BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262, Tromol Pos. 7019 / Jks KL Website: www.staklimpondokbetung.net ; E-mail:
[email protected]
TANGERANG, MARET 2011
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas berkat dan rahmat – Nya kami dapat menyusun laporan Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan laporan Prakiraan Musim Kemarau 2011 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Analisis musim hujan 2010/2011 disusun berdasarkan keadaan yang terjadi pada periode berlangsung sedangkan prakiraan musim kemarau 2011 dibuat berdasarkan analisa yang dilakukan oleh Stasiun Klimatologi Pondok Betung dengan mempertimbangkan hasil prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, khususnya Instansi pengelola Pos Hujan Kerjasama di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta yang telah membantu dalam penyusunan publikasi ini. Kami menyadari masih ada kekurangan dari publikasi ini mengingat data yang kami terima sangat terbatas, khususnya dari pos kerjasama, karena itu saran dan kritik yang membangun diharapkan untuk penyempurnaan publikasi ini. Semoga bermanfaat.
TANGERANG,
MARET 2011
KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG – TANGERANG
Ir ZUBAIDAH SRI HANDAYANI, SSi NIP. 195710191979102001
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------------------------------------- I DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------------------------- II 1. PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------------------------- 1 1.1. Latar Belakang --------------------------------------------------------------------------------------- 1 1.2. Tujuan --------------------------------------------------------------------------------------------------- 1 2. TINJAUAN UMUM ------------------------------------------------------------------------------------------- 2 2.1. Zona Musim di Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta ---------------------------- 2 2.2. Curah Hujan ------------------------------------------------------------------------------------------- 3 3. PEMBAHASAN ----------------------------------------------------------------------------------------------- 5 3.1. Analisis Musim Hujan 2010/2011 --------------------------------------------------------------- 5 3.2. Kondisi Suhu Udara pada saat Musim Kemarau 2010 ---------------------------------- 6 3.2.1. Suhu Udara Stasiun Meteorologi Kemayoran ------------------------------------------- 7 3.2.2. Suhu Udara Stasiun Meteorologi Cengkareng ------------------------------------------ 7 3.2.3. Suhu Udara Stasiun Meteorologi Serang ------------------------------------------------- 8 3.2.4. Suhu Udara Stasiun Meteorologi Curug --------------------------------------------------- 8 3.2.5. Suhu Udara Stasiun Maritim Tanjung Priok ---------------------------------------------- 9 3.2.6. Suhu Udara Stasiun Geofisika Tangerang ---------------------------------------------- 10 3.3. Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung pada saat Musim Kemarau 2010 ---------------------------------------------------------------------------- 11 3.3.1. Suhu Udara ------------------------------------------------------------------------------------------ 11 3.3.2. Curah Hujan ----------------------------------------------------------------------------------------- 11 3.3.3. Kelembaban Udara ------------------------------------------------------------------------------- 12 3.3.4. Lama Penyinaran Matahari -------------------------------------------------------------------- 12 3.3.5. Windrose --------------------------------------------------------------------------------------------- 13 3.4. Prakiraan Musim Kemarau 2011 -------------------------------------------------------------- 13 3.4.1. Kondisi Dinamis Atmosfer dan Laut -------------------------------------------------------- 13 3.4.2. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2011 ---------------------------------------------------- 18 3.4.3. Prakiraan Perbandingan Awal Musim Kemarau 2011 ------------------------------- 19 3.4.4. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2011 ------------------------------------------- 19 3.4.5. Prakiraan Curah Hujan di Luar Zona Musim (Non ZOM) Wilayah Banten dan DKI Jakarta------------------------------------------------------------------------------------ 21 4. PENUTUP ---------------------------------------------------------------------------------------------------- 22 4.1. Kesimpulan ------------------------------------------------------------------------------------------ 22 4.2. Saran --------------------------------------------------------------------------------------------------- 22
ii
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang tempat yang datar Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah tropis, diantara a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta sap. dilalui garis katulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak selat dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia memiliki sistem iklim/cuaca yang unik.
jan yang terkumpul Keberadaan wilayah Indonesia sebagaimana tersebut, kondisi iklimnya akan ulan-bulan lainnya.dipengaruhi oleh fenomena global seperti El Nino, La Nina, Dipole Mode, dan Madden Julian Oscillation (MJO), disamping pengaruh fenomena regional, seperti sirkulasi monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical
Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan, serta kondisi Suhu an kumulatif selama Muka Laut di sekitar wilayah Indonesia. lan dan tempat yang Sementara kondisi topografi wilayah Indonesia yang bergunung, berlembah, serta banyak pantai, merupakan fenomena lokal yang menambah beragamnya kondisi iklim di
wilayah Indonesia, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu. Secara klimatologis, dari 115% terhadap wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta terdapat 8 pola iklim, dimana 6 pola merupakan tara 85% - 115% Zona Musim (ZOM) yaitu mempunyai perbedaan yang jelas antara periode musim hujan
kurang
dari
dan periode musim kemarau (pola Monsun), sedangkan 2 pola lainnya adalah Non Zona 85% Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada umumnya memiliki ciri mempunyai 2 kali puncak
hujan dalam setahun (pola Ekuatorial), sepanjang tahun curah hujannya tinggi atau rendah, masing-masing bulan nan didapat dari nilai dan waktu terjadinya musim hujan dan musim kemarau kebalikan dengan daerah ZOM (pola Lokal). 1.2. Tujuan
ada suatu waktu. Laporan ini bertujuan untuk: 1. Menginformasikan pola unsur-unsur iklim di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta 2. Menganalisis musim hujan yang terjadi pada periode 2010/2011 3. Menginformasikan kondisi iklim mikro Area Stasiun Klimatologi Pondok Betung dan
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
beberapa stasiun lain pada periode musim kemarau 2010 4. Memprakirakan awal musim kemarau 2011 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta.
ͳ
1
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
2.
TINJAUAN UMUM
2.1. Zona Musim di Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta Luas suatu wilayah Zona Musim (ZOM) tidak selalu sama dengan luas suatu wilayah
tempat yang datar administrasi pemerintahan. Dengan demikian, satu wilayah ZOM bisa terdiri dari beberapa a hujan 1 (satu) mm kabupaten, dan sebaliknya satu wilayah kabupaten bisa terdiri dari beberapa ZOM. tempat yang datar sap. Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta dibagi menjadi 6 ZOM yaitu ZOM 27, ZOM 28, ZOM 29, ZOM 30, ZOM 31 dan ZOM 35. Wilayah Non-ZOM yang terdapat didalamnya adalah Non ZOM 22 dan Non ZOM 23.
jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya.
Gambar 1. Pembagian Wilayah ZOM Propinsi Banten dan DKI Jakarta
an kumulatif selama lan dan tempat yang
dari 115% terhadap
tara 85% - 115%
kurang
dari
85%
masing-masing bulan nan didapat dari nilai
Tabel 1. Cakupan Wilayah ZOM Propinsi Banten dan DKI Jakarta
ada suatu waktu.
ZOM
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
27
Pandeglang bagian Barat
28
Pandeglang bagian Utara, Serang bagian Barat
29
Lebak bagian Barat, Pandeglang bagian Timur, Serang bagian Barat Daya
30 31 35
ͳ
Wilayah
DKI Jakarta bagian Utara, Kodya Tangerang, Tangerang bagian Utara, Serang bagian Utara DKI Jakarta bagian Selatan, Tangerang bagian Selatan, Serang bagian Timur Lebak bagian Tenggara
2
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
2.2. Curah Hujan Hujan merupakan gejala atau fenomena cuaca yang dipandang sebagai variabel tak bebas karena terbentuk dari proses berbagai unsur. Curah hujan (mm) merupakan
ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak tempat yang datar meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya dalam luasan satu a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau sap. tertampung air sebanyak satu liter. Jumlah curah hujan dalam satu dasarian (rentang waktu selama 10 hari) lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya ditetapkan sebagai permulaan musim hujan. Sedangkan perbandingan antara jumlah
curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim hujan atau satu jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya.periode musim kemarau) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode 1981-2010) disebut sebagai sifat hujan. Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu :
an kumulatif selama a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) lan dan tempat yang b. Sifat Hujan Normal (N)
: jika nilai curah hujan terhadap rata-ratanya. : jika nilai curah hujan terhadap rata-ratanya.
dari 115% terhadap c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan terhadap rata-ratanya. tara 85% - 115%
kurang
dari
lebih
antara
dari 85%
kurang
115% -
115%
dari
85%
Normal curah hujan di setiap ZOM dihitung berdasarkan rata-rata curah hujan dasarian 85% selama periode tahun 1981 – 2010. Gambar 2 merupakan grafik rata-rata curah hujan
dasarian di setiap ZOM. masing-masing bulan nan didapat dari nilai Dari gambar 2 diketahui bahwa pada ZOM 27 kejadian musim hujan dan musim kemarau yang terjadi dalam keadaan normal adalah sebagai berikut: “Musim Hujan : 11 Okt – 10 Mei / 210 hari / 1.895 – 2.563 mm” artinya periode musim
ada suatu waktu. hujan terjadi pada periode 11 Okt sampai dengan 10 Mei atau selama 210 hari dengan total normal curah hujan musim hujan sebesar 1.895 mm sampai dengan 2.563 mm. Sedangkan “Musim Kemarau : 11 Mei – 10 Okt / 150 hari / 392 - 530 mm” artinya periode musim
dari 13 mm/jam kemarau terjadi pada periode 11 Mei sampai dengan 10 Okt atau selama 150 hari dengan 13 – 38 mm/jam total normal curah hujan musim kemarau sebesar 392 mm sampai dengan 530 mm. ari 38 mm/jam
ͳ
3
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar 2. Grafik Normal Curah Hujan di Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta
Grafik Normal Curah Hujan ZOM 28
Grafik Normal Curah Hujan ZOM 27 200
150
Curah Hujan (mm)
Curah Hujan (mm)
tempat yang datar200 a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar150 sap. 100
50
jan yang terkumpul 0 ulan-bulan lainnya.
100
50
0
1
4
7
10
13
16
19
22
25
28
31
1
34
4
7
10
13
16
22
25
28
31
34
28
31
34
Grafik Normal Curah Hujan ZOM 30
Grafik Normal Curah Hujan ZOM 29 200
150
150
Curah Hujan (mm)
an kumulatif selama200 lan dan tempat yang Curah Hujan (mm)
19
Dasarian
Dasarian
100
dari 115% terhadap
100
50
50
tara 85% - 115%
kurang
0
0
dari
85%
1
4
7
13
16
19
22
25
28
31
34
Grafik Normal Curah Hujan ZOM 31
Curah Hujan (mm)
150
100
50
0 1
4
7
10
13
16
19
22
25
28
31
34
Dasarian
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
ͳ
1
4
7
10
13
16
19
Dasarian
Dasarian
masing-masing bulan nan didapat dari nilai200
ada suatu waktu.
10
4
22
25
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3. PEMBAHASAN 3.1. Analisis Musim Hujan 2010/2011 Hasil analisis musim hujan 2010/2011 di wilayah Banten dan DKI Jakarta menunjukkan
bahwa secara umum awal musim hujan periode 2010/2011 di wilayah ini terjadi pada tempat yang datar a hujan 1 (satu) mm dasarian I Mei sampai dengan dasarian III Nopember. Jika dibandingkan dengan normal tempat yang datar awal musim hujan, maka musim hujan 2010/2011 di wilayah Propinsi Banten dan DKI sap. Jakarta pada umumnya maju antara 8 – 10 dasarian (2 – 4 bulan).
jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya.
Gambar 3. Distribusi Awal Musim Hujan 2010/2011
an kumulatif selama lan dan tempat yang
dari 115% terhadap
tara 85% - 115%
kurang
dari
85%
masing-masing bulan nan didapat dari nilai
Gambar 4. Distribusi Perbandingan Musim Kemarau 2010
ada suatu waktu.
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
ͳ
5
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Tabel 2. Analisis Musim Hujan 2010/2011
NO ZOM
tempat yang datar a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar1 sap.
2 3 4 5 jan yang terkumpul6 ulan-bulan lainnya. 7 8 9 10 11 an kumulatif selama 12 lan dan tempat yang 13 14 15 16 dari 115% terhadap 17 18 tara 85% - 115% 19 kurang dari 85% 20 21 22 masing-masing bulan 23 nan didapat dari nilai 24
ada suatu waktu.
AWAL MUSIM HUJAN (Dasarian)
POS HUJAN
RATA-RATA FAKTA 27
28 29
30
31
Menes Cibaliung Labuan Pandeglang Ciomas Cinangka Padarincang Rangkas Malingping BMG Kemayoran Serang Tj Priok Cengkareng Stageof Tangerang Ciruas Kramatwatu Pamarayan Kasemen Mancak Carenang Pd Betung Curug Halim Balaraja
27 27 29 29 25 31 30 28 27 28 36 36 36 34 35 36 29 1 31 35 30 28 30 33
Perbandingan Terhadap Normalnya
Selisih (Dasarian)
Maju Maju Maju Maju Maju Maju Maju Maju Mundur Maju Maju Maju Maju Maju Maju Maju Maju Maju Mundur Maju Maju Maju Maju Sama
-14 -14 -2 -11 -8 -4 -16 -10 2 -1 -11 -9 -8 -8 -3 -11 -6 -16 2 -15 -6 -8 -2 0
13 13 27 18 17 27 14 18 29 27 25 27 28 26 32 25 23 20 33 20 24 20 28 33
Sumber : Staklim Pondok Betung
3.2. Kondisi Suhu Udara pada saat Musim Kemarau 2010 Suhu udara mempunyai variabilitas yang kecil jika dibandingkan dengan curah hujan. Berikut ini dijajikan kondisi suhu udara pada musim kemarau 2010 yang dapat dijadikan
dari 13 mm/jam sebagai acuan pada musim kemarau 2011. 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
ͳ
6
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3.2.1. Suhu Udara Stasiun Meteorologi Kemayoran Gambar 5. Grafik Suhu Udara Maksimum, Rata-rata dan Minimum Pada Stasiun Meteorologi Kemayoran Periode April –September 2010 GRAFIK SU H U U D AR A MAK SIMU M, RATA-R ATA D AN MINIMU M PAD A STASIU N METEOR OLOGI K EMAYOR AN PER IOD E APRIL - SEPTEMBER 2010
tempat yang datar a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar sap.
40.0
o
Suhu Udara ( C)
35.0
jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya.
30.0
25.0
20.0
15.0 April
Mei
Juni
Juli
Ags
Sep
W a ktu (Bula n)
T Rata-rata (oC) T Max (oC) T Min (oC) an kumulatif selama lan dan tempat yang Suhu udara rata-rata selama musim kemarau periode 2010 tertinggi terjadi pada bulan Mei
di Stasiun Meteorologi Kemayoran yaitu 30.8oC dan terendah di terjadi pada bulan Juni dan September sebesar 25.7oC. Sedangkan suhu maksimum absolut mencapai 35.4oC terjadi
dari 115% terhadap pada bulan Mei dan suhu minimum absolut terjadi pada bulan Agustus sebesar 23.4 oC.
tara 85% - 115% 3.2.2. Suhu Udara Stasiun Meteorologi Cengkareng
kurang
dari
85%
masing-masing bulan nan didapat dari nilai
Gambar 6. Grafik Suhu Udara Maksimum, Rata-rata dan Minimum Pada Stasiun Meteorologi Cengkareng Periode April –September 2010 GRAFIK SUHU UDARA MAKSIMUM, RATA-RATA DAN MINIMUM PADA STASIUN METEOROLOGI CENGKARENG PERIODE APRIL - SEPTEMBER 2010 40.0
Suhu Udara ( C)
35.0
o
ada suatu waktu.
30.0
25.0
20.0
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
15.0 April
Mei
Juni
Juli
Ags
W a ktu (Bula n) T Rata-rata (oC)
ͳ
7
T Max (oC)
T Min (oC)
Sep
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Pada musim kemarau 2010, suhu udara rata-rata tertinggi di Stasiun Meteorologi Cengkareng terjadi pada bulan Mei yaitu 29.7oC dan terendah pada bulan Juli yaitu 24.9oC. Sedangkan suhu udara maksimum absolut sebesar 35.4 oC terjadi pada April, dan suhu
udara minimum absolut sebesar 20.8oC terjadi pada bulan Juni. tempat yang datar a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar 3.2.3. Suhu Udara Stasiun Meteorologi Serang sap. Gambar 7. Grafik Suhu Udara Maksimum, Rata-rata dan Minimum Pada Stasiun Meteorologi Serang Periode April –September 2010
jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya. 40.0
o
Suhu Udara ( C)
35.0
an kumulatif selama lan dan tempat yang
30.0
25.0
20.0
dari 115% terhadap
tara 85% - 115%
kurang
GRAFIK SUHU UDARA M AKSIM UM, RAT A-RAT A, MINIM UM PADA ST ASIUN M ET EOROLOGI SERANG PERIODE APRIL - SEPT EMBER 2010
dari
85%
15.0 April
Mei
Juni
Juli
Ags t
Sep
W aktu (Bulan) T Rata-rata (oC)
T Max (oC)
T Min (oC)
Pada musim kemarau periode 2010, suhu udara rata-rata tertinggi di Stasiun Meteorologi masing-masing bulan Serang terjadi pada bulan Mei yaitu 29.6oC dan terendah pada bulan September yaitu nan didapat dari nilai o 24.2 C. Sedangkan suhu udara maksimum absolut sebesar 34.8oC terjadi pada bulan April
ada suatu waktu.
dan suhu udara minimum absolut sebesar 21.0oC terjadi pada bulan Juli. 3.2.4. Suhu Udara Stasiun Meteorologi Curug Pada gambar 8 dapat dilihat bahwa pada musim kemarau periode 2010, suhu udara ratarata tertinggi di Stasiun Meteorologi Curug terjadi pada bulan April yaitu 29.8oC dan terendah
dari 13 mm/jam pada bulan September yaitu 24.4oC. Sedangkan suhu udara maksimum absolut sebesar 13 – 38 mm/jam 35.4oC terjadi pada bulan April dan suhu udara minimum absolut sebesar 21.4oC terjadi ari 38 mm/jam pada bulan Agustus 2010.
ͳ
8
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar 8. Grafik Suhu Udara Maksimum, Rata-rata dan Minimum Pada Stasiun Meteorologi Curug Periode April – September 2010
40.0 35.0 Suhu Udara ( o C)
tempat yang datar a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar sap.
GRAFIK SUHU UDARA MAKSIMUM, RATA-RATA DAN MINIMUM PADA STASIUN METEOROLOGI CURUG PERIODE APRIL - SEPTEMBER 2010
30.0 25.0 20.0
jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya.
15.0 April
Mei
Juni
Juli
Ags t
Sep
W aktu (Bulan) T Rata-rata (oC)
T Max (oC)
T Min (oC)
an kumulatif selama lan dan tempat yang 3.2.5. Suhu Udara Stasiun Maritim Tanjung Priok
dari 115% terhadap
Gambar 9. Grafik Suhu Udara Maksimum, Rata-rata dan Minimum Pada Stasiun Maritim Tanjung Priok Periode April – September 2010 GRAFIK SUHU UDARA M AKSIM UM , RAT A-RAT A DAN M INIM UM PADA ST ASIUN M ARIT IM T ANJUNG PRIOK PERIODE APRIL - SEPT EM BER 2010
tara 85% - 115% 40.0
85%
35.0
masing-masing bulan nan didapat dari nilai
o
dari
Suhu Udara ( C)
kurang
30.0
25.0
20.0
15.0
ada suatu waktu.
April
Mei
Juni
Juli
Ags t
Sep
W aktu (Bulan) T Rata-rata (oC)
T Max (oC)
T Min (oC)
Suhu udara rata-rata pada musim kemarau periode 2010 di Stasiun Maritim Tanjung Priok dari 13 mm/jam o o 13 – 38 mm/jam tertinggi pada bulan Mei sebesar 30.8 C terendah pada bulan Juli sebesar 25.3 C. ari 38 mm/jam Sedangkan suhu udara maksimum absolut terjadi pada bulan Mei dan Juli sebesar 35.0oC dan suhu minimum absolut terjadi pada bulan Juli sebesar 22.8 oC.
ͳ
9
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3.2.6. Suhu Udara Stasiun Geofisika Tangerang
tempat yang datar a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar sap.
Gambar 10. Grafik Suhu Udara Maksimum, Rata-rata dan Minimum Pada Stasiun Geofisika Tangerang Periode April – September 2010 GRAFIK SUHU UDARA M AKSIM UM , RAT A-RAT A DAN MINIMUM PADA ST ASIUN GEOFISIKA T ANGERANG PERIODE APRIL - SEPT EM BER 201O 40.0
o
Suhu Udara ( C)
35.0
jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya.
30.0
25.0
20.0
15.0
an kumulatif selama lan dan tempat yang
April
Mei
Juni
Juli
Ags t
Sep
W aktu (Bulan) T Rata-rata (oC)
T Max (oC)
T Min (oC)
Pada musim kemarau periode 2010, suhu udara rata-rata tertinggi di Stasiun Geofisika
Tangerang terjadi pada bulan April yaitu 31.3oC dan terendah pada bulan Juni yaitu 25.1oC. dari 115% terhadap Sedangkan suhu udara maksimum absolut sebesar 35.6oC terjadi pada bulan April dan suhu
udara minimum absolut sebesar 19.2oC terjadi pada bulan April dan September 2010. tara 85% - 115%
kurang
dari
85%
masing-masing bulan nan didapat dari nilai
ada suatu waktu.
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
ͳ
10
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3.3. Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung pada saat Musim Kemarau 2010 Penyajian kondisi iklim mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung pada musim kemarau 2010 dimaksudkan untuk memberikan gambaran kondisi musim kemarau 2011.
tempat yang datar 3.3.1. Suhu Udara a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar Gambar 11. Grafik Suhu Udara sap.
Pada Stasiun Klimatologi Pondok Betung Periode April – September 2010 GRAFIK SUHU UDARA MAKSIMUM, RATA-RATA DAN MINIMUM PADA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG PERIODE APRIL - SEPTEMBER 2010
jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya.
40.0
Sedangkan suhu maksimum absolut tercatat sebesar 36.0oC terjadi pada bulan April dan suhu minimum absolut tercatat sebesar 22.4oC terjadi pada bulan Agustus.
Suhu Udara ( o C)
35.0
an kumulatif selama lan dan tempat yang
Suhu udara rata-rata pada musim kemarau 2010 mencapai nilai tertinggi pada bulan Mei sebesar 30.1oC dan nilai terendah pada bulan Juni sebesar 24.7 oC.
30.0
25.0
20.0
15.0 April
Mei
Juni
Juli
Ags t
Sep
W aktu (Bulan)
dari 115% terhadap
T Rata-rata (oC)
T Max (oC)
T Min (oC)
tara 85% - 115% 3.3.2. Curah Hujan kurang dari 85% Gambar 12. Grafik Curah Hujan Pada Stasiun Klimatologi Pondok Betung Periode April - September 2010
masing-masing bulan nan didapat dari nilai
120 100 Curah Hujan (mm)
ada suatu waktu.
GRAFIK CURAH HUJAN PADA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG PERIODE APRIL - SEPTEMBER 2010
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
80 60 40 20 0 April
Mei
Juni
Juli
Ags t
Sept
W aktu (Bulan)
ͳ
11
Akumulasi curah hujan yang terjadi pada musim kemarau periode 2010 tercatat sebesar 1540 mm. Curah hujan terbesar sebesar 109 mm terjadi pada bulan September dan terendah sebesar 0 mm terjadi di setiap bulannya selama periode April – September 2010.
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3.3.3. Kelembaban Udara Gambar 13. Grafik Kelembaban Udara Pada Stasiun Klimatologi Pondok Betung Periode April – September 2010
tempat yang datar a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar sap.
GRAFIK KELEMBABAN UDARA PADA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG PERIODE APRIL - SEPTEMBER 2010 100
K elem b ab an U d ara (% )
95
jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya.
90 85 80 75 70 65 60
an kumulatif selama lan dan tempat yang
April
Mei
Juni
Juli
Ags
Sep
Waktu (Bulan)
3.3.4. Lama Penyinaran Matahari
dari 115% terhadap
Gambar 14. Grafik Lama Penyinaran Matahari Pada Stasiun Klimatologi Pondok Betung Periode April – September 2010
tara 85% - 115%
kurang
Kelembaban udara rata-rata selama musim kemarau 2010 sebesar 82%. Kelembaban maksimum terukur pada bulan September sebesar 97%. Sedangkan nilai minimum terukur pada bulan Juli sebesar 70%.
dari
85%
La m a P e ny ina ra n M a ta ha ri (% )
masing-masing bulan nan didapat dari nilai
ada suatu waktu.
GRAFIK LAMA PENYINARAN MATAHARI PADA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG PERIODE APRIL - SEPTEMBER 2010 120 100 80 60 40 20 0 April
Mei
Juni
Juli
Ags t
Sep
W aktu (Bulan)
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
ͳ
12
Nilai maksimum lama penyinaran matahari pada musim kemarau 2010 sebesar 100%, terjadi pada bulan April dan Juli 2010. . Sedangkan nilai minimum sebesar 0%, terjadi pada setiap bulan periode tersebut, yaitu Mei - September 2010.
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3.3.5. Windrose Gambar 15. Windrose Pada Stasiun Klimatologi Pondok Betung Periode April - September 2010
tempat yang datar a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar sap.
jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya.
an kumulatif selama lan dan tempat yang
3.4. Prakiraan Musim Kemarau 2011 dari 115% terhadap 3.4.1. Kondisi Dinamis Atmosfer dan Laut tara 85% - 115% Hasil perkembangan analisis kondisi dinamika atmosfer global dan regional terhadap kurang dari 85% unsur curah hujan di wilayah DKI dan Banten, disajikan sebagai berikut :
a. masing-masing bulan nan didapat dari nilai
Suhu Muka Laut (Sekitar Pantai Selatan Jawa Barat – Pantai Barat Sumatera) Anomali Suhu Muka Laut berdasarkan prediksi ECMWF sbb : 9 Bulan Februari – Maret – April : Pada umumnya Wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa masih terdapat anomali negatif (-0.2 s/d -2.0 °C). 9 Bulan Maret – April – Mei : Wilayah perairan Selatan Jawa masih memiliki anomali yang konstan seperti periode FMA, yaitu memiliki anomali negatif.
ada suatu waktu.
9 Bulan April – Mei – Juni : Secara Umum, suhu muka laut di wilayah Pantai Barat Sumatera sampai Selatan Jawa masih memiliki anomali negatif (-0.2 s/d -0.5 °C).
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
9 Bulan Mei – Juni – Juli : Wilayah anomali negatif masih mendominasi wilayah selatan Jawa hingga Pantai Barat Sumatera tetapi memiliki kekuatan anomali yang mulai melemah (0 s/d -0.2 °C).
ͳ
13
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar 16. Suhu Muka Laut
tempat yang datar a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar sap.
jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya. Sumber. www.ecmwf.int
an kumulatif selama lan dan tempat yang
Mei 2011 yang di dapatkan dari Apec Climate Center wilayah Samudera Hindia cenderunga memiliki anomali yang negatif mulai bulan Maret 2011 hingga Mei 2011 sedangkan untuk wilayah perairan Indonesia khususnya wilayah perairan Jawa
dari 115% terhadap
tara 85% - 115%
kurang
Berdasarkan nilai anomali mulai bulan Desember 2010 dan diprakirakan sampai bulan
dari
85%
memiliki anomali negatif mulia bulan April 2011. Wilayahn Pasifik yang menjadi Indikator Lanina memiliki nilai yang melemah mulai bulan Mei 2011. (Gambar 17). Gambar 17. Anomali Suhu Muka Laut
masing-masing bulan nan didapat dari nilai
ada suatu waktu.
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
Sumber. www.apcc21.net
ͳ
14
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
b.
NINO Menurut prediksi Lanina oleh 3 Institusi ( NOAA, Jamstec dan BoM) serta BMKG pada umumnya pengaruh Lanina akan mulai melemah ditandai oleh naiknya suhu muka laut di wilayah NINO 3.4. Institusi BoM menyatakan bahwa nilainya akn cenderung dalam
tempat yang datar a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar sap.
keadaan normal pada bulan Mei 2011, sedangkan BMKG sendiri menyatakan bahwa keadaan normal akan masuk mulai bulan Juli 2011 (Gambar 18) Gambar 18. Anomali Suhu Muka Laut
jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya.
an kumulatif selama lan dan tempat yang
dari 115% terhadap
tara 85% - 115%
kurang
dari
85%
masing-masing bulan nan didapat dari nilai
ada suatu waktu.
Sumber. BMKG Jakarta, Pebruari 2011
Berdasarkan data prakiraan kondisi ENSO pada wilayah NINO 3.4 yang didapatkan dari IRI (Gambar 18), yaitu :
Periode JFM 2011 Periode FMA 2011 Periode MAM 2011 Periode AMJ 2011 Periode MJJ 2011 Periode JJA 2011 Periode JAS 2011 Periode ASO 2011 Periode SON 2011 Periode OND 2011
La Nina 98 %, Netral 03%, El Nino 0.3 % La Nina 88 %, Netral 11%, El Nino 01 % La Nina 67 %, Netral 29%, El Nino 04 % La Nina 46 %, Netral 44%, El Nino 10 % La Nina 33 %, Netral 50%, El Nino 17 % La Nina 27 %, Netral 50%, El Nino 23 % La Nina 27 %, Netral 50%, El Nino 23 % La Nina 27 %, Netral 50%, El Nino 23 % La Nina 27 %, Netral 50%, El Nino 23 % La Nina 27 %, Netral 50%, El Nino 23 %
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
ͳ
15
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar 19. Prakiraan ENSO Nino 3.4
Gambar 20. Southern Oscillation Indeks
tempat yang datar a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar sap.
Sumber. www.bom.gov.au
Sumber. www.iri.columbia.edu
jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya.
Nilai SOI sampai pada bulan Desember 2010 dan Januari 2011 memiliki nilai positif (27.1 dan 19.9), kemudian pada bulan-bulan sebelumnya mulai April 2010 hingga
an kumulatif selama lan dan tempat yang
pada tahun 2010/2011. Melihat pada kondisi SST anomali pada wilayah Nino 3.4 diprakirakan nilai SOI masih akan mulai turun dan nilai positifnya diprakirakan masih akan konstan bernilai positif sampai pertengahan tahun 2011.
dari 115% terhadap c.
tara 85% - 115%
kurang
Nopember 2010 beturut-turu juga bernilai positif menandakan adanya kondisi Lanina
dari
85%
masing-masing bulan nan didapat dari nilai
IOD (Indian Ocean Dipole) Berdasarkan prakiraan suhu muka laut serta data prakiraan nilai IOD, secara umum nilai IOD pada bulan Januari sampai Mei 2011 di wilayah samudera Hindia memiliki kecenderungan sedikit bernilai negatif (0 s/d -0.1), kecenderungan nilai IOD ini diprakirakan masih pada nilai normalnya. Sehingga dapat dikatakan sampai pertengahan tahun 2011 wilayah Samudera Hindia akan mengalami anomali yang negatif tetapi masih dalam kondisi hangat (Gambar 21). Gambar 21. IOD (India Ocean Dipole)
ada suatu waktu.
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam Sumber. www.apcc21.net
ͳ
16
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
d.
Berdasarkan nilai prakiraan anomali suhu muka laut (SST), Nino, SOI dan IOD maka ECMWF mengeluarkan pemodelan anomali prakiraan hujan sampai periode MJJ 2011
tempat yang datar a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar sap.
jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya.
sebagai berikut : 9 Periode FMA (Februari-Maret-April) : Curah hujan Wilayah Indonesia pada umumnya bervariasi tetapi pada umumnya untuk wilayah Jawa khususnya memiliki anomali yang negatif (-100 s/d -200 mm) kecuali untuk wilayah Sumatera bagian tengah dan utara yang memiliki anomali yang positif. 9 Periode MAM (Maret-April-Mei) : Curah hujan Wilayah Indonesia masih konstan memiliki anomali yang negatif, kecuali di wilayah Sumatera bagian utara. 9 Periode AMJ (April-Mei-Juni) :
an kumulatif selama lan dan tempat yang
Curah hujan Wilayah Indonesia masih bervariasi, dan khususnya wilayah Jawa bagian barat memiliki anomali yang negatif antara -50 s/d -100 mm, kecuali untuk wilayah bagian Bali hingga Nusa Tenggara yang memiliki anomali positif. 9 Periode MJJ (Mei-Juni-Juli) :
dari 115% terhadap
tara 85% - 115%
kurang
Prakiraan Curah Hujan ECMWF
dari
Curah hujan Wilayah Indonesia secara umum terbagi dua, untuk wilayah Indonesia bagian timur memiliki anomali yang positif, sedangkan untuk wilayah Indonesia bagian barat memiliki anomali yang negatif. Gambar 22. Prakiraan Curah Hujan
85%
masing-masing bulan nan didapat dari nilai
ada suatu waktu.
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
Sumber. www.ecmwf.int
ͳ
17
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3.4.2. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2011 Berdasarkan dari kondisi analisis dinamika atmosfer secara global dan regional di atas, maka musim kemarau tahun 2011 untuk wilayah Banten dan DKI Jakarta diprediksikan
sebagai berikut : tempat yang datar a hujan 1 (satu) mm 1) Awal musim kemarau di Propinsi Banten dan DKI akan mundur dibandingkan tahun tempat yang datar 2010, diprakirakan akan jatuh pada sekitar periode Mei – Jun - Jul (MJJ) 2010. sap. 2) Sifat hujan musim hujan untuk wilayah Banten dan DKI Jakarta diprakirakan akan berada kisaran Atas Normal (AN) dan Normal (N).
jan yang terkumpul Cakupan wilayah berdasarkan jatuhnya awal musim kemarau 2011 adalah sebagai ulan-bulan lainnya. berikut : •
• an kumulatif selama • lan dan tempat yang
dari 115% terhadap
Awal musim kemarau Mei I – Mei III
: Zona Musim 30
Awal musim kemarau Jun I – Jun III
: Zona Musim 27, 29 dan 31
Awal musim kemarau Jul I – Jul III
: Zona Musim 28
Gambar 23. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
tara 85% - 115%
kurang
dari
85%
masing-masing bulan nan didapat dari nilai
ada suatu waktu.
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
ͳ
18
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Tabel 3. Prakiraan awal musim kemarau 2011 Wilayah Banten dan DKI Jakarta
tempat yang datar a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar sap.
ZOM
NORMAL
PRAKIRAAN AMK
27
Mei II
Jun III
MUNDUR
+4
NORMAL
28
Jun I
Jul I
MUNDUR
+4
ATAS NORMAL
29
Jun II
Jun III
MUNDUR
+1
NORMAL
30
Mei II
Mei I
MAJU
-1
NORMAL
31
Jun I
Jun I
SAMA
0
NORMAL
DEV
SIFAT
jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya. 3.4.3. Prakiraan Perbandingan Awal Musim Kemarau 2011 Jika dibandingkan dengan normal awal musim kemarau, maka awal musim kemarau
2011 di wilayah Banten dan DKI Jakarta umumnya Mundur dari Normalnya. Tetapi ada an kumulatif selama lan dan tempat yang sebagian wilayah yang diprakirakan akan masuk awal musim kemaraunya Sama dan Maju dari Normalnya. Cakupan wilayah berdasarkan perbandingan terhadap normal awal musim kemarau
dengan prakiraan awal musim kemarau 2011 adalah sebagai berikut : dari 115% terhadap - Maju dari normalnya : Zona Musim 30 tara 85% - 115% - Sama dengan normalnya : Zona Musim 31
kurang
dari
85% - Mundur dari normalnya
: Zona Musim 27, 28 dan 29
Peta dapat dilihat pada Gambar 24.
masing-masing bulan nan didapat dari nilai 3.4.4. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2011 Sifat hujan musim kemarau 2011 Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya Normal. Secara keseluruhan semua wilayah ZOM memiliki sifat hujannya Atas Normal sampai dengan Normal.
ada suatu waktu. Peta dapat dilihat pada Gambar 25.
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
ͳ
19
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar 24. Peta Prakiraan Perbandingan Awal Musim Kemarau 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
tempat yang datar a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar sap.
jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya.
an kumulatif selama lan dan tempat yang Gambar 25. Peta Prakiraan Sifat Musim Kemarau 2011 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
dari 115% terhadap
tara 85% - 115%
kurang
dari
85%
masing-masing bulan nan didapat dari nilai
ada suatu waktu.
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
ͳ
20
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3.4.5. Prakiraan Curah Hujan di Luar Zona Musim (Non ZOM) Wilayah Banten dan DKI Jakarta Wilayah Non ZOM adalah wilayah yang umumnya memiliki ciri terjadi 2 kali puncak
hujan dalam setahun (pola Ekuatorial) atau mengalami curah hujan tinggi/rendah sepanjang tempat yang datar tahun, atau daerah yang mengalami kejadian musim hujan dan musim kemarau kebalikan a hujan 1 (satu) mm tempat yang datar dengan daerah Zona Musim (ZOM) pada umumnya. Berdasarkan hasil analisis serta sap. pertimbangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer, prakiraan curah hujan periode April - September 2011 pada daerah Non ZOM adalah sebagai berikut :
jan yang terkumpul • ulan-bulan lainnya.
Curah hujan kumulatif selama periode April – September 2011: ¾ Di daerah Non ZOM 22 umumnya berkisar > 500 milimeter. ¾ Di daerah Non ZOM 23 umumnya berkisar > 750 milimeter
an kumulatif selama • lan dan tempat yang
Sifat hujan pada daerah Non ZOM wilayah Banten diprakirakan adalah atas normal. Sifat hujan yang dimaksud adalah jumlah hujan kumulatif periode April – September 2011 dibandingkan dengan rata-ratanya pada masing-masing daerah dalam periode yang sama.
dari 115% terhadap
tara 85% - 115%
kurang
dari
85%
masing-masing bulan nan didapat dari nilai
ada suatu waktu.
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
ͳ
21
an Juni 2010 dan dan Oktober 2010 tung - Tangerang
Analisis Musim Hujan 2010/2011 dan Prakiraan Musim Kemarau 2011 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
4. PENUTUP 4.1. Kesimpulan
• Awal Musim Hujan 2010/2011 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta maju sekitar tempat yang datar a hujan 1 (satu) mm 8 - 10 dasarian dari normalnya, terjadi pada Mei I - Nop III. tempat yang datar sap. • Awal Musim Kemarau 2011 di sebagian besar wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta diprakirakan akan terjadi sekitar bulan Mei – Juli 2011. •
Secara umum, jika dibandingkan terhadap rata-ratanya, maka Awal Musim Kemarau
2011 diprakirakan mundur dari normalnya. jan yang terkumpul ulan-bulan lainnya.• Sifat Hujan selama Musim Kemarau 2011 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta diprakirakan Atas Normal (AN) sampai dengan Normal (N).
4.2. Saran an kumulatif selama • Ketersediaan data dari masing-masing pos hujan sangat diperlukan untuk ketepatan dan lan dan tempat yang keakuratan prakiraan. •
dari 115% terhadap
Kerjasama antara instansi-instansi terkait (PEMDA, PEMKOT, PEMPROV) serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk menyebarluaskan informasi-informasi cuaca dan iklim.
tara 85% - 115% • Kritik dan saran dari pembaca kami harapkan untuk peningkatan kualitas informasi iklim
kurang
dari
85% ini.
masing-masing bulan nan didapat dari nilai
ada suatu waktu.
dari 13 mm/jam 13 – 38 mm/jam ari 38 mm/jam
ͳ
22
STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG MARET 2011