Revisi 2
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI JULI 2016
RENSTRA BPPT TAHUN 2015-2019
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TAHUN 2016
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan KaruniaNya sehingga perubahan Rencana Strategis BPPT 2015-2019 dapat tersusun sesuai rencana, dengan semangat “Kita sukseskan pelaksanaan RPJMN 2015-2019 melalui Inovasi dan Layanan Teknologi”. Sejalan dengan waktu dan perkembangan situasi nasional serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditindak lanjuti dengan perubahan struktur organisasi BPPT pada september 2015, maka dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi serta Sasaran Strategis BPPT, perbaikan dan penyempurnaan Renstra BPPT 2015-2019 masih diperlukan. Renstra BPPT terdiri dari 5 bab. Pada Bab Pertama tentang kondisi umum, potensi dan permasalahan BPPT, Bab Kedua tentang visi, misi, tujuan dan sasaran strategis BPPT berikut indikator kinerja sasaran strategisnya, Bab Ketiga tentang arah dan kebijakan strategis tingkat nasional dan tingkat BPPT serta Kerangka Regulasi dan Kelembagaan, sedang pada Bab Keempat berisi tentang Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan , dan terakhir pada Bab Kelima merupakan Penutup. Adapun Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan, berupa lampiran Matrik Kinerja dan Pendanaan, dan lampiran Penjelasan Umum. Renstra BPPT yang merupakan rencana kinerja terukur selama lima (5) tahun dan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) menjadi acuan dalam penyusunan rancangan Rencana Kerja (Renja) sesuai dengan Undang-Undang No.25 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010. Ucapan terimakasih yang sebesar besarnya disampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan revisi Renstra BPPT 2015-2019 ini.
Jakarta,
Juli 2016
Kepala BPPT
Unggul Priyanto
i
Daftar Isi
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iii
ISTILAH DAN PENJELASAN DALAM DOKUMEN INI
iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1
1.1. Kondisi Umum
2
1.1.1 Global
2
1.1.2 Nasional
2
1.1.3 Pencapaian Periode 2010-2014
3
1.1.4 Ekspektasi Pemangku Kepentingan dan Pelanggan
6
1.2. Potensi dan Permasalahan
8
1.2.1 Potensi
8
1.2.2 Permasalahan
10
BAB 2 VISI , MISI DAN TUJUAN
13
2.1 Visi
13
2.2 Misi
13
2.3 Tujuan
15
2.4 Sasaran Strategis
15
BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN
24
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
25
3.2 Arah Kebijakan dan Strategi BPPT
27
3.3 Kerangka Regulasi
27
3.4 Kerangka Kelembagaan
33
BAB 4 TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
35
4.1 Target Kinerja
35
4.1 Kerangka Pendanaan
41
BAB 5 PENUTUP
43
LAMPIRAN-LAMPIRAN
44
Lampiran 1. Matriks Kinerja dan Pendanaan BPPT 2015-2019
45
Lampiran 2. Penjelasan Umum
111
Lampiran 3. Abreviasi
120
ii
Daftar Gambar dan Daftar Tabel
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1
SDM BPPT Menurut Tingkat Pendidikan
9
Gambar 1.2
SDM BPPT Menurut Jenis Jabatan Fungsional
9
Gambar 1.3.
Hasil Evaluasi TRL Kegiatan 2015
11
Gambar 2.1
Peta Strategi BPPT 2015 – 2019
14
Gambar 3.1
Struktur Organisasi BPPT
34
DAFTAR TABEL Tabel 1.1
Ekspektasi Pemangku Kepentingan dan Pelanggan
6
Tabel 2.1
Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja
20
Tabel 3.1
Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strstegi
29
Tabel 4.1
Target Kinerja BPPT 2015-2019
36
Tabel 4.2
Baseline Pendanaan BPPT 2015-2019
42
iii
Istilah dan Penjelasan dalam Dokumen Ini
ISTILAH DAN PENJELASAN DALAM DOKUMEN INI Dalam Revisi Renstra BPPT 2015 - 2019 ini, yang dimaksud dengan: 1.
Pusat Unggulan Teknologi adalah suatu lembaga yang mengoptimalkan potensi sumber daya iptek yang tersedia sehingga menjadi pusat kegiatan litbangyasa unggulan nasional ataupun hasil kegiatan litbang di pusat tersebut dapat langsung menjadi solusi dari persoalan yang dihadapi saat ini.
2.
Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, dan perekayasaan, yang bertujuan untuk menghasilkan produk atau proses produksi baru yang komersial atau, dipakai oleh masyarakat luas. Adapun untuk inovasi di BPPT yaitu diantaranya yaitu prototipe, pilot plant, pilot project.
3.
Layanan Teknologi adalah hasil perekayasaan teknologi yang dihasilkan dalam bentuk produk barang maupun jasa yang dapat dimanfaatkan. Adapun layanan teknologi BPPT adalah rekomendasi, advokasi, alih teknologi, konsultansi, referensi teknis, audit teknologi, jasa operasi, pengujian, survei, serta PPBT (perusahaan pemula berbasis teknologi).
4.
Proposisi Nilai (Value Proposition) BPPT adalah manfaat dari layanan teknologi yang ditawarkan kepada pemangku kepentingan (stakeholder) melalui mekanisme kerjasama yang saling menguntungkan yang dapat meningkatkan daya saing produk dan kemandirian bangsa serta adanya teknologi canggih atau baru yang dapat menjadikan produk berupa barang atau jasa lebih unggul dari yang lain.
5.
Kemandirian Bangsa adalah nilai proposisi BPPT yang ditawarkan sehingga menyebabkan peningkatan kandungan lokal (TKDN), adanya peningkatan ekspor dan atau subtitusi impor, menghasilkan inovasi, penguasaan, kemampuan teknologi, serta tumbuhnya ketahanan dan keamanan nasional serta tumbuhnya perekonomian daerah/nasional.
6.
Daya Saing adalah nilai proposisi BPPT yang ditawarkan kepada pemangku kepentingan sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan potensi di industri, daerah, nasional, dapat mendorong peningkatan pangsa pasar dan pengguna, dapat menghasikan produk/proses yang unik/khas, lebih murah dan unggul, serta dapat menghasilkan nilai tambah suatu potensi/produk/proses.
7.
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
8.
Technology of State of the Art adalah nilai proposisi BPPT yang ditawarkan terhadap penggunaan dengan adanya teknologi/metodologi baru dan teknologi mutakhir di nasional/dunia.
iv
Istilah dan Penjelasan dalam Dokumen Ini
9.
Peran BPPT adalah upaya yang dilakukan BPPT untuk menjadikan layanan teknologi yang didifusikan dan dikomersialisasikan menjadi bermafaat dan berkelanjutan. Adapun peranperan tersebut yaitu pengkajian, intermediasi, solusi, clearing house, audit teknologi.
10. Pengkajian Teknologi adalah peran memberikan hasil kajian studi multidimensi yang sistematis tentang suatu teknologi untuk menghasilkan pemahaman tentang tingkat kesiapan/kematangan suatu teknologi (TRL-Technology Readiness Level), perkiraan nilai (value) dari suatu teknologi sebagai suatu aset intelektual (knowIedge/intelIectual asset) beserta peluang dan tantangan/risikonya, perkiraan dampak teknologi yang telah diterapkan/jika (yang akan) diterapkan, dan/atau implikasi strategi/kebijakan atau advis/rekomendasi kebijakan pada tataran organisasional ataupun publik. 11. Intermediasi Teknologi adalah peran yang menjembatani antara sistem litbangyasa dengan sistem industri atau pemerintah (pusat dan daerah), dalam rangka untuk meningkatkan produktifitas dan daya saing serta peningkatan kualitas, dalam hal ini yaitu memberikan fasilitas hubungan, keterkaitan, jejaring, kemitraan antara dua pihak atau lebih. Intermediasi juga menjembatani berbagai pihak terkait dengan kepentingan tertentu (dalam konteks teknologi, serta memberikan delivery access bagi industri, instansi pusat/pemda/masyarakat untuk memanfaatkan sumberdaya Iptek dari BPPT/ Lembaga Iptek lainnya dari Dalam dan Luar Negeri. 12. Solusi Teknologi adalah peran yang memberikan advis teknologi, memfasilitasi atau mengimplementasikan penerapan teknologi dan memberikan pelayanan teknis di bidang teknologi, serta melaksanakan pembinaan teknologi. 13. Technology Clearing House (TCH) adalah peran yang memfasilitasi pertukaran informasi, keahlian dan/atau produk teknologi tertentu, juga berperan melakukan "clearance test” bagi teknologi otoritas atau pendukung dalam menyatakan bahwa suatu teknologi "laik/layak" atau tidak untuk diterapkan di Indonesia atau untuk konteks tertentu di Indonesia. 14. Audit Teknologi adalah peran memberikan verifikasi dan klarifikasi serta penilaian terhadap suatu teknologi yang sudah digunakan oleh industri/instansi/masyarakat terhadap suatu standar yang telah ditetapkan, dapat juga diartikan memberikan hasil studi audit yang sistematis dengan prosedur legal terstandar untuk mengevaluasi, membandingkan dan/atau memeriksa suatu teknologi atau suatu penerapan teknologi terhadap (berdasarkan) standar atau ketentuan persyaratan/kriteria tertentu. 15. Prototipe adalah inovasi teknologi dalam bentuk purwarupa pertama dari satu objek yang direncanakan dibuat dalam satu proses produksi, mewakili bentuk dan dimensi dari objek yang diwakilinya dan digunakan untuk objek penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Kriteria dari prototipe : a) Bentuk awal dari objek yang akan diproduksi dalam jumlah banyak; b) Prototipe dibuat berdasarkan pesanan untuk tujuan komersialisasi; c) Belum pernah dibuat sebelumnya; d) Merupakan hasil penelitian dan pengembangan dari objek atau sistem yang direncanakan akan dibuat; e) Mudah dipahami dan dianalisis untuk pengembangan lebih lanjut. v
Istilah dan Penjelasan dalam Dokumen Ini
16. Pilot Plant adalah inovasi teknologi dalam bentuk pabrik dalam skala kecil dengan kapasitas 10% dari pabrik pada skala normal dan merupakan implementasi dari desain yang dibuat terdahulu. Pilot plant tidak cukup untuk skala ekonomi namun hanya digunakan untuk beberapa tahun untuk mendapatkan data kinerja dan operasionalnya. 17. Pilot Project adalah inovasi teknologi dalam bentuk proyek percontohan yang dirancang sebagai pengujian atau percobaan (trial) dalam rangka untuk menunjukkan keefektifan suatu pelaksanaan program, mengetahui dampak pelaksanaan program dan keekonomisannya. 18. Rekomendasi adalah layanan teknologi berupa masukan dan atau penyampaian pandangan dalam bentuk saran secara tertulis kepada pihak yang membutuhkan atau yang menjadi tujuan hasil kerekayasaan BPPT. Kriteria dari rekomendasi yaitu adanya permasalahan yang perlu dipecahkan; tindakan-tindakan yang perlu dilakukan; alternatifalternatif yang harus dipilih; sumber sumber daya yang harus dimanfaatkan; data dan informasi yang harus diolah untuk dimanfaatkan; serta memberikan dampak yang lebih baik (efektif dan efisien). 19. Advokasi adalah layanan teknologi dalam bentuk saran-saran dan memberi pertimbangan kepada mitra/pengguna tentang penerapan, pemilihan, penggunaan suatu teknologi atau metodologi; proaktif melakukan langkah/upaya untuk merekomendasikan gagasan kepada mitra/pengguna tentang penerapan, pemilihan, penggunaan suatu teknologi atau metodologi. 20. Alih Teknologi adalah layanan teknologi dalam bentuk pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi antar lembaga, badan, atau orang, baik yang berada di lingkungan dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya. 21. Konsultansi adalah layanan teknologi dalam hal memberikan suatu petunjuk, pertimbangan, pendapat atau nasihat dalam penerapan, pemilihan, penggunaan suatu teknologi atau metodologi yang didapatkan melalui pertukaran pikiran untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang sebaik-baiknya. 22. Referensi Teknis adalah layanan teknologi dalam bentuk referensi teknis merupakan suatu hasil studi multidimensi yang sistematis tentang suatu bidang tertentu yang menjadi acuan/referensi secara umum atau khusus. 23. Jasa Operasi adalah layanan teknologi yang berupa jasa operasi berdasarkan permintaan dalam rangka sertifikasi dan standardisasi yang dilakukan dengan kontrak atau kerjasama atau swakelola yang mengandung nilai tambah dalam bentuk dana, sharing budget, kerjasama kegiatan (inkind/incash) pada unit kerja yang melaksanakan dan dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. 24. Pengujian adalah layanan teknologi dalam bentuk pengujian berdasarkan permintaan dalam rangka sertifikasi dan standardisasi yang dilakukan dengan Kontrak atau Kerjasama atau swakelola yang mengandung nilai tambah dalam bentuk dana, sharing budget, vi
Istilah dan Penjelasan dalam Dokumen Ini
kerjasama kegiatan (inkind/incash) pada unit kerja yang melaksanakan dan dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. 25. Survei adalah layanan teknologi berupa pengamatan langsung di lapangan atau observasi atau inspeksi berdasarkan permintaan dalam rangka pembuktian fakta, mendapatkan data kinerja dan operasional, dan pengujian suatu pernyataan. 26. PPBT (Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi) adalah layanan teknologi yang merupakan suatu hasil dari inkubator teknologi sehingga bisa menghasilkan perusahaan-perusahaan pemula yang berbasis teknologi. 27. Output (Sasaran Kegiatan) adalah keluaran yang dihasilkan oleh suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan yang dapat berupa barang atau jasa. 28. Outcome (Sasaran Program) adalah hasil yang akan dicapai dari suatu program dalam rangka pencapaian sasaran strategis K/L yang mencerminkan berfungsinya keluaran. 29. Impact (Sasaran Strategis) adalah kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh K/L yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil dari satu atau beberapa program.
vii
BAB I Pendahuluan
BAB 1 PENDAHULUAN Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (RPJPN) 2005 – 2025 adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025, ditetapkan dengan maksud memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen bangsa (pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha) didalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah pembangunan yang disepakati bersama sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak. Dalam RPJPN 2005 – 2025 disebutkan bahwa persaingan yang makin tinggi pada masa yang akan datang menuntut peningkatan penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dalam rangka menghadapi perkembangan global menuju ekonomi berbasis Iptek. Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan penerapan Iptek nasional, tantangan yang dihadapi adalah perlu adanya peningkatan kontribusi Iptek untuk memenuhi hajat hidup bangsa; menciptakan rasa aman; memenuhi kebutuhan kesehatan dasar, energi, dan pangan; memperkuat sinergi kebijakan Iptek dengan kebijakan sektor lain; mengembangkan budaya Iptek di kalangan masyarakat; meningkatkan komitmen bangsa terhadap pengembangan Iptek; mengatasi degradasi fungsi lingkungan; mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam; serta meningkatkan ketersediaan dan kualitas sumber daya Iptek, baik Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana, maupun pembiayaan Iptek. Kondisi saat ini menunjukkan, bahwa penguasaan dan pemanfaatan teknologi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berbagai hasil penelitian, kerekayasaan dan pengembangan teknologi telah dimanfaatkan oleh kelompok industri dan masyarakat. Meskipun demikian, kemampuan teknologi secara nasional dalam penguasaan dan penerapan teknologi dinilai masih belum memadai untuk meningkatkan daya saing bangsa. Hal ini antara lain ditunjukkan oleh masih rendahnya sumbangan teknologi terhadap sektor produksi nasional, belum efektifnya mekanisme intermediasi, lemahnya sinergi kebijakan, belum berkembangnya budaya Iptek di masyarakat, dan terbatasnya sumber daya Iptek. BPPT merupakan lembaga pemerintah yang berfungsi sebagai sumber dan infrastruktur teknologi nasional yang diperlukan untuk mendorong daya saing perekonomian nasional. Renstra BPPT 2015 – 2019 memuat misi, visi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi BPPT yang disusun dengan berpedoman pada RPJMN 2015 – 2019.
1
BAB I Pendahuluan
1.1.
Kondisi Umum
1.1.1 Global Kondisi geoekonomi global saat ini dan ke depan akan merupakan tantangan sekaligus peluang bagi perekonomian Indonesia dalam lima tahun ke depan. Tantangan dan peluang terkait dengan peningkatan kapasitas inovasi dan teknologi antara lain adalah:
Pusat ekonomi dunia ke depan diperkirakan akan bergeser terutama dari kawasan EropaAmerika ke kawasan Asia Pasifik.
Harga komoditas secara umum diperkirakan menurun, namun harga produk manufaktur dalam tren meningkat.
Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 yang telah dimulai sejak tanggal 31 Desember 2015.
Peningkatan daya saing perekonomian Indonesia menjadi hal utama yang perlu menjadi perhatian. Titik berat peningkatan daya saing perekonomian perlu diarahkan pada peningkatan infrastruktur dan ketersediaan energi, peningkatan iklim investasi dan iklim usaha, serta tata kelola birokrasi yang lebih efisien. Peningkatan daya saing perekonomian ini perlu didukung oleh kebijakan pemerintah daerah yang kondusif, yang tidak menciptakan rente ekonomi maupun ekonomi biaya tinggi. Peningkatan infrastruktur akan dititikberatkan pada upaya untuk meningkatkan konektivitas nasional, sehingga integrasi domestik ini akan meningkatkan efisiensi ekonomi dan kelancaran arus barang dan jasa antar wilayah di Indonesia.
1.1.2 Nasional Dalam menghadapi kondisi lingkungan strategis dan berbagai tantangan tersebut di atas, Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai kendala. Posisi daya saing Indonesia jika diukur dengan indeks daya saing global (Global Competitiveness Index – GCI) berdasarkan laporan World Economic Forum pada tahun 2014-2015 dari peringkat 54 pada tahun 2009-2010 menjadi peringkat 37 pada tahun 2015-2016. Peringkat daya saing ini lebih rendah dibandingkan Malaysia (18), Thailand (32), dan lebih tinggi dibandingkan Vietnam (56), Filipina (47), Kamboja (90) dan Timor-Leste (136). Pemeringkatan daya saing tersebut merupakan resultan dari kinerja 12 pilar, yaitu: Institusi, Infrastruktur, Lingkungan Ekonomi Makro, Kesehatan dan Pendidikan Dasar, Pendidikan Tinggi dan Pelatihan, Efisiensi Pasar Barang, Efisiensi Pasar Tenaga Kerja, Pasar Finansial, Kesiapan Teknologis, Ukuran Pasar, Kecanggihan Bisnis, dan Inovasi. Diantara pilar daya saing tersebut, terdapat tiga (3) pilar yang berkaitan langsung dengan daya dukung teknologi, yaitu: (1) Kesiapan Teknologi, (2) Kecanggihan Bisnis, dan (3) Inovasi. Nilai ketiga pilar daya saing tersebut relatif rendah (nilai Kesiapan Teknologi 3,6, Kecanggihan Bisnis 3,8 sedangkan Inovasi 3,9 dari skala 1-7) dibandingkan dengan sembilan pilar lainnya (kecuali Efisiensi Pasar Tenaga Kerja). Hal ini mencerminkan bahwa iptek belum berperan secara signifikan dalam meningkatkan daya saing Indonesia. Kemampuan teknologi secara nasional dalam penguasaan dan penerapan teknologi dinilai masih belum memadai untuk meningkatkan daya saing bangsa.
2
BAB I Pendahuluan
1.1.3 Pencapaian Periode 2010-2014 Kondisi saat ini menunjukkan, bahwa penguasaan dan pemanfaatan teknologi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berbagai hasil penelitian, kerekayasaan dan pengembangan teknologi telah dimanfaatkan oleh kelompok industri dan masyarakat. Beberapa capaian BPPT selama periode 2010-2014 antara lain: a.
Capaian Peningkatan Sarana Prasarana Iptek
BPPT sebagai salah satu Lembaga Riset di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), sejak tahun 2008 telah mempersiapkan diri untuk menjawab tantangan ke depan dengan membangun pusat-pusat riset baru maupun pengembangan pusat-pusat riset yang ada melalui progam pembangunan & revitalisasi laboratoria, melalui Program Pengembangan Laboratoria BPPT Terpadu. Pusat Rekayasa yang baru dibangun terdiri dari beberapa klaster antara lain : Klaster 1: Pusat Rekayasa Teknologi Produksi dan Manufaktur Dasar; Klaster 2 : Pusat Rekayasa Teknologi Material dan Proses; Klaster 3 : Pusat Rekayasa Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Pusat Rekayasa Teknologi Hankam; Klaster 4 : Pusat Rekayasa Geostech (Geo Engineering Science and Technology); Klaster 5 : Pusat Rekayasa Teknologi Energi; Klaster 6 : Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi. Pusat Rekayasa ini melengkapi Laboratoria yang telah ada yaitu: Balai Inkubator Teknologi (BIT), Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BB-TMC), Balai Teknologi Survei Kelautan (Balai Teksurla), Balai Teknologi Pengolahan Air dan Limbah (BTPAL), Balai Bioteknologi (BBIO), Balai Jaringan Informasi dan Komunikasi (BJIK), Balai Teknologi Polimer (BTP), Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Desain (BTB2RD), Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE), Balai Teknologi Termodinamika Motor dan Propulsi (BT2MP), Balai Teknologi Mesin Perkakas, Produksi dan Otomasi (BT MEPPO), Balai Besar Kekuatan Struktur (B2TKS), Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika (BBTA3). b.
Capaian Kegiatan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Bidang Iptek dalam RPJMN 2010-2014 terdiri atas Prioritas Nasional (11 prioritas) dan Prioritas Nasional lainnya. BPPT pada tahun 2012 mempunyai 8 program prioritas nasional yang tercantum dalam 5 Program Nasional, sedangkan untuk Tahun 2013 sampai dengan hanya 1 Program Prioritas Nasional yaitu Program Prioritas Nasional Lainnya di Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan berupa Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan. 1)
Program Prioritas Nasional a)
Program Aksi di Bidang Pangan - Pengembangan dan Penerapan Teknologi Pupuk Berimbang (Prioritas 5) Pada Tahun 2012 telah diselesaikan: Pilot Project Pupuk Mineral Fertilizer, Pilot Project Pupuk Lepas lambat (SRF), Pilot Plant Teknologi Pupuk BCOF, dan Pilot Plant Produksi Pupuk Hayati Majemuk.
3
BAB I Pendahuluan
Pada tahun 2013 dilaksanakan “rekomendasi inventarisasi bahan baku industri pupuk, rekomendasi teknologi proses dan peralatan industri pupuk, dan Rekomendasi kebijakan industri pupuk nasional”, rekomendasi pupuk berimbang untuk mendukung program revitalisasi industri pupuk nasional termasuk rekomendasi pola sebaran kebutuhan pupuk sesuai karakteristik tanah dan rekomendasi engineering peralatan pabrik pupuk. Pada Tahun 2014 dapat dicapai peningkatan kinerja peralatan pilot project pupuk SRF-NPK di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, sehingga secara kualitas pupuk SRF-NPK granul yang dihasilkan menjadi lebih baik dari yang sebelumnya, dan secara kuantitas produksi pupuk meningkat menjadi kapasitas 10.000 ton/tahun. b) Energi - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Skala Kecil untuk Kemandirian Bangsa (Prioritas 8) Kegiatan ini difokuskan pada pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) skala kecil hingga kapasitas 5 MW dengan menerapkan teknologi condensing turbine and binary cycle melalui kerjasama dengan industri manufaktur dalam negeri seperti PT. Nusantara Turbin dan Propulsi (manufaktur turbin), PT. Pindad (generator), PT. Boma Bisma Indra (condenser, demister, jet ejector), dan lain-lain. dengan target meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) secara maksimal. Pilot plant PLTP condensing turbine dengan kapasitas 3 MW telah dibangun di lapangan panas bumi Kamojang, Jawa Barat, melalui kerjasama dengan PT. Pertamina Geothermal Energy (suplai uap panas bumi) dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (menyediakan lahan), serta PT. PLN (penyaluran listrik). Pilot plant PLTP binary cycle dengan kapasitas 100 kW dibangun di lapangan panas bumi Wayang Windu, Jawa Barat, melalui kerjasama dengan Star Energy Geothermal Ltd. (menyediakan brine dan lahan). Pada Tahun 2012 telah diselesaikan: Prototip Komponen Turbin PLTP 5MW, Pilot Plant PLTP Binary Cycle 100 KW. Sedangkan dalam Tahun 2013 dilaksanakan: Pengujian Kinerja PLTP 3 MW, Pengujian Pilot Plant PLTP Binary Cycle 100 KW, dan Pilot Plant PLTP Binary Cycle. c) Lingkungan Hidup dan Bencana - Teknologi Pengendalian dan Mitigasi Dampak Pemanasan Global (Prioritas 9) Pada Tahun 2012 telah diselesaikan sistem Measurable, Reportable, dan Verifiable (MRV) Nasional dan hasil kajian neraca karbon laut, teknologi penyerapan dan penangkapan CO2 secara biologi serta pemanfaatan biomasa mikroalgae, dan monitoring dan prediksi iklim dan muka air laut. Pada Tahun 2013 dilaksanakan “Rekomendasi Monitoring Karbon dan Implementasi Kota Hijau, Prototipe Teknologi Penyerapan Karbon Dengan Mikroalgae, dan Rekomendasi Teknologi Konservasi Biomassa”. d) Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik - Dari Air Payau Menjadi Air Minum (Prioritas 10)
4
BAB I Pendahuluan
Pada tahun 2012 BPPT telah menerapkan teknologi osmosa balik untuk Penanggulangan Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di 4 (empat) lokasi, yakni: Pesantren Asy-Syifa, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang; Pesantren Mathla’ul Anwar Linahdhatil Ulama (Malnu), Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang; Desa Pesantunan, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes; dan Desa Kuala Lupak, Kabupaten Barito Kuala. e) Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi (Prioritas 11)
Inkubator Teknologi dan Penjaringan Calon Wirausahawan Inkubasi bisnis oleh BPPT bertujuan untuk menciptakan wirausaha baru berbasis teknologi (PPBT) yang tangguh, mandiri dan berdaya saing. Sampai dengan tahun 2012, BPPT telah menginkubasi empat PPBT, yaitu PT Mikata Sukses Mandiri (produsen pupuk hayati technofert), CV Nusaroma (produsen minyak atsiri kualitas tinggi), CV Nanotech (produsen partikel nano ZnO) dan PT Surya Utama Teknik (produsen pelorot malam batik, bekerja sama dengan Inkubator Teknologi Pekalongan).
Audit Kemampuan Industri untuk Mendukung Penyediaan Listrik Nasional Pelaksanaan audit teknologi kelistrikan pada tahun 2012 ditujukan untuk mengetahui kapabilitas teknologi industri manufaktur dalam negeri guna mendukung infrastruktur ketenagalistrikan. Hal-hal teknis yang tercakup dalam kegiatan ini meliputi kemampuan desain, kemampuan produksi dan kualitas produk yang dihasilkan. Beberapa industri komponen utama kelistrikan yang diaudit BPPT adalah PT. Pindad memproduksi generator, PT. Nusantara Turbin Propulsi (NTP) memproduksi Turbin, PT. PAL memproduksi balance of plant (komponen atau peralatan pendukung), PT. Alstom Power ESI memproduksi Heat Recovery System Generator (HRSG). Pada tahun 2012 telah diselesaikan rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas Litbang untuk mendukung kemandirian industri nasional, dan pada tahun 2013 sedang dilaksanakan “Layanan Teknologi Pelaksanaan Audit Teknologi, dan Layanan Teknologi Sistem Manajemen Proses”.
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Perisalah adalah sistem pembuat risalah dan resume pertemuan menggunakan teknologi pengenal wicara (speech recognition) dan peringkas dokumen (document summarization) dengan bahasa Indonesia. Perisalah merekam suara percakapan manusia dan mengubahnya langsung menjadi teks secara real time, runut sesuai jam, menit dan detiknya. Pada tahun 2012 telah diselesaikan “Desain dan prototip USG, Sistem Aplikasi Perisalah (penterjemah notulensi) dan Rekomendasi Sistem Pemilu Elektronik”, dan pada tahun 2013 dilaksanakan “Rekomendasi Sistem Pemilu Elektronik, dan Sistem Aplikasi Perisalah”.
5
BAB I Pendahuluan
2)
Program Prioritas Nasional Lainnya Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan - Pesawat Udara Nir Awak untuk Skuadron TNI AU Bekerjasama dengan Badan Litbang Kementerian Pertahanan, dan Keamanan pada tanggal 11 Oktober 2012, bertempat di Landasan udara militer Halim Perdanakusumah, telah dilaksanakan uji demo flight Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Wulung disaksikan oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan, Menteri Riset dan Teknologi, Kepala BPPT, Kepala Staf TNI, dan para undangan. Demo flight berhasil sukses sehingga Menteri Pertahanan dan Keamanan membuat keputusan politis bahwa PUNA-BPPT segera digunakan untuk memperkuat skuadron Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) TNI AU di Kalimantan. Pada tahun 2012 dilakukan “Prototipe PUNA Tipe jangkauan jarak menengah dengan Telemetry, Control and Command (TCC)”. Tahun 2013 dilaksanakan “Lanjutan Prototipe Sistim PUNA Tipe jangkauan jarak menengah dengan Telemetry, Control and Command (TCC)”, dan pada tahun 2014 telah diproduksi PUNA Wulung sebanyak 3 (tiga) buah.
1.1.4 Ekspektasi Pemangku Kepentingan dan Pelanggan Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok BPPT harus ditinjau dari perspektif pemangku kepentingan (lembaga pemerintah, aliansi/pelanggan dan masyarakat), sebagaimana dalam tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1. Ekspektasi Pemangku Kepentingan dan Pelanggan Pemangku Kepentingan 1.
Lembaga Pemerintah Pihak-pihak yang berkepentingan atau memiliki harapan terhadap perkembangan kinerja dan program BPPT
2.
Pelanggan (Customer)/aliansi a. Pelanggan/Customer Pihak yang menggunakan produk dan pelayan BPPT
b. Aliansi Lembaga yang bekerjasama dengan BPPT sebagai partner yang mempunyai tujuan, sasaran dan interes bersama
Lembaga Presiden dan Kabinet
Industri
Ekspektasi/Perspektif Kontribusi BPPT terhadap perkembangan ekonomi untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa
Ketersediaan sumber daya teknologi untuk melakukan inovasi, pendalaman proses pertambahan nilai, dan pembaruan proses produksi untuk meningkatkan keuntungan.
Pemerintah
ketersediaan sumber daya teknologi/rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan pelayanan publik
Lembaga, Litbangyasa, Perguruan Tinggi
Efektivitas melakukan pembaruan ilmu pengetahuan dan teknologi
6
BAB I Pendahuluan Pemangku Kepentingan 3.
Masyarakat
Lembaga DPR, Masyarakat Umum
Ekspektasi/Perspektif Keluaran dan produk BPPT dapat dimanfaatkan secara luas, meningkatkan kualitas hidup, lingkungan dan ekonomi secara keseluruhan.
Sejalan dengan UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN, BPPT dalam menyusun program dan kegiatannya mengacu pada Perpres No.2 Tahun 2015 Tentang RPJMN 2015-2019 yang merupakan penjabaran dari Visi, Misi, dan Agenda (Nawacita) Presiden/Wakil Presiden. Program dan kegiatan BPPT mendukung pencapaian RPJMN 2015-2019 dalam hal sebagai berikut:
a.
Misi ke-lima dari Nawacita yaitu “Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing” yang selanjutnya dijabarkan dalam Agenda prioritas ke-enam dari sembilan agenda prioritas Nawacita, yaitu “Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya”.
b. Peningkatan kapasitas inovasi dan teknologi dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Dalam rangka peningkatan dukungan iptek bagi daya saing sektor produksi, maka pembangunan diarahkan pada: (a) Penyelenggaraan Litbangyasa, antara lain untuk mendukung bidang: i.
Kedaulatan pangan pada pencarian bibit unggul tanaman pangan yang mampu tumbuh subur di lahan suboptimal di lahan gambut dan teknologi industri pangan (sagu, jagung, singkong, sorghum) dan diversifikasi produknya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dimanfaatkan masyarakat;
ii.
Energi pada inovasi dan layanan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) berskala kecil (100 kw – 5 MW);
iii.
Kesehatan pada pengembangan teknologi produksi bahan baku obat (BBO) seperti antibiotik, bahan biofarmasi, dekstrosa, dan bahan baku obat lainnya;
iv.
Teknologi transportasi - inovasi dan layanan teknologi industri perkapalan;
v.
TIK riset pada pengembangan infrastruktur TIK khususnya IT Security; pengembangan sistem dan framework/ platform perangkat lunak berbasis Open Source khususnya industri TIK pendukung e-Government & e-Business;
vi.
Hankam riset akan difokuskan pada mendukung pelaksanaan kebijakan pembangunan industri strategis pertahanan dan keamanan;
7
BAB I Pendahuluan
S2 27,8% S3 9,0%
S1 44,2% < SLTA 14,9% S0 4,1%
vii.
Material maju pada material baterai padat.
(b) Layanan Perekayasaan dan Teknologi melalui peningkatan kapasitas layanan dan revitalisasi peralatan laboratorium serta peningkatan kualitas dan jumlah SDM yang akan dibiayai dari dana pemerintah. (c) Penguatan Kerjasama Swasta-Pemerintah-Perguruan Tinggi khususnya untuk sektor pertanian dan industri serta pengembangan entrepreneur pemula lewat pembangunan inkubator.
2) Dalam rangka peningkatan dukungan iptek bagi keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya Nirhayati melalui pembangunan Pusat Inovasi Teknologi Maritim di Pantai Penajam – Kalimantan Timur dan pengembangan teknologi mitigasi bencana.
3) Pembangunan taman tekno dan taman sains melalui revitalisasi Inkubator Teknologi-BPPT di Puspiptek dan pembangunan Pusat Inovasi Teknologi Maritim di Penajam – Kalimantan Timur, serta taman tekno di kabupaten/kota.
1.2.
Potensi dan Permasalahan
Identifikasi potensi dan permasalahan BPPT dilakukan untuk menganalisis permasalahan, tantangan, peluang, kelemahan dan potensi yang akan dihadapi BPPT dalam rangka melaksanakan penugasan yang diamanatkan RPJMN 2015-2019.
1.2.1. Potensi Potensi BPPT yang meliputi sumberdaya manusia, fasilitas sarana dan prasarana meliputi hal-hal sebagai berikut: a.
BPPT memiliki SDM dengan tingkat pendidikan dari berbagai disiplin ilmu dan bidang keahlian. Dari total SDM sebanyak 3020 orang, tingkat pendidikan S3 sebesar 8,99%; S2 sebesar 27,8%, S1 sebesar 44,2% dan S0 sebesar 4,082%. Sedangkan untuk pegawai dengan tingkat pendidikan paling tinggi SLTA sebanyak 14,9 %. Gambar 1.1 SDM BPPT Menurut Tingkat Pendidikan
8
BAB I Pendahuluan
Disisi lain sebagai lembaga pemerintah yang mempunyai kompetensi dalam bidang litbangyasa teknologi, pegawai BPPT terdistribusi dalam berbagai jenis jabatan fungsional antara lain jabatan fungsional Perekayasa 42,37% , Peneliti 6,96%, Teknisi Litkayasa 6,37%. Selain jabatan fungsional tersebut diatas, terdapat beberapa jabatan fungsional tertentu lainnya seperti Arsiparis 2,12%, Perencana 2,12%, Pranata Humas 1,49%. Auditor 0,56%, Analis Kepegawaian 0,56%, Pengendali Dampak Lingkungan 0,20%, dan Pustakawan 0,17%. Sedangkan untuk jabatan fungsional umum (Non Fungsional Tertentu) sebesar 36,97%.
Umum 36,97%
Perekayasa 42,37% Teknisi Peneliti Litkayasa 6,96% 6,37%
Lainnya 7,33%
Gambar 1.2 SDM BPPT Menurut Jenis Jabatan Fungsional b.
Kompetensi BPPT yang spesifik dalam Audit Teknologi, yaitu kemampuan untuk melakukan evaluasi secara sistematis dan obyektif terhadap aset teknologi dalam rangka: (i) memberikan nilai tambah kepada pihak yang diaudit atau pemilik kepentingan, dan (ii) menjamin kegiatan pengkajian dan penerapan teknologi sejalan dengan kepentingan nasional.
c.
BPPT memiliki infrastruktur (laboratorium, workshop, pilot plant) yang lengkap dan maju yang terakreditasi dan tersertifikasi sesuai standar internasional, sebagai berikut:
(1)
Klaster 1: Pusat Rekayasa Teknologi Produksi dan Manufaktur Dasar; Klaster 2: Pusat Rekayasa Teknologi Material dan Proses; Klaster 3: Pusat Rekayasa Teknologi Informasi dan Komonukasi serta Pusat Rekayasa Teknologi Hankam; Klaster 4: Pusat Rekayasa Geostech (Geo Engineering Science and Technology); Klaster 5: Pusat Rekayasa Teknologi Energi; Klaster 6: Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi.
(2)
Pusat Rekayasa ini melengkapi Laboratoria yang telah dibangun di kawasan ini antara lain: Balai Inkubator Teknologi (BIT), Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BB-TMC), Balai Teknologi Survei Kelautan (Balai Teksurla), Balai Teknologi Pengolahan Air dan Limbah (BTPAL), Balai Bioteknologi (BBIO), Balai Jaringan Informasi dan Komunikasi (BJIK), Balai Teknologi Polimer (BTP), Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Desain (BTB2RD), Balai Besar Teknologi Konversi
9
BAB I Pendahuluan
Energi (B2TKE), Teknologi Industri. Rancang Bangun dan Rekayasa (TIRBR), Balai Teknologi Termodinamika Motor dan Propulsi (BT2MP), Balai Teknologi Mesin Perkakas, Produksi dan Otomasi (BT MEPPO), Balai Besar Kekuatan Struktur (B2TKS), Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika (BBTA3) d.
BPPT menggunakan sistem tata kerja kerekayasaan yang bercirikan kerja tim (team work), terstruktur (well structured) and terdokumentasi (well documented).
e.
BPPT memiliki jaringan (networking) yang luas dengan mitra litbangyasa (dalam dan luar negeri).
1.2.2. Permasalahan Beberapa permasalahan yang teridentifikasi di BPPT yaitu : a.
Pemanfaatan hasil Litbangyasa yang belum optimal. Berdasarkan pelaksanaan Pengukuran dan Evaluasi atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran BPPT Tahun 2011 yang mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan No 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan RKA-KL, pengukuran tersebut belum mencerminkan aspek manfaat dari pelaksanaan RKA-KL. Dalam mengevaluasi kemajuan pelaksanaan kegiatan di BPPT menggunakan metode TRL (Technology Readiness Level) yang memiliki filosofi kegiatan dalam kerekayasaan teknologi, yaitu Research, Development, Engineering, and Operation (R, D, E & O). Dengan alat ukur ini maka dapat diketahui tingkat kesiapan dan risiko dari suatu teknologi untuk menuju ke tahap penerapan. Kesembilan level kesiapan teknologi (TRL, Technology Readiness Level) didefinisikan sebagai berikut: TRL 1 TRL 2 TRL 3
: : :
TRL 4
:
TRL 5
:
TRL 6
:
TRL 7
:
TRL 8
:
TRL 9
Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan Formulasi konsep dan/atau aplikasi teknologi Pembuktian konsep (proof-of-concept) fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental Validasi kode, komponen dan/atau breadboardvalidation dalam lingkungan laboratorium Validasi kode, komponen dan/atau breadboardvalidation dalam suatu lingkungan simulasi Demonstrasi model atau prototipe sistem/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan Demonstrasi prototipe sistem dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya Sistem telah lengkap dan memenuhi syarat (qualified) melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan/ aplikasi sebenarnya Sistem : benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan pengoperasian
10
BAB I Pendahuluan
Berdasarkan hasil Evaluasi Kegiatan BPPT Tahun 2015 (gambar I.3. Hasil Evaluasi TRL Kegiatan 2015), mengindikasikan bahwa sebagian besar kegiatan BPPT Tahun 2015 masih dalam area Risk Technology (TRL 1-3= 26% & TRL 4-6 = 55%), sedangkan yang sudah masuk kedalam area Risk Market (TRL 7-9 = 19 %)
TRL 4 - 6 55%
TRL 1 - 3 26%
TRL 7 - 9 19%
Gambar 1.3. Hasil Evaluasi TRL Kegiatan 2015 Kondisi menunjukkan permasalahan BPPT antara lain:
Masih rendahnya keseimbangan antara syarat teknis dengan syarat ekonomis.
Masih lemahnya kemitraan dengan industri
Kurangnya kolaborasi dengan Lembaga komersialisasi/Investor atau Industri Strategis.
Masih lemahnya kemampuan pemasaran produk hasil litbangyasa BPPT.
Sedangkan faktor hambatan eksternal BPPT antara lain: banyak perusahaan yang terikat oleh peraturan prinsipal di luar negeri, serta political will pemerintah lemah (misalnya aturan tentang royality untuk peneliti dan perekayasa). Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka perlu disusun strategi yang mencakup apa yang ingin dicapai, langkah-langkah dan tahapan untuk mencapainya, dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian dimaksud. b.
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan SAKIP belum terkelola dengan baik. Dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi, pada akhir tahun 2015, BPPT telah melakukan perampingan struktur organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan organisasi. Sedangkan beberapa aspek lain masih dirasakan perlu dilanjutkan agar pelayanan prima kepada pemangku kepentingan dan masyarakat terus meningkat. Dari hasil penilaian penerapan SAKIP di BPPT pada tahun 2014 oleh Kementerian PAN dan RB kualitas kinerja BPPT berada pada peringkat nilai B. Kualitas ini dirasakan belum maksimal, dan BPPT berkeinginan untuk lebih baik lagi yaitu pada kualitas peringkat BB.
11
BAB I Pendahuluan
Untuk itu BPPT akan menyusun dan menetapkan sebuah pedoman tentang pelaksanaan SAKIP, beserta sejumlah dokumen berupa petunjuk teknis dari komponen SAKIP. Pedoman ini akan menata perencanaan dan pelaksanaan SAKIP selama lima tahun secara lebih baik. Dan mengatur pembagian tugas para pejabat struktural sesuai tingkatan kinerja dan tanggung jawab. Selanjutnya guna mewujudkan pelayanan prima bagi pemangku kepentingan dan masyarakat secara efisien dan efektif, masih diperlukan perbaikan yang meliputi: (1)
Manajemen dan pembinaan kepegawaian belum sepenuhnya mendorong peningkatan SDM yang berkompetensi dalam hal pemahaman dan pelaksanaan SAKIP BPPT guna mempercepat terwujudnya lembaga yang berkinerja dan akuntabel.
(2)
Sistem dan prosedur kerja belum memadai.
(3)
Nilai-nilai etika dan budaya kerja BPPT perlu lebih ditingkatkan.
12
BAB II Visi, Misi Dan Tujuan
BAB 2 VISI , MISI DAN TUJUAN Sesuai dengan “Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2OO1 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005”, BPPT mempunyai tugas “Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku”. Dalam melaksanakan tugas tersebut , BPPT mempunyai fungsi sebagai berikut;
2.1
a.
Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPPT;
b.
Pemantauan, pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta dibidang pengkajian dan penerapan teknologi dalam rangka inovasi, difusi, dan pengembangan kapasitas, serta membina alih teknologi;
c.
Penyelenggaraan pembinaan & pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi & tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan & rumah tangga.
Visi
Berdasarkan tugas dan fungsi, kondisi umum, potensi dan permasalahan yang akan dihadapi ke depan sebagaimana telah dijelaskan pada Bab I sebelumnya, maka BPPT telah menetapkan visi dan misi BPPT yang akan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan sesuai dengan RPJMN 2015-2019, visi BPPT adalah:
“Pusat Unggulan Teknologi yang Mengutamakan Inovasi Dan Layanan Teknologi untuk Meningkatkan Daya Saing dan Kemandirian Bangsa” 2.2
Misi
Upaya untuk mewujudkan visi BPPT tersebut dilaksanakan melalui enam (6) misi sebagai berikut: 1. 2.
Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang kebijakan teknologi. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi pengembangan sumber daya alam.
13
BAB II Visi, Misi Dan Tujuan
3. 4.
5. 6.
Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi agroindustri dan bioteknologi. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi informasi, energi, industri kimia, dan material. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi industri rancang bangun dan rekayasa. Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan inovasi dan layanan teknologi.
Dalam rangka pencapaian visi dan misi, telah dilakukan pemetaan potensi dan permasalahan untuk mengoptimalkan semua peluang dan kesempatan yang ada termasuk juga adanya hambatan atau tantangan yang harus dihadapi. Peta strategi BPPT sebagai hasil pemetaan tersebut adalah sebagai berikut:
14
BAB II Visi, Misi Dan Tujuan
Gambar 2.1 Peta Strategi BPPT 2015 – 2019
15
BAB III. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kelembagaan
2.3
Tujuan
Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi BPPT ke dalam programprogram yang mendukung pembangunan nasional dan pembangunan bidang yang akan dilaksanakan, maka tujuan BPPT tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:
2.4
1.
Meningkatkan inovasi dan layanan teknologi dalam mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa
2.
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi
Kinerja Utama dan Indikator
Tujuan BPPT untuk meningkatkan Inovasi dan Layanan teknologi dalam mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa, dapat dicapai dengan beberapa sasaran yaitu : 1) Terwujudnya Inovasi untuk mendukung peningkatan Daya Saing dan kemandirian bangsa 2) Terwujudnya Layanan Teknologi untuk mendukung peningkatan Daya Saing dan kemandirian bangsa. Pencapaian tujuan ini diukur dengan beberapa Indikator yang disebut sebagai Indikator Kinerja Utama antara lain : 1. Jumlah Inovasi yang dihasilkan Ukuran Kinerja tingkat lembaga (BPPT) terhadap kontribusi pembangunan teknologi nasional dengan melakukan fungsi kerekayasaan dalam 13 bidang teknologi, yang dikelompokkan dalam: Kebijakan Teknologi, Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi , Teknologi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Teknologi Informasi Elektronika dan Material, Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa, dengan fokus menghasilkan inovasi - inovasi yang mendukung industri /usaha berbasis teknologi. 2. Jumlah Rekomendasi yang dimanfaatkan Ukuran Kinerja tingkat lembaga (BPPT) terhadap kontribusi pembangunan teknologi nasional dengan melakukan fungsi menyusun rekomendasi-rekomendasi teknologi yang disampaikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan 3. Jumlah Layanan Teknologi Ukuran Kinerja tingkat lembaga (BPPT) terhadap kontribusi pembangunan teknologi nasional dengan melakukan fungsi layanan teknologi kepada para pengguna teknologi. 4. Indeks Kepuasan Masyarakat Ukuran Kinerja BPPT atas pelayanan teknologi terhadap pengguna teknologi , yang mana ukuran pencapaiannya dipengaruhi oleh kualitas pemberian layanan kepada pengguna teknologi.
16
BAB III. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kelembagaan
2.5
Sasaran Strategis
Sasaran Strategis BPPT Tahun 2015-2019 merupakan penjabaran lebih detail dari Tujuan BPPT dengan indikator dan target yang terukur. Formulasi keterkaitan antara Tujuan dan Sasaran Strategis BPPT 2015-2019 adalah sebagai berikut: a.
Sasaran Strategis terkait Tujuan 1 adalah:
Sasaran Strategis 1: Terwujudnya inovasi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa. Indikator Kinerja Sasaran Strategis 1 adalah: i. Jumlah Inovasi yang dihasilkan, ii. Jumlah Rekomendasi yang dimanfaatkan.
Sasaran Strategis 2: Terwujudnya layanan teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa. Indikator Kinerja Sasaran Strategis 2 adalah:
b.
i. Jumlah Layanan Teknologi, ii. Indeks Kepuasan Masyarakat. Sasaran Strategis terkait Tujuan 2 adalah:
Sasaran Strategi 3: Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi. Indikator Kinerja Sasaran Strategis 2 adalah: i. ii. iii.
Indeks Reformasi Birokrasi, Opini penilaian laporan keuangan oleh BPK, dan Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja
Secara lebih rinci sasaran dan indikator kinerja tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja. Tabel 2.1 Tabel Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja TUJUAN T1
Meningkatkan inovasi dan layanan teknologi dalam mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa
SASARAN STRATEGIS SS1
SS2
IKSS
Terwujudnya inovasi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa
IKSS1
Jumlah Inovasi yang dihasilkan
IKSS2
Jumlah Rekomendasi yang dimanfaatkan
Terwujudnya layanan teknologi untuk mendukung
IKSS 3
Jumlah Layanan Teknologi
17
BAB III. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kelembagaan peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa
T2
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi
SS3
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi
IKSS 4
Indeks Kepuasan Masyarakat
IKSS 5
Indeks Reformasi Birokrasi
IKSS 6
Opini penilaian laporan keuangan oleh BPK
IKSS 7
Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja
18
BAB III. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kelembagaan
BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN Dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, maka dalam RPJMN 2015-2019 telah dirumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan. Kesembilan agenda prioritas itu disebut Nawacita. Agenda Prioritas tersebut yaitu: 1). Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara. 2). Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 3). Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4). Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. 5). Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. 6). Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. 7). Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. 8). Melakukan revolusi karakter bangsa. 9). Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Berdasarkan sasaran pokok Pembangunan Nasional yang sesuai dengan visi pembangunan “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, maka pembangunan nasional 2015-2019 akan diarahkan untuk mencapai sasaran utama yang mencakup: 1). Sasaran Makro; 2). Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat: 3). Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan; 4). Sasaran Dimensi Pemerataan; 5). Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah; 6). Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan. Mengacu pada sasaran utama serta analisis yang hendak dicapai serta mempertimbangkan lingkungan strategis dan tantangan-tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia ke depan, maka arah kebijakan umum pembangunan nasional 2015-2019 adalah: 1.
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.
2.
Meningkatkan Pengelolaan dan Nilai Tambah Sumber Daya Alam (SDA) yang Berkelanjutan.
3.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan.
4.
Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup, Mitigasi Bencana Alam dan Penanganan Perubahan Iklim.
5.
Penyiapan Landasan Pembangunan yang Kokoh.
6.
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Rakyat Yang Berkeadilan. 19
BAB III. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kelembagaan 7.
Mengembangkan dan Memeratakan Pembangunan Daerah.
Sasaran pembangunan Iptek adalah meningkatnya kapasitas iptek yang dijabarkan sebagai berikut: 1.
3.1
Meningkatnya hasil penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek yang mendukung: a.
daya saing sektor produksi barang dan jasa;
b.
keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam; serta
c.
penyiapan masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global.
2.
Meningkatnya dukungan bagi kegiatan iptek termasuk penyediaan SDM, sarana prasarana, kelembagaan, jaringan.
3.
Terbangunnya 100 Techno Park di kabupaten/kota, dan Science Park di setiap provinsi.
Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Arah kebijakan dan strategi nasional khususnya mengenai peningkatan kapasitas inovasi dan teknologi dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Dalam rangka peningkatan dukungan iptek bagi daya saing sektor produksi, maka pembangunan diarahkan pada: 1)
Penyelenggaraan Litbang (Riset) Penyelenggaraan riset difokuskan pada bidang-bidang yang diamanatkan RPJPN 2005-2025 yaitu: (i) pangan dan pertanian; (ii) energi, energi baru dan terbarukan; (iii) kesehatan dan obat; (iv) transportasi; (v) telekomunikasi, informasi dan komunikasi (TIK); (vi) teknologi pertahanan dan keamanan; dan (vii) material maju. Strategi pembangunan agar hasil riset mampu mendukung daya saing industri produksi adalah:
2)
a)
Semua kegiatan riset harus menunjukkan kemajuan capaian secara berturut-turut dari mulai dari tahap riset eksplorasi untuk menghasilkan temuan (invention), melakukan uji alpha untuk temuan baru, kemudian melaksanakan uji beta, dan bila berhasil inovasi yang teruji tersebut berlanjut ke tahap difusi yaitu penyebaran penggunaan ke masyarakat;
b)
Prioritas kegiatan riset adalah kegiatan yang dapat mencapai tahap difusi;
c)
Kebutuhan di setiap tahapan disediakan secara memadai.
Layanan Perekayasaan dan Teknologi Secara umum strateginya adalah meningkatkan kapasitas dan pelayanan. Untuk itu akan dilaksanakan peningkatan kapasitas layanan dan revitalisasi peralatan laboratorium serta peningkatan kualitas dan jumlah SDM yang akan dibiayai dari dana pemerintah. 20
BAB III. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kelembagaan 3) Penguatan Kerjasama Swasta-Pemerintah-Perguruan Tinggi Khususnya untuk sektor pertanian dan industri serta pengembangan entrepreneur pemula lewat pembangunan inkubator dan modal ventura. b.
Dalam rangka peningkatan dukungan iptek bagi keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam maka pembangunan mencakup antara lain: (a) Sumberdaya Nirhayati dan (b) Mitigasi Perubahan Iklim.
c.
Dalam rangka peningkatan dukungan bagi riset dan pengembangan dasar Pembangunan iptek diarahkan untuk: (1) peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Iptek; (2) pembangunan sarana dan prasarana iptek antara lain revitalisasi Puspiptek; (3) pembangunan repositori dan disseminasi informasi iptek; serta (4) peningkatan jaringan iptek melalui konsorsium riset.
d.
Dalam rangka Taman Tekno dan Taman Sains Arah kebijakan dan strategi Dalam rangka Taman Tekno dan Taman Sains adalah sebagai berikut: 1) Pembangunan Taman Sains dan Teknologi Nasional (National Science and Technology Park) yang diarahkan berfungsi sebagai: a)
Pusat pengembangan sains dan teknologi maju;
b) Pusat penumbuhan wirausaha baru di bidang teknologi maju; c)
Pusat layanan teknologi maju ke masyarakat.
2) Pembangunan Taman Sains Provinsi diarahkan berfungsi sebagai: a) penyedia pengetahuan terkini oleh dosen universitas setempat, peneliti dari lembaga litbang pemerintah, dan pakar teknologi yang siap diterapkan untuk kegiatan ekonomi; b) penyedia solusi-solusi teknologi yang tidak terselesaikan di Techno Park; c) sebagai pusat pengembangan aplikasi teknologi lanjut bagi perekonomian lokal. 3) Pembangunan Taman Tekno Kabupaten/Kota diarahkan berfungsi sebagai: a) pusat penerapan teknologi di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan pengolahan hasil (pasca panen), industri manufaktur, ekonomi kreatif, dan jasa-jasa lainnya yang telah dikaji oleh lembaga penelitian, swasta, perguruan tinggi untuk diterapkan dalam skala ekonomi; b) tempat pelatihan, pemagangan, pusat diseminasi teknologi, dan pusat advokasi bisnis ke masyarakat luas.
21
BAB III. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kelembagaan
3.2
Arah Kebijakan dan Strategi BPPT
Dalam upaya mewujudkan visi dan misi serta pencapaian sasaran strategis BPPT untuk mendukung arah kebijakan dan strategi nasional, arah kebijakan BPPT pada tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut: a.
b.
Melakukan pengkajian dan penerapan teknologi melalui inovasi dan layanan teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing industri melalui : 1)
Penyelenggaraan litbangyasa teknologi untuk menghasilkan inovasi dalam bidang teknologi: energi, informasi, elektronika, material, transportasi, maritim, hankam, permesinan, industri kimia, pangan dan pertanian, sistim inovasi untuk pembangunan taman tekno dan sains, dan inkubasi teknologi.
2)
Melakukan peningkatan dukungan bagi pelaksanaan pengkajian dan penerapan melalui dukungan infrastruktur labratorium
3)
Berkontribusi dalam pembangunan dan pengembangan Taman Tekno dan Taman Sains.
Mendukung kemandirian bangsa melalui: Penyelenggaraan litbangyasa teknologi untuk menghasilkan inovasi dalam bidang teknologi: obat dan kesehatan, teknologi sumber daya alam dan kelautan, lingkungan dan kebencanaan.
c.
Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi
Strategi pelaksanaan dari arah kebijakan tersebut diatas dilakukan melalui: a.
3.3
Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi melalui 3 (tiga) program utama yaitu: 1)
Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT),
2)
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPPT,
3)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPPT.
b.
Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi melalui pembidangan teknologi yang ada di BPPT
c.
Melaksanakan kegiatan dengan pemanfaatan Sistem Inovasi Nasional
d.
Melaksanakan kegiatan dengan sistem tata kerja kerekayasaan (STTK)
Kerangka Regulasi
Untuk menumbuh kembangkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan kemampuan untuk melakukan sinergi perkembangan kelembagaan (organisasi dan institusi - serangkaian adat kebiasaan yang umum, prosedur standar atau rutin, regulasi atau hukum yang mengatur hubungan dan interaksi antara individu, kelompok dan organisasi) dan 22
BAB III. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kelembagaan sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki dengan berbagai faktor lain secara bersistem. Faktor pertama adalah kemampuan menumbuhkan jaringan antara unsur-unsur kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membentuk rantai yang mengaitkan kemampuan melakukan pembaruan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kemampuan memanfaatkan kemajuan yang terjadi ke dalam barang dan jasa yang memiliki nilai ekonomis. Melalui jaringan itu terjadi berbagai bentuk transaksi sehingga sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi mengalir dari unsur kelembagaan yang satu ke unsur kelembagaan yang lain. Dengan demikian, sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif. Faktor kedua adalah kemampuan menumbuhkan iklim usaha yang kompetitif, sehingga persaingan antar pelaku ekonomi tidak hanya ditentukan oleh penguasaan pasar atau sumber daya alam saja, namun lebih ditentukan oleh kemampuan inovatif dalam menghasilkan produk barang dan jasa yang bermutu serta bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tumbuhnya iklim seperti itu menimbulkan tarikan bagi kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan untuk terus mencari terobosan ilmu pengetahuan dan teknologi dan menghasilkan berbagai invensi yang tidak saja memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga memberi peluang baru bagi pelaku ekonomi untuk mengembangkan berbagai inovasi yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Faktor ketiga adalah kemampuan menumbuhkan daya dukung. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya tergantung pada para pelaku yang terlibat langsung. Dukungan pihak-pihak lain sangat diperlukan, terutama dukungan yang berkaitan dengan pengembangan profesionalisme, pengalokasian sumber daya, pembentukan kepastian usaha, penyelenggaraan aliran permodalan, pemberdayaan standardisasi, serta penentuan persyaratan dan pengawasan, baik untuk melindungi kepentingan kehidupan manusia maupun untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup. Sinergi perkembangan kelembagaan dan sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ketiga faktor itulah yang membentuk lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendayagunaannya kedalam kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan peran dalam pembangunan nasional, Indonesia harus mampu secara bersistem mengembangkan serta memadukan unsur-unsur kelembagaan dan sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki ke dalam jaringan yang membentuk jalinan hubungan yang saling memperkuat, saling mengisi, dan saling mengendalikan dalam suatu keseluruhan yang utuh sehingga semua potensi ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada dapat didayagunakan secara efisien dan efektif ke arah yang diinginkan. Berdasarkan perspektif di atas, kebijakan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi haruslah terkait secara timbal balik dengan kebijakan di bidang ekonomi dan kemasyarakatan, yang secara keseluruhan merupakan kebijakan nasional yang terpadu dan saling memperkuat. Beberapa kebutuhan regulasi yang diperlukan oleh BPPT dalam meningkatkan perannya sebagai infrastruktur iptek nasional dalam kemandirian dan daya saing bangsa dapat dilihat pada Tabel 3.1. Matrik Kerangka Regulasi.
23
BAB III. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kelembagaan
Tabel 3.1. Matrik Kerangka Regulasi No.
Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi
I.
UU Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian
Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian Dan Penelitian
Institusi Terkait
Peraturan Pemerintah (PP) tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (ps.
Sebagai faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan arah pengkajian dan penerapan teknologi BPPT
Kementerian Perindustrian
Perpres tentang Kebijakan Industri Nasional (ps. 12)
Sebagai faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan arah pengkajian dan penerapan teknologi BPPT
Kementerian Perindustrian
PP tentang Perwilayahan Industri dan Kawasan Industri (ps. 14)
Meningkatkan kebutuhan produk inovasi teknologi dan layanan teknologi BPPT - peningkatan daya saing Industri berlandaskan keunggulan sumber daya yang dimiliki daerah dan peningkatan nilai tambah sepanjang rantai nilai.
Kementerian Perindustrian
PP tentang Sumber Daya Manusia Industri (ps. 17)
Meningkatkan kebutuhan inkubator teknologi, technopreneur teknologi dan akreditasi balai BPPT
Kementerian Perindustrian
Permen Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Pembangunan Wirausaha Industri, Pembina Industri Dan Penyediaan Konsultan Industri (ps. 21 & 24)
Meningkatkan kebutuhan produk inovasi teknologi dan layanan teknolgi BPPT - kebutuhan akan Inkubator teknologi dan Technopreneur teknologi dan akreditasi balai BPPT
Kementerian Perindustrian
Permen Tentang Perusahaan Industri Tertentu Dan Perusahaan Kawasan Industri Yang Wajib Melakukan Manajemen Energi Dan Manajemen Air (ps. 34,35).
Meningkatkan kebutuhan produk inovasi teknolgi dan layanan teknolgi BPPT
Kementerian Perindustrian
Perpres tentang Pengadaan Teknologi Industri Melalui Proyek Putar Kunci (ps. 39)
Meningkatkan layanan teknolgi BPPT - Penyedia teknologi dalam proyek putar kunci wajib melakukan alih teknologi kepada pihak domestik.
Kementerian Perindustrian
24
BAB III. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kelembagaan No.
Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi
Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian Dan Penelitian
Institusi Terkait
Permen Tentang Pengadaan Teknologi Industri Melalui Penelitian Dan Pengembangan, Kontrak Penelitian Dan Pengembangan, Usaha Bersama, Pengalihan Hak Melalui Lisensi, Dan/Atau Akuisisi Teknologi Serta Audit Teknologi Industri (ps. 38, 40, 41)
Meningkatkan kebutuhan layanan audit teknologi BPPT
Kementerian Perindustrian
PP tentang Sumber Daya Alam Untuk Industri Dalam Negeri (ps. 30)
Peningkatan kebutuhan layanan teknologi BPPT untuk perusahaan Industri dalam perancangan produk, perancangan proses produksi, tahap produksi, optimalisasi sisa produk, dan pengelolaan limbah
Kementerian Perindustrian
PP tentang Penjaminan Risiko atas Pemanfaatan Teknologi Industri (ps. 40)
Penjaminan risiko atas pemanfaatan Teknologi Industri produk BPPT oleh perusahaan industri
Kementerian Perindustrian
Permen Tentang Penetapan Kondisi Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Industri Dalam Negeri Dan/Atau Pembangunan Industri Pionir (ps. 47)
Meningkatkan kebutuhan produk inovasi teknologi dan layanan teknolgi BPPT - Industri yang memiliki keterkaitan yang luas, memberi nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi, memperkenalkan teknologi baru, serta memiliki nilai strategis bagi perekonomian nasional
Kementerian Perindustrian
PP tentang Standardisasi Industri (ps. 50,60,61)
Meningkatkan kebutuhan layanan teknologi BPPT
Kementerian Perindustrian
PP tentang Bentuk Fasilitas dan Tata Cara Pemberian Fasilitas Nonfiskal (ps. 111)
Meningkatkan kebutuhan produk inovasi teknologi dan layanan teknolgi BPPT
Kementerian Perindustrian
PP tentang Industri Hijau (ps. 80)
Meningkatkan kebutuhan produk inovasi teknologi dan layanan teknolgi BPPT
Kementerian Perindustrian
PP tentang Industri Strategis (ps. 84) PP tentang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri ps.
Kementerian Perindustrian Meningkatkan kebutuhan produk inovasi teknologi dan layanan
Kementerian
25
BAB III. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kelembagaan No.
Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi 90)
II
Institusi Terkait
teknolgi BPPT
Perindustrian
Meningkatkan kebutuhan produk inovasi layanan teknolgi BPPT
Kementerian ESDM
Peraturan Pemerintah tentang Industri Pertahanan (ps. 10)
Meningkatkan kebutuhan produk inovasi layanan teknolgi BPPT
Kementerian Pertahanan
Rencana induk Industri Pertahanan jangka panjang (ps. 21)
Meningkatkan kebutuhan produk inovasi teknologi dan layanan teknolgi bidang pertahanan BPPT
Kementerian Pertahanan
Penelitian dan Pengembangan serta Perekayasaan (ps. 28)
Peningkatan kemampuan dan penguasaan teknologi Industri Pertahanan dilakukan melalui penelitian dan pengembangan serta perekayasaan dalam suatu sistem nasional
Kementerian Pertahanan
Peraturan Pemerintah Sumber Daya Manusia (ps. 36)
Meningkatkan kerja sama antarsemua unsur kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengembangan jaringan informasi, ilmu pengetahuan pertahanan dan keamanan, serta teknologi Industri Pertahanan
Kementerian Pertahanan
Peraturan Presiden Kegiatan Produksi Industri Pertahanan (ps. 38)
Dalam kegiatan produksi Industri Pertahanan wajib mengutamakan penggunaan bahan mentah, bahan baku, dan komponen dalam negeri. dikembangkan 2 (dua) fungsi produksi Industri Pertahanan
Kementerian Pertahanan
Peraturan Pemerintah imbal dagang Industri Pertahanan (ps. 43)
Kewajiban Alih Teknologi
Kementerian Pertahanan
UU No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 1 Tahun 2014 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan Dan Pemurnian di Dalam Negeri
III
Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian Dan Penelitian
UU Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Industri Pertahanan
26
BAB III. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kelembagaan No.
Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi Kerja Sama Dalam Negeri Penyelenggaraan Industri Pertahanan (pendidikan, pelatihan, alih teknologi, penelitian dan pengembangan, perekayasaan, produksi, pemasaran, dan pembiayaan) – ps. 46
Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian Dan Penelitian Kerja sama meliputi pendidikan, pelatihan, alih teknologi, penelitian dan pengembangan, perekayasaan, produksi, pemasaran, dan pembiayaan
Institusi Terkait Kementerian Pertahanan
27
BAB III. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kelembagaan
3.4
Kerangka Kelembagaan
Penyesuaian Kerangka kelembagaan BPPT (struktur organisasi, ketatalaksanaan dan pengelolaan SDM) yang digunakan untuk melaksanakan Rencana Strategis BPPT 2015 – 2019 mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut: a.
Meningkatkan keterkaitan dan koordinasi pelaksanaan bidang-bidang pembangunan yang terdapat dalam RPJMN 2015-2019, sesuai dengan fungsi dan visi/misi BPPT;
b.
Mempertajam arah kebijakan dan strategi BPPT sesuai dengan kapasitas organisasi dan dukungan sumber daya BPPT;
c.
Membangun struktur organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran, menghindari duplikasi fungsi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi BPPT dalam melaksanakan program-program pembangunan nasional;
d.
Memperjelas ketatalaksanaan dan meningkatkan profesionalitas SDM BPPT.
Struktur organisasi BPPT merupakan kerangka dalam pola tetap hubungan diantara fungsi-fungsi, unit-unit, atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam satu organisasi BPPT. Struktur organisasi BPPT mengandung unsur-unsur sebagai berikut: a.
Spesialisasi kegiatan, yaitu berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas dalam organisasi BPPT;
b.
Standardisasi kegiatan, yaitu prosedur-prosedur yang digunakan untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang telah direncanakan;
c.
Koordinasi kegiatan, yaitu menunjukkan prosedur-prosedur mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja dalam organisasi BPPT;
d.
Ukuran satuan kerja yang menunjukkan level eselonisasi suatu unit kerja.
yang
Struktur organisasi BPPT berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor: 009 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi digambarkan pada berikut:
28
BAB III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi Dan Kelembagaan
STRUKTUR ORGANISASI BPPT
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BPPT (sumber: Perka BPPT No.009 Tahun 2015) 29
BAB IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
BAB 4 TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 4.1
Target Kinerja
Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menegah (RPJMN) 2015-2019 serta sesuai dengan tugas dan fungsi, maka BPPT berkontribusi dalam pembangunan nasional dibidang Iptek melalui inovasi dan layanan teknologi. Target kinerja BPPT yang menjadi capaian untuk visi dan misi disesuaikan dengan tingkatan masing-masing entitas. Pada tingkat Lembaga sasaran menggambarkan dampak (impact) dan hasil (outcome) yang direpresentasikan dengan Indikator Kinerja Utama BPPT dan atau indikator kinerja lain yang relevan. Pada tingkat Eselon I atau Kedeputian, maka sasaran menggambarkan hasil (outcome) pada bidangnya yang direpresentasikan dengan Indikator Kinerja Utama Eselon I (Indikator Kinerja Program) dan indikator kinerja lain yang relevan. Sedangkan pada tingkat Eselon II atau Unit Kerja/Satker, maka sasaran menggambarkan keluaran ( output) pada bidangnya yang direpresentasikan dengan Indikator Kinerja Utama Eselon II dan indikator kinerja lain yang relevan. Mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dan strategi maka dalam penganggaran dilaksanakan melalui 3 program yaitu : A. Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT); B. Program Dukungan dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPPT; C. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPPT.
30
BAB IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan Tabel 4.1. Target Kinerja BPPT 2015-2019 Tujuan : T1.
Meningkatkan inovasi dan layanan teknologi dalam mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa Target
Sasaran Strategis SS 1
SS 2
Terwujudnya inovasi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa
IKSS
Satuan
*)
2015
2016
2017
2018
2019
Jumlah Inovasi yang dihasilkan
Inovasi
1
3
5
7
14
Jumlah rekomendasi yang dimanfaatkan
rekomendasi
2
3
3
4
5
Layanan teknologi
21
17
19
18
19
Nilai IKM
B
B
B
B
B
B
BB
BB
BB
BB
Terwujudnya layanan teknologi Jumlah layanan teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian Indeks Kepuasan bangsa Masyarakat
T2.
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi
SS 3
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi
Indeks Reformasi Birokrasi
Nilai RB
Opini penilaian laporan keuangan oleh BPK
Opini BPK
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja
Nilai LAKIP
B
BB
BB
BB
BB
31
BAB IV Target Kinerja Dan Kerangka Pendanaan
Sasaran Strategis BPPT Tahun 2015-2019 merupakan penjabaran lebih detail dari Tujuan BPPT dengan indikator dan target yang terukur. Formulasi keterkaitan antara Tujuan dan Sasaran Strategis BPPT 2015-2019 adalah sebagai berikut: a.
Sasaran Strategis terkait Tujuan 1 adalah: Sasaran Strategis 1: Terwujudnya inovasi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa. Pencapaian sasaran ini diukur dengan indikator kinerja 1)
Jumlah Inovasi yang dihasilkan Inovasi yang dihasilkan berjumlah 27 inovasi, merupakan kontribusi dari 5 kelompok teknologi sebagai berikut :
a)
Kelompok Teknologi Sumber Daya alam menghasilkan :
1 inovasi Teknologi pengolahan Emas bebas mercury dan penanganan dampaknya untuk pertambangan emas skala kecil (PESK) yang dihasilkan pada tahun 2018
1 inovasi Teknologi Modifikasi Cuaca untuk kesiapan paket layanan teknologi mitigasi bencana hydrometrology yang dihasilkan pada tahun 2018
1 Inovasi Teknologi Air Bersih untuk masyarakat terdampak banjir yang dihasilkan pada tahun 2017.
1 Inovasi Teknologi Pemetaan Lahan Gambut skala detail yang dihasilkan pada tahun 2019
1 Inovasi Teknologi Sistem dan Teknologi Reduksi Resiko Bencana Longsor yang dihasilkan pada tahun 2018
Kelompok menghasilkan :
b)
Teknologi
Rancang
Bangun
dan
Rekayasa
1 inovasi produk drone wulung pada tahun 2016
1 inovasi produk drone alap-alap yang dihasilkan pada tahun 2018
1 inovasi produk prototip TUBP 4 MW pada tahun 2018
c) Kelompok Teknologi Informasi Energi dan Material menghasilkan:
3 inovasi yaitu: 1 sistim elektronika navigasi untuk meningkatkan keselamatan, 1 teknologi inteligent computing, dan 1 inovasi material biocompatible yang di hasilkan pada tahun 2016 32
BAB IV Target Kinerja Dan Kerangka Pendanaan
1 Inovasi PLTP pada tahun 2017
2 inovasi pada tahun 2018 yang terdiri dari 1 Inovasi teknologi BBN dan 1 inovasi teknologi SRF pada tahun 2018
4 Inovasi pada tahun 2019 yang terdiri dari 2 sistim elektronika navigasi untuk meningkatkan keselamatan, 1 teknologi inteligent computing, dan 1 inovasi material biocompatible
d) Kelompok Teknologi Agroindustri dan Bio teknologi menghasilkan:
2)
Tahun 2017 menghasilkan 2 inovasi yang terdiri dari : lisensi paten produksi enzim protease, xilanase, lipase ( penurunan pemakaian enzim impor sebesar 10% ) dan Inovasi teknologi produksi pangan non beras
Tahun 2018 menghasilkan 1 Inovasi teknologi produksi pangan non beras
Tahun 2019 menghasilkan 2 inovasi yang terdiri dari : Inovasi teknologi produksi Dextrose Mono Hydrate (DMH) dan Inovasi teknologi produksi pangan non beras
Jumlah Rekomendasi yang dimanfaatkan. Rekomendasi yang dihasilkan berjumlah 14 rekomendasi yang merupakan kontribusi dari 2 kelompok teknologi sebagai berikut:
a) Dari kelompok Kebijakan Teknologi, Tahun 2015 – 2019 dihasilkan masing-masing 2 rekomendasi percontohan kawasan techno Park per tahun
b) Kelompok Teknologi Rancang Bangun dan Rekayasa dihasilkan:
1 rekomendasi DED FEED pabrik gula pada tahun 2017
1 rekomendasi berupa DED KCR yang dihasilkan pada tahun 2018
2 rekomendasi yaitu: 1 DED Marina Tanjung Layang dan 1 prototipe tekologi transportasi berbasis Intellegant Transportation System (ITS) yang dihasikan pada tahun 2019
Sasaran Strategis 2: Terwujudnya layanan teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa. Pencapaian sasaran ini diukur dengan indikator kinerja 1) Jumlah Layanan Teknologi, 33
BAB IV Target Kinerja Dan Kerangka Pendanaan
Layanan teknologi yang dihasilkan berjumlah 74 layanan teknologi , merupakan kontribusi dari 3 kelompok teknologi sebagai berikut : a) kelompok Kebijakan Teknologi terdiri dari : Pada tahun 2015-2019 layanan teknologi yang menghasilkan 16 perusahaan berbadan hukum yang dilayani di Techno Park dan 30 layanan kepada tenant perusahaan inovatif b) Kelompok Teknologi Sumber Daya alam
Pada tahun 2015-2019 menghasilkan 10 layanan teknologi survey kelautan
Tahun 2015-2019 menghasilkan 10 layanan teknologi modifikasi cuaca
c) Kelompok Teknologi Agroindustri dan Bio teknologi
1 Layanan teknologi produksi bibit tanaman melalui kultur jaringan ex-vitro dan in-vitro yang dihasilkan pada tahun 2016
1 Layanan teknologi produksi bibit tanaman melalui kultur jaringan ex-vitro dan in-vitro yang dihasilkan pada tahun 2017
1 Layanan teknologi produksi bibit tanaman melalui kultur jaringan ex-vitro dan in-vitro yang dihasilkan pada tahun 2018
1 Layanan teknologi produksi bibit tanaman melalui kultur jaringan ex-vitro dan in-vitro yang dihasilkan pada tahun 2019
d) Kelompok Teknologi Informasi Energi dan Material menghasilkan:
Layanan pengujian komponen teknologi energi tenaga surya
2) Indeks Kepuasan Masyarakat. Indeks Kepuasan Masyarakat diperoleh dari hasil survai kepuasan pengguna teknologi yang dilayani oleh BPPT dari 5 kelompok teknologi mentargetkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat B. b.
Sasaran Strategis terkait Tujuan 2 adalah: Sasaran Strategi 3: Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi. Pencapaian sasaran ini diukur dengan indikator kinerja
1) 2) 3)
Indeks Reformasi Birokrasi dengan nilai BB. Opini penilaian laporan keuangan oleh BPK dengan nilai WTP, dan evaluasi akuntabilitas kinerja dengan nilai BB
34
BAB IV Target Kinerja Dan Kerangka Pendanaan
4.2
Kerangka Pendanaan
Pendanaan dari APBN difokuskan untuk mendukung daya saing sektor produksi, kelestarian dan peningkatan kemanfaatan sumber daya alam, penyiapan masyarakat menghadapi kehidupan global serta penguatan SDM serta peningkatan sarana dan prasarana IPTEK. Dalam pelaksanaan progam dan kegiatan BPPT diperlukan kaidah pelaksanaan yang tertata dengan baik dan bersinergi antara satu dengan lainnya yang meliputi kerangka pendanaan, regulasi, kelembagaan dan evaluasi. Kerangka pendanaan ditujukan untuk mempertajam alokasi anggaran agar efektif dan efisien. Melalui mekanisme penyusunan kerangka pendanaan yang dilaksanakan yaitu dengan mempertimbangkan kegitan dan anggaran tahun sebelumnya, yang kemudian direview khususnya pada keberlanjutan program terhadap agenda pembangunan dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada output/keluaran serta komponen-komponen dibawahnya. Dengan mempertimbangkan lingkungan strategis dan capaian pada visi dan misi maka dilakukan review baseline yang meliputi alokasi program, kegiatan dan output serta komponen yang berlanjut maupun yang baru; volume target pada masing-masing tingkatan serta evaluasi terhadap output yang sudah tercapai menjadi hasil/outcome. Perhitungan pada KPJM yang melalui perhitungan khususnya di tahun 2015 yang sudah dilakukan di awal tahun baik untuk biaya operasional maupun non operasional dengan dasar mempertimbangkan hasil kegiatan dan evaluasinya terhadap capaian kinerja yang sudah ditetapkan. Adapun perhitungannya yaitu dengan mempertimbangkan alokasi dari masingmasing program, yang merupakan kompilasi alokasi per kegiatan sebagai implikasi adanya anggaran di masing-masing output, sedangkan untuk tingkat komponen merupakan hasil perhitungan volume komponen dikalikan dengan satuan biaya dan inflasinya. Alokasi baseline BPPT untuk 5 tahun kedepan sesuai dengan capaian visi dan misi dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia guna menjawab kebutuhan dan tantangan dilakukan melalui penyusunan skala prioritas anggaran. Alokasi anggaran yang efektif menjadi faktor penting dalam mewujudkan sasaran prioritas pembangunan. Dalam mendukung hal tersebut, alokasi anggaran difokuskan pada program dan kegiatan yang memegang peran penting dalam pencapaian prioritas nasional untuk mendorong pertumbuhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, efisiensi dari belanja terkait operasional akan terus didorong sehingga alokasi yang terbatas menjadi lebih berdayaguna. Alokasi belanja pada prioritas didukung dengan rencana konkret yang berorientasi pada hasil dan manfaat (outcome dan impact). Dalam kaitan ini perencanaan program dan kegiatan pembangunan menjadi salah satu kunci keberhasilan dari penajaman alokasi pada prioritas tersebut. Rencana yang konkret tersebut bukan saja pada kegiatan yang mendukung pencapaian prioritas nasional melalui inovasi dan layanan teknologi. Pendanaan Program dan Kegiatan BPPT pada RPJMN 2015-2019 dalam rangka untuk mewujudkan kemandirian bangsa, peningkatan daya saing dan pelayanan publik dapat di ringkaskan pada tabel di bawah. 35
BAB IV Target Kinerja Dan Kerangka Pendanaan
Tabel 4.2. Baseline Pendanaan BPPT 2015-2019 RPJM I (2015-2019) KODE
081.01
081.02
081.06
PROGRAM / KEGIATAN 2015
2016
2017
2018
2019
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPPT
373,40
432,56
497,05
534,33
574,41
Pelayanan Internal untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi unit teknis
373,40
432,46
497,05
534,33
574,41
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Negara
65,50
100,00
182,78
196,49
211,23
Pengadaan dan Peningkatan fasilitas Laboratoria BPPT
65,50
100,00
182,78
196,49
211,23
Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi
517,30
506,56
695,41
661,58
710,31
68,10
74,90
97,75
112,08
113,77
Inovasi dan Layanan Teknologi bidang Informasi, Energi dan Material
100,10
93,90
163,49
190,88
185,88
Inovasi dan Layanan Teknologi bidang Industri Rancang Bangun dan Rekayasa
105,30
130,50
163,88
133,69
103,74
Inovasi dan Layanan Teknologi bidang Pengembangan Sumberdaya Alam
114,00
105,80
140,87
160,16
164,18
Inovasi dan Layanan Teknologi bidang Sistem Inovasi
73,80
41,20
61,28
64,77
64,00
Pelayanan Eksternal untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi unit teknis
56,00
60,10
68,14
73.25
78,74
956,20
977,09
1.375,24
1.392,40
1.495,95
Inovasi dan Layanan Teknologi bidang Agroindustri dan Bioteknologi
Jumlah
36
BAB V Penutup
BAB 5 PENUTUP Renstra BPPT 2015-2019 merupakan acuan dalam menyusun rancangan Rencana Kerja (Renja) tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), dan Perjanjian Kinerja (PK) tingkat Lembaga dan Deputi/Setama. Pelaksanaan dan pemantauan diukur melalui realisasi/capaian kinerja program, kegiatan dan anggaran. Renstra ini selanjutnya akan menjadi salah satu bahan dalam pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), laporan akuntabilitas dan evaluasi SAKIP. Kegiatan-kegiatan yang mendukung prioritas nasional dan prioritas bidang akan diutamakan selain kegiatan-kegiatan yang secara langsung menjadi tanggung jawab dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BPPT. Namun demikian, untuk hal-hal yang bersifat mendesak akan tetap dipertimbangkan untuk dilaksanakan sesuai dengan tingkat kepentingannya sejauh ketersediaan dukungan pembiayaannya. Pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaan Renstra dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku termasuk pedoman pelaksanaan SAKIP BPPT yang ditetapkan.
37
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1.
Matriks Kinerja dan Pendanaan BPPT 2015-2019
Lampiran 2.
Penjelasan Umum
38
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
Lampiran 1. Matriks Kinerja dan Pendanaan BPPT 2015-2019 MATRIK KEGIATAN DAN PENDANAAN KEMENTERIAN/LEMBAGA KEMENTERIAN/LEMBAGA : (081) BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PROGRAM/ KEGIATAN Sasaran Strategi 1
Sasaran Strategi 2
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
Terwujudnya inovasi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
DEPUTI TEKNIS
Jumlah inovasi yang dihasilkan
0
4
3
7
13
20,7
27,1
115,7
87,1
57,5
Jumlah rekomendasi yang dimanfaatkan
2
2
3
3
4
4,4
7,0
10,1
9,3
6,7
17
13
15
14
15
24,5
23,0
29,4
59,1
47,4
Terwujudnya layanan teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa Jumlah layanan teknologi Indeks Kepuasan Masyarakat
Sasaran Startegis 3
TARGET
B
B
B
B
B
B
BB
BB
BB
BB
0,8
0,8
3,0
3,5
4,0
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
8,9
8,9
8,9
9,6
10,3
B
BB
BB
BB
BB
12,0
13,4
14,1
15,1
16,3
2,7
2,6
3,1
2,6
1,8
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi Indeks Reformasi Birokrasi Opini penilaian laporan keuangan oleh BPK Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja
PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN BPPT Terwujudnya inovasi di bidang Kebijakan Teknologi Sasaran untuk mendukung peningkatan daya saing dan Program 1 kemandirian bangsa (PKT) Jumlah Inovasi di bidang PKT yang dihasilkan Jumlah Rekomendasi di bidang PKT yang
0
0
0
0
0
2
2
2
2
2
SETAMA
39
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET
ALOKASI (Rp Milyar)
2015
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
14
7
9
8
8
1,0
1,3
1,6
1,9
2,2
0,0
0,0
16,5
19,6
20,2
dimanfaatkan Sasaran Program 2 (PKT)
Sasaran Program 3 (TPSA)
Sasaran Program 4 (TPSA)
Sasaran Program 5 (TAB)
Terwujudnya layanan teknologi di bidang Kebijakan Teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa Jumlah Layanan teknologi di bidang PKT Indeks Kepuasan Masyarakat Terwujudnya inovasi di bidang Pengembangan Sumber Daya Alam untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa Jumlah Inovasi di bidang TPSA yang dihasilkan Jumlah Rekomendasi di bidang TPSA yang dimanfaatkan Terwujudnya layanan teknologi di bidang Pengembangan Sumber Daya Alam untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa Jumlah Layanan teknologi di bidang TPSA
B
Indeks Kepuasan Masyarakat Terwujudnya inovasi di bidang Agroteknologi dan Bioteknologi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa Jumlah Inovasi di bidang TAB yang dihasilkan Jumlah Rekomendasi di bidang TAB yang dimanfaatkan
B
B
B
B
B
0
0
1
3
1
0
0
0
0
0
3
4
4
4
5
22,0
18,4
22,5
32,2
37,7
0,0
4,9
14,6
14,1
12,1
B
B
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
B
B
0
0
2
1
2
0
0
0
0
0
40
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN Sasaran Program 6 (TAB)
Sasaran Program 7 (TIEM)
Sasaran Program 8 (TIEM)
Sasaran Program 9 (TIRBR)
Sasaran Program 10 (TIRBR)
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET
ALOKASI (Rp Milyar)
2015
2016
2017
2018
2019
2015
0
1
1
1
1
0,0
1,5
1,5
2,0
2,5
17,7
10,9
77,4
50,3
24,3
Terwujudnya layanan teknologi di bidang Agroteknologi dan Bioteknologi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa Jumlah Layanan teknologi di bidang TAB Indeks Kepuasan Masyarakat Terwujudnya inovasi di bidang Informasi, Elnergi dan Material untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa Jumlah Inovasi di bidang TIEM yang dihasilkan Jumlah Rekomendasi di bidang TIEM yang dimanfaatkan Terwujudnya layanan teknologi di bidang Informasi, Elnergi dan Material untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa Jumlah Layanan teknologi di bidang TIEM
B
Indeks Kepuasan Masyarakat Terwujudnya inovasi di bidang Industri Rancang Bangun dan Rekayasa untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa Jumlah Inovasi di bidang T IRBR yang dihasilkan Jumlah Rekomendasi di bidang TIRBR yang dimanfaatkan Terwujudnya layanan teknologi di bidang Rancang Bangun dan Rekayasa untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa
B
B
B
B
2016
2017
2018
2019
B
0
3
1
2
4
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1,5
1,8
3,8
23,0
5,0
B
B
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
B
B
0
1
0
1
1
3,0
11,3
7,3
3,1
1,0
0
0
1
1
2
1,7
4,4
7,0
6,7
4,9
41
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET
ALOKASI (Rp Milyar)
2015
2016
2017
2018
2019
B
B
B
B
B
2015
2016
2017
2018
2019
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
Jumlah Layanan teknologi di bidang TIRBR Indeks Kepuasan Masyarakat Kegiatan 1 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pembangunan Sistem Inovasi untuk Pengembangan Daerah Otonom Cerdas (Smart Region) (3476) Terimplementasikannya Konsep Pembangunan daerah cerdas (smart region) Sasaran Jumlah sistem pengukuran daerah cerdas (smart Kegiatan 1 region) Jumlah Daerah yang memprakarsai implementasi indikator daerah cerdas (smart region)
Sasaran Kegiatan 2
Jumlah Percontohan Desa Inovatif Jumlah dokumen strategis daerah yang inovatif (RPJMD) Meningkatnya ekosistem inovasi untuk mendukung Techno Park Kota Pekalongan Jumlah dokumen jenis perijinan bisnis & investasi yang diperbaiki Jumlah dokumen legal terkait forum tenaga intermediasi Jumlah SDM teredukasi sebagai tenaga intermediasi Jumlah teknologi perikanan budidaya yang terkodifikasi Jumlah rekomendasi RPK (Ruang Publik Kreatif)
7,6
7,1
6,2
PTID
0,3
0,7
2,5
2,8
2,5
PTID
-
0,4
0,3
-
0,1
0,6
1,0
0,9
1
1
-
1
1
1
1
1
2
1
1
0,3
0,1
0,8
0,9
0,8
1
1
1
1
0,0
0,1
0,8
0,9
0,8
1,1
0,8
0,9
0,8
0,8
0,8
0,2
0,2
0,3
0,3
0,1
0,0
0,0
0,0
0,3
0,2
0,3
0,5
0,2
0,3
0,0
-
5
2
-
1 10
-
10 1
3 -
-
5,1
-
6
-
7,8
3 -
-
10
10
1
1
1
-
2 10 -
0,4 -
0,0
0,3
0,3
-
-
0,0
-
42
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN Sasaran Kegiatan 3
Sasaran Kegiatan 4
Sasaran Kegiatan 5
Sasaran Kegiatan 6
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
2015
Berkembangnya Klaster Industri yang relevan dengan Kawasan Techno Park Pekalongan Jumlah produk KI yang memenuhi standar Jumlah pengguna teknologi yang dilayani Tersusunnya perencanaan dan implementasi pengembangan kawasan Techno Park Kota Pekalongan Jumlah dokumen legal yang dikeluarkan Walikota terkait kawasan techno park Jumlah dokumen perencanaan kawasan yang diselesaikan Jumlah dokumen teknis terkait kelembagaan pengelola techno park Kota Pekalongan Jumlah paket teknologi yang didifusikan Berkembangnya Teknoprener yang dihasilkan dari Techno Park Pekalongan Jumlah dokumen legal yang dikeluarkan Walikota tentang penetapan Pusat Inovasi
2,0 100
-
1
1
1
1
110
110
110
70
2
-
-
-
2
1
-
-
-
1
1
-
-
-
3
1
-
1
1
-
1
-
2018
2019
1,2
1,2
1,2
0,3
0,4
0,4
0,4
2,0
1,0
0,8
0,8
0,8
1,0
0,6
0,7
0,5
0,3
-
-
2017
1,3
-
1
2016
0,1
-
-
-
0,3
0,1
-
-
-
0,3
0,1
-
-
0,5
0,3
0,7
0,5
0,3
3,4
1,4
1,8
1,4
1,0
-
0,1
-
0,0
-
-
Jumlah peserta inkubasi/UKM yang dilayani
5
10
10
7
5
2,2
1,0
1,3
0,9
0,5
Jumlah PPBT/UKM inovatif yang diluluskan
5
11
21
22
11
1,2
0,2
0,5
0,5
0,5
0,0
0,4
0,6
0,5
0,5
0,4
0,6
Pemanfaatan Teknologi tematik untuk mendukung Techno Park Kota Pekalongan Jumlah lokasi percontohan implementasi teknologi mikroba untuk pakan ikan
-
1
1
-
-
-
-
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
0,0
43
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
Jumlah lokasi percontohan implementasi teknologi mikroba untuk pupuk organik Kegiatan 2 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kawasan Spesifik (3474) Berkembangnya jaringan inovasi dan kawasan spesifik Sasaran berbasis IPTEKIN Kegiatan 1 Jumlah referensi teknis kawasan spesifik Jumlah kajian kawasan spesifik
Sasaran Kegiatan 2
Sasaran Kegiatan 3
Jumlah capacity building dan kolaborasi dengan jaringan inovasi mitra luar negeri Meningkatnya manajemen invensi dan inovasi penghasil dan pengguna teknologi Jumlah referensi teknis manajemen invensi/inovasi Jumlah percontohan perguruan tinggi/lemlitbang (penghasil teknologi) yang menerapkan manajemen invensi Jumlah percontohan IKM (pengguna teknologi) yang menerapkan manajemen inovasi Berkembangnya ekosistem inovasi untuk mendukung Techno Park Kabupaten Pelalawan Jumlah dokumen jenis perijinan bisnis & investasi yang diperbaiki Jumlah dokumen jenis insentif yang diperlukan kawasan techno park Jumlah SDM teredukasi sebagai tenaga intermediator
TARGET 2015
2016
2017
-
-
-
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
1
1
-
1
2
1
-
1
1
1
1
1
1
1
-
-
2015 -
-
2017 -
2018
2019
0,5
0,5
4,7
9,3
12,3
11,7
10,0
0,0
0,5
1,7
1,5
1,3
0,2
0,4
0,2
0,3
0,3
0,3
0,3
1,0
1,0
1,0
1,1
1,1
1,2
1,2
0,5
0,5
-
0,0 -
1
2
-
1
1
2
2
0,3
0,3
0,6
0,6
-
1
1
2
2
0,3
0,3
0,6
0,6
1,0
0,8
0,8
0,8
0,7
0,5
0,2
0,2
0,3
0,2
0,5
0,5
0,5
5 -
3 1
10
10
-
2016
2 -
-
3 -
10
2 -
10
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
PTKS
0,1 10
0,5
0,5
44
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR Jumlah teknologi bidang sawit yang terkodifikasi
Sasaran Kegiatan 4
2016
-
-
Jumlah dokumen masterplan klaster industri
Jumlah pengguna teknologi yang dilayani Tersusunnya perencanaan dan implementasi pengembangan kawasan Techno Park Kabupaten Pelalawan Jumlah dokumen perencanaan spasial kawasan yang diselesaikan Jumlah dokumen legal yang dikeluarkan Bupati terkait kawasan techno park Jumlah dokumen teknis yang dihasilkan terkait kelembagaan pengeloila techno park Pelalawan Jumlah paket teknologi yang didifusikan
Sasaran Kegiatan 6
2015
2017 1
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
-
-
Berkembangnya Teknoprener yang dihasilkan dari Techno Park Kabupaten Pelalawan Jumlah dokumen legal yang dikeluarkan Bupati terkait Pusat Inovasi Jumlah peserta inkubasi/UKM yang dilayani Jumlah PPBT/UKM inovatif yang diluluskan
1 -
10
6 3
1
-
-
-
1
-
-
-
2016
2017
2018
2019
0,1
0,8
0,6
0,1
1,0
1,0
0,8
0,1
1
1
1
1
0,1
0,1
0,1
0,1
1
1
1
1
0,3
0,4
0,4
0,3
40
50
50
40
0,1
0,3
0,5
0,5
0,4
1,9
3,6
4,5
4,1
4,0
1,0
1,1
2,5
2,1
2,0
4 -
1
1
5
4
2
2015
-
10
10
9
-
-
-
0,3
-
-
-
0,1
0,1
0,5
2,4
2,0
2,0
2,0
0,4
0,8
1,0
1,0
1,0
1
-
1
-
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
0,2
Meningkatnya produktivitas klaster industri unggulan untuk mendukung Techno Park Pelalawan Jumlah dokumen kajian potensi industri hilir sawit Jumlah dokumen kontrak transaksi bisnis antara anggota klaster Jumlah anggota klaster yang meningkat kapasitasnya
Sasaran Kegiatan
TARGET
1
-
0,1
10
15
20
20
20
0,2
0,4
0,5
0,5
0,5
5
10
15
15
10
0,2
0,4
0,5
0,5
0,5
45
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
Sasaran Kegiatan 7
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR Pemenuhan kebutuhan dasar/spesifik lokal yang meningkat Jumlah dokumen perencanaan air bersih, lim-bah, dan drainase untuk kawasan techno park Jumlah dokumen perencanaan energi untuk kawasan techno park Jumlah dokumen perencanaan TIK untuk kawasan techno park Jumlah dokumen perencanaan sistem transportasi untuk kawasan techno park
Jumlah dokumen sistem standardisasi techno park Kegiatan 3 : Pengkajian dan Pengembangan Teknoprener dan Klaster Industri (3475) Sasaran Meningkatnya Ekosistem Inovasi untuk mendukung Kegiatan 1 Techno Park Cimahi Jumlah jenis perizinan yang kualitas pelayanannya meningkat. Jumlah dokumen analisis kebutuhan ruang publik kreatif (RPK) Jumlah kerjasama dengan lembaga pendamping (Universitas &Litbang) Sasaran Berkembangnya Klaster Industri yang relevan dengan Kegiatan 2 kawasan Techno Park Cimahi
TARGET 2015
2016
1
2017
1
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
1
2019
1
1
2015
2,2
1,0
0,3
1,2
0,8
1,0
0,5
0,5
0,6 0,8
1,2
0,5
-
-
0,6
1
-
-
-
-
0,4
-
-
-
-
5 -
1
4 1
2
1
2
3 -
1
1
2
1 -
1
1
2019
2,2
-
1
2018
1,7
-
1
2017
1,3
2
-
2016
14,2
8,8
15,1
16,1
15,9
1,0
0,7
0,8
0,8
0,8
0,4
0,3
0,4
0,4
0,4
0,4
0,3
0,3
0,2
0,4
0,4
0,4
1,2
0,9
1,5
1,6
1,6
-
-
-
2
2
2
2
0,4
0,3
0,3
0,3
0,3
% Peningkatan Rantai Nilai Klaster Industri
-
10
10
10
10
0,4
0,3
0,6
0,7
0,7
110
110
110
110
0,4
0,3
0,6
0,6
0,6
120
PTKI
-
Jumlah implementasi model bisnis Jumlah pengguna teknologi yang dilayani
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
46
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN Sasaran Kegiatan 3
Sasaran Kegiatan 4
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR Tersusunnya perencanaan dan implementasi pengembangan kawasan Techno Park Cimahi Jumlah dokumen perencanaan kawasan yang diselesaikan Jumlah dokumen legal yang dikeluarkan Walikota terkait kawasan techno park Jumlah paket teknologi yang didifusikan Berkembangnya Teknoprener yang dihasilkan dari Techno Park CImahi Jumlah tenant/ UKM yang dilayani Jumlah PPBT/ UKM Inovatif yang diluluskan
Sasaran Kegiatan 5
Sasaran Kegiatan 6
Sasaran Kegiatan 7
Pemanfaatan Teknologi tematik untuk mendukung Techno Park Kota Cimahi Jumlah dokumen perencanaan pengembangan Techno Park dalam mendukung Cimahi sebagai smart city Meningkatnya perguruan tinggi yang melaksanakan perkuliahan technopreneurship Jumlah Perguruan Tinggi yang melaksanakan perkuliahan technopreneurship
2015
2016
2 3 2
1 2
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
-
-
-
0,4
1
1
30
20
20
5
10
17
18
10
10
10+3
10
10+3
1
13+3
2
16+3
1
19+3
13+3
16+3
19+3
Meningkatnya perusahaan inovatif Jumlah Perusahaan Inovatif yang dihasilkan
20
7
0,2
0,5
20
1
0,7
-
2
15
15
10
2016
1,4 -
10
1
2015
-
Meningkatnya Pusat Inovasi Jumlah Pusat Inovasi yang dibangun dan berfungsi
Sasaran Kegiatan 8
TARGET
-
2017
2018
0,7
2019
0,8
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
0,9
-
-
-
-
-
-
0,5
0,5
0,7
0,8
0,9
0,6
0,8
1,2
1,5
1,6
0,6
0,8
1,2
1,5
1,6
0,6
0,7
1,0
1,0
1,0
0,6
0,7
1,0
1,0
1,0
1,5
1,5
1,8
2,1
2,4
1,5
1,5
1,8
2,1
2,4
1,0
1,3
1,7
1,9
2,2
1,0
1,3
1,7
1,9
2,2
7,0
2,2
4,4
4,4
3,5
7,0
2,2
4,4
4,4
3,5
47
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
Tersusunnya rumusan kebijakan Teknoprener dan klaster Industri Jumlah model kebijakan pengembangan teknoprener Jumlah model kebijakan pengembangan klaster industri Kegiatan 4 : Penerapan dan Pelayanan Inkubasi Teknologi (3463) Sasaran Meningkatnya jumlah Perusahaan Pemula Berbasis Kegiatan 1 Teknologi (PPBT) Jumlah tenant yang diinkubasi Jumlah Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang dihasilkan Sasaran Meningkatnya layanan Jejaring Bisnis dan Akses Kegiatan 2 Pembiayaan Jumlah temu bisnis bagi peserta inkubasi Jumlah Skema Pembiayaan untuk bisnis inovatif yang tersedia Sasaran Layanan Jasa Inkubasi Teknologi(PNBP) Kegiatan 3 Jumlah Layanan Jasa Inkubasi Teknologi (PNBP) Sasaran Layanan Perkantoran Kegiatan 4 Jumlah Layanan Belanja Pegawai
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
2015
Sasaran Kegiatan 9
Jumlah Layanan Belanja Operasional Kegiatan 5 : Penerapan dan Pelayanan Teknologi Kreatif Keramik (3514)
2016
0,0 -
-
-
1
1
1
1
-
1
1
1
-
0,1
2017
2018
2019
2,0
2,0
2,0
1,0
1,0
1,0
0,1
1,0
1,0
1,0
4,5
6,0
9,3
9,7
7,2
2,0
2,0
4,0
4,0
2,0
-
10
10
20
20
10
1,0
1,0
2,0
2,0
1,0
5
5
10
10
5
1,0
1,0
2,0
2,0
1,0
2,5
1,6
2,5
2,5
1,7
1
1
1
1
1
1,0
0,5
1,0
1,0
1,0
5
3
5
5
2
1,5
1,1
1,5
1,5
0,7
0,0
0,0
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
2,4
2,7
3,1
3,4
14
14
14
14
2,0
2,2
2,4
2,7
12
12
12
12
0,4
0,5
0,7
0,8
6,8
7,9
9,0
9,8
6,0
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
BIT
BTIKK
48
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN Sasaran Kegiatan 1
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
Sasaran Kegiatan 3 Sasaran Kegiatan 4 Sasaran Kegiatan 5 Sasaran Kegiatan 6
2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
2015
IKM Keramik yang dihasilkan Jumlah PPBT atau UKM Inovatif
Sasaran Kegiatan 2
TARGET
-
2
3
4
3
Pengembangan Teknologi Bahan Baku, Desain dan Proses Produksi Industri Kreatif Keramik
2016
2017
2018
2019
0,2
0,3
0,3
0,3
0,2
0,3
0,3
0,3
1,2
1,4
1,5
1,6
Jumlah Inovasi Bahan
-
2
2
2
2
0,5
0,6
0,7
0,7
Inovasi Desain
-
2
2
2
2
0,2
0,3
0,3
0,3
Prototipe Alat Pengembangan Strategi Pemasaran Industri Kreatif keramik Jumlah Pelaksanaan Temu Bisnis dan Pameran
-
2
2
2
2
0,5
0,5
0,5
0,6
0,2
0,2
0,2
0,3
0,2
0,2
0,2
0,3
Layanan Jasa Keramik Kreatif (PNBP)
0,2
0,3
0,3
0,3
Jumlah Layanan Jasa Keramik Kreatif (PNBP)
0,2
0,3
0,3
0,3
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
0,2
0,2
0,2
0,3
Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
0,2
0,2
0,2
0,3
Layanan Perkantoran
4,8
5,6
6,5
7,1
Jumlah Layanan Belanja Pegawai Jumlah Layanan Belanja Operasional Kegiatan 6 : Pengkajian dan Penerapan Strategi Teknologi dan Sistem Audit Teknologi (3515) Sasaran Tersusunnya Kebijakan Sistem Audit Teknologi Kegiatan 1
-
2
2
2
2
14
14
14
14
3,5
3,5
3,5
3,8
12
12
12
12
1,3
2,1
3,0
3,3
1,2
3,0
3,7
4,2
0,7
0,7
1,0
1,0
13,6
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
PSTAT
49
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR Jumlah Kebijakan Standar Audit Teknologi
Sasaran Kegiatan 2
Sasaran Kegiatan 3
TARGET 2015
2017
2018
2019
1
1
1
1
2015
2016
Terbangunnya Kelembagaan Audit Teknologi
2017
2018
2019
0,7
0,7
1,0
1,0
0,0
0,7
1,0
1,3
Jumlah Kelembagaan Audit Teknologi
-
-
1
1
1
0,3
0,5
0,8
Jumlah Auditor Teknologi tersertifikasi
-
-
5
5
5
0,4
0,5
0,5
0,9
0,9
1,0
0,9
0,9
1,0
0,5
0,8
0,8
0,9
0,5
0,8
0,8
0,9
40,1
16,0
34,7
68,2
67,8
24,3
0,0
13,0
41,1
38,4
12,5
31,0
31,0
0,5
10,1
7,4
9,5
15,6
19,6
20,7
9,5
9,5
12,0
12,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
6,6
6,1
7,6
8,7
Terimplementasikannya konsep valuasi Teknologi
0,0 -
1
1
1
Tersusunnya intelijen teknologi
Jumlah Dokumen Intelijen Teknologi Kegiatan 7 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Survei Kelautan (3473) Sasaran Berfungsinya Sarana dan Prasarana Survei dan Kegiatan 1 Observasi Kelautan Jumlah fasilitas survei dan observasi kelautan Jumlah Prosentase Terbangunnya Kawasan NSTP Maritim Kab. PPU Sasaran Layanan Teknologi Survey Kelautan Kegiatan 2 Jumlah Layanan Teknologi Survey Kelautan Sasaran Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Kegiatan 3 Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Sasaran
2016
-
Jumlah Dokumen valuasi teknologi Sasaran Kegiatan 4
ALOKASI (Rp Milyar)
Layanan Perkantoran
1
-
-
-
-
1
4 -
1
1
4
4
40%
100%
9,0
2
2
2
2
2 0,6 6,2
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
BTSK
50
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
ALOKASI (Rp Milyar)
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
14
14
14
14
5,8
5,2
6,6
7,6
12
12
12
12
0,8
0,9
0,9
1,1
3,0
8,4
8,0
1,7
5,0
5,0
1,7
5,0
5,0
1,3
3,4
3,0
1,3
3,4
3,0
15,9
18,8
14,6
6,7
8,7
7,2
6,7
8,7
7,2
9,2
10,1
7,4
9,2
10,1
7,4
43,2
35,5
55,1
62,9
18,4
13,0
20,2
23,7
Kegiatan 4 Jumlah Layanan Belanja Pegawai Jumlah Layanan Belanja Operasional Kegiatan 8 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Sumber Daya Mineral (3508) Sasaran Inovasi teknologi peningkatan nilai tambah dan Kegiatan 1 pengelolaan mineral Jumlah inovasi teknologi pengolahan dan pemurnian minerak nikel Sasaran Inovasi teknologi peningkatan nilai tambah dan Kegiatan 2 pengelolaan mineral Jumlah inovasi teknologi pengolahan dan pengelolaan pertambangan emas skala kecil (PESK) Kegiatan 9 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah (3493) Sasaran Pemanfaatan teknologi eksplorasi sumber daya Kegiatan 1 wilayah lahan gambut Jumlah Pemanfaatan teknologi eksplorasi sumber daya wilayah lahan gambut Sasaran Pembangunan kawasan National Science Techno Park Kegiatan 2 Maritim Prosentase terbangunnya kawasan National Science Techno Park Maritim Kegiatan 10 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (3512) Sasaran Termanfaatkannya teknologi modifikasi cuaca
6,3 0,0 1
1
1
1
1 0,0
1
1
1
1
1 3,0
-
-
1
1
1
1
1
40%
11,7
1
100% 51,5
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
PTPSM
PTPSW
B2TMC
51
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET
ALOKASI (Rp Milyar)
2015
2016
2017
2018
2019
2015
1
1
1
1
1
0,0
2016
2017
2018
2019
Kegiatan 1 Sasaran Kegiatan 2
Sasaran Kegiatan 3
Jumlah layanan Jasa Teknologi Modifikasi Cuaca Inovasi dan layanan teknologi mitigasi bencana hidrometeorologi Inovasi dan layanan teknologi mitigasi bencana hidrometeorologi Revitalisasi Armada Penjinak Bencana Hidrometeorologi
Sasaran Kegiatan 5
-
1 -
1
39,0
15,0
18,5
1
1
1
17,2
18,5
20,5
18,5
13,0
16,2
17,2
18,5
13,0
16,2
17,2
6,3
6,7
6,7
7,0
1
1
1
Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
0,1
Layanan Perkantoran
6,2
1
33,5
12,0
0,1
Jumlah Layanan Belanja Operasional Kegiatan 11 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Reduksi Risiko Bencana (3507) Sasaran Inovasi Sistem dan Teknologi Reduksi Risiko Bencana Kegiatan 1 Longsor dan Gempa Bumi Jumlah Inovasi Sistem dan Teknologi Reduksi Risiko Bencana Longsor
29,2 1
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Jumlah Layanan Belanja Pegawai
17,2
1
22,0 1
16,2
1
Layanan Jasa Teknologi Modifikasi Cuaca (PNBP) Jumlah Jasa Teknologi Modifikasi Cuaca (PNBP)
Sasaran Kegiatan 4
1
15,2
14
14
14
14
5,1
5,2
5,4
5,7
12
12
12
12
1,2
1,5
1,3
1,3
4,8
4,6
5,5
6,3
7,3
4,8
0,0
5,5
6,3
7,3
3,0
3,5
4,0
1
1
1
1
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
PTRRB
52
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
Jumlah Inovasi Sistem dan Teknologi Monitoring Kekuatan Gedung Bertingkat Terhadap Bencana Gempa Bumi Kegiatan 12 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan (3500) Sasaran Inovasi Teknologi Pengelolaan Lingkungan Perkotaan Kegiatan 1 Jumlah Inovasi Teknologi pengelolaan sampah dan limbah padat Jumlah Inovasi Teknologi pengelolaan air bersih dan air limbah Sasaran Inovasi Teknologi Pengelolaan Lingkungan Perkotaan Kegiatan 2 Jumlah Inovasi Teknologi Pemantauan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan (Air, Udara, Tanah) Perkotaan Kegiatan 13 : Penerapan Teknologi Pengolahan Air dan Limbah (3470) Sasaran Termanfaatkannya layanan Teknologi Pengolahan Air Kegiatan 1 dan Air Limbah Jumlah Layanan Teknologi Pengolahan Air dan Air Limbah Sasaran Layanan Jasa Teknologi Pengolahan Air dan Limbah Kegiatan 2 (PNBP) Jumlah Jasa Teknologi Pengolahan Air dan Limbah (PNBP) Sasaran Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Kegiatan 3 Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
TARGET
ALOKASI (Rp Milyar)
2015
2016
2017
2018
2019
1
1
1
1
1
2015
2,1
2016
1
2019
2,9
3,3
6,1
7,0
10,0
10,0
0,0
5,0
8,0
8,0
1
1
1
3,0
6,0
5,0
1
1
1
2,0
2,0
3,0
2,0
2,0
2,0
2,0
2,0
2,0
3,4
3,6
4,2
4,4
0,0
0,4
0,5
0,5
0,4
0,5
0,5
0,4
0,1
0,5
0,5
0,4
0,1
0,5
0,5
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
1
1
1 6,5
1
1
2018
2,5
0,0 1
2017
1
1
1
1
1
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
PTL
BTPAL
53
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN Sasaran Kegiatan 4
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2018
2019
2015
Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Belanja Pegawai
Jumlah Layanan Belanja Operasional Kegiatan 14 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Produksi Pertanian (3503) Sasaran Inovasi teknologi peternakan sapi melalui sistim Kegiatan 1 integrasi sapi-sawit Jumlah prototipe pakan komplit berbasis limbah sawit
Sasaran Kegiatan 2
2017
ALOKASI (Rp Milyar)
Jumlah rekomendasi teknologi reproduksi dan kesehatan hewan di kawasan integrasinsapi sawit Jumlahrekomendasi Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Animal Husbandry Practices (GAHP) di kawasan integrasi sapi-sawit Jumlah prototipe kit pendeteksi dini penyakit busuk pangkal batang dan pembungaan tanaman kelapa sawit di kawasan integrasi sapi sawit Rekomendasi Kajian Gen-gen Potensial pada tanaman kelapa sawit Inovasi Teknologi Produksi benih udang galah monosex jantan dan teknologi produksi ikan nila (Salina & Marine Tilapia) Jumlah prototype udang galahmonosex jantan Jumlah Alih Teknologiproduksi ikan nila salina & Marine Tilapia
2018
2019
3,0
3,0
3,3
3,5
14
14
14
2,3
2,4
2,5
2,5
12
12
12
12
0,7
0,7
0,9
1,0
5,5
26,0
32,0
37,0
37,0
PTPP
1,3
2,0
5,0
6,0
6,5
PTPP
0,5
1,0
1,0
2,0
2,0
0,4
0,4
0,8
0,8
1,0
0,4
0,4
1,3
1,3
1,5
2,0
2,0
2,0
-
1
1
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1 1
2017
14
-
-
2016
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
1
-
1
1 -
1
1 2 -
1 -
1 -
0,0
0,3
0,0
0,0
0,0
1,5
2,0
3,5
4,0
5,0
0,5
1,0
2,0
2,5
3,0
0,5
0,5
1,0
1,0
1,0
54
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
Sasaran Kegiatan 3
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
2018
2019
2015
1
1
1
1
1
0,5
0,5
0,5
0,5
1,0
0,0
1,9
0,0
0,0
0,0
0,0
0,6
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
7,2
7,5
80,00,5 0
7,0
Jumlah rekomendasi pemeliharaan dan perbaikan kualitas induk ikan nila (salina dan Marine Tilapia) Terlaksananya Inovasi dan Layanan Teknologi Peningkatan Daya Saing Industri Kakao Unggulan Jumlah Prototipe biopestisida Beauvaria dan Trichodema Jumlah Rekomendasi pasca panen dan GAP
1
1
1
0,2
1
0,4
Sasaran Kegiatan 4
-
1
Jumlah Prototype produk hilir kakao Inovasi dan layanan teknologi techno park di Kab. Bantaeng Jumlah Unit Usaha berbadan hukum yang dilayani di techno park kab. Bantaeng Jumlah Penerima Manfaat Teknologi
Kegiatan 15 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Agroindustri (3478) Sasaran Inovasi dan Layanan Teknologi Techno Park Kab. Kegiatan 1 Grobogan Jumlah unit usaha berbadan hukum yang dilayani Jumlah prototipe inovasi teknologi pengolahan pangan lokal Jumlah SOP pengelolaan techno park dan sistim kelembagaan & kemitraan Sasaran Inovasi teknologi produksi turunan sawit Kegiatan 2
1
1
1
1
2016
1
Jumlah Teknologi Bibit Stimulant grafting kakao Jumlah Alih Teknologi Pasca Panen
ALOKASI (Rp Milyar)
-
0,0
0,2
0,0 5
5
5
6,2
6,0
7,0
6,0
100
100
100
100
1,0
1,5
1,5
1,0
12,4
14,3
16,6
13,3
4,5
3,4
3,2
3,2
3,0
1,0
0,7
0,7
1,5
2,4
2,0
2,0
0,5
0,5
2,0
2,0
-
2
-
1 -
2019
5
14,3
-
2018
PTPP
0,4
1
-
2017
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
2
2
-
1
-
1
1 1
-
1,5
2,0
PTA
PTA
55
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
Jumlah prototipe turunan sawit
2016 1
2
Jumlah alih teknologi
Sasaran Kegiatan 3
Sasaran Kegiatan 4
Jumlah perusahaan yang memanfaatkan hasil inovasi teknologi produksi turunan sawit Diterapkannya inovasi teknologi peningkatan masa kesegaran buah tropis (mangga)
2018
2019
-
-
-
-
1
-
2015
2016 1,5
-
-
2017 2,0
Jumlah paket kajian
-
1
Jumlah paket konsep desain
-
-
Jumlah prototipe skala pilot
-
-
-
Jumlah alih teknologi Inovasi teknologi produksi pangan berbahan baku lokal Jumlah prototipe pangan non beras
-
-
-
1
-
1 -
Jumlah prototipe formula pangan fungsional
-
1
Jumah buku Outlook Teknologi Pangan
1
1,5
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
1
Jumlah alih teknologi pengolahan rumput laut
-
-
Jumlah perusahaan yang memanfaatkan hasil inovasi teknologi pengolahan rumput laut
-
-
-
1 1
1
-
1
1
-
1
-
1
-
1
-
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
2,0 4,1
-
3,1
PTA
-
2,0 4,1
-
-
3,1
3,1
5,1
4,8
1,8
1,0
1,0
2,6
2,3
1,6
0,8
1,0
1,0
1,0
0,5
0,5
0,5
0,5
1,8
1,8
2,5
2,0
1,8
0,5
-
0,5
1,3
-
0,5
-
Inovasi teknologi pengolahan rumput laut Jumlah prototipe hasil pengolahan rumput laut
2,0
-
1
2019
-
-
-
2,0
1
1
2018
-
1,5
Jumlah perusahaan yang memanfaatkan hasil inovasi teknologi produksi pangan non beras
Sasaran Kegiatan 5
2017
ALOKASI (Rp Milyar)
-
2,5
3,1
PTA
-
PTA
1,0
56
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
2015
Kegiatan 16 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pati (3460) Sasaran Kegiatan 1
Sasaran Kegiatan 2
Sasaran Kegiatan 3
Jumlah prototype inovasi teknologi pati
-
1
Jumlah Front End Engineering Design teknologi pati Jumlah perusahaan yang memanfaatkan hasil inovasi teknologi pati sebagai bahan baku aneka produk pangan yang aman dan bergizi Inovasi dan layanan teknologi Techno Park di Kab. Lampung Tengah Jumlah unit usaha berbadan hukum yang dilayani di Techno Park Kab Lampung Tengah
-
1 -
3 -
Jumlah difusi teknologi
-
1 -
1 1
5 2
1
-
1 1
35,7
1,1
4,2
3,5
5,0
-
0,8
1,7
3,0
4,1
-
0,3
-
7
1
1
1
-
1
1
1
-
3
-
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
2,8
0,9 10,5
12,0
9,0
5,0
6,0
6,0
7,0
2,5
3,0
3,0
1,1
1,0
1,5
2,0
1,5
2,4
2,9
3,5
1,5
2,4
2,9
3,5
0,0
0,3
0,3
0,0
0,3
0,3
0,0
0,0
0,2
0,2
0,3
0,0
0,2
0,2
0,3
0,0
0,3
0,3
0,4
-
2
30
-
30 0,0
B2TP
-
9,5
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 30
0,5
6,1
0,0 2
-
9,0
3
Kendaraan Bermotor
2019
31,0
6
3
2018
28,9
0,0 3
2017
19,6
6
Layanan Jasa Teknologi Pati (PNBP)
Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Sasaran Kegiatan 6
-
Jumlah Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi
Jumlah Kendaraan Bermotor Sasaran Kegiatan 5
9,0
Inovasi teknologi pati termodifikasi sebagai bahan baku aneka produk pangan yang aman dan bergizi
Jumlah Jasa Teknologi Pati (PNBP) Sasaran Kegiatan 4
2016
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
57
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
2018
2019
66
66
66
Jumlah Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Sasaran Kegiatan 7
2015
2016
Layanan Perkantoran
2017
2018
2019
0,3
0,3
0,4
11,0
12,1
13,3
14,6
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
Jumlah Layanan Belanja Pegawai
14
14
14
14
8,3
9,1
10,1
11,1
Jumlah Layanan Belanja Operasional
12
12
12
12
2,7
2,9
3,2
3,5
2,5
2,8
7,5
7,5
7,5
PTB
1,6
1,5
3,0
3,0
3,0
PTB
1,6
1,5
Kegiatan 17 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bioindustri (3480) Sasaran Inovasi teknologi produksi pupuk dan pestisida hayati Kegiatan 1 Jumlah prototipe pupuk dan pestisida hayati Jumlah paten komersial pupuk dan pestisida hayati Sasaran Kegiatan 2
ALOKASI (Rp Milyar)
1 -
1
-
-
1
1
1
-
Inovasi teknologi produksi enzim
Jumlah prototipe enzim Jumlah inovasi teknologi produksi enzim yang diterapkan oleh perusahaan Kegiatan 18 : Pengkajian dan Penerapan Bioteknologi (3465) Sasaran Inovasi dan layanan teknologi produksi bibit Kegiatan 1 hortikultura Jumlah prototipe bibit hortikultura Sasaran Layanan Jasa Bioteknologi (PNBP) Kegiatan 2 Jumlah mitra yang memanfaatkan layanan teknologi produksi bibit tanaman melalui kultur jaringan ex-vitro
0,9
1
-
-
-
-
1
-
1
1
1
1
1
1
1
0,9 1
1
1
-
-
1,4 -
-
-
3,0
3,0
3,0
4,5
4,5
4,5
-
-
-
1,4
4,5
4,5
4,5
14,3
12,4
16,2
17,6
19,0
B Biotek
1,4
0,0
1,5
1,5
1,5
BBiotek
1,4
0,0
1,5
1,5
1,5
3,3
3,2
3,2
3,2
3,2
1,5
1,5
2,0
2,5
58
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
ALOKASI (Rp Milyar)
2016
2017
2018
2019
1
1
1
1
2015
2016
2017
2018
2019
dan in-vitro Jumlah Jasa Teknologi Bioteknologi (PNBP) Sasaran Kegiatan 3
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
0,0
Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Sasaran Kegiatan 4
15
15
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
0,0
Jumlah Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Sasaran Kegiatan 5
15
5
5
Jumlah Layanan Belanja Operasional Kegiatan 19 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Farmasi dan Medika (3482) Sasaran Inovasi teknologi produksi bahan baku obat berbasis Kegiatan 1 pati/gula Jumlah prototipe Dextrose Mono Hydrate (DMH) sebagai bahan baku obat Jumlah pilot plant produksi Dextrose Mono Hydrate (DMH) sebagai bahan baku obat Jumlah paten komersial produksi Dextrose Mono Hydrate (DMH) sebagai bahan baku obat Sasaran Inovasi teknologi produksi bahan baku obat dengan Kegiatan 2 ekstraksi
9,5
1,2
0,7
0,0
0,2
0,2
0,3
0,0
0,2
0,2
0,3
0,0
0,2
0,3
0,5
0,2
0,3
0,5
9,2
11,3
12,4
13,6
14
14
14
14
6,9
7,6
8,3
9,2
12
12
12
12
2,4
3,7
4,1
4,5
8,1
15,0
16,0
16,5
1,0
5,5
5,5
5,5
1,0
5,5
5,9
-
1,7
5
Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Belanja Pegawai
1,7
1
1
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
-
-
-
2,3
-
PTFM
5,5
4,0
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
5,5
4,5
5,0
59
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
Jumlah prototype bahan baku obat dengan ekstraksi (anti malaria, anti amuba, fitoestrogen, antidiabetes, immunosurveilans) Jumlah alih teknologi bahan baku obat dengan ekstraksi Jumlah buku outlook teknologi kesehatan Sasaran Inovasi teknologi produksi bahan baku obat dengan Kegiatan 3 bioteknologi Jumlah prototype bahan baku obat dengan bioteknologi (stem cell, kit diagnostic, sefalosforin, vaksin) Kegiatan 20 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Elektronika (5867) Sasaran Kegiatan 1
Sasaran Kegiatan 2
Layanan teknologi elektronika navigasi yang dimanfaatkan untuk transportasi Jumlah Paket Teknologi Sistem Navigasi Transportasi Bandara Jumlah Paket Teknologi Sistem Navigasi Transportasi Laut Jumlah Pengujian Elektronika Navigasi
TARGET 2015
2016
2017
2018
2019
3
2
2
2
1
1
1
1
1
1
-
ALOKASI (Rp Milyar)
-
-
1
-
1
1
1
2015
1,8
1
-
-
-
-
-
1
-
2 -
-
-
Jumlah Paket Teknologi Sistem Elektromedika
-
-
-
Jumlah Pengujian Infrastruktur Telemedicine
-
-
-
Kegiatan 21 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan
1 -
2018
2019
2,0
2,5
1,5
2,0
2,0
0,5
0,5
0,5
0,5
4,8
5,5
6,0
6,0
4,8
5,5
6,0
6,0
5,8
24,8
46,5
23,5
14,3
27,0
12,5
2
5,5
10,5
6,0
1
3,8
9,0
4,0
3
5,0
7,5
2,5
10,5
19,5
11,0
-
1
Layanan Konvergensi Teknologi Elektronika dan Telekomunikasi Sistem Telemedicine Jumlah Paket Teknologi Infrastruktur Konvergensi
2017 2,0
0,0
-
2016
2
2
3,5
5,5
2,5
3
2
3,5
6,0
2,5
5
3,5
8,0
6,0
15,5
14,5
12,0
5,2
7,3
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
PTE
PTIK
60
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
Komunikasi (3481) Sasaran Kegiatan 1
Terwujudnya e-Services berbasis identifikasi elektronik
Jumlah produk inovasi teknologi di bidang eGovernment dan e-business yang dimanfaatkan oleh perusahaan Terwujudnya penggunaan bersama infrastruktur Data Sasaran Center untuk cloud computing dan Certificate Kegiatan 2 Authority Jumlah pengguna hasil inovasi dan layanan teknologi infrastruktur TIK, khususnya IT security Terwujudnya penggunaan inovasi dan Layanan Sasaran Teknologi Intelligent Computing utk human Kegiatan 3 information processing Jumlah inovasi teknologi intelligent computing yang digunakan oleh instansi pemerintah / industri / akademisi Kegiatan 22 : Pengkajian dan Penerapan Jaringan Informasi Iptek (3462) Sasaran Layanan Jasa Teknologi jaringan informasi IPTEK Kegiatan 1 (PNBP) - Jumlah Layanan Jaringan Informasi Iptek - Jumlah Layanan Pemasyarakatan Iptek Sasaran Kegiatan 2
1
4
1
4
4,0
4,5
4,5
2,7
4,0
4,5
4,5
2,8
4,5
5,0
3,0
2,8
4,5
5,0
3,0
1,8
7,0
5,0
4,5
1,8
7,0
5,0
4,5
9,0
8,3
9,3
10,2
11,2
4,9
4,1
4,6
5,0
5,5
1
4
4
1
4
1
11
13
15
17
20
4,5
3,6
4,0
4,4
4,9
2
2
2
2
2
0,4
0,5
0,6
0,6
0,7
4,2
4,2
4,8
5,2
5,7
3,1
3,1
3,4
3,7
4,1
Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Belanja Pegawai
2,7
14
14
14
14
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
IPTEKNET
61
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
Jumlah Layanan Belanja Operasional Kegiatan 22 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Konversi Energi (5864) Sasaran Terwujudnya Inovasi Teknologi PLTP Binary Cycle sd Kegiatan 1 500 KW Jumlah PLTP 100 KW yang beroperasi Sasaran Kegiatan 2
Sasaran Kegiatan 3 Sasaran Kegiatan 4
Sasaran Kegiatan 5
Sasaran
Jumlah PLTP 500 kW yang beroperasi Terwujudnya Inovasi Teknologi PLTP Kondensing s/d 5 MW Jumlah PLTP 3 MW yang beroperasi Jumlah Desain PLTP 5 MW Inovasi Teknologi untuk Pengujian sistem energi baru terbarukan Inovasi Teknologi Smart Grid sebagai sistem energi baru terbarukan Terwujudnya Kawasan Techno Park Energi Terbarukan (Baron Techno Park) Jumlah Pilot project teknologi sistem kelistrikan EBT dan Peningkatan jumlah wisatawan ke Baron
2016
2017
2018
2019
2015
12
12
12
12
1,1
1,1
1,4
1,5
1,6
34,1
38,6
78,5
71,4
78,7
1,9
3,8
1,5
0,0
30,0
0,6
0,8
1,3
3,0
1,5
17,7
3,9
34,0
11,0
17,7
2,0
34,0
1,0
1
1
1
1
1
ALOKASI (Rp Milyar)
2
1
-
1
3 1
1
1
4
1
4
2
4
2
2 -
2017
-
4
1
2018
-
1,9
Inovasi Teknologi Konservasi dan Audit Energi Jumlah Perekayasaan Teknologi Waste Heat Recovery Unit yang Efisien Jumlah Penerapan Sistem Audit dan Managemen Energi Layanan Jasa Teknologi Energi (PNBP)
2016
2019
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
B2TKE
-
-
30,0 0,0 -
10,0
1,5
1,8
3,8
23,0
5,0
1,5
1,8
3,8
23,0
5,0
12,1
9,6
9,0
5,0
5,0
12,1
9,6
9,0
5,0
5,0
0,9
2,1
3,0
2,0
3,0
0,9
1,1
1,3
1,0
2,0
2
2
2
2
1
2
2
2
1,0
1,8
1,0
1,0
1
1
1
1
5,3
4,5
5,3
5,5
62
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
ALOKASI (Rp Milyar)
2016
2017
2018
2019
1
1
1
1
2015
2016
2017
2018
2019
Kegiatan 6 Jumlah Layanan Jasa Teknologi Energi (PNBP) Sasaran Kegiatan 7 Sasaran Kegiatan 8
5,3
4,5
5,3
5,5
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
0,0
0,2
0,3
0,3
Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
0,0
0,2
0,3
0,3
12,1
22,5
24,8
29,8
Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Belanja Pegawai
14
14
14
14
9,1
18,0
15,8
19,0
Jumlah Layanan Belanja Operasional
12
12
12
12
3,0
4,5
9,0
10,8
Kegiatan 23 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pengembangan Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri Kimia (5865)
6,5
10,9
16,1
18,5
19,1
Sasaran Kegiatan 1
4,1
4,3
5,0
5,5
5,5
Sasaran Kegiatan 2
Inovasi Teknologi Produksi Bioenergi Jumlah Inovasi/ Layanan Teknologi Bio-Crude Oil Jumlah Inovasi/ Layanan Teknologi PPO dan Green Petroleum Jumlah Inovasi/ Layanan Teknologi Hythane dari Biomassa Jumlah Inovasi/ Layanan Teknologi Produksi Biodiesel Proses Non Katalitik Inovasi Teknologi Produksi dan Pemanfaatan Migas dan Batubara Jumlah Inovasi/ Layanan Teknologi Pemanfaatan dan Peningkatan Kualitas Batubara
1
1
1
1
1
1,0
1,1
1,0
1,0
1,0
1
2
3
3
1
0,8
1,1
1,6
1,8
1,6
1
1
1
1
1
0,4
0,5
0,6
0,8
0,9
2
2
1
1
1
1,9
1,6
1,8
2,0
2,0
0,0
2,9
4,0
4,5
5,0
2
2
3
3
2
1,3
2,5
2,8
3,0
Jumlah Inovasi/ Layanan Teknologi Produksi dan
4
3
3
2
3
1,7
1,5
1,8
2,0
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
PTSEIK
63
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
Pemanfaatan Migas Sasaran Kegiatan 3
Sasaran Kegiatan 4 Sasaran Kegiatan 5
Layanan Teknologi di Bidang Perencanaan dan Optimalsisasi Sistem Energi Nasional Jumlah Layanan Teknologi di Bidang Perencanaan dan Optimalisasi Sistem Energi Nasional
1
1
1
1
1
Inovasi Teknologi Bahan Bakar PLTU Biomassa Jumlah Inovasi/ Layanan Teknologi di Bidang Bahan Bakar PLTU Biomassa
1
1
Inovasi Teknologi Industri Petrokimia Jumlah Inovasi/ Layanan Teknologi Pupuk SRF dan CRF Jumlah Inovasi/ Layanan Teknologi Syngas untuk Energi dan Petrokimia Jumlah pilot plant produksi katalis Green Petroleum
Kegiatan 24 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Material (3501) Sasaran Inovasi Teknologi Biocompatible Material dalam Alat Kegiatan 1 kesehatan Jumlah Inovasi Teknologi Biocompatible Material dalam Alat kesehatan Jumlah Pemanfaatan Material Implan Biokeramik dan Polimer Sasaran Inovasi teknologi material pengolahan bahan baku Kegiatan 2 yang dimanfaatkan oleh industri
0,0
0,9
1,0
1,3
1,5
0,0
0,9
1,0
1,3
1,5
0,6
0,6
0,0
0,0
0,0
0,6
0,6
1,7
2,2
6,1
7,3
7,1
2
4
3
2
1
1,6
1,6
1,5
2,5
2,5
2
3
3
3
2
0,1
0,6
3,0
3,0
3,0
1,6
1,8
1,6
1 1
1,6
1,8
8,9
12,9
23,0
1,6
1,8
2,3
2,8
2,8
1
1,0
1,2
1,5
2,0
2,0
1
0,6
0,6
0,8
0,8
0,8
0,0
0,0
6,6
10,1
20,3
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
PTM
64
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR Jumlah prototip nanomaterial LTJ, dokumen disain plant dan Pilot plant pengolahan nanomaterial LTJ Jumlah prototip material karet modifiksi untuk ban pesawat terbang dan dokumen rekomendasi Jumlah prototip dan industri yang memanfaatkan komposit polimer untuk komponen bangunan rumah
Kegiatan 25 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Polimer (3468) Sasaran Layanan Jasa Teknologi Polimer (PNBP) Kegiatan 1 Jumlah Layanan Jasa Teknologi Polimer(PNBP) Sasaran Layanan Perkantoran Kegiatan 2 Jumlah Layanan Belanja Pegawai Jumlah Layanan Belanja Operasional Kegiatan 26 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kekuatan Struktur (3459) Sasaran Desain Crane Kapal Kontainer 100 TEU’s Kegiatan 1 Jumlah dokumen analisis kekuatan, sistem uji dan inspeksi struktur crane Sasaran Prototip Sistem Keselamatan KA Kegiatan 2 Jumlah dokumen akreditasi dan peralatan untuk lingkup uji statis kereta Sasaran Prototip Bus Trolley Kegiatan 3
TARGET
ALOKASI (Rp Milyar)
2015
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
1
1
1
1
1
1,2
2,5
13,2
1
1
1
1
3,7
5,3
4,6
1
1
1
1
1,7
2,3
2,5
10,8
10,7
12,6
13,8
1
1
1
1
5,5
5,1
5,5
6,1
1
1
1
1
5,5
5,1
5,5
6,1
5,3
5,6
7,1
7,8
14
14
14
14
2,7
2,7
3,7
4,0
12
12
12
12
2,6
2,9
3,4
3,8
7,8
29,8
33,6
33,0
32,1
0,0
0,0
0,0
0,2
0,0
1
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
BTPolimer
B2TKS
0,2 0,0
1
0,2
0,0
0,0
0,0
0,8
0,0
0,0
0,2 0,0
0,0
65
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
Sasaran Kegiatan 4
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
Jumlah laporan hasil pengujian dinamis konstruksi kendaraan bus trolley
2016
2017
0,0
0,6
0,0
0,3 1
0,3
Layanan Teknologi di Bidang Permesinan 3
0,6 0,3
1
3
2019
0,3 1
3
2018
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
0,8
1
Jumlah validasi sistem uji material jembatan baja Jumlah dokumen sistem uji kekuatan struktur jembatan lengkung baja Jumlah validasi sistem uji kekuatan struktur jembatan lengkung baja
3
Prototip TUBP 4 MW
3
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
0,0
0,0
0,5
0,0
0,0
2,0
0,2
1
0,5
Prototipe Medium Altitude Long Endurance Drone Laporan analisis desain struktur medium altitude long endurance drone Penyusunan sistem pengujian statik struktur medium altitude long endurance drone Pengujian statik struktur medium altitude long endurance drone
2015
0,0
Jumlah laporan hasil pengujian getaran turbin Sasaran Kegiatan 7
2019
Desain Standar Jembatan
Jumlah Layanan Teknologi Kekuatan Struktur Peralatan Pabrik (inspeksi peralatan pabrik migas) Sasaran Kegiatan 6
2018
1
Jumlah dokumen sistem uji material jembatan baja
Sasaran Kegiatan 5
2017
ALOKASI (Rp Milyar)
0,0 1
0,2
0,5
0,2 1
0,5 1
2,0
66
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
Evaluasi dan pelaporan hasil pengujian medium altitude long endurance drone Sasaran Kegiatan 8
Sasaran Kegiatan 9
Sasaran Kegiatan 11 Sasaran Kegiatan 12
2015
2016
2017
2018
1
Desain Teknik Produksi Selongsong Rudal Pembuatan sistem pengujian material dan struktur selongsong rudal Laporan pengujian material dan struktur selongsong rudal
0,0
0,0
1
0,5
0,5
0,5 1
Desain Platform Kapal Selam
0,5 0,0
0,0
0,0
1
Layanan Jasa Teknologi Kekuatan Struktur (PNBP)
2019 0,2
0,0
Jumlah laporan hasil analisis kekuatan struktur hull Sasaran Kegiatan 10
2019
0,3
0,0
0,3
1
1
1
1
6,8
10,5
10,5
8,0
8,0
1
2
2
2
2
0,8
4,5
4,5
2,0
2,0
2
2
2
2
2
6,0
6,0
6,0
6,0
6,0
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
0,0
1,2
0,0
0,0
Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
0,0
1,2
0,0
0,0
18,1
18,6
20,4
22,5
12,9
12,9
14,1
15,6
Jumlah Layanan Teknologi Kekuatan Struktur Sarana Infrastruktur Transportasi (inspeksi & pengujian gerbong /kereta, pengujian pesawat terbang) Jumlah Layanan Teknologi Kekuatan Struktur Prasarana Infrastruktur Transportasi (pengujian bantalan jalan rel, pengujian material dan komponen jalan dan jembatan)
Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Belanja Pegawai
14
14
14
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
14
67
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR Jumlah Layanan Belanja Operasional
TARGET 2015
ALOKASI (Rp Milyar)
2016
2017
2018
2019
12
12
12
12
Kegiatan 27 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika, Aeroakustika (3513) Sasaran Pilot Project Transportasi Perkotaan berbasis ITS Kegiatan 1 Jumlah Analysis Numerik Aeroacoustics Barrier
15,7
1
Sasaran Kegiatan 4
Jumlah Uji /Analysis Aerodinamika Model ALAP-ALAP Prototip Medium Altitude Long Endurance Drone (MALE) Jumlah Uji /Analysis Aerodinamika Model MALE
Sasaran Kegiatan 5
6,9
14,3
15,3
21,2
17,2
0,3
0,6
3,9
0,0
0,3
0,5 0,4
0,3
1
0,3
1
0,6
1
0,6 1
Jumlah Uji /Analysis Aeroakustika Model MALE
1
3,0
0,0
1,0 0,6
1
B2TA3
0,3
1
Jumlah Uji /Analysis Aeroelastika Model MALE Desain Sistem Kendali Rudal
6,3
1
Jumlah Uji Windtunnel Weapon Weapon System MALE
2019
5,7
1
Jumlah Uji /Analysis Aeroelastika Jembatan Khusus
2018
5,2
0,3
Jumlah Analysis FEM (Numerik) Struktur Jembatan Khusus Jumlah Uji /Analysis Aerodinamika Jembatan Khusus Prototip Short/Medium Range Drone
2017
1
Desain Standar Jembatan
Sasaran Kegiatan 3
2016
1
Jumlah Uji /Analysis Aeroacoustics Barrier Sasaran Kegiatan 2
2015
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
2,0 0,0
0,0
0,0
1,5
0,3
0,2
0,2
0,2
0,6
0,2
2,0
1 1,3
1
1 0,0
68
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
Jumlah Uji /Analysis Aerodinamika Model RUDAL
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
1
1
Jumlah Uji /Analysis Aeroakustika Model RUDAL Sasaran Kegiatan 6
Sasaran Kegiatan 8
2017
2018 0,2
0,0 1 1
1
0,6
1
1
4,4
4,0
0,0
0,0
4,0
4,0
1,0 1
1,0
1
1,0
2 10
1,0
0,6
1
2
2019 1,0
Uji /Analysis Noise & Vibration System Layanan Jasa Teknologi di Bidang Infrastruktur Maritim dan transportasi (PNBP) Jumlah Layanan Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika Struktur Offshore Jumlah Layanan Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika Struktur Atas Air dari Kapal Laut Jumlah Layanan Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika Pesawat Terbang Jumlah Layanan Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika Jembatan Khusus Jumlah Layanan Jasa Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika, Aeroakustika(PNBP)
2016
1
Jumlah model uji Noise & Vibration System Platform Sasaran Kegiatan 7
2015
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
1,0
1,0 10
10
10
Layanan Perkantoran
2,4
2,0
3,0
4,0
8,7
9,2
10,1
11,2
Jumlah Layanan Belanja Pegawai
14
14
14
14
5,4
5,4
5,9
6,5
Jumlah Layanan Belanja Operasional Kegiatan 28 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Mesin Perkakas, Produksi dan Otomasi (3464)
12
12
12
12
3,3
3,8
4,2
4,6
6,8
8,1
12,6
12,0
2,3
BMEPPO
69
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN Sasaran Kegiatan 1
Sasaran Kegiatan 2 Sasaran Kegiatan 3
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
2015
2016
2018
2019
1
2017 0,4
2018 0,7
2019 0,7
0,4 1
0,7 1
0,7 0,3
1
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,2
0,2
0,0
0,0
0,0
0,0
0,3 0,3
1
0,3
DED PG 6000 TCD
0,0 1
Jumlah Dokumen Review & Optimasi Implementasi Otomasi Pabrik Gula 6000 TCD
Jumlah Rekomendasi Proses Produksi Turbin
0,1
1
Prototip Sistem Keselamatan KA
Prototip TUBP 4 MW
2016
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
0,1
Pilot Project Transportasi Perkotaan Berbasis ITS Jumlah Disain Teknologi Keselamatan Kereta di Perlintasan Sebidang
2015 0,0
Jumlah Rekomendasi Pengukuran Kinerja Workshop Fabrikasi Galangan Kapal Jumlah Rekomendasi Perbaikan Proses Mekanisasi pada Workshop Pabrikasi Jumlah Standarisasi Sistem Pengukuran Kinerja Workshop Pabrikasi Jumlah Rekomendasi Pengukuran Tingkat Produktifitas Workshop
Jumlah DED Otomasi Pabrik Gula 6.000 TCD
Sasaran Kegiatan 5
2017
ALOKASI (Rp Milyar)
Model Klaster Manufaktur Kapal Kontainer 100 TEU’s
Jumlah Konseptual Disain Komunikasi Nirkabel Teknologi Keselamatan Sarana KA Sasaran Kegiatan 4
TARGET
0,2 1
1
0,2 0,0
1
0,2
0,2
0,2
70
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
2015
2016
Jumlah DED Sistem Kontrol Turbin Island Sasaran Kegiatan 6
Sasaran Kegiatan 7
Sasaran Kegiatan 8
2018
2019
0,2
Prototip Low Cost CNC Lathe Machine Jumlah Audit Industri CNC Lathe Machine Jumlah Standard Pengujian Jumlah Audit Industri CNC Lathe Machine Jumlah DED Jumlah Audit Industri CNC Lathe Machine Jumlah Prototip Jumlah Audit Industri CNC Lathe Machine Jumlah OT&E Jumlah Audit Industri CNC Lathe Machine Jumlah Dokumen Jumlah Audit Industri CNC Lathe Machine yang Tersertifikasi
2017
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
0,7 1
0,2
0,9
0,4
0,2 1
0,2
1
0,6 1
0,9 1
0,4 1
Disain Jig-Fixtures Industri Kapal
0,4 0,0
Jumlah Basic Disain Jig & Fixture pada Industri Kapal Kontainer 100 TEU’s Jumlah DED Jig & Fixture pada Industri Kapal Kontainer 100 TEU’s Jumlah DED Jig & Fixture pada Industri Kapal Kontainer 100 TEU’s yang Termanfaatkan
0,0
1
0,2
1,3
1,0
0,2 1
1,3 1
Disain Teknik Produksi Selongsong Rudal
0,4
1,0 0,3
Jumlah OT&E Mesin Semi Solid Munisi Kal. 76mm
1
0,2
Jumlah OT&E Sistem Ironing Munisi Kal. 76mm
1
0,1
2,1
0,7
3,7
2,7
71
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
Jumlah Prototip Mesin Semisolid Munisi Kaliber 105mm Jumlah Basic Disain Sistem Ironing Munisi Kal. 105mm Jumlah Basic Desain Proses Produksi Revamping Mesin FFM Jumlah DED Proses Produksi Rudal - Mesin FFM
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
Sasaran Kegiatan 9
Jumlah DED Sistem Kendali Rudal Jumlah Modelling Sistem Kendali Rudal Sasaran Kegiatan 10
Disain Standar Platform KCR
2016 1,7
1
0,2 1
2017
2018
2019
0,3 1
3,5 1
1
2,7 0,0
1
0,2 1
0,2
1
0,2 1
0,2
Disain Sistem Kendali Rudal Jumlah Basic Desain Sistem Kendali Rudal
2015
1
Jumlah Prototip Mesin Produksi FFM Rudal Jumlah Review Basic Desain Instrumentasi dan Kendali Pabrik Nitro Gliserin (NG) Jumlah Review Operation , Test Instrumentasi dan Kendali Pabrik Nitro Gliserin (NG) Jumlah Basic Disain Instrumentasi dan Otomasi Pabrik Nitro Gliserin (NG) Jumlah Review Basic Desain Instrumentasi dan Kendali Pabrik Nac/Sac Jumlah Basic Disain Instrumentasi dan Otomasi Pabrik Nac/Sac
2019
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
0,0
0,0
1
0,2
0,5
0,5
0,2 1
0,5 1
0,5 0,0
0,1
0,0
0,0
0,0
72
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR Jumlah Basic Disain Combat Management System dan Remote Control Weapon System KCR
Sasaran Kegiatan 11
Sasaran Kegiatan 12
Sasaran Kegiatan 13
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
1
2016
2017
2018
2019
0,1
Disain Platform Kapal Selam Jumlah Konsep Disain Combat Management System Kapal Selam Jumlah Prelimenary Disain Combat Management System Kapal selam Jumlah Basic Disain Combat Management System Kapal Selam Layanan Jasa Teknologi Mesin Perkakas, Produksi dan Otomasi (PNBP) Jumlah Layanan Jasa Teknologi Mesin Perkakas, Produksi dan Otomasi(PNBP)
2015
0,0
0,0
1
0,6
0,8
1,0
0,6 1
0,8 1
1,0
1
1
1
1
0,8
0,8
0,8
0,8
0,9
1
1
1
1
0,8
0,8
0,8
0,8
0,9
3,3
4,0
4,4
4,8
Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Belanja Pegawai
14
14
14
14
2,2
2,6
2,9
3,2
Jumlah Layanan Belanja Operasional Kegiatan 29 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Hidrodinamika (3510) Sasaran Termanfaatkannya Desain Platform Kapal Kontainer Kegiatan 1 100 TEUs Jumlah Desain Hull Construction 100 TEUs
12
12
12
12
1,1
1,4
1,5
1,6
2,3
16,7
20,5
15,5
17,5
0,0
0,6
1,3
0,0
0,0
Jumlah Desain Machinery Outfitting 100 TEUs Jumlah Hull Outfitting 100 TEUs
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
1
0,3
1
0,3 1
BTH
0,5
73
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
Sasaran Kegiatan 2
Sasaran Kegiatan 3
Sasaran Kegiatan 4
Sasaran Kegiatan 5
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
2015
2016
2017
Jumlah Electrical Outfitting 100 TEUs
1
0,5
Jumlah Desain DED Kapal Kontainer 100 TEUs Termanfaatkannya Desain Crane Kapal Kontainer 100 TEUs Jumlah Feasibility Study Crane Kapal Kontainer 100 TEUS Jumlah Desain Requirement Crane Kapal Kontainer 100 TEUs Termanfaatkannya Model Klaster Manufaktur Kapal Kontainer 100 TEUs Jumlah Audit Teknologi Makro Galangan Kapal Nasional Jumlah Audit Teknologi Mikro Galangan Kapal Kontainer 100 TEUs
1
0,3 0,0
0,0
0,6
1
0,3
1
0,3
2015
2016
2017
2018
2019
0
0
0
0
0
Termanfaatkannya Desain Standar Platform KCR
0,2
0,4
0,2
0,4
0,7
2019
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
1,5
0,5
0,7 0,0
1,2
Jumlah Pengujian ship resistance KCR
1
0,4
Jumlah Pengujian Propulsi Model Propeller KCR
1
0,4
Jumlah Desain Hull KCR
1
0,4
1,5
Jumlah Desain Machinery KCR
1
0,4
Jumlah Desain Hull Outfitting KCR
1
0,4
Jumlah Desain Electrical Outfitting KCR
1
0,4
Jumlah DED KCR
1
0,3
Termanfaatkannya Desain Platform Kapal Selam
2018
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
0,6
0,9
1,4
74
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
Sasaran Kegiatan 6
Sasaran Kegiatan 7
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR Jumlah Preliminary Desain dan Manufaktur fasilitas uji modelKapal selam Jumlah Basic Desain platform kapal selam U 209 modifikasi Jumlah Uji tahanan model kapal selam U 209 modifikasi Jumlah Uji Openwater propeller kapal selam u 2019 modifikasi Jumlah Pengujian Manouvering model kapal selam U 209 modifikasi Jumlah Pengujian Propulsi model kapal selam U 209 modifikasi Jumlah Pengujian Balast Condition kapal selam U 209 modifikasi Jumlah Desain platform /hull construction Kapal Selam U 209 modifikasi Jumlah Desain platform /hull outfitting Kapal Selam U 209 modifikasi Termanfaatkannya Layanan Teknologi di Bidang Infrastruktur Maritim dan Transportasi (PNBP) Jumlah Layanan Teknologi Hidrodinamika Bidang Maritim (pengujian bangunan apung industri migas/offshore) Jumlah Layanan Teknologi Hidrodinamika Bidang Transportasi (pengujian kapal kapal niaga) Layanan Perkantoran
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
1
2015
2016
2017
2018
2019
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
0,6 1
0,3
1
0,3
1
0,3 1
0,7
1
0,7 1
1,0
1
0,5 1
0,5
1
1
1
1
1,5
2,5
3,0
3,0
4,0
1
1
1
1
1
0,5
0,5
1,0
1,0
2,0
1
1
1
1
1
1,0
2,0
2,0
2,0
2,0
11,2
12,0
11,0
13,0
75
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
Jumlah Layanan Belanja Pegawai Jumlah Layanan Belanja Operasional Kegiatan 30 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri Permesinan (3487) Sasaran Layanan teknologi di bidang permesinan Kegiatan 1 Jumlah layanan teknologi di bidang permesinan untuk Rancang Bangun PLTU 2x7 MW Sasaran Inovasi Teknologi Desain Crane Kapal Container 100 Kegiatan 2 TEU’s Jumlah Design, Requirement & Objective (DR&O) spesifikasi teknis peralatan angkat / crane kapal Container 100 Teus. Jumlah Basic Design peralatan angkat / Crane Kapal Container 100 Teus. Jumlah DED peralatan angkat / Crane kapal Container 100 Teus. Sasaran Prototip Bus Trolley Kegiatan 3 Jumlah Prototipe Rolling Chassis Trolley Bus Medium Jumlah Prototipe Rangka Body Trolley Bus Medium Jumlah Prototipe Body & Interior Trolley Bus Medium Jumlah Desain OHL Test Track. Jumlah Prototipe Trolley Bus Medium Sasaran
DED Pabrik Gula 6000 TCD
ALOKASI (Rp Milyar)
2016
2017
2018
2019
14
14
14
14
6,9
7,0
5,5
7,0
12
12
12
12
4,3
5,0
5,5
6,0
3,4
5,3
8,5
10,2
3,4
1,5
0,0
0,0
0,0
0,0
0,2
0,8
1,3
0,0
1
2015
2016
2017
2018
2019
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
PTIP
1,5 0,0 1
0,2 1
0,8 1
1,3 1,2
1
1,2
1,3
0,8
1,0
1,2 1
1,2 1
1,3 1
0,8 1
1,0 0,2
1,4
1,5
2,2
1,4
76
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
Kegiatan 4 Jumlah Analisis Kajian TKDN Pabrik Gula 6000 TCD
1
0,2
Jumlah DED Pabrik Gula 6000 TCD
1
1,1
Jumlah DED Otomasi Pabrik Gula 6000 TCD Jumlah dokumen reviu DED Penukar Kalor PG Kap. 6000 TCD Jumlah Basic Design Pompa Multistage
1
0,2
1
0,2 1
Jumlah DED Pompa Multistage
Sasaran Kegiatan 5
0,4 1
0,5
Jumlah Prototipe Pompa Multistage
1
0,6
Jumlah OT&E Pompa Multistage
1
0,3
Jumlah Basic Design Peralatan Pabrik Gula 8000 TCD Jumlah Basic Desain Otomasi Peralatan Pabrik Gula 8000 TCD Jumlah dokumen basic design Penukar Kalor Sistem Kontinyu kap 8000 TCD Jumlah DED Peralatan Pabrik Gula 8000 TCD Jumlah dokumen DED Penukar Kalor Sistem Kontinyu kap 8000 TCD Jumlah DED Otomasi Peralatan Pabrik Gula 8000 TCD Jumlah DED Peralatan Pabrik Gula 8000 TCD (yang termanfaatkan)
Jumlah DED Base Frame (Support) TUBP 4 MW
1
0,7
1
0,2
1
0,2 1
1,3
1
0,2
1
0,2 1
Prototipe TUBP 4 MW
0,5 0,6
1
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
1,4
4,3
3,1
0,0
0,6
77
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
Sasaran Kegiatan 6
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
2018
2019
2015
2016
Jumlah DED Lube Oil System TUBP 4 MW
1
1,2
Jumlah Rekomendasi Proses Produksi Turbin Island
1
0,2
2017
Jumlah DED Steam Governor System TUBP 4 MW
1
0,7
Jumlah DED Sistem Kontrol Turbin Island
1
0,2
Jumlah Prototipe Gearbox TUBP 4 MW
1
2,2
Jumlah SOP Uji Performance
1
1,0
Jumlah Prototipe Turbin Island TUBP 4 MW
1
0,2
2018
Hasil Uji Performance Turbin Island TUBP 4 MW
1
1,7
Jumlah OT&E Turbin Island TUBP 4 MW
1
0,4
Jumlah Sertifikasi TUBP 4 MW
1
0,5
Jumlah Hasil Uji Getaran Turbin Island TUBP 4 MW
1
0,5
Prototipe Motor Listrik
0,0
0,0
0,0
2,5
Jumlah Basic Design Motor Listrik 150 KW
1
0,4
Jumlah DED Motor Listrik 150 KW
1
0,6
Jumlah Prototipe Motor Listrik 150 KW
1
0,9
Jumlah OT&E Motor Listrik 150 KW
1
0,6
Jumlah Sertifikasi Motor Listrik 150 KW Sasaran Kegiatan 7
ALOKASI (Rp Milyar)
1
Desain Jig-fixtures Industri Kapal Jumlah DR&O Jig & Fixtures Industri Kapal Kontainer 100 TEU’s
0,6
0,6 0,0
1
2019
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
0,0
0,2
0,0
0,0
PTIP
0,2
78
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN Sasaran Kegiatan 8
Sasaran Kegiatan 9
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
Prototip Short/Medium Range Drone Jumlah Prototipe mould & Dies Engine 25 HP Jumlah Prototipe Komponen Engine Medium Range Drone
0,0 1
2016 0,6
2017 0,3
2018
2019
0,0
0,0
0,4
0,4
0,6 1
0,3
Desain Teknik Produksi Selongsong Rudal
Jumlah Prototipe Sistem Fuze MKB 105 mm Jumlah Conceptual design sub sistem fuze dan warhead rudal ATGM Jumlah prelimenary design sub sistem fuze dan warhead rudal ATGM Jumlah basic design sub sistem fuze dan warhead rudal ATGM Kegiatan 31 : Pengkajian, Penerapan dan Pelayanan Teknologi Termodinamika, Motor dan Propulsi (3471) Sasaran Desain Platform Kapal Kontainer 100 TEU’s Kegiatan 1 Jumlah dokumen pemetaan propulsi Kapal Kontainer 100 TEUs Jumlah dokumen pemilihan engine final utk Kapal Kontainer 100 TEUs Jumlah pengujian engine Kapal Kontainer 100 TEUs (*engine mitra?beli?) Jumlah dokumen spesifikasi standar engine Kapal Kontainer 100 TEUs Sasaran Prototip Bus Trolley
2015
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
0,0 1
0,5
0,2
0,5 1
0,2 1
0,4 1
0,4 6,2
16,1
19,4
19,0
18,0
0,0
0,2
0,2
0,3
0,2
1
BT2MP
0,2 1
0,2 1
0,3 1
0,2 0,0
0,5
0,5
0,3
0,3
79
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
Kegiatan 2 Jumlah dokumen Desain Sistem Injeksi Bio fuel
1
0,2
Jumlah Pengujian Existing Sistem Injeksi Bio fuel
1
0,3
Jumlah Prototipe Sistem Injeksi Bio fuel
Sasaran Kegiatan 3
Sasaran Kegiatan 4
Sasaran Kegiatan 5
Jumlah pengujian Prototipe Sistem Injeksi Bio fuel Jumlah dokumen Optimasi Prototipe Sistem Injeksi Bio fuel Perekayasaan Teknologi Sistem Penggerak Energi Baru Terbarukan Jumlah dokumen Pengembangan Piston Engine Berbahan Bakar Energi terbarukan Jumlah Prototipe Piston Engine Berbahan Bakar Energi terbarukan Jumlah Pengujian Piston Engine Berbahan Bakar Energi terbarukan
1
0,5 1
0,3 1 0,0
1
0,3
0,5
0,5 1
0,3 0,0
0,0
1
0,2
0,2
0,2
0,2 1
0,2 1
0,2 0,3
1
0,3
0,3 1
Prototip TUBP 4 MW Jumlah kajian prosedur pengujian kinerja prototip
0,3 0,0
DED PG 6000 TCD Jumlah dokumen reviu DED Penukar Kalor PG Kap. 6000 TCD Jumlah dokumen basic design Penukar Kalor Sistem Kontinyu kap 8000 TCD Jumlah dokumen DED Penukar Kalor Sistem Kontinyu kap. 8000 TCD
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
0,3
0,5
1,0
0,5
0,2
80
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
TUBP 4 MW Jumlah pengujian kinerja prototip TUBP 4 MW Sasaran Kegiatan 6
1 0,3 1 1
Sasaran Kegiatan 8
1
Sasaran
0,6
0,5
0,3 1
0,6 1
0,5 0,0
1
0,2
0,3
0,3
0,0
0,2 1
0,3 1
Desain Sistem Kendali Rudal Jumlah Kajian Sistem Motor Pendorong Rudal Jumlah Desain Konseptual Sistem Motor Pendorong Rudal Desain Standar Platform KCR
0,3
0,3
Prototip Medium Altitude Long Endurance Drone Jumlah Kajian Engine Medium Altitude Long Endurance Drone Jumlah Pengujian Engine Medium Altitude Long Endurance Drone Jumlah optimasi dan uji terbang dengan Engine Medium Altitude Long Endurance Drone
0,3
0,3
Jumlah Sertifikasi Untuk Engine Short Range Drone Sasaran Kegiatan 7
0,4
Prototip Short/Medium Range Drone Jumlah Pengujian Tahap-1 Untuk Engine Short Range Drone Jumlah Pengujian Tahap-2 Untuk Engine Short Range Drone Jumlah dokumen Optimasi Prototipe Untuk Engine Short Range Drone Jumlah Prototipe Untuk Engine Short Range Drone
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
0,3 0,0
0,2
1
0,5
0,5
0,0
0,2 1
0,2 0,0
0,2
0,3
0,3
0,0
81
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
Kegiatan 9 Jumlah dokumen Preliminary Desain Sistem HVAC
1
Jumlah Pengujian Sistem HVAC
0,2 1
Jumlah dokumen standar disain sistem HVAC Sasaran Kegiatan 10
Sasaran Kegiatan 11
Sasaran Kegiatan 12
0,3 1
0,3
Desain Platform Kapal Selam Jumlah dokumen DR&O Sistem HVAC Kapal Selam Jumlah dokumen Preliminary Desain Sistem HVAC Kapal Selam Jumlah dokumen basic design sistem HVAC kapal Selam Layanan Jasa Teknologi Termodinamika, Motor dan Propulsi (PNBP) Jumlah Layanan Teknologi Termodinamika, Motor dan Propulsi di bidang Infrastruktur Transportasi (Fasilitas Uji Emisi Gas Buang Jumlah Layanan Teknologi Termodinamika, Motor dan Propulsi di bidang Infrastruktur Transportasi (Fasilitas Kalibrasi) Jumlah Layanan Teknologi Termodinamika, Motor dan Propulsi di bidang Infrastruktur Transportasi (Fasilitas Uji Termodinamika)
0,0
0,0
1
0,2
0,2
0,2
0,2 1
0,2 1
0,2
1
1
1
1
5,6
6,0
6,0
6,3
6,6
1
1
1
1
1
4,7
5,0
5,4
5,4
5,6
1
1
1
1
1
0,6
0,6
0,5
0,4
0,5
1
1
1
1
1
0,4
0,4
0,1
0,5
0,5
8,4
10,2
8,6
9,3
4,5
4,5
4,5
5,0
Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Belanja Pegawai
14
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
14
14
14
82
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
Jumlah Layanan Belanja Operasional Kegiatan 32 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Infrastuktur Pelabuhan & Dinamika Pantai (3474) Sasaran Desain Pelabuhan Marina Kegiatan 1 Jumlah Survey Topografi kepelabuhanan Marina Belitung Jumlah Survey Oceanography Kepelabuhan Marina Belitung Jumlah Survey Geoteknik dan Uji Mektan kepelabuhanan Marina Belitung Jumlah Uji Model Fisik kepelabuhanan Marina Belitung Jumlah Uji Model Numerik kepelabuhanan Marina Belitung Jumlah Peta dan Gambar Teknis kepelabuhanan Marina Belitung Sasaran Tataruang Spasial Kepelabuhanan & Dinamika Pantai Kegiatan 2 Jumlah Survey Topography Tataruang Spasial Kepelabuhanan & Dinamika Pantai Jumlah Survey Oceanography Tataruang Spasial Kepelabuhanan & Dinamika Pantai Jumlah Survey Geoteknik dan Uji Mektan Tataruang Spasial Kepelabuhanan & Dinamika Pantai Jumlah Uji Model Fisik Tataruang Spasial Kepelabuhanan & Dinamika Pantai
TARGET 2015
ALOKASI (Rp Milyar)
2016
2017
2018
2019
12
12
12
12
1
1
1
1
1
1
1
1
2015
2016
1
1
1
2
1
1
1
2018
2019
3,9
5,7
4,1
4,3
1,1
7,6
12,6
12,7
13,6
0,3
1,3
2,2
0,8
0,8
0,1
0,2
0,3
0,1
0,4
0,4
0,4
0,4
0,4
0,4
1 1
2017
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
BTIPDP
0,6
2
2
0,4
0,4
0,1
0,2
0,4
0,1
0,2
0,2
0,0
0,5
1,6
2,5
2,5
1
1
2
2
0,1
0,3
0,4
0,4
1
1
2
2
0,2
0,3
0,5
0,5
1
1
0,3
0,6
1
1
0,4
0,4
2
0,8
83
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
Jumlah Uji Model Numerik Tataruang Spasial Kepelabuhanan & Dinamika Pantai Jumlah Peta dan Gambar Teknis Tataruang Spasial Kepelabuhanan & Dinamika Pantai Sasaran Kegiatan 3 Sasaran Kegiatan 4 Sasaran Kegiatan 5 Sasaran Kegiatan 6
ALOKASI (Rp Milyar)
2016
2017
2018
2019
1
1
2
3
0,2
0,2
0,4
0,6
1
1
1
1
0,1
0,2
0,2
0,2
0,0
0,3
0,0
0,0
0,0
0,0
0,3
0,3
0,0
0,3
0,3
Desain Platform Kapal Kontainer 100 TEUs
0,0
Jumlah Inventarisasi Pelabuhan untuk Kapal Kontainer 100 TEUs
2016
1 0,0
Jumlah Inventarisasi Prasarana Transportasi Laut di Jawa-Sumatera
2017
2018
2019
0,3
Desain Sistem Transportasi Koridor Jawa-Sumatera
0,0
1
0,3 0,3
Disain Standar Jembatan Jumlah Uji Model Hidrolik untuk Desain Standard Pondasi Jembatan Layanan Jasa Teknologi Infrastuktur Pelabuhan & Dinamika Pantai (PNBP) Jumlah Layanan Teknologi Survai Infrastruktur Pelabuhan & Dinamika Pantai untuk Infrastruktur Maritim Jumlah Layanan Teknologi Pengujian Infrastruktur Pelabuhan & Dinamika Pantai untuk Infrastruktur Maritim Jumlah Layanan Teknologi Survai Infrastruktur Pelabuhan & Dinamika Pantai untuk Infrastruktur Transportasi
2015
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
0,0
0,0
1
1
1
1
1
1
0,8
1,2
1,7
1,9
2,1
1
1
1
1
2
0,2
0,2
0,3
0,3
0,4
1
1
1
2
2
0,2
0,3
0,5
0,6
0,6
1
1
2
2
2
0,2
0,3
0,4
0,4
0,5
84
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
Sasaran Kegiatan 7
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR Jumlah Layanan Teknologi Pengujian Infrastruktur Pelabuhan & Dinamika Pantai untuk Infra struktur Transportasi
TARGET 2015
2016
2017
2018
2019
2015
1
1
2
2
2
0,2
Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Belanja Pegawai
Jumlah Layanan Belanja Operasional Kegiatan 33 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Rekayasa Industri Maritim (5866) Sasaran Desain Pelabuhan Marina Kegiatan 1 Jumlah Pra-Feasibility Study Pelabuhan Marina Belitung Jumlah Master Plan Pelabuhan Marina Belitung Jumlah Basic Design Pelabuhan Marina Belitung
Sasaran Kegiatan 2
ALOKASI (Rp Milyar)
Jumlah Detail Design Pelabuhan Marina Belitung Jumlah Dokumen Teknis Standar Perencanaan Pelabuhan Marina Desain Tataruang Spasial Kepelabuhanan & Dinamika Pantai Jumlah FS Tataruang Spasial Kepelabuhanan & Dinamika Pantai Jumlah Basic Design Kepelabuhanan & Dinamika Pantai Jumlah Detail Design Kepelabuhanan & Dinamika Pantai
2016
2017
2018
2019
0,4
0,5
0,6
0,7
4,7
6,3
7,2
8,3
14
14
14
14
3,5
4,6
5,3
6,1
12
12
12
12
1,2
1,6
1,9
2,2
0,3
1,6
8,7
8,7
4,9
0,3
0,4
1,0
2,4
0,4
1
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
PTRIM
0,3 1
0,4 1
0,6 1
1
1
2,0 1 0,0
2 1
0,0
0,4
0,4
0,4
4,3
3,5
4,0
3,3 1 1
1,0 1
0,5 3,0
4,0
85
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN Sasaran Kegiatan 3
Sasaran Kegiatan 4
Sasaran Kegiatan 5
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
2018
2019
Desain Platform Kapal Kontainer 100 TEUs
2015 0,0
2016
2017
0,3
1,6
Jumlah Basic Design Kapal Kontainer 100 TEUs
1
1
0,2
0,6
Jumlah Spesifikasi Teknis Kapal Kontainer 100 TEUs Jumlah Difusi dan Implementasi Desain Kapal Kontainer 100 TEUs
1
1
0,1
1,0
1
Jumlah Design Requirement Objective (DR&O) Crane Kapal Kontainer 100 TEUs Jumlah Difusi dan Implementasi Desain Crane Kapal Kontainer 100 TEUs
0,0 1
0,8
2019 0,0
0,7
0,0
0,5
0,0
0,7 1
Model Klaster Manufaktur Kapal Kontainer 100 TEUs
0,5 0,0
0,3
1,6
Jumlah Konsep Model Klaster
1
1
0,1
0,5
Jumlah Model Sinergi Industri Pendukung
1
1
0,1
0,6
1
Jumlah Difusi dan Implementasi Model Klaster Manufaktur Kapal Kontainer 100 TEUs
1
0,5
1,5
0,5
1,5
1
Desain Jig-fixtures Industri Kapal
Jumlah FS dan Need Analysis Industri Perkapalan Kegiatan 34 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Sistem & Prasarana Transportasi (3495) Sasaran Desain pelabuhan KSPN Marina Belitung
2018
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
0,8
Desain Crane Kapal Kontainer 100 TEUs
Jumlah Model Klaster
Sasaran Kegiatan 6
ALOKASI (Rp Milyar)
0,5 0,0
0,0
1
0,2
0,0
0,0
0,2 3,6
4,2
6,5
6,2
2,0
0,3
0,0
0,0
0,0
0,0
PTSPT
86
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
Kegiatan 1 Jumlah Kajian Sosekbud Sasaran Kegiatan 2
Sasaran Kegiatan 3
Sasaran Kegiatan 4
0,3
Pilot Project Transportasi Perkotaan berbasis ITS Jumlah Desain Sistem Transportasi Perkotaan Terintegrasi Jumlah Pilot Project Teknologi Pengelolaan Transportasi Perkotaan Terpadu
0,6
2
1
2
1
2
2
2
Desain Sistem Transportasi Koridor Jawa-Sumatera Jumlah Desain Sistem Transportasi Koridor JawaSumatera Jumlah Desain Sistem Logistik Koridor Jawa-Sumatera
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Prototip Sistem Keselamatan KA Jumlah Prototipe Sistem Pemantau Rel Jumlah Prototipe Teknologi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Jumlah Desain Teknologi Keselamatan KAP
Sasaran Kegiatan 5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Prototip Bus Trolley Jumlah Feasibility Study Pengoperasian Trolley Bus Jumlah Desain Rute dan operasi Trolley Bus Jumlah Pemanfaatan Desain rute dan operasi Trolley bus
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
1
1,0
2,3
1,8
0,0
0,3
1,3
0,8
0,6
0,7
1,0
1,0
1,5
1,5
1,9
2,0
0,8
1,3
1,4
1,5
0,8
0,3
0,5
0,5
0,5
1,3
1,8
0,9
0,7
0,7
0,6
0,9
0,5
0,4
0,5
0,5
0,7
0,7
0,3
0,4
0,0
0,0
0,4
0,7
0,3
0,5
0,4 1
0,7 1
0,3
87
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN Sasaran Kegiatan 6
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
Standar Desain Jembatan
0,0
Jumlah Standar Desain Jembatan Bentang Pendek, Menengah dan Khusus Jumlah Standar Desain Jembatan Bentang Panjang
Jumlah Standarisasi Desain dan Sistem Uji Jembatan Kegiatan 35 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan Sasaran Prototipe Short Range/ Medium Range Drone Kegiatan 1 Jumlah Prototipe short range drone yang dimanfaatkan Sasaran Prototipe Medium Altitude Long Endurance (MALE) Kegiatan 2 Drone Jumlah Prototipe MALE Sasaran Desain Teknik Produksi Selongsong Rudal Kegiatan 3 Jumlah Desain Sistem Rudal Sasaran Desain Standar Platform KCR Kegiatan 4 Jumlah Review Desain Hull & Propulsion System Jumlah Jumlah Review Teknologi Reduksi Noise & Vibration System Platform Sasaran Desain Platform Kapal Selam Kegiatan 5 Jumlah Desain Configuration System
2015
2016 0,0
1
2017 1,1
2018 1,1
1,1 1
1
1
1
1
4
1
1
4
2
0,5 4,1
16,2
31,6
27,0
11,9
3,7
9,0
1,4
0,8
1,0
3,7
9,0
1,4
0,8
1,0
0,4
4,2
27,7
23,6
9,9
0,4
4,2
27,7
23,6
9,9
0,0
0,0
1,6
1,6
0,8
1,6
1,6
0,8
3,0
0,3
0,0
0,0
3,0
0,2
0,3
2 0,0
1 1
1
PTIPK
0,2 0,0
1
0,5
1,1 1
2
2019
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
1
0,1
0,7
1,1
0,1
0,2
0,4
88
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
ALOKASI (Rp Milyar)
2017
2018
2019
1
1
1
Jumlah Kajian Desain Power Plant Jumlah kajian Stealth Platform Kegiatan 36 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bahan Bakar Rekayasa dan Disain (3469) Sasaran Layanan Jasa Teknologi Bahan Bakar Rekayasa dan Kegiatan 1 Disain (PNBP) Jumlah Layanan Jasa Teknologi Bahan Bakar Rekayasa dan Disain(PNBP) Sasaran Layanan Perkantoran Kegiatan 2 Jumlah Layanan Belanja Pegawai
14
14
14
Jumlah Layanan Belanja Operasional
12
12
12
2015
2016
2018
2019
0,3
0,3
0,2
0,4
4,0
4,4
4,7
5,1
1 7,0
2017
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
0,3
1
1
1
1
0,8
0,8
0,9
0,9
1
1
1
10
0,8
0,8
0,9
0,9
3,2
3,5
3,9
4,3
14
2,0
2,2
2,4
2,7
12
1,2
1,3
1,5
1,6
BRDST
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PENUGASAN LAINNYA BPPT Sasaran program 1
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi
Setama
Indeks Reformasi Birokrasi
B
BB
BB
BB
BB
0,8
0,8
3,0
3,5
4,0
Hasil Opini BPK terhadap Laporan Keuangan BPPT (kesesuaian dengan SAI dan SAP)
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
8,9
8,9
8,9
9,6
10,3
B
BB
BB
BB
BB
12,0
13,4
14,1
15,1
16,3
5,1
5,1
10,0
11,6
14,1
1,8
1,8
2,5
2,8
3,5
1,8
1,8
2,5
2,8
3,5
Nilai evaluasi pelaksanaan SAKIP Kegiatan 1 : Dukungan Manajemen dan Administrasi Sumber Daya Manusia dan Organisasi BPPT (3455) Sasaran Perencanaan dan pengembangan SDM Kegiatan 1 Jumlah laporan Perencanaan dan pengembangan
1
1
1
1
1
SDMO
89
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
SDM Sasaran Kegiatan 2
Pengelolaan karir dan mutasi pegawai Jumlah laporan Pengelolaan karir dan mutasi pegawai
Sasaran Kegiatan 3
Sasaran Kegiatan 5
1
1
1
1
Pelayanan kesejahteraan dan kinerja pegawai Jumlah laporan kesejahteraan dan kinerja pegawai
Sasaran Kegiatan 4
1
1
1
1
1
1
Pengembangan organisasi dan tata laksana Jumlah laporan Pengembangan organisasi dan tata laksana
1
1
1
1
1
Penguatan Reformasi Birokrasi
Nilai Indeks Reformasi Birokrasi Kegiatan 2 : Dukungan Manajemen Perencanaan Program dan Kegiatan serta Pengelolaan Perbendaharaan, Verifikasi, dan Akuntansi Keuangan BPPT (5861) Sasaran Pelaksanaan Verifikasi dan Pengelolaan Kegiatan 1 Perbendaharaan Jumlah laporan Pelaksanaan Pengelolaan Perbendaharaan Jumlah laporan Pelaksanaan Verifikasi Sasaran Pelaksanaan Akuntansi Keuangan dan pelaporan Kegiatan 2 keuangan Jumlah laporan Pelaksanaan Akuntansi Keuangan dan pelaporan keuangan
1
1
1
1
1
0,9
0,9
1,3
1,5
2,0
0,9
0,9
1,3
1,5
2,0
1,1
1,1
1,5
1,8
2,1
1,1
1,1
1,5
1,8
2,1
0,4
0,4
1,7
2,0
2,5
0,4
0,4
1,7
2,0
2,5
0,8
0,8
3,0
3,5
4,0
0,8
0,8
3,0
3,5
4,0
362,1
311,4
322,7
346,9
373,0
5,3
5,3
5,3
5,7
6,2
1
1
1
1
1
3,6
3,6
3,6
3,9
4,2
1
1
1
1
1
1,7
1,7
1,7
1,8
2,0
2,0
2,0
2,0
2,2
2,3
2,0
2,0
2,0
2,2
2,3
1
1
1
1
1
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
RENKEU
90
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN Sasaran Kegiatan 3
Sasaran Kegiatan 4
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR Perencanaan dan penyusunan program, kegiatan dan anggaran BPPT Jumlah Laporan perencanaan dan penyusunan program, kegiatan dan anggaran BPPT Evaluasi dan pemantauan program, kegiatan dan anggaran BPPT Jumlah Laporan evaluasi dan pemantauan program, kegiatan dan anggaran BPPT
TARGET 2015
1
1
2017
1
2018
1
2019
1
2015
2016
2017
2018
2019
6,3
7,3
7,9
8,5
9,1
6,3
7,3
7,9
8,5
9,1
4,1
4,5
4,7
5,0
5,4
1
1
1
1
4,1
4,5
4,7
5,0
5,4
14
14
14
14
344,3
292,2
302,8
325,6
350,0
Jumlah Layanan Belanja Pegawai
344,3
292,2
302,8
325,6
350,0
Kegiatan 3 : Dukungan Manajemen Layanan Umum BPPT (5862) Sasaran Pelaksanaan kerumahtanggaan dan tata usaha Kegiatan 1 pimpinan Jumlah laporan Pelaksanaan kerumahtanggaan dan tata usaha pimpinan Sasaran Pelaksanaan Perlengkapan BPPT Kegiatan 2 Jumlah laporan Pelaksanaan Perlengkapan BPPT Sasaran Pengelolaan barang milik negara Kegiatan 3 Jumlah laporan Pengelolaan barang milik negara Sasaran Layanan Jasa Umum (PNBP) Kegiatan 4 Jumlah Layanan Jasa Umum(PNBP)
75,3
153,7
170,6
198,0
221,0
25,8
30,5
36,8
45,6
56,6
25,8
30,5
36,8
45,6
56,6
48,5
62,7
72,3
78,8
85,2
48,5
62,7
72,3
78,8
85,2
48,5
62,7
72,3
78,8
85,2
1,0
3,7
4,8
5,2
5,7
Sasaran Kegiatan 5
1
2016
ALOKASI (Rp Milyar)
Layanan Perkantoran
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1,8
1,7
2,0
2,2
1
1
1
10
1,8
1,7
2,0
2,2
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
UMUM
91
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN Sasaran Kegiatan 5
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
Layanan Perkantoran
Jumlah Layanan Belanja Operasional Kegiatan 4 : Dukungan Manajemen Hukum, Kerjasama dan Kehumasan BPPT (5863) Sasaran Pelaksanaan Kehumasan Kegiatan 1 Jumlah laporan pelaksanaan Kehumasan Sasaran Pelaksanaan Kerjasama Antar Lembaga dan Industri Kegiatan 2 Jumlah laporan pelaksanaan Kerjasama Antar Lembaga dan Industri Sasaran Pelaksanaan layanan Hukum dan HKI Kegiatan 3 Jumlah laporan layanan Hukum dan pengelolaan HKI Kegiatan 5 : Dukungan Manajemen Layanan Sistem Informasi dan Standardisasi BPPT (3453) Sasaran Pengembangan infrastruktur informasi Kegiatan 1 Jumlah laporan Pengembangan infrastruktur informasi Sasaran Pengembangan Aplikasi e-Goverment Kegiatan 2 Jumlah Aplikasi e-Goverment Sasaran Pengembangan manajemen pengetahuan dan Kegiatan 3 perpustakaan Jumlah laporan manajemen pengetahuan dan
1
1
1
1
1
1
ALOKASI (Rp Milyar)
2016
2017
2018
2019
12
12
12
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2015
2016
2017
2018
2019
55,0
55,0
66,3
71,3
55,0
55,0
66,3
71,3
8,5
9,0
14,3
15,6
17,2
4,3
4,3
4,5
5,0
5,5
4,3
4,3
4,5
5,0
5,5
2,7
2,7
2,7
2,9
3,2
2,7
2,7
2,7
2,9
3,2
1,5
2,0
7,0
7,7
8,5
1,5
2,0
7,0
7,7
8,5
5,6
5,6
10,9
11,6
13,6
1,8
1,8
5,0
5,0
6,0
1,8
1,8
5,0
5,0
6,0
1,0
1,0
1,9
2,0
2,1
1,0
1,0
1,9
2,0
2,1
1,8
1,8
1,4
1,6
1,8
1,8
1,8
1,4
1,6
1,8
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
HKH
PMI
92
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET 2015
2016
2017
ALOKASI (Rp Milyar) 2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
perpustakaan Sasaran Kegiatan 4
Pelaksanaan layanan standardisasi Jumlah layanan standardisasi
Sasaran Kegiatan 5
1
1
1
1
1,1
1,3
1,6
2,2
1,1
1,1
1,3
1,6
2,2
0,0
1,3
1,4
1,5
0,0
1,3
1,4
1,5
2,7
3,7
4,8
5,3
5,7
0,4
0,3
0,3
0,4
0,5
0,4
0,3
0,3
0,4
0,5
0,5
0,8
1,0
1,2
1,4
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Kegiatan 6 : Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur BPPT (3451) Sasaran Meningkatnya penyelesaian tindak lanjut rekomendasi Kegiatan 1 BPK Persentase rekomendasi audit keuangan dan kinerja BPK yang ditindaklanjut Sasaran Meningkatnya kualitas penerapan sistem akuntabilitas Kegiatan 2 kinerja Jumlah unit kerja eselon I yang menerapkan SAKIP sesuai dengan peraturan Jumlah Audit kinerja Sasaran Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan Kegiatan 3 Tingkat kematangan implementasi SPIP Jumlah Review Laporan Keuangan Sasaran Kegiatan 4
1
1,1
100
100
100
100
100
6
6
6
6
6
0,3
0,4
0,5
0,6
0,8
5
5
5
5
5
0,3
0,5
0,6
0,6
0,6
0,7
1,1
1,5
1,6
1,7
3
3
3
3
3
0,5
0,8
0,9
0,9
1,1
2
2
2
2
2
0,3
0,4
0,6
0,7
0,6
1,1
1,4
2,0
2,1
2,1
0,3
0,3
0,5
0,5
0,6
Meningkatnya kualitas Reformasi Birokrasi Jumlah unit kerja berpredikat WBK
3
3
3
3
3
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
INSP
93
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR Persentase laporan gratifikasi yang telah ditindaklanjuti Jumlah laporan PMPRB
Kegiatan 7 : Dukungan Manajemen Pelayanan Jasa Teknologi (3461) Sasaran Pelaksanaan layanan Jasa Teknologi Kegiatan 1 Jumlah laporan Pelaksanaan layanan Jasa Teknologi Sasaran Pelaksanaan layanan pemasaran Kegiatan 2 Jumlah laporan Pelaksanaan layanan pemasaran Jumlah layanan perkantoran
TARGET
ALOKASI (Rp Milyar)
2015
2016
2017
2018
2019
2015
1
1
1
1
1
0,9
1,1
1,6
1,6
1,6
1
1
1
1
1 40,5
48,7
49,6
62,3
66,9
40,1
45,1
42,0
54,2
58,2
40,1
45,1
42,0
54,2
58,2
0,4
3,7
7,6
8,1
8,7
0,4
2,7
3,5
3,8
4,0
1,0
4,1
4,4
4,7
7,3
8,0
9,6
10,3
11,0
2,5
2,6
3,1
3,3
3,6
2,5
2,6
3,1
3,3
3,6
4,7
5,4
6,5
7,0
7,5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2016
2017
2018
2019
Kegiatan 8 : Dukungan Manajemen Diklat SDM BPPT dan Pembinaan Nasional Jabfung Perekayasa dan Teknisi Litkayasa (3509) Sasaran Pembinaan Nasional Jabatan Fungsional Perekayasa Kegiatan 1 Dan Teknisi Litkayasa Jumlah laporan pelaksanaan pembinaan nasional jabatan fungsional perekayasa dan teknisi litkayasa Sasaran Pelaksanaan Layanan Penyelenggaraan Pendidikan Kegiatan 2 dan Latihan Jumlah laporan Pelaksanaan Layanan Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan
1
1
1
1
1
1
4,7
5,4
6,5
7,0
7,5
Kegiatan : Pembangunan dan Pengembangan fasilitas BPPT
1
1
2
2
2
0,0
0,0
11,9
404,6
606,1
0,0
0,0
1,8
1,9
2,0
1
1
1
1
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
YANTEK
PUSBIN
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR BPPT Sasaran
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
94
Lampiran 1 Matriks Kinerja Dan Pendanaan BPPT 2105-2019
PROGRAM/ KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET
ALOKASI (Rp Milyar)
2015
2016
2017
2018
2019
1
1
1
1
1
2015
2016
2017
2018
2019
Kegiatan 1 Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Sasaran Kegiatan 2
Peralatan dan Fasilitas Laboratoria Jumlah Peralatan dan Fasilitas Laboratoria
0,0 1
1
1
0,0
1,8
1,9
2,0
10,1
402,7
604,1
10,1
402,7
604,1
UNIT ORGANISASI/ KERJA PELAKSANA
95
Lampiran 2 Penjelasan Umum
Lampiran 2. Penjelasan Umum Dalam Dokumen Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) Tahun20152019 yang dimaksud dengan: 1.
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia
2.
Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara
3.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 yang selanjutnya disebut sebagai RPJPN 2005-2025 adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun, yakni tahun 2005 sampai dengan tahun 2025
4.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, yang selanjutnya disebut RPJMN 2015-2019 adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahunan ketiga (RPJMN III), yakni tahun 2015 sampai dengan tahun 2019
5.
Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2015-2019, selanjutnyadisebut Renstra K/L, adalah dokumen perencanaan Kementerian/Lembaga untuk periode 5 (lima) tahun, yakni tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, yang merupakan penjabaran dari RPJM Nasional Tahun 2015-2019
6.
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah dokumen perencanaan nasional untuk periode I (satu) tahun
7.
Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (RenjaK/L) adalah dokumen perencanaan Kementerian/Lembaga untuk periode I (satu) tahun
8.
Kementerian adalah Perangkat Pemerintah yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan
9.
Lembaga adalah organisasi non Kementerian dan instansi lain pengguna anggaran yang dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau peraturan perundang-undangan lainnya (termasuk di dalamnya Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Lembaga Non Struktural, dan Lembaga Tinggi)
10.
Unit Organisasi Eselon I adalah instansi di bawah Kementerian/Lembaga yang dipimpin oleh pejabat yang bertanggung jawab melaksanakan program unit eselon I dan/atau kebijakan Kementerian/Lembaga.
11.
Unit Organisasi Eselon II adalah instansi di bawah unit organisasi eselon I yang dipimpin oleh pejabat yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan dari program unit eselon I dan/atau kebijakan Kementerian/Lembaga. 96
Lampiran 2 Penjelasan Umum
12.
Unit Kerja Mandiri adalah instansi di bawah unit kerja eselon iI yang dipimpin oleh pejabat yang bertanggungjawab melaksanakan kegiatan dari program unit eselon I dan/atau kebijakan Kementerian/Lembaga.
13.
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
14.
Misi adalah rumusan umum mcngcnai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
15.
Tujuan adalah penjabaran visi Kementerian/Lembaga yang bersangkutan dan dilengkapi dengan rencana sasaran nasional yang hendak dicapai dalam rangka mcncapai sasaran program prioritas Presiden.
16.
Kebijakan Kementerian/Lembaga adalah penjabaran urusan pemerintahan dan/atau prioritas pembangunan sesuai dengan visi dan misi Presiden yang rumusannya mencerminkan bidang urusan tertentu dalam pemerintahan yang menjadi tanggung jawab Kementerian/ Lembaga, berisi satu atau beberapa upaya untuk mencapai sasaran strategis penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan indikator kinerja yang terukur, dalam bentuk Kerangka Regulasi, serta Kerangka Pelayanan Umum dan Investasi Pemerintah.
17.
Strategi adalah langkah-langkah mewujudkan visi dan misi.
18.
Prioritas adalah arah kebijakan untuk memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu serta memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan.
19.
Program adalah penjabaran kebijakan sesuai visi dan misi Kementerian/Lembaga yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi eselon I atau unit Kementerian/Lembaga yang berisi kegiatan untuk mencapai hasil dengan indikator kinerja yang terukur.
20.
Program Lintas adalah program yang sifatnya mewadahi kegiatan-kegiatan prioritas untuk mencapai sasaran strategis yang dapat bersifat lintas K/ L.
21.
Kegiatan adalah penjabaran dari program yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi eselon II/ Satker atau penugasan tertentu Kementerian/Lembaga yang berisi komponen kegiatan untuk mencapai kcluaran dengan indikator kinerja yang terukur.
22.
Kegiatan Prioritas Strategis adalah kegiatan barn yang bersifat strategis (project oriented) dan ditetapkan dalam upaya pencapaian prioritas pembangunan nasional dan/atau isu-isu yang merupakan Instruksi Presiden dan/atau memiliki dampak yang besar terhadap masyarakat yang kinerjanya akan dipantau secara khusus.
23.
Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga (Outcome/Impact) adalah kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh Kementerian/Lembaga yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome) satu atau beberapa program.
24.
Sasaran Program (Outcome) adalah hasil yang akan dicapai dari suatu program dalam
berisikan
program-program
indikatif
untuk
97
Lampiran 2 Penjelasan Umum
rangka pencapaian sasaran strategis Kementerian/Lembaga yang mencerminkan berfungsinya keluaran (Output). 25.
Sasaran Kegiatan (Output) adalah keluaran (output) yang dihasilkan oleh suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan yang dapat berupa barang atau jasa.
26.
Proses adalah upaya yang dilakukan untuk menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan sumber daya (input).
27.
Input adalah segala sesuatu yang digunakan dalam rangka menghasilkan keluaran (output).
28.
Indikator Kinerja Sasaran Strategis adalah alai ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian sasaran strategis Kementerian/Lembaga.
29.
Indikator Kinerja Program adalah alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian hasil (outcome) dari suatu program.
30.
Indikator Kinerja Kegiatan adalah alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian keluaran (output) dari suatu kegiatan.
31.
Target adalah hasil dan satuan hasil yang direncanakan akan dicapai dari setiap indikator kinerja.
32.
Kerangka Regulasi adalah pcrencanaan pembentukan regulasi dalam rangka memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku masyarakat dan penyelenggara Negara dalam rangka mencapai tujuan bernegara.
33.
Kerangka Kelembagaan adalah perangkat Kementerian/Lembaga struktur organisasi, ketatalaksanaan, dan pengelolaan aparatur sipil negara - yang digunakan untuk mencapai visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga yang disusun dengan berpedoman pada RPJM Nasional.
34.
Masyarakat adalah pelaku pembangunan yang merupakan orang perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat hukum adat atau badan hukum yang berkepentingan dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat, maupun penanggung risiko.
35.
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) adalah pendekatan penganggaran berdasarkan kebijakan, pengambilan keputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam perspektif lebih dari satu tahun anggaran, dengan mempertimbangkan implikasi biaya keputusan yang bersangkutan pada tahun berikutnya yang dituangkan dalam prakiraan maju.
36.
Perekayasaan adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk desain dan rancang bangun untuk menghasilkan sistem, model, nilai, produk dan/atau proses produksi dengan mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan/atau konteks teknikal, fungsional, bisnis, sosial budaya dan estetika dalam suatu kelompok kerja 98
Lampiran 2 Penjelasan Umum
fungsional (2, 6). 37.
Kerekayasaan adalah kegiatan bertahap yang secara runtun meliputi penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian (6)
38.
Perekayasa adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan teknologi dalam suatu kelompok kerja fungsional pada bidang penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian yang diduduki oleh pegawai negeri sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh pejabat yang berwenang (6).
39.
Perekayasaan Teknologi adalah suatu cara atau metode untuk mendesain dan merancang bangun suatu proses atau produk yang dapat menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan dan peningkatan mutu kehidupan, dengan mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan/atau konteks teknikal, fungsional, bisnis, sosial budaya dan estetika dalam suatu kelompok kerja fungsional. Perkayasaan teknologi dimulai dari Research, Development, Engineering dan Operation. Engineering dan Operation meliputi kemitraan dan pemanfaatan, termasuk juga Layanan Teknologi,
40.
Teknologi Industri adalah hasil pengembangan, perbaikan, invensi, dan/atau inovasi dalam bentuk teknologi proses dan teknologi produk termasuk rancang bangun dan perekayasaan, metode, dan/atau sistem yang diterapkan dalam kegiatan Industri (5).
41.
Alih teknologi adalah pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi antar lembaga, badan, atau orang, baik yang berada di lingkungan dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya (2).
42.
Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan, dan pengoperasian yang selanjutnya disebut kelitbangan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi (1).
43.
Perencanaan stratejik merupakan suatu proses yg berorientasi pada Hasil yg ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dgn 5 (lima) tahun dgn memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yg ada atau mungkin timbul. Rencana Stratejik mengandung visi, misi, tujuan, sasaran dan program yg realistis, mengantisipasi masa depan yg diinginkan dan dapat dicapai (Inpres 7/ 1999 ttg AKIP). Perencanaan stratejik merupakan suatu proses yg berorientasi pada Hasil yg ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dgn 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dgn memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yg ada atau yg mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana stratejik instansi pemerintah, yg setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strateji, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dlm pelaksanaannya (Keputusan Kepala LAN No. 239/ 2003).
99
Lampiran 2 Penjelasan Umum
44.
Sistem Inovasi Daerah yang selanjutnya disingkat SIDa adalah keseluruhan proses dalam satu sistem untuk menumbuhkembangkan inovasi yang dilakukan antarinstitusi pemerintah, pemerintahan daerah, lembaga kelitbangan, lembaga pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha, dan masyarakat di daerah (1).
45.
Difusi teknologi adalah kegiatan adopsi dan penerapan hasil inovasi secara lebih ekstensif oleh penemunya dan atau pihak-pihak lain dangan tujuan untuk meningkatkan daya guna potensinya (2).
46.
Hak kekayaan intelektual yang selanjutnya disebut HKI adalah hak memperoleh perlindungan secara hukum atas kekayaan intelektual sesuai dangan peraturan perundang-undangan (2).
47.
Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasanpembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (3).
48.
Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri (5).
49.
Perindustrian adalah tatanan dan segala kegiatan yang bertalian dengan kegiatan industri (5).
50.
Industri Strategis adalah Industri yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak, meningkatkan atau menghasilkan nilai tambah sumber daya alam strategis, atau mempunyai kaitan dengan kepentingan pertahanan serta keamanan negara dalam rangka pemenuhan tugas pemerintah negara (5).
51.
Industri Hijau adalah Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan fektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan Industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat (5).
52.
Bahan Baku adalah bahan mentah, barang setengah jadi, atau barang jadi yang dapat diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi (5).
53.
Jasa Industri adalah usaha jasa yang terkait dengan kegiatan Industri (5).
54.
Perusahaan Industri adalah Setiap orang yang melakukan kegiatan di bidang usaha Industri yang berkedudukan di Indonesia (5).
55.
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik (7) 100
Lampiran 2 Penjelasan Umum
56.
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dangan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/ atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (2).
57.
Penelitian Terapan adalah kegiatan penelitian multi disiplin ilmu pengetahuan yang dapat dilanjutkan melalui kegiatan pengembangan dan perekayasaan (6).
58.
Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru (2)
59.
Penerapan adalah pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan, dan/atau ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam kegiatan perekayasaan, inovasi, serta difusi teknologi (2).
60.
Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia (2).
61.
Invensi adalah suatu ciptaan atau perancangan baru yang belum ada sebelumnya yang memperkaya khazanah serta dapat dipergunakan untuk menyempurnakan atau memperbaruhi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada (2).
62.
Lembaga Kelitbangan adalah institusi yang melakukan kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan, dan pengoperasian yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi (1).
63.
Lembaga penelitian dan pengembangan yang selanjutnya disebut lembaga litbang adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan penelitian dan/atau pengembangan (2).
64.
Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (1).
65.
Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah (1). Pemerintah daerah adalah kepala daerah beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah (2).
66.
Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas Presidan beserta para menteri (2). 101
Lampiran 2 Penjelasan Umum
67.
Hak kekayaan intelektual yang selanjutnya disingkat HKI adalah hak kekayaan atas segala hasil produksi kecerdasan daya pikir yang berguna untuk manusia (1).
68.
Ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara sistematis dangan menggunakan pendekatan tertentu yang dilandasi oleh metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala kemasyarakatan tertentu (2).
69.
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang strategis adalah berbagai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki keterkaitan yang luas dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara menyeluruh, atau berpotensi memberikan dukungan yang besar bagi kesejahteraan masyarakat, kemajuan bangsa, keamanan dan ketahanan bagi perlindungan negara, pelestarian fungsi lingkungan hidup, pelestarian nilai luhur budaya bangsa, serta peningkatan kehidupan kemanusiaan.
70.
Badan usaha adalah badan atau lembaga berbadan hukum yang melakukan kegiatan usaha sesuai dangan peraturan perundang-undangan (2).
71.
Organisasi profesi adalah wadah masyarakat ilmiah dalam suatu cabang atau lintas disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi, atau suatu bidang kegiatan profesi, yang dijamin oleh negara untuk mengembangkan profesionalisme dan etika profesi dalam masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan (2).
72.
Industri Pertahanan adalah industri nasional yang terdiri atas badan usaha milik negara dan badan usaha milik swasta baik secara sendiri maupun berkelompok yang ditetapkan oleh pemerintah untuk sebagian atau seluruhnya menghasilkan alat peralatan pertahanan dan keamanan, jasa pemeliharaan untuk memenuhi kepentingan strategis di bidang pertahanan dan keamanan yang berlokasi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (4).
73.
Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan adalah segala alat perlengkapan untuk mendukung pertahanan negara serta keamanan dan ketertiban masyarakat. 3. Dewan Perwakilan Rakyat yang selanjutnya disingkat DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 194. (4)
74.
Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (4).
75.
Korporasi adalah kumpulan orang dan/atau kekayaan yang terorganisasi, baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum (5).
76.
Kinerja adalah prestasi kerja berupa keluaran dari suatu kegiatan atau hasil dari suatu program dgn kuantitas dan kualitas terukur (Pasal 1 butir 12, PP 90 Tahun 2010 dan Psl 1 butir 2, PP 8 Tahun 2006). 102
Lampiran 2 Penjelasan Umum
77.
Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program mewujudkan visi dan misi (Pasal 1 butir 14, UU 25 Tahun 2004).
78.
Kebijakan merupakan arah dan langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan masing-masing program untuk tahun rencana (Psl 20 ayat 3, PP 40 Tahun 2006 ttg Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional).
79.
Rencana Strategis K/L 2010-2014, selanjutnya disebut Renstra-KL, adalah dokumen perencanaan K/L utk periode 5 (lima) tahun, yakni tahun 2010 sampai dgn 2014, yg merupakan penjabaran dari RPJMN 2010-2014 (Permen PPN/ Kepala Bappenas No. 5/ 2009).
80.
Renstra-KL memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dgn tugas dan fungsi K/L yg disusun dgn berpedoman pada RPJM Nasional dan bersifat indikatif (Psl 6 ayat 1, UU 25 Tahun 2004 ttg Sistem Perencanaan dan Pembangunan Nasional).
81.
Pelanggan adalah pihak-pihak yang memerlukan dan menggunakan produk, jasa atau program BPPT, yaitu industri dan pemerintah
82.
Stakeholder adalah pihak-pihak yang berkepentingan atau memiliki harapan terhadap perkembangan kinerja dan program BPPT.
83.
Pusat Unggulan Iptek Pusat Unggulan merupakan suatu lembaga yang mengoptimalkan potensi sumber daya iptek yang tersedia sehingga menjadi pusat kegiatan litbangyasa unggulan nasional ataupun hasil kegiatan litbang di pusat tersebut dapat langsung menjadi solusi dari persoalan yang dihadapi saat ini
84.
Daya saing - Peningkatan daya saing merupakan resultan dari kinerja berbagai pilar yang menjadi penopangnya, yang meliputi: institusi, infrastruktur, lingkungan ekonomi makro, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tinggi dan pelatihan, efisiensi pasar barang, efisiensi pasar tenaga kerja, pasar finansial, kesiapan teknologis, ukuran pasar, kecanggihan bisnis, dan inovasi (sumber: WEF).
85.
Daya saing industri merupakan kesiapan suatu industri untuk berinteraksi agar menjadi lebih kompetitif dalam arti memiliki peluang untuk menang bagi industri tersebut. Kunci keberhasilan untuk meningkatkan daya saing industri dengan mendorong laju inovasi berupa peningkatan nilai tambah dan produktivitas bagi industri tersebut agar bisa bersaing, baik di tingkat lokal, nasional, dan lingkungan global.
86.
Daya saing Perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam menghadapi perubahan pasar dan perkembangan persaingan untuk memperkuat posisi pasar dan mengembangkan diri
87.
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan / atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik
indikatif
untuk
103
Lampiran 2 Penjelasan Umum
88.
Klaster industri adalah kumpulan/kelompok bisnis dan industri yang terkait melalui suatu rantai produk umum, ketergantungan atas keterampilan tenaga kerja yang serupa, atau penggunaan teknologi yang serupa atau saling komplementer (OECD, 2000); Kelompok industri dengan focal/core industry yang saling berhubungan secara intensif dan membentuk partnership, baik dengan supporting industry maupun related industry (Deperindag, 2000);
89.
Teknopreneur - pengusahan yang membangun bisnisnya berdasarkan keahliannya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dan menghasilkan prosuk inovatif yang berguna tidak hanya bagi dirinya, tetapi bagi kesejahteraan bangsa dan negaranya.
104
Lampiran 3 Abreviasi
Lampiran 3. Abreviasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
PKT PTID PTKS PTKI PSTAT BIT BTIKK TPSA PTPSW PTPSM PTRRB PTL BB-TMC Balai Teksurla BTPAL TAB PTPP PTA PTB PTFM BBIO B2TP TIEM PTE PTSEIK PTIK PTM BJIK BTP BTB2RD B2TKE TIRBR PTIPK PTIP PTSPT PTRIM BT2MP BTIPDP BT MEPPO
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
Pengkajian Kebijakan Teknologi Pusat Teknologi Inovasi Daerah Pusat Teknologi Kawasan Spesifik Pusat Teknoprener dan Klaster Industri Pusat Strategi Teknologi dan Audit Teknologi Balai Inkubator Teknologi Balai Teknologi Industri Kreatif Keramik Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Mineral Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana Pusat Teknologi Lingkungan Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Balai Teknologi Survei Kelautan Balai Teknologi Pengolahan Air dan Limbah Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Pusat Teknologi Produksi Pertanian Pusat Teknologi Agroindustri Pusat Teknologi Bioindustri Pusat Teknologi Farmasi dan Medika Balai Bioteknologi Balai Besar Teknologi Pati Teknologi Informasi. Energi. dan Material Pusat Teknologi Elektronika Pusat Teknologi Sumber Daya Energi dan Industri Kimia Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pusat Teknologi Material Balai Jaringan Informasi dan Komunikasi Balai Teknologi Polimer Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Desain Balai Besar Teknologi Konversi Energi Teknologi Industri. Rancang Bangun dan Rekayasa Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan Pusat Teknologi Industri Permesinan Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi Pusat Teknologi Rekayasa Industri Maritim Balai Teknologi Termodinamika Motor dan Propulsi Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai Balai Teknologi Mesin Perkakas, Produksi dan Otomasi 105
Lampiran 3 Abreviasi
40 BTH 41 B2TKS 42 BBTA3
= = =
43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
SETAMA RORENKEU ROSDMO ROUMUM ROHKH PUSBINDIKLAT PMI INSP PUSYANTEK PPBT Renstra RPJMN RPJPN RKP Renja K/L RKT SAKIP LAKIP PK ADIK TRL IKU IKSS IKP IKK SS TS WTP WDP
Balai Teknologi Hidrodinamika Balai Besar Kekuatan Struktur Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika Sekretariat Utama Biro Perencanaan dan Keuangan Biro Sumberdaya Manusia dan Organisasi Biro Umum Biro Hukum, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Pusat Pembinaan. Pendidikan. dan Pelatihan Pusat Manajemen Informasi. Inspektorat Pusat Pelayanan Teknologi perusahaan pemula berbasis teknologi Rencana Strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Rencana Kerja Pemerintah Rencana Kerja Kementrian/Lembaga Rencana Kinerja Tahunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perjanjian Kinerja Arsitektur Dan Informasi Kinerja Technology Readiness Level Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program Indikator Kinerja Kegiatan Sasaran Strategis Tujuan Strategis Wajar Tanpa Pengecualian Wajar Dengan Pengecualian
106
Tim Penyusun Revisi Renstra BPPT 2015-2019:
Sekretaris Utama; Pokja 1 Raker BPPT (Revisi Renstra dan Refokusing); Tim Biro Perencanaan dan Keuangan
107