BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG
B M KG
Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 )
Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 Website : http://www.staklimpondoketung.net
Tromol Pos. 7019 / Jks KL email :
[email protected]
TANGERANG, 13 JANUARI 2014
ANALISIS KEJADIAN BANJIR PROPINSI DKI JAKARTA TANGGAL 12-13 JANUARI 2014
Oleh : Stasiun Klimatologi Pondok Betung – Tangerang 1 PENDAHULUAN Memasuki puncak musim hujan pada bulan Januari 2014, telah terjadi banjir di wilayah Propinsi DKI Jakarta yang terjadi pada tanggal 12-13 Januari 2014. Menurut Sumber media online www.kabar24.com bahwa Hujan deras yang terjadi beberapa hari sampai Senin 13 Januari memunculkan genangan air bahkan menyebabkan banjir di beberapa lokasi di DKI Jakarta dan sekitarnya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyebut sebanyak 89 lokasi di Jakarta rawan banjir. Beberapa ruas jalan tergenang air sehingga menyebabkan kemacetan. Berikut informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya melalui akun Twitter @TMCPoldaMetro terkait genangan air di wilayah Jakarta, Senin (13/1/2014):
05.38 WIB, ketinggian air masih 40 cm di Komplek Perum Perdagangan Ciledug, Tangerang
05.35 banjir sekitar 50 cm di Rusun Bidara Cina ,Jaktim
05.35 banjir di Perumahan Wisma Tajur ketinggian sekitar 30-50cm
05.15 banjir 40-50 cm Jl. Kramat Jaya , Jak-Ut lalin sementara tidak bisa dilintasi
05.09 banjir 70 cm di Komplek Kejaksaan Bekasi Selatan
05:03 jalur Kampung Melayu - Tebet (depan komp. Gudang Peluru) ketinggian air meningkat
05.08 banjir di perumnas 3 Bekasi Timur selutut orang dewasa
05.02 banjir 40 cm di Jl.Karet Tengsin Jak-Pus
05.00 banjir 35- 50 CM di Jl. Petamburan , Tanah Abang Jak-Pus sementara tidak bisa dilintasi
04.57 banjir 25-35 cm di depan Citraland Grogol harap hati-hati
04.57 Jl. Tubagus Angke arah Pesing Jakbar Banjir 30 - 40 CM
04.53 Jl. Lebak Bulus III dan Jl.H.Ipin Jak-Sel Banjir 20-30 cm
04.50 Jl. Kebon Pala Pala 1 Banjir menggenangi rumah warga sekitar 1 meter, air terus merangkak naik
1
04.40 banjir 30- 40 cm -Jl.Daan Mogot Depan SPBU dekat Samsat Jak-Bar 04.33. Banjir di Komplek Puri Kartika Baru Ciledug sepinggang orangg dewasa. Komp sudah dikosongkan pemilik
04.35 Jl.TB Simatupang Banjir 40 - 120 cm di depan Graha Simatupang, Plaza Oleos, dan dekat Rumah PAN lalin tidak bisa dilintasi
04.30 jalan Komplek Deplu (depan kampus Budi Luhur) banjir dengan ketinggian 50 cm semalam hingga sekarang belum surut
04.30 Pasar Lenteng Agung Jl. Jagakarsa Jaksel banjir
04.25 banjir 10 - 15 cm di kedua arah lajur kiri Tol Jagorawi KM 04 Taman Mini pengguna jalan harap hati-hati Data sementara dampak banjir di Jakarta yang dihimpun BPBD DKI Jakarta hingga
Senin (13/1/2014) pukul 07.00 wib, banjir telah menyebabkan 276 RT, 75 RW di 31 kelurahan di 18 kecamatan terendam banjir. Sebanyak 7.367 rumah (24.269 jiwa) terendam banjir. Pengungsi 5.152 jiwa tersebar di 35 titik pengungsi. Tinggi banjir bervariasi di beberapa tempat. Di kelurahan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur banjir yang menggenangi 5 RW tingginya 4 meter. Hal itu disampaikan Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam surat elektronik yang disampaikan kepada Tribunnews.com, Senin (13/1/2014). Pada laporan ini kami coba untuk menganalisis terjadinya banjir di wilayah DKI Jakarta berdasarkan sebaran data-data curah hujan dan satelit cuaca serta analisis berdasarkan perkembangan kondisi dinamika atmosfernya. 2
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Satelit Cuaca dan Dinamika Atmosfer Berdasarkan gambar satelit cuaca pada tanggal 12 Januari 2014 yang diambil mulai 10.00 sampai 19.00 WIB memperlihatkan kejadian banyaknya awan-awan hujan disekitar Jawa bagian barat, khususnya Jabodetabek. Awan-awan hujan di wilayah DKI Jakarta pada tanggal tersebut pada umumnya memiliki sebaran merata di wilayah Jakarta sebelum pukul 07.00 WIB (pagi dini hari). Jenis dari awan-awan tersebut terlihat dari gradasi warna yang memperlihatkan pertumbuhan awan Cumulunimbus diseluruh wilayah Jabodetabek hingga Propinsi Banten.
2
Gambar 1. Gambar sebaran Awan dari Satelit Cuaca Tanggal 12 Januari 2014 Mulai pukul 15.00-20.00 WIB Sumber : BMKG Jakarta
B. Seruakan Dingin (Cold Surge) Cold surge merupakan massa udara dingin yang terbawa oleh sirkulasi angin utara-selatan (meredional) akibat gangguan tekanan tinggi di kawasan Siberia mengalir ke kawasan ekuator dan ke selatan melalui pesisir utara Jawa. DKI Jakarta merupakan area yang dipengaruhi oleh cold surge tersebut, apabila memiliki indek > +10 maka dapat meningkatkan potensi hujan di wilayah DKI Jakarta dalam 1-2 hari kedepan (memiliki timelag 1-2 hari). Indek surge tersebut dihitung berdasarkan lataan (penjalaran) tekanan udara berdasarkan lintang di wilayah area sekitar ekuator hingga 10 Lintang. Berdasarkan perhitungan indeks surge mulai tanggal 01-13 Januari 2014 berikut terlihat dalam gambar grafik berikut :
3
Index Surge Tanggal 1-13 Januari 2014 16.0 14.0
Nilai Surge
12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0 -2.0 1-Jan-14
2-Jan-14
3-Jan-14
4-Jan-14
5-Jan-14
6-Jan-14
7-Jan-14
8-Jan-14
9-Jan-14
10-Jan-14
11-Jan-14
12-Jan-14
13-Jan-14
Gambar 2. Grafik Surge Indeks berdasarkan lataan tekanan udara Gushi dan Hongkong Sumber : BMKG Jakarta Dari gambar grafik surge indeks diatas terlihat nilai indek surge yang terjadi mulai tanggal 03 Januari 2014 pukul 18.00 UTC bernilai +8.8, kemudian menurun, dan mulai mengalami peningkatan kembali hingga mencapai maksimum pada tanggal 08 Januari pada pukul 06.00 UTC bernilai > +10 yaitu +13.7 kemudian melemah kembali tetapi memingkat perlahan hingga tanggal 12 Januari 2014. C. Outgoing Longwave Radiation (OLR) Nilai anomaly OLR di sekitar wilayah DKI Jakarta -10 s.d -15 W/m2. Nilai ini menunjukkan tebal dan tutupan awan di wilayah tersebut lebih besar dari pada rata-rata klimatologisnya.
Gambar 3. Anomali Outgoing Longwave Radiation tanggal 1-10 Januari 2014 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
4
D. Suhu Muka Laut (SST) Nilai anomaly SST di sekitar wilayah Samudera Hindia sekitar selatan jawa yang berdekatan dengan wilayah DKI Jakarta +0.3 s.d +0.9 oC. Nilai positif ini menunjukkan kondisi Laut lebih hangat dibandingkan nilai klimatologisnya dan menambah peluang terbentuknya awan di sekitar DKI Jakarta.
Gambar 4. Anomali Suhu Muka Laut tanggal 1-10 Januari 2014 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov E. Tekanan Udara Permukaan (MSLP/Mean Sea Level Pressure) Nilai anomali Tekanan Udara Permukaan di sekitar wilayah Laut jawa yang berdekatan dengan wilayah DKI Jakarta -0.7 s.d -0.9 Hpa. Nilai negatif ini menunjukkan kondisi Tekanan lebih kecil dibandingkan nilai klimatologisnya dan menambah peluang terbentuknya awan di sekitar DKI Jakarta.
Gambar 5. Anomali Suhu Muka Laut tanggal 1-10 Januari 2014 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
5
F. Komponen Angin Zonal (Timur-Barat) Nilai anomali Komponen Angin Zonal di sekitar wilayah Laut jawa yang berdekatan dengan wilayah DKI Jakarta +1 s.d +1.5. Nilai positif ini menunjukkan kondisi Angin didominasi berasar dari arah barat dan menambah peluang terbentuknya awan di sekitar DKI Jakarta.
Gambar 6. Anomali Suhu Muka Laut tanggal 1-10 Januari 2014 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov G. Data Curah Hujan G.1 Intensitas Curah Hujan Berdasarkan pengukuran curah hujan menggunakan penakar hujan obs yang tersebar di wilayah Jakarta berupa stasiun BMKG dan pos hujan kerjasama dapat terlihat dalam Tabel 1, sebagai berikut : Tabel 1. Data Curah Hujan DKI Jakarta Tanggal 10-13 Januari 2014 yang diukur pada pukul 07.00 WIB (dalam mm) Tanggal Pos Hujan 10 11 12 13 BMKG Kemayoran BMKG Cengkareng BMKG Pd. Betung BMKG Tj. Priok Lebak Bulus Pakubuwono Pulo Gadung Tomang Barat Angke Hulu Depok Istana Karet Katulampa
0 0 0 0 21.5 0 0 0 0 0 0 0 0
12 0 20.7 7 0 11 14 1 0 7 34 1 4
31 34 58 91 53 58 36 17 16 27 23 18 53
79 16 81.6 50 128 90 62 55 47 122 69 48 109
Sumber : Stasiun Klimatologi Pondok Betung
6
Berdasarkan data diatas maka curah hujan yang terukur mulai tanggal 10 Januari 2014 masih rata-rata belum ada hujan, hanya di Lebak Bulus saja yang terukur sebesar 21.5 mm/hari, kemudian tanggal 11 Januari sudah mulai terdapat hujan, yang tertinggi yaitu sebesar 34 mm/hari di Istana, puncaknya terjadi pada tanggal 12 Januari yang terukur pada jam 07.00 WIB mencapai 91 mm/hari pada pos hujan Tanjung Priok dan tanggal 13 Januari pada kisaran >100mm/hari yaitu terukur di Lebak Bulus (128 mm/hari), Depok (122 mm/hari), dan Katulampa (109 mm/hari).
Curah Hujan DKI Jakarta 7-13 Januari 2014 (diukur jam 07.00 WIB) 140 120
BMKG 745 Kemayoran BMKG Cengkareng BMKG Pondok Betung BMKG Tanjung Priok Lebak Bulus Pakubuwono Pulo Gadung Tomang Barat Angke Hulu Depok Istana Karet Katulampa
Curah Hujan (mm)
100 80 60 40 20 0 7
8
9
10
11
12
13
Tanggal
Gambar 7. Grafik Curah Hujan wilayah Jakarta Tanggal 7-13 Januari 2014 yang terukur pada pukul 07.00 WIB
Berdasarkan gambar grafik diatas, terlihat curah hujan pada tanggal 9 Januari 2014 sudah berada pada nilai > 20 mm/hari, kemudian mulai tanggal 11-13 Januari hujan terukur maksimum sudah mencapai 50-120 mm/hari, puncaknya pada tanggal 12-13 Januari pada pukul 07.00 WIB dimana terukur hujan yang terjadi pada tanggal 13 Januari 2014 mencapai > 100 mm/hari. G.2 Sebaran Distribusi Curah Hujan Berikut distribusi curah hujan mulai tanggal 11-13 Januari 2014 yang tersebar di wilayah Propinsi DKI Jakarta sebagai berikut :
7
Gambar 8.a. Peta Distribusi Curah Hujan Wilayah Jakarta 11 Januari 2014
Gambar 8.b. Peta Distribusi Curah Hujan Wilayah Jakarta 12 Januari 2014
Gambar 8.c. Peta Distribusi Curah Hujan Wilayah Jakarta 13 Januari 2014
8
Berdasarkan gambar distribusi curah hujan tanggal 11-13 Januari 2014 diatas dapat terlihat pada tanggal 11 Januari 2014 pada umumnya wilayah DKI Jakarta Hujan Ringan (020 mm/hari). Kemudian pada tanggal 12 Januari 2014 meningkat distribusinya menjadi hujan sedang dan Lebat (> 50 mm/hari). Pada tanggal 13 Januari 2014 Hujan Lebat dan Sangat Lebat mendominasi seluruh wilayah DKI Jakarta secara merata, kecuali wilayah Jakarta Utara, khususnya Cengkareng. 3
POTENSI BANJIR WILAYAH DKI JAKARTA. Pada bulan Pebruari 2014 BMKG telah membuat peta prakiraan potensi banjir
wilayah DKI Jakarta sebagai berikut:
Gambar 9. Potensi banjir wilayah DKI Jakarta bulan Pebruari 2014 Sumber : www.bmkg.go.id
-
Daerah potensi banjir tinggi
:-
-
Daerah potensi banjir menengah
: Cakung, Cempaka Putih, Cengkareng, Cilandak,
Cilincing, Cipayung, Ciracas, Gambir, Grogol, Pertamburan, Jagakarsa, Jatinegara, Kalideres, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Kebon Jeruk, Kelapa Gading, Kemayoran, Kembangan, Koja, Kramat Jati, Makasar, Mampang Prapatan, Matraman, Menteng, Pademangan, Pancoran, Pasar Minggu, Penjaringan, Pesanggrahan, Pulo Gadung, Sawah Besar, Senen, Taman Sari, Tanah Abang, Tanjung Priuk, Tebet -
Daerah potensi banjir rendah
:-
9
4
KESIMPULAN DAN PENUTUP Pada saat kejadian banjir di wilayah DKI Jakarta hujan terjadi akibat adanya
peningkatan hujan dari hari ke hari dimulai Hujan yang terjadi pada tanggal 11 Januari hingga puncaknya pada tanggal 12 s/d 13 Januari 2014 dimana masuk dalam kategori hujan lebat (50-100 mm/hari). Adapun hujan yang terjadi pada saat kejadian banjir yaitu tanggal 12 Januari 2014 yang berada pada level hujan 21-50 mm/hari tercatat paling maksimum pada pos hujan Tanjung Priok (91 mm/hari) dan tanggal 13 Januari pada pos hujan Lebak Bulus (128 mm/hari). Berdasarkan pantauan citra satelit MTSAT menunjukkan sebaran jenis awan Cumulunimbus (Cb) sudah terjadi pada tanggal 12 Januari 2014 mulai siang menjelang sore hari menyebabkan hujan lebat terjadi merata terjadi di wilayah Jakarta, terlihat dari Indek Surge bahwa nilai surge > +10 terjadi pada tanggal 8 Januari 2014 berimbas tiga hari kemudian terjadi hujan lebat diwilayah Jakarta. Demikianlah laporan analisis kejadian banjir di wilayah Propinsi Banten ini kami buat berdasarkan data-data sebaran curah hujan dan analisis dinamika atmosfer yang terjadi pada tanggal 12-13 Januari 2014
Tangerang, 13 Januari 2014 Kepala Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang TTD Ir. Budi Roespandi NIP. 196007061981031002
10