1 [ F2.74 ] REKAYASA TEKNOLOGI PERTAMBANGAN UNTUK PENGELOLAAN TAMBANG EMAS RAKYAT DI PROVINSI GORONTALO DR. Ir. Abdul Haris Badan Pengkajian dan Pener...
[ F2.74 ] REKAYASA TEKNOLOGI PERTAMBANGAN UNTUK PENGELOLAAN TAMBANG EMAS RAKYAT DI PROVINSI GORONTALO
DR. Ir. Abdul Haris
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012
LATAR BELAKANG
• Kegiatan pertambangan emas rakyat/ASGM di Provinsi Gorontalo semakin marak terjadi bahkan sudah merambahan kawasan hutan lindung, suaka marga satwa, dan taman nasional yang mengakibatkan dampak yang sangat serius bagi lingkungan hidup. • Sebagian besar ASGM ini merupakan pertambangan tanpa izin (PETI) dimana teknik penambangannya dilakukan tanpa mengindahkan kaidah-kaidah good mining practice. • Pengolahan emas dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti merkuri dan sianida sehingga sangat membahayakan keselamatan dan kesehatan penambang serta mencemari sungai-sungai. • Oleh karena itu untuk mencegah degradasi lingkungan lebih lanjut maka perlu dikembangkan metode pengolahan emas yang ramah lingkungan tanpa memakai merkuri dan sianida.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
• Kurangnya pengetahuan tentang teknologi ekplorasi dalam pencarian endapan emas. Metoda eksplorasi yang digunakan penambang rakyat/ASGM adalah “trial and error”, bersifat destruktif dengan cara menggali, membuat lubang dan meninggalkannya tanpa ada upaya reklamasi sehingga merusak lingkungan. • Kurangnya pengetahuan tentang teknologi penambangan. Penambangan dilakukan dengan membongkar hutan/vegetasi di atasnya serta meninggalkan tebing-tebing curam yang rawan erosi dan rawan longsor. • Kurangnya pemahaman terhadap teknologi pengolahan yang tepat, efesien, ekonomis serta aman bagi kesehatan dan lingkungan. Metoda pengolahan menggunakan reagen-reagen kimia yang berbahaya seperti merkuri dan sianida sehingga merusak lingkungan hidup. • Tidak adanya upaya memperbaiki kualitas lingkungan di sekitar areal tambang. ASGM cenderung hanya menambang dan mengolah mineral/batuan tanpa memperhatikan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan, serta seringkali merambah ke wilayah-wilayah konservasi seperti hutan lindung, suaka marga satwa atau bahkan taman nasional. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI
• Lokasi kegitan : Kabupaten Bone Bolango dan Gorontalo • Fokus Kegiatan ini adalah dalam rangka penguatan dukungan bagi pelaksanaan MP3EI pada bidang pertambangan • Perkembangan dan Hasil Kegiatan No 1.
TAHAPAN KEGIATAN Persiapan
METODOLOGI
2.
Pelaksanaan Survey dan Pengembangan Teknologi
3.
Pelaporan
PERKEMBANGAN/HASIL
Koordinasi dan pembentukan gugus tugas bersama-sama dengan Pemda Gorontalo serta institusi-institusi terkait Pengumpulan data-data sekunder Interpretasi dan analisis data sekunder
• Data sekunder
Melakukan survey lapangan dalam rangka observasi, pengukuran dan sampling Analisis dan pengujian laboratorium Penyusunan desain proses pengolahan emas yang ramah lingkungan
• Data karakteristik bijih emas dan kualitas air • Desain pengolahan emas yang ramah lingkungan
Penyususnan laporan berdasarkan perkembangan waktu dan progress kegiatan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
Laporan kemajuan Laporan akhir Executive summary Presentasi
3
SINERGI KOORDINASI
• Sinergi koordinasi dilakukan melalui serangkaian pertemuan antar lembaga, Focus Group Discussion, workshop serta joint survey ke lokasi-lokasi ASGM. • Pertemuan antar lembaga membahas mengenai peran dan tugas masing-masing pihak dalam kegiatan ini. • Lembaga yang aktif terlibat dalam kegiatan ini adalah : • Dinas Kehutanan & Pertambangan Prov. Gorontalo • Dinas Energi & Sumber Daya Mineral Kab. Banyumas • Universitas Jenderal Soedirman • Blacksmith Institute • GEUS (Geological Survey of Denmark & Greenland) • Yayasan Tambuhak Sinta dan Yayasan Adudu Nantu International • Untuk meningkatkan koordinasi antar lembaga maka pada Tanggal 28 September 2012 telah dilaksanakan workshop “PENGELOLAAN ASGM (Artisanal Small Scale Gold Mining) DI INDONESAI” yang dihadiri oleh berbagai institusi pemerintah, swasta, internasional, perguruan tinggi dan asosiasi profesi. • Untuk menindaklanjuti hasil kegiatan ini maka akan disusun Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pemda Gorontalo. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN • Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh berbagai pihak antara lain: • Pemerintah daerah khususnya dinas pertambangan • Kelompok penambang rakyat (ASGM) • Lembaga Swadaya Masyarakat atau yayasan • Hasil litbangyasa ini akan dimanfaatakan untuk mendukung pengembangan potensi endapan emas yang ada di daerah serta mendukung strategi pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan. • Bentuk pemanfaatan hasil dari kegiatan ini adalah : • Membuat model aplikasi teknik pengolahan emas yang ramah lingkungan di salah satu lokasi tambang emas rakyat yang ada di Provinsi Gorontalo. • Memberikan pembinaan dan transfer teknologi kepada para penambang mengenai metode pengolahan emas yang ramah lingkungan. • Melaksanakan penyuluhan dan kampanye tentang bahaya merkuri dan sianida sehingga timbul kesadaran para penambang untuk beralih meninggalkan teknik lama yaitu yang menggunakan merkuri dan sianida menuju teknik baru yang ramah lingkungan. • Hasil kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi kerusakan lingkungan akibat kegiatan ASGM serta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menambang sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN •
•
Potensi pengembangan ke depan • Mengembangkan teknik eksplorasi endapan emas sehingga penambangan dapat dilakukan secara terencana, tepat sasaran dan tepat lokasi untuk mencegah pembukaan lahan yang tidak terkontrol yang menyebabkan timbulnya lubang-lubang tambang. • Mengembangkan teknik recovery hasil pengolahan emas dengan metode leaching thiosulfate. Metode leaching thiosulfate ini merupakan alternatif metode pengolahan emas yang ramah lingkungan karena air limbah dan tailing yang dihasilkannya relatif tidak berbahaya dan tidak beracun. • Mengembangkan teknik penanganan dan peralatan untuk mengurangi konsentrasi cemaran merkuri dalam limbah tambang. Strategi Pengembangan ke depan • Bekerjasama dengan mitra baik pemda maupun LSM untuk mengaplikasikan desain proses pengolahan emas dan pengelolaan dampak pertambangan di salah satu lokasi tambang emas rakyat di Provinsi Gorontalo. Lokasi ini nantinya akan menjadi model dari aplikasi hasil litbangyasa yang kelak dapat diterapkan di lokasi-lokasi lain di seluruh Indonesia. • Membuat nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerjasama (PKS) baik dengan pemda maupun institusi lain untuk memperkuat kerjasama dan koordinasi kelembagaan. • Membuka kerjasama dan transfer teknologi dengan lembaga-lembaga internasional khususnya yang sudah lama bergerak dalam pengembangan teknologi pengolahan emas.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
logo lembaga
TERIMA KASIH DR. Ir. Abdul Haris Ir. Y. Yudi Prabangkara, DEA Widi Brotokusumo, ST Haerul Hidayaturrahman, ST Vany Nursanti, ST