BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan di lapangan dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik suatu kesimpulan guna menjawab rumusan masalah. Adapun kesimpulan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Penguatan nilai-nilai karakter untuk membentuk sikap menjadi warga negara yang baik melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII SMP N 1 Banyudono Pelaksanaan penguatan nilai-nilai karakter melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan kepada peserta didik dilakukan oleh pendidik dengan beberapa tahap, yaitu a) Perencanaan pembelajaran dalam dokumen silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan analisis dokumen, nilai-nilai pendidikan antikorupsi yaitu nilai jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil telah dimasukkan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan ke dalam Silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP). b) Pelaksanaan pembelajaran, yaitu terdiri dari tahap pendahuluan, inti, dan penutup. Dalam tahapan pelaksanaan pembelajaran ini telah terlihat bahwa proses kegiatan pembelajaran telah sesuai dengan apa yang direncanakan dalam perencanaan pembelajaran. Metode yang digunakan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah diskusi dan tanya jawab. Media yang digunakan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah LCD Proyektor. Materi yang digunakan telah mencakup indikator-indikator yang ada di silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. c) Penilaian pembelajaran, dalam hal ini yaitu berkaitan untuk mengukur ketercapaian keterampilan kewarganegaraan (civic skills) terutama pada materi pendidikan karakter. Berdasarkan hasil analisis dokumen, penilaian yang digunakan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah berupa kuisioner dimana telah terdapat nilai-nilai karakter dalam pernyataan104
105
pernyataan yang ada. Dalam kuisioner untuk kelas VIII, terdapat indikatorindikator nilai karakter yang terdapat dalam penyataan, yaitu: kejujuran, kepedulian, kemandirian, dan tanggung jawab. 2. Hambatan dalam Penguatan nilai-nilai karakter di SMP N 1 Banyudono Pelaksanaan dalam penguatan nilai-nilai karakter kepada peserta didik memiliki beberapa hambatan, yaitu a) Faktor dari peserta didik. Menurut guru Pendidikan Kewarganegaraan rendahnya minat peserta didik dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, hal ini sangat menggangu perkembangan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar, sehingga mengakibatkan rendahnya keaktifan peserta didik dalam mengikuti pelajaran, bahkan tidak sedikit peserta didik yang membolos ketika pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dimulai. b) Berdasarkan hasil observasi, penguatan nilai-nilai karakter terkendala oleh waktu yang hanya mendapat
alokasi
2x40
menit
Kewarganegaraan dirasa kurang.
untuk
mata
pelajaran
Pendidikan
Dalam dalam ranah psikomotorik
membutuh waktu yang lebih lama, karena keterampilan kewarganegaraan tidak hanya mencakup keterampilan intelektual, tetapi juga keterampilan partisipatoris. c) Berdasarkan hasil observasi, faktor dari lingkungan sekolah adalah kurangnya ketegasan pihak sekolah dalam menerapkan peraturan sekolah. Hal ini berkaitan dengan banyaknya peserta didik yang masih berada diluar ruangan kelas ketika jam pelajaran sudah dimulai. Hal ini sangat mengganggu proses kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. 3. Upaya-Upaya yang dilakukan untuk Menghadapi Hambatan dalam Penguatan nilai-nilai karakter di SMP N 1 Banyudono Pelaksanaan penguatan nilai-nilai karakter melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan kepada peserta didik di SMP N 1 Banyudono menunjukan adanya hambatan. Hambatan tersebut datang terjadi baik dalam proses pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran. Oleh karena itu dilakukan beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut. Upaya yang dilakukan oleh pendidik untuk menghadapi hambatan dalam melakuakan pengutan nilai-nilai karakter kepada peserta didik adalah
106
sebagai berikut. a) Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, salah satunya dengan menggunakan metode-metode pembelajaran yang dapat membuat peserta didik lebih menarik, misalnya dengan menggunakan metode diskusi atau tanya jawab. b) Pihak sekolah mengadakan pembiasaan yang dilakukan rutin seperti bersalaman didepan gerbang sekolah saat mau masuk ke sekolah, membaca kitab suci selama 20 menit, lalu hormat bendera dan mengucap salam ABITA (Aku Bangga Indonesia Tanah Airku), dan juga sholat dhuha setiap minggu ketiga. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memberikan pendidikan karakter kepada peserta didik di luar pembelajaran. Alokasi waktu yang kurang mengharuskan pendidikan karakter diberikan di luar pembelajaran. c) Pihak sekolah membuat kebijakan bahwa pelaksanaan pendidikan
karakter
bukan
hanya
di
mata
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan, tetapi juga di semua mata pelajaran. Pendidikan karakter bukan sebagai materi tersendiri, tetapi nilai-nilai karakter diintegrasikan pada semua mata pelajaran dalam proses pembelajaran.
B. Implikasi Berdasarkan simpulan di atas dan jawaban yang telah dirumuskan, ditambah dengan berbagai fenomena yang dibahas dalam penelitian ini tentang penguatan nilai-nilai karakter untuk membentuk sikap menjadi warga negara yang baik (good citizenship) pada siswa kelas VIII SMP N 1 Banyudono, maka implikasi yang ditimbulkan sebagai berikut: 1. Implikasi Teoritis Bahwa hasil penelitian penguatan nilai-nilai karakter untuk membentuk sikap menjadi warga negara yang baik (good citizenship) pada siswa kelas VIII SMP N 1 Banyudono melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan memberikan implikasi teoritis yang membuktikan teori Behaviourisme milik thormdike, ternyata nilai karakter siswa telah terpenuhi dalam penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, hal ini dibuktikan bahwa peserta didik melakukan kegiatan yang menunjukkan karakter siswa yang
107
baik dengan berbagai cara yaitu siswa selalu melaksanakan pembiasaan yang diadakan oleh sekolah yaitu bersalaman saat akan masuk sekolah dengan guru piket, saat masuk kelas membaca kitab suci selama 20 menit, lalu hormat bendera dan mengucap salam ABITA ( Aku Bangga Indonesia Tanah Airku), 2. Implikasi Praktis Penguatan nilai-nilai karakter melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dapat
dijadikan
suatu
strategi
pembelajaran
dalam
menguatkan nilai karakter melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada siswa kelas VIII SMP N 1 Banyudono.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dari penelitian ini, adapun saran yang diberikan, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Peserta Didik a. Peserta didik hendaknya memiliki rasa kesadaran diri dan tanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar dalam kegiatan pembelajaran, sehingga akan lebih memudahkan pendidik dalam memberikan materi yang akan disampaikan. b. Peserta didik hendaknya lebih memperhatikan kehadiran mereka di dalam kelas, karena selama ini masih banyak peserta didik yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dengan rajin. 2. Bagi Guru a. Guru hendaknya dalam menanamkan pengetahuan pada peserta didik, tidak hanya pada ranah kognitif dan afektif, tetapi juga pada ranah psikomotorik melalui penguatan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran. b. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang variatif, sehingga dapat meningkatkan minat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
108
3. Bagi Sekolah a. Pihak sekolah hendaknya menambah alokasi waktu untuk penguatan nilainilai karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler, seperti OSIS, Pramuka, Palang Merah Remaja dan lain-lain. b. Pihak sekolah hendaknya memberi sanksi yang tegas kepada peserta didik yang melanggar tata tertib sekolah. c. Pihak sekolah hendaknya membuat kebijakan dengan mengintegrasikan pendidikan karakter kepada semua mata pelajaran
109
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Wahab, Sapriya. 2011. Teori Dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta Abubakar Muhammad, Hadits Tarbawi III, Surabaya: Karya Abditama, 1997 A.P Parlindungan. 1999. Hilangnya hak-hak Atas tanah. Bandung: Bandar Maju Asmani, Jamal Ma‟ mur. 2011.Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter diSekolah. Yogyakarta : DIVA Press. Bagus Lorens (2002), Kamus Filsafat, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama. Bartens, K. (2004), Etika, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama. Mulyana Rohmat, (2004), Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung, Alfabeta. Budimansyah Dasim. 2010. Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Bangsa.Bandung:Widya Aksara Press Daryanto
&Suryatri.
2013.
Implementasi
Pendidikan
Karakter
di
Sekolah.Yogyakarta:Gava Media Dharma Kesuma, dkk. 2011.Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah.Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Herimanto , Winarno.2011.Ilmu sosial dan Budaya Dasar.Jakarta:Bumi Aksara JJ. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 2002, hal. 58. Husein Umar. 1999. Metodologi penelitian : aplikasi dalam pemasaran.. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Khanifatul. 2013. Pembelajaran Inovatif: Strategi Mengelola Kelas Secara Efektif dan Menyenangkan. Jogjakarta: Ar-Ruzz
110
Koesoema
A
Doni.2012.
Pendidikan
Karakter
Utuh
dan
Menyeluruh.Yogyakarta:Kanisius Krippendorff, K. 1993. Analisis isi pengantar teori dan metodologi. Jakarta: Citra Niaga Rajawali. Lexy J Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Maman Kh. 2002. Menggabungkan Metode Penelitian Kuantitatif dengan Kualitatif. Bandung: Program Pasca Sarjana/S3 IPB. Milles, M B, & Huberman, M. 2008. Analisis data Kualitatif. Jakarta: UI Press. Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 2002, hal. 80. Muhamad Irvan & Novan. 2013. Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi Dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Nana Sayodah Sukmadinata. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung Remaja Rosdakarya. Panduan pendidikan karakter di sekolah menengah pertama.Jakarta, kementerian pendidikan nasional ditjen mandikdasmen direktorat pembinaan SMP 2010 Rosyada, Dede, dkk. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah. Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta
111
Sutikno, S. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Warsono & Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Winarno. 2013. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Isi, Strategi dan Penilaian. Jakarta: Bumi Aksara 2009. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan (Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi). Jakarta: PT. Bumi Aksara. Winarno & Wijianto. 2010. Ilmu Kewarganegaraan Dalam Konteks Pendidikan Kewarganegaraan (IKN - PKN). Surakarta: UNS Press Winataputra, udin s. Dkk. 2004. Strategi belajar mengajar. Jakarta: universitas terbuka. http://ejournal.unesa.ac.id/article/2384/30/article.pdf PENGUATAN
(REINFORCEMENT)
DALAM
(PEMBERIAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DI KELAS VIII SMP AL-AZHAR MENGANTI GRESIK Dewi Maslichah K. 1 , Haryono2 )