A
ANNUAL REPORT 2014
MEMBANGUN STRATEGI, MERAIH PELUANG 2014
BUILDING STRATEGY, SEIZING OPPORTUNITY
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
DAFTAR ISI Table of ConTenTs
IKHTISAR DATA KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS Rasio Operasional dan Keuangan Operational and Financial Ratio Perkembangan Harga Saham Share Price Movement Informasi Harga Saham Share Price Information LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT Laporan Dewan Komisaris The Board of Commisioners Report Laporan Direksi The Boards of Directors Report INFORMASI PERUSAHAAN CORPORATE INFORMATION Data Korporasi Corporate Data Pembentukan Perusahaan Company Establishment Perusahaan Berelasi Affiliated Compenies PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE Tentang Perusahaan About A Company Bidang Usaha Business Scope Strategi Bisnis Business Strategy Struktur Organisasi Organization Structure Visi dan Misi Perusahaan Vision and Mission Peristiwa Penting Significant Events Profil Dewan Komisaris The Board of Commisioners Profile Profil Direksi The Board of Directors Profile Sumber Daya Manusia Human Resources INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM INFORMATION FOR SHAREHOLDERS Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders Skema Kepemilikan Saham Share Ownership Scheme Kronologi Pencatatan Saham Share Listing Chronology Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kondisi Umum dan Prospek Usaha General Condition and Business Prospects Target yang Ingin Dicapai Perusahaan The Company Target Tinjauan Operasional Operational Review Tinjauan Keuangan Financial Review Tinjauan Keuangan Financial Review Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Permodalan Capital Structure and Management Policy on Capital Structure Periode Pelunasan Piutang Usaha Settlement Period of Trade Receivables Kemampuan Membayar Utang Debts Repayment Capacity Ikatan Material Investasi Barang Modal Pledging for Investment of Capital Goods
2 2 2 3
4 6 8
10 10 11 11
12 12 12 12 13 14 14 15 16 18
19 19 19 20 20
22 24 24 24 25 26
26 26 27
Perbandingan Antara Target pada Awal Tahun Buku dengan Hasil yang Dicapai Comparison Between the Target in The Beginning of Fiscal Year and Achievement Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Material Information and Acts that Occured After The Date of The Accountant’s Report Analisa Kejadian Luar Biasa Analysis of Extraordinary Events Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasar Marketing Strategy and Market Share Kebijakan Dividen dan Jumlah Dividen Per Saham Dividend Policy and Amount of Cash Dividens per Share Analisa Komponen Substansial untuk mengetahui Hasil Usaha Substantial Analysis to Assess Operetional Result Dampak Perubahan Harga terhadap Hasil Operasional The Impact of Price Changes on the Result of Operations Peristiwa Penting setelah Tanggal Neraca Significant Events After the Balance Sheet Date Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Utilization of Proceeds from Public Offering Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang berpengaruh terhadap Laporan Keuangan Change in Law and Regulations that Affected the Financial Statements Alur Produksi Production Flow Chart TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik Priciples of Good Corporate Governance Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders Kode Etik Perusahaan The Company code of Conduct Pelaporan Pelanggaran Kode Etik Reporting of the Company Code of Conduct violation Dewan Komisaris Board of Commisioners Direksi Board of Directors Komite Audit Audit Commitee Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Sistem Pengendalian Internal IInternal Control System Kebijakan Manajemen Risiko Risks Management Policy Sanksi Administratif yang Dikenakan Kepada Emiten atau Perusahaan Publik Administrative Sanctions Subject to the Issuer or Public Corporation Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS’ STATEMENT LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS
27
27
27 27 27
27
28
28 28
28
29
30 32 32 33 33
33 34 36 38 38 40 42
42
43 45
LAPORAN TAHUNAN 2014
MEMBANGUN STRATEGI, MERAIH PELUANG
BUILDING STRATEGY, SEIZING OPPORTUNITY
1
ANNUAL REPORT 2014
Di era persaingan global saat ini setiap perusahaan didorong untuk bisa mencari strategi bisnis baru agar tetap mampu beradaptasi. Menghadapi kondisi ini PT Jaya Pari Steel, Tbk. (JPS) menerapkan strategi efisiensi untuk menunjang efektifitas kinerjanya. Menciptakan hubungan yang lebih baik dengan semua pihak, termasuk pelanggan, juga terus digiatkan dengan menjalankan kebijakan CRM (Customer Relationship Management). Semua dilakukan dengan menjunjung tinggi nilai integritas dalam menjalankan usaha. Diyakini bahwa dengan penerapan strategi yang tepat akan membawa Perusahaan ke arah pertumbuhan yang positif di masa mendatang. The global competition nowadays has required every Company to create new business strategy in order to adapt. To encounter the condition PT Jaya Pari Steel Tbk. (JPS) applied efficiency strategy to encourage its business effectiveness. Moreover, the Company strives to establish better relationships with stakeholders, including customers, by carrying out CRM (Customer Relationship Management) policy. It is performed through upholding the values of integrity in doing business. We believe the right business strategy implementation would direct the Company toward positive growth in the upcoming years.
2
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
IkHTISAR DATA kEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
in Million IDR unless stated otherwise
DESKRIPSI
2014
2013
2012
DESCRIPTION
313.636
195.247
461.125
Net Sales
Laba /(Rugi) Kotor
5.064
(1.091)
25.800
Gross Profit (Loss)
Laba /(Rugi) Usaha
(9,304)
11.178
8.421
Operating Income
Laba /(Rugi) Tahun Berjalan
(6.930)
15.045
9.610
Income for The Year
Jumlah Laba /(Rugi) Komprehensif
(6.933)
15.013
9.690
Total Comprehensive Income
750
750
750
Total Outstanding Shares
(9)
20
13
Basic Earnings per Share (in Rupiah)
370.968
376.541
398.607
Total Assets
Penjualan Bersih
Jumlah Saham Beredar Laba /(Rugi) Per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh) Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Investasi Pada Entitas Asosiasi
15.335
14.019
51.098
Total Liabilities
121.510
122.668
115.084
Investment in Associates
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
482
953
39.437
Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
14.853
13.066
11.661
Total Non-Current Liabilities
355.633
362.522
347.509
Total Equity
Rasio Laba /(Rugi) terhadap Jumlah Aset
(1,87)
3,99
2,43
Return on Assets
Rasio Laba /(Rugi) terhadap Ekuitas
(1,95)
4,14
2,79
Return on Equity
Rasio Laba /(Rugi) terhadap Pendapatan
(2,21)
7,69
2,10
Return on Sales
Jumlah Ekuitas
RASIO OPERASIONAL DAN KEUANGAN
Rasio Lancar
OPERATIONAL AND FINANCIAL RATIO
46.487,55
24.753,52
670,43
Current Ratio
Rasio Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset
4,13
3,72
12,82
Total Liabilities to Total Assets
Rasio Jumlah Liabilitas terhadap Ekuitas
4,31
3,87
14,70
Total Liability to Equity Ratio
PERkEMBANGAN HARGA SAHAM SHARE PRICE MOVEMENT Bulan Month
Harga Saham | Share Price
Transaksi | Transaction
Pembukaan Opening
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
Volume Volume
Nilai Value
January
270
298
260
294
307.200
86.326.200
February
294
359
279
279
295.678.700
100.074.095.000
March
279
294
271
271
13.767.700
3.925.770.100
April
271
276
259
259
3.685.800
985.198.900
May
259
264
250
253
1.615.300
413.695.500
June
253
270
231
244
557.300
138.914.300
July
244
260
230
252
844.400
200.585.800
August
252
289
239
258
33.706.000
9.191.367.000
September
258
264
245
250
22.569.400
5.777.411.400
October
250
263
236
240
21.394.800
5.457.773.300
November
240
250
230
242
1.318.700
316.585.700
December
242
299
237
242
40.420.000
10.795.981.400
3
ANNUAL REPORT 2014
Triwulan Quarter
IKHTISAR DATA KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
Transaksi | Transaction
Harga Saham | Share Price Pembukaan Opening
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
Volume Volume
Nilai Value
I (Jan – Mar)
270
359
260
271
309.753.600
104.086.192.100
II (Apr – Jun)
271
276
231
244
5.858.400
1.537.808.700
III (Jul – Sep)
244
289
230
250
57.119.800
15.169.364.200
IV (Okt – Des)
250
299
230
242
63.133.500
16.570.340.400
INFoRMASI HARGA SAHAM SHARE PRICE INFORMATION DESKRIPSI
2014
2013
2012
Triwulan I
359
380
650
Triwulan II
276
510
590
Quarter II
Triwulan III
289
385
430
Quarter III
Triwulan IV
299
315
420
Quarter IV
Triwulan I
260
330
485
Triwulan II
231
295
320
Quarter II
Triwulan III
230
250
320
Quarter III
Triwulan IV
230
270
330
Quarter IV
Triwulan I
271
355
540
Triwulan II
244
310
335
Quarter II
Triwulan III
250
275
370
Quarter III
Triwulan IV
242
270
330
Quarter IV
309.753.600
42.995.000
294.430.500
Triwulan II
5.858.400
346.660.500
77.447.500
Quarter II
Triwulan III
57.119.800
115.297.000
296.542.500
Quarter III
Triwulan IV
63.133.500
28.848.000
118.357.500
Quarter IV
2014
2013
2012
MARKET CAPITALIZATION
HARGA SAHAM TERTINGGI
HIGHEST SHARE PRICE
HARGA SAHAM TERENDAH
Quarter I
CLOSING SHARE PRICE
VOLUME PENJUALAN
KAPITALISASI PASAR
Quarter I
LOWEST SHARE PRICE
HARGA SAHAM PENUTUPAN
Triwulan I
DESCRIPTION
Quarter I
SALES VOLUME Quarter I
Triwulan I
203.250.000.000
266.250.000.000
405.000.000.000
Quarter I
Triwulan II
183.000.000.000
232.500.000.000
251.250.000.000
Quarter II
Triwulan III
187.500.000.000
206.250.000.000
277.500.000.000
Quarter III
Triwulan IV
181.500.000.000
202.500.000.000
247.500.000.000
Quarter IV
4
LAPORAN TAHUNAN 2014
LAPoRAN MANAJEMEN ManageMenT RepoRT
5
ANNUAL REPORT 2014
Proses Rolling Slab menjadi Plat Slab Rolling Process becoming Plate
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
6
LAPORAN TAHUNAN 2014
GWIE GUNAWAN
KOMISARIS UTAMA | PRESIDENT COMMISSIONER
LAPoRAN DEWAN koMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS REPORT Pemegang Saham dan Direksi yang Terhormat,
Honorable Shareholders and Board of Directors,
Atas nama Dewan Komisaris PT Jaya Pari Steel, Tbk., berikut ini kami sampaikan evaluasi kinerja Perseroan selama tahun 2014.
On behalf of the Board of Commissioners of PT Jaya Pari Steel, Tbk., herewith we would like to evaluate the Company’s performance during 2014.
Beragam tantangan masih mewarnai performa industri baja tanah air dan internasional di tahun 2014. Turunnya harga baja di tingkat internasional secara terus menerus hingga mencapai sekitar 20% dalam setahun terakhir, membuat pelaku industri memilih sikaplebih berhati-hati dalam menentukan strategi usahanya. Di tengah kondisi ini, Perseroan tetap harus mempertahankan optimisme, terutama dengan mengamati prospek pembangunan konstruksi yang diperkirakan akan berkembang di tahuntahun mendatang, sehingga akan membuka peluang pasar yang dapat dimanfaatkan industri baja nasional dengan sebaik–baiknya.
The national and international steel industry still tackles various challenges in 2014. Continuously declining steel prices in the international market until about 20% within last year, making the industry chose a more cautious stance in determining its business strategy. In the midst of these conditions, the Company must retain optimism, especially upon observing the prospect of the construction sector that is estimated to constatntly grow in the coming years. This will open broader market opportunities for national steel industry.
7
ANNUAL REPORT 2014
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Dewan Komisaris mendukung sepenuhnya kebijakan dan langkah-langkah yang telah diambil Direksi selama tahun 2014 dalam upayanya meningkatkan kinerja Perseroan. Namun tidak dapat dipungkiri, rendahnya permintaan baja dalam negeri berdampak signifikan terhadap turunnya penjualan, laba dan produksi Perseroan. Meskipun belum memenuhi target yang telah direncanakan, Dewan Komisaris menghargai upaya maksimal yang telah dilakukan Direksi.
Board of Commissioners fully supports the policies and measures that have been taken by the Board of Directors during 2014, in its efforts to improve Company performance. However, low domestic steel demand has undeniably provide significant impact on the declines in sales, profits and production of the Company. Despite of not meeting the targets as planned, the Board of Commissioners appreciates maximum efforts that have been made by the Board of Directors.
Dewan Komisaris mengapresiasi kerjasama tim serta dedikasi staf dan manajemen dalam menghadapi segala tantangan sepanjang tahun. Kami yakin dengan kerja keras dan dedikasi yang tinggi akan memberikan peningkatan kinerja Perseroan secara signifikan.
The Board of Commissioners appreciates team work and dedication of all staff and management to overcome every challenge throughout the year. We believe that hard work and dedication will increase the Company’s performance significantly.
Selama tahun 2014, Perseroan telah menjalankan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance-GCG) dengan maksimal. Dengan menerapkan prinsip GCG pada setiap jenjang manajemen, Dewan Komisaris optimis bahwa Perseroan mampu meningkatkan kinerja secara signifikan. Kami mendukung Direksi untuk terus menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara konsisten dan bertanggung jawab.
During 2014, the Company has been maximally applying the principles of Good Corporate Governance (GCG). By applying the principles of good corporate governance at every level of management, the Board of Commissioners is optimistic that the Company is able to improve the performance significantly. We support the Board of Directors to continue to run the Good Corporate Governance consistently and responsibly.
Pada kesempatan ini, perlu disampaikan bahwa susunan dan keanggotaan Dewan Komisaris PT Jaya Pari Steel, Tbk. pada tahun 2014 tidak mengalami perubahan.
On this occasion, we also would like to inform that the composition and membership of Board of Commissioners of PT Jaya Pari Steel, Tbk. in 2014 has not changed.
Akhirnya, kami, selaku Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota Direksi yang telah memberikan yang terbaik dalam mengelola Perseroan sepanjang tahun 2014. Kami juga berterima kasih kepada para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan atas dukungan, kepercayaan dan kerjasama yang diberikan.
Finally, we, as the Board of Commissioners would like to express our gratitude to the Board of Directors who has been giving their best in managing the Company during 2014. We also would like to thank all shareholders and stakeholders for their support, trust and cooperation.
Kami yakin bahwa dengan upaya maksimal serta dukungan yang positif, PT Jaya Pari Steel,Tbk. akan semakin maju dan berjaya di masa depan dengan kinerja yang lebih baik lagi.
We are confident that with the utmost effort and positive support, PT Jaya Pari Steel Tbk. will be more advanced and prosper in the future, as well as having better performance.
Surabaya, 24 April 2015 Untuk dan Atas Nama Dewan Komisaris For and on Behalf of the Board of Commissioners
GWIE GUNAWAN Komisaris Utama
8
LAPORAN TAHUNAN PT Jayapari Steel Tbk 2014
GWIE GUNADI GUNAWAN DIREKTUR UTAMA | PRESIDENT DIRECTOR
LAPoRAN DIREkSI
THE BOARDS OF DIRECTORS REPORT Yang kami hormati para Pemegang Saham dan Dewan Komisaris,
Honorable Shareholders and Board of Commissioners,
Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi PT Jaya Pari Steel,Tbk. Namun berbagai tantangan tersebut terus kami jadikan pemacu semangat untuk maju dan meraih peluang usaha ke depan untuk tetap eksis di forum persaingan.
2014 was a year full of challenges for PT Jaya Pari Steel, Tbk. However, we continue to make these challenges as morale boosters to make progress, seize business opportunities and remain competitive.
Di tahun ini, Perseroan masih harus menghadapi dampak negatif dari situasi global berupa melemahnya harga komoditas secara umum termasuk harga baja di tingkat internasional. Meskipun di dalam negeri penurunan permintaan baja juga masih terjadi, pemasaran produk Perseroan tetap konsisten fokus pada pasar domestik yang merupakan pasar utama bagi perseroan.
In this year, the Company still has to confront negative impact of the global situation, which is the weakening of commodity prices in general, including steel prices in international level. Despite the declining demand in domestic steel, the Company consistently focuses its marketing on the domestic market as a main market.
9
ANNUAL REPORT 2014
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Kendati dengan keadaan saat ini kebijakan pemerintah yang ada masih belum mampu memproteksi secara maksimal produsen baja dalam negeri, namun Direksi berkeyakinan bahwa dalam jangka panjang hal ini akan segera teratasi dan harga dan pasar plat baja dalam negeri akan kembali stabil.
Although the current government policy has not yet able to optimally protect domestic steel producers, but the Board of Directors believes that this condition be resolved in the long run and the domestic steel price will be stabilized.
Sementara itu, guna menyikapi turunnya penurunan penjualan, manajemen terus mempertahankan penerapan kebijakan penjualan yang aman dan tidak merugikan bagi Perseroan, serta memperkuat struktur keuangan perusahaan dan menekan tagihan bermasalah.
Meanwhile, in order to address the decline in sales, management continues to maintain a secure application of sales policies that are not detrimental to the Company, as well as strengthening the company’s financial structure and suppress the charge in question.
Secara keseluruhan dapat dilaporkan bahwa kinerja penjualan Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp 119 miliar atau sekitar 61 % dibandingkan penjualan pada tahun 2013 yang besarnya Rp 195 miliar. Namun volume penjualan plat mengalami penurunan dari 24.875 ton di tahun 2013 menjadi 16.299 ton di tahun 2014. Target penjualan Perusahaan tahun 2014 sebesar Rp 300 milyar dan laba setelah pajak pada tahun 2014 sebesar Rp 15 milyar. Sedangkan realisasi yang diperoleh Perusahaan untuk penjualan sebesar Rp 314 milyar, dan untuk realisasi laba setelah pajak, Perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 7 milyar. Hal ini sangat dipengaruhi oleh penurunan hasil produksi plat yang diikuti dengan turunnya volume penjualan plat yaitu sebesar 24.875 ton plat pada tahun 2013 menjadi 16.299 ton plat pada tahun 2014.
Overall it can be reported that the performance of the Company’s sales increased by Rp 119 billion, or approximately 61% compared to sales in 2013 which amounted Rp 195 billion. However, plate sales volume decreased from 24,875 tons in 2013 to 16,299 tons in 2014. The Company’s 2014 sales target was set to Rp 300 billion and profit after tax in 2014 amounted to Rp 15 billion. While the actual Company sales was Rp 314 billion, and for profit after tax, the Company had a loss of Rp 7 billion. It is strongly influenced by the decline in production output plate followed by a decline in sales volume; from 24,875 tons of plate plate in 2013 to 16,299 tons of plate in 2014.
Di tahun 2014 Perseroan masih mampu mempertahankan kategori “biru” dalam program “Proper” yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup R.I.. Dalam memenuhi PP No. 50 Tahun 2012 tentang SMK3, Perseroan juga telah memperoleh Sertifikat Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) setelah diaudit oleh PT Surveyor Indonesia.
In 2014, the Company still managed to retain the “blue” category in the “Proper” program organized by the Ministry of Environment. In order to fulfill Government Regulation No. 50 Year 2012 on Occupational Safety and Health Management System (SMK3), the Company has also obtained SMK3 Certificate, after being audited by PT Surveyor Indonesia.
Di tahun 2014, tidak terdapat perubahan pada susunan anggota Direksi maupun struktur organisasi Perseroan.
In 2014, there were not any changes in the composition of the Board of Directors and the Company’s organizational structure.
Akhirnya, kami mewakili Direksi menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh anggota direksi, Dewan Komisaris, karyawan dan para pelanggan atas dukungan, kepercayaan dan kerjasama yang diberikan kepada PT Jaya Pari Steel, Tbk.
Finally, on behalf of the Board of Directors, I would like to express our gratitude to the entire member of Board of Directors, Board of Commissioners, employees and customers for their support, trust and cooperation that have been given to PT Jaya Pari Steel, Tbk.
Surabaya, 24 April 2015 Untuk dan Atas Nama Dewan Direksi For and on Behalf of the Board of Directors
GWIE GUNADI GUNAWAN Direktur Utama
10
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
Gudang Slab Potongan Cutted Slab Warehouse
INFoRMASI PERUSAHAAN
LEMBAGA DAN PRoFESI PENUNJANG
CORPORATE INFORMATION
SUPPORTING INSTITUSIONS AND PROFESSION
DATA koRPoRASI
AkUNTAN PUBLIk TERDAFTAR REGISTERD PUBLIC ACoUNTANTS
CORPORATE DATA
NAMA PERSERoAN CooRPoRATE DATA PT Jaya Pari Steel, Tbk.
BIDANG USAHA LINE oF BUSINESS
Bergerak di bidang manufaktur plat baja canai panas | Hot rolled steel plate manufacturer
PEMBENTUkAN PERSERoAN CoRPoRATE ESTABLISHMENT 18 Juli 1973
MoDAL DASAR AUTHoRIZED CAPITAL Rp 150.000.000.000
MoDAL DITEMPATkAN DAN DISEToR PENUH ISSUED AND FULLY PAID IN CAPITAL Rp 75.000.000.000
ALAMAT ADDRESS
Jl. Margomulyo No. 4 Tandes Surabaya - 60186 Tel. (031) 7491288 Fax. (031) 7491714 E-mail:
[email protected] Website: www.jayaparisteel.co.id
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Jl. Mayjen Sungkono Komplek Darmo Park I Blok III B 17-19 Surabaya - 60256, Jawa Timur – Indonesia Jasa atas pemeriksaan laporan keuangan untuk tahun 2014 dengan fee sebesar Rp 125.000.000
BIRo ADMINISTRASI EFEk SECURITIES ADMINISTRATIoN BUREAU
PT EDI Indonesia Wisma SMR Lantai 10 Jl. Yos Sudarso Kav. 89, Jakarta – 14350 Jasa berkaitan dengan administrasi efek saham Perusahaan untuk tahun 2014 dengan fee sebesar Rp 13.500.000
kUSToDIAN CUSToDIAN
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta – 12190 Jasa berkaitan dengan kolektif penitipan saham Perusahaan untuk tahun 2014 dengan fee sebesar Rp 10.000.000
11
ANNUAL REPORT 2014
INFORMASI PERUSAHAAN CORPORATE INFORMATION
PEMBENTUKAN PERUSAHAAN
COMPANY ESTABLISHMENT
Pendirian PT Jaya Pari Steel, Tbk. (Perseroan) mengacu pada Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undang-Undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan akta No.46 tanggal 18 Juli 1973 notaris Eddy Wijaya, SH., di Surabaya. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. YA.5/246/15 tanggal 2 Juni 1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 55 tanggal 9 Juli 1976, Tambahan No. 524.
The establishment of PT Jaya Pari Steel, Tbk. (The Company) refers to the Law of Foreign Investment No. 6 1968 in conjunction with Law No. 12 in 1970, by deed No. 46 dated July 18, 1973 notary Eddy Wijaya, SH., in Surabaya. Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decree No. YA.5/246/15 dated June 2, 1976 and was published in the State Gazette No. 55 dated July 9, 1976, Supplement No. 524.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir tercantum pada akta No. 29 dan 30 tanggal 23 Juni 2009 notaris Untung Damosoewirjo, SH., di Surabaya, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU57886.AH.01-02. Tahun 2009 tanggal 26 November 2009. Kantor pusat dan Pabrik Perseroan berdomisili di Jalan Margomulyo no. 4 Surabaya.
Articles of Association have been amended several times. The last change is listed on the deed No. 29 and 30, dated June 23, 2009 notary Untung Darnosoewirjo, SH., in Surabaya, in order to comply with the Act No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Company. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-57886.AH.01-02. Year 2009, dated November 26, 2009. The Company’s head office and factory is domiciled in Road Margomulyo No. 4 Surabaya.
PERUSAHAAN BERELASI
AFILIATED COMPANIES
PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk.
PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. is a company engaged in the milling industry of hot rolled steel plate. Established in 1989 in Surabaya, GDS started its production in the late 1991 with the main export market share by 70%. Currently GDS is one of the leading steel plate mills in Southeast Asia. Most of the personnel of the Company the same with the management board of PT Jaya Pari Steel, Tbk.
PT Surya Steel
PT Surya Steel PT Surya Steel is a company that 3 of the 5 shareholders are the Directors of Jaya Pari Steel, Tbk. PT Surya Steel producing round bar measuring from 6 mm to 12 mm.
PT Betonjaya Manunggal, Tbk.
PT Betonjaya Manunggal, Tbk. PT Betonjaya Manunggal, Tbk. is a company that produces round bar measuring from 6 mm to 12 mm with a total installed capacity of 30,000 tons of steel per year. Until now, the Company is focusing on domestic market, especially in East Java which contributed sales of 70%, followed by Jakarta market by 15%. The rest is divided in the region of West Java, Bali, Kalimantan, and Sulawesi. President Commissioner and President Director of PT Betonjaya Manunggal, Tbk. is also served as a member of the Board of Directors of PT Jaya Pari Steel, Tbk.
PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri penggilingan plat baja canai panas (hot rolled steel plate). Didirikan di Surabaya pada tahun 1989, GDS mulai berproduksi sejak akhir tahun 1991 dengan pangsa pasar utama ekspor sebesar 70%. Saat ini GDS merupakan salah satu perusahaan penggilingan plat baja terkemuka di Asia Tenggara. Adapun sebagian personil pengurus Perseroan sama dengan pengurus PT Jaya Pari Steel, Tbk.
PT Surya Steel merupakan perusahaan yang 3 dari 5 pemegang sahamnya adalah Direksi PT Jaya Pari Steel, Tbk. PT Surya Steel memproduksi besi beton polos berukuran mulai 6 mm sampai dengan 12 mm. PT Betonjaya Manunggal, Tbk. adalah perusahaan yang memproduksi besi beton polos berukuran mulai 6 mm sampai dengan 12 mm dengan total kapasitas terpasang sebesar 30.000 ton beton per tahun. Hingga saat ini Perseroan fokus menggarap pasar domestik terutama Jawa Timur yang memberikan kontribusi penjualan sebesar 70%, disusul pasar DKI Jakarta sebesar 15%. Sisanya terbagi-bagi di kawasan Jawa Barat, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Komisaris Utama dan Direktur Utama PT Betonjaya Manunggal, Tbk. juga menjabat sebagai anggota Direksi PT Jaya Pari Steel, Tbk.
12
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
PRoFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE TENTANG PERUSAHAAN
ABOUT THE COMPANY
PT Jaya Pari Steel, Tbk. (JPS) didirikan pada tahun 1973 dan beroperasi secara komersial pada tahun 1976 dengan bidang usaha pemotongan hot rolled coil untuk kemudian dijadikan plat. Seiring berkembangnya usaha, Perseroan membangun plate mill dengan membeli plate mill bekas milik Nakayama Steel di Jepang. Setelah selesai dibangun pada tahun 1982, JPS sudah mulai memproduksi plat baja canai panas (hot rolled steel plate). JPS merupakan produsen plat baja swasta pertama di Indonesia.
PT Jaya Pari Steel Tbk. (JPS) was established in 1973 and commence its commercial operations in 1976. JPS’s business was cutting hot rolled coil and transformed it into steel plates. As the business develops, JPS built plate mill after buying used plate mill from Nakayama Steel, Japan. Once completed in 1982, JPS has started producing hot rolled steel plate. JPS is the first private producer of steel plate in Indonesia.
Hingga saat ini JPS hanya fokus menggarap pasar domestik saja melalui para distributornya di Jakarta dan Surabaya dan kemudian didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia. JPS memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 70.000 ton bahan baku slab atau 60.000 ton barang jadi per tahun.
Until today, JPS is only focused on the domestic market only through distributors in Jakarta and Surabaya, which then distributed their product to various regions in Indonesia. JPS has installed production capacity of 70,000 tons of raw slab materials or 60,000 tons of finished goods per year.
Komitmen JPS untuk memproduksi dan memasarkan produk baja berkualitas yang bertujuan untuk kepuasan pelanggan. JPS juga menjalin kerja sama dengan PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk yang merupakan afiliasinya untuk pengadaan bahan baku slab secara kolektif agar mendapatkan harga yang lebih baik dan efisien dalam biaya pengapalan (freight).
JPS commitment to produce and market quality steel products aimed at customer satisfaction. JPS also cooperates with its affiliate company, PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. for the collective procurement of raw slab materials in order to get a better price and cost-efficient in freight.
BIDANG USAHA
BUSINESS SCOPE
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perseroan terutama meliputi industri plat baja dari bahan baku slab melalui proses re-rolling dengan mesin berteknologi 3 high rolling mill.
In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the Company’s scope of activities mainly includes steel plate industry made of slab material, which undergoes the re-rolling process with 3 high rolling mill empowered machine.
Perseroan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1976 dengan pemotongan plat dari hot rolled coil yang kemudian membangun re-rolling mill yang memproduksi plat baja sejak tahun 1982. Hasil produksi Perseroan 100% dipasarkan di dalam negeri.
The Company started commercial operations in 1976 by cutting plate of hot rolled coil, and then builds re-rolling mill that produces steel plates in 1982. 100% of the Company’s products are marketed in the country.
STRATEGI BISNIS
BUSINESS STRATEGY
Dengan tetap mempertahankan kinerja dan pertumbuhan yang telah dicapai selama ini, Perseroan mengambil langkah-langkah strategi sebagai berikut: 1. Tetap berupaya mempertahankan sekaligus meningkatkan pangsa pasar domestik terutama penjualan langsung kepada pemakai akhir (end user) serta selalu membina komunikasi yang baik dengan distributor dan supplier bahan. 2. Secara konsisten memantau adanya peluang pasar ekspor dengan memepertimbangkan harga dan waktu yang tepat serta pergerakan kurs mata uang asing (US Dollar) terhadap Rupiah. 3. Memonitor strategi para pesaing baik domestik maupun importir secara agar tetap mampu bersaing di pasar. 4. Memprioritaskan strategi fleksibilitas dalam kuantitas order, ketepatan waktu serah (delivery time) dan menambah variasi standardisasi produk.
While maintaining the performance and growth that has been achieved so far, the Company took strategy steps as follows: 1. Continually maintain and increase the domestic market share mainly by selling directly to end users and always foster good communication with distributors and suppliers of materials. 2. Consistently monitor export market opportunities by considering the price and time as well as the movement of foreign exchange rate (US Dollar) against Rupiah. 3. Monitor competitors’ strategies, both domestic and importers in order to stay competitive in the market. 4. Prioritizing flexibility strategies in order quantity, timeliness transfer (delivery time) and add variety of product standardization.
13
ANNUAL REPORT 2014
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
STRUKTUR ORGANISASI
ORGANIzATION CHART
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM General Meeting of Shareholders
DIREKTUR UTAMA President Director Gwie Gunadi Gunawan
SEKRETARIS PERUSAHAAN
AUDIT INTERNAL
Corporate Secretary
Internal Audit
Yurnalis Ilyas
Herman Prajudi
Hadi Sutjipto
DIREKTUR PEMASARAN
DIREKTUR PRODUKSI
DIREKTUR KEUANGAN
DIREKTUR URUSAN UMUM
Marketing Director
Production Director
Finance Director
General Affairs Director
Gwie Gunadi Gunawan
Gwie Gunato Gunawan
Yurnalis Ilyas
Hadi Sutjipto
Manager Penjualan
Manager Pemeliharaan
Manager Keuangan
Manager Personalia &
Sales Manager
Maintenance Manager
Finance Manager
Urusan Umum
Diana C Senduk
Nutriadi
Lanny
Personnel & General Affairs Manager
Manager Produksi
Manager Akuntansi
Production Manager
Accounting Manager
Purnomo Dudianto
Moch. Ainur Rofiq
Manager Gudang Warehouse Manager Moch. Toha
Manager PPC & QC PPC & QC Manager Suminto
Erniel Susanto
14
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
VISI | VISSION Menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia dalam bidang industri plat baja. To be a leading company in Indonesia in the field of industrial steel plate.
MISI | MISSION
• Menjadi Perusahaan yang terpercaya, menyediakan produk bermutu tinggi dan pelayanan terbaik untuk memenuhi kepuasan pelanggan yang total. • Ingin selalu diingat sebagai perusahaan terbaik di bidangnya dengan memberikan keuntungan bagi pemegang saham dan kesempatan bagi karyawan untuk mengem bangkan dirinya. • Mengandalkan diri pada pengembangan sumber daya manusia, manajemen yang konservatif dan pemeliharaan iklim kerja sama antar seluruh stakeholder untuk mencapai tujuan Perusahaan. • To be a company that is reliable, providing high quality products and best services to meet our customers’ total satisfaction. • To be recognized as the best company in its field, which provide benefits to shareholders and opportunities for employees to develop. • Relying on human resources development, conservative management and maintain a cooperative environment among all stakeholders to achieve the Company’s objectives.
PERISTIWA PENTING
HIGHLIGHTED EVENTS
Sepanjang tahun 2014, Perseroan hanya fokus pada peningkatan dan pemanfaatan kapasitas mesin yang ada serta tidak mengalami peristiwa penting.
Throughout 2014, the Company only focused on increasing the capacity and utilization of existing machines and did not experience a significant event.
15
ANNUAL REPORT 2014
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
PRoFIL DEWAN koMISARIS PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Gwie Gunawan
Drs. Syaefullah, Ak.
koMISARIS UTAMA
koMISARIS INDEPENDEN
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 3 Februari 1943. Pendiri Perseroan. Ditunjuk sebagai Komisaris Utama Perseroan untuk periode 2014-2019 berdasarkan Akta Notaris Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 tanggal 26 Juni 2014.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Lasem, 29 Agustus 1958. Menjabat Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada jurusan Akuntansi. Berkarir sebagai konsultan Manajemen dan Akuntansi (sejak 1986). Ditunjuk sebagai Komisaris Independen Perseroan untuk periode 2014-2019 berdasarkan Akta Notaris Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 tanggal 26 Juni 2014.
President Commissioner
Gwie Gunawan merupakan orang tua kandung dari Gwie Gunadi Gunawan dan Gwie Gunato Gunawan, keduanya anggota DIreksi Perseroan. Indonesian Citizens. Born in Surabaya, February 3, 1943. The founder of the Company. Appointed as President Commissioner of the Company for the period of 2014-2019 based on Notarial Deed of Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 dated June 26, 2014. Gwie Gunawan is the parent of Gwie Gunadi Gunawan and Gwie Gunato Gunawan, the Company’s Directors.
Independent Commissioner
Drs. Syaefullah, Ak tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi serta pemegang saham utama perseroan. Indonesian Citizens. Born in Lasem, August 29, 1958. Appointed Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee since 2001. Latest education is in the Faculty of Economics, University of Gadjah Mada, majoring in Accounting. Work as a Management and Accounting consultant (since 1986). Appointed as Independent Commissioner of the Company for the period 2014-2019 based on Notarial Deed of Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 dated June 26, 2014. Drs. Syaefullah, Ak does not affiliate to the other member of Board of Commissioners, Board of Directors and major stakeholders.
16
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
PRoFIL DIREkSI PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS
Gwie Gunadi Gunawan DIREkTUR UTAMA
President Director
Drs. Yurnalis Ilyas, Ak DIREkTUR/SEkRETARIS PERUSAHAAN Director / Company Secretary
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 10 September 1964. Menjabat Direktur Utama Perseroan sejak 2000. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen, Universitas Surabaya (1989). Jabatan lainnya saat ini adalah Direktur PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. (sejak 2000). Yang bersangkutan juga menjabat Direktur Utama PT Betonjaya Manunggal, Tbk. (1992-sekarang), Wakil Direktur Utama PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (19891992), Direktur Keuangan PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. (1986-1989), dan Kepala Bagian Keuangan PT Jaya Pari Steel, Tbk. (1986-1989). Ditunjuk sebagai Direktur Utama Perseroan untuk periode 2014-2019 berdasarkan Akta Notaris Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 tanggal 26 Juni 2014.
Indonesian Citizens. Born in Surabaya, September 10, 1964. Appointed President Director since 2000. Graduated from Faculty of Economics, Department of Management, University of Surabaya (1989). His current other positions are the Director of PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. (since 2000). He is also the President Director of PT Betonjaya Manunggal, Tbk. (1992-present), Vice President Director of PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. (19891992), Finance Director of PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. (1986-1989), and Chief Financial Officer of PT Jaya Pari Steel, Tbk. (1986-1989). Appointed as a President Director of the Company for the period of 2014-2019 based on Notarial Deed of Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 dated June 26, 2014.
Gwie Gunadi Gunawan adalah anak dari Gwie Gunawan, Komisaris Utama Perseroan dan saudara kandung dari Gwie Gunato Gunawan, Direktur Perseroan.
Gwie Gunadi Gunawan is the son of Gwie Gunawan, the Company’s President Commissioner and Gwie Gunato Gunawan, the Company’s Director.
Pada tahun 2014 telah mengikuti training dan pelatihan SMK3.
In 2014 has participated in Occupational Health and Safety Management System (SMK3) training
Warga Negara Indonesia. Lahir di Bukittinggi, 19 Juli 1957. Menjabat Direktur Perusahaan sejak 1993. Pendidikan terakhir Universitas Airlangga Surabaya jurusan Akuntansi. Sebelumnya berkarir sebagai Staf Profesional Departement Management Services SGV Utomo (1983 – 1986), dan Manajer Akuntansi Perusahaan (1986 – 1992). Ditunjuk sebagai Direktur Perseroan untuk periode 2014-2019 berdasarkan Akta Notaris Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 tanggal 26 Juni 2014.
Indonesian Citizens. Born in Bukittinggi, July 19, 1957. Appointed Director of the Company since 1993. Graduated from Airlangga University majoring in Accounting. His previous careers were Professional Staff Management Services Department SGV Utomo (1983 - 1986), and Corporate Accounting Manager (1986-1992). Appointed as a Director of the Company for the period of 2014-2019 based on Notarial Deed of Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 dated June 26, 2014.
Drs. Yurnalis Ilyas, Ak tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi serta pemegang saham utama perseroan.
Drs. Yurnalis Ilyas, Ak does not affiliate to the other member of Board of Commissioners, Board of Directors and major stakeholders.
Pada tahun 2014 telah mengikuti training dan pelatihan SMK3, sosialisasi peraturan OJK dan BEI.
In 2014 has participated in Occupational Health and Safety Management System (SMK3) training, socialization of Financial Services Authority (OJK) and Indonesia Stock Exchange (BEI).
17
ANNUAL REPORT 2014
Gwie Gunato Gunawan DIREkTUR Director
Drs. Hadi Sutjipto DIREkTUR/SEkRETARIS PERUSAHAAN Director / Company Secretary
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 13 Desember 1969. Menjabat Direktur PT Jaya Pari Steel, Tbk. sejak 2000. Pendidikan terakhir Stamford Colleges, Singapura (1990). Saat ini juga menjabat Direktur Ekspor-Impor PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. (sejak 1992) dan Komisaris Utama PT Betonjaya Manunggal, Tbk. sejak 2001. Sebelumnya, menjabat Direktur PT Betonjaya Manunggal, Tbk. (1998-2001). Ditunjuk sebagai Direktur Perseroan untuk periode 2014-2019 berdasarkan Akta Notaris Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 tanggal 26 Juni 2014.
Indonesian Citizens. Born in Surabaya, December 13, 1969. Appointed Director of PT Jaya Pari Steel, Tbk. since 2000. Latest Education in Stamford Colleges, Singapore (1990). Currently, he is also the Director of Export-Import at PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. (since 1992) and President Commissioner of PT Betonjaya Manunggal, Tbk. since 2001. Previously, he served as Director of PT Betonjaya Manunggal Tbk. (1998-2001). Appointed as a Director of the Company for the period of 2014-2019 based on Notarial Deed of Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 dated June 26, 2014.
Gwie Gunato Gunawan adalah anak dari Gwie Gunawan, Komisaris Utama Perseroan dan saudara kandung dari Gwie Gunadi Gunawan, Direktur Perseroan.
Gwie Gunato Gunawan is the son of Gwie Gunawan, the Company’s President Commissioner and Gwie Gunadi Gunawan, the Company’s Director.
Pada tahun 2014 telah mengikuti training dan pelatihan SMK3.
In 2014 has participated in Occupational Health and Safety Management System (SMK3) training.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Pati, 27 Desember 1957. Menjabat Direktur Perusahaan sejak tahun 2000. Pendidikan terakhir, Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sebelumnya berkarir sebagai karyawan PT Bank Niaga Tbk. mulai dari Account Officer, Branch Manager dan posisi terakhir Area II Branch Banking Head (1983 -1995), dan Manajer Cabang Bank PDFCI, Tbk., Surabaya (1995 – 1999). Ditunjuk sebagai Direktur Perseroan untuk periode 20142019 berdasarkan Akta Notaris Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 tanggal 26 Juni 2014.
Indonesian Citizens. Born in Pati, December 27, 1957. Appointed Director of the Company since 2000. Graduated from Faculty of Economics, Department of Management, University of Gadjah Mada, Yogyakarta. His previous careers were at PT Bank Niaga, Tbk. where he engaged in various positions, including Account Officer, Branch Manager, Branch Banking Head of Area II (1983 -1995), and Bank Branch Manager PDFCI, Tbk., Surabaya (1995-1999). Appointed as a Director of the Company for the period of 2014-2019 based on Notarial Deed of Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 dated June 26, 2014.
Drs. Hadi Sutjipto tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi serta pemegang saham utama perseroan.
Drs. Hadi Sutjipto does not affiliate to the other member of Board of Commissioners, Board of Directors and major stakeholders.
Pada tahun 2014 telah mengikuti training dan pelatihan SMK3, sosialisasi peraturan OJK dan BEI.
In 2014 has participated in Occupational Health and Safety Management System (SMK3) training, socialization of Financial Services Authority (OJK) and Indonesia Stock Exchange (BEI).
18
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES
Perseroan memandang penting terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Oleh karenanya, Perseroan berkomitmenuntuk senantiasa memberikan motivasi dan bekal kemampuan, pengetahuan dan keahlian internal sebagai upaya meningkatkan kinerja SDM.
The Company considers that maintaining Human Resources (HR) quality is at utmost importance. Therefore, the Company upholds the commitment to always provide motivation and provision of internal capabilities, knowledge and skill as an effort to improve the HR performance.
Pada tahun 2014 Perseroan telah mengikutsertakan sejumlah karyawan untuk mengikuti pelatihan, seminar, dan sosialisasi peraturan-peraturan yang diadakan lembaga swasta maupun pemerintah, antara lain:
In 2014, the Company has sent a number of employees for training, seminars, and socialization regulations organized private and public institutions, among others:
• Seminar tentang Peraturan Perpajakan terbaru • • Sosialisasi Peraturan OJK dan BEI • • Training Ahli K3 dan SMK3 kepada karyawan dan • manajemen • Training mengenai manajemen lingkungan hidup • • Training mengenai manajemen secara umum •
Pendidikan Sarjana
Kantor | Office
Seminar of Latest Taxation Regulation Socialization of the FSA and the Stock Exchange Rules K3 Expert and SMK3 Trainings for employees and management Training on environmental management Training on management in general
Produksi | Production
2014
2013
2014
2013
Education
17
17
3
3
Bachelor
Ahli Madya
-
-
-
-
Diploma
SMU
9
9
186
188
Senior High School
SMP
-
-
33
33
Junior High School
SD Jumlah
-
-
10
10
Elementary School
26
26
232
234
Total
Selain komposisi di atas, untuk kepentingan keamanan, Perseroan juga menggunakan tenaga kerja secara kontrak (outsourcing) sebanyak 24 orang.
In addition to the above composition, for security purposes, the Company also uses 24 contract labors (outsourced).
19
ANNUAL REPORT 2014
INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM INFORMATION FOR SHAREHOLDER
INFoRMASI kEPADA PEMEGANG SAHAM INFORMATION FOR THE SHAREHOLDER KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham Stakeholders
COMPOSITION OF SHAREHOLDERS 2014
Jabatan Position
Jumlah Saham Total Share
2013
% Kepemilikan % Owner
Jumlah Saham Total Share
% Kepemilikan % Owner
International Magnificent Fortune Ltd.
267.767.500
35,70
267.767.500
35,70
Vihara Limited
245.390.000
32,72
245.390.000
32,72
116.500.000
15,53
116.500.000
15,53
10.000
0,00
10.000
0,00
Masyarakat lainnya < 5% Public < 5%
120.332.500
16,05
120.332.500
16,05
Total
750.000.000
100,00
750.000.000
100,00
Gwie Gunawan
Komisaris Utama President Commissioner
Gwie Gunadi Gunawan
Direktur Utama President Director
SKEMA KEPEMILIKAN SAHAM
SHARE OWNERSHIP SCHEME
Shareholder
Shareholder
Shareholder
John Matthew Ashwood
Jean Pierre Koolmees
John Matthew Ashwood
50%
50%
Oak Hill Holding Limited
Oak Hill Holding Limited
100%
100%
Marston International Limited
Meriton International Limited
100%
35,70%
Jean Pierre Koolmees
50%
50%
International Magnificent Fortune Limited
Shareholder
100%
Masyarakat
16,05%
Gwie Gunawan
15,53%
PT Jaya Pari Steel Tbk
Vihara Limited
32,72%
20
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM
SHARE LISTING CHRONOLOGY
Pada tanggal 16 Juni 1989, PT Jaya Pari Steel Tbk memperoleh ijin untuk menawarkan saham kepada masyarakat dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam suratnya No. SI-035/SHM/MK.10/1989 untuk menawarkan 3.360.000 saham.
On June 16, 1989, PT Jaya Pari Steel Tbk obtains approval from the Minister of Finance Republic of Indonesia in his Letter No. SI-035/SHM/MK.10/1989, concerning the offering of its 3,360,000 shares to the public.
Pada tanggal 4 Agustus 1989 saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh saham PT Jaya Pari Steel Tbk sejumlah 750.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
On August 4, 1989, the shares were listed in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. As of December 31, 2013 and 2012 all of the Company’s 750,000,000 shares were listed in the Indonesian Stock Exchange.
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
AWARDS AND CERTIFICATION
Penghargaan dan sertifikasi yang didapatkan PT Jaya Pari Steel Tbk merupakan pencapaian keberhasilan akan kualitas, inovasi, produktivitas dan penerapan keselamatan kerja yang diberikan oleh lembaga internasional maupun dari media nasional.
PT Jaya Pari Steel Tbk had successfully obtained awards and certifications for quality, innovation, productivity and safety from international institutions and national medias.
Sertifikat: • ISO 9001:2008 • Sertifikasi Produk Plat Baja dari Biro Klasifikasi Indonesia
Certificates: • ISO 9001:2008 • Steel Plate Product Certificate from Classification Bureau of Indonesia.
Penghargaan: • Penghargaan dalam PROPER Kementrian LH-RI dengan kategori “Biru” sejak tahun 2010 sampai 2014.
Awards: • Proper certificate “Blue” Category from Ministry of Environmental RI since 2010 to 2014.
21
ANNUAL REPORT 2014
INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM INFORMATION FOR SHAREHOLDER
Inspeksi oleh Bagian Quality Control Quality Control Inspection
22
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ManageMenT analYsIs anD DIsCUssIon
23
ANNUAL REPORT 2014
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
Proses Pemotongan Slab Slab Cutting
24
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
KONDISI UMUM DAN PROSPEK USAHA
GENERAL CONDITION AND BUSINESS PROSPECT
Berdasarkan informasi yang didapat dari publikasi sumber independen, tingkat konsumsi seluruh produk baja domestik selama tahun 2014 diprediksi tumbuh sebesar 4% dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 11 juta ton. Dari total konsumsi produk baja tersebut, porsi konsumsi nasional untuk produk plat baja sekitar 30 % atau lebih kurang 3,5 juta ton per tahun. Sehingga konsumsi nasional plat baja tahun 2014 akan menjadi kurang lebih 3,6 juta ton.
Based on information obtained from the publication of an independent source, the consumption level of the entire domestic steel products for 2014 is predicted to grow by 4% compared to the year 2013, which amounted to 11 million tons. Of the total consumption of steel products, the share of national consumption for steel plate products approximately 30% or around 3.5 million tons per year. Thus of national consumption of steel plate in 2014 will be approximately 3.6 million tons.
Kondisi saat ini yang menghambat laju bisnis industri baja nasional terletak di pasar global, dimana banyak negara melindungi industri baja nasional mereka dengan menggunakan strategi safeguard maupun menerapkan bea masuk anti dumping. Jatuhnya harga komoditas yang didahului oleh penurunan harga minyak dunia juga berimbas pada harga baja dunia yang melemah yang akibatnya tingkat permintaan internasional dan domestik juga melemah. Disamping itu kapasitas produksi terpasang dari produsen baja di China yang terus meningkat berakibat kelebihan produksi di dalam negerinya dan kelebihan ini dilempar ke pasar di seluruh dunia termasuk Indonesia menyebabkan JPS harus menghadapi persaingan yang sangat ketat.
Current conditions that hamper the national steel industry businesses lies in the global market, in which many countries protect their national steel industry by using safeguard strategy and implement anti-dumping duty. The fall in commodity prices was preceded by a decline in world oil prices that also affected the world steel prices. The prices are lowered and consequently the level of international and domestic demand is also weakened. Meanwhile, the installed production capacities of steel producers in China are increasing, resulting in excess of production in its country, and the excess is thrown into markets around the world, including Indonesia, causing JPS to face a very tight competition.
Penguatan mata uang US dollar, akibat pengakhiran era stimulus moneter di Amerika Serikat, juga mengakibatkan pelemahan mayoritas mata uang dunia lainnya termasuk rupiah. Karena seluruh pembelian bahan baku slab menggunakan mata uang US dollar sedangkan penjualan domestiknya dalam satuan rupiah juga menimbulkan dampak risiko valuta asing bagi JPS.
The strengthening value of US dollar, due to the termination of monetary stimulus era in United States, had made some weakenings of most world currencies, including rupiah. Since its raw material slab purchases were denominated in US dollars, while its domestic sales were in rupiah, JPS suffered from foreign exchange risk.
TARGET YANG INGIN DICAPAI PERUSAHAAN
THE COMPANY TARGET
Dengan kondisi plat baja saat ini menuntut Perseroan untuk sangat berhati-hati dalam menetapkan target penjualan. Dengan fokus untuk memperbaiki kinerja yang telah dicapai pada tahun 2014, di tahun 2015, Perseroan menetapkan target laba setelah pajak sebesar 5% dari total penjualan dan dengan segmentasi target pemasaran 100% untuk pasar domestik. Untuk target penjualan tahun 2015 manajemen menetapkan target Rp 350 miliar dan target laba bersih Rp 15 miliar.
Inder the current economic condition, the Company requires to be very careful in setting sales targets in the coming years. With a focus on improving the performance achieved in 2014, in 2015, the Company set a target profit after tax of 5% of total sales and segmented target market of 100% for the domestic market. In 2015, the Company set sales target of Rp 350 billion and net income of Rp 15 billion.
Perseroan tidak memiliki target struktur permodalan tertentu, karena Perseroan tidak memiliki liabilitas kepada pihak ke-3 selain utang usaha, yang mengharuskan untuk memelihara rasio keuangan dan struktur permodalan tertentu.
The Company does not have a particular target of capital structure, because the Company has no liability to the third party other than trade payables, which would require a maintained financial ratios and certain capital structure.
TINJAUAN OPERASIONAL
OPERATIONAL REVIEW
Produksi Perusahaan hanya menghasilkan 1 (satu) jenis produk (plat baja canai panas) yang tidak memiliki karakteristik yang berbeda dalam proses produksi, golongan pelanggan, dan pendistribusian produk. Dengan demikian, Perusahaan hanya memiliki satu segmen usaha. Jumlah hasil produksi pada tahun 2014 sebesar 16.539 ton, turun jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai sebesar 23.334 ton.
Production The company produces only 1 (one) type of product, i.e. hot rolled steel plate, which does not have distinct characteristics in the production process, customer classification, and products distribution. Accordingly, the Company has only one business segment. Total production in 2014 amounted to 16,539 tons, a decrease compared to 2013 which reached 23,334 tons.
25
ANNUAL REPORT 2014
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
Kapasitas Produksi Kapasitas produksi terpasang sebesar 70.000 ton bahan baku slab atau 60.000 ton barang jadi plat pertahun. Sementara hasil produksi plat tahun 2014 mencapai 16.539 ton atau 28% dari kapasitas produksi.
Production Capacity Installed production capacity is 70,000 tons of raw slab material or plate 60,000 tons of finished products per year. The results of plate production in 2014 reached 16,539 tons or 28% of production capacity.
Profitabilitas Rugi bersih tahun 2014 sebesar Rp 6,9 miliar atau 2,21% dari penjualan bersih tahun 2014. Sedangkan pada tahun 2013 memperoleh laba bersih sebesar Rp 15 milar atau 7,69% dari penjualan bersih tahun 2013.
Profitability Net loss in 2014 amounted to Rp 6.9 billion, or 2.21% of net sales from 2014. While in 2013, net profit amounted to Rp 15 billion or 7.69% of net sales in 2013.
TINJAUAN KEUANGAN
FINANCIAL REVIEW
Penjualan Bersih Penjualan mengalami penurunan yaitu dari 24.875 ton plat pada tahun 2013 menjadi 16.299 ton plat pada tahun 2014. Kontribusi terbesar terhadap total penjualan menurut segmen geografis adalah Jawa Timur (Rp 205,5 miliar) DKI Jakarta (Rp 107,9 miliar), Jawa Barat (Rp 205,3 juta). Target pasar dari hasil produk plat baja Perusahaan adalah 100% pasar domestik.
Net Sales Sales decreased from 24,875 tons plate in 2013 into 16,299 tons plate in 2014. The largest contribution to total sales by geographical segment is East Java (Rp 205.5 billion) Jakarta (Rp 107.9 billion), West Java (Rp 205.3 million). The Company target market for steel plate products are 100% domestic market.
Arus Kas Pada tahun 2014, kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi Perseroan adalah sebesar (Rp 77 miliar), sedangkan di tahun 2013 adalah sebesar Rp 79 miliar. Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi selama tahun 2014 mencapai (Rp 1,6 miliar), sedangkan pada tahun 2013 sebesar Rp 4,3 milliar. Dengan posisi kas dan setara kas pada akhir tahun 2014 sebesar Rp 6,8 miliar, secara keseluruhan arus kas Perseroan selama tahun 2014 dinilai cukup untuk mendanai kegiatan operasional Perseroan.
Cash Flow In 2014, net cash provided by (used in) operating activities of the Company is (Rp 77 billion), while in 2013 was Rp 79 billion. Net cash provided by (used in) investment activities for the year 2013 reached Rp (Rp 1.6 billion), whereas in 2014 amounted to Rp 4.3 billion. Having cash and cash equivalent of Rp 6.8 billion in 2014, overall the Company cash flows for the year 2014 considered sufficient to fund the Company’s operations.
Aset Lancar Aset lancar menurun sebesar 5 % dari Rp 235,9 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 224,1 miliar pada tahun 2014. Penurunan aset lancar tersebut terutama disebabkan oleh turunnya kas dan setara kas.
Current Assets Current assets decreased by 5 % from Rp 235.9 billion in 2013 to Rp 224.1 billion in 2014. The decrease in current assets is primarily due to the decrease cash and cash equivalents.
Aset Tidak Lancar Aset tidak lancar meningkat sebesar 4% dari Rp 140,6 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 146,9 miliar pada tahun 2014. Kenaikan ini terutama dipengaruhi oleh naiknya piutang pajak.
Non-Current Assets Non-current assets increased by 4% from Rp 140.6 billion in 2013 to Rp 146.9 billion in 2014. The increase was mainly influenced by the increase in tax receivables.
Jumlah Aset Pada tahun 2014, jumlah aset menurun sebesar 1,5% dari Rp 376,5 miliar pada tahun 2013 menjadi sebesar Rp 370,9 miliar pada tahun 2014. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh turunnya kas dan setara kas.
Total Assets In 2014, total assets decreased by 1.5% from Rp 376.5 billion in 2013 to Rp 370.9 billion in 2014. The decrease was mainly caused by the decrease in cash and cash equivalents.
Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas jangka pendek menurun sebesar 49,4% dari Rp 0,9 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 0,5 miliar pada tahun 2014. Penurunan liabilitas jangka pendek dipicu oleh turunnya utang usaha dan utang lain-lain.
Current Liabilities Current liabilities decreased by 49.4% from Rp 0.9 billion in 2013 to Rp 0.5 billion in 2014. The decline in current liabilities triggered by a decline in trade payables and other payables.
Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang meningkat dari Rp 13,1 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 14,9 miliar pada tahun 2014. Kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya liabilitas imbalan kerja.
Non-Current Liabilities Non-current liabilities increased from Rp 13.1 billion in 2013 to Rp 14.9 billion in 2014. This increase was due to higher employment benefits liabilities.
26
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
Jumlah Liabilitas Jumlah liabilitas meningkat dari Rp 14 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 15 miliar pada tahun 2014.
Total Liabilities Total liabilities increased from Rp 14 billion in 2013 to Rp 15 billion in 2014.
Ekuitas Jumlah ekuitas menurun dari Rp 362,5 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 355,6 miliar pada tahun 2014.
Equity Total equity decreased from Rp 362.5 billion in 2013 to Rp 355.6 billion in 2014.
Beban Pokok Penjualan Beban pokok penjualan Perusahaan pada tahun 2013 adalah Rp 196,3 miliar sedangkan pada tahun 2014 sebesar Rp 308,6 miliar, naik sebesar Rp 112,3 miliar atau 57,2%. Sedangkan penjualan mengalami kenaikan sebesar 60,6%. Hal ini disebabkan oleh kenaikan penjualan bahan baku slab sebesar Rp 174,5 miliar, walaupun hasil produksi plat dan volume penjualan plat turun dari 24.875 ton plat pada tahun 2013 menjadi 16.299 ton plat pada tahun 2014.
Cost of Goods Sold Company’s cost of goods sold in 2013 was Rp 196.3 billion, while in 2014 to Rp 308.6 billion, an increase of Rp 112.3 billion, or 57.2%. While sales increased by 60.6%. This is due to an increase of raw slab material by Rp 174.5 miliar, eventhough there is a decrease in plate production and sales volume from 24,875 tons plate in 2013 to 16,299 tons plate in 2014.
Beban Usaha Beban usaha mengalami kenaikan dari Rp 18,1 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 19,2 miliar pada tahun 2014. Peningkatan ini dikarenakan oleh naiknya beban umum dan administrasi yaitu naiknya gaji dan imbalan kerja.
Operating Expenses Operating expenses increased from Rp 18.1 billion in 2013 to Rp 19.2 billion in 2014. This increase is due to some inclines in general and administrative expenses, which include rising salaries and employment benefits.
Jumlah Laba Komprehensif Jumlah laba komprehensif untuk tahun 2013 berjumlah Rp 15 miliar, sedangkan tahun 2014 terdapat kerugian komprehensif sebesar Rp 6,9 miliar. Hal ini sangat dipengaruhi oleh penurunan keuntungan kurs mata uang asing bersih.
Total Comprehensive Income Total comprehensive income for the year 2013 amounted to Rp 15 billion, while in 2014 there was comprehensive loss of Rp 6.9 billion. It is heavily influenced by the decline in gain on net foreign exchanges.
Pendapatan Komprehensif Lain Rugi komprehensif lain bersih di tahun 2013 berjumlah Rp 32,9 juta, sedangkan rugi komprehensif lain bersih tahun 2014 sebesar Rp 2,2 juta. Pendapatan komprehensif lain ini merupakan laba dan rugi dari investasi saham.
Other Comprehensive Income Net of other comprehensive loss in 2013 amounted to Rp 32.9 million, while net of other comprehensive loss in 2014 amounted to Rp 2.2 million. This other comprehensive income is income and losses of share investment.
STRUKTUR PERMODALAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR PERMODALAN
CAPITAL STRUCTURE AND MANAGEMENT POLICY ON CAPITAL STRUCTURE
Struktur permodalan Perusahaan seluruhnya berasal dari ekuitas dan utang usaha dari pemasok. Tidak terdapat pinjaman lain yang dilakukan oleh Perusahaan untuk memperkuat struktur permodalan.
The Company’s capital structure entirely from equity and business debt from suppliers. There are no other loans made by the Company to strengthen its capital structure.
PERIODE PELUNASAN PIUTANG USAHA
ACCOUNTS RECEIVABLE REPAYMENT PERIOD
Periode pelunasan piutang usaha tahun 2014 adalah 140 hari atau lebih cepat 103 hari dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 243 hari. Hal ini berarti manajemen Perusahaan berhasil dalam melakukan penagihan piutang usaha secara tepat waktu.
The accounts receivable repayment period in 2014 was 140 days or faster 103 days compared to the year 2013 that is 243 days. This means that the company management is successful in collecting accounts receivable in a timely manner.
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
DEBT REPAYMENT CAPACITY
Jumlah liabilitas dibandingkan dengan jumlah aset mengalami kenaikan sebesar 0,42% dari 3,72 % pada tahun 2013 menjadi 4,14% pada tahun 2014. Sementara jumlah liabilitas dibandingkan dengan jumlah ekuitas mengalami kenaikan 0,46 % dari 3,87 % pada tahun 2013 menjadi 4,33% pada tahun 2014.
Total liabilities compared to total assets increased by 0.42% from 3.72% in 2013 to 4.14% in 2014. While the total liabilities compared to total equity increased by 0.46% from 3.87% in 2013 to 4.33% in 2014.
27
ANNUAL REPORT 2014
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
IKATAN MATERIAL INVESTASI BARANG MODAL
PLEDGING FOR INVESTMENT OF CAPITAL GOODS
Perusahaan tidak memiliki ikatan material investasi barang modal terutama yang berkaitan dengan pinjaman dari lembaga keuangan bank maupun non-bank, sehingga tidak ada barang modal yang dijadikan jaminan/ikatan.
The Company has no material commitments for capital goods investment, especially with regard to loans from any financial institutions; either bank or non-bank, so there were no capital goods as a security / bond.
PERBANDINGAN ANTARA TARGET PADA AWAL TAHUN BUKU DENGAN HASIL YANG DICAPAI
COMPARISON BETWEEN TARGET ACHIEVED
Proyeksi pendapatan Perusahaan sesuai dengan public expose pada tanggal 26 Juni 2014 sebesar Rp 300 milyar dan laba setelah pajak diproyeksikan sebesar Rp 15 miliar. Sedangkan realisasinya adalah pendapatan Perusahaan di tahun 2014 sebesar Rp 314 miliar. Mengenai realisasi laba setelah pajak, Perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 7 miliar. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan keuntungan selisih kurs.
Projected income in accordance with the Company’s public expose on June 26, 2014 amounting to Rp 300 billion and profit after tax is projected to reach Rp 15 billion. Whereas its realization is the Company’s revenue in 2014 amounted to Rp 314 billion. Concerning with the realization of profit after tax, the Company had a loss of Rp 7 billion. This is due to a decrease in foreign exchange gain.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
INFORMATION AND MATERIAL FACTS OCCURRING AFTER THE DATE OF THE AUDITOR’S REPORT
Perusahaan tidak memiliki informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor.
The Company does not have any information and material facts occurring after the date of the auditor’s report.
ANALISA KEJADIAN LUAR BIASA
ANALYSIS OF ExTRAORDINARY EVENTS
Sepanjang tahun 2014 tidak terdapat kejadian luar biasa.
Throughout 2014 there were no extraordinary events.
STRATEGI PEMASARAN DAN PANGSA PASAR
MARkETING STRATEGY AND MARkET SHARE
Fokus pemasaran Perusahaan sampai saat ini masih ditujukan untuk pasar dalam negeri.
The company’s marketing focus is still geared to the domestic market.
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN JUMLAH DIVIDEN PER SAHAM
DIVIDEND POLICY AND DIVIDEND AMOUNT PER SHARE
Jika didasarkan pada Prospektus, Perusahaan merencanakan untuk membayar dividen 2 kali setahun yaitu dividen interim dan dividen final.
According to the Prospectus, the Company plans to pay dividends two times a year, which include interim dividend and final dividend.
Namun dalam penentuan besarnya dividen dikaitkan dengan tingkat laba Perusahaan selama tahun buku bersangkutan, tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan alternatif lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
However, to determine the amount of dividend, should consider the Company income level during the financial year concerned, without prejudice to any right of the GMS to determine an alternative in accordance with the provisions of the Articles of Association of the Company.
Pada tahun 2014, Perseroan tidak membagi dividen.
In 2014, the Company does not distribute dividend.
ANALISA KOMPONEN MENGETAHUI HASIL USAHA
SUBSTANTIAL COMPONENT ANALYSIS TO MEASURE THE RESULTS OF OPERATIONS
SUBSTANSIAL
UNTUK
Penjualan bersih tahun 2014 sebesar Rp 314 miliar mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya, dan mengalami kerugian sebesar Rp 7 miliar. Kenaikan penjualan tersebut terutama karena naiknya volume penjualan slab.
WITH THE RESULTS
Net sales in 2014 amounted to Rp 314 billion, an increase over the previous year, and a loss of Rp 7 billion. The increase in sales was primarily due to higher sales volume of slab.
28
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
HASIL
THE IMPACT OF PRICE CHANGES ON THE RESULT OF OPERATIONS
Sepanjang tahun 2014 tidak ada perubahan harga yang berdampak signifikan terhadap hasil operasional Perusahaan.
Throughout 2014 there was no change in price that significantly affected the Company’s operating results.
PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
SIGNIFICANT EVENTS AFTER THE BALANCE SHEET DATE
Tidak ada peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal neraca.
There are no significant events occurring after the balance sheet date.
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
UTILIzATION OF PROCEEDS FROM PUBLIC OFFERING
Dana hasil penawaran umum perdana pada tahun 1989 telah digunakan secara keseluruhan sesuai dengan yang disajikan dalam prospektus.
The proceeds from the initial public offering in 1989 have been used as a whole in accordance with that presented in the prospectus.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
CHANGES IN LAWS AND REGULATIONS THAT INFLUENCE THE FINANCIAL STATEMENTS
DAMPAK PERUBAHAN OPERASIONAL
HARGA
TERHADAP
Selama tahun 2014 tidak terdapat perubahan Perundang- During 2014 there were no changes in applicable legislation undangan yang berlaku yang berpengaruh signifikan which significantly influence the Company’s operations and terhadap operasional maupun Laporan Keuangan financial statements. Perseroan.
29
ANNUAL REPORT 2014
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
ALUR PRODUKSI
PRODUCTION FLOW CHART
Slab
Pemotongan Slab Slab Cutting
Pemeriksaan Slab Slab Inspection
Pembersihan Slab Descaler
Dapur Pemanas Reheating Furnace
Proses Rolling Plat 3-High Roughing & Finishing Mill
Proses Perataan Plat Hot Leveller
Meja Pendinginan Cooling Bed
Pemotongan Ujung Plat Dividing Shear
Pemeriksaan Plat Plate Inspection
Pemotongan Plat dengan Las Flame Cutting Tes Mekanikal Mechanical Test
Sampling Sampling
Pengiriman Domestik Domestic Shipment
16 mm
16 mm Gunting Samping Side Shear
Pemeriksaan Akhir Final Inspection
Gudang Plat Storage
30
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
TATA kELoLA PERUSAHAAN CoRpoRaTe goVeRnanCe
31
ANNUAL REPORT 2014
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
Proses Pemuatan Plat Plate Trucking
32
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
PRINCIPLES OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Dengan berpegang teguh pada praktik prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance– GCG), Perseroan berupaya untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka mewujudkan visi untuk menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia dalam industri plat baja. Perseroan yakin bahwa implementasi GCG secara maksimal dan konsisten dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja Perseroan.
By consistently practicing the principles of Good Corporate Governance (GCG), the Company seeks to improve its performance in order to realize the vision to become a leading company in Indonesia in the steel plate industry. The Company believes that maximum and consistent implementation of GCG will deliver positive impact on the Company performance.
Perseroan selalu menjaga komitmen untuk memenuhi aspek-aspek GCG sesuai dengan standar dalam menjalankan usahanya. Upaya ini dilaksanakan untuk mendukung tujuan Perseroan baik pertumbuhan usaha, profitabilitas, nilai tambah untuk seluruh pemangku kepentingan, serta meningkatkan keberlangsungan usaha jangka panjang dan membangun bisnis yang sehat.
The Company always keeps the commitment to meet GCG aspects in accordance with the standards in business. These efforts are undertaken to support the Company’s objectives that include good business growth, profitability, added value for all stakeholders, to improve long-term business continuity and to build a healthy business.
Penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik oleh Perseroan dipastikan telah memenuhi prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, serta kesetaraan dan kewajaran pada setiap aspek bisnis dan di seluruh jajaran manajemen.
Applications of the principles of good corporate governance by the Company are confirmed to have fulfilled the principles of openness, accountability, responsibility, independence, and equality and fairness in every aspect of business and at all levels of management.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, struktur organisasi Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Masing-masing organ Perseroan memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Komunikasi antara manajemen dan seluruh karyawan yang efektif juga berperan penting dalam peningkatan kinerja Perseroan secara keseluruhan.
In accordance with Act No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, the Company’s organizational structure consists of a General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and Board of Directors. Each organ of the Company has an obligation and responsibility in carrying out their duties. Effective communication between management and employees also plays an important role in improving the overall performance of the Company.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ perusahaan yang memiliki wewenang serta kekuasaan tertinggi yang tidak dimiliki Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS berfungsi sebagai wadah bagi para pemegang saham dalam memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan penanaman modal perusahaan dengan memperhatikan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.
General Meeting of Shareholders (GMS) is a Company organ that has the power and supreme authority which is not owned by the Board of Directors and Board of Commissioners. GMS serves as a forum for shareholders to decide on matters relating to company investment with regard the articles of association and regulations.
RUPS terdiri dari RUPS tahunan dan RUPS lainnya, RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. Mengacu pada Pasal 78 (2) Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sepanjang tahun 2014 PT Jaya Pari Steel, Tbk. telah melaksanakan RUPS sebanyak 1 (satu) kali pada 26 Juni 2014.
GMS consists of the Annual Meeting and other GMS, the Annual Meeting shall be held within a maximum period of 6 (six) months after the end of fiscal year. Referring to Article 78 (2) Act No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, during 2014, GMS in PT Jaya Pari Steel, Tbk. has conducted one (1) time on June, 26 2014.
RUPS ini diharapkan dapat menghasilkan keputusan strategis dan saling menguntungkan antara stakeholder dan Perseroan sekaligus merupakan upaya PT Jaya Pari Steel, Tbk. untuk mengutamakan kepentingan para stakeholder dari Perseroan.
GMS is expected to generate strategic and mutually beneficial decisions between stakeholders and the Company. It also serves as PT Jaya Pari Steel Tbk. attempt to prioritize stakeholders’ benefit.
33
ANNUAL REPORT 2014
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
KODE ETIK PERUSAHAAN
THE COMPANY CODE OF CONDUCT
Dalam pengembangan GCG, Perseroan telah merumuskan berbagai kebijakan yang menyangkut etika perusahaan. Setiap aturan dan kebijakan yang dijalankan Perseroan selalu mengacu pada undang-undang yang berlaku seperti UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 serta PP No. 50 Tahun 2007.
In the development of GCG, the Company has formulated various policies relating to corporate ethics. Each of the rules and policies that the Company executed always refers to the applicable legislation such as Act No. 40 of 2007 on Limited Liability Company and Labor Law No. 13 of 2003 and Government Regulation No. 50 Tahun 2007.
PELAPORAN PELANGGARAN KODE ETIK PERUSAHAAN
REPORTING OF THE COMPANY CODE OF CONDUCT VIOLATION
Pelaporan pelanggaran dapat dilakukan oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh saham dengan hak suara, pihak lain yang mempunyai perjanjian dengan Perseroan dan Kejaksaan untuk kepentingan umum.
Violations reporting can be executed by shareholders representing at least 1/10 (one-tenth) of the total shares with voting rights, other parties that have agreements with the Company and the attorney for the public interest.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi pengelolaan Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi baik secara umum maupun khusus sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. Disamping itu, Dewan Komisaris juga melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan hal-hal strategis lainnya yang tidak bersifat eksekusi. Secara umum, Dewan Komisaris memastikan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik di semua level organisasi, serta telah melakukan telaah dan menyetujui atas Laporan Tahunan Perseroan ini untuk diterbitkan.
The Board of Commissioners is responsible for supervising the Company management and give advice to Board of Directors both in general and specific in accordance with the Articles of Association of the Company. In addition, the Board of Commissioners also monitors the maintenance policy and other strategic, non-execution matters. In general, the Board of Commissioners shall ensure the implementation of good corporate governance at all levels of the organization, and has conducted research and approve the Company’s Annual Report for publication.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
Tanggung jawab Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas tugas yang dilaksanakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan Perseroan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
Responsibilities of the Board of Commissioners to the General Meeting of Shareholders (GMS) on the tasks performed embodiment oversight accountability for managing the Company in the implementation of GCG principles.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris meliputi halhal sebagai berikut: 1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan rencana jangka panjang Perseroan, rencana kerja, anggaran dasar, dan keputusan RUPS. 2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi terhadap kebijakan pengurusan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi. 3. Membentuk Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, atau komite lainnya jika dianggap perlu. 4. Mengadakan rapat Dewan Komisaris untuk membahas temuan Komite Audit sebelum disampaikan ke Direksi dan mengadakan rapat dengan Direksi untuk membahas dan menyampaikan temuan-temuan Komite Audit. 5. Memberhentikan sementara Direksi dalam suatu Rapat Komisaris apabila Direksi dalam menjalankan tugas dan wewenangnya telah melanggar Anggaran Dasar dan Perundang-undangan yang berlaku.
Duties and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows: 1. Supervising the management policies, including monitoring the implementation of the Company’s long-term plans, work plans, the articles of association, and GMS decision. 2. Monitoring the performance of duties and responsibilities of Board of Directors and supervising the discretion of Board of Directors on Company management and provide advice to the Board of Directors. 3. Forming Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee, or other committees if deemed necessary. 4. Conducting Board of Commissioners meeting to discuss the Audit Committee’s findings prior being submitted to the Board of Directors and hold a meeting with the Board of Directors to discuss and present the findings. 5. Giving temporary lay off to the Board of Directors during Commissioners meeting if the Board of Directors in carrying out its duties and authorities has violated the statutes and applicable legislation.
34
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
Pelaksanaan Rapat
Meeting Implementation
Dewan Komisaris secara berkala mengadakan rapat internal paling sedikit sebulan sekali atau sesuai kebutuhan. Dewan Komisaris juga mengadakan rapat koordinasi dengan Direksi secara berkala tentang kinerja Perseroan secara menyeluruh.
Board of Commissioners regularly held internal meetings at least once a month or as needed. The Board of Commissioners also held a coordination meeting with the Board of Directors on a regular basis about the overall Company’s performance.
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi
Joint Meeting of Board of Commissioners and Board of Directors
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi diselenggarakan sekurang-kurangnya setiap satu bulan sekali atau bilamana dianggap perlu. Rapat tersebut adalah sebagai bentuk koordinasi sebagai upaya membahas laporan- laporan periodik Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang dituangkan dalam risalah rapat.
The meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors are held at least once a month or whenever deemed necessary. The meeting is a form of co-ordination in an effort to discuss periodic reports of Board of Directors and provide feedback, notes and advice outlined in the minutes of meetings.
Rapat Komisaris dan Direksi dapat juga dilaksanakan atas keinginan Direksi bila dianggap perlu untuk segera mendapatkan tanggapan ataupun persetujuan Komisaris. Sepanjang tahun 2014, Rapat Gabungan telah dilaksanakan sebanyak 6 kali dengan tingkat kehadiran 100%.
Board of Commissioners and Board of Directors’ joint meetings may also be executed upon the Board of Directors’ request if necessary to get immediate feedback or approval from the Board of Commissioners. Throughout 2014, the Joint Meeting has been held for 6 times with 100% attendance rate.
Susunan Anggota Komisaris
Members of Commissioners
• Gwie Gunawan (Komisaris Utama) • Drs. Syaefullah, Ak. (Komisaris Independen)
• •
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak terafiliasi dengan Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya dan para pemegang saham. Selain itu, Komisaris Independen tidak boleh terafiliasi dengan hal-hal yang terkait dengan perusahaan. Terlepas dari pengaruh berbagai pihak yang memiliki kepentingan, Komisaris Independen yang dibantu oleh Komite Audit bertugas mengawasi kebijakan yang diambil Direksi dalam menjalankan usaha Perseroan serta berwenang memberi nasehat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan.
Independent Commissioner is a member of the Board of Commissioners who is not affiliated with the Board of Directors, members of the Board of Commissioners and the shareholders. Moreover, the Independent Commissioner should not be affiliated with matters related to the company. Apart from the influence of various parties who have interests, the Independent Commissioner is assisted by Audit Committee oversees the Board of Directors of the measures taken in Company’s operations and is authorized to advise the Board of Directors for the benefit of the Company.
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Dalam melaksanakan tugas-tugas Perseroan, Direksi bertanggungjawab atas terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan secara kolegial sesuai dengan tujuan kegiatan usahanya. Sebagai organ perusahaan, Direksi bertugas memastikan penerapan GCG pada seluruh tingkatan organisasi. Kepada pemegang saham/pemilik modal, Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya. Direksi wajib mentaati standar etika Perseroan serta meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya secara berkesinambungan.
In carrying out the duties, Board of Directors is responsible for Company’s business and activities collegially in accordance with business objectives. As a company organ, the Board of Directors is in charge of ensuring the implementation of GCG at all levels of the organization. To shareholders/capital owners, the Board of Directors shall report the performance of their duties. The Board of Directors shall comply with the Company ethical standards and increase the competence and knowledge on an ongoing basis.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Duties and Responsibilities of Board of Directors
Dalam melaksanakan tugas, Direksi Perusahaan bertanggung jawab kepada RUPS sebagai perwujudan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Direksi terlibat dalam pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan operasional sesuai yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
In performing its duties, the Board of Directors is responsible for providing report during GMS as the embodiment of GCG principles. Board of Directors is involved in decision making related to operational activities as stated in the Articles of Association and the prevailing regulations.
Gwie Gunawan (President Commissioner) Drs. Syaefullah, Ak. (Independent Commissioner)
35
ANNUAL REPORT 2014
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
Tugas dan tanggung jawab Direksi antara lain: a. Melakukan pengelolaan Perusahaan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sesuai Anggaran Dasar, Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG. b. Menyiapkan rencana jangka panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan perubahannya serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapat pengesahan RUPS. c. Menetapkan struktur organisasi yang lengkap dengan rincian tugas di setiap divisi. d. Menciptakan sistem pengendalian internal, manajemen risiko, menjamin terselenggaranya fungsi Audit Internal Perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan divisi Pengawasan Internal sesuai dengan kebijakan atau pengarahan yang diberikan Dewan Komisaris. e. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan RUPS berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Duties and responsibilities of Board of Directors include: a. Managing the Company in accordance with the authority and responsibility stated in the Articles of Association, prevailing Laws and Regulations and the principles of GCG.
Pembagian Tugas Direksi adalah sebagai berikut:
Distribution of Duties for Board of Directors are as follows:
Direktur Utama Direktur Utama merupakan pengelola langsung atas seluruh kegiatan Perusahaan dan memiliki wewenang memimpin kegiatan operasional Perusahaan secara keseluruhan serta melakukan koordinasi terhadap fungsifungsi lini dibawahnya.
President Director President Director is directly responsible in managing all activities of the Company and has the authority to lead overall the Company’s operation as well as the coordinator of line functions below.
Direktur Keuangan Direktur Keuangan mengelola unit kegiatan yang meliputi perencanaan dan pengendalian atas sumber dan penggunaan dana serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.
Director of Finance The Director of Finance manages unit activities include planning and controlling the sources and uses of funds, as well as the coordinator of line functions below.
Direktur Produksi Direktur Produksi mengelola unit kegiatan yang meliputi aspek perencanaan dan pengendalian atas terhadap hasil produksi Perusahaan, serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.
Director of Production Director of Production manages unit activities covering all aspects of planning and controlling of the Company’s production results, and coordinating the functions of the line below.
Direktur Pemasaran Sebagai pengelola unit kegiatan di bidang bisnis, marketing dan semua aspek perdagangan yang dilakukan oleh Perusahaan, serta melakukan koordinasi terhadap fungsifungsi lini dibawahnya.
Director of Marketing As the manager of unit activities in business, marketing and all aspects of trade conducted by the Company, and coordinating the functions of the line below.
Direktur Umum dan Administrasi Direktur Umum dan Administrasi mengelola unit kegiatan yang meliputi perencanaan dan pengendalian atas sumber daya manusia dan legalitas Perusahaan, serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.
Director of General and Administrative Director of General and Administrative manage unit activities include planning and control of human resources and legal the Company, as well as coordination of the functions of the line below it.
Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Procedure, Provision Standard and the Amount of Remuneration for Board of Commissioners and Board of Directors
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan menerima imbalan jasa dalam bentuk gaji, tunjangan dan fasilitas. Jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan
Board of Commissioners and Board of Directors receive remuneration in the form of salaries, allowances and facilities. Total remuneration received by Board of Commissioners and
b. Preparing the Company’s long-term plan, Work Plan and Corporate Budget, and its amendments and submit it to the Board of Commissioners and Shareholders to be approved during the GMS. c. Establishing an organizational structure completed with task details for each division. d. Creating an internal control system, risk management, ensuring the Company’s Internal Audit function at all levels of management and follow up the findings of the Internal Monitoring Division in accordance with the policies or directives given by the Board of Commissioners. e. Running other obligations in accordance with the provisions set forth in the Articles of Association and GMS based on the laws and regulations.
36
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Besaran remunerasi ditetapkan dengan memperhatikan besaran pendapatan tahun-tahun sebelumnya, beban tugas dan tanggung jawab, serta disesuaikan dengan tingkat remunerasi eksekutif pada industri sejenis. Remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun 2014 sebesar Rp 8,3 milyar, sedangkan tahun 2013 sebesar Rp 5,6 milyar.
Board of Directors is established by the General Meeting of Shareholders. The amount of remuneration is set by taking into account the amount of income in previous years, the load duties and responsibilities, as well as adjusted to remuneration of executive level in similar industries. Remuneration received by the Board of Commissioners and Directors of the Company in 2014 amounted to Rp 8.3 billion, while in 2013 amounted to Rp 5.6 billion.
Pelaksanaan Rapat
Meeting Execution
Rapat Direksi dilakukan setiap waktu apabila diperlukan, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan atau di luar jadwal yang telah ditentukan. Rapat Direksi dianggap sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat. Rapat Direksi yang dilakukan secara internal maupun rapat koordinasi bersama Dewan Komisaris selama tahun 2014 diselenggarakan sebanyak 12 kali.
Boards of Directors Meetings are conducted any time if necessary, either the schedule is predetermined or not. The meetings are considered valid and may assumed to have binding decisions if more than ½ (one half) of the total members of Board of Directors present or represented at the meeting. Board of Directors meetings within 2014 were held 12 times. The meetings include internal meeting and coordination meeting with the Board of Commissioners.
Program Pelatihan Direksi
Training Program for Board of Directors
Selama tahun 2014, Direksi telah mengikuti pelatihanpelatihan untuk peningkatan kompetensi diantaranya, sosialisasi peraturan baru mengenai sistem pelaporan Bank Indonesia, sistem pelaporan Bursa Efek Indonesia, Peraturan mengenai Perpajakan, sosialisasi terhadap peraturan OJK, SMK3 dan Lingkungan.
During 2014, Board of Directors has attended trainings to increase their competence, and to update laws and regulations regarding the reporting system of Bank Indonesia, Indonesia Stock Exchange reporting system, Taxation regulation, and socialization of the FSA rules, Occupational Safety and Health and environment.
Susunan Anggota Direksi
Members of Board of Directors
• Gwie Gunadi Gunawan (Direktur Utama) • Gwie Gunato Gunawan (Direktur) • Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. (Direktur/Sekretaris Perusahaan I) • Drs. Hadi Sutjipto (Direktur/Sekretaris Perusahaan II)
• • •
Gwie Gunadi Gunawan (President Director) Gwie Gunato Gunawan (Director) Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. (Director/Corporate Secretary I)
•
Drs. Hadi Sutjipto (Director/Corporate Secretary II)
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Komite Audit adalah sebuah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris sesuai dengan peraturan BapepamLK dan Bursa Efek Indonesia. Fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan terutama terhadap:
The Audit Committee is a committee established by the Board of Commissioners according with Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange regulations. The primary function of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners to monitor the followings:
-
Integritas dan mutu laporan keuangan yang dipublikasikan - Efektifitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal maupun internal - Penerapan pengelolaan risiko - Ketaatan terhadap perundang-undangan dan peraturan yang berlaku
-
Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan anggota yang terdiri dari satu orang Komisaris Independen dan dua Pihak Independen yang memiliki keahlian dalam bidang keuangan dan perbankan.
The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner, in which the members are consisting of one Independent Commissioner and two Independent Parties who have expertise in finance and banking.
-
Integrity and quality of published financial statements The effectiveness of the audit by the external and internal auditors Application of risk management Compliance with laws and regulations
37
ANNUAL REPORT 2014
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Duties and Responsibilities of the Audit Committee
Komite Audit bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan Perusahaan, melakukan monitoring dan mengevaluasi proses pelaksanaan audit oleh Audit Internal dan Audit Eksternal.
The Audit Committee is responsible for supervising the Company’s financial reporting process, monitor and evaluate the implementation process of the audit by the Internal Audit and External Audit.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit antara lain: a. Melakukan telaah atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan, seperti: laporan keuangan, proyeksi keuangan, dan informasi keuangan lainnya. b. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan. c. Melakukan evaluasi pelaksanaan audit oleh auditor eksternal, termasuk menelaah independensi dan obyektifitas Audit Eksternal serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukan auditor eksternal. d. Menelaah persiapan RUPS khususnya agenda dan materi RUPS serta telaah atas kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan di pasar modal dan peraturan lainnya.
Duties and responsibilities of the Audit Committee include: a. Reviewing the financial information that will be issued by the Company, such as: financial statements, financial projections, and other financial information. b. Reviewing the Company’s compliance with laws and regulations relating to the Company’s activities.
Independensi Komite Audit
Independence of the Audit Committee
Agar memenuhi syarat independensi sesuai dengan peraturan yang berlaku, Komite Audit yang dimiliki Perusahaan tidak memiliki saham di Perusahaan baik langsung maupun tidak langsung.
To be eligible for independence according with applicable regulations, the Audit Committee of the Company is not own shares in the Company, either directly or indirectly.
Pelaksanaan Rapat
Meeting Execution
Selama tahun 2014, Komite Audit melakukan rapat sebanyak 12 kali dengan tingkat kehadiran 100%. Setelah melakukan rapat, Komite Audit membuat laporan dan disampaikan kepada Dewan Komisaris melalui Komisaris Independen sebagai Ketua Komite Audit. Berdasarkan hasil laporan dari Komite Audit, Dewan Komisaris akan memberikan rekomendasi dan masukan kepada Direksi sehubungan dengan peningkatan aspek operasional dan korporasi Perusahaan.
During 2014, the Audit Committee convened 12 times with 100% attendance rate. After holding a meeting, the Audit Committee prepared a report and submitted to the Board of Commissioners through the Independent Commissioner as Chairman of the Audit Committee. Based on the report of the Audit Committee, the Board of Commissioners will provide recommendations and advice to the Board of Directors related to the improvement of Company’s corporate and operational aspects.
Profil Anggota Komite Audit
Profile of Audit Committee Member
• Drs. Syaefullah, Ak. Ketua Komite Audit Lahir di Lasem 29 Agustus 1958. Menjabat Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit Perusahaan sejak 2001. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gadjah Mada. Sejak tahun 1985 berkarir sebagai konsultan manajemen dan akuntansi.
•
c. To evaluate audit implementation carried out by external auditor, including the independence and objectivity of the external audit and reviewing the adequacy of the external auditor’s inspection. d. Reviewing the preparation of GMS, particularly agendas and GMS materials as well as company compliance to the capital market regulations and other regulations.
Drs. Syaefullah, Ak. Chairman of Audit Committee Born in Lasem on August 29, 1958. Appointed as an Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee since 2001. He graduated from Faculty of Economics, Department of Accounting, University of Gadjah Mada. Since 1985, he worked as a management and accounting consultant.
38
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
• Drs. Agus Mulyono, Msi. Anggota Komite Audit Lahir di Tegal, Jawa Tengah 11 Agustus 1959. Menjabat anggota Komite Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir S2 Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. • Drs. Mujiyanto, Ak. Anggota Komite Audit Lahir di Lumajang 5 Juli 1967. Menjabat anggota Komite Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga.
•
Drs. Agus Mulyono, Msi. Audit Committee Members Born in Tegal, Central Java, on August 11, 1959. Appointed as a member of the Audit Committee since 2001. He received Master Degree from Faculty of Economics, University of Airlangga.
•
Drs. Mujiyanto, Ak. Audit Committee Members Born in Lumajang, on July 5, 1967. Appointed as a member of the Audit Committee since 2001. He graduated from Faculty of Economics, University of Airlangga.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Dalam memenuhi tugasnya, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan operasional Perseroan termasuk bidang Kepatuhan dan Manajemen Risiko, Kehumasan, Hukum, Kesekretariatan, maupun organisasi RUPS, Rapat Direksi, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris, dan kegiatan lainnya dengan stakeholders.
In fulfilling its duties, Corporate Secretary is responsible for the implementation of the Company’s operations including Compliance and Risk Management, PR, Legal, Secretarial, and GMS organizations, Board of Directors Meeting, Board of Directors Meeting with the Board of Commissioners, and other activities with stakeholders.
Terkait kegiatannya yang berhubungan dengan publik, misi Sekretaris Perusahaan adalah menjalin hubungan baik antara Perseroan dengan lembaga-lembaga lain termasuk investor, masyarakat, dan stakeholder lainnya. Tanggung jawab ini dilakukan Sekretaris Perusahaan dalam membantu Direksi untuk menjaga citra Perseroan.
Concerning with public associated activities, the the Corporate Secretary’s mission is to generate good relationship between the Company and other instituions including investors, communities, and other stakeholders. These responsibilities are carried out by the Corporate Secretary to assist the Board of Directors to maintain good corporate image.
Pada tahun 2014, posisi Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. dan Drs. Hadi Sutjipto dengan dasar penunjukkan sebagai Sekretaris Perusahaan adalah surat pengangkatan per tanggal 26 Desember 2001.
In 2014, the position of Corporate Secretary chaired by Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. and Drs. Hadi Sutjipto based on the letter of appointment dated December 26, 2001.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL CONTROL SYSTEM
Dewan Komisaris bersama Komite Penunjang Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan serta penerapan Sistem Pengendalian Internal (SPI) pada semua aspek dan lini Perseroan. Sebagai upaya pemantauan pelaksanaan SPI, Direksi melakukan review atas penerapan SPI yang telah dilaksanakan oleh Divisi Audit Internal. Tujuan penerapan SPI adalah sebagai jaminan bahwa penyusunan laporan keuangan telah memenuhi aturan dan pengendalian internal perusahaan dengan mematuhi kebijakan dan peraturan yang perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris terus melakukan tindakan monitoring agar kualitas sistem pengendalian internal pada setiap tingkat manajemen dapat terlaksana secara optimal.
Board of Commissioners and Supporting Committee of Board of Commissioners are responsible for the oversight and implementation of the Internal Control System (ICS) on all aspects and lines. In order to monitor the implementation of ICS, Board of Directors reviews the ICS implementation which has been employed by the Internal Audit Division. ICS application purpose is to assure that the financial statements have met the rules and internal control policies, and comply with prevailing regulations and legislation. Board of Commissioners continues monitoring measures so that the quality of internal control systems at every level of management can be maintained.
39
ANNUAL REPORT 2014
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
Sebagai upaya pencapaian sasaran Perseroan, secara berkala auditor Internal maupun eksternal melakukan evaluasi atas efektivitas Sistem Pengendalian Internal sesuai prosedur audit yang berlaku.
To achieve the Company objectives, Internal and external auditors regularly perform an evaluation of the effectiveness of internal control system according to prevailing audit procedures.
Audit Internal
Internal Audit
Audit internal merupakan bagian dari proses Tata Kelola Perusahaan yang baik yang bertujuan untuk menjamin implementasi sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap aturan dan perundang-undangan yang berlaku serta meningkatkan efektivitas operasional perusahaan.
Internal audit is part of the Good Corporate Governance which aims to ensure the implementation of internal control system, its compliance with prevailing rules and regulations and to improve the company operational effectiveness.
Divisi Audit Internal PT Jaya Pari Steel, Tbk. berada di bawah kepala Divisi yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris, serta bertanggungjawab langsung kepada Direksi. Pertanggungjawaban disampaikan secara berkala dalam bentuk laporan yang disampaikan kepada Direksi serta melalui Komite Audit kepada Dewan Komisaris.
Internal Audit Division of PT Jaya Pari Steel, Tbk. is under the management of Division which is appointed and dismissed by the President Director under the approval of Board of Commissioners, and is directly responsible to the Board of Directors. Accountability submitted periodically in the form of a report submitted to the Board of Directors and by the Audit Committee to the Board of Commissioners.
Tugas dan tanggung jawab Audit Internal antara lain: 1. Menyusun rencana audit tahunan dan perencanaan penugasan audit yang berbasis risiko. 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan. 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya. 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikannya kepada Direktur Utama dan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
Duties and responsibilities of the Internal Audit are: 1. Develop an annual audit plan and planning risk-based audits. 2. Examine and evaluate the implementation of the internal control and risk management system in accordance with Company policy. 3. Perform inspection and assessment of the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology, and other activities. 4. Provide suggestions for improvements and objective information on the activities examined at all levels of management. 5. Submit an audit report and submit it to the Director and to the Board of Commissioners through the Audit Committee.
40
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
Internal Audit Sepanjang tahun 2014 tidak menemukan penyimpangan material yang berkaitan dengan sistem, prosedur dan operasional Perseroan, sehingga tidak diperlukan pengungkapan lebih di Laporan Tahunan Perseroan.
Throughout 2014 Internal Audit found no irregularities on material associated with the Company system, procedures and operations, therefore more disclosure is not required in the Company’s Annual Report.
Profil Audit Internal
Internal Audit Profile
• Herman Prayudi Warga Negara Indonesia, lahir di Banyuwangi 15 Pebruari 1960. Pendidikan terakhir S2 Fakultas Ekonomi dari Universitas Brawijaya, Malang. Sebelumnya pernah berkarir sebagai Auditor pada KAP Hans Tuanakotta & Mustofa jabatan terakhir supervisor. Menjabat sebagai Satuan Internal Auditor sejak 28 Desember 2009. dengan dasar penunjukkan Audit Internal adalah surat pengangkatan per tanggal 28 Desember 2009.
•
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
RISk MANAGEMENT POLICY
PT Jaya Pari Steel, Tbk. secara terus menerus berupaya menerapkan manajemen risiko yang merupakan bagian dari pelaksanaan prinsip GCG dalam mencapai tujuan Perseroan. Perseroan menerapkan manajemen risiko secara terintegrasi pada seluruh jenjang struktur organisasi. Dengan mengimplementasikan kebijakan, pedoman dan prosedur manajemen risiko secara konsisten, hal-hal yang dapat berpengaruh terhadap kegagalan pencapaian tujuan Perseroan dapat diantisipasi sejak dini.
PT Jaya Pari Steel, Tbk. continuously strives to apply risk management program, which is part of GCG principles implementation, in achieving the Company objectives. The Company is implementing an integrated risk management at all levels of the organizational structure. By implementing policies, guidelines and procedures of risk management consistently, things that might contribute to Company’s failure in achieving the goal can be anticipated early.
Risks tackled by the Company include: 1. Risk on Business Competition Competitors come from similar manufacturers within the country and importers of similar products. The competitions are primarily in the form of selling price and terms of payment. 2. Risk on Policy/Government Regulation Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah The risk that may affect the Company performance related Risiko yang bisa mempengaruhi kinerja perseroan to the increase in electricity tariff, rising gas prices, taxation dengan adanya kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan levies, retribution and regulation of minimum salary for harga gas, perpajakan, retribusi dan ketentuan UMK. employees. 3. Risk on Raw Materials Scarcity Risiko Kelangkaan Supply Bahan Baku Given the nature of the market supply of raw materials slab Mengingat sifat pasar supply bahan baku slab yang oligopolistic at certain moments, especially when the price oligopolistik pada saat-saat tertentu terutama pada raised significantly, scarcity of raw materials slab which is saat harga naik signifikan biasa terjadi kelangkaan the main raw material of international steel slabs supply bahan baku slab sebagai bahan baku utama dari suplai will have an impact on raw material price increases and slab baja internasional akan berdampak pada kenaikan will certainly influence the increase in main cost. harga bahan baku dan tentunya akan berdampak pada kenaikan beban pokok tersebut. 4. Risk on Domestic Political Stability and Security Risiko Stabilitas Politik dan Keamanan Dalam Negeri Should there be a political instability and security in the Jika terjadi ketidakstabilan politik dan keamanan di country in particular can cause security disturbances, riots, dalam negeri khususnya dapat menimbulkan adanya labor strikes that could affect the Company’s operations. gangguan keamanan, kerusuhan, pemogokan tenaga kerja yang dapat berakibat pada operasional Perseroan. 5. Risk Rupiah Exchange Rate Fluctuations Risiko Fluktuasi Kurs Rupiah United States dollar is the currency which has been used Dollar Amerika Serikat adalah valuta asing yang selama by the Company to purchase raw materials, while 100 ini digunakan Perseroan sebagai satuan mata uang percent of sales are under Rupiah currencey. If there was untuk keperluan pembelian bahan baku, sedangkan a fluctuation which resulted in a weakening of rupiah, the 100 persen penjualan menggunakan mata uang company will incur a loss of foreign exchange. rupiah. Jika terjadi fluktuasi kurs yang berakibat dengan pelemahan rupiah maka perseroan akan mengalami kerugian valuta asing
Risiko yang dihadapi Perseroan antara lain: 1. Risiko Persaingan Usaha Pesaing datang dari produsen sejenis di dalam negeri dan importir produk sejenis yang pada umumnya adalah berbentuk persaingan harga dan syarat pembayaran. 2.
3.
4.
5.
Herman Prayudi Indonesian citizen, born in Banyuwangi, on February 15, 1960. Obtained Master degree from the Faculty of Economics, Brawijaya University, Malang. Previously worked as an auditor at KAP Hans Tuanakotta & Mustafa, his last position was supervisor. Served in Internal Auditor Unit since December 28, 2009 based on the letter of appointment adated December 28, 2009.
41
ANNUAL REPORT 2014
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
Proses Tes di Laboratorium QC QC Laboratorium Test
42
LAPORAN TAHUNAN 2014
PT Jaya Pari Steel Tbk
Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Effectiveness of Risk Management System
Perseroan menyadari bahwa sistem manajemen risiko yang ada saat ini penerapannya masih belum 100 % efektif mengingat skala usaha dari perseroan. Namun, Perseroan tetap melakukan pemantauan serta evaluasi terhadap perkembangan situasi dalam industri secara makro, ekonomi dan politik.
The Company realizes that the risk management system has not been effectively implemented 100% considering the Company’s scale. However, the Company is monitoring and evaluating on the development of macro, economic and political situation within the industry.
SANKSI ADMINISTRATIF YANG DIKENAKAN KEPADA EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK
ADMINISTRATIVE SANCTIONS SUBJECT TO THE ISSUER OR PUBLIC CORPORATION
Pada tahun 2014, tidak terdapat sanksi yang dikenakan kepada Perusahaan, Komisaris, maupun Direksi baik sanksi dari Bapepam/Otoritas Jasa Keuangan maupun dari Bursa Efek Indonesia dan Otoritas lainnya.
In 2014, there are no sanctions that were imposed on the Company, the Commissioner, and Board of Directors, either sanctions from Bapepam/the Financial Services Authority or the Indonesia Stock Exchange and other authorities.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Mengacu pada Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012, Peraturan X.K.6 huruf h tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Perseroan telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 771 juta.
In accordance to the Chairman of Bapepam dan LK Decree Number: Kep-431/BL/2012 dated August 1, 2012, Regulation X.K.6 letter h of Corporate Social Responsibility, the Company spends Rp 771 million.
ANNUAL REPORT 2014
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BOARD OF COMMISSIONER AND DIRECTOR’S STATEMENT
Surat pernyataan anggota dewan komisaris dan direksi tentang tanggung jawab atas laporan tahunan periode tahun yang berakhir 31 Desember 2014 PT Jaya Pari Steel, Tbk. Board of commissioners and directors’ statement of responsibility over annual report for the year ending December 31, 2014 PT Jaya Pari Steel, Tbk. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Jaya Pari Steel, Tbk. tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We are undersigned hereby declare that all information of Annual Report of PT Jaya Pari Steel Tbk. 2014 have been made complete and fully responsible for contents accuracy of the Company’s Annual Report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement letter has been made truthfully.
Surabaya, 24 April 2015
GWIE GUNAWAN
Drs. SYAEFULLAH, Ak.
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
GWIE GUNADI GUNAWAN Direktur Utama President Director
GWIE GUNATO GUNAWAN Direktur Director
Drs. HADI SUTJIPTO
Direktur / Sekretaris Perusahaan II Director / Corporate Secretary II
Drs. YURNALIS ILYAS, Ak Direktur Independen / Sekretaris Perusahaan I Independent Director / Corporate Secretary I
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This page is intentionally left blank
ANNUAL REPORT 2014
MEMBANGUN STRATEGI, MENGUATKAN SEMANGAT MERAIH UNTUKPELUANG BERTAHAN BUILDING STRATEGY, SEIZING OPPORTUNITY REINFORCING THE SPIRIT TO SUSTAIN
LAPoRAN kEUANGAN
fInanCIal sTaTeMenTs Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
PT JAYA PARI STEEL Tbk
PT JAYA PARI STEEL Tbk
Laporan Keuangan Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
PT JAYA PARI STEEL Tbk Daftar Isi
PT JAYA PARI STEEL Tbk Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi
Table of Contents
Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors Report
Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Financial Statements For The Years Ended December 31, 2014 and 2013
Laporan Posisi Keuangan ……….………..……
1
….…………. Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif …………….
3
…….... Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas ……………………
4
...…..……... Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas …..…………………………...
5
...……..…………… Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan ..………….…
6
...……… Notes to The Financial Statements
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN
PT JAYA PARI STEEL Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
As of December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2014 Rp
2013 Rp
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Pihak Berelasi Aset Keuangan Lancar Lainnya Pendapatan Bunga yang Masih Akan Diterima Persediaan Uang Muka Pembelian Pajak Dibayar di Muka Piutang Pajak Beban Dibayar di Muka
CURRENT ASSETS 2.c, 2.d, 2.n, 3, 25, 26
6,778,103,918
85,416,629,451
2.c, 4, 25 2.c, 2.n, 2.o, 4, 23, 25 2.c, 2.e, 2.n, 5, 25
18,832,902,140 140,578,970,754 2,177,565,739
11,732,827,313 73,134,000,000 2,407,184,814
Cash and Cash Equivalents Trade Accounts Receivable Third Parties Related Party Other Current Financial Assets
2.f, 6 7 2.p, 13.b 2.p, 13.a 2.g
2,630,379,794 44,389,798,118 8,617,607,320 64,292,015
359,234,263 37,379,729,786 17,473,363,600 15,914,375 7,941,016,486 40,864,819
Accrued Interest Income Inventories Purchase Advances Prepaid Tax Tax Receivable Prepaid Expenses
224,069,619,798
235,900,764,907
Total Current Assets
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang Pajak
NONCURRENT ASSETS 7,286,421,766
-
Tax Receivable
4,163,582,888 121,510,182,744 817,116,802 13,100,716,324 20,068,429
2,982,872,309 122,667,864,974 823,439,942 14,145,731,382 20,068,429
Jumlah Aset Tidak Lancar
146,898,088,953
140,639,977,036
Deferred Tax Assets Investment in Associate Investment Properties Property, Plant and Equipment Other Noncurrent Assets Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
370,967,708,751
376,540,741,943
TOTAL ASSETS
Aset Pajak Tangguhan Investasi pada Entitas Asosiasi Properti Investasi Aset Tetap Aset Tidak Lancar Lainnya
2.p, 13.a 2.p, 13.d 2.h, 2.o, 8, 23 2.j, 9 2.i, 10 2.l
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
d1/March 27, 2015
The accompanying notes form an integral part of these Financial Statements
1 paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEELTbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)
Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
As of December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2014 Rp
2013 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Pihak Ketiga Utang Lain-lain Utang Pajak Beban Akrual
CURRENT LIABILITIES 2.c, 11, 25, 26 2.c, 25 2.p, 13.c 2.c, 12, 25
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
184,555,086 24,908,555 71,708,744 200,713,914
248,231,291 359,406,586 119,441,256 226,270,718
481,886,299
953,349,851
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas Imbalan Kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal Saham - Nilai Nominal Rp 100 per Saham Modal Dasar - 1.500.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor 750.000.000 Saham Tambahan Modal Disetor Agio Saham Saldo Laba Bagian Laba (Rugi) Entitas Asosiasi dari Laba (Rugi) Belum Terealisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual
Trade Accounts Payable Third Parties Other Payable Taxes Payable Accrued Expenses Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES
2.q, 21
14,852,958,154 14,852,958,154 15,334,844,453
13,065,857,941 13,065,857,941 14,019,207,792
Employment Benefits Liabilities Total Noncurrent Liabilities Total Liabilities
75,000,000,000
75,000,000,000
348,000,000 280,241,669,793
348,000,000 287,128,142,070
43,194,505
45,392,081
Jumlah Ekuitas
355,632,864,298
362,521,534,151
EQUITY Capital Stock - Nominal Par Value Rp 100 per Share Authorized - 1,500,000,000 Shares Subscribed and Paid - Up 750,000,000 Shares Additional Paid - In Capital Premium on Stocks Retained Earnings Gain (Loss) from Associate Unrealized Gain (Loss) on Available for Sales Securities Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
370,967,708,751
376,540,741,943
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
14
8
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
d1/March 27, 2015
The accompanying notes form an integral part of these Financial Statements
2 paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
PT JAYA PARI STEELTbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
As of December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2014 Rp
2013*) Rp
PENJUALAN BERSIH
2.m, 15
313,636,426,234
195,247,201,170
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.m, 16
308,572,790,084
196,338,127,761
COST OF GOODS SOLD
5,063,636,150
(1,090,926,591)
GROSS PROFIT (LOSS)
2.m, 17 2.m, 18
(4,641,397,456) (14,567,790,127)
(5,680,523,509) (12,468,942,956)
Selling Expenses General and Administrative Expenses
2.n, 24
4,125,330,539 715,942,475
30,265,275,151 152,741,599
Gain on Foreign Exchange - Net Others - Net
(9,304,278,419)
11,177,623,694
OPERATING INCOME (LOSS)
(1,670,268,290) 4,018,841,907 (1,155,484,654)
(916,609,306) 459,209,934 7,617,323,519
Interest Expense Interest Income Net Income (Loss) of Associates
(8,111,189,456)
18,337,547,841
OPERATING INCOME BEFORE TAXES
1,180,710,579
(3,292,055,269)
Income Tax Benefits (Expenses)
(6,930,478,877)
15,045,492,572
INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
LABA (RUGI) KOTOR Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Keuntungan Kurs Mata Uang Asing - Bersih Lain-lain - Bersih LABA (RUGI) USAHA Beban Bunga Penghasilan Bunga Bagian Laba (Rugi) Entitas Asosiasi
2.m, 19 2.m, 20 2.h, 8
LABA (RUGI) DARI OPERASI SEBELUM PAJAK Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
2.p, 13.d
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Bagian Laba (Rugi) Entitas Asosiasi dari Laba (Rugi) Belum Terealisasi atas
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Gain (Loss) from Associate Unrealized Gain (Loss) on Available
8
Efek Tersedia Untuk Dijual
(2,197,576)
(32,963,631)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
OTHER COMPREHENSIVE
LAIN SETELAH PAJAK
(2,197,576)
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
(32,963,631)
INCOME AFTER TAX
(6,932,676,453)
15,012,528,941
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
(9)
20
BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE
2.s, 22
*) Direklasifikasi, Catatan 32
*) As reclassified, Note 32
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
d1/March 27, 2015
for Sales Securities
The accompanying notes form an integral part of these Financial Statements
3 paraf:
348,000,000
75,000,000,000
348,000,000
75,000,000,000
-
348,000,000
Rp
Rp
75,000,000,000
on Stocks
Capital Stock
d1
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Cadangan Khusus - Deviden yang Tidak Diambil Jumlah Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Saldo Per 31 Desember 2014
Saldo Per 1 Januari 2013 Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan Saldo Per 31 Desember 2013
in Capital - Premium
Paid - Up Rp
(2,197,576) 43,194,505
-
(32,963,631) 45,392,081
78,355,712
Securities
Available for Sales
Unrealized Gain (Loss) on
Gain (Loss) from Associate -
Disetor - Agio Saham/ Additional Paid -
Efek Tersedia untuk Dijual/
Belum Terealisasi atas
Asosiasi - dari Laba (Rugi)
Bagian Laba (Rugi) Entitas
Tambahan Modal
Modal Disetor/
Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Rp
Rp
4
(6,930,478,877) 280,197,663,193
-
44,006,600 44,006,600
15,045,492,572 287,128,142,070
-
272,082,649,498
Unappropriated
Appropriated -
Saldo Laba/ Retained Earnings Belum Dicadangkan/
Dicadangkan/
(6,930,478,877) 280,241,669,793
44,006,600
15,045,492,572 287,128,142,070
272,082,649,498
Rp
Total
Jumlah/
The accompanying notes form an integral part of these Financial Statements
(6,932,676,453) 355,632,864,298
Total Comprehensive Loss for the Year Balance as of December 31, 2014
Balance as of January 1, 2013 Total Comprehensive Income (Loss) for the Year Balance as of December 31, 2013 44,006,600 Specific Appropriation - Dividend Which not Taken
15,012,528,941 362,521,534,151
347,509,005,210
Rp
Total Equity
Jumlah Ekuitas/
As of December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT JAYA PARI STEEL Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN ARUS KAS
PT JAYA PARI STEEL Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 4, 5, 16 Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas kepada Pemasok, 11, 12, 17, 18, 19 Karyawan dan Lainnya Kas yang Dihasilkan (Digunakan untuk) dari Operasi 20 Penerimaan Bunga 13 Penerimaan Pajak Penghasilan 13 Pembayaran Pajak Penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan Deposito Pencairan Deposito Perolehan Aset Tetap Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2014 Rp
2013 Rp
274,039,220,813
333,996,536,048
(351,134,589,097)
(250,100,830,173)
(77,095,368,285) 1,747,695,119 7,941,016,486 (9,591,218,788)
83,895,705,875 99,975,672 (5,373,164,753)
(76,997,875,467)
78,622,516,794
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Customers Cash Paid to Suppliers, Employees and Others Cash Generated (Used in) from Operations Interest Received Refund from Income Tax Payment for Income Tax Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
5 5
(1,543,354,221) -
(3,730,817,634) 8,030,497,634
10
(37,513,044)
(30,400,000)
(1,580,867,265)
4,269,280,000
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Temporary Deposits Placement Temporary Deposits Disbursement Acquisition of Property, Plant and Equipment Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
-
-
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(78,578,742,733)
82,891,796,794
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
85,416,629,451
1,015,128,276
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
(59,782,800)
1,509,704,381
6,778,103,918
85,416,629,451
Dampak Perubahan Selisih Kurs KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Saldo Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Bank Deposito Total
3 100,694,869 1,241,129,049
1,492,841,783
5,436,280,000
83,763,310,000
6,778,103,918
85,416,629,451
Informasi tambahan atas aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan di Catatan 29.
AT END OF THE YEAR Cash and Cash Equivalents consist of: Cash on Hand Cash in Banks Time Deposits Total
Additional information on activities not affecting cash flows is presented in Note 29.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
d1/March 27, 2015
160,477,668
Effect of Exchange Rate Changes CASH AND CASH EQUIVALENTS
The accompanying notes form an integral part of these Financial Statements
5 paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1. Umum
1. General
a. Pendirian dan Informasi Umum PT Jaya Pari Steel Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan Akta No. 46 tanggal 18 Juli 1973 dari Eddy Wijaya, SH., Notaris di Surabaya. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. YA.5/246/15 tanggal 2 Juni 1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 55 tanggal 9 Juli 1976, Tambahan No. 524.
a.
Establishment and General Information PT Jaya Pari Steel Tbk (The Company) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 in conjunction with Constitution No. 12 year 1970 based on Notarial Deed No. 46, dated July 18, 1973 by Eddy Wijaya, SH., Notary in Surabaya. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. YA.5/246/15, dated June 2, 1976 and was published in the State Gazette No. 55, dated July 9, 1976, Supplement No. 524.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 29 dan 30 tanggal 23 Juni 2009 dari Untung Darnosoewirjo, SH., Notaris di Surabaya, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.AHU-57886.AH.01-02. Tahun 2009 tanggal 26 November 2009 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 79 tanggal 1 Oktober 2010.
The Company's Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 29 and 30, dated June 23, 2009 by Untung Darnosoewirjo, SH., Notary in Surabaya, to conform with Law No. 40 year 2007 of Limited Liability Companies. The changed of notarial deed were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.AHU-57886.AH.01-02. Year 2009 dated November 26, 2009 and was published in State Gazette No. 79, dated October 1, 2010.
Kantor pusat dan pabrik Perusahaan beralamat di Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya.
The Company's office and plant are located at Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi industri besi dan baja. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1976, dengan bidang usaha pemotongan hot rolled coil untuk dijadikan plat. Seiring berkembangnya usaha, sejak tahun 1982 Perusahaan mulai memproduksi plat baja canai panas. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri.
According to Article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of its activities is to engage in the manufacturing of iron and steel. The Company started its commercial operations in 1976, and produce cutting hot rolled coil to be used as plates. As the development effort, since 1982 the Company started producing hot rolled steel plate. The Company's products are marketed in domestically.
Pemegang saham terbesar Perusahaan adalah International Magnificent Fortune Limited (entitas yang didirikan di Republic of Seychelles) dan Vihara Limited (entitas yang didirikan di Anguila). International Magnificent Fortune Limited merupakan entitas anak dari Meriton International Limited (entitas yang didirikan di Samoa) dan Vihara Limited merupakan entitas anak dari Marston International Limited (entitas yang didirikan di British Virgin Island).
The Company's largest shareholder is International Magnificent Fortune Limited (an entity incorporated in Republic of Seychelles) and Vihara Limited (an entity incorporated in Anguila). International Magnificent Fortune Limited is a subsidiary of Meriton International Limited (an entity incorporated in Samoa) and Vihara Limited is a subsidiary of Marston International Limited (an entity incorporated in British Virgin Island).
d1/March 27, 2015
6
paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 16 Juni 1989, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Suratnya No. SI035/SHM/MK.10/1989, untuk menawarkan saham kepada masyarakat sebanyak 3.360.000 saham. Pada tanggal 4 Agustus 1989 saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia).
b. Public Offering of Shares of the Company On June 16, 1989, the Company obtained approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Letter No. SI035/SHM/MK.10/1989, concerning the offering of its 3,360,000 shares to the public. On August 4, 1989, the Company's shares were listed in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (currently merged as the Indonesian Stock Exchange).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan sejumlah 750.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2014 and 2013, all of the Company's 750,000,000 shares are listed in the Indonesian Stock Exchange.
c. Dewan Direksi, Komisaris, Komite Audit dan Karyawan Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
c.
Board of Directors, Commissioners, Audit Committee and Employees The Company's management as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 dan/ and 2013 Komisaris Utama Komisaris Independen Direktur Utama Direktur
Gwie Gunawan Drs. Syaefullah, Ak
President Commissioner Independent Commissioner
Gwie Gunadi Gunawan Gwie Gunato Gunawan Drs. Yurnalis Ilyas, Ak Drs. Hadi Sutjipto
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
President Director Directors
The Company's Audit Committee as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 dan/xand 2013 Ketua Anggota
Drs. Syaefullah, Ak Drs. Agus Mulyono, Msi Drs. Mujiyanto, Ak
Chairman Members
Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 282 dan 260 orang (tidak diaudit).
Total employees of the Company as of December 31, 2014 and 2013 were 282 and 260 people (unaudited), respectively.
Personil manajemen kunci Perusahaan adalah Dewan Komisaris, Direksi, dan Manajer.
Key management personnel of the Company are the Boards of Commissioners, Directors, and Managers.
7
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2. Summary of Significant Accounting Policies
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
a. Statement of Compliance The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Indonesian Institute of Accountants and Regulation of Capital Market Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) Regulation No. VIII.G.7 attachment No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding the Guidelines of Presentations and Disclosures of the Financial Statements Issuers or Public Companies.
b. Dasar Pengukuran dan Penyajian Laporan Keuangan Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual kecuali laporan arus kas.
b. The Basis Measurement and Presentation of Financial Statements The basis measurement in preparation of the financial statements is historical cost, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurement as described in the respective accounting policies for those accounts. The financial statements have been prepared based on going concern assumption and accrual basis except for the statement of cash flows.
Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into the operating, investing and financing activities.
Mata uang fungsional dan penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah (Rp).
The reporting and functional currency used in preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah (Rp).
Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”)
Changes to the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (“ISAK”) The adoption of these new/ revised interpretation of standards which are effective from January 1, 2014 had no material effect to the financial statement:
Penerapan dari interpretasi baru/ revisi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2014 berikut tidak mempunyai dampak signifikan terhadap laporan keuangan: - ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, yang diadopsi dari IFRIC 18. - ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas, yang diadopsi dari IFRIC 19.
-
8
ISAK 27: Transfer of Assets from Customers, adopted from IFRIC 18. ISAK 28: Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments, adopted from IFRIC 19.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
c. Instrumen Keuangan Perusahaan menerapkan PSAK 50, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, PSAK 55, “Instrumen Keuangan: Pengukuran” dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK 50 menjelaskan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. PSAK 55 menjelaskan prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas; dan sifat serta cakupan risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang terhadapnya entitas terekspos selama periode dan pada periode akhir pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko tersebut.
c. Financial Instruments The Company applies PSAK 50, ”Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK 60, “Financial Instruments: Diclosures”, PSAK 50 establishes the principles for presenting financial instrument as liabilities or equity and for offsetting financial assets and liabilities. PSAK 55 establishes the principles for financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. PSAK 60 requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages thoses risks.
Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Financial Assets Financial assets are classified into 4 categories, as follows (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-tomaturity financial assets and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has financial assets which are classified as loans and receivable.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Loan and receivables are initially recognized at fair value plus transaction cost and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki kas dan setara kas, piutang usaha dan aset keuangan lancar lainnya yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has cash and cash equivalents, trade accounts receivable and other current financial assets which classified as loans and receivables.
9
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities Financial liabilities are classified into the category of (i) financial liabilities measured at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities measured at amortized cost.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has financial liabilities classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities Measured at Amortized Cost
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the comprehensive income statements when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
As of December 2014 and 2013, the Company has trade accounts payable, other payables and accrued expenses which classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Offsetting of Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheets when, and only when, the entity currently has legally enforceable right to set off the recognized amount and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liabilities simultaneously.
Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada laporan posisi keuangan.
Fair Value Estimation The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statements of financial position date.
Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.
Investments in equity securities that do not have readily determinable fair values are stated at cost.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan menggunakan metode arus kas terdiskonto dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.
The fair value of other financial instruments that are not traded in active markets is determined using standard valuation techniques. The Company uses discounted cash flow methods and assumption based on market conditions existing at the statements of financial position date to determine fair value for other financial instruments.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss are categorized and measured at amortized cost.
10
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premi atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized Cost of Financial Instruments Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and repayment of principal or reduction. The calculation taken into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are integral part of the effective interest rate.
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Impairment of Financial Assets At the end of each reporting period the Company assess whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Financial assets are carried at amortized cost
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of assets and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, they include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
11
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statement of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statement of comprehensive income.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Derecognition of Financial Assets and Liabilities Financial Assets The Company derecognizes a financial asset when and only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognizes their retained interest in the asset and an associated liability for the amounts they may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Liabilitas Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
Financial Liabilities The Company derecognizes financial liabilities when, and only when, the Company’s obligations are discharged, cancelled or expire.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substantial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is exchanged by another financial liability from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as an extinguishment of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of comprehensive income.
12
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
d. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, in banks and all investments with maturities of three months or less from the date of placement and are not pledged as collateral and not restricted.
e. Aset Keuangan Lancar Lainnya Deposito Berjangka Deposito Berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan dan dijaminkan disajikan sebagai aset keuangan lancar lainnya dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
e. Other Current Financial Assets Time Deposits Time Deposits with maturities of more than three months which are pledged are presented as other current financial assets and stated at their nominal values.
f. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
f.
Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun.
Allowance for decline in value of inventories is provided based on a review of the condition of the inventories at the end of the year.
g. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
g. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.
h. Investasi pada Entitas Asosiasi Perusahaan mencatat investasi pada entitas asosiasi, yaitu suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti persekutuan, dimana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama.
h. Investment in an Associate The Company recorded investment in associated company, including an unincorporated entity such as a partnership, over which the investor has significant influence and that is neither a subsidiary nor an interest in a joint venture.
Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional entitas asosiasi, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung 20% atau lebih hak suara suatu entitas, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan. Pengaruh signifikan juga ada ketika Perusahaan memiliki kurang dari 20% hak suara suatu entitas, namun dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan memiliki pengaruh signifikan.
Significant influences is the power to participate in the financial and operating policy decisions of the investee but is not control or joint control over those policies. Significant influence is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly 20% or more of the voting rights of an entity, unless it can be clearly demonstrated that the Company does not have a significant influence. Significant influence also exists when the Company has less than 20% of the voting rights of an entity, but can be clearly demonstrated that the Company has significant influence.
13
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dimana investasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan dan selanjutnya jumlah tercatat tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi setelah tanggal perolehan. Bagian Perusahaan atas laba atau rugi investi diakui dalam laporan laba rugi Perusahaan dana dikurangi distribusi dividen yang diterima. Jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian Perusahaan atas investasi yang timbul dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi, dilakukan penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut. Perubahan tersebut termasuk perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran mata uang asing. Bagian Perusahaan atas perubahan tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain Perusahaan.
Investments in associates accounted for under the equity method in which the investments are initially recognized at cost and subsequently the carrying amount is added or subtracted to acknowledge the interest in the profits or losses of associates after the date of acquisition. Equity in earnings or losses of investee are recognized in the income statement net of fund distribution company dividends received. If there is a change in the proportion of the interest in the investee arising out of other comprehensive income of associates, made the adjustment to the carrying amount. Such changes include changes arising from the revaluation of fixed assets and foreign currency translation differences. Equity in such changes are recognized in other comprehensive income of the Company.
Jika setelah kepentingan Perusahaan sama (menjadi nol) atau melebihi jumlah tercatat investasi, maka tambahan kerugian dicadangkan dan liabilitas diakui hanya sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau hukum atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Jika selanjutnya entitas asosiasi melaporkan laba, maka Perusahaan akan mengakui bagiannya atas laba tersebut hanya setelah bagian Perusahaan atas laba tersebut sama dengan bagian rugi yang belum diakui.
If the interests of the Company is equal (to zero) or exceed the carrying amount of investment, then the additional loss reserve and liabilities are recognized only to the extent the Company has a legal or constructive obligations or make payments on behalf of associates. If further associates reported a profit, then the Company will recognize its share of those profits only after the Company's profit is equal to the losses that have not been recognized.
Perusahaan akan menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal Perusahaan tidak lagi memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi.
The Company will stop using the equity method from the date of the Company no longer has significant influence over the associate.
i. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya dan dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan nilai.
i.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Pematangan Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor
Property, Plant and Equipment Property, plant and equipment, initially stated at acquisition cost. After initial recognition, measured based on cost method and stated at cost less accumulated depreciation and provision for impairment. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets are as follows:
Tahun/ Years 25 25 10-15 5 10
Tarif/ Rate 4% 4% 6,67-10% 20% 10%
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan sisa umur pemakaian direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Land Improvements Buildings Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments
The estimated useful lives, residual values, and the remaining usage expectation are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis. 14
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Penyusutan dihentikan lebih awal ketika aset tersebut diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual atau aset tersebut termasuk dalam kelompok aset yang tidak digunakan lagi dan diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual serta aset yang dihentikan pengakuannya.
Depreciations are retired earlier as the classification of assets owned are ready to dispose of or those assets are retired and classify as assets owned that ready to dispose of or assets are admitted to retire.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliable.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred.
Jumlah tercatat aset tetap yang dilepaskan atau sudah tidak mempunyai manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya dihentikan pengakuannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Net book value of fixed assets are retired to book when disposal of them or no economical future value expected from their usage or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset is include in the statement of comprehensive income in the year the asset is derecognition.
j. Properti Investasi Properti investasi adalah properti yang dikuasai (oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
j.
Properti investasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya dan dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti investasi sebagai berikut:
Investment Properties Investment properties are property held (by the owner or by the lessee under a finance lease) to earn rental or for capital appreciation or both, rather than for use or sale in the ordinary course of business.
Investment properties, initially stated at acquisition cost. After initial recognition, measured based on cost method and stated at cost less accumulated depreciation and provision for impairment. Investment properties are depreciated using the straight-line method over the estimated useful lives as follows:
Tahun/ Years 25
Bangunan
15
Buildings
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan) dari laporan posisi keuangan pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
The investment property shall be eliminated from the statements of financial position on disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected when withdrawn. Gains or losses from investment property withdrawals or disposals are recorded in the statements of comprehensive income when incurred.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfer to the investment property shall be made when, and only when, there is a change in use as evidenced by the cessation of owner-occupation, commencement of an operating lease to another party or the end of construction or development. Transfer from investment property shall be made when, and only when, there is a change in use as evidenced by commencement of owner occupation or commencement of a property sale plan.
k. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset.
k. Impairment of Non Financial Asset At reporting date, the Company reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the assets is estimated in order to determine the extent of impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimates the recoverable amount of the cash generating unit of the asset.
Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laporan laba rugi komprehensif.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less selling cost or value in use. If the recoverable amount of non-financial assets (cashgenerating unit) is lower than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash-generating unit) is reduced to its recoverable amount and impairment loss is recognized immediately against statements of comprehensive income.
l. Aset Tidak Lancar Lainnya Akun-akun yang tidak dapat digolongkan dalam kelompok aset di atas disajikan dalam kelompok Aset Tidak Lancar Lainnya.
l.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan Barang Penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan.
Other Noncurrent Assets The accounts that can not be classified in the asset classes above are presented in the Other Noncurrent Assets.
m. Revenue and Expense Recognition Sale of Goods Revenue from the sale of goods is recognized when the goods are delivered and ownership change to costumer.
16
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga diakui pada saat terjadinya sesuai dengan tingkat suku bunga yang berlaku dengan dasar akrual.
Interest Income Interest income is recognized on time basis at the applicable interest rate on accrual basis.
Beban Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses Expenses are recognized when incurred.
n. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
n. Foreign Currency Transactions and Balances Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing as at the date of the transaction.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 kurs rata-rata Bank Indonesia yang digunakan masing-masing sebesar Rp12.440 dan Rp12.189 untuk USD 1.
At statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. As of December 31, 2014 and 2013, average rates of Bank Indonesia used are Rp12,440 and Rp12,189 per USD 1.
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan.
The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
o. Transaksi dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas pelapor), yang meliputi:
o. Transactions with Related Parties Related party is a person or an entity related to the Company (as reporting entity) which consist of:
a.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a.
i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. b.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the reporting entity; ii. has significant influence over the reporting entity; or iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b. An entity is related to the Company if any of the following conditions applies: i. The entity and the reporting entity are members of the same business group (i.e. parent entity, subsidiary and the fellow subsidiary is related to the otthers); ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a business group of which the other entity is members); iii. Both entities are joint ventures of the same third party;
17
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
p. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku.
p. Income Tax Current income tax is determined based on taxable income, which is computed using the prevailing tax rates.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Adjustments to tax obligations are recognized when the tax decision letter is received or, if an appeal is filed, when the decision of such appeal has been determined.
Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan 2. bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Current tax assets dan current tax liabilites are offset if, and only if, the entity: 1. has a legally enforceable right to set off the recognised amount; and 2. intend either to settle in net basis, or realises and settles the asset and liability simultaneously.
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku atau yang secara subtansial telah berlaku.
All temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes are recognized as deferred tax using balance sheet liability method. Currently or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Atas pendapatan yang terkena pajak final, tidak terdapat perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial berbeda dengan nilai untuk pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset dan liabilitas pajak tangguhan.
For revenues subject to final income tax, there is no temporary difference between commercial and tax reporting purposes. If the carrying value of assets and liabilities related to the final income tax between commercial and tax reporting is different, it is not recognized as deferred tax assets or liabilities.
18
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1. Memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan 2. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama.
Deferred tax assets dan deferred tax liabilites are offset if, and only if, the entity: 1. Has a legally enforceable right to set off current tax asset against current tax liability; and
q. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
q. Employee Benefits Short-term employee benefits Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees.
Imbalan pasca kerja Perusahaan memberikan imbalan kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini.
Post-employment benefits The Company provides defined employee benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.
Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode projected unit credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost provided for employee benefits is determined using the projecedt unit credit method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation is recognized on straightline basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
2.
r. Informasi Segmen Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
tersedia informasi dipisahkan.
keuangan
yang
The deferred tax asset and the deferred tax liability relate to income taxes levied by the same tax authority on the same taxable entity.
r. Segment Information An operating segment is a component of the entity:
dapat
19
that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to the transactions with other components of the same entity); whose operating results are regularly reviewed by chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assesses its performance; and for which separate financial information is available.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perusahaan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmentasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal didalam Perusahaan.
The Company presented operating segments based on the financial information used by the operational decision making in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources. The segments are based on the activities of each of the operating legal entities within the Company.
s. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
s. Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
3. Kas dan Setara Kas
Kas Kas dalam Rupiah Kas dalam Brazilian Real Kas dalam Mata Uang Asing Lainnya (di bawah Rp5.000.000) Sub Jumlah Kas Bank Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Sub Jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Standard Chartered Bank Sub Jumlah Pihak Berelasi Sub Jumlah Bank
3. Cash and Cash Equivalents 2014
2013
Rp
Rp
7,000,000
7,000,000
84,334,687
93,076,392
9,360,182
60,401,276
Cash on Hand Cash in Rupiah Cash in Brazilian Real Cash in Other Currencies (below Rp5,000,000)
100,694,869
160,477,668
Sub Total Cash in Hand
838,053,437
1,052,221,527
137,815,782
83,859,780
20,175,724
8,788,374
13,091,123
2,911,890
6,810,697
25,350,788
1,015,946,763
1,173,132,359
Cash in Banks Third Parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk SubTotal
19,432,399
19,845,032
-
155,740,803
225,182,286
319,709,424
US Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Standard Chartered Bank Sub Total
-
-
Related Party
1,241,129,049
1,492,841,783
Sub Total Cash in Banks
134,558,379
15,622,641
49,768,957
61,609,179
21,422,551
66,891,769
20
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Deposito Berjangka Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk Sub Jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Tbk Sub Jumlah Sub Jumlah Deposito Berjangka Jumlah
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2014
2013
Rp
Rp
-
1,000,000,000
-
1,000,000,000
5,436,280,000
47,537,100,000
-
30,472,500,000
-
4,753,710,000
5,436,280,000
82,763,310,000
5,436,280,000
83,763,310,000
6,778,103,918
85,416,629,451
Penempatan pada kas dan setara kas dilakukan pada pihak ketiga dan tidak digunakan sebagai jaminan.
Tingkat Bunga Kontraktual Kas di Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Tingkat Bunga Kontraktual Deposito Rupiah Dollar Amerika Serikat Nisbah Deposito Syariah (Ekuivalen Tingkat Bunga) Dollar Amerika Serikat
The placement of cash and cash equivalents carried on a third party and are not used as collateral.
2014
2013
0.5% - 2.75%
0% - 2.75%
0.1% - 1.5%
0,2% - 1.5%
-
7%
2.75%
2.87% - 3%
-
0.25%
4. Piutang Usaha
Contractual Interest Rate of Cash in Bank Rupiah US Dollar Contractual Interest Rate of Time Deposit Rupiah US Dollar Profit Sharing of Sharia Time Deposit (Equivalent Interest Rate) US Dollar
4. Trade Accounts Receivable 2014 Rp
Berdasarkan Pelanggan Pihak Ketiga Pelanggan Dalam Negeri Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Sub Jumlah
Time Deposits Third Parties Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk SubTotal US Dollar PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Tbk SubTotal Sub Total Time Deposit Total
2013 Rp
18,832,902,140
11,732,827,313
By Customer Third Parties Local Debtors Allowance for Impairment Losses Sub Total
Pihak Berelasi PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
140,578,970,754
73,134,000,000
Related Party PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Jumlah
159,411,872,894
84,866,827,313
Total
19,046,813,555
11,924,363,898
(213,911,415)
(191,536,585)
21
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Trade accounts receivable by age are as follows: 2014 Rp
Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari 121 - 150 hari Lebih dari 150 hari Sub Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
2013 Rp
690,226,624
78,160,104
759,386,912 6,041,056,670 1,881,806,824 3,145,560,407 74,778,787,039 72,328,959,833 159,625,784,309
772,748,229 632,754,793 2,750,922,632 1,445,498,208 79,378,279,932 85,058,363,898
Not Yet Due Past Due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days 121 - 150 days More than 150 days Sub Total
(213,911,415)
(191,536,585)
Allowance for Impairment Losses
159,411,872,894
84,866,827,313
Total
Piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2014 Rp
Trade accounts receivable by currency are as follows: 2013 Rp
Rupiah Dollar Amerika Serikat
18,832,902,140
11,732,827,313
140,578,970,754
73,134,000,000
Rupiah US Dollar
Jumlah
159,411,872,894
84,866,827,313
Total
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2014 Rp
Changes in the amounts of the allowance for impairment losses are as follows: 2013 Rp
Saldo Awal Penurunan Nilai Tahun Berjalan
191,536,585
138,673,034
22,374,830
52,863,551
Beginning Balance Impairment for the Year
Saldo Akhir
213,911,415
191,536,585
Ending Balance
Pada tanggal 20 Maret 2014, Perusahaan menerima surat pemberitahuan atas keterlambatan pembayaran piutang usaha dari PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDS), yang menyatakan bahwa PT GDS masih belum dapat melakukan pelunasan atas sisa piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar USD6,000,000.
On March 20, 2014, the Company received notification of late payment of trade accounts receivable from PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDS), which stated that PT GDS cannot make payment for the remaining trade accounts receivable as of December 31, 2013 amounting to USD6,000,000.
Pada tanggal 20 Maret 2014, Perusahaan telah mengirim surat pemberitahuan pembebanan bunga terhadap piutang usaha PT GDS dengan tingkat bunga efektif 4% per tahun yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2014 dan jatuh tempo penagihan bunga dihitung setiap 3 bulan. Perusahaan telah menerima surat jawaban dari PT GDS pada tanggal 21 Maret 2014 yang menyetujui pengenaan bunga tersebut.
On March 20, 2014, the Company issued a notification letter of interest charges on trade accounts receivable of PT GDS with effective interest of 4% per annum that will be ffective on January 1, 2014 and interest payable will be billed on 3 months basis. The Company received approvement letter on such interest charges from PT GDS dated March 21, 2014.
22
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 10 Maret 2015, Perusahaan mengirimkan surat pemberitahuan pembebanan bunga terhadap piutang usaha PT GDS atas saldo per 31 Desember 2014 (Catatan 31).
On March 10, 2015, the Company issued a notification letter of interest charges on trade accounts receivable of PT GDS as of December 31, 2014 (Note 31).
Manajemen telah mengevaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada tanggal laporan posisi keuangan. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management has assessed for indicators of impairment at statements of financial position date. Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover loss on non-collectible trade receivables. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk on third party receivables.
Pada 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan.
As of December 31, 2014 and 2013, there was no accounts receivable as collateral.
5. Aset Keuangan Lancar Lainnya
5. Other Current Financial Assets 2014 Rp
Deposito Berjangka Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub Jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub Jumlah Pihak Berelasi Jumlah Deposito Berjangka Piutang Lain-lain Pihak Ketiga Jumlah Tingkat Bunga Kontraktual Deposito Berjangka Rupiah Dollar Amerika Serikat
2013 Rp
462,000,000 462,000,000
462,000,000 462,000,000
Time Deposits Third Parties Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub Total US Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub Total
1,658,311,339 1,658,311,339
1,872,930,414 1,872,930,414
2,120,311,339
2,334,930,414
Related Party Total Time Deposits
57,254,400
72,254,400
Other Accounts Receivable Third Parties
2,177,565,739
2,407,184,814
Total
6.5% - 8% 1.8%
5,75% 0,75% - 1,7%
Contractual Interest Rate of Time Deposits Rupiah US Dollar
Deposito berjangka yang dijaminkan merupakan deposito dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan jangka waktu 12 bulan yang digunakan sebagai jaminan bank garansi kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
These time deposits from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with maturities of 12 months are pledged as collateral for bank guarantees to PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Penempatan deposito berjangka dilakukan pada pihak ketiga.
Time deposits placed with third parties.
23
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
6. Persediaan
6. Inventories 2014
2013
Rp
Rp
Barang Jadi Bahan Baku Bahan Pembantu Suku Cadang Sub Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan Barang Jadi
32,358,166,487
24,218,507,696
7,865,499,507
7,596,335,630
Jumlah
812,422,022
784,997,153
4,647,726,479
4,779,889,307
45,683,814,495
37,379,729,786
(1,294,016,377)
-
Finished Goods Raw Materials Indirect Materials Spare parts Sub Total Allowance for Impairment Losses of Finished Goods
44,389,798,118
37,379,729,786
Total
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Changes in the amounts of the allowance for impairment losses are as follows:
2014
2013
Rp
Rp
Saldo Awal Penurunan Nilai Tahun Berjalan
-
-
1,294,016,377
-
Beginning Balance Impairment for the year
Saldo Akhir
1,294,016,377
-
Ending Balance
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, persediaan tidak diasuransikan, karena manajemen berkeyakinan bahwa persediaan tersebut dapat terhindar dari risiko pencurian dan kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran dan risiko lainnya.
As of December 31, 2014 and 2013, inventories are not insured as management believes that such inventories are not susceptible to theft and destruction due to fire and other possible risks.
Pada 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat persediaan yang dijaminkan.
As of December 31, 2014 and 2013, there were no inventories as collateral.
7. Uang Muka Pembelian
7. Purchase Advances
Akun ini merupakan uang muka pembelian bahan baku berupa slab kepada Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. sebesar Rp8.617.607.320 pada tanggal 31 Desember 2014 dan kepada Yuan Resources Pte. Ltd. sebesar Rp17.473.363.600 pada tanggal 31 Desember 2013.
8. Investasi Pada Entitas Asosiasi
This account represents raw material purchase advances on ther purchase of slabs raw material to Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. amounting to Rp8,617,607,320 as of December 31, 2014 and to Yuan Resources Pte. Ltd. amounting to Rp17,473,363,600 as of December 31, 2013. 8. Investment in Associate
Akun ini merupakan penyertaan pada PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (entitas asosiasi) yang dicatat dengan metode ekuitas dan diterapkan secara prospektif (Catatan 2.h). Pemilikan investasi saham kepada PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk dimaksudkan untuk investasi jangka panjang yang pada saatnya dapat meningkatkan sinergi usaha. Persetujuan atas investasi tersebut telah diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 2009.
24
This account represents investment in PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (an associate) are accounted under the equity method and applied prospectively (Note 2.h). Investment in shares of stock of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk intended for increase the business relationship among them. Investment approval has been obtained through the Extraordinary General Shareholders Meeting held on December 15, 2009.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Keberadaan pengaruh signifikan Perusahaan dengan investee dibuktikan dengan adanya keterwakilan dalam dewan komisaris dan dewan direksi atau organ setara di investee, partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi, serta adanya transaksi material antara investor dengan investee.
The existence of significant influence between the Company and investee were proved by representation on the board of commissioners and board of directors or the equivalent in the investee, participation in policy-making process, including participation in decisions about dividends or other distributions, and material transactions between investor and investee.
Perubahan investasi selama tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The changes of investments in 2014 and 2013 are as follows: 2014
Entitas Asosiasi / Associates
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Lembar Saham / Shares
Kepemilikan Efektif / Effective Ownership %
680,000,000
Pada Awal Tahun / At Beginning of Year Rp
8.29
Bagian atas Hasil Bersih / Share of Results Rp
122,667,864,974
(1,155,484,654)
Pendapatan Komprehensif Lain Setelah Pajak / Other Comprehensive Income after Tax Rp (2,197,576)
Pada Akhir Tahun / At End of Year Rp 121,510,182,744
2013
Entitas Asosiasi / Associates
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Lembar Saham / Shares
Kepemilikan Efektif / Effective Ownership %
680,000,000
Pada Awal Tahun / At Beginning of Year Rp
8.29
115,083,505,086
Ringkasan informasi keuangan dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Penjualan Bersih Laba (Rugi) Tahun Berjalan Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
Bagian atas Hasil Bersih / Share of Results Rp 7,617,323,519
Pendapatan Komprehensif Lain Setelah Pajak / Other Comprehensive Income after Tax Rp (32,963,631)
Pada Akhir Tahun / At End of Year Rp 122,667,864,974
Summary of financial information of an associate are as follows:
2014
2013
Rp
Rp
1,354,622,569,945
1,191,496,619,152
484,174,854,654
307,084,100,134
870,447,715,291
884,412,519,018
1,215,611,781,842
1,410,117,393,010
(13,938,294,977)
91,885,687,801
(13,964,803,727)
91,488,056,551
Total Assets Total Liabilities Total Equity Net Sales Income (Loss) for The Year Comprehensive Income (Loss) for The Year
Harga kuotasi pasar saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp103 dan Rp86.
Quoted market price of the shares of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk traded on Indonesian Stock Exchange as of December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp103 and Rp86, respectively.
Nilai wajar investasi pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp70.040.000.000 dan Rp58.480.000.000, yang dihitung dari jumlah lembar saham yang dimiliki Perusahaan dikalikan dengan harga pasar saham entitas asosiasi pada tanggal tersebut.
The fair value of investment in associate as of December 31, 2014 and 2013 amounting Rp70,040,000,000 and Rp58,480,000,000 which is calculated from the number of shares owned by the Company multiplied by the market price of associate shares on the date.
25
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Properti Investasi
9. Investment Properties 1 Januari 2014/ January 1, 2014 Rp
Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Jumlah Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Bangunan Jumlah Nilai Tercatat
Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Bangunan Jumlah Nilai Tercatat
Reklasifikasi / Reclassification Rp
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Rp
812,695,960
-
-
-
402,146,561
-
-
-
402,146,561
1,214,842,521
-
-
-
1,214,842,521
391,402,579
6,323,140
-
-
391,402,579
6,323,140
-
-
823,439,942
1 Januari 2013/ January 1, 2013 Rp Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Jumlah
2014 Pengurangan / Deductions Rp
Penambahan / Additions Rp
2013 Pengurangan / Deductions Rp
Penambahan / Additions Rp
Reklasifikasi / Reclassification Rp
812,695,960
Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions 397,725,719 Building 397,725,719 Total 817,116,802 Net Book Value
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Rp
812,695,960
-
-
-
402,146,561
-
-
-
402,146,561
1,214,842,521
-
-
-
1,214,842,521
385,079,439
6,323,140
-
-
385,079,439
6,323,140
-
-
829,763,082
Acquistion Cost: Direct Acquisitions Lands Building Total
812,695,960
Acquistion Cost: Direct Acquisitions Lands Building Total
Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions 391,402,579 Building 391,402,579 Total 823,439,942 Net Book Value
Beban penyusutan untuk tahun 2014 dan 2013 dialokasikan ke beban administrasi dan umum masingmasing sebesar Rp6.323.140 (Catatan 18 dan 32).
Depreciation expense in 2014 and 2013 was allocated to general and administrative expense amounting to Rp6,323,140, respectively (Note 18 and 32).
Properti investasi merupakan tanah dan bangunan yang tidak digunakan untuk kegiatan Perusahaan dan penggunaannya di masa depan belum ditentukan. Tanah dan bangunan terletak di Jl. Margomulyo No. 4, Kotamadya Surabaya seluas 2.569 m2.
Investment properties consists of land and building that not use for the Companys' activities and future uses had not determined. Land and building located in Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya with land area of 2,569 sqm.
Perusahaan telah memilih model biaya untuk pengukuran setelah pengakuan awal.
The Company have chosen the cost model for the measurement after initial recognition.
Ikhtisar nilai wajar properti investasi pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp4.423.818.000 dan Rp3.894.604.000 masing-masing untuk tanah dan bangunan.
The summary of fair value of investment properties as of December 31, 2014 based on taxable value (NJOP) are Rp4,423,818,000 and Rp3,894,604,000 for land and building, respectively.
26
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Nilai wajar properti investasi per 31 Desember 2013 mengacu pada laporan penilaian terakhir per 31 Desember 2011 berdasarkan laporan penilai independen KJPP Wiratno Achmanan Armansyah dan Rekan dalam laporannya bertanggal 9 Pebruari 2012, yaitu sebesar Rp3.909.744.850 dan Rp1.105.700.000 masing-masing untuk tanah dan bangunan. Penilai menggunakan pendekatan biaya untuk menentukan nilai pasar properti investasi.
Fair value of investment properties as of December 31, 2013 refer to the latest valuation report as of December 31, 2011 based on independent valuer report KJPP Wiratno Achmanan Armansyah and Partners in its report dated February 9, 2012, which are Rp3,909,744,850 and Rp1,105,700,000 for land and building, respectively. The independent valuer use cost approach to detremine market value of investment properties.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai properti investasi, sehingga manajemen tidak membentuk cadangan penurunan nilai properti investasi.
Based on management review, there is no any events or charges in circumstances indicating impairment of investment property, therefore management does not make allowance for impairment of investment properties.
10. Aset Tetap
10. Property, Plant and Equipment 2014
Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Pematangan Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah Aset Tetap Tidak Digunakan Tanah Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Pematangan Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah
1 Januari 2014/
Penambahan /
Pengurangan /
Reklasifikasi /
31 Desember 2014/
January 1, 2014
Additions
Deductions
Reclassification
December 31, 2014
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
5,646,476,448
-
-
-
23,802,592
-
-
-
23,802,592
9,578,913,922
-
-
-
9,578,913,922
53,320,998,060
-
-
-
53,320,998,060
1,432,121,673
-
-
-
1,432,121,673
1,724,195,756
110,240,317
-
-
1,834,436,073
71,726,508,451
110,240,317
-
-
71,836,748,768
7,595,990
-
-
-
7,595,990
-
4,131,887,892
4,139,483,882
-
-
-
4,139,483,882
75,865,992,333
110,240,317
-
-
75,976,232,650
4,131,887,892
5,646,476,448
23,802,590
-
-
-
23,802,590
7,346,908,275
120,396,153
-
-
7,467,304,428
47,763,024,213
849,651,672
-
-
48,612,675,885
952,155,007
131,249,091
-
-
1,083,404,098
1,502,482,974
53,958,459
-
-
1,556,441,433
57,588,373,059
1,155,255,376
-
-
58,743,628,434
4,131,887,892
-
-
-
4,131,887,892
Acquisition Cost: Direct Acquisitions Lands Land Improvements Building Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total Fixed Assets Not in Use Land Machineries and Equipments Sub Total Total At Cost Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions Land Improvements Building Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total
Aset Tetap Tidak Digunakan Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan
4,131,887,892
-
-
-
4,131,887,892
61,720,260,951
1,155,255,376
-
-
62,875,516,326
Fixed Assets Not in Use Machineries and Equipments Sub Total Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat
14,145,731,382
13,100,716,324
Net Book Value
27
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Pematangan tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah Aset Tetap Tidak Digunakan Tanah Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Pematangan tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah
1 Januari 2013/
Penambahan /
Pengurangan /
Reklasifikasi /
31 Desember 2013/
January 1, 2013
Additions
Deductions
Reclassification
December 31, 2013
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
5,646,476,448
-
-
-
23,802,592
-
-
-
23,802,592
9,578,913,922
-
-
-
9,578,913,922
53,320,998,060
-
-
-
53,320,998,060
1,432,121,673
-
-
-
1,432,121,673
1,693,795,756
30,400,000
-
-
1,724,195,756
71,696,108,451
30,400,000
-
-
71,726,508,451
7,595,990
-
-
-
7,595,990
-
4,131,887,892
4,139,483,882
-
-
-
4,139,483,882
75,835,592,333
30,400,000
-
-
75,865,992,333
4,131,887,892
5,646,476,448
23,802,590
-
-
-
23,802,590
7,226,512,122
120,396,152
-
-
7,346,908,275
46,805,577,930
957,446,283
-
-
47,763,024,213
772,505,916
179,649,091
-
-
952,155,007
1,450,748,105
51,734,869
-
-
1,502,482,974
56,279,146,663
1,309,226,395
-
-
57,588,373,059
4,131,887,892
-
-
-
4,131,887,892
Acquisition Cost: Direct Acquisitions Lands Land Improvements Building Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total Fixed Assets Not in Use Land Machineries and Equipments Sub Total Total At Cost Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions Land Improvements Building Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total
Aset Tetap Tidak Digunakan Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan
4,131,887,892
-
-
-
4,131,887,892
60,411,034,555
1,309,226,395
-
-
61,720,260,951
Fixed Assets Not in Use Machineries and Equipments Sub Total Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat
15,424,557,778
14,145,731,382
Net Book Value
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense are allocated as follows:
2014 Rp Beban Pokok Penjualan (Catatan 16) Beban Umum dan Administrasi (Catatan 18) Jumlah
2013 Rp
957,978,850
1,065,773,457
197,276,526
243,452,938
Cost of Goods Sold (Note 16) General and Administrative Expenses (Note 18)
1,155,255,376
1,309,226,395
Total
28
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perusahaan memiliki sebidang tanah dengan luas 19.540 m2 yang terletak di Desa Karangpoh, Kecamatan Tandes, Surabaya dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan yang berjangka waktu 20 tahun dan akan jatuh tempo tahun 2026. Selain itu, Perusahaan juga memiliki beberapa bidang tanah yang berlokasi di Kecamatan Mulyorejo, Surabaya dan di Trawas, Mojokerto dengan luas seluruhnya sebesar 3.795 m2, dengan hak legal berupa Hak Milik atas nama pemilik lama. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan HGB atau pengalihan Hak Milik dari pemilik lama karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung bukti kepemilikan yang memadai.
The Company owns a parcel of land measuring 19,540 sqm located in Desa Karangpoh, Kecamatan Tandes, Surabaya with legal rights in the form of Building Use Right (HGB) with a term 20 years until year 2026. The Company also has several parcels of land located in Kecamatan Mulyorejo, Surabaya and in Trawas, Mojokerto with a total area of 3,795 sqm with legal rights in the form of Own Right which are still under the name of the previous owner. Management believes that there will be no difficulty in the extension of HGB or transfer of Own Right from the previous owner because all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Jaya Proteksi Takaful, PT Proteksi Indonesia, PT Mitra Insurance, dan PT Antara Intermediary terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp233.503.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan PT Jaya Proteksi Takaful, PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Bintang Tbk terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp233.220.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Property, plant and equipment, except land, were insured with PT Jaya Proteksi Takaful, PT Proteksi Indonesia, PT Mitra Insurance, and PT Antara Intermediary againts fire, theft and other possible risks with coverage amounting to Rp233,503,000,000 as of December 31, 2014 and PT Jaya Proteksi Takaful, PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Bintang Tbk with coverage amounting to Rp233,220,000,000 as of December 31, 2013. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan.
As of December 31, 2014 and 2013, there were no property, plant and equipment as collateral.
Ikhtisar nilai wajar aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp33.647.880.000 dan Rp29.622.640.000 masing-masing untuk tanah dan bangunan.
The summary of fair value of property, plant and equipment as of December 31, 2014 based on taxable value (NJOP) are Rp33,647,880,000 and Rp29,622,640,000 for land and building, respectively.
Nilai wajar aset tetap per 31 Desember 2013 mengacu pada laporan penilaian terakhir per 31 Desember 2011 berdasarkan laporan penilai independen KJPP Wiratno Achmanan Armansyah dan Rekan dalam laporannya bertanggal 9 Pebruari 2012, yaitu sebesar Rp25.822.155.150, Rp7.248.400.000, dan Rp33.067.800.000 masing-masing untuk tanah, bangunan, serta mesin dan peralatan. Penilai menggunakan pendekatan biaya untuk menentukan nilai pasar aset tetap.
Fair value of property, plant and equipment as of December 31, 2013 refer to the latest valuation report as of December 31, 2011 based on independent valuer report KJPP Wiratno Achmanan Armansyah and Patners in its report dated February 9, 2012, which are Rp25,822,155,150, Rp7,248,400,000 and Rp33,067,800,000 for land, building, and machineries and equipments, respectively. The independent valuer use cost approach to detremine market value of property, plant and equipment.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap, sehingga manajemen tidak membentuk cadangan penurunan nilai aset tetap.
Based on management review, there is no any events or charges in circumstances indicating impairment of property, plant and equipment therefore management does not make allowance for impairment of property, plant and equipment.
29
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. Utang Usaha – Pihak Ketiga
11. Trade Accounts Payable - Third Parties 2014
2013
Rp
Rp
Berdasarkan Pemasok Dalam Negeri
184,555,086
248,231,291
By Creditor Domestics
Jumlah
184,555,086
248,231,291
Total
Umur utang usaha adalah sebagai berikut:
The aging of trade accounts payable are as follows: 2014
2013
Rp
Rp
130,309,129
172,533,019
49,768,582
56,059,575
1,546,000
19,638,697
2,931,375
-
184,555,086
248,231,291
0 - 30 Hari 31 - 60 Hari 61 - 90 Hari Lebih dari 90 Hari Jumlah
0 - 30 Days 31 - 60 Days 61 - 90 days More than 90 days Total
Seluruh utang usaha pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dalam mata uang Rupiah.
All trade accounts payable as of December 31, 2014 and 2013 denominated in Rupiah currency.
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan bahan pembantu baik dari pemasok dalam atau luar negeri, berkisar 30 sampai 120 hari.
The credit terms for purchasing of local and foreign supplier was 30 to 120 days.
12. Beban Akrual
12. Accrued Expenses 2014
2013
Rp
Rp
Gas Lain-lain
35,396,569 165,317,345
34,946,343 191,324,375
Gas Others
Jumlah
200,713,914
226,270,718
Total
13. Perpajakan
13. Taxation
a. Piutang Pajak
a. Tax Receivable 2014
2013
Rp
Rp
Lancar Pajak Penghasilan Badan Tahun 2012 Tidak Lancar Pajak Penghasilan Badan Tahun 2014 Jumlah
-
7,286,421,766 7,286,421,766
30
7,941,016,486
Current Corporate Income Tax Year 2012
7,941,016,486
Noncurrent Corporate Income Tax Year 2014 Total
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 10 Maret 2014, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan No. 00016/406/ 12/054/14 atas pajak penghasilan badan tahun 2012 yang menetapkan lebih bayar sebesar Rp7.941.016.486, sehingga terdapat selisih lebih bayar sebesar Rp12.661.000 dengan yang telah dilaporkan dalam SPT tahun 2012 sebesar Rp7.953.677.486. Atas selisih tersebut dicatat sebagai beban pajak kini sebagai penyesuaian yang berasal dari tahun lalu (Catatan 13.d).
On March 10, 2014, the Company received Tax Assessment Letter of Overpayment on Corporate Income Tax (SKPLB) No. 00016/406/ 12/054/14 regarding corporate tax for year 2012 which stated that overpayment amounted to Rp7,941,016,486, therefore the difference of overpayment occurred amounted to Rp12,661,000 compared with SPT year 2012 amounting to Rp7,953,677,486. The difference recorded as current tax as adjustment from previous year (Note 13.d).
b. Pajak Dibayar di Muka
b. Prepaid Tax
Akun ini merupakan pajak dibayar di muka atas pajak pertambahan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar nihil dan Rp15.914.375. c.
Utang Pajak
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
d.
This account represent prepaid taxes from value added tax as of December 31, 2014 and 2013 amounting to nil and Rp15,914,375. c. Taxes Payable
2014
2013
Rp
Rp
3,102,092
462,000
-
48,247,500
57,380,491
-
Income Taxes Article 21 Article 23 Article 29 Value Added Tax
71,708,744
119,441,256
Total
11,226,161
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
70,731,756
d. Income Taxes Benefits (Expense) 2014
2013
Rp
Rp
Penghasilan (Beban) Pajak Bersih Perusahaan Terdiri atas: Pajak Kini - Non Final Penyesuaian yang Berasal dari Tahun lalu (SKPLB) Pajak Tangguhan
-
(12,661,000)
1,180,710,579
130,616,231
Net Tax Income (Expense) of the Company Consists of the following: Current Tax - Non Final Current Tax - Adjustment from Previous Year (SKPLB) DeferredTax
Jumlah
1,180,710,579
(3,292,055,269)
Total
-
31
(3,410,010,500)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Laba (Rugi) Sebelum Beban Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba (Rugi) Komprehensif Pengaruh Pengakuan Ekuitas atas Laba (Rugi) Entitas Asosiasi (Catatan 8) Perbedaan Waktu: Cadangan Imbalan Kerja - Bersih (Catatan 21) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang (Catatan 4) Penyusutan Aset Tetap - Bersih Pendapatan Bunga yang Masih akan Diterima Cadangan Kerugian (Realisasi) Penurunan Nilai Persediaan Barang Jadi (Catatan 6) Jumlah Perbedaan Permanen: Pajak Penghasilan Biaya Pajak Sumbangan Representasi Biaya Perumahan Dinas Kesejahteraan Karyawan Biaya Asuransi Pendapatan Bunga yang Pajaknya Telah Dipungut Pajak Penghasilan Final - Bersih Lain-lain
Current Tax A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
2014
2013
Rp
Rp
1,155,484,654
Income (Loss) Before Income Tax Expenses According to Statements 18,337,547,841 of Comprehensive Income (Loss) The Effects of Equity Acknowledgment (7,617,323,519) Profit (Loss) from Associate (Note 8)
(6,955,704,802)
10,720,224,322
(8,111,189,456)
1,787,100,213
1,404,924,691
22,374,830
52,863,551
(356,609,366)
(576,089,055)
359,234,263
(359,234,263)
1,294,016,377
-
3,106,116,317
522,464,924
2,157,078,420
1,699,537,500
184,188,231
176,207,879
47,156,727
52,890,500
94,760,558
78,455,385
59,630,253
73,364,909
315,545,664
218,125,266
12,605,450
12,201,083
(914,916,426)
(99,975,671)
276,812,683
186,546,093
Timing Differences: Provision for Employment Benefits - Net (Note 21) Allowance for Impairment Losses of Receivables (Note 4) Depreciation - Net Accrued Interest Income Allowance (Realization) for Impairment Losses of Finished Goods (Note 6) Total Permanent Differences: Income Tax Tax Expense Donation Representation Housing Expenses Employee's Welfare Insurance Interest Income Tax Has Been withheld by Final Income Tax - Net Others
Jumlah
2,232,861,560
2,397,352,944
Total
Laba (Rugi) Kena Pajak
(1,616,726,925)
13,640,042,190
Taxable Income (Loss)
32
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perhitungan beban dan liabilitas (aset) pajak kini adalah sebagai berikut:
The details of current tax expense and tax payable (asset) are as follows:
2014
2013
Rp
Rp
Tarif Pajak yang Berlaku: 25% x Rp13.640.042.000 tahun 2013
-
3,410,010,500
Tax Expense at Effective Tax Rate: 25% x Rp13,640,042,000 in 2013
Jumlah
-
3,410,010,500
Total
Dikurangi Pajak Dibayar Dimuka Pajak Penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
7,149,443,000
3,361,763,000
124,916,891
-
12,061,875
-
Less Prepaid Income Tax Income Tax Article 22 Article 23 Article 25
Jumlah
7,286,421,766
3,361,763,000
Total
Liabilitas (Aset) Pajak Kini
(7,286,421,766)
48,247,500
Current Tax (Asset) Liability
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets Dikreditkan Dikreditkan (Dibebankan) ke (Dibebankan) ke laporan laba rugi/ laporan laba rugi / Credited (Charged) Credited (Charged) to income 31 Desember 2013 / to income 31 Desember 2014 / for the year December 31, 2013 for the year December 31, 2014 Rp Rp Rp Rp
1 Januari 2013 / January 1, 2013 Rp Aset Pajak Tangguhan :
Deferred Tax Assets
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang
-
-
-
323,504,094
323,504,094
Allowance for Impairment Losses of Inventory
34,668,258
13,215,888
47,884,146
5,593,708
53,477,854
Allowance For Impairment Losses of Trade Accounts Receivable
Pendapatan Bunga masih akan Diterima Imbalan Kerja Rugi Fiskal
(89,808,566)
89,808,566
-
Accrued Interest Income
2,915,233,313 -
-
351,231,173 -
(89,808,566)
3,266,464,486 -
446,775,053 404,181,500
3,713,239,539 404,181,500
Employment Benefits Tax Loss
(97,645,493)
(144,022,264)
(241,667,757)
(89,152,342)
2,852,256,078
130,616,231
2,982,872,309
1,180,710,579
Liabilitas Pajak Tangguhan : Penyusutan Aset Pajak Tangguhan- Bersih
Deferred Tax Liabilities
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Laba (Rugi) Sebelum Beban Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba (Rugi) Komprehensif Pengaruh Pengakuan Ekuitas atas Laba (Rugi) Entitas Asosiasi (Catatan 9) Tarif Pajak yang Berlaku: 25% x Rp6.955.704.802 tahun 2014 25% x Rp10.720.224.322 tahun 2013 Jumlah
4,163,582,888
Depreciation Deferred Tax Assets - Net
A reconciliation between the total tax expense and the amount computed by applying the effective tax rate to income before tax is as follows:
2014
2013
Rp
Rp
(8,111,189,456)
18,337,547,841
1,155,484,654
(7,617,323,519)
(6,955,704,802)
10,720,224,322
1,738,926,201
-
-
(2,680,056,081)
1,738,926,201
(2,680,056,081)
33
(330,820,099)
Income (Loss) Before Income Tax Expenses per Statements of Comprehensive Income (Loss) The Effects of Equity Acknowledgment Profit (Loss) from Associate (Note 9) Tax Expense at Effective Tax Rate: 25% x Rp6,955,704,802 in 2014 25% x Rp10,720,224,322 in 2013 Total
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pengaruh Pajak atas: Beban yang Tidak Dapat Diperhitungkan Menurut Fiskal Pendapatan Kena Pajak Final Pajak Kini - Penyesuaian yang Berasal dari Tahun lalu Jumlah Beban Pajak
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2014
2013
Rp
Rp
Tax Effect of:
-
(12,661,000)
Nondeductible Expenses Income Subject to Final Tax Current Tax - Adjustment from Previous Year
1,180,710,579
(3,292,055,269)
Total Tax Expense
(786,944,728)
(624,332,106)
228,729,106
24,993,918
14. Modal Saham
14. Capital Stock
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham International Magnificent Fortune Limited Vihara Limited Gwie Gunawan (Komisaris Utama) Gwie Gunadi Gunawan (Direktur Utama) Masyarakat Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
The details of the shareholders as of December 31, 2014 and 2013 based on the report prepared by PT EDI Indonesia, Security Administration Agency (Biro Administrasi Efek), are as follows:
2014 dan/ and 2013 Jumlah Persentase Saham / Pemilikan / Number of Percentage of Shares Ownership Rp % 267,767,500 35.70% 245,390,000 32.72% 116,500,000 15.53% 10,000 0.00% 120,332,500 16.04% 750,000,000 100.00%
Jumlah Modal Disetor / Total Paid - Up Capital Rp 26,776,750,000 24,539,000,000 11,650,000,000 1,000,000 12,033,250,000 75,000,000,000
15. Penjualan Bersih
Hasil Produksi: Plat Hitam/ Kapal Avalan Lain-lain Jumlah Bahan Baku-Slab Penjualan Bersih
Name of Stockholders International Magnificent Fortune Limited Vihara Limited Gwie Gunawan (President Commissioner) Gwie Gunadi Gunawan (President Director) Others (below 5% each) Total
15. Net Sales 2014
2013
Rp
Rp
342,206,430
227,592,460
139,123,914,410
195,247,201,170
174,512,511,824
-
Manufactured Products: Black/ Ship Plate Waste Products Others Total Raw Materials - Slab
313,636,426,234
195,247,201,170
Net Sales
122,109,521,400
167,755,707,790
16,672,186,580
27,263,900,920
Pada tahun 2014 dan 2013, jumlah penjualan kepada pihak berelasi sebesar Rp174.512.511.824 dan nihil atau 55,64% dan 0% dari penjualan bersih (Catatan 23).
34
Sales to related parties in 2014 and 2013 amounted to Rp174,512,511,824 and nil or 55.64% and 0% from net sales (Note 23).
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2014 dan 2013:
The details of sales in 2014 and 2013 include sales to the following customers which represent more than 10% of the net sales of the respective years are as follows:
2014
2013
Rp
Rp
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk PT Surya Megah PT Sribaja Intan PT Tiga Jaya PT Jaya Prima Steel
174,512,511,824
-
37,363,085,636
32,462,655,395
36,950,944,915
32,665,225,562
-
36,879,904,970
-
36,005,614,759
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk PT Surya Megah PT Sribaja Intan PT Tiga Jaya PT Jaya Prima Steel
Jumlah
248,826,542,376
138,013,400,686
Total
16. Beban Pokok Penjualan
16. Cost of Goods Sold 2014
2013
Rp
Rp
Bahan Baku yang Digunakan Tenaga Kerja Langsung Biaya Pabrikasi Jumlah Biaya Produksi Persediaan Barang jadi Awal Tahun Akhir Tahun Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Beban Pokok Penjualan Hasil Produksi Beban Pokok Penjualan Bahan Baku-Slab
130,106,589,754
147,778,453,147
6,228,953,500
5,903,532,500
Jumlah Beban Pokok Penjualan
24,218,507,696
43,545,711,215
(32,358,166,487)
(24,218,507,696)
1,294,016,377
-
150,561,428,934
196,338,127,761
158,011,361,150
-
Raw Materials Used Direct Labor Manufacturing Expenses Total Manufacturing Costs Finished Goods At Beginning of Year At End of Year Allowance Impairment Losses Cost of Good Sold Manufactured Products Cost of Good Sold Raw Material - Slab
308,572,790,084
196,338,127,761
Total Cost of Goods Sold
21,071,528,094
23,328,938,595
157,407,071,348
177,010,924,242
Pembelian kepada Yuan Resources Pte. Ltd., Singapura dengan jumlah pembelian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp288.255.007.532 dan Rp133.006.243.266, merupakan pembelian bahan baku yang melebihi 10%.
Purchases from Yuan Resources Pte. Ltd., Singapore, for the year ended December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp288,255,007,532 and Rp133,006,243,266, respectively, represent more than 10% of the total purchases.
17. Beban Penjualan
17. Selling Expenses 2014
2013
Rp
Rp
Ongkos Angkut Gaji dan Upah Lain-lain
2,574,080,755
3,986,139,510
2,066,790,200
1,693,713,750
526,501
670,249
Freight Salaries and Wages Others
Jumlah
4,641,397,456
5,680,523,509
Total
35
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. Beban Umum dan Administrasi
Gaji, Upah dan Tunjangan Imbalan Kerja (Catatan 21) Pajak Penghasilan Jasa Outsourcing Tenaga Kerja Asuransi Tenaga Kerja Kesejahteraan Karyawan Penyusutan (Catatan 9 dan 10) Listrik Jasa Profesional Pajak Bumi dan Bangunan Administrasi Saham dan Pelaporan Representasi Pemeliharaan dan Perbaikan Sumbangan Lain - lain Jumlah
18. General and Administrative Expense 2014
2013
Rp
Rp
5,604,104,800 2,896,403,913 2,157,078,420 1,155,947,961 605,814,489 315,545,664 197,276,526 177,491,168 173,260,000 157,054,600 112,640,920 94,760,558 78,443,342 47,156,727 794,811,039
4,704,449,600 2,490,062,891 1,699,537,500 803,768,513 516,949,598 218,125,265 243,452,938 139,568,645 295,894,375 124,966,526 110,322,533 78,455,385 134,444,599 52,890,500 856,054,088
Salaries, Wages and Allowances Employment Benefits (Note 21) Income Tax Labor Outsourcing Service Employee Insurance Employee's Welfare Depreciation (Note 9 and 10) Electricity Professional Fees Land and Building Tax Shares Administration and Reporting Representation Repair and Maintenance Donation Others
14,567,790,127
12,468,942,956
Total
19. Beban Bunga
19. Interest Expense
Akun ini merupakan beban bunga atas pembelian bahan baku kepada Yuan Resources Pte. Ltd. dan Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapura sebesar Rp1.670.268.290 dan Rp916.609.306 masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
This account represents interest expense for raw materials purchase to Yuan Resources Pte. Ltd and Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapore amounting to Rp1,670,268,290 and Rp916,609,306 in 2014 and 2013, respectively.
20. Penghasilan Bunga
20. Interest Income 2014
2013
Rp
Rp
555,682,837
459,209,934
Pendapatan Bunga Deposito Jasa Giro Pendapatan Bunga dari PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
3,463,159,070
-
Jumlah
4,018,841,907
459,209,934
21. Liabilitas Imbalan Kerja
Interest Income from Time Deposits and Current Accounts Interest Income from PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Total
21. Employment Benefits Liabilities
Perusahaan membukukan imbalan kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tahun 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah 265 dan 259 karyawan.
36
The Company provides employee benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 year 2003. The number of employees entitled to the benefits as at December 31, 2014 and 2013 were 265 and 259, respectively.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Binaputera Jaga Hikmah. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut: 2014
Tingkat Kenaikan Gaji Tingkat Diskonto Tingkat Kematian Usia Pensiun
2013
10%
10%
8.10%
8.69%
TMI-III
TMI-III
58 tahun/ years
58 tahun/ years
Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah:
Beban Jasa Kini Beban Bunga Amortisasi Koreksi Aktuaria Amortisasi dari Beban Jasa Lalu yang Belum Menjadi Hak Jumlah
Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui Liabilitas Neto
2013
Rp
Rp
1,032,950,808
851,013,048
1,571,341,825
1,096,646,144
270,557,472
520,849,891
21,553,808
21,553,808
2,896,403,913
2,490,062,891
2013
Rp
Rp
22,203,356,880
18,082,184,402
(7,216,549,577)
(4,860,923,504)
(133,849,149)
(155,402,957)
14,852,958,154
13,065,857,941
2014
Saldo Awal Tahun Beban Tahun Berjalan Pembayaran Manfaat Jumlah
Current Service Cost Interest Cost Amortization of Actuarial Losses Amortization of Past Service Cost Unvested Total
Employee benefits liabilities in the statements of financial position are as follows:
2014
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Salary Increment Rate Discount Rate Mortality Rate Retirement Age
Expense recognized in statements of comprehensive income in respect of these employee benefits are as follows:
2014
Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Nilai Kini Liabilitas Akumulasi Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Belum Diakui
The cost provided for employee benefits was calculated by independent actuary, PT Binaputera Jaga Hikmah. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions are as follows:
Present Value Obligation Unrecognized Actuarial Gains (Losses) Past Service Cost - Unvested Unrecognized Net Liability
Movements in the net liability recognized in the statements of financial position are as follows: 2013
Rp
Rp
13,065,857,941
11,660,933,250
2,896,403,913
2,490,062,891
(1,109,303,700)
(1,085,138,200)
14,852,958,154
13,065,857,941
37
Beginning of the Year Expense for the Year Benefits Payment Total
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan adalah sebagai berikut:
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti pada 1 Januari Beban Bunga Biaya Jasa Kini Pembayaran Manfaat Perkiraan Nilai Kini Kewajiban pada Akhir Periode Kerugian (Keuntungan) Aktuarial yang Belum Diakui Nilai Kini Kewajiban Aktual pada 31 Desember
Movements of the present value of benefit obligation
2014
2013
Rp
Rp
18,082,184,402
19,409,666,270
1,571,341,825
1,096,646,144
1,032,950,808
851,013,048
(1,109,303,700)
(1,085,138,200)
19,577,173,335
20,272,187,262
2,626,183,545
(2,190,002,860)
22,203,356,880
18,082,184,402
Present Value of the Benefit Obligations January 1 Interest Cost Current Service Cost Benefits Payment Estimated Present Value of the Benefit Obligation at End of Period Unrecognized Actuarial Gains (Losses) Present Value of the Benefit Obligation December 31
Analisis Sensitivitas untuk Rasio Tingkat Diskonto
Sensitivity Analysis for Discount Rate Risk
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jika tingkat diskonto meningkat sebesar 1 poin dengan semua variabel konstan, maka nilai kini kewajiban aktual pada akhir tahun lebih rendah masing-masing sebesar Rp1.330.488.960 dan Rp1.155.090.099, sedangkan jika tingkat diskonto menurun sebesar 1 poin, maka liabilitas lebih tinggi masing-masing sebesar Rp1.479.175.192 dan Rp1.285.912.835.
As of December 31, 2014 and 2013, if the discount rate is higher 1 point with all variables held constant, the present value of the benefit obligation at the end of year would have been lower amounting to Rp1,330,488,960 and Rp1,155,090,099, respectively, while if the discount rate is lower 1 point, the liability would have been higher amounting to Rp1,479,175,192 and Rp1,285,912,835, respectively.
Rincian liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
The details of post employment benefits are as follows:
Imbalan Pasca Kerja Nilai Kini Kewajiban Nilai Wajar Aset Program Defisit (Surplus) Experience Adjustments atas Kewajiban Experience Adjustments atas Aset Program
2014 Rp
2013 Rp
2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
22,203,356,880 22,203,356,880
18,082,184,402 18,082,184,402
19,409,666,270 19,409,666,270
16,795,265,436 16,795,265,436
12,721,595,972 12,721,595,972
Post Employment Benefits Present Value of Libalities Fair Value of program Assets Deficit (Surplus)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- Experience Adjustments of Progam Assets
Experience Adjustments of Liabilities
38
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22. Laba (Rugi) per Saham
22. Earning (Loss) Per Share
Laba (Rugi) per Saham Dasar Data yang digunakan untuk menghitung laba (rugi) per saham dasar adalah sebagai berikut:
Laba (Rugi) untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar (Rupiah) Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham yang Beredar untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar (Lembar) Laba (Rugi) per Saham Dasar (Rupiah)
Basic Earnings (Loss) per Share The computation of basic earnings (loss) per share is based on the following data:
2014
2013
Rp
Rp 15,045,492,572
Earnings (Loss) for Computation of Basic Earnings per Share (Rupiah)
750,000,000
750,000,000
Total Weighted Average Number of Outstanding Shares for Computation of Basic Earnings per Shares (Shares)
(9)
20
Basic Earnings (Loss) per Share (Rupiah)
(6,930,478,877)
23. Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
23. Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Nature of relationship with related parties are as follows:
a. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk merupakan entitas yang sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan. b. PT Surya Steel merupakan entitas yang sebagian pemegang sahamnya merupakan Direksi Perusahaan. c. PT Betonjaya Manunggal Tbk merupakan entitas yang sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan.
a. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk is an entity which partly has the same management as the Company. b. PT Surya Steel is an entity which partly of its stockholders are the Company's Directors.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties, are as follows:
a.
Pada tahun 2014 dan 2013, jumlah penjualan kepada pihak berelasi sebesar Rp174.512.511.824 dan nihil atau 55,64% dan 0% dari penjualan bersih, penjualan tersebut seluruhnya merupakan penjualan bahan baku yang dilakukan dengan tingkat harga dan syaratsyarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal laporan posisi keuangan, piutang pihak berelasi dicatat sebagai bagian dari piutang usaha sebesar Rp140.578.970.754 dan Rp73.134.000.000 (Catatan 4), yang merupakan 37,90% dan 19,42% dari jumlah aset masingmasing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. 39
c. PT Betonjaya Manunggal Tbk is a an entity which partly has the same management as the Company.
a.
Sales to related parties in 2014 and 2013 ammounted to Rp174,512,511,824 and nil or 55.64% and 0% from net sales, respectively. All sales to related parties were raw materials which made at normal terms and condition as third parties.
At statements of financial position dates, the receivables from related parties were presented as trade accounts receivable ammounting to sebesar Rp140,578,970,754 and Rp73,134,000,000 (Note 4), which constituted 37.90% and 19.42% of the total assets as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Pada tahun 2014, Perusahaan dan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk membuat kesepakatan penyelesaian piutang usaha PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (Catatan 4). Kesepakatan tersebut diperbarui lagi pada bulan Maret 2015 (Catatan 31).
In 2014, the Company and PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk make a settlement agreement of trade accounts receivable of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (Note 4). The agreement was renewed on March 2015 (Note 31).
b.
Perusahaan melakukan penyertaan saham jangka panjang kepada PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk dengan saldo pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp121.510.182.744 dan Rp122.667.864.974.
b.
The Company investing in long term shares of stock to PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk with the balance as at December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp121,510,182,744 and Rp122,667,864,974 respectively.
c.
Penghasilan bunga yang diperoleh dari PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp3.463.159.070 (Catatan 20).
c.
Interest income received from PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk for the year ended December 31, 2014 amounting to Rp3,463,159,070 (Note 20).
d.
Jumlah imbalan kerja jangka pendek personil manajemen kunci masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp8.297.740.600 dan Rp6.853.204.750 Sedangkan jumlah cadangan imbalan pasca kerja manajemen kunci yang dibentuk sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp4.751.102.704 dan Rp3.922.037.249.
d.
Total short-term employee benefits of the key management personnel in 2014 and 2013 amounting to Rp8,297,740,600 and Rp6,853,204,750, respectively. And total postemployment benefits obligation until December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp4,751,102,704 and Rp3,922,037,249.
24. Informasi Segmen
24. Segment Information
Pembuat keputusan dalam operasional adalah Direksi. Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini. Direksi mempertimbangkan bisnis dari sudut pandang imbal hasil dari modal yang diinvestasikan. Total aset dikelola secara tersentralisasi dan tidak dialokasikan. Perusahaan mengoperasikan dan mengelola bisnis dalam satu segmen yaitu hanya menghasilkan satu jenis produk baja berupa plat. 25. Manajemen Risiko Keuangan
The chief operating decision-maker is the Board of Directors. The Board reviews the Company’s internal reporting in order to assess performance and allocate resources. Management has determined the operating segments based on these reports. The Board considers the business from the return of invested capital perspective. Total assets are managed centrally and are not allocated. The Company operates and manages the business as a single segment which produces only one product steel in the form of plate. 25. Financial Risks Management
Dalam transaksi normal Perusahaan, secara umum terekspos risiko keuangan sebagai berikut: 1. Risiko Kredit 2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang 3. Risiko Tingkat Suku Bunga 4. Risiko Likuiditas 5. Risiko Harga Baja
40
In normal transaction, the Company's generally exposed to financial risk as follows: 1. Credit Risk 2. Foreign Exchange Rate Risk 3. Interest Rate Risk 4. Liquidity Risk 5. Steel Price Risk
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan ini menjelaskan mengenai eksposur Perusahaan terhadap masing-masing risiko di atas dan pengungkapan secara kuantitatif termasuk seluruh eksposur risiko serta merangkum kebijakan dan prosesproses yang dilakukan untuk mengukur dan mengelola risiko yang timbul.
This note describes regarding exposure of the Company towards each financial risks and quantitative disclosure included exposure risk and summarize the policies and processes for measuring and managing the risk arise.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan secara keseluruhan program manajemen risiko keuangan Perusahaan difokuskan pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perusahaan.
The Company directors are responsible for implementing risk management policies and overall financial risk management program focuses on uncertainty financial market and minimize potential losses that impact to the Company's financial performance.
Kebijakan manajemen Perusahaan mengenai risiko keuangan adalah sebagai berikut:
The Company managements policies regarding financial risk are as follows:
1. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, dan aset keuangan lancar lainnya. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
1. Credit Risk Credit risk is the risk that the Company will incur a loss arising from their customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations. The Companys’ financial instrument that potentially containing credit risk are cash and cash equivalent, trade accounts receivable, and other current financial assets. Maximum total credit risks exposure are equal to the amount of the respective accounts.
Kualitas Kredit Aset Keuangan Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
Credit Quality of Financial Assets The Company manage and control this credit risk by setting limits on the amount of risk they are willing to accept for respective customers and more selective in choosing banks and financial institutions, which only choose reputable and creditworthy banks and financial institutions
Kualitas kredit dan aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.
The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assessed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty defaults rates.
a.
a.
Setara Kas
2014 Rp
Dengan Pihak yang Memiliki Peringkat Kredit Eksternal Pefindo idAAA idAA idAA+ idAADengan Pihak yang Tidak Memiliki Peringkat Kredit Eksternal Jumlah
Cash Equivalents 2013 Rp
6,471,751,896
48,669,465,237
26,243,096
31,517,695,820
21,422,551
66,891,769
-
4,753,710,000
157,991,506
248,388,957
6,677,409,049
85,256,151,783
41
Counterparties with External Credit Rating Pefindo idAAA idAA idAA+ idAACounterparties Without External Credit Rating Total
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
b.
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Piutang Usaha Seluruh pelanggan Perusahaan merupakan pelanggan yang sudah ada (lebih dari 6 bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu.
b.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Perusahaan terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan.
Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah
Tabel berikut menganalisis aset berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
Trade Account Receivables All customers of the Company are existing customers (more thank 6 months) with no default in the past.
At the reporting date, the Company’s maximum exposure to credit risk is reprsentes by the carrying amount of each class of financial assets presented in the statements of financial position.
2014
2013
Rp
Rp
6,778,103,918
85,416,629,451
159,411,872,894
84,866,827,313
2,177,565,739
2,407,184,814
168,367,542,551
172,690,641,578
keuangan
Cash and Cash Equivalents Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets Total
The following table analyze financial assets based on maturity:
Belum jatuh tempo/ Not
31 Desember 2014 Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah
yet due
Telah jatuh
Penurunan nilai/
tempo/ Past due
Impairment
Jumlah/ Total
December 31, 2014
2,177,565,739
-
-
2,177,565,739
Loans and Receivables: Cash and Cash Equivalents Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets
9,645,896,281
158,935,557,685
(213,911,415)
168,367,542,551
Total
6,778,103,918
-
-
6,778,103,918
690,226,624
158,935,557,685
(213,911,415)
159,411,872,894
Belum jatuh tempo/ Not
31 Desember 2013 Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah
yet due
Telah jatuh
Penurunan nilai/
tempo/ Past due
Impairment
Jumlah/ Total
December 31, 2013
85,416,629,451
-
-
85,416,629,451
78,160,104
84,980,203,794
(191,536,585)
84,866,827,313
2,407,184,814
-
-
2,407,184,814
Loans and Receivables: Cash and Cash Equivalents Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets
87,901,974,369
84,980,203,794
(191,536,585)
172,690,641,578
Total
42
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan aset keuangan lancar lainnya dan utang usaha.
2. Foreign Exchange Rate Risk Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Companys’ financial instrument that potentially containing foreign exchange rate risk are cash and cash equivalent, trade accounts receivable and other current financial assets.
Dalam mengelola risiko mata uang, Perusahaan tidak melakukan hedging, karena transaksi dalam valuta asing tersebut dilakukan dalam jangka pendek. Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko signifikan atas fluktuasi mata uang asing dalam transaksi tersebut.
The Companys' manage this foreign exchange rate risk without hedging, because transactions on short term period. The Companys' convinced that there are no significant risk of foreign exchange fluctuations on that transactions.
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang didenominasi dalam mata uang Dolar Amerika Serikat:
The following table presents the Company's financial assets and liabilities denominated in United States Dollar:
2014 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies
2013 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies
Ekuivalen/ Equivalent Rp
Ekuivalen/ Equivalent Rp
Aset
Assets
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha Pihak Berelasi Aset Keuangan Lancar Lainnya
BRL USD Lainnya USD USD
Cash and Cash Equivalents
18,000.00 455,100.99 -
84,334,687 5,661,462,286 9,360,182
18,000.00 6,816,229.34 -
93,076,392 83,083,019,424 60,401,276
11,300,560.35 133,304.77
140,578,970,754 1,658,311,339
6,000,000.00 153,657.43
73,134,000,000 1,872,930,414
Trade Accounts Receivable Related Parties Other Current Financial Assets
158,243,427,506
Total Assets
Jumlah Aset
147,992,439,248
Analisis Sensitivitas Pergerakan yang mungkin terjadi terhadap nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat pada tanggal akhir tahun dapat meningkatkan (mengurangi) nilai ekuitas atau laba rugi sebesar nilai yang disajikan pada tabel. Analisis ini dilakukan berdasarkan varians nilai tukar mata uang asing yang pertimbangkan dapat terjadi pada tanggal laporan posisi keuangan dengan semua variabel lain adalah konstan.
Sensitivity Analysis Movement that may occur towards Rupiah exchange rate against United States Dollar at the year end that could be increase (decrease) equity or profit loss amounted the value presented in table. The analysis was conducted based on the variance of foreign currency exchange rates that may consider going on the statements of financial position with all other variables are held constant.
Tabel berikut menunjukan sensitivitas perubahan kurs Dolar Amerika Serikat terhadap laba bersih dan ekuitas Perusahaan:
The following table presented sensitivity exchange rate of United States Dollar changes on net income and equity of the Company: Sensitivitas/ Sensitivity Laba (Rugi)/ Ekuitas/ Equity Profit (Loss)
Perubahan Nilai Tukar/ Change in Exchange Rates 31 Desember 2014/ December 31, 2014 31 Desember 2013/ December 31, 2013
Menguat/ Appreciates Melemah/ Depreciates Menguat/ Appreciates Melemah/ Depreciates
100 100 100 100
43
1,188,890,640 (1,188,890,640) 1,296,988,679 (1,296,988,679)
1,188,890,640 (1,188,890,640) 1,296,988,679 (1,296,988,679)
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3. Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.
3. Interest Rate Risk Interest rate risk is the risk that fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, profil instrumen keuangan Perusahaan yang dipengaruhi bunga adalah:
On the statement of financial position, the Company's profile of financial instruments that affected by the interest, as follows:
31 Desember 2014/
31 Desember 2013/
December 31, 2014
December 31, 2013
Instrumen dengan bunga tetap Aset Keuangan Liabilitas Keuangan
8,797,720,388
Jumlah Liabilitas - bersih
8,797,720,388
Flat interest instrument Financial Assets Financial Liabilities
86,591,082,197
-
-
Total Liabilities – net
86,591,082,197
Perusahaan tidak terekspos risiko tingkat suku bunga, karena sebagian besar aset dan liabilitas keuangan Perusahaan merupakan instrumen keuangan dengan bunga tetap.
The Company is not exposed to interest rate risk, as most of the the Company's financial assets and liabilities is a financial instrument with a flat interest rate.
4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
4. Liquidity Risk Liquidity risk is a risk when the cash flow position of the Company indicated that the short-tem revenue is not enough to cover the short-term expenditure.
Rincian jatuh tempo liabilitas keuangan yang dimiliki adalah sebagai berikut:
Details of the maturities of financial liabilities held as follows:
The Companys’ manage this liquidity risk by maintain an adequate level of cash and cash equivalent to cover Company’s commitment in normal operation and also regularly evaluate the projected and actual cash flow, as well as maturity date schedule of their financial assets and liabilities.
3 bulan sampai 1 Kurang dari 3 bulan/ Less than 3
31 Desember 2014 Utang Usaha Utang Lain-Lain Beban Akrual Jumlah
months 181,623,711 24,908,555 200,713,914 407,246,180
tahun/ 3 months up to 1 year 2,931,375 2,931,375
44
Lebih dari 1 tahun/ More than Jumlah/ Total
1 years -
24,908,555
-
200,713,914
December 31, 2014 Trade Accounts Payable Other Payables Accrued Expenses
-
410,177,555
Total
-
184,555,086
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3 bulan sampai 1 Kurang dari 3 bulan/ Less than 3
31 Desember 2013 Utang Usaha Utang Lain-Lain Beban Akrual
months
Jumlah
tahun/ 3 months up to 1 year
248,231,291 315,399,986
44,006,600
226,270,718 789,901,995
44,006,600
Lebih dari 1 tahun/ More than Jumlah/ Total
1 years -
248,231,291
-
359,406,586
-
226,270,718
December 31, 2013 Trade Accounts Payable Other Payables Accrued Expenses
-
833,908,595
Total
5. Risiko Fluktuasi Harga Baja Internasional Risiko harga baja adalah risiko terhadap laba rugi atau ekuitas yang timbul dari perubahan harga komoditas baja di pasar dunia yang selalu berpengaruh terhadap harga produk jadi Perusahaan. Eksposur Perusahaan terhadap risiko harga baja terutama berkaitan dengan persediaan bahan baku yang siap di produksi dan barang jadi yang tersedia untuk dijual.
5. Fluctuations International Steel Price Risk Steel price risk is the risk to earnings or equity losses arising from changes in commodity prices of steel in the world market which always affect the price of the Company finished goods. The Company exposure to steel price risk primarily relates to a ready supply of raw materials in the production and finished goods available-for-sale.
Untuk mengeliminasi risiko akibat fluktuasi harga komoditas baja ini, Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha secara konservatif, baik dalam kondisi pada saat harga naik maupun turun dengan akan konsisten mempertahankan stock bahan baku minimal yaitu rata-rata untuk tiga sampai dengan empat bulan produksi, karena periode tersebut merupakan ratarata waktu yang dibutuhkan mulai order sampai dengan pesanan bahan baku tiba.
To eliminate the risk due to fluctuations in commodity prices of steel, the Company is conducting business in a conservative, both in conditions when the prices go up or down by consistently maintain a minimum stock of raw material that is an average for the three until four months of production, because this period is the average time it takes from order period is until raw materials arrive.
26. Pengelolaan Permodalan
26. Capital Management
Perusahaan mengelola risiko permodalan untuk memastikan Perusahaan mampu melanjutkan kelangsungan usaha sehingga memaksimalkan imbal hasil pada pemegang saham dan pemangku kepentingan serta memelihara optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
The Company manage risk on capital to ensure the Company ability to continue as a going concern in order to maximize returns for shareholders, and stakeholders to maintain an optimal loan balance and equity.
Struktur permodalan Perusahaan seluruhnya berasal dari ekuitas dan utang usaha dari pemasok. Tidak terdapat pinjaman lain yang dilakukan oleh Perusahaan untuk memperkuat struktur permodalannya.
The Company's capital structure entirely from equity and trade payables from suppliers. There were no loans made by the Company to strengthen its capital structure.
Direksi Perusahaan secara berkala melakukan reviu struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian reviu, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko terkait.
Directors regularly review the Company's capital structure. As part of the review, Directors consider cost of capital and its related risk.
45
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
27. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
27. Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Instrumen keuangan Perusahaan terdiri dari aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Fair value is the amount for which a financials instrument could be exchanged between comprehends and willing parties to conduct fair transactions, and is not a sales value due to financial difficulties or a forced liquidation. The fair value derived from quoted prices or discounted cash flow models. Financial instruments of the Company are consists of financial assets and financial liabilities.
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The table below shows the carrying values and fair values of the assets and financial liabilities recorded in the statements of financial position for the years ended December 31, 2014 and 2013:
Nilai Tercatat/ Carrying Amount
Aset Keuangan Pinjaman yang Diberikan dan Piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah Aset Keuangan
Nilai Wajar/ Fair Value
31 Desember 2014/
31 Desember 2013/
31 Desember 2014/
31 Desember 2013/
December 31, 2014
December 31, 2013
December 31, 2014
December 31, 2013
6,778,103,918
85,416,629,451
6,778,103,918
85,416,629,451
159,411,872,894
84,866,827,313
159,411,872,894
84,866,827,313
2,177,565,739
2,407,184,814
2,177,565,739
2,407,184,814
Financial Assets Loans and Receivables: Cash and Cash Equivalents Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets
168,367,542,551
172,690,641,578
168,367,542,551
172,690,641,578
Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan Lainnya: Utang Usaha Utang Lain-Lain Beban Akrual
184,555,086
248,231,291
184,555,086
248,231,291
24,908,555
359,406,586
24,908,555
359,406,586
200,713,914
226,270,718
200,713,914
226,270,718
Financial Liabilities Others Financial Liabilities Trade Account Payable Others Accounts Payable Accrued Expenses
Jumlah Liabilitas Keuangan
410,177,555
833,908,595
410,177,555
833,908,595
Total Financial Liabilities
Nilai tercatat atas seluruh aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai wajar, karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan. 28. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
The carrying value of all financial assets and liabilities approximates their fair value, as the impact of discounting is not significant. 28. Sources of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Judgements
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada asset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
46
The preparation of the Company financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the assets and liabilities affected in future periods.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Critical Accounting Estimates and Assumptions The main assumptions of the future and another main source of estimation uncertainty at the reporting date that have significant risk of material adjustment to the carrying value of assets and liabilities for the following year is disclosed below. The Company based its assumptions and estimation on parameters that are available at the time the financial statements were prepared. Assumptions and the situation regarding future developments may change due to market changes or situation beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the related assumptions when they occur.
Estimasi Umur Manfaat Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan tekonologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap disajikan di Catatan 10.
Estimated Useful Lives of Fixed Assets The Company reviews periodically the estimated useful lives of fixed assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned. Carrying amount of property, plant and equipment are disclosed in Note 10.
Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
Employment Benefits The present value of post-employment benefits liability depends on several factors which are determined by actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine the cost (income) for net pensions includes the discount rate. Changes in these assumptions will affect the carrying amount of post employment benefits.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period, namely the interest rate should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to settle estimated liability. In determining the appropriate interest rate, the Company considers an interest rate of goverment bonds that are denominated in the currency exchange will be paid and have a similar time with a corresponding liability period.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada Catatan 21.
Other key assumptions for post-employment benefit obligations are based in part on current market conditions. Further details are disclosed in Note 21.
47
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Estimasi Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi penghasilan kena pajak di masa datang dan perencanaan stratejik perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.
Estimated Deferred Tax Management judgment is required to determine the amount of deferred tax recognized in profit or loss and the amount recorded as deferred tax assets. Recognition is done only when it is probable the asset will be recovered in the form of economic benefits that will be received in future periods, in which temporary differences and accumulated tax losses can still be used. Management also considers the estimated taxable income in future taxation and strategic planning in the evaluation of deferred tax assets to comply with applicable tax laws and changes. As a result, related to the nature of the load, it is likely that the deferred tax calculation relates to complex patterns in which assessment requires judgment and is not expected to result in an accurate calculation. Further details are disclosed in Note 13.
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan, kualitas jaminan yang diterima dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Cadangan yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 4.
Allowance for Impairment Losses of Receivables The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on the best available acts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer, quality of collateral received and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific allowance for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expect to collect. These specific allowances are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. Further details are disclosed in Note 4.
Bila Perusahaan memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Perusahaan menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.
If the Company determines that no objective evidence of impairment occured for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for group of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due.
Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.
Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group.
48
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. Transaksi Non Kas
29. Non-Cash Transactions
Kegiatan signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:
Pembelian Aset Tetap melalui Utang
Significant activities not affecting cash flows:
2014
2013
Rp
Rp 72,727,273
30. Informasi Penting Lainnya
-
Fixed Assets Purchase through Payables
30. Others Important Information
Pada tanggal 16 Juli 2013, Perusahaan melakukan kontrak pembelian bahan baku slab kepada Daewoo International Corporation sebanyak 7.500 MT senilai USD3,525,000. Pengiriman akan dilakukan pada bulan September atau Oktober tahun 2013. Namun demikian sampai dengan akhir bulan Oktober tahun 2013 tidak terdapat pengiriman bahan baku yang dilakukan oleh Daewoo International Corporation (terjadi wanprestasi).
On July 16, 2013, the Company made a slab of raw material purchase contract to Daewoo International Corporation of 7,500 MT amounting to USD3,525,000. The shipment will be fullfiled in September or October of year 2013. However, until the end of October of year 2013, there was no shipment of raw materials made by Daewoo International Corporation (breaching the contract).
Pada tanggal 26 November 2013, Perusahaan mengeluarkan surat kepada Daewoo International Corporation terkait wanpretasi yang dilakukan atas tidak dipenuhi kontrak pembelian bahan baku.
On November 26, 2013, The Company issued a letter to Daewoo International Corporation related the breaching on raw materials purchase contract.
Berkenaan dengan wanprestasi atas kontrak pembelian bahan baku oleh Daewoo International Corporation kepada Perusahaan, Daewoo International Corporation telah sepakat memberikan kompensasi ganti rugi kepada Perusahaan secara cicilan. Jumlah ganti rugi yang akan dibayarkan Daewoo International Corporation adalah sebesar USD250,000 dengan pembayaran tunai sebesar USD75,000 dan sisa pembayaran sebesar USD175,000 dikompensasikan dengan pembelian berikutnya. Pembayaran dari Daewoo International Corporation telah diterima oleh Perusahaan pada tahun 2014 sebesar Rp871.475.000 yang dicatat sebagai bagian dari Pendapatan (Beban) Lain-lain.
Regarding to the breaching on raw materials purchase contract of Daewoo International Corporation to the Company, Daewoo International Corporation agree to pay the indemnity compensation to the Company on installment basis. The compensation amount of USD250,000 would be paid by cash amounting to USD75,000 and the remaining of USD175,000 would be compensated for the further purchased. Payment from Daewoo International Corporation have been received by the Company in 2014 amounting to Rp871,475,000 recorded as part of Others Income (Expenses).
31. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
31. Events After the Reporting Period
Pada tanggal 10 Maret 2015, Perusahaan mengirimkan surat pemberitahuan pembebanan bunga terhadap piutang usaha PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDS) dengan tingkat bunga efektif 4% per tahun atas saldo piutang usaha sebesar USD11,300,560.35 pada tanggal 31 Desember 2014. Jatuh tempo penagihan bunga pada tanggal 31 Maret 2015 dan untuk selanjutnya pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan. Perusahaan telah menerima surat jawaban dari PT GDS pada tanggal 10 Maret 2015 yang menyetujui pengenaan bunga tersebut.
49
On March 10, 2015, the Company issued a notification letter of interest chrges on trade account receivable of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDS) with effective interest of 4% per annum for trade accounts receivable amounting to USD11,300,560.35 as of December 31, 2014. Interest is payable on March 31, 2015 and is hereinafter interest payments will be made every 6 months. The Company received approvement letter on such interest charges from PT GDS dated March 10, 2015.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. Reklasifikasi
32. Reclassification
Perusahaan telah melakukan reklasifikasi akun-akun beban pokok penjualan, dan beban umum dan administrasi, pada laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 untuk memungkinkan daya banding akun-akun tersebut pada laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014.
The Company has made reclassification of certain accounts cost of goods sold, and general and administrative expenses, of financial statements for the year ended December 31, 2013 to comparable with the accounts in financial statements for the year ended December 31, 2014.
Berikut ini disajikan akun-akun tersebut sebelum dan sesudah reklasifikasi:
The following presented the accounts before and after reclassification:
Sebelum Reklasifikasi / Before Reclassification Rp
Sesudah Reklasifikasi / After Reclassification Rp
Laporan Laba Rugi Komprehensif Beban Pokok Penjualan Beban Umum dan Administrasi
196,344,450,901 12,462,619,816
196,338,127,761 12,468,942,956
Statements of Comprehensive Income Cost of Goods Sold General and Administrative Expenses
Jumlah
208,807,070,717
208,807,070,717
Total
33. Standar Akuntansi Baru
33. New Accounting Standards
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai 1 Januari 2015. Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK 1 (2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari IAS 1 - PSAK 4 (2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”, yang diadopsi dari IAS 4 - PSAK 15 (2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”, yang diadopsi dari IAS 28 - PSAK 24 (2013), “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari IAS 19 - PSAK 46 (Revisi 2014), ”Pajak Penghasilan” - PSAK 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset” - PSAK 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan : Penyajian” - PSAK 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” - PSAK 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan : Pengungkapan” - PSAK 65, “Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari IFRS 10 - PSAK 66, “Pengaturan Bersama”, yang diadopsi dari IFRS 11
50
Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accounting issued a number of new and revised accounting standards that will become effective for the financial report begin on January 1, 2015. The new standards are as follows: PSAK 1 (2013), “Presentation of Financial Statements”, adopted from I AS 1 PSAK 4 (2013), “Separate Financial Statements”, adopted from IAS 4 PSAK 15 (2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”, adopted from IAS 28 - PSAK 24 (2013), “Employee Benefits”, adopted from IAS 19 - PSAK 46 (2014), “Income Taxes” - PSAK 48 (2014), “Impairment of Assets” - PSAK 50 (2014), “Financial Instruments – Presentation” - PSAK 55 (2014), “Financial Instruments – Recognition and Measurement” - PSAK 60 (2014), “Financial Instruments – Disclosures” - PSAK 65, “Financial Statements”, adopted from IFRS 10 - PSAK 66, “Joint Arrangements”, adopted from adopted from IFRS 11
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
-
For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PSAK 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”, yang diadopsi dari IFRS 12 PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang diadopsi dari IFRS 13 ISAK 26 (Revisi 2014), “Penilaian Kembali Deviriatif Melekat”
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan. 34. Penyelesaian Laporan Keuangan
-
PSAK 67, “Disclosure of Interest in Other Entities”, adopted from IFRS 12 PSAK 68, “Fair Value Measurement”, adopted from IFRS 13 ISAK 26 (2014), “Reassessment of Embedded Derivatives”
The Company is currently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards and intrepretations on the financia statements. 34. Completion of the Financial Statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Laporan keuangan telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 23 Maret 2015.
51
Management is responsible for the preparation and presentation of financial statements. The financial statements were authorized for issue by the Company’s Directors on March 23, 2015.
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This page is intentionally left blank
2014
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
HEAD oFFICE Jl Margomulyo No.4 Tandes - Surabaya Phone : (031) 7491288 (Hunting) Facs : (031) 7491714 Email :
[email protected] [email protected] PO BOX 1092 Surabaya - Indonesia
www.jayaparisteel.co.id