BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) T elp: (021) 7353018 / Fax: 7355262, T romol Pos. 7019 / Jks KL Website: www.staklimpondokbetung.net ; E-mail:
[email protected]
PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA
POND OK BETUNG, JU LI 2009
KATA PENGANTAR
Laporan rutin yang dikeluarkan oleh Stasiun klimatologi Pondok Betung periode ini mengevaluasi hujan bulanan J uni 2009 di wilayah Banten dan DKI Jakarta disertai informasi intensitas hujan, cuaca ekstrim dan iklim mi kro yang terjadi pada saat itu. Selain itu diinformasikan pula prakiraan hujan Bulan Agustus 2009 yang disusun berdasarkan hasil perhitungan statistik curah hujan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamis atmosfer di wilayah Banten dan DKI Jakarta. Kami mengucapkan terima kasih kepada instansi ter kait yang telah membantu dalam pengumpulan data. Harapan kami semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.
TANGERANG, JULI 2009 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG – TANGERANG
URIP HARYOKO, MSi NIP. 195911191980021001
Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................II DAFTAR ISI...................................................................................................................................III 1
TINJAUAN UMUM..............................................................................................................1
1.1
Curah Huj an..........................................................................................................................1
1.2
Sifat Huj an.............................................................................................................................1
1.3
Intensitas Huj an....................................................................................................................1
2
EVALUASI HUJAN BULAN JUNI 2009 ...........................................................................2
2.1
Evaluasi Sifat Huj an Bulan Juni 2009..................................................................................2
2.2
Evaluasi Curah Huj an Bulan Juni 2009................................................................................2
2.3
Informasi Cuaca / Iklim Ekstrem Bulan Juni 2009...............................................................3
2.4
Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pond ok Betung B ulan Juni 2009 .....................................3
2.5
Data Iklim Bulan Juni 2009 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta ...................7
2.6
Data Automatic Weather Station (AWS) Bulan Juni 2009 ...................................................8
2.7
Data Automatic Rain Gau ge (ARG) Bulan Juni 2009...........................................................8
3
PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS 2009..............................................................9
3.1
Kondisi Dinamis Atmosfer Secara Global ...........................................................................9
3.2
Prakiraan Sifat Huj an Bulan Agustus 2009........................................................................11
3.3
Prakiraan Curah Huj an Bulan Agustus 2009.....................................................................11
3.4
Informasi tentang SOI (So uthern Oscillation I ndex), El-Nino dan La-Nina ......................11
4
PRAKIRAAN POTENSI BANJIR BULAN AGUSTUS 2009.........................................15
LAMPIRAN 1. DATA EVALUASI HUJAN W ILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN JUNI 2009............................................................................................................16 LAMPIRAN 2. DATA PRAKIRAAN HUJAN W ILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2009..................................................................................................17 LAMPIRAN 3. PETA SEBARAN POS HUJAN UNTUK EVALUASI BULANAN...................18
Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
iii
1
TINJAUAN UMUM
1.1
Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir dalam satuan milimeter (mm). Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. 1.2
Sifat Hujan Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan s elama rentang waktu yang ditetapkan dengan jumlah curah hujan normalnya. Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Sifat Hujan Atas Normal (AN)
:
b. Sifat Hujan Normal (N)
:
c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN)
:
jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya. jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya.
Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun. Berikut adalah normal curah hujan bulan J uni dan Agustus. Gambar 1. Peta Normal Curah Hujan Bulan Juni Propinsi Banten dan DKI Jakarta
Gambar 2. Peta Normal Curah Hujan Bulan Agustus Propinsi Banten dan DKI Jakarta
1.3
Intensitas Hujan Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu. Umumnya memiliki satuan mm/jam. Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Enteng (tipis) : jika nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam b. Sedang : jika nilai curah hujan antara 13 – 38 mm/jam c. Lebat : jika nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
1
2
EVALUASI HUJAN BULAN JUNI 2009
Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta, maka evaluasi curah hujan bulan J uni 2009 dapat diinformasikan sebagai berikut: 2.1
Evaluasi Sifat Hujan Bulan Juni 2009 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) Normal (N) Atas Normal (AN)
WILAYAH
-
DKI Jakarta, Kota T angerang, Kab T angerang bagian Timur, Kab Serang bagian T enggara, Kab Lebak bagian Utara, Selatan dan Timur Kab Tangerang bagian Barat, Kab/Kota Serang, Kab Pandeglang, Kab Lebak bagian Barat
Gambar 3. Peta Evaluasi Sifat Hujan Bulan Juni 2009 Gambar 4. Peta Evaluasi Curah Hujan Bulan Juni 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta Propinsi Banten dan DKI Jakarta
2.2
Evaluasi Curah Hujan Bulan Juni 2009 CURAH HUJAN 0 – 100 mm
WILAYAH
DKI Jakarta, Kab/Kota Tangerang, Kota Serang, Kab Serang bagian Utara, Timur dan Tenggara, Kab Lebak bagian Timur Laut
101 – 200 mm
Kab Serang bagian Barat dan Barat Daya, Kab Pandeglang dan Kab Lebak bagian Barat, Selatan dan Timur
201 – 300 mm
-
> 300 mm
-
Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
2
2.3
Informasi Cuaca / Iklim Ekstrem Bulan Juni 2009 KRITERIA
TERJADI TANGGAL
Angin dengan kecepatan > 45 km/jam
Tidak Terjadi
O
Suhu Udara > 35 C
Tidak Terjadi
Suhu Udara < 17 OC Kelembaban Udara < 40 %
Tidak Terjadi Tidak Terjadi DKI Jakarta: - Kedoya; 125mm; 09 Juni 2009
Curah Hujan Harian > 100 mm Tangerang: - BPP Sukamul ya; 182mm; 03 Juni 2009
2.4
Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Juni 2009 Tabel / Gambar
Keterangan
Tabel 1. Curah Hujan Maksimum Stasiun Klimatologi Pada periode 5 menitan, c urah Pondok Betung bulan Juni 2009 (mm) hujan maksimum yang tercatat sebesar 8mm terjadi pada tanggal 11, curah hujan 5 30 60 2 3 6 12 Waktu maksimum periode 30 menit men it men it men it jam jam jam jam dan 60 menit tercatat pada tanggal yang sama, masingmm 15.0 15.5 17.5 18.5 18.5 18.5 8.0 masing sebesar 15 dan 15.5mm. Curah hujan Tanggal 11 11 9 9 9 9 11 maksimum yang terjadi pada bulan Juni, maksimal tercatat pada tanggal 9 sebesar 18.5mm. Gambar 5. Intensitas Hujan Harian pada Area Pondok Betung Bulan Juni 2009
Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Intensitas curah hujan yang terjadi pada bulan Juni 2009 sudah mengalami penurunan. Tercatat hujan dengan kriteria Enteng sebesar 10% dan Sedang sebesar 7%, sedangkan kriteria Lebat tidak terjadi (0%). Untuk kejadian Tidak Ada Hujan sebesar 83%.
3
Gambar 6. Suhu Udara Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Juni 2009
Suhu udara pada bulan Juni 2009 rata-rata bernilai 28.00C. Nilai maksimum rata-rata sebesar 28.90C tercatat pada tanggal 1, minimum rata-rata sebesar 25.80C pada tanggal 8. Suhu maksimum absolut terjadi pada tanggal 28 sebesar 34.60C sedangkan minimum absolut sebesar 23.20C terjadi pada tanggal 28.
Gambar 7. Kelembaban Udara Rata-rata pada Area Nilai maksimum kelembaban Pondok Betung Bulan Juni 2009 udara rata-rata pada bulan Juni 2009 tercatat pada tanggal 8 dan 10 yaitu sebesar 86%. Sedangkan nilai minimum tercatat pada tanggal 24 dan 28 sebesar 72%.
Gambar 8. Penguapan Udara pada Area Pondok Betung Bulan Juni 2009
Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Penguapan yang terukur dalam ruangan (pitche) pada Juni 2009 bernilai maksimum pada tanggal 01 yaitu 6.8mm dan minimum terjadi pada tanggal 02 sebesar 0.5mm. Sedangkan penguapan maksimum yang terukur di luar ruangan terjadi pada tanggal 24 sebesar 6.0mm dan nilai minimum terukur sebesar 2.0mm terjadi pada tanggal 11 dan 12.
4
Gambar 9. Kecepatan Angin Rata-rata pada Area Kecepatan angin rata-rata bulan Pondok Betung Bulan Juni 2009 Juni 2009 bernilai maksimum pada pukul 14.00 WIB sebesar 4.4knots. Sedangkan bernilai minimum pada pukul 07.00 WIB sebesar 0.1knots.
Gambar 10. Windrose Bulan Juni 2009
Area
Pondok
Betung
Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Arah angin terbanyak pada bulan Juni 2009 berasal dari arah Utara. Kecepatan angin rata-rata tercatat sebesar 7-11knots sebanyak 53.3%.
5
Gambar 11. Temperatur Tanah Gundul dan Tanah Berumput Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Juni 2009
Waktu Pengamatan (WIB) 07.30 13.30 17.30
Suhu T anah Gundul (0 C) 5 cm 26.1 33.0 30.9
10 cm 27.2 30.9 30.7
20 cm 28.6 28.6 28.9
Suhu T anah Gundul (0 C) 5 cm 27.6 30.6 30.2
10 cm 28.4 29.4 29.9
20 cm 29.2 29.3 29.4
Gambar 12. Penyinaran Matahari Harian pada Area Nilai maksimum penyinaran Pondok Betung Bulan Juni 2009 matahari bulan Juni 2009 sebesar 96% terukur pada tanggal 19 sedangkan nilai minimum terukur pada tanggal 8 sebesar 5%.
Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
6
Gambar 13. Grafik Klimogram Stasiun Klimatologi Kondisi dingin lembab yang Pondok Betung Bulan Juni 2009 terjadi pada bulan Juni 2009 terjadi pada pukul 07.00 – 09.00 WIB dan pukul 19.00 WIB. Kondisi dingin kering terjadi pada pukul 10.00 – 11.00 WIB. Pukul 12.00 – 16.00 WIB terjadi kondisi panas kering. Untuk kondisi panas lembab terjadi pada pukul 17.00 – 18.00 WIB.
2.5
Data Iklim Bulan Juni 2009 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta Tempe ratur ( 0C)
No
Pos Hujan
Rat a-r ata
Mak s
Min
Kele mbaban Udar a (%)
Lama Penyinar an Matah ari (%)
Jumlah (mm)
Hujan Hari Hujan (hari)
1
Stasiu n Kl imato lo gi Pon dok B etun g
28.0
33.7
24.2
78
61.9
44
9
2
Stasiu n Met eor olo gi Cen gk are ng
27.6
32.4
24.0
81.2
-
69
8
3
Stasiu n Met eor olo gi Cur ug
26.5
32.4
23.1
82
61
128
14
4
Stasiu n Geof isik a Tang era ng
27.9
32.9
24.0
79
60
129
8
5
Stasiu n Met eor olo gi Sera ng
27.2
32.6
23.3
82
87
29
13
Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
7
2.6
Data Automatic Weather Station (AW S) Bulan Juni 2009 Tem peratur (0 C)
No
Lokasi AWS
Rat arata
Mak s
Hujan
Min
Kelembaban Udara (% )
Radiasi Matahari (Kal/cm2 /det)
Jumlah (mm)
Hari Hujan (hari)
1
Leuwidamar Lebak
26.4
33.1
22.3
81.4
56.6
142
15
2
Labuan – Pandeglang
26.5
31.8
22.7
81.6
37.9
151
9
3
Curug – T angerang
26.7
27.3
26.0
87.3
159
0
-
Sumber: http://aws-online.bmg.go.id/bmg/index.php
2.7
Data Automatic Rain Gauge (ARG) Bulan Juni 2009 No
Lokasi A RG
I
Das ari an II
III
Jumlah (mm)
1
Jakart a Pus at
77.4
51.4
0
128. 8
2
Jakart a Sel atan
44.2
38.6
0
82.8
3
Jakart a Utar a
22.4
1
0
23.4
4
Jakart a Barat
57.6
75
*)
132. 6
5
Jakart a Timur
19.2
11.2
0
30.4
6
Pan de gla ng
120. 2
63
3.6
186. 8
7
Cio mas
8
Pamar ay an
44.6
98
*)
142. 6
3
2.2
0.6
5.8
0
0
0
9 Cis ala k 0 Keterangan: *) Data tidak terekam Sumber: http://aws-online.bmg.go.id/bmg/index.php
Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
8
3
PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS 2009
3.1
Kondisi Dinamis Atmosfer Secara Global Kondisi dinamis atmosfer regional sampai dengan pertengahan bulan Juli 2009 menunjukkan bahwa keadaan Suhu Muka Laut (SML) di perairan wilayah Indonesia dalam keadaan hangat, berada pada variasi kisaran 28-32°C, daerah perairan yang memiliki kisaran tinggi (>30°C) terjadi di perairan sekitar Samudera Hindia bagian tengah dan utara Sumatera s ampai Selat Malaka dan Kepulauan Riau (Gambar14-a). Indeks Dipole (Indian Ocean Dipole) sampai bulan Mei berada pada nilai Positif, diprakirakan pada bulan Juli memiliki kecenderungan penurunan dan bergerak ke arah 0 (nol) (Gambar 14-b). Prakiraan keadaan anomali Nino 3.4 memiliki nilai positif antara 0.5 s/d 1.0, menandakan akan terjadi penurunan terdapat konvektivitas yang cukup signifikan pada wilayah samudera pasifik bagian barat (Gambar 15-a), sehingga wilayah Indonesia pada umumnya mengalami kondisi kering dan sedi kit uap air. Gambar 14. (a) Suhu Permukaan Laut Juni 2009 dan (b) Dipole Mode
Sumber http://www.weather.unisys.com/archive/sst/sst-090705.gif
Sumber http://www.jamstec.go.jp/frsgc /research/d1/iod/ si ntex_f1_forecast.html.en
Pola angin di Indonesia sudah mulai terpola menjadi pola angin monsoon timuran, beberapa gangguan berupa pusat tekanan rendah yang terjadi di sekitar wilayah Samudera Hindia Sumatera bagian tengah sudah menghilang. Daerah pembelokan angin akan bergerak ke arah utara Indonesia, hal tersebut dapat terlihat pada gambar kondisi anomali MSLP (Mean Sea Level Pressure) (gambar 15-b). Kondisi anomali suhu permukaan 2m di atas permukaan laut memiliki anomali positif di seluruh wilayah Indonesia, dan memiliki anomali negatif yang meluas di sekitar Selatan Jawa, sehingga efektifitas konveksi yang terjadi menurun, tetapi masih dalam keadaaan anomali positif di sekitar Utara Kalimantan (Gambar 16-a). Gambar 15. (a) Prakiraan Anomali Wilayah Nino 3.4 dan (b) Anomali MSLP
Su mbe r http://www.jamstec.go.jp/frsgc /research/d1/iod/
sintex_f1_forecast.html.en
Su mbe r ht tp://www .ecmw f.int/ pro ducts /for ecasts /d/ch arts /seas onal/ for ecast/s eas onal_ ran ge_ for ecast/ gro up_ public/ seas onal_ cha rts_ public_ mslp! me an% 20s ea% 20l evel% 20 pres sur e!2% 20m onth s!East% 20Asi a!20 090 1!ens em ble% 20 mea n!/
Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
9
Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) memperlihatkan trend penurunan mulai Juli sampai pertengahan Juli untuk wilayah Indonesia Bagian Barat dengan nilai energi maksimum menurun mulai antara 12-20 W/m² menjadi (-4)-(+4) W/m² dan diprakirakan akan memiliki kecenderungan menurun sampai bulan Agustus 2009 (Gambar 16-b). Predi ksi Probabilitas hujan untuk wilayah Indonesia memiliki nilai akumulasi anomali negatif (-50 s/d 200 mm), hanya wilayah Papua yang masih memiliki anomali positif berada pada inter val 50 s/d 100 mm (Gambar 17). Gambar 16. (a) Suhu Udara Permukaan ketinggian 2 m dan (b) OLR
Sumb er h ttp:/ /www.ec mwf.int/ pr oducts /fo recast s/d/c hart s/sea son al/for ecas t/se ason al_r ang e_fo reca st/g rou p_p ublic/se ason al_ch arts _pu blic_ 2t m!me an% 20 sea% 2 0level% 20 pre ssur e!2% 2 0mo nths!Ea st% 20Asia! 20 0901 !ens embl e% 20 mean /
Sum ber http ://www.b om. gov. au/b mrc/ clfor/ cfstaf f/m atw/m apr oo m/ RM M/fcsts/ m.t otan om. OLR.uv 850 .gif
Berdasarkan kondisi dinamis tersebut di atas maka diprakirakan keadaan cuaca pada bulan Agustus untuk Wilayah Indonesia pada umumnya sudah memasuki musim kemarau dan beberapa anomali cuaca yang kadang muncul sudah mulai menghilang, sehingga kemarau yang dihasilkan adalah masih dalam kemarau yang bersifat normal. Prakiraan Hujan Bulan Agustus 2009 peluang terjadinya hujan di wilayah Banten dan DKI Jakarta masih ada, tetapi curah hujan yang terjadi bersifat ringan dan lokal, diprakirakan sebagian besar akan bersifat Normal dan di Bawah Normal, sehingga apabila melihat normalnya hujan pada wilayah Banten akan mengalami penurunan di beberapa wilayah yang diprakirakan akan berada disekitar Banten Bagian Tengah dan penjalarannnya makin meluas pada bulan Agustus 2009, tetapi di beberapa tempat seperti Lebak, wilayah tengah Pandeglang dan Lebak akan berada sedikit di Atas Normalnya. Gambar 17. Prakiraan Anomali Curah Hujan periode JAS 2009
Sumber http://www.ecmwf.int/products/forecasts/d/charts/seasonal/forecast/seasonal_range_forecast/ group_public/seasonal_charts_public_rain!2m%20temperature!2%20months!East% 20Asia!200901!ensemble%20mean/ Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
10
3.2
Prakiraan Sifat Hujan Bulan Agustus 2009 SIFAT HUJAN Bawah Normal
WILAYAH Seluruh wilayah Banten dan DKI Jakarta
Normal (N)
-
Atas Normal
-
Gambar 18. Peta Prakiraan Sifat Hujan Gambar 19. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta Bulan Agustus 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
3.3
Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2009 CURAH HUJAN 0 - 100 mm
WILAYAH
Seluruh wilayah Banten dan DKI Jakarta
101 – 200 mm
-
201 – 300 mm
-
> 300 mm
-
3.4 Informasi tentang SOI (Southern Oscillation Index), El-Nino dan La-Nina Southern Oscillation Index (SOI) merupakan nilai perbedaan tekanan udara di Wilayah sepanjang Samudera pasifi k. Pengukuran perbedaan tekanan udara ini diukur dari parameter tekanan udara di Wilayah Tahiti (Amerika Selatan) dan Darwin (Australia). Apabila nilai SOI memiliki nilai positif menyebabkan kondisi konvektivitas yang cukup tinggi di daerah Pasifik Barat seperti Indonesia, sehingga akan menyebabkan curah hujan di wilayah tersebut akan meningkat sepanjang tahun. Sebali knya apabila nilai SOI memiliki nilai negatif, maka terjadi subsidensi yang cukup tinggi di daerah Pasifik Barat, sehingga berdampak pada kondisi kemarau yang berkepanjangan di wilayah Indonesia. Indikasi nilai positif dan negatif nilai SOI dinamakan El-Nino dan La-Nina. Apabila nilai SOI memiliki nilai konstan yang positif sepanjang tahun mengindikasi kan kondisi La-Nina, Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
11
sebaliknya apabila nilai SOI memiliki nilai konstan yang negatif sepanjang tahun mengindikasikan kondisi El-Nino di Indonesia. Apabila nilai negatif SOI lebih kecil dari -10, dinamakan El-Nino kuat atau ENSO (El-Nino Southern Oscillation). Kondisi ENSO di Indonesia terakhir terjadi pada tahun 1997, dimana pada saat itu terjadi kemarau panjang di wilayah Indonesia, khususnya wilayah Indonesia yang memiliki musim yang jelas. Kondisi nilai SOI dalam 2 tahun terakhir (2008-2009) pada umumnya memiliki nilai konstan yang positif, hanya memiliki nilai negatif pada bulan Mei 2008 (-4.3) (Tabel 2). Kecenderungan kondisi nilai SOI mulai tahun 2004 sampai 2007 pada umumnya didominasi oleh nilai negatif, hanya diselingi oleh nilai positif pada pertengahan 2006 sampai awal 2007, dapat dikatakan bahwa selama tahun tersebut memiliki nilai yang lemah untuk mempengaruhi musim di Indonesia (Gambar 20). Tabel 2. Nilai SOI (Southern Oscillation Index) Year Jan
Feb
Mar Apr
Ma y
Jun
Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2000
5.1 12.9
9.4 16.8
3.6
-5.5 -3.7
5.3
9.9
9.7 22.4
7.7
2001
8.9 11.9
6.7
0.3
-9.0
1.8 -3.0
-8.9
1.4
-1.9
-9.1
2002
2.7
7.7
-5.2
-3.8 -14.5
2003
-2.0
-7.4
-6.8
-5.5
2.9
-1.8 -2.2
-1.9 -3.4
9.8
2004 -11.6
8.6
0.2 -15.4 13.1 -14.4 -6.9
-7.6 -2.8
-3.7 -9.3
-8.0
0.2 -11.2 -14.5
-6.9
3.9 10.9 -2.7
0.6 -3.0
2005
1.8 -29.1
2006 12.7
0.1 13.8 15.2
2007
-2.7
-6.3 -7.6 -14.6 -7.6
-7.4 -12.0 2.6
0.9
7.2
-7.4 -6.0 -10.6
-9.8
-5.5 -8.9 -15.9 -5.1 -15.3 -1.4
-1.4
-3.0
-2.7
5.0 -4.3
2.7
2008 14.1 21.3 12.2
4.5
-4.3
5.0
9.1 14.1 13.4 17.1 13.3
2009
8.6
-5.1
-2.3
-7.3
9.4 14.8
0.2
2.2
1.5
5.4
9.8 14.4
S um ber : ww w.b om.go v.au
Gambar 20 Grafi k SOI (Southern Oscillation Index)
Sumber:w ww.b om.g ov.au
Pengaruh nilai positif SOI sepanjang tahun 2008 sampai pertengahan tahun 2009 berdampak pada kondisi curah hujan yang pada umumnya meningkat di Indonesia, hal tersebut dapat dikatakan mengalami masa La-Nina tetapi kondisi La-Nina tersebut termas uk dalam kategori La-Nina sedang. Dampak tersebut secara langsung menyebabkan kondisi keterlambatan masuknya musim kemarau di Indonesia, khususnya Banten dan DKI Jakarta. Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
12
Normal terjadinya musim kemarau di Banten dan DKI Jakarta terjadi mulai periode AMJ (April, Mei Juni), sedangkan pada tahun 2009 mengalami kemunduran yang cukup signifikan. Memasuki bulan Juli, kondisi Banten dan DKI Jakarta masih memasuki musim peralihan dan belum memasuki musim kemarau, sehingga pada tahun ini kondisi dikatakan dalam kondisi kemarau basah. Curah hujan di Wilayah Banten dan DKI Jakarta sampai Bulan Juni 2009 pada umumnya masih cukup tinggi dan memiliki nilai di Atas Normal (AN), rata-rata nilai curah hujan di wilayah DKI Jakarta selama bulan Maret-April masih konstan berada di atas 100 mm/bulan, memas uki bulan Juni sudah mengalami kondisi kecenderungan menurun di bawah 100 mm/bulan. Sedang kan di Wilayah Banten pada umumnya kecenderungannya masih konstan di atas 100 mm/bulan (gambar 21). Gambar 21. Grafik Curah Hujan wilayah DKI Jakarta dan Banten Bulan Januari-Juni 2009
S umb er : Stasiu n Kl imato lo gi p on dok B etu ng
Untuk menghitung Suhu Muka Laut di wilayah Pasifik terbagi menjadi beberapa bagian wilayah yang antara lain disebut dengan wilayah Nino. Ada beberapa wilayah Nino yaitu, Nino 4, Nino 3.4, Nino 3 dan Nino 1+2 (Gambar 22).
Gambar 22. Pembagian kawasan Nino 4, Nino 3.4, Nino 3, Nino 1+2
Sumber : http://www.c pc.nc ep.n oa a.gov Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
13
Pembagian kawasan Nino ini dilakukan berdasarkan hasil penelitian jangka panjang para ilmuwan mengenai kondisi El-Nino dan SST di Samudra Pasifik. Menurut penelitian tersebut pula, disimpul kan bahwa Nino 3.4 merupakan kawas an yang paling dominan berperan membangkitkan El-Nino. Sehingga, nilai anomali SST dan indeks El-Nino di kawasan Nino 3.4 sangat penting untuk di ketahui. Nilai anomali SST di kawasan Nino 3.4 terlihat pada Gambar 22. Tampak bahwa nilai anomali SST di kawasan Nino 3.4 pada Bulan Juni masih negatif, sekitar -0.5. Anomali SST negatif ini menunjukkan bahwa SST di kawasan itu tidak mengalami kenaikan. Dengan kata lain, suhu permukaan laut di sana lebih dingin dari suhu normal (data jangka panjang 30 tahun). Lantas apa kaitannya dengan kekeringan di Indonesia? Jelas, jika suhu laut di kawasan Nino 3.4 mengalami kenaikan maka Indonesia akan mengalami kekeringan yang cukup panjang. Sebaliknya, jika suhu laut di kawasan tersebut berada di bawah normal, maka angin yang terjadi di Indonesia masih bersifat basah. Sehingga, kemungkinan hujan masih akan turun di Indonesia pada musim kemarau. Hal inilah yang menjadikan kondisi wilayah Indonesia dalam kondisi Kemarau Basah di tahun 2009, karena Nilai Indek Nino 3.4 sampai bulan Juni masih memiliki nilai negatif sehingga massa udara basah masih mengumpul di wilayah samudera pasifi k barat seperti wilayah Indonesia (gambar 23). Gambar 23. Grafik Indek Nino 3.4
S umb er : ww w.ja mstec.g o.jp
Dari gambar 23 di atas pada Nino 3.4 diprakirakan akan mulai konstan bernilai positif pada Bulan Juni 2009, dan dari nilai SOI pada tabel 2 nilai negatif mulai masuk pada bulan Mei dengan nilai – 5.1 dan Juni – 2.3. Diprakirakan nilai negatif ini akan konstan dan akan semakin bernilai negatif sampai sepanjang tahun 2009. Sehingga diprakirakan wilayah Indonesia diprakirakan akan mengalami musim kemarau yang cukup lama dibandingkan biasanya, sehingga awal musim hujan tahun 2009 akan mundur, khususnya wilayah DKI Jakarta dan Banten. Kondisi nilai negatif ini oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) masih diprakirakan sebagai El-Nino lemah. Sehingga Musim Kemarau yang terjadi diprakirakan tidak akan separah yang terjadi pada tahun 1997.
Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
14
4
PRAKIRAAN POTENSI BANJIR BULAN AGUSTUS 2009
Prakiraan potensi banjir bulan Agustus 2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir. Gambar 24. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Agustus 2009 Propinsi DKI Jakarta
Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Agustus 2009 Propinsi Banten
Pada bulan Agustus 2009 s ecar a umum sel uruh wilayah Banten dan DKI J akarta dipr akirakan berpotensi banjir dengan ti ng kat aman.
Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
15
Lampiran 1. Data Evaluasi Hujan W ilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Juni 2009
EVALUASI HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : JUNI 2009 WILAYAH
STASIUN PENGAMAT AN
X (mm )
N
RR
SIF AT
I. DKI JAKARTA
1. BMG 2. Pondok Betung 3. Tanjung P riok 4. Cengkareng 5. Halim
61 107 51 60 102
52 91 43 51 87
-
70 123 59 69 117
75 44 46 69 58
AN BN N N BN
II. TANGERA NG
6. Curug (BMG) 7. Tangerang 8. Mauk 9. Kresek 10. Balaraja
107 111 51 53 61
91 94 43 45 52
-
123 128 59 61 70
128 98 111 114 79
AN N AN AN AN
III. S E R A N G
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Serang (BMG) Ciomas Cinangka Ciruas (Singamerta) Kram at Watu Pam arayan Kasemen Carenang Padarincang
68 117 79 62 47 93 39 19 65
58 99 67 53 40 79 33 16 55
-
78 135 91 71 54 107 45 22 75
19 202 65 95 26 49 63 80 194
BN AN BN AN BN BN AN AN AN
IV. PANDEGLANG
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Pandeglang Labuan Menes Cibaliung Munjul Cikeusik Banjarsari (Bd. Cilemer)
184 50 119 104 36 257 32
156 43 101 88 31 218 27
-
212 58 137 120 41 296 37
275 212 180 237 172 *) 92
AN AN AN AN AN
V. L E B A K
27. 28. 29. 30. 31. 32.
Rangkasbitung Cipanas (B anjar Irigas i) Bayah Leuwidamar Malingping (Bd. Cilangkahan) Cibeber
126 130 213 136 98 200
107 111 181 116 83 170
-
145 150 245 156 113 230
84 73 154 194 7 *)
BN BN BN AN BN
AN
Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm) N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X) RR : Curah hujan bulan berjalan (mm) *) : Data curah hujan bulan berjalan belum diterima
Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
16
Lampiran 2. Data Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Agustus 2009
PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : AGUSTUS 2009 WILAYAH
STASIUN PENGAMAT AN
X (mm )
N
RR
SIF AT
I. DKI JAKARTA
1. BMG 2. Pondok Betung 3. Tanjung P riok 4. Cengkareng 5. Halim
50 65 39 31 50
43 55 33 26 43
-
58 75 45 36 58
55 73 43 33 68
N N N N N
II. TANGERA NG
6. Curug (BMG) 7. Tangerang 8. Mauk 9. Kresek 10. Balaraja
77 43 23 25 41
65 37 20 21 35
-
89 49 26 29 47
87 48 22 23 45
N N N N N
III. S E R A N G
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Serang (BMG) Ciomas Cinangka Ciruas (Singamerta) Kram at Watu Pam arayan Kasemen Carenang Padarincang
38 54 57 27 23 74 16 25 73
32 46 48 23 20 63 14 21 62
-
44 62 66 31 26 85 18 29 84
41 60 57 31 23 83 17 23 83
N N N N N N N N N
IV. PANDEGLANG
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Pandeglang Labuan Menes Cibaliung Munjul Cikeusik Banjarsari (Bd. Cilemer)
137 56 73 64 76 85 85
116 48 62 54 65 72 72
-
158 64 84 74 87 98 98
116 52 80 64 85 92 92
N N N N N N N
V. L E B A K
27. 28. 29. 30. 31. 32.
Rangkasbitung Cipanas (B anjar Irigas i) Bayah Leuwidamar Malingping (Bd. Cilangkahan) Cibeber
98 78 168 59 78 215
83 66 143 50 66 183
-
113 90 193 68 90 247
90 89 143 56 80 183
N N N N N N
Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm) N : Normal curah hujan (antara 0.85 X – 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm)
Ev aluas i Hujan Bulan Juni 2009 dan Prak iraan Hujan Bulan Agus tus 2009 Stas iun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
17
Lampiran 3. Peta Sebaran Pos Hujan untuk Evaluasi Bulanan
Peta Sebaran Pos Hujan untuk Evaluasi Bulanan
Evaluasi Hujan Bulan Juni 2009 dan Prakiraan Hujan Bulan Agustus 2009 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
18