BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG
B M KG
Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 )
Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 Website : http://www.staklimpondoketung.net
Tromol Pos. 7019 / Jks KL email :
[email protected]
TANGERANG, 17 MARET 2011
ANALISIS CUACA EKSTRIM WILAYAH JAKARTA TANGGAL 16 MARET 2011
Oleh : Stasiun Klimatologi Pondok Betung – Tangerang 1 PENDAHULUAN Pada Tanggal 16 Maret 2011 telah terjadi hujan lebat disertai es dan angin kencang mulai pukul 15.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB, hujan es disertai angin kencang tersebut menurut berita di berbagai media cetak dan media televisi terjadi diberbagai wilayah disekitar Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Kejadian tersebut ini dilaporkan menyebabkan berbagai genangan air berupa banjir di beberapa kawasan di wilayah Sudirman dan banyaknya pohon tumbang serta baliho yang tumbang, sedangkan di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara saja yang memiliki kondisi yang kondusif. Pada ruas-ruas jalan protokol di wilayah Jakarta Pusat kejadian tersebut menimbulkan menimbulkan kemacetan lalu lintas yang cukup parah. Pantauan TMC (Traffic Managemen Center) Jakarta melaporkan , kesemrawutan terjadi di Jalan Protokol Senayan hingga Sudirman serta Pancoran, terjadinya pohon tumbang dibeberapa ruas jalan juga memperparah kemacetan lalu lintas. Pohon tumbang didepan kantor PU Jl. Patimura, menimpa satu kendaraan, hingga saat ini masih menghalangi jalan dan masih penanganan. Pohon tumbang juga menimpa empat kendaraan di Jl. Gunawarman, Jakarta Selatan. Demikian pula pohon tumbang terjadi di Pintu 1 dalam Senayan dan sebelum Fly Over Permata Hijau arah Pondok Indah. Pohon tumbang berpotensi menimbulkan kepadatan lalu lintas. Sementara, Pohon tumbang di depan Gandaria City, arus lalin tersendat, berimbas kepadatan lalu lintas. Pada laporan ini kami coba untuk menganalisis kejadian cuaca ekstrim di wilayah Jakarta yang terjadi pada tanggal 16 Maret 2011 yang terjadi antara pukul 15.00 s/d 17.00 WIB. Pada akhirnya akan diuraikan prospek cuaca untuk wilayah Banten dan DKI Jakarta untuk tiga hari kedepan.
1
2
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Satelit Cuaca
Gambar 1. Analisis Satelit Cuaca Tanggal 16 Maret 2011 Sumber : www.bmkg.go.id dan www.bom.gov.au Berdasarkan gambar satelit cuaca di atas pada tanggal 16 Maret 2011 pada pukul 16.00 WIB terlihat bahwa sebaran awan-awan hujan yang tidak merata hampir menutupi wilayah Jawa, khususnya Jabodetabek. Awan-awan tersebut merupakan awan-awan hujan seperti Cumulus, Cumulunimbus (Cb), sehingga hujan yang terjadi berasal dari pertumbuhan awan yang cepat dan memiliki durasi hujan yang cukup pendek disertai potensi petir dan angin kencang (±1 Jam). Hasil analisis gambar streamline terlihat terdapat Tropical Depression (TD) di wilayah perairan Filipina dan bagian timur Australia yang menyebabkan adanya konvergensi sepanjang Kalimantan hingga Sumatera. Hasil dari konvergensi atau wilayah yang konfluen tersebut menyebabkan berkumpulnya awan-awan hujan di sepanjang wilayah tersebut.
Gambar 2. Satelit MT-SAT Tanggal 16 Maret 2011 Mulai 14.00-19.00 WIB Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
2
Berdasarkan gambar satelit MT-SAT dengan menggunakan fasilitas Software SATAID dengan menggunakan kanal EIR-C dan memilih lima spektrum warna tertinggi yang mengindikasikan
pertumbuhan
awan-awan
hujan
yang
sifatnya
konvektf
seperti
Cumulunimbus (Cb) yang sangat cepat sehingga sebaran konsentrasi awan konvektif dalam waktu 1-2 jam 16.00 hingga 18.00 WIB di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Gambar 3. Kondisi angin tiap lapisan mulai pukul 11.00 s/d 19.00 WIB Sumber : Pengolahan Data SATAID 16 Maret 2011 Berdasarkan pengolahan data SATAID menggunakan fasilitas Cross Section Time Series terlihat antara lapisan 700 dan 400 Hpa memiliki indikasi adanya perbedaan arah angin antara kedua lapisan tersebut, dimana pada lapisan surface hingga 700 Hpa angin bergerak dari arah barat daya sedangkan pada lapisan 400 hingga 150 Hpa angin bergerak dari arah timur laut hingga timur. Hal tersbut mengindikasikan adanya perputaran angin dilapisan tersebut yang menyebabkan kondisi indikasi angin puting beliung. Sedangkan berdasarkan nilai suhu awan menggunakan fasilitas pengolahan Contour dengan software SATAID, terlihat kumpulan awan yang sangat solid pada pukul 17.00 WIB dengan suhu inti awan mencapai -65.0 °C dan suhu awan sekitar mencapai -45.0 °C, mengindikasikan awan tersbut cukup solid dan mengindikasikan terjadinya hujan es diwilayah Jakarta bagian tengah hingga selatan. Dimana suhu puncak awan yang mengindikasikan adanya hujan yaitu < -32.0 °C, sehing ga wilayah yang lebih kecil dari nilai tersebut mengindikasikan sebaran hujan berdasarkan suhu puncak awan.
3
Gambar 4. Kondisi suhu Puncak Awan pada pukul 17.00 WIB B. Data Sebaran Curah Hujan Berdasarkan pengukuran curah hujan menggunakan penakar hujan tipe obs yang tersebar di wilayah DKI Jakarta dan sebagian Tangerang baik yang ada di Stasiun BMKG wilayah Banten dan DKI dan pos hujan kerjasama dapat terlihat dalam Tabel 1, sebagai berikut : Tabel 1. Data Curah Hujan Stasiun BMKG dan Pos Hujan Tanggal 16 Maret 2011 No
Pos Hujan
Curah Hujan (mm)
1
Staklim Pondok Betung
2.2
2
Stamar Tanjung Priuk
5.0
3
Stamet Kemayoran
23.0
4
Stamet Cengkareng
0
5
Stamet Serang
0
6
Pos Pasar Minggu
0
7
Pos Kedoya Selatan
8
Pos Angke hulu
8.0
9
Pos Istana
11.5
10
Pos Karet PA
95.0
11
Pos Lebak Bulus
1.2
12
Pos Manggarai
42.0
134.0
4
13
Pos Ragunan
3.5
14
Pos Setibudi Timur
73.3
15
Pos Sunter Hulu
16
Pos Sunter Kodamar
14.0
17
Pos Tomang
32.5
18
Pos Waduk Melati
108.0
0
Sumber : Stasiun Klimatologi Pondok Betung
Berdasarkan data diatas maka curah hujan tanggal 16 Maret 2011 yang tercatat pada 17 Maret pukul 07.00 pagi, yang paling besar (> 100 mm/hari) yaitu yang tercatat di wilayah Kedoya Selatan dan Waduk Melati, kemudian yang memiliki kategori yang lebat yaitu antara 50-100 mm/hari yaitu Karet PA dan Setiabudi Timur.
Gambar 5. Sebaran Spasial Curah Hujan Wilayah DKI Jakarta Sumber : Staklim Pondok Betung Berdasarkan sebaran spasial dari gambaran distribusi curah hujan wilayah DKI Jakarta tanggal 16 Maret 2011 terlihat wilayah yang terjadi hujan sangat lebat (> 100 mm/hari) berada diwilayah Jakarta Pusat, sebagian Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Sedangkan secara keseluruhan pada umumnya disekitar wilayah tersebut sebaran curah hujan memiliki curah hujan yang lebat (50 – 100 mm/hari), sedangkan yang ringan berada di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur dan wilayah bagian selatan Jakarta Selatan. 3
PROSPEK CUACA BANTEN DAN DKI JAKARTA HINGGA 21 MARET 2011
A. Pertimbangan Dinamika Secara Umum Potensi adanya bibit Siklon Tropis yang diperkirakan tumbuh menjadi Siklon Tropis di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Banten dan pola tekanan rendah diperkirakan di
5
sekitar perairan sebelah Barat Laut Australia. Hal ini berhubungan dengan masih hangatnya suhu muka laut Samudera Hindia sebelah Barat Daya Banten dan sekitar perairan Barat Laut Australia sehingga terbentuk daerah pertemuan angin atau konvergensi yang berpotensi di wilayah Indonesia sebelah Selatan khatulistiwa Angin di atas wilayah Indonesia sebelah Utara khatulistiwa umumnya dari arah Utara – Timur, sedangkan di Selatan khatulistiwa dari arah Barat Daya – Barat Laut kecuali di pesisir Barat Sumatera bagian Utara dari arah Barat Daya – Barat Laut, kecepatan angin berkisar antara 05 – 50 km/jam Hujan sedang - lebat masih berpotensi di wilayah Indonesia sebelah Selatan khatulistiwa, hal ini berkaitan dengan potensi adanya bibit Siklon Tropis yang diperkirakan tumbuh menjadi Siklon Tropis di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Banten dan pola tekanan rendah diperkirakan di sekitar perairan sebelah Barat Laut Australia C. Prospek Cuaca Wilayah Jabodetabek Melalui kedua pertimbangan dinamika atmosfer diatas maka wilayah Banten dan DKI Jakarta dalam satu minggu ke depan secara umum sebagai berikut : 1. Jakarta Berpeluang hujan dengan intensitas ringan – sedang, potensi hujan lebat di Jakarta bag Selatan antara siang/sore – malam hari 2. Bogor Berpeluang hujan dengan intensitas ringan – sedang, potensi hujan lebat di Bogor bag Selatan dan Timur pada siang/sore – malam hari 3. Tangerang Berpeluang hujan dengan intensitas ringan – sedang pada siang/sore – malam hari 4. Bekasi Berpeluang hujan dengan intensitas ringan – sedang antara siang/sore – malam hari 5. Depok Berpeluang hujan dengan intensitas ringan – sedang antara siang/sore – malam hari 4
KESIMPULAN DAN PENUTUP Hujan lebat disertai Es dan angin kencang yang terjadi pada tanggal 16 Maret 2011
terjadi secara tidak merata dan masuk dalam kategori lebat dan sangat lebat, hal tersebut adalah akibat adanya beberapa faktor yaitu terdapatnya daerah pemanasan yang tidak merata di wilayah Jakarta yang disebut sebagai musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau (musim pancaroba), sehingga umumnya pada musim pancaroba
6
diprakirakan kondisi cuaca ekstrim akan masih berpotensi besar terjadi di wilayah Jabodetabek. Intensitas curah hujan harian menunjukkan curah hujan terjadi sangat signifikan masih > 100 mm/hari di wilayah sekitar terjadinya hujan es disertai angin kencang yaitu diwilayah Jakarta Pusat dan sebagian wilayah Jakarta Selatan. Tetapi di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara tidak terdapat curah hujan yang tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa awan Cumulunimbus (Cb) hanya terkonsentrasi di wilayah Jakarta bagian tengah. Pengolahan
Satelit
Cuaca
yang
optimal
menggunakan
software
SATAID
menggunakan data citra satelit MTSAT secara jam-jam an yang saat ini dikembangkan oleh BMKG bisa dijadikan suatu alat pendeteksian secara dini apabila di daerah tersebut tidak memiliki data Citra Radar. Apabila dilakukan pengamatan yang kontinue dan terus-menerus maka peringatan dini akan bisa lebih cepat diberikan kepada masyarakat. Demikianlah Analisis Keadaan Cuaca Wilayah DKI Jakarta ini kami buat berdasarkan kejadian hujan lebat disertai Es dan angin kencang pada tanggal 16 Maret 2011.
Tangerang, 17 Maret 2011 Kepala Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang TTD
Ir. Zubaidah Sri Handayani NIP.195710191979102001
7