130 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Jenis pertanyaan berdasarkan maksud yang selalu diajukan guru pada kegiatan pendahuluan adalah pertanyaan menggali. Guru tidak mengajukan pertanyaan permintaan, pertanyaan retoris dan pertanyaan mengarahkan atau menuntun. Sedangkan jenis-jenis pertanyaan berdasarkan dimensi kognitif Revisi Taksonomi Bloom yang selalu diajukan guru pada kegiatan pendahuluan adalah pertanyaan mengingat dan pertanyaan memahami.
Guru tidak
mengajukan pertanyaan menerapkan, pertanyaan menganalisis, pertanyaan mengevaluasi dan pertanyaan mengkreasi. Pada kegiatan pendahuluan, guru mengajak siswa mengingat materi yang sudah dipelajari sebelumnya dan mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari melalui pengajuan pertanyaan berdasarkan dimensi kogintif Revisi Taksonomi Bloom yaitu pertanyaan mengingat, kemudian ditindak lanjuti dengan mengajukan pertanyaan dengan dimensi kognitif lebih tinggi yaitu pertanyaan memahami. Dalam pengajuannya, guru memanfaatkan jenis pertanyaan berdasarkan maksud yaitu pertanyaan menggali. 2. Jenis-jenis pertanyaan berdasarkan maksud yang selalu diajukan guru pada kegiatan inti adalah pertanyaan permintaan, pertanyaan retoris, pertanyaan mengarahkan atau menuntun dan pertanyaan menggali. Sementara jenis-jenis pertanyaan berdasarkan dimensi kognitif Revisi Taksonomi Bloom yang diajukan guru pada kegiatan inti sudah mencakup keenam jenis pertanyaan yaitu pertanyaan mengingat, pertanyaan memahami, pertanyaan menerapkan, pertanyaan menganalisis, pertanyaan mengevaluasi. Namun jenis pertanyaan yang diajukan didominasi oleh jenis pertanyaan mengingat dan memahami, sedangkan pertanyaan menerapkan, pertanyaan menganalisis, pertanyaan commit to user mengevaluasi dan pertanyaan mengkreasi tidak selalu diajukan namun sering 130
131 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
diajukan oleh guru. Guru cenderung sering mengajukan pertanyaan dengan dimensi kognitif yang tergolong tinggi yaitu pertanyaan mengkreasi dan pertanyaan mengevaluasi dengan menggunakan jenis pertanyaan berdasarkan maksud yaitu pertanyaan permintaan. Kemudian guru menindak lanjuti melalui pertanyaan-pertanyaan dengan dimensi kognitif yang lebih rendah yaitu pertanyaan mengingat, pertanyaan memahami, pertanyaan menerapkan dan pertanyaan analisis. Dalam pengajuannya guru menggunakan jenis pertanyaan berdasarkan maksud yaitu pertanyaan mengarahkan atau menuntun, pertanyaan menggali dan pertanyaan retoris. 3. Jenis pertanyaan berdasarkan maksud yang sering diajukan guru pada kegiatan penutup adalah pertanyaan menggali dan pertanyaan permintaan. Sedangkan pertanyaan retoris merupakan jenis pertanyaan berdasarkan maksud yang yang hanya sesekali diajukan guru pada kegiatan penutup. Guru tidak mengajukan pertanyaan mengarahkan atau menuntun pada kegiatan penutup. Sedangkan jenis-jenis pertanyaan berdasarkan dimensi kognitif Revisi Taksonomi Bloom yang sering diajukan guru pada kegiatan penutup adalah pertanyaan mengingat, sedangkan jenis pertanyaan memaham hanya diajukan guru sesekali pada kegiatan penutup. menerapkan,
pertanyaan
Guru tidak mengajukan pertanyaan
menganalisis,
pertanyaan
mengevaluasi
dan
pertanyaan mengkreasi. Guru sering mengajukan pertanyaan untuk mengajak siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari dengan mengajukan jenis pertanyaan dimensi kognitif Revisi Taksonomi Bloom yaitu pertanyaan mengingat kemudian ditindak lanjuti melalui pertanyaan dengan dimensi kognitif lebih tinggi yaitu pertanyaan memahami. Dalam pengajuannya, guru sering menggunakan jenis pertanyaan berdasarkan maksud yaitu pertanyaan menggali
dan
sesekali
menggunakan
pertanyaan
retoris.
Selain
menyimpulkan, pada kegiatan penutup guru juga mengajukan jenis pertanyaan berdasarkan maksud yaitu pertanyaan permintaan yang meminta siswa mengerjakan latihan soal yang sudah disediakan sebagai tugas di rumah. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
132 digilib.uns.ac.id
B. IMPLIKASI Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh implikasi teoretis dan praktis sebagai berikut. 1. Implikasi Teoretis Secara teoretis, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada masingmasing kegiatan pembelajaran baik kegiatan pendahuluan, kegiatan inti maupun kegiatan penutup, tidak selalu memanfaatkan keempat jenis-jenis pertanyaan berdasarkan maksud dan tidak selalu memanfaatkan keenam jenis-jenis pertanyaan berdasarkan dimensi kognitif Revisi Taksonomi Bloom. Hal ini dikarenakan dalam mengajukan jenis pertanyaan, guru tidak cukup sekedar memikirkan pencapaian tujuan pembelajaran saja sehingga harus selalu mengajukan pertanyaan dengan dimensi kognitif yang tergolong tinggi, melainkan guru juga memperhatikan kemampuan kognitif siswa, keaktifan siswa dan ruang lingkup materi. 2. Implikasi Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan guru sebagai penambah wawasan untuk meningkatkan salah satu kemampuan dasar mengajar yaitu kemampuan bertanya, sehingga bisa lebih memperbaiki kualitas pembelajaran yang berlangsung salah satunya dengan mengembangkan kemampuan bertanya yang dimiliki. C. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk hal-hal berikut. 1. Memperbaiki proses pembelajaran matematika yang terkait hal-hal sebagai berikut. a. Pada kegiatan pendahuluan, jenis pertanyaan yang diajukan guru berdasarkan maksud sudah cukup tepat. Tetapi jenis pertanyaan berdasarkan dimensi kognitif Revisi Taksonomi Bloom yang diajukan masih tergolong rendah, yaitu hanya pada pertanyaan mengingat dan commit to user memahami. Meskipun pembelajaran sudah berlangsung baik dan keaktifan
perpustakaan.uns.ac.id
133 digilib.uns.ac.id
siswa juga sudah tergolong baik, namun jenis pertanyaan yang diajukan bisa ditingkatkan sampai pada pertanyaan analisis untuk membuat siswa merasa tertantang dan merasa ingin tahu sejak kegiatan pendahuluan. b. Pada kegiatan inti, jenis pertanyaan berdasarkan maksud yang diajukan guru sudah cukup tepat. Tetapi jenis pertanyaan berdasarkan dimensi kognitif Revisi Taksonomi Bloom yang diajukan masih didominasi jenis pertanyaan yang tergolong rendah yaitu pertanyaan mengingat dan pertanyaan memahami. Meskipun proses pembelajaran sudah berlangsung baik dan siswa sudah termasuk aktif dalam pembelajaran, tetapi untuk lebih mengoptimalkan upaya pencapaian salah satu tujuan pembelajaran matematika, guru perlu meningkatkan frekuensi pengajuan pertanyaan dengan dimensi kognitif pada kegiatan inti yang tergolong tinggi yaitu pertanyaan sintesis, pertanyaan mengevaluasi dan pertanyaan mengkreasi. c. Pada kegiatan penutup, jenis pertanyaan berdasarkan maksud yang diajukan guru juga sudah tepat. Pada akhir pembelajaran, guru sering mengajak siswa menyimpulkan materi dan menggali sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari dengan pertanyaan menggali. Tetapi jenis pertanyaan berdasarkan dimensi kognitif Revisi Taksonomi Bloom masih tergolong rendah karena hanya pada pertanyaan mengingat dan pertanyaan memahami. Untuk itu sebaiknya jenis pertanyaan berdasarkan dimensi kognitif Revisi Taksonomi Bloom yang diajukan lebih ditingkatkan ke pertanyaan dengan dimensi kognitif yang lebih tinggi yaitu jenis pertanyaan menganalisis, pertanyaan mengevaluasi atau pertanyaan mengkreasi untuk membuat siswa merasa ingin tahu dan termotivasi untuk mempelajari materi pembelajaran selanjutnya. d. Sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika yaitu mengembangkan pola pikir kritis dan kreatif siswa, pada setiap kegiatan pembelajaran baik pendahuluan, inti, maupun penutup, hendaknya guru meningkatkan frekuensi untuk mengajukan dan mengembangkan jenis pertanyaan yang tergolong level berpikir tingkat tinggi yaitu pertanyaan menganalisis, commit to user mengkreasi. pertanyaan mengevaluasi dan pertanyaan
134 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Peneliti sebagai calon pendidik, para calon pendidik serta para pendidik dapat menggunakan penelitian ini sebagai penambah wawasan untuk
member
perhatian dan meningkatkan kemampuan bertanya guru dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar, mengingat bahwa kemampuan bertanya merupakan salah satu dari kompetensi dasar mengajar yang hendaknya dikembangkan oleh para pendidik dan calon pendidik. 3. Kepala sekolah atau pihak yang berwenang hendaknya memberikan perhatian terhadap kemampuan bertanya guru, salah satunya dengan mengadakan pelatihan bagi guru-guru untuk mengembangkan pengajuan jenis-jenis peertanyaan dalam pembelajaran matematika. 4. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan fokus penggunaan jenis-jenis pertanyaan untuk tujuan meningkatkan efektivitas pembelajaran dalam hal sikap atau hasil belajar siswa. Penelitian selanjutnya juga dapat mengembangkan pada strategi pengajuan jenis-jenis pertanyaan yang diajukan guru pada pembelajaran matematika. Selain itu, mengingat keterbatasan penelitian ini, peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian serupa dengan analisis yang lebih mendalam atau dengan sampel yang lebih banyak sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil penelitian.
commit to user