PENGARUH PEMBERIAN TEH FERMENTASI KOMBUCHA PADA AIR MINUM TERHADAP PERTUMBUHAN ITIK TEGAL (The Effect of Fermented 'Kombucha' Tea Addition in Drinking Water on the Growth of Tegal Duck) S. Akhadiarto Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Budidaya Pertanian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian teh fermentasi Kombuca dalam air minum terhadap pertumbuhan itik Tegal jantan. Sembilan puluh enam ekor itik Tegal umur satu hari secara acak dibagi dalam 16 petak dan diacak ke dalam 4 perlakuan : kontrol (L), tambahan 1% teh kombucha (LKA), tambahan 5% teh kombucha (LKB), dan 10% teh kombucha (LKC) selama 8 minggu. Semua perlakuan mendapatkan ransum yang sama. Perlakuan dialokasikan sesuai rancangan acak lengkap. Pada semua itik dilakukan penimbangan bobot badan dan pengukuran tingkat konsumsi ransum setiap minggu selama 8 minggu. Penambahan teh Kombucha dalam air minum secara nyata (P<0,05) merendahkan konsumsi dan konversi ransum dibandingkan dengan kontrol. Selain itu, penambahan teh Kombucha dapat menurunkan tingkat kematian sampai dengan umur 8 minggu pada itik Tegal. Kata kunci: teh Kombucha, pertumbuhan, pakan, itik Tegal ABSTRACT The present study was conducted to evaluate the effect of fermented 'Kombucha' tea in drinking water on the growth of Tegal duck. Ninety six Tegal ducks (one day old) were divided into 16 groups and were randomly assigned to 4 treatments : control (L), 1% Kombucha tea addition (LKA), 5% Kombucha tea addition (LKB), and 10% Kombucha tea addition (LKC). All ducks received a commercial diet. The treatment was alotted to a completely randomized design. Body weight and feed consumption were determined in all ducks every week for 8 weeks. The Kombucha tea addition in drinking water lowered (P<0.01) feed consumption and convertion compared to those of control treatment. It was evidenced that Kombucha tea addition reduced mortality rate in duck until 8 weeks old. Keywords : Kombucha tea, growth, feed, 'Tegal' duck
PENDAHULUAN Itik dikenal sebagai ternak yang memiliki pertumbuhan lambat dengan konsumsi dan konversi pakan yang tinggi. Padahal pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam suatu usaha peternakan. Peternakan itik dengan efisiensi pakan yang baik menuntut penggunaan ransum dengan kandungan bahan baku lokal yang tinggi agar mampu
162
menekan ongkos pakan. Penggunaan imbuhan pakan (zat aditif) bisa dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan ransum itik berbahan baku lokal. Berbagai jenis probiotik saat ini sedang dikembangkan untuk unggas. Menurut Hadi et al. (2001), probiotik sebagai bahan imbuhan pakan berupa mikroorganisme yang memiliki pengaruh positif bagi induk semang ternak melalui penigkatan keseimbangan mikroorganisme khas. Probiotik
J.Indon.Trop.Anim.Agric. 30 (3) September 2005
merupakan suatu substansi yang digunakan untuk menekan perkembangan mikroorganisme bersifat merugikan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas ternak. Imbuhan pakan alami lainnya yaitu teh fermentasi Kombucha yang telah lama dikenal sebagai bahan biofarmasi untuk manusia (Ramli et al., 2002). Teh fermentasi Kombucha merupakan simbiosis antara kultur ragi dan beberapa strain bakteri yang tunbuh pada tanaman teh hijaun atau teh hitam yang manis. Hasil fermentasinya berupa suspensi yang dapat menghasilkan asam glukoronat, asam laktat, asam asetat, vitamin, bahan antibiotika dan produk lainnya. Teh fermentasi Kombucha memiliki banyak manfaat, diantaranya dapat membantu pengaturan kinerja usus halus, mengurangi atau menstabilkan tekanan darah, menambah energi dan menambah jumlah sel-T untuk kekebalan sel-sel tubuh (Ramli et al., 2002). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan suspensi teh fermentasi Kambucha dalam air minum terhadap pertumbuhan itik Tegal, dengan menggunakan ransum berbahan baku lokal. MATERI DAN METODE Penelitian menggunakan 96 ekor itik Tegal umur sehari, yang dibagi kedalam 4 kelompok, dan diacak ke dalam 16 petak. Kandang petak berukuran 100 x 100 x 50 cm terbuat dari bambu dengan alas lantai yang diberi sekam. Teh fermentasi Kombucha merupakan campuran antara air, teh dan gula yang dipanaskan sampai mendidih setelah didinginkan
kemudian ditambahkan starter kombucha dan dibiarkan selama 10 hari. Suspensi teh kombucha sebelum digunakan disimpan di lemari pendingin (4oC). Pakan yang diberikan berupa campuran bahanbahan yang terdiri atas 40% biji jagung; 17,5% dedak halus; 10% tepung ikan; 30% bungkil kedeke impor; 1% grit; 1% DCP dan 0,5% premiks. Pakan dirancang mengandung 23,2 % protein kasar dan 2812,5 kkal energi metabolis (Hartadi et al., 1993) disajikan ke itik dalam bentuk pelet. Empat perlakuan yang dicobakan adalah kontrol (L); pemberian 1% teh Kombucha (LKA); pemberian 5% teh kombucha (LKB); dan pemberian 10% teh Kombucha (LKC) melalui air minum selama 8 minggu. Pada masing-masing perlakuan ditentukan bobot badan dan tingkat konsumsi pakan setiap minggu. Konsumsi pakan ditentukan dengan menghitung selisih antara jumlah pakan yang diberikan dengan sisa pakan, dan konversi pakan dihitung berdasarkan pertambahan bobot badan dan tingkat konsumsi pakan. Data diolah menggunakan ANOVA sesuai rancangan acak lengkap, dan dilanjutkan dengan uji kontras ortogonal apabila didapatkan pengaruh yang nyata (Steel dan Torrie, 1984). HASIL DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan Itik Kurva pertambahan bobot badan itik selama periode pengamatan disajikan pada Ilustrasi 1. Tabel 1 menampilkan rataan bobot badan mingguan dari itik sesuai perlakuan yangdicobakan. Pada umur 2 -3
Tabel 1. Perubahan Bobot Badan Itik selama Periode Penelitian (g/ekor/minggu) Umur Perlakuan (minggu) L LKA LKB 0 41,71a 41,92a 43,13a 1 124,63ab 113,17b 132,75a 2 267,06a 217,04b 250,96ab 3 452,91a 382,86a 448,13a 4 643,26a 636,33a 668,95a 5 864,11a 844,19a 835,55a 6 1002,09a 987,60a 1025,14a 7 1123,54a 1126,55a 1152,71a 8 1290,64a 1253,15a 1234,52a L : kontrol; LKA : 1% teh Kombucha; LKB : 5% teh Kombucha; LKC : 10% teh Kombucha. Huruf superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,01).
The Effect of Fermented Kombucha Tea Addition on the Growth of Tegal Duck (Akhadiarto)
LKC 44,35a 126,17ab 243,52ab 440,78a 637,91a 868,32a 1013,05a 1166,33a 1264,62a
163
1400
L LKB LKA LKC
1200
Bobot Badan (gram)
1000
800
600
400
200
0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Umur (Minggu)
Ilustrasi 1. Grafik Perubahan Bobot Badan Itik Tegal Selama Periode Penelitian
minggu itik yang diberikan 1% teh Kombucha memiliki bobot badan yang lebih rendah (P<0,05) dibandingkan itik kontrol dan itik yang diberikan 5% dan 10% teh Kombucha. Hal ini diduga karena itik yang mendapatkan 1% teh Kombucha mengalami stress, karena itik mampu beradaptasi setelah minggu tersebut, dan mampu menampilkan pertambahan bobot badan yang sama dengan perlakuan lain sampai minggu ke 8. Menurut Hardjosworo (2000), itik mencapai bobot badan 40 g, 80 g, 205 g, 400 g, 570 g, 700 g, 900 g, 970 g, dan 1050 g masing-masing pada umur 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 minggu. Pada penelitian ini, itik Tegal menampilkan pertambahan bobot badan yang
lebih baik karena itik mendapatkan ruang gerak yang cukup, lingkungan sekitar yang baik, dan pakan serta air minum yang memadai. Konsumsi Pakan Sejak umur 1 minggu sampai akhir pengamatan, itik yang mendapatkan penambahan teh Kombucha memperlihatkan tingkat konsumsi pakan yang lebih rendah dibandingkan kontrol (Tabel 2). Ternak mengkonsumsi ransum untuk memenuhi zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk proses produksi dan reproduksi. Menurut Anggorodi (1995), tingkat konsumsi pakan akan bervariasi sesuai bobot badan, galur, tingkat produksi, tingkat cekaman, aktivitas,
Tabel 2. Konsumsi Pakan Itik selama Periode Penelitian (g/ekor/minggu) Umur Perlakuan (minggu) L LKA LKB 1 154,18a 127,86b 148,46ab 2 302,57a 225,57b 262,93ab 3 625,75a 495,25b 591,04a 4 701,29a 508,14c 574,71b 5 980,79a 752,46b 797,18b 6 989,86a 715,39b 808,93b 7 984,81a 846,18a 814,71a 8 979,75a 885,75ab 867,71ab L : kontrol; LKA : 1% teh Kombucha; LKB : 5% teh Kombucha; LKC : 10% teh Kombucha. Huruf superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,01).
164
LKC 141,71ab 230,11ab 535,00b 531,64c 782,57b 752,19b 795,52a 824,62b
J.Indon.Trop.Anim.Agric. 30 (3) September 2005
Tabel 3. Perubahan Konversi Pakan selama Periode Penelitian Umur Perlakuan (minggu) L LKA LKB 1 1,93a 1,94a 1,76a 2 2,40a 2,64a 2,66a 3 4,08a 5,59a 3,21a 4 3,69a 2,39a 4,87a 5 4,53a 3,80ab 3,81ab 6 8,23a 5,26b 5,65a 7 19,39a 6,64a 7,26a 8 8,84a 11,11a 8,34a Rataan 6,64a 4,92a 4,69a L : kontrol; LKA : 1% teh Kombucha; LKB : 5% teh Kombucha; LKC : 10% teh Kombucha. Huruf superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,01).
mortalitas, kandungan energi ransum. Selain itu, satuan ransum yang diperlukan untuk menghasilkan satuan pertambahan bobot badan dipengaruhi oleh bobot badan, tingkat aktivitas ternak dan suhu lingkungan. Anggorodi (1995) menyatakan bahwa apabila ternak diberikan ransum secara ad libitum, tingkat konsumsinya akan sesuai dengan pemenuhan kebutuhan energinya. Apabila itik diberikan ransum dengan kandungan energi yang bervariasi, itik akan menunjukkan kesanggupan yang luar biasa untuk menyesuaikan konsumsi ransumsi yang sedemikian rupa sehingga tingkat energi metabolisme menjadi konstan. Itik yang mendapatkan 1% teh Kombucha menunjukkan tingkat konsumsi ransum yang rendah bila dibandingkan dengan itik kontrol. Hal ini terjadi karena selama proses, teh Kombucha juga mengandung energi hasil pemecahan ikatanikatan polisakarida yang menjadikan tambahan energi bagi ransum yang dikonsumsinya. Teh Kombucha mengandung empat unsur utama yaitu oksigen (18,5%), hidrogen (9,5%), dan nitrogen. Beberapa unsur lain seperti sulfur, fosfor, potassium, magnesium, kalsium, dan zat besi yang meurpakan unsur-unsur penting sebagai ko-faktor dari enzim-enzim esensial. Disamping itu, unsur-unsur yang berasal dari proses fermentasi atau respirasi dengan adanya pemecahan ikatan kimia kaya energi seperti adenosin trifosfat. Konversi Pakan Konversi pakan merupakan ukuran efisiensi penggunaan pakan dari itik Tegal, yang dijelaskan pada Tabel 3. Pemberian teh Kombucha berpengaruh
LKC 1,81a 2,68a 3,05a 2,96a 3,52b 5,32a 8,02a 6,90a 4,29a
nyata (P<0,05) terhadap penurunan rataan konversi pakan pada umur 5 - 6 minggu. Pembeiran teh Kombucha terbukti mampu memperbaiki nilai konversi pakan. Selama 8 minggu periode penelitian, rataan konversi pakan adalah 6,64; 4,92; 4,69; dan 4,29 masing-masing untuk perlakuan L; LKA; LKB dan LKC (Tabel 3.). Hal ini diduga disebabkan oleh adanya perbaikan lingkungan saluran pencernaan. Teh Kombucha membentuk selaput dan merupakan simbiosis sel ragi dan bakteri yang berbeda, diantaranya Acetobacter xylinium, Bacterium glucocum, Acetobacter kategonum, dan Pichia fermentans. Greenwalt et al. (2000) melaporkan hasil penelitiannya tentang determinasi dan karakterisasi aktivitas antimikroba dari teh fermentasi Kombucha. Teh fermentasi Kombucha memiliki aktivitas antimikroba pada kandungan 33 g/l total asam (7 g/l asam laktat) terhadap organisme gram negatif dan positif yaitu Agrobacterium tumafaciens, Bacilus cereus, Salmonella cholerasius serotip typhimurium, Staphylococcus aureus dan Escheria Coli. Tingkat Mortalitas Tingkat mortalitas pada itik Tegal dikenal rendah. Hasil kajian selama 8 minggu menunjukkan bahwa tingkat mortalitas adalah 2,1% dari 96 ekor itik yang digunakan sebagai ternak percobaan. Sebagian besar sebab kematian dikarenakan adanya 'kecelakaan' seperti terjepit di dalam kandang. Tingkat kematian terbesar dicatat pada minggu pertama periode penelitian. Harjosworo (2000) menyatakan bahwa tingkat kematian yang baik di dalam suatu
The Effect of Fermented Kombucha Tea Addition on the Growth of Tegal Duck (Akhadiarto)
165
usaha peternakan adalah di bawah 5%. Dalam kaitan ini, pemberian suspensi teh Kombucha tidak menyebabkan peningkatan mortalitas pada itik Tegal. Teh fermentasi Kombucha dikenal juga sebagai sumber probiotik. Hadi et al. (2001) melaporkan bahwa probiotik pada unggas dapat memicu tingkat kekebalan, yang terbentuk melalui peningkatan jumlah dan aktivitas makrofag, meningkatkan imunoglobulin G dan M serta interferon. Imunoglobulin yang dihasilkan oleh dawan payer lapisan mukosa usu juga meningkat. Peningkatan daya tahan tubuh ternak dengan pemberian teh Kombucha pada unggas seperti pada ayam broiler telah dilaporkan oleh Ramli et al. (2002), yang melaporkan bahwa persentase limfa dan dan bursa fabrisius ayam broiler yang diberi teh fermentasi Kombucha lebih besar dibandingkan dengan kontrol. KESIMPULAN Aras pemberian suspensi teh Kombucha tidak mempengaruhi pertumbuhan itik Tegal. Pada semua aras, pemberian suspensi teh Kombucha menurunkan tingkat konsumsi pakan, memperbaiki konversi pakan dan tidak menyebabkan peningkatan mortalitas pada itik Tegal. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengkaji lagi penggunaan suspensi teh fermentasi Kombucha dalam sebuah formula pakan imbuhan untuk unggas dengan harga yang ekonomis.
Greewalt, C.J. 1999. Activity of the Tea Kombucha. Dept. of Food Science, Cornell University, New York. Hadi, S.L., Rezita, dan R. Loventa. 2001. Memicu kekebalan dengan probiotik. Poultry Indonesia, Edisi Juni No. 253. Gabungan Pengusaha Perunggasan Indonesia, Jakarta. Hartadi, H. S. Reksohadiprodjo, dan A.D. Tillman. 1993. Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hardjosworo, S.P. 2000. Upaya Peningkatan Produktivitas Itik Lokal. Jakarta. Ramli, N., M.N. Rofiq, dan S. Akhadiarto. 2002. Pengaruh fermentasi teh Kombucha sebagai feed aditif terhadap lemak abdomen, dan organ-organ dalam ayam broiler. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Hal. 274 - 276. Steel, R.G..D. and J.H. Torrie. 1984. Principles and Procedures of Statistics. McGraw Hill International Book Co. Singapore.
DAFTAR PUSTAKA Anggorodi, H.R. 1995. Nutrisi Aneka Ternak Unggas. PT Gramedia Pusaka Utama, Jakarta.
166
J.Indon.Trop.Anim.Agric. 30 (3) September 2005