkan yaitu pada bidang pendidikan baik formal maupun informal, kesehatan, kemitraan, dan lingkungan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional Perseroan. Pelaksanaan program CSR Perseroan sebagian besar disalurkan melalui Yayasan Metropolitan Peduli (YMP) yang dibentuk Perseroan pada tahun 2000.
The Company is fully aware of its responsibility to the communities and environments around its projects. This responsibility is fulfilled by placing priority on the concept of community empowerment. The Company empowers communities through formal and informal education, health promotion, partnership and the environment for people living near Metland’s operating areas. The Company’s CSR program is implemented through the Metropolitan Peduli Foundation established in 2000.
Komitmen Perseroan dalam bidang lingkungan dilakukan dengan mengimplementasikan konsep arsitektur hijau pada seluruh proyek Metland. Properti yang dibangun oleh Metland diusahakan untuk bersifat ramah lingkungan.
The Company’s environmental commitments are implemented through the green architecture concept applied in all Metland projects. Properties developed by Metland are designed to be environmentally friendly.
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Metland menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan ujung tombak Perseroan. SDM yang berkualitas dan berkarakter dapat menunjang pertumbuhan Perseroan. Oleh sebab itu, pengembangan kompetensi SDM merupakan salah satu fokus Perseroan. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia dilakukan melalui pelatihan internal maupun eksternal secara intensif dan berkelanjutan.
Human Resource (HR) Development Metland puts human resource (HR) at the forefront of company business. Qualified and competent human capital of good character supports corporate growth. In view of this, the development of human resource competency has become of the Company’s priorities. Developing the skills and capabilities of its personnel is assured through internal and external training in an intensive and sustainable manner.
Program peningkatan kompetensi SDM yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2014 adalah: 1. Menyempurnakan mekanisme rekrutmen pegawai melalui pemanfaatan teknologi informasi (e-recruitment). 2. Meningkatkan efektivitas seleksi pegawai. 3. Melakukan kegiatan pelatihan dan seminar untuk meningkatkan kompetensi pegawai. 4. Pemberlakukan mekanisme reward and punishment berdasarkan kinerja. 5. Pembentukan saluran komunikasi internal pegawai.
Throughout 2014, Company activities aimed at enhancing the competency of its human resource are as follows: 1. Improved the employee recruitment mechanism through information technology application (e-recruitment). 2. Enhanced effectiveness of employee selection. 3. Conducted training programs and seminars to build employee competencies. 4. Introduced a performance-based reward and punishment mechanism. 5. Established employee internal communication lines.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
41
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Laporan Direksi The Board of Directors Report
Direksi Board of Directors Pandu Gunandito Direktur Operasional (Tidak Terafiliasi) Director of Operations (Non Affiliated)
Ir. Nanda Widya Presiden Direktur President Director
Anhar Sudradjat Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development
42
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Thomas J. Angfendy Direktur Operasional Director of Operations Freddy Soetanto Direktur Keuangan Director of Finance
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Perubahan Komposisi Direksi Pada tahun 2014 tidak terdapat perubahan dalam komposisi Direksi.
Changes in Board of Directors Composition In 2014, no changes were made to the composition of the Board of Directors.
Apresiasi Direksi ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dedikasi dan kerja keras dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan Perseroan dalam mendukung kemajuan usaha sepanjang tahun 2014. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Dewan Komisaris atas dukungan yang tiada henti kepada Direksi. Dukungan tersebut memberikan kekuatan kepada kami untuk merealisasikan target dan rencana Perseroan di masa depan. Kami berharap Perseroan dapat terus meningkatkan manfaat keberadaannya bagi seluruh pemangku kepentingan dan semoga tahun 2015 membawa keberhasilan dalam mewujudkan visi kami. Adalah harapan Direksi bahwa kinerja Perseroan di tahun mendatang menjadi lebih meningkat lagi dan industri perumahan di Indonesia semakin maju dan berkembang.
Appreciation The Board of Directors wishes to extend its utmost appreciation to all Company management levels and employees for their tireless dedication and hard work in supporting business growth throughout 2014. Our indebtedness also to the Board of Commissioners for their support to the Board of Directors. Such open-handed support will continue to be the source of our strength to achieve Company’s targets and plans in the future. We expect the Company to consistently build its presence in a way that benefits all stakeholders, and ensure that the year 2015 brings success in making our vision real. It is also the Board of Directors’ expectation to see Company’s performance in the future reach unprecedented heights and the national housing sector grow and develop further.
Untuk dan Atas Nama Direksi PT Metropolitan Land, Tbk For and On Behalf of the Board of Directors of PT Metropolitan Land, Tbk Jakarta, 2015
Nanda Widya Presiden Direktur President Director
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
43
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Profil Direksi
The Board of Directors Profile
Nanda Widya Presiden Direktur President Director
Nanda Widya adalah Warga Negara Indonesia berusia 60 tahun. Menjabat sebagai Presiden Direktur di Metland sejak tahun 2004. Beliau turut membesarkan perusahaan. Sebelumnya beliau adalah Direktur PT Metropolitan Land pada tahun 1994–2004. Beliau juga pernah menjabat berbagai posisi penting di beberapa perusahaan, yaitu Direktur PT Metropolitan Development (1988–2012), anggota BOM Global Toserco Ltd di Vietnam (1994-2012), Komisaris PT Central Mitrausaha Cemerlang (1997– sekarang), Direktur Utama PT Metropolitan Horison Development (2004–2012), Direktur Utama PT Metropolitan Persada Internasional (2004–2011). Direktur PT Kartika Chandra (2009-2012), Direktur Utama PT Metropolitan Karyadeka Development (2009- sekarang) dan Komisaris Utama PT Metropolitan Persada Internasional (2012sekarang). Beliau merupakan alumnus Teknik Sipil Universitas Indonesia (UI) tahun 1979. Nanda Widya is an Indonesian aged 60 years old. He has served as President Director in Metland since 2004, helping to grow the Company. Prior to that, he was the Director of PT Metropolitan Land from 1994-2004. He also served in many positions in several companies, among others are: as Director of PT Metropolitan Development (1988-2012), a member of BOM Global Toserco Ltd in Vietnam (1994-2012), Commissioner of PT Central Mitrausaha Cemerlang (1997-present), President Director of PT Metropolitan Horison Development (2004-2012), President Director of PT Metropolitan Persada Internasional (2004-2011). He was also Director of PT Kartika Chandra (2009-2012), President Director of PT Metropolitan Karyadeka Development (2009-present) and President Commissioner of PT Metropoilitan Persada Internasional (2012-present). He is alumni in Civil Engineering from Universitas Indonesia (UI) in 1979.
44
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Freddy Soetanto
Thomas J. Angfendy
Direktur Keuangan Finance Director
Direktur Operasional Operational Director
Freddy Soetanto adalah Warga Negara Indonesia berusia 61 tahun. Menjabat sebagai Direktur Keuangan di Metland sejak tahun 2004. Sebelumnya, beliau adalah Wakil Direktur PT Metropolitan Land (1994–2004). Beliau pernah menjabat di berbagai posisi penting pada beberapa perusahaan, yaitu sebagai Accountant di PT CBI Indonesia (1981–1982), Manajer Akuntansi dan Keuangan di PT Sanbe Farma (1982–1988), Direktur PT Metrodata Electronics Tbk (1992–1998) dan Direktur PT Patria Inti Sejahtera (1992 – 2012).
Thomas J. Angfendy merupakan Warga Negara Indonesia berusia 54 tahun. Menjabat sebagai Direktur Operasional sejak tahun 2004. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan (1996–2005). Sebelum bergabung dengan Metland, beliau berkarier di berbagai perusahaan, yaitu sebagai staf Direktur PT Metropolitan Development (1989–1993), Direktur Global Toserco Ltd., Vietnam (1994– 2012), Direktur PT Global Metropolitan Development (2010- 2012), General Manager PT Metropolitan Keramik Utama (2000–2002) dan Direktur PT M Class Industry (2003–2005).
Beliau merupakan alumnus Universitas Katolik Parahyangan bidang Akuntansi tahun 1975 (D3) dan Ekonomi Perusahaan pada tahun 1977 (S1). Freddy Soetanto is an Indonesia aged 61 years old. He has served as the Finance Director of Metland since 2004. Before that, he was Vice President of PT Metropolitan Land (1994-2004). He also served in many positions in several companies, among others are: as an Accountant of PT CBI Indonesia (1981-1982), Accounting and Finance Manager of PT Sanbe Farma (1982-1988), Director of PT Metrodata Electronic Tbk (1992-1998) and Director of PT Patria Inti Sejahtera (1992-2012). He is alumni from Universitas Katolik Parahyangan majoring in Accounting in 1975 (Diploma) and Economics in 1977 (Bachelor).
Beliau menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi di Universitas Klabat Adventist, Manado tahun 1983. Thomas J. Angfendy is an Indonesian aged 54 years old. He has served as Operational Director since 2004. Before that, he served as the Corporate Secretary (1996-2005). Prior to joining Metland, he had a career in several companies, among others are: as Director’s staff of PT Metropolitan Development (1989-1993), Director of Global Toserco Ltd, Vietnam (1994-2012), Director of PT Global Metropolitan Development (2010-2012), General Manager of PT Metropolitan Keramik Utama (2000-2002) and Director of PT M Class Industry (20032005). He received a Bachelor of Accounting from University Klabat Adventist, Manado in 1983.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
45
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Profil Direksi
The Board of Directors Profile
Pandu Gunandito
Anhar Sudradjat
Direktur Operasional (tidak terafiliasi) Operational Director (unaffiliated)
Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director
Pandu Gunandito adalah Warga Negara Indonesia berusia 60 tahun ini. Beliau menjabat sebagai Direktur Operasional (tidak terafiliasi) sejak tahun 2005. Sebelumnya beliau merupakan Project Manager di Metland sejak tahun 1994 dipromosikan menjadi General Manager (2004–2005). Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menduduki posisi sebagai Asisten Arsitek di Biro Arsitek Meiril Isa and Associates (1979-1980), Asisten Arsitek PT Cipta Trikona Indah (1980–1981), Arsitek di Z. Kartadiwiria, Deniarti and Associates (1981–1985), Kontraktor (1985–1987), Project Engineer di PT Grahamega Pratama (Grup Harapan) (1988–1991) dan Project Manager di PT Jonas Citraputra (Grup Argo Manunggal) (1992 – 1994).
Anhar Sudrajat merupakan Warga Negara Indonesia berusia 50 tahun. Menjabat sebagai Direktur PT Metropolitan Land Tbk sejak tahun 2011. Beliau bergabung dengan Metropolitan Group sejak tahun 1993 sebagai Tenant Design Coordinator dan kemudian menjadi Senior Project Manager (1996-1997), Vice GM (1997-2002). Anhar Sudradjat dipromosikan menjadi General Manager pada tahun 2002, Vice Director pada PT MGM (2003) dan Director Business Development PT Metropolitan Golden Management (2005-2010).
Beliau merupakan alumni Universitas Trisakti jurusan arsitektur tahun 1986 Pandu Gunandito is an Indonesian aged 60 years old. He has served as Operational Director (unaffiliated) since 2005. Before that, he was Project Manager of Metland since 1994, promoted to General Manager (2004-2005). Prior to joining the Company, he served as an Architect Assistant of Biro Arsitek Meiril Isa and Associates (19791980), Architect Assistant at PT Cipta Trikona Indah (1980-1981), Architect of Z. Kartadiwiria, Deniarti and Associates (1981-1985), Contractor (1985-1987), Project Engineer of PT Grahamera Pratama (Grup Harapan) (1988-1991) and Project Manager of PT Jonas Ciputra (Grup Argo Manunggal) He is alumni of Universitas Trisakti majoring in Architecture in 1986.
46
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Beliau menyelesaikan pendidikan Strata satunya di Universitas Trisakti bidang Arsitektur tahun 1990. Pada tahun 1993 beliau menyelesaikan tesis Strata 2 di bidang Administrasi Bisnis di Institut Management Prasetya Mulya. Anhar Sudrajat is an Indonesian aged 50 years old. He has served as Director of PT Metropolitan Land Tbk since 2011. He joined Metropolitan Group in 1993 as Tenant Design Coordinator and then he became Senior Project Manager (1996-1997), Vice GM (1997-2002). Anhar Sudrajat was promoted to General Manager in 2002, Vice President of PT MGM (2003), Vice Director MGM (2003) and Director of Business Development PT Metropolitan Golden Management (2005-2010) He received a Bachelor’s degree from Universitas Trisakti majoring in Architecture in 1990. In 1993 he finished his Master degree’s thesis in Business Administration from the Prasetya Mulya Management Institute.
Pembahasan & Analisis Manajemen Hotel Horisonand Bekasi Management Discussion Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
47
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 PT METROPOLITAN LAND TBK The Board of Commissioners’ and The Board of Directors’ Statement of Responsibility for The 2014 Annual Report of PT Metropolitan Land Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Metropolitan Land Tbk. tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.
We, the undersigned, hereby declare that all information in the 2014 Annual Report of PT Metropolitan Land Tbk. have been presented completely and we are thus fully responsible for the truthfulness of the contents in this Annual Report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement has been made truthfully.
Jakarta, 27 April 2015
Jakarta, 27 April 2015
Dewan Komisaris Board of Commissioner
Ir. Ciputra Presiden Komisaris President Commissioner
Aldo P. Brasali Komisaris Commissioner
Rahul Bhattacharjee Komisaris Commissioner
Nanda Widya Presiden Direktur President Director
Freddy Soetanto Direktur Keuangan Director of Finance
Direksi Board of Direksi
48
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Lee Kok Sun Komisaris Commissioner
Kamardy Arief Komisaris Independen Independent Commissioner
Leland Gerrits Rompas Komisaris Independen Independent Commissioner
Thomas J. Angfendy Direktur Operasional Director of Operations
Pandu Gunandito Direktur Operasional (Tidak Terafiliasi) Director of Operations (Non Affiliated)
Anhar Sudradjat Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
49
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis Harga jual tanah di Metland Menteng selama tahun 2014 naik 25,82%
Metland Menteng menyumbangkan 12% pendapatan penjualan pada segmen residensial.
Land price at Metland Menteng in 2014 rise 25.82%
Metland Menteng has contributed roughly 12% to the sales revenue of the Company’s residential business segment.
25,82%
50
12
%
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Portofolio perusahaan terdiri dari 7 proyek residensial dan 8 proyek komersial yang terdiri dari pusat perbelanjaan, hotel berbintang serta properti strata title. The Company portfolio spans across 7 residential projects and 8 commercial projects that comprise shopping centers, star-rated hotels and strata title properties. PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
51
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Metland Menteng
Tinjauan Operasional Per Segmen Usaha Operational Review by Business Segment
52
PT Metropolitan Land Tbk adalah perusahaan pengembang properti yang didirikan pada tahun 1994 dengan segmen pasar menengah ke atas, menengah dan menengah ke bawah. Saat ini portofolio perusahaan terdiri dari 7 proyek residensial dan 8 proyek komersial yang terdiri dari pusat perbelanjaan, hotel berbintang serta properti strata title.
PT Metropolitan Land Tbk is a property development company established in 1994 that caters to the middle-up, middle and middle-low market segments. The Company portfolio currently spans across 7 residential projects and 8 commercial projects that comprise shopping centers, star-rated hotels and strata title properties.
Proyek residensial terdiri dari Metland Menteng, Metland Puri, Metland Cyber City, Metland Tambun, Metland Transyogi, Metland Cileungsi dan Metland Cibitung. Sementara pusat perbelanjaan adalah Mal Metropolitan, Grand Metropolitan dan Plaza Metropolitan. Metland mempunyai 4 hotel yaitu, Horison Bekasi, Horison Seminyak, @HOM Tambun dan Metland Hotel Cirebon yang baru mulai beroperasi pada Januari 2014. Selain itu, Metland juga memiliki properti komersial berupa gedung perkantoran dan apartemen M Gold Tower yang sedang dalam tahap pembangunan. Di penghujung tahun 2014, M Gold Tower sedang dalam tahap penyelesaian.
Its residential projects consist of Metland Menteng, Metland Puri, Metland Cyber City, Metland Tambun, Metland Transyogi, Metland Cileungsi and Metland Cibitung. Shopping malls include Mal Metropolitan, Grand Metropolitan and Plaza Metropolitan. Metland owns 4 hotels, namely Horison Bekasi, Horison Seminyak, @HOM Tambun and Metland Hotel Cirebon which started operations in January 2014. Furthermore, Metland also owns commercial property M Gold Tower office and apartment which is currently under construction. By the end of 2014, M Gold Tower was in the completion stage.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Interchange kilometer 11 tol Jakarta – Merak akan mempermudah akses penghuni Metland Cyber City. An interchange at km 11 of the JakartaMerak toll road section to allow Metland Cyber City’s residents easy access.
Data Perusahaan Corporate Data
Harga jual tanah di Metland Tambun selama tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 23,63%. The average selling price of land in Metland Tambun throughout 2014 surged 23.63%.
23,63%
Metland Menteng Metland Menteng merupakan perumahan untuk segmen menengah atas. Mempunyai lokasi yang strategis di Cakung, Jakarta Timur, Metland Menteng berdekatan dengan pusat pemerintahan Jakarta Timur, serta akses yang mudah dicapai melalui tol JORR. Metland Menteng mempunyai konsep kenyamanan yang memperhatikan eco living dan memberikan fasilitas pendukung perumahan yang berkualitas bagi penghuninya, seperti sekolah, sarana hiburan keluarga, rekreasi kuliner serta sarana olahraga.
Metland Menteng Metland Menteng is a residential complex for the middle up market segment. Strategically located in Cakung, East Jakarta, Metland Menteng is situated in proximity to the East Jakarta’s seat of government with easy access to the JORR outer ringroad toll network. Metland Menteng embraces the concept of comfort with emphasis on eco-living and the availability of first-rate supporting facilities for its residents, including schools, family recreational centers, food establishments and sports facilities.
Dari total area sebesar 133 hektar (gross), saat ini tersisa 48 hektar (net) lahan siap jual. Jika dibandingkan dengan tahun 2013, dengan penjualan sebesar 72 unit di 2014, maka terjadi penurunan dalam penjualan unit rumah di Metland Menteng. Sedangkan harga jual tanah di Metland Menteng selama tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 25,82% dari Rp6,08 juta/m2 pada tahun 2013 menjadi Rp7,65 juta/m2 pada tahun 2014. Sampai akhir tahun 2014 Metland Menteng telah menyumbangkan 16% pendapatan penjualan pada segmen residensial.
From a total area of 133 hectares (gross), 48 hectares (net) of land are remaining and ready for sale. Compared to 2013, with sales reaching 72 units in 2014, the number of housing units sold at Metland Menteng has decreased. Meanwhile, land price at Metland Menteng in 2014 rose 25.82% from Rp6.08 million/m2 in 2013 to Rp7.65 million/m2 in 2014. By the end of 2014, Metland Menteng has contributed roughly 16% to the revenue of the Company’s residential business segment.
Metland Puri Merupakan pengembangan yang terletak di Cipondoh, Tangerang. Metland Puri membidik segmen pasar menengah atas. Perumahan ini memiliki kemudahan akses dari dan ke pintu tol Jakarta - Merak sehingga mudah dijangkau dari berbagai wilayah kota.
Metland Puri Metland Puri is located in Cipondoh, Tangerang. It targets the middle up market segment. Metland Puri has easy access to and from the Jakarta-Merak toll road which makes it accessible from various other cities.
Metland Puri memiliki lahan total seluas 61 hektar (gross) dan pada tahun 2014 hanya tersisa 16 hektar (net) lahan untuk dikembangkan. Selain kavling perumahan, Metland Puri juga melengkapi fasilitasnya dengan kavling rumah toko (ruko). Pada tahun 2014, Metland Puri memberikan pendapatan penjualan sebesar 7,5% dari total penjualan residensial.
Metland Puri stretches across 61 hectares (gross) of land and in 2014 only 16 hectares (net) were left for further development. Aside from a housing complex, Metland Puri has shophouses. In 2014, Metland Puri managed to secure 7.5% of landed residential revenue.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
53
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Review by Business Segment
Metland Cyber City Metland Cyber City merupakan proyek mixed-use yang terletak bersebelahan dengan Metland Puri di Cipondoh, Tangerang. Kepemilikan Metland di proyek ini adalah sebesar 50,01% dengan total luas 62 hektar (dalam master plan 55 hektar) dan sisa lahan sebesar 31 hektar (net). Interchange yang sedang dibangun di kilometer 11 tol Jakarta – Merak akan mempermudah akses penghuni dari dan ke Jakarta serta Tangerang. Selesainya pembangunan interchange diharapkan dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai proyek. Pada akhir 2014, Metland Cyber City telah berkontribusi sebesar 14% dari total pendapatan penjualan pada segmen residensial. Metland Tambun Metland Tambun yang terletak di Tambun, Bekasi Timur, merupakan salah satu perumahan yang menawarkan konsep hunian mandiri, yang mengintegrasikan hunian nyaman dan kawasan niaga. Metland Tambun dapat diakses melalui tol Jakarta-Cikampek dan dekat dengan sarana transportasi umum lainnya sehingga membuat aktivitas penghuninya semakin mudah. Kawasan niaga Metland Tambun menyediakan fasilitas bagi penghuni dan masyarakat sekitarnya, seperti Plaza Metropolitan, hotel Bujet @HOM Tambun, sekolah, sarana bisnis dan perbankan, sarana olahraga seperti kolam renang. Lokasi dan akses yang baik membuat Metland Tambun menjadi salah satu proyek Metland yang mengalami perkembangan yang progresif. Dari total lahan seluas 37 hektar (gross) dan saat ini tersisa 4 hektar (net) lahan untuk dikembangkan. Jika dibandingkan dengan tahun 2013, dengan penjualan sebesar 44 unit pada tahun 2014, maka terjadi penurunan dalam penjualan unit rumah di Metland Tambun. Sedangkan harga jual tanah di Metland Tambun selama tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 23,63% dari Rp3,47 juta/ m2 pada tahun 2013 menjadi Rp4,29 juta/m2 pada tahun 2014. Sampai dengan akhir 2014, Metland Tambun memberikan kontribusi pendapatan penjualan sebesar 4,6% dari total pendapatan Perusahaan pada sektor residensial. Metland Transyogi Metland Transyogi merupakan kawasan perumahan untuk segmen menengah yang berlokasi di Cileungsi, Bogor, yang diproyeksikan akan menjadi pusat bisnis. Dengan total luas lahan mencapai 136 hektar (gross), Metland Transyogi akan mengintegrasikan hunian dan area bisnis. Kawasan ini akan dilengkapi dengan pengembangan komersial seperti pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, gedung apartemen, sekolah, rumah sakit dan sport club di tengah pengembangan lahan seluas 7 hektar (net). Saat ini sedang dibangun Mal Metropolitan Cileungsi di dalam kawasan Metland Transyogi yang diharapkan selesai pada kuartal II- 2016.
54
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Metland Cyber City Metland Cyber City is a mixed-use project located adjacent to Metland Puri in Cipondoh, Tangerang. Metland’s ownership of this project accounts for 50.01% covering a total area of 62 hectare (55 hectare in master plan) with 31 hectares (net) of remaining land. An interchange currently being constructed at km 11 of the Jakarta-Merak toll road section to allow residents easy access to and from Jakarta and Tangerang. Completion of the interchange is expected to bring significant impact on the project’s value. By the end of 2014, Metland Cyber City has contributed 14% of total revenue for the residential business segment. Metland Tambun Located in Tambun, East Bekasi, Metland Tambun is a residential estate that offers the concept of independent living by integrating a comfortable residential area within the convenience of a commercial complex. Metland Tambun is accessible through the Jakarta-Cikampek tollroad and close to other public transport facilities which makes it even more convenient for residents. Metland Tambun’s commercial area provides residents and nearby communities with various facilities such as Plaza Metropolitan, budget hotel @HOM Tambun, schools, business and banking services and sports facilities including a swimming pool. Metland Tambun’s strategic location and convenient access makes it one of Metland’s projects undergoing progressive development. From a total area of 37 hectares (gross), 4 hectares (net) of land are left for further development. Compared to 2013, where sales reached 44 units in 2014, the number of housing units sold at Metland Tambun experienced decrease in units sold. Meanwhile, the selling price of land in Metland Tambun throughout 2014 surged 23.63% from Rp3.47 million/m2 in 2013 to Rp4.29 million/m2 in 2014. By the end of 2014, Metland Tambun’s sales contributed 4.6% to the Company’s total revenue for the residential sector.
Metland Transyogi Metland Transyogi, a residential area that targets the middleclass segment, is located at Cileungsi, Bogor and is projected to develop into a business hub. Covering a total land area of 136 hectares (gross), Metland Transyogi will be an integration of a residential and business district. The development will be supported by key commercial facilities such as shopping centers, office buildings, apartments, schools, hospital and sports club within an area that covers 7 hectares (net). At present, Mal Metropolitan Cileungsi is under construction within Metland Transyogi and expected to be completed by the second quarter of 2016.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Tahun 2014, luas lahan Metland Transyogi yang tersisa untuk dikembangkan mencapai 58 hektar (net). Jika dibandingkan dengan tahun 2013, dengan penjualan sebesar 149 unit di tahun 2014, maka terjadi peningkatan dalam penjualan unit rumah di Metland Transyogi. Sedangkan harga jual tanah di Metland Transyogi selama tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 44,25% dari Rp2,87 juta/m2 pada tahun 2013 menjadi Rp4,14 juta/m2 pada tahun 2014. Metland Transyogi memberikan kontribusi sebesar 15% pada pendapatan Perusahaan dari sektor residensial di tahun 2014.
By 2014, Metland Transyogi’s remaining land available for development spanned across 58 hectares (net). Compared to 2013, where sales amounted to 149 units, Metland Transyogi’s housing units sold in 2014 experienced an increase. Meanwhile, the selling price of land in Metland Transyogi during 2014 soared 44.25% from Rp2.87 million/m2 in 2013 to Rp4.14 million/m2 in 2014. Metland Transyogi contributed 15% to Company’s revenue for the residential business segment in 2014.
Metland Cileungsi Metland Cileungsi berada di Cileungsi, Bogor. Merupakan perumahan untuk kelas menengah bawah dengan konsep green residence. Berbeda dengan Metland Transyogi, Metland Cileungsi tidak memiliki pengembangan komersial dan hanya fokus kepada pengembangan residensial. Lokasinya yang cukup strategis, yaitu di timur Cibubur pada persilangan jalan penghubung kabupaten Bogor dan Bekasi serta akses jalan tol Jakarta – Bogor dan Jakarta – Cikampek. Metland Cileungsi bersebelahan dan tersambung dengan Metland Transyogi.
Metland Cileungsi Metland Cileungsi, located in Cileungsi, Bogor, and intended for middle low income consumers, is designed according to the concept of green residence. Unlike Metland Transyogi, Metland Cileungsi does not include a commercial area as it focuses solely on the development of a residential estate. Located strategically to the east of Cibubur, it is nestled at the junction that connects the districts of Bogor and Bekasi with access to the Jakarta-Bogor and Jakarta-Cikampek tollroad sections. Metland Cileungsi lies adjacent to and connected with Metland Transyogi.
Metland Cileungsi mempunyai total luas lahan 134 hektar (gross) dengan total lahan yang tersisa untuk dikembangkan sebesar 28 hektar (net). Jika dibandingkan dengan tahun 2013, dengan penjualan sebesar 503 unit di 2014, maka terjadi penurunan dalam penjualan unit rumah di Metland Cileungsi. Sedangkan harga jual tanah di Metland Cileungsi selama tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 15,44% dari Rp1,49 juta/m2 pada tahun 2013 menjadi Rp1,72 juta/ m2 pada tahun 2014.Saat ini Metland Cileungsi memberikan pendapatan penjualan sebesar 17,6% terhadap pendapatan sektor residensial Metland.
Metland Cileungsi covers a total area of 134 hectares (gross) from which 28 hectares (net) of land are left for further development. Compared to 2013 where sales reached 503 units in 2014, there has been a decrease in the sales of housing units in Metland Cileungsi. Meanwhile, the selling price of land in Metland Cileungsi throughout 2014 experienced an increase of 15.44% from Rp1.49 million/m2 in 2013 to Rp1.72 million/ m2 in 2014. Metland Cileungsi’s sales contributed 17.6% to Metland’s revenue for the residential sector.
Metland Cibitung Metland Cibitung merupakan kawasan seluas 292 hektar (gross) yang berada di Cibitung, Bekasi. Kawasan yang mulai dikembangkan pada tahun 2011 ini membidik segmen menengah bawah dengan kisaran harga per unit sekitar Rp230 juta sampai dengan Rp739 juta pada tahun 2014. Sebagai salah satu fasilitas penunjang, Metland Cibitung merencanakan pembangunan stasiun kereta di pinggiran desa Telaga kawasannya yang akan dilewati oleh kereta listrik jalur ganda Jakarta – Bekasi – Cikarang. Pembangunan stasiun tersebut diharapkan dapat memberi kemudahan akses bagi para penghuni Metland Cibitung serta dapat memperluas pangsa pasar proyek ini baik ke Jakarta maupun Cikarang.
Metland Cibitung Metland Cibitung stretches across 292 hectares (gross) of land in Cibitung, Bekasi. Development of the area commenced in 2011 and specifically targets the middle-low market segment in which its price per unit ranges from Rp230 million to Rp739 million in 2014. As part of its supporting facilities, Metland Cibitung plans to build a train station at the edge of its development from which the Jakarta – Bekasi – Cikarang dual electric rail lines will be passing through. This is expected to provide easy access for Metland Cibitung residents and expand the project’s market share to Jakarta and Cikarang.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
55
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Review by Business Segment
Untuk tahap pertama, Metland Cibitung akan membangun lahan seluas 100 hektar yang terdiri dari kawasan residensial dan kawasan komersial. Jika dibandingkan dengan tahun 2013, dengan penjualan sebesar 696 unit pada tahun 2014, maka terjadi peningkatan dalam penjualan unit rumah di Metland Cibitung. Sedangkan harga jual tanah di Metland Cibitung selama tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 45,6% dari Rp1,25 juta/m2 pada tahun 2013 menjadi Rp1,82 juta/m2 pada tahun 2014. Metland Cibitung memberikan kontribusi pendapatan sebesar 25% terhadap pendapatan penjualan sektor residensial di tahun 2014.
For its initial phase, Metland Cibitung will be built on 100 hectares of land that consist of both residential and commercial districts. Compared to 2013, where some 696 units in 2014 were sold, there has been an increase in the number of housing units sold at Metland Cibitung. Meanwhile, the selling price of land at Metland Cibitung in 2014 climbed 45.6% from Rp1.25 million/m2 in 2013 to Rp1.82 million/m2 in 2014. Metland Cibitung’s income contribution accounted for 25% of revenue for the residential business segment in 2014.
Residential Property Portfolio / Residential Property Portfolio Menengah ke atas | Middle Up Proyek Residensial Residential Project
Menengah | Middle
Menengah ke bawah | Middle-Low
Metland Menteng
Metland Puri
Metland Cyber City
Metland Tambun
Metland Transyogi
Metland Cileungsi
Metland Cibitung
Total
Luas Lahan Proyek 1) Total Project Size 1)
133 Ha
61 Ha
62 Ha
37 Ha
136 Ha
134 Ha
292 Ha
854 Ha
Luas Lahan Kotor yang Tersedia 2) Total Remaning Gross Area 2)
88 Ha
27 Ha
61 Ha
7 Ha
102 Ha
49 Ha
265 Ha
599 Ha
Luas Lahan Bersih yang Tersedia untuk Dijual 3) Total Remaining Net Saleable Area 3)
48 Ha
16 Ha
31 Ha
4 Ha
58 Ha
28 Ha
154 Ha
339 Ha
Kisaran Harga per Unit Price Range per Unit
Rp 1.100 2.780 mn
N/A
N/A
Rp 538 1.533 mn
Rp 464 1.083 mn
Rp 283 - 523 mn
Rp 230 - 739 mn
N/A
N/A
90-153 45-165
72-105 45-84
84-98 40-44
72-105 31-69
Tangerang, West of Greater Jakarta
Tangerang, West of Greater Jakarta
Tambun, Bekasi, East of Greater Jakarta
Cileungsi, Bogor, South of Greater Jakarta
Cileungsi, Bogor, South of Greater Jakarta
Cibitung, Bekasi, East of Greater Jakarta
Luas Unit (m2) / Unit Size (sqm) Tanah / Land Bangunan / Building
Lokasi Location
90-200 62-205 Jakarta Timur East Jakarta
Per 31 Desember 2014 Catatan: 1) luas lahan yang diakuisisi; 2) luas lahan yang diakuisisi dikurangi luas lahan terjual; (3) sisa lahan (net area) yang siap dijual As of 31 December 2014 Note: 1) Total acquired land of the estate; 2) Total acquired land less sold area; 3) Remaining land (net area) that is available for sale
Mal Metropolitan Merupakan Mal yang berada bersebelahan dengan exit tol Bekasi Barat. Mal Metropolitan mulai beroperasi pada Desember 1993 dan mengusung konsep One Stop Shopping Center. Mal ini diapit oleh jalan tol Jakarta – Cikampek dan Kalimalang, sehingga menjadi tujuan utama warga Bekasi dan sekitarnya. Lokasi yang strategis meberikan dampak positif terhadap tingkat okupansi Mal Metropolitan yang menjadi sangat tinggi,yang yaitu 99,90% pada tahun 2013 dan 100,00% pada 2014. Mal Metropolitan pada awalnya ditujukan untuk segmen pasar menengah bawah, seiring dengan berkembangnya Mal, saat ini Mal Metropolitan membidik pasar menengah.
56
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Mal Metropolitan Located next to the West Bekasi toll exit, Mal Metropolitan opened its doors to the public in December 1993, offering the concept of a one-stop shopping center. The shopping complex is flanked by the Jakarta-Cikampek tollroad and Kalimalang, thus it has become a preferred shopping destination for the people of Bekasi and nearby areas. Its strategic location has positively affected Mal Metropolitan’s occupancy rate, pushing it exceedingly high to 99.90% in 2013 and 100.00% in 2014. Mal Metropolitan is initially intended for the middle low class segment, but as the mall further developed it now caters to the middle-income market segment.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Mal Metropolitan mempunyai area sewa sebesar 47.937 m2. Terdiri dari 4 lantai mal dan 1 basement. Terdapat lebih dari 300 penyewa, antara lain Matahari Department store, Gramedia, Lion Superindo, Ace Hardware, XXI Cineplex, Pizza Hut, The Body Shop dan lain lain. Selain itu, Mal Metropolitan juga merupakan Mix-Used Complex yaitu Mal dan Hotel Horison yang merupakan hotel bisnis bintang 4. Sampai saat ini Mal Metropolitan telah mencapai sasaran dan target yang diharapkan.
Mal Metropolitan offers a total leasable area of 47,937 m2 and consists of 4 floors of shopping space and a basement. It houses more than 300 tenants, including Matahari Department Store, Gramedia, Lion Superindo, Ace Hardware, XXI Cineplex, Pizza Hut and The Body Shop. Furthermore, Mal Metropolitan is designed as a mixed-use complex that integrates a shopping mall and four-star Horison Hotel. To date, Metropolitan Mall has managed to meet its expected goals and targets.
Grand Metropolitan Grand Metropolitan yang juga terletak bersebelahan dengan exit tol Bekasi Barat 3 merupakan pusat perbelanjaan yang target pasarnya adalah menengah atas. Mal ini baru diresmikan pada Desember 2013. Dengan luas area sewa sebesar 50.032 m2, Grand Metropolitan terdiri dari 6 lantai mal dan 2 basement. Di Grand Metropolitan antara lain terdapat Centro Department Store, Farmer’s Market, MAP, Gold’s Gym, Guardian, Eat & Eat serta Best Denki. Kesuksesan Mal Metropolitan yang berlokasi hanya 300 meter dari Grand Metropolitan diharapkan dapat meningkatkan popularitas mal ini.
Grand Metropolitan Grand Metropolitan, also located adjacent to the Bekasi Barat 3 toll exit, is a shopping center that targets the middle up class segment. This new shopping mall was officially opened in December 2013. With a total leasable area of 50,032 m2, Grand Metropolitan consists of 6 floors of shopping space and 2 basements. At Grand Metropolitan, tenants include Centro Department Store, Farmer Market, MAP, Gold’s Gym, Guardian, Eat & Eat and Best Denki. Metropolitan Mall’s success as a shopping destination located merely 300 meters from Grand Metropolitan is expected to help boost the popularity of this mall.
Tingkat okupansi Grand Metropolitan cukup tinggi, sampai dengan akhir tahun 2014, telah lebih dari 96% penyewa menandatangani MOU dengan pihak mal. Akan tetapi, penundaan pembukaan exit tol Bekasi Barat 3 yang memberi akses langsung ke Grand Metropolitan menyebabkan beberapa penyewa besar turut menunda pembukaan gerainya. Tingkat okupansi Grand Metropolitan di akhir tahun 2014 adalah sebesar 90,7%.
Grand Metropolitan’s occupancy rate has reached high levels. By the end of 2014, over 96% of tenants have signed an MoU with the property’s management. However, delays in the opening of the Bekasi Barat 3 toll exit point that provides direct access to Grand Metropolitan have caused several major tenants to postpone the opening of their stores. Grand Metropolitan’s tenancy rate at the end of 2014 reached 90.7%.
Plaza Metropolitan Plaza Metropolitan berada di dalam kawasan Metland Tambun, Bekasi. Merupakan salah satu fasilitas pendukung kawasan perumahan Metland Tambun. Dengan luas area sewa sebesar 3.243 m2, Plaza Metropolitan mempunyai tingkat okupansi tinggi, yaitu mencapai 95% pada tahun 2013 dan 88,1% pada 2014.
Plaza Metropolitan Situated within Metland Tambun, Bekasi, Plaza Metropolitan is part of the residential area’s supporting facility. With a total leasable area of 3,243 m2, Plaza Metropolitan has achieved an impressive occupancy rate, reaching 95% in 2013 and 88.1% in 2014.
Horison Bekasi Hotel Horison Bekasi adalah hotel bisnis bintang 4 yang berada di sebelah Mal Metropolitan, Bekasi Barat. Hotel yang beroperasi sejak tahun 1994 ini memiliki 166 ruang kamar dan 30 ruang pertemuan.
Horison Bekasi Horison Bekasi is a four-star business hotel situated adjacent to Mal Metropolitan in West Bekasi. The hotel began operations in 1994 and offered 166 rooms and 30 meeting rooms.
Dengan tingkat okupansi yang rata-rata mencapai lebih dari 80%, maka pada Maret 2013, Horison Bekasi melakukan penambahan ruang sebanyak 102 kamar. Perluasan Horison Bekasi terdiri dari 6 lantai ruang kamar, 1 lantai restoran dan 2 lantai parkir.
With an average occupancy rate of over 80%, in March 2013 Horison Bekasi developed an additional 102 rooms. Horison Bekasi’s expansion covers 6 floors for rooms, 1 floor for a restaurant and 2 floors for parking space.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
57
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Review by Business Segment
58
Sebagai hotel bisnis yang mengandalkan pendapatannya dari MICE bisnis, terutama dengan institusi pemerintahan, tingkat okupansi Horison Bekasi mendapatkan pengaruh yang cukup signifikan dengan adanya Pemilu pada April 2014 serta adanya peraturan yang melarang institusi pemerintahan untuk mengadakan pertemuan di hotel. Tingkat okupansi pada tahun 2013 adalah 81,70%, sementara pada 2014 adalah 70,7%.
As a business hotel from which its earnings are mainly derived from providing MICE services, primarily for government agencies, Horison Bekasi’s occupancy rate was significantly affected by the general elections held in April 2014 and the introduction of a regulation that prohibits government bodies from holding meetings in hotels. The hotel’s occupancy rate in 2013 was 81.70%, while in 2014 it reached 70.7%.
Horison Seminyak, Bali Merupakan proyek Metland pertama di Bali. Horison Seminyak merupakan hotel strata-title bintang 4 yang berada di lokasi terbaik di Bali, yaitu pantai Double six, Seminyak. Hotel ini dibangun untuk melayani pelanggan bisnis maupun rekreasi dan mulai beroperasi pada Desember 2012.
Horison Seminyak, Bali As the first Metland project developed in Bali, Horison Seminyak represents a four-star strata-title hotel nestled in a prime location in Bali at the Double Six Beach in Seminyak. The hotel which began operations in December 2012 is designed to serve clients visiting Bali for business or recreational purposes.
Hotel dengan luas 2.250 m2 ini terdiri dari 4 lantai, dengan total kamar sebanyak 153, 121 kamar telah dijual. Tingkat okupansi Horison Seminyak pada 2014 mencapai 64,0%.
Stretched across 2,250 m2 of land, the hotel consists of 4 floors accommodating 153 rooms from which 121 units have been sold. The occupancy rate for Horison Seminyak in 2014 reached 64.0%.
@HOM Tambun @HOM Tambun merupakan fasilitas penunjang kawasan Metland Tambun yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan hotel bujet bagi para pebisnis. Hotel bintang 3 dengan luas tanah sebesar 1.129 m2 ini mulai beroperasi sejak tahun 2011. Dengan 76 kamar, tingkat okupansi @HOM Tambun pada tahun 2014 adalah 68,0%.
@HOM Tambun @HOM Tambun is a supporting facility built within Metland Tambun for the purpose of fulfilling the demand for a budget hotel among business clients. The three-star hotel stands on 1,129 m2 of land and began operations in 2011. With 76 available rooms, @HOM Tambun’s occupancy rate in 2014 reached 68.0%.
Metland Hotel, Cirebon Metland Hotel Cirebon merupakan hotel bintang 3 yang berlokasi di pusat kota Cirebon dan dekat dengan stasiun kereta api Cirebon. Hotel ini mulai beroperasi pada Januari 2014, mempunyai 98 kamar. Setelah satu tahun beroperasi, tingkat okupansi hotel ini pada akhir tahun 2014 mencapai 42,2%.
Metland Hotel, Cirebon Three-star Metland Hotel Cirebon is located at Cirebon’s city center, close to the Cirebon railway station. It began operations in January 2014, and now has 98 rooms on offer. One year after it was officially opened, the hotel’s occupancy rate by the end of 2014 reached 42.2%.
M Gold Tower Gedung in adalah gedung apartemen dan gedung perkantoran kelas menengah atas pertama di Bekasi. Lokasinya yang berseberangan dengan Grand Metropolitan dan bersebelahan dengan exit tol Bekasi Barat 3, memberikan kemudahan akses bagi penghuninya.
M Gold Tower M Gold Tower is the first middle up apartment and office complex in Bekasi. Located across from Grand Metropolitan and next to the Bekasi Barat 3 toll exit, M Gold Tower provides easy access for its residents and tenants.
Gedung apartemen dengan 17 lantai dan gedung perkantoran dengan 20 lantai ini terletak di atas lahan sebesar 4.135 m2. Sampai dengan akhir 2014, 98% pembangunan telah diselesaikan.
The 17-storey apartment building and 20-floor office tower are located on 4,135 m2 of land. By the end of 2014, at least 98% of the construction has been completed.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Hotel Horison Seminyak Bali
Data Perusahaan Corporate Data
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
59
Profil Perusahaan Company Profile
Metsky Dine & Lounge
Laporan Manajemen Management Report
Hotel Horison Bekasi
Tinjauan Ekonomi Makro Macroeconomic Review
60
Tinjauan Perekonomian Global Secara umum, krisis ekonomi global yang berkepanjangan menyebabkan banyak Negara mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, termasuk Cina dan India, yang selama ini tercatat selalu mengalami pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibanding negara-negara lainnya.
Global Economic Review The long-drawn-out global economic downturn has in general led to sluggish economic growth of many countries, including China and India that previously had consistently posted a much higher economic growth rate compared to other countries.
Akan tetapi, pada tahun 2014 mulai terlihat pemulihan ekonomi. Perbaikan kondisi ekonomi global terutama ditopang oleh perekonomian negara-negara maju, seiring dengan kebijakan moneter yang akomodatif dan meredanya tekanan fiskal. Pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang semakin kuat tercermin dari revisi ke atas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada triwulan I-2014, dan meningkatnya realisasi PDB pada triwulan II-2014, seiring dengan meningkatnya investasi, konsumsi, dan sektor eksternal.
The year 2014 however showed signs of economic recovery. Improvements in the global economic situation were primarily bolstered by the economy of developed countries in line with accommodative monetary policies and the easing of fiscal pressures. The United States’ increasingly robust economic revival is reflected in improvements of the gross domestic product (GDP) in the first quarter of 2014 coupled with an increase in investment, consumption and the external sector.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Metland Cileungsi
Jumlah penduduk Indonesia yang besar adalah sumber konsumsi dalam negeri yang menggerakan laju pertumbuhan ekonomi domestik. Indonesia’s large population is a source of domestic consumption which also drives national economic growth.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 mencapai 5,02%. Indonesia’s economic growth in 2014 will reach 5.02 %.
5.02
%
Meningkatnya situasi pengupahan yang begitu cepat terjadi di Tiongkok juga memberikan kesempatan kedua bagi Indonesia untuk kembali meraih keunggulan komparatif pada sektor-sektor ekspor padat karya. Upah nominal di Tiongkok saat ini telah meningkat hampir sebesar 15% per tahun secara rata-rata sejak tahun 2001, diiringi dengan perlambatan pertumbuhan produktivitas pada sektor-sektor berketerampilan rendah pada beberapa tahun terakhir, telah mengakibatkan peningkatan biaya tenaga kerja hampir sebesar 70% di Tiongkok sejak tahun 2005. Sementara itu, apresiasi Yuan yang terus berlangsung, dengan peningkatan kurs tukar riil efektif sebesar 30% sejak tahun 2005, telah mengikis daya saing Tiongkok dalam memproduksi barang-barang manufaktur. Tekanan-tekanan yang disertai perlambatan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dikenal sebagai penyeimbangan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok, mendorong para investor untuk memperluas pertimbangannya dalam berinvestasi lebih jauh hingga melintasi daerah-daerah pesisir Tiongkok. Dinamika tersebut memberikan peluang bagi negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, untuk menarik lebih banyak investasi ke industriindustri manufaktur.
The rapid increase in China’s wage rates also provides Indonesia with second opportunity to regain its comparative advantage in various labor-intensive export-oriented sectors. The nominal wage rate in China has surged to nearly 15% per Year on average since 2001 in addition to lackluster productivity growth in low-skilled sectors for the past several years. As a consequence, China’s labor costs have escalated almost 70% since 2005. Meanwhile, the Chinese Yuan continues to appreciate with an effective real exchange rate 30% higher since 2005. This has weakened China’s competitiveness in producing manufactured goods. These pressures compounded with a deceleration in overall economic growth which has helped balanced China’s economic growth have driven investors to consider expanding their investments beyond China coastal regions. These dynamics present ASEAN member countries, including Indonesia, with the opportunity to attract more investments in their manufacturing industries.
Perkembangan tersebut memberikan pandangan kepada Bank Sentral mengenai risiko-risiko global yang perlu untuk terus diwaspadai, antara lain, normalisasi kebijakan the Fed dan Bank of England, serta risiko munculnya spillover dan spillback dari melemahnya perekonomian emerging market.
The foregoing developments provide insight to central banks into global risks where caution should be taken, among others the normalization of the Fed and Bank of England’s policies, and the risk of a spillover and spillback due to the economic slump in emerging markets.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
61
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tinjauan Ekonomi Makro Macroeconomic Review
62
Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik bahkan tertinggi di Asia Tenggara. Hal ini antara lain disebabkan karena Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar sebagai sumber konsumsi dalam negeri dan menggerakan laju pertumbuhan ekonomi domestik.
Indonesia’s economic growth managed to achieve a higher growth level, ranked even the highest in Southeast Asia. This is partly due to Indonesia’s large population as a source of domestic consumption which also drives national economic growth.
Namun, ekonomi Indonesia masih perlu dimantapkan secara struktural karena pertumbuhan ekonomi yang hanya ditopang oleh kegiatan konsumsi tidak akan menjadikan Indonesia sebagai negara maju, mandiri dan berkembang. Menurunnya ekspor dan besarnya impor migas dan barang konsumsi, mesin dan bahan baku di tengah krisis ekonomi global saat ini, telah memicu terjadinya defisit neraca berjalan dan neraca perdagangan Indonesia.
Indonesia’s economy however still needs to be further strengthened structurally because an economic growth that is solely driven by consumption will not transform Indonesia into a developed, advanced and independent country. The decreases in export and the substantial import of oil and gas, consumption goods, machinery, and raw materials amid today’s global economic crisis have prompted deficits in Indonesia’s current account and balance of trade.
Tinjauan Perekonomian Indonesia Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2014 hanya mencapai 5,02% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2013. Lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi pada triwulan II yang mencapai 5,12%. Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2014 mendapatkan pengaruh dari perekonomian global, di mana dua negara mitra dagang utama RI, yaitu Tiongkok dan Jepang, mengalami perlambatan ekonomi.
Indonesia’s Economic Review Indonesia’s Central Bureau of Statistics (BPS) predicted that the country’s economic growth in the third quarter of 2014 will only reach 5.02% compared to the same period in 2013. This is lower than the economic growth rate for the second quarter at 5.12%. The sluggish economic growth in the third quarter of 2014 is influenced by the global economic situation where the economic growth of two of Indonesia’s key trading partners – China and Japan – has decelerated.
Tiongkok merilis pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2014 hanya mencapai 7,3%, padahal pada periode sama tahun 2013 pertumbuhannya adalah 7,8%. Di sisi lain, Jepang juga mengalami perlambatan. Pada triwulan III2014 perekonomian Jepang tumbuh minus 0,2%, sementara pada periode sama tahun lalu Jepang tumbuh 2,4%. Masih rendahnya harga komoditas global seperti minyak kelapa sawit yang merupakan salah satu komoditas utama ekspor RI menjadi faktor pendorong perlambatan ekonomi RI.
China’s economic growth in the third quarter of 2014 reached only 7.3% when in the same period last year its economic growth was 7.8%. Japan similarly experienced a slowdown in its economy. In the third quarter of 2014, Japan’s economic growth rate was minus 0.2% whereas for the same period last year Japan’s economy grew 2.4%. The consistently low price of commodities such as palm oil which is one of Indonesia’s primary export commodities was among the factors contributing to the country’s slow economic growth.
Nilai produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada kuartal III-2014 mencapai Rp2.619,9 triliun. Sementara itu, PDB atas dasar harga konstan (tahun 2000) Rp745,6triliun. Terdapat tiga sektor ekonomi yang tumbuh tinggi pada kuartal III-2014, yakni pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan sebesar 6,74%. Sektor jasa sebesar 3,71% yang disebabkan adanya pengeluaran pemerintah untuk gaji ke-13 yang diberikan pada periode kuartal III-2014. Selain itu, tahun ajaran baru, puasa, dan Lebaran menyebabkan ramainya tempat hiburan, dan mendorong pertumbuhan sektor jasa. Sementara sektor konstruksi tumbuh 3,27% karena adanya pembangunan infrastruktur dan pertokoan.
Gross Domestic Product (GDP) based on current prices during the third quarter of 2014 amounted to Rp2,619,9 trillion. Meanwhile, GDP based on constant prices (2000) reached Rp745.6 trillion. Three economic sectors posted high growth in the third quarter of 2014. The agricultural, animal husbandry, forestry and fishery sector recorded a growth of 6.74%. The service industry meanwhile grew 3.71% primarily due to government spending for the 13th salary payment of civil servants in the third quarter of 2014, in addition to the start of the new school term, fasting month of Ramadhan and Eid al-Fitr celebrations which meant the influx of visitors to entertainment facilities. The construction industry grew 3.27% following the development of infrastructure and shopping complexes.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Pada September 2013, BI mengeluarkan aturan baru terkait sector properti, yaitu pengenaan Loan to Value (LTV) yang lebih rendah pada pembelian rumah tapak, rumah susun dan apartemen dengan luas bangunan 70 m2 atau lebih. Untuk pembelian kedua dikenakan LTV sebesar 60% dan untuk pembelian ketiga dan seterusnya dikenakan LTV 50%. Hal ini berarti konsumen harus mengeluarkan dana lebih banyak sebagai uang muka, yang berdampak kepada turunnya daya beli masyarakat terhadap pembelian produk properti. Selain itu, BI juga mengatur mengenai larangan pembelian rumah inden untuk KPR kedua dan seterusnya. Alasan BI mengeluarkan aturan tersebut untuk melindungi konsumen dari spekulan dan menjaga kualitas kredit KPR. Perbankan tentunya akan lebih selektif dalam menyalurkan kredit propertinya
In September 2013, BI issued a new regulation for the property sector relating to the imposition of a lower Loan To Value (LTV) ratio for the purchase of landed houses, or apartments with building size of 70 m2 or more. A 60% LTV ratio will be imposed for the purchase of a second property, and a 50% LTV ratio for the third and more property. This means that consumers are expected to pay more for down payment which results in the weakening of the people’s purchasing power to buy property-related products. Furthermore, BI also prohibits the purchase of indent houses for the second mortgage and onwards. This is intended to protect consumers from property speculation and to maintain the quality of mortgage loans. Banks will undoubtedly be more selective in channeling their mortgage loans.
Penyelenggaraan Pemilu pada April 2014 dan Pemilu Presiden pada Juli 2014 menyebabkan terjadinya penundaan pembelian properti pada segmen menengah ke atas, yang kebanyakan merupakan investor. Pada 19 November 2014, BI mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 7,75% sebagai usaha untuk mengendalikan inflasi akibat kenaikan BBM. Namun Bank Indonesia mempertahankan suku bunga deposito tetap pada 5,75%, untuk mempertahankan likuiditas perbankan dan memperluas definisi simpanan dalam perhitungan rasio kredit terhadap dana simpanan nasabah (loan to deposit ratio/ LDR) dengan menyertakan sekuritas yang diterbitkan oleh bank-bank, sehingga memperluas ruang bagi pemberian pinjaman.
The general elections held in April 2014 and Presidential election in July 2014 resulted in the postponement of property purchases by the middle-up segment who are mostly investors. On 19 November 2014, BI announced an increase in interest rates by 25 basis points to 7.75% as part of an effort to control inflation as a result of fuel price hikes. The Indonesian central bank however maintained interest rate for deposits at 5.75% in order to sustain the liquidity of banking institutions and broaden the definition of deposits in calculating the loan to deposit ratio (LDR) by including bank-issued securities in turn helping widen opportunities for providing loans.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
63
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Metland Transyogi
Analisis dan Pembahasan Kinerja Keuangan Financial Performance Discussion and Analysis Tabel 1 – Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam juta rupiah) Table 1 – Consolidated Statements of Financial Position (In million Rupiah) Keterangan
2014
Description
Aset Lancar
1.847.688
1.467.653
25,89%
Current Assets
Aset Tidak Lancar
1.403.030
1.366.831
2,65%
Noncurrent Assets
Total Aset
3.250.718
2.834.484
14,68%
Total Assets
Liabilitas Jangka Pendek
752.076
646.966
16,25%
Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
461.506
422.763
9,16%
Noncurrent Liabilities
Total Liabilitas
1.213.581
1.069.729
13,45%
Total Liabilities
Total Ekuitas
2.037.136
1.764.755
15,43%
Total Equity
Aset Lancar Aset lancar meningkat sebesar 25,89% dari Rp1.467,65 miliar menjadi Rp1.847,69 miliar di tahun 2014. Hal ini disebabkan adanya kenaikan piutang usaha kepada pihak ketiga seiring dengan kenaikan penjualan residensial dan peningkatan aset real estat seiring dengan peningkatan kegiatan pembangunan di unit residensial.
64
Pertumbuhan Growth
2013
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Current Assets Current assets increased by 25.89% from Rp1,467.65 billion to Rp1,847.69 billion in 2014. This was due to an increase in trade accounts receivable from third parties along with the increase in residential sales and an increase in real estate assets in line with the increase in the construction of residential units.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Plaza Metropolitan
Total aset Perusahaan meningkat dari Rp2.834,48 miliar menjadi Rp3.250,72 miliar pada tahun 2014. Company’s total asset increased from Rp2,834.48 billion to Rp3,250.72 billion in 2014.
Aset tidak lancar Perusahaan pada tahun 2014 meningkat sebesar 2,65%. In 2014, non-current asset of The Company increased by 2.65%
2,65%
Aset Tidak Lancar Aset tidak lancar Perseroan meningkat sebesar 2,65% dari Rp1.366,83 miliar menjadi Rp1.403,03 miliar di tahun 2014. Pertumbuhan aset tidak lancar dikarenakan adanya peningkatan pada rekening koran escrow dan/atau deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atas nama Group dalam mata uang Rupiah sehubungan dengan pencairan fasilitas kredit pemilikan rumah yang diperoleh pelanggan Group. Kenaikan juga dikarenakan meningkatnya properti investasi terkait dengan kegiatan pembangunan Mal Grand Metropolitan, Mal Metropolitan Cileungsi serta peningkatan aset tetap terkait dengan kegiatan pembangunan ekstension Hotel Horison Bekasi.
Noncurrent Assets The Company’s noncurrent assets rose by 2.65% from Rp1,366.83 billion in 2013 to Rp1,403.03 billion in 2014. Noncurrent assets growth was caused by the increased in escrow account and/or restricted time deposits under the name of the Group denominated in Rupiah in connection with drawdown of housing credit facilities obtained by the Group’ consumers. The increase was also due to an increase in investment properties related to the construction activities of Grand Metropolitan mall, Metropolitan Cileungsi mall as well as an increase in fixed assets related to the extension construction activities of the Horison Bekasi Hotel.
Total Aset Total aset Perseroan meningkat dari Rp2.834,48 miliar menjadi Rp3.250,72 miliar pada tahun 2014. Peningkatan pada total aset disebabkan karena adanya peningkatan pada aset lancar dan aset tidak lancar yang disebutkan di atas.
Total Assets The Company’s total assets increased from Rp2,834.48 billion to Rp3,250.72 billion in 2014. This was due to an increase both in current and noncurrent assets as mentioned above.
Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas jangka pendek Perseroan per 31 Desember 2014 meningkat sebesar Rp105,11 miliar atau 16,25% dari Rp646,97 miliar di tahun 2013 menjadi Rp752,08 miliar. Hal ini disebabkan adanya peningkatan pada utang bank jangka pendek sehubungan tambahan fasilitas kredit dari Bank Mandiri.
Current Liabilities The Company’s current liabilities as of December 31, 2014 rose by Rp105.11 billion or 16.25% from Rp646.97 billion in 2013 to Rp752.08 billion. The increase was due to an increase in shortterm bank loans in respect of the additional credit facility from Bank Mandiri.
Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang pada akhir tahun 2014 meningkat sebesar Rp38,74 miliar atau 9,16% dari Rp422,76 miliar di tahun 2013 menjadi sebesar Rp461,51 milliar . Peningkatan ini disebabkan naiknya utang bank jangka panjang yang merupakan tambahan fasilitas kredit dari Bank Mandiri.
Noncurrent Liabilities Noncurrent liabilities at the end of 2014 went up by Rp38.74 billion or 9.16% from Rp422.76 billion in 2013 to Rp461.51 billion. The increase was due to an increase in long-term bank loans which is an additional credit facility from Bank Mandiri.
Total Liabilitas Kenaikan pada utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang menyebabkan total liabilitas Perseroan meningkat sebesar 13,45% dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp1.069,73 miliar di tahun 2013 menjadi Rp1.213,58 miliar di tahun 2014.
Total Liabilities The increase in both short-term and long-term bank loans led to the Company’s total liabilities increased by 13.45% compared to previous year of Rp1,069.73 billion in 2013 to Rp1,213.58 billion in 2014.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
65
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Analisis dan Pembahasan Kinerja Keuangan Financial Performance Discussion and Analysis
Statements of Changes in Equity
Laporan Perubahan Ekuitas
Tabel 2 – Tabel Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian (dalam juta rupiah) Table 2 – Table of Consolidated Statements of Changes in Equity (In million Rupiah) Keterangan
2014
Pertumbuhan Growth
2013
Description
Modal Ditempatkan dan Disetor
757.933
757.933
-
Capital Stock
Tambahan Modal Disetor
237.878
237.878
-
Additional Paid-In Capital
Opsi Saham
-
2.895
-100,00%
Stock Options
Komponen Ekuitas Lainnya
2.895
-
100,00%
Other Equity Component
Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya
5.000
3.000
66,67%
Appropriated Retained Earnings
933.795
717.113
30,22%
Unappropriated Retained Earnings
1.937.502
1.718.820
12,72%
Equity Attributable to the Owners of the Company
99.634
45.935
116,90%
Non-controlling Interests
2.037.136
1.764.755
15,43%
Total Equity
Saldo Laba Tidak Ditentukan Penggunaannya Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Total Ekuitas
Total ekuitas Perseroan per 31 Desember 2014 naik sebesar 15,43% dari Rp1.764,76 miliar menjadi Rp2.037,14 miliar. Kenaikan ekuitas terjdi karena adanya kenaikan saldo laba tahun 2014.
Total equity as of December 31, 2014 went up by 15.43% from Rp1,764.76 billion to Rp2,037.14 billion. Equity increase was due to an increase in the amount of retained earnings in 2014.
Laporan Laba Rugi Kinerja Perseroan selama periode 2014 dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Income Statement The Company’s performance in 2014 is presented in the table below:
Tabel 3 – Tabel Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (dalam juta rupiah) Table 3 – Table of Consolidated Statements of Comprehensive Income (In million Rupiah) Keterangan Pendapatan Usaha
2014
Pertumbuhan Growth
Description
1.117.732
854.974
30,73%
Revenues
Beban Langsung dan Beban Pokok Penjualan
469.266
389.126
20,59%
Direct Costs and Cost of Sales
Laba Kotor
648.466
465.848
39,20%
Gross Profit
Laba Sebelum Pajak
378.530
291.880
29,69%
Profit Before Tax
69.313
50.912
36,15%
Tax Expense
309.217
240.968
28,32%
Net Profit for the Year
Beban Pajak Laba Bersih Tahun Berjalan Laba Tahun Berjalan dan Jumlah Laba Bersih Komprehensif yang Dapat Diatribusikan Kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
267.948 41.269
Pendapatan Usaha Pendapatan usaha meningkat 30,73% menjadi Rp1.117,73 miliar di tahun 2014 dari Rp854,97 miliar di tahun 2013. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya penjualan real estat dan pendapatan unit pusat perbelanjaan sehubungan dengan beroperasinya Mal Grand Metropolitan dengan tingkat okupansi mencapai 90,7%, serta meningkatnya pendapatan hotel terutama di Hotel Seminyak Bali dan beroperasinya hotel di Cirebon.
66
2013
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
241.215 (247)
11,08%
Net Profit For The Year and Total Comprehensive Income Attributable to : Owners of the Company Non-controlling interests
Revenues The Company’s revenue increased by 30.73% to Rp1,117.73 billion in 2014 from Rp854.97 billion in 2013 due to the increase in real estate sales and shopping center unit in connection with the operation of Grand Metropolitan Mall with the occupancy rate reached 90.7%, as well as the hotel’s revenue increased mainly in Seminyak Bali Hotel and the operation of hotel in Cirebon.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Beban Langsung dan Beban Pokok Penjualan Beban langsung dan beban pokok penjualan meningkat 20,59% menjadi Rp469,27 miliar dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp389,13 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan kenaikan beban langsung di unit real estat seiring dengan kenaikan penjualan, dan beban langsung unit mal seiring dengan beroperasi secara penuh Mal Grand Metropolitan serta beban langsung unit hotel seiring dengan beroperasinya Metland Hotel Cirebon.
Direct Costs and Cost of Sales The direct costs and cost of sales rose by 20.59% to Rp469.27 billion compared to Rp389.13 billion in 2013. The increase was mainly due to an increase in direct costs in real estate unit, along with the rise of sales and direct costs in mall unit in line with the full operation of Grand Metropolitan Mall as well as direct costs of hotel unit along with the operation of Metland Hotel Cirebon.
Laba Kotor Laba kotor Perseroan naik 39,20% menjadi Rp648,46 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp465,85 miliar.
Gross Profit The Company’s gross profit increased by 39.20% to Rp648.46 billion from the previous year which was Rp465.85 billion.
Laba Bersih Tahun Berjalan Laba bersih tahun berjalan meningkat sebesar 28,32% menjadi Rp309,22 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp240,97 miliar, yang disebabkan adanya kenaikan pendapatan di semua segmen usaha, yaitu real estat, pusat perbelanjaan, hotel, pusat rekreasi dan lain-lain.
Net Profit For The Year Net profit for the year went up by 28.32% to Rp309.22 billion from the previous year which was Rp240.97 billion due to the increase revenues in all business segments, namely real estate, shopping centers, hotels, recreation centers and others.
Laporan Arus Kas
Statements of Cash Flow
Tabel 4 – Tabel Laporan Arus Kas Konsolidasian (dalam juta rupiah) Table 4 – Table of Consolidated Statements of Cash Flow (In million Rupiah) Keterangan Aktivitas Operasi
2014
2013
Pertumbuhan Growth
Description
8.966
22.389
-59,95%
Operating Activities
Aktivitas Investasi
222.776
311.382
-28,46%
Investing Activities
Aktivitas Pendanaan
133.570
441.107
-69,72%
Financing Activities
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
302.173
382.391
-20,98%
Cash and Cash Equivalents at end of the year
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Kas bersih dari aktivitas operasi mengalami penurunan sebesar 59,95% dari Rp22,39 miliar pada 2013 menjadi Rp8,97 miliar pada 2014. Hal ini disebabkan peningkatan pembayaran kepada pemasok dan pembayaran beban keuangan masingmasing sebesar 22,04% dan 80,58%.
Cash Flow from Operating Activities Net cash flow from operating activities decreased by 59.95% from Rp22.39 billion in 2013 to Rp8.97 billion in 2014. The decrease was due to an increase in cash paid to suppliers and finance cost paid which was 22.04% and 80.58%, respectively.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Kas bersih dari aktivitas investasi mengalami penurunan sebesar 28,46% dari Rp311,38 miliar di tahun 2013 menjadi Rp222,78 miliar di tahun 2014. Hal ini disebabkan adanya penurunan perolehan properti investasi dan aset tetap sebesar Rp129,59 miliar namun pencairan pada deposito berjangka naik sebesar Rp41,12 miliar.
Cash Flow from Investing Activities Net cash flow from investing activities decreased by 28.46% from Rp311.38 billion in 2013 to Rp222.78 billion in 2014. The decrease was due to a decreasedin investment property revenue and fixed asset amounted to Rp129.59 billion, but deposit’s disbursement increase amounted Rp41.12 billion.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kas bersih dari aktivitas pendanaan mengalami penurunan sebesar 69,72% dari Rp441,11 miliar di tahun 2013 menjadi Rp133,57 miliar di tahun 2014. Hal ini disebabkan karena adanya pembayaran utang bank di tahun 2014 sebesar Rp224,75 miliar atau naik sebesar 259,27% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp62,56 miliar. Sedangkan penambahan utang bank di tahun 2014 sebesar Rp395,22 miliar lebih rendah jika dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar Rp535,32 miliar.
Cash Flow from Financing Activities Net cash flow from financing activities dropped by 69.72% from Rp441.11 billion in 2013 to Rp133.57 billion in 2014. This was due to payment of bank loans in 2014 amounted to Rp224.75 billion or rose by 259.27% compared to 2013 which was Rp62.56 billion. While the addition of bank loans in 2014 amounted to Rp395.22 billion lower than in 2013 which was Rp535.32 billion.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
67
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Analisis dan Pembahasan Kinerja Keuangan Financial Performance Discussion and Analysis
68
Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat Kolektabilitas Piutang
Solvability and Collectability
Kemampuan Membayar Hutang Kemampuan Perseroan dalam membayar kewajibannya (solvabilitas) dapat dilihat dari rasio kewajiban terhadap aktiva maupun rasio pinjaman terhadap ekuitas:
Solvability The Company’s solvency can be seen from the liabilities to assets ratios and debt to equity ratios below:
Rasio Utang Terhadap Ekuitas Rasio Utang terhadap Ekuitas Perseroan di tahun 2014 adalah sebesar 59,57%, sedikit lebih rendah dari tahun 2013 yang tercatat sebesar 60,62%. Hal ini terjadi karena peningkatan total ekuitas sebesar 15,43% dimana peningkatan utang hanya sebesar 13,45%.
Debt to Equity Ratio The Company’s debt to equity ratio in 2014 was 59.57%, slightly lower than in 2013 which was 60.62%. This occurs because of total equity increased by 15.43% whereas the debt only increased by 13.45%.
Rasio Utang Terhadap Aset Rasio Utang terhadap Total Aset di tahun 2014 adalah sebesar 37,33%, hampir sama seperti tahun lalu yaitu 37,74%.
Debt to Asset Ratio Debt to total asset ratio in 2014 was 37,33% almost similar with last year ratio which was 37.74%.
Tingkat Kolektabilitas Piutang Rata-rata Perputaran Piutang Perseroan di tahun 2014 adalah selama 78 hari, lebih lambat dibandingkan tahun 2013 yang selama 52 hari. Hal ini disebabkan secara persentase terjadi kenaikan piutang usaha sebesar 104,67%. Oleh karena itu, untuk menjaga tingkat kolektabilitas piutang, Perseroan melakukan monitoring piutang secara terus menerus, sehingga tidak terdapat konsentrasi yang signifikan atas risiko kredit untuk piutang.
Receivable Collectability Level The Company’s average receivables turnover in 2014 was 78 days, slower than in 2013 which was 52 days. This was due to the increase in trade accounts receivables of 104.67%. Therefore, to maintain collectability level of receivables, the Company has continuously monitor receivables, so there are no significant concentrations of credit risk for trade account receivables.
Struktur Modal Perseroan dan Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal
The Company’s Capital Structure and Management Policy on Capital Structure
Struktur Modal Struktur modal PT Metropolitan Land Tbk tahun 2014 terdiri dari modal sendiri (74,21%), dan publik (25,79%). Pendanaan proyek selama tahun 2014 melalui 45% menggunakan ekuitas Perseroan, dan 55% menggunakan pinjaman bank.
Capital Structure The capital structure of PT Metropolitan Land Tbk in 2014 consisted of equity (74.14%) and public (25.86%). Project funding during 2014 through the Company’s equity 45% and bank loans 55% .
Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal Sepanjang tahun 2014, Perseroan memiliki kebijakan manajemen yang berkaitan dengan struktur modal yaitu Perseroan hanya boleh memiliki pinjaman bank maksimum sebesar 60% dari ekuitas Perseroan yang sebesar Rp1.937,50 miliar pada tahun 2014.
Management Policy on Capital Structure In 2014, the Company has management policy related to capital structure, in which the Company is only allowed to have bank loan at the maximum level of 60% of the Company’s equity which stood at Rp1,937.50 billion in 2014.
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Pada tahun 2014 tidak ada transaksi atau kejadian material yang terjadi untuk investasi barang modal.
Material Ties for Capital Goods Investment In 2014 there were no material transactions or events that occur for capital investments.
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa Sepanjang tahun 2014, tidak ada informasi keuangan yang mengandung kejadian yang bersifat luar biasa.
Financial Information Containing Extraordinary Event
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
In 2014, the Company did not record any financial information containing extraordinary events.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Komponen-Komponen Substansial dari Pendapatan atau Beban Lainnya Perseroan tidak mencatat adanya komponen-komponen substansial dari pendapatan atau beban lainnya pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Substansial Components From Revenue Or Other Expenses
Peningkatan atau Penurunan yang Material dari Penjualan atau Pendapatan Bersih Tidak ada peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Material Increase or Decrease from Sales or Net Revenues
Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan atau Pendapatan Bersih Sepanjang tahun 2014 tidak terdapat dampak perubahan harga terhadap penjualan atau pendapatan bersih pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Impact Of Price Changes of Sales or Net Revenues
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan a. Pada tanggal 6 Januari 2015, ANP, entitas anak, menerima SKPKB dan STP atas pajak penghasilan badan, pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan final pasal 4 (2) tahun 2012 dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp4.949.658 ribu. b. Pada tanggal 12 Januari 2015, ANP menerima SKPKB atas pajak penghasilan pasal 25, pasal 23, pasal 21 dan pajak pertambahan nilai tahun 2011 dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp626.814 ribu.
Material Information and Fact Subsequent To The Date of The Accountant’s Report a. On January 6, 2015, ANP, a subsidiary received several SKPKB and STP for corporate income tax, value added tax and final income tax article 4 (2) year 2012 with total amount of Rp4,949,658 thousand. b. On January 12, 2015, ANP received SKPKB for income tax article 25, article 23, article 21 and value added tax year 2011 with total amount of Rp626,814 thousand.
Proyeksi 2015 Tahun 2015 merupakan tahun hasil pertaruhan dari dinamika politik Indonesia. Peralihan kepemimpinan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Presiden Joko Widodo diyakini akan sedikit banyak mempengaruhi arah kebijakan ekonomi Indonesia.
2015 Projection 2015 is the year resulting from Indonesia’s political dynamics. The leadership transition from President Susilo Bambang Yudhoyono to President Joko Widodo is believed to affect Indonesia’s economic policy direction.
Selain transisi kepemimpinan, kondisi internal perekonomian Indonesia juga terus berdinamika. Volatilitas nilai tukar rupiah yang sempat mengkhawatirkan merupakan isu utama pada awal tahun 2015. Nilai tukar rupiah yang terdepresiasi tidak lain merupakan dampak dari memburuknya kinerja neraca perdagangan Indonesia. Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 dan pengaruh ekonomi global membuat arah kebijakan ekonomi dan antisipasi dari pelaku ekonomi harus benar-benar cermat membaca kondisi ekonomi ke depan.
In addition to the leadership transition, Indonesia’s domestic economy also continues to evolve. The volatility of the rupiah exchange rate that was worrying is a major issue in early 2015. The rupiah depreciated is due to the worsening of Indonesia’s trade balance performance. The implementation of the ASEAN Economic Community by 2015 and the influence of the global economy makes the direction of economic policy and the decision makers have to be really careful in forecasting the direction of the economy in the future.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 diperkirakan sekitar 5,6% dengan tingkat inflasi akan kembali berkisar 4,5% (asumsi tidak terjadi kenaikan harga). Defisit transaksi berjalan yang dialami Indonesiai sekitar 3% dari PDB dengan cadangan devisa akhir tahun 2014 sekitar US$ 105.
Indonesia’s economic growth in 2015 is estimated at 5.6% and the inflation rate will return to approximately 4.5% (assuming no increase in price). The current deficit transaction experienced by Indonesia around 3% of GDP and foreign exchange reserves by the end of 2014 around US $105.
The Company did not record any substantial components from revenue or other expenses in the period ended on December 31, 2014.
The Company did not record any material increase or decrease from sales or net revenues in the period ended on December 31, 2014.
In 2014 there were no impacts of price changes on sales or net revenues in the period ended on December 31, 2014.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
69
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Analisis dan Pembahasan Kinerja Keuangan Financial Performance Discussion and Analysis
70
Aspek Pemasaran
Marketing Aspect
Strategi Pemasaran Strategi pemasaran PT Metropolitan Land Tbk menggunakan brosur, pamflet, dan juga iklan dari media cetak dan elektronik.
Marketing Strategy The marketing strategy of PT Metropolitan Land Tbk is performed by means of brochures, pamphlets, and advertisements in printed and electronic media.
Pada era teknologi digital dan kemudahan komunikasi nirkabel, sosial media memiliki peran dalam menciptakan pasar. Metland memasukkan sosial media sebagai salah satu strategi pemasaran. Unit usaha yang berhubungan langsung dengan konsumen menggunakan media sosial yang lebih variatif seperti facebook, twitter, instagram, path dan pinterest, sedangkan untuk media sosial Metland secara korporasi menggunakan facebook dengan nama akun Metropolitan Land dan twitter dengan nama akun @metlandID. Masih dalam strategi pemasaran di dunia maya, unit-unit usaha Metland juga beriklan di portal-portal berita dan portal properti untuk menarik konsumen yang saat ini cenderung mengakses berita melalui gadget. Disamping saluran-saluran komunikasi yang telah dipaparkan.
In the digital technology era and the ease of wireless communication, social media has important role in creating the market. Metland puts social media as one of its marketing strategy. The business unit that has direct relation with the customer uses more varied social media such as facebook, twitter, instagram, path and pinterest. Meanwhile, for social media Metland as corporation uses facebook with account name Metropolitan Land and twitter with account name @metlandID. Still for marketing strategy in virtual world, Metland’s business units are also advertize in news portals and property portals to attract consumers that at this moment prefer to access news from their gadgets.
Metland memandang konsumen sebagai bagian penting terhadap keberlangsungan perusahaan, oleh karena itu loyalitas konsumen menjadi manfaat yang luar biasa. Sebagai program untuk menjaga loyalitas konsumen, Metland pada Maret 2014 memperkenalkan Metland Card yang merupakan satu program loyalitas konsumen sebagai bentuk apresiasi perusahaan pada pelanggan setia pengguna produk-produk Metland. Program Metland Card ini terbilang unik karena merupakan satu program point reward yang terintegrasi di seluruh unit Metland. Hanya cukup apply satu kali, setiap kali bertransaksi dimana saja baik itu di mal, hotel maupun perumahan proyek Metland, nilai yang dibelanjakan dapat dikonversikan dalam bentuk poin dan poin terkumpul dapat ditukarkan dari mulai merchandise, voucher belanja hingga logam mulia. Karena keunikannya, Metland Card di tahun 2014 memperoleh penghargaan Rekor Bisnis (ReBi) sebagai pelopor loyalty program terintegrasi pertama di perusahaan pengembang. Metland terus berinovasi dan melakukan perbaikan-perbaikan pada aspek pemasaran untuk dapat memenangkan pasar.
Besides uses the communication channels that have been discussed, Metland sees the consumers as an important part to the sustainability of the company. That is why the customer loyalty becomes remarkable benefit. As a program to maintain the customer loyalty, Metland on March 2014 introduced Metland Card that is a customer loyalty program as the company’s appreciation to the loyal customers of Metland products users. This Metland Card Program is unique because it is a point reward unit program that is integrated in all Metland units. The customer just needs to apply once, and every time he/she makes a transaction anywhere, whether it’s at the malls, hotels or Metland’s housing projects, the value spent can be conversed in points and collected points can be exchanged with merchandises, shopping vouchers or gold. Because of the uniqueness, Metland Card in 2014 received award from Rekor Bisnis (ReBi) as the pioneer of the first integrated loyalty program in the developer company. Metland keeps innovating and making improvements on marketing aspects to be able to win the market.
Hingga Desember 2014 tercatat 14.600 konsumen yang menjadi anggota Metland Card.
Up to December 2014, the Metland Card had a membership base of some 14,600 customers.
Pangsa Pasar Metropolitan Land tetap konsisten dengan pasar menengah. Perseroan menggenjot dengan peningkatan volume pada pasar itu. Penjualan perumahan masih akan memberikan kontribusi terbesar terhadap penjualan pemasaran Perseroan tahun ini. Perseroan memiliki target untuk menyediakan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat yang berpenghasilan menengah dan proyek komersial di lokasilokasi eksklusif.
Market Share Metropolitan Land remains consistent in middle class market by encouraging volume increase in such market. Residentials sales will bring the biggest contribution to the Company’s revenue this year. The Company aims to provide affordable housing for citizens with middle-income and commercial properties in exclusive locations.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Kebijakan Dividen Berdasarkan rapat umum pemegang saham sebagaimana tercantum dalam Akta No. 18 tanggal 2 Juni 2014 dari Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba tahun 2013 untuk membentuk cadangan umum sebesar Rp2.000.000 ribu dan pembagian dividen tunai sebesar Rp49.265.665 ribu atau Rp6,5 per saham.
Dividend Policy Based on the shareholders meeting as stated in Deed No. 18 dated June 2, 2014 of Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notary in Jakarta, the Company’s stockholders approved appropriation of retained earnings amounting to Rp2,000,000 thousand and the distribution of cash dividends from the 2013 profit of Rp49,265,665 thousand or Rp6.5 per share.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Dari hasil penawaran umum saham, Perusahaan memperoleh dana sebesar Rp427,35 miliar setelah dikurangi biaya emisi saham sebesar Rp27,4 miliar. Sebagaimana diungkapkan di prospektus, seluruh dana tersebut di atas digunakan untuk pembangunan Mal Grand Metropolitan (d/h Metropolitan Grand Mal), M Gold, Hotel Horison Bekasi extension, infrastruktur dan konstruksi Metland Menteng dan Metland Cileungsi serta peningkatan modal ke entitas anak.
Realizations of Public Offering Proceeds From the results of the initial public offering, the Company obtained funds amounting to Rp427.35 billion, net of share issuance costs of Rp27.4 billion. As disclosed in the prospectus, all of the above funds are used for the construction of Grand Metropolitan Mal (formerly Metropolitan Grand Mal), M Gold, Horison Bekasi Hotel extension, infrastructure of Metland Menteng and Metland Cileungsi as well as capital injection in subsidiaries.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum digunakan sesuai dengan rencana.
As of December 31, 2014, funds obtained from the public offering has been used as planned.
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/Modal Pada tahun 2014, Perusahaan tidak melakukan ekspansi, divestasi, maupun restrukturisasi utang/modal.
Immaterial Information on Debt/Stock Investment, Expansion, Divestation, Business Merger, Acquisition, or Restructurization
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak Afiliasi Pada tahun 2014, tidak terdapat transaksi material yang mengandung benturan kepentingan.
Information of Material Transactions with Conflict of Interest and/or Transactions with Affiliate Parties In 2014,there were no any material transactions with conflict of interest.
Transaksi dengan pihak afiliasi : Perjanjian Manajemen dengan PT Metropolitan Golden Management untuk penyediaan jasa manajemen hotel.
Transactions with affiliate parties : The Company entered into management agreement with PT Metropolitan Golden Management for the provision of hotel management services.
Perubahan Peraturan Perundang-Undangan dan Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan Sepanjang tahun 2014 tidak terdapat perubahan peraturan yang berpengaruh secara signifikan terhadap keuangan Perseroan.
Change of Regulations Which Have Significant Impact for The Financial Statements In 2014, there were no changes of regulations which have significant impact for the Company’s financial.
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan Perusahaan menerapkan standar akuntansi dan interpretasi baru/revisi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2014 sebagai berikut: • ISAK No. 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan • ISAK No. 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas. Penerapan standar tersebut tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Grup tidak melakukan transaksi tersebut.
Change of Accounting Policy and Its Impact to Financial Statements The Company implemented new accounting standards and interpretations/revision and became effective as of January 1, 2014 as follows: • ISAK 27, Transfers of Assets from Customers • ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments. The application of the standards has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Group has not entered into any transactions of this nature.
In 2014, the Company did not carry out the expansion, divestiture, and restructuring of the debt / equity.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
71
Profil Perusahaan Company Profile
Metland Menteng
Laporan Manajemen Management Report
Waterland Metland Menteng
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Rumah di Masa yang Akan Datang Factors that Influence Housing Purchase in the Future
72
Pertumbuhan Kelas Menengah Indonesia diprediksi akan mampu menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia, dengan didukung pertumbuhan kelas menengah yang diperkirakan mencapai 141 juta jiwa pada tahun 2020. Pertumbuhan kelompok ini berkontribusi cukup signifikan dalam perekonomian, terutama meningkatkan permintaan dalam negeri.
Growing Middle-Class Indonesia is projected to be one of the countries worldwide capable of achieving the highest economic growth, bolstered by a swelling middle-class expected to reach 141 million people by 2020. The rapid growth of this population will significantly contribute to the national economy, primarily in increasing domestic demand.
Pembangunan perekonomian Indonesia akan tampak dari pertumbuhan kelas menengah. Hal ini disebabkan oleh besarnya peluang yang dapat dimanfaatkan bagi pelaku usaha lokal maupun asing sebagai momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam sepuluh tahun terakhir, kondisi politik Indonesia stabil dan tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,5 % per tahun
Indonesia’s economic progress will be reflected in a fastgrowing middle-class population. This is attributed to the availability of huge opportunities that local and foreign business actors can seize upon as Indonesia’s economic growth gains momentum. In the past ten years, the national political situation has stabilized and the economy has grown to an average 5.5% annually.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Backlog nasional ditaksir mencapai 15 juta unit pada 2014, naik 10,29% dari tahun 2013 yang mencapai 13,6 juta unit. National backlog estimated at 15 million units in 2014, increased by 10.29% from the year 2013 which reached 13.6 million units.
Data Perusahaan Corporate Data
Proyek residensial merupakan penyumbang terbesar pendapatan Perseroan. The residential project is the largest contributor to Company’s revenues.
Keperluan perumahan yang tidak diimbangi dengan penyediaan Pertumbuhan penduduk yang tinggi berimbas kepada naiknya kebutuhan akan perumahan. Namun kebutuhan tersebut tidak dapat diimbangi dengan penyediaan jumlah rumah yang memadai. Kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan tempat tinggal (backlog) nasional ditaksir menembus 15 juta unit pada 2014. Angka tersebut naik 10,29% dar tahun 2013 yang mencapai 13,6 juta unit.
Housing needs is not matched with adequate supply Rapid population growth leads to rising demand for housing. This growing need however is not matched with adequate housing supply. The backlog between national housing demand and supply is estimated to reach 15 million units in 2014. This is an increase of 10.29% from the previous year at 13.6 million housing units.
Akibatnya adalah harga rumah yang semakin tinggi sehingga menimbulkan adanya keterbatasan pada masyarakat untuk memiliki rumah, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang mengalami keterbatasan dengan segi pembiayaan. Pertumbuhan kelas menengah yang pesat tentunya menjadi pemicu banyaknya permintaan akan hunian sebagai salah satu kepentingan yang paling mendasar. Sayangnya, meningkatnya minat konsumen atas produk perumahan untuk kalangan kelas menengah, tidak diimbangi oleh banyaknya pengembang yang menyasar pangsa pasar ini. Banyak pengembang besar dan ternama memilih untuk fokus di kalangan atas ataupun menengah atas.
Consequently, rising house prices have in turn made it even more difficult for the people to own houses, notably for low-income families who have limited financial resources. A burgeoning middle-class population has triggered an upward trend in the demand for housing units as one of the most basic needs. Unfortunately, the rapid rise in consumer interests toward residential products among the middle-class is not in proportion to the number of property developers who specifically target this particular market segment. A significant number of large, prominent property developers prefer to focus on the upper and middle up segments.
Regulasi pemerintah yang melindungi pembeli rumah pertama Keputusan pemerintah untuk mengeluarkan aturan terkait LTV pada 30 September 2013, diharapkan dapat mengurangi jumlah investor yang membeli lebih dari satu properti lewat pinjaman bank. Harapan pemerintah adalah agar naiknya harga tanah akan berdasarkan permintaan riil dari pembeli rumah pertama, dan hal ini akan membantu menstabilkan harga tanah serta menaikkan kemampuan pembelian properti bagi kelas menengah dan menengah ke bawah.
Government regulations that protect first-time home buyers Government’s decision to issue a regulation on LTV on 30 September 2013 is expected to reduce the number of investors purchasing more than one properties through bank loans. The government expects to see a rise in land prices based on real demand from first-time home buyers which in turn will help stabilize land prices and increase the buying power of the middle and middle low class segment for properties.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
73
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Rumah di Masa yang Akan Datang Factors that Influence Purchasing of Houses in the Future
74
Kenaikkan UMR meningkatkan kemampuan beli Meningkatnya UMR Jakarta sebesar 11% dari Rp2,441,30 di tahun 2014 menjadi Rp2.700.000 di tahun 2015 diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan kenaikkan UMR untuk masyarakat kelas bawah, masyarakat kelas menengah pun akan merasakan kenaikkan yang berarti. Kenaikkan inipun menandakan dua hal: semakin banyak masyarakat yang akan tergolong kelas menengah, dan naiknya kemampuan kelas ini untuk membeli rumah pertama mereka. Akibatnya, permintaan untuk pengadaan perumahan kelas menengah pun akan semakin tinggi.
Higher Regional Minimum Wage Increases Buying Power An increase in Jakarta’s minimum wage by 11% from Rp2,441,300 in 2014 to Rp2,700,000 in 2015 is expected to strengthen the people’s buying power. By raising minimum wage for the lower class, the middle class population will also experience a significant increase in buying power. This situation indicates two key points: more people will be categorized as middle-class and this middle class population will be more financially capable of buying their first house. As a consequence, demand for middle-class housing units will further increase.
Tenor KPR di Indonesia yang masih relatif singkat Masyarakat kelas menengah Indonesia masih memerlukan pembiayaan pembelian properti lewat KPR. Masa pelunasan pinjaman atau tenor KPR merupakan salah satu faktor penting bagi calon pembeli properti. Semakin panjang tenornya, maka properti akan semakin terjangkau. Saat ini, tenor KPR yang paling umum di kalangan masyarakat Indonesia masih di kisaran 10-15 tahun. Dibandingkan dengan Negara tetangga, angka ini termasuk kecil. Pada tahun 2014 tenor maksimum di beberapa negara tetangga adalah: Malaysia (35 tahun), Singapura (35 tahun), Thailand (20 tahun), dan Hong Kong (30 tahun). Dari data-data yang ada, dapat disimpulkan bahwa tenor KPR di Indonesia masih termasuk rendah, dan masih banyak ruang untuk memperpanjang tenor KPR untuk membantu mendongkrak daya beli masyarakat kelas menengah.
Home mortgage loan tenor in Indonesia remains relatively short-term Indonesia’s middle-class population still requires financing to buy properties through mortgage loans. The home mortgage loan tenor is a critical factor for prospective property buyers. The longer the tenor, the more affordable the property. The most common home mortgage tenor in Indonesia still revolves around 10-15 years. Compared to neighboring countries, this is considered to be of lesser duration. In 2014, the maximum tenor in several nearby countries is as follows: Malaysia (35 years), Singapore (35 years), Thailand (20 years) and Hong Kong (30 years). From available data, it can be concluded that home mortgage loan tenor in Indonesia is still considered brief with plenty of room for extending the duration in an effort to help elevate the buying power of the middle-class population.
Pertumbuhan Kegiatan Usaha PT Metropolitan Land Tbk bergerak pada industri properti. Kegiatan usaha Perseroan meliputi pengerjaan bidang perumahan, mal atau pusat perbelanjaan, perdagangan dan jasa akomodasi (hotel). Portofolio Perseroan tahun 2014 terdiri dari: • Residensial yaitu Metland Menteng, Metland Puri, Metland Cyber City, Metland Tambun, Metland Transyogi, Metland Cileungsi dan Metland Cibitung. • Pusat perbelanjaan yaitu Mal Metropolitan, Grand Metropolitan dan Plaza Metropolitan. • Perhotelan mencakup Horison Bekasi, @HOM Hotel Tambun, Horison Seminyak Bali dan Metland Hotel Cirebon. • Apartemen dan perkantoran yaitu M-Gold Tower.
Business Growth PT Metropolitan Land Tbk is involved in the property industry. The Company’s main business activities cover the development of real estates, shopping malls, commercial spaces and accommodation (hotels). The Company’s portfolio for 2014 consists of: • Residential properties: Metland Menteng, Metland Puri, Metland Cyber City, Metland Tambun, Metland Transyogi, Metland Cileungsi and Metland Cibitung. • Shopping malls: Mal Metropolitan, Grand Metropolitan and Plaza Metropolitan. • Hotels: Horison Bekasi, @HOM Hotel Tambun, Horison Seminyak Bali and Metland Hotel Cirebon. • Apartment and office buildings: M-Gold Tower.
Strategi Perseroan adalah membangun proyek perumahan dan proyek komersial yang terletak di lokasi yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi di Indonesia. Target Perseroan adalah memiliki menyediakan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan menengah serta proyek komersil di lokasi-lokasi eksklusif. Perseroan mengharapkan untuk memiliki arus pendapatan yang seimbang antara pendapatan berulang dan pendapatan tidak berulang.
The Company’s strategy is to build housing and commercial projects located in areas with high growth rate in Indonesia. The Company aims to make available affordable housing for the middle-income population, in addition to commercial projects in exclusive locations. The Company hopes to generate a balanced flow of earnings between recurring and non-recurring income.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Segmen Residensial Proyek residensial merupakan penyumbang terbesar pendapatan Perseroan. PT Metropolitan Land Tbk memfokuskan untuk pembuatan hunian yang terjangkau masyarakat baik kelas menengah ke atas, menengah, dan menengah ke bawah. Sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan memiliki 7 proyek residensial, yang terdiri dari Metland Menteng, Metland Puri, Metland Cyber City, Metland Tambun, Metland Transyogi, Metland Cileungsi dan Metland Cibitung, dengan total luas proyek sebesar 854 hektar. Segmen Apartemen dan Perkantoran Hingga periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan sedang dalam proses menyelesaikan M Gold Tower. Segment Apartemen dan Perkantoran menyumbang 4,88% dari total pendapatan Perseroan. Segmen Perhotelan Pada akhir tahun 2014, total pendapatan dari segmen perhotelan mencapai Rp91,36 miliar, lebih tinggi dibanding tahun 2013 yang hanya sebesar Rp77,26miliar. Pendapatan dari segmen perhotelan mencakup Hotel Horison Bekasi, Hotel Horison Seminyak Bali, @HOM Tambun dan Metland Hotel Cirebon. Segmen Pusat Perbelanjaan Pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan berhasil membukukan peningkatan pendapatan dari segmen pusat perbelanjaan. Pendapatan tahun 2014 adalah Rp242,18 miliar, sementara pada tahun 2013 adalah Rp166,72 miliar. Pendapatan segmen Pusat Perbelanjaan berkontribusi 21,67% dari total pendapatan Perseroan. Proyek pusat perbelanjaan tahun 2014 terdiri dari Mal Metropolitan Bekasi, Grand Metropolitan, dan Plaza Metropolitan. Pusat Rekreasi dan Lain-lain Pada tahun 2014, pendapatan dari segmen pusat rekreasi dan lain-lain meningkat sebesar Rp8,69 miliar, atau naik 13,73% dari tahun lalu yang sebesar Rp7,64 miliar. Proyek pusat rekreasi pada tahun 2013 terdiri dari Waterland, serta fasilitas olahraga di proyek residensial Metland Menteng, Metland Puri, Metland Tambun dan Metland Transyogi.
Data Perusahaan Corporate Data
Residential Segment Residential projects are the largest contributor to Company’s earnings. PT Metropolitan Land Tbk focuses on developing real estates affordable to the middle up, middle and lowermiddle classes. Until the period ending 31 December 2014, the Company owns 7 residential projects that consist of Metland Menteng, Metland Puri, Metland Cyber City, Metland Tambun, Metland Transyogi, Metland Cileungsi and Metland Cibitung, with total project area stretching across 854 hectares.
Apartment and Office Segment By 31 December 2014, the Company is the process of completing the development of M Gold Tower. The Apartment and Office segment contributed 4.88% of Company’s total venue.
Hotel Segment By the end of 2014, total income from the hotel segment amounted to Rp91.36 billion, higher than in 2013 at only Rp77.26 billion. Income from the hotel segment is derived from Horison Hotel Bekasi, Horison Hotel Seminyak Bali, @ HOM Tambun and Metland Hotel Cirebon. Shopping Mall Segment For the period ending 31 December 2014, the Company has managed to increase its income from the shopping mall segment. Earnings generated in 2014 amounted to Rp242.18 billion, while in 2013 it was Rp166.72 billion. Income from the shopping mall segment contributed 21.67% from total revenue. Shopping mall projects in 2014 comprised of Mal Metropolitan Bekasi, Grand Metropolitan, and Plaza Metropolitan.
Recreation Centers and Others In 2014, income from the recreation center and others segment rose to Rp8.69 billion, or an increase of 13.73% from the previous year at Rp7.64 billion. Recreation center projects in 2013 consist of Waterland and sports facilities in several residential projects that include Metland Menteng, Metland Puri, Metland Tambun and Metland Transyogi.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
75
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Rumah di Masa yang Akan Datang Factors that Influence Purchasing of Houses in the Future
76
Risiko Pasar Perseroan, dalam kegiatan usaha yang normal, menghadapi berbagai risiko pasar, termasuk risiko suku bunga dan risiko kredit.
Market Risks In running a normal business, a company faces an array of market risks, including interest rate risks and credit risks.
1. Risiko Suku Bunga Profitabilitas Perseroan dipengaruhi oleh perubahanperubahan dalam suku bunga dus jumlah pinjaman bank Perseroan yang belum dibayar. 2. Risiko Kredit Potensi risiko kredit Perseroan timbul dari kegagalan oleh para pembeli atau penyewa properti Perseroan untuk melakukan pembayaran tepat waktu, atau kegagalan pembayaran seluruhnya.
1. Interest Rate Risks Company profitability is influenced by changes in interest rates for its outstanding bank loans. 2. Credit Risks The Company’s credit risks may arise from the inability of buyers or lessees of Company properties from making timely payments or failure to pay in full.
Untuk mengatasi risiko kredit, Perseroan mengimplementasikan manajemen risiko kredit, yaitu: • Perseroan dan Anak Perseroan meminimalisasi risiko kredit atas piutang usaha yang timbul dari pembeli properti dengan mengenakan denda atas keterlambatan pembayaran, pembatalan jual beli dengan pengenaan denda pembatalan, penjualan kembali properti serta klaim pembeli atas kerugian yang timbul atas penjualan kembali. • Untuk aset keuangan seperti kas dan bank dan dana yang dibatasi penggunaannya, Perseroan dan anak Perseroan meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada pihak-pihak bereputasi. • Kebijakan Perseroan dan anak Perseroan adalah melakukan pengelolaan dengan cara penyeimbangan arus kas dari aktiva operasi dan pendanaan dalam mata uang yang sama. • Kebijakan manajemen risiko suku bunga Perseroan adalah meminimalkan beban bunga dan mengurangi dampak perubahannya. Perseroan memperoleh pinjaman bank dengan suku bunga mengambang. • Perseroan menggunakan prinsip dasar pengelolaan likuiditas yang timbul dari kewajiban keuangan dengan memelihara tingkat kecukupan kas dengan cara mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan terus memantau rencana dan realisasi arus kas.
To deal with credit risks, the Company implements the following credit risk management approach: • The Company and subsidiaries minimize credit risks from account receivables of property buyers by imposing penalties for late payments, cancellation of sale by charging a cancellation fee, property resale and buyer’s claim over losses incurred from the resale. • For financial assets such as cash and bank and limited funds, the Company and subsidiaries minimize credit risks by ensuring the placement of reputable parties. • The policy adopted by the Company and subsidiaries is the balancing of cash flow from operational assets, and financing in the same currency. • The Company’s interest rate risk management policy seeks to minimize interest expense and mitigate the likely impact of changes. The Company has secured floating-rate bank loans. • The Company applies the basic principle of liquidity management arising from financial obligations in maintaining cash flow adequacy by ensuring sufficient reserves, banking facilities and continual monitoring of cash flow plans and realization.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Kinerja Perseroan Pencapaian kinerja Metland pada tahun 2014 tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal, akan tetapi juga terdapat faktor eksternal, yaitu:
External Factors Affecting Company Performance Metland’s performance in 2014 is not only influenced by internal factors, but also the following external factors:
Perubahan Regulasi Pemerintah Pemerintah mempunyai wewenang yang cukup besar dalam pemberian regulasi pada industri properti Indonesia. Contoh regulasi terbaru adalah aturan terkait pembelian rumah kedua dan ketiga secara inden yang dilarang menggunakan skema pembayaran kredit pemilikan rumah (KPR), regulasi pemerintah terbaru ini, dapat mengganggu cash flow Perseroan dalam industri properti.
Changes in Government Regulations The government has considerable powers to regulate the property industry in Indonesia. One of the more recent regulations concerns the prohibition of paying for the second and third purchase of indent housing through home mortgage loans. This new government policy will disrupt the Company’s cash flow in the property industry.
Potensi Ketidakstabilan Politik Penyelenggaraan Pemilu 2014 menyebabkan banyak konsumen bersikap menunggu dan menunda pembelian properti. Stabilitas politik berdampak besar terhadap iklim investasi terutama bila dikaitkan dengan stabilitas ekonomi makro yang didukung kebijakan moneter, fiskal dan sektor riil.
Potential Political Instability The general elections held in 2014 have prompted many consumers to adopt a wait-and-see attitude, thus postponing from buying properties. Political stability profoundly impacts on the investment climate, particularly if linked to macroeconomic stability supported by monetary, fiscal and real sector policies.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
77
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Metland Cileungsi
Grand Metropolitan
Prospek Usaha Business Prospects
78
Tahun 2015 merupakan tahun hasil pertaruhan dari dinamika politik Indonesia. Peralihan kepemimpinan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Presiden Joko Widodo diyakini akan sedikit banyak mempengaruhi arah kebijakan ekonomi Indonesia.
The year 2015 bears the outcome of the political contestation of Indonesia’s dynamic political landscape. The shift in leadership from President Susilo Bambang Yudhoyono to President Joko Widodo will more or less shape Indonesia’s economic policies.
Selain transisi kepemimpinan, kondisi internal perekonomian Indonesia juga terus berdinamika. Volatilitas nilai tukar rupiah yang sempat mengkhawatirkan merupakan isu utama pada awal tahun 2015. Nilai tukar rupiah yang terdepresiasi tidak lain merupakan dampak dari memburuknya kinerja neraca perdagangan Indonesia. Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 dan pengaruh ekonomi global membuat arah kebijakan ekonomi dan antisipasi dari pelaku ekonomi harus benar-benar cermat membaca kondisi ekonomi ke depan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 diperkirakan sekitar 5,6% dengan tingkat inflasi akan kembali ke 4,5 ±1% (asumsi tidak terjadi kenaikan harga). Defisit transaksi berjalan yang dialami Indonesia sekitar 3% dari PDB dengan cadangan devisa akhir tahun 2014 sekitar US$ 105 miliar.
Apart from the leadership transition, Indonesia has also undergone an ever changing economic situation. The rupiah exchange-rate volatility was a cause of grave concern in early 2015. A depreciating rupiah is attributed to the poor performance of Indonesia’s balance of trade. The formation of the ASEAN Economic Community in 2015 coupled with global economic impacts necessitate the ability to meticulously anticipate the economic situation in the future to determine the direction of economic policies and for economic actors to make the right decisions. Indonesia’s economic growth in 2015 is estimated at 5.6% with an inflation rate that will again reach 4.5 ±1% (assuming there is no price increases). Indonesia’s current account deficit will reach 3% of GDP with foreign exchange reserves amounting to US$ 105 billion by the end of 2014.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
MEA diharapkan dapat meningkatkan investasi asing langsung di Indonesia. MEA is expected to increase foreign direct investment in Indonesia.
Data Perusahaan Corporate Data
Pertumbuhan pasar properti pada 2015 diprediksi mencapai 10 – 15% The growth of the property market is expected to reach 1015% in 2015.
Pada pertengahan Januari lalu, Bank Indonesia menetapkan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,75%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility masing-masing tetap pada level 8,00% dan 5,75%. Kemudikan dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan ekonomi Indonesia di 2014 dan prospek ekonomi 2015 dan 2016 yang menunjukkan bahwa kebijakan tersebut masih konsisten dengan upaya untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4±1% pada 2015 dan 2016, dan mendukung pengendalian defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat. Mengacu pada evaluasi terhadap perekonomian di tahun lalu, di tahun ini Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Indonesia semakin baik, dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan stabilitas makroekonomi yang tetap terjaga, ditopang oleh perbaikan ekonomi global dan semakin kuatnya reformasi struktural dalam memperkuat fundamental ekonomi nasional.
In mid-January, Bank Indonesia decided to maintain its BI rate at 7.75% with lending facility and deposit facility interest rates reaching 8.00% and 5.75% respectively. A comprehensive evaluation of Indonesia’s economic growth was conducted in 2014, and the economic prospect for 2015 and 2016 will still be driven by policies that consistently aim to bring the inflation rate to the level of 4±1% in 2015 and 2016, and that support measures to control the current account deficit to a healthier level. Based on the evaluation of the country’s economic condition in the previous year, Bank Indonesia this year projects an improved situation for Indonesia’s economy which is expected to grow much higher, while maintaining macroeconomic stability bolstered by a recuperating global economy and more consolidated structural reform measures in an effort to strengthen national economic fundamentals.
Pertumbuhan pasar properti pada 2015 mendatang diprediksi mencapai 10% hingga 15%. Meski tetap tumbuh positif, namun lebih rendah dari pencapaian 2013 dan 2014 yang berada pada kisaran 20% hingga 30%. Dengan jumlah penduduk yang besar dan daya beli masyarakat yang semakin tinggi, pasar properti Indonesia masih sangat besar. Konsumen yang menunda pembelian pada tahun 2014, akan melakukan transaksi pada tahun 2015.
Property market growth in 2015 is predicted to reach between the range of 10% and 15%. Despite continued positive growth, it will however be lower than levels recorded in 2013 and 2014 at 20% - 30%. With a large population and stronger purchasing power, the property market in Indonesia remains substantial. Consumers who in 2014 preferred to postpone purchases are expected to buy property products in 2015.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
79
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Prospek Usaha Business Prospect
Terdapat 5 hal yang perlu diperhatikan properti, yaitu: 1. Perubahan Hukum Kepemilikan Asing Tahun 2015 akan menjadi tahun di mana negara-negara di ASEAN bergabung membentuk satu pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA diharapkan dapat meningkatkan investasi asing langsung di Indonesia dan pasar yang belum terjangkau lainnya di wilayah ini, sehingga menaruh tekanan pada pembuat kebijakan untuk mengubah larangan ini. 2. Pertumbuhan Kelas menengah Menaikan Permintaan Menurut Boston Consulting Group, Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan kelas menengah yang signifikan. Dengan jumlah kelas menengah dan makmur Indonesia mencapai lebih dari 140 juta orang pada 2020, pasar properti menjadi terbuka sangat besar. 3. Internet Mobile Mengubah Industri Properti Revolusi internet di negara-negara berkembang ini berbeda dengan digital wave yang telah lebih dulu masuk ke negara maju. Akses pertama konsumen Negara berkembang ke internet adalah melalui telepon genggam atau smartphone. Bagi mereka yang bekerja di industri real estate, ini berarti bahwa fokus pada tahun 2015 harus berpindah ke mobile untuk memasarkan properti mereka dan meraih angka maksimum dari potensial konsumer. 4. Pertumbuhan tinggi Dalam survei online terbaru yang dilakukan Lamudi, agen real estate di seluruh pasar negara berkembang memprediksikan pertumbuhan tinggi bagi sektor properti nasional di tahun mendatang. Survei ini juga mencatat tingginya level optimistik di antara properti agen, dengan 65% broker di Pakistan, Sri Lanka, Myanmar dan Indonesia menjelaskan pendapat mereka secara positif untuk 2015. Sektor Hunian Kesenjangan antara kebutuhan dengan persediaan perumahan masih menjadi masalah di Indonesia. Masih ada 14 juta dari 61 juta keluarga di Indonesia belum memiliki rumah. Selain itu, pemerintah semakin kesulitan menyediakan rumah bagi keluarga kelas menengah ke bawah. Oleh karena itu, pasar properti sektor hunian masih sangat besar di tahun 2015, terutama bagi Metland yang menyasar pasar kelas menengah dan menengah bawah. Sektor Perkantoran Bisnis ruang perkantoran tahun 2015 masih prospektif, karena permintaan masih cukup tinggi, dan pasokan cukup banyak. Pada tahun mendatang akan ada sekitar 1,1 juta m2 proyek perkantoran. Dari area tersebut 42% adalah perkantoran sewa, 40 % perkantoran yang dijual, dan sisanya diterapkan dua skema, yaitu dijual dan disewakan.
80
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
The property market needs to consider the following 5 aspects: 1. Legislative Changes on Foreign Ownership In 2015, ASEAN member states will form a single regional market, the ASEAN Economic Community (AEC). AEC is expected to bring in more direct foreign investment into Indonesia and other markets that remain unreachable in this region. This will exert pressures on policy-makers to revise this prohibition. 2. Burgeoning Middle-Class Pushes Demand Upwards According to the Boston Consulting Group, Indonesia is among the countries with a fast-growing middle-class population. Indonesia’s emerging and prosperous middleclass is projected to reach over 140 million people by 2020, further opening up opportunities in the property market. 3. Mobile Internet Changes the Property Industry The internet revolution in developing countries is different from the digital wave that first came around in developed nations. Consumers in developing countries first access the internet through mobile phones or smartphones. For those working in the real estate industry, this means that the focus in 2015 should shift to mobile internet access for marketing their properties and gain maximum value from potential customers. 4. High Growth In the latest online survey conducted by Lamudi, real estate agency in developing countries predict exceptional growth rates for the national property sector in years to come. The survey also observed a high level of optimism among property agents in which 65% of brokers in Pakistan, Sri Lanka, Myanmar and Indonesia have expressed a positive outlook for 2015. Housing Sector The disparity between housing needs and availability remains to be an unresolved issue in Indonesia. At least 14 million from 61 million families in Indonesia do not own a house. Furthermore, the government finds it even more difficult to provide houses for lower-to-middle income households. The housing property sector therefore promises to be a substantial market in 2015, primarily for Metland as it targets the lower and middle market segments. Office Building Sector The office space business in 2015 will continue to show bright prospects due to relatively high demand and ample supply. In the coming year, there will be at least 1.1 million m2 of office projects from which 42% will be for lease, 40% for sale and the rest will follow two schemes, to be sold off and leased out.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Sektor Pusat Perbelanjaan Menurut riset Boston Consulting Group (BCG), Indonesia saat ini memiliki 45 juta orang yang termasuk kategori kelas menengah yang mampu membelanjakan uangnya di luar kebutuhan pokok. Pendapatan per kapita juga meningkat dalam sepuluh tahun terakhir.
Shopping Complex Sector According to the Boston Consulting Group (BCG), Indonesia currently has 45 million people categorized as middle-class who can afford to spend their money other than for basic necessities. The per capita income has also increased in the last ten years.
Data Center of Reform on Economics (CORE) memperlihatkan, PDB per kapita Indonesia tumbuh dari 1.076 dollar AS menjadi 3.475 dollar AS atau ekuivalen dengan Rp43,3 juta. Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh peritel asing dan lokal untuk memperluas bisnisnya. Peritel besar internasional, mencari peluang di luar Kota Jakarta. Tahun ini Depok, Bekasi, dan Bogor, serta kota lainnya menjadi wilayah ekspansi berikutnya.
The Data Center of Reform on Economics shows that Indonesia’s GDP per capita has grown from 1,076 US dollar to 3,475 US dollar or equivalent to Rp43.3 million. Foreign and local retailers have taken advantage of the situation to expand their businesses. Major international retailers seek business opportunities outside of Jakarta. This year, Depok, Bekasi, Bogor and other cities will be targeted for further business expansion.
Sektor Hotel Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) No. 10/2014 terkait pelarangan kegiatan rapat PNS di hotel diperkirakan memberikan dampak yang signifikan terhadap industri hotel dan restoran Indonesia.
Hotel Sector Administrative and Bureaucratic Reform Ministerial Circular Letter No. 10/2014 concerning the ban against holding meetings among government employees in hotels will have a significant impact on Indonesia’s hotel and restaurant industry.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
81
Profil Perusahaan Company Profile
Sumber Daya Manusia Human Resources
82
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Laporan Manajemen Management Report
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Peningkatan kompetensi SDM senantiasa menjadi fokus Perseroan, yang dilakukan melalui berbagai program pelatihan, pendidikan, dan pengembangan.
Metland membangun budaya kerja yang dikembangkan dari nilai-nilai perusahaan yang berlaku yaitu kreatif, terkemuka, terpercaya dan profesional
Efforts to hone the competency of its personnel have therefore consistently remained within the Company’s main area of focus, implemented and assured through a wide range of training, education and capacity building programs.
Metland has developed a work culture based on corporate values that include creativity, prominence, trustworthiness and professionalism.
Data Perusahaan Corporate Data
Dalam mengemban misi dan mencapai visinya menjadi pengembang terkemuka dan terpercaya, Perseroan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten sesuai dengan kebutuhan bisnis dan strategi perusahaan, serta menjunjung tinggi nilai budaya perusahaan yang tercermin dalam etos kerja 5K, semangat 8M, dan perilaku 4B. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi SDM senantiasa menjadi fokus Perseroan, yang dilakukan melalui berbagai program pelatihan, pendidikan, dan pengembangan.
In accomplishing the corporate vision and mission to become a foremost and trusted company, Metland requires competent human resources that meet business needs and corporate strategies, and upholds corporate values. Metland also promotes a human resources work culture that reflect the 5K work ethics, 8M corporate spirit and 4B work behavior. Efforts to hone the competency of its personnel have therefore consistently remained within the Company’s main area of focus, implemented and assured through a wide range of training, education and capacity building programs.
Sistem Rekrutmen Sistem rekrutmen pegawai yang tepat merupakan salah satu tantangan di bidang SDM. Manajemen sangat menyadari bahwa merekrut dan menempatkan orang yang kompeten pada suatu posisi dapat memberikan dampak signifikan kepada kinerja perusahaan. Untuk itu, Metland telah membangun suatu proses berstandar tinggi agar calon yang terpilih mempunyai kriteria yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Selain faktor kompetensi, Perseroan mementingkan kesesuaian karakter dan nilai-nilai calon terhadap budaya perusahaan.
Recruitment System Having an effective recruitment system is one of the challenges faced by any human resources division. Company management is fully aware that the recruitment and placement of qualified personnel in any job position can significantly affect company performance. In view of this, Metland has established a recruitment system with high standards to ensure that selected candidates meet employee criteria according to organizational needs. Apart from competency, the Company also gives emphasis to the compatibility of candidates’ character profiles and values with the Company culture.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
83
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Sumber Daya Manusia Human Resources
84
Untuk memenuhi kebutuhan karyawan di level manajer senior, Perseroan merekrut profesional di bidangnya. Sementara untuk level menengah, Perseroan melakukan perekrutan terhadap fresh graduate dari beberapa universitas. Sistem rekrutmen yang dilakukan oleh Perseroan terdiri dari beberapa cara, yaitu: • Seleksi Seleksi merupakan usaha pertama yang dilakukan Perseroan untuk memperoleh karyawan yang yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh Perseroan. Pelaksanaan seleksi harus dilakukan secara jujur, cermat, dan obyektif. • Management Trainee (MT) Untuk mengisi kebutuhan karyawan di bidang teknik, Metland melakukan perekrutan dengan program Management Trainee (MT). Program ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan tenaga profesional. Perekrutan MT dilakukan dengan melakukan pencarian bibit di universitas-universitas ternama melalui career day. • Magang Magang merupakan program pengenalan dunia kerja kepada peserta didik di lingkungan perguruan tinggi. Perseroan menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga pendidikan untuk pelaksanaan program magang. Pada tahun 2014, 2 orang dari Institut Teknologi Bandung, 2 orang dari Universitas Kristen Petra Surabaya, 1 orang dari Chinese University of Hong Kong. • Penilaian Metland melakukan evaluasi terhadap karyawannya secara berkala. Penilaian pegawai dilakukan sebagai proses dasar untuk kenaikan jabatan, perubahan status kepegawaian ataupun penentuan remunerasi karyawan Metland. Penilaian pegawai dilakukan dengan mengaplikasikan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators/KPI) yang disusun berdasarkan kriteria kompetensi, performa dan perilaku pegawai dalam menjalankan tugas dan kewajiban di unit kerja masing-masing.
To meet personnel needs at the senior management level, the Company recruits professionals in their respective areas of expertise. At the mid-managerial level, the Company recruits fresh graduates from different universities. The recruitment system adopted by the Company consists of several components: • Selection Selection is the first step undertaken by the Company to find employees that meet the qualifications required by the Company. The selection process is designed to be carried out in an honest, thorough and objective manner. • Management Trainee (MT) To meet staffing needs in the technical division, Metland recruits through the Management Trainee (MT) program. This is expected to ensure the availability of a professional workforce. The recruitment of MTs begins with the search for candidates from leading universities through Career Days. • On-the-Job Training On-the-job training helps university students become familiar with the actual working environment. The Company fosters cooperation with several educational institutions in organizing this internship program. In 2014, Metland has accepted interns from 2 persons from Institut Teknologi Bandung, 2 persons from Universitas Kristen Petra Surabaya, and 1 person from Chinese University of Hong Kong. • Assessment Metland performs periodic evaluations of its employees. Performance assessment is a key component for job promotions, change in employee status or determining the remuneration of Metland’s workforce. Employees are evaluated through an assessment system based on a set of criteria including employee competency, performance and behavior in carrying out their duties and responsibilities in their respective units.
Pengelolaan Kinerja SDM Kinerja perusahaan merupakan akumulasi dari pencapaian kinerja pegawai di semua level organisasi. Metland melakukan pengelolaan kinerja pegawai secara komprehensif melalui tahapan perencanaan, pemantauan dan penilaian kinerja secara berkala. Manajemen merumuskan KPI (Key Performance Indicators) yang digunakan sebagai pedoman bagi karyawan untuk menentukan rencana dan target kerja yang selaras dengan target Perseroan.
Human Resource Performance Management Company performance is an accumulation of employee performance at all organizational levels. Metland manages employee performance in a comprehensive manner through periodic performance planning, monitoring and assessment as the basis for employees to determine their work plan and goals in accordance with Company targets.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Metland melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan secara periodik. Hasil evaluasi tersebut digunakan untuk menentukan aktivitas pengembangan yang diarahkan pada perubahan perilaku, misalnya: berkaitan dengan tersedianya kesempatan dan pengembangan belajar, membuat program-program pelatihan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi atas program-program kerja, pemanfaatan pelatihan dan pengembangan, pengembangan karir dan pengembangan organisasi, yang terintegrasi antara satu dengan yang lain, untuk meningkatkan efektivitas individual dan Perseroan.
Metland regularly evaluates the work performance of its employees. Evaluation results serve as the basis for identifying capacity building activities aimed at promoting behavioral change, such as those relating to the availability of learning opportunities and development, initiating training programs that cover planning, implementation and evaluation of work programs, utilizing training and development activities, as well as an integrated career and organizational development process for the purpose of enhancing individual and Company effectiveness.
Strategi pengelolaan SDM yang dilakukan Perseroan selama tahun 2014, adalah sebagai berikut: a) Menyempurnakan mekanisme rekrutmen pegawai melalui pemanfaatan teknologi informasi (e-recruitment) b) Meningkatkan efektivitas seleksi pegawai c) Melakukan kegiatan pelatihan dan seminar untuk meningkatkan kompetensi pegawai d) Melakukan kegiatan outbound untuk mempererat hubungan antar pegawai e) Pemberlakuan mekanisme reward and punishment berdasarkan kinerja f) Pembentukan saluran komunikasi internal pegawai
The Company’s personnel management strategy in 2014 covers the following: a) Refining the employee recruitment mechanism by applying information technology (e-recruitment) b) Improving effectiveness of employee selection c) Conducting training programs and seminars to build employee competency d) Organizing outbound activities to strengthen relations with employees e) Applying a performance-based reward and punishment mechanism f) Establishing employee internal communication lines.
Perseroan mengimplementasikan sistem Reward dan Punishment berbasis kinerja dalam tata kelola perusahaannya. Karyawan mendapatkan reward berupa insentif yang besarannya berbeda-beda sesuai dengan hasil penilaian kinerja yang dilakukan secara berkala. Pemberian reward bertujuan untuk memacu peningkatan produktivitas karyawan.
The Company adopts a performance-based reward and punishment mechanism in running the Company. Employees receive rewards in the form of incentives the amount of which differs according to their periodic performance evaluation results. Rewards are given for the purpose of boosting employee productivity.
Punishment diberikan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Perusahaan atau Standard Operation Procedure (SOP). Perseroan memberikan surat teguran dan pembinaan kedisiplinan terhadap karyawan yang menyalahi aturan kepegawaian dan pelanggaran SOP. Sanksi berat berupa pemutusan hubungan kerja kepada karyawan yang melakukan pelanggaran berat atau pelanggaran ringan yang berulang.
Sanctions imposed on employees who have committed a breach of Company Regulations or Standard Operating Procedures (SOP). The Company will issue a written warning and discipline employees who have acted against personnel regulations and SOPs. Severe sanctions in the form of termination of employment will be imposed on employees who have committed a grave violation or repeatedly committed a minor offense.
Sanksi
2014
Sanksi
Surat teguran
14
Written Warning
Surat peringatan 1
23
Memorandum 1
Surat peringatan 2
9
Memorandum 2
Surat peringatan 3
0
Memorandum 3
Pemutusan hubungan kerja
10
Termination of Employment
Total
56
Total
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
85
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Sumber Daya Manusia Human Resources
86
Budaya Kerja Metland membangun budaya kerja yang dikembangkan dari nilai-nilai perusahaan yang berlaku yaitu kreatif, terkemuka, terpercaya dan profesional. Perseroan meyakini, dengan mempraktikkan budaya kerja tersebut, maka visi Perseroan untuk menjadi pengembang yang teerkemuka dan terpercaya dapat tercapai.
Work Culture Metland has developed a work culture based on corporate values that include creativity, prominence, trustworthiness and professionalism. The Company believes that by putting the corporate work culture into practice, its vision statement on becoming a leading and trusted developer will be achieved.
Strategi Remunerasi Strategi remunerasi yang diberlakukan bagi karyawan ditinjau ulang setiap tahunnya dengan mempertimbangkan kinerja individu, kinerja perusahaan dan posisi perusahaan di pasar/industri properti. Komponen remunerasi yang diberikan terdiri dari komponen tetap dan komponen tidak tetap. Untuk mengetahui dan mengkaji competitiveness dari strategi dan kebijakan remunerasi khususnya pada industri properti, Perusahaan melakukan tinjauan tahunan atas hasil remuneration survey/reference yang dilaksanakan oleh lembaga konsultan khusus bidang remunerasi/kompensasi.
Remuneration Strategy The employee remuneration strategy is reviewed on a yearly basis by taking into account individual and Company performance, and Company position in the property markets and industry. Remuneration consists of fixed and variable components. To determine and assess competitiveness in its remuneration strategy and policy, specifically in the property industry, the Company performs an annual review of the results generated from remuneration surveys and references conducted by consultancy agencies in the field of remuneration/compensation.
Pengembangan Kompetensi Pengembangan kompetensi SDM merupakan usaha Perseroan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/ jabatannya. Pengembangan ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja, keterampilan interpersonal serta membangun kohesivitas antara kelompok kerja. Perseroan sepenuhnya menyadari, bahwa pembinaan SDM yang efektif dan efisien adalah kunci utama bagi pencapaian tujuan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang Perseroan. baik itu jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Competency Building Developing employee competency is part of Company efforts to enhance the technical, theoretical, conceptual and moral capabilities of its workforce as required by their respective positions. This is intended to boost productivity and work quality, improve interpersonal skills and build cohesiveness among work teams. The Company is fully aware that the development of an effective and efficient workforce is the key to the Company’s short, medium and long-term achievements.
Perseroan mempersiapkan berbagai kegiatan pelatihan dan pengembangan pegawai bagi seluruh karyawan. Program pelatihan secara spesifik meliputi kegiatan yang khusus diadakan untuk unit kerja tertentu misalnya pertemuan rutin bulanan Departemen Sales Marketing dan Teknik yang diberi nama Forum Sales dan Forum Teknik. Forum Sales dan Forum Teknik adalah forum sharing knowledge tentang update informasi di bidang Teknik dan Sales & Marketing, khususnya yang terkait dengan dunia properti, serta pengayaan pengetahuan materi sales dan teknik dimana ada pembicara yang didatangkan baik dari internal maupun eksternal.
The Company has developed a wide range of training and capacity building programs for all employees. Training programs specifically cover activities designed for certain units, such as the monthly meetings of the Sales & Marketing, and Technical Departments, known as Sales and Technical Forums. Both forums are knowledge-sharing forums, primarily on information updates relating to the Sales & Marketing and Technical Departments, especially relating to the property sector, and knowledge enrichment on sales and technical know-how by bringing in internal and external guest speakers.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Selain itu perusahaan juga menerapkan program pelatihan lainnya yang dirancang sebelumnya melalui melalui mekanisme pengembangan dan pelatihan, yaitu antara lain : 1. Memperkuat kompetensi karyawan dengan melakukan analisa GAP kompetensi dan menentukan analisa kebutuhan pelatihan yang tepat. 2. Memberikan pengetahuan dan informasi yang maksimal tentang Management Perseroan (knowledge management). 3. Memberikan training internal maupun eksternal tentang soft skill dan hard skill kepada masing-masing karyawan.
Furthermore, the Company also holds other training programs developed earlier through the training and development mechanisms, that include the following: 1. Strengthening employee competency by conducting a competency GAP analysis and determining the need for the appropriate training programs. 2. Optimally providing knowledge and information on Company management (knowledge management). 3. Providing internal and external training on soft and hard skills for all employees.
Program pelatihan yang diikuti oleh karyawan Metland sepanjang 2014 adalah sebagai berikut:
Training programs which Metland employees have participated in throughout 2014 are as follows:
Tabel Pelatihan Manajemen dan Karyawan PT Metropolitan Land Tbk tahun 2014 Level
Jenis Training General Training
Functional Training
Cultural Training
General Manager
5
7
1
Manager
0
14
3
Supervisor
25
23
15
Staff
45
66
29
Total biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan SDM di tahun 2014 sebesar Rp379.262.000, meningkat 10,51% dibanding tahun sebelumnya.
The amount of funds invested for human resources training in 2014 totaled Rp379,262,000 and increased by 10.51% compared to the previous year.
Pengembangan Karir Selain fokus dalam pengembangan kompetensi SDM, Metland juga memberikan kesempatan yang sama kepada karyawan untuk meningkatkan karirnya di lingkup Perseroan. Career path yang disusun sesuai kebutuhan individu masing-masing karyawan, yang didukung oleh program pengembangan bagi karyawan tersebut, terus diupayakan perseroan untuk pengembangan organisasi yang sehat dan proporsional serta memberikan semangat dan apresiasi kepada seluruh karyawan yang terlibat dalam memajukan perseroan.
Career Development In addition to building human resources competency, Metland also places priority on providing employees equal opportunities to develop their career within the Company. Careers paths are planned according to the individual needs of employees and supported by the appropriate development programs in a way that allows the Company to grow into a robust and proportional organization, and that shows appreciation to and encourages all employees who have contributed to the advancement of the Company.
Unit Penunjang Layanan SDM Perseroan berkomitmen untuk senantiasa memberikan perhatian kepada pegawai, terutama dalam menjamin tercapainya kesejahteraan karyawan baik selama bertugas maupun setelah purna tugas nantinya. Sebagai wujud komitmen tersebut, Perseroan menyusun standar minimum upah karyawan dengan mengacu pada Upah Minimum Regional (UMR) yang diterapkan pemerintah disesuaikan dengan wilayah kerja di mana Perseroan dan entitas anak melakukan kegiatannya.
Human Resource Service Supporting Unit The Company stands by its commitment to pay heed to employee welfare, primarily in guaranteeing their well-being during their tenure at the Company and even upon retiring. To fulfill this commitment, the Company among others has set an employee standard minimum wage based on the Regional Minimum Wage established by the government according to the jurisdiction where the Company or subsidiary has set up operations.
Selain itu, Perseroan juga mengikutsertakan karyawan dalam program asuransi kesehatan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Hingga 31 Desember 2014, tercatat 1.008 karyawan telah terdaftar dalam program asuransi kesehatan dan 1.158 karyawan dalam program Jamsostek
Furthermore, the Company has also registered its employees in a health insurance scheme and the Employee Social Security (Jamsostek) program. By 31 December 2014, at least 1,008 employees are covered by health insurance and 1,158 employees are registered in the Jamsostek program.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
87
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Sumber Daya Manusia Human Resources
2014 Asuransi Kesehatan / Health Insurance
1.008
920
Jamsostek / Jamsostek
1.148
1.059
Jumlah Karyawan dan Perencanaan SDM Sampai akhir Desember 2014, jumlah karyawan Perseroan adalah 1.183 orang. Berdasarkan jabatan, distribusi dan komposisi karyawan tersebar relatif merata antara level manajer senior dan menengah. Selain itu, Perseroan melakukan rekrutmen, yang terdiri dari 641 karyawan tetap dan 542 karyawan tidak tetap. Penambahan karyawan ini sejalan dengan strategi pengembangan bisnis Perseroan di tahun 2014. Berikut adalah komposisi karyawan berdasarkan status kepegawaian, tingkat usia, tingkat pendidikan dan tingkat jabatan:
Number of Employees and Human Resources Planning By late December 2014, the Company manages a total of 1,183 employees. Based on their position, distribution and composition, Company employees are dispersed relatively evenly between the senior and middle management levels. In addition, the Company has recruited consisting of 641 permanent employees and 542 contract-based employees. Adding employees is in keeping with the Company’s business development strategy for 2014. The following tables show personnel composition based on employment status, age, educational attainment and position:
2014
Profil Karyawan berdasarkan status Kepegawaian Employees Profile based on Employment Status 2014
2013
2013
Tetap / Permanent
643
669
Kontrak / Contract
540
410
1.183
1.079
Total
643
540
1.183 Kontrak / Contract
2014
2013
Perempuan / Female
327
360
Laki-laki / Male
856
719
1.183
1.079
Total
1.079 Permanen / Permanent
2013
327
360 719
856
1.183 Laki-laki / Male
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
410
669
2014
Jumlah Karyawan berdasarkan Jenis Kelamin Number of Employees based on Gender
88
2013
1.079 Perempuan / Female
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2014
Jumlah Karyawan berdasarkan Tingkat Usia Number of Employees based on Age
17
2014
269
276
31-40 tahun / age
530
461
41-50 tahun / age
349
300
51-55 tahun / age
17
28
> 55 tahun / age
16
11
1.183
1.079
11
3
269
276 300
530
461
<21 tahun / age
41-50 tahun / age
21-30 tahun / age
51-55 tahun / age
31-40tahun / age
>55 tahun / age
2014
2013
20 6
17 6
2013
51
6
6
SLTP / Junior High School
51
52
SMU / Senior High School
592
548
38
37
D1 / Diploma
28
349
Jumlah Karyawan berdasarkan tingkat Pendidikan Number of Employees based on Education Level
SD / Elementary School
2013
2
3
21-30 tahun / age
2014
16
2013 2
< 21 tahun / age
Total
Data Perusahaan Corporate Data
52
344
264 592
124
548 116
D2 / Diploma
8
9
D3 / Diploma
124
116
8 38
S1 / Bachelor Degree
344
294
SD / Elementary School
D1 / Diploma
SLTP / Junior High School
D1 / Diploma
SMU / Senior High School
S1 / Bachelor Degree
D1 / Diploma
S2 / Master Degree
S2 / Master Degree Total
20
17
1.183
1.079
9 37
2014
Jumlah Karyawan berdasarkan Jabatan Number of Employees based on Position
8
2014
14 7
2013 10 7 6 9
6
2013 69
54
Tenaga Pelaksana / Foreman
465
444
Staf / Staff
421
385
Penyelia / Supervisor
193
164
69
54
8
9
14
10
Staf / Staff
VGM
Wakil Direktur / Vice Director
7
7
Tenaga Pelaksana / Foreman
GM
Direktur / Director
6
6
Penyelia / Supervisor
Wakil Direktur / Vice Director
1.183
1.079
Manajer / Manager
Direktur / Director
Manajer / Manager VGM GM
Total
193
421
465
164
485
444
*Data pegawai berdasarkan lama masa kerja
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
89
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Teknologi Informasi Information Technology
90
Peran IT Divisi IT Metland mempunyai peran untuk menunjang operasional harian perusahaan berupa penyediaan hardware, software dan perangkat network (infrastruktur). Divisi IT juga memastikan bahwa operasional infrastruktur utama dapat berjalan dengan baik, khususnya server surat elektronik (email), web server, dan juga server aplikasi ERP beserta koneksi internetnya.
The Role of IT Metland’s IT Division is designed to support the Company’s daily operations by making available the necessary hardware, software and networks (infrastructure). IT Division also ensure that the main infrastructure operates in a smooth manner, specifically the email server, web server, ERP application server and internet connection.
Pada tahun 2014, divisi IT mempunyai fokus pada implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) khususnya modul sales/marketing, keuangan dan akuntansi yang terpadu dan terpusat. Strategi dari proses implementasi, dimana proses implementasi dilakukan secara bertahap di seluruh proyek perumahan di bawah grup Metland, karena perlu waktu yang cukup untuk mempersiapkan team operasional-nya. Melalui sistem ERP ini, seluruh proyek Metland dapat secara real time mengirimkan data-
In 2014, the IT Division placed emphasis on the implementation of the Enterprise Resource Planning (ERP) system, primarily on an integrated and centralized sales/ marketing, financial and accounting module. For the implementation process, the preferred strategy was to carry it out in stages across all housing projects under the Metland group to allow sufficient time to prepare operational teams. Through the ERP system, the entire range of Metland projects will be able to send transaction-related data in real time,
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
data transaksi yang akan langsung tercatat di server pusat. Untuk mendukung proses tersebut, terus dilakukan transfer knowledge kepada staf operasional yang berada di masingmasing proyek agar dapat mengoperasikan sistem ERP dengan baik dan benar.
allowing for instant documentation at the central server. To support this process, knowledge is consistently transferred to operational staff assigned at the respective project to ensure that they are capable of properly operating the ERP system.
Divisi IT juga mengimplementasikan program loyalitas konsumen yang disebut Metland Card “My Precious One”. Metland Card mengembangkan satu piranti lunak yang memungkinkan program Metland Card ini dapat tercatat secara komputerisasi dan terintegrasi secara online. Sistem dapat menyimpan data transaksi konsumen mulai dari pencatatan poin, penukaran poin, informasi poin tersedia dari seluruh transaksi yang dilakukan baik itu di mal, hotel maupun perumahan. Poin yang ditransaksikan oleh konsumen di setiap unit akan terintegrasikan dalam sistem ini. Dengan sistem yang terhubung secara online, maka poin akan tercatat secara akumulatif dan real time. Sebagai pendukung program marketing, sistem juga dapat membaca unique profile, behaviour dan preference member ketika melakukan transaksi/pembelanjaan di mal, sehingga unit-unit usaha dapat membuat strategi promosi yang tepat sasaran dan terarah. Sistem ini mulai dapat digunakan pada bulan Maret 2014 dan hingga akhir Desember 2014 jumlah member tercatat sebanyak 14.600 member.
IT Division also implements a customer loyalty program called Metland Card “My Precious One.” Metland Card develops a software that allows Metland Card programs to be recorded as computerized and integrated online. The system is able to store customer transaction data which includes recording points, redemption points, and information points available from all transactions made at the shopping malls, hotels, and residential. Transaction points made by consumers in each unit will be integrated into this system. With online systems, the points will be recorded cumulatively in real time. To support marketing programs, the system is able to read unique profiles, behaviours, and member preferences when making transactions/purchases at the mall, so the business units can create targeted and focused promotional strategies. This system was active from March 2014 to end of December 2014 with 14,600 members..
Pada November 2014, Metland meluncurkan Sistem Help Desk yang bertujuan untuk memonitor dan mengatasi berbagai keluhan pelanggan perumahan di setiap proyek Metland. Di tahun 2015 sistem Help Desk ini juga akan diimplementasikan di seluruh mal dan hotel di bawah grup Metland. Target selanjutnya, sistem ini dapat diakses secara online oleh seluruh pelanggan Metland sehingga berbagai keluhan yang muncul dapat segera teratasi.
In November 2014, Metland launched the Help Desk system intended to monitor and handle complaints reported by customers of each Metland housing project. In 2015, the Help Desk system will be implemented in all malls and hotels under the Metland Group. This system will be expanded further to be accessible online for all Metland customers, allowing quick response to any incoming complaints.
Kompetensi SDM IT Divisi IT Metland didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki kompetensi khusus di bidang Teknologi Informasi, terutama kecakapan dalam pengembangan sistem aplikasi dan pengelolaan infrastruktur teknologi informasi. Untuk meningkatkan kompetensi SDM IT, Perseroan melakukan penambahan (rekruitmen) staf baru yang berkualifikasi spesifik dan sesuai dengan kebutuhan bisnis.
IT Human Resource Competency Metland’s IT Division is supported by human resources with expertise in information technology, particularly the necessary skills for the development of application systems and management of the information technology infrastructure. To build the competency of IT human resources, the Company have recruited new staff members with specific qualifications to meet business needs.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
91
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Teknologi Informasi Information Technology
Metland secara rutin mengikutsertakan team IT untuk pelatihan teknis baik yang berkaitan dengan infrastruktur jaringan maupun administrasi server yang bekerja sama dengan professional vendor luar. Metland juga mengirimkan staf IT ke berbagai seminar teknologi update dan workshop (hands-on lab) untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan IT yang diadakan oleh beberapa vendor ICT terkemuka seperti Microsoft, Mikrotik dan lainnya. Berikut ini beberapa kegiatan di tahun 2014 yang team Metland ikut serta:
92
Metland regularly enrolls its IT team for technical training both related to network infrastructure and server administration by working with external professional vendors. Metland also encourages IT personnel to participate in various technology update seminars and workshops (hands-on labs) held by several prominent ICT vendors such as Microsoft and Mikrotik in order to broaden their horizons and IT knowledge. The following are several activities conducted in 2014 in which the Metland team has participated:
1.
Training Mikrotik (MTCNA)
2.
Microsoft IT Camp “Extend your Datacenter with Microsoft Azure”
3.
Training ITIL Foundation and exam Guide
4.
Microsoft IT Camp “Active Directory”
Investasi IT Sepanjang tahun 2014, Perseroan melakukan banyak penyempurnaan pada infrastruktur IT yaitu: • Penambahan dan penggantian hardware seperti alat kerja (notebook/desktop), network dan juga server yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan operasional Perseroan yang semakin berkembang. • Penambahan bandwidth internet dan penggantian vendor ISP di kantor pusat, sehingga Perseroan mempunyai koneksi internet dengan menggunakan media fiber optic, baik pada jalur utama maupun jalur cadangan (back-up). • Pada setiap proyek perumahan, team IT melakukan penambahan jalur internet. Saat ini Perseroan menggunakan 2 vendor Internet Service Provider (ISP) yang berbeda dengan prioritas media fiber optic dan sebagai alternatif melalui wireless radio. Hal ini dilakukan untuk menjaga konsistensi dan stabilitas interkoneksi antara pusat dengan proyek dapat lebih lancar sehingga operasional harian (karena sudah menggunakan sistem ERP) tidak terganggu jika salah satu jalur internet mengalami gangguan.
IT Investment Throughout 2014, the Company made significant improvements to its IT infrastructure: • Replaced and increased hardware resources such as notebooks/desktops, network nodes and servers according to the Company’s operational needs, which continue to grow. • Broadened internet bandwidth and replaced the ISP vendor at the head office to allows fiber-optic internet connection both for the main and back-up lines. • For every housing project, the IT team has expanded internet lines. The Company at present employs the services of 2 different internet service providers (ISP) with priority on fiber optic lines and through wireless radio as an alternative. This is intended to maintain the consistency and stability of the internet connection between the head office and projects for smoother connection to ensure that daily operations (through the ERP system) remain uninterrupted if one of the internet lines were to be faulted.
Proses penyempurnaan sistem IT, Metland juga menggunakan jasa konsultan dan vendor eksternal dengan pertimbangan untuk mempercepat proses pengadaan dan implementasi aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan di proyek-proyek Metland.
In improving its IT system, Metland also solicits the assistance of external consultants and vendors in order to speed up the procurement process and implementation of applications as required by Metland projects.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Seluruh kegiatan investasi dan pengembangan IT dilakukan untuk menunjang perkembangan bisnis Metland, dengan total nilai investasi IT di tahun 2014 sebesar Rp2 miliar.
All IT investments and developments are aimed at supporting Metland’s business growth, with total IT investment in 2014 of Rp2 billion.
Perencanaan, Strategi & Kebijakan 2015 Strategi khusus untuk menunjang operasional di tahun 2015 adalah melengkapi ERP dengan modul-modul yang baru, seperti modul land acquisition, modul project ledger dan SPK, modul account payable, modul payroll, modul inventory control dan modul aset manajemen.
Planning, Strategy and Policy in 2015 To support operations in 2015, a specific strategy will strengthen ERP with new modules such as for land acquisition, project ledger and letter of instruction, account payables, payroll, inventory control and asset management.
Tren teknologi yang berkembang dan maraknya penggunaan telepon pintar meningkatkan trafik akses mobile, maka strategi lain yang dirancang oleh Perseroan adalah meluncurkan aplikasi-aplikasi mobile. Perseroan mengharapkan penambahan aplikasi dapat mempermudah relasi pelanggan dengan Metland, sehingga interaksi / komunikasi dapat dilakukan tanpa batas dan semudah mungkin. Di sisi lain, aplikasi website juga akan diperbarui dengan menambahkan berbagai fitur agar makin lengkap dan informatif.
Technological advancements and the increasing ubiquity of smartphones have heightened mobile web traffic; thus, the Company has opted for another strategy by launching mobile applications. The Company project that the availability of additional applications will help Metland foster customer relations where interaction/ communication can be built without restrictions and with as much ease as possible. Website applications on the other hand will be upgraded through additional features to ensure completeness and informativeness.
Metland akan mulai mengimplementasikan tata kelola IT (IT Governance) yang akan mengacu pada ITILv3 Framework Library, kami berharap dengan penerapan tata kelola IT yang baik dapat memaksimalkan dan mengukur efektivitas kinerja team IT, dan juga untuk mengurangi downtime dari operasional layanan IT.
Metland will begin implementing IT governance in keeping with the ITILv3 Framework Library and for which we hope the proper adoption of IT governance principles will maximize and measure the effectiveness of the IT team’s work performance, in addition to reducing operational downtime of IT services.
Team IT Metland sedang mempersiapkan IT Master Plan untuk mendukung proses bisnis untuk jangka waktu 3 sampai 5 tahun ke depan, IT Master Plan diharapkan dapat menjadi landasan kerja bagi team IT dalam menyusun prioritas kerja dan penyediaan aplikasi pendukung untuk operasional bisnis Metland.
Metland’s IT team is in the middle of preparing an IT Master Plan to support its business process for the next 3 to 5 years. The IT Master Plan will provide the IT team with a platform on which to list their work priorities and make available supporting applications for Metland’s business operations.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
93
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance PT Metropolitan Land Tbk senantiasa menegakkan penerapan GCG dalam setiap jenjang organisasi dan kegiatan operasionalnya. PT Metropolitan Land Tbk consistently abides by GCG principle across all organizational levels and operational activities.
94
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
95
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
96
Komitmen Metland Tata Kelola Perusahaan yang baik/Good Corporate Governance (GCG) adalah struktur dan mekanisme yang mengatur pengelolaan perusahaan sehingga menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun pemangku kepentingan. Penerapan prinsipprinsip GCG dapat berkontribusi dalam peningkatan kinerja perusahaan. Pemahaman tersebut mendorong PT Metropolitan Land Tbk untuk senantiasa menegakkan penerapan GCG dalam setiap jenjang organisasi dan kegiatan operasionalnya. Prinsip Dasar GCG mengandung 5 azas yaitu: Transparansi, Akuntabilitas, Kemandirian, Pertanggung jawaban, dan Kewajaran.
Metland’s Commitment Good Corporate Governance (GCG) refers to a structure and mechanism for managing a company in order to create long-term economic value in a sustainable manner for shareholders and stakeholders. Applying GCG principles can significantly boost company performance. In view of this, PT Metropolitan Land Tbk consistently abides by GCG principle across all organizational levels and operational activities. The 5 basic principles of GCG are: Transparency, Accountability, Independence, Responsibility, and Fairness.
Kerangka Penerapan GCG Prasyarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang ingin memperoleh manfaat jangka panjang dari penerapan GCG adalah adanya suatu sistem yang didukung integritas dan komitmen tinggi dari seluruh pihak yang terlibat. Oleh karenanya, setiap perusahaan harus memiliki pedoman
GCG Implementation Framework One of the preconditions that a company must meet to gain long-term benefits from GCG implementation is the availability of an effective system supported by the integrity and firm commitment of all parties involved. Every company therefore must have a code of conduct as reference for company organs
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
perilaku sebagai acuan bagi organ perusahaan dan semua karyawan dalam menerapkan nilai-nilai dan etika bisnis sehingga menjadi bagian dari budaya perusahaan.
and all employees in applying company values and business ethics as part of corporate culture.
Untuk meningkatkan manfaat dari penerapan GCG, Metland secara bertahap melengkapi diri dengan berbagai perangkat pendukung GCG. Selain visi, misi dan nilai-nilai Perusahaan yang telah ditetapkan pada awal berdirinya, Metland memiliki Pedoman Perilaku, Sistem Pelaporan Pelanggaran, Panduan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, Peraturan Perusahaan, Pedoman Dewan Komisaris dan Direksi, serta berbagai Standar Prosedur Operasional (SOP). Semua ini merupakan kesatuan sistem yang menunjang tercapainya keberhasilan penerapan GCG di Metland.
To gain significant benefit from GCG implementation, Metland in gradual stages has equipped itself with the necessary GCG supporting instruments. In addition to company vision, mission, and values established since its establishment, Metland has developed its own Code of Conduct, Whistleblowing System, Corporate Governance Implementation Guidelines, Company Regulations, Board of Commissioners and Directors’ Guidelines, and various Standard Operating Procedures (SOP). All of these tools create a unified system to support the effective implementation of GCG principles in Metland.
Prinsip GCG Pelaksanaan semua kegiatan telah sesuai dengan prinsip dasar GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, kemandirian, pertanggungjawaban, dan kewajaran.
GCG Principles All corporate activities have been conducted in accordance with GCG basic principles, i.e., tranparency, accountability, independence, responsibility, and fairness.
1. Transparansi
1. Transparency
Prinsip Dasar Metland selalu menerapkan asas keterbukaan dalam menjalankan bisnis melalui penyediaan informasi yang material dan relevan serta dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Azas keterbukaan merupakan salah satu cara untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis. Perseroan mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundangundangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.
Basic Principle Metland consistently adheres to the principle of transparency in running its business by making available material and relevant information in an easily accessible and understandable manner for stakeholders. This principle helps maintain objectivity in managing company business. The Company has taken the initiative to disclose matters that are required by law, and also matters that are crucial for decision making by shareholders, creditors and other stakeholders.
Perseroan selalu memastikan bahwa pengelolaan Perusahaan dilakukan secara independen
UU No.40 Tahun 2007 dan Anggaran Dasar Perusahaan, menetapkan bahwa RUPS adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang tertinggi
Efforts are consistently made to ensure that the Company is managed in an independent manner
Law No.40/2007 and the Company’s Articles of Association stipulate the GMS as a Company organ conferred with the highest authority
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
97
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
98
Pedoman Pokok Pelaksanaan • Perseroan menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya. • Informasi diungkapkan meliputi, visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya dalam Perseroan dan perusahaan lainnya, sistem manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan GCG serta tingkat kepatuhannya, dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. • Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi. • Kebijakan Perseroan tertulis dan secara proporsional dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan.
Key Implementation Guidelines • The company provides adequate, clear and accurate information in a timely fashion so that stakeholders can compare and easily access according to their rights. • Disclosed information covers corporate vision and mission, business goals and company strategies, financial conditions, management composition and compensation, controlling shareholders, share ownership by members of the Board of Commissioners and Board of Directors as well as their family members in the Company and other business entities, risk management system, internal oversight system and controls, GCG mechanism and implementation, and the level of compliance, and significant events that affect the Company. • The principle of tranparency applied by the Company does not reduce its obligation to ensure Company confidentiality in accordance to existing laws and regulations, including on employment positions, and personal rights. • Company policies are issued in writing and communicated proportionally to stakeholders.
2. Akuntabilitas
2. Accountability
Prinsip Dasar Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggung jawaban organ perusahaan sehingga perusahaan dikelola secara benar, efektif, terukur dan sesuai dengan kepentingan Perseroan serta tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
Basic Principle Accountability refers to clarity in function, structure, system, and responsibility of Company organs to ensure that the Company is managed in a correct, effective, and measurable manner to serve the best interest of the Company and also to take into account the interest of shareholders and other stakeholders. This principle is a precondition necessary to create sustainable performance.
Pedoman Pokok Pelaksanaan • Perseroan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ perusahaan dan semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai perusahaan, dan strategi perusahaan. • Perseroan meyakini bahwa semua organ perusahaan dan semua karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG. • Perseroan memastikan adanya sistem pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan perusahaan. • Perseroan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran Perseroan yang konsisten dengan sasaran usaha perusahaan, serta memiliki sistem penghargaan dan sanksi. • Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ perusahaan dan semua karyawan harus berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku yang telah disepakati.
Key Implementation Guidelines • The Company must explicitly lay down in detail the duties and responsibilities of each Company organ and every employee in keeping with Company vision, mission, and values and corporate strategy. • The Company believes that all Company organs and employees have capabilities according to their respective duties, responsibilities, and roles in implementing GCG. • The Company ensures that an effective internal control system is in place for managing its operations. • The Company must establish performance measurements for all organizational levels in accordance to Company business goals, and develop a reward and sanction mechanism. • In the discharging of duties and responsibilities, every Company organ and employee must abide by business ethics and the code of conduct that has been agreed upon.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
3. Pertanggungjawaban
3. Responsibility
Prinsip Dasar Untuk menjaga kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapatkan pengakuan sebagai warga korporasi yang baik, maka Perseroan senantiasa menjunjung tinggi kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan.
Basic Principle To ensure business continuity in the long term and gain recognition as a good corporate citizen, the Company has at all times complied with existing laws and regulations, and has fulfilled its obligation to the community and environment.
Pedoman Pokok Pelaksanaan • Organ perusahaan berpegang pada prinsip kehatihatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan Perseroan. • Perseroan melaksanakan tanggung jawab sosial dengan tetap memperhatikan kondisi masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar Perseroan dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.
Key Implementation Guidelines • Company organs adhere to the principle of prudence and ensure compliance with prevailing laws and regulations, Company Articles of Asociation and regulations. • The Company fulfills its social responsibilities by paying heed to the interests of the community and environmental preservation, primarily in areas near company operations by ensuring effective planning and implementation.
4. Independensi
4. Independence
Prinsip Dasar Perseroan selalu memastikan bahwa pengelolaan perusahaan dilakukan secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
Basic Principle Efforts are consistently made to ensure that the Company is managed in an independent manner whereby Company organs do not dominate each other and cannot be intervened by external parties.
Pedoman Pokok Pelaksanaan • Masing-masing organ perusahaan menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif. • Masing-masing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung jawab antara satu dengan yang lain.
Key Implementation Guidelines • Each Company organ shall prevent the domination of any party, not be influenced by a specific interest, be free from any conflict of interest and from any influence or pressure, in order to ensure that decisions are reached in an objective manner. • Each Company organ must perform its functions and duties in accordance with the Articles of Association as well as laws and regulations, make sure that none dominate the other and or to shift responsibility onto another.
5. Kewajaran dan Kesetaraan
5. Fairness and Equality
Prinsip Dasar Di Perseroan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya selalu mendapatkan perhatian khusus. Perseroan juga selalu menerapkan perlakuan yang setara baik kepada publik, otoritas pasar modal, komunitas pasar modal, maupun para pemangku kepentingan. Sementara itu hubungan dengan karyawan dijaga dengan memperhatikan hak dan kewajibannya secara adil dan wajar.
Basic Principle The Company awards special attention to the interests of shareholders and other stakeholders. The Company also consistently gives equal treatment to the public, capital market authority, capital market community, and stakeholders. A good work relationship with employees is maintained by paying heed to rights and obligations in a fair and reasonable manner.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
99
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pedoman Pokok Pelaksanaan • Perseroan memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan untuk memberi masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-masing. • Perseroan memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada Perseroan. • Perseroan memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, karir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, dan kondisi fisik.
Untuk memastikan bahwa penerapan asas-asas GCG dalam setiap aspek bisnis Metland, diperlukan peran aktif serta dukungan dari Dewan Komisaris dan Direksi. Peran aktif dan dukungan ditunjukkan melalui: • •
• •
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian internal perusahaan. Penerapan fungsi kepatuhan dan manajemen risiko. Transparansi informasi, termasuk diantaranya kondisi keuangan Perusahaan.
Evaluasi dan Pencapaian Implementasi GCG Metland secara rutin melakukan evaluasi terhadap implementasi GCG. Evaluasi dilakukan untuk menilai bagaimana perusahaan memperoleh dan memanfaatkan pengetahuan pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas pengelolaan perusahaan berlandaskan prinsip-prinsip GCG, berpartisipasi dalam menciptakan bisnis yang beretika, dan menciptakan nilai tambah secara berkelanjutan. Melalui proses evaluasi tersebut, Metland berupaya mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik dengan cara : • Menguji dan menilai penerapan GCG di Perseroan melalui elaborasi kondisi penerapan GCG dan pembandingan dengan indikator serta parameter pengujian yang telah ditentukan. • Melakukan penilaian/pengujian atas penerapan GCG, melakukan perbaikan atas rekomendasi yang diusulkan, guna mengurangi kesenjangan antara tataran praktik dengan indikator dan parameter pengujian. • Memantau konsistensi penerapan GCG di lingkungan organisasi Perseroan, untuk memperoleh masukan demi penyempurnaan dan pengembangan kebijakan GCG. • Mendorong pengelolaan Perseroan yang semakin profesional, transparan, dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ Perseroan.
100
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Key Implementation Guidelines • The Company provides stakeholders with ample opportunities to offer input and voice opinions for the best interest of the Company, and opens access to information in accordance with the principle of transparency within the respective scope of work. • The Company treats stakeholders in an equal and fair manner according to the mandates and contributions made to the Company. • The Company guarantees equal opportunities in employee recruitment and career development, and operates in a professional manner without discrimination based on ethnicity, religion, race, group, gender and physical condition.
To guarantee the implementation of GCG principles in every business aspect in Metland, the active roles of the Board of Commissioners and Board of Directors are of utmost importance. An active role and support is demonstrated through: • Discharging of duties and responsibilities of the Board of Commisioners and Board of Directors. • Comprehensiveness and implementation of duties and functions conferred upon committees and work units responsible for corporate internal control. • Implementation of the compliance function and risk management. • Information transparency, including on the Company’s financial condition. GCG Implementation Evaluation and Results Metland regularly evaluates the implementation of GCG principles. The evaluation process helps look into how the Company gains and utilizes acquired knowledge and experience for improving the quality of corporate management based on the GCG principles, participates in creating ethical businesses, and generating added value in a sustainable manner. Through evaluation, Metland makes all efforts to ensure good corporate governance by:
•
•
•
•
Reviewing and assessing GCG implementation within the Company to gain insight into the situation by comparing it against predetermined indicators and parameters. Reviewing/assessing GCG implementation, making the necessary improvements based on proposed recommendations with the intent to narrow the gap between actual practice with assessment indicators and parameters. Monitoring the level of consistency in GCG implementation within the Company in order to obtain inputs for further improvements and developments in GCG policies. Stimulating a more professional, transparent and efficient management of the Company, while activating functions and enhancing the independence of Company organs.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Etika Perusahaan Etika Perusahaan yang berlaku di Metland dituangkan dalam Pedoman Perilaku Metland. Pelaksanaan Etika Perusahaan yang berkesinambungan diharapkan dapat membentuk budaya Perusahaan yang mengandung nilai-nilai Perusahaan.
Business Ethics In Metland, business ethics are embodied in Metland’s Code of Conduct. The sustainable implementation of business ethics is expected to help shape a corporate culture that embraces Company values.
Sistem Pelaporan Pelanggaran/Whistleblowing System Terkait dengan wistleblowing system, perusahaan akan menerapkan kebijakan tersebut di masa mendatang. Langkah awal dari kebijakan ini akan diatur dalam Surat Keputusan Direksi.
Whistleblowing System In regard to the whistleblowing system, the Company shall be applying the policy in the near future. The preparatory steps of the policy will be laid out in a Board of Director Directive.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
Struktur tata kelola Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, komite-komite yang membantu Dewan Komisaris, satuan Pengawasan Intern yang membantu Direksi serta Sekretaris Perusahaan. Organ Perseroan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ Perseroan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya. Masingmasing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan terbaik Perusahaan.
The corporate governance structure consists of the General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors, committees assisting the Board of Commissioners, and an internal supervisory unit that supports the Board of Directors and Corporate Secretary. These Company organs play a pivotal role in the successful implementation of GCG. Company organs carry out their functions in compliance with existing laws and regulations, Articles of Association and other provisions. Each Company organ has the independence to perform their duties, functions and responsibilities in the best interest of the Company.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) UU No.40 Tahun 2007 dan Anggaran Dasar Perusahaan, menetapkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang tertinggi yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang atau anggaran dasar. Pelaksanan RUPS dilaksanakan sekurangkurangnya 2 (dua) kali dalam setahun, atau sesuai kesepakatan jika dibutuhkan.
General Meeting of Shareholders (GMS) Law No.40/2007 and the Company’s Articles of Association stipulate the General Meeting of Shareholders (GMS) as a Company organ conferred with the highest authority which the Board of Director or Board of Commissioners is not granted with, within the limits outlined in laws or Articles of Association. The GMS is convened at least twice in a year, or as agreed if deemed necessary.
RUPS mempunyai kewenangan mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Perseroan menjamin untuk memberikan segala keterangan yang berkaitan dengan Perseroan kepada RUPS, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The GMS has the power to appoint and dismiss a member of the Board of Commissioners and Board of Directors, evaluate performance, ratify amendments to the Articles of Association, approve the annual report, determine profit allocations, appoint a public accountant, and determine the amount and type of compensation and facilities for the Board of Commissioners and Directors. The Company guarantees the disclosure of information regarding the Company to the GMS providing it is not in conflict with Company interest, nor in contradiction with existing legislation.
Selama tahun 2014, Metland menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 2 Juni 2014 di Hotel Grand Melia, Jakarta. Sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, surat Panggilan dan agenda RUPS dipublikasikan melalui surat kabar dan media informasi lainnya. Publikasi dilakukan pada tanggal 16 Mei 2014 di harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily. Pemegang saham yang akan menghadiri RUPST dapat meminta agenda rapat, surat kuasa dan Laporan Tahunan
In 2014, Metland held two GMS, namely the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on 2 June 2014 at Grand Melia Hotel, Jakarta. Pursuant to prevailing laws and regulations, notice of the GMS and its agendas must be published in the newspapers and other information media. The notice was published on 16 May 2014 in Bisnis Indonesia and Investor Daily. Shareholders attending the AGMS [ed. does this include the agenda for an EGMS?] may request the meeting agenda, proxy letter and annual report to the Corporate Secretary prior
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
101
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
102
kepada Sekretaris Perusahaan sebelum RUPS berlangsung. Pengumuman Hasil Keputusan RUPS dipublikasikan di harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily pada tanggal 4 Juni 2014.
to the GMS. Resolutions reached by the GMS were announced in Bisnis Indonesia and Investor Daily on 4 June 2014.
RUPS Tahunan menghasilkan beberapa keputusan, sebagai berikut:
The Annual GMS led to the following resolutions:
Hasil keputusan-keputusan dalam RUPST: • Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2013, yang meliputi antara lain laporan mengenai kegiatan Perseroan, laporan mengenai tugas pengawasan dari Dewan komisaris, Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan tersebut; • Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2013 sebesar Rp49.265.664.500,- atau sebesar 20% dari laba bersih Perseroan tahun buku 2013, dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang sahan Perseroan, yaitu sebanyak 7.579.333.000 saham, sehingga setiap saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp6,50 per saham, dengan memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku. Serta memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan setiap dan semua tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pembagian dan pembayaran dividen tunai tersebut di atas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Menerima baik laporan pertanggungjawaban atas Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum (“LRPDHPU”) Perseroan dalam tahun buku 2013. • Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik terdaftar yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2014, dan menetapkan honorarium berikut syarat-syarat penunjukannya.
Decisions reached in AGMS are as follows: • Approved and ratified the Company’s Annual Report for fiscal year 2013 that covers, inter alia, report on Company activities, report on the supervisory function of the Board of Commissioners, and Company financial statements for fiscal year 2013, and granted full release and discharge (acquit et decharge) to the Boards of Directors and Commissioners on actions relating to their management and supervisory role on condition that the actions are reflected in the Annual Report. • Approved the utilization of Company net profit for fiscal year 2013 in the amount of Rp49,265,664,500 or 20% of the net profit in 2013, distributed as cash dividends to shareholders for 7,579,333,000 shares, which means that every share will receive Rp6.50 in cash dividend, by taking into account applicable tax regulations. The Board of Directors was also granted the power and authority to undertake each and every necessary action for the distribution and payment of cash dividends as mentioned above, in compliance with existing legislation. • Accepted the accountability report concerning the Company’s Utilization of Proceeds from Public Offerings (“LRPDHPU”) for fiscal year 2013. • Conferred on the Company’s Board of Directors with the power to appoint a registered Public Accounting Firm that will audit the Company’s financial statements for fiscal year 2014, and determine the honorarium along with the terms and conditions of the appointment.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) meghasilkan keputusan sebagai berikut; • Menyetujui untuk menjadikan jaminan utang atas aset Perseroan, yang jumlahnya lebih dari1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah kekayaan bersih Perseroan, termasu penjaminan aset yang dilakukan oleh anak perusahaan Perseroan, untuk kepentingan Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan, dalam memperoleh fasilitas pinjaman dari bank maupun lembaga keuangan lainnya, maupun penerbitan surat utang, yang akan ditunjuk serta denga nilai penjaminan, syarat dan ketentuan yang dipandang baik oleh Direksi Perseroan; • Memberikan wewenaag dan kuasa kepada Direksi, untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebutdiatas, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) agreed on the following resolutions: • Approved an asset-backed loan worth over 1/2 (half) of the Company’s net assets including collateral assets pledged by Company subsidiaries in the interest of the Company and/or subsidiary, in obtaining loan facilities from banks and other financial institutions, and the issuance of bonds, along with the collateral value as well as terms and conditions which the Board of Directors considers to be most appropriate decision. • Conferred on the Board of Directors the power and authority to undertake any required action in relation to the aforementioned decision in accordance with prevailing laws and regulations.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Grand Metropolitan Bekasi
•
•
•
Menyetujui pembentukan “Dana Pensiun Metland”, atau nama lain yang akan ditentukan oleh Direksi Perseroan. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi, untuk melakukan segala dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut diatas dalam rangka pembentukan dan pengajuan izin, pengesahan, persetujuan dari pihak yang berwenang, maupun dalam rangka pelaksanaan dan implementasi kegiatan operasional Dana Pensiun tersebut, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan peraturan PT Bursa Efek Indonesia Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, ketentuan V.3.2 dan V.4.2 Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak untuk memindahkan kuasa ini kepada orang lain, untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan/ menuangkan keputusan tersebut dalam akta yang dibuat dihadapan Notaris, untuk merubah dan/atau menetapkan perubahan Pasal-Pasal Anggaran Dasar Perseroan dan/ atau menyusun kembali perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut dalam akta tersebut, yang disyaratkan oleh dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal, membuat atau suruh membuat serta menandatangani akta-akta dan surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan, dan selanjutnya untuk menyampaikan pemberitahuan atas pengubahan Anggaran Dasar ini kepada instansi yang berwenang, membuat pengubahan dan/atau tambahan dalam bentuk yang bagaimanapun juga yang diperlukan untuk diterimanya pemberitahuan tersebut, dan untuk mengajukan dan menandatangani semua permohonan dan dokumen lainnya, untuk memilih tempat kedudukan dan untuk melaksanakan tindakan lain yang diperlukan.
•
•
•
Approved the establishment of “Metland Pension Fund” or another name which the Company’s Board of Directors will determine. Granted the Board of Directors with the power and authority to initiate each and every necessary action pertaining to the abovementioned decision for the purpose of establishment and permit application, ratification and approval from the authorized party, and for the implementation of Pension Fund’s operational activities according to existing laws and regulations. Approved amendments to the Company’s Articles of Association in line with Indonesia Stock Exchange Regulation No. I-A concerning Listing of Shares and Non-Share Equity Securities issued by Listed Companies, provisions V.3.2 and V.4.2 Conferred Company’s Board of Directors with the authority and right to transfer this power to others, to undertake each and every necessary action relating to the decision, including but not limited to declaring/including the decision into a deed prepared in the presence of a Notary, to change and/or determine amendments to clauses in the Company’s Articles of Association and/or restructure these revisions into the deed, as required by and in accordance with laws and regulations applicable in the capital market, prepare or request the drafting and signing of the necessary deeds, letters or documents, and subsequently to inform on amendments made to the Articles of Association to authorized agencies, make changes and/or additions in any form deemed necessary to ensure acceptance of the announcement, and submit and sign all applications and other documents to select the place of domicile and carry out any other required action.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
103
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
104
Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan Perusahaan. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib menjalankan tugas pengawasan dan memberikan masukan kepada anggota Direksi dengan itikad yang baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab.
Board of Commissioners The Board of Commissioners is responsible for overseeing the Company. Every Board member has the obligation to perform his or her oversight function and offer input to the Board of Directors in good faith, with prudence and responsibility.
Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan Anggota Dewan Komisaris Metland secara keseluruhan telah memenuhi persyaratan formal dan material yang berlaku. Persyaratan formal bersifat umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, sementara persyaratan material bersifat khusus, disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perusahaan.
Requirements, Membership and Term of Office Members of Metland’s Board of Commissioners have met both formal and material requirements. Formal requirements are general in nature in accordance with existing laws and regulations, while material requirements are specific in nature based on Company needs and the nature of the Company’s business.
Dewan Komisaris Metland terdiri dari 6 (enam) anggota, yaitu: 1 (satu) Presiden Komisaris, 3 (tiga) Komisaris dan 2 (dua) Komisaris Independen. Anggota Dewan Komisaris diangkat melalui mekanisme RUPS, dengan periode jabatan masingmasing 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali setelah masa jabatannya berakhir. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila: 1. Meninggal dunia 2. Masa jabatan berakhir 3. Diberhentikan berdasarkan RUPS 4. Mengundurkan diri 5. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan 6. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
The Board of Commissioners consists of 6 (six) members, namely 1 (one) President Commissioner, 3 (three) Commissioners and 2 (two) Independent Commissioners. Members of the Board are appointed through the GMS mechanism for a 5 (five) year term of office and can be reappointed upon the expiry of tenure. A Board member shall cease to hold office under the following circumstances: 1. Death 2. Expiry of tenure 3. Dismissed in accordance with GMS 4. Resignation 5. Declared insolvent or put under wardship based on a court ruling 6. No longer meets the requirements as a member of the Board of Commissioners as laid out in the Articles of Association and existing legislation.
Komposisi Dewan Komisaris Berdasarkan hasil RUPS yang dilaksanakan tanggal 7 Oktober 2011 hingga saat ini, susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris : Ir. Ciputra Komisaris : Aldo Putra Brasali Lee Kok Sun Rahul Bhattacharjee Komisaris Independen : Leland Gerrits Rompas Kamardy Arief
Composition of Board of Commissioners Based on resolutions reached by the GMS held on 7 October 2011, the composition of the Board of Commissioners to date is as follows: President Commissioner : Ir. Ciputra Commissioners : Aldo Putra Brasali Lee Kok Sun Rahul Bhattacharjee Independent Commissioners : Leland Gerrits Rompas Kamardy Arief
Dalam menjalankan tugasnya, anggota Dewan Komisaris mengikuti pembagian kerja di antara para anggota Dewan Komisaris yang diatur dalam internal mereka sendiri. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan paling lambat 30 hari sebelum tanggal pengunduran dirinya dan Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri tersebut dalam jangka waktu paling lambat 60 hari setelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut.
In performing their duties, work is delegated among members of the Board of Commissioners as arranged internally within the Board. A Board member has the right to resign from his or her position by handing in a written notice on the intention to the Company no later than 30 days before the date of resignation and the Company must convene the GMS to decide on the request for resignation within no more than 60 days upon receiving the letter of resignation.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Tugas, Tanggung Jawab dan Kewajiban Dewan Komisaris Dewan Komisaris Metland mempunyai tanggung jawab mengawasi manajemen operasional yang dilaksanakan oleh Direksi dan memberikan saran serta nasihat kepada Direksi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar, Keputusan RUPS, peraturan serta undang-undang yang berlaku.
Duties, Responsibilities and Obligations of the Board of Commissioners Metland’s Board of Commissioners has the responsibility to oversee operational management undertaken by the Board of Directors, and offer recommendations and advice to the Board of Directors according to provisions in the Articles of Association, GMS resolutions and prevailing laws and regulations.
Dewan Komisaris berperan penting dalam melaksanakan prinsip-prinsip GCG sesuai fungsi pengawasan yang dilakukan. Melalui laporan Direksi dan komite-komite, Dewan Komisaris memantau dan mengevaluasi pelaksanaan seluruh kebijakan strategis Perusahaan, termasuk mengenai efektivitas penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal.
The Board of Commissioners plays a critical role in the implementation of GCG principles according to its oversight function. Through reports submitted by the Board of Directors and committees, the Board of Commissioners monitors and evaluates the implementation of all Company strategic policies, including on the effectiveness in applying risk management and internal controls.
Secara rinci, tugas dan kewajiban Dewan Komisaris Metland adalah sebagai berikut: 1. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung jawaban, serta kewajaran. 2. Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian saran kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud serta tujuan Perseroan. 3. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS Tahunan dan RUPSLB mengenai laporan berkala dan atau laporan Direksi lainnya; 4. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Perseroan (termasuk anggaran investasi) yang telah disetujui pada tahun buku sebelumnya serta menyampaikan hasil penilaian serta pendapatnya kepada RUPS tahunan; 5. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan dalam hal Perseroan menunjukkan gejala kemunduran, memberikan saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh dan pada kondisi tertentu segera meminta Direksi untuk mengumumkan kepada para pemegang saham; 6. Mengusulkan, melalui Direksi, penunjukan kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan, sesuai ketentuan yang berlaku dari otoritas Pasar Modal di mana saham Perseroan terdaftar dan/atau dicatat; 7. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru dan sebelumnya kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
The duties and obligations of Metland’s Board of Commissioners are as follows: 1. Complies with Articles of Association and existing laws and regulation, as well as the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability, responsibility and fairness. 2. Has good faith, prudence and responsibility in carrying out its oversight function and imparts advice to the Board of Directors in the best interest of Company and in keeping with Company objectives and goals. 3. Offers opinion and advice to the Annual GMS and Extraordinary GMS concerning periodic reports and or other reports from the Board of Directors. 4. Oversees the implementation of Company work plan and budget or RKAP (including investment budget) approved in the previous fiscal year and presents assessment results and offers opinions to the Annual GMS. 5. Keeps abreast of progress in Company activities and in the event the Company exhibits signs of a slowdown, offers advice on remedial measures that need to be done, and under certain conditions immediately instructs the Board of Directors to inform shareholders. 6. Proposes, through the Board of Directors, the appointment of a public accounting firm tasked to audit Company financial statements in compliance with rules and regulations isused by the capital market authority in which Company shares are registered and/or listed. 7. Submits a report on its oversight duties undertaken throughout the current and previous fiscal year to the General Meeting of Shareholders.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
105
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Dewan Komisaris juga mempunyai tanggung jawab sebagai berikut: 1. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab atas jalannya pengurusan Perseroan. 2. Anggota Dewan Komisaris tidak wajib bertanggung jawab atas kerugian Perseroan, apabila dapat membuktikan bahwa: • Melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. • Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian. • Telah memberikan saran kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
Struktur Remunerasi Dewan Komisaris Dewan Komisaris dan Direksi menerima imbalan jasa dalam bentuk gaji, tunjangan, fasilitas dan tantiem. Remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan melalui RUPS Tahunan. Besaran remunerasi ditetapkan dengan memperhatikan besaran pendapatan tahun-tahun sebelumnya, beban tugas dan tanggung jawab, serta disesuaikan dengan tingkat remunerasi eksekutif pada industri sejenis. Berdasarkan Keputusan RUPS tanggal 2 Juni 2014, besaran penghasilan Dewan Komisaris berupa Honorarium, Tunjangan Transportasi, Tunjangan Komunikasi, Fasilitas Asuransi Kesehatan, Santunan Purna Jabatan, Tunjangan Hari Raya (THR) dan Tantiem. Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Pertemuan Dewan Komisaris dilaksanakan guna membahas hal yang bersifat strategis dan memerlukan keputusan Dewan Komisaris. Pertemuan diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan setiap waktu jika diminta oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris jika terdapat hal yang memerlukan keputusan segera. Kuorum Rapat Dewan Komisaris tercapai jika lebih dari setengah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakilkan dengan kuasa kepada Komisaris lain. Musyawarah dan mufakat diupayakan dalam pengambilan keputusan rapat, jika tidak terjadi mufakat, pemungutan suara di antara anggota Dewan Komisaris yang hadir atau diwakilkan dalam rapat dilakukan dan keputusan diambil berdasarkan suara setuju 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Dewan Komisaris atau wakilnya yang sah. Jika jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama, maka usulan yang disampaikan ditolak, kecuali mengenai orang yang akan diputuskan oleh Ketua Rapat.
106
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
The Board of Commissioners is also responsible for the following: 1. Every member of the Board of Commissioners must take responsibility for the management of the Company. 2. Members of the Board of Commissioners are not obligated to take responsibility for Company losses if it has been proven that: • Supervision has been done in good faith and prudently in the best interest of the Company consistent with Company objectives and goals. • There is no personal interest, either directly or indirectly, towards any management-related activity conducted by the Board of Directors that has resulted in losses. • Recommendation and advice has been offered to the Board of Directors in preventing the incurrence or continuance of said losses. Remuneration Structure of the Board of Commissioners The Board of Commissioners and Directors receive compensation for services rendered in the form of salary, allowance, facility and bonus. Remuneration for the Board of Commissioners is established by taking into account the amount of income in previous years, work load and responsibility, and adjusted to remuneration rates for executives in a similar industry. Based on GMS Resolution reached on 2 June 2014, the income of members of the Board of Commissioners covers honorarium, transport allowance, communication allowance, health insurance, pension benefits, religious holiday allowance and bonus. Frequency of Board of Commissioners Meetings and Attendance Board of Commissioners’ meetings involve discussions on strategic issues on which the Board should reach a decision. Meetings are held at least once in a year and any time requested by one or more member(s) of the Board of Commissioners if a matter arises that requires an immediate decision. Meeting quorum is met if more than half of Board of Commissioners’ members are present or represented by proxy with another Commissioner. The meeting decision-making process is based on consensus building through deliberations, and if no consensus has been reached, then the motion shall be put to vote among members attending or represented in the meeting and a decision reached when the valid votes of half of the number of members or their representatives have been secured. If a tied vote occurs, the motion will be rejected except when it concerns a person on which the decision then rests with the Chair of the meeting.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris telah melakukan rapat dengan sebanyak 2 (dua) kali dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Data Perusahaan Corporate Data
Throughout 2014, the Board of Commissioners has convened 2 meetings with the following attendance rates:
Tabel Kehadiran Rapat Dewan Komisaris / Table Meeting attendance of Board of Commissioners Anggota Member
2 June 2014
29 November 2014
Kehadiran Attendance
Ir. Ciputra
-
√
1 kali / time
Aldo Putra Brasali
√
√
2 kali / times
Lee Kok Sun
√
-
1 kali / time
Rahul Bhattaharjee
√
√
2 kali / times
Leland Gerrits Rompas
√
√
2 kali / times
Kamardy Arief
√
√
2 kali / times
Sifat Afiliasi Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris tidak saling terafiliasi baik dengan Anggota Dewan Komisaris lainnya, dengan Direksi maupun dengan Pemegang Saham
Board of Commissioners’ Affiliations Members of the Board of Commissioners are not affiliated to each other, and neither are they affiliated to the Board of Directors and Shareholders.
Tabel Afiliasi / Table Affiliation Nama / Name
Jabatan / Position
Hubungan Afiliasi / Affiliation
Ir. Ciputra
Presiden Komisaris President Commissioner
Pemegang Saham (tidak langsung) Shareholder (indirect)
Aldo Putra Brasali
Komisaris / Commissioner
Pemegang Saham (tidak langsung) Shareholder (indirect)
Lee Kok Sun
Komisaris / Commissioner
Representatif Pemegang Saham tidak Langsung Indirect Shareholder Representative
Rahul Bhattacharjee
Komisaris / Commissioner
Representatif Pemegang Saham tidak Langsung Indirect Shareholder Representative
Leland Gerrits Rompas
Komisaris Independen Independent Commissioner
Kamardy Arief
Komisaris Independen Independent Commissioner
Nanda Widya
Presiden Direktur President Director
Pemegang Saham / Shareholder
Thomas J. Angfendy
Direktur Operasional Director of Operations
Pemegang Saham / Shareholder
Pandu Gunandito
Direktur Operasional (tidak terafiliasi) Director of Operations (unaffiliated)
Pemegang Saham / Shareholder
Anhar Sudrajat
Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development
Pemegang Saham / Shareholder
Freddy Soetanto
Direktur Keuangan Director of Finance
Pemegang Saham / Shareholder
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
107
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Horison Bekasi Pool
Pedoman Tata Tertib Dewan Komisaris Dewan Komisaris Metland bekerja dengan berpedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris, Anggaran Dasar Perseroan, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan lainnya yang sesuai dengan kegiatan usaha Perseroan. 1. Dewan Komisaris berhak memasuki bangunan atau tempat lain yang dipergunakan dan dikuasai oleh Perseroan serta berhak memeriksa semua pembukuan, surat, persediaan barang, mencocokkan keadaan keuangan (untuk keperluan verifikasi) dan surat berharga lainnya, serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 2. Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dapat meminta bantuan tenaga ahli untuk jangka waktu terbatas dan membentuk Komite yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan atau peraturan perundang-undangan dan atas beban Perseroan. 3. Pembagian kerja di antara para anggota Dewan Komisaris diatur dalam rapat komisaris dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh seorang sekretaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris. 4. Dewan Komisaris atau tenaga ahli yang membantunya berhak meminta penjelasan tentang segala hal kepada Direksi atau setiap anggota Direksi dan wajib diberikan penjelasan.
108
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Charter of the Board of Commissioners Metland’s Board of Commissioners works in reference to the work procedure of the Board of Commissioners, Articles of Association, existing legislation and other regulations in accordance with Company business activities. 1. The Board of Commissioners reserves the right to enter a building or any other site which the Company uses or controls, and the right to examine bookkeeping records, written correspondence and stock inventory, to reconcile financial accounts (for verification purposes) and other securities, in addition to the right to be informed of all actions undertaken by the Board of Directors. 2. In the discharging of duties, the Board of Commissioners may request for expert assistance for a specified duration, and establish a Committee deemed necessary in accordance with Company needs or applicable laws and regulations, and which will be charged to the Company. 3. Work delegation among members of the Board of Commissioners is arranged during the Board of Commissioners’ meeting, and to ensure the smooth implementation of Board duties a secretary appointed by the Board of Commissioners may provide the required assistance. 4. The Board of Commissioners or expert providing assistance is entitled to request for information on all matters to the Board of Directors or every member of the Board of Directors who is obligated to provide the requested information.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
5. Dewan Komisaris setiap saat berhak memberhentikan sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan.
5. The Board of Commissioners at all times has the right to suspend one or more members of the Board of Directors from his or her position if the member concerned has acted against the Company’s Articles of Association and existing laws and regulations or has neglected to fulfill responsibilities or any other urgent reason from the Company.
Komisaris Independen Dewan Komisaris Metland dijabat oleh beberapa pemangku kepentingan dan pemegang saham yang memiliki perannya masing-masing termasuk Komisaris Independen yang berperan dalam tugas pengawasan dan memperjuangkan kepentingan saham minoritas. Berdasarkan Peraturan Bursa Efek Indonesia No. Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Peraturan No. 1-A tentang Pencatatan Saham Bersifat Ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat mensyaratkan batas minimal jumlah komisaris independen adalah 30% dari jumlah keseluruhan anggota Dewan Komisaris. Komposisi Dewan Komisaris saat ini adalah 6 orang dan 2 diantaranya adalah Komisaris Independen.
Board of Commissioners’ Independence Several stakeholders and shareholders hold office in Metland’s Board of Commissioners with respective roles to play, including Independent Commissioners with supervisory duties to advance the interests of minority shareholders. Pursuant to Indonesia Stock Exchange Regulation No. Kep-305/BEJ/07-2004 on Regulation No. 1-A concerning the Listing of Equity Shares other than stocks issued by the public company in which the minimum limit of the number of independent commissioners should be 30% of all members of the Board of Commissioners, the present structure of the Board of Commissioners makes up of 6 persons from which 2 of them are Independent Commissioners.
Direksi Direksi merupakan organ Perusahaan yang bertanggung jawab dan bertindak kolektif sebagai satu kesatuan. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan kepengurusan Perseroan, untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, serta mewakili Perseroan, tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan RUPS.
Board of Directors The Board of Directors is a Company organ responsible for collective actions as a unified entity. The Board is tasked to conduct activities relating to Company management in the best interests of the Company in accordance with corporate objectives and goals, and to represent the Company on all matters and events with certain limitations as governed in existing laws and regulations, Articles of Association, and/or GMS resolutions.
Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan Seluruh anggota Direksi Metland telah memenuhi persyaratan formal dan material yang berlaku. Persyaratan formal bersifat umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan persyaratan material bersifat khusus, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perusahaan.
Requirements, Membership and Term of Office All members of Metland’s Board of Directors have met both formal and material requirements. Formal requirements are general in nature pursuant to existing laws and regulations, while material requirements are specific in nature in accordance with Company needs and the nature of Company business.
Direksi Metland terdiri dari 5 (lima) orang, yaitu 1 (satu) Presiden Direktur, 4 (empat) Direktur. Direksi diseleksi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dan diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan masing-masing anggota selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal dunia, diberhentikan oleh Dewan Komisaris atau berdasarkan keputusan RUPS.
The Board of Directors consists of 5 (five) persons, namely 1 (one) President Director and 4 (four) Directors. Members are selected by the Nomination and Remuneration Committee and appointed by GMS for a 5 (five) year tenure and may be reappointed according to a GMS decision. Membership shall expire upon resignation, or no longer meets Company requirements, or upon death, or dismissed by the Board of Commissioners, or based on a GMS resolution.
Susunan Direksi Metland per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut : Nanda Widya : Presiden Direktur Thomas J. Angfendy : Direktur Operasional Pandu Gunandito : Direktur Operasional (tidak terafiliasi) Anhar Sudrajat : Direktur Pengembangan Usaha Freddy Soetanto : Direktur Keuangan
Metland’s Board of Directors as of 31 December 2014 is structured as follows: Nanda Widya : President Director Thomas J. Angfendy : Director of Operations Pandu Gunandito : Director of Operations (unaffiliated) Anhar Sudrajat : Director of Business Development Freddy Soetanto : Director of Finance
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
109
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
110
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Pelaksanaan tugas Direksi diputuskan dalam rapat Direksi berdasarkan peraturan dan perundang-undangan serta mengikuti Anggaran Dasar Perseroan, yaitu : 1. Direksi wajib melaksanakan tugasnya dengan itikad baik untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, memastikan bahwa Perseroan melaksanakan tanggung jawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan dari berbagai Pemangku Kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Direksi wajib melaporkan kepada pemangku kepentingan mengenai kepemilikan sahamnya. 3. Memimpin, mengurus, dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dengan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan. 4. Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan. 5. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan kejadian dengan pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/ atau Keputusan RUPS. 6. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan. 7. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang karyawan Perseroan baik sendirisendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan. 8. Mengatur ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi karyawan Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentuan penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi karyawan yang melampaui kewajiban yang ditetapkan peraturan perundang-undangan, harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari RUPS. 9. Mengangkat dan memberhentikan karyawan Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 10. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain, serta mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan kejadian dengan pembatasan seperti diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
Board of Directors’ Duties and Responsibilities Duties conferred to the Board of Directors are determined by the Board of Directors meeting based on existing legislation and Company Articles of Association, as presented below: 1. Members must perform duties in good faith for the best interests of the Company consistent with Company objectives and goals, ensure that the Company fulfills its social responsibilities and pay heed to the interests of stakeholders in compliance with existing laws and regulations. 2. Members must report to stakeholders on their share ownership. 3. Leads, manages and controls the Company in agreement with Company objectives by consistently improving Company efficiency and effectiveness. 4. Maintain and manage Company assets. 5. Members are expected to implement actions related to Company management in the best interests of the Company consistent with corporate objectives and goals, and to represent the Company inside and outside of court regarding all matters and events with certain limitations specified in existing laws and regulations, Articles of Association and/or GMS resolutions. 6. Arranges the handing over of Board of Directors’ power to one or several members of the Board of Directors for decision making on behalf of the Board of Directors or for representing the Company inside and outside of court. 7. Arranges the handing over of Board of Directors’ power to one or several Company employees either individually or collectively or to another person, to represent the Company inside and outside of court. 8. Lays out provisions on Company personnel, including in terms of salary, pension or old-age benefits and other income for employees who have performed above and beyond the call of duty as outlined in existing laws and regulations, and must obtain the approval of GMS beforehand. 9. Appoints and dismisses Company employees based on Company personnel regulations and prevailing legislation. 10. Implements all action and other activities relating to the management and ownership of Company assets, that binds the Company with another party, and the representation of the Company inside and outside of court on all matters and events with certain limitations as outlined in prevailing laws and regulations and Articles of Association.
Tanggung jawab Direksi dalam mengelola Perseroan adalah: 1. Memimpin, mengkoordinir, membina, mengawasi, dan melaksanakan pengendalian terhadap semua kegiatan Perseroan, agar tercapai target biaya, mutu, dan waktu yang ditetapkan dalam RKAP.
In managing the Company, the Board of Directors is responsible for the following: 1. Leads, coordinates, develops, oversees and implements controls over all Company activities, in order to achieve cost, quality and time-related targets established in RKAP.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar dan yang telah ditetapkan dalam RUPS. 3. Mengelola seluruh sumber daya Perseroan sehingga efektif dan efisien guna tercapainya Visi dan Misi Perseroan. 4. Bertanggung jawab atas terlaksananya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. 5. Bertanggung jawab atas RKAP Tahunan dan RJP Lima Tahunan Perseroan. 6. Membuat keputusan dan kebijakan serta mempunyai hak prerogatif dalam segala hal yang berkaitan dengan kegiatan Perseroan. 7. Mewakili Perseroan untuk keperluan eksternal Perseroan. 8. Memastikan bahwa Perseroan melaksanakan tanggung jawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan dari berbagai Pemangku Kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kewajiban Direksi • Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya. • Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dan perubahannya, serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang saham untuk mendapatkan pengesahan RUPS. • Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja serta Anggaran Perusahaan. • Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggung jawaban pengurusan Perseroan, serta dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perseroan. • Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit. • Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan, serta laporan mengenai hak-hak Perseroan yang tidak tercatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat penghapusan buku piutang. • Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan. • Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi. Laporan Tahunan dan dokumen keuangan perseroan serta dokumen perseroan lainnya. • Menyimpan di tempat kedudukan perseroan: Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan, dan dokumen keuangan Perseroan serta dokumen Perseroan lainnya. • Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan.
Data Perusahaan Corporate Data
2. Fulfills other obligations in compliance with provisions in the Articles of Association and established by GMS. 3. Manages Company human resource to ensure effectiveness and efficiency for the purpose of making Company vision and mission real. 4. Takes responsibility for the implementation of the ISO 9001:2008 Quality Management System. 5. Assumes responsibility for the Company’s Annual RKAP and Five-Year Corporate Plan. 6. Issues policies and directives, and holds prerogative rights on all matters relating to Company operations. 7. Represents the Company on external corporate affairs. 8. Ensures that the Company fulfills its social responsibilities, and pays heed to the interests of stakeholders in accordance with provisions in existing laws and regulations.
Board of Directors’ Obligations • Ensures that Company operations and activities are implemented in keeping with corporate objectives and goals, and business undertakings. • Prepares in a timely fashion the Corporate Long-Term Plan, Work Plan and Budget along with their changes, and informs the Board of Commissioners and Shareholders for approval by GMS. • Provides the necessary information and explanation on the Corporate Long-Term Plan, Work Plan and Budget. • Prepares an annual report as part of accountability of Company management, and corporate financial documents as specified in the Law on Corporate Documents. • Prepares financial statements based on the Financial Accounting Standards for submission to the Public Accountant for the audit process. • Presents the annual report, including financial statements, to GMS for approval and ratification and report on Company entitlements that are not included in bookkeeping records such as due to the writing off of account receivables. • Provides the necessary explanation to GMS on the annual report. • Maintains the shareholders register, special register, as well as the minutes of GMS, Board of Commissioners and Board of Directors’ meetings, annual report, financial statements and other Company documents. • In the Company’s place of domicile holds the shareholders register, special register, as well as the minutes of GMS, Board of Commissioners and Board of Directors’ meetings, annual report, financial statements and other Company documents. • Develops the accounting system in compliance with the Financial Accounting Standard and based on the principles of internal controls, notably the management, recording, storage and oversight functions.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
111
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance •
• •
•
112
Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham. Menyiapkan struktur organisasi Perseroan lengkap dengan perincian tugasnya. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris dan para Pemegang Saham. Menyusun dan menetapkan blue print organisasi Perseroan. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan perundangundangan.
•
• •
•
Submits periodic reports according to the procedure and time specified in applicable provisions, and other reports upon request from the Board of Commissioners and/or shareholders. Develops the Company’s organizational structure complete with detailed job descriptions. Provides information on all matters that the Board of Commissioners and shareholders have raised or requested. Prepares and establishes the Company’s organizational blue print. Fulfills other obligations in compliance with provisions laid out in the Articles of Association and established by GMS pursuant to applicable laws and regulations.
Tanggung Jawab dan Bidang Tugas
Responsibilities and Scope of Work
Presiden Direktur • Mengkoordinir perubahan Visi dan Misi Perseroan apabila dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan pertumbuhan dan perkembangan Perseroan serta kondisi lingkungan usahanya. • Mengkoordinasi rencana strategi pencapaian target Perseroan yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang (RJP) Lima Tahunan serta Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahunan. • Memimpin, mengkoordinir, membina, mengawasi, dan melaksanakan pengendalian terhadap semua kegiatan Perseroan dalam Management Review Perseroan. • Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan yang ditetapkan oleh RUPS. • Membuat keputusan dan kebijakan serta mempunyai hak prerogatif dalam segala hal yang berkaitan dengan seluruh aspek di Perseroan. • Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan. • Mewakili Perseroan untuk keperluan eksternal Perseroan.
President Director • Coordinates changes to Company vision and mission statements if seen to no longer suitable with Company growth and development, and its business condition. • Coordinates the strategic plan for achieving Company targets spelled out in the Five-Year Long-Term Plan and Annual Work Plan and Budget. • Leads, coordinates, develops, oversees and implements controls over all Company activities in the Company’s management review. • Fulfills other obligations in compliance with provisions in the Company’s Articles of Association, and established by GMS. • Issues policies and directives, and holds prerogative rights on all matters relating to all Company aspects. • Appoints and dismisses the Corporate Secretary. • Represents the Company on external corporate affairs.
Direktur Keuangan • Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Divisi Keuangan, Kepala Divisi Akuntansi, Kepala Divisi SDM, dan Unit-unit lain di lingkungan Direktorat Operasi, dan Direktorat Pengembangan Usaha untuk menyusun rencana kerja tahunan bidang Keuangan dan Akuntansi, serta bidang Sumber Daya Manusia sesuai dengan Visi &Misi Perseroan. • Melakukan peningkatan strategi pengelolaan bidang SDM, Keuangan dan Akuntansi. • Memimpin, mengkoordinir, membina, mengawasi, dan melaksanakan pengendalian terhadap semua kegiatan di lingkungan Direktorat Keuangan, agar tercapai target biaya, mutu, dan waktu yang telah ditetapkan dalam RKAP. • Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan yang ditetapkan oleh RUPS. • Membuat keputusan dan kebijakan serta mempunyai hak prerogatif dalam segala hal yang berkaitan dengan aspek Keuangan dan Akuntansi Perseroan. • Mewakili Perseroan untuk keperluan eksternal Perseroan.
Director of Finance • Coordinates with the Head of the Finance Division, Accounting Division and Human Resource, and other units within the Directorate of Operations, and Directorate of Business Development for drawing up the annual work plan on finance and accounting, and human resource in accordance with Company vision and mission. • Improves the management strategy for human resource, finance and accounting. • Leads, coordinates, develops, oversees and implement controls over all activities within the Directorate of Finance in order to achieve cost, quality and time-related targets laid out in RKAP. • Fulfills other obligations in compliance with provisions in the Company’s Articles of Association, and established by GMS. • Issues policies and directives, and holds prerogative rights on all matters relating to Company finance and accounting. • Represents the Company on external corporate affairs.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Direktur Operasional • Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Divisi Operasi, Manajer Analis Operasi serta unit-unit di lingkungan Direktorat Teknik dan Pemasaran, Direktorat Keuangan dan Direktorat Pengembangan Usaha untuk menyusun rencana kerja tahunan bidang Operasional sesuai dengan Visi dan Misi Perseroan. • Memimpin, mengkoordinir, membina, mengawasi, dan melaksanakan pengendalian terhadap semua kegiatan dan operasional/produksi, agar tercapai target biaya, mutu, dan waktu yang telah ditetapkan RKAP. • Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan yang ditetapkan oleh RUPS. • Membuat keputusan dan kebijakan serta mempunyai hak prerogatif dalam segala hal yang berkaitan dengan bidang operasional/produksi Perseroan. • Mewakili Perseroan untuk keperluan eksternal Perseroan.
Director of Operations • Coordinates with the Head of the Division of Operations, Manager of Operational Analysis and units under the Directorate of Engineering and Marketing, Directorate of Finance and Director of Business Development to draft the annual work plan on operations in accordance with Company vision and mission. • Leads, coordinates, develops, oversees and implements controls over all activities and operations/production in order to meet cost, quality and time-related targets specified in RKAP. • Fulfills other obligations in compliance with provisions in the Company’s Articles of Association, and established by GMS. • Issues policies and directives, and holds prerogative rights on all matters relating to Company operations/production. • Represents the Company on external corporate affairs.
Direktur Pengembangan Usaha • Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Divisi Pengembangan Usaha, Kepala Divisi Properti, dan Unitunit lain di lingkungan Direktorat Teknik & Pemasaran, Direktorat Operasi dan Direktorat Keuangan untuk menyusun rencana kerja tahunan bidang Pengembangan Usaha, SDM, Teknik, dan Properti sesuai dengan Visi & Misi Perseroan. • Memberikan rekomendasi kebijakan strategis kepada manajemen atas review RKAP dan RJP Perseroan. • Melakukan kajian lingkungan makro dan Benchmarking Competitor (Lokal & Global) guna mendapatkan informasi untuk analisis internal peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan Perseroan. • Melakukan analisis pengembangan usaha yang memprioritaskan pada aset-aset Perseroan yang idle. • Melakukan analisis/kajian pengembangan dan implementasi sistem serta kegiatan seluruh proses Bisnis Perseroan meliputi bidang Usaha, Operasi, Teknik, Pemasaran, Keuangan, SDM, Manajemen Mutu, dan Sistem Informasi/PP Online. • Memberikan rekomendasi kebijakan strategis kepada manajemen atas review RKAP dan RJP Perseroan. • Memimpin, mengkoordinir, membina, mengawasi, dan melaksanakan pengendalian terhadap semua kegiatan di lingkungan Direktorat Pengembangan Usaha agar tercapai target biaya, mutu, dan waktu yang telah ditetapkan dalam RKAP. • Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan yang ditetapkan oleh RUPS. • Membuat keputusan dan kebijakan serta mempunyai hak prerogatif dalam segala hal yang berkaitan dengan bidang Pengembangan Usaha Properti. • Mewakili Perseroan untuk keperluan eksternal Perseroan dan melakukan kerja sama dengan mitra-mitra strategis Perseroan.
Director of Business Development • Coordinates with the Division Head of Business Development, Division Head of Property and other units within the Directorate of Engineering and Marketing, Directorate of Operations and Directorate of Finance to develop an annual work plan on business development, human resource, engineering and property in accordance with Company vision and mission. • Offers strategic policy recommendations to management on the review of the Company’s RKAP and Long-Term Plan. • Reviews the macro environment and conducts competitor benchmarking (local and global) to obtain information for an internal analysis of Company opportunities, threats, strengths and weaknesses. • Conducts a business development analysis that prioritizes on idle Company assets. • Conducts a development analysis/review and on the implementation of systems and all Company business processes that cover business activities, operations, engineering, marketing, finance, human resource, quality management and information system/PP online. • Offers strategic policy recommendations to the management on the review of the Company’s RKAP and Long-Term Plan. • Leads, coordinates, develops, oversees and implement controls over all activities within the Directorate of Business Development in order to meet cost, quality and time-related targets as established in RKAP. • Fulfills other obligations in compliance with provisions in the Company’s Articles of Association, and established by GMS. • Issues policies and directives, and holds prerogative rights on all matters relating to property business development. • Represents the Company on external corporate affairs and partners with Company’s strategic partners.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
113
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Agenda dan Kehadiran Rapat Anggota Direksi Selama tahun 2014 seluruh anggota Direksi melakukan pertemuan-pertemuan guna membahas kewajiban dan kewenangan yang telah diberikan oleh Perseroan melalui RUPS, berikut tabel kehadiran rapat anggota Direksi;
Board of Directors’ Meeting Agenda and Attendance In 2014, all members of the Board of Directors have attended meetings to discuss obligations and powers conferred by the Company through GMS. The following table presents the attendance rate of Board members:
Anggota Direksi / Member of Board of Directors Nanda Widya
45 kali / times
Freddy Soetanto
42 kali / times
Thomas Johannes Angfendy
42 kali / times
Pandu Gunandito
45 kali / times
Anhar Sudradjat
42 kali / times
Olivia Surodjo
42 kali / times
Pelatihan Direksi Pada tahun 2014, para Direktur mengikuti sebanyak 21 kali pelatihan, dengan perincian sebagai berikut: No.
114
Jumlah Rapat / Total Meeting
Seminar
Training for Board of Directors In 2014, members of the Board of Directors have attended 21 training programs, with the following details: Tanggal / Date
Peserta / Participant
1
Sosialisasi Peraturan Bursa
27 Januari / January
Olivia Surodjo
2
Seminar Bisnis Indonesia
29 Januari / January
Freddy Soetanto
3
IDX Workshop Annual Report Award
29 Januari / January
Olivia Surodjo
4
Workshop ICSA “Pendalaman Peraturan BEI 2014 Sebagai Bagian Pelaksanaan GCG”
13 Februari / February
Olivia Surodjo
5
Sosialisasi XBRL
21 Februari / February
Olivia Surodjo
6
Acara Award IFAWPCA
5 Maret / March
Nanda Widya
7
Forbes Indonesia Power Breakfast
11 April / April
Anhar Sudradjat
8
Sosialisasi IDX
30 April / April
Freddy Soetanto, Olivia Surodjo
9
Globe Asia Power Breakfast
6 Mei / May
Freddy Soetanto
10
Seminar RUU Pertanahan
6 Mei / May
Freddy Soetanto
11
The Asia Pacific Property Awards
8 – 9 Mei / May
Pandu Gunandito, Olivia Surodjo, Anhar Sudradjat
12
Sosialisasi PSAK
17 Juni / June
Olivia Surodjo
13
Property & Bank
20 Juni / June
Nanda Widya
14
Seminar REI
25 Juni / June
Freddy Soetanto
15
Sosialisasi Emiten
26 Juni / June
Freddy Soetanto
16
CEO Sharing dalam Anugerah Perusahaan Terbuka 2014
29 Agustus / August
Nanda Widya
17
WOW Brand by Hermawan Kertajaya
11 September / September
Thomas J.A. Olivia Surodjo
18
Investor Summit 2014
17 – 18 September / September
Freddy Soetanto, Olivia Surodjo
19
CEO Sharing dalam Anugerah Business Review
9 Desember / December
Freddy Soetanto, Olivia Surodjo
20
ICSA “Advertising Strategy that Fits Consumer Behaviour and National Economy Projection”
16 Desember / December
Olivia Surodjo
21
Seminar Property Outlook
18 Desember / December
Freddy Soetanto
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Pedoman Tata Tertib Direksi 1. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya yang menjadi tanggung jawab bersama. Kedudukan masing-masing anggota Direksi adalah setara dimana tugas Presiden Direktur adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi atau primus interpares. 2. Komposisi Direksi dapat mengakomodasi pengambilan keputusan secara efektif, cepat, dan tepat serta bertindak secara independen. 3. Direksi memiliki integritas dan pegalaman serta kecakapan dalam menjalankan tugas dan memahami kompleksitas usaha. 4. Direksi bertanggung jawab kepada RUPS sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.
Charter of the Board of Directors 1. The Board of Directors fulfills its duties and responsibilities in a collegial manner, and decisions are made according to the delegation of roles and powers which becomes a joint responsibility. Board members have equal standing, whereby the President Director is responsible for coordinating the Board of Directors’ activities or primus interpares. 2. The Board’s composition allows for decisions to be made in an effective, swift, accurate and independent manner. 3. Board members demonstrate unquestionable integrity and has the experience and expertise to perform their duties and understand the complexities of Company business. 4. The Board is accountable to GMS in accordance to existing laws and regulations.
Sifat Afiliasi Direksi Metland memiliki 6 (enam) anggota Dewan Komisaris dan 5 (lima) anggota Direksi yang memenuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dimana Perseroan menempatkan 2 (dua) posisi Komisaris Independen dan 1 (satu) Direksi tidak terafiliasi. Saham Perseroan dimiliki oleh 3 (tiga) perusahaan pemegang saham mayoritas yang memiliki afiliasi terhadap posisi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
Board of Directors’ Affiliations Metland has 6 (six) members in the Board of Commissioners and 5 (five) members in the Board of Directors in compliance with applicable laws and regulations, whereby the Company has appointed 2 (two) Independent Commissioners and 1 (one) unaffiliated Director. Company shares are owned by 3 (three) companies that constitute as majority shareholders with affiliation to the Company’s Board of Commissioners and Directors.
Kebijakan Mengenai Suksesi Direksi Penggantian Direksi dilaksanakan sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan RUPS. Penilaian terhadap Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Directors’ Succession Policy Board members are replaced according to the Company’s Articles of Association and GMS resolution. Remuneration Policy
Kebijakan Remunerasi Prosedur Penetapan Remunerasi Remunerasi Direksi ditetapkan setiap tahunnya oleh Dewan Komisaris melalui keputusan RUPS Tahunan dan disesuaikan dengan keuangan Perseroan. Struktur Remunerasi yang menunjukan Komponen Remunerasi dan Jumlah Nominal per Komponen untuk setiap Anggota Direksi terdiri dari Gaji, Tunjangan, Fasilitas, dan Tantiem.
Remuneration Setting Procedure Remuneration for the Board of Directors is determined on an annual basis by the Board of Commissioners through the Annual GMS resolution and adjusted according to the Company’s financial condition. The remuneration structure that involves remuneration components and nominal amount per component for each member of the Board of Directors consists of salary, allowance, facilities and bonus.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
115
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Total Gaji dan Tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Per Tahun Total Salary and Allowance of Board of Commissioners and Directors Per Year 2013 Total biaya gaji dan tunjangan komisaris per tahun Total BoC salary and allowance expenses per annum
3,369,300,000
3,822,916,984
Total biaya gaji dan tunjangan direksi per tahun / Total BoD salary and allowance expenses per annum
11,750,900,000
13,132,115,000
Total Gaji Karyawan / Employee Salary
2013
2014
Gaji pegawai terendah per tahun / Lowest employee salary per annum
29,400,000
32,435,000
- Gaji pokok / Basic salary
23,400,000
26,172,000
6,000,000
6,263,000
Gaji pegawai tertinggi (non-direksi) per tahun Highest employee salary (non-directors) per annum
874,427,000
885,059,000
- Gaji pokok / Basic salary
277,560,000
310,292,000
- Tunjangan dan lain-lain / Allowance and others
596,867,000
574,767,000
- Tunjangan dan lain-lain / Allowance and others
116
2014
Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dievaluasi oleh Pemegang Saham dalam RUPS Tahunan berdasarkan pelaksanaan tugas dan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar Perusahaan maupun amanat Pemegang Saham.
Assessment of the Board of Commissioners and Directors The performance of the Board of Commissioners and Directors is evaluated by shareholders during the Annual GMS in accordance with their respective duties and responsibilities as embodied in Company’s Articles of Association and shareholder mandates.
Penilaian keberhasilan Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan dengan menggunakan Key Performance Indicator (KPI) Perseroan tahun 2014 yang disusun bersama-sama dalam suatu rapat Dewan Komisaris yang terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi, Komite Nominasi dan Remunerasi, dan diputuskan oleh Dewan Komisaris. Aspek KPI dapat meliputi, tetapi tidak terbatas pada perspektif keuangan, pelanggan, proses internal, pengembangan sumber daya manusia, dan kepemimpinan. Penetapan KPI harus memenuhi kriteria Specific, Measurable, Accurate, Reliable, Timeline (SMART). Penetapan KPI adalah berdasarkan fokus atau sasaran kerja yang harus dicapai dalam periode tertentu sesuai rencana dan target kerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan. Oleh karena itu, KPI menjadi bahan evaluasi keberhasilan kinerja Dewan Komisaris, Direksi dan Komite di akhir periode anggaran untuk mencapai tujuan perusahaan. KPI akan dikaji ulang secara berkala untuk menyesuaikan dengan perkembangan yang ada Kinerja Komisaris dievaluasi oleh Pemegang Saham dalam RUPS. Secara umum, kinerja Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perusahaan maupun amanat Pemegang Saham.
The Board of Commissioners and Directors is evaluated based on the Company’s Key Performance Indicator (KPI) in 2014 which was jointly developed during a Board of Commissioners’ meeting that consists of the Board of Commissioners and Directors, and the Nomination and Remuneration Committee, and determined by the Board of Commissioners. KPI includes but not limited to finances, customers, internal processes, human resource development and leadership. KPI must meet the SMART (Specific, Measurable, Accurate, Reliable, Timelime) criteria, in conformity with work focus and goals that must be attained within a specified duration according to the work plan and targets set out in the annual work plan and budget. KPI therefore becomes the basis for evaluating the performance of the Board of Commissioners and Directors and Committees at the end of the budget year in order to achieve Company objectives. KPI will be periodically reviewed to adjust to ongoing developments. The Board of Commissioners’ performance is evaluated by shareholders during GMS primarily in regard to their duties and obligations set out in existing laws and regulations and Company Articles of Association, and shareholders’ mandates.
Kinerja Direksi serta pelaksanaan kewajiban utama mereka dievaluasi oleh Dewan Komisaris dalam rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris yang diselenggarakan setiap bagian. Hasil evaluasi terhadap kinerja Direksi merupakan
The performance of the Board of Directors, including the fulfilment of their obligations, is evaluated by the Board of Commissioners in a joint meeting the Board of Directors held in every division. Evaluation results on Board of Directors’
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
bagian tak terpisahkan dalam skema komposisi dan pemberian insentif bagi Direksi. Hasil evaluasi kinerja Direksi merupakan salah satu dasar pertimbangan bagi Pemegang Saham untuk pemberhentian dan/atau menunjuk kembali Direksi. Hasil evaluasi kinerja tersebut merupakan sarana penilaian serta peningkatan efektivitas kerja Direksi.
performance are an inseparable part of the composition and incentive scheme for the Board of Directors. Evaluation results serve as the basis for shareholders’ consideration for the dismissal and/or reappointment of the Board of Directors, and a means to assess and boost the effectiveness of the Board of Directors’ work.
Akuntan Publik Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Metland dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio dan Eny (Deloitte) dengan lisensi KMK No. 1423/KM.1/2012 untuk melakukan audit di Perseroan. Penunjukan akuntan publik tersebut sebagai salah satu keputusan RUPS pada tanggal 2 Juni 2014. Cakupan audit meliputi jasa financial audit dan Laporan Keuangan, selain itu juga melakukan beberapa jasa audit kepatuhan dan audit evaluasi kinerja.
Public Accountant The independent oversight function of Metland’s finances is carried out through an audit by Public Accounting Firm. The Company has appointed Public Accounting Firm (KAP) Osman Bing Satrio and Eny (Deloitte) with KMK license No. 1423 / KM.1 / 2012 to conduct an audit of the Company. The public accountant designation as one of the AGM decision on June 2, 2014. The scope of the audit process covers financial audit and annual reports, in addition to specific compliance audit and performance evaluation audit services.
Proses Penunjukan Auditor Eksternal Dalam RUPS Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 tanggal 2 Juni2014, memberikan kewenangan kepada Pemegang Saham Mayoritas untuk melakukan penunjukan Kantor Akuntan Publik.
Appointment of External Auditor During GMS, regarding approval of the annual report and ratification of financial statements for fiscal year 2013 on 2 June 2014, the majority of shareholders are granted the power to appoint a Public Accounting Firm.
Menindaklanjuti hal tersebut, Direksi PT Metropoltan Land Tbk menunjuk Kantor Akuntan Publik yakni KAP Osman Bing Satrio dan Eny (Deloitte). Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio dan Eny (Deloitte) telah ditunjuk sebagai auditor Perseroan untuk melakukan audit mulai tahun buku 2012 sampai dengan tahun buku 2014 dan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
As follow-up, the Board of Directors of PT Metropolitan Land Tbk has appointed Public Accounting Firm (KAP) Osman Bing Satrio and Eny (Deloitte).
KAP Osman Bing Satrio and Eny (Deloitte) was appointed as the Company’s auditor to commence the audit process from fiscal year 2008 to 2014, and was in accordance with existing rules and regulations.
Metsky Dine & Lounge - Hotel Horison Bekasi
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
117
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Sesuai dengan kontrak No.118/09/2014/GA/A1 tanggal 18 September 2014 nama tim audit KAP Osman Bing Satrio & Eny yang melakukan audit di Perseroan adalah sebagai berikut:
In compliance with the contract No.118/09/2014/GA/A1 dated 18 September 2014, the names of the audit team from KAP Osman Bing Satrio & Eny are as follows:
Partner Audit Eksternal: Bing Harianto
External Audit Partner: Bing Harianto
Tim Audit Eksternal: 1. Alvin Ismanto 2. Yulita 3. Caroline Ardianti 4. Wendy Liang
External Audit Team: 1. Alvin Ismanto 2. Yulita 3. Caroline Ardianti 4. Wendy Liang
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Perseroan selama 5 (lima) tahun terakhir dilakukan oleh Auditor Independen dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”. Setiap Akuntan Independen atau Kantor Akuntan Publik tersebut memberikan jasa audit atas laporan audit umum, laporan audit kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern dan laporan evaluasi kinerja.
An audit of the Company annual report for the past 5 (five) years was performed by an Independent Auditor and an unqualified opinion was issued. The Independent Accountant or Public Accounting Firm provides audit services through the delivery of a general audit report, and legislative compliance audit report, and internal controls and performance evaluation report.
Independensi Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) dan tim audit yang ditugasi adalah independen sesuai dengan Standar Audit dan Peraturan OJK sehubungan dengan audit laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014.
Independence Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) and the audit team have acted independently in conformity with Audit Standards and OJK Regulations related to the Group’s consolidated financial report audit for the year ending 31 December 2014.
Tidak terdapat hubungan personal, pemberian jasa profesional lain atau hubungan bisnis antara Deloitte dengan Grup yang dapat mempengaruhi independensi Deloitte sebagai auditor Grup dalam melakukan audit atas laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2014.
There is no indication of any personal ties, nor is there the provision of other professional services or business relations between Deloitte and Group that may compromise Deloitte’s independence as the Group’s auditor in performing an audit of financial statement for year ending 31 December 2014.
Honorarium Audit Ekstenal Honorium Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) selaku audior eksternal adalah sebesar Rp1.650.000.000.- dengan rincian sebagai berikut:
Honorarium of External Auditor Honorarium for Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) as the external auditor amounts to Rp1.650.000.000.-, with the following details:
No
118
Perusahaan / Company
Audit Fee (Rp)
1
PT Metropolitan Land Tbk
675.000.000
2
PT Metropolitan Permata Development
250.000.000
3
PT Kembang Griya Cahaya
150.000.000
4
PT Metropolitan Karyadeka Development
75.000.000
5
PT Agus Nusa Penida
50.000.000
6
PT Fajarputera Dinasti
150.000.000
7
PT Sumber Sentosa Guna Lestari
50.000.000
8
PT Metropolitan Global Management
20.000.000
9
PT Metropolitan Deta Graha
100.000.000
10
PT Metropolitan Graha Management
110.000.000
11
PT Metropolitan Lampung Graha
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
20.000.000
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Masing-masing honorarium yang pembayarannya dilakukan sebagai berikut: • 50% pada saat kontrak disetujui • 30% pada saat penyerahan draft audit report • 20% pada saat penyerahan laporan audit final
Payment for the honorarium is as follows: • 50% upon approval of the contract • 30% upon submission of draft audit report • 20% upon submission of final audit report
Atas honorarium ini harus dipungut dan disetor ke kas Negara PPh pasal 23 yang saat ini sebesar 2% oleh Perseroan.
The honorarium is subject to income tax based on Article 23 at 2%, to be collected and deposited to the state treasury by the Company
Perkara Hukum Sepanjang tahun 2014, Perseroan tidak memiliki perkara hukum baik yang dilakukan oleh perorangan maupun perusahaan.
Legal Case In 2014, no legal case was brought against the Company, either by an individual or corporation.
Audit Internal Audit internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan.
Internal Audit Internal audit helps provide independent and objective assurance and consulting services designed to add value and improve Company operations through a systematic approach by evaluating and enhancing the effectiveness of risk management, control and governance processes.
Profil Ketua Unit Audit Internal Unit Audit Internal Metland dikepalai oleh Johan Firmansyah. Beliau menjabat sebagai Kepala Unit Audit Internal Perusahaan sejak September 2005, Sebelum diangkat sebagai Kepala Audit Internal, Johan Firmansyah pernah menjabat sebagai Senior Manager Audit Internal. Beliau memiliki latar belakang pendidikan di bidang akuntansi dengan gelar Sarjana akuntansi dari Universitas Trisakti yang diperoleh pada tahun 1998. Saat ini Unit Audit Internal berjumlah 6 orang yang membantu melaksanakan tugas-tugas Unit Audit Internal.
Profile of Internal Audit Unit Head Metland’s Internal Audit Unit is headed by Johan Firmansyah. He has served as the Company’s Internal Audit Unit Head since September 2005. Prior to his appointment, Johan Firmansyah was the Senior Manager for Internal Audit. His educational background is in accounting, earning his degree from the University of Trisakti in 1998. The Internal Audit Unit currently has 6 employees performing relevant duties and functions.
Dasar Hukum Pembentukan Unit Audit Internal Unit Audit Internal Perseroan mengacu pada Peraturan Nomor: KEP- 496/BL/2008 tentang pembentukan dan pedoman penyusunan Piagam Audit Internal sekaligus meningkatkan efektivitas Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan.
Legal Foundation for Establishment of Internal Audit Unit The establishment of the Company’s Internal Audit Unit is in compliance with Regulation No. KEP- 496/BL/2008 concerning the Establishment and Formulation of the Internal Audit Charter and Increasing Effectiveness of Risk Management and Corporate Governance.
Persyaratan dan Independensi Audit Internal Sebagai kompetensi inti, seorang auditor internal memahami definisi audit internal, kode etik, standar atribut dan standar kinerja yang diatur dalam standar internasional audit internal. Standar atribut meliputi antara lain wewenang, dan tanggung jawab audit internal, independensi, keahlian, due professional care, pendidikan berkelanjutan, serta quality assurance. Sedangkan standar kinerja meliputi antara lain manajemen audit internal, seperti perencanaan, manajemen sumber daya, kebijakan dan prosedur, koordinasi, dan pelaporan kegiatan. Dalam standar kinerja juga diatur mengenai perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan pemantauan tindak lanjut penugasan.
Requirements and Independence of Internal Auditor As a core competency, an internal auditor needs to be wellversed on the definition of internal audit, code of ethics, as well as attributes and performance standards set out in international internal audit standards. Attribute standards include internal audit powers, responsibility, independence, expertise, due professional care, continual education and quality assurance. Performance standards cover among others internal audit management such as planning, human resource management, policies and procedures, coordination and activity reporting. Performance standards also govern on planning, implementation, reporting and monitoring of followup actions to assignments.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
119
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
120
Selain itu, Unit Audit Internal Perseroan senantiasa memenuhi persyaratan sebagai berikut: • Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan objektif dalam pelaksanaan tugasnya. • Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya. • Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundangundangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya. • Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif. • Wajib mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh asosiasi Audit Internal • Wajib mematuhi kode etik Audit Internal • Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Audit Internal kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan/putusan pengadilan • Memahami prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko; dan • Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus.
Furthermore, the Company’s Internal Audit Unit has consistently met the following requirements: • Demonstrates integrity as well as professional, independent, honest and objective conduct in carrying out duties. • Possesses the knowledge and experience on the audit process and other disciplines of knowledge relevant to the scope of work. • Knowledgeable of capital market laws and regulations and other relevant legislation. • Possesses effective interaction and communication skills, both written and oral. • Must meet professional standards established by the Internal Audit Association • Must comply with the Internal Audit Code of Ethics • Must maintain the confidentiality of corporate information and/or data pertaining to the duties and responsibilities of the Internal Auditor except otherwise stated by existing laws and regulations or court ruling/decision • Understands the principles of good corporate governance and risk management • Demonstrates the willingness to build knowledge, expertise and professionalism in a continual manner.
Kode Etik Audit Internal Auditor internal Metland menerapkan dan menegakkan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Integritas Integritas membangun kepercayaan dan memberikan dasar landasan penilaian auditor internal. 2. Objektivitas Auditor internal menunjukkan objektivitas profesional tingkat tertinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi tentang kegiatan atau proses yang sedang diperiksa. Auditor internal membuat penilaian yang seimbang dari semua keadaan yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan mereka sendiri atau pun orang lain. 3. Kerahasiaan Auditor internal menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang mereka terima dan tidak mengungkapkan informasi tanpa izin kecuali ada ketentuan perundangundangan atau kewajiban profesional untuk melakukannya. 4. Kompetensi Auditor internal menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan audit internal.
Internal Auditor’s Code of Ethics Metland’s internal auditor adheres to the following principles:
Struktur dan Kedudukan Unit Audit Internal Sesuai dengan Piagam Audit Internal Perusahaan, implementasi Audit Internal di Metland dilaksanakan oleh Unit Audit Internal yang dipimpin oleh Kepala Audit Internal yang bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.
Internal Audit Unit Structure and Position In compliance with Company’s Internal Audit Charter, the internal audit process in Metland is implemented by the Internal Audit Unit under the leadership of the Head of Internal Audit Unit who reports to the President Director.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
1. Integrity Integrity builds trust and lays the foundation for the internal auditor’s assessment. 2. Objectivity The internal auditor demonstrates objectivity at the highest professional level in collecting, evaluating and communicating information on activities or processes under examination. The internal auditor performs a balanced assessment of all relevant situations, and is not influenced by their own interests or that of others. 3. Confidentiality The internal auditor upholds the value and ownership of information received, and will not disclose information without prior consent except otherwise stated in existing laws and regulations, or has a professional obligation to do so. 4. Competency The internal auditor applies the necessary knowledge, skills and experiences in providing internal audit services.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal Piagam Audit Internal Metland (Internal Audit Charter) yang telah disahkan Presiden Direktur dan disetujui oleh Dewan Komisaris pada Agustus 2011 senantiasa menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan Audit Internal. Piagam Audit Internal dikomunikasikan kepada karyawan, diharapkan hal ini dapat meningkatkan pemahaman terhadap visi dan misi Audit Internal dalam mengedepankan manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan.
Internal Audit Unit Duties and Responsibilities Metland’s Internal Audit Charter ratified by the President Director with approval from the Board of Commissioners in August 2011 provides the guiding principles for implementing activities related to the internal audit process. The Charter is communicated to employees in the hope of increasing their understanding of the Internal Audit Unit’s vision and mission in placing priority on risk management, control and corporate governance processes.
Unit Audit Internal mempunyai tugas sebagai berikut: • Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan; • Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen serta sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan; • Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; • Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; • Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris; • Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; • Bekerja sama dengan Komite Audit; • Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; dan • Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
The Internal Audit Unit carries out the following duties: • Prepares and implements the annual internal audit plan; • Reviews and evaluates the implementation of internal control and the risk management systems in conformity with corporate policies; • Examines and evaluates efficiency and effectiveness in terms of finance, accounting, operations, human resource, marketing, information technology and other activities; • Offers recommendations for improvements and objective information on activities being audited at all management levels; • Prepares an audit report for submission to the President Director and Board of Commissioners; • Monitors, analyzes and reports on the implementation of recommended follow-up measures for improvements; • Cooperates with the Audit Committee; • Develops a program for evaluating the quality of internal audit activities undertaken; and • Conducts special audits if necessary.
Metland Transyogi
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
121
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
122
Wewenang Unit Audit Internal Unit Audit Internal mempunyai wewenang, sebagai berikut: • Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya. • Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit. • Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit. • Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal.
Power and Authority of the Internal Audit Unit The Internal Audit Unit has the authority and power to: • Access all pertinent information on the Company relating to its duties and functions. • Communicates directly with the Board of Commissioners and Directors, and/or Audit Committee as well as members of the Board of Commissioners and Directors, and/or Audit Committee. • Calls periodic and incidental meetings with the Board of Commissioners and Directors, and/or Audit Committee. • Coordinates its activities with the external auditor’s work.
Kegiatan Unit Audit Internal Kegiatan Audit Internal Perseroan senantiasa menerapkan program pemastian kualitas dan peningkatan (QAIP –Quality Assurance and Improvement Program). Secara umum program tersebut dilakukan untuk memastikan beberapa hal pokok, yaitu: • Kesesuaian aktivitas audit internal dengan kode etik, definisi, dan standar audit internal yang berlaku umum • Efisiensi dan efektivitas audit internal • Mengidentifikasi peluang-peluang untuk perbaikan dan peningkatan
Internal Audit Unit Activities Activities carried out by the Company’s Internal Audit Unit consistently applies the Quality Assurance and Improvement Program (QAIP). The program in general seeks to guarantee the following aspects:
Hingga akhir tahun 2014, Unit Audit Internal Metland telah melaksanakan berbagai tugas pengawasan dan audit. Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas Unit Audit Internal telah melaksanakan audit terhadap proyek Perseroan selama tahun 2014.
By late 2014, Metland’s Internal Audit Unit has performed its oversight and audit functions. As part of its responsibility, the Unit has audited Company projects in 2014.
Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris.
The Internal Audit Unit is appointed and dismissed by the President Director upon approval from the Board of Commissioners.
Sistem Pengendalian Internal Perseroan telah menerapkan sistem pengendalian internal melalui penerapan kebijakan dan prosedur yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan. SPI dirancang untuk memberikan keyakinan memadai mengenai keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, pengelolaan risiko, efektivitas dan efisiensi operasi serta untuk menjaga aktiva perusahaan di setiap level organisasi. Fungsi pengendalian internal dapat mengarahkan perusahaan untuk mencapai Good Corporate Governance (GCG), yaitu diwujudkan dengan prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Independen dan Keadilan (TARIF).
Internal Control System The Company’s internal control system is applied through policies and procedures implemented by the Board of Commissioners and Directors and all employees. The system is designed to provide assurance on the reliability of Company financial reporting, legislative compliance, risk management, operational effectiveness and efficiency, and the safeguarding of corporate assets at all organizational levels. The internal control function helps the Company move towards ensuring good corporate governance (GCG) by applying the principles of Transparency, Accountability Responsibility, Independence and Fairness (TARIF).
Sistem Pengendalian Internal merupakan tanggung jawab dari manajemen Perusahaan, dan diawasi oleh Satuan Pengawasan Internal Perusahaan. Bentuk pengawasan pengendalian internal yang dilakukan SPI adalah melakukan pengawasan secara langsung dengan melaksanakan audit atas unit kerja yang dipilih berdasarkan konsep audit yang berkesinambungan dengan: • Menjaga dan mengamankan aset Perseroan • Menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat • Meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku
The internal control system is under the responsibility of Company management, and overseen by the Company Internal Supervisory Unit. The Internal Control System involves direct supervision by conducting an audit of work units selected based on a sustainable audit concept through the following:
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
•
• •
• • •
Compatibility of internal audit activities with the Code of Ethics, as well as universally accepted definitions and standards on internal audit Efficiency and effectiveness of the internal audit process Identify opportunities for improvements and progress
Maintain and safeguard Company assets Guarantee the availability of more accurate reports Heighten compliance with existing rules and regulations
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
• •
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Mengurangi dampak keuangan, penyimpangan, kecurangan, dan pelanggaran Meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya.
• •
Data Perusahaan Corporate Data
Reduce financial impacts, irregularities, fraudulence and violations Boost organizational effectiveness and cost efficiency
Selain itu Sistem Pengendalian Internal juga berfungsi sebagai kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Implementasi SPI diharapkan dapat: • Menjamin bahwa semua kegiatan usaha telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang undangan yang berlaku, baik ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah, otoritas pengawas maupun kebijakan, ketentuan, dan prosedur intern yang ditetapkan oleh Perseroan. • Menyediakan laporan yang benar, lengkap, dan tepat waktu dalam rangka pengambilan keputusan yang relevan dan dapat dipertanggung jawabkan. • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan aset dan sumber daya lainnya dalam rangka melindungi Perseroan dari risiko kerugian. • Mengidentifikasi kelemahan dan menilai penyimpangan secara dini dan menilai kembali kewajaran kebijakan dan prosedur yang ada di dalam Perseroan secara berkesinambungan.
In addition, the Internal Control System helps the Company remain in compliance with prevailing laws and regulations. The system is expected to: • Ensure that all business activities are implemented according to existing laws and regulations issued by the government and regulators, or internal policies, rules and procedures set out by the Company. • Provide accurate, comprehensive and timely reports for making relevant decisions that can be held accountable. • Enhance the effectiveness and efficiency of assets and other resources to protect the Company from the risk of losses. • Identify weaknesses and ensure early detection of irregularities, and re-assess the fairness of existing Company policies and procedures in a continual manner.
Kerangka Kerja Sistem Pengendalian Internal Pengendalian Internal dalam lingkup Perseroan dijalankan dengan benar, sehingga mengarahkan Perseroan untuk mencapai Good Corporate Governance (GCG), yang diwujudkan dengan prinsip Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness (TARIF).
Internal Control Framework Internal control within the Company is implemented accordingly and has directed the Company towards ensuring good corporate governance (GCG) by applying the principles of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness.
Secara umum pengendalian internal telah dijalankan oleh Satuan Pengawasan Internal Perseroan sesuai dengan perintah dari Direktur Utama dengan lingkupan audit berbasis keuangan, operasional, kepatuhan, dan Risiko. Dalam melakukan audit, di samping diperolehnya kecukupan data, informasi dan bukti tertulis, juga ditelaah informasi yang tidak tertulis namun dalam operasional diterima sebagai suatu aturan, sehingga meyakinkan bahwa sistem pengendalian internal tidak dilanggar oleh organ dalam perusahaan, maka perlu dilakukan pengujian sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam pelaksanaan audit yang berlaku secara umum.
The internal control function implemented by the Company Internal Supervisory Unit is consistent with the President Director’s instruction in which the scope of audit covers finance, operations, compliance and risk. Apart from the gathering of sufficient data and information, and written evidence, the audit process also examines unwritten information that in operational terms is accepted as a norm. To give assurance that the internal control system has not been misused by Company organs, a review is necessary according to universally accepted standards established during the audit process.
Efektivitas Pengendalian Internal Terdapat 5 (lima) elemen utama yang menentukan efektivitas sistem Pengendalian internal, yaitu: • Pengawasan oleh manajemen dan kultur pengendalian • Identifikasi dan penilaian risiko • Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi • Sistem akuntansi, informasi dan komunikasi • Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan/kelemahan
Internal Control Effectiveness There are 5 (five) key elements in determining the extent to which the internal control system is effective: • Supervision by management and a control culture • Risk identification and assessment • Control-related activities and separation of functions • Accounting, information and communication system • Monitoring of irregularities/weaknesses and the corrective measures
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
123
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
124
Evaluasi dilakukan terhadap efektivitas pengendalian internal pada semua level, dalam menerapkan kebijakan, prosedur, pengawasan internal serta manajemen risiko untuk memastikan bahwa Perseroan telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada. SPI dibentuk untuk mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal yang menjadi salah satu dasar bagi Manajemen untuk menentukan perbaikan dan penyempurnaan sehingga memungkinkan Manajemen menjalankan kegiatan operasional Perseroan secara efektif dan efisien.
An evaluation is conducted on the effectiveness of internal controls at all levels in implementing policies, procedures, internal oversight and risk management to ensure that the Company operates according to existing rules and regulations. The internal control system is designed to evaluate the implementation of internal controls which are the basis for the Company to determine on the need for improvements and refinements which will allow the Company to run its operations effectively and efficiently.
Pengujian atas efektivitas sistem pengendalian internal dimulai dari ditemukannya kondisi yang tidak sesuai dalam melakukan audit pada unit kerja yang telah ditentukan, jika hasil kajian audit ditemukan adanya aspek pengendalian internal yang dijalankan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka dalam Laporan kepada Presiden Direktur disampaikan aspekaspek pengendalian yang tidak berjalan dan alasan mengapa tidak berjalan dengan baik. Presiden Direktur memberikan arahan tindak lanjut bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian internal yang belum berjalan dapat ditaati. Hal ini menjadi peringatan (warning) bagi manajemen untuk melakukan pengendalian secara intens dengan mengingatkan proyek dalam lingkup tanggung jawabnya untuk melakukan evaluasi dan pencegahan temuan SPI agar tidak terjadi pada proyek yang lain.
A review of the effectiveness of the internal control system begins with the identification of an uncharacteristic situation during the audit of selected work units. If the audit process discovers a situation where internal controls are not implemented according to existing rules and regulations, the report to the President Director should therefore inform on the situation and the reasons why the situation has taken place. The President Director subsequently imparts advice and instructions on how the internal control system should be implemented accordingly. This serves as a warning to management to undertake the control function intensely by reminding projects which come under its scope of responsibility to conduct evaluations and prevent the recurrence of inconsistencies, as detected by the internal control system, in other projects.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban Manajemen Departemen, rekomendasi SPI ditindak lanjuti oleh unit kerja dan SPI turut serta memonitor tindak lanjut rekomendasi seluruh auditee. Pada akhir tahun buku, SPI memberikan laporan tahunan kepada Direksi terkait dengan hasil pelaksanaan audit dan implementasi Sistem Pengendalian Internal.
As part of accountability of department-level management, recommendations from the internal control system are followed up by the work unit and the system monitors the follow-up action of all auditees. By the end of the fiscal year, the internal control system submits the annual report to the Board of Directors related to audit results and implementation of the internal control system.
Kepatuhan Pajak Perseroan senantiasa mematuhi ketentuan pajak yang berlaku sebagai bentuk kontribusi nyata serta menjadi kewajiban terhadap negara. Hal ini sejalan dengan semangat Pemerintah untuk meningkatkan pembangunan melalui optimalisasi penerimaan pajak.
Tax Compliance The Company consistently complies with tax regulations as part of its concrete contribution and an obligation to the state. This is in keeping with the government’s keenness to accelerate the development process through the optimalization of tax revenue.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
MANAJEMEN RISIKO Setiap proses bisnis yang dilakukan perusahaan akan mempunyai risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan. Manajemen Risiko merupakan sebuah cara yang sistematis untuk mengelola risiko dan menentukan penanganan risiko tersebut dengan tepat. Manajemen risiko juga merupakan sarana untuk mengidentifikasi sumber dari risiko dan ketidakpastian serta memperkirakan dampak yang ditimbulkannya. Manajemen Risiko yang efektif merupakan usaha untuk meminimalisasi risiko tersebut serta merupakan salah satu bagian dari implementasi tata kelola perusahaan yang baik.
RISK MANAGEMENT Every business process implemented by the Company carries risks that can affect the ability to achieve Company objectives. Risk management refers to a systematic method to manage risks and determine how these risks should be accurately managed. Risk management also helps identify sources of risks and uncertainties, and foresees the resulting impact. Effective risk management is a way in which risks can be minimized and a component of the implementation of good corporate governance.
Metland yang bergerak di bidang industri properti dan bangunan komersil serta investasi memiliki strategi guna meminimalisir dampak risiko, melalui implementasi Manajemen Risiko. Sistem Manajemen Risiko diimplementasikan di setiap unit kerja sejak tahun 2013. Sistem Manajemen Risiko diterapkan melalui beberapa tahap pelaksanaan: 1. Level Proyek • Sistem manajemen risiko yang dilakukan di level proyek dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada. Proses penerapan manajemen risiko pada level ini pun sudah mulai terintegrasi dengan Departemen, maupun kantor pusat. • Pelaporan yang dilakukan merupakan hasil dari rapat koordinasi dari semua fungsi di proyek dan sudah mulai melaporkan risiko-risiko yang ada dari masing-masing fungsi. • Identifikasi risiko untuk proyek yang berskala besar atau mempunyai teknologi yang cukup kompleks belum terarah. Masih banyak risiko yang teridentifikasi setelah risiko terealisasi. Hal ini sangat terkait dengan kompetensi SDM yang ada.
Metland, which is involved in the property and commercial building industry and in investment, has specific strategies to mitigate the impact of risks through risk management. The risk management system has been implemented in every work unit since 2013, and is applied through the following implementation phases:
2. Level Operasional • Sistem manajemen risiko yang dilakukan di level operasional berdasarkan sistem manajemen risiko yang ada dalam prosedur yang telah dilaksanakan, terutama dalam pengkajian dan pengawasan risiko yang sudah diidentifikasi pada saat RKAP. Hubungan risiko proyek dengan risiko operasional dimanfaatkan untuk mengidentifikasi risiko di proyek, yang seharusnya dapat digunakan untuk operasional dan manajemen informasi. • Identifikasi risiko pada saat perolehan kontrak sudah mulai terperinci, tetapi belum terfokus pada risiko sebenarnya dari proyek yang akan dikerjakan. Kendalanya adalah belum adanya pemanfaatan maksimal terhadap referensi dari proyek-proyek yang pernah dihadapi sebelumnya. Selain itu, serah terima risiko, dari tim tender dan tim pelaksana baru dilaksanakan di beberapa proyek saja.
2. Operational level • Risk management at the operational level is based on the risk management system embedded in procedures being implemented, primarily in assessing and monitoring risks identified by RKAP. The correlation between project and operational risks helps identify risks inherent in projects which should be used for operations and information management. • Risk identified at the time a contract is entered into is already detailed but not focused on the actual risks of the project undertaken. This is mainly due to the inability to optimally draw from references established from previous projects. In addition, the transfer of risks from the tender team to the implementing team has only been done for a few projects.
1. Project level • Risk management at the project level is applied in conformity with existing procedures. At this level, the risk management process is already integrated into the Department, and at the head office. • The reporting process presents the results of coordination meetings of all functions of a project and now includes information on existing risks in each function. • Risk identification for large-scale projects or that applies complex technology is still not well-focused. Many risks are identified only after the risks occur. This is related to the competency of existing human resource.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
125
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Cross function terhadap departemen fungsional, terkait dari tindak lanjut yang dilaksanakan oleh bagian operasional, belum berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari belum maksimalnya pemanfaatan fasilitas kantor pusat ke bagian operasional. 3. Level Fungsional (Kantor Pusat) • Proses manajemen risiko fungsional sudah dilakukan. Tidak berbeda dengan bagian operasional, proses sistem manajemen risiko belum terintegrasi secara optimal dengan operasional dan proyek. • Pemantauan terhadap tindak lanjut yang sudah direncanakan dalam RKAP operasional belum dilaksanakan secara optimal. Hal ini terlihat dari tidak lengkapnya pendataan risiko yang telah diidentifikasi dalam RKAP. Akibatnya, proses tanggapan tidak berjalan dengan semestinya. • Identifikasi risiko fungsional dalam proses bisnis belum terlihat sebagai fungsi pendukung bagi operasional dan proyek selaku bisnis inti Perseroan.
Cross function between functional departments related to follow-up actions conducted by the operational division has not proceeded as expected. This is evident in how the operational division has not optimally utilized facilities available at the head office. 3. Functional Level (Head Office) • The functional risk management process has been implemented. Similar to the operational division, the risk management system has yet to be optimally integrated into operations and projects. • Monitoring of follow-up actions planned in RKAP has not been optimal. This is reflected in data incompleteness of risks already identified in RKAP. As a consequence, the response process is not working as expected. • Functional risk identification in business processes has yet to become a supporting function for operations and projects as the Company’s core business.
Identifikasi dan Evaluasi Sistem Manajemen Risiko Berikut ini adalah sejumlah hasil evaluasi Efektivitas Sistem Manajemen Risiko, berdasarkan pada penilaian yang dilakukan pada tahun 2014:
Identification and Evaluation of Risk Management System The following presents the evaluation results on the effectiveness of the risk management system based on the assessment conducted in 2014:
1. Tata Kelola Risiko • Kesadaran atas risiko telah semakin meluas hingga di tingkat fungsional. • Tingkat kemahiran dan keterampilan di bidang manajemen risiko belum merata. 2. Infrastruktur Pengelolaan Risiko • Sistem manajemen risiko belum optimal mengakomodasi praktik pengelolaan risiko di lingkungan Perseroan. • Basis data manajemen risiko yang terbentuk relatif belum efektif dalam mendukung mekanisme pembelajaran yang berkesinambungan. • Keberadaan aplikasi alat bantu belum optimal membantu/mengakomodasi proses manajemen risiko dari para pemilik risiko. 3. Proses Pengelolaan Risiko • Proses manajemen risiko di tingkat proyek sudah dilaksanakan secara melekat pada proses bisnis, namun belum di tingkatan departemen/divisi, khususnya proses pemantauan dan evaluasi • Fungsi fasilitasi dan konsultasi internal PIC Manajemen Risiko belum merata bagi unit-unit kerja yang ada.
1. Risk Governance • Risk awareness has permeated through to the functional level. • Expertise and skill levels in risk management remains disproportionate. 2. Risk Management Infrastructure • The risk management system has not optimally accommodated risk management practices within the Company. • The available risk management database has not been effective in supporting a sustainable mechanism for lessons learned. • Available application tools has yet to optimally assist/ accommodate the risk management process of risk owners. 3. Risk Management Process • Risk management process at the project level has been inherently implemented in business processes, but still absent in departments/divisions, specifically the monitoring and evaluation process. • The facilitation function and PIC risk management internal consultation mechanism is still not evenly available for work units.
•
126
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
•
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Risiko-Risiko yang dihadapi dan Pengelolaannya Risiko-risiko Perusahaan perlu dikelola secara baik dengan berlandaskan prinsip kehati-hatian untuk menjamin pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan. Manajemen risiko yang dilakukan di unit kerja Perseroan dimaksudkan agar masing-masing unit dapat lebih fokus dalam mengelola risiko di seluruh proses bisnis Perseroan. Berdasarkan besarnya dampak dari risiko, tingkat probabilitas munculnya risiko di setiap unit kerja yang cukup besar, serta proyeksi bisnis ke depan sesuai dengan visi dan misi Perseroan, maka berikut ini adalah beberapa risiko korporasi yang berpotensi dihadapi oleh Perseroan:
Risks and their Management Company risks should be well managed in conformity with the principle of prudence in order to guarantee healthy and sustainable business growth. Risk management implemented in Company work units is intended to help each unit become more focused in managing risks across all Company business processes. Based on the degree of impact of risks, the high probability of risks arising in every work unit, and business projections in accordance with Company vision and mission, the following are several corporate risks that the Company may need to deal with:
Risiko Strategis Risiko Strategis adalah risiko yang berhubungan dengan transaksi strategis Perseroan yaitu:
Strategic Risks Strategic risks are related to the Company’s strategic transactions:
1. Risiko Bisnis Baru Untuk mempertahankan kelangsungan bisnis dan operasinya, Perseroan melakukan strategi diversifikasi usaha dengan investasi bisnis baru. Dalam pengembangan bisnis baru, perlu diantisipasi risiko yang akan timbul, baik karena keterbatasan informasi, ataupun hal lain yang dapat mempengaruhi sasaran atau tujuan utama pembukaan bisnis baru. Dalam merespon risiko bisnis baru, perlu dipertimbangkan beberapa langkah untuk menjaga keberlanjutan bisnis Perseroan: • Melakukan studi kelayakan dengan penekanan pada aspek finansial, pasar, teknis dalam hal penguasaan teknologi, serta skema bisnis, yang terdiri dari Ventura Bersama, Entitas Anak atau investasi proyek. • Melakukan strategi exit plan untuk antisipasi jangka panjang jika ternyata pengoperasian bisnis baru tersebut tidak sesuai dengan tujuan/sasaran Perseroan. 2. Risiko Investasi Proyek Kebijakan Perseroan untuk melakukan investasi proyek dalam bentuk kerjasama operasi yang cukup besar, baik itu pendanaan dari pinjaman maupun yang berasal dari ekuitas, mempunyai risiko yang cukup tinggi karena dampak terhadap perubahan strategi Perseroan yang cukup besar jika tidak dikelola dengan baik. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan perlu membentuk portofolio yang sehat dalam mengelola investasi. 3. Risiko Hubungan Investor Dengan status Perseroan yang terbuka, hubungan dengan investor merupakan hal yang sangat perlu dibina dalam rangka memastikan positifnya persepsi investor terhadap Perseroan. Perubahan persepsi investor, menjadi persepsi yang negatif, sangat berisiko bagi Perseroan. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan perlu melakukan pengelolaan isu dan informasi. Selain itu, Perseroan juga perlu menjaga komunikasi dengan investor dan memastikan konsistensi serta keakuratan informasi yang disampaikan.
1. New Business Risks To maintain business and operational continuity, the Company has opted for a business diversification strategy in new business investments. In the development of new businesses, possible risks need to be anticipated, due to restricted information or other matters that may affect the core purpose and goals of opening new business ventures. In dealing with new business risks, the following measures need to be considered in order to maintain the sustainability of Company business: • Conduct a feasibility study by underscoring the financial aspect, market, technicalities in mastering technology, and business schemes, that consists of joint ventures, subsidiaries or project investments. • Devise an exit plan strategy for long-term anticipation if a new business is not operating according to Company objectives/goals. 2. Project Investment Risks Company policies on project investment in the form of large-scale operational partnerships, either financing from loans or equity, involve high risks due to impact from significant changes to Company strategy if not effectively managed. To minimize these risks, the Company needs to develop a healthy investment portfolio.
3. Investor Relation Risks As a publicly listed Company, investor relations needs to be fostered in order to build investors’ positive perception of the Company. The Company will be at high risk should investor perception towards the Company shifts from favorable to unfavorable. To minimize this risk, the Company must effectively manage issues and information. In addition, the Company also needs to maintain communication with investors and ensure the consistency and accuracy of information.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
127
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
128
Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang yang berhubungan dengan transaksi operasional Perseroan yaitu:
Operational Risks Operational risks are related to the Company’s operational transactions:
1. Risiko Pembayaran Risiko pembayaran dapat timbul saat pemberi pekerjaan menunda, atau tidak membayar biaya proyek sehingga cost of fund meningkat dan muncul piutang bermasalah, baik piutang usaha maupun piutang retensi, dan dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan, terutama dalam hal cash flow Perseroan. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko ini, maka perlu dilakukan beberapa langkah, yaitu: • Menilai kredibilitas dan kemampuan pendanaan dari pemberi kerja. • Mengharuskan adanya uang muka proyek dan pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan termin yang disepakati. • Melindungi kepentingan Perseroan dengan menyusun kontrak yang kuat. • Melakukan strategi negosiasi yang baik jika terjadi perselisihan dengan pemberi kerja. 2. Risiko Tingginya Harga Bahan Baku/Material Risiko tingginya harga bahan baku/material serta upah disebabkan oleh adanya peningkatan harga secara reguler. Selain itu, dapat pula diakibatkan oleh kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi dan moneter, yang terjadi pada saat pelaksanaan proyek, atau ketidaktahuan atas sumber daya yang murah. Dalam merespon kemungkinan terjadinya risiko ini, maka tindakan yang dilakukan adalah: • Membuat kontrak proyek dengan pemasok, terutama untuk material strategis di jasa konstruksi seperti besi dan beton. • Melakukan perencanaan dan pengelolaan kebutuhan material, khususnya bagi material yang pemesanannya dilakukan dalam jumlah besar. • Mengembangkan material substitusi sehingga harga material dapat dikurangi. • Memelihara pemasok-pemasok yang mempunyai potensi harga rendah. 3. Risiko Kontraktual Kontrak merupakan panduan bagi Perseroan untuk melaksanakan proses bisnis. Segala hal yang berkaitan dengan kesepakatan antara kedua belah pihak, serta dasar dari kesepakatan yang dilakukan, baik itu berhubungan dengan perundang-undangan, spesifikasi teknis, maupun hal-hal lain, harus dituangkan dalam kontrak. Kesalahan dalam membuat kontrak merupakan risiko legal yang sangat besar dampaknya bagi Perseroan. Dalam merespon risiko ini, perlu dipertimbangkan beberapa langkah yang dilakukan: • Menyiapkan SDM yang handal di Bagian Administrasi Kontrak untuk melihat seberapa besar probabilitas dan dampak yang akan dihadapi jika risiko legal terjadi.
1. Payment Risks Payment risks can materialize when clients delay or renege on the payment of project costs, leading to the rising cost of funds and problematic receivables, either account or retention receivables, and may adversely affect Company business operations, particularly in regard to cash flow. To minimize the possibility of risks occurring, the following measures need to be introduced:
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
• •
• •
Assess credibility and financing capacity of clients Impose advance payment on the project and work carried out in accordance with agreed-upon terms and conditions. Protect Company interests by drafting a solid contract. Build an effective negotiation strategy in the event of a dispute with the client.
2. Raw Material Price Risks Risks in the possibility of increases in raw material and salary costs are attributed to a steady upward price trend. Furthermore, it can also be due to government economic and monetary policies during project implementation, or lack of information on less costly resources. In dealing with these potential risks, the following measures can be carried out: • Draw up a project contract with vendors, particularly for strategic construction materials such as metal and concrete. • Plan and manage material needs, primarily for materials ordered in large quantities. • Develop substitute materials in order to cut down on material costs. • Retain vendors who offer lower prices.
3. Contractual Risks A contract provides guidelines for the Company in implementing business processes. All matters related to the agreement between both parties and the basis for the agreement, either pursuant to existing legislation, technical specifications or other matters, must be included in the contract. Errors made in the contract constitute legal risks with profound impact on the Company. In response to these risks, the Company needs to consider the following measures: •
Develop competent personnel for the Contract Administration Division to assess on the probability and impact should a legal risk occur.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
•
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Memastikan adanya klausul yang memuat perlindungan kepada Perseroan. Perlindungan yang dimaksud adalah batasan bagi kedua belah pihak yang melakukan perjanjian, agar tidak terkena dampak negatif jika muncul kejadian yang ekstrim. • Memastikan adanya klausul yang mengatur jika terjadi perselisihan antara Perseroan dan mitra kerja, termasuk di dalamnya pemilihan lembaga untuk penyelesaian perselisihan tersebut. 4. Risiko Kompleksitas Proyek Proyek yang dikerjakan pada umumnya adalah proyek yang mempunyai nilai besar serta teknologi yang cukup kompleks, sehingga sangat berpotensi berisiko tinggi, baik dari kompetensi human capital maupun finansial. Beberapa upaya yang dilakukan untuk mengelola risiko ini adalah sebagai berikut: • Meningkatkan human capital avaibility di Perseroan, sehingga tercipta keseimbangan antara kebutuhan pekerja, penempatan, kompetensi, dan pengembangannya, agar siap untuk ditempatkan pada proyek yang menerapkan teknologi tinggi. • Melakukan kerja sama operasi dengan mitra kerja yang memiliki keahlian khusus, sehingga transfer knowledge dapat dilakukan. • Peningkatan kompetensi pegawai melalui pengembangan teknologi baik dalam bentuk seminar, forum diskusi maupun pendidikan lanjutan. 5. Risiko dalam Pemilihan Subkontraktor Mencari dan menentukan mitra subkontraktor merupakan risiko yang perlu menjadi perhatian. Keberhasilan suatu proyek tidak akan lepas dari prestasi subkontraktor dan supplier, mengingat sebagian besar proyek Perseroan bergantung pada prestasi subkontraktor dan supplier. Respon yang dilakukan dalam pemilihan mitra dan subkontraktor agar risiko kesalahan pemilihan mitra kerja dapat dihindari, adalah dengan menggandeng perusahaan– perusahaan yang mempunyai spesifikasi khusus. Tujuannya, dalam pelaksanaan pekerjaan, Perseroan dan mitranya dapat saling mengisi, antara lain dengan melakukan transfer knowledge. Pembinaan subkontraktor pun perlu dilakukan, agar pekerjannya dilakukan sesuai dengan standardisasi Perseroan. Di samping itu, vendor satisfaction index juga layak diperhatikan, dalam rangka membina hubungan kerja yang berkesinambungan. Risiko Pasar Perseroan, dalam kegiatan usaha yang normal, menghadapi berbagai risiko pasar, termasuk risiko suku bunga dan risiko kredit. 1. Risiko Suku Bunga dan Fluktuasi Kurs Profatibilitas Perseroan dipengaruhi oleh perubahanperubahan dalam suku bunga dan jumlah pinjaman bank Perseroan yang belum dibayar. Suku bunga yang tinggi juga dapat membuat investor untuk datang. 2. Risiko Kredit Potensi risiko kredit Perseroan timbul dari kegagalan oleh para pembeli atau penyewa properti Perseroan untuk melakukan pembayaran tepat waktu, atau kegagalan pembayaran seluruhnya.
Data Perusahaan Corporate Data
•
Ensure the inclusion of clauses that protect the Company. Protection in this context refers to limitations imposed on both parties to the agreement in order to prevent negative consequences if an extreme situation arises. • Ensure the incorporation of clauses governing on disputes between the Company and partners, including therein the appointment of the appropriate dispute resolution institution. 4. Project Complexity Risks Projects undertaken are mainly of substantial value and involve complex technology which are at high risk, both in terms of human capital and financial competency. Several measures to manage these risks are as follows:
•
• •
Increase human capital availability in the Company in order to strike a balance between employee needs, placement, competency and personnel development to be better prepared when assigned to projects that apply cutting-edge technology. Establish operational cooperation with partners that have specific expertise to ensure knowledge transfer. Build employee competency through technological advancements in the form of seminars, discussion forums and advanced education.
5. Sub-Contractor Selection Risks Seeking out and identifying sub-contractor partners is another risk that needs to be taken into consideration. The success or failure of a project is inextricably linked to the sub-contractor or supplier’s track record as most Company projects rely on the sub-contractor or supplier performance. Any risk of making an erroneous decision in selecting a partner or sub-contractor can be prevented by teaming up with companies that have specialized expertise. By doing so, in implementing the project, the Company and partner can be mutually complementing, including with regard to knowledge transfer. The capacity of subcontractors should also be enhanced to ensure that work being done conforms to Company standards. Furthermore, attention should also be given to the vendor satisfaction index in an effort to continually build work relations.
Market Risks In running businesses, a Company must deal with different market risks, including interest rate and credit risks. 1. Interest Rate and Exchange Rate Fluctuation Risks Company profitability is influenced by changes in interest rates and the Company’s outstanding bank loans. Unfavorable interest rates may be appealing to investors. 2. Credit Risks The Company’s potential credit risk may arise from the failure of buyers or lessees of Company property products to repay in a timely fashion, or to repay in full.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
129
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
130
Manajemen risiko kredit: 1. Perseroan dan Anak Perseroan meminimalisasi risiko kredit atas piutang usaha yang timbul dari pembeli properti dengan mengenakan denda atas keterlambatan pembayaran, pembatalan jual beli dengan pengenaan denda pembatalan, penjualan kembali properti serta klaim pembeli atas kerugian yang timbul atas penjualan kembali. Untuk penyewa yang gagal membayar sewa dilakukan dengan cara meminta penyewa untuk memberikan deposit tunai untuk rental selama 3 bulan, serta membayar down payment minimal 10% di muka. 2. Untuk aset keuangan seperti kas dan bank dan dana yang dibatasi penggunaannya, Perseroan dan anak Perseroan meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada pihak-pihak bereputasi. 3. Kebijakan Perseroan dan anak Perseroan adalah melakukan pengelolaan dengan cara penyeimbangan arus kas dari aktiva operasi dan pendanaan dalam mata uang yang sama. 4. Kebijakan manajemen risiko suku bunga Perseroan adalah meminimalkan beban bunga dan mengurangi dampak perubahannya. Perseroan memperoleh pinjaman bank dengan suku bunga mengambang (floating rate). 5. Perseroan menggunakan prinsip dasar pengelolaan likuiditas yang timbul dari kewajiban keuangan dengan memelihara tingkat kecukupan kas dengan cara mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan terus memantau rencana dan realisasi arus kas.
Credit Risk Management: 1. The Company and subsidiaries minimize credit risks from account receivables of property buyers by imposing penalties for late payments, cancellation of sale by charging a cancellation fee, property resale and buyer’s claim over losses incurred from the resale. For tenants who fail to pay rent, a possible solution is to introduce a cash deposit requirement for three months’ rent which the tenant must pay, in addition to a minimum 10% down payment.
Sekretaris Perusahaan Metland mengangkat Sekretaris Perusahaan yang berfungsi untuk menjamin kelancaran komunikasi antara pemangku kepentingan dan Metland sesuai dengan ketentuan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Peraturan IX.I.4, No. KEP-63/ PM/1996 dan posisinya berada di bawah Direksi, bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris atas laporan pelaksanaan tugasnya.
Corporate Secretary Metland appoints a Corporate Secretary to ensure smooth communication lines between stakeholders and the Company in compliance with Financial Service Authority (OJK) Regulation IX.I.4, No. KEP-63/PM/1996. The position of the Corporate Secretary is below the Board of Directors and reports to the Board of Commissioners on duties fulfilled.
Perseroan mengangkat Olivia Surodjo sebagai Sekretaris Perusahaan melalui Surat Keputusan Direksi No. 015/MLDIR/ IX/08 pada tanggal 25 September 2008 dan hingga saat ini posisi Sekretaris Perusahaan masih merujuk pada surat keputusan tersebut. Fungsi Sekretaris Perusahaan Metland dibantu oleh Investor Relation, Corporate Communication, Legal, dan Litigation sehingga terjadi kesinambungan kinerja yang efektif.
The Company has appointed Olivia Surodjo as Corporate Secretary through Board of Directors’ Directive No. 015/MLDIR/ IX/08 on 25 September 2008 and the position to date continues to refer to this directive. Metland’s Corporate Secretary is assisted by Investor Relations, Corporate Communication, Legal and Litigation, all in which leads to effective performance levels.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan bertugas sebagai fasilitator dalam pembinaan komunikasi internal maupun eksternal, dan konektor dalam menjalin hubungan baik dengan otoritas pasar modal, lembaga penunjang pasar modal, media, organisasi, maupun instansi pemerintah yang berkaitan dengan lingkungan bisnis Perseroan. Sekretaris Perusahaan juga menyediakan saluran komunikasi dengan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Pengelolaan informasi diolah Sekretaris Perusahaan untuk disampaikan ke lingkungan internal Perseroan yang kemudian ditindak lanjuti sebagai
Corporate Secretary Duties and Responsibilities The Corporate Secretary functions as facilitator in developing internal and external communication lines, and as connector in fostering good relations with the capital market authority, capital market supporting institutions, the media, organizations and state agencies related to the Company’s business environment. The Corporate Secretary also establishes communication lines with the community and other stakeholders. Information is managed and processed by the Corporate Secretary for dissemination internally within the Company to subsequently be followed up by the Board
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
2. For financial assets such as cash and bank and limited funds, the Company and subsidiaries minimize credit risks by ensuring the placement of reputable parties. 3. The policy adopted by the Company and subsidiaries is the balancing of cash flow from operational assets, and financing in the same currency. 4. The Company’s interest rate risk management policy seeks to minimize interest expense and mitigate the likely impact of changes. The Company has secured floating-rate bank loans. 5. The Company applies the basic principle of liquidity management arising from financial obligations in maintaining cash flow adequacy by ensuring sufficient reserves, banking facilities and continual monitoring of cash flow plans and realization.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Metland Cyber City artist impression
Data Perusahaan Corporate Data
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
131
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance bentuk perhatian Direksi dan Dewan Komisaris, khususnya yang berkaitan dengan informasi mengenai aspek hukum dan governance.
of Directors and Commissioners, particularly in relation to information on legal matters and governance.
Sekretaris Perusahaan juga bertugas memastikan pelaksanaan Anggaran Dasar Perusahaan, membuat interpretasi yang jelas tentang aplikasi dan peraturan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan, mengamati dan memahami peraturan pasar modal dan peraturan pemerintah yang berhubungan dengan aktivitas Perseroan di pasar modal, serta memperhatikan, mengikuti, dan memastikan bahwa Perseroan telah mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.
The Corporate Secretary is also responsible for ensuring the implementation of Company’s Articles of Association, providing clear interpretation of applications and regulations pertaining to Company activities, observing and understanding capital market regulations and government regulations related to Company activities in the capital market, and assessing, monitoring and guaranteeing that the Company has complied with existing laws and regulations.
Selain itu, Sekretaris Perusahaan memberikan informasi kepada investor secara aktual, akurat, dan tepat waktu mengenai kinerja serta prospek Perseroan, termasuk aspek finansial. Investor Relation juga membina hubungan yang harmonis dengan kalangan pengamat keuangan/ pasar modal serta lembaga-lembaga keuangan lainnya, termasuk mengelola, menganalisis, dan membuat laporan mengenai segenap informasi strategis Perseroan terutama dalam bidang perekonomian dan keuangan yang berkaitan dengan lingkungan bisnis Perseroan. Fungsi lainnya adalah mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPS dan mengelola daftar pemegang saham sehingga Sekretaris Perusahaan dapat melakukan komunikasi dua arah antara Perseroan dengan pihak lainnya guna memberikan kontribusi untuk Perseroan dalam mencapai penilaian dan image yang baik.
In addition, the Corporate Secretary releases information to investors in an actual, accurate and timely manner on Company performance and prospects, including the financial aspect. Investor Relations cultivates harmonious relations with financial/capital market observers and other financial institutions, including in managing, analyzing and preparing reports on all Company strategic information, particularly in the economic and financial sector, related to the Company’s business environment. Another function is to coordinate the implementation of GMS and manage the shareholders’ roster, and this will allow the Corporate Secretary to establish twoway communication between the Company and other parties in order to contribute significantly to the Company and help ensure outstanding assessment and a reputable image.
Olivia Surodjo Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Profil Sekretaris Perusahaan Olivia Surodjo, Sekretaris Perusahaan Metland diangkat pada tahun 2008, saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Corporate Affairs sejak tahun 2013 dan Direktur PT Metropolitan Deta Graha sejak 2012. Olivia mengawali pengalaman profesionalnya pada tahun 2000 di Vancouver Kanada sebelum memulai karier di Indonesia pada tahun 2002 sebagai Corporate Legal. Lahir pada tanggal 8 Januari 1977, Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana dalam bidang Administrasi Bisnis di Simon Fraser University, Kanada dan memperoleh gelar Master di bidang Hukum Bisnis dari Universitas Pelita Harapan.
132
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Profile of Corporate Secretary Olivia Surodjo, Metland’s Corporate Secretary, was appointed in 2008, and presently also serves as the Executive Director of Corporate Affairs since 2013 and Director of PT Metropolitan Deta Graha since 2012. Olivia’s professional career started in 2000 in Vancouver, Canada, before carving out a career in Indonesia in 2002 as Corporate Legal. Born on 8 January 1977, she completed her bachelor degree in business administration from Simon Fraser University, Canada, and subsequently earned her master’s degree in business law from the University of Pelita Harapan.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Untuk memperoleh informasi lebih jauh mengenai Perusahaan, dapat menghubungi Sekretaris Perusahaan, Olivia Surodjo pada nomor +62 21 522 6188, atau corpsec@ metropolitanland.com.
For further information on the Company, please contact Corporate Secretary, Olivia Surodjo, at +62 21 522 6188, or corpsec@ metropolitanland.com.
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan tahun 2014 Sekretaris Perusahaan melakukan korespondensi berupa informasi yang wajib disampaikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan pasar modal. Informasi yang disampaikan berupa emiten kepada otoritas pasar modal dan lembaga penunjang pasar modal (OJK dan BEI), di antaranya mengenai:
Duties of the Corporate Secretary in 2014 The Corporate Secretary engages in correspondence by releasing compulsory information as a form of compliance towards capital market regulations. This includes information related to the listed company for the capital market authority and capital market supporting institutions (OJK and BEI), and covers the following: • Foreign Exchange Liability Monthly Report • AGMS and EGMS Planning and Agenda Report and Draft Notice • Quarterly Submission of Funds Utilization Report • Annual and Quarterly Submission of Financial Statements • Submission of Annual Report • Announcement of Company Public Expose • All reporting obligations to the capital market authority
• • • • • • •
Laporan Bulanan Data Kewajiban Valas. Laporan Rencana dan agenda RUPST dan RUPSLB beserta Draft Iklan. Penyampaian Laporan Penggunaan Dana per kuartal. Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan tahunan dan per kuartal. Penyampaian Laporan Tahunan. Pemberitahuan Penyelenggaraan Public Expose Perusahaan. Semua kewajiban pelaporan kepada otoritas pasar modal
Korespondensi dengan OJK / Correspondence with OJK Perihal Surat Laporan kepemilikan saham Direksi sesuai Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu
Kepada To OJK
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
Report on Board of Directors’ Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders Pengantar Berita/Press Release PT Metropolitan Land Tbk
Peraturan Bapepam-LK/IDX Bapepam-LK/IDX Regulation
BEI
Press Release on PT Metropolitan Land Tbk
Peraturan X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-86/ PM/1996 tanggal 24-1-1996 tentang Keterbukaan Informasi yang harus segera diumumkan kepada Publik dan Peraturan No.I-E Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No.KEP 306/ BEJ/07-2004 Tanggal 19-7-2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi Regulation X.K.1 Annex to Bapepam-LK Chairman Directive No. Kep86/PM/1996 of 24-1-1996 on Disclosure of Information that must be immediately announced to the public and Regulation No.I-E Annex to Jakarta Stock Exchange Directors’ Directive No.KEP 306/BEJ/07-2004 of 19-7-2004 on the Obligation to Deliver Information
Penyerahan Laporan Informasi Hutang/Pinjaman Dalam Valuta Asing dan Informasi Proyeksi Pembayaran Hutang dalam Valuta Asing per 31 Desember 2013
OJK
Submission of Report on Information on Foreign Currency-Denominated Debt/Loan and Foreign Currency-Denominated Debt Repayment Projections per 31 December 2013 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham PT Metropolitan Land Tbk. Report on Actual Utilization of Proceeds from PT Metropolitan Land Tbk Public Offering
Surat Bapepam-LK No.S-13264/BL/2012 tgl 14-11-2012 yang menindaklanjuti Surat Edaran Ketua Bapepam & LK No.SE-02/ BL/2009 tanggal 10-3-2009 perihal Laporan Data Hutang/Kewajiban Perusahaan Dalam Valuta Asing Bapepam-LK Letter No.S-13264/BL/2012 of 14-11-2012 as follow-up to Bapepam & LK Chairman Circular Letter No.SE-02/BL/2009 of 10-32009 on Report of Data on Company Foreign Currency-Denominated Debt/Obligation
OJK
Surat Keputusan Ketua Bapepam No.KEP-27/PM/2003 tanggal 17-72003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Bapepam Chairman Directive No.KEP-27/PM/2003 of 17-7-2003 on Report of Actual Utilization of Proceeds From Public Offering
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
133
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Korespondensi dengan OJK / Correspondence with OJK Perihal Surat Penyerahan Laporan Informasi Hutang/Pinjaman Dalam Valuta Asing dan Informasi Proyeksi Pembayaran Hutang dalam Valuta Asing per 31 Januari 2014
Kepada To
Peraturan Bapepam-LK/IDX Bapepam-LK/IDX Regulation
OJK
Surat Bapepam-LK No.S-13264/BL/2012 tgl 14-11-2012 yang menindaklanjuti Surat Edaran Ketua Bapepam & LK No.SE-02/ BL/2009 tanggal 10-3-2009 perihal Laporan Data Hutang/Kewajiban Perusahaan Dalam Valuta Asing
Submission of Report on Information on Foreign Currency-Denominated Debt/Loan and Foreign Currency-Denominated Debt Repayment Projections per 31 January 2014 Penyerahan Laporan Informasi Hutang/Pinjaman Dalam Valuta Asing dan Informasi Proyeksi Pembayaran Hutang dalam Valuta Asing per 28 Februari 2014
Bapepam-LK Letter No.S-13264/BL/2012 of 14-11-2012 as follow-up to Bapepam & LK Chairman Circular Letter No.SE-02/BL/2009 of 10-32009 on Report of Data on Company Foreign Currency-Denominated Debt/Obligation OJK
Submission of Report on Information on Foreign Currency-Denominated Debt/Loan and Foreign Currency-Denominated Debt Repayment Projections per 28 February 2014 Laporan Kepemilikan Saham Sesuai Peraturan Bapepam No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu
Bapepam-LK Letter No.S-13264/BL/2012 of 14-11-2012 as follow-up to Bapepam & LK Chairman Circular Letter No.SE-02/BL/2009 of 10-32009 on Report of Data on Company Foreign Currency-Denominated Debt/Obligation OJK
OJK
OJK
Submission of Audited Annual Financial Statements per 31 December 2013 PT Metropolitan Land Tbk
Penyerahan Bukti Iklan Koran Laporan Keuangan tahunan Audited PT Metropolitan Land Tbk. Submission of Proof of Newspaper Publication of PT Metropolitan Land Tbk Audited Annual Financial Statements
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
Report on Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders Penyerahan Laporan Keuangan tahunan Audited per 31 Desember 2013 PT Metropolitan Land Tbk.
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
Report on Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders Laporan Kepemilikan Saham Sesuai Peraturan Bapepam No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu
Surat Bapepam-LK No.S-13264/BL/2012 tgl 14-11-2012 yang menindaklanjuti Surat Edaran Ketua Bapepam & LK No.SE-02/ BL/2009 tanggal 10-3-2009 perihal Laporan Data Hutang/Kewajiban Perusahaan Dalam Valuta Asing
Peraturan X.K.2 Lampiran Keputusan Ketua OJK No.KEP-346/ BL/2011 tanggal 5-7-2011 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Regulation X.K.2 on Annex to OJK Chairman Directive No.KEP-346/ BL/2011 of 5-7-2011 on the Obligation to Deliver Periodic Financial Statements
OJK
Peraturan X.K.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No.KEP-36/ PM/2003 tanggal 30-9-2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, Peraturan X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-86/PM/1996 tanggal 24-1-1996 tentang Keterbukaan Informasi yang harus segera diumumkan kepada Publik dan Peraturan No.I-E Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No.KEP 306/BEJ/07-2004 Tanggal 19-7-2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi Regulation X.K.2 Annex to Bapepam-LK Chairman Directive No.KEP-36/PM/2003 of 30-9-2003 on the Obligation to Deliver Periodic Financial Statements, Regulation X.K.1 Annex to BapepamLK Chairman Directive No. Kep-86/PM/1996 of 24-1-1996 on Disclosure of Information that must be immediately announced to the public and Regulation No.I-E Annex to Jakarta Stock Exchange Directors’ Directive No.KEP 306/BEJ/07-2004 of 19-7-2004 on the Obligation to Deliver Information
134
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Korespondensi dengan OJK / Correspondence with OJK Perihal Surat Laporan kepemilikan saham Direksi sesuai Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu
Kepada To OJK
OJK
Submission of Report on Information on Foreign Currency-Denominated Debt/Loan and Foreign Currency-Denominated Debt Repayment Projections per 31 March 2014 Laporan kepemilikan saham Direksi sesuai Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu
OJK
OJK
OJK
OJK
Report on Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
OJK
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
Report on Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders Laporan Kepemilikan Saham Sesuai Peraturan Bapepam No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. 60/PM/1996 tanggal 17-1-1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Bapepam-LK Regulation No. IX.I.1 Annex to Bapepam Chairman Directive No. 60/PM/1996 of 17-1-1996 on Planning and Implementation of General Meeting of Shareholder
Report on Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders Laporan Kepemilikan Saham Sesuai Peraturan Bapepam No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu
Surat Keputusan Ketua Bapepam No.KEP-27/PM/2003 tanggal 17-72003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Bapepam Chairman Directive No.KEP-27/PM/2003 of 17-7-2003 on the Report of Actual Utilization of Proceeds from Public Offering
Notice of PT Metropolitan Land Tbk Planned Annual and Extraordinary GMS Laporan Kepemilikan Saham Sesuai Peraturan Bapepam No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
Report on Actual Utilization of Proceeds from PT Metropolitan Land Tbk Public Offering Pemberitahuan tentang Rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT Metropolitan Land Tbk
Surat Bapepam-LK No.S-13264/BL/2012 tgl 14-11-2012 yang menindaklanjuti Surat Edaran Ketua Bapepam & LK No.SE-02/ BL/2009 tanggal 10-3-2009 perihal Laporan Data Hutang/Kewajiban Perusahaan Dalam Valuta Asing Bapepam-LK Letter No.S-13264/BL/2012 of 14-11-2012 as follow-up to Bapepam & LK Chairman Circular Letter No.SE-02/BL/2009 of 10-32009 on Report of Data on Company Foreign Currency-Denominated Debt/Obligation
Report on Board of Directors’ Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham PT Metropolitan Land Tbk.
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
Report on Board of Directors’ Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders Penyerahan Laporan Informasi Hutang/Pinjaman Dalam Valuta Asing dan Informasi Proyeksi Pembayaran Hutang dalam Valuta Asing per 31 Maret 2014
Peraturan Bapepam-LK/IDX Bapepam-LK/IDX Regulation
OJK
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
135
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Korespondensi dengan OJK / Correspondence with OJK Perihal Surat Laporan Kepemilikan Saham Sesuai Peraturan Bapepam No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu
Kepada To OJK
OJK
OJK
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
Report on Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders Penyampaian Laporan Tahunan PT Metropolitan Land Tbk
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
Report on Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders Laporan Kepemilikan Saham Sesuai Peraturan Bapepam No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
Report on Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders Laporan Kepemilikan Saham Sesuai Peraturan Bapepam No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu
Peraturan Bapepam-LK/IDX Bapepam-LK/IDX Regulation
BEI
Delivery of PT Metropolitan Land Tbk Annual Report
Peraturan Bapepam No.X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.KEP-134/BL/2006 tanggal 7-12-2006 Bapepam Regulation No.X.K.6 on Obligation to Deliver the Annual Report for Issuers or Public Companies, Annex Bapepam and LK Chairman Directive No.KEP-134/BL/2006 of 7-12-2006
Penyerahan Laporan Keuangan Interim Triwulan I PT Metropolitan Land Tbk
BEI
Submission of PT Metropolitan Land Tbk 1st Quarter Interim Financial Statements
Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman Koran tentang Rencana RUPS PT Metropolitan Land Tbk
Regulation No.1-E Annex to Jakarta Stock Exchange Directors’ Directive No. Kep 306/BEJ/07-2004 of 19-7-2004 on Obligation to Deliver Information Part III on Periodic Reports OJK
Delivery of Proof of Newspaper Publication of PT Metropolitan Land Tbk Planned GMS
Pemberitahuan tentang Rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT Metropolitan Land Tbk
Submission of Report on Information on Foreign Currency-Denominated Debt/Loan and Foreign Currency-Denominated Debt Repayment Projections per 30 April 2014
136
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. 60/PM/1996 tanggal 17-1-1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Bapepam-LK Regulation No. IX.I.1 Annex to Bapepam Chairman Directive No. 60/PM/1996 of 17-1-1996 on Planning and Implementation of General Meeting of Shareholders
BEI
Notice of PT Metropolitan Land Tbk Planned Annual and Extraordinary GMS Penyerahan Laporan Informasi Hutang/Pinjaman Dalam Valuta Asing dan Informasi Proyeksi Pembayaran Hutang dalam Valuta Asing per 30 April 2014
Peraturan No.1-E Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No.Kep 306/BEJ/07-2004 tanggal 19-7-2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi bagian III tentang Laporan Berkala
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. 60/PM/1996 tanggal 17-1-1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Bapepam-LK Regulation No. IX.I.1 Annex to Bapepam Chairman Directive No. 60/PM/1996 of 17-1-1996 on Planning and Implementation of General Meeting of Shareholders
OJK
Surat Bapepam-LK No.S-13264/BL/2012 tgl 14-11-2012 yang menindaklanjuti Surat Edaran Ketua Bapepam & LK No.SE-02/ BL/2009 tanggal 10-3-2009 perihal Laporan Data Hutang/Kewajiban Perusahaan Dalam Valuta Asing Bapepam-LK Letter No.S-13264/BL/2012 of 14-11-2012 as follow-up to Bapepam & LK Chairman Circular Letter No.SE-02/BL/2009 of 10-32009 on Report of Data on Company Foreign Currency-Denominated Debt/Obligation
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Korespondensi dengan OJK / Correspondence with OJK Perihal Surat Panggilan tentang RUPS Tahunan dan Luar Biasa PT Metropolitan Land Tbk
Kepada To BEI
Announcement of PT Metropolitan Land Tbk Annual and Extraordinary GMS
Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Koran tentang RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa PT Metropolitan Land Tbk
BEI
OJK
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
BEI
IDX Response Letter of 30 May 2014 No.S-02182/ BEI.PG2/05-2014 on Request for Explanation on Volatility of PT Metropolitan Land Tbk Securities’ Transactions
Pengantar Berita/Press Release RUPS Tahunan 2013 dan RUPS Luar Biasa 2014 PT Metropolitan Land Tbk
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. 60/PM/1996 tanggal 17-1-1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Bapepam-LK Regulation No. IX.I.1 Annex to Bapepam Chairman Directive No. 60/PM/1996 of 17-1-1996 on Planning and Implementation of General Meeting of Shareholders
Report on Board of Directors’ Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders Tanggapan Surat BEI tgl 30 Mei 2014 No.S-02182/ BEI.PG2/05-2014 perihal Permintaan Penjelasan atas Volatilitas Transaksi Efek PT Metropolitan Land Tbk
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. 60/PM/1996 tanggal 17-1-1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Bapepam-LK Regulation No. IX.I.1 Annex to Bapepam Chairman Directive No. 60/PM/1996 of 17-1-1996 on Planning and Implementation of General Meeting of Shareholders
Delivery of Proof of Newspaper Publication of Announcement of PT Metropolitan Land Tbk Annual and Extraordinary GMS Laporan kepemilikan saham Direksi sesuai Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu
Peraturan Bapepam-LK/IDX Bapepam-LK/IDX Regulation
Peraturan No.1-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No.Kep 306/ BEJ/07-2004 tanggal 19-7-2004, Peraturan No.X.K1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-86/PM/1996 tanggal 24-1-1996, Peraturan No.X.M.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep.82/ PM/1996 tgl 17-1-1996 Regulation No.1-E on Obligation to Deliver Information Annex to Jakarta Stock Exchange Directors’ Directive No.Kep 306/BEJ/07-2004 of 19-7-2004, Regulation No.X.K1 Annex to Bapepam Chairman Directive No.Kep-86/PM/1996 of 24-1-1996, Regulation No.X.M.1 K1 Annex to Bapepam Chairman Directive No.Kep.82/PM/1996 of 17-11996
BEI
Press Release on PT Metropolitan Land Tbk Annual GMS 2013 and EGMS 2014
Peraturan X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-86/ PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 tentang Keterbukaan Informasi yang harus segera diumumkan kepada Publik dan Peraturan No.I-E Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No.KEP 306/ BEJ/07-2004 Tanggal 19 Juli 2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi Regulation X.K.1 Annex to Bapepam-LK Chairman Directive No. Kep86/PM/1996 of 24-1-1996 on Disclosure of Information that must be immediately announced to the public and Regulation No.I-E Annex to Jakarta Stock Exchange Directors’ Directive No.KEP 306/BEJ/07-2004 of 19-7-2004 on the Obligation to Deliver Information
Penyampaian hasil RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa PT Metropolitan Land Tbk
BEI
Delivery of Information on PT Metropolitan Land Tbk Annual and Extraordinary GMS Resolutions Jadwal Pembagian Dividen Tunai PT Metropolitan Land Tbk PT Metropolitan Land Tbk Cash Dividend Distribution Schedule
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No.KEP 306/BEJ/07-2004 Tanggal 19-7-2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi Jakarta Stock Exchange Directors’ Directive No. KEP 306/BEJ/07-2004 of 19-7-2004 on Obligation to Deliver Information
BEI
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No.KEP 306/BEJ/07-2004 Tanggal 19-7-2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi Jakarta Stock Exchange Directors’ Directive No. KEP 306/BEJ/07-2004 of 19-7-2004 on Obligation to Deliver Information
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
137
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Korespondensi dengan OJK / Correspondence with OJK Perihal Surat Penyampaian Bukti Iklan Hasil RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa PT Metropolitan Land Tbk
Kepada To OJK
Delivery of Proof of Announcement of PT Metropolitan Land Tbk Annual and Extraordinary GMS Resolutions
Peraturan Bapepam-LK/IDX Bapepam-LK/IDX Regulation Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. 60/PM/1996 tanggal 17-1-1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS berkaitan dengan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No.KEP 306/BEJ/07-2004 Tanggal 19 Juli 2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi Bapepam-LK Regulation No. IX.I.1 K1 Annex to Bapepam Chairman Directive No. 60/PM/1996 of 17-1-1996 on the Planning and Implementation of GMS in relation to Jakarta Stock Exchange Directors’ Directive No.KEP 306/BEJ/07-2004 of 19 July 2004 on Obligation to Deliver Information
Penyerahan Laporan Informasi Hutang/Pinjaman Dalam Valuta Asing dan Informasi Proyeksi Pembayaran Hutang dalam Valuta Asing per 31 Mei 2014
OJK
Bapepam-LK Letter No.S-13264/BL/2012 of 14-11-2012 as follow-up to Bapepam & LK Chairman Circular Letter No.SE-02/BL/2009 of 10-32009 on Report of Data on Company Foreign Currency-Denominated Debt/Obligation
Submission of Report on Information on Foreign Currency-Denominated Debt/Loan and Foreign Currency-Denominated Debt Repayment Projections per 31 May 2014 Penyerahan Laporan Informasi Hutang/Pinjaman Dalam Valuta Asing dan Informasi Proyeksi Pembayaran Hutang dalam Valuta Asing per 30 Juni 2014
OJK
Submission of Report on Information on Foreign Currency-Denominated Debt/Loan and Foreign Currency-Denominated Debt Repayment Projections per 30 June 2014 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham PT Metropolitan Land Tbk.
OJK
OJK
Report on Board of Directors’ Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
138
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
OJK
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
Report on Board of Directors’ Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders Laporan kepemilikan saham Direksi sesuai Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu
Surat Keputusan Ketua Bapepam No.KEP-27/PM/2003 tgl 17-7-2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Degree of Bapepam Chairman No.KEP-27/PM/2003 dates 17-7-2003 on Report of the Utilization of Proceed from Public Offering
Report on Board of Directors’ Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders Laporan kepemilikan saham Direksi sesuai Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu
Surat Bapepam-LK No.S-13264/BL/2012 tgl 14-11-2012 yang menindaklanjuti Surat Edaran Ketua Bapepam & LK No.SE-02/ BL/2009 tanggal 10-3-2009 perihal Laporan Data Hutang/Kewajiban Perusahaan Dalam Valuta Asing Bapepam-LK Letter No.S-13264/BL/2012 of 14-11-2012 as follow-up to Bapepam & LK Chairman Circular Letter No.SE-02/BL/2009 of 10-32009 on Report of Data on Company Foreign Currency-Denominated Debt/Obligation
Report on Actual Utilization of Proceeds from PT Metropolitan Land Tbk Public Offering Laporan kepemilikan saham Direksi sesuai Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu
Surat Bapepam-LK No.S-13264/BL/2012 tgl 14-11-2012 yang menindaklanjuti Surat Edaran Ketua Bapepam & LK No.SE-02/ BL/2009 tanggal 10-3-2009 perihal Laporan Data Hutang/Kewajiban Perusahaan Dalam Valuta Asing
OJK
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Korespondensi dengan OJK / Correspondence with OJK Perihal Surat Laporan kepemilikan saham Direksi sesuai Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu
Kepada To OJK
OJK
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
Report on Board of Directors’ Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders Penyerahan Laporan Keuangan tengah tahunan PT Metropolitan Land Tbk
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
Report of BOD Shareownership in accordance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Information Disclosure of Certain Shareholders Laporan kepemilikan saham Direksi sesuai Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu
Peraturan Bapepam-LK/IDX Bapepam-LK/IDX Regulation
OJK
Submission of PT Metropolitan Land Tbk Mid-Year Financial Statements
Peraturan X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan Peraturan X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Otoritas Jasa Keuangan No.Kep-346/BL/2011 tanggal 5-7-2011 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Regulation X.K.2 on Obligation to Deliver Periodic Financial Statements and Regulation X.K.1 Annex to Financial Services Authority Chairman Directive No.Kep-346/BL/2011 of 5-7-2011 on Obligation to Deliver Periodic Financial Statements
Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman Koran Laporan Keuangan Interim PT Metropolitan Land Tbk
OJK
Presentation of Proof of Newspaper Publication on PT Metropolitan Land Tbk Interim Financial Statements Penyampaian Lembar Konfirmasi tentang Pemenuhan Ketentuan Peraturan Bursa terkait Komisaris Independen dan Direktur Independen
Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.60/PM/1996 tgl 17-1-1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS Bapepam-LK Regulation No. IX.I.1 Annex to Bapepam Chairman Directive No. 60/PM/1996 of 17-1-1996 on Planning and Implementation of General Meeting of Shareholders
BEI
Ketentuan Peraturan Bursa No.I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Bourse Regulation No.I-A on Listing of Shares and Non-Share Equity Securities Issued by Corporations
Presentation of Confirmation Letter on Fulfillment of Provisions in Bourse Regulation on Independent Commissioners and Independent Directors Penyerahan Laporan Informasi Hutang/Pinjaman Dalam Valuta Asing dan Informasi Proyeksi Pembayaran Hutang dalam Valuta Asing per 31 Juli 2014
Surat Bapepam-LK No.S-13264/BL/2012 tgl 14-11-2012 yang menindaklanjuti Surat Edaran Ketua Bapepam & LK No.SE-02/ BL/2009 tanggal 10-3-2009 perihal Laporan Data Hutang/Kewajiban Perusahaan Dalam Valuta Asing
Submission of Report on Information on Foreign Currency-Denominated Debt/Loan and Foreign Currency-Denominated Debt Repayment Projections per 31 July 2014
Bapepam-LK Letter No.S-13264/BL/2012 of 14-11-2012 as follow-up to Bapepam & LK Chairman Circular Letter No.SE-02/BL/2009 of 10-32009 on Report of Data on Company Foreign Currency-Denominated Debt/Obligation
Pengantar Berita/Press Release PT Metropolitan Land Tbk Press Release on PT Metropolitan Land Tbk
BEI
Peraturan X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-86/ PM/1996 tanggal 24-1-1996 tentang Keterbukaan Informasi yang harus segera diumumkan kepada Publik dan Peraturan No.I-E Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No.KEP 306/ BEJ/07-2004 Tanggal 19-7-2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi Regulation X.K.1 Annex to Bapepam-LK Chairman Directive No. Kep86/PM/1996 of 24-1-1996 on Disclosure of Information that must be immediately announced to the public and Regulation No.I-E Annex to Jakarta Stock Exchange Directors’ Directive No.KEP 306/BEJ/07-2004 of 19-7-2004 on the Obligation to Deliver Information
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
139
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Korespondensi dengan OJK / Correspondence with OJK Perihal Surat Penyampaian Permintaan Penjelasan atas Surat Bursa Efek Indonesia tanggal 2 September 2014 nomor S-04023/BEI.PG2/09-2014 perihal Permintaan Penjelasan tentang Pemegang Saham Pengendali, Pemegang Saham Utama dan Jumlah Pemegang Saham
Kepada To BEI
OJK
Surat Bapepam-LK No.S-13264/BL/2012 tgl 14-11-2012 yang menindaklanjuti Surat Edaran Ketua Bapepam & LK No.SE-02/ BL/2009 tanggal 10-3-2009 perihal Laporan Data Hutang/Kewajiban Perusahaan Dalam Valuta Asing Indonesia Stock Exchange Directors’ Directive No.Kep-00001/BEI/012014 of 20-1-2014 on Changes to Regulation No.I-A on Listing of Shares and Non-Share Equity Securities Issued by Public Companies
Submission of Report on Information on Foreign Currency-Denominated Debt/Loan and Foreign Currency-Denominated Debt Repayment Projections per 31 Agustus 2014 Permohonan penggantian user (person in charge) implementasi IDX-NET untuk MTLA
Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No.Kep-00001/ BEI/01-2014 tanggal 20-1-2014 perihal Perubahan Peraturan No.I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat Indonesia Stock Exchange Directors’ Directive No.Kep-00001/BEI/012014 of 20-1-2014 on Changes to Regulation No.I-A on Listing of Shares and Non-Share Equity Securities Issued by Public Companies
Delivered Information on Request for Explanation on IDX Letter dated 2 September 2014 No. S-04023/ BEI.PG2/09-2014 concerning Request for Explanation on Majority Shareholders, Main Shareholders and Number of Shareholders Penyerahan Laporan Informasi Hutang/Pinjaman Dalam Valuta Asing dan Informasi Proyeksi Pembayaran Hutang dalam Valuta Asing per 31 Agustus 2014
Peraturan Bapepam-LK/IDX Bapepam-LK/IDX Regulation
BEI
Application for replacement user (person in charge) of implementation IDX-NET for MTLA Laporan kepemilikan saham Direksi sesuai Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu
OJK
Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders
Report on Board of Directors’ Share Ownership in compliance with Bapepam Regulation No.X.M.1 on Disclosure of Information on Specific Shareholders Penyerahan Laporan Informasi Hutang/Pinjaman Dalam Valuta Asing dan Informasi Proyeksi Pembayaran Hutang dalam Valuta Asing per 30 September 2014
OJK
Submission of Report on Information on Foreign Currency-Denominated Debt/Loan and Foreign Currency-Denominated Debt Repayment Projections per 30 September 2014 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham PT Metropolitan Land Tbk.
PT Metropolitan Land Tbk Public Expose Plan
Surat Bapepam-LK No.S-13264/BL/2012 tgl 14-11-2012 yang menindaklanjuti Surat Edaran Ketua Bapepam & LK No.SE-02/ BL/2009 tanggal 10-3-2009 perihal Laporan Data Hutang/Kewajiban Perusahaan Dalam Valuta Asing Bapepam-LK Letter No.S-13264/BL/2012 of 14-11-2012 as follow-up to Bapepam & LK Chairman Circular Letter No.SE-02/BL/2009 of 10-32009 on Report of Data on Company Foreign Currency-Denominated Debt/Obligation
OJK
Report on Actual Utilization of Proceeds from PT Metropolitan Land Tbk Public Offering Rencana Penyelenggaraan Public Expose PT Metropolitan Land Tbk
Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham tertentu
Surat Keputusan Ketua Bapepam No.KEP-27/PM/2003 tanggal 17-72003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Bapepam Chairman Directive No.KEP-27/PM/2003 of 17-7-2003 on the Report of Actual Utilization of Proceeds from Public Offering
BEI
Peraturan Pencatatan No. I-E Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep 306/BEJ/07-2004 tertanggal 19-7-2004 perihal Kewajiban Penyampaian Informasi butir V.4 mengenai penyelenggaraan public expose Listing Regulation No. I-E Annex to Jakarta Stock Exchange Directors’ Directive No. Kep 306/BEJ/07-2004 of 19-7-2004 on the Obligation to Disclose Information point V.4 on public expose
140
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Korespondensi dengan OJK / Correspondence with OJK Perihal Surat Penyampaian laporan keuangan Interim Triwulan III PT Metropolitan Land Tbk
Kepada To BEI
Delivery of PT Metropolitan Land Tbk 3rd Quarter Interim Financial Statements
Penyampaian Materi Public Expose PT Metropolitan Land Tbk
Peraturan Bapepam-LK/IDX Bapepam-LK/IDX Regulation Peraturan No.I-E Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No.Kep.306/BEJ/07-2004 tanggal 19-7-2004 perihal Kewajiban Penyampaian Informasi bagian III tentang Laporan Berkala Regulation No.1-E Annex to Jakarta Stock Exchange Directors’ Directive No. Kep 306/BEJ/07-2004 of 19-7-2004 on Obligation to Deliver Information Part III on Periodic Reports
BEI
Delivery of Material on PT Metropolitan Land Tbk Public Expose
Peraturan Pencatatan No. I-E Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep 306/BEJ/07-2004 tertanggal 19-7-2004 perihal Kewajiban Penyampaian Informasi butir V.4 mengenai penyelenggaraan public expose Listing Regulation No. I-E Annex to Jakarta Stock Exchange Directors’ Directive No. Kep 306/BEJ/07-2004 of 19-7-2004 on the Obligation to Disclose Information point V.4 on public expose
Penyampaian Laporan Hasil Public Expose PT Metropolitan Land Tbk
BEI
Delivery of PT Metropolitan Land Tbk Public Expose Report
Peraturan Pencatatan No. I-E Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep 306/BEJ/07-2004 tertanggal 19-7-2004 perihal Kewajiban Penyampaian Informasi butir V.4 mengenai penyelenggaraan public expose Listing Regulation No. I-E Annex to Jakarta Stock Exchange Directors’ Directive No. Kep 306/BEJ/07-2004 of 19-7-2004 on the Obligation to Disclose Information point V.4 on public expose
Pengantar Berita/Press Release PT Metropolitan Land Tbk
BEI
Press Release on PT Metropolitan Land Tbk
Peraturan X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-86/ PM/1996 tanggal 24-1-1996 tentang Keterbukaan Informasi yang harus segera diumumkan kepada Publik dan Peraturan No.I-E Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No.KEP 306/ BEJ/07-2004 Tanggal 19-7-2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi Regulation X.K.1 Annex to Bapepam-LK Chairman Directive No. Kep86/PM/1996 of 24-1-1996 on Disclosure of Information that must be immediately announced to the public and Regulation No.I-E Annex to Jakarta Stock Exchange Directors’ Directive No.KEP 306/BEJ/07-2004 of 19-7-2004 on the Obligation to Deliver Information
Penyerahan Laporan Informasi Hutang/Pinjaman Dalam Valuta Asing dan Informasi Proyeksi Pembayaran Hutang dalam Valuta Asing per 31 Oktober 2014
OJK
Submission of Report on Information on Foreign Currency-Denominated Debt/Loan and Foreign Currency-Denominated Debt Repayment Projections per 31 October 2014 Penyerahan Laporan Informasi Hutang/Pinjaman Dalam Valuta Asing dan Informasi Proyeksi Pembayaran Hutang dalam Valuta Asing per 30 Nopember 2014 Submission of Report on Information on Foreign Currency-Denominated Debt/Loan and Foreign Currency-Denominated Debt Repayment Projections per 30 November 2014
Surat Bapepam-LK No.S-13264/BL/2012 tgl 14-11-2012 yang menindaklanjuti Surat Edaran Ketua Bapepam & LK No.SE-02/ BL/2009 tanggal 10-3-2009 perihal Laporan Data Hutang/Kewajiban Perusahaan Dalam Valuta Asing Bapepam-LK Letter No.S-13264/BL/2012 of 14-11-2012 as follow-up to Bapepam & LK Chairman Circular Letter No.SE-02/BL/2009 of 10-32009 on Report of Data on Company Foreign Currency-Denominated Debt/Obligation
OJK
Surat Bapepam-LK No.S-13264/BL/2012 tgl 14-11-2012 yang menindaklanjuti Surat Edaran Ketua Bapepam & LK No.SE-02/ BL/2009 tanggal 10-3-2009 perihal Laporan Data Hutang/Kewajiban Perusahaan Dalam Valuta Asing Bapepam-LK Letter No.S-13264/BL/2012 of 14-11-2012 as follow-up to Bapepam & LK Chairman Circular Letter No.SE-02/BL/2009 of 10-32009 on Report of Data on Company Foreign Currency-Denominated Debt/Obligation
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
141
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
142
Hubungan Investor Hubungan Investor merupakan suatu tanggung jawab manajemen strategis yang mengintegrasikan aspek-aspek penting dalam Perusahaan. Aspek tersebut mencakup keuangan, komunikasi, pemasaran, dan kepatuhan terhadap peraturan pasar modal, yang memungkinkan terciptanya komunikasi dua arah yang efektif antara perusahaan, masyarakat keuangan, dan pihak-pihak lain. Komunikasi yang efektif tersebut akan memberikan pengaruh pada terbentuknya penilaian yang wajar atas saham perusahaan. Selain itu, Hubungan Investor juga berfungsi untuk memberikan gambaran yang tepat mengenai kinerja dan prospek perusahaan kepada investor maupun calon investor.
Investor Relations Investor Relations is a strategic management responsibility that integrates key aspects within the Company. These aspects include finance, communication, marketing and compliance with capital market regulations, all of which help build an effective two-way communication between the company, financial community and other parties. An effective communication will influence the issuance of an unqualified opinion of Company shares. Furthermore, Investor Relations also provides an accurate picture on Company performance and prospects to existing and potential investors.
Dengan menyediakan pandangan akurat dan menyeluruh mengenai informasi Perusahaan terkini, Hubungan Investor berfungsi untuk membentuk citra Metland di tengah kalangan industri keuangan. Peran Hubungan Investor Metland dipisahkan dari fungsi Sekretaris Perusahaan sejak 2012. Hal ini merupakan bagian dari upaya Metland untuk melaksanakan keterbukaan informasi yang lebih baik.
By providing an accurate and comprehensive picture on updated Company information, Investor Relations can help shape Metland’s image within the financial industry. The role of Metland’s Investor Relations is separate from the Corporate Secretary function since 2012. This is part of Metland’s efforts to more effectively ensure information transparency.
Tanggung jawab Investor Relation Secara umum cakupan tugas Hubungan Investor yaitu: 1. Menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan masyarakat keuangan (investor, analis, dan media). 2. Mengikuti perkembangan bursa saham dan memberikan saran kepada manajemen terkait dengan saham perusahaan. 3. Menyediakan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada masyarakat keuangan. 4. Memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan khususnya bidang keuangan
Investor Relations Responsibilities The scope of work of the Investor Relations Unit is as follows: 1. Builds effective communication and good relations with the community (investors, analysts and the media). 2. Keeps track of developments in the stock exchange and offers recommendations to management on Company shares. 3. Makes information available on the Company’s condition to the financial community. 4. Provides answers to various questions, specifically on financial matters.
Sebagai perusahaan publik yang menjunjung tinggi aspek keterbukaan informasi, Metland senantiasa berusaha meningkatkan kualitas dan akses informasi kepada para analis dan investor. Metland berusaha membangun citra yang baik melalui pengembangan hubungan dengan investor dan analis baik secara interaktif, maupun penyampaian informasi berkala, terutama yang berkaitan dengan kinerja dan prospek Perusahaan. Penyampaian informasi kepada investor/analis dilakukan melalui kegiatan road show, analyst meeting, investor conference, dan media komunikasi lainnya. Kehadiran Direktur Perusahaan dalam setiap road show dengan para analis/fund manager merupakan bentuk kepedulian yang tinggi terhadap kegiatan Hubungan Investor.
As a public company that upholds the principles of transparency of information, Metland consistently aims towards improving information quality and access to analysts and investors. Metland strives to build a reputable image by fostering good relations with investors and analysts, both in an interactive manner and the periodic delivery of information, mainly related to Company performance and prospects. The delivery of information to investors/analysts is assured through road shows, analyst meetings, investor conferences and other communication media. The presence of Company Director in every road show with analysts/fund managers reflects how the Company pay serious attention to Investor Relations.
Selama tahun 2014, kegiatan pokok yang dilakukan Hubungan Investor adalah:
In 2014, the Investor Relations Unit has conducted the following main activities:
1.
Melakukan pertemuan dengan 26 perusahaan. / Held with 26 corporations.
34 kali pertemuan / 34 meetings
2.
Melakukan site visit dengan 8 perusahaan. / Organized visits with 8 corporations.
8 kali site visit / 8 site visits
3.
Menghadiri konferensi. / Attended conferences.
7 konferensi / 7 conferences
4.
Menghadiri pertemuan saat Konferensi dan bertemu dengan 62 perusahaan. Attended during conferences and met with 62 corporations.
51 pertemuan / 51 meetings
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Pada masa yang akan datang, Hubungan Investor akan senantiasa memperluas jangkauan pada kalangan komunitas keuangan dengan mengadakan pertemuan rutin dan meningkatkan tingkat kehadiran dalam berbagai konferensi.
In the near future, Investor Relations will make all efforts to broaden its reach to the financial community by organizing regular meetings, and increasing attendance rate in various conferences.
Selain itu, akan dilaksanakan berbagai agenda untuk meningkatkan penyebaran informasi Perusahaan. Website Perusahaan, sebagai instrumen untuk menjangkau para investor, akan secara rutin diperbaharui untuk menampilkan kondisi Metland terkini. Seluruh upaya tersebut akan dilaksanakan secara berkesinambungan guna merealisasikan visi Metland untuk menjadi Perusahaan yang Terkemuka dan Terpercaya.
Furthermore, various agendas will be implemented to ensure more widespread information dissemination. Company website as an instrument to reach investors will regularly be updated to provide the latest information on Metland. These efforts are conducted in a continual manner to realize Metland’s vision in becoming the most prominent and reliable company.
Akses Informasi Perusahaan
Access To Company Information
Situs Resmi Bagi pihak yang membutuhkan pandangan umum mengenai Perusahaan, situs resmi www.metropolitanland.com menawarkan cakupan informasi yang cukup luas. Situs tersebut menampilkan informasi singkat mengenai proyek Perusahaan, aksi korporasi potensial serta laporan keuangan dan hal terkait lainnya. Informasi yang ditampilkan dalam situs Perusahaan diperbarui secara berkala untuk memastikan keakuratan informasi Perusahaan.
Official Website For those who require an overall picture of the Company, the official website www.metropolitanland.com offers a wide range of information. The website presents a brief summary of Company projects, potential corporate actions and financial statements, and other relevant matters. Information featured in the Company website is updated regularly to ensure the accuracy of Company information.
Metland Gallery Terpisah dari situs Perusahaan, para pelanggan Metland dapat mengakses Metland Gallery yang ditempatkan pada lokasi strategis di pusat perbelanjaan – Mal Metropolitan. Metland Gallery meliputi beberapa gambaran proyek dan menyediakan informasi lengkap mengenai Perusahaan. Metland Gallery juga didukung oleh staf yang memiliki pengetahuan dan kompetensi memadai terutama berkaitan dengan proyek residensial Metland.
Metland Gallery Apart from the Company website, Metland customers can also access Metland Gallery which is situated in a strategic location within the Mal Metropolitan shopping complex. Metland Gallery provides an overview of projects and comprehensive information on the Company. Metland Gallery is supported by staff members with adequate knowledge and competency, primarily on Metland’s residential projects.
Majalah Humanis Sebagai bagian dari upaya Perusahaan untuk mempopulerkan merk dagangnya kepada para pelanggan, edisi pertama majalah Humanis diterbitkan pada tahun 2012. Majalah tersebut diterbitkan setiap kuartal untuk memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan mengenai peresmian proyek baru ataupun status proyek yang berjalan sekaligus mencantumkan berbagai artikel dan tips mengenai gaya hidup. Majalah Humanis dibagikan kepada seluruh karyawan, ditempatkan di seluruh kantor pemasaran dan pusat perbelanjaan serta dikirimkan kepada penghuni proyek Metland.
Humanis Magazine As part of Company efforts to make its brand name more familiar to customers, the first edition of Humanis magazine was published in 2012. The quarterly magazine provides information to stakeholders on the launching of new projects and the updated status of ongoing projects, in addition to various lifestyle articles and tips. Humanis is distributed to all employees, circulated in all marketing offices and shopping malls, and sent out to Metland project residents.
Buletin Kuartalan Setelah menerbitkan Laporan Keuangan kuartalan, Perusahaan menerbitkan Buletin Kuartalan setiap kuartal yang didistribusikan kepada seluruh komunitas keuangan,analis dan manager pendanaan. Buletin Kuartalan tersebut tidak hanya memberikan pandangan mengenai ikhtisar keuangan berdasarkan perspektif Perusahaan tetapi juga memberikan status terbaru atas kejadian-kejadian penting di kuartal terakhir.
Quarterly Newsletter Following the publication of its quarterly financial statements, the Company publishes its Quarterly Bulletin distributed to the financial community, analysts and fund managers. The quarterly bulletin does not only feature opinions on financial highlights from the Company’s perspective, but also on the latest status of significant events in the past quarter.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
143
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
List Press Release yang dikeluarkan PT Metropolitan Land Tbk Tahun 2014 List of press release issued by PT Metropolitan Land Tbk in 2014 No
144
Tanggal / Date
Judul / Title
Acara / Event
1
8-Jan-14
Metland Perkenalkan Merek Hotel Metland Metland Introduces Metland Hotel Brand Name
Topping Off Horison Bekasi
2
10-Jan-14
Metland Buka Hotel dengan Merek Baru di Cirebon Metland Opens Hotel under New Brand Name in Cirebon
Grand Opening Metland Hotel Cirebon
3
8-Mar-14
Metland Card Untuk Pelanggan Setia Metland Card for Loyal Customers
Peluncuran Metland Card Launching of Metland Card
4
28-Mar-14
M Gold Tower Rampungkan Tahap Konstruksi M Gold Tower Completes Construction Stage
Topping Off M Gold
5
2-Jun-14
Metland Bagikan Dividen Rp49 Miliar Metland Distributes Dividends Worth Rp49 Billion
RUPST AGMS
6
20-Aug-14
Metland Bangun City Mall Pertama di Cileungsi / Metland Develops the First City Mall in Cileungsi
Ground Breaking MM Cileungsi
7
22-Oct-14
Metland Sumbang Ambulans Metland Donates Ambulances
Baksos YMP Desa Telaga Murni YMP Desa Telaga Murni social responsibility program
8
6-Nov-14
Kinerja Metland di Kuartal III 2014 Metland Performance in 3rd Quarter of 2014
Public Expose
9
1-Dec-14
Mandiri Kucurkan Kredit Rp415 Miliar ke Metland Mandiri Channels Credit Worth Rp415 Billion to Metland
Penandatanganan Perjanjian Kredit Signing of Credit Agreement
Komite Audit Komite Audit adalah sebuah Komite yang dibentuk olehDewan Komisaris sesuai dengan peraturan Bapepam-LK No.KEP-643/ BL/2012 dengan lampiran peraturan No.IX.I.5, peraturan Bapepam-LK No.KEP-29/PM/2004 dengan lampiran peraturan No.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, serta Peraturan Bursa Efek Indonesia No.KEP.305/BEJ/07-2004 tentang PerusahaanTercatat wajib memiliki Komite Audit.
Audit Committee The Audit Committee is established by the Board of Commissioners in accordance with Bapepam-LK Regulation No.KEP-643/BL/2012 with the annex to Regulation No.IX.I.5, Bapepam-LK Regulation No.KEP-29/PM/2004 with Annex to Regulation No.IX.I.5 on the Establishment and Guidelines of the Audit Committee, and Indonesia Stock Exchange Regulation No.KEP.305/BEJ/07-2004 on Corporations and the obligation to form an Audit Committee.
Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan atas pelaksanaan fungsi Direksi dalam pengelolaan Perseroan sesuai dengan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan dengan RUPS.
The Audit Committee is established to assist the Board of Commissioners in overseeing the Board of Directors in managing the Company in conformity with the principles of good corporate governance. Audit Committee members are appointed and dismissed by the Board of Commissioners and should be reported in GMS.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai ketua komite dan dua orang pihak independen. Keanggotaan Komite Audit didasarkan atas beberapa syarat yakni, memiliki integritas yang tinggi, setidaknya satu anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan, memiliki pengetahuan yang cukup dalam membaca dan memahami laporan keuangan. Anggota Komite Audit mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik.
Members of the Audit Committee should at least consist of an Independent Commissioner as the Committee Chair and two independent parties. Committee membership is based on a set of criteria in which members must have unquestionable integrity; at least one member must have an accounting or finance educational background; and must be knowledgeable enough to read and understand financial statements. Audit Committee members have adequate knowledge and experience in accordance with their educational background and with excellent communication skills.
Susunan Komite Audit Sesuai dengan surat keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 22 Agustus 2011, Komite Audit PT Metropolitan Land Tbk telah resmi dibentuk pada tahun 2011. Piagam Komite Audit menjadi landasan kerja Komite Audit, dimana pada piagam tersebut diatur secara rinci mengenai visi, misi, tujuan, sasaran kerja, dan tugas Komite Audit, maupun mengenai wewenang dan kode etik, tanggung jawab pelaporan.
Audit Committee Composition In accordance with the Board of Commissioners’ directive on 22 August 2011, PT Metropolitan Land Tbk’s Audit Committee was officially established 2011. The Audit Committee Charter lays the foundation for the Committee’s work as it set outs in detail the vision, mission, objectives, goals and duties of the Audit Committee, and on its powers and code of ethics, and reporting obligations.
Susunan anggota Komite Audit adalah sebagai berikut: Ketua : Leland Gerrits Rompas Anggota : Lulu Terianto Sian Christine Wiradinata
The Audit Committee composition is as follows: Chairman : Leland Gerrits Rompas Members : Lulu Terianto Sian Christine Wiradinata
Profil anggota Komite Audit
Profile of Audit Committee Members
Lulu Terianto Ibu Lulu Terianto, berkewarganegaraan Indonesia yang berusia 50 tahun menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2011. Beliau meraih gelar Bachelor of Commerce and Administration dari Universitas Wellington – New Zealand pada tahun 1986, kemudian berhasil meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Pelita Harapan Tahun 2003. Pengalaman kerja beliau dimulai dari New Zealand di National Bank of New Zealand, Peat Marwick, dan ICL Fujitsu. Kemudian beliau kembali ke Jakarta Indonesia dan memulai karirnya di PT Ratu Sayang International, PT Pakuwon Jati dan hingga saat ini sebagai Presiden Direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika Grup. Selain sebagai anggota Komite Audit di PT Metropolitan Land Tbk dan PT Metropolitan Kentjana Tbk juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Metrodata Tbk.
Lulu Terianto Ms. Lulu Terianto, a 50-years old Indonesian citizen, is a member of the Audit Committee since 2011. She got Bachelor of Commerce and Administration degree from the University of Wellington New Zealand in 1986, and later gained Master of Management from the University of Pelita Harapan in 2003. She started her career in New Zealand at the National Bank of New Zealand, Peat Marwick, and ICL Fujitsu. When she returned to Jakarta Indonesia, She started her career at PT Ratu Sayang International , PT Pakuwon Jati and at present as the President Director of PT Jurnalindo Aksara Grafika Group. In addition to her position as the Audit Committee in PT Metropolitan Land Tbk and PT Metropolitan Kentjana Tbk, she is also a Commisioner Independent at PT Metrodata Tbk.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
145
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Sian Christine Wiradinata Wanita berusia 50 tahun ini menjabat sebagai anggota Komite Audit di PT Metropolitan Land Tbk sejak tahun 2011. Sian Christine Wiradinata memulai karier sebagai Business Development Officer PT Citra Habitat Indonesia (1989 –1991), Finance Manager PT Media Bintang Indonesia (1991 – 1992), Pemimpin usaha Media Bintang Group (1993-1995), Deputy General Manager PT Citraland Indonesia (1995 – 1998), General Manager PT Damai Indah Golf Tbk, dan Direktur Eksekutif PT Damai Indah Golf Tbk (2002 – sekarang). Alumnus Universitas Tarumanagara tahun 1987 ini berhasil meriah gelar kesarjanaannya di bidang arsitektural kemudian gelar Magister Manajemen Keuangan dari Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen Jakarta berhasil diraihnya pada tahun 1989.
Sian Christine Wiradinata This 50-year old woman has served as a member of PT Metropolitan Land Tbk’s Audit Committee since 2011. Sian Christine Wiradinata started her career as Business Development Officer PT Citra Habitat Indonesia (1989 –1991), Finance Manager PT Media Bintang Indonesia (1991 – 1992), General Manager Media Bintang Group (1993-1995), Deputy General Manager PT Citraland Indonesia (1995 – 1998), General Manager PT Damai Indah Golf Tbk, and Executive Director PT Damai Indah Golf Tbk (2002 – present). An alumni of University of Tarumanagara of 1987, she completed her bachelor’s degree in architecture before pursuing her Master of Management in Finance from the Jakarta Institute of Education and Management Development in 1989.
Kualifikasi dan Independensi Komite Audit Komite Audit Metland memiliki komitmen terhadap prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam menjalankan transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, integritas dan kewajaran. Perseroan menetapkan serangkaian kriteria yang harus dipenuhi oleh anggota Komite Audit untuk menjamin kualitas kerjanya. Kriteria tersebut adalah: • Integritas dan dedikasi yang tinggi, pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik. • Kemampuan dan pengalaman di bidang pengawasan dan/atau audit akuntansi, keuangan dan memahami manajemen risiko;
Qualification and Independence of Audit Committee The Metland Audit Committee stands by its commitment to adopt the principles of good corporate governance that cover transparency, accountability, responsibility, integrity and fairness. The Company has established a set of criteria that Audit Committee members must meet in order to ensure work quality. The criteria is as follows: • Outstanding integrity and dedication, adequate knowledge and experience according to his or her educational background, and excellent communication skills. • Competent and experienced in supervision and audit on accounting and finance, and understands risk management.
Mal Metropolitan Bekasi
146
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
• • •
• • •
• •
•
•
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Memiliki pengetahuan mengenai proses bisnis Perseroan; Memiliki waktu yang cukup untuk melaksanakan tugastugasnya; Bukan merupakan orang dalam Auditor Eksternal, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit dan atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris; Wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan oleh Perseroan. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan pelatihan. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Emiten atau Perseroan tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir kecuali Komisaris Independen. Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Perseroan. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Emiten atau Perseroan baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perseroan. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan. • Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. • Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya. • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee. • Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal
• • •
• • •
• •
• •
•
Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan.
Knowledgeable of Company business processes. Has sufficient time to perform duties and functions. Is not a staff of the External Auditor, Law Firm or other parties offering audit and non-audit services and other consulting services to the Company in the last 6 months before appointed by the Board of Commissioners. Has the obligation to comply with the Audit Committee’s Code of Ethics established by the Company. Willing to continually build competencies through education and training. Is not involved in or has the power and responsibility to plan, lead, control or oversee activities conducted by the Issuer of Company in the past 6 (six) months, except the Independent Commissioner. Does not own shares, direct or indirectly, in the Company. If an Audit Committee member obtains shares from an Issuer or Company, either directly or indirectly, due to a matter of law, the shares must be transferred to another party within no later than 6 (six) months after obtaining the shares. No affiliations with members of the Company’s Board of Commissioners, Directors, or Main Shareholders. No business relations, either directly or indirectly, relating to Company business activities.
Audit Committee’s Duties and Responsibilities • Examines financial information which the Company will release to the public and/or the authority, among others financial statements, projections and other reports related to Company financial information. • Assesses compliance with laws and regulations relevant to Company activities. •
•
•
• •
Data Perusahaan Corporate Data
•
Issues independent opinions in the event of differences in opinions between management and the accountant regarding services rendered. Offers recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of the Accountant based on independence, scope of assignment and fee. Assesses the implementation of the audit process carried out by the internal auditor, and supervises implementation of follow-up actions by the Board of Directors on internal auditor’s findings. Examines the implementation of risk management by the Board of Directors, if the Company has no risk monitoring function under the Board of Commissioners. Reviews complaints related to the Company’s accounting process and financial reporting.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
147
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance •
•
Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.
Laporan pelaksanaan tugas Komite Audit tahun 2014 Komite Audit telah membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan dan membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perseroan. Komite Audit juga telah melakukan tugasnya untuk memberikan rekomendasi atau saran tentang kinerja sebagai berikut: 1. Ketua Komite Audit membua resume yang dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: - Kesimpulan mengenai hasil pertemuan Komite Audit dengan external auditor terkait dengan rancangan audit report PT Metropolitan Land, Tbk untuk tahun buku 2013. - Kesimpulan mengenai hasil pertemuan dan ulasan atas laporan Internal Audit PT Metropolitan Land, Tbk semester kedua. 2. Komite Audit mendorong agar penerapan sistem komputerisasi akuntansi dan keuangan yang terintegrasi implementasinya dapat segera diselesaikan. 3. Komite Audit menilai hasil kerja Internal Audit dalam melakukan audit operasional sudah sangat baik dan dapat membantu manajemen dalam meningkatkan pengawasan internal. Hasil temuan audit secara garis besar sudah ditindaklanjuti oleh Auditee. 4. Mengulang rekomendasi terdahulu untuk terus mengadakan pelatihan karyawan secara berkelanjutan agar pemahaman terhadap sistem dan prosedur menjadi semakin baik. 5. Khusus untuk bidang SDM, perlu diadakan pelatihan yang tentang Balance Score Card dan penilaian berdasarkan Key Performance Index (KPI). Penerapan keduanya dapat memberi kemudahan bagi pihak manajemen dalam memberi penilaian kepada karyawan dan penempatan karyawan. Frekuensi kehadiran Rapat Komite Audit Selama tahun 2014 Komite Audit mengadakan pertemuan sebanyak 4 (empat) kali guna membahas tugas dan tanggung jawabnya yang telah dan akan dilaksanakan dengan mempertimbangkan masukan dan saran dari setiap anggota Komite Audit
148
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
•
•
Examines and offers recommendations to the Board of Commissioners regarding potential conflict of interest within the Company. Maintain the confidentiality of Company documents, data and information.
Report on the Implementation of Audit Committee’s Duties in 2014 The Audit Committee has made a report to the Board of Commissioners on each assignment given and made annual report about the implementation of activities of the Audit Committee that was revealed in Company’s Annual Report. The Audit Committee has also done its job to give recommendations or suggestions about the performance as follows: 1. Chairman of the Audit Committee made a resume that has been divided into 2 parts: - The conclusion about the result of the Audit Committee meeting with the external auditor related to the audit report design of PT Metropolitan Land, Tbk for year 2013. - The conclusion about the result of the meeting and the summary of Internal Audit report of PT Metropolitan Land, Tbk in second semester. 2. The Audit Committee pushes the application of the accounting and financial computerize which the integrated implementation can be finished soon. 3. The Audit Committee assess the Internal Audit has been very good in doing operational audit and can help the management in improving the internal monitoring. The result of the audit findings in general has been followed up by the Auditee. 4. Repeat the previous recommendation to keep giving trainings to the employees continuously so that the understanding of the system and procedure is better. 5. Especially for HRD, it’s important to give trainings on Balance Score Card and the assessment is based on Key Performance Index (KPI). The application of both can give facility for the management in giving assessment to the employees and the placement of the employees.
Audit Committee Meeting Attendance Throughout 2014, the Audit Committee held 4 (four) meetings to discuss the duties and responsibilities that have been and will be implemented by considering the input and advice of any member of the Audit Committee
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Tabel Frekuensi Rapat Komite Audit / Table of Audit Committee Meeting Frequency Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Kehadiran Meeting Attendance
Persentase Percentage
Leland Gerrits Rompas
Ketua / Head
4
100%
Lulu Terianto
Anggota / Member
3
75%
Sian Christine Wiradinata
Anggota / Member
4
100%
Komite Nominasi dan Remunerasi Pada tahun 2014, Perusahaan belum memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. Namun, Perusahaan akan melengkapi organ perusahaan dengan Komite di bawah Dewan Komisaris diantaranya Komite Nominasi dan Remunerasi di tahun berikutnya.
Nomination and Remuneration Committee In 2014, the Company has not established a Nomination and Remuneration Committee. The Company in the following year however will complement Company organs with Committees under the Board of Commissioners, including the Nomination and Remuneration Committee.
M Gold Tower Bekasi
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Program CSR Metland merupakan rangkaian program jangka panjang yang berkelanjutan. Metland CSR programs are a series of sustainable long term programs.
150
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
151
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Social and Community Development
Material yang dipakai dalam proses konstruksi properti Metland merupakan material yang ramah lingkungan dan mudah diperbaharui. The materials used for Metland property construction are environmentally friendly and renewable materials
152
Konsep CSR Sebagai perusahaan pengembang properti yang terintegrasi, Metland menyadari bahwa kegiatan operasional yang dijalankannya dapat memberikan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakat di sekitar proyek-proyeknya. Melalui Yayasan Metropolitan Peduli yang telah dibentuk pada tanggal 7 Oktober 2000, Metland melaksanakan berbagai kegiatan tanggung jawab sosial Perusahaan bagi masyarakat sekitarnya.
CSR Concepts As the integrated property development company, Metland realizes that operational activity run by the company can give economic, social and environment effects to the society around its projects. Through Yayasan Metropolitan Peduli that formed on October 7th 2000, Metland did some activities of corporate social responsibility for the society around the company.
Program CSR Metland merupakan rangkaian program jangka panjang yang berkelanjutan. Kegiatan CSR yang dilakukan pada tahun 2014 merupakan lanjutan dari program CSR tahun-tahun sebelumnya dengan fokus pada bidang pendidikan dan kesehatan.
Metland CSR Program is a series of long term programs that are sustainable. CRS activities that were done in 2014 are the continuation from the previous CSR programs focused on education and health field.
Lingkungan Hidup Kepedulian Metland terhadap lingkungan hidup diwujudkan melalui berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh manajemen, diantaranya implementasi konsep yang ramah lingkungan atau Arsitektur Hijau di seluruh proyek-proyeknya. Konsep Arsitektur Hijau mencakup:
The Environment Metland’s awareness to the environment is embodied through various policies set by the management, among others are: environmentally friendly implementation or Green Architectural in all of its projects. Green Architectural Concept covers:
•
•
Desain Hijau Desain hijau adalah konsep pengembangan ruang terbuka hijau untuk meningkatkan kualitas udara serta sebagai paru-paru pemukiman dan resapan air. Desain hijau juga ditujukan sebagai penambah keindahan lingkungan dan estetika.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Green Design Green Design is a developing green open space concept to increase air quality and also as the community’s lungs and water infiltration. Green design is also meant to enhance the beauty of environment and aesthetic.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
•
•
•
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pembangunan dan Konstruksi Hijau Pembangunan dan Konstruksi Hijau adalah usaha menghasilkan bangunan yang ramah lingkungan sejak dari proses pembangunannya yang tidak merusak keseimbangan lingkungan sampai ke disainnya yang mengoptimalkan pencahayaan alami serta sirkulasi udara agar menghasilkan bangunan yang sehat dan efisien. Material Hijau Material yang dipakai dalam proses kontruksi properti Metland merupakan material yang ramah lingkungan dan mudah diperbaharui. Bio Tank (bersertifikat) Metland saat ini sudah mempergunakan bio tank sebagai pengganti septictank.
Hingga akhir 2014, Metland telah membantu lebih dari 800 penderita bibir sumbing. Until the end of 2014, Metland has helped more than 800 patients with cleft lips
Data Perusahaan Corporate Data
•
Green Construction and Development Green Construction and Development is an effort to produce environmentally friendly building from the building process that doesn’t destroy the environmental balance to the design which optimized natural lighting and air circulation so that the building is efficient and healthy.
•
Green Material The materials used in the Metland property construction process are environmentally friendly and renewable materials. Bio Tank (certified) Right now, Metland is using bio tank as a replacement of septic tank.
•
Metland menempatkan konsumen sejajar sebagai mitra usaha perusahaan Metland regards customers as parallel to business partners
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
153
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Social and Community Development Metland juga menggunakan Water Treatment Plan untuk proyek Metland Cibitung. Water Treatment Plan adalah sistem pengelolaan air menjadi air bersih yang layak digunakan dalam kebutuhan rumah tangga. Dengan sistem ini, kebutuhan air bersih rumah tangga di Metland Cibitung sepenuhnya disupply dari sistem ini.
Metland also uses Water Treatment Plan for Metland Cibitung project. Water Treatment Plan is a system of water management for clean and decent water to consume in the households. With this system, the household need of clean water in Metland Cibitung is fully supplied from the system.
Dalam rangka menciptakan lingkungan yang asri, Perseroan berkomitmen untuk melakukan penanaman 1.000 pohon di semua proyek perumahan Metland.
In order to create green environment, the Company is committed to plant 1,000 trees in all Metland Housing Complex projects.
Selaras dengan kebijakan tersebut, Perseroan memberlakukan penggunaan kertas bekas dalam kegiatan operasionalnya. Selain mengurangi jumlah sampah, penggunaan kertas bekas berimbas terhadap pengurangan jumlah pohon yang ditebang.
Along with that policy, the Company uses used paper in its operational activities. Using used paper can reduce garbage and reduce the amount of cutting trees.
Dengan sistem desentralisasi yang diimplementasikan di setiap unit usaha Metland, sebagian besar karyawan Metland berkantor di proyek atau unit usaha yang berada di daerah penyangga Jakarta. Oleh sebab itu, Metland menyediakan fasilitas pool kendaraan dari dan ke proyekproyek perumahan untuk mempermudah karyawan menuju unit usaha. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam penghematan penggunaan bahan bakar minyak, pengurangan penggunaan kendaraan pribadi, mengurangi kemacetan lalu lintas, dan mengurangi polusi udara akibat karbon gas buang.
With decentralization system applied in each business unit in Metland, most of Metland’s employees work in the projects or business units located in the buffer area of Jakarta. Therefore, Metland provides pool vehicles from and to the housing complex projects to make the employees easily go to the business units. This is done as an effort to support the government program in saving fuel oil, reducing the use of private vehicles, reducing traffic jams, and reducing air pollution.
Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Kegiatan pengembangan sosial kemasyarakatan Metland difokuskan pada bidang kesehatan dan pendidikan melalui Yayasan Metland Peduli (YMP).
Development of Social Community Metland’s activity to develop the social community is focused on health field and education through Yayasan Metland Peduli (YMP).
Di bidang kesehatan, YMP secara rutin mengadakan pembagian sembako dan pengobatan gratis, operasi bibir sumbing, donor darah, dan senam kebugaran.
In health field, YMP routinely holds distribution of the nine basic need (sembako) and free medication, harelip (bibir sumbing) operation, blood donation and fitness gymnastic.
•
•
Pengobatan Gratis dan Pembagian Sembako Kegiatan pengobatan gratis yang diadakan oleh Metland biasanya dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembagian sembako.
Free Medication and Distribution of the nine basic needs Free medication held by Metland usually done together with the distribution of the nine basic needs.
List Kegiatan YMP
154
Kegiatan Activity
Lokasi Location
Jumlah Pasien Number of Patients
Jumlah Paket Sembako Number of Packages
No
Tanggal Date
1
20 Januari 2014
Sumbangan RSCM (Kencana) Mata
RSCM
-
-
2
20 - 22 Januari 2014
Memberishkan fasilitas umum, pengobatan, pemberian sandang dan air
Menado
-
-
3
13 Maret 2014
Pengobatan Gratis Sinabung
Sinabung
350
350
4
4-6 April 2014
Pengobatan Gratis Gunung Kelud
Gunung Kelud
320
320
5
23-Apr-14
Pengobatan Gratis
Mertland Cileungsi
280
280
6
01-Mei-14
Donor Darah
Grand Metropolitan
250
7
22-Mei-14
Pengobatan gratis dan pembagian sembako
Pekayon
320
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
320
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
List Kegiatan YMP
No
•
Kegiatan Activity
Tanggal Date
Lokasi Location
Jumlah Pasien Number of Patients
Jumlah Paket Sembako Number of Packages
8
18 Juni 2014
Pengobatan Gratis
Metland Tambun
245
245
9
24-Sep-14
Pengobatan Gratis
Metland Menteng
306
250
10
20 Agustus 2014
Pengobatan Gratis
Metland Puri
250
250
11
13-Sep-14
Pengobatan Gratis
Teluk Naga
1.700
1700
12
22-Okt-14
Pengobatan Gratis
Metland Cibitung
250
250
13
22-Okt-14
Pengobatan Gratis, Sumbangan Ambulance
Desa Telaga Murni
625
300
14
29-Nov-14
Sembako, pengobatan gratis, pembagian kacamata dan kaki palsu
Cirebon
1.200
1200
15
10 Des 14
Pengobatan Gratis
Horison Bekasi
263
263
Donor Darah Donor darah adalah kegiatan kemanusiaan yang rutin diadakan oleh Metland untuk membantu Palang Merah Indonesia (PMI) memenuhi kebutuhan kantong darah. Selain kegiatan donor darah yang diadakan di ruang terbuka seperti mal dan hotel, Metland juga telah menyumbangkan secara khusus lahan untuk gerai donor darah PMI di Mal Metropolitan Bekasi sejak 2010. Gerai
•
Blood Donation Blood donation is humanitarian activity which routinely held by Metland to help Palang Merah Indonesia (PMI) fulfills the need of blood bags. Beside Blood Donation activity which held in the open space such as malls and hotels, Metland also has donated special location for blood donation booth for PMI in Metropolitan Mall Bekasi since 2010. This booth is operated by Unit Donor Darah
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
155
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Social and Community Development (UDD) Bekasi City appointed by Central PMI. This PMI location facility makes the donors who want to donate their blood anytime can come easily because the booth opens every day according to the mall’s operational hours. On 1st May and 7th October 2014, Metland held a blood donation activity in Grand Metropolitan which was followed by 700 donors and produced 500 bags of blood.
ini dioperasikan oleh Unit Donor Darah (UDD) Kota Bekasi yang ditunjuk oleh PMI pusat. Fasilitas gerai PMI ini memudahkan pada pendonor yang ingin menyumbangkan darahnya kapan saja karena gerai ini buka setiap hari sesuai jam operasional mal. Pada tanggal 1 Mei dan 7 Oktober 2014 Metland mengadakan kegiatan donor darah di Grand Metropolitan yang diikuti lebih dari 700 penyumbang darah dan menghasilkan lebih dari 500 kantong darah.
156
•
Operasi Bibir Sumbing Program ini terbuka sepanjang tahun untuk penderita bibir sumbing yang membutuhkan bantuan biaya operasi. Melalui kegiatan ini, jumlah penderita bibir sumbing semakin berkurang di wilayah Bekasi, sehingga Bekasi dinyatakan sebagai daerah bebas bibir sumbing. Hingga akhir 2014, Metland telah membantu lebih dari 800 penderita bibir sumbing.
•
Harelip Operation The program opens along the year for patients with cleft lip who need help for operating cost. Through this activity, the number of patients with cleft lip is decreasing in Bekasi, so that Bekasi is announced as free harelip areas. Until the end of 2014, Metland has helped more than 800 patients with cleft lip.
•
Senam Kebugaran Setiap hari Minggu pagi dilakukan senam bersama di Metland Transyogi. Kegiatan ini dipandu oleh instruktur senam profesional untuk memandu gerakan senam yang benar kepada seluruh peserta. Lokasi senam adalah di depan kantor pemasaran Metland Transyogi. Senam bersama ini tidak hanya diperuntukan bagi warga perumahan Metland Transyogi saja, tetapi terbuka juga untuk warga sekitar perumahan.
•
Fitness Exercise Every Sunday morning, exercising together is done in Metland Transyogi. This activity is guided by a professional instructor to teach the right movements to the participants. The location for this activity is in front of the market office of Metland Transyogi. This activity is not only meant for the people in Matland Transyogi Housing Complex but also for the people around the housing complex.
•
Bantuan kepada Wisma Kasih Bunda Metland juga turut menyalurkan bantuan melalui mitra yang membutuhkan. Wisma Kasih Bunda adalah yayasan binaan perancang busana Anne Avantie yang pada awalnya hanya diperuntukkan pada pengobatan penderita Hydrochepalus Mula-mula rumah singgah ini untuk, namun mulai tahun 2005 banyak penderita astreni ani, tumor, labiopalataschisis, bibir sumbing, dan
•
Donation for Wisma Kasih Bunda Metland also distributes help through needy partners. Wisma Kasih Bunda is a building foundation of designer Anne Avantie which at the beginning was meant to give treatment for Hydrochepalus patients. At the beginning this halfway house was meant for only that, but since 2005 it started to give help to astreni ani, tumor, labiopalataschisis, hare lip patients and people with other
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
disabilities. The help for Wima Kasih Bunda was given by Metland in performances celebration of 25 years of Anne Avantie Avantie has worked.
penderita cacat lainnya yang datang untuk mendapatkan pertolongan. Bantuan kepada Wisma Kasih Bunda diberikan oleh Metland pada pagelaran perayaan 25 tahun Anne Avantie berkarya. •
Bantuan Mobil Ambulans PT Metropolitan Land Tbk (Metland) melalui proyek Metland Cibitung menyumbangkan satu unit mobil ambulans kepada Pemerintah Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi untuk digunakan sebagai perangkat pelengkap kesehatan daerah. Mobil ambulans diserahkan oleh Direktur PT Metropolitan Land Tbk Ir. Pandu Gunandito kepada Lurah Desa Telaga Murni H. Sugandi (22/10) yang selanjutnya akan dipergunakan untuk mendukung program kesehatan Desa Telaga Murni. Aksi ini merupakan bagian dari community relations Metland Cibitung, salah satu proyek residensial Metland di daerah tersebut.
Data Perusahaan Corporate Data
•
Ambulance Aid Through Cibitung Metland project, PT Metropolitan Land Tbk (Metland) donated a unit of ambulance to the Telaga Murni village, District of West Cikarang, Regency of Bekasi for supporting the healthcare needs in the local area. The ambulance was handed over by Ir. Pandu Gunandito as the Director of PT Metropolitan Land Tbk to the village head of Telaga Murni (22/10), which then will be used to support healthcare programs in the Telaga Murni village. This activity is part of Metland Cibitung community relations programs, which is one of Metland residential projects in the area.
Di bidang pendidikan, Metland memberikan bantuan alat sekolah, tabungan prestasi, kegiatan magang, dan pendirian klub bulutangkis.
In Education Field, Metland is giving help such as school aid, achievement of savings, apprenticeship, and the establishment of badminton club.
•
Bantuan Pendidikan Metland memberikan bantuan alat sekolah bagi anakanak sekolah dasar yang terdiri dari tas sekolah, buku tulis serta alat-alat tulis. Pemberian bantuan alat sekolah dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengobatan gratis yang diadakan perseroan.
•
Educational aid Metland gives school aids for elementary school students which consist of school bag, notebooks and stationary. The school aids donation is done together with free medication held by the company.
•
Pemberian Tabungan Prestasi YMP memberikan tabungan prestasi sebagai penghargaan bagi anak karyawan tingkat sekolah dasar yang berprestasi. Pada tahun 2014 pemberian penghargaan bagi siswa karyawan berprestasi diberikan kepada 47 orang anak dengan nilai sebesar Rp750.000/ anak.
•
Giving Achievement of Savings YMP gives achievement of savings as a reward for the employee’s children who are still in elementary school and have achievements.(In 2014, the awards for employee’s children who have achievements are given to 47 children with the amount of Rp750,000/child.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
157
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Social and Community Development
158
•
Magang Mahasiswa. Kegiatan magang merupakan salah satu cara bagi mahasiswa untuk mengenal dunia kerja yang sesungguhnya, Perseroan membuka kesempatan bagi mahasiswa yang akan melakukan On Job Training (OJT) atau magang di Metland serta anak-anak perusahaan sesuai mata kuliah yang diambilnya. Kegiatan magang dilaksanakan oleh departemen Sumber Daya Manusia. Pada tahun 2014, mahasiswa magang berasal dari Universitas Kristen Petra Surabaya, Chinese University of Hong Kong dan Institut Teknologi Bandung.
•
Student Internship Student internship is one way for students to know the real working world. The Company opens opportunity for college students who are going to do On Job Training (OJT) or internship in Metland and also its subsidiaries according to the major they are studying. The internship is done by the Human Resources Department. In 2014, the intern students came from Universitas Kristen Petra Surabaya, the Chinese University of Hong Kong, and Institut Teknologi Bandung.
•
Klub Bulutangkis Metland mendirikan klub bulutangkis Persatuan Bulutangkis (PB) Jaya Raya Metland sebagai bentuk dukungan terhadap kemajuan olahraga bulutangkis Indonesia. Klub ini merupakan binaan PB Jaya Raya yang telah banyak melahirkan pemain bulutangkis kelas dunia. PB Jaya Raya Metland dibentuk pada tahun 2007 bersamaan dengan diresmikannya sebuah gedung olahraga bulutangkis di kawasan Metland Menteng. Menyusul kedua sarana olahraga bulutangkis lainnya dibangun di perumahan Metland Puri dan Metland Transyogi. Gedung bulutangkis ini dibangun dengan standar nasional dan difasilitasi olehpelatih bertaraf nasional dan internasional. Sejak 2010 klub ini telah mencetak berbagai prestasi ditingkat propinsi.
•
Badminton Club Metland establishes Persatuan Bulutangkis (PB) Jaya Raya Metland Club as a support for the sports progress of Indonesian badminton. This club is under care by PB Jaya Raya that has given birth of many great badminton players in the world. PB Jaya Raya Metland was formed in 2007 along with the inaugurated of a sport building in Metland Menteng area. Then, two other badminton facilities were built in Metland Puri and Metland Transyogi Housing Complex. The badminton building was built with national standard and was facilitated by national and international class coach. Since 2010 this club has produced many and various achievements at the provincial level.
Sepanjang tahun 2014, atlet PB Jaya Raya Metland berhasil mencetak kemenangan yang membanggakan pada turnamen yang diikuti, diantaranya: - Atlet Stephanie Widjaja Juara I Single 11 Years and Under “Chinese Swimming Club-Li-Ning” Age Group Badminton Tournament 2014 pada Oktober 2014 - Atlet Yasnita Enggira Setiawan Juara I l Tunggal Pemula Putri “Djarum Sirkuit Nasional Li-Ning Bali Open 2014 pada September 2014.
Along year 2014, PB Jaya Raya Metland athletes have given proudly victory in the tournaments it followed, among others:
Selain itu, YMP juga melakukan kegiatan di bidang sosial melalui penanggulangan bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Besides that, YMP also does some activities in social field through overcome national disaster that happened ini some areas in Indonesia.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
-
-
Stephanie Widjaya got 1st place for Single 11 Years and Under “Chinese Swimming Club – Li-Ning” Age Group Badminton Yournament 2014 on October 2014. Yasmita Enggira Setiawan got the first place fo Tunggal Pemula Putri “Djarum Sirkuit Nasional Li-Ning” Bali Open 2014 in September 2014.
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tanggal Date
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Kegiatan Activity
Lokasi Location
Data Perusahaan Corporate Data
Jumlah Pasien Number of Patients
Jumlah Paket Sembako Number of Packages
Membersihkakan fasilitas umum, pengobatan, pemberian sandang dan air Clean public facilities, medication, giving clothes and water
Menado
13 Maret 13 March
Pengobatan Gratis Sinabung Free medication
Sinabung
350
350
4-6 April 4 – 6 April
Pengobatan Gratis Gunung Kelud Free medication
Gunung Kelud
320
320
20 - 22 Januari 20 – 22 January
Dalam menjalankan kegiatan CSRnya, YMP bermitra dengan banyak pihak, diantaranya RS Mitra Keluarga Bekasi Timur dan MNC Media merupakan mitra kerja YMP sejak 2013.
In running its CRS activities, YMP has partnership with a lot of parties among others are Mitra Keluarga Bekasi Timur Hospital and MNC Media. They both were YMP’s work partners since 2013.
RS Mitra Keluarga Bekasi Timur berperan dalam penyediaan dokter dan paramedis sukarela dalam kegiatan pengobatan gratis yang rutin diadakan oleh YMP. Pada masa mendatang, telah direncanakan peningkatan kemitraan dengan RS Mitra Keluarga Bekasi Timur, yaitu pada kerjasama dalam pelayanan operasi bibir sumbing, operasi katarak, khitanan masal dan pengobatan gigi.
Mitra Keluarga Bekasi Timur Hospital has a role in providing volunteering doctors and paramedics in free medication activity which routinely held by YMP. In the future, the partnership with Mitra Keluarga Bekasi Timur Hospital is planned to be increased. It will focus on working together in harelip operation services, cataract operation, mass circumcision services and dental care.
MNC Media mempunyai peran yang besar dalam penyebarluasan informasi kegiatan baksos YMP diantaranya melalui RCTI, Global TV, Koran Sindo, Radio Sindo Trijaya dan media-media lain dalam naungan MNC media.
MNC Media has great role in distributing the information about the YMP’s social service activities among others through RCTI, Global TV, Sindo Newspaper, Sindo Trijaya Radio and other medias under the name of MNC media.
Sampai saat ini, YMP telah bekerja sama dengan banyak mitra kerja dari berbagai bidang diantaranya Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI), Tim Dokter Bedah RSCM, PMI Pusat, PMI Kabupaten dan Kota Bekasi, Dompet Dhuafa Republika, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Toko Buku Gramedia, dan lain-lain.
Up until now, YMP has worked together with a lot of working partners from many and various field among others are Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI), Surgeon team of RSCM, Central PMI, PMI of Bekasi Regency and City, Dompet Dhuafa Republika, Faculty of Dentistry of Trisakti University, Gramedia Bookstore , etc.
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
159
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Social and Community Development
160
YMP juga bekerja sama dengan Rumah Sakit dan Yayasan Kemanusiaan lainnya di kota lain seperti Bandung dan Semarang, diantaranya RS Willem Booth Semarang, RS Hasan Sadikin, RS Cicendo Bandung, Yayasan Kartini, Wisma Kasih Bunda, dan Real Estate Indonesia (REI).
YMP also works together with other Hospitals and humanitarian foundation in other city such as Bandung, Yayasan Kartini, Wisma Kasih Bunda and Real Estate Indonesia (REI).
Ke depan, YMP akan selalu terbuka untuk menjalin kerja sama dengan pihak lainnya dalam mewujudkan visi peduli antar sesama.
In the future, YMP will always open in working together with other parties in creating vision of care to others.
Tanggung Jawab terhadap Konsumen Dalam memenuhi tanggung jawab terhadap konsumen, Metland menempatkan konsumen sejajar sebagai mitra usaha perusahaan, oleh karena itu Metland berkomitmen untuk melakukan komunikasi yang aktif dan responsif. Aktif memberikan informasi yang jelas kepada calon konsumen maupun melakukan courtesy call kepada konsumen yang telah melakukan serah terima serta responsif dalam memberikan layanan keluhan pelanggan yang disampaikan kepada perusahaan.
Responsibility to Customers In fulfilling the responsibility to customer, Metland puts the customers parallel as business partners. Therefore Metland is committed to do active and responsive communication. Be active in giving clear information to the customer or doing courtesy call to the customers that have done the transaction and also be responsive in giving services to the complaining customer which will be delivered to the company.
Metland telah mengembangkan sistem untuk pelayanan pelanggan yang disebut dengan M-Access. Ini merupakan sarana komunikasi yang terintegrasi antara perusahaan dan konsumen atau calon konsumen, mencakup beberapa hal sebagai berikut: • Untuk melayani pertanyaan mengenai produk Metland maupun layanan keluhan pelanggan dapat dilakukan melalui call center 0807-1-260000, alamat email cpr@ metropolitanland.com dan yang terbaru melalui fitur live chat di website perusahaan www.metropolitanland. com. Staf customer relation akan merespon segera segala bentuk komunikasi tersebut pada jam dan hari kerja. • Untuk melayani pertanyaan maupun keluhan mengenai produk customer loyalty Metland Card bagi anggotanya selain melalui saluran tersebut di atas, dapat pula melalui email ke alamat
[email protected] dan dapat melakukan pengecekan point dan informasi lainnya melalui http://metlandcard.metropolitanland.com. • Konsumen yang telah membeli produk perumahan Metland akan diberi user name dan password untuk dapat mengakses informasi progres pembangunan produk perumahan yang telah dibeli. • Staf customer relations akan melalukan courtesy call kepada konsumen yang telah melakukan serah terima pada bulan sebelumnya.
Metland has developed a system for customer services which was called by M-Access. This is an integrated communication way between the company and customer or also a customer who consist of several things below :
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
•
•
•
•
To serve questions about Metland products and customer complaining services can be done trough call center 0807-260000, email:
[email protected] and the newest feature is live chat in company’s website www. metropolitan.com. Customer relation staff will respond all kind of communication during working hours. To serve the questions or complaining about the customer loyalty in Metland Card for its members other than through the channel, they can also send it through email to:
[email protected] and can do checking point and other information through: http:// metlandcard.metropolitanland.com Customers that have bought Metland Housing Complex products will be given user name and password to be able to access the information about the progress of the housing products bought. Customer relations staff will do courtesy call to the customer that has done the handover in the previous month.
Data Perusahaan Corporate Data
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
161
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
Struktur Grup Perusahaan Company’s Structure
PT Metropolitan Land Tbk
Proyek Residensial
Proyek Komersial
Landed Residential Properties
Commercial Properties
• Metland Menteng • Metland Cileungsi
• Metropolitan Mall • Hotel Horison Bekasi
PT Kembang Griya Cahaya
• M-Gold Tower • Grand Metropolitan
PT Metropolitan Global Management Hotel Management License
Metland Transyogi
PT Fajar Putera Dinasti
PT Sumber Sentosa Guna Lestari Metland Office *
Metland Cibitung
PT Metropolitan Permata Development Metland Puri Metland Tambun PT Metropolitan Karyadeka Development (50.01% ownership)
Metland Cyber City
Plaza Metropolitan Hotel @HOM Tambun PT Agus Nusa Penida (99.65% ownership)
Hotel Horison Seminyak Bali PT Metropolitan Graha Management (99% ownership)
Hotel Operator PT Metropolitan Deta Graha (60% ownership)
Metland Hotel Cirebon PT Metropolitan Lampung Graha
Hingga 31 Desember 2014 Catatan: kepemilikan di anak perusahaan adalah 99,9% kecuali bila disebutkan lain As of 31st December 2014 Note: subsidiaries ownerships are 99.9% unless stated otherwise * Proyek Baru / New Project
162
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
Hotel dan Apartment Lampung * PT Metropolitan Management
Pembahasan & Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Data
Nama Anak Perusahaan Name of Subsidiaries PT Metropolitan Nama Permata Perusahaan Development
Sektor Usaha
Pembangunan dan pengusahaan perumahan, rumah toko (ruko), dan pertokoan
PT Metropolitan Karyadeka Development
PT Metropolitan Graha Management
PT Agus Nusa Penida
PT Metropolitan Deta Graha
Pemborongan dan real estate
Jasa pengelolaan hotel, apartment
Jasa Akomodasi (Hotel)
Perdagangan, Perindustrian, Pembangunan dan Jasa
Pemegang saham (31 Des 14)
PT Metropolitan Land Tbk 459.980.000 PT Metropolitan Persada Internasional 20.000 lembar saham
PT Metropolitan Permata Development 13.877.775 lembar saham PT Karyadeka Pancamurni 13.872.225 lembar saham
PT Metropolitan Permata Development 495 lembar saham PT Metropolitan Golden Management 5 lembar saham
PT Metropolitan Golden Management 160 lembar saham PT Metropolitan Permata Development 45.840 lembar sahan
PT Metropolitan Permata Development 15.000.000 lembar saham PT Wahana Arthadinamika, 5.000.000 lembar saham PT Dwi Kencana Motor, 5.000.000 lembar saham
Komisaris Utama
-
Ronald Korompis
-
Freddy Soetanto
Dedi Tedja
Komisaris
Freddy Soetanto
Daniel Wewengkang Korompis Freddy Soetanto
Anhar Sudradjat
Anhar Sudradjat
Willie Koerniady Anhar Sudradjat
Direktur Utama
Nanda Widya
Nanda Widya
-
Nanda Widya
Nanda Widya
Direktur
Thomas Johannes Angfendy
Solodi Silvester Korompis Didi Ferdinand Korompis Thomas Johannes Angfendy
Thomas Johannes Angfendy
Thomas Johannes Angfendy
Netty Suarty Thomas Johannes Angfendy Olivia Surodjo
Alamat
Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10 Jl. H.R. Rasuna Said X2 Kav 5 Kel. Kuningan Timur, Kec Setiabudi Jakarta Selatan 12950
Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10 Jl. H.R. Rasuna Said X2 Kav 5 Kel. Kuningan Timur, Kec Setiabudi Jakarta Selatan 12950
Jl. Arjuna gang Raja No 1 Seminyak, Kuta, Badung Kabupaten Badung, Provinsi Bali
Jl. Arjuna gang Raja No 1 Seminyak, Kuta, Badung Kabupaten Badung, Provinsi Bali
Jl Siliwangi no 61 RT / RW 003 / 007 Kesenden, Kejaksan Cirebon 45121
Nama Perusahaan
PT Kembang Griya Cahaya
PT Metropolitan Global Management
PT Fajar Putra Dinasti
PT Sumber Sentosa Guna Lestari
PT Metropolitan Lampung Graha
PT Metropolitan Management
Sektor usaha
Pembangunan, Pengusahaan perumahan, Rumah toko (Ruko), Pertokoan, Perkantoran, dan Pusat Perbelanjaan
Pembangunan, Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan, Transportasi darat, Pertanian, Percetakan, Perbengkelan
Pembangunan dan pengelolaan perumahan (real estate)
Pembangunan dan pengelolaan gedung apartemen
Perdagangan, Perindustrian, Pertanian, Pembangunan, dan jasa
Jasa Pengelolaan/ Management Pembangunan dan Perdagangan
Pemegang saham (31 Des 14)
PT Metropolitan Land Tbk 219.999.000 lembar saham PT Metropolitan Persada Internasional 20.000 saham
PT Metropolitan Land Tbk 249,750 lembar saham PT Metropolitan Persada Internasional 250 lembar saham
PT Metropolitan Land Tbk 244.990.000 lembar saham PT Metropolitan Persada Internasional 10.000 saham
PT Metropolitan Land Tbk 54.990.000 lembar saham PT Metropolitan Persada Internasional 10.000 lembar saham
Metropolitan Permata Development 35.282.000 saham Kembang Griya Cahaya 10.000 saham
Metropolitan Permata Development (30.000 lembar saham) PT Kembang Griya Cahaya (20.000 lembar saham)
Komisaris Utama
-
-
-
-
Freddy Soetanto
-
Komisaris
Freddy Soetanto
Freddy Soetanto
Freddy Soetanto
Freddy Soetanto
Thomas Johannes Angfendy
Drs. Freddy Soetanto
Direktur Utama
Nanda Widya
Nanda Widya
Nanda Widya
Nanda Widya
Nanda Widya
Nanda Widya
Direktur
Thomas Johannes Angfendy
Thomas Johannes Angfendy
Thomas Johannes Angfendy
Thomas Johannes Angfendy
Anhar Sudradjat
Thomas Johannes Angfendy Amran Nukman HD
Alamat
Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10 Jl. H.R. Rasuna Said X2 Kav 5 Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi Jakarta Selatan 12950
Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10 Jl. H.R. Rasuna Said X2 Kav 5 Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi Jakarta Selatan 12950
Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10 Jl. H.R. Rasuna Said X2 Kav 5 Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi Jakarta Selatan 12950
Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10 Jl. H.R. Rasuna Said X2 Kav 5 Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi Jakarta Selatan 12950
Jl Kolonel Sugiono no 5 RT 003 Palapa - Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung
Gedung Ariobima Sentral Lt. 10 Jl. HR Rasuna Said Blok X2 Kav. 5 Kel. Kuningan Timur Kec. Setiabudi, Jakarta Selatan
PT Metropolitan Land Tbk Laporan Tahunan 2014
163
Laporan Keuangan Financial Statements
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Informasi Tambahan Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Dan Laporan Auditor Independent Consolidated Financial Statements and Supplementary Information For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 And Independent Auditors’ Report
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER 1
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – For the years ended December 31, 2014 and 2013
3
Consolidated Statements of Financial Position
5
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6
Consolidated Statements of Changes In Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
8
Notes to Consolidated Financial Statements
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
INFORMASI TAMBAHAN
SUPPLEMENTARY INFORMATION
Daftar I
:
Laporan Posisi Keuangan Entitas Induk
97
Schedule I
: Information on Statements of Financial Position of Parent Entity
Daftar II
:
Laporan Laba Rugi Komprehensif Entitas Induk
99
Schedule II
: Information on Statements of Comprehensive Income of Parent Entity
Daftar III
:
Laporan Perubahan Entitas Induk
100
Schedule III : Information on Statements of Changes in Equity of Parent Entity
Daftar IV
:
Laporan Arus Kas Entitas Induk
101
Schedule IV : Information on Statements of Cash Flows of Parent Entity
Daftar V
:
Informasi Investasi Dalam Entitas Anak
102
Schedule V : Information of Investments in Subsidiaries
Ekuitas
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Catatan/ Notes ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha kepada pihak ketiga setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 4.646.422 ribu dan Rp 5.061.145 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan Lain-lain Aset real estat Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2014 AND 2013 31 Desember/December 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable from third parties - net of allowance for impairment losses of Rp 4,646,422 thousand and Rp 5,061,145 thousand as of December 31, 2014 and 2013, respectively Other accounts receivable Related parties Third parties Inventories Others Real estate assets Prepaid taxes Advances and prepaid expenses
5
302.173.032
382.391.421
6
324.037.076
158.314.949
33
36.781 5.728.843
353.663 3.005.970
2.131.632 1.174.972.421 14.663.658 23.944.302
1.853.673 885.958.855 10.238.690 25.536.040
1.847.687.745
1.467.653.261
9
62.862.510
44.576.601
10
13.017.535 194.796.157
46.088.711 280.538.240
807.956.399 1.395.560 1.776.340
763.323.675 2.220.173 513.009
315.779.153 5.446.344
226.561.784 3.008.717
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.403.029.998
1.366.830.910
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
3.250.717.743
2.834.484.171
TOTAL ASSETS
10 7 8
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset keuangan lainnya Uang muka pembelian tanah dan aset tetap Persediaan aset real estat Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 159.247.005 ribu dan Rp 139.923.224 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Piutang lain-lain - pihak ketiga Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 123.753.739 ribu dan Rp 108.848.897 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Aset lain-lain
11 30
12
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-3-
Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Other financial assets Advance for purchase of land and property and equipment Real estate assets inventories Investment properties - net of accumulated depreciation of Rp 159,247,005 thousand and Rp 139,923,224 thousand as of December 31, 2014 and 2013, respectively Other accounts receivable - third parties Deferred tax assets Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 123,753,739 thousand and Rp 108,848,897 thousand as of December 31, 2014 and 2013, respectively Other assets
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Lanjutan) Catatan/ Notes LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang lain-lain Utang bank Pendapatan diterima dimuka dan uang muka penjualan - bagian yang direalisasi dalam satu tahun
LIABILITIES AND EQUITY
310.999.998 38.631.652
199.999.999 94.266.885
33 15 16
259.750 61.483.315 48.797.048 17.914.455
273.309 77.623.032 31.479.452 12.939.485
15 17
36.945.695 87.750.000
77.000.000
18
149.293.671
153.383.572
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade accounts payable to third parties Other accounts payable Related parties Third parties Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities Other accounts payable Bank loans Unearned revenue and sales advances - realizable within one year
752.075.584
646.965.734
Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES
17
415.658.536
365.264.014
18
23.038.592 14.258.079 365.489 8.185.187
14.987.271 9.434.589 24.214.443 8.862.811
461.505.883
422.763.128
1.213.581.467
1.069.728.862
15 30 32
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 20.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 7.579.333.000 saham Tambahan modal disetor Opsi saham Komponen ekuitas lainnya Saldo laba - sejak kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Desember 2004 Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
31 Desember/December 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000
13 14
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Pendapatan diterima dimuka dan uang muka penjualan - setelah dikurangi bagian yang direalisasi dalam satu tahun Uang jaminan pelanggan Utang lain-lain - pihak ketiga Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Continued)
Long-term bank loans - net of current maturities Unearned revenue and sales advances - net of amount realizable within one year Customers' deposits Other accounts payable - third parties Deferred tax liabilities Employee benefits obligation Total Noncurrent Liabilities TOTAL LIABILITIES EQUITY Equity attributable to the Owners of the Company Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized capital - 20,000,000,000 shares Issued and paid-in capital 7,579,333,000 shares Additional paid-in capital Stock options Other equity component Retained earnings - since quasireorganization on December 31, 2004 Appropriated Unappropriated
19 20 21 21
757.933.300 237.878.288 2.895.126
757.933.300 237.878.288 2.895.126 -
22
5.000.000 933.795.288
3.000.000 717.113.124
1.937.502.002
1.718.819.838
99.634.274
45.935.471
Jumlah Ekuitas
2.037.136.276
1.764.755.309
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3.250.717.743
2.834.484.171
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali
23
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-4-
Equity attributable to the Owners of the Company Non-controlling interests
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Catatan/ Notes
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
2014 Rp '000
2013 Rp '000
PENDAPATAN USAHA
24
1.117.732.408
854.973.964
REVENUES
BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOK PENJUALAN
25
469.266.563
389.126.149
DIRECT COSTS AND COST OF SALES
648.465.845
465.847.815
GROSS PROFIT
(47.275.182) (168.756.980) 14.708.212 (67.363.968) (1.248.124)
(44.737.299) (133.145.713) 16.890.507 (23.603.893) 10.628.507
378.529.803
291.879.924
PROFIT BEFORE TAX
(69.312.511)
(50.912.275)
TAX EXPENSE - NET
309.217.292
240.967.649
NET PROFIT FOR THE YEAR
LABA BRUTO Beban pemasaran Beban administrasi Penghasilan bunga Beban keuangan Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
26 27 28 29
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK - BERSIH
30
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF LABA TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH LABA BERSIH KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah LABA PER SAHAM DASAR (Dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
240.967.649
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
267.947.829 41.269.463
241.214.815 (247.166)
NET PROFIT FOR THE YEAR AND TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Company Non-controlling interests
309.217.292
240.967.649
309.217.292
23
Marketing expenses Administrative expenses Interest income Finance cost Other gains and losses - net
31 -
35,35
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-5-
31,83 31,73
Total EARNINGS PER SHARE (Full amount in Rupiah) Basic Diluted
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
23
21 22 22
23
21 22 22
757.933.300
-
757.933.300 -
757.933.300 -
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Saldo per 31 Desember 2014
Saldo per 31 Desember 2013 Pembalikan opsi saham Cadangan umum Dividen Penambahan kepentingan nonpengendali entitas anak Laba komprehensif tahun berjalan
Saldo per 1 Januari 2013 Opsi saham Cadangan umum Dividen Penambahan kepentingan nonpengendali entitas anak Laba komprehensif tahun berjalan
Catatan/ Notes
Modal disetor/ Paid-in capital stock Rp '000
237.878.288
-
237.878.288 -
-
237.878.288 -
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital Rp '000
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
-
-
2.895.126 (2.895.126) -
-
1.314.625 1.580.501 -
Opsi saham/ Stock options Rp '000
2.895.126
-
2.895.126 -
-
-
Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component Rp '000
-6-
5.000.000
-
3.000.000 2.000.000 -
-
1.000.000 2.000.000 -
933.795.288
267.947.829
717.113.124 (2.000.000) (49.265.665)
241.214.815
518.635.708 (2.000.000) (40.737.399)
Saldo laba/Retained earnings Ditentukan Belum ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp '000 Rp '000
1.937.502.002
267.947.829
1.718.819.838 (49.265.665)
241.214.815
1.516.761.921 1.580.501 (40.737.399)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to the owners of the Company Rp '000
2.037.136.276
12.429.340 309.217.292
1.764.755.309 (49.265.665)
9.124.950 240.967.649
1.553.819.608 1.580.501 (40.737.399)
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp '000
Balance as of December 31, 2014
Balance as of December 31, 2013 Reversal of stock option General reserve Dividends Additional non-controlling interests of subsidiaries Comprehensive income for the year
Balance as of January 1, 2013 Stock option General reserve Dividends Additional non-controlling interests of subsidiaries Comprehensive income for the year
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
99.634.274
12.429.340 41.269.463
45.935.471 -
9.124.950 (247.166)
37.057.687 -
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interests Rp '000
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
2014 Rp '000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan untuk beban operasional lainnya Pembayaran kas kepada karyawan dan pendanaan liabilitas imbalan kerja Kas dihasilkan dari operasi Penerimaan bunga Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (penambahan) piutang kepada pihak berelasi Perolehan properti investasi Perolehan aset tetap Pembayaran utang lain-lain atas pembelian aset tetap dan properti investasi Hasil penjualan aset tetap Pencairan (penempatan) pada deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
2013 Rp '000
965.700.801
781.606.621
(718.145.473)
(588.449.572)
(132.058.089)
(103.741.665)
115.497.239 14.708.212 (66.087.733) (55.151.800)
89.415.384 16.890.507 (36.597.366) (47.319.060)
8.965.918
22.389.465
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and other operating expenses Cash paid to employees and funding for employee benefits obligation Cash generated from operations Interest received Finance cost paid Income tax paid Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Decrease (increase) in accounts receivable from related party Acquisition of investment properties Acquisition of property and equipment Payment of other accounts payable for acquisition of property and equipment and investment property Proceeds from sale of property and equipment Withdrawal (placement) in restricted time deposits
173.465 (33.229.901) (97.951.401)
(246.648) (270.009.120) (57.767.906)
(73.631.596) 149.350
(6.625.608) 433.658
(18.285.909)
22.833.183
(222.775.992)
(311.382.441)
395.217.964 (224.750.000) (48.121)
535.315.583 (62.557.500) (42.733)
(13.559) (49.265.665)
3.809 (40.737.399)
12.429.340
9.124.950
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
133.569.959
441.106.710
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(80.240.115)
152.113.734
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
382.391.421 21.726
229.996.114 281.573
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR Effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
302.173.032
382.391.421
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank Pembayaran utang bank Pembayaran utang lain-lain Penambahan (penurunan) utang kepada pihak berelasi Pembayaran dividen Penerimaan setoran modal dan uang muka setoran modal dari pemegang saham lainnya entitas anak
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-7-
Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Payments of bank loans Payment of other payables Increase (decrease) of account payable to related parties Payment of dividends Additional paid-in capital and advance for capital stock subscription of subsidiaries from other shareholders
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
1.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM a.
1.
Pendirian dan informasi umum
GENERAL a.
Establishment and general information
PT. Metropolitan Land Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan Akta No. 37 tanggal 16 Pebruari 1994 dari Endang Irawati Ekaputri, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-7514.HT.01.01.Th.1994 tanggal 11 Mei 1994. Akta pendirian ini telah diubah dengan Akta No. 10 tanggal 3 Agustus 1994 dari Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notaris di Jakarta dan disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-15010-HT.01.04.TH.1994 tanggal 5 Oktober 1994. Kedua akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101, Tambahan No. 10644 tanggal 20 Desember 1994.
PT. Metropolitan Land Tbk (the “Company”) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended by Law No. 12 year 1970 based on notarial deed No. 37 dated February 16, 1994 of Endang Irawati Ekaputri, S.H., notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-7514.HT.01.01.Th.1994 dated May 11, 1994. The deed was amended by the notarial deed No. 10 dated August 3, 1994 of Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notary in Jakarta and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-15010-HT.01.04.TH.1994 dated October 5, 1994. Both of the notarial deeds were published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 101, Supplement No. 10644 dated December 20, 1994.
Perusahaan telah memperoleh Surat Persetujuan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 123/V/PMA/2003 tanggal 12 Desember 2003 tentang Perubahan Status Perusahaan menjadi Penanaman Modal Asing (PMA).
The Company has obtained the Approval Letter from the Chairman of the Capital Investment Coordinating Board No. 123/V/PMA/2003 dated December 12, 2003 for the change of the Company's status to Foreign Capital Investment (PMA).
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 75 tanggal 11 Maret 2011, dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., notaris di Jakarta, antara lain mengenai perubahan status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka, persetujuan pengeluaran saham baru, perubahan susunan pengurus dan untuk penyesuaian anggaran dasar dengan peraturan perundang-undangan di pasar modal. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-12700.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 Maret 2011.
The Company's Articles of Association have been amended several times, most recently by the Notarial Deed No. 75 dated March 11, 2011 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., notary in Jakarta to, among others, change the Company’s status as a listed company, approve the new shares issuance, change the composition of the Company’s management, and conform the articles of association with the capital market law. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU12700.AH.01.02.Year 2011 dated March 14, 2011.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang pembangunan perumahan dan konstruksi bangunan serta menyediakan jasa yang terkait dengan hal tersebut.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities mainly comprises of the development of housing and construction of buildings, and providing other related services.
-8-
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada saat ini kegiatan usaha yang dijalankan Perusahaan meliputi pembebasan tanah, pengembang real estat, persewaan, hotel, penjualan tanah berikut bangunan rumah dan ruko serta melakukan investasi pada entitas anak. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada Desember 1994. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) adalah 641 dan 652 karyawan.
Currently, the business activities carried on by the Company comprise of land acquisition, real estate development, leasing, hotels construction and operation, sale of land and buildings including residential houses and shop houses, and investing in its subsidiaries. The Company started its commercial operations in December 1994. As of December 31, 2014 and 2013, the Company and its subsidiaries (the “Group”) had a total number of 641 and 652 permanent employees, respectively.
Reco Newtown Pte., Ltd., Singapura dan PT Metropolitan Persada Internasional merupakan entitas yang masing-masing memiliki pengaruh signifikan terhadap Perusahaan, namun tidak terdapat pihak pengendali.
Reco Newtown Pte., Ltd., Singapore and PT Metropolitan Persada Internasional are entities which have significant influence to the Company, but not control.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5, Jakarta. Proyek Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company is domiciled in Jakarta with its th head office located at 10 Floor Gedung Ariobimo Sentral, Jl. HR. Rasuna Said Block X-2 Kav. 5, Jakarta. The Company’s projects are as follows:
Jenis usaha/ Line of business
Proyek/Project Mal Metropolitan Bekasi Metland Menteng
Pusat perbelanjaan/ Shopping center Perumahan/Housing
Hotel Horison Bekasi
Hotel
Metland Cileungsi
Perumahan/Housing
Waterland
Pusat rekreasi/ Recreation center Pusat olahraga/ Sports center Pusat perbelanjaan/ Shopping center Apartemen dan perkantoran/ Apartment and offices Pusat Rekreasi/ Recreation center
Sport Club Menteng Grand Metropolitan M-Gold Tower Club House
-9-
Lokasi/Location Bekasi, Jawa Barat/ West Java Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Bekasi, Jawa Barat/ West Java Cileungsi, Bogor, Jawa Barat/West Java Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Bekasi, Jawa Barat/ West Java Bekasi, Jawa Barat/ West Java Cileungsi, Bogor, Jawa Barat/West Java
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations 1994 1994 1994 2003 2005 2007 2013 2014 2014
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Company’s management at December 31, 2014 and 2013 consists of the following:
Presiden Komisaris Komisaris
Ciputra Aldo Putra Brasali Lee Kok Sun Rahul Bhattacharjee
President Commissioner Commissioners
Komisaris Independen
Kamardy Arief Leland Gerrits Rompas
Independent Commissioners
Presiden Direktur Direktur
Nanda Widya Freddy Soetanto Thomas Johannes Angfendy Anhar Sudradjat Pandu Gunandito
President Director Directors
Direktur (tidak terafiliasi) Komite Audit Ketua Anggota
Leland Gerrits Rompas Lulu Terianto Sian Christine Wiradinata
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. 015/ML-DIR/IX/08 tanggal 25 September 2008, Sekretaris Perusahaan adalah Olivia Surodjo. b.
Director (unaffiliated) Audit Committee Chairman Members
Based on the Director’s Letter No. 015/MLDIR/IX/08 dated September 25, 2008, the Corporate Secretary is Olivia Surodjo.
Penawaran umum saham Perusahaan
b.
Public offering of shares
Pada tanggal 9 Juni 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/Bapepam-LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan / OJK) dengan suratnya No. S-6325/BL/2011 untuk melakukan penawaran umum atas 1.894.833.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 240 per saham. Dalam penawaran umum termasuk program alokasi saham kepada karyawan (ESA) dengan penjatahan pasti sebanyak 37.896.000 saham dengan harga diskon sebesar 20% dari harga penawaran. Pada tanggal 20 Juni 2011, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On June 9, 2011, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency Bapepam-LK (now Financial Service Authority / OJK) in his Decision Letter No. S-6325/BL/2011 for the initial offering of 1,894,833,000 shares to the public with par value of Rp 100 per share and offering price of Rp 240 per share. The public offering included an employee share allocation (ESA) program with a fixed allotment amounting to 37,896,000 shares at a discount of 20% of the offering price. On June 20, 2011, the shares had been listed on the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh saham Perusahaan sebanyak 7.579.333.000 saham telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2014, all of the Company’s shares of 7,579,333,000 shares were listed on Indonesia Stock Exchange.
- 10 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
c.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Entitas anak
c.
Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak berikut:
Entitas anak/ Subsidiary Kepemilikan langsung/ Direct ownership PT Metropolitan Permata Development (MPD)
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Line of business
Consolidated subsidiaries The Company has direct or indirect ownership interest of more than 50%, in the following subsidiaries:
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2014 2013
Nama proyek/ Project name
Tahun operasi komersial/ Start of Jumlah aset sebelum eliminasi/ commercial Total assets before elimination operations 2014 2013 Rp '000 Rp '000
Jakarta
Real estat, pusat perbelanjaan dan hotel/ Real estate, shopping center and hotel
99,9956%
99,9998%
- Metland Puri (Tangerang) - Metland Tambun (Tambun, Bekasi) - Plaza Metropolitan (Tambun, Bekasi) - @HOM Hotel (Tambun, Bekasi)
1995
651.876.611
425.821.009
PT Kembang Griya Cahaya (KGC)
Jakarta
Real estat/ Real estate
99,9995%
99,9995%
Metland Transyogi (Cileungsi, Bogor)
1996
269.746.236
215.164.852
PT Fajar Putera Dinasti (FPD)
Jakarta
Real estat/ Real estate
99,9959%
99,9959%
Metland Cibitung (Cibitung, Bekasi)
2011
361.002.054
322.358.056
PT Sumbersentosa Guna Lestari (SSGL)
Jakarta
Perkantoran/ Offices
99,9%
99,9%
-
Belum beroperasi/ Not yet operating
71.463.498
69.090.763
PT Metropolitan Global Management (MGM)
Jakarta
Pengelola hotel/ Hotel operator
99,9%
99,9%
-
1995
924.450
290.647
Jakarta
Real estat/ Real estate
50,01%
50,01%
Metland Cybercity (Tangerang)
2014
266.730.424
96.543.564
Bali
Real estat/ Real estate
99,64%
98,99%
Kondotel Horison/ Condotel Horison (Badung, Bali)
2011
54.370.769
64.138.642
PT Metropolitan Deta Graha (MDG) *)
Cirebon
Hotel
59,99%
59,99%
Metland Hotel (Cirebon)
2013
52.791.916
49.986.882
PT Metropolitan Graha Management (MGRM) *)
Bali
Pengelola hotel/ Hotel operator
98,99%
98,99%
Kondotel Horison/ Condotel Horison (Badung, Bali)
2012
4.563.053
7.704.828
PT Metropolitan Lampung Graha (MLG) (d/h/formerly PT Metropolitan Deta Harmoni (MDH)*)
Lampung
Hotel
100%
100%
-
Belum beroperasi/ Not yet operating
35.823.031
35.224.988
PT Metropolitan Manajemen (MM)*)
Jakarta
Jasa manajemen/ Management service
100%
-
-
Belum beroperasi/ Not yet operating
26.842
Kepemilikan tidak langsung/ Indirect ownership PT Metropolitan Karyadeka Development (MKD) *) PT Agus Nusa Penida (ANP) *)
-
*) Kepemilikan tidak langsung melalui MPD/Indirect ownership through MPD.
Pada bulan Maret 2013, MPD, entitas anak, mendirikan MDH dengan kepemilikan 70%. Pada bulan Desember 2013, MPD dan KGC melakukan pembelian saham dari pihak ketiga sehingga kepemilikan masing-masing menjadi 99,97% dan 0,03% atas MDH.
In March 2013, MPD, a subsidiary, established MDH and acquired 70% equity ownership. In December 2013, MPD and KGC purchased shares of MDH from third parties, resulting to 99.97% and 0.03% ownership in MDH, respectively.
Pada bulan Pebruari 2014, MPD dan KGC, entitas anak, mendirikan MM dengan kepemilikan masing-masing 60% dan 40%.
In February 2014, MPD and KGC, subsidiaries, established MM and acquired 60% and 40% equity ownership in MM, respectively.
- 11 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2.
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”) a.
Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.
In the current year, the Group adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2014.
ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
Penerapan standar tersebut tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Grup tidak melakukan transaksi tersebut. b.
b.
Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan: PSAK 1 (revisi 2013), Laporan Keuangan
ISAK 27, Transfers of Assets from Customers ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments
The application of the standards has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Group has not entered into any transactions of this nature.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
Standards effective in the current year
Standards and interpretations in issue not yet adopted The following standards are effective for periods beginning on or after January 1, 2015, with early application not permitted:
Penyajian
Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (b) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
- 12 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program.
PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus.
PSAK 46, Pajak Penghasilan
PSAK 46, Income Taxes
Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar, dan (2) menetapkan praduga (rebuttable presumption) bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.
The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property will be recovered entirely through sale.
Berdasarkan amandemen, tersebut kecuali praduga ini dapat dibantah (presumption is rebutted), pengukuran liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan yang disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi pajak dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan. Praduga penjualan ini dapat dibantah (presumption is rebutted) jika properti investasi dapat disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substantial seluruh manfaat ekonomis atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan.
Under the amendments, unless the presumption is rebutted, the measurement of the deferred tax liability or deferred tax asset is required to reflect the tax consequences of recovering the carrying amount of the investment property through sale. The “sale” presumption is rebutted if the investment property is depreciable and the investment property is held within a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment property over time, rather than through sale.
- 13 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
3.
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Asset PSAK 50 (revised 2014), Financial Instrument: Presentation PSAK 55 (revised 2014), Financial Instrument: Recognition and Measurement PSAK 60 (revised 2014), Financial Instrument: Disclosure PSAK 65, Consolidated Financial Statements PSAK 66, Joint Arrangements PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities PSAK 68, Fair Value Measurements ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
Manajemen mengantisipasi bahwa standarstandar tersebut akan diadopsi dalam laporan keuangan konsolidasian Grup untuk laporan keuangan untuk periode tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2015.
The management anticipate that these standards will be adopted in the Group's consolidated financial statements for the annual period beginning January 1, 2015.
Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari laporan keuangan konsolidasian Grup. Penerapan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Grup.
The application of PSAK 1 will impact the presentation of the Other Comprehensive Income items of the Group’s consolidated financial statements. The application of the amendments to PSAK 24 will have impact on the amounts reported in respect of the Group’s defined benefit plans.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
As of the issuance date, of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations of the consolidated financial statements.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Statement of Compliance The consolidated financial statements of the Group have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
- 14 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
c.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Dasar Penyusunan
b.
Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang Rupiah (Rp) yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Dasar Konsolidasian
c.
Basis of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities (including special purpose entities) controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.
Income and expenses of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.
When necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Group.
Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
- 15 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham pada awalnya mungkin diukur pada nilai wajar atau pada bagian kepemilikan kepentingan nonpengendali dari nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepentingan nonpengendali pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan nonpengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif entitas anak tersebut diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the fair value of the acquiree’s identifiable net assets. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interests is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income is attributed to non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Changes in the Group’s interests in subsidiaries that do not result in the Group losing control over the subsidiaries a loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Company.
Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.
When the Group loses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. When assets of the subsidiary are carried at revalued amount or fair values and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Group had directly disposed of the relevant assets (i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained earnings as specified by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.
- 16 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
d.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kombinasi Bisnis
d.
Business Combinations
Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisitiondate fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.
At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards.
Kepentingan non pengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
Non-controlling interests are measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets.
Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.
When the consideration transferred by the Group in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisition-date fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination. Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which cannot exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date.
Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain (OCI).
The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income.
- 17 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
e.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian nya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.
When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquiree prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut
If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
e.
Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. f.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
The books of accounts of the Group are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
f.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):
a.
a.
Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:
i.
memiliki pengendalian pengendalian bersama pelapor;
atau entitas
i.
has control or joint control over the reporting entity;
ii.
memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
ii.
has significant influence over the reporting entity; or
- 18 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
iii.
b.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
i.
The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii.
Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv.
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
- 19 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
g.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset Keuangan
g.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Grup diklasifikasi dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini didasarkan pada sifat dan tujuan aset keuangan yang lazim diakui dan ditentukan pengakuannya menggunakan tanggal transaksi. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim diakui dan dihentikan pengakuannya menggunakan tanggal transaksi. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim merupakan pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan pasar yang berlaku.
The Group’s financial assets are classified into loans and receivables. The classification depends on the nature and purpose of the financial assets and is determined at the time of initial recognition. All regular way purchases or sales of financial assets are recognised and derecognised on a trade date basis. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the time frame established by regulation or convention in the marketplace.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment.
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Interest is recognised by applying the effective interest method, except for shortterm receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen atau biaya keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi yang diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan seluruh premium atau diskonto lainnya) selama perkiraan umur dari aset keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) throughout the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
- 20 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan Grup, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Group’s financial assets are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk:
Objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
default or delinquency in principal or interest payments; or
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual, akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkolerasi dengan kegagalan atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are not assessed to be impaired individually are in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment of financial assets carried at amortized cost is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
For financial assets carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods.
- 21 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan jumlah tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau saat mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Group derecognizes a financial asset when, and only when, the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received.
Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
- 22 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. h.
Liabilitas Ekuitas
Keuangan
dan
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Group retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Group allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
Instrumen
h.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified as “at amortized cost”.
Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortized cost
Liabilitas keuangan yang meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan uang jaminan pelanggan, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities which include bank loans, trade accounts payable, other accounts payable, accrued expenses and customers’ deposits, are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.
- 23 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
i.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expires. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
Saling hapus antar aset keuangan dan liabilitas keuangan
i.
Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:
j.
The Group only offsets financial assets and liabilities and present the net amount in the statement of financial position where it:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Kas dan setara kas
j.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. k.
l.
Netting of financial assets and financial liabilities
Cash and cash equivalents For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
Persediaan
k.
Inventories
Persediaan yang terdiri dari makanan, minuman, bahan bakar, bahan pemeliharaan gedung dan keperluan hotel lainnya dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Inventories which consist of foods, beverages, fuel, building maintenance supplies and hotel supplies, are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan pada akhir tahun.
Allowance for inventory obsolescence is determined based on review of inventory condition at the end of year.
Persediaan aset real estat
l.
Aset real estat yang terdiri dari bangunan siap dijual, tanah belum dikembangkan, tanah yang sedang dikembangkan dan bangunan dalam konstruksi, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Real estate assets inventories Real estate assets consisting of building ready for sale, land not yet developed, land under development and buildings under construction, are stated at cost or net realizable value, whichever is lower.
- 24 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tanah belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan dan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Biaya perolehan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun.
Land not yet developed consists of land that has not been developed yet and is stated at cost or net realizable value, whichever is lower. The cost of land not yet developed consists of pre-development costs and cost of the land. The cost of land not yet developed is transferred to the land under development account when the development of the land has started or is transferred to the buildings under construction account when the land is ready for development.
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan.
The cost of land under development consists of cost of land not yet developed, direct and indirect costs related to the development of real estate assets and borrowing costs. The cost of land under development is transferred to the buildings under construction account when the development is completed.
Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat dan biaya pinjaman, serta dipindahkan ke bangunan yang siap dijual pada saat selesai dibangun dan siap dijual.
The cost of building under construction consists of the cost of developed land, construction costs, other costs related to the development of real estate and borrowing costs, and is transferred to the building when it is completed and ready for sale.
Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah:
The real estate development costs which are capitalized to the real estate development project are:
Biaya praperolehan tanah; Biaya perolehan tanah; Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan Biaya pinjaman.
Land preacquisition costs Land acquisition cost Project direct costs
Costs that are attributable to real estate development activities; and Borrowing costs
Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut ditangguhkan/ditunda pelaksanaannya atau secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya.
Borrowing costs directly attributable to development activities are capitalized to development projects. Capitalization of borrowing costs is discontinued when active development is interrupted or when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use or sale are completed.
Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah:
Costs which are allocated to project costs are:
Biaya praperolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh.
- 25 -
Preacquisition costs of land which is not successfully acquired.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan, sehubungan dengan penjualan unit.
Excess of costs over anticipated proceeds on the sale or transfer of commercialized public utilities, in connection with the sale of units.
Grup tetap melakukan akumulasi biaya ke proyek pengembangan walaupun realisasi pendapatan pada masa depan lebih rendah dari nilai tercatat proyek, atas perbedaan yang terjadi Grup melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi berjalan.
The Group accumulates the costs of project development although the realization of projected revenue is lower than the capitalized project costs, however, the Group recognizes provisions periodically for the difference that may arise. The provision is accounted for as a reduction in capitalized project costs and is charged to expense as incurred.
Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus.
Costs capitalized to real estate project development are allocated to each real estate unit using the specific identification method.
Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan mendasar Grup akan melakukan revisi dan realokasi biaya.
Estimates and cost allocation are reviewed at the end of each financial reporting period until the project is substantially completed. If there are fundamental changes on the basis of current estimates, the Group will revise and reallocate the cost.
Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat.
Expenses which are not related to the development of real estate are recognized when incurred.
m. Properti investasi
m. Investment properties
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai untuk menghasilkan rental dan/atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya.
Investment properties are properties (land or building – or part of a building – or both) held to earn rentals and/or for capital appreciation or both.
Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Investment properties are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Properti investasi lainnya disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset sebagai berikut:
Land is stated at cost and is not depreciated. Other investment properties are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Year Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik
20 - 40 8 - 20
- 26 -
Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
n.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Properti investasi mencakup juga properti dalam proses pembangunan dan akan digunakan sebagai properti investasi setelah selesai. Akumulasi biaya perolehan dan biaya pembangunan (termasuk biaya pinjaman yang terjadi) diamortisasi pada saat selesai dan siap untuk digunakan.
Investment property includes properties in the process of development and will be used as investment property after completion. Accumulated acquisition and development costs (including borrowing costs incurred) are amortized when completed and ready for use.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa datang yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Keuntungan atau kerugian pelepasan properti investasi diakui pada laba rugi.
An investment property is derecognized upon disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from the disposal. Gain or loss arising from the retirement or disposal of an investment property is credited or charged to profit or loss.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan.
Transfers to investment property shall be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by end of owneroccupation, commencement of an operating lease to another party. Transfers from investment property shall be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owneroccupation or commencement of development with a view to sale.
Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Grup menggunakan model biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan menjadi properti investasi, Grup mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
For transfer from investment properties to owner-occupied property, the Group uses the cost model at the date of change in use. If an owner-occupied property becomes an investment property, the Group shall record the property in accordance with the property and equipment policies up to the date of change.
Aset tetap
n.
Property and equipment
Aset tetap yang dikuasai untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, atau untuk tujuan administratif dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Tanah dan perabot dan perlengkapan operasi hotel tidak disusutkan. Aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Land and certain hotel operating equipment is not depreciated. Other property and equipment are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Year Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Perabot dan peralatan kantor Peralatan hotel Kendaraan
20 - 40 8 - 16 4–5 4–8 5–8
- 27 -
Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Furniture, fixtures and office equipment Hotel equipment Vehicles
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
o.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are disposed of, their removed from the resulting gain or loss loss.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
Biaya pinjaman
o.
retired or otherwise carrying values are accounts and any is reflected in profit or
Borrowing cost
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian, yang asetnya membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.
Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use or sale, are added to the cost of those assets, until such time as the assets are substantially ready for their intended use or sale.
Penghasilan investasi, jika ada, atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi.
Investment income, if any, earned on the temporary investment of specific borrowings pending their expenditure on qualifying assets is deducted from the borrowing costs eligible for capitalization.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.
All other borrowing costs are recognised in profit and loss in the period in which they are incurred.
- 28 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
p.
q.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan
p.
Impairment of non-financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai. Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting dates, the Group reviews the carrying amounts of nonfinancial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss. Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell or value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against profit and loss.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3g.
Imbalan kerja
q.
Employee benefits
Grup memberikan imbalan pasca-kerja imbalan pasti untuk karyawan berdasarkan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Sejak 22 Agustus 2011, Grup mengikuti Program Asuransi TM Severance dari PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. Pada bulan September 2014, program ini dialihkan ke DPLK Mandiri menjadi program pensiun untuk kompensasi pesangon. Polis asuransi ini memenuhi syarat sebagai aset program imbalan pasca-kerja Grup.
The Group provides defined benefit postemployment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. Starting August 22, 2011, the Group participates in Insurance of TM Severance Program of PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. On September 2014, this program has been transferred to DPLK Mandiri as pension fund. On This policy is a qualifiying insurance policy as an assets program of post-employment benefits of the Group.
Grup juga memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya berupa penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan.
The Group also recognizes other long-term benefits such as long service award for all it qualified employees.
- 29 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
r.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut (pendekatan koridor). Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing this employee benefit is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized of actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the Company’s defined benefit obligations and the fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees (corridor approach). Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan dikurangi dengan nilai wajar aset program. Aset yang diakui akibat perhitungan ini, terbatas pada jumlah kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu belum diakui, ditambah dengan nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa datang.
The benefits obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost, and as reduced by the fair value of scheme assets. Any asset resulting from this calculation is limited to unrecognized actuarial losses and past service cost, plus the present value of available refunds and reductions in future contributions to the plan.
Pengakuan pendapatan dan beban
r.
Revenue and expense recognition
Penjualan real estat
Revenue from real estate
(i)
(i)
Pendapatan dari penjualan tanah kavling tanpa bangunan diakui dengan menggunakan metode akrual penuh pada saat pengikatan jual beli, apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
Revenue from retail sale of land without building thereon is recognized based on the full accrual method when all of the following conditions are met:
jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
the cumulative payments from the buyer have reached 20% of the agreed sale price and this amount is not refundable to the buyer;
harga jual akan tertagih;
selling price is collectible;
tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli;
the seller’s receivable is not subject to future subordination against other loans which will be obtained by the buyer;
- 30 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berliabilitas lagi untuk menyelesaikan tanah kavling yang dijual, seperti liabilitas untuk mematangkan tanah kavling atau liabilitas untuk membangun fasilitasfasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi liabilitas penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
the process of land development has been completed that the seller is not obligated to develop the lots sold or to construct amenities or other facilities applicable to the lots sold as provided in the agreement between the seller and the buyer or regulated by law; and
hanya tanah kavling saja yang dijual, tanpa liabilitas keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas tanah kavling tersebut.
the sale consists only of the lots of land, without any involvement of the seller in the construction of the building on the lots sold.
(ii) Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah kavlingnya diakui dengan metode akrual penuh apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
(ii) Revenue from sale of residential houses, shop houses, and other similar type including the land is recognized based on the full accrual method when all of the following conditions are met:
proses penjualan telah selesai;
the sale is consummated;
harga jual akan tertagih, yaitu jumlah yang telah dibayar sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual;
sales price is collectible, wherein cumulative payments equal or exceed 20% of the agreed sales price;
tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan
the seller’s receivable is not subject to future subordination against other loans which will be obtained by the buyer; and
penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berliabilitas atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
the seller has transferred to the buyer the risks and rewards of ownership in a transaction that is in substance a sale and does not have a substantial continuing involvement with the property.
(iii) Pendapatan dari penjualan apartemen, perkantoran dan bangunan sejenisnya, yang pembangunannya dilaksanakan lebih dari satu tahun diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian, apabila seluruh syarat berikut terpenuhi:
(iii) Revenues from sale of apartments, office buildings and buildings alike, which are constructed for more than one year are recognized using the percentage of completion method, when all of the following criteria are met:
proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai terpenuhi;
- 31 -
the construction process has surpassed the initial phase, which is the foundation of the building has been completed;
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan
total payments by the buyer equal or exceed 20% of the agreed sales price and no refund could be made by the buyer; and
jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.
total revenues from sales and costs can be reasonably estimated.
Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka penjualan dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.
If any of the above conditions is not met, the amount received from the buyer is recognized as sales advances and recorded using the deposit method until all of the conditions are met.
Pendapatan hotel
Hotel revenue
Pendapatan sewa hotel dan pendapatan hotel lainnya diakui pada saat jasa diberikan atau barang diberikan kepada pelanggan.
Hotel revenue and other hotel revenues are recognized when the services are rendered or the goods are delivered to customers.
Pendapatan sewa
Rental revenue
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental revenue from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Uang muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun pendapatan diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan periode kontrak sewa yang berlaku.
Rental revenue received in advance are recorded as “Unearned Revenue” and recognized as income regularly over the rental periods.
Pendapatan bunga
Interest income
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok dan tingkat bunga yang berlaku.
Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban
Expenses
Biaya yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian diakui sesuai dengan tingkat persentase penyelesaian dari unit bangunan pada setiap akhir periode.
Expenses in relation with revenues which are recognized using the percentage of completion method are recognized in accordance with the percentage of completion on each unit every end of year.
Beban, kecuali yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian, diakui pada saat terjadinya.
Expenses, except for those in relation with revenues which are recognized using the percentage of completion method, are recognized when incurred.
- 32 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
s.
t.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pengaturan pembayaran berbasis saham
s.
Share-based payment arrangements
Pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas kepada karyawan dan pihak lain yang memberikan jasa serupa diukur pada nilai wajar instrumen ekuitas pada tanggal pemberian kompensasi. Rincian sehubungan dengan penetapan nilai wajar dari transaksi pembayaran berbasis saham diselesaikan dengan instrumen ekuitas ditetapkan dalam Catatan 21.
Equity-settled share-based payments to employees and others providing similar services are measured at the fair value of the equity instruments at the grant date. Details regarding the determination of the fair value of equity-settled share-based transactions are set out in Note 21.
Nilai wajar yang ditentukan pada tanggal pemberian dari pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas dibebankan secara garis lurus sepanjang periode vesting, berdasarkan estimasi Grup dari instrumen ekuitas yang pada akhirnya vest, dengan peningkatan yang sesuai dalam ekuitas. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup merevisi estimasi jumlah instrumen ekuitas yang diekspektasi akan vest dan dampaknya, jika ada, diakui dalam laba rugi sehingga biaya kumulatif mencerminkan estimasi yang direvisi, dengan penyesuaian yang terkait dengan cadangan ekuitas-menetap imbalan kerja.
The fair value determined at the grant date of the equity-settled share-based payments is expensed on a straight-line basis over the vesting period, based on the Group’s estimate of equity instruments that will eventually vest, with a corresponding increase in equity. At the end of each reporting period, the Group revises its estimate of the number of equity instruments expected to vest and the impact, if any, is recognised in profit or loss such that the cumulative expense reflects the revised estimate, with a corresponding adjustment to the equity-settled employee benefits reserve.
Grup tidak diperkenankan untuk membalik jumlah yang telah diakui atas jasa yang diterima karyawan dikemudian hari jika instrumen ekuitas tersebut dibatalkan atau dalam hal opsi saham tidak dilaksanakan. Namun, persyaratan ini tidak menghalangi Grup untuk mengakui transfer dalam ekuitas, yaitu transfer dari salah satu komponen ekuitas ke komponen ekuitas lainnya.
The Group shall not subsequently reverse the amount recognised for services received from an employee if the vested equity instruments are later forfeited or, in the case of share options, the options are not exercised. However, this requirement does not preclude the Group from recognising a transfer within equity, ie a transfer from one component of equity to another equity component.
Pajak penghasilan
t.
Income tax
Pajak penghasilan final
Final income tax
Pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final disajikan sebagai bagian dari beban pajak. Beban pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final, diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak. Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
Tax on income subject to final tax is presented as part of the tax expense. Tax expense related to income subject to final income tax is recognized in proportion to total income recognized during the current period for accounting purpose. The difference between the final income tax paid and the amount charged as final income tax expense in the statement of income is recognized as prepaid tax or tax payable. If the income is subject to final income tax, no deferred tax asset or liability is recognized on the difference between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases.
Pajak penghasilan tidak final
Non final income tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using the prevailing tax rates.
- 33 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas, kecuali perbedaan yang terkait dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases, except those differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantial telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi yang sesuai dengan cara ekspektasi Grup, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi, jika laba kena pajak kemungkinan besar tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk membolehkan sebagian atau seluruh aset dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable incomes will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus bila terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dalam otoritas perpajakan yang sama serta Grup bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Group intends to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali bila pajak tersebut terkait dengan pos-pos yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal ini pajak juga diakui di luar laba rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
- 34 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
u.
v.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Provisi
u.
Provisions
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal atas jumlah kewajiban tersebut dapat dilakukan.
Provisions are recognized when the Group has present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban pada tanggal pelaporan, dengan memperhatikan unsur risiko dan ketidakpastian yang melekat pada kewajibannya. Apabila provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajibannya kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas tersebut.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the obligation at the end of reporting period, the taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomis untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, the receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
Laba per saham
v.
Earnings per share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.
w. Informasi segmen
w. Segment information
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara berkala direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performance.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
a)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
- 35 -
that engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
b)
yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b)
whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
c)
for which discrete financial information is available.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of performance is more specifically focused on the category of each product. 4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi
Penerapan
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yang melibatkan estimasi selain yang diatur dibawah ini.
In the process of applying the accounting policies described in Note 3, there is no critical judgement that has significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which are dealth with below.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
dalam
- 36 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Rugi Penurunan Nilai Diberikan dan Piutang
Pinjaman
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
yang
Impairment Loss on Loans and Receivables
Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 6.
The Group assesses its loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans and receivables are disclosed in Note 6.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pokok Penjualan
Revenue and Cost of Sales Recognition
Grup mengakui pendapatan dari proyek yang masih dalam progres pembangunan berdasarkan metode persentase penyelesaian. Tahap penyelesaian diukur berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3r. Asumsi yang penting diperlukan dalam menentukan tahap penyelesaian (persentase penyelesaian) dan jumlah estimasi pendapatan dan jumlah biaya pembangunan. Dalam membuat asumsi, Grup mengevaluasinya berdasarkan pengalaman di waktu yang lampau dan bantuan dari spesialis. Pendapatan dari proyek diungkapkan dalam Catatan 24 dan beban dari proyek diungkapkan dalam Catatan 25.
The Group recognizes revenues from the project in development stage based on percentage of completion method. Stage of completion is measured based on the accounting policies described in Note 3r. Important assumption is required in determining the stage of completion (percentage of completion) and the amount of estimated income and total development costs. In making assumptions, the Group evaluates them based on past experience and with the assisstance of specialists. Revenues from the project are disclosed in Note 24 and expense from the project is disclosed in Note 25.
Penurunan Nilai Aset
Impairment of Assets
Pengujian atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang.
Testing is performed for the decline in value of asset if there is indication of impairment. The determination of asset’s value in use requires estimates of expected cash flows resulting from the use of the asset (cash-generating unit) and the sale of this asset as well as the appropriate discount rate for determining the present value.
Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.
Although the assumptions used in estimating the value in use of assets as reflected in the consolidated financial statements have been deemed appropriate and reasonable, however, significant changes in the assumptions would have a material effect on the determination of the amount that can be recovered and consequently, the resulting impairment loss would affect the results of operations.
Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat indikator penurunan nilai atas aset Grup.
Based on management’s assessment, there are no indicators of impairment on the assets of the Group.
- 37 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Properti Investasi
Estimated Useful Lives of Property and equipment and Investment Properties
Masa manfaat setiap aset tetap dan properti investasi Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Group’s property and equipment, and investment properties are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dan properti investasi dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap dan properti investasi.
A change in the estimated useful life of any item of property and equipment and investment properties would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of property and equipment and investment properties.
Nilai tercatat properti investasi dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 11 dan 12.
The carrying amounts of investment properties and property and equipment are disclosed in Notes 11 and 12.
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan kerja Grup. Nilai tercatat liabilitas imbalan kerja diungkapkan dalam Catatan 32.
The determination of employee benefits obligation is dependent on selection of certain assumptions used by the actuary for the calculation of the liability. These assumptions include discount rate and rate of increase in salaries. Different realization, from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over the future periods and consequently will affect the expense and liabilities recognized in the future. Although the assumptions of the Group are considered appropriate and reasonable, significant changes in fact or significant changes in assumptions used can significantly affect the employee benefits obligation of the Group. The carrying amount of employee benefit obligation are disclosed in Note 32.
- 38 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
5.
KAS DAN SETARA KAS
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000 Kas Bank Rupiah Bank Mandiri Bank Central Asia Bank DKI Bank CIMB Niaga Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari jumlah bank) Dollar Amerika Serikat Bank Mandiri Jumlah bank Deposito berjangka - Rupiah Bank MNC Internasional (d/h Bank ICB Bumiputera) Bank Jabar Banten Bank Mandiri Syariah Bank Permata Bank Panin Bank Tabungan Negara Bank International Indonesia Bank Tabungan Pensiun Negara Lain-lain (masing-masing dibawah 5% dari jumlah deposito berjangka) Jumlah deposito berjangka Jumlah Kas dan Setara Kas Suku bunga deposito berjangka per tahun
1.107.419
969.871
Cash on hand
24.820.840 5.866.430 1.988.287 1.962.358
25.598.887 1.614.156 677.494 911.352
2.455.844
4.291.074
1.076.755
3.753.033
Cash in banks Rupiah Bank Mandiri Bank Central Asia Bank DKI Bank CIMB Niaga Others (each below 5% of total bank) U.S. Dollar Bank Mandiri
38.170.514
36.845.996
Total cash in banks
118.427.150 91.863.405 46.794.068 -
35.577.640 79.347.999 50.759.982 45.099.148 41.711.289 41.000.000 26.079.496
5.810.476
25.000.000
262.895.099
344.575.554
302.173.032
382.391.421
5,5% - 10,5%
7% - 11%
Seluruh saldo bank dan deposito berjangka ditempatkan pada pihak ketiga dan tidak dijaminkan.
Time deposits - Rupiah Bank MNC Internasional (formerly Bank ICB Bumiputera) Bank Jabar Banten Bank Mandiri Syariah Bank Permata Bank Panin Bank Tabungan Negara Bank International Indonesia Bank Tabungan Pensiun Negara Others (each below 5% of total time deposit) Total time deposits Total Cash and Cash Equivalents Interest rates per annum on time deposits
All cash in banks and time deposits are placed with third parties and not used as collateral.
- 39 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
6.
PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
6.
TRADE ACCOUNTS THIRD PARTIES
RECEIVABLE
FROM
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000 a. Berdasarkan segmen operasi Penjualan tanah dan/atau bangunan Pusat perbelanjaan Hotel
a. By operating segments Sales of land and/or building Shopping center Hotel
311.263.914 14.010.622 3.408.962
143.453.047 13.985.974 5.937.073
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
328.683.498 (4.646.422)
163.376.094 (5.061.145)
Total Allowance for impairment losses
Bersih
324.037.076
158.314.949
Net
b. Umur piutang usaha yang belum diturunkan nilainya Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari > 120 hari Bersih
293.778.306
133.169.124
10.442.287 4.162.935 5.576.242 5.794.330 4.282.976
11.582.335 4.588.900 2.200.800 1.644.749 5.129.041
324.037.076
158.314.949
b. Aging of trade receivables that are not impaired Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days > 120 days Net
Seluruh piutang usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah dan tidak terdapat satu pelanggan yang memiliki saldo melebihi 5% dari jumlah piutang usaha. Rata-rata periode kredit penjualan dan/atau penyerahan jasa adalah 30 hari. Bunga dikenakan sebesar 1‰ per hari keterlambatan atau 4% per bulan untuk keterlambatan lebih dari 30 hari atas piutang yang telah jatuh tempo. Grup tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai terhadap seluruh piutang yang telah jatuh tempo lebih dari 120 hari pada tanggal pelaporan karena manajemen mempertimbangkan tidak terdapat perubahan signifikan atas kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan. Untuk piutang yang timbul dari penjualan tanah dan/atau bangunan, Grup memiliki jaminan atas saldo-saldo piutang usaha tersebut.
All trade accounts receivable are denominated in Rupiah and there is no one customer which balance has more than 5% of the total trade accounts receivable. The average credit period on sales and/or services is 30 days. Interest is charged at 1‰ daily late charges or 4% per month for more than 30 days overdue. The Group does not provide allowance for impairment losses on all trade accounts receivable which are past due over 120 days from the reporting date, because management considers that there has not been a significant change in credit quality and the amounts are still recoverable. For the receivable arising from sales of land and/or building, the Group holds collateral on the related trade accounts receivable.
Untuk piutang yang timbul dari operasi Hotel dan Pusat Perbelanjaan, Grup tidak memiliki jaminan atau peningkatan kredit lainnya atas piutang dan juga tidak memiliki hak hukum yang saling hapus dengan setiap jumlah yang terhutang oleh Grup kepada pihak lawan.
For the receivable arising from Hotel and Shopping Centre operations, the Group does not hold any collateral or other credit enhancements over these balances nor does it have a legal right of offset against any amounts owed by the Group to the counterparty.
- 40 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Mutasi cadangan kerugian adalah sebagai berikut:
penurunan
Saldo awal tahun Kerugian penurunan nilai piutang (Catatan 27) Jumlah yang dihapus / dipulihkan selama tahun berjalan Saldo akhir tahun
7.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Changes in the allowance for impairment losses are as follows:
nilai 2014 Rp '000
2013 Rp '000
5.061.145
1.919.124
726.277
3.269.676
(1.141.000)
(127.655)
4.646.422
5.061.145
At beginning of the year Impairment losses recognized on receivables (Note 27) Amounts written off / recovery during the year At end of the year
Grup membentuk cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan estimasi nilai tidak terpulihkan secara individual dan kolektif berdasarkan pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha.
The Group provide allowance for impairment losses using the estimate of unrecoverable amounts determined individually and collectively based on the Group’s past experience on trade accounts receivable collections. Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses on uncollectible trade accounts receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo cadangan kerugian penurunan nilai piutang termasuk saldo milik ANP sebesar Rp 2.759.207 ribu atas estimasi manajemen penerimaan kas dimasa depan yang atas berkaitan dengan bagi hasil tidak melebihi jumlah piutang usaha (Catatan 35e).
As of December 31, 2014 and 2013, allowance for impairment losses include allowance of ANP amounting to Rp 2,759,207 thousand related to management’s estimate for future cash receipts related to the revenue-sharing which is less than the amount of receivable recorded (Note 35e).
Piutang usaha atas pusat perbelanjaan Mal Metropolitan dan penjualan tanah dan/atau bangunan MKD masing-masing sebesar Rp 3.200.000 ribu dan Rp 25.000.000 ribu digunakan sebagai jaminan utang Bank Mandiri (Catatan 17) pada 31 Desember 2014 dan 2013.
Trade receivables from shopping center of Metropolitan Mall and from sales of land and building of MKD amounting to Rp 3,200,000 thousand and Rp 25,000,000 thousand, respectively, are used as collateral for bank loan from Bank Mandiri (Note 17) as of December 31, 2014 and 2013.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
7.
PREPAID TAXES
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000
8.
Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 - final Pasal 28a Pajak pertambahan nilai
10.599.072 4.064.586
10.233.054 5.636 -
Income tax Article 4(2) - final Article 28a Value added tax
Jumlah
14.663.658
10.238.690
Total
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
8.
Akun ini terutama merupakan uang muka pengurusan perijinan dan biaya dibayar dimuka.
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES This account mainly represents advances for permit arrangements and prepaid expenses.
- 41 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
9.
ASET KEUANGAN LAINNYA
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
9.
Merupakan rekening koran escrow dan/atau deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atas nama Grup dalam mata uang Rupiah sehubungan dengan pencairan fasilitas kredit pemilikan rumah yang diperoleh pelanggan Grup (Catatan 35a), dengan rincian sebagai berikut:
OTHER FINANCIAL ASSETS This account represents escrow account and/or restricted time deposits under the name of the Group denominated in Rupiah in connection with drawdown of housing credit facilities obtained by the Group’ consumers (Note 35a), with details as follows:
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000 Bank Central Asia Bank Mandiri Bank DKI Bank Mandiri Syariah Bank BTN Bank Danamon Bank Negara Indonesia Syariah Bank Permata Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari jumlah)
22.828.990 9.745.779 5.215.327 4.393.061 3.865.430 3.325.463 3.015.831 2.763.456
10.799.705 11.094.567 303.075 2.238.720 1.770.806 2.856.381 2.541.425 5.108.740
Bank Central Asia Bank Mandiri Bank DKI Bank Mandiri Syariah Bank BTN Bank Danamon Bank Negara Indonesia Syariah Bank Permata
7.709.173
7.863.182
Others (each below 5% of total)
Jumlah
62.862.510
44.576.601
10. PERSEDIAAN ASET REAL ESTAT
Total
10. REAL ESTATE ASSETS INVENTORIES 31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000
Aset lancar Bangunan dalam konstruksi Apartemen dan perkantoran M-Gold Tower Perumahan Metland Cileungsi Perumahan Metland Menteng Perumahan Metland Transyogi Perumahan Metland Tambun Perumahan Metland Puri Perumahan Metland Cibitung Sub-jumlah
74.941.110 41.658.803 30.297.538 18.339.855 17.118.526 9.305.870 6.673.918 198.335.620
51.592.255 38.306.655 9.646.902 8.724.882 8.472.491 7.230.631 6.687.506 130.661.322
Tanah yang sedang dikembangkan
976.636.801
755.297.533
Land under development
1.174.972.421
885.958.855
Total
194.796.157
280.538.240
Noncurrent asset Land not yet developed
Jumlah Aset tidak lancar Tanah belum dikembangkan
- 42 -
Current asset Buildings under construction Apartment and office M-Gold Tower Metland Cileungsi Residences Metland Menteng Residences Metland Transyogi Residences Metland Tambun Residences Metland Puri Residences Metland Cibitung Residences Subtotal
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bangunan dalam konstruksi
Buildings under construction
Bangunan dalam konstruksi merupakan biaya perolehan bangunan rumah, rumah toko, apartemen dan perkantoran yang masih dalam proses konstruksi. Manajemen berpendapat tidak terdapat hambatan dalam penyelesaian proyek.
Buildings under construction represent acquisition cost of residential houses, office houses, apartment and office under construction. Management believes that there are no constraints in the completion of the projects.
Bangunan dalam konstruksi diperkirakan selesai dan siap dijual atau serah terima pada tahun 2015.
Buildings under construction is estimated to be completed and ready for sale or hand over in 2015.
Mutasi bangunan sebagai berikut:
Movements in buildings under construction are as follows:
dalam
konstruksi
Saldo awal tahun Pembangunan konstruksi Reklasifikasi dari tanah yang belum dikembangkan Reklasifikasi dari tanah yang sedang dikembangkan Pembebanan ke beban pokok penjualan Saldo akhir tahun
adalah 2014 Rp '000
2013 Rp '000
130.661.322 263.942.944
86.330.743 260.524.921
17.069.860
-
62.012.982
56.123.295
(275.351.488)
(272.317.637)
198.335.620
130.661.322
Pembayaran kepada kontraktor yang nilainya melebihi 10% dari jumlah pembayaran konstruksi adalah sebagai berikut:
At beginning of the year Construction development Reclassification from land not yet developed Reclassification from land under development Charged to cost of sales At end of the year
Payments to contractors with more than 10% of the total construction development costs are as follows:
2014 Rp '000
2013 Rp '000
PT Bakomindo Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero)
22.753.233
18.363.041
10.559.867
108.230.454
PT Bakomindo Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero)
Jumlah
33.313.100
126.593.495
Total
Persentase penyelesaian proyek apartemen dan perkantoran M-Gold Tower pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah 98% dan 78%.
The estimated percentage of completion for the apartment and office M-Gold Tower project as of December 31, 2014 and 2013 are 98% and 78%, respectively.
Bangunan yang sedang dikonstruksi telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada perusahaan asuransi, pihak ketiga dengan nilai pertanggungan masingmasing sebesar Rp 261.258.820 ribu dan Rp 229.388.945 ribu pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Buildings under construction are insured against fire and other possible risk with third parties insurance company for coverage of Rp 261,258,820 thousand and Rp 229,388,945 thousand as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
- 43 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tanah yang sedang dikembangkan
Land under development
Mutasi tanah yang sedang dikembangkan adalah sebagai berikut:
Movements in land under development are as follows:
Penambahan Saldo awal tahun Reklasifikasi dari tanah yang belum dikembangkan Pengembangan tanah Reklasifikasi dari properti investasi Pembelian tanah
2014 Rp '000
2013 Rp '000
755.297.533
714.380.240
158.857.813 128.476.382 33.357.156 5.621.913
90.023.797 12.523.592
Addition At beginning of the year Reclassification from land not yet developed Land development Reclassification from investment properties Land purchased
Pengurangan Pembebanan ke beban pokok penjualan Reklasifikasi ke aset tetap Reklasifikasi ke properti investasi Reklasifikasi ke bangunan dalam konstruksi
(25.929.136) (3.081.078) (13.950.800)
(5.506.801) -
(62.012.982)
(56.123.295)
Charged to cost of sales Reclassification to property and equipment Reclassification to investment properties Reclassification to buildings under construction
Saldo akhir tahun
976.636.801
755.297.533
At end of the year
Deduction
Pada tahun 2014, seluruh persediaan aset real estat belum dikembangkan berupa tanah milik MKD dan MPD, entitas anak, yang telah dimulai pekerjaannya direklasifikasi ke tanah yang sedang dikembangkan.
In 2014, reat estate assets inventories consisting of land not yet developed owned by MKD and MPD, subsidiaries, which construction has began was reclassified to land under development.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah akumulasi kapitalisasi biaya pinjaman (sesudah pembebanan ke beban pokok penjualan) yang termasuk dalam jumlah tercatat aset real estat atas tanah yang sedang dikembangkan masing-masing sebesar Rp 92.126.011 ribu dan Rp 93.857.946 ribu.
As of December 31, 2014 and 2013, the accumulated capitalized borrowing costs (after those amounts charged to cost of sales) included in the carrying amount of real estate assets of land under development amounted to Rp 92,126,011 thousand and Rp 93,857,946 thousand, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014, tanah MKD dengan HGB No. 2103 yang akan dipecah menjadi beberapa sertifikat digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 17).
As of December 31, 2014, land of MKD with HGB certificate No. 2103 which will be split into several certificate used as collateral for long-term bank loans (Note 17).
Tanah belum dikembangkan
Land not yet developed
Merupakan tanah yang belum dikembangkan dengan rincian sebagai berikut:
This represents land not yet developed with details as follows:
2014 Rp '000
2013 Rp '000
Perusahaan Entitas anak FPD MPD MKD
8.781.692
8.781.692
182.587.385 3.427.080 -
155.314.564 21.501.567 94.940.417
The Company Subsidiaries FPD MPD MKD
Jumlah
194.796.157
280.538.240
Total
- 44 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tanah belum dikembangkan berupa tanah milik:
Land not yet developed represent land owned by:
Perusahaan, seluas 6.557 m2 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang terletak di Ujung Menteng.
The Company, measuring 6,557 m2 as of December 31, 2014 and 2013 which are located at Ujung Menteng.
MPD, seluas 21.763 m2 dan 81.240 m2 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang terletak di Tangerang (Banten).
MPD, measuring 21,763 m2 and 81,240 m2 as of December 31, 2014 and 2013 which are located at Tangerang (Banten).
MKD, seluas 554.631 m2 pada tanggal 31 Desember 2013 yang terletak di Tangerang (Banten).
MKD, measuring 554,631 m2 as of December 31, 2013 which are located at Tangerang (Banten).
FPD, seluas 2.037.027 m2 dan 1.847.695 m2 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang terletak di Cibitung dan Cikarang, Jawa Barat.
FPD, measuring 2,037,027 m2 and 1,847,695 m2 as of December 31, 2014 and 2013, respectively, which are located at Cibitung and Cikarang, West Java.
Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan atau ke akun aset tetap untuk bagian dimana akan dibangun pusat perbelanjaan dan fasilitas klub olahraga.
Upon the start of the development and construction of infrastructure, the carrying amount of the land will be transferred to the land under development or to the property and equipment account for the portion on which the shopping center and sports club facilities will be built.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai akumulasi kapitalisasi biaya pinjaman dari utang lain-lain (Catatan 15) yang termasuk dalam nilai tercatat aset real estat tanah yang belum dikembangkan masing-masing sebesar Rp 9.062.507 ribu dan Rp 6.212.576 ribu. Tingkat kapitalisasi biaya pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah 10%.
As of December 31, 2014 and 2013, the accumulated capitalized borrowing cost from other accounts payable (Note 15) included in the carrying amount of real estate assets of land not yet developed amounted to Rp 9,062,507 thousand and Rp 6,212,576 thousand. The rate of capitalization of borrowing cost as of December 31, 2014 and 2013 are 10%.
Pada tanggal 31 Desember 2014, pengurusan penerbitan sertifikat hak atas tanah untuk tanah seluas sekitar 260,17 hektar (37,93% dari seluruh tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan seluas sekitar 685,90 hektar) masih dalam proses. Hak legal atas tanah aset real estat selain yang masih dalam proses berupa Hak Guna Bangunan atas nama Grup berjangka waktu 20 - 30 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2015 - 2043. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
As of December 31, 2014, the issuance of the landrights certificates for land covering approximately 260.17 hectares (37.93% of total land under development and land not yet developed of approximately 685.90 hectares) is still in process. The legal rights on real estate assets land, except for those in process are in the form of Building Use Rights (HGB) under the Group’s name for periods of 20 - 30 years until 2015 - 2043. Management believes that there will be no difficulty with extension and processing of the certificates of the landrights since all land are legally acquired and supported by adequate evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset real estat pada tanggal pelaporan.
Management believes that there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of real estate assets as of the reporting date.
- 45 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
11. PROPERTI INVESTASI
11. INVESTMENT PROPERTIES 1 Januari/ January 1, 2014 Rp '000
Penambahan/ Additions Rp '000
Pengurangan/ Deductions Rp '000
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
128.966.477 649.767.468
40.324.729
-
(19.406.356) 6.246.460
109.560.121 696.338.657
Mesin dan peralatan listrik Aset dalam penyelesaian
89.468.551 35.044.403
1.394.315 41.643.817
-
15.000 (6.261.460)
90.877.866 70.426.760
Jumlah
903.246.899
83.362.861
-
(19.406.356)
967.203.404
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana
111.271.150
15.718.429
-
-
Mesin dan peralatan listrik
126.989.579
At cost: Land Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Construction in progress Total Accumulated depreciation: Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment
28.652.074
3.605.352
-
-
32.257.426
Jumlah
139.923.224
19.323.781
-
-
159.247.005
Total
Jumlah Tercatat
763.323.675
807.956.399
Net Carrying Value
1 Januari/ January 1, 2013 Rp '000
Penambahan/ Additions Rp '000
Pengurangan/ Deductions Rp '000
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp '000
31 Desember/ December 31, 2013 Rp '000
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
126.776.981 253.732.096
2.189.496 1.054.972
-
394.980.400
128.966.477 649.767.468
Mesin dan peralatan listrik Aset dalam penyelesaian
34.887.572 135.120.246
4.480.552 345.004.984
-
50.100.427 (445.080.827)
89.468.551 35.044.403
550.516.895
352.730.004
-
-
903.246.899
99.789.462
11.481.688
-
-
111.271.150
Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik
At cost: Land Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Construction in progress Total Accumulated depreciation: Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment
26.878.818
1.773.256
-
-
28.652.074
Jumlah
126.668.280
13.254.944
-
-
139.923.224
Total
Jumlah Tercatat
423.848.615
763.323.675
Net Carrying Value
Properti investasi merupakan tanah, bangunan dan mesin dari Mal Grand Metropolitan, Mal Metropolitan, Plaza Tambun dan Metland Transyogi.
The investment properties represents land, buildings and machinery of Grand Metropolitan Mall, Metropolitan Mall, Plaza Tambun and Metland Transyogi.
Aset dalam penyelesaian tahun 2014 terutama merupakan renovasi Mal Grand Metropolitan dan pembangunan Mal Metropolitan Cileungsi yang diperkirakan selesai pada tahun 2016. Pada tanggal 31 Desember 2014, nilai tercatat aset dalam penyelesaian meliputi 35,41% dari nilai kontrak.
Assets under construction in 2014 represents the construction costs of renovation of Grand Metropolitan Mall and construction of Metropolitan Mall Cileungsi which are estimated to be completed in 2016. On December 31, 2014, the carrying value of the assets under construction represents 35.41% of the total contract value.
Pada tahun 2014, reklasifikasi penambahan tanah di properti investasi berasal dari penambahan persediaan aset real estat sebesar Rp 13.950.800 ribu yang merupakan tanah untuk pembangunan Mal Metropolitan Cileungsi dan pengurangan tanah sebesar Rp 33.357.156 ribu yang merupakan reklasifikasi ke persediaan aset real estat (Catatan 10).
In 2014, the amount of land reclassification included additional land in investment properties which was reclassified from real estate inventories amounting to Rp 13,950,800 thousand represent land for construction of Metropolitan Mall Cileungsi land while deduction amounting to Rp 33,357,156 thousand represent reclassification to real estate inventories (Note 10).
- 46 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Rincian jumlah tercatat dan nilai wajar properti investasi pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: Nama proyek
Grand Metropolitan Mal Metropolitan
Details of the carrying values and fair values of investment properties in 2014 are as follows:
Nilai tercatat/ Carrying value Rp '000 510.433.298 192.431.627
Nilai wajar/ Fair value Rp '000 1.112.249.000 778.764.440
Project name
Grand Metropolitan Metropolitan Mall
Penilaian nilai wajar untuk Grand Metropolitan dan Mal Metropolitan dilakukan oleh penilai independen KJPP Susan Widjojo & Rekan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Penilaian dilakukan berdasarkan metode biaya dan pendapatan. Berdasarkan penilaian manajemen, tidak terdapat penurunan signifikan nilai wajar Grand Metropolitan dan Mal Metropolitan di tahun 2014.
The fair value assessment for Grand Metropolitan and Metropolitan Mall was conducted by an independent appraiser, KJPP Susan Widjojo & Rekan at December 31, 2013 and 2012. The valuation was determined using the cost and income approach. Based on management’s assessment, there is no significant change in the fair value of the Grand Metropolitan and Metropolitan Mall in 2014.
Nilai wajar aset dalam penyelesaian belum dapat ditentukan secara andal sampai dengan saat ini dikarenakan pembangunan sampai saat ini masih dalam proses sehingga harga kini dalam pasar aktif untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang serupa tidak tersedia. Dengan data dan/atau informasi yang sangat minim tersebut, sulit untuk dapat menghasilkan nilai wajar yang andal.
Fair value of construction in progress could not be determined reliably to date because of the on going construction process, hence the current value in active market for similar property, whether similar in location and/or condition is not available. With that limited data and information, it has been difficult to generate reliable fair value.
Beban penyusutan properti investasi sebesar Rp 19.323.781 ribu dan Rp 13.254.944 ribu masing-masing tahun 2014 dan 2013 dibebankan pada beban langsung dan beban pokok penjualan.
Depreciation expense of investment properties amounting to Rp 19,323,781 thousand and Rp 13,254,944 thousand in 2014 and 2013, respectively, were charged to direct costs and cost of sales.
Pada tanggal 1 Januari 2013, manajemen mengubah taksiran masa manfaat properti investasi tertentu Mal Metropolitan dan Plaza Tambun yang disesuaikan untuk lebih mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa datang. Perubahan ini menyebabkan beban penyusutan tahun 2013 menurun sebesar Rp 7.134.796 ribu. Pengaruh perubahan masa manfaat ini diterapkan secara prospektif.
On January 1, 2013, management changed the estimated useful life for certain investment properties of Metropolitan Mall and Plaza Tambun to better reflect the expected pattern of consumption of the future economic benefits embodied in those assets. These changes resulted in net decrease in depreciation expense by Rp 7,134,796 thousand. The changes in the estimated useful lives is accounted for prospectively.
Pendapatan sewa dari properti investasi adalah sebesar Rp 138.711.125 ribu dan Rp 99.824.784 ribu masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013 (Catatan 24).
Rental revenues from investment properties amounted to Rp 138,711,125 thousand and Rp 99,824,784 thousand in 2014 and 2013, respectively (Note 24).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, properti investasi telah diasuransikan secara bersamaan dengan aset tetap (Catatan 12).
As of December 31, 2014 and 2013, the investment properties were insured along with the property and equipment (Note 12).
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke properti investasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 806.778 ribu dan Rp 14.603.707 ribu. Tingkat kapitalisasi biaya pinjaman sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar 0,59% dan 9,09%.
Borrowing cost capitalized properties as of December 31, amounted to Rp 806,778 Rp 14,603,707 thousand, Borrowing cost capitalized December 31, 2014 and 2013 9.09%.
- 47 -
to investment 2014 and 2013 thousand and respectively. rates as of are 0.59% and
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tanah Mal Grand Metropolitan, Bekasi dengan sertifikat HGB No. 8188, No. 8267 dan No. 8463 seluas 3,0 hektar digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 17).
As of December 31, 2014 and 2013, land of Grand Metropolitan Mall, Bekasi with HGB certificate No. 8188, No. 8267 and No. 8463 that measures approximately 3.0 hectares was used as collateral for long-term bank loans (Note 17).
Akun “Bangunan dan Prasarana” termasuk gedung parkir kendaraan yang dimanfaatkan oleh Hotel Horison Bekasi dan Mal Metropolitan Bekasi dengan jumlah tercatat sebesar Rp 2.794.145 ribu dan Rp 2.923.049 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, yang didirikan diatas tanah yang diperuntukkan untuk kepentingan umum (fasos/fasum). Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan, PT Metropolitan Development, pemegang saham akhir, dan Pemerintah Daerah (Pemda) Bekasi pada tanggal 6 Desember 1999, disetujui bahwa lahan pengganti tanah fasos/fasum tempat gedung parkir kendaraan berdiri akan diserahterimakan kepada Pemda Bekasi pada tanggal 23 Oktober 2001. Perjanjian serah terima tersebut telah diperpanjang dengan Surat Perjanjian No. 593.1/65.Bahukeda/II/2002 tanggal 15 Pebruari 2002 untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sampai dengan tanggal 15 Pebruari 2006. Sebagai kompensasinya, Perusahaan wajib membayar retribusi kepada Pemda Bekasi dan menyerahkan tanah berikut bangunan diatasnya pada akhir masa sewa.
The “Buildings and Improvements” account, includes a car park building which is currently being utilized by Horison Hotel, Bekasi and Metropolitan Mall Bekasi with net book value of Rp 2,794,145 thousand and Rp 2,923,049 thousand as of December 31, 2014 and 2013, respectively, which is developed on the land earmarked for public purposes. Based on the agreement entered into among the Company, PT Metropolitan Development, an ultimate stockholder, and District Authority of Bekasi (Pemda Bekasi) dated December 6, 1999, it was agreed that the land replacement of the land earmarked for public purposes where the car park building is located will be handed-over to Pemda Bekasi on October 23, 2001. The term of the hand-over agreement has been extended through Agreement No. 593.1/65.Bahukeda/ll/ 2002 dated February 15, 2002 for a period of five (5) years up to February 15, 2006. As compensation, the Company is required to pay retribution to Pemda Bekasi and hand-over the land and buildings thereon at the end of lease period.
Berdasarkan surat dari Pemda Bekasi No. 020/419-PKD/II/2008 tanggal 26 Pebruari 2008, sehubungan dengan penyerahan lahan yang telah dipergunakan oleh Perusahaan sebagai gedung parkir, Pemda telah memberikan 2 (dua) opsi sebagai berikut:
Based on the Pemda Bekasi Letter No. 020/419PKD/II/2008, dated on February 26, 2008, with regards to transfer of area that is used by the Company as a car park building, Pemda Bekasi have given two (2) options as follows:
a.
Perusahaan agar segera menyerahkan lahan parkir kepada Pemda Bekasi.
a.
The Company must hand over the parking area to Pemda Bekasi immediately.
b.
Perusahaan agar segera menyerahkan lahan pengganti lapangan tenis seluas 2 3.350 m .
b.
The Company must hand over a new area as a replacement of tennis court of 3,350 sqm.
Berdasarkan surat Perusahaan kepada Pemda Bekasi No. 08/Dir-ML/IV/08 tanggal 7 April 2008, Perusahaan memilih opsi untuk menyediakan 2 lahan pengganti lapangan tenis seluas 3.350 m . Perusahaan telah membeli tanah untuk lahan pengganti lapangan tenis. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, penyerahan lahan tersebut belum dilaksanakan dan Perusahaan telah mencatat lahan tersebut sebagai properti investasi.
Based on the Company’s letter to Pemda Bekasi No. 08/Dir-ML/IV/08 dated April 7, 2008, the Company has chosen the option to provide land for the replacement of tennis court of 3,350 sqm. The Company bought land for tennis court replacement. As of the date of the consolidated financial statements, the handover has not been executed and the Company continues to record the land under investment properties.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, properti investasi digunakan sebagai jaminan utang bank bersamaan dengan aset tetap (Catatan 17).
As of December 31, 2014 and 2013, the investment properties were used as collateral for bank loans along with property and equipment (Note 17).
- 48 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
12. ASET TETAP
12. PROPERTY AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2014 Rp '000
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Perabot dan peralatan kantor Peralatan hotel Kendaraan Perabot dan perlengkapan operasi hotel yang tidak disusutkan Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Perabot dan peralatan kantor Peralatan hotel Kendaraan
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penambahan/ Additions Rp '000
Pengurangan/ Deductions Rp '000
63.687.447 144.576.712
8.678.772
53.410
24.885.769
10.523.333
-
41.175.790 14.627.778 4.610.659
9.683.034 1.958.805 1.014.418
56.434 218.000 88.000
2.967.241 38.879.285
942.540 70.212.928
80.563 1.476.290
335.410.681
103.013.830
1.972.697
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
50.824.990 16.429.623 5.537.077
At cost: Direct acquisition Land Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Furniture, fixtures and office equipment Hotel equipment Vehicles
(10.233.283)
3.829.218 97.382.640
Undepreciated hotel operating equipment Construction in progress
3.081.078
439.532.892
3.081.078 10.149.643 -
66.768.525 163.351.717 35.409.102
22.600 61.040 -
Total Accumulated depreciation: Direct acquisition Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Furniture, fixtures and office equipment Hotel equipment Vehicles
47.167.269
5.174.768
53.410
-
52.288.627
17.132.466
2.802.524
-
-
19.934.990
28.900.303 12.561.486 3.087.373
5.593.690 1.127.197 580.012
44.731 187.208 88.000
-
34.449.262 13.501.475 3.579.385
Jumlah
108.848.897
15.278.191
373.349
-
123.753.739
Total
Jumlah Tercatat
226.561.784
315.779.153
Net Carrying Value
1 Januari/ January 1, 2013 Rp '000 Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Perabot dan peralatan kantor Peralatan hotel Kendaraan Perabot dan perlengkapan operasi hotel yang tidak disusutkan Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Perabot dan peralatan kantor Peralatan hotel Kendaraan Jumlah Jumlah Tercatat
Penambahan/ Additions Rp '000
Pengurangan/ Deductions Rp '000
58.501.882 119.453.564
1.633.700 20.115.334
-
24.389.157
496.612
-
34.461.144 13.785.030 4.393.280
7.005.192 842.748 447.400
290.546 230.021
2.378.347 14.641.459
788.499 32.177.243
199.605 -
272.003.863
63.506.728
720.172
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp '000
31 Desember/ December 31, 2013 Rp '000
-
24.885.769
-
41.175.790 14.627.778 4.610.659
At cost: Direct acquisition Land Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Furniture, fixtures and office equipment Hotel equipment Vehicles
(7.939.417)
2.967.241 38.879.285
Undepreciated hotel operating equipment Construction in progress
620.262
335.410.681
3.551.865 5.007.814
63.687.447 144.576.712
Total Accumulated depreciation: Direct acquisition Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Furniture, fixtures and office equipment Hotel equipment Vehicles
42.798.950
4.368.319
-
-
47.167.269
15.743.978
1.388.488
-
-
17.132.466
25.411.280 11.739.769 2.836.376
3.771.738 821.717 481.018
282.715 230.021
-
28.900.303 12.561.486 3.087.373
98.530.353
10.831.280
512.736
-
108.848.897
Total
226.561.784
Net Carrying Value
173.473.510
- 49 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Rincian keuntungan penjualan dan pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of the gain on sale and disposal of property and equipment are as follows:
2014 Rp '000
2013 Rp '000
Jumlah tercatat
123.058
207.436
Hasil penjualan aset tetap
149.350
433.658
Net carrying amount Proceeds from sale of property and equipment
Keuntungan penjualan dan pelepasan aset tetap
26.292
226.222
Gain on disposal of property and equipment
Biaya perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan oleh Grup sebesar Rp 56.653.786 ribu dan Rp 56.772.637 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The cost of property and equipment which were fully depreciated but are still used by the Group amounted to Rp 56,653,786 thousand and Rp 56,772,637 thousand as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense was allocated to the following:
Beban langsung dan beban pokok penjualan (Catatan 25) Beban administrasi (Catatan 27) Jumlah
2014 Rp '000
2013 Rp '000
9.005.521 6.272.670
5.759.263 5.072.017
15.278.191
10.831.280
Direct costs and cost of sales (Note 25) Administrative expenses (Note 27) Total
Pada tanggal 1 Januari 2013, manajemen mengubah taksiran masa manfaat aset tetap Hotel Horison, Bekasi yang disesuaikan untuk lebih mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa datang. Perubahan ini menyebabkan beban penyusutan tahun 2013 menurun sebesar Rp 1.404.788 ribu. Pengaruh perubahan masa manfaat ini diterapkan secara prospektif.
On January 1, 2013, management changed the estimated useful life for certain property and equpment of Horison Hotel, Bekasi to better reflect the expected pattern of consumption of the future economic benefits embodied in those assets. These changes resulted in net decrease in depreciation expense by Rp 1,404,788 thousand. The changes in the estimated useful lives is accounted for prospectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, properti investasi (Catatan 11) dan aset tetap Perusahaan berupa tanah dan bangunan Mal Metropolitan Bekasi dan Hotel Horison Bekasi seluas sekitar 3,3 hektar berlokasi di Bekasi (Jawa Barat) dengan jumlah tercatat keseluruhan masing-masing sebesar Rp 222.756.194 ribu dan Rp 221.697.801 ribu digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang (Catatan 17).
As of December 31, 2014 and 2013, the Company’s investment properties (Note 11) and property and equipment consisting of land and buildings of Metropolitan Mall Bekasi and Horison Hotel, Bekasi covering approximately 3.3 hectares of land located at Bekasi (West Java), with net book value totaling to Rp 222,756,194 thousand and Rp 221,697,801 thousand, respectively were used as collateral for long-term bank loans (Note 17).
- 50 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset tetap berupa tanah dan bangunan Metland Hotel Cirebon dengan sertifikat HGB No. 131 seluas 0,1 hektar digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang MDG (Catatan 17).
As of December 31, 2014 and 2013, property and equipment consisting of land and building of Metland Hotel, Cirebon with HGB certificate No. 131 covering 0.1 hectares was used as collateral for MDG’s long-term bank loans (Note 17).
Hak legal atas tanah (properti investasi dan aset tetap – Catatan 11 dan 12) mencakup lahan tanah Mal Metropolitan, Grand Metropolitan dan Hotel Horison Bekasi dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan seluas sekitar 6,6 hektar berlokasi di Bekasi (Jawa Barat) yang akan jatuh tempo antara tahun 2028 sampai dengan 2042, dan berupa tanah girik seluas 1,0 hektar dan tanah MPD seluas 0,4 hektar berlokasi di Bekasi (Jawa Barat) yang akan jatuh tempo pada 2032, tanah MDG seluas 0,1 hektar berlokasi di Cirebon yang akan jatuh tempo pada 2043 dan tanah milik SSGL seluas sekitar 0,3 hektar berlokasi di Cawang (Jakarta) yang akan jatuh tempo pada 2039 dan tanah milik KGC seluas 0,9 hektar berlokasi di Cileungsi (Bogor) jatuh tempo pada 2024. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The legal right over the land (in investment property and property and equipment – Notes 11 and 12) consists of parcels of land located in Bekasi (West Java) of approximately 6.6 hectares on which Metropolitan Mall, Grand Metropolitan and Horison Hotel, Bekasi are situated, with Building Use Right (HGB) certificate under the Company’s name that are valid between 2028 up to 2042; land with “girik” title approximately 1.0 hectares and approximately 0.4 hectares of MPD’s land located at Bekasi (West Java) that are valid up to 2032; approximately 0.1 hectares of MDG’s land located in Cirebon valid up to 2043; land with approximately 0.3 hectares owned by SSGL, which is located at Cawang (Jakarta), valid up to 2039; and land with approximately 0.9 hectares owned by KGC, which is located at Cileungsi (Bogor), valid up to 2024. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama 2013 sebesar Rp 224.403 ribu dengan tingkat kapitalisasi sebesar 10%.
Borrowing cost capitalized in 2013 amounted to Rp 224,403 thousand with capitalization rate of 10%.
Aset tetap dan properti investasi (Catatan 11), kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada beberapa perusahaan asuransi, pihak ketiga, sebagai berikut:
Property and equipment, and investment properties (Note 11), except land, are insured against fire and other possible risk with several third parties insurance companies as follows:
Nilai pertanggungan aset Jumlah tercatat aset Aset tetap Properti investasi
2014 Rp '000
2013 Rp '000
1.860.766.695
1.398.571.700
140.448.719 643.134.511
44.478.939 597.831.030
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Sum of insured assets Carrying amount of assets Property and equipment Investment property
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
- 51 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2014 terutama merupakan pembangunan perluasan Hotel Horison Bekasi yang diperkirakan selesai pada tahun 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, nilai tercatat aset dalam konstruksi meliputi 97% dari nilai kontrak.
Construction in progress as of December 31, 2014 mainly represent construction of Horison Hotel, Bekasi extension which are estimated to be completed in 2015. On December 31, 2014, the carrying value of assets under construction represent 97% of the total contract value.
Rincian nilai wajar aset tetap yang secara signifikan berbeda dengan jumlah tercatatnya pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Details of fair value of property and equipment which are significantly different from their carrying value in 2014 are as follows:
Nama proyek
Hotel Horison Bekasi Metland Hotel Cirebon Hotel @HOM Waterland
Jumlah tercatat/ Carrying value Rp '000
Nilai wajar/ Fair value Rp '000
30.324.567 45.169.776 17.295.065 6.190.784
197.314.560 50.211.000 37.456.000 21.612.920
Project name
Horison Hotel Bekasi Metland Cirebon Hotel @HOM Hotel Waterland
Penilaian nilai wajar Metland Hotel Cirebon dan Hotel Horison Bekasi dilakukan oleh penilai independen, KJPP Susan Widjojo & Rekan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The fair value assessment of Metland Hotel Cirebon and Horison Hotel, Bekasi were conducted by an independent appraiser, KJPP Susan Widjojo & Rekan as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Penilaian nilai wajar Hotel @HOM dan Waterland dilakukan oleh penilai independen, KJPP Karmanto & Rekan pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan metode pasar, biaya dan pendapatan.
The fair value assessment of @HOM Hotel and Waterland were conducted by an independent appraiser, KJPP Karmanto & Rekan as of December 31, 2012 using the market value, cost and income approach.
Berdasarkan penilaian manajemen, tidak terdapat penurunan signifikan nilai wajar aset tetap tersebut di tahun 2014.
Based on management’s assessment, there is no significant decrease in the fair value of such property and equipment in 2014.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal pelaporan.
Management believes that there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of property and equipment as of the reporting date.
13. UTANG BANK JANGKA PENDEK
13. SHORT-TERM BANK LOANS 31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000
Pinjaman kredit modal kerja Suku bunga per tahun
310.999.998
199.999.999
Working capital loan
10% - 11%
9,25%-10%
Interest rate per annum
- 52 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman yang diperoleh adalah sebagai berikut:
The amortized cost of the loans are as follows:
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000 Utang bank jangka pendek Bunga yang masih harus dibayar
310.999.998 570.166
199.999.999 388.889
Short-term bank loans Accrued interest
Jumlah
311.570.164
200.388.888
Total
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman dengan Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri memberikan fasilitas pinjaman kredit modal kerja jangka pendek sebesar Rp 53.000.000 ribu dengan suku bunga sesuai dengan yang berlaku pada Bank Mandiri yang akan ditinjau setiap bulannya dengan jangka waktu pinjaman 1 (satu) tahun. Fasilitas tersebut telah diperpanjang beberapa kali, terakhir pada tanggal 1 Desember 2014 mengenai tambahan limit fasilitas kredit modal kerja jangka pendek menjadi sebesar Rp 300.000.000 ribu. Perjanjian tersebut jatuh tempo pada tanggal 27 Desember 2015.
On December 28, 2009, the Company entered into a loan facility agreement with Bank Mandiri, wherein the bank provided short-term working capital loan amounting to Rp 53,000,000 thousand at interest rate prevailing in Bank Mandiri that will be reviewed every month, with a term of 1 (one) year. The facility has been amended several times, most recently on December 1, 2014 regarding the increase in the credit limit of the short-term loan working capital facility to Rp 300,000,000 thousand. This facility matures on December 27, 2015.
Agunan berupa tanah dan bangunan, Mal Metropolitan dan Hotel Horison seluas 3,27 hektar di Bekasi, diikat hak tanggungan dengan nilai pengikatan sebesar 837.950.000 ribu.
Collateral in the form of land and buildings Metropolitan Mall and Horison Hotel covering approxiamtely 3.27 hectares in Bekasi, valued up to Rp 837,950,000 thousand.
Fasilitas kredit ini digunakan untuk pengembangan Perusahaan, MPD dan KGC.
This credit facility is used to finance property developments of the Company, MPD and KGC.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini telah digunakan masing-masing sebesar Rp 285.999.998 ribu dan Rp 199.999.999 ribu.
As of December 31, 2014 and 2013 Rp 285,999,998 thousand and Rp 199,999,999 thousand, respectively, of the loan facility has been utilized.
MKD
MKD
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 5 tanggal 1 Desember 2014, MKD memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja jangka pendek dari Bank Mandiri sebesar Rp 25 miliar yang digunakan untuk mendukung aktivitas operasional, pengembangan dan pembangunan kawasan perumahan Metland Cybercity. Jangka waktu pinjaman 12 bulan sampai dengan tanggal 30 Nopember 2015 dengan suku bunga 11% per tahun.
Based on the credit facility agreements No. 5 dated December 1, 2014, MKD obtained short term working capital loan from Bank Mandiri amounting to Rp 25 billion which is used for support operational activities, development and construction of residential project Metland Cybercity. The loan term is 12 months until November 30, 2015 with 11 % floating interest rate per annum.
Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini telah digunakan sebesar Rp 25.000.000 ribu.
As of December 31, 2014, Rp 25,000,000 thousand of the loan facility has been utilized.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan utang bank jangka panjang (Catatan 17).
This facility is secured by the same collateral as the long-term loans (Note 17).
- 53 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sehubungan dengan pinjaman yang disebutkan diatas, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam perjanjian (Catatan 17).
In relation to the above mentioned loans, the Company is required to fulfill certain covenants as stated in the agreements (Note 17).
14. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
14. TRADE ACCOUNTS PAYABLE TO THIRD PARTIES
Jumlah utang usaha berdasarkan segmen operasi dan umur adalah sebagai berikut:
Trade accounts payable by operating segments and age category are as follows:
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000 a. Berdasarkan segmen operasi Real estat Hotel Pusat perbelanjaan Jumlah b. Berdasarkan umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari > 120 hari Jumlah
33.061.665 3.862.465 1.707.522
89.219.838 2.119.347 2.927.700
38.631.652
94.266.885
28.574.032
90.547.381
6.637.805 653.676 179.251 228.637 2.358.251
438.880 269.716 256.332 3.546 2.751.030
38.631.652
94.266.885
Seluruh utang usaha merupakan utang dalam mata uang Rupiah kecuali sebesar Rp 2.851.782 ribu pada tanggal 31 Desember 2014 merupakan utang dalam mata uang asing. Seluruh utang berjangka waktu satu sampai dua bulan. Bunga tidak dibebankan dikarenakan pembayaran biasanya dilakukan dalam periode kredit normal.
a. By operating segments Real estate Hotel Shopping center Total b. By age category Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days > 120 days Total
All trade accounts payable are in Rupiah currency except for Rp 2,851,782 thousands as of December 31, 2014. Which are denominated in foreign currency. All trade accounts payable have credit term of 1 to 2 months. No interest is charged as all payments are usually made within the normal credit period.
15. UTANG LAIN-LAIN
15. OTHER ACCOUNTS PAYABLE 31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000
Jangka pendek PT Nusa Raya Cipta PT Berca Schindler Lifts PT Jaya Kencana PT Jaya Teknik PT Win Sejahtera PT Multigraha Alumindo Lain-lain (masing-masing dibawah 5% dari jumlah) Jumlah
24.315.075 5.886.633 3.742.610 3.428.601 732.500 -
27.208.802 7.127.349 4.389.701 9.042.035 4.228.819 4.645.396
23.377.896
20.980.930
Short-term PT Nusa Raya Cipta PT Berca Schindler Lifts PT Jaya Kencana PT Jaya Teknik PT Win Sejahtera PT Multigraha Alumindo Others (each below 5% from total)
61.483.315
77.623.032
Total
- 54 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000 Jangka panjang PT Sumber Kencana Graha Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bersih
36.945.695
24.214.443
(36.945.695)
-
-
24.214.443
Long-term PT Sumber Kencana Graha Current maturity of long-term liabilities Net
Utang lain-lain jangka pendek merupakan utang kepada kontraktor atas pembangunan Mal Grand Metropolitan, Bekasi dan renovasi Hotel Horison, Bekasi.
Short-term other accounts payable represent payable to contractor for construction of Grand Metropolitan Mall, Bekasi and renovation of Horison Hotel, Bekasi.
Pada tanggal 18 Pebruari 2009, MKD, entitas anak, mengadakan perjanjian MoU (Memorandum of Understanding) dengan PT Sumber Kencana Graha (SKG) untuk pendanaan dalam rangka pembangunan sarana jalan interchange STA 11 (“Interchange”) di Metland Cybercity. Terkait dengan MoU ini, MKD memperoleh pinjaman dari SKG yang dikenakan bunga tetap 6,5% per tahun.
On February 18, 2009, MKD, a subsidiary, entered into a Memorandum of Understanding (MoU) agreement with PT Sumber Kencana Graha (SKG) for the financing of the construction of STA 11 interchange road facilities (“Interchange”) at Metland Cybercity. In relation with this MoU, MKD received a loan from SKG with fixed interest rate of 6.5% per annum.
Berdasarkan amandemen atas perjanjian tanggal 2 Juli 2012, bunga pinjaman diubah menjadi 10% per tahun. Pinjaman jatuh tempo pada tanggal penandatanganan berita acara serah terima dari kontraktor.
Based on the amendment of agreement dated July 2, 2012, the interest rate was changed to 10% per annum, due on the signing date of certificate of completion signed by the contractor.
Pada tanggal 31 Desember 2014, pembangunan sarana jalan tersebut sedang dalam proses dan diperkirakan selesai pada tahun 2015, sehingga seluruh utang jangka panjang direklasifikasi ke bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun.
As of December 31, 2014, the construction of the road facilities is still in process and estimated to be completed in 2015, therefore all long-term loan is reclassified to current maturities.
16. UTANG PAJAK
16. TAXES PAYABLE 31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000
Pajak penghasilan final Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dan penyewaan (Catatan 30) Jasa konstruksi Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pasal 25 Pasal 29 Perusahaan (Catatan 30) Entitas anak Pajak pembangunan I Pajak pertambahan nilai Pajak bumi dan bangunan dan lainnya Jumlah
39.172.849 3.105.420
20.745.729 2.692.899
313.748 608.695 225.308
923.147 586.741 184.217
45.774 321.095 813.400 4.131.752 59.007
2.714.681 701.464 776.404 1.410.415 743.755
48.797.048
31.479.452
- 55 -
Final income taxes Transfer of land rights and/or building and rental (Note 30) Construction Income taxes Article 21 Article 23 and 26 Article 25 Article 29 The Company (Note 30) Subsidiaries Development tax I Value added tax Land and building tax and others Total
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
17. UTANG BANK JANGKA PANJANG
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
17. LONG-TERM BANK LOANS
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri yang diterima oleh Perusahaan, MDG dan MKD.
This account represents credit facility provided by Bank Mandiri to the Company, MDG and MKD.
Saldo pinjaman berdasarkan fasilitas adalah sebagai berikut:
Outstanding loans based on types of facility are as follows:
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000 Kredit investasi Pinjaman transaksi khusus Pinjaman kredit modal kerja
263.000.000 244.318.902 -
264.035.272 154.447.839 27.000.000
Investment loan Special transaction loan Working capital loan
Sub-jumlah Biaya transaksi yang belum diamortisasi
507.318.902
445.483.111
Subtotal
(3.910.366)
(3.219.097)
Jumlah Bagian jatuh tempo dalam satu tahun
503.408.536 (87.750.000)
442.264.014 (77.000.000)
Total Current maturities
Bagian jangka panjang
415.658.536
365.264.014
Long-term loans
Suku bunga per tahun
10% - 11%
9,25% - 10%
Interest rate per annum
Rincian pinjaman berdasarkan pembayaran adalah sebagai berikut:
jadual
Unamortized transaction costs
The details of the loans based on the schedule of payments are as follows:
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000 Dalam Dalam Dalam Dalam Dalam
satu tahun tahun ke-2 tahun ke-3 tahun ke-4 tahun ke-5
Jumlah
87.750.000 130.850.000 194.093.902 87.525.000 7.100.000
78.000.000 87.750.000 128.750.000 126.322.839 24.660.272
1 st year 2 nd year 3 rd year 4 th year 5 th year
507.318.902
445.483.111
Total
Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman yang diperoleh adalah sebagai berikut:
The amortized cost of the loans are as follows:
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000 Utang bank jangka panjang Bunga yang masih harus dibayar
503.408.536 1.095.556
442.264.014 838.926
Long-term bank loans Accrued interest
Jumlah
504.504.092
443.102.940
Total
Bunga pinjaman yang masih harus dibayar dicatat dalam akun beban akrual pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Accrued interest are presented as accrued expenses on the consolidated statements of financial position.
- 56 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kredit Investasi
Investment Loan
Perusahaan
The Company
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 24 tanggal 12 September 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi jangka panjang dari Bank Mandiri dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 250 miliar yang digunakan untuk pembiayaan proyek Mal Grand Metropolitan, Bekasi. Jangka waktu pinjaman 66 bulan sampai dengan bulan Maret 2018 termasuk 24 bulan masa tenggang dibayar dengan cicilan triwulanan dengan suku bunga mengambang 9,75% per tahun.
Based on the credit facility agreement No. 24 dated September 12, 2012, the Company also obtained a long-term investment loan facility from Bank Mandiri with maximum funding limit of Rp 250 billion which is used to finance the project of Grand Metropolitan Mal, Bekasi. The loan term is 66 months until March 2018, including 24 months grace period, payable on a quarterly basis that bears 9.75% floating interest rate per annum.
Fasilitas ini dijamin dengan tanah Perusahaan dengan sertifikat No. 8188, No. 8267 dan No. 8463 dengan hak tanggungan sebesar Rp 275.000.000 ribu (Catatan 11) dan secara cross default dengan agunan seluruh fasilitas Perusahaan di Bank Mandiri.
This loan facility is secured by the Company’s land with HGB certificate No. 8188, No. 8267 and No. 8463 valued up to Rp 275,000,000 thousand (Note 11) with a cross default provision on all the Company’s collateral in Bank Mandiri.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini telah digunakan masing-masing sebesar Rp 240.000.000 ribu dan Rp 250.000.000 ribu.
As of December 31, 2014 and 2013, Rp 240,000,000 thousand and Rp 250,000,000 thousand, respectively, of the loan facility has been utilized.
MDG
MDG
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 301 tanggal 28 Juni 2013, MDG memperoleh fasilitas kredit investasi jangka panjang dari Bank Mandiri dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 24 miliar yang digunakan untuk pembiayaan proyek Metland Hotel, Cirebon. Jangka waktu pinjaman 75 bulan sampai dengan bulan September 2019 termasuk 12 bulan masa tenggang dibayar dengan cicilan triwulanan dengan suku bunga mengambang 9,5% per tahun.
Based on credit facility agreement No. 301 dated June 28, 2013, MDG obtained a long-term investment loan facility from Bank Mandiri with maximum funding limit of Rp 24 billion which is used to finance the project of Metland Hotel, Cirebon. The loan term is 75 months until September 2019, including 12 months grace period, payable on a quarterly basis that bears 9.5% floating interest rate per annum.
Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan bangunan Metland Hotel, Cirebon dengan sertifikat HGB No. 131 dengan hak tanggungan sebesar Rp 26.400.000 ribu (Catatan 12) dan agunan bukan aset tetap berupa Corporate Guarantee dan undertaking guarantee oleh PT Metropolitan Permata Development, PT Wahana Arthadinamika dan PT Dwi Kencana Motor, pemegang saham MDG, untuk menjamin penyelesaian proyek.
This loan facility is secured by land and building of Metland Hotel, Cirebon building with HGB certificate No. 131 with bear value of Rp 26,400,000 thousand (Note 12) and nonproperty and equipment collateral i.e secured by Corporate Guarantee and undertaking guarantee of PT Metropolitan Permata Development, PT Wahana Arthadinamika and PT Dwi Kencana Motor, MDG’s stockholders, for covered project completion.
Fasilitas kredit investasi ini mencakup persyaratan antara lain MDG harus menjaga rasio keuangan lancar minimal 1,2 kali, rasio debt service coverage minimal 1,1 kali, EBITDA to interest minimal 1,5 kali dan rasio utang terhadap modal maksimal 1,2 kali.
The investment loan facility contains covenants which, among others, require MDG to maintain minimum current ratio of 1.2, minimum debt service coverage ratio of 1.1, minimum EBITDA to interest of 1.5 and maximum debt to equity ratio of 1.2.
- 57 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan surat penawaran perubahan ketentuan dan syarat fasilitas kredit investasi MDG dari Bank Mandiri pada tanggal 20 Pebruari 2015, persyaratan rasio keuangan akan mulai berlaku sejak tahun 2016 sampai lunas, kecuali syarat rasio keuangan lancar tidak berlaku.
Based on amendment letter of term and condition of the investment loan MDG from Bank Mandiri, dated February 20, 2015, the financial covenant ratio will be valid from 2016 until the loan is fully paid, except current ratio which is not applicable.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini telah digunakan masing-masing sebesar Rp 23.000.000 ribu dan Rp 14.035.272 ribu.
As of December 31, 2014 and 2013, Rp 23,000,000 thousand and Rp 14,035,272 thousand, of the loan facility has been utilized.
Pinjaman Transaksi Khusus
Special Transaction Loan
Perusahaan
The Company
i.
i.
ii.
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 299 tanggal 28 Juni 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus maksimum sebesar Rp 240 miliar dengan tujuan untuk tambahan modal kerja, belanja modal maupun untuk kebutuhan operasional lainnya namun tidak diperkenankan untuk membeli tanah. Jangka waktu pinjaman 60 bulan sampai dengan bulan September 2019 termasuk 12 bulan masa tenggang dibayar dengan cicilan triwulanan dengan suku bunga mengambang 9,5%.
Based on credit facility agreement No. 299 dated June 28, 2013, the Company obtained a special transaction loan with maximum funding limit of Rp 240 billion which is used for working capital requirement, capital expenditure and other operational needs, except for land purchase. The loan term is 60 months until September 2019, including 12 months grace period, payable on a quarterly basis and bears 9.5% floating interest rate per annum.
Fasilitas kredit diatas mencakup persyaratan antara lain Perusahaan harus menjaga rasio keuangan lancar minimal 1,2 kali, rasio debt service coverage minimal 1,2 kali, EBITDA to interest minimal 2,0 kali dan rasio utang terhadap modal maksimal 2,0 kali.
The loan facility above contain covenants, which among others, require the Company to maintain minimum current ratio of 1.2, minimum debt service coverage ratio of 1.2, minimum EBITDA to interest of 2.0 and maximum debt to equity ratio of 2.0.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini telah digunakan masing-masing sebesar Rp 230.000.000 ribu dan Rp 154.447.839 ribu.
As of December 31, 2014 and 2013, Rp 230,000,000 thousand and Rp 154,447,839 thousand, respectively, of the loan facility has been utilized.
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 2 tanggal 1 Desember 2014, Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) 3 untuk pembiayaan asset produktif berupa Mal Metropolitan dan Hotel Horison Bekasi, dana tersebut akan digunakan untuk perluasan usaha termasuk pembangunan Mal Metropolitan Cileungsi dengan limit sebesar Rp 150.000.000 ribu. Jangka waktu pinjaman 48 bulan sampai dengan Nopember 2018 termasuk 12 bulan masa tenggang dibayar dengan cicilan setiap bulan dengan suku bunga mengambang sebesar 11%.
ii.
- 58 -
Based on credit facility agreement No. 2 dated December 1, 2014, the Company obtained a long term loan facility (PTK 3) which is used to finance productive asset such as Metropolitan Mall and Horison Hotel, Bekasi, this fund will be used for expansion including Metropolitan Mall Cileungsi development with maximum funding limit of Rp 150,000,000 thousand. The loan term is 48 months until November 2018, including 12 months grace period, payable on monthly basis and bears 11% floating interest rate per annum.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Fasilitas kredit diatas mencakup persyaratan antara lain Perusahaan harus menjaga rasio keuangan lancar minimal 1,2 kali, rasio debt service coverage minimal 1,2 kali, EBITDA to interest minimal 2,0 kali dan rasio utang terhadap modal maksimal 2,0 kali.
The loan facility above contain covenants, which among others, require the Company to maintain minimum current ratio of 1.2, minimum debt service coverage ratio of 1.2, minimum EBITDA to interest of 2.0 and maximum debt to equity ratio of 2.0.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan tanah Perusahaan dengan HGB No. 5615, HGB No. 5616, HGB No. 3412 dan HGB No. 4030, berikut dengan bangunannya dan segala sesuatu yang didirikan diatasnya dengan hak tanggungan sebesar Rp 837.950.000 ribu.
The loan facility are secured by the Company’s land with Building Use Rights Certificate (HGB) No. 5615, HGB No. 5616, HGB No. 3412 and HGB No. 4030, including building and all assets constructed on the land valued up to Rp 837,950,000 thousand.
Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini belum digunakan.
As of December 31, 2014, this facility has not been utilized.
MKD
MKD
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 4 tanggal 1 Desember 2014, MKD memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari Bank Mandiri dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 140 miliar. Jangka waktu pinjaman 51 bulan sampai dengan bulan Pebruari 2019 termasuk 18 bulan masa tenggang dibayar dengan cicilan triwulanan dengan suku bunga mengambang 11% per tahun.
Based on the credit facility agreements No. 4 dated December 1, 2014, MKD obtained special transaction loan with maximum funding limit Rp 140 billion. The loan term is 51 months until February 2019, including 18 months grace period, payable on a quarterly basis that bears 11% floating interest rate per annum.
Fasilitas ini dijamin dengan tanah MKD dengan HGB No. 2103 yang akan dipecah menjadi beberapa sertifikat dengan hak tanggungan sebesar Rp 206.250.000 ribu dan agunan kredit lainnya berupa Corporate Guarantee dan top up guarantee dari PT Metropolitan Permata Development dan PT Karyadeka Pancamurni. Agunan bukan aset berupa piutang yang akan diikat dengan akta jaminan fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 25.000.000 ribu (Catatan 6).
This loan facility is secured by land of MKD, with Building Use Rights Certificate (HGB) No. 2103 which will be split into serveral certificate with bear value of Rp 206,250,000 thousand and other collateral; i.e secured by Corporate Guarantee and top up guarantee by PT Metropolitan Permata Development, PT Karyadeka Pancamurni. Non-property and equipment collateral; i.e account receivable valued Rp 25,000,000 thousand (Note 6).
Fasilitas kredit investasi ini mencakup persyaratan antara lain MKD harus menjaga rasio keuangan lancar minimal 1,2 kali, rasio debt service coverage minimal 1,5 kali, EBITDA to interest minimal 2 kali dan rasio utang terhadap modal maksimal 2 kali.
The investment loan facility contains covenants which, among others, require MKD to maintain minimum current ratio of 1.2, minimum debt service coverage ratio of 1.5, minimum EBITDA to interest of 2 and maximum debt to equity ratio of 2.
Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini telah digunakan sebesar Rp 14.318.902 ribu.
As of December 31, 2014, Rp 14,318,902 thousand of the loan facility has been utilized.
Pinjaman Kredit Modal Kerja
Working Capital Loan
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian fasilitas pinjaman dengan Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri memberikan fasilitas pinjaman kepada Perusahaan, sebagai berikut:
On December 28, 2009, the Company entered into several loan facility agreements with Bank Mandiri, wherein the following loan facilities will be provided to the Company:
- 59 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Fasilitas pinjaman kredit modal kerja jangka panjang sebesar Rp 107.000.000 ribu dengan suku bunga sebesar 11% per tahun dan akan ditinjau setiap bulannya dan dilunasi selama 5 (lima) tahun dengan angsuran triwulanan sampai dengan Desember 2014.
Long-term Loan Working Capital amounting to Rp 107,000,000 thousand with interest rate of 11% per annum that will be reviewed every month, with a term of 5 (five) years, and payable quarterly until December 2014.
Fasilitas pinjaman transaksi khusus sebesar Rp 90.000.000 ribu dengan suku bunga 11% per tahun dan akan ditinjau setiap bulannya dan dilunasi selama 5 (lima) tahun dengan angsuran triwulanan sampai dengan Desember 2014.
Special Transaction Loan amounting to Rp 90,000,000 thousand with interest rate of 11% per annum that will be reviewed every month, with a term of 5 (five) years and payable quarterly until December 2014.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan tanah Perusahaan dengan HGB No. 5615, HGB No. 5616, HGB No. 3412 dan HGB No. 4030, berikut dengan bangunannya dan segala sesuatu yang didirikan diatasnya, jaminan perusahaan dari PT Metropolitan Persada Internasional, piutang Mal Metropolitan sebesar Rp 3.200.000 ribu (Catatan 6), pendapatan Grup, Top Up Guarantee untuk cost overrun dan cash deficiency oleh PT Metropolitan Persada Internasional (Catatan 33).
The loan facilities are secured by the Company’s land with Building Use Rights Certificate (HGB) No. 5615, HGB No. 5616, HGB No. 3412 and HGB No. 4030, including building and all assets constructed on the land, company guarantee from PT Metropolitan Persada International, receivables arising from the operations of Metropolitan Mall amounting to Rp 3,200,000 thousand (Note 6), Group’s revenue, Top Up Guarantee for cost overrun and cash deficiency by PT Metropolitan Persada Internasional (Note 33).
Fasilitas kredit diatas mencakup kondisi dan persyaratan, antara lain, bahwa Perusahaan harus menjaga likuiditas dan solvabilitas Perusahaan dengan rasio keuangan lancar minimal 1,2 kali, rasio debt service coverage minimal 1,2 kali, EBITDA to interest minimal 2,0 kali dan rasio utang terhadap modal maksimal 2,00 kali.
The above credit facilities contain covenants which, among others, require the Company to maintain its liquidity and solvency with minimum current ratio of 1.2, minimum debt service coverage ratio of 1.2, minimum EBITDA to interest of 2.0 and maximum debt to equity ratio of 2.00.
Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh fasilitas pinjaman di atas telah lunas. Pada tanggal 31 Desember 2013, fasilitas ini telah digunakan sebesar Rp 27.000.000 ribu.
As of December 31, 2014, all loan facilities above are fully paid. As of December 31, 2013, Rp 27,000,000 thousand of the loan facility has been utilized.
Fasilitas kredit diatas juga memuat pembatasan antara lain, membatasi perolehan fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain atau lembaga keuangan lainnya, memindahtangankan barang jaminan atau agunan kepada pihak lain, mengikatkan diri sebagai penjamin, membagikan dividen, meningkatkan atau menurunkan modal dasar atau modal disetor dan merubah susunan Direksi atau Dewan Komisaris.
The above credit facilities also include certain covenants that limit the Company’s ability to received credit facility or loan from other banks or other financial institution, transfer collateral to other parties, act as a guarantor, distribute dividends, increase or decrease its authorized or paid-up capital and change the composition of its Directors and Board of Commissioners.
- 60 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
18. PENDAPATAN DITERIMA UANG MUKA PENJUALAN
DIMUKA
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
DAN
18. UNEARNED ADVANCES
REVENUE
AND
SALES
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000 Uang muka penjualan Titipan pelanggan Pendapatan sewa diterima dimuka
45.739.997 44.405.647 82.186.619
63.013.724 24.777.904 80.579.215
Sales advances Customers' deposits Unearned rental revenue
Jumlah Bagian yang direalisasi dalam satu tahun
172.332.263
168.370.843
(149.293.671)
(153.383.572)
Current maturities
Bagian jangka panjang
23.038.592
14.987.271
Long-term portion
Rincian uang muka penjualan berdasarkan persentase dari harga jual adalah sebagai berikut: Persentase dari harga jual
Total
The details of sales advances based on percentage of sales price are as follows:
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000
Percentage of sales price
< 20% 20% - 49,99% 50% - 99,99% 100%
17.608.553 7.315.233 7.046.685 13.769.526
20.072.229 8.187.013 3.981.440 30.773.042
< 20% 20% - 49,99% 50% - 99,99% 100%
Jumlah
45.739.997
63.013.724
Total
Seluruh pendapatan sewa diterima dimuka dan uang muka penjualan dalam mata uang Rupiah.
All unearned rental revenue and sales advances are in Rupiah.
Uang muka penjualan merupakan uang muka penjualan rumah tinggal dan tanah Metland Transyogi, Metland Cileungsi, Metland Tambun, Metland Puri, Metland Menteng dan Metland Cibitung yang belum memenuhi persyaratan untuk diakui sebagai pendapatan dan selisih lebih antara uang yang diterima M-Gold dengan pengakuan pendapatan berdasarkan persentase penyelesaian proyek.
Sales advances mainly represent advances received from sale of land and residential houses Metland Transyogi, Metland Cileungsi, Metland Tambun, Metland Puri, Metland Menteng and Metland Cibitung which has not yet fulfilled the condition to be recognized as revenue and represent excess cash received for M-Gold from the income recognized based on the project’s percentage of completion.
Titipan pelanggan merupakan penerimaan dari calon pembeli yang masih dapat dibatalkan sewaktu-waktu dan biaya yang harus ditanggung pembeli sehubungan dengan biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan, pengurusan sertifikat, perijinan dan lainnya.
Customers’ deposits represent payment from buyers which are cancellable anytime and costs to be borne by the buyers in connection with acquisition of land and buildings, arrangement of certificates, licenses and other changes.
Pendapatan sewa diterima dimuka merupakan pendapatan diterima dimuka atas sewa pusat perbelanjaan di Mal Metropolitan, Grand Metropolitan, Bekasi dan Plaza Metropolitan, Tambun.
Unearned rental revenue represents unearned revenue on shopping centre rental at Metropolitan Mall, Grand Metropolitan, Bekasi and Plaza Metropolitan, Tambun.
- 61 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
19. MODAL SAHAM
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
19. CAPITAL STOCK
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, PT Raya Saham Registra, pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Nama pemegang saham Reco Newtown Pte., Ltd., Singapura PT Metropolitan Persada Internasional Netstar Holdings Limited, British Virgin Islands DBS Bank Ltd S/A PTSL as Trustee of NS ASEAN Hospitality and Real Estate Nanda Widya, Presiden Direktur Freddy Soetanto, Direktur Thomas Johannes Angfendy, Direktur Pandu Gunandito, Direktur Anhar Sudradjat, Direktur Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Nama pemegang saham Reco Newtown Pte., Ltd., Singapura PT Metropolitan Persada Internasional Netstar Holdings Limited, British Virgin Islands RBC ISB S/A NS Private Equity Trust NS Asean Hospitality and Real Estate Nanda Widya, Presiden Direktur Freddy Soetanto, Direktur Thomas Johannes Angfendy, Direktur Pandu Gunandito, Direktur Anhar Sudradjat, Direktur Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Based on stockholders list issued by Administration Office of Listed Shares of the Company, PT Raya Saham Registra, the stockholders of the Company as follows:
31 Desember/Decemb er 31, 2014 Jumlah Persentase Jumlah modal saham/ kepemilikan/ disetor/ Numb er of Percentage Total paid-in shares of ownership capital stock % Rp '000 2.842.250.000
37,50
284.225.000
1.725.023.300
22,76
172.502.330
1.056.958.188
13,95
105.695.819
1.112.500.000 10.181.400 4.854.500
14,68 0,13 0,06
111.250.000 1.018.140 485.450
5.292.500 5.190.000 4.170.700
0,07 0,07 0,06
529.250 519.000 417.070
812.912.412
10,72
81.291.241
7.579.333.000
100,00
757.933.300
31 Desember/December 31, 2013 Jumlah Persentase Jumlah modal saham/ kepemilikan/ disetor/ Numb er of Percentage Total paid-in shares of ownership capital stock % Rp '000 2.842.250.000
37,50
284.225.000
1.719.889.000
22,69
171.988.900
1.056.958.188
13,95
105.695.819
1.112.500.000 8.271.500 3.849.500
14,68 0,11 0,05
111.250.000 827.150 384.950
4.243.000 4.140.500 3.831.500
0,06 0,05 0,05
424.300 414.050 383.150
823.399.812
10,86
82.339.981
7.579.333.000
100,00
757.933.300
Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak untuk membawa satu suara per saham dan berpartisipasi dalam dividen.
Name of stockholder Reco Newtown Pte., Ltd., Singapore PT Metropolitan Persada Internasional Netstar Holdings Limited, British Virgin Islands DBS Bank Ltd S/A PTSL as Trustee of NS ASEAN Hospitality and Real Estate Nanda Widya, President Director Freddy Soetanto, Director Thomas Johannes Angfendy, Director Pandu Gunandito, Director Anhar Sudradjat, Director Public (each below 5%) Total
Name of stockholder Reco Newtown Pte., Ltd., Singapore PT Metropolitan Persada Internasional Netstar Holdings Limited, British Virgin Islands RBC ISB S/A NS Private Equity Trust NS Asean Hospitality and Real Estate Nanda Widya, President Director Freddy Soetanto, Director Thomas Johannes Angfendy, Director Pandu Gunandito, Director Anhar Sudradjat, Director Public (each below 5%) Total
The shares issued and fully paid are ordinary shares which entitle the holder to carry one vote per share and to participate in dividends.
- 62 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Penurunan modal setelah eliminasi saldo defisit dalam rangka kuasi reorganisasi pada tanggal 31 Desember 2004 Agio saham dari penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat sebesar 1.894.833.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 240 per saham
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 dan/and 2013 Rp '000
265.276.620
The reduction of paid-in capital, after eliminating deficit in connection with the quasi-reorganization dated December 31, 2004 Additional paid-in capital from initial public offering totaling 1,894,833,000 shares with par value of Rp 100 per share offered at Rp 240 per share
Jumlah Dikurangi dengan biaya emisi saham
265.285.214 (27.406.926)
Total Less stock issuance cost
Saldo tambahan modal disetor
237.878.288
Balance of additional paid-in capital
21. OPSI SAHAM
8.594
21. STOCK OPTIONS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 11 Maret 2011, pemegang saham menyetujui program opsi kepemilikan saham perseroan oleh manajemen (MSOP).
Based on General Shareholders Meeting dated March 11, 2011, the shareholders agreed the Company's management stock option plan (MSOP).
Pelaksanaan program MSOP akan dilakukan dengan menerbitkan hak opsi dengan rincian sebagai berikut:
The MSOP program implementation will be done by issuing option rights as follows:
Tahap I
Jumlah hak opsi yang akan diterbitkan sebesar maksimum 50% dari jumlah hak opsi yang akan diterbitkan dalam program MSOP dan akan diberikan kepada peserta program MSOP pada bulan Pebruari 2012.
Phase I The number of option rights to be issued is at a maximum of 50% of the option right issued in MSOP program and will be given to the MSOP program participants in February 2012.
Tahap II
Phase II
Sebesar sisa dari hak opsi dalam program MSOP akan diberikan kepada peserta program MSOP pada bulan Pebruari 2013.
The rest of the option rights in the program will be granted to MSOP program participants in February 2013.
Periode pelaksanaan hak opsi akan ditetapkan di kemudian hari, sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode pelaksanaan setiap tahunnya dan harga pelaksanaan akan ditetapkan dengan mengacu pada ketentuan yang termaktub dalam butir V.2.2 Peraturan I-A Lampiran I Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep 305/BJ/07-2004 tertanggal 19 Juli 2004 yaitu sekurang-kurangnya 90,0% dari harga rata-rata penutupan saham perusahaan tercatat yang bersangkutan selama kurun waktu 25 (dua puluh lima) hari bursa berturut turut di pasar reguler
The implementation of the option period will be determined at a later date and at least two (2) implementation periods for each year and the execution price will be determined by reference to the provisions contained in Article V.2.2 Regulation I-A Attachment I Decision of the Directors of PT Bursa Efek Jakarta No. Kep 305/BJ/07-2004 dated July 19, 2004, which is at least 90.0% of the average closing price of the listed company’s shares for the period of 25 exchange days in regular market before the start of the option period. The MSOP program will be
- 63 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
sebelum periode pelaksanaan. Pelaksanaan Program MSOP akan dilakukan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang akan ditetapkan oleh Direksi Perusahaan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
carried out according to the terms and conditions applied by the Company’s Directors according to the prevailing laws.
Berdasarkan surat Perusahaan No. 002/Corpsec/ Metland/II/2012 tanggal 10 Pebruari 2012 kepada PT Bursa Efek Indonesia, Perusahaan menyampaikan rencana pelaksanaan MSOP PT Metropolitan Land Tbk untuk Opsi Tahap I sejumlah 37.896.500 saham opsi untuk membeli saham dengan vesting period sampai dengan Maret 2014. Harga pelaksanaan untuk Tahap I yaitu sebesar Rp 205 per saham mengacu pada harga rata-rata perdagangan saham Perusahaan di BEI pada penutupan perdagangan tanggal 5 Januari 2012 sampai dengan tanggal 9 Pebruari 2012.
Based on the Company’s letter No. 002/Corpsec/ Metland/II/2012 dated February 10, 2012 to the Indonesia Stock Exchange, the Company submitted the MSOP implementation plan for PT Metropolitan Land Tbk for Option Phase I consisting of 37,896,500 stock options to purchase shares with vesting period until March 2014. The option Phase I exercise price amounted to Rp 205 per share by reference to the average trading price of the Company shares on IDX at the close of trading between January 5, 2012 until February 9, 2012.
Beban kompensasi MSOP Tahap I pada tahun 2013 sebesar Rp 1.580.501 ribu dicatat pada beban administrasi (Catatan 27).
Compensation expense for MSOP Phase I in 2013, amounting Rp 1,580,501 thousand, were recorded as administrative expense (Note 27).
Nilai wajar dari hak opsi MSOP diestimasi pada tanggal pemberian hak opsi dengan menggunakan model Black-Scholes.
The fair value of the MSOP was estimated at grant date of option rights using the Black Scholes model.
Perhitungan MSOP dilakukan oleh aktuaris independen PT Milliman Indonesia. Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:
The MSOP calculation is done by independent actuary PT Milliman Indonesia. Key assumptions used in calculating the fair value of options are as follows:
Tahap / Phase I Asumsi/Assumption Tingkat suku bunga bebas risiko Periode pelaksanaan
Perkiraan ketidakstabilan harga saham Perkiraan dividen
5% per tahun/per annum 1 - 30 Maret 2014 dan 1 - 30 September 2014/ March 1 - 30, 2014 and Septemb er 1 - 30, 2014 21% per tahun/per annum 1%
Jumlah hak opsi Tahap I telah didistribusikan kepada para peserta MSOP. Opsi yang beredar pada tahun 2012 sebanyak 37.896.500 lembar saham, dimana sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 seluruh opsi telah kadaluwarsa dan tidak ada eksekusi selama tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2013, modal sehubungan dengan opsi saham berjumlah sebesar Rp 2.895.126 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2014 opsi saham yang tidak dieksekusi yang sebelumnya telah diakui sebagai komponen disajikan sebagai komponen ekuitas lainnya.
Risk free interest rate Exercise period
Expected volatility of the share price Expected dividends
The number of option rights for Phase I has been distributed to the participants of the MSOP program. The outstanding options issued in 2012 consist of 37,896,500 shares. As of December 31, 2014, all options expired and no option has been exercised during the year. As of December 31, 2013, the value of the stock options recognized in equity option amounted to Rp 2,895,126 thousand. As of December 31, 2014 unexercised stock options that has been previously recognized in equity is presented as other equity component.
- 64 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
22. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN TUNAI
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
22. GENERAL RESERVE AND CASH DIVIDENDS
Berdasarkan rapat umum pemegang saham sebagaimana tercantum dalam Akta No. 18 tanggal 2 Juni 2014 dari Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba tahun 2013 untuk membentuk cadangan umum sebesar Rp 2.000.000 ribu dan pembagian dividen tunai sebesar Rp 49.265.665 ribu atau Rp 6,5 per saham.
Based on the stockholders meeting as stated in Deed No. 18 dated June 2, 2014 of Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notary in Jakarta, the Company’s stockholders approved appropriation of retained earnings amounting to Rp 2,000,000 thousand and the distribution of cash dividends from the 2013 profit of Rp 49,265,665 thousand or Rp 6.5 per share.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham sebagaimana tercantum dalam Akta No. 151 tanggal 16 Mei 2013 dari Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba tahun 2012 untuk membentuk cadangan umum sebesar Rp 2.000.000 ribu dan pembagian dividen tunai sebesar Rp 40.737.399 ribu atau Rp 5,37 per saham.
Based on the stockholders meeting as stated in Deed No. 151 dated May 16, 2013 of Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notary in Jakarta, the Company’s stockholders approved appropriation of retained earnings of Rp 2,000,000 thousand and distribution of cash dividends from the 2012 profit of Rp 40,737,399 thousand or Rp 5.37 per share.
23. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
a. Kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas anak
23. NON-CONTROLLlNG INTERESTS 31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000
a. Non-controlling interests in net assets of subsidiaries
PT Metropolitan Permata Development dan entitas anak PT Fajar Putera Dinasti PT Sumbersentosa Guna Lestari PT Kembang Griya Cahaya PT Metropolitan Global Management
99.608.580 13.540 10.769 1.074 311
45.912.364 11.819 10.379 894 15
PT Metropolitan Permata Development and its subsidiaries PT Fajar Putera Dinasti PT Sumbersentosa Guna Lestari PT Kembang Griya Cahaya PT Metropolitan Global Management
Jumlah
99.634.274
45.935.471
Total
2014 Rp '000
2013 Rp '000
b. Kepentingan nonpengendali atas laba (rugi) bersih entitas anak
b. Non-controlling interests in net income (losses) of subsidiaries
PT Metropolitan Permata Development dan entitas anak PT Fajar Putera Dinasti PT Sumbersentosa Guna Lestari PT Kembang Griya Cahaya PT Metropolitan Global Management
41.266.876 1.721 390 180 296
(248.221) 195 731 164 (35)
PT Metropolitan Permata Development and its subsidiaries PT Fajar Putera Dinasti PT Sumbersentosa Guna Lestari PT Kembang Griya Cahaya PT Metropolitan Global Management
Jumlah
41.269.463
(247.166)
Total
- 65 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penambahan kepentingan nonpengendali atas aset bersih PT Metropolitan Permata Development dan entitas anak masing-masing sebesar Rp 12.429.340 ribu dan Rp 9.124.950 ribu pada tahun 2014 dan 2013 merupakan uang muka setoran modal pemegang saham lain pada MKD dan MDG.
Additional non-controlling interest on net assets of PT Metropolitan Permata Development and its subsidiaries amounting to Rp 12,429,340 thousand and Rp 9,124,950 thousand in 2014 and 2013, respectively, represents stock subscription advances from other shareholders of MKD and MDG.
24. PENDAPATAN USAHA
24. REVENUES 2014 Rp '000
Real estat Penjualan tanah dan/atau bangunan Penjualan kavling tanah Penjualan apartemen dan perkantoran Penjualan ruko Pusat perbelanjaan Sewa ruang Jasa layanan dan pemeliharaan Utilitas Lain-lain Hotel Kamar Makanan dan minuman Lain-lain Pusat rekreasi Penjualan tiket Lain-lain Lain-lain Jumlah
2013 Rp '000 Real estate
483.081.320 195.795.124
402.797.373 22.314.948
Sale of land and/or buildings Sale of parcels of land
54.566.678 42.058.844
138.859.032 38.378.989
138.711.125
99.824.784
54.836.545 46.841.432 1.794.101
36.983.990 29.894.284 1.021.582
52.976.215 34.726.005 3.653.117
41.307.381 32.221.865 3.726.998
3.487.987 225.423 4.978.492
2.720.595 269.809 4.652.334
Sale of apartment and offices Sale of office houses Shopping center Space rentals Service and maintenance charges Utilities Others Hotel Rooms Food and beverages Others Recreation center Ticket sales Others Others
1.117.732.408
854.973.964
Total
Tidak terdapat pendapatan usaha dari pihak berelasi.
None of the revenues were derived from a related party.
Tidak terdapat pendapatan usaha dari satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan.
There is no revenue from any one customer that exceed 10% of total revenues.
- 66 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
25. BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOK PENJUALAN
Real estat Tanah dan/atau bangunan Apartemen dan perkantoran Ruko Kavling tanah Pusat perbelanjaan Listrik, air dan gas Penyusutan (Catatan 11) Kebersihan Gaji dan kesejahteraan karyawan Parkir dan keamanan Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain Hotel Makanan dan minuman Gaji dan kesejahteraan karyawan Beban bagi hasil (Catatan 35g) Penyusutan (Catatan 12) Listrik, air dan gas Bahan baku dan perlengkapan Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain Penyusutan (Catatan 11 dan 12) Pusat rekreasi Lain-lain Jumlah
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
25. DIRECT COSTS AND COST OF SALES
2014 Rp '000
2013 Rp '000
224.003.159 33.174.726 18.173.603 25.929.136
175.893.385 79.831.785 16.592.467 5.506.801
58.334.372 18.688.688 10.055.776
37.978.746 12.634.103 6.195.597
9.728.966 7.703.713 4.071.219 1.291.504
8.051.253 3.457.691 3.160.433 939.889
10.179.794
8.300.220
10.081.877 8.557.460 7.957.016 7.567.664
7.308.042 3.076.025 4.704.426 4.992.295
Real Estate Land and/or buildings Apartment and offices Office house Parcels of land Shopping center Electricity, water and gas Depreciation (Note 11) Cleaning services Salaries and employees' welfare Parking and security Repairs and maintenance Others Hotel Foods and beverages Salaries and employees' welfare Profit sharing expense (Note 35g) Depreciation (Note 12) Electricity, water and gas
4.590.277 2.684.170 2.376.347 1.683.598 1.425.698 1.007.800
3.292.344 1.392.794 2.107.571 1.675.678 1.270.316 764.288
Materials and supplies Repairs and maintenance Others Depreciation (Notes 11 and 12) Recreation center Others
469.266.563
389.126.149
Tidak terdapat pembelian dan beban kepada pihak berelasi.
Total
No purchases and expenses are made with a related party.
26. BEBAN PEMASARAN
26. MARKETING EXPENSES 2014 Rp '000
2013 Rp '000
Iklan dan promosi Jasa pemasaran Gaji dan tunjangan karyawan Lain-lain
39.190.197 2.290.990 1.969.636 3.824.359
37.646.292 3.737.012 1.603.588 1.750.407
Advertising and promotion Marketing fee Salaries and allowance Others
Jumlah
47.275.182
44.737.299
Total
- 67 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
27. BEBAN ADMINISTRASI
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
27. ADMINISTRATIVE EXPENSES 2014 Rp '000
2013 Rp '000
Gaji dan tunjangan karyawan Penyusutan (Catatan 12) Imbalan kerja (Catatan 32) Perbaikan dan pemeliharaan Sewa Alat tulis kantor dan cetak Asuransi Jasa profesional Transportasi dan perjalanan Pajak dan perijinan Sumbangan Telekomunikasi Listrik, air dan gas Beban pajak (Catatan 30) Perjamuan Jasa manajemen hotel (Catatan 33 dan 35b) Keamanan Kerugian penurunan nilai piutang (Catatan 6) Beban MSOP (Catatan 21) Lain-lain
110.139.759 6.272.670 4.611.535 4.394.660 3.678.767 3.624.059 3.360.854 3.134.953 3.099.139 3.008.766 2.609.049 1.810.982 1.789.863 1.748.269 1.686.116
86.676.947 5.072.017 2.747.705 4.220.411 2.479.758 2.710.502 1.892.323 3.247.165 2.845.802 1.572.164 949.225 1.622.834 1.527.276 18.099 990.980
1.240.014 899.264
2.216.071 762.021
726.277 10.921.984
3.269.676 1.580.501 6.744.236
Jumlah
168.756.980
133.145.713
28. BEBAN KEUANGAN
Salaries and allowances Depreciation (Note 12) Employee benefits (Note 32) Repairs and maintenance Rental Stationary and printing Insurance Professional fee Transportation and travelling Tax and license Donation Telecommunication Electricity, water and gas Tax expense (Note 30) Entertainment Hotel management fee (Notes 33 and 35b) Security Impairment losses on receivables (Note 6) MSOP expenses (Note 21) Others Total
28. FINANCE COST 2014 Rp '000
2013 Rp '000
Bunga utang bank Lainnya
62.574.679 4.789.289
21.989.267 1.614.626
Interest on bank loans Others
Jumlah
67.363.968
23.603.893
Total
29. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN BERSIH
29. OTHER GAINS AND LOSSES - NET
2014 Rp '000
2013 Rp '000
Penghasilan administrasi Denda pajak (Catatan 30) Lain-lain - bersih
4.490.923 (5.686.829) (52.218)
3.219.969 7.408.538
Jumlah
(1.248.124)
10.628.507
- 68 -
Administration income Tax penalty (Note 30) Others - net Total
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
30. PAJAK PENGHASILAN
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
30. INCOME TAX
Beban (manfaat) pajak Grup terdiri dari:
The tax expense (benefit) of the Group consists of the following: 2014 Rp '000
Beban pajak kini Pajak penghasilan final Perusahaan Entitas anak Pajak penghasilan non final Perusahaan Entitas anak Surat ketetapan pajak Perusahaan Entitas anak
2013 Rp '000
39.700.174 23.506.981
36.512.984 9.770.112
2.217.893 472.350
3.800.607 725.393
4.302.596 10.359
-
Jumlah beban pajak kini
70.210.353
50.809.096
Beban (manfaat) pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak
464.926 (1.362.768)
Jumlah beban pajak tangguhan Jumlah beban pajak - bersih
(897.842) 69.312.511
360.266 (257.087) 103.179 50.912.275
Current tax expense Final income tax The Company Subsidiaries Non final income tax The Company Subsidiaries Tax assessment letter The Company Subsidiaries Total current tax expense Deferred tax expense (benefit) The Company Subsidiaries Total deferred tax expense Total tax expense - net
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Rincian beban pajak penghasilan final adalah sebagai berikut:
The details of final income tax expense are as follows:
2014 Rp '000 Pajak penghasilan final Perusahaan Pajak pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan Penyewaan dan jasa pemeliharaan Jumlah Entitas anak Pajak pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan Penyewaan dan jasa pemeliharaan Jumlah Jumlah beban pajak penghasilan final
2013 Rp '000
23.620.721
21.099.440
16.079.453
15.413.544
39.700.174
36.512.984
22.695.646
9.015.896
811.335
754.216
23.506.981
9.770.112
63.207.155
46.283.096
- 69 -
Final income tax The Company Transfer of land rights and/or buildings tax Rental and service charges Total Subsidiaries Transfer of land rights and/or buildings tax Rental and service charges Total Total final income tax expense
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perincian utang pajak penghasilan final adalah sebagai berikut:
The details of final income tax payables are as follows:
2014 Rp '000 Saldo awal tahun Pajak penghasilan final atas pendapatan usaha tahun berjalan Mutasi bersih pajak dibayar dimuka atas uang muka penjualan dan pendapatan diterima dimuka Pajak penghasilan final yang telah dipotong pihak ketiga atau disetor sendiri tahun berjalan
20.745.729
19.565.405
63.207.155
46.283.096
366.018
Saldo akhir tahun (Catatan 16)
2013 Rp '000
877.347
(45.146.053)
(45.980.119)
39.172.849
20.745.729
Beginning of the year Final income tax on current year revenues Net movement in the prepaid tax of sale advances and unearned revenues Final income tax deducted by third party or paid by the Group in the current year End of the year (Note 16)
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba fiskal adalah sebagai berikut:
The reconciliation between profit before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income are as follows:
2014 Rp '000
2013 Rp '000
378.529.803
291.879.924
228.934.850
49.715.660
Profit before tax of subsidiaries
149.594.953
242.164.264
Profit before tax of the Company
(141.014.146)
(218.632.657)
Profit before tax on operations subjected to final tax
23.531.607
Profit on operations subjected to nonfinal tax
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba entitas anak sebelum pajak penghasilan Laba sebelum pajak Perusahaan Laba sebelum pajak atas penghasilan yang pajaknya bersifat final Laba atas penghasilan yang pajaknya bersifat tidak final Perbedaan temporer: Imbalan kerja
8.580.807 (222.198)
Penyusutan aset tetap Amortisasi aset lain-lain Penambahan (pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha
(1.710.669) (39.194)
Jumlah
(1.875.899)
96.162
- 70 -
50.909 (1.404.788) (22.181)
(65.004) (1.441.064)
Profit before tax per consolidated statements of comprehensive income
Temporary difference: Employee benefits Depreciation of property and equipment Amortization of other asset Addition (recovery) of allowance for impairment losses on account receivable Total
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2014 Rp '000 Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Perjamuan, sumbangan dan representasi Denda pajak Beban MSOP Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Lain-lain Jumlah Laba kena pajak Perusahaan
1.535.243 4.031.039 -
265.182 18.099 1.580.501
(5.301.065) 1.901.448
(8.605.741) (146.156)
2.166.665
(6.888.115)
8.871.573
15.202.428
Rincian beban pajak kini dan pajak penghasilan kurang bayar Perusahaan adalah sebagai berikut:
Beban pajak kini dengan tarif pajak 25% Pembayaran pajak dimuka Pajak penghasilan Pasal 25 Pajak penghasilan kurang bayar (Catatan 16)
2013 Rp '000 Nondeductible expenses (nontaxable income): Entertainment, donation and representation Tax penalty MSOP expenses Interest income already subject to final tax Others Total The Company's taxable income
The details of the current tax expense and underpayment of income tax of the Company is as follows:
2014
2013 Rp '000
2.217.893
3.800.607
(2.172.119)
(1.085.926)
45.774
2.714.681
Current tax expenses at the prevailing tax rate of 25% Less prepaid taxes Income tax Article 25 Income tax underpayment (Note 16)
Laba kena pajak Perusahaan untuk tahun 2013 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
The Company’s taxable income for 2013 is in accordance with the corporate tax filed with the Tax Service Office.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.
Deferred tax is computed based on the effect of the temporary differences between the consolidated financial statements carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases.
- 71 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup terdiri dari:
Perusahaan
Deferred tax assets (liabilities) of the Group consists of the following:
Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) (dibebankan) ke laba rugi/ ke laba rugi/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ Credited Credited December 31, (charged) December 31, (charged) December 31, 2012 2013 2014 to income to income Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000
Piutang usaha
212.665
(16.251)
196.414
(24.040)
172.374
Aset tetap Aset lain-lain Liabilitas imbalan kerja Aset (liabilitas) pajak tangguhan
(18.884)
(351.197) (5.545)
(351.197) (24.429)
(427.667) (9.799)
(778.864) (34.228)
265.922
12.727
278.649
(3.420)
459.703
(360.266)
99.437
(464.926)
275.229 (365.489)
Entitas anak Aset tetap Liabilitas imbalan kerja Rugi fiskal Aset pajak tangguhan
The Company Trade accounts receivable Property and equipment Other assets Employee benefits obligation Deferred tax asset (liabilities)
(10.037)
(10.037)
(205.460)
156.485 -
35.247 231.877
191.732 231.877
(121.854) 1.690.082
69.878 1.921.959
Subsidiaries Property and equipment Employee benefits obligation Tax loss
156.485
257.087
413.572
1.362.768
1.776.340
Deferred tax assets
-
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rate to profit before tax is as follows:
2014 Rp '000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba entitas anak sebelum pajak Laba sebelum pajak Perusahaan Laba sebelum pajak atas penghasilan yang bersifat final Laba atas penghasilan yang pajaknya bersifat tidak final Pajak dengan tarif yang berlaku (25%) Pengaruh pajak atas: Penghasilan tidak kena pajak (beban yang tidak dapat diperhitungkan) Penyesuaian atas pajak tangguhan tahun sebelumnya Jumlah beban pajak tidak final Perusahaan Entitas anak: Beban pajak kini Manfaat pajak tangguhan
(215.497)
2013 Rp '000
378.529.803 228.934.850
291.879.924 49.715.660
149.594.953
242.164.264
(141.014.146)
(218.632.657)
8.580.807
23.531.607
2.145.202
5.882.901
Profit before tax per consolidated statements of comprehensive income Profit before tax of subsidiaries Profit before tax of the Company Profit before tax on operations subjected to final tax Profit on operations subjected to nonfinal tax Tax at effective tax rate (25%) Tax effect of:
541.666 (4.049) 2.682.819 472.350 (1.362.768)
Jumlah beban pajak tidak final Beban pajak penghasilan final Penyesuaian atas surat ketetapan pajak
1.792.401 63.207.155
Jumlah beban pajak
69.312.511
4.312.955
- 72 -
(1.722.028) 4.160.873 725.393 (257.087) 4.629.179 46.283.096 50.912.275
Nontaxable income (nondeductible expenses) Adjustment of prior year deferred tax Total non final tax charge Company Subsidiaries: Current tax Deferred tax income Total nonfinal tax expense Final income tax expense Adjustment of tax assessment letter Total tax expense
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak
Tax Assessment Letter and Tax Collection Letter
Perusahaan
The Company
Selama tahun 2014, Perusahaan dan ANP menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dengan rincian sebagai berikut:
In 2014, the Company and ANP received several Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) and Tax Collection Letter (STP), with details as follow: Rp'000
Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 29 2012 2011 2010 Pajak pertambahan nilai Jumlah
460.904 567.075 5.349.976 869.256 11.359 4.489.483 11.748.053
Atas penerbitan SKPKB dan STP tersebut, Perusahaan dan ANP mencatat beban dengan rincian sebagai berikut:
Income tax Article 4 (2) Article 21 Article 29 2012 2011 2010 Value added tax Total
For the issuance of such SKPKB and STP, the Company and ANP recorded as expense, with details as follow: Rp'000
Beban pajak Beban administrasi (Catatan 27) Beban lain-lain (Catatan 29) Jumlah
4.312.955 1.748.269 5.686.829 11.748.053
Tax expense Administrative expense (Note 27) Other expense (Note 29) Total
Pada tahun 2013, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atas pajak penghasilan pasal 25 tahun 2013 dengan nilai sebesar Rp 18.099 ribu.
In 2013, the Company also received Tax Collection Letter (STP) article 25 year 2013 amounting to Rp 18,099 thousand.
MPD
MPD
Pada tanggal 27 Desember 2013, MPD menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan badan tahun 2006 sebesar Rp 351.532 ribu.
On December 27, 2013, MPD received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for corporate income tax year 2006 amounting to Rp 351,532 thousand.
- 73 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
31. LABA PER SAHAM
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
31. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan sebagai dasar untuk perhitungan laba per saham dasar:
The computation of earnings per share is based on the following data:
Laba
Earnings 2014 Rp '000
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian
2013 Rp '000
267.947.829
241.214.815
Jumlah Saham
Number of Shares 2014 Saham/ Shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar Pengaruh efek berpotensi saham biasa yang dilutif opsi saham Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba bersih per saham dilusian
Profit for the year attributable to owners of the Company which is used in the calculation of basic and diluted earnings per share
2013 Saham/ Shares
7.579.333.000
7.579.333.000
-
22.599.319
7.579.333.000
7.601.932.319
Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share Effect of diluted potential ordinary shares arising from employee and management stock option Weighted average number of shares for calculation of diluted earnings per share
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham yang dilutif.
As of December 31, 2014, the Company does not have potential dilutive ordinary shares.
Laba per saham dilusian pada tanggal 31 Desember 2013 mencerminkan pengaruh atas opsi saham karyawan yang beredar.
Diluted earnings per share as of December 31, 2013, reflect the effect of outstanding management stock options.
32. IMBALAN KERJA
32. EMPLOYEE BENEFITS
Imbalan Pasca-Kerja
Post-Employment Benefits
Grup memberikan imbalan pasca-kerja imbalan pasti untuk karyawan berdasarkan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Sejak 22 Agustus 2011, Grup mengikuti Program Asuransi TM Severance dari PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. Pada bulan September 2014, program ini dialihkan ke DPLK Mandiri menjadi program pensiun untuk kompensasi pesangon. Hak penggantian polis asuransi adalah aset program Grup, karena hasil penerimaan polis (a) digunakan hanya untuk membayar atau mendanai imbalan kerja dalam program imbalan pasti; dan (b) tidak dapat digunakan untuk membayar utang Grup (walaupun dalam keadaan bangkrut), dan tidak dapat dikembalikan kepada Grup, kecuali dalam keadaan hasil polis mencerminkan surplus aset yang tidak digunakan untuk memenuhi seluruh liabilitas imbalan kerja; atau hasil polis dikembalikan ke Grup untuk mengganti imbalan kerja yang telah dibayarkan oleh Grup.
The Group provides defined post-employment benefits to their employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. Starting August 22, 2011, the Group participates in Insurance of TM Severance Program of PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. On September 2014, this program has been transferred to DPLK Mandiri as pension fund. The insurance policy is considered an assets program, since the proceeds of the policy (a) can be used only to pay or fund employee benefits of the Group’s defined benefit plan; and (b) are not available to the Group’s own creditors (even in bankruptcy) and cannot be paid to the Group, unless either the proceeds represent surplus assets that are not needed for the policy to meet all the related employee benefits obligations; or the proceeds are returned to the Group to reimburse it for employee benefits already paid.
- 74 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Other long-term Employee Benefits
Grup juga memberikan imbalan kerja jangka panjang lain berupa penghargaan masa kerja bagi karyawan yang memenuhi persyaratan. Imbalan kerja jangka panjang lainnya didasarkan pada masa kerja.
The Group also provides other long-term employee benefits such as long service award for their qualifying employees. Other long-term benefits is determined based on years of service.
Jumlah karyawan yang berhak diperhitungkan untuk imbalan pasca kerja tersebut adalah 641 karyawan tahun 2014 dan 652 karyawan tahun 2013.
The number of employees entitled to the benefits are 641 employees in 2014 and 652 employees in 2013.
Beban imbalan pasca-kerja dan imbalan kerja jangka panjang lain yang diakui di laba rugi adalah sebagai berikut:
Post-employment benefits and other long-term employee benefits expense recognized in income are as follows:
Imbalan pasca-kerja/ Postemployment benefits Rp '000 3.185.420 3.001.183 4.415 126.740
2014 Imbalan kerja jangka panjang lainnya/ Other long-term employee benefits Rp '000
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial Biaya jasa lalu Keuntungan kurtailmen dan penyelesaian Hasil yang diharapkan dari aset program
(31.691)
-
(2.303.103)
-
Current service cost Interest cost Net actuarial loss Past service cost Gain on curtailments and (31.691) settlements Expected return on (2.303.103) plan assets
Jumlah
3.982.964
628.571
4.611.535
Imbalan pasca-kerja/ Postemployment benefits Rp '000
451.853 108.775 67.943 -
Jumlah/ Total Rp '000
2013 Imbalan kerja jangka panjang lainnya/ Other long-term employee benefits Rp '000
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) aktuarial Biaya jasa lalu Keuntungan kurtailmen dan penyelesaian Hasil yang diharapkan dari aset program
(40.696)
-
(3.208.924)
Jumlah
2.165.499
3.637.273 3.109.958 72.358 126.740
Total
Jumlah/ Total Rp '000
3.433.491 2.023.201
417.166 52.646
3.850.657 2.075.847
(168.313) 126.740
112.394 -
-
(55.919) Net actuarial loss (gain) 126.740 Past service cost Gain on curtailments and (40.696) settlements Expected return on (3.208.924) plan assets
582.206
2.747.705
- 75 -
Current service cost Interest cost
Total
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Liabilitas imbalan kerja Grup yang termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Employee benefits obligation of the Group included the consolidated statements of financial position are as follows:
31 Desember/December 31, 2014 Imbalan Imbalan kerja jangka pasca-kerja/ panjang lainnya/ PostOther long-term employment employee Jumlah/ benefits benefits Total Rp '000 Rp '000 Rp '000 Nilai kini liabilitas Biaya jasa lalu belum diakui Kerugian aktuarial belum diakui Nilai wajar aset program Liabilitas bersih
41.041.421 (1.250.669) (5.478.960) (27.345.699)
1.219.094 -
42.260.515 (1.250.669) (5.478.960) (27.345.699)
6.966.093
1.219.094
8.185.187
Present value of obligation Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial gains Fair value of plan assets Net liability
31 Desember/December 31, 2013 Imbalan Imbalan kerja jangka pasca-kerja/ panjang lainnya/ PostOther long-term employment employee Jumlah/ benefits benefits Total Rp '000 Rp '000 Rp '000 Nilai kini liabilitas Biaya jasa lalu belum diakui Kerugian aktuarial belum diakui Nilai wajar aset program Liabilitas bersih
37.926.983 (1.377.408) 2.080 (28.968.554)
1.279.710 -
39.206.693 (1.377.408) 2.080 (28.968.554)
7.583.101
1.279.710
8.862.811
Mutasi nilai kini aset program selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Present value of obligation Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial gains Fair value of plan assets Net liability
Movements in the present value of the plan assets in the current year were as follows:
2014 Rp '000
2013 Rp '000
Saldo awal nilai wajar aset program Imbal hasil ekspektasian aset program Kerugian aktuarial Pembayaran manfaat
28.968.554 2.303.103 (179.518) (3.746.440)
34.758.699 3.208.924 (3.660.158) (5.338.911)
Beginning fair value of plan assets Expected return on plan assets Actuarial losses Benefits paid
Saldo akhir nilai wajar aset program
27.345.699
28.968.554
Ending fair value of plan assets
- 76 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kategori utama aset program, dan tingkat imbal hasil ekspektasian pada akhir periode pelaporan untuk setiap kategori, adalah sebagai berikut:
The major categories of plan assets, and the expected rate of return at the end of the reporting period for each category, are as follows:
Tingkat imbal hasil ekspektasian/ Expected return 2014 2013 % % Pasar uang Instrumen ekuitas Lain-lain Imbalan hasil ekspektasian rata-rata tertimbang
Nilai wajar aset program/ Fair value of plan assets 2014 2013 Rp '000 Rp '000
100%
6% 15% 8%
27.345.699 -
20.641.976 8.261.515 65.063
Money market Equity instruments Others
10,00%
10,00%
27.345.699
28.968.554
Weighted average expected return
-
Tingkat imbal hasil ekspektasian keseluruhan adalah rata-rata tertimbang dari imbal hasil ekspektasian dari berbagai kategori aset program yang diselenggarakan. Penilaian direksi atas imbal hasil ekspektasian didasarkan pada tren pengembalian historis dan analis prediksi pasar untuk aset selama masa kewajiban tersebut.
The overall expected rate of return is a weighted average of the expected returns of the various categories of plan assets held. The directors’ assessment of the expected returns is based on historical return trends and analysts’ predictions of the market for the asset over the life of the related obligation.
Hak penggantian terdiri dari investasi pada pasar uang 100% dan 71,30%, instrumen ekuitas 0% dan 0% dan lainnya 0% dan 28,50% masingmasing untuk tahun 2014 dan 2013.
The plan assets consist of investment in money market of 100% and 71.30%, equity instrument of 0% and 0% and others of 0% and 28.50% in 2014 and 2013, respectively.
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Movements in the present value of the defined benefits obligation in the current year are as follows:
2014 Rp '000
2013 Rp '000
Saldo awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) aktuarial Efek kurtailmen Pembayaran manfaat
39.206.693 3.637.273 3.109.958 5.368.346 (26.157) (9.035.598)
41.891.137 3.850.657 2.075.847 (2.929.759) (37.005) (5.644.184)
Beginning of year Current service cost Interest cost Actuarial loss (gain) Effect of curtailment Benefits paid
Saldo akhir tahun
42.260.515
39.206.693
End of year
- 77 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Riwayat penyesuaian adalah sebagai berikut: 2014 Rp '000
2013 Rp '000
The history of adjustments is as follows: 2012 Rp '000
2011 Rp '000
2010 Rp '000
Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset progam
42.260.515 (27.345.699)
39.206.693 (28.968.554)
41.891.137 (34.758.699)
34.479.251 (20.086.652)
23.172.320 -
Present value of defined benefits obligation Fair value of plan assets
Defisit
14.914.816
10.238.139
7.132.438
14.392.599
23.172.320
Deficit
4.612.079
4.763.990
(5.832.523)
4.499.765
(3.660.158)
14.970.258
Penyesuaian liabilitas program Penyesuaian aset program
(179.519)
(846.768)
(167.695)
-
Experience adjustments on plan liabilities Experience adjustments on plan assets
Manajemen berpendapat bahwa estimasi liabilitas atas imbalan kerja tersebut telah memadai untuk menutup liabilitas imbalan kerja Grup.
Management believes that the estimated liability on employee benefits are adequate to cover the Group’s employee benefits obligation.
Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:
The cost of providing employee benefits is calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Umur pensiun normal Tingkat mortalitas
2014
2013
8,00% 7% 55 - 60 TMI 3
8,50% 7% 55 - 60 TMI 3
33. SIFAT RELASI DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
33. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Relasi a.
Perusahaan yang dengan Grup yaitu: -
b.
Discount rate per annum Salary increment rate per annum Normal retirement age Mortality rate
Nature of Relationship manajemennya
sama
a.
Companies which have management as the Group: -
PT Metropolitan Development PT Metropolitan Golden Management
Reco Newtown Pte., Ltd., (berkedudukan di Singapura), PT Metropolitan Persada Internasional dan Netstar Holdings Limited (berkedudukan di British Virgin Islands) adalah pemegang saham Perusahaan.
b.
the
same
PT Metropolitan Development PT Metropolitan Golden Management
Reco Newtown Pte., Ltd., (incorporated in Singapore), PT Metropolitan Persada Internasional and Netstar Holdings Limited (incorporated in British Virgin Islands) are the stockholders of the Company.
Transaksi-transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Transaksi antara Grup, yang merupakan pihak berelasi Perusahaan, telah dieliminasi dalam konsolidasian dan tidak disajikan dalam catatan ini. Rincian transaksi antara Grup dan pihak berelasi lainnya disajikan dibawah ini:
Transactions between the Group, which are related parties of the Company, have been eliminated on consolidation and are not disclosed in this note. Details of transactions between the Group, and other related parties are disclosed below:
- 78 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
a.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan mengadakan perjanjian manajemen dengan PT Metropolitan Golden Management seperti dijelaskan pada Catatan 35. Saldo liabilitas dan beban yang timbul atas transaksi tersebut diatas adalah sebagai berikut:
Beban akrual Persentase terhadap jumlah liabilitas Beban jasa manajemen (Catatan 27) Persentase terhadap jumlah beban administrasi
a.
The Company entered into management agreement with PT Metropolitan Golden Management as described in Note 35. Liabilities and expense that arise from above transactions were as follow:
2014
2013
191.761
391.053
Rp '000
0,016% Rp '000
0,04%
1.240.014
2.216.071
0,73%
1,66%
Accrued expense Percentage to total liabilities Management fee (Note 27) Percentage to total administration expenses
b.
PT Metropolitan Persada Internasional memberikan jaminan perusahaan (Company Guarantee) atas utang bank yang diterima Perusahaan (Catatan 17).
b.
PT Metropolitan Persada Internasional provides Company guarantee for bank loans obtained by the Company (Note 17).
c.
Piutang lain-lain kepada pihak berelasi terdiri dari:
c.
Other accounts receivable from related parties consist of:
PT Metropolitan Golden Management PT Metropolitan Persada Internasional Jumlah Persentase dari jumlah aset
d.
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000 36.781 -
9.750
36.781 0,001%
Utang lain-lain kepada pihak berelasi terdiri dari:
PT Metropolitan Persada Internasional PT Metropolitan Golden Management Jumlah Persentase dari jumlah liabilitas
343.913
353.663 0,012%
d.
-
269.500 3.809
259.750
0,021%
Piutang dan utang kepada pihak berelasi diberikan tanpa bunga dan jaminan dan akan diselesaikan dalam jangka waktu setahun.
Total Percentage to total assets
Other accounts payable to related parties consists of:
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000 259.750
PT Metropolitan Golden Management PT Metropolitan Persada Internasional
273.309
0,026%
PT Metropolitan Persada Internasional PT Metropolitan Golden Management Total Percentage to total liabilities
Accounts receivable and payable to related parties are not subject to interest, have no collateral and will be settled in one year.
- 79 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
e.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Grup menyediakan kompensasi kepada personel manajemen kunci adalah sebagai berikut:
e.
The Group provides compensation to the key management personnel as follows:
2014 Rp '000
2013 Rp '000
Imbalan jangka pendek Imbalan pasca-kerja Pembayaran berbasis saham
16.955.032 359.084 -
15.120.200 736.689 666.971
Short-term benefits Post-employment benefits Share based payment
Jumlah
17.314.116
16.523.860
Total
34. INFORMASI SEGMEN
34. SEGMENT INFORMATION
Segmen dilaporkan atas produk dan jasa yang menghasilkan pendapatan
Product and services from which reportable segments derive their revenues
Informasi yang dilaporkan kepada direksi untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerja segmen memfokuskan pada jenis produk atau jasa yang diberikan atau disediakan. Segmen yang dilaporkan Grup merupakan kegiatan sebagai berikut:
Information reported to directors for the purpose of resources allocation and assessment of segment performance focuses on type of products or services delivered or provided. The Group’s reportable segments are engaged in the following:
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Real estat Pusat perbelanjaan Hotel Lainnya
Real estate Shopping center Hotel Others
Real estat mencakup penjualan tanah kavling, bangunan rumah, rumah toko (ruko), apartemen, perkantoran dan kondotel.
Real estate consists of retail sale of land, residential houses, shop houses, apartment, offices and condotel.
Lainnya terutama merupakan pusat rekreasi.
Others is mainly recreation center.
Pendapatan dan hasil segmen
Segment revenue and result
Berikut ini merupakan analisa pendapatan dan hasil segmen Grup berdasarkan segmen dilaporkan:
The following is an analysis of the Group’s revenue and results by reportable segments:
Pendapatan segmen/ Segment revenues 2014 2013 Rp '000 Rp '000 Real estat Pusat perbelanjaan Hotel Lainnya Eliminasi
602.350.342 167.724.640 77.256.244 9.203.314 (1.560.576)
335.612.959 81.631.671 11.669.737 1.742.561 1.776.755
213.551.329 52.924.416 19.309.388 619.094 1.560.576
Real estate Shopping center Hotel Others Elimination
854.973.964
432.433.683
287.964.803
Consolidated
Penghasilan bunga Beban keuangan Keuntungan dan kerugian lain-lain
14.708.212 (67.363.968) (1.248.124)
16.890.507 (23.603.893) 10.628.507
Interest income Finance cost Other gains and losses
Laba sebelum pajak
378.529.803
291.879.924
Profit before tax
Konsolidasian
775.501.966 242.183.203 91.355.337 10.468.657 (1.776.755)
Laba segmen/ Segment profit 2014 2013 Rp '000 Rp '000
1.117.732.408
- 80 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pendapatan segmen yang dilaporkan diatas merupakan pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan dalam dan luar.
Segment revenue reported above represents revenue generated from internal and external customers.
Kebijakan akuntansi dari segmen dilaporkan adalah sama dengan kebijakan akuntansi Grup seperti dijabarkan pada Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasian. Laba segmen merupakan laba yang diperoleh setiap segmen tanpa memperhitungkan alokasi beban pemasaran, beban administrasi, penghasilan bunga, beban keuangan, keuntungan dan kerugian lain-lain dan beban pajak. Hal ini merupakan pengukuran yang dilaporkan kepada direksi sebagai pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerja segmen.
The accounting policies of the reportable segments are the same as the Group's accounting policies described in Note 3 to the consolidated finanancial statements. Segment profit represents the profit earned by each segment without allocation of marketing expenses, administrative expenses, interest income, finance costs, other gains and losses and income tax expense. This is the measure reported to the directors as the chief operating decision maker for the purposes of resource allocation and assessment of segment performance.
Aset dan liabilitas segmen
Segment assets and liabilities 31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000
Aset segmen Real estat Pusat perbelanjaan Hotel Lainnya
4.595.868.527 1.080.106.118 286.448.719 70.812.495
3.826.902.375 955.336.304 206.141.067 20.020.729
6.033.235.859 (2.782.518.116)
5.008.400.475 (2.173.916.304)
Konsolidasian
3.250.717.743
2.834.484.171
Liabilitas segmen Real estat Pusat perbelanjaan Hotel Lainnya
1.028.539.864 997.104.507 147.577.679 70.804.285
864.087.528 917.209.968 76.546.542 20.160.064
Jumlah Eliminasi
Jumlah Eliminasi Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
2.244.026.335 (1.581.949.819)
Konsolidasian
1.878.004.102 (1.186.503.981)
551.504.951
378.228.741
1.213.581.467
1.069.728.862
Untuk tujuan monitoring kinerja segmen dan pengalokasian sumber daya diantara segmen:
Segment Assets Real estate Shopping center Hotel Others Total Elimination Consolidated Segment Liabilities Real estate Shopping center Hotel Others Total Elimination Unallocated liabilities Consolidated
For the purposes of monitoring segment performance and allocating resources between segments:
seluruh aset dilaporkan.
segmen
all assets segments.
seluruh liabilitas dialokasikan ke segmen dilaporkan selain dari pinjaman.
all liabilities are allocated to reportable segments other than borrowings.
dialokasikan
ke
- 81 -
are
allocated
to
reportable
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Informasi segmen lainnya
Other segment information Pengeluaran modal/ Capital expenditures 2014 2013 Rp '000 Rp '000
Penyusutan/Depreciation 2014 2013 Rp '000 Rp '000 Pusat perbelanjaan Hotel Real estat Lainnya
21.773.582 7.958.580 3.685.175 1.184.635
14.196.385 4.795.628 3.346.720 1.747.491
87.660.485 80.662.862 16.457.232 1.596.112
355.330.526 49.987.114 7.881.547 3.037.545
Shopping center Hotel Real estate Others
Jumlah Eliminasi
34.601.972 -
24.086.224 -
186.376.691 -
416.236.732 -
Total Elimination
Konsolidasian
34.601.972
24.086.224
186.376.691
416.236.732
Consolidated
Grup beroperasi di Jawa dan Bali, Indonesia. Oleh karena operasi di Bali masih tidak signifikan, Grup mempertimbangkan untuk tidak menyajikan pendapatan dari pelanggan eksternal per lokasi operasi dan informasi terkait aset per lokasi aset.
The Group operates in Jawa and Bali, Indonesia. Since the operation in Bali was insignificant, the Group did not present the revenue from external customers by location of operations as well as the assets by locations.
Pendapatan dari produk dan jasa utama berikut informasi mengenai pelanggan utama diungkapkan dalam Catatan 24 atas laporan keuangan konsolidasian.
Revenue from major products and services and information about major customers are disclosed in Note 24 to the consolidated financial statements.
35. IKATAN DAN KONTINJENSI a.
35. COMMITMENTS AND CONTINGENTS
Grup mengadakan perjanjian dengan beberapa bank dalam rangka penyediaan fasilitas kredit kepada pembeli untuk pemilikan rumah, rumah toko dan apartemen milik grup sebagai berikut: 1.
a.
Perusahaan, MPD, KGC dan/atau FPD melakukan beberapa perjanjian kerjasama atas fasilitas kredit pemilikan rumah untuk pelanggannya dengan Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank Negara Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank Danamon, Bank Tabungan Negara, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank UOB Buana, Bank Mandiri Syariah, Bank Bumiputera Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Internasional Indonesia dan Bank DKI.
The Group entered into agreements with several banks, wherein such banks will provide credit facilities to the buyers of residential house, shophouses and apartments of the Group as follows: 1.
- 82 -
The Company, MPD, KGC and/or FPD entered into several cooperation agreements to provide credit facilities to the buyers of residential houses with Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank Negara Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank Danamon, Bank Tabungan Negara, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank UOB Buana, Bank Mandiri Syariah, Bank Bumiputera Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Internasional Indonesia and Bank DKI.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perjanjian-perjanjian kerjasama ini memuat ketentuan, antara lain adalah dalam hal pembeli menunggak angsurannya berturut-turut selama jangka waktu tertentu (tiga bulan atau enam bulan) dan sertifikat balik nama atau pecahan ke atas nama pembeli serta dokumen-dokumen lain yang terkait belum diserahkan kepada bank maka Grup mengikatkan diri sebagai penjamin atas pembayaran seluruh sisa utang pokok, bunga, denda dan biaya lainnya yang berhubungan dengan fasilitas kredit.
The agreements contain several provisions, including the provision that if the buyer defaults in installment payments consecutively over a certain period (three months or six months) and the split certificates or title certificate in the name of the buyer and other related documents have not been submitted to the bank, then the Group is obliged to guarantee the full repayment of the remaining loan principal, interests, penalties and other charges payable under the credit facility.
Dana pencairan fasilitas kredit untuk konsumen di atas akan ditempatkan sebagai rekening giro (escrow account) dan/atau deposito berjangka atas nama Grup dimana pencairan escrow account dan/atau deposito berjangka tersebut akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemajuan penyelesaian pekerjaan dan dokumen-dokumen yang terkait sebagaimana dirinci dalam masing-masing perjanjian (Catatan 9).
The proceeds from the consumers' availment of the above credit facility will be placed as current account (escrow account) and/or time deposits under the name of the Group, the withdrawal of escrow account and/or time deposits will be made in accordance with the progress of the completion of construction and the related documents as specified in each agreement (Note 9).
2.
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Tabungan Negara untuk menyediakan fasilitas kredit kepada pembeli untuk pemilikan apartemen dan perkantoran M-Gold Tower.
2.
The Company entered into agreements with Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia and Bank Tabungan Negara to provide credit facilities to the buyers of M-Gold Tower apartment and office.
3.
Pada tanggal 15 Agustus 2012, ANP, entitas anak, mengadakan perjanjian kerjasama dengan Bank Permata untuk pemberian fasilitas kredit kepemilikan – Kondotel Horison Seminyak.
3.
On August 15, 2012, ANP, a subsidiary, entered into an agreement with Bank Permata on granting credit facilities relating to the acquisition of Condotel Horison Seminyak.
Perjanjian tersebut memuat sejumlah ketentuan bahwa ANP akan bertanggung jawab sepenuhnya atas pembayaran seluruh jumlah utang dari pembeli unit kondotel selama jangka waktu kredit, maksimum 5 tahun termasuk pokok, bunga dan biaya-biaya lainnya yang timbul terkait perjanjian kredit. Kewajiban pembayaran tersebut akan timbul apabila pembeli telah lalai membayar kewajiban angsuran selama tiga bulan berturut-turut kepada bank. Jika pelanggan mengalami gagal bayar, maka menurut perjanjian dengan Bank Permata tersebut ANP diharuskan untuk membeli kembali unit kondotel.
The above agreements include several provisions that require ANP to guarantee the payment of all amounts due from the customers relating to the acquisition of the condotel units within the credit period, up to a maximum of 5 years including the principal, interest and other cost incurred in relation to the loan agreement. The obligation to pay will arise upon the customers’ nonpayment of the amounts due for three consecutive months. Upon customer default, the agreement with Bank Permata requires ANP to buyback the condotel units.
- 83 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, manajemen berpendapat bahwa Bank Permata tidak mungkin mengklaim sesuai kontrak tersebut. Selanjutnya, manajemen berkeyakinan jika terjadi gagal bayar dan menyebabkan ANP harus membeli kembali unit kondotel tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut akan melebihi jumlah utang dalam kontrak jaminan keuangan. Sebagai akibatnya, tidak ada liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. b.
As of December 31, 2014 and 2013, management assessed that it was not probable that Bank Permata will claim under this agreement. Furthermore, the management believes that in case of default and the resulting buy back of the condotel units, the recoverable amount from the assets obtained will exceed the amount payable under the financial guarantee contract. Consequently, no liability is recognized from this agreement in the consolidated statements of financial position.
Grup mengadakan beberapa perjanjian manajemen dengan PT Metropolitan Golden Management, perusahaan yang memiliki pemegang saham akhir yang sama dengan Perusahaan untuk menyediakan jasa manajemen hotel sebagai berikut: 1.
b.
Pada tanggal 5 Januari 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian untuk Hotel Horison, Bekasi. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 5 Januari 2014. Atas jasa tersebut, Perusahaan diwajibkan membayar biaya dasar pengelolaan sebesar 2% dari jumlah pendapatan kotor hotel dan biaya insentif pengelolaan sebesar 2,5% dari laba kotor usaha.
The Group entered into several management agreement with PT Metropolitan Golden Management, a company which have the same ultimate stockholders as the Company, relating to the provision of hotel management services as follows: 1.
Pada tanggal 3 Pebruari 2014, Perusahaan mengadakan perpanjangan perjanjian untuk Hotel Horison, Bekasi. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 1 Pebruari 2017. Atas jasa tersebut, Perusahaan diwajibkan membayar biaya lisensi sebesar 1% dari jumlah pendapatan kotor hotel.
On January 5, 2004, the Company entered into an agreement for Horison Hotel, Bekasi. The agreement is valid up to January 5, 2014. As compensation, the Company is obliged to pay basic fee at 2% of the hotel’s gross revenue and incentive fee at 2.5% of gross operating profit.
On February 3, 2014, the Company entered into an extension agreement for Horison Hotel, Bekasi. The agreement is valid up to February 1, 2017. As compensation, the Company is obliged to pay license fee at 1% of the hotel’s gross revenue.
2.
Pada tanggal 13 September 2011, MPD, entitas anak, mengadakan perjanjian untuk Hotel @HOM, Tambun. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 12 September 2016. MPD diwajibkan membayar biaya dasar pengelolaan sebesar 1% dari jumlah pendapatan kotor hotel.
2.
On September 13, 2011, MPD, a subsidiary, entered into a management agreement for @HOM Hotel. The agreement is valid up to September 12, 2016. As compensation, MPD is obliged to pay Basic Fee at 1% of the hotel's gross revenue.
3.
Pada tanggal 12 Desember 2012, MGRM, entitas anak mengadakan perjanjian untuk Hotel Horison Seminyak, Bali. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 11 Desember 2015. MGRM diwajibkan membayar biaya dasar pengelolaan sebesar 1 % dari jumlah pendapatan kotor hotel.
3.
On December 12, 2012, MGRM, a subsidiary, entered into an agreement for Horison Hotel Seminyak, Bali. The agreement is valid up to December 11, 2015. As compensation, MGRM is obliged to pay Basic Fee at 1% of the hotel’s gross revenue.
- 84 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
4.
c.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 3 Pebruari 2014, MGM, entitas anak, mengadakan perjanjian untuk Hotel Metland Cirebon. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 1 Pebruari 2017. MGM diwajibkan membayar biaya dasar pengelolaan sebesar 1 % dari total pendapatan kotor Hotel.
4.
Pada tanggal 12 Juli 2011, KGC, entitas anak, menandatangani perjanjian sewa dengan PT Hero Supermarket Tbk (Hero), dimana KGC setuju untuk menyewakan tanah dan bangunan seluas 5.000 meter persegi yang terletak di Perumahan Metland Transyogi, Jalan Metro Raya No. 99, Cileungsi untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
c.
On July 12, 2011, KGC, a subsidiary, entered into a lease agreement with PT Hero Supermarket Tbk (Hero), whereby KGC agreed to lease its land and building with total area of 5,000 square meters located in Perumahan Metland Transyogi, Jalan Metro Raya No. 99, Cileungsi for 20 (twenty) years.
Biaya sewa untuk dua puluh empat bulan pertama harus dibayar dimuka.
The rental fees for the first twenty four months shall be paid in advance.
Perjanjian sewa operasi memuat opsi untuk memperpanjang sewa untuk masa 5 tahun berikutnya.
The operating lease agreement contains an option to extend for the following 5 years.
Komitmen sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:
Non-cancellable operating commitments are as follows:
2014 Rp '000
d.
On February 3, 2014, MGM, a subsidiary, entered into a management agreement for Metland Hotel Seminyak. The agreement is valid up to February 1, 2017. MGM is obliged to pay Basic Fee at 1% of the hotel’s gross revenue.
lease
2013 Rp '000
Tidak lebih dari 1 tahun Lebih dari 1 tahun dan tidak lebih dari 5 tahun Lebih dari 5 tahun
2.094.540
2.094.540
12.567.240 31.072.501
9.634.884 36.099.397
Not later than 1 year Later than 1 year and not longer than 5 years Later than 5 years
Jumlah
45.734.281
47.828.821
Total
Berdasarkan akta No. 3 tanggal 5 Agustus 2010 oleh I Made Pria Dharsana, SH., ANP, entitas anak, menyewa tiga bidang tanah berikut bangunan hotel diatasnya, yang berlokasi di Jalan Arjuna Legian Kuta Bali. Jangka waktu sewa adalah 36 tahun dan 2 bulan yang berakhir pada tanggal 22 Desember 2046 dan dapat diperpanjang sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. ANP diperbolehkan untuk merobohkan bangunan hotel tersebut dan menggantinya dengan bangunan hotel yang baru. Harga sewa atas tanah tersebut adalah Rp 13.500.000.000 ditambah dengan pajak serta biaya lain terkait dengan sewa.
d.
- 85 -
Based on deed No. 3 dated August 5, 2010 by I Made Pria Dharsana, SH., ANP, a subsidiary, rented three parcels of land including the existing hotel buildings thereon, located at Jalan Arjuna Legian Kuta Bali. The rent term is 36 years and 2 months ending December 22, 2046 which can be extended upon agreement of both parties. ANP is allowed to knock down the hotel building and replace the structure with a brand new hotel building. The rental price amounted to Rp 13,500,000,000 plus taxes and other expense associated with the rent.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
e.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 12 Desember 2012, ANP, entitas anak, mengadakan perjanjian dengan pelanggan yang menjamin pengembalian atas investasi sebesar 24% selama tiga tahun pertama atas kepemilikan kondotel. Jaminan tersebut diberikan dalam bentuk potongan pembayaran langsung kepada pelanggan. Sebagai gantinya, pelanggan menyerahkan hak bagi hasil atas unit kondotel kepada ANP. ANP mencatat pendapatan bagi hasil tersebut sebagai piutang.
e.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, manajemen menilai bahwa estimasi penerimaan kas di masa depan yang berkaitan dengan bagi hasil tidak melebihi jumlah piutang usaha. Akibatnya, terdapat cadangan kerugian penurunan piutang dalam laporan keuangan konsolidasian (Catatan 6).
On December 12, 2012, ANP, a subsidiary, entered into agreements with certain customers that guarantee a fixed rate of return on investment of 24% during the first three years of the condotel unit acquisition. The guarantee is in a form of outright payment discount given to the customers. In return, the customers assign to ANP the right to receive the revenue-sharing from the condotel units. ANP records the revenuesharing as receivable. As of December 31, 2014 and 2013, management assessed that the estimated future cash receipts related to the revenuesharing is less than the amount of receivables recorded. Consequently, an allowance for impairment losses on receivable is recognized in the consolidated statement of financial position (Note 6).
f.
Pada tanggal 1 April 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa pemasaran dan penjualan apartemen dan perkantoran M-Gold Tower dengan Laily Syamsiar. Perjanjian ini berlaku sampai tanggal 30 September 2014 dan dapat diperpanjang sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. Laily Syamsiar mendapat komisi penjualan sebesar 2,5% dari harga transaksi sebelum pajak. Perjanjian ini telah berakhir dan tidak diperpanjang.
f.
On April 1, 2013, the Company entered into an agreement on marketing service and sale of apartment and office M-Gold Tower with Laily Syamsiar. This agreement is valid until September 30, 2014 which can be extended upon agreement of both parties. Laily Syamsiar obtained sales commission fee 2.5% from the transaction price before taxes. This agreement has been terminated and not extended.
g.
Pada tanggal 12 Desember 2012, MGRM mengadakan perjanjian bagi hasil atas pendapatan operasional unit Kondotel Horison Seminyak, Bali, dengan pemilik kondotel sebesar 40% dari pendapatan kamar. Perjanjian ini berlaku sampai tanggal 11 Desember 2042.
g.
On December 12, 2012, MGRM entered into a profit sharing agreement on Condotel Horison Seminyak, Bali at 40% of the condotel owner rentals from the room revenue. This agreement is valid until December 11, 2042.
h.
Pada tanggal 18 September 2013, MDG, entitas anak, mengadakan perjanjian dengan umah kebon, dimana MDG setuju untuk membayar 10% dari pendapatan makanan dan minuman atau paling sedikit sebesar Rp 15.000 ribu. Perjanjian ini berlaku mulai 11 Desember 2013 sampai dengan 11 Desember 2018.
h.
On September 18, 2013, MDG, a subsidiary, entered into agreement with umah kebon, whereby MDG agree to pay 10% from food and beverage revenue or minimal Rp 15,000 thousand. The agreement is valid from December 11, 2013 up to December 11, 2018.
i.
Pada tanggal 1 Agustus 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa pengelolaan apartemen dan perkantoran M-Gold Tower dengan PT Marimo Property. Perusahaan diwajibkan membayar:
i.
On August 1, 2014, the Company entered into agreement of property management services of M-Gold Tower apartment and office with PT Marimo Property. The Company is obliged to pay:
Biaya persiapan/pra pembukaan sebesar Rp 30.000 ribu per bulan selama 1 Agustus sampai dengan 31 Desember 2014.
Setting-up/pre-opening fee amounting to Rp 30,000 thousand each month valid from August 1 up to December 31, 2014.
Biaya jasa pengelolaan properti sebesar Rp 70.000 ribu per bulan untuk tahun pertama dan Rp 73.500 ribu per bulan untuk tahun kedua.
Property management services fee amounting to Rp 70,000 thousand each month for year 1 and Rp 73,500 thousand each month for year 2.
Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2016 dan dapat diperpanjang.
This agreement is valid until December 31, 2016 which can be extended.
- 86 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
36. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
36. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the Group had monetary assets and liabilities in foreign currency as follows:
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Mata uang Ekuivalen asing/ Rp '000/ Foreign Equivalent in currency Rp '000 Aset Kas dan setara kas Liabilitas Utang usaha Utang lain-lain
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Mata uang Ekuivalen asing/ Rp '000/ Foreign Equivalent in currency Rp '000
US$
86.556
1.076.755
307.903
3.753.033
US$ Euro US$
173.589 45.750 754.500
2.159.447 692.335 9.385.980
664.229
8.096.287
Jumlah Jumlah liabilitas bersih
12.237.762
8.096.287
(11.161.007)
(4.343.254)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs yang digunakan oleh Grup sebagai berikut:
Asset Cash and cash equivalents Liabilities Trade accounts payable Other accounts payable Total Net liabilities
As of December 31, 2014 and 2013, the exchange rates used by the Group are as follows:
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp Rp 1 USD 1 Euro
12.440 15.133
37. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NONKAS
Perolehan properti investasi melalui: Utang lain-lain kepada pihak ketiga Kapitalisasi biaya pinjaman Perolehan aset tetap melalui: Utang lain-lain kepada pihak ketiga Reklasifikasi dari tanah yang sedang dikembangkan Reklasifikasi dari bangunan yang siap dijual Kapitalisasi biaya pinjaman
12.189 16.821
USD 1 Euro 1
37. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON NONCASH INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES
2014 Rp '000
2013 Rp '000
49.326.182 806.778
68.117.177 14.603.707
5.062.429
5.514.419
3.081.076 -
792.989 224.403
- 87 -
Acquisition of investment properties through: Other accounts payable to third parties Borrowing cost capitalized Acquisition of property and equipment through: Other accounts payable to third parties Reclassification from land under development Reclassification of building ready for sale Borrowing cost capitalized
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
38. KATEGORI KEUANGAN
DAN
KELAS
31 Desember 2014 ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha kepada pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga ASET TIDAK LANCAR Aset keuangan lainnya Piutang lain-lain - pihak ketiga Aset lain-lain LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang lain-lain Utang bank LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjangsetelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Uang jaminan pelanggan JUMLAH
INSTRUMEN
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
38. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Rp'000
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi/ Liabilities at amortized cost Rp'000
301.065.613
-
324.037.076
-
36.781 5.728.843
-
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable from third parties Other accounts receivable Related parties Third parties
62.862.510 1.395.560 2.127.355
-
NON-CURRENT ASSETS Other financial assets Other accounts receivable - third parties Other assets
-
310.999.998 38.631.652
-
259.750 61.483.315 17.914.455
-
36.945.695 87.750.000
December 31, 2014
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade accounts payable to third parties Other accounts payable Related parties Third parties Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities Other accounts payable Bank loans NON-CURRENT LIABILITIES
-
415.658.536 14.258.079
Long-term bank loan - net of current maturities Customers' deposits
697.253.738
983.901.480
TOTAL
- 88 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivab les Rp'000
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi/ Liab ilities at amortized cost Rp'000
31 Desember 2013 ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha kepada pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga ASET TIDAK LANCAR Aset keuangan lainnya Piutang lain-lain - pihak ketiga Aset lain-lain LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Beban akrual Utang bank jangka panjangjatuh tempo dalam satu tahun LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjangsetelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Uang jaminan pelanggan Utang lain-lain - pihak ketiga JUMLAH
December 31, 2013
381.421.550
-
158.314.949
-
353.663 3.005.970
-
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable from third parties Other accounts receivable Related parties Third parties
44.576.601 2.220.173 557.799
-
NON-CURRENT ASSETS Other financial assets Other accounts receivable - third parties Other assets
-
199.999.999 94.266.885
-
273.309 77.623.032 12.939.485
-
77.000.000
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade accounts payable to third parties Other accounts payable Related parties Third parties Accrued expenses Current maturities of long-term bank loans NON-CURRENT LIABILITIES
-
365.264.014 9.434.589 24.214.443
Long-term bank loan - net of current maturities Customers' deposits Other accounts payable - third parties
590.450.705
861.015.756
TOTAL
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup tidak mempunyai instrumen aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo dan nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) dan juga tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai FVTPL.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group does not have financial assets instruments classified as available-for-sale, held to maturity or fair value through profit or loss (FVTPL) nor does it have financial liabilities classified as at FVTPL.
- 89 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
39. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
39. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
Manajemen risiko modal
a.
Capital risk management
Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari kas dan setara kas (Catatan 5), pinjaman (Catatan 13 dan 17) dan ekuitas pemegang saham induk yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan 19), tambahan modal disetor (Catatan 20), saldo laba dan kepentingan non-pengendali (Catatan 23).
The Group manages capital risk to ensure that its will be able to continue as going concern, in addition to maximizing the profits of the shareholders through the optimization of the balance of debt and equity. The Group's capital structure consists of cash and cash equivalents (Note 5), debts (Notes 13 and 17) and equity shareholders of the holding consisting of capital stock (Note 19), additional paid-in capital (Note 20), retained earnings and non-controlling interest (Note 23).
Dewan Direksi secara berkala melakukan review struktur modal Grup. Sebagai bagian review, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya modal dan risiko terkait.
The Board of Directors regularly review the Group’s capital structure. As part of the review, the Board of Directors considers the cost of capital and its related risk.
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The gearing ratios as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000 Pinjaman Kas dan setara kas
814.408.534 302.173.032
642.264.013 382.391.421
Debt Cash and cash equivalents
Pinjaman - bersih
512.235.502
259.872.592
Net debt
2.037.136.276
1.764.755.309
25,14%
14,73%
Ekuitas Rasio pinjaman - bersih terhadap ekuitas
Grup diwajibkan untuk menjaga likuiditas dan solvabilitas dengan rasio keuangan tertentu terkait dengan pinjaman dari Bank Mandiri (Catatan 17). b.
Equity Net debt to equity ratio
The Group is subject to the loan covenants relating to the maintenance of certain liquidity and solvency ratios arising from its bank loans from Bank Mandiri (Note 17).
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
b.
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko kredit, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Manajemen menelaah dan mengeluarkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Grup menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian pasar terhadap kinerja keuangan Grup. Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko tersebut:
Financial risk management objectives and policies The principal risks arising from the Group’s financial instruments are credit risk, interest rate risk and liquidity risk. The management reviews and agrees policies for managing each of these risks. The Group applies the financial risk management policies to minimize the impact of the unpredictability of financial markets on the Group’s financial performance. The summary of the financial risk management policies are as follows:
- 90 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
i.
ii.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Manajemen risiko kredit
i.
Credit risk management
Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari rekanan (penyewa properti investasi maupun pembeli properti) atas liabilitas kontraktual yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan kepada Grup. Grup meminimalisasi risiko kredit atas piutang usaha yang timbul dari pembeli properti dengan mengenakan denda atas keterlambatan pembayaran, pembatalan jual beli dengan pengenaan denda pembatalan, penjualan kembali properti serta klaim kepada pembeli atas kerugian yang timbul atas penjualan kembali. Untuk risiko kredit yang timbul dari penyewa properti investasi yang gagal membayar sewa dilakukan dengan cara meminta penyewa untuk memberikan deposit tunai dan/atau garansi bank untuk rental selama 3 bulan, serta membayar uang muka minimal 10% sebelum tanggal awal masa sewa.
Credit risk arises from the risk that a counterparty (investment property lessee and property buyer) will default on its contractual obligations resulting in financial loss to the Group. The Group minimizes the credit risk on trade receivables from property buyers by imposing penalty charges on late payments, sales purchase cancellation with cancellation penalty, property resale and claim of losses incurred from resale to the buyer. For credit risk which arises from investment property, lessee payment default is minimized by requiring cash deposits and/or rental bank guarantees of up to a 3-month period, and up-front down payment at a minimum of 10% before the commencement of the lease.
Grup memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa transaksi dilakukan dengan pelanggan yang mempunyai reputasi yang baik. Untuk aset keuangan seperti kas dan setara kas dan dana yang dibatasi penggunaannya, Grup meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada pihakpihak bereputasi (Catatan 5, 9 dan 35a). Piutang usaha dimonitor secara terus menerus untuk mengurangi eksposur risiko kredit. Piutang usaha Grup terdiri dari banyak pelanggan yang merupakan individu dan korporasi. Grup tidak memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan kepada satu pihak atau Grup yang memiliki karakteristik yang sama. Konsentrasi atas risiko kredit terbatas, karena para pelanggan banyak dan tidak terkait.
The Group has policy to ensure that the transactions are made with customers having good credit records. For other financial assets such as cash and cash equivalents and restricted fund, the Group minimizes the credit risk by placing the funds with reputable financial institutions (Notes 5, 9 and 35a). Receivable balances are monitored on an ongoing basis to minimize the credit risks exposure. The Group’s trade receivables consist of a large number of customers representing both individuals and corporate companies. The Group does not have any significant credit risk exposure to any single party or any group of counterparties having similar characteristics. The concentration of credit risk is limited due to customer base being large and unrelated.
Pada tanggal pelaporan tidak terdapat konsentrasi yang signifikan atas risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan dan piutang. Jumlah tercatat yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian merupakan eksposur maksimum risiko kredit Grup untuk pinjaman yang diberikan dan piutang.
At the end of the reporting period, there were no significant concentrations of credit risk for loans and receivables. The carrying amounts reflected in the consolidated financial statements represent the Group’s maximum exposure to credit risk for loans and receivables.
Manajemen risiko tingkat bunga
ii.
Grup terpapar risiko suku bunga karena entitas dalam Grup meminjam dana dengan tingkat bunga tetap dan mengambang. Risiko ini dikelola oleh Grup dengan mempertahankan gabungan yang tepat antara pinjaman suku bunga tetap dan mengambang.
Interest rate risk management The Group is exposed to interest rate risk because entities in the Group borrow funds at both fixed and floating interest rates. The risk is managed by the Group by maintaining an appropriate mix between fixed and floating rate borrowings.
- 91 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Eksposur Grup terhadap suku bunga dalam aset keuangan dan liabilitas keuangan dirinci dalam bagian manajemen risiko likuiditas pada catatan ini.
The Group’s exposures to interest rates on financial assets and financial liabilities are detailed in the liquidity risk management section of this note.
Analisis sensitivitas suku bunga
Interest rate sensitivity analysis
Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk kedua instrumen derivatif dan non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.
The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to interest rates for both derivatives and non-derivative instruments at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 50 basis point increase or decrease is used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in interest rates.
Jika suku bunga lebih tinggi/rendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan, maka laba untuk tahun 2014 dan 2013 akan turun/naik masingmasing sebesar Rp 4.091.595 ribu dan Rp 3.121.130 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel.
If interest rates had been 50 basis points higher/lower and all other variables were held constant, profit in 2014 and 2013 would decrease/ increase by Rp 4,091,595 thousand and Rp 3,121,130 thousand, respectively. This is mainly attributable to the Group’s exposure to interest rates on its variable rate borrowings.
Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena Grup hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam beban bunga, keseimbangan optimal antara utang dengan tingkat bunga tetap dan mengambang ditetapkan di muka. Grup memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. Persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Grup menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga.
The interest rate risk exposure relates to the amount of assets or liabilities which is subject to a risk that a movement in interest rates will adversely affect the profit after tax. The risk on interest income is limited as the Group only intends to keep sufficient cash balances to meet operational needs. On interest expenses, the optimum balance between fixed and floating interest debt is considered upfront. The Group has a policy of obtaining financing that would provide an appropriate mix of floating and fix interest rate. Approvals from the Board of Directors and Commissioners must be obtained before committing the Group to any of the instruments to manage the interest rate risk exposure.
- 92 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
iii. Manajemen risiko likuiditas
iii. Liquidity risk management
Manajemen membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas Grup. Risiko likuiditas merupakan risiko yang akan dihadapi Grup dalam memenuhi kewajiban keuangannya terkait dengan kekurangan dana. Eksposur Grup terhadap risiko likuiditas timbul terutama dari perbedaan-perbedaan jatuh tempo masing-masing aset keuangan dan liabilitas keuangan. Grup menggunakan prinsip dasar pengelolaan likuiditas yang timbul dari liabilitas keuangan dengan memelihara tingkat kecukupan kas dengan cara mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan terus memantau rencana dan realisasi arus kas serta melalui penelaahan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mempunyai fasilitas kredit yang belum digunakan dari Bank Mandiri (Catatan 13 dan 17) yang ditujukan untuk mengurangi risiko likuiditas.
The management has established an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Group’s short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. Liquidity risk is the risk that the Group will encounter difficulty in meeting financial obligations due to shortage of funds. The Group’s exposure to liquidity risk arises primarily from mismatches of the maturities of financial assets and liabilities. The principal method the Group uses to manage liquidity risk arising from financial liabilities is maintaining an adequate level of cash by continuously monitoring forecast and actual cash flows, banking facilities and by matching the maturity profiles of financial assets and liabilities. As of December 31, 2014 and 2013, the Company has unused credit facilities from Bank Mandiri (Notes 13 and 17) intended for reducing liquidity risk.
Tabel berikut merupakan analisis liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, berdasarkan jatuh tempo dari tanggal pelaporan sampai dengan tanggal jatuh tempo. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel adalah berdasarkan jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan yang tidak didiskontokan termasuk bunga yang akan diakru terhadap liabilitas, kecuali apabila Grup berhak dan bermaksud membayar kewajiban sebelum jatuh tempo.
The following table analyses the Group’s financial liabilities as of December 31, 2014 and 2013, based on maturity groupings from the reporting date to the contractual maturity dates. The amounts disclosed in the table are the undiscounted contractual maturities of the financial liabilities including interest that will accrue to those liabilities except where the Group is entitled and intends to repay the liability before its maturity.
31 Desember/December 31, 2014 Tingkat bunga ef ektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effective interest rate % Tanpa bunga Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Beban akrual Uang jaminan pelanggan
Kurang dari satu bulan/ Less than 1 month Rp'000
1-3 bulan/ 1-3 months Rp'000
3 bulan 1 tahun/ 3 months to 1 year Rp'000
17.730.275
20.901.377
-
38.631.652
19.287.272 2.233.985 646.707
259.750 40.691.871 6.387.940
37.772 7.223.432
-
259.750 61.483.315 17.914.455 14.258.079
472.425.000
-
345.209.499 582.085.250
-
-
40.747.370
479.686.204
-
1.100.589.370
29.000
345.209.499 109.631.250
Insrumen tingkat bunga tetap Utang lain-lain
-
40.658.263
89.107
17.146.870
80.585.502
523.170.794
Jumlah
Jumlah/ Total Rp'000
-
-
- 93 -
-
Diatas 5 tahun/ 5+ years Rp'000
1.466.400 15.680.470 -
Insrumen tingkat bunga v ariabel Utang bank jangka pendek 11,00% Utang bank jangka panjang 10%-11%
10,00%
1-5 tahun 1-5 years Rp'000
Non-interest bearing Trade accounts pay able to third parties Other accounts pay able Related parties Third parties Accrued expenses Customers' deposits Variable interest rate instruments Short-term bank loans Long-term bank loans Fixed interest rate instruments Other accounts pay able Total
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
31 Desember/December 31, 2013 Tingkat bunga ef ektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effective interest rate % Tanpa bunga Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Beban akrual Uang jaminan pelanggan
Kurang dari satu bulan/ Less than 1 month Rp'000
1-5 tahun 1-5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
-
3.719.503
90.547.382
-
94.266.885
273.309 77.623.032 1.982.465 460.992
805.395
8.168.202
-
273.309 77.623.032 12.939.485 9.434.589
Insrumen tingkat bunga v ariabel Utang bank jangka pendek 10,00% Utang bank jangka panjang 10,00%
-
15.675.000
219.999.999 44.887.500
427.461.032
-
219.999.999 488.023.532
Insrumen tingkat bunga tetap Utang lain-lain
-
-
-
31.095.341
-
31.095.341
10.957.020
99.734.301
356.240.276
466.724.575
-
933.656.172
10,00%
-
Diatas 5 tahun/ 5+ years Rp'000
10.957.020 -
Jumlah
Non-interest bearing Trade accounts pay able to third parties Other accounts pay able Related parties Third parties Accrued expenses Customers' deposits Variable interest rate instruments Short-term bank loans Long-term bank loans Fixed interest rate instruments Other accounts pay able Total
Jumlah yang dicakup di atas untuk instrumen suku bunga variabel untuk liabilitas keuangan harus berubah jika perubahan suku bunga variabel berbeda dengan estimasi suku bunga yang ditentukan pada akhir periode pelaporan.
The amounts included above for variable interest rate for financial liabilities are subject to changes if changes in variable interest rates differ to those estimates of interest rates determined at the end of the reporting period.
Fasilitas pembiayaan
Financing facilities
Grup memperoleh pembiayaan dari bank untuk menunjang operasional dan modal kerja Grup seperti diungkapkan di Catatan 13 dan 17.
The Group obtained financing facilities from banks and other financial institutions for the Group’s operational and working capital activities as described in Notes 13 and 17.
Fasilitas utang dengan jaminan: Jumlah yang digunakan Jumlah yang tidak digunakan Jumlah
c.
1-3 bulan/ 1-3 months Rp'000
3 bulan 1 tahun/ 3 months to 1 year Rp'000
31 Desember/Decemb er 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000 818.318.902 289.681.099
645.600.937 125.399.063
Secured bank facility: Amount used Amount unused
1.108.000.001
771.000.000
Total
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
c.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.
Fair Value of Financial Instruments Management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry prevailing market interest rates.
- 94 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
40. REKLASIFIKASI AKUN
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
40. ACCOUNT RECLASSIFICATION
Beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasian 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun 2014 dengan rincian sebagai berikut:
Beban langsung dan beban pokok penjualan Beban administrasi
Certain accounts in 2013 consolidated financial statements were reclassified to conform with 2014 consolidated financial statement presentation with details as follows:
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification Rp '000
Sesudah reklasifikasi/ After reclassification Rp '000
387.231.507 135.040.355
389.126.149 133.145.713
41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
Direct costs and cost of sales Administrative expenses
41. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
a.
Pada tanggal 6 Januari 2015, ANP, entitas anak, menerima SKPKB dan STP atas pajak penghasilan badan, pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan final pasal 4 (2) tahun 2012 dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 4.949.658 ribu.
a.
On January 6, 2015, ANP, a subsidiary received several SKPKB and STP for corporate income tax, value added tax and final income tax article 4 (2) year 2012 with total amount of Rp 4,949,658 thousand.
b.
Pada tanggal 12 Januari 2015, ANP menerima SKPKB atas pajak penghasilan pasal 25, pasal 23, pasal 21 dan pajak pertambahan nilai tahun 2011 dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 626.814 ribu.
b.
On January 12, 2015, ANP received SKPKB for income tax article 25, article 23, article 21 and value added tax year 2011 with total amount of Rp 626,814 thousand.
42. INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK
TERSENDIRI
42. FINANCIAL INFORMATION OF THE PARENT ENTITY
Informasi keuangan tersendiri entitas induk menyajikan informasi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, dimana investasi saham pada entitas anak dicatat dengan menggunakan metode biaya.
The financial information of the parent entity only presents the statement of financial position, statement of comprehensive income, statement of changes in equity and statement of cash flows information in which investments in its subsidiaries were accounted for using the cost method.
Informasi keuangan tersendiri entitas induk disajikan pada halaman 97 sampai dengan 102. Informasi laporan keuangan induk tersendiri mengikuti kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 3.
Financial information of the parent entity only, are presented on pages 97 to 102. This parent only financial information follows the accounting policies used in the preparation of the consolidated financial statements that are described in Note 3.
- 95 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
43. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
43. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 3 sampai 96 dan informasi keuangan tersendiri
The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 3 to 96 and the supplementary information on pages 97 to 102 were the responsibilities of the management and were approved by the Directors and authorized for issue on March 25, 2015.
Perusahaan dari halaman 97 sampai dengan 102 merupakan tanggung jawab
manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan tanggal 25 Maret 2015.
*********
- 96 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAFTAR I: LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK *) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
PT. METROPOLITAN LAND Tbk SUPPLEMENTARY INFORMATION SCHEDULE I: STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION OF PARENT ENTITY *) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 31 Desember/December 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.181.889 ribu dan Rp 2.064.637 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Piutang lain-lain Persediaan Lain-lain Aset real estat Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar
ASSETS 125.967.749
248.978.230
155.868.875 4.928.427
108.706.714 2.128.098
1.715.243 638.018.245 10.923.061 13.981.081
1.506.305 545.430.517 7.686.925 17.307.372
CURRENT ASSET Cash and cash equivalents Trade accounts receivable - net of allowance for impairment losses of Rp 1,181,889 thousand and Rp 2,064,637 thousand as of December 31, 2014 and 2013, respectively Other accounts receivable Inventories Others Real estate assets Prepaid taxes Advances and prepaid expenses
951.402.681
931.744.161
Total Current Assets
23.639.514
22.964.575
2.792.625 8.781.692
5.000.000 8.781.692
744.904.927
739.303.923
518.751 1.395.560 640.219.250 72.563.547 -
2.505.666 2.220.173 640.228.750 15.026.894 99.437
158.539.164 4.074.145
88.689.898 2.175.730
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.657.429.175
1.526.996.738
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
2.608.831.856
2.458.740.899
TOTAL ASSETS
ASET TIDAK LANCAR Aset keuangan lainnya Uang muka pembelian aset tetap Persediaan aset real estat Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 153.613.683 ribu dan Rp 135.245.573 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Investasi pada entitas anak Uang muka investasi saham Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 103.644.699 ribu dan Rp 96.262.221 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Aset lain-lain
*) Disajikan menggunakan metode biaya.
NONCURRENT ASSET Other financial assets Advance for purchase of property and equipment Real estate assets inventories Investment properties - net of accumulated depreciation of Rp 153,613,683 thousand and Rp 135,245,573 thousand as of December 31, 2014 and 2013, respectively Other accounts receivable Related parties Third parties Investment in subsidiaries Advance for investment Defered tax assets Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 103,644,699 thousand and Rp 96,262,221 thousand as of December 31, 2014 and 2013, respectively Other assets
*) Presented using cost method.
- 97 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAFTAR I: LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK *) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk SUPPLEMENTARY INFORMATION SCHEDULE I: STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION OF PARENT ENTITY *) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Continued) 31 Desember/December 31, 2014 2013 Rp '000 Rp '000
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Beban akrual Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Pendapatan diterima dimuka dan uang muka penjualan - bagian yang direalisasi dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Pendapatan diterima dimuka dan uang muka penjualan - setelah dikurangi bagian yang realisasi dalam satu tahun Uang jaminan pelanggan Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 20.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 7.579.333.000 saham Tambahan modal disetor Opsi saham Komponen ekuitas lainnya Saldo laba - sejak kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Desember 2004 Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
LIABILITIES AND EQUITY 285.999.998 19.905.892
199.999.999 74.713.006
231.234 56.854.547 21.683.569 15.116.960
434.105 70.495.040 19.215.662 9.490.978
85.000.000
76.000.000
118.464.539
93.199.283
603.256.739
543.548.073
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade accounts payable Other accounts payable Related parties Third parties Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term bank loans Unearned revenue and sales advances - realizable within one year Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES Long-term bank loans - net of current maturities Unearned revenue and sales advances - net of amount realizable within one year Customers' deposits Defered tax liabilities Employee benefits obligation
381.186.050
352.228.742
15.615.129 13.882.246 365.489 6.468.473
12.327.100 9.147.266 7.075.687
417.517.387
380.778.795
Total Noncurrent Liabilities
1.020.774.126
924.326.868
TOTAL LIABILITIES EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized capital - 20,000,000,000 shares Issued and paid-in capital 7,579,333,000 shares Additional paid-in capital Stock options Other equity component Retained earnings - since quasireorganization on December 31, 2004 Appropriated Unappropriated
757.933.300 237.878.288 2.895.126
757.933.300 237.878.288 2.895.126 -
5.000.000 584.351.016
3.000.000 532.707.317
Jumlah Ekuitas
1.588.057.730
1.534.414.031
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2.608.831.856
2.458.740.899
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Disajikan menggunakan metode biaya.
*) Presented using cost method.
- 98 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAFTAR II: LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF ENTITAS INDUK *) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
PT. METROPOLITAN LAND Tbk SUPPLEMENTARY INFORMATION SCHEDULE II: STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME OF PARENT ENTITY*) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 2014 Rp '000
2013 Rp '000
PENDAPATAN USAHA
616.109.728
642.582.549
REVENUES
BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOK PENJUALAN
271.072.447
291.220.017
DIRECT COSTS AND COST OF SALES
LABA BRUTO
345.037.281
351.362.532
GROSS PROFIT
(28.819.067) (105.160.751) 6.516.144 (64.724.376) (3.254.278)
(29.538.419) (73.033.341) 9.655.932 (23.471.317) 7.188.877
Marketing expenses Administrative expenses Interest income Finance cost Other gains and losses - net
LABA SEBELUM PAJAK
149.594.953
242.164.264
PROFIT BEFORE TAX
BEBAN PAJAK - BERSIH
(46.685.589)
(40.673.857)
TAX EXPENSES - NET
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
102.909.364
201.490.407
NET PROFIT FOR THE YEAR
Beban pemasaran Beban administrasi Penghasilan bunga Beban keuangan Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF
-
-
102.909.364
*) Disajikan menggunakan metode biaya.
201.490.407
OTHER COMPREHENSIVE INCOME TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
*) Presented using cost method.
- 99 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAFTAR III: LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK *) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
Modal disetor/ Paid-in capital stock Rp '000
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital Rp '000
Saldo per 1 Januari 2013 Opsi saham Cadangan umum Dividen Jumlah laba rugi komprehensif tahun berjalan
757.933.300 -
237.878.288 -
-
-
Saldo per 31 Desember 2013 Pembalikan opsi saham Cadangan umum Dividen Jumlah laba rugi komprehensif tahun berjalan
757.933.300 -
237.878.288 -
-
-
Saldo per 31 Desember 2014
757.933.300
237.878.288
PT. METROPOLITAN LAND Tbk SUPPLEMENTARY INFORMATION SCHEDULE III : STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY OF PARENT ENTITY *) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Opsi saham/ Stock option Rp '000 1.314.625 1.580.501 2.895.126 (2.895.126) -
Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component Rp '000 -
Saldo laba/ Retained earnings Ditentukan Belum ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp '000 Rp '000 1.000.000 2.000.000 3.000.000 2.000.000 -
-
2.895.126 -
-
2.895.126
5.000.000
*) Disajikan menggunakan metode biaya.
-
373.954.309 (2.000.000) (40.737.399)
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp '000 1.372.080.522 1.580.501 (40.737.399)
Balance as of January 1, 2013 Stock options General reserve Dividends Total comprehensive income for the year
201.490.407
201.490.407
532.707.317 (2.000.000) (49.265.665)
1.534.414.031 (49.265.665)
102.909.364
102.909.364
Balance as of December 31, 2013 Reversal of stock option General reserve Dividends Total comprehensive income for the year
584.351.016
1.588.057.730
Balance as of December 31, 2014
*) Presented using cost method.
- 100 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAFTAR IV: LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK *) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
PT. METROPOLITAN LAND Tbk SUPPLEMENTARY INFORMATION SCHEDULE IV: STATEMENTS OF CASH FLOWS OF PARENT ENTITY *) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
2014 Rp '000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan untuk beban operasional lainnya Pembayaran kas kepada karyawan dan pendanaan liabilitas imbalan kerja
2013 Rp '000
770.571.054
531.103.628
(408.443.599)
(294.415.910)
(87.763.556)
(61.884.541)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and other operating expenses Cash paid to employees and funding for employee benefits obligation
Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran beban keuangan Penerimaan bunga Pembayaran pajak penghasilan
274.363.899 (63.489.211) 6.516.144 (43.163.101)
174.803.177 (36.242.560) 9.655.932 (32.641.985)
Cash generated from operations Finance cost paid Interest received Income tax paid
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
174.227.731
115.574.564
Net Cash Provided by Operating Activities
1.986.915
32.069.236
(7.193.311) (73.564.601) 79.900
(147.651.030) (266.149.611) (39.730.489) 430.099
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan piutang kepada pihak berelasi Penambahan investasi saham pada entitas anak Perolehan properti investasi Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Pencairan (penempatan) pada deposito berjangka yang dibatasi pengunaannya Pembayaran utang lain-lain atas pembelian aset tetap dan properti investasi
(674.939)
17.388.725
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Decrease in receivables from related parties Increase in investment in subsidiaries Acquisition of investment properties Acquisition of property and equipment Proceeds from sale of property and equipment Withdrawal (placement) in restricted time deposit Payment of other accounts payable of acquisition of property and equipment and investment property
(68.144.130)
(4.575.850)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(147.510.166)
(408.218.920)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank Pembayaran utang bank Pembayaran utang kepada pihak berelasi Pembayaran dividen
346.052.161 (223.750.000) (222.782.786) (49.265.665)
521.162.484 (62.437.500) (88.711) (40.737.399)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Payment of bank loans Payment from payables to related parties Dividends payment
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(149.746.290)
417.898.874
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(123.028.725)
125.254.518
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
248.978.230 18.244
123.443.687 280.025
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR Effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
125.967.749
248.978.230
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
*) Disajikan menggunakan metode biaya.
Net Cash Used in Investing Activities
*) Presented using cost method.
- 101 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAFTAR V: INFORMASI INVESTASI DALAM ENTITAS ANAK UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
PT. METROPOLITAN LAND Tbk SUPPLEMENTARY INFORMATION SCHEDULE V: INFORMATION OF INVESTMENTS IN SUBSIDIARIES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Perincian investasi dalam entitas anak adalah sebagai berikut:
Entitas anak/ Subsidiary Kepemilikan langsung/ Direct ownership PT Metropolitan Permata Development (MPD)
Domisili/ Domicile
The details of investment in subsidiaries are as follows:
Jenis usaha/ Line of business
Persentase kepemilikan/
Percentage of ownership 2014 2013
Nama proyek/ Project name
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations
Jakarta
Real estat, pusat perbelanjaan dan hotel/ Real estate, shopping center and hotel
99,9956%
99,9998%
- Metland Puri (Tangerang) - Metland Tambun (Tambun, Bekasi) - Plaza Metropolitan (Tambun, Bekasi) - @HOM Hotel (Tambun, Bekasi)
1995
PT Kembang Griya Cahaya (KGC)
Jakarta
Real estat/ Real estate
99,9995%
99,9995%
Metland Transyogi (Cileungsi, Bogor)
1996
PT Fajar Putera Dinasti (FPD)
Jakarta
Real estat/ Real estate
99,9959%
99,9959%
Metland Cibitung (Cibitung, Bekasi)
2011
PT Sumbersentosa Guna Lestari (SSGL)
Jakarta
Perkantoran/ Offices
99,9%
99,9%
-
Belum beroperasi/ Not yet operating
PT Metropolitan Global Management (MGM)
Jakarta
Pengelola hotel/ Hotel operator
99,9%
99,9%
-
1995
Jakarta
Real estat/ Real estate
50,01%
50,01%
Metland Cybercity (Tangerang)
2014
Bali
Real estat/ Real estate
99,64%
98,99%
Kondotel Horison/ Condotel Horison (Badung, Bali)
2011
PT Metropolitan Deta Graha (MDG) *)
Cirebon
Hotel
59,99%
59,99%
Metland Hotel (Cirebon)
2013
PT Metropolitan Graha Management (MGRM) *)
Bali
Pengelola hotel/ Hotel operator
98,99%
98,99%
Kondotel Horison/ Condotel Horison (Badung, Bali)
2012
PT Metropolitan Lampung Graha (MLG) (d/h/formerly PT Metropolitan Deta Harmoni (MDH)*)
Lampung
Hotel
100%
100%
-
Belum beroperasi/ Not yet operating
PT Metropolitan Manajemen (MM)*)
Jakarta
Jasa manajemen/ Management service
100%
-
-
Belum beroperasi/ Not yet operating
Kepemilikan tidak langsung/ Indirect ownership PT Metropolitan Karyadeka Development (MKD) *) PT Agus Nusa Penida (ANP) *)
*) Kepemilikan tidak langsung MPD/Indirect ownership through MPD Investasi dalam entitas anak dalam informasi tambahan entitas induk disajikan dengan metode biaya
Investment in subsidiaries in supplementary information presented using cost method
- 102 -
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
PT Metropolitan Land Tbk Gedung ARIOBIMO SENTRAL, Lt. 10 JL. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav.5 Jakarta 12950 - Indonesia Telp.: (+62-21) 522 6188 Fax.: (+62-21) 522 6189 www.metropolitanland.com
Laporan Tahunan 2014 Annual Report